bab v pgn sicanang
TRANSCRIPT
BAB V
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Upaya pengelolaan terhadap lingkungan, bertujuan untuk mengetahui dan mengurangi dampak
negatif pada lingkungan serta meningkatkan dampak positif. Pada bagian ini pengelolaan yang
dilakukan pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasional.
A. Tahap Pra Konstruksi
Program pengelolaan lingkungan selama tahap pra konstruksi meliputi :
1. Keresahan Masyarakat
Sumber Dampak
Kegiatan pada tahap konstruksi seperti penggalian, penjajaran pipa gas,
peletakkan genset, dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat yang
bersinggungan langsung dengan rencana lokasi kegiatan.
Tolok Ukur dampak
Ada tidaknya keluhan masyarakat merupakan tolok ukur keresahan masyarakat.
Masyarakat resah dapat disebabkan karena takut bangunan mereka akan
dibongkar dan tidak ada ganti rugi.
Kegiatan pengelolaan
- Menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat melalui media dialog
tertentu.
- Menjelaskan semua pertanyaan masyarakat yang berkaitan dengan
kekhawatiran masyarakat akibat hadirnya kegiatan pemasangan pipa gas.
- Menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat dalam kegiatan-kegiatan
sosial masyarakat, serta berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait lainnya.
- Memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat dalam waktu-waktu
tertentu.
Waktu pengelolaan
Selama tahap konstruksi lebih kurang 3 bulan.
Lokasi pengelolaan
Sekitar areal pemasangan pipa gas, tepatnya adalah tempat jualan, titi jalan
untuk keluar masuk rumah maupun titi untuk jalan keluar masuk gang yang
bersinggungan langsung dengan areal rencana kegiatan pemasangan pipa gas.
Instansi Pengelola
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 1
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Instansi pengawas
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
Instansi pelaporan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
B. Tahap Konstruksi
Program pengelolaan lingkungan selama tahap konstruksi meliputi :
1. Keresahan Masyarakat
Sumber Dampak
Kegiatan pada tahap konstruksi seperti penggalian, penjajaran pipa gas,
peletakkan genset, dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat yang
bersinggungan langsung dengan rencana lokasi kegiatan.
Tolok Ukur dampak
Ada tidaknya keluhan masyarakat merupakan tolok ukur keresahan masyarakat.
Masyarakat resah dapat disebabkan karena takut bangunan mereka akan
dibongkar dan tidak ada ganti rugi.
Kegiatan pengelolaan
- Menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat melalui media dialog
tertentu.
- Menjelaskan semua pertanyaan masyarakat yang berkaitan dengan
kekhawatiran masyarakat akibat hadirnya kegiatan pemasangan pipa gas.
- Menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat dalam kegiatan-kegiatan
sosial masyarakat, serta berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait lainnya.
- Memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat dalam waktu-waktu
tertentu.
Waktu pengelolaan
Selama tahap konstruksi lebih kurang 3 bulan.
Lokasi pengelolaan
Sekitar areal pemasangan pipa gas, tepatnya adalah tempat jualan, titi jalan
untuk keluar masuk rumah maupun titi untuk jalan keluar masuk gang yang
bersinggungan langsung dengan areal rencana kegiatan pemasangan pipa gas.
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Instansi pengawas
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 2
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
Instansi pelaporan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
2. Penurunan Kualitas Udara
Sumber Dampak
Penurunan kualitas udara berasal dari kegiatan mobilisasi alat berat dan
peralatan konstruksi pemasangan pipa gas, pengangkutan material dan kegiatan
penggalian dan penimbunan tanah.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Kegiatan Pengelolaan
- Penyiraman berkala pada badan-badan jalan agar tebaran debu tidak
menyebar ke lokasi lain dan dilakukan pembersihan tumpahan material yang
tercecer di badan jalan.
- Melakukan perawatan yang baik terhadap mesin kendaraan dan alat berat
yang digunakan sehingga kandungan pencemar pada asapnya dapat
diminimalisir.
Waktu pengelolaan
Selama tahap konstruksi lebih kurang 3 bulan.
Lokasi pengelolaan
Secara umum dilakukan di sepanjang rencana jalur pemasangan pipa gas,
namun secara khusus dilakukan pada titik sebagai berikut :
- Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’
85,3” BT).
- Titik akhir di lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’
17,8” BT).
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Instansi pengawas
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
Instansi pelaporan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 3
3. Kebisingan
Sumber Dampak
Peralatan konstruksi menggunakan mesin yang menambah derajat kebisingan.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kebisingan adalah Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
Kegiatan Pengelolaan
- Melakukan perawatan yang baik terhadap mesin kendaraan dan alat berat
yang digunakan sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang berlebihan.
- Memasang alat peredam untuk mesin-mesin yang menghasilkan suara
bising tinggi.
- Mewajibkan pemakaian ear plug bagi pekerja yang terpapar tingkat
kebisingan melampaui baku mutu.
Waktu pengelolaan
Selama tahap konstruksi kurang lebih 3 bulan.
Lokasi pengelolaan
Secara umum dilakukan di sepanjang rencana jalur pemasangan pipa gas,
namun secara khusus dilakukan pada titik sebagai berikut :
- Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’
85,3” BT).
- Titik akhir di lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’
17,8” BT).
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Instansi pengawas
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
Instansi pelaporan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
4. Gangguan Lalu Lintas
Sumber Dampak
Aktivitas konstruksi yang menempatkan peralatan konstruksi seperti truk,
excavator, mesin las, genset, bor, pompa, dan material konstruksi di pinggir
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 4
jalan dan pinggir sungai dapat menimbulkan gangguan lalu lintas darat dan lalu
lintas perairan.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah panjang antrian kendaraan bermotor
di sepanjang jalur pemasangan pipa gas dan frekuensi terjadinya kemacetan lalu
lintas di darat maupun perairan.
Kegiatan pengelolaan
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di lokasi kegiatan maupun sebelum
lokasi kegiatan sebagai tanda peringatan.
- Melakukan pengaturan keluar masuk atau buka tutup mobilisasi bahan
material pada saat arus lalu lintas dalam keadaan lengang atau pada malam
hari.
- Berkoordinasi dengan dinas perhubungan serta instansi terkait serta
menempatkan petugas pengatur lalu lintas.
Waktu pengelolaan
Selama tahap konstruksi lebih kurang 3 bulan.
Lokasi pengelolaan
Secara umum dilakukan di sepanjang rencana jalur pemasangan pipa gas,
namun secara khusus dilakukan pada titik sebagai berikut :
- Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’
85,3” BT).
- Titik akhir di lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’
17,8” BT).
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Instansi Pengawas
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan dan Dinas Perhubungan.
Instansi Pelaporan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan dan Dinas Perhubungan.
5. Penurunan Kualitas Air
Sumber Dampak
Sumber dampak penurunan kualitas air berasal dari berbagai kegiatan konstruksi
pemasangan pipa gas.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 5
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap penurunan kualitas air adalah PP
No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran Air.
Kegiatan pengelolaan
- Pengelolaan penurunan kualitas air dilakukan dengan mencegah masuknya
lumpur ke sungai, atau mencegah infilltrasi air kedalam tanah.
- Penutupan pipa sesegera mungkin.
Waktu pengelolaan
Selama tahap konstruksi lebih kurang 3 bulan.
Lokasi pengelolaan
Sungai
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Instansi Pengawas
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
Instansi Pelaporan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
6. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Sumber Dampak
Sumber limbah B3 berasal dari berbagai peralatan konstruksi yang memiliki mesin
seperti truk, excavator, mesin las, genset, dan bor menghasilkan oli bekas.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peraturan
Pemerintah No. 85 tahun 1999 tentang perubahan-perubahan atas PP No. 18
tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Kegiatan pengelolaan
Pengelolaan limbah B3 dapat dilakukan dengan menjaga tidak terjadi ceceran
oli bekas dengan menyerahkan langsung ke perusahaan yang memiliki izin
pengelolaan oli bekas dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Waktu pengelolaan
Selama tahap konstruksi lebih kurang 3 bulan.
Lokasi pengelolaan
Di workshop pemasangan pipa gas.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 6
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Instansi Pengawas
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
Instansi Pelaporan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
7. Kerusakan Flora
Sumber Dampak
Sumber dampak pada kerusakan flora adalah pada pembersihan lahan dengan
penebangan pohon atau tumbuhan di lokasi pemasangan pipa gas, menyebabkan
kerusakan flora.
Tolok Ukur Dampak
Tetap terjaganya kelestarian flora dengan mempertahankan kelestarian
vegetasi alami di sekitar lokasi pembangunan pemasangan pipa gas.
Kegiatan Pengelolaan
Menanam kembali atau mengganti vegetasi yang ditebang dengan tanaman
yang sesuai di areal pembangunan pemasangan pipa gas serta berkoordinasi
dengan Dinas Pertamanan dan instansi terkait.
Waktu pengelolaan
Selama tahap konstruksi lebih kurang 3 bulan.
Lokasi Pengelolaan
Secara umum dilakukan di sepanjang rencana jalur pemasangan pipa gas,
namun secara khusus dilakukan pada titik sebagai berikut :
- Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’
85,3” BT).
- Titik akhir di lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’
17,8” BT).
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Instansi Pengawas
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan dan Dinas Pertamanan.
Instansi Pelaporan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 7
8. Kesempatan Kerja
Sumber Dampak
Pemasangan pipa gas membutuhkan tenaga kerja untuk berbagai kegiatan
pada tahap konstruksi.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap kesempatan kerja adalah
peraturan perundang-undangan ketenagakerjaaan.
Kegiatan Pengelolaan
- Mengutamakan masyarakat sekitar menjadi pekerja sehingga persepsi
masyarakat menjadi baik.
- Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait.
- Mengutamakan keselamatan kerja bagi seluruh pekerja yang berisiko tinggi
sewaktu bekerja.
- Memberikan tarif upah pekerja yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga
pekerja merasa puas.
Waktu Pengelolaan
Selama tahap konstruksi lebih kurang 3 bulan.
Lokasi Pengelolaan
Secara umum dilakukan di sepanjang rencana jalur pemasangan pipa gas,
namun secara khusus dilakukan pada titik sebagai berikut :
- Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’
85,3” BT).
- Titik akhir di lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’
17,8” BT).
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Instansi Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
Instansi Pelaporan
Dinas Tenaga Kerja dan Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 8
9. Kecelakaan Kerja
Sumber Dampak
Aktivitas pekerja proyek pemasangan pipa gas yang menggunakan alat
sederhana sampai alat berat, berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja apabila
tidak disiplin menjalankan prosedur kerja atau kurang hati-hati menggunakan
peralatan tertentu. Peralatan keselamatan kerja yang kurang memadai dapat
memperbesar kemungkinan kecelakaan kerja.
Tolok Ukur dampak
Tolok ukur dampak adalah terjadinya kecelakaan lalu lintas maupun luka berat
dan ringan pada pekerja yang ada di sekitar pembangunan pemasangan pipa
gas.
Kegiatan Pengelolaan
- Memberikan informasi teknis tentang menjaga keselamatan diri pada
pekerja dalam melaksanakan pembangunan pemasangan pipa gas.
- Melengkapi fasilitas keamanan pada pekerja berupa sepatu, sarung tangan,
helm dan lain-lain.
- Menyediakan jasa pengatur lalu lintas di sekitar areal pembangunan
pemasangan pipa gas.
Waktu Pengelolaan
Selama tahap konstruksi berlangsung kurang lebih 3 bulan.
Lokasi Pengelolaan
Secara umum dilakukan di sepanjang rencana jalur pemasangan pipa gas,
namun secara khusus dilakukan pada titik sebagai berikut :
- Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’
85,3” BT).
- Titik akhir di lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’
17,8” BT).
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Instansi Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
Instansi Pelaporan
Dinas Tenaga Kerja dan Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 9
C. Tahap Operasional
Program pengelolaan lingkungan selama tahap operasional meliputi :
1. Pelayanan Gas kepada Konsumen
Sumber Dampak
Kegiatan pelayanan gas kepada konsumen adalah berlangsungnya kegiatan
distribusi gas ke rumah tangga atau industri yang berada di lokasi yang
terjangkau dari jalur pipa gas.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur pelayanan gas kepada konsumen adalah tingkat kepuasan dan
produktivitas usaha pelanggan setelah mendapat sambungan gas alam.
Kegiatan pengelolaan
- Menginformasikan kepada masyarakat apa yang menjadi keunggulan dari
pemakaian gas alam.
- Memberi kemudahan kepada masyarakat untuk pemasangan meteran gas
alam.
Waktu Pengelolaan
Selama kegiatan operasional berlangsung.
Lokasi Pengelolaan
Pelanggan potensial yang dapat dijangkau oleh jaringan pipa distribusi gas.
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Instansi Pengawas
Dinas Pertambangan & Energi dan Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
Instansi Pelaporan
Dinas Pertambangan & Energi dan Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
2. Kebocoran Pipa Gas
Sumber Dampak
Kegiatan operasional distribusi gas yang bertekanan tinggi dan kondisi pipa yang
kurang baik dapat menimbulkan kebocoran pipa gas yang berakibat bahaya
kebakaran atau ledakan di lokasi pipa gas yang bocor.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah adanya laporan akan kebocoran gas
dari pegawai organik, non-organik, kontraktor SBU III atau dari masyarakat ke
pusat pelaporan (dispatching centre).
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 10
Kegiatan pengelolaan
- Mengikuti ketentuan SOP dan Emergency Response Plan (ERP) yang dimiliki
oleh PT. Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk.
- Penanggulangan kebocoran secepatnya, memberitahukan/memberi
peringatan ke masyarakat dan memasang rambu-rambu ‘berbahaya’ di
areal kebocoran pipa gas.
Waktu Pengelolaan
Selama kegiatan operasional berlangsung.
Lokasi Pengelolaan
Di lokasi pipa gas yang bocor.
Instansi Pengelola
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Instansi Pengawas
Dinas Pertambangan & Energi dan BLH Propinsi Sumatera Utara.
Instansi Pelaporan
Dinas Pertambangan & Energi dan BLH Propinsi Sumatera Utara.
Rincian program pengelolaan lingkungan yang ada dilaksanakan dalam meminimalkan dampak-
dampak yang diprakirakan akan timbul dapat dilihat pada Tabel 5.1 dibawah ini :
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 11
Tabel 5.1. Matriks Program Pengelolaan Lingkungan
No. JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK TOLAK UKUR DAMPAKRENCANA PENGELOLAAN INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
TEKNIK LOKASI PELAKSANA PENGAWAS PELAPORAN
A. Tahap Pra-Konstruksi
1. Keresahan Masyarakat
Kegiatan pada tahap konstruksi seperti penggalian, penjajaran pipa gas, peletakkan genset, dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat yang bersinggungan langsung dengan rencana lokasi kegiatan.
Ada tidaknya keluhan masyarakat merupakan tolok ukur keresahan masyarakat. Masyarakat resah dapat disebabkan karena takut bangunan mereka akan dibongkar dan tidak ada ganti rugi.
-Menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat melalui media dialog tertentu.
-Menjelaskan semua pertanyaan masyarakat yang berkaitan dengan kekhawatiran masyarakat akibat hadirnya kegiatan pemasangan pipa gas.
-Menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat serta berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait.
-Memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat dalam waktu-waktu tertentu.
-Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’ 85,3” BT).
-Titik akhir di Lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’ 17,8” BT).
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 12
No. JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK TOLAK UKUR DAMPAKRENCANA PENGELOLAAN INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
TEKNIK LOKASI PELAKSANA PENGAWAS PELAPORAN
B. Tahap Konstruksi
1. Keresahan Masyarakat
Kegiatan pada tahap konstruksi seperti penggalian, penjajaran pipa gas, peletakkan genset, dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat yang bersinggungan langsung dengan rencana lokasi kegiatan.
Ada tidaknya keluhan masyarakat merupakan tolok ukur keresahan masyarakat. Masyarakat resah dapat disebabkan karena takut bangunan mereka akan dibongkar dan tidak ada ganti rugi.
-Menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat melalui media dialog tertentu.
-Menjelaskan semua pertanyaan masyarakat yang berkaitan dengan kekhawatiran masyarakat akibat hadirnya kegiatan pemasangan pipa gas.
-Menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat dan berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait.
-Memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat dalam waktu-waktu tertentu.
-Sekitar areal pemasangan pipa gas, tepatnya adalah tempat jualan, titi jalan untuk keluar masuk rumah maupun titi untuk jalan keluar masuk gang yang bersinggungan langsung dengan areal rencana kegiatan pemasangan pipa gas.
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 13
No. JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK TOLAK UKUR DAMPAKRENCANA PENGELOLAAN INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
TEKNIK LOKASI PELAKSANA PENGAWAS PELAPORAN
2. Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan mobilisasi alat berat dan peralatan konstruksi pemasangan pipa gas, pengangkutan material dan kegiatan penggalian dan penimbunan tanah.
Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
- Penyiraman berkala pada badan-badan jalan agar tebaran debu tidak menyebar ke lokasi lain dan dilakukan pembersihan tumpahan material yang tercecer di badan jalan.
- Melakukan perawatan yang baik terhadap mesin kendaraan dan alat berat yang digunakan sehingga kandungan pencemar pada asapnya dapat diminimalisir.
-Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’ 85,3” BT).
-Titik akhir di Lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’ 17,8” BT).
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
3. Kebisingan Peralatan konstruksi menggunakan mesin yang menambah derajat kebisingan
Baku tingkat kebisingan menurut KEP -48/MENLH/11/1996.
- Melakukan perawatan yang baik terhadap mesin kendaraan dan alat berat yang digunakan sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang berlebihan.
- Memasang alat peredam untuk mesin-mesin yang menghasilkan suara
-Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’ 85,3” BT).
-Titik akhir di Lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’ 17,8” BT).
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 14
No. JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK TOLAK UKUR DAMPAKRENCANA PENGELOLAAN INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
TEKNIK LOKASI PELAKSANA PENGAWAS PELAPORAN
bising tinggi- Mewajibkan
pemakaian ear plug bagi pekerja yang terpapar tingkat kebisingan melampaui baku mutu
4. Gangguan Lalu Lintas
Aktivitas konstruksi yang menempatkan peralatan konstruksi seperti truk, excavator, mesin las, genset, bor, pompa, dan material konstruksi di pinggir jalan dapat menimbulkan gangguan lalu lintas darat maupun lalu lintas perairan sungai.
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah panjang antrian kendaraan bermotor sepanjang jalur pemasangan pipa gas dan frekuensi terjadinya kemacetan lalu lintas di darat maupun perairan.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di lokasi kegiatan maupun sebelum lokasi kegiatan sebagai tanda peringatan.
- Melakukan pengaturan keluar masuk atau buka tutup mobilisasi bahan material pada saat arus lalu lintas dalam keadaan lengang atau pada malam hari.
- Berkoordinasi dengan dinas perhubungan serta instansi terkait serta menempatkan petugas pengatur lalu lintas.
-Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’ 85,3” BT).
-Titik akhir di Lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’ 17,8” BT).
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan dan
Dinas Perhubungan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan dan
Dinas Perhubungan
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 15
No. JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK TOLAK UKUR DAMPAKRENCANA PENGELOLAAN INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
TEKNIK LOKASI PELAKSANA PENGAWAS PELAPORAN
5. Penurunan Kualitas Air
Berbagai kegiatan konstruksi pemasangan dan pipa gas menyebabkan penurunan kualitas air
Tolok ukur dampak yang digunakan terhadap penurunan kualitas air tanah adalah PP No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran Air.
- Pengelolaan penurunan kualitas air dilakukan dengan mencegah masuknya lumpur ke sungai, atau mencegah infilltrasi air kedalam tanah
- Penutupan pipa sesegera mungkin.
Sungai Deli di Paya Pasir
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
6. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Peralatan konstruksi yang menggunakan mesin seperti truk, excavator, genset, bor, dan pompa menghasilkan oli bekas
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 tentang perubahan - perubahan atas PP No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Menyerahkan limbah B3 berupa oli bekas kepada perusahaan yang memiliki izin pengelolaan limbah B3 dari Kementrian Lingkungan Hidup.
Di workshop pemasangan pipa gas
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 16
No. JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK TOLAK UKUR DAMPAKRENCANA PENGELOLAAN INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
TEKNIK LOKASI PELAKSANA PENGAWAS PELAPORAN
7. Kerusakan Flora Pembersihan lahan dengan penebangan pohon atau tumbuhan di lokasi pemasangan pipa gas, menyebabkan kerusakan flora.
Tetap terjaganya kelestarian flora dengan mempertahankan kelestarian vegetasi alami di sekitar lokasi pembangunan pemasangan pipa gas.
Menanam/mengganti pohon atau tumbuhan yang proporsional di areal pembangunan pemasangan pipa gas.
-Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’ 85,3” BT).
-Titik akhir di Lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’ 17,8” BT).
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan dan
Dinas Pertamanan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
8. Kesempatan Kerja
Diperlukan tenaga kerja untuk pembangunan pemasangan pipa gas.
Melibatkan masyarakat setempat memberikan tanggapan yang positif.
- Mengutamakan masyarakat sekitar menjadi pekerja sehingga persepsi masyarakat menjadi baik.
- Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait.
- Mengutamakan keselamatan kerja bagi seluruh pekerja yang berisiko tinggi sewaktu bekerja.
- Memberikan tarif upah pekerja yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga pekerja merasa puas
-Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’ 85,3” BT).
-Titik akhir di Lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’ 17,8” BT).
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Dinas Tenaga Kerja & Badan
Lingkungan Hidup Kota
Medan
Dinas Tenaga Kerja dan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 17
No. JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK TOLAK UKUR DAMPAKRENCANA PENGELOLAAN INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
TEKNIK LOKASI PELAKSANA PENGAWAS PELAPORAN
9. Kecelakaan Kerja Aktivitas pekerja pemasangan pipa gas yang berada di areal jalan raya dan menggunakan alat berat.
Tolok ukur dampak adalah terjadinya kecelakaan lalu lintas maupun luka berat dan ringan pada pekerja yang ada disekitar lokasi pembangunan pemasangan pipa gas .
- Memberikan informasi teknis tentang menjaga keselamatan diri pada pekerja dalam melaksanakan pembangunan pemasangan pipa gas.
- Melengkapi fasilitas keamanan pada pekerja berupa sepatu, sarung tangan, helm dan lain-lain.
- Menyediakan jasa pengatur lalu lintas di sekitar areal pembangunan pemasangan pipa gas.
-Titik awal pemasangan pipa gas Stasiun Paya Pasir (030 42’ 60,1” LU - 980 39’ 85,3” BT).
-Titik akhir di Lokasi Stasiun PLN Sicanang (030 46’ 22,3” LU - 980 40’ 17,8” BT).
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Dinas Tenaga Kerja & Badan
Lingkungan Hidup Kota
Medan
Dinas Tenaga Kerja dan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
C. Tahapan Operasional
1. Pelayanan Gas kepada masyarakat
Kegiatan pelayanan gas kepada konsumen adalah berlangsungnya kegiatan distribusi gas ke rumah tangga atau industri yang berada di lokasi yang terjangkau dari jalur pipa gas.
Tolok ukur pelayanan gas kepada konsumen adalah tingkat kepuasan dan produktivitas usaha pelanggan setelah mendapat sambungan gas alam.
Menginformasikan kepada masyarakat apa saja keunggulan memakai gas yang diperoleh dari pipa gas.
Memberi kemudahan
Pelanggan potensial yang dapat dijangkau oleh jaringan pipa distribusi gas
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Dinas Pertambangan & Energi dan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
Dinas Pertambangan & Energi dan
Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 18
No. JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK TOLAK UKUR DAMPAKRENCANA PENGELOLAAN INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
TEKNIK LOKASI PELAKSANA PENGAWAS PELAPORAN
kepada masyarakat untuk pemasangan meteran gas alam.
2. Kebocoran Pipa Gas
Kegiatan operasional distribusi gas yang bertekanan tinggi dan kondisi pipa yang kurang baik dapat menimbulkan kebocoran pipa gas yang berakibat bahaya kebakaran atau ledakan di lokasi pipa gas yang bocor.
Tolok ukur dampak yang digunakan adalah adanya laporan akan kebocoran gas yang datang baik dari pegawai organik, non-organik, kontraktor SBU III atau dari masyarakat yang menelpon ke pusat pelaporan (dispatching centre).
Mengikuti ketentuan SOP dan Emergency Response Plan (ERP) PT. Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk.
Penanggulangan kebocoran secepatnya, memberitahukan/ memberi peringatan & memasang rambu-rambu ‘berbahaya’ di areal kebocoran pipa gas.
Di lokasi pipa yang bocor.
PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Dinas Pertambangan
& Energi dan Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
Dinas Pertambangan
& Energi dan Badan Lingkungan Hidup Kota
Medan
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
V - 19