bab v penutup a. kesimpulan · penutup a. kesimpulan perancangan batik kepulauan seribu dilandasi...
TRANSCRIPT
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perancangan batik Kepulauan Seribu dilandasi oleh permasalahan
bagaimana merancang motif batik yang bersumber ide dari kekayaan Kepulauan
Seribu? Dari pertanyaan dan hasil dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sebuah perancangan tercipta karena adanya permasalahan dan kebutuhan.
Kebutuhan masyarakat Kepulauan Seribu akan batik terus meningkat untuk
keperluan seragam maupun souvenir pendukung kepariwisataan di Kepulauan
Seribu. Seiring dengan kebutuhan yang terus meningkat munculah beberapa
permasalahan yaitu motif batik yang ada di Kepulauan Seribu belum memiliki
karakter dan kurang menarik karena motif yang ditampilkan hanya mengolah
jembatan Tidung, kuda laut, ikan dan terumbu karang. Untuk mengembangkan
motif kedaerahan yang berkarakter dan memiliki kekhasan maka dipilihlah
inspirasi lingkungan dan alam di Kepulauan Seribu. Lingkungan Kepulauan
Seribu kaya akan peninggalan sejarah, budayanya, dan alam. Kepulauan Seribu
memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi motif batik seperti
bangunan colonial, bentangan pulau – pulau, makanan khas, konservasi hewan
langka, dan keindahan bawah laut. Dari potensi tersebut menghasilkan produk
batik yang inovatif dan memiliki nilai pembeda disbanding dengan produk batik
lainnya.
68
B. Saran
Berdasarkan hasil perancangan dan pengembangan desain motif yang telah
dilakukan maka ada lima saran sebagai berikut:
1. Motif yang penulis rancang menghasilkan motif – motif yang besar dan
masih terdapat ruang yang kosong, dapat dikembangkan menjadi motif
– motif yang lebih kecil dan penuh sehingga mempermudah dalam
pembuatan pola.
2. Penulis menggunakan teknik batik yang mengakibatkan cost produksi
tinggi, masih dapat dikembangkan lagi dengan teknik lain seperti
dengan menggunakan teknik batik cap atau sablon malam untuk
mengurangi cost produksi agar nilai jual tidak begitu tinggi seperti batik
tulis.
2. Kepulauan Seribu memiliki kesenian dan legenda masyarakat yang
dapat dijadikan sumber ide dalam perancangan motif batik di
Kepulauan Seribu.
3. Warna pada perancangan ini mengacu pada warna pesisiran sehingga
menghasilkan warna yang cerah, masih dapat dikembangkan dengan
mengambil warna yang diambil dari unsur budaya penduduknya
maupun unsur sejarah di Kepulauan Seribu.
4. Proses perancangan dan pengembangan desain motif ini masih dapat
dikembangkan kearah fashion maupun perlengkapan interior untuk
resort resort yang berada di Kepulauan Seribu tidak hanya berhenti di
perkembangan motif sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
69
5. Memberi kesempatan pada masyarakat luas untuk menekuni dan
mengembangkan batik di Kepulauan Seribu.
6. Dapat dijadikan sebagai media untuk memberi pesan agar kita
senantiasa menjaga ekosistem laut di Kepulauan Seribu.
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz. 2013. Buku Praktis Mengenal dan Membuat Batik. Jakarta. Pusaka
Santi.
Ari Wulandari. 2011. Batik Nusantara: Makna Filosofis, Cara Pembuatan &
Industri Batik. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Asti Musman dan Ambar B. Arini. 2011. Batik: Warisan Adiluhung
Nusantara.Yogyakarta: Andi Offset.
Balai Besar Kerajinan dan Batik. 2011. Handbook of Indonesia Batik.
Yogyakarta. Balai Bear Kerajinan dan Batik
Komarudin Kudiya, M.Ds. 2011. Batik Esensi Untuk Tradisi. Jakarta. PT Dian
Rakyat
Reni Kusumawardhani. 2012. Batik How To Wear. Jakarta. Gramedia
Santoso Doellah. 2002. Batik Indonesia. Jakarta. Gramedia
Sewan Susanto. 1980. Seni Kerajian Batik Indonesia. Balai Penelitian Batik dan
Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen
Perindustrian R.I.
Terry De Rossa. 2012. . Jurusan Desain Produk, Fakultas Sipil dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh November.
Thomas B. Ataladjar. 2015. The Hidden Treasury of the Thousand Island. Jakarta
Tomascik 1997 The Ecology of the Indonesian Seas
Ongkosono 1986 dengan judul Some Harmful Stresses to the Seribu Coral Reefs
berkaitan dengan awal mula terjadinya gugusan Kepulaun Seribu.
Sumber lain
Data Dinas Tata Kota Provinsi DKI Jakarta tahun 2003
Data Taman Nasional Kepulauan Seribu tahun 2016
Data Administrasi Kabupaten Kepulauan Seribu tahun 2014
Data Lembaga Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat
71
Jurnal karangan Dwintasari. 2009. Hubungan Ekologis Lamun (seagrass)
Terhadap Kelimpahan dan Keanekaragaman Ikan di Pulau Pramuka
Kepulauan Seribu
Internet
www.Jakarta.go.id website pemerintah provinsi DKI Jakarta, diakses pada tanggal
20 April 2016
www.PulauSeribu-Resort.com website milik agen wisata di Kepulauan Seribu,
diakses pada 17 Mei 2016
72
LAMPIRAN
73
Foto KKN UNS Kepulauan Seribu
Sumber: M. Zada Al Savero, 2016
74
75
76
77
78
79