bab v deskripsi pemetaan

Upload: septia-dara-pratiwi

Post on 11-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB V Deskripsi Pemetaan

TRANSCRIPT

BAB VDESKRIPSI PEMETAAN3.1 STA 1

Lokasi

: Kali Garang, Desa Gebugan, Kecamatan Bergas

Kesampaian

: 1,5 jam dari POM Bensin TembalangPlotting Area

: N 142o E terhadap pertigaan Tegalmelik

N 323o E terhadap pertigaan KebonambaGambar 3.1 STA 1 Mengarah ke Arah TimurBentuk Lahan

: FluvialMorfologi

: Dataran landaiDimensi

: 9 x 2 m

Proses Geomorfik: Eksogen

Litologi

: Batuan Sedimen Klastik 1. Sortasi : Baik2. Kemas : Tertutup

3. Ukuran: Bongkah, >256 mm (Skala Wentworth, 1922)4. Nama: KonglomeratStruktur

: -

Vegetasi

: Pepohonan, Rerumputan

Tata Guna Lahan

: Irigasi Sawah

Potensi Positif

: Lahan TambangPotensi Negatif

: BanjirMorfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Proses tersebut menghasilkan membentuk suatu bentukan lahan yang dipengaruhi oleh air permukaan (fluvial) dan proses fluviatil. Berada di morfologi berupa dataran landai. Proses fluviatil yang terjadi memiliki energi erosi vertikal tinggi, energi sedimentasi rendah, sedangkan energi transportasi tinggi dengan kecepatan aliran air berkisar 3 m/s. Dapat disimpulkan sungai memiliki stadia muda. Litologi penyusun berupa batuan sedimen klastik dengan sortasi baik, kemas tertutup, ukuran bongkah >256 mm (Skala Wentworth, 1922), sehingga nama batuan adalah konglomerat. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan berupa lahan persawahan. Potensi positif berupa lahan tambang, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.3.2 STA 2/ LP 1

Lokasi

: Daerah PagersariKesampaian

: 20 menit dari Jl. Bandungan Raya, Kecamatan

Bregas

Plotting Area

: N 240o E terhadap STA 1

N 61o E terhadap pertigaan Pagersari

Kekar

Gambar 3.2 STA 2/LP 1 Mengarah ke Arah TimurBentuk Lahan

: StrukturalMorfologi

: Dataran landaiDimensi

: 16 x 8 mProses Geomorfik: EndogenLitologi

: Batuan Sedimen Klastik

1. Sortasi: Buruk

2. Kemas: Terbuka

3. Ukuran: Kerakal, 4 64 mm (Skala Wentworth, 1922)

4. Matriks: Pasir Kasar, - 1 mm (Skala Wntworth, 1922)

5. Nama: Konglomerat

Struktur

: Kekar

Strike/ Dip

: N 1650 E/ 750, N 1630 E/ 810Vegetasi

: Pepohonan, RerumputanTata Guna Lahan

: JalanPotensi Positif

: Observasi GeologiPotensi Negatif

: BanjirMorfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan berupa suatu struktur geologi daerah bersangkutan (struktural) dan berada di morfologi berupa dataran landai. Litologi penyusun berupa batuan sedimen klastik dengan sortasi buruk, kemas terbuka, ukuran kerakal 4 64 mm (Skala Wentworth, 1922), memiliki matriks berupa pasir kasar - 1 mm (Skala Wentworth, 1922), sehingga nama batuan adalah konglomerat. Pada batuan terbentuk suatu struktur berupa kekar dengan besar strike/dip sebesar N 1650 E/ 750 dan N 1630 E/ 810. Selain itu juga terdapat litologi lain berupa batuan beku. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan berupa jalan setapak, Potensi positif berupa observasi geologi, sedangkan potensi negatif berupa banjir karena adanya luapan air.3.3 STA 2/ LP 2

Lokasi

: Daerah PagersariKesampaian

: 3 menit dari STA 3/LP 1Plotting Area

: N 240o E terhadap STA 1

N 61o E terhadap pertigaan Pagersari

Kekar

Gambar 3.3 STA 2/LP 2 Mengarah ke Arah Barat Bentuk Lahan

: StrukturalMorfologi

: Dataran landaiDimensi

: 1 x 0,5 mProses Geomorfik: EndogenLitologi

: Batuan Sedimen Klastik1. Sortasi : Buruk

2. Kemas : Tertutup

3. Ukuran: Pasir Kasar, - 1 mm (Skala Wentworth, 1922)

4. Nama: Batu Pasir

Struktur

: Kekar

Strike/ Dip

: N 41 E/ 60 dan N 50 E/ 61Vegetasi

: Pepohonan, RerumputanTata Guna Lahan

: Daerah resapan airPotensi Positif

: Observasi GeologiPotensi Negatif

: BanjirMorfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentuk lahan yang dikontrol oleh struktur geologi daerah bersangkutan (struktural) dan berada di morfologi berupa dataran landai. Litologi penyusun berupa batuan sedimen klastik dengan sortasi baik, kemas terutup, dan ukuran pasir kasar - 1 mm (Skala Wentworth, 1922), sehingga memiliki nama batuan adalah batupasir. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan sebagai daerah resapan air. Potensi positif berupa observasi geologi, sedangkan potensi negatif berupa banjir karena adanya luapan air.

3.4 STA 2/ LP 3

Lokasi

: Daerah PagersariKesampaian

: 1 menit dari STA 3/LP 2Plotting Area

: N 240o E terhadap STA 1

N 61o E terhadap pertigaan Pagersari

Longsoran

TanahGambar 3.4 STA 2/LP 3 Mengarah ke Arah TimurBentuk Lahan

: DenudasionalMorfologi

: Dataran landaiDimensi

: 4 x 16 mProses Geomorfik: EksogenLitologi

: Batuan Sedimen Klastik

1. Sortasi : Buruk

2. Kemas : Tertutup

3. Ukuran: Pasir Kasar, - 1 mm (Skala Wentworth, 1922)

4. Nama: Batu Pasir

Struktur

: -

Vegetasi

: Pepohonan, RerumputanTata Guna Lahan

: Observasi GeologiPotensi Positif

: Daerah Resapan AirPotensi Negatif

: LongsorMorfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan yang secara perlahan mengalami tingkat keseragaman (denudasional) dan berada di morfologi berupa dataran landai. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan berupa daerah resapan air. Potensi positif berupa observasi geologi, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.3.5 STA 3/ LP 1

Lokasi

: Kali WanabayaKesampaian

: 1 jam dari Daerah Pagersari

Plotting Area

: N 300o E terhadap pertigaan Jambangan

N 12o E terhadap pertigaan Diwak

Konglomerat

Gambar 3.5 STA 3/LP 1 Mengarah ke Arah UtaraBentul Lahan

: FluvialMorfologi

: DataranDimensi

: 9 x 2 mProses Geomorfik: EksogenLitologi

: Batuan Sedimen

1. Sortasi : Baik2. Kemas : Tertutup

3. Ukuran: Kerakal, 4 -64 mm (Skala Wentworth, 1922)

4. Nama: Konglomerat

Struktur

: -

Vegetasi

: Pepohonan, Rerumputan, PersawahanTata Guna Lahan

: Irigasi SawahPotensi Positif

: PemancinganPotensi Negatif

: LongsorMorfogenesa

:Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan yang dipengaruhi air permukaan (fluvial) dan proses fluviatil. Berada di morfologi berupa dataran. Proses fluviatil yang terjadi memiliki energi erosi vertikal tinggi, energi sedimentasi rendah, sedangkan energi transportasi tinggi dengan kecepatan aliran air yang relatif deras. Dapat disimpulkan memiliki stadia muda. Litologi penyusun berupa batuan sedimen klastik dengan sortasi baik, kemas terutup, dan ukuran butir berupa kerakal 4 - 64 mm (Skala Wentworth, 1922, sehingga nama batuan adalah konglomerat. Tata guna lahan berupa irigasi persawahan. Potensi positif dapat digunakan sebagai lahan pemancingan, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu

3.6 STA 3/ LP 2

Lokasi

: Kali WanabayaKesampaian

: 1 menit dari STA 4/LP1Plotting Area

: N 300o E terhadap pertigaan Jambangan

N 12o E terhadap pertigaan Diwak

Kekar

Gambar 3.6 STA 3/LP 2 Mengarah ke Arah BaratBentuk Lahan

: Fluvial TerstrukturMorfologi

: DataranDimensi

: 5 x 4 mProses Geomorfik: EndogenLitologi

: Batuan Sedimen Klastik1. Sortasi : Buruk

2. Kemas : Tertutup

3. Ukuran: Lanau, 1/256 1/16 mm (Skala Wentworth, 1922)

4. Nama: Batu Lanau

Vegetasi

: Pepohonan, Rerumputan, PersawahanTata Guna Lahan

: Irigasi SawahPotensi Positif

: PemancinganPotensi Negatif

: LongsorMorfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan yang dipengaruhi air permukaan dan terdapat struktur pada bagian dinding sungai (fluvial terstruktur). Berada di morfologi berupa dataran. Litologi penyusun berupa batuan sedimen klastik dengan sortasi baik, kemas terutup, dan ukuran lanau 1/256 1/16 mm (Skala Wentworth, 1922), sehingga memiliki nama batulanau. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan berupa irigasi persawahan. Potensi positif dapat digunakan sebagai lahan pemancingan, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.3.7 STA 4/ LP 1

Lokasi

: Daerah Pakopan

Kesampaian

: 1,5 jam dari Kali Wanabaya, Jatijajar

Plotting Area

: N 17o E terhadap pertigaan Pakopan

N 12o E terhadap pertigaan Kemlaka dekat STA 2

Gambar 3.7 STA 4/LP 1 Mengarah ke Arah Barat DayaBentuk Lahan

: Denudasional

Morfogenesa

: Dataran sedangDimensi

: 6 x 6 m

Proses Geomorfik: Eksogen

Litologi

: Batuan Sedimen Klastik1. Sortasi: Baik

2. Kemas: Tertutup

3. Ukuran: Pasir kasar, - 1 mm (Skala Wentworth, 1922)4. Nama: BatupasirStruktur

: -

Vegetasi

: Pepohonan, Rerumputan

Tata Guna Lahan

: MCK

Potensi Positif

: Perkebunan

Potensi Negatif

: Longsor

Morfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan yang telah mengalami suatu keseragaman (denudasional) dan berada di morfologi berupa dataran sedang. Litologi penyusun berupa batuan sedimen klastik dengan sortasi baik, kemas tertutup, ukuran ?, sehingga memiliki nama batuan adalah ? Tata guna lahan berupa MCK. Potensi positif berupa wilayah perkebunan, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.3.8 STA 4/ LP 2Lokasi

: Daerah Pakopan

Kesampaian

: 1 menit dari STA 5/LP 1

Plotting Area

: N 18o E terhadap pertigaan Pakopan

N 13o E terhadap pertigaan Kemlaka dekat STA 2

Gambar 3.8 STA 4/LP 2 Mengarah ke Arah Barat DayaBentuk Lahan

: Struktural

Morfologi

: Dataran sedangDimensi

: 1,5 x 6 m

Proses Geomorfik: Endogen

Litologi

: Batuan Sedimen ( Konglomerat Kerakal)

1. Sortasi : Baik

2. Kemas : Tertutup

3. Ukuran: Kerakal, 4 64 mm (Skala Wentworth, 1922)

4. Nama: Konglomerat

Struktur

: Kekar

Strike/ Dip

: N 49 E/84 dan N 44 E/80Vegetasi

: Pepohonan, Rerumputan

Tata Guna Lahan

: Perkebunan

Potensi Positif

: Pengairan

Potensi Negatif

: Longsor

Morfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Berada di lokasi dengan bentuk lahan berupa kumpulan proses yang telah mengalami pengurangan ketidakseragaman (denudasional) dan berada di morfologi berupa dataran sedang. Litologi penyusun berupa batuan sedimen klastik dengan sortasi baik, kemas terutup, dan ukuran butir kerakal 4-64 mm (Skala Wentworth, 1922), sehingga memiliki nama batuan adalah konglomerat. Hasil pengukuran strike/dip sebesar N 49 E/84 dan N 44 E/80. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan berupa lahan perkebunan, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.3.9 STA 4/ LP 3Lokasi

: Daerah Pakopan

Kesampaian

: 5 menit dari STA 5 LP 4

Plotting Area

: N 18o E terhadap pertigaan Pakopan

N 14o E terhadap pertigaan Kemlaka dekat STA 2

Gambar 3.9 STA 4/LP 3 Mengarah ke Arah Barat DayaBentuk Lahan

: Denudasional

Morfologi

: Dataran sedangDimensi

: 2 x 4 m

Proses Geomorfik: Eksogen

Litologi

: Batuan Sedimen Klastik1. Sortasi: Baik2. Kemas: Tertutup3. Ukuran: Pasir kasar, - 1 mm (Skala Wentworth, 1922)4. Nama: BatupasirStruktur

: -

Vegetasi

: Pepohonan, Rerumputan

Tata Guna Lahan

: Lahan Persawahan

Potensi Positif

: Perkebunan

Potensi Negatif

: Longsor

Morfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan yang telah mengalamai pengurangan tingkat ketidakseragaman (denudasional). Berada di morfologi berupa dataran sedang. Litologi penyusun berupa batuan sedimen klastik dengan ? Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan berupa lahan persawahan, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.3.10 STA 5/ LP 1

Lokasi

: Daerah Gebugan

Kesampaian

: 1,5 jam dari POM Bensin Tembalang

Plotting Area

: N 92o E terhadap pertigaan Gebugan

N 300o E terhadap perempatan Gebugan

Kekar

Gambar 3.10 STA 5/LP 1 Mengarah ke Arah TenggaraBentuk Lahan

: Struktural

Morfologi

: Dataran sedangDimensi

: 4 x 1 m

Proses Geomorfik: Endogen

Litologi

: Batuan Beku

Struktur

: Kekar

Strike/ Dip

: N 324 E/ 63

Vegetasi

: Pepohonan, Rerumputan

Tata Guna Lahan

: Jalan Setapak

Potensi Positif

: Daerah wisata

Potensi Negatif

: Longsor

Morfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan dimana struktur geologi dikontrol oleh daerah bersangkutan (struktural). Berada di morfologi berupa dataran sedang. Litologi penyusunnya berasal dari pembekuan magma dengan mineral penyusun hornblende dan biotit, dapat dikatakan batuan beku andesit. Pada batuan terbentuk suatu struktur yang membelah batuan (kekar tarik) dengan besar strike/dip sebesar N 324 E/ 63. Tata guna lahan berupa jalan setapak. Potensi positif berupa observasi geologi sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.3.11 STA 5/ LP 2

Lokasi

: Daerah Gebugan

Kesampaian

: 15 menit dari STA 6/LP 1

Plotting Area

: N 93o E terhadap pertigaan Gebugan

N 301o E terhadap perempatan Gebugan

Kekar

Gambar 3.11 STA 5/LP 2 Mengarah ke Arah SelatanBentuk Lahan

: Struktural

Morfologi

: Dataran sedangDimensi

: 4 x 3 m

Proses Geomorfik: Endogen

Litologi

: Batuan Beku

Struktur

: Kekar

Strike/ Dip

: N 288 E/ 74 dan N 337 E/ 84

Vegetasi

: Pepohonan, Rerumputan

Tata Guna Lahan

: Pariwisata

Potensi Positif

: Pengairan

Potensi Negatif

: Longsor

Morfogenesa

:Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan dimana struktur geologi dikontrol oleh daerah bersangkutan (struktural). Berada di morfologi berupa dataran sedang. Litologi penyusunnya berasal dari pembekuan magma dengan mineral penyusun hornblende dan biotit, dapat dikatakan batuan beku andesit. Pada batuan terbentuk suatu struktur yang membelah batuan (kekar tarik) dengan besar strike/dip sebesar N 288 E/ 74 dan N 337 E/ 84. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan berupa lahan pariwisata. Potensi positif berupa lahan pengairan, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.3.12 STA 5/ LP 3

Lokasi

: Daerah Gebugan

Kesampaian

: 5 menit dari STA 6/LP 2

Plotting Area

: N 93o E terhadap pertigaan Gebugan

N 301o E terhadap perempatan Gebugan

Kekar

Gambar 3.12 STA 5/LP 3 Mengarah ke Arah TenggaraBentuk Lahan

: Fluvial TerstrukturMorfologi

: Dataran sedangDimensi

: 6 x 11 m

Proses Geomorfik: Endogen, Eksogen

Litologi

: Batuan Beku

Struktur

: Kekar

Strike/ Dip

: N 345 E/ 45 dan N 350 E/ 45

Slope

: 88

Vegetasi

: Pepohonan, Rerumputan

Tata Guna Lahan

: Pariwisata

Potensi Positif

: Pengairan

Potensi Negatif

: Banjir, Longsor

Morfogenesa

:Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan dimana struktur geologi dikontrol oleh daerah bersangkutan (struktural). Berada di morfologi berupa dataran sedang. Litologi penyusunnya berasal dari pembekuan magma dengan mineral penyusun hornblende dan biotit, dapat dikatakan batuan beku andesit. Pada batuan terbentuk suatu struktur yang membelah batuan (kekar tarik) dengan besar strike/dip sebesar N 345 E/ 45 dan N 350 E/ 45. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan berupa lahan pariwisata. Potensi positif berupa lahan pengairan, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.3.13 STA 7

Lokasi

: Daerah Lemahbang

Kesampaian

: 20 menit dari POM bensin Tembalang

Plotting Area

: N 128o E terhadap puncak bukit Lemahbang

N 201o E terhadap perempatan Lemahbang

Gambar 3.13 STA 6Bentuk Lahan

: Struktural

Morfologi

: Dataran sedangDimensi

: 5 x 20 m

Proses Geomorfik: Endogen

Litologi

: Batuan Sedimen KlastikStruktur

: Sesar Turun

Vegetasi

: Rerumputan

Tata Guna Lahan

: Lahan Tambang

Potensi Positif

: Jalan Tol

Potensi Negatif

: Longsor

Morfogenesa

:

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Proses tersebut menghasilkan suatu bentukan lahan dimana struktur geologi dikontrol oleh daerah bersangkutan (struktural). Berada di morfologi berupa dataran sedang. Litologi batuan pertama dengan tekstur sortasi baik, kemas terutup, dan ukuran butir berupa pasir halus 1/8 mm (Skala Wentworth, 1922) dan memiliki nama batuan batupasir. Diatasnya terdapat batuan yang telah mengalami pelapukan menjadi soil. Litologi selanjutnya dengan tekstur sortasi baik, kemas terutup, dan ukuran butir pasir kasar - 1 mm (Skala Wentworth, 1922) dan memiliki nama batuan batupasir. Diatasnya muncul kembali batuan yang telah mengalami pelapukan menjadi soil. Pada batuan terbentuk suatu struktur yang menggeser litolgi dengan hanging wall turun terhadap foot wall. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa rerumputan. Tata guna lahan berupa lahan tambang. Potensi positif berupa pembangunan jalan tol, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Longsoran Bahan Rombakan

Kekar

Longsran Bahan Rombakan

Sesar Turun