bab ix

8
BAB IX MODAL PENGERTIAN MODAL Modal adalah ketersediaan uang dalam bentuk tunai. Hal inilah yang mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa banyak orang yang tidak mampu atau memiliki hambatan untuk menjadi entrepreneur. Demikian pula mereka yang nyata-nyata punya modal berupa uang tunai, ternyata banyak yang tidak bisa melakukan usaha, sehingga modalnya cukup diparkir saja di bank dalam bentuk risiko. Jika kita tengok lebih mendalam dengan pertanyaan berikut, mereka yang mengatakan bahwa usaha itu memerlukan modal berupa uang, belum tentu mampu menjawab dengan tegas dan benar, apalagi kalau diminta untuk memberikan proposal usahanya. Pertanyaan- pertanyaan tersebut ialah: Untuk usaha apa uang itu akan digunakan? Berapa besar uang yang diperlukan? Kapan uang tersebut digunakan? Berapa keuntungan yang akan dihasilkan dari usaha tersebut? Kapan uang tersebut akan kembali? Jika orang tersebut tidak mampu menjawab kelima pertanyaan ini saja, maka ia belum layak untuk menjadi pengusaha. JENIS-JENIS MODAL

Upload: roberto-rumapea

Post on 12-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

modal

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IX

BAB IX

MODAL

PENGERTIAN MODAL

Modal adalah ketersediaan uang dalam bentuk tunai. Hal inilah yang mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa banyak orang yang tidak mampu atau memiliki hambatan untuk menjadi entrepreneur. Demikian pula mereka yang nyata-nyata punya modal berupa uang tunai, ternyata banyak yang tidak bisa melakukan usaha, sehingga modalnya cukup diparkir saja di bank dalam bentuk risiko.

Jika kita tengok lebih mendalam dengan pertanyaan berikut, mereka yang mengatakan bahwa usaha itu memerlukan modal berupa uang, belum tentu mampu menjawab dengan tegas dan benar, apalagi kalau diminta untuk memberikan proposal usahanya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut ialah:

Untuk usaha apa uang itu akan digunakan? Berapa besar uang yang diperlukan? Kapan uang tersebut digunakan? Berapa keuntungan yang akan dihasilkan dari usaha tersebut? Kapan uang tersebut akan kembali?

Jika orang tersebut tidak mampu menjawab kelima pertanyaan ini saja, maka ia belum layak untuk menjadi pengusaha.

JENIS-JENIS MODAL

Seorang entrepreneur harus memperhatikan dan menyikapi arti modal-modal itu sebagai berikut:

Modal diri. Modal materi milik sendiri. Modal usaha dari pihak orang lain.

1. Modal DiriModal diri adalah yang harus pertama kali dipupuk sejak dini oleh diri masing-masing dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan yang paling penting adalah kesehatan jasmani, rohani, serta dukungan keluarga. Modal diri ini berbeda dengan modal lain. Modal ini tidak dapat dipinjamkan, digadaikan, kepada orang lain dengan cara memberi contoh.

Page 2: BAB IX

2. Modal Materi SendiriModal materi adalah wujud suatu barang yang mempunyai nilai. Nilai yang dimaksud disini adalah nilai uang. Artinya barang yang dapat dijual dengan harga tertentu sesuai dengan harga pasar. Ada juga modal materi yang langsung dalam bentuk uang berupa tunai, tabugan, reksadana, deposito, valuta asing.

3. Modal UsahaTerdapat dua macam status penanaman modal yaitu yang pertama sebagai utang, yang kedua sebagai ekuitas yang dicantumkan sebagai saham perusahaan dan dicatat dalam neraca perusahaan sebagai kekayaan atau ekuitas.

PEMANFAATAN MODAL

Modal yang diperlukan untuk membiayai suatu usaha ada dua macam, yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal investasi. Modal ini digunakan untuk pembelian atau pengadaan untuk

tujuan menunjang proses produksi. Modal kerja. Modal ini terdiri dari biaya tetap dan biaya langsung atau biaya

variabel.1. Modal tetap adalah komponen biaya dalam suatu perusahaan yang tetap

harus diperhitungkan baik ketika proses produksi sedang berjalan atau tidak.2. Biaya langsung adalah biaya untuk pembelian komponen-komponen atau

bahan baku untuk produksi atau proyek.

SIKLUS MODALSiklus modal adalah perputaran uang yang di tanamkan dalam suatu bisnis.

Uang itu akan berputar dan saling terkait satu sama lain melalui transaksi bisnis, pinjaman uang dari pihak lain atau bank, kemudian ditambah adanya kewajiban kepada negara yang harus dibayar dalam bentuk pajak atau retribusi. Bagaimana siklus modal itu berjalan?1. Mula-mula modal ditanamkan oleh investor atau entrepreneur untuk

menjalankan bisnis tertentu.2. Barang-barang investasi tadi, bahan baku dan tenaga kerja, akan digabung

untuk dioperasikan.3. Barang dan jasa yang dihasilkan dijual kepasar dan terjadi transaksi pembelian

dengan pelanggan.4. Dari pendapatan hasil penjualan tersebut (x), maka uang itu dianggarkan lagi

untuk: Biaya pegawai. Biaya operasional, termasuk biaya depresiasi, biaya tetap, dan biaya

variabel.

Page 3: BAB IX

Pengembalian utang kepada bank. Pembayaran pajak-pajak kepada negara.

5. Kalau usahanya untung (E>0), maka lama kelamaan keuntungan itu dikumpulkan lagi untuk dijadikan modal lagi guna memperbesar usahanya.

6. Kalau prospek bisnisnya bagus sekalidan masih kekurangan modal, maka dapat melakukan pinjaman lagi ke bank atau kepihak-pihak lainnya.

Demikianlah seterusnya siklus modal itu berputar. Semakin besar usahanya, semakin besar perputaran modalnya, dan semakin besar pula keuntungannya.

BAGAIMANA MENANAMKAN MODAL?

Bagaimana uang itu dapat bertambah? Tentu uang itu harus dianfaatkan atau diputar dalam suatu usaha atau bisnis, sehingga suatu saat nanti akan menghasilkan keuntungan. Untuk itulah bagi mereka yang mempunyai uang, ada banyak cara untuk memutarkan uangnya dengan harapan akan bertambah dengan mendapatkan keuntungan dari hasil usahanya.

Cara menanamkan modal

Dalam ulasan berikut dijelaskan secara singkat beberapa cara untuk menanamkan modal yang kita miliki.

1. Dengan cara pasifArti pasif disini si pemilik uang tidak melakukan usaha apa pun dalam memutuskan penggunaan uang tersebut. Cara positifpun ada dua macam, seperti diuraikan dibawah ini:a. Terlindungi

Penanaman modal dengan cara terlindungi adalah legal, artinya ada aturan mainnya dan dilindungi oleh UU untuk pihak-pihak yang terkait.

b. Tidak terlindungiPenanaman modal yang tidak terlindungi umumnya, berupa penyertaan uang atau modal untuk suatu usaha tertentu, tetapi tidak dilindungi oleh UU atau peraturan-peraturan dari pemerintah.

2. Dengan cara aktifArti aktif disini adalah si pemilik pemodal ikut terjun secara aktif dalam menjalankan usahanya, baik sendiri maupun bergabung dengan pemilik modal lain. Berikut ini adalah beberapa contoh menjalankan modal dengan cara aktif, antara lain: Membentuk badabn usaha dengan mendirikan PT, CV, koperasi untuk

usaha-usaha tertentu. Membangun usaha-usaha sendiri, misalnya:

Page 4: BAB IX

Dalam bidang pertanian. Membuka toko atau warung. Membangun tempat indekost atau penginapan. Usaha dalam bidang katering atau jasa boga. Dan lain sebagainya.

BAGAIMANA MENGGALI SUMBER-SUMBER MODAL UNTUK MEMULAI BISNIS?

Dalam memulai bisnis, kadang-kadang seseorang mungkin memiliki keterbatasan dalam permodalan. Dikatakan keterbatasan artinya ia sudah menanamkan modal dalam suatu usaha, tetapi belum mencukupi sesuai dengan prospek bisnisnya. Bagaimana caranya mengajak pihak lain sebagai pemodal untuk mau ikut dalam pengembangan bisnis kita?

Ketika mencari modal tambahan, hendaknya bisnis kita tidak baru akan dimulai, tetapi sebaiknya sudah terbukti mulai atau sedang berjalan, hanya tersendat karena kekurangan modal.

Dalam mengajak pemilik modal, sebaiknya berprinsip bisnis yaitu untuk mencari kesepakatan, bukan mencari belas kasihan dan meminta-minta, apalagi memaksa.

Sajikanlah rencana usaha yang sudah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya kepada pemilik modal.

Terangkan posisi modal yang akan diperlukan itu, apakah statusnya sebagai saham atau berupa pinjaman.

Dalam bisnis, total modal disuatu perusahaan merupakan gabungan para pemilik modal yang terdiri dari masing-masing persentase tertentu yang dinamakan saham.

Beberapa kemungkinan sumber modal: Dengan perorangan, yaitu berupa saham dalam bentuk PT atau CV. Dengan perorangan, yaitu modal berupa pinjaman. Dengan bank konvensioal atau syariah. Perlu di ingat bahwa cedera dalam

pengembalian kredit dengan alasan apapun, maka bank akan memasukkan debitur yang demikian kedalam daftar hitam atau black list.

UNTUK YANG TIDAK MEMPUNYAI MODAL BERUPA UANG

Banyak orang yang memulai usaha dengan mengandalkan modal diri sendiri selain uang, artinya modal sebagai berikut:

Badan sehat. Punya kemauan dan keuletan.

Punya kejujuran dan percaya diri. Punya kepandaian dalam bergaul.

Page 5: BAB IX

Kepercayaan dari orang lain.

Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan pola:

1. Ikut dalam keanggotaan multi level marketing (MLM).2. Sebagai perantara dalam jasa penjualan bangunan.3. Sebagai perantara dalam jasa penjualan rumah.4. Menjual dengan cara konsinyasi, artinya ambil barang dulu, setelah laku baru

bayar kepada pemilik barang.5. Sebagai sales perusahaan asuransi, barang-barang konsumen, dan lain-lain.

Apabila sukses menjalankan pola tersebut, maka nanti bisa saja timbul gagasan-gagasan untuk memulai bisnis sendiri, karena banyak melihat peluang-peluang untuk dijadikan bisnis.

USAHA UNTUK PARA PENSIUNBagi mereka yang sudah memasuki masa pensiun, sebaiknya janganlah

langsung secara drastis berhenti beraktivitas. Masih banyak aktivitas yang bisa dilakukan, baik dalam bisnis maupun non bisnis. Oleh karena itu, carilah aktivitas dengan prinsip:1. Meskipun sudah memasuki masa pensiun tetap bisa berkiprah.2. Tetap harus bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain dengan

kegiatan apapun.3. tetap sehat dengan adanya kegiatan.

Ada dua kategori pensiunan, sesuai dengan aktivitas dan bidang kerja di instansi tempat bekerjanya:

Mereka yang aktivitas pekerjaannya jauh dari bau-bau bisnis sama sekali. Mereka yang aktivitasnya masih dekat dengan lingkungan bisnis.

Kemudian ada dua kategori pensiunan dalam hal penyiapan diri untuk menghadapi masa pensiunan:

Tidak menyiapkan diri dan tidak berencana akan berbuat apa pada masa pensiun kelak dan aktivitas apa yang akan digelutinya nanti.

Mereka yang menyiapkan diri, baik menyiapkan aktivitasnya atau persiapan lain yang harus dipenuhi, bukan hanya modal saja.

Pada waktu pegawai menerima hak pensiun, biasanya ada yang mendapat imbalan yang cukup besar dari perusahaan atau instansi tempat bekerja. Berikut adalah beberapa cara menanam uang dengan hukum “semakin besar kemungkinan keuntungan, maka semakin besar pula kemungkinan kerugiannya”:

1. Dengan pola yang aman, terlindungi dan pasif. Menempatkan uang di bank dalam bentuk deposito.

Page 6: BAB IX

Menempatkan uang dalam bentuk reksadana yang hasilnya lebih besar dari bunga deposito.

2. Pola bisnis yang aktif, artinya diri sendiri terjun langsung dalam melakukan kegiatan usahanya. Pola bisnis aktif sebaiknya dilakukan dengan menanamkan modal atau investasi dalam bentuk aset yang aman dan harga jualnya tidak turun.

Bagi mereka yang tidak berminat untuk berbisnis, jangan menganggur atau berdiam diri. Masih banyak pekerjaan lain yang dapat dilakukan agar mempunyai aktivitas dan badan tetap sehat.