bab iv yuni baruuuuuu

Upload: syaiful-cruise-bahri

Post on 18-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ikan gede

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    1/12

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Dari hasil penelitian dengan judul pengaruh lama pengeringan berbeda

    terhadap mutu tepung limbah udang putih (Penaeus marguensis) selama

    penyimpanan suhu kamar, dimana untuk melihat tingkat mutu tepung limbah

    udang tersebut telah dilakukan analisa terhadap parameter kadar air, kadar protein,

    total jamur dan rendemen. Adapun hasil analisa keempat parameter mutu tersebut

    adalah sebagai berikut :

    4.1 Kadar Air

    Hasil analisa kadar air tepung limbah udang putih dengan lama

    pengeringan yang berbeda selama penyimpanan pada suhu kamar dapat dilihat

    pada Tabel 1.

    Tabel 1. Rata-rata kadar air (% te!"#$ liba& "da#$ !"ti& de#$a# laa

    !e#$eri#$a# 'a#$ berbeda elaa !e#'i!a#a# "&" kaar

    Perlakuan

    Pengeringan

    (jam)

    Penyimpanan (hari)

    1! " #! $

    %

    #$

    1%.%%

    11.#11.1&

    1".!$

    1%.$%11.%'

    1#.11

    1".%#1%.!#

    1#.$

    1".'1".1

    1!.%"

    1#.&1".!

    Dari Tabel diatas dapat dilihat kadar air tepung limbah udang putih pada

    tiap perlakuan lama pengeringan ( %, # dan $ jam) pada aal penyimpanan

    terdapat perbedaan yaitu A1 (1%.%%*), A% (11.#1*), A"(1.1&*) dan kadar air

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    2/12

    0

    24

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    0 15 30 45 60

    Lama Penyimpanan (Hari)

    KadarAir(%)

    A1

    A2

    A3

    yang terendah terdapat pada perlakuan A", selama penyimpanan nilai kadar air

    pada setiap perlakuan terus mengalami peningkatan men+apai : A1(1!.%"*), A%

    (1#,&*), A"(1".!*) pada hari ke $, hal ini dipengaruhi oleh lama pengeringan

    yang berbeda. esuai dengan pernyataan -oeljanto (1''%) baha lama

    pengeringan akan mempengaruhi jumlah kadar air serta akan menurunkan berat

    dari bahan pangan tersebut.

    ntuk melihat perubahan dan perbedaan kadar air pada tepung limbah

    udang putih selama penyimpanan dapat dilihat pada /ambar % dibaah ini.

    )abar *. )ra+ik rata-rata kadar air te!"#$ liba& "da#$ !"ti& de#$a#

    laa !e#$eri#$a# 'a#$ berbeda elaa !e#'i!a#a# "&"

    kaar

    Dari /ra0ik diatas dapat dilihat baha kadar air ketiga perlakuan memiliki

    perbedaan, hal ini menunjukkan baha lamanya pengeringan memberikan

    pengaruh terhadap jumlah kadar air dan selama penyimpanan mengalami

    kenaikan. inarno (1'#) menyatakan baha air dalam bahan mempengaruhi

    daya tahan bahan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan dalam akti2itas air

    %

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    3/12

    (A) yaitu jumlah air bebas yang dapat dipergunakan oleh mikroba untuk

    pertumbuhannya.

    Dari analisa 2ariansi (3ampiran ") menunjukkan baha lama pengeringan

    yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap nilai kadar air

    tepung limbah udang putih dimana 4hit($%1.1) 5 4tab(#.#$ dan .$!) pada tingkat

    keper+ayaan '!*.

    edangkan untuk uji 67T (3ampiran #) menunjukkan baha pengeringan

    $ jam (A") memiliki mutu yang terbaik dibandingkan dengan pengeringan # 8am

    (A%) dan pengeringan % jam (A1) dimana suhu pengeringan yang digunakan adalah

    9 pada tingkat keper+ayaan '!*.

    endahnya kadar air pada pengeringan $ jam (A") karena aktu

    pengeringan yang dilakukan lebih lama sehingga jumlah air yang menguap

    menjadi lebih banyak. -enurut 7asran (1'&%), baha pengeringan akan

    mengakibatkan pengurangan kadar air bahan;bahan yang dikeringkan sejalan

    dengan lama pengeringan yang dilakukan.

    Peningkatan kadar air selama penyimpanan disebabkan oleh tepung

    merupakan produk kering, maka akan terjadi penyerapan uap air dari udara

    sehingga produk akan menjadi lembab atau kadar airnya akan meningkat. Hal ini

    didukung oleh pendapat imbodoyono (dalam yari0, 1'&$) yang menyatakan

    baha terjadinya penurunan dan peningkatan kadar air selama penyimpanan

    disebabkan oleh adanya suatu proses penguapan dan absorbsi pada bahan yang

    dipengaruhi oleh lingkungan.

    -enurut Purnomo (1''!) suhu dan kelembaban sangat berpengaruh

    terhadap kandungan air dalam suatu produk. Apabila tidak dikendalikan maka

    %1

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    4/12

    kadar air dalam produk akan dapat meningkat melalui pertukaran air dengan

    lingkungan sekitarnya.

    4.*. Kadar Pr,tei#

    Hasil analisa kadar protein tepung limbah udang putih dengan lama

    pengeringan yang berbeda selama penyimpanan pada suhu kamar dapat dilihat

    pada Tabel %.

    Tabel *. Rata-rata kadar !r,tei# (% te!"#$ liba& "da#$ !"ti& de#$a#

    laa !e#$eri#$a# 'a#$ berbeda elaa !e#'i!a#a# "&"kaar

    Perlakuan

    Pengeringan

    (jam)

    Penyimpanan (hari)

    1! " #! $

    %

    #

    $

    %%."

    %.#%

    1.1#

    %1.#

    1'.1&

    1&.'$

    %.1!

    1.&

    1&.%#

    1.#

    1.%%

    1$.!%

    1$.%#

    1&.#1

    1!.

    Pada Tabel % dapat dilihat baha nilai kadar protein tepung limbah udang

    putih yang terendah terdapat pada perlakuan pengeringan $ jam (A") sebesar

    1.1#* dan yang tertinggi yaitu pada pengeringan % jam (A1) sebesar %%."*.

    elama penyimpanan masing;masing perlakuan mengalami penurunan

    kadar protein, pada hari ke $ kadar protein yang terendah terdapat pada

    perlakuan pengeringan $ jam (A") sebesar 1!.* dan yang tertinggi yaitu pada

    pengeringan # jam (A%) sebesar 1&.#1*. -enurut -u+htadi (1'') baha

    kandungan kadar air dalam suatu bahan pangan akan menentukan kandungan

    senyaa;senyaa yang lain seperti lemak dan protein, dimana dengan semakin

    rendahnya kadar air akan menyebabkan kandungan senyaa;senyaa lain

    %%

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    5/12

    menjadi lebih meningkat. ntuk mengetahui lebih jelas perubahan dan perbedaan

    kadar protein tepung limbah udang putih yang dikeringkan dengan lama

    pengeringan yang berbeda selama peyimpanan pada suhu kamar dapat dilihat

    pada /ambar " berikut ini :

    )abar . )ra+ik rata-rata kadar !r,tei# te!"#$ liba& "da#$ !"ti&

    de#$a# laa !e#$eri#$a# 'a#$ berbeda elaa !e#'i!a#a#

    !ada "&" kaar

    Pada /ambar " dapat dijelaskan baha lama pengeringan $ jam (A ")

    memiliki nilai kadar protein yang terendah sedangkan yang tertinggi adalah lama

    pengeringan % jam (A1). elama penyimpanan ketiga perlakuan mengalami

    penurunan nilai kadar protein, akan tetapi selama penyimpanan lama pengeringan

    % jam (A1) mengalami penurunan kadar protein yang lebih drastis dibandingkan

    dengan perlakuan yang lain.

    Dari analisa 2ariansi (3ampiran $) menunjukan baha lama pengeringan

    yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap nilai kadar

    %"

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0 15 30 45 60

    Lama Penyimpanan (Hari)

    Kada

    rProtein(%)

    A1

    A2

    A3

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    6/12

    protein tepung limbah udang putih dimana 4hit(1#.&) 5 4tab (#.#$) pada tingkat

    keper+ayaan '!*.

    edangkan untuk uji 67T (3ampiran $) menunjukan baha nilai kadar protein

    tepung limbah udang putih pada akhir penyimpanan pengeringan # jam (A%)

    memiliki nilai kadar protein yang terbaik bila dibandingkan dengan perlakuan

    yang lain.

    alah satu 0aktor mutu yang sangat menentukan tingginya nilai mutu

    produk tepung limbah udang adalah kandungan protein.

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    7/12

    -enurut >lyas (1'$) menyatakan baha penentuan kadar protein

    merupakan 0aktor utama dalam melakukan penilaian mutu suatu bahan, karena

    protein sangat menentukan penilaian mutu produk perikanan.

    4. T,tal a"r

    Hasil analisa total jamur tepung limbah udang putih (Penaeus marguensis)

    dengan lama pengeringan yang berbeda selama penyimpanan pada suhu kamar

    dapat dilihat pada Tabel ".

    Tabel . Rata-rata t,tal /a"r te!"#$ liba& "da#$ !"ti& de#$a# laa

    !e#$eri#$a# 'a#$ berbeda elaa !e#'i!a#a# "&" kaar

    Perlakuan

    Pengeringan

    (jam)

    Penyimpanan (hari)

    1! " #! $

    %

    #

    $

    ".?1%

    %.$?1%

    %.?1%

    1.'?1"

    ".?1%

    ".%?1%

    !.$?1"

    1.%?1"

    $.!?1%

    %.1?1#

    $.#?1"

    %.1?1"

    1.?1!

    1.'?1#

    #."?1"

    Pada Tabel " dapat dilihat baha nilai total jamur tepung limbah udang

    putih yang terendah terdapat pada perlakuan pengeringan $ jam (A") sebesar

    %.?1%sel@gram dan yang tertinggi yaitu pada pengeringan % jam (A 1) sebesar

    ".?1%

    sel@gram. elama penyimpanan total jamur masing;masing perlakuan

    mengalami peningkatan, pada hari ke $ total jamur yang terendah terdapat pada

    perlakuan pengeringan $ jam (A") sebesar #."?1" sel@gram dan yang tertinggi

    yaitu pada pengeringan % jam (A") sebesar 1.?1! sel@gram. ntuk mengetahui

    lebih jelas perubahan dan perbedaan total jamur tepung limbah udang putih yang

    %!

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    8/12

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0 15 30 45 60

    Lama Penyimpanan (Hari)

    T

    otalJamr(Lo!")

    A1

    A2

    A3

    dikeringkan dengan lama pengeringan yang berbeda selama peyimpanan pada

    suhu kamar dapat dilihat pada /ambar #.

    Pada /ambar # dapat dijelaskan baha pada aal penyimpanan

    pengeringan $ jam (A") memiliki total jamur terendah bila dibandingkan dengan

    pengeringan # jam (A%) dan pengeringan % jam (A1). Pengeringan % jam

    mengalami peningkatan yang lebih +epat bila dibandingkan dengan perlakuan

    yang lain.

    Dari analisa 2ariansi (3ampiran ') menunjukan baha lama pengeringan

    yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap nilai total jamur

    tepung limbah udang putih dimana 4hit(1&) 5 4tab(#.#$ dan .$!) pada tingkat

    keper+ayaan '!*.

    %$

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    9/12

    )abar 4. )ra+ik rata-rata t,tal /a"r te!"#$ liba& "da#$ !"ti& de#$a#

    laa !e#$eri#$a# 'a#$ berbeda elaa !e#'i!a#a# !ada "&"

    kaar

    edangkan untuk uji 67T (3ampiran ') menunjukan baha pada akhir

    penyimpanan pengeringan $ jam (A") memiliki nilai total jamur yang terendah

    bila dibandingkan dengan perlakuan yang lain pada tingkat keper+ayaan '! *.

    Tingginya total jamur pada pengeringan % jam (A1) pada aal

    penyimpanan disebabkan oleh aktu pengeringan yang dilakukan lebih singkat

    sehingga sel mikroba yang ada pada bahan baku lebih sedikit yang mati dan juga

    dipengaruhi oleh kadar air yang lebih tinggi. eperti telah kita ketahui baha

    pertumbuhan jamur sangat dipengaruhi oleh 0aktor;0aktor antara lain akti2itas air

    bahan, suhu pengolahan, ketersediaan oksigen dan kandungan gi=i bahan pangan.

    Total jamur merupakan 0aktor yang menentukan mutu dari suatu produk

    perikanan selama penyimpanan. Peranginangin (1'") menyatakan baha pada

    produk kering mikroorganisme yang mampu berkembang adalah jamur, dimana

    kelembaban bahan sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhannya.

    yari0 dan Halid (1''%) menyatakan baha jamur adalah mikroba yang

    paling tahan terhadap kekeringan, dengan demikian bahan atau suatu produk yang

    mempunyai kadar air relati0 rendah sangat disenangi oleh jamur.

    8ika dikaitkan dengan kadar protein tepung limbah udang putih ini dapat

    diketahui baha adanya perbandingan yang terbalik, dimana semakin lama masa

    simpan kadar protein semakin rendah tetapi total jamur semakin meningkat. Hal

    ini mengindikasikan baha sebagian nutrien yang terdapat pada produk

    %&

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    10/12

    diman0aatkan oleh jamur untuk perkembangannya. Hal ini sesuai dengan pendapat

    >lyas (1') yang menyatakan baha kemunduran mutu dan berkurangnya masa

    simpan disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme.

    4.4 Re#dee#

    Pengeringan merupakan salah satu proses pengolahan dengan

    menggunakan suhu tinggi yang bertujuan untuk mengurangi berat bahan baku

    dengan jalan mengeringkan kadar air. Tepung merupakan salah satu produk

    kering yang memiliki kadar air yang relati0 rendah. Penentuan rendemen

    dianggap penting untuk melihat hubungan antara kadar air dengan berat produk

    akhir. Pada penelitian ini rendemen tepung limbah udang putih dari masing;

    masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel #.

    Tabel 4. Re#dee# (% berat te!"#$ liba& "da#$ !"ti& de#$a# laa

    !e#$eri#$a# 'a#$ berbeda

    Perlakuan

    Pengeringan

    6erat aal

    3imbah (gram)

    6erat tepung

    (gram)

    endemen

    (*)A1

    A%

    A"

    1

    1

    1

    #!%

    "'

    "1&

    #!.%

    "'.

    "1.&

    Dari Tabel # dapat dilihat baha perlakuan yang memilki rendemen yang

    paling tinggi adalah pada pengeringan % jam (A1) sebesar #!.%* dan yang

    %

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    11/12

    terendah terdapat pada pengeringan $ jam (A") sebesar "1.&*. Hal ini disebabkan

    oleh lama pengeringan yang berbeda, dimana semakin lama aktu yang

    digunakan dan suhu tetap maka kadar air akan semakin banyak yang hilang

    sehingga se+ara langsung akan menurunkan berat dari produk akhir. 8ika ditinjau

    dari kadar air tepung limbah udang putih ini dapat dilihat baha setelah

    pengeringan, pengeringan % jam (A1) memiliki kadar air yang tertinggi dan yang

    terendah adalah pada pengeringan $ jam (A").

    Akan tetapi rendemen dari tepung limbah udang putih tidak sejalan dengan

    mutu dari produk yang dihasilkan dimana setelah dilakukan analisa mutu terlihat

    baha pengeringan % jam (A1) memiliki mutu yang terendah dibandingkan

    dengan perlakuan lain. Demikian halnya setelah dilakukan penyimpanan selama

    $ hari, pengeringan # jam (A%) dan pengeringan $ jam (A") memiliki

    mutu yang lebih baik dibandingkan dengan pengeringan % jam (A1).

    %'

  • 5/28/2018 Bab IV Yuni Baruuuuuu

    12/12

    "