bab iv sistem satelit navigasi compass - … oleh compass sebagai suatu komponen penting yang ......

53
46 BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS Pada bab ini pembahasan akan ditekankan pada ketiga segmen utama dari sistem satelit navigasi COMPASS, sistem koordinat, sistem waktu, dan juga akan membahas bagaimana perbandingan serta keuntungan sistem ini terhadap sistem GNSS lain. Pada bagian pertama akan dijelaskan bagaimana desain konstelasi satelit yang akan digunakan oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ditempatkan di angkasa. Kedua, akan dibahas mengenai bagian-bagian sistem kontrol dan bagaimana sistem kontrolnya bekerja. Konsep pelayanan dan receiver yang akan digunakan oleh pengguna nantinya akan dibahas pada bagian ketiga. Selanjutnya pembahasan akan mengarah pada sistem koordinat dan sistem waktu yang digunakan. Sedangkan bagaimana perbandingan dan keuntungannya terhadap sistem GNSS lain, akan dibahas pada bagian terakhir dari bab ini. 4.1 Segmen Angkasa 4.1.1 Konstelasi satelit Sistem COMPASS menggunakan 3 jenis satelit, yaitu satelit GEO ( Geostasioner Orbit), IGSO (Inclined Geosynchronouos Orbit) dan MEO (Medium Earth Orbit). Satelit GEO dan MEO diilustrasikan oleh Gambar 4.1 dan 4.2. Satelit GEO dan IGSO adalah satelit dengan orbit geosynchronous. Orbit geosynchronous adalah orbit suatu benda (umumnya satelit buatan) dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai perioda sama dengan rotasi bumi (24 jam). Jika sebuah satelit dengan orbit geosinkron mempunyai bentuk orbit lingkaran sempurna dan mengorbit sebidang dengan garis khatulistiwa atau ekuator bumi, maka satelit itu disebut satelit Geostasioner (GEO). Sedangkan apabila sebuah satelit mengorbit dengan perioda yang sama dengan bumi namun mempunyai sudut orbit (inklinasi) yang lebih besar dari 0° dengan ekuator bumi, maka satelit itu disebut satelit Inclined Geosynchronouos (IGSO).

Upload: votram

Post on 29-May-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

46

BAB IV

SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS

Pada bab ini pembahasan akan ditekankan pada ketiga segmen utama dari sistem

satelit navigasi COMPASS, sistem koordinat, sistem waktu, dan juga akan membahas

bagaimana perbandingan serta keuntungan sistem ini terhadap sistem GNSS lain.

Pada bagian pertama akan dijelaskan bagaimana desain konstelasi satelit yang akan

digunakan oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ditempatkan di angkasa.

Kedua, akan dibahas mengenai bagian-bagian sistem kontrol dan bagaimana sistem

kontrolnya bekerja. Konsep pelayanan dan receiver yang akan digunakan oleh pengguna

nantinya akan dibahas pada bagian ketiga. Selanjutnya pembahasan akan mengarah pada

sistem koordinat dan sistem waktu yang digunakan. Sedangkan bagaimana perbandingan dan

keuntungannya terhadap sistem GNSS lain, akan dibahas pada bagian terakhir dari bab ini.

4.1 Segmen Angkasa

4.1.1 Konstelasi satelit

Sistem COMPASS menggunakan 3 jenis satelit, yaitu satelit GEO (Geostasioner

Orbit), IGSO (Inclined Geosynchronouos Orbit) dan MEO (Medium Earth Orbit). Satelit

GEO dan MEO diilustrasikan oleh Gambar 4.1 dan 4.2.

Satelit GEO dan IGSO adalah satelit dengan orbit geosynchronous. Orbit

geosynchronous adalah orbit suatu benda (umumnya satelit buatan) dengan bumi sebagai

pusatnya, yang mempunyai perioda sama dengan rotasi bumi (24 jam). Jika sebuah satelit

dengan orbit geosinkron mempunyai bentuk orbit lingkaran sempurna dan mengorbit

sebidang dengan garis khatulistiwa atau ekuator bumi, maka satelit itu disebut satelit

Geostasioner (GEO). Sedangkan apabila sebuah satelit mengorbit dengan perioda yang sama

dengan bumi namun mempunyai sudut orbit (inklinasi) yang lebih besar dari 0° dengan

ekuator bumi, maka satelit itu disebut satelit Inclined Geosynchronouos (IGSO).

Page 2: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

47

Satelit MEO atau Medium Earth Orbit adalah satelit yang mengorbit pada ketinggian

sekitar 8000 – 22000 km diatas permukaan bumi, dibawah satelit yang mempunyai orbit

geosinkron. Lintasan orbit dirancang agar melewati kutub bumi Utara dan Selatan dan

membentuk orbit elips (Siregar, 2009).

Gambar 4.1 Satelit GEO (Siregar, 2009)

Gambar 4.2 Satelit MEO (Siregar, 2009)

Secara umum, karakteristik satelit GEO dan MEO dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut

(Anggarayudha, 2001).

Tabel 4.1 Karakteristik satelit GEO dan MEO

MEO

(Medium Earth Orbit)

GEO

(Geosynchronous Earth Orbit)

Ketinggian 8000 – 22000 km 35786 km

Periode orbit 5-12 jam 24 jam

Waktu dalam keadaan line

of sight dari stasiun kontrol

di bumi

2-4 jam 24 jam

Page 3: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

48

Konstelasi satelit yang digunakan dalam sistem satelit COMPASS dibagi menjadi tiga

tahap berdasarkan tahap proses pembangunannya. Tahap itu adalah :

a. Fase I

Tahap pertama adalah tahap Beidou-I atau Beidou Navigation Satellite Demonstration

System. Berdasarkan presentasi China Satellite Navigation Office pada pertemuan ICG ke-5 di

Italia, konstelasi satelit pada fase ini terdiri dari 3 buah satelit berjenis geostasioner (GEO)

yang mempunyai karakteristik seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Karakteristik konstelasi COMPASS fase I (CSNO, 2010)

Orbit GEO

Semi-major Axis (km) 42164

Eccentricity 0

Inclination (deg) 0

RAAN (deg) 180E, 210.5E, 240E

Argument perigee (deg) 0

Mean anomaly (deg) 0

Satellite number 3

Longitude (deg) 80E, 110.5E, 140E

Fungsi utama dan spesifikasi kinerja dari Beidou Navigation Satellite Demonstration

System menggunakan desain konstelasi satelit ini adalah :

f. Fungsi utama : penentuan posisi, penentuan waktu one-way dan two-way, dan layanan

SMS.

g. Area pelayanan : China dan wilayah sekitarnya.

h. Ketelitian posisi : hingga ketelitian 20 meter.

i. Ketelitian waktu : 100 ns pada one way, 20 ns pada two way.

j. SMS : 120 Chinese karakter per waktu.

Page 4: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

49

b. Fase II

Fase ini disebut juga Beidou Navigation Satellite (Regional) System atau Beidou-

2/COMPASS. Konstelasi satelit pada segmen ini akan terdiri dari 5 satelit GEO, 5 satelit

IGSO dan 4 satelit MEO dengan karakteristik seperti yang ada pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Karakteristik konstelasi COMPASS fase II (CSNO, 2010)

Parameter orbit GEO IGSO MEO

Semi-major Axis (km) 42164 42164 27878

Eccentricity 0 0 0

Inclination (deg) 0 55 55

Longitude of

Ascending Node (deg)

158.75E, 180E,

210.5E, 240E, 260E

218E, 98E, 338E,

218E, 98E 0E, 120E

Argument perigee

(deg) 0 0 0

Mean anomaly (deg) 0

218E, 0.98E,

120.33E, 240.21E,

337.98E

105, 150, 270,

315

Satellite number 5 5 4

Longitude (deg) 58.75E, 80E,

110.5E, 140E, 160E 0, 120, 240 0, 120, 240

Fungsi utama dan kinerja dari Beidou Navigation Satellite (regional) System yang

dihasilkan oleh desain konstelasi ini adalah :

g. Fungsi utama : penentuan posisi, pengukuran kecepatan, penentuan waktu one-way dan

two-way, dan layanan SMS.

h. Area pelayanan : China dan sebagian wilayah Asia-Pasifik, termasuk Indonesia.

i. Ketelitian posisi : hingga ketelitian 10 meter.

j. Ketelitian kecepatan : hingga ketelitian 0.2 m/s.

k. Ketelitian waktu : 50 ns.

l. SMS : 120 Chinese karakter per waktu.

Page 5: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

50

c. Fase III

Segmen angkasa sistem satelit navigasi COMPASS nantinya akan terdiri dari 35

konstelasi satelit, yaitu 5 satelit GEO (Geostationary Orbit) dan tidak lebih dari 30 satelit

non-GEO yang terdistribusi di tiga bidang orbit. Ilustrasi dari desain konstelasi sistem ini

dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Ilustrasi konstelasi satelit sistem COMPASS (Cao, 2008)

Satelit GEO secara berturut-turut terletak pada 58.75°BT, 80°BT, 110.5°BT, 140°BT

dan 160°BT pada ketinggian sekitar 35.786 km diatas permukaan bumi. Terdiri dari modul

layanan (upload) dan modul muatan (payload) dan dirancang dengan umur operasional

selama 8 tahun. Sedangkan satelit non-GEO terdiri dari 27 buah satelit MEO (Medium Earth

Orbit) dan 3 satelit IGSO (Inclined Geo-Syncrhonous).

Satelit MEO beroperasi pada ketinggian 21500 km dengan sudut inklinasi sebesar 55°

pada tiga bidang orbit. Desain satelit MEO berbeda dengan satelit COMPASS lainnya. Satelit

ini mempunyai berat kotor sekitar 800 kg dan kapasitas muatan sebesar 280 kg. Distabilkan

oleh tiga sumbu dan menghasilkan output daya sebesar 1500 kW.

Satelit IGSO dalam desainnya mirip dengan satelit geostasioner, namun ditempatkan

di orbit geosinkron pada ketinggian 36000 km dengan inklinasi sebesar 55° dan akan

memotong ekuator bumi pada bujur 118°.

Page 6: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

51

Semua parameter orbit dari masing-masing tipe satelit telah direncanakan dengan baik

sehingga mengurangi banyaknya manuver yang harus dilakukan oleh satelit dan

mempermudah proses pemeliharaan satelit pada orbit selama masa operasionalnya. Hal ini

juga akan meningkatkan nilai ketersediaan sinyal, menghemat jumlah bahan bakar yang

digunakan dan tentu saja menghemat biaya. Secara keseluruhan, parameter-parameter

konstelasi atau parameter orbit satelit COMPASS yang telah direncanakan dapat dilihat pada

Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Parameter konstelasi satelit COMPASS (CSNO, 2010)

Parameter GEO (5) IGSO (3) MEO (27)

First launch Beidou-1A

(30 oct 2000)

Beidou 2-05

(31 juli 2010)

Beidou 2-01

(13 April 2007)

Semi-major Axis 42164 km 42164 km 27840 km

Altitudes 35786 km 36000 km 21500 km

Eccentricity 0° 0° 0°

Longitude of

Ascending Node

(deg)

158.75E, 180E,

210.5E, 240E, 260E 0°, 120°, 240° 0°, 120°, 240°

Inclination 0° 55° 55°

Satellite bus DFH-3B DFH-3B DFH-3B

Gross mass 4600 kg 4200 kg 2200 kg

Propelant mass 3050 kg 2300 kg 2160 kg

Power output 6800 W 6200 W 3000 W

Designed life 8 years 8 years 8 years

Launch vehicle CZ-3C CZ-3A CZ-3A

Planes 1 3 3

Page 7: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

52

4.1.2 Sinyal dan frekuensi

CDMA atau Code Division Multiple Acces adalah suatu sistem komunikasi wireless

yang dipakai oleh para mobile operator seperti operator layanan seluler dan operator penyedia

layanan satelit navigasi. Sistem ini menggunakan teknologi spread spectrum atau spektra

kode yang menyebar yang memberikan akses pemakaian pada banyak pengguna pada

frekuensi dan waktu yang sama. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian kode unik untuk

setiap komunikasi. CDMA dapat menyediakan layanan bagi banyak pengguna daripada

teknologi komunikasi lainnya (Aingindra.com, 2009)

Pada teknologi satelit navigasi, prinsip CDMA banyak digunakan dalam

mendistribusikan sinyal dan frekuensi. Faktanya, GPS dan GALILEO menggunakan sistem ini

dalam beroperasi dan melayani para pengguna. CDMA tidak hanya dipakai oleh dua layanan

sistem navigasi itu, namun juga digunakan oleh sistem satelit navigasi COMPASS. Melalui

sistem ini, COMPASS berencana akan menyediakan dua layanan navigasi, yaitu layanan

terbuka (open service) untuk konsumen komersil dan layanan penentuan posisi yang

dilindungi (authorized service) seperti dalam kepentingan militer.

Menurut pengajuan yang dilakukan China terhadap International Telecommunication

Union (ITU), satelit COMPASS akan memancarkan sinyal melalui empat frekuensi pembawa,

yaitu 1561MHz (E2), 1589 MHz (E1), 1268MHz (E6) dan 1207MHz (E5b). Sinyal navigasi

ini dimodulasi dengan bit stream yang telah ditentukan sebelumnya, mengandung data waktu

dan kode ephemeris, serta memiliki bandwith yang cukup untuk menghasilkan navigasi yang

presisi.

Saat ini belum ada informasi resmi yang lebih terinci dari otoritas China mengenai

aspek teknis sinyal yang akan digunakan sistem COMPASS secara global di masa depan.

Namun dengan adanya peluncuran satelit COMPASS pertama yaitu COMPASS-M1,

pemerintah China dapat mengidentifikasi sinyal-sinyal yang akan digunakan. Dari hasil

identifikasi transmisi Satelit COMPASS-M1 inilah pemerintah China mengajukan alokasi

frekuensi yang akan digunakan kepada ITU.

Satelit COMPASS-M1 adalah satelit pertama yang merepresentasikan generasi baru

sistem satelit navigasi China. Satelit ini adalah satelit MEO pertama China. Satelit

COMPASS-M1 yang diluncurkan pada 13 April 2007 merupakan satelit eksperimen untuk

menvalidasi sinyal serta frekuensi yang akan digunakan sistem COMPASS.

Page 8: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

53

China mengizinkan para peneliti independen untuk meneliti dan mempelajari

karakteristik umum dari sinyal satelit itu. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Centre

National d’Etudes Spatiales (CNES) di Prancis yang dimulai sehari setelah satelit itu

mengangkasa.

Menurut peneliti dari CNES, Thomas Grelier (2007), COMPASS-M1

mentransmisikan sinyal melalui 4 pita frekuensi yaitu E1, E2, E5b, dan E6, sama seperti yang

dinyatakan otoritas China kepada ITU. Namun dari hasil pengamatan, sinyal pada frekuensi

E1 sampai saat ini belum bisa terdeteksi. Setiap pita frekuensi memiliki dua sub-sinyal yang

koheren namun mempunyai beda fase 90°. Dua komponen sinyal ini kemudian dikenal

dengan komponen “I” dan “Q”. Komponen “I” mempunyai kode yang lebih pendek dan lebih

diutamakan untuk frekuensi pelayanan terbuka (open service). Sedangkan komponen “Q”

mempunyai kode yang lebih panjang, lebih tahan gangguan dan lebih digunakan pada layanan

authorized. Karakteristik sinyal COMPASS menurut CNES berdasarkan penelitian pada satelit

COMPASS-M1 ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Karakteristik umum sinyal satelit COMPASS (Grelier et al, 2007)

Notasi COMPASS Frekuensi Modulasi Service

B1 (I) 1561.1 (E2) QPSK

Open

B1 (Q) Authorized

B1-2 1589.74 (E1) QPSK Open

B2 (I) 1207.14 (E5b) QPSK

Open

B2 (Q) Authorized

B3 1268.52 (E6) QPSK Authorized

Dari karakteristik umum sinyal satelit COMPASS diatas diketahui bahwa sinyal satelit

COMPASS akan mengalami tumpang tindih (overlay) dengan beberapa sinyal yang digunakan

oleh sistem GPS dan GALILEO. Fakta ini tentu saja akan membawa berbagai macam dampak

dalam dunia GNSS nantinya. Karena itu, data dan laporan terinci dari aspek teknis sinyal dan

frekuensi yang digunakan COMPASS sangatlah penting untuk diketahui, agar dapat menilai

dampak apa yang akan dibawanya.

Page 9: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

54

Karakteristik umum dari sinyal COMPASS-M1 yang didapatkan oleh CNES (Tabel

4.5), menurut China Satellite Navigation Office (CSNO) merupakan karakteristik sinyal yang

digunakan pada sistem COMPASS fase II, yang terdiri dari 5 sinyal dalam 3 frekuensi . Lebih

jauh lagi CSNO menyatakan bahwa pada sistem COMPASS fase III (global), akan digunakan

kombinasi 10 sinyal dalam 3 frekuensi pembawa. Karakteristiknya ditunjukkan oleh Tabel

4.6.

Tabel 4.6 Karakteristik umum sinyal satelit COMPASS fase III (CSNO, 2010)

Komponen Frekuensi

(MHz) Tipe modulasi Layanan

B1-CD

1575.42

MBOC (6,1,1/11) Open B1-CP

B1 BOC (14,2) Authorized

B2aD

1191.795 AltBOC (15,10) Open B2ap

B2bD

B2bD

B3

1268.52

QPSK Authorized

B3-AD BOC (15,2.5) Authorized

B3-Ap

Page 10: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

55

Sampai saat ini belum semua aspek teknis dari sinyal itu telah terdefinisi. Beberapa

karakteristik sinyal yang telah terdefinisi diantaranya dinyatakan oleh European Space

Agency (ESA) dalam situs internetnya navipedia.net.

a. Sinyal COMPASS B1

Meskipun semua aspek teknis dari sinyal COMPASS di B1 masih belum didefinisikan

lagi, sebuah perencanaan untuk sinyal gelombang sudah disampaikan kepada International

Telecommunication Union (ITU) seperti yang disimpulkan pada tabel sebelumnya. Untuk

menyimpulkan beberapa aspek teknis sinyal COMPASS di B1 berdasarkan pengajuan yang

dilakukan China pada ITU, dapat ditunjukkan oleh Tabel 4.7 berikut (ESA navipedia, 2011).

Tabel 4.7 Karakteristik sinyal B1 satelit COMPASS (ESA navipedia, 2011)

GNSS system Compass Compass Compass

Service name B1 GSO B1 N-GSO B1

GSO and N-GSO

Phase I Q

Centre frequency Carriers at 1561.098 MHz (B1)

and 1589.742 MHz (B1-2)

Frequency band B1

Access technique CDMA

Spreading modulation QPSK (2)

Sub-carrier frequency -

Code frequency 2.046 MHz 2.046 MHz

Signal component Data Data Data

Primary PRN code length - - -

Code Family - - -

Secondary PRN code length - - -

Data rate 500 bps 50 bps 500 bps

Minimum received power (dBW) -163 dBW

Elevation - - -

Page 11: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

56

b. Sinyal COMPASS B2

Sama dengan sinyal B1 dan B1-2, tidak semua aspek teknis dari sinyal COMPASS

pada B-2 telah terdefinisikan. Meskipun begitu, rencana dan karakteristik gelombang sinyal

yang digunakan telah diajukan ke ITU. Karakteristik sinyal COMPASS pada B-2 ditunjukkan

pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Karakteristik sinyal B2 satelit COMPASS (ESA navipedia, 2011)

GNSS system Compass Compass Compass

Service name B2 GSO B2 N-GSO B2

GSO and N-GSO

Phase I Q

Centre frequency Carriers at 1207.14 MHz

Frequency band B2

Access technique CDMA

Spreading modulation QPSK

Sub-carrier frequency -

Code frequency 2.046 MHz 10.23 MHz

Signal component Data Data Data

Primary PRN code length - - -

Code Family - - -

Secondary PRN code length - - -

Data rate 500 bps 50 bps 500 bps

Minimum received power (dBW) -163 dBW

Elevation - - -

Page 12: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

57

c. Sinyal COMPASS B3

Sinyal B3 adalah sinyal terakhir yang digunakan oleh sitem COMPASS. Pemakaian

sinyal ini hanya untuk pelayanan tertentu atau disebut juga authorized service. Sama dengan

dua sinyal sebelumnya, belum semua aspek teknis sinyal B3 yang telah didefinisikan. Namun

karakteristiknya sudah diajukan ke ITU. Tabel 4.9 berikut menunjukkan beberapa

karakteristik dari sinyal B3 pada COMPASS.

Tabel 4.9 Karakteristik sinyal B3 satelit COMPASS (ESA navipedia, 2011)

GNSS system Compass Compass Compass

Service name B3 GSO B3 N-GSO B3

GSO and N-GSO

Phase I Q

Centre frequency Carriers at 1268.52 MHz

Frequency band B3

Access technique CDMA

Spreading modulation QPSK (2)

Sub-carrier frequency -

Code frequency 2.046 MHz 2.046 MHz

Signal component Data Data Data

Primary PRN code length - - -

Code Family - - -

Secondary PRN code length - - -

Data rate 500 bps 50 bps 500 bps

Minimum received power (dBW) -163 dBW

Elevation - - -

Page 13: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

58

4.2 Segmen Kontrol

Segmen sistem kontrol merupakan salah satu bagian penting dari arsitektur satelit

navigasi global. Fungsi utama dari segmen kontrol adalah untuk memonitor satelit, mengatur

pergerakan satelit, mendefinisikan parameter-parameter satelit, dan memproses data.

Sama seperti segmen kontrol sistem lainnya, segmen kontrol sistem COMPASS terdiri

dari beberapa bagian yang terintegrasi. Menurut China Satellite Navigation Office (CSNO),

hingga saat ini sistem COMPASS terdiri dari Master Control Station (MCS), Upload Station

(US) dan jaringan Monitor Station (MS).

Skema umum kerja segmen kontrol dalam melayani operasional sistem satelit

COMPASS terutama dalam menentukan posisi diilustrasikan dalam Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Skema umum segmen kontrol COMPASS

Pertama sinyal ditransmisikan oleh segmen pengguna ke satelit. Masing-masing satelit

yang melintas menerima sinyal itu dan mentransmisikannya ke MS. MS mengumpulkan

setiap data dan sinyal dari setiap satelit yang diamati, lalu mengirimkan data pengamatan itu

ke MCS untuk diproses dan diolah. MCS mengolah dan menghitung posisi 3D receiver

berdasarkan data sinyal yang diterima. Melalui Upload Station (US), MCS mengirimkan data

yang telah diproses ke satelit. Proses akhir adalah satelit menyiarkan atau mentrasmisikan

sinyal yang telah diolah oleh MCS menjadi data posisi kembali ke pengguna.

Page 14: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

59

a) Master Control Station

Master Control Station atau MCS adalah sebuah fasilitas yang bertanggung-jawab

untuk mengontrol semua bagian-bagian sistem satelit yang digunakan dan menghasilkan

perintah navigasi (navigation message). Tugas utama MCS seperti yang dikatakan China

Satellite Navigation Office adalah sebagai berikut :

Mengumpulkan data pengamatan dari tiap-tiap MS.

Mengolah data pengamatan.

Menghasilkan perintah navigasi .

Wide area differential data dan integritas informasi.

Melakukan perencanaan dan penjadwalan.

Mengadakan pengawasan dan pengontrolan sistem operasi.

Hingga saat ini sistem COMPASS menggunakan satu Master Control Station yang

terletak di Weinan, Provinsi Shaanxi, bernama Xi’an Satellite Control Centre (XSCC).

XSCC adalah pusat komunikasi, pusat komando dan kontrol, pusat pengolahan data dan

kantor pusat administrasi telemetri, pelacakan, serta kontrol jaringan luar angkasa China.

XSCC ditunjukkan oleh Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Xi’an Satellite Control Center (9abc.net, 2011)

Page 15: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

60

Xi’an Satellite Control Center terdiri dari tujuh bagian sistem utama yang saling

terintegrasi, yaitu (Yinlong, 1996) :

a. Tracking system

Dengan menggunakan peralatan radio tracking and telemetry yang dapat memperoleh

parameter pergerakan satelit seperti jarak, sudut orientasi, pitch angle, dan rata-rata

variasi jarak untuk memutuskan elemen orbit satelit.

b. Telemetry system

Sistem peralatan radio telemetri menerima dan memodulasikan kembali sinyal

telemetri satelit untuk memperoleh parameter teknis dan parameter telemetri satelit.

c. Remote control system

Sistem peralatan radio remote control adalah untuk mengeluarkan kontrol komando

bagi satelit, dan juga untuk mengatur pergerakan dan status operasi satelit.

d. Data processing system

Bagian ini adalah bagian sistem komputer untuk memproses data-data dari satelit

menjadi parameter posisi, seperti posisi satelit, posisi receiver atau pengguna sistem.

e. Communication system

Sistem ini terdiri dari circuit terminal, terminal transmisi data, exchange equipment,

dan jaringan data, yang mana jaringan data ini lebih jauh terbagi lagi menjadi saluran

kabel, saluran wireless dan saluran komunikasi satelit. Bentuk komunikasi yang

digunakan adalah suara, telegrafi telemetri, faksimili, transmisi data dan transmisi

gambar pada televisi.

f. Time frequency system (TFS)

Sistem ini terdiri dari peralatan penentuan waktu, generator sinyal dan sumber

frekuensi. Sistem ini adalah bagian yang paling penting dari sistem COMPASS dalam

sinkronisasi dan pengukuran waktu. Penjelasan lebih lanjut sistem ini akan dilakukan

di bagian sistem waktu COMPASS.

g. Command and control system

Sistem ini berfungsi sebagai pengatur dan pemberi perintah bagi seluruh jaringan

sistem segmen kontrol COMPASS.

Page 16: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

61

b) Upload Station

Upload Station (US) adalah bagian sistem kontrol yang bertanggung jawab meng-

upload koreksi orbit, transmisi data dan navigational message dari MCS ke satelit. Semua

data-data dan informasi yang akan ditransmisikan ke satelit dari MCS, diatur dan dikontrol

oleh bagian ini. Sampai saat ini China menggunakan dua Upload Station yang digunakan oleh

sistem COMPASS, yaitu Xi’an Satellite Control Center (XSCC) dan Beijing Aerospace

Command and Control Center (BACC) seperti yang terlihat pada Gambar 4.6

Gambar 4.6 COMPASS upload station (news.xinhuanet.com, 2008)

Page 17: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

62

c) Monitor Station

Monitor station (MS) adalah bagian yang bertanggung-jawab dalam memonitor dan

melacak satelit. Fungsi utama dari Monitor Station dapat disimpulkan sebagai berikut :

Melacak dan memantau satelit secara kontinyu.

Mengumpulkan data pengamatan satelit dari masing-masing lokasi.

Menerima sinyal dari satelit.

Mengirim data hasil observasi kepada Master Control Station agar diolah dan

diproses.

Menurut Tsinghua University, sampai saat ini China menggunakan 30 Monitor Station

yang tersebar di seluruh dunia. Posisi dan distribusi monitor dan tracking station yang

digunakan oleh China diantaranya dijelaskan oleh Gambar 4.7 (a dan b) dan Tabel 4.10.

Gambar 4.7a COMPASS monitor station in China (globalsecurity.org, 2011 )

CHANGCHUN

BEIJING

LUOYANG XI’AN

MINXI

NANNING

XIAMEN

KHASHI

Page 18: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

63

Gambar 4.7b COMPASS monitor station in world (online-wsj.com, 2011 )

Tabel 4.10 Distribusi COMPASS monitor station (dragoninspace.com, 2012)

Station Name Daerah/Negara

Weinan Shaanxi (China)

Changchun Jilin (China)

Karshi Xinjiang (China)

Minxi Fujian (China)

Xiamen Fujian (China)

Nanning Guangxi (China)

Qingdao Shandong (China)

Guiyang China

Yilan China

Karachi Pakistan

Malindi Kenya

Swakopmund Namibia

Dongara Australia

Santiago Chile

Page 19: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

64

4.3 Segmen Pengguna

Segmen pengguna sistem COMPASS terdiri dari receiver pengguna COMPASS yang

menerima sinyal navigasi dari satelit dan menghitung persamaan navigasi yang

ditransmisikan oleh satelit, untuk mendapatkan koordinat posisi receiver tersebut.

4.3.1 COMPASS receiver

Receiver COMPASS (Gambar 4.8) merupakan perangkat yang mampu menentukan

posisi pengguna, kecepatan, dan waktu yang tepat dengan mengolah sinyal yang

ditransmisikan oleh satelit COMPASS.

Menurut European Space Agency (ESA), modulasi sinyal, struktur, format, dan isi

pesan navigasi GNSS sering berbeda antara setiap sinyal dari sistem yang sama dan juga dari

sistem yang berbeda. Namun sebagian besar perbedaan karakteristik ini mudah

diimplementasikan pada receiver, contohnya dengan cara memodifikasi perangkat lunaknya

seperti penggunaan kode PRN yang berbeda atau kemampuan untuk mengatasi struktur pesan

yang berbeda. Perbedaan utama antara receiver GNSS terletak hanya pada karakteristik

tertentu, seperti teknik akses atau modulasi yang digunakan.

COMPASS, sebagaimana GPS dan GALILEO, menggunakan prinsip CDMA dalam

sistem transmisinya. Hal ini memungkinkan penggunaan modul transmisi yang lebih

sederhana, karena semua sinyal pada frekuensi yang sama memiliki gelombang pembawa

yang umum. Oleh karena itu receiver COMPASS harusnya sama saja dengan receiver GNSS

lainnya. Namun, COMPASS mempunyai layanan pesan singkat dalam lingkup regional yang

memungkinkan pengguna untuk mengirimkan atau meminta informasi ke stasiun kontrol.

Jalur komunikasi tambahan ini menambah kompleksitas sistem receiver. Karena itu, bisa jadi

biaya receiver yang dapat mendeteksi sinyal COMPASS berpotensi lebih mahal.

Gambar 4.8 COMPASS user segment (Cao, 2009 )

Page 20: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

65

Pada tahun 2008, biaya satu receiver COMPASS adalah CN¥20000 RMB (US$2929

atau jika dirupiahkan sekitar 30 juta rupiah), sepuluh kali lebih mahal daripada harga satu

receiver GPS. Alasannya karena receiver COMPASS menggunakan chip impor yang harganya

relatif lebih mahal. Namun, tampaknya saat ini China telah menemukan chip pengganti yang

lebih murah yang harganya bisa lebih rendah hingga kurang dari CN¥1000 RMB atau hanya

sekitar Rp1.500.000 (wikipedia.com, 2012).

Perlu dicatat bahwa tren yang sedang berkembang saat ini adalah setiap penyedia

layanan GNSS memfasilitasi konsumen untuk dapat mengakses layanan dari setiap sistem

GNSS yang berbeda, atau dikenal juga dengan receiver-multi konstelasi. Oleh karena itu,

sebagian diskusi dan kesepakatan antara penyedia sistem dilakukan dalam arti mewujudkan

upaya ini, dengan fokus pada aspek kompatibilitas dan interoperabilitas dalam sistem.

Mewujudkan kompatibilitas dan interoperabilitas dalam sistem GNSS tidak hanya

menjadi bagian diskusi dari penyedia layanan saja, mau tidak mau bagian ini juga akan

melibatkan pihak pengembang atau developer pabrikan produsen receiver GNSS, sebagai

pihak yang paling penting dalam perwujudan konsep receiver-multi konstelasi. Mereka adalah

aktor utama untuk merealisasikan konsep ini. Saat ini semua produsen receiver GNSS tengah

berlomba-lomba menawarkan dan memperbaharui sistem receiver yang mereka punya agar

dapat kompatibel dengan teknologi GNSS yang sedang berkembang. Itu artinya setiap

produsen receiver GNSS akan mempunyai produk yang tidak hanya dapat mendeteksi sistem

GPS dan GLONASS saja, namun juga akan menawarkan kemampuan mendeteksi sistem

GNSS yang sedang berkembang, yaitu GALILEO dan COMPASS.

Leica Geosystem misalnya, sebagai produsen receiver GNSS dan perusahaan yang

telah lebih dari 200 tahun melayani pengukuran bumi dengan produk yang dihasilkannya, saat

ini telah mengembangkan berbagai macam jenis dan tipe receiver GNSS yang dapat

mendeteksi banyak sinyal dan konstelasi dari sistem-sistem GNSS yang tersedia hanya dengan

menggunakan satu receiver saja. Begitu juga dengan produsen-produsen receiver GNSS

lainnya yang telah banyak dikenal dan digunakan seperti Trimble, Javad, Novatel, dan lain

sebagainya.

Page 21: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

66

Beberapa diantara produsen receiver GNSS yang telah menyediakan layanan receiver

multi-konstelasi, dirangkum dari berbagai sumber pada Tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11 Receiver GNSS multi konstelasi

Nama Jenis Sistem GNSS

GPS GLONASS GALILEO COMPASS

Novatel OEM628 GNSS Receivers √ √ √ √

Trimble NetR9 GNSS Reference Receiver √ √ √ √

Trimble SPS855 GNSS Modular Receiver √ √ √ √

Trimble SPS985 GNSS Smart Antenna √ √ √ √

Javad Triumph

Chip GNSS Chip Baseband √ √ √ √

Spirent GSS8000 Multi-GNSS Constellation

Simulator √ √ √ √

Fastrax IT600 GNSS Receiver Module √ √ √ √

Olinkstar CNS100 GNSS Receiver √ √ √ √

Olinkstar CC100 GNSS Receiver √ √ √ √

Olinkstar Otrack-

32 Multi-GNSS Baseband Chip √ √ √ √

Page 22: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

67

Tabel 4.11 Receiver GNSS multi konstelasi (lanjutan)

Sementara itu, mengacu kepada pesatnya kemajuan pembangunan sistem COMPASS,

beberapa software pengolahan dan processing data yang kompatibel dengan data sistem

COMPASS mulai dikembangkan. Software-software itu misalnya PANDA software (Chuang,

2008), Bernese software (Montenbruck et al, 2012), SHODE software (Xiaoya et al, 2009),

dan NAPEOS software (positim.com, 2010).

Nama Jenis Sistem GNSS

GPS GLONASS GALILEO COMPASS

Olinkstar

NavCore-S Multi-GNSS Baseband Chip √ √ √ √

Leica AR25 GNSS Antenna √ √ √ √

Leica AR10 GNSS Antenna √ √ √ √

Leica AS10 GNSS Antenna √ √ √ √

Leica Viva GS25 GNSS Surveying receiver √ √ √ √

Leica Viva GS12 GNSS Receiver √ √ √ √

Leica Viva GS10 GNSS Receiver √ √ √ √

Leica Viva GS15 GNSS Receiver √ √ √ √

SOUTH RTK

S82T GNSS Receiver √ √ √ √

Page 23: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

68

4.3.2 Konsep pelayanan

Berdasarkan wilayahnya, COMPASS memberikan pelayanan sebagai berikut (CSNO, 2011) :

a. Global Service

Pelayanan ini dapat dibagi lagi menjadi dua layanan yang berbeda, yaitu :

Open Service

Open service atau layanan terbuka ini sama dengan layanan terbuka milik sistem

GPS dan GALILEO. Layanan ini gratis dan terbuka untuk semua pengguna di

seluruh dunia. Pengguna dapat menghitung posisi navigasi dengan menggunakan

prinsip yang sama dengan sistem GNSS lainnya.

Parameter layanan yang diberikan ditunjukkan pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Karakteristik COMPASS open service

Authorized Service

Layanan ini adalah layanan yang diberikan untuk pihak berwenang yang

memerlukan tingkat akurasi tinggi bahkan dalam kondisi kompleks sekalipun,

seperti pemerintah dan militer China. Layanan ini juga bersifat rahasia, karena itu

sampai sekarang informasi tentang layanan ini sangatlah sedikit. Namun

berdasarkan pengajuan China kepada International Telecommunication Union

mengenai sinyal dan frekuensi COMPASS, layanan authorized ini akan

menggunakan sinyal B1(Q), B2(Q) dan B3.

Fungsi utama Penentuan posisi, pengukuran kecepatan, one-way dan

two-way timing, pesan singkat dengan 120 chinese karakter.

Area pelayanan Global

Akurasi posisi 10 meter

Akurasi kecepatan 0.2 m/s

Akurasi waktu 20 ns

Sinyal frekuensi B1 (I), B1-2, B2 (I)

Page 24: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

69

b. Regional Service

Adalah layanan yang hanya diberikan pada wilayah China dan sekitarnya. Selain dari

layanan terbuka pada global service, sistem COMPASS di wilayah regional China akan

memberikan layanan terintegrasi lainnya, yaitu :

Wide Area Differential Service

Adalah sistem terintegrasi yang memberikan layanan peningkatan ketelitian dan

akurasi penentuan posisi. Pada sistem COMPASS, layanan ini diramalkan

menghasilkan ketelitian dan akurasi posisi hingga mencapai satu meter di wilayah

China. Cara kerja layanan ini adalah dengan mengoreksi kesalahan/error yang ada

hingga mendapatkan hasil yang akurat. Biasanya layanan ini hanya diberikan pada

authorized user (Chen, 2011).

Short Message Service

Atau yang disebut juga sebagai layanan laporan posisi adalah layanan yang

memungkinkan pengguna dan pusat layanan pengguna untuk bertukar informasi

posisi melalui pesan singkat (saat ini 120 Chinese karakter per pesan).

Page 25: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

70

4.4 Sistem Koordinat COMPASS

Sebuah sistem satelit navigasi akan memerlukan sistem koordinat untuk digunakan

sebagai referensi penetuan posisi. Kompatibilitas dan interoperabilitas antar GNSS di dunia

tidak akan terwujud jika tidak mempunyai sistem dan referensi koordinat yang konsisten dan

sama. Dalam teorinya, semua sistem koordinat referensi GNSS seharusnya mengacu kepada

sistem koordinat geosentrik referensi yang sama, yang bermanfaat kepada pihak penyedia jasa

satelit navigasi, perusahaan pembuat receiver GNSS dan para pengguna. Namun, sistem

koordinat referensi yang sama bukan berarti harus memiliki kerangka referensi yang sama

karena beberapa alasan.

Pertama, berbagai negara atau benua yang berbeda mungkin membuat sistem

koordinat referensi mereka sendiri dengan menggunakan kerangka koordinat yang berbeda.

Kedua, kerangka koordinat yang berbeda memiliki ketidakpastian yang berbeda dan

kesalahan sistematis yang berbeda juga. Ketiga, selisih antara kerangka koordinat yang

berbeda dapat dideteksi oleh beberapa stasiun yang sama dengan koordinat posisi satelit yang

berbeda. Keempat, parameter orbit satelit mungkin menghasilkan koordinat referensi yang

dapat dimonitor oleh banyak jenis receiver GNSS. Kelima, sistem referensi koordinat harus

mencakup informasi deformasi dinamis, dan kerangka acuan terbaru harus memiliki standar.

Sistem COMPASS/Beidou-II mengikuti aturan tentang kompatibilitas dan

interoperabilitas yang ditetapkan oleh International Committee of GNSS (ICG) dalam

pendefinisian posisi receiver di permukaan bumi, dimana harus mengacu kepada konsep

sistem referensi yang disepakati secara internasional. Karena itu, pemerintah China

merancang sebuah sistem koordinat untuk sistem COMPASS yang sesuai dengan

International Terrestrial Reference System (ITRS/CTS)

Sebelum dijelaskan mengenai sistem koordinat COMPASS, akan dijelaskan mengenai

ITRS terlebih dahulu. ITRS adalah dasar untuk membangun sebuah kerangka dasar koordinat

di bumi. Ketentuan umum dari ITRS adalah kesepakatan antara International Union of

Geodesy and Geophysics (IUGG) dan International Astronomical Union (IAU). ITRS

menyediakan datum jangka panjang yang “absolut”, yaitu perwujudan dari sumbu pusat

terestris, skala, orientasi di bumi dan kondisi mereka di setiap saat.

Page 26: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

71

Secara umum, karakteristik ITRS adalah sebagai berikut (Abidin, 2001) :

a) Sistem geosentrik, dimana pusat massa didefinisikan untuk seluruh permukaan bumi,

termasuk lautan dan atmosfirnya.

b) Unit panjang yang digunakan adalah meter.

c) Sumbu-Z mengarah ke kutub referensi IERS pada epok 2000.

d) Orientasi awal diberikan oleh Bureau International de l’Heure (BIH) dengan orientasi

1984.

e) Evolusi waktu dari orientasi sistem koordinat akan menerapkan no-residual-global-

rotation dalam konteks pergerakan lempeng di seluruh permukaan bumi.

f) Sumbu-X mengarah ke perpotongan antara bidang meridian Greenwich dengan bidang

ekuator bumi pada epok 2000.

g) Sumbu-Y tegak lurus dengan sumbu X dan Z dan membentuk kaidah tangan kanan.

Realisasi dari ITRS adalah International Terrestrial Reference Frame (ITRF).

Distribusi titik-titik ITRF di dunia dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Distribusi titik-titik ITRF di dunia (beta.ngs.noaa.gov, 2011)

Page 27: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

72

Untuk menentukan posisi pengguna di permukaan bumi, sistem COMPASS

menggunakan sistem koordinat yang diberi nama Beidou Coordinate System (BDC). Sistem

BDC bersifat global, tiga dimensi, right-handed, orthogonal, dan bersistem geosentrik. Sistem

koordinat BDC direalisasikan dengan Beidou Terrestrial Reference Frame (BTRF). Sistem

koordinat ini mengacu kepada China Geodetic Coordinate System 2000 (CGCS2000).

China Geodetic Coordinate System 2000 (CGCS2000) secara resmi digunakan sebagai

sistem koordinat geodetik nasional China sejak bulan juli tahun 2008 dan akan menggantikan

sistem koordinat nasional China yang lama. CGCS2000 konsisten dan mempunyai

karakteristik yang sama dengan ITRS (Cheng et al, 2009).

Parameter utama dari ellipsoid referensinya hampir sama dengan parameter yang

didefinisikan oleh ITRS dengan sumbu panjang (a), koefisien derajat harmonik (J2), dan

kecepatan sudut bumi rata-rata (ω). Konstanta gravitasi (GM) mengikuti nilai yang diberikan

oleh WGS-84. Pusat geometris dari elipsoid CGCS2000 sama dengan pusat bumi, dan sumbu

rotasi dari elipsoid ini juga bertampalan dengan sumbu-Z (Cheng et al, 2009).

Parameter elipsoidnya adalah :

Semi-major axis (a) : 6378137 meters

Penggepengan (f) : 1/298.257222101

Konstanta gravitasi bumi (GM) : 3.986004418 m³/s²

Kecepatan sudut rata-rata bumi (ω) : 7.292115×10e-5 rad/s

Page 28: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

73

CGCS2000 direalisasikan dengan China Terrestrial Reference Frame 2000

(CTRF2000) yang terikat pada ITRF97 pada epok 2000. CTRF2000 menggunakan stasiun

layanan GNSS internasional atau stasiun IGS dalam pengintegrasiannya dengan sistem ITR.

Ada 47 stasiun termasuk stasiun IGS yang berada di China yang digunakan dalam integrasi

penyesuaian dari CTRF. Konsistensi dalam definisi dan keragaman dalam realisasi akan

bermanfaat untuk mengurangi dan mengkompensasi kesalahan sistematik (Yang et al, 2012).

Gambar 4.10 Distribusi stasiun IGS di dunia (IGS, 2010)

Dalam Gambar diatas terlihat distribusi posisi stasiun-stasiun International GNSS

Service (IGS) di dunia. Stasiun-stasiun yang ditunjukkan oleh tanda panah adalah beberapa

stasiun IGS yang digunakan oleh China Terrestrial Reference Frame 2000 (CTRF2000)

sebagai stasiun pengintegrasi, termasuk beberapa stasiun yang berada di China, diantaranya

stasiun BJFS, LHAZ dan KUNM (Yang et al, 2012).

Page 29: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

74

China Terrestrial Reference Frame atau CTRF terdiri dari tiga tingkatan (orde), yaitu:

1) Tingkat pertama (orde 1) adalah IGS yang berada di China, yaitu BJFS, CHAN,

KUNM, LHAS, SHAO, URUM, WUHN dan XIAN dan Continuously Operating

Reference Stations (CORS). Tingkat pertama CTRF ini berjumlah total sebanyak 28

stasiun yang diketahui memberikan nilai ketelitian 3 mm. Persebaran tingkat pertama

CTRF ini dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Stasiun IGS dan CORS CTRF (orde I) yang terdapat di China

(Yang et al, 2012)

Pada Gambar terlihat 28 stasiun orde I dalam CTRF, dimana 8 titik berwarna merah

merupakan stasiun ICG yang berada di China dan 20 titik berwarna biru merupakan stasiun

CORS.

2) Tingkat kedua (orde 2) adalah Jaring Kontrol Nasional GPS 2000 dengan persebaran

sekitar 2500 stasiun pada tingkat ketelitian 3 cm (Yang et al, 2012).

3) Tingkat ketiga (orde 3) adalah jaringan gabungan dari Jaring Astro-Geodetik dan

Jaring Kontrol Nasional GPS 2000, dengan persebaran 50000 stasiun pada tingkat

ketelitian 3 dm tersebar di seluruh China (Yang et al, 2012)

Stasiun CORS

Stasiun ICG

Page 30: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

75

Walaupun karakteristik CTRF2000 dan BTRF (Beidou Terrestrial Reference Frame)

bisa dikatakan konsisten dengan sistem referensi internasional, masih banyak bagian dari

sistem ini yang harus diperbaiki atau lebih ditingkatkan. Keakuratan tingkatan CTRF2000

tidak begitu homogen. Hal ini terjadi karena hanya sebanyak 28 CORS dan sekitar 1000

stasiun pemantauan dengan tingkat akurasi tinggi yang digunakan dalam CGCS2000.

Geometri dari China Terrestrial Reference Frame cukup lemah. BTRF masih belum stabil

dan tidak terintegrasi dengan baik dalam CTRF2000. Pengukuran kecepatan pergeseran dan

ketelitian titik tidak tersedia, hanya pengamatan untuk sistem GNSS saja yang dilakukan

sampai saat ini (Yang et al, 2012).

Satu masalah lagi adalah bahwa informasi deformasi kerak bumi tidak termasuk dalam

CTRF dan BTRF. Hal ini disebabkan karena tingkat akurasi CGCS2000 masih sangat lemah

dibandingkan dengan sistem koordinat yang lebih maju di dunia. Karena kondisi itu, CTRF

dan BTRF yang telah beroperasi selama kurang lebih 10 tahun ini mungkin akan mengalami

masalah dalam kemampuan penentuan posisi yang sangat akurat, seperti pengukuran geodetik

dan dinamika bumi (Yang et al, 2012).

Usaha yang dilakukan oleh pemerintah China dalam mengurangi dan mengatasi

beberapa masalah itu adalah dengan meningkatkan jumlah stasiun CORS menjadi 260 stasiun,

yang akan terdiri dari 3 stasiun yang dilokasikan sama dengan VLBI, 6 stasiun dengan stasiun

SLR tetap dan pembangunan 232 stasiun baru. Stasiun daerah akan meningkat dari 1000

menjadi 2000 dan banyak lagi stasiun CORS nasional yang akan dibentuk dan diintegrasikan.

BTRF akan terhubung dengan CTRF dan ITRF dengan proyek pengukuran baru. Untuk

interoperabilitas, pembangunan stasiun BTRF di luar negeri akan dipertimbangkan.

Penyesuaian terpadu dari stasiun BTRF dan pembaharuan stasiun CTRF akan dilakukan

dengan cara melakukan pengukuran kembali (Yang et al, 2012).

Page 31: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

76

4.5 Sistem waktu COMPASS

Dalam geodesi satelit , sistem waktu berperan pada pendefinisian sistem referensi

koordinat, baik itu sistem CIS, CTS, elipsoid, ICRS maupun ITRS. Sistem waktu diperlukan

untuk “menghubungkan” ukuran waktu yang biasa kita gunakan (tahun, bulan, hari, jam,

menit, detik) dengan fenomena fisik maupun geometrik yang diukur/diamati. Disamping itu

sistem waktu juga diperlukan dalam penentuan jarak ke satelit, penentuan orbit satelit, serta

studi rotasi bumi dan parameter-parameter orientasi lainnya seperti pada Gambar 3.6 (Abidin,

2001). Perubahan waktu sekitar 1 nanosekon saja, akan membawa dampak yang sangat besar

bagi parameter-parameter yang ditentukannya. Misalnya pada Gambar 4.12 dibawah ini.

Gambar 4.12 Efek kesalahan waktu dalam geodesi Satelit (Seeber, 1993)

Menurut Seeber (1993) :

kesalahan sebesar 2x10-5 detik saja akibat rotasi bumi, akan menyebabkan

pergeseran posisi sebesar 1 cm pada titik di daerah ekuator (dT1)

kesalahan sebesar 1x10-6 detik, menyebabkan pergeseran posisi orbit satelit

didekat bumi sebesar 1 cm (dT2)

kesalahan sebesar 1x10-10 detik pada waktu perjalanan sinyal, akan

menyebabkan pergeseran jarak satelit ke bumi sebesar 1 cm (dT3).

Page 32: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

77

Seperti sistem-sistem satelit navigasi lainnya, sistem satelit navigasi COMPASS juga

mempunyai sistem waktu sendiri yang berperan sebagai acuan dalam penggunaannya

terhadap berbagai macam aplikasi. Sistem waktu yang digunakan sebagai acuan atau referensi

waktu pada Beidou Navigation Satellite System adalah Beidou Time (BDT).

BDT atau Beidou Time adalah sistem skala waktu navigasi pada satelit COMPASS

yang bersifat internal dan kontinyu tanpa leap seconds atau detik kabisat. Unit satuan dasar

pada BDT adalah detik dalam SI. Unit satuan terbesar yang digunakan adalah 1 minggu yang

didefinisikan sebagai 604800 detik. BDT dalam operasinya dihitung dalam nomor minggu

atau week number (WN) dan detik minggu atau second of week (SoW). Titik 0 BDT adalah

pada 00:00:00 tanggal 1 januari 2006 (hari minggu) dalam sistem waktu UTC (Universal

Time Coordinated) (CSNO, 2011).

Pada dasarnya, sistem waktu satelit menggunakan sistem waktu atom yang

perhitungan waktunya berdasarkan pada osilasi elektromagnetik yang dikontrol atau

dihasilkan oleh transisi kuantum dari suatu atom (Abidin, 2001). Namun akurasi dari setiap

jam atom tersebut berbeda berdasarkan jenis mereka. Misalnya, jam atom pada UTC yang

dijadikan acuan waktu atom universal, didasarkan pada bacaan rata-rata dari sekitar 70 jam

atom Cessium dan beberapa Hidrogen Masser dari seluruh dunia. Atau sistem GALILEO

buatan Eropa yang menggunakan frekuensi atom Rubidium sebagai dasar sistem waktu

mereka.

Setiap negara atau organisasi pembangun sistem satelit navigasi memakai perhitungan

atom yang berbeda dalam menentukan sistem waktu. Oleh karena itu, akan wajar nantinya

bila terdapat sedikit perbedaan antara sistem waktu satelit navigasi mereka dengan UTC.

Padahal, semua sistem waktu satelit navigasi haruslah mengacu pada satu referensi waktu

yang universal, yaitu UTC. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi atau sistem yang bisa

mengukur offset atau selisih waktu dari jam atom pada UTC dengan sistem waktu yang

digunakan pada satelit sistem satelit. Sistem itu disebut Composite Clocks.

Composite Clocks menghitung offset atau selisih dari jam-jam atom yang

menggunakan atom yang berbeda-beda tersebut dengan sistem waktu yang digunakan satelit,

dimana selisih atau offset waktu dapat dipahami sebagai rata-rata yang tertimbang atau

terukur dari selisih waktu dari jam atom (German Aerospace Center, 2012).

Page 33: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

78

Menurut Han Chunhao (2012), BDT atau Beidou Time dihasilkan dari Composite

Clocks, dipelihara dan diatur oleh sistem waktu dan frekuensi atau Time and Frequency

System (TFS) yang berada pada Master Control Station (MCS) seperti yang telah dijelaskan

pada bagian segmen kontrol COMPASS. TFS atau Time and Frequency System terdiri dari 5

elemen utama, yaitu :

a) Clock Set (CS),

b) Inter-Measurement Element (IME),

c) Outer-Comparison Element (OCE),

d) Data Processing Element (DPE) dan,

e) Signal Generation Element (SGE).

Skema kerja dari Time and Frequency System ini dijelaskan pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 skema kerja TFS system (Han, 2010)

IME mengukur waktu asli dan frekuensi sinyal dari CS dan memberikan hasil

perbedaan waktu dan frekuensi yang terjadi. Selisih dari BDT yang berhubungan dengan

skala atau sistem waktu lainnya, terutama dengan UTC, diperoleh dari OCE. Kemudian DPE

akan menyelesaikan perhitungan dan pemrosesan data dengan algoritma yang telah diberikan

agar menghasilkan skala waktu yang relatif seragam sebagai acuan waktu untuk navigasi

seluruh sistem. Skala waktu yang dihasilkan oleh DPE itu disebut BDT.

Sejalan dengan BDT, Signal Generation Element (SGE) akan melakukan penyesuaian

frekuensi dengan sinyal frekuensi dari Master Control, dan menghasilkan waktu fisik yang

nyata dan sinyal frekuensi yang diminta oleh MCS. Agar selalu se-konsisten mungkin dengan

UTC, BDT akan melakukan proses penyesuaian frekuensi kembali setelah lebih dari 30 hari.

Page 34: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

79

Perbedaan waktu antara BDT dan UTC selalu dipertahankan agar tetap dalam skala

dibawah 100 ns. Sebagai contoh, selisih waktu atau time offset dari BDT dengan UTC yang

didapat pada bulan juni hingga agustus 2010 dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Time offset dari BDT dengan UTC (Han, 2012)

Page 35: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

80

4.6 Perbandingan antar Sistem GNSS

Pada dasarnya tujuan semua sistem GNSS itu sama, namun mempunyai tujuan yang

sama bukan berarti penyedia-penyedia layanan itu juga menawarkan kemampuan yang sama.

Akan terdapat banyak perbedaan dalam hal sistem, aspek teknis, dan juga kemampuannya,

sesuai dengan prinsip utama sistem satelit navigasi masing-masing. Bagian ini menjelaskan

beberapa perbedaan antara sistem-sistem GNSS itu dari berbagai segi, diantaranya adalah :

4.6.1 Segmen angkasa

Tabel 4.13 memberikan perbedaan parameter segmen angkasa antara sistem GNSS yang ada.

Tabel 4.13 Perbandingan parameter segmen angkasa GNSS

Parameter GPS GLONASS GALILEO COMPASS

Peluncuran

pertama 22–Feb–1978 12–Okt–1982 28–Des–2005 13–April–2007

Beroperasi penuh Februari 1995

Januari 1996

dan

Desember 2011

2012, 2013 2007

Jumlah satelit 31 24 27 + 3 cadangan 35

Jenis satelit MEO MEO MEO

5 GEO

27 MEO

3 IGSO

Ketinggian

(MEO) 20.200 km 19.100 km 23.222 km 21.500 km

Bidang orbit 6 3 3 6

Inklinasi orbit

(MEO) 55° 64.8° 56° 55°

Semi-major axis

(MEO) 26.560 km 25.508 km 29.601 km 27840 km

Perioda revolusi

(MEO) 11h 57,96m 11h 15,73m 14h 4,75m 12h 50m

Page 36: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

81

Parameter segmen angkasa yang dibandingkan pada Tabel 4.13 adalah parameter

angkasa yang digunakan jika nanti semua sistem GNSS ini telah selesai dikembangkan, atau

parameter angkasa yang direncanakan akan digunakan di masa depan. Perbedaan yang sangat

signifikan pada parameter segmen angkasa antara sistem GNSS ini terletak pada jumlah satelit

yang digunakan dan jenis-jenis satelit yang digunakan. Pada dasarnya sistem GNSS

menggunakan satelit MEO pada segmen angkasa mereka. Hal ini terlihat pada adanya

penggunaan satelit MEO di semua segmen angkasa sistem-sistem GNSS ini, namun jumlah

satelit MEO yang digunakan berbeda-beda.

Yang menarik adalah adanya penggunaan jenis satelit selain satelit MEO pada segmen

angkasa sistem COMPASS. Dimana sistem COMPASS menggunakan dua jenis satelit selain

MEO yaitu satelit GEO dan satelit IGSO. Penggunaan satelit GEO dan IGSO yang sifatnya

mempunyai perioda orbit yang sama dengan perioda rotasi bumi, diyakini berhubungan

dengan sistem COMPASS yang masih dalam tahap pengembangan.

Maksudnya, China masih memerlukan banyak informasi mengenai sistem COMPASS

untuk perencanaan sistem yang lebih efektif di masa depan, dan untuk pengembangan layanan

dari regional menjadi global. Selain itu, sistem COMPASS direncanakan akan menyediakan

akurasi dan visibilitas yang lebih baik di wilayah Asia, khususnya China, dibandingkan

wilayah dunia lainnya Karena itu sistem COMPASS menggunakan satelit GEO yang

ditempatkan sedemikian rupa, pada orbit yang selalu terlihat selama 24 jam dari wilayah

China dan sekitarnya.

4.6.2 Visibilitas satelit dan DOP (Dillution of Precission)

a) Visibilitas

Visibilitas satelit biasanya mengacu kepada jumlah satelit atau sinyal yang tersedia

bagi pengguna. Definisi visibilitas menurut US Federal Radionavigation Plan (FPR)

mengacu pada persentase kemampuan waktu sistem dalam menyediakan solusi navigasi bagi

pengguna (ESA navipedia, 2011).

Page 37: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

82

Gambar 4.15a dan 4.15b berturut-turut merupakan hasil pemodelan dan prediksi

distribusi visibilitas dari GPS dan COMPASS di dunia yang dilakukan oleh He-Chin Chen dan

tim (Chen et al, 2009).

Hasil pemodelan distribusi visibilitas dilakukan menggunakan satelit MEO dengan

mask angle = 15°. Konstelasi satelit sistem GPS, GALILEO, dan GLONASS yang digunakan

adalah konstelasi satelit yang ada saat ini. Sedangkan visibilitas yang diberikan oleh sistem

COMPASS merupakan prediksi visibilitas yang akan diberikan sistem COMPASS jika sistem

ini telah stabil beroperasi.

a)

b)

Gambar 4.15 GPS global visibility (a) dan COMPASS global visibility (b)

Page 38: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

83

Gambar 4.15 memberikan pemodelan dan prediksi distribusi visibilitas satelit GPS

dan COMPASS di seluruh dunia. Wilayah yang berwarna paling biru atau nilai terkecil dari

skala Number of visible satellite (NVS) merupakan wilayah yang paling sedikit mendapatkan

visibilitas satelit. Sedangkan wilayah yang berwarna paling coklat atau punya nilai NVS

paling besar merupakan wilayah dunia yang mempunyai kemampuan visibiltas satelit

terbanyak.

Pada kasus GPS misalnya, dalam Gambar 4.15a, pengguna pada wilayah khatulistiwa

dan wilayah kutub dapat menerima sinyal dari satelit GPS yang lebih banyak jika

dibandingkan dengan wilayah lainnya. Kedua wilayah itu akan menerima sinyal dari 9 hingga

10 satelit GPS dalam satu waktu pengamatan. Pada dasarnya Gambar 4.15a menunjukkan

keseragaman distribusi visibilitas satelit GPS di seluruh dunia

Sedangkan pada kasus COMPASS, Gambar 4.15b, hanya sebagian besar wilayah Asia

dan Australia (termasuk Indonesia) yang mendapatkan sinyal dari lebih banyak satelit.

Wilayah ini akan mendapatkan sinyal dari 13 hingga 18 satelit dalam satu waktu pengamatan.

Selanjutnya Gambar 4.16 merupakan distribusi visibilitas satelit GALILEO di seluruh

dunia yang tampak sama dengan distribusi visibilitas satelit GPS yaitu terdistribusi seragam.

Perbedaannya terletak pada jumlah minimum satelit yang bisa terdeteksi yaitu, hanya 6 satelit

GALILEO pada konfigurasi pemodelan yang sama dengan GPS (ESA, 2012).

Gambar 4.16 Galileo global visibility (ESA, 2012)

Page 39: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

84

Gambar 4.17 menunjukkan pemodelan persebaran visibilitas satelit GLONASS di

seluruh dunia, berdasarkan pengamatan menggunakan parameter yang sama dengan

pemodelan tiga satelit sebelumnya (Eissfeller et al, 2007).

Gambar 4.17 GLONASS global visibility (Eissfeller, 2007)

Dalam gambar terlihat persebaran visibilitas satelit GLONASS yang tidak merata jika

dibandingkan dengan satelit GNSS lainnya. Bahkan wilayah Asia tengah tidak mendapatkan

visibilitas sama sekali, terlihat dari NVS nya yang bernilai 0. Namun wilayah kutub utara dan

selatan mendapatkan nilai visibilitas yang baik, yaitu diatas 4 satelit. Saat ini Rusia tengah

memodifikasi dan memodernisasi sistem satelit global mereka sehingga mendapatkan

kemampuan yang lebih baik dari sistem yang telah ada sebelumnya.

b) DOP atau Dilution of Precision

DOP atau Dilution of Precision adalah istilah yang menggambarkan kekuatan akurasi

dan konfigurasi dari geometri satelit. Ketika satelit yang muncul berdekatan di atas langit,

geometrinya menjadi lemah dan DOP-nya tinggi. Namun ketika berjauhan maka geometrinya

menjadi kuat dan nilai DOP menjadi rendah, sehingga dengan rendahnya nilai DOP maka

keakuratan posisi GNSS menjadi lebih baik. Dalam prakteknya, berbagai bentuk DOP

digunakan tergantung pada kebutuhan. Misalnya untuk keperluan umum penentuan posisi

GPS, pengguna mungkin tertarik dalam meneliti efek dari geometri satelit pada kualitas yang

dihasilkan posisi 3-D (lintang, bujur, dan ketinggian) kontelasi satelit. Hal ini dapat dilakukan

dengan memeriksa nilai GDOP-nya.

Page 40: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

85

Apabila nilai GDOP berkurang, berarti jumlah visibilitas satelit yang digunakan

meningkat, dan apabila nilai visibilitas satelit rendah, maka nilai GDOP akan semakin besar.

Pada umumnya, besarnya nilai GDOP berbanding terbalik dengan besarnya nilai visibilitas

satelit, namun juga tergantung kepada distribusi geometri yang dibentuk oleh satelit-satelit

yang terlibat (Lapan, 2005).

Keterangan nilai GDOP dapat dilihat dari Tabel 4.14 (Yuen, 2009).

Tabel 4.14 Keterangan nilai GDOP

Nilai

GDOP Rating Keterangan

1 Ideal Tingkat akurasi tinggi

2 – 3 Excellent Pengukuran cukup akurat, kecuali pada aplikasi tertentu

4 – 6 Good Ketelitian minimum dalam pengambilan keputusan

7 – 8 Moderat Hasil pengukuran kurang direkomendasikan

9 – 20 Fair Hanya untuk pengukuran secara kasar, bukan detail

21 – 50 Poor Pengukuran harus dihindarkan

Gambar 4.18 menunjukkan persebaran GDOP dari sistem GPS pada parameter

pemodelan yang sama yang digunakan dalam pemodelan distribusi visibilitas satelit

sebelumnya.

Gambar 4.18 GPS global GDOP (Chen et al, 2009)

Page 41: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

86

Pada Gambar 4.18 dapat dilihat, daerah sekitar ekuator bumi mempunyai nilai GDOP

yang paling kecil yaitu 1.96. Hal ini membuat pengguna GPS di sekitar equator akan

mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi. Namun jika dilihat pada daerah kutub, nilai GDOP

membesar walaupun tingkat visibilitas satelit disana relatif tinggi. Ini menunjukkan ketidak

konsistenan hubungan antara visibilitas dan nilai DOP-nya. Menurut Chen et al (2009), hal ini

disebabkan oleh buruknya distribusi geometri satelit GPS di daerah kutub.

Selanjutnya, Gambar 4.19 merupakan prediksi persebaran nilai GDOP sistem

COMPASS di seluruh dunia menggunakan konstelasi satelit yang direncanakan.

Gambar 4.19 COMPASS global GDOP (Chen et al, 2009)

Distribusi nilai GDOP sistem COMPASS dapat dilihat pada gambar 4.19. Disana

terlihat wilayah sekitar Asia mempunyai nilai GDOP paling kecil, hubungannya konsisten

dengan hasil pemodelan distribusi visibilitas sebelumnya. Dengan demikian para pengguna

sistem COMPASS di wilayah tersebut akan mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi, sejalan

dengan tingginya nilai visibilitas satelit pada wilayah itu,. Pada wilayah kutub dan wilayah

Amerika, COMPASS mempunyai tingkat akurasi yang lebih buruk. Dapat dilihat dari

tingginya nilai GDOP pada wilayah tersebut yang mencapai angka 2.5, meskipun dalam skala

yang masih bagus.

Page 42: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

87

Gambar 4.20 menunjukkan distribusi nilai GDOP dari sistem GALILEO di seluruh

dunia. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan parameter pemodelan yang sama dengan

yang dilakukan pada sistem-sistem lainnya (Eissfeller, 2007).

Gambar 4.20 Galileo global GDOP (Eissfeller, 2007)

Lain lagi pada kasus sistem GALILEO. Jika dilihat pada Gambar 4.20, wilayah Eropa

dan sekitarnya tepatnya disepanjang daerah lintang 60° utara dan lintang 60° selatan bumi,

terlihat mempunyai nilai GDOP paling kecil. Dengan demikian, pengguna sistem GALILEO

akan mendapatkan tingkat akurasi paling baik di wilayah itu dibandingkan dengan wilayah

lainnya di dunia. Wilayah dengan tingkat akurasi terburuk pada sistem GALILEO berada pada

wilayah antara lintang 20° hingga 30°, baik daerah utara maupun selatan bumi. Sedangkan

pada wilayah kutub, hubungan antara tingkat visibilitas dan nilai GDOP terbilang konsisten.

Page 43: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

88

Jika disimpulkan, perbedaan keempat sistem ini berdasarkan pemodelan dan prediksi

visibilitas dan GDOP globalnya, dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Perbandingan GNSS berdasarkan visibilitas dan GDOP global

Sistem Visibilitas GDOP Kualitas posisi

Min Max Min Max Baik di Buruk di

GPS 8.483 10.48 1.961 2.757 Wilayah ekuator Wilayah kutub

GALILEO 6.000 9.000 1.57 2.85 Wilayah lintang 60° dan kutub

Wilayah lintang 20° - 30°

GLONASS 0 >4 - - Tidak merata Tidak merata

COMPASS 7.583 17.30 1.722 2.545 Asia, China, dan sekitarnya

Amerika, Afrika, dan

wilayah kutub

Sementara itu, untuk perbedaan sistem GNSS berdasarkan visibilitas dan GDOP nya

di wilayah Indonesia diberikan pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Perbandingan GNSS berdasarkan visibilitas dan GDOP di Indonesia

Sistem Visibilitas GDOP

Min Max Min Max

GPS 9.678 10.08 1.961 2.120

GALILEO 7.800 8.700 2.21 2.33

GLONASS 1 3 - -

COMPASS 14.39 17.30 1.722 1.969

Page 44: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

89

4.6.3 Sinyal dan frekuensi

Tabel 4.17 dibawah ini memberikan perbedaan parameter sinyal dan frekuensi

pembawa yang digunakan dari masing-masing sistem GNSS.

Tabel 4.17 Perbandingan sinyal dan frekuensi

Parameter GPS GLONASS GALILEO COMPASS

Coding CDMA FDMA CDMA CDMA

Notasi L1, L2, L5 G1, G2, G3 E1, E5a, E5b, E6 B1, B1-2, B2, B3

Frekuensi

(MHz)

L1 : 1575.42

L2 : 1227.60

L5 : 1176.45

G1 : 1602

G2 : 1246

G3 : TBD

E1 : 1575.42

E5a : 1176.45

E5b : 1207.14

E6 : 1278.75

B1 : 1561.1

B1-2 : 1589.74

B2 : 1207.14

B3 : 1268.52

Jika dilihat secara seksama pada Tabel 4.17 tepatnya di bagian frekuensi yang

digunakan, akan terlihat bahwa ada beberapa sinyal yang digunakan oleh keempat sistem itu

berada pada frekuensi yang hampir sama. Perhatikan Gambar 4.21 berikut.

Gambar 4.21 GPS, Galileo, COMPASS frequency plan (Grelier, 2007)

Page 45: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

90

Gambar 4.21 menunjukkan rencana frekuensi GPS, GALILEO dan COMPASS dalam

tiga panel yang terpisah. Panel paling atas menunjukkan sinyal GPS yang akan ditransmisikan

setelah peluncuran satelit GPS-III. Panel tengah adalah frekuensi GALILEO dan panel paling

akhir merupakan tiga sinyal COMPASS yang dimonitor oleh Centre National d’Etudes

Spatiales (CNES). Lebih jauh lagi, pada 2 panel teratas, sinyal GALILEO dan GPS

ditunjukkan secara berturut-turut menggunakan warna abu-abu. Pada panel terakhir, sinyal

GPS dan GALILEO ditunjukkan dengan warna latar abu-abu sementara spektrum sinyal

COMPASS berwarna beige.

Berdasarkan penjelasan dari Gambar 4.21, beberapa sinyal COMPASS mengalami

overlay atau tumpang-tindih dengan sinyal GNSS lainnya, dalam hal ini GPS dan GALILEO.

Sinyal-sinyal itu adalah :

Sinyal COMPASS B1 pada frekuensi 15751.42 MHz dengan sinyal GPS L1

Sinyal COMPASS B2 pada frekuensi 1176.45 MHz dengan sinyal GPS L5

Sinyal COMPASS B2b pada frekuensi 1207.14 MHz dengan sinyal GALILEO

E5b

Menurut Scott Pace (2010), China percaya bahwa “tumpang tindihnya spektrum

frekuensi sinyal terbuka bermanfaat untuk mewujudkan interoperabilitas pada banyak

aplikasi, dan membuat lebih mudah dalam mengembangkan dan memproduksi penerima

interoperabel. Meskipun pernyataan China itu benar pada dari suatu sudut pandang, penyedia

layanan GNSS yang sinyalnya mengalami tumpang tindih mungkin saja tidak setuju. Bahkan

walaupun tumpang tindih sinyal itu tidak menyebabkan gangguan, penyedia sinyal mungkin

akan mengalami kendala dalam kemampuannya mengontrol layanan pada sinyal itu.

Misalnya pada kasus tumpang tindih sinyal antara COMPASS dan GALILEO, sinyal

COMPASS itu mengalami overlap pada layanan Galileo Publicity Regulated Service (PRS),

yaitu sebuah layanan yang bersifat melindungi informasi penggunaya. Dan pada kasus antara

COMPASS dengan GPS dimana sinyal COMPASS overlap dengan sinyal pertahanan GPS.

Pada kasus ini mungkin COMPASS akan mengalah pada GPS dan mencari cara agar sinyal itu

tidak lagi overlap, alasannya sistem GPS merupakan “senior” bagi sistem COMPASS dan

pendatang baru haruslah mengalah. Namun lain hal nya dengan GALILEO, China

beranggapan bahwa COMPASS dan GALILEO merupakan sama-sama pendatang baru dalam

dunia GNSS (Pace, 2010).

Page 46: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

91

4.6.4 Sistem waktu dan koordinat

Perbedaan antara GPS, GLONASS, GALILEO dan COMPASS dalam segi sistem waktu

dan koordinat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Perbandingan sistem waktu dan koordinat

Parameter GPS GLONASS GALILEO COMPASS

Geodetic

reference WGS-84 PE-90 GTRF CGSG2000

Semi-major

axis ellipsoid

(a)

6378137 m 6378136 m 6378137 m 6378137 m

Flattening (f) 1/298.257223563 1/298.257839303 1/298.257223563 1/298.257222101

Konstanta

gravitasi bumi

(GM)

3.986004418

m³/s²

3.986004418

m³/s²

3.986004418

m³/s²

3.986004418

m³/s²

Kecepatan

sudut bumi

rata-rata (ω)

7.292115x10e-5

rad/s

7.292115x10e-5

rad/s

7.292115x10e-5

rad/s

7.292115x10e-5

rad/s

Time system GPS Time GLONASS time GALILEO

System Time Beidou Time

Leap second No Yes No No

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sistem referensi geodetik atau datum

geodetik yang digunakan China (CGCS2000) mempunyai prinsip yang sama dengan WGS 84

yang digunakan oleh sistem GPS. CGCS2000 merupakan sistem koordinat yang terikat

kepada stasiun-stasiun IGS yang berada di China sebagai orde pertamanya, dimana stasiun

IGS itu menggunakan dua GNSS utama dalam pengukurannya, yaitu sistem GPS dan

GLONASS.

Page 47: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

92

Pada awalnya elipsoid referensi yang digunakan CGCS2000 sama dengan elipsoid

referensi yang digunakan WGS84 yaitu elipsoid GRS80. Namun seiring berjalannya waktu,

WGS84 melakukan pembaruan pada nilai flattening atau penggepengannya. Pembaruan itu

secara langsung juga membuat perbedaan nilai flattening antara CGCS2000 dengan WGS84.

Hal ini menyebabkan selisih pada nilai hasil perhitungan sumbu semi minornya (b), dimana

besar selisihnya adalah sekitar 0.104 mm. Sebagian besar selisih yang terjadi ini penting

untuk perhitungan orbit satelit berpresisi tinggi, namun hanya memiliki sedikit pengaruh

dalam penggunaannya pada pengukuran topografi (wikipedia.org, 2012).

Cheng Pengfei et al (2009) melakukan penelitian pengaruh perbedaan antara elipsoid

CGCS2000 dengan elipsoid WGS84 itu. Mereka menyatakan bahwa perbedaan antara dua

elipsoid itu hanya terdapat dalam nilai koordinat dan nilai gravitasi normal pada daerah

lintang yang sama. Perbedaan itu dijelaskan pada Gambar 4.22 dan 4.23.

Gambar 4.22 Perbedaan nilai lintang CGCS2000 dengan WGS84 (Cheng et al, 2009)

Gambar 4.22 adalah gambar yang memberikan besarnya selisih atau perbedaan nilai

koordinat yang didapatkan pada daerah lintang yang sama antara dua elipsoid tersebut.

Dimana perbedaan nilai maksimum yang didapatkan adalah sekitar ± 3.6 x 10-6 arc second

atau setara dengan 0.11 mm pada lintang 50°. Sedangkan pada lintang 0° atau daerah ekuator

tidak terdapat perbedaan nilai antara dua elipsoid tersebut.

Page 48: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

93

Gambar 4.23 Perbedaan nilai gravitasi normal CGCS2000 dengan WGS84 (Cheng et al, 2009)

Gambar 4.23 memberikan besarnya perbedaan nilai gravitasi normal pada lintang 0°

hingga bujur 100° antara dua elipsoid tersebut. Disana terlihat perbedaan nilai gravitasi

normal maksimum yang terjadi adalah pada daerah lintang 0° yang mencapai 0.02 x 10-8 m/s²,

dan beda nilai gravitasi normal minimum yang didapatkan antara dua elipsoid tersebut adalah

0.004 x 10-8 m/s².

Kesimpulannya, perbedaan yang terjadi antara elipsoid CGCS2000 dan WGS84 yang

didapatkan saat ini bisa diabaikan karena bernilai sangat kecil, dan hanya terdapat pada

lintangnya saja. Sedangkan bujur kedua elipsoid ini bernilai sama, tidak terdapat perbedaan

sedikitpun. Hal ini juga membuktikan bahwa sistem geodetik CGCS2000 milik China pada

prinsipnya adalah sama dan konsisten dengan sistem geodetik WGS84 (Yang, 2009).

Page 49: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

94

4.6.5 Kelebihan dan kelemahan sistem COMPASS

Beberapa kelebihan yang diberikan oleh sistem COMPASS di bidang GNSS diberikan

pada Tabel 19.

Tabel 4.19 Kelebihan sistem COMPASS

Kelebihan sistem COMPASS

Melayani komunikasi dua arah antara pengguna dan stasiun kontrol, berupa layanan komunikasi pesan singkat. Layanan ini tidak ditemukan pada penyedia layanan sistem satelit navigasi lainnya.

Lebih aplikatif. Dengan sistem RDSS yang dimilikinya, sistem COMPASS dapat digunakan pada berbagai aplikasi dengan lebih mudah seperti monitoring kendaraan, lalu lintas, alarm tanda berbahaya, dll.

Diprediksi menyediakan penentuan posisi yang lebih baik di wilayah Asia, khususnya China, termasuk indonesia.

Receiver yang kompatibel dengan sistem GNSS lainnya

Mempunyai kemampuan yang baik dalam bidang militer, seperti kontrol rudal dan penentuan posisi target sasaran

Sementara itu, kelemahan dari sistem COMPASS disimpulkan pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20 Kelebihan sistem COMPASS

Kelemahan sistem COMPASS

Belum bisa melayani penentuan posisi yang lebih teliti seperti pengukuran deformasi dan geodinamika.

Tingkat akurasi yang diberikan masih lemah jika dibandingkan dengan sistem GPS.

Visibilitas dan akurasi yang diberikan tidak terdistribusi merata di seluruh dunia.

Layanan pesan singkat yang diberikan hanya terbatas di wilayah regional China saja.

Secara umum, sistem ini masih belum stabil untuk digunakan secara global.

Page 50: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

95

Saat ini, sistem satelit navigasi COMPASS masih berada di bawah sistem GPS milik

Amerika dalam hal akurasi penentuan posisi dan pelayanan di dunia. Hal ini karena sistem ini

masih berada dalam tahap pengembangan. Sun Jiadong, direktur pembangunan sistem satelit

COMPASS mengatakan bahwa independensi dan kompatibilitas struktur sistem Beidou,

integrasi dari penentuan posisi dan komunikasi, fitur-fitur yang sedang dikembangkan, dan

konstruksi kebijakan aplikasi akan mengantarkan Beidou dalam tahap perkembangan terbaik

untuk aplikasi industrinya.

Selain itu, Yang Yuanxi, akademisi dari Chinese Academy of Science, percaya bahwa

dalam perbandingannya dengan GPS, Beidou akan menjadi superior dalam inisiasi kecepatan

penentuan posisi dan pelayanan pengukuran waktu yang presisi. Setelah koneksi jaringan

sistem Beidou lengkap, penentuan posisi pengguna, komunikasi dengan sms, dan laporan

posisi hanya akan berjalan dalam hitungan detik, lebih cepat dibandingkan sistem GPS yang

memerlukan waktu 1 hingga 3 menit (China.org.cn, 2012).

Page 51: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

96

4.7 Kombinasi Sistem-sistem GNSS dunia

Saat ini, ada empat sistem GNSS dalam tahap-tahap pengembangan yang berbeda

ataupun sudah beroperasi sepenuhnya, yaitu Amerika Serikat Global Positioning System atau

GPS, sistem GLONASS milik Rusia, sistem GALILEO Uni-Eropa, dan sistem GNSS terakhir

adalah sistem COMPASS milik China.

Banyaknya layanan sistem GNSS seperti sekarang ini, tentu saja akan semakin

menguntungkan bagi para penggunanya. Apalagi dengan adanya kebijakan kompatibilitas dan

interoperabilitas yang ditetapkan oleh para penyedia masing-masing layanan, memungkinkan

pengguna dapat menikmati berbagai macam sistem GNSS hanya dengan satu receiver

(receiver multi-konstelasi). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada

pengguna sistem dimanapun di seluruh dunia. Sistem GNSS dunia diilustrasikan oleh Gambar

4.24.

Gambar 4.24 GNSS around the world (suite101.com, 2010)

Jika dihitung jumlahnya, maka konsumen sistem satelit navigasi nantinya akan

mendapatkan layanan penentuan posisi, navigasi, dan penentuan waktu menggunakan

kombinasi lebih dari 75 satelit dengan tawaran layanan yang berbeda-beda. Banyaknya satelit

yang dapat digunakan dalam satu waktu, akan berkaitan langsung dengan tingkat visibiltas

dan nilai DOP yang didapatkan.

Page 52: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

97

Bagian ini akan membahas bagaimana prediksi kombinasi antara empat sistem GNSS

yag ada dalam nilai visibilitas dan nilai GDOP nya di masa depan, yang dilakukan oleh ahli

geomatika Universitas Nasional Chen-Kung di Taiwan, Meng-lun Tsai dkk (2009).

4.7.1 Visibilitas

Gambar 4.25 memberikan prediksi kombinasi distribusi visibilitas dari sistem-sistem

GNSS yang ada di dunia. Dimana pemodelan menggunakan satelit MEO dengan mask angel

= 10°, konstelasi GPS, GLONASS, dan GALILEO yang digunakan adalah konstelasi saat ini,

dan konstelasi COMPASS adalah konstelasi yang akan digunakan di masa depan.

Gambar 4.25 Distribusi visibilitas global GNSS (Tsai et al, 2009)

Dalam gambar terlihat bahwa jumlah minimum satelit yang tampak terjadi pada

daerah benua Amerika dengan jumlah 30 satelit dalam satu waktu pengamatan. Sedangkan

wilayah asia, termasuk Indonesia adalah wilayah dunia yang akan mendapatkan visibilitas

satelit paling maksimum, yaitu rata-rata berjumlah 42 satelit dalam satu waktu pengamatan.

Kombinasi dari semua sistem GNSS ini akan meningkatkan jumlah satelit yang terlihat jika

dibandingkan dengan hanya menggunakan sistem GPS saja, yang hanya mempunyai nilai

NVS maksimal sekitar 10 satelit dalam satu waktu pengamatan. Keuntungan yang didapat

apabila semua sistem GNSS yang ada nantinya dikombinasikan dan telah stabil dalam

penggunaannya, diprediksi memberikan nilai visibilitas paling maksimal di wilayah Asia.

Number of Visible Satellite (NVS)

30.06 43.99

-135 -90 -45 0 45 90 135

60

30

0

-30

-60

32.09 33.29 34.04 35.72 36.93 37.54 38.35 40.52 42.29

Page 53: BAB IV SISTEM SATELIT NAVIGASI COMPASS - … oleh COMPASS sebagai suatu komponen penting yang ... dengan bumi sebagai pusatnya, yang mempunyai ... Sistem ini menggunakan teknologi

98

4.7.2 GDOP

Gambar 4.26 memberikan pemodelan distribusi nilai GDOP global dari sistem GNSS

apabila dikombinasikan dalam penggunaannya. Pemodelan menggunakan parameter yang

sama denga pemodelan visibilitas sebelumnya yaitu menggunakan satelit MEO dengan mask

angle = 10°.

Gambar 4.26 Distribusi GDOP global GNSS (Tsai et al, 2009)

Pada gambar terlihat dengan mengkombinasikan semua sistem GNSS yang ada, akan

didapatkan nilai GDOP paling maksimal adalah hanya sekitar 1.120, dimana masih termasuk

kategori ideal dalam hal akurasinya. Sedangkan nilai GDOP terkecil dari kombinasi sistem-

sistem GNSS dunia adalah sekitar 0.9472. Wilayah Asia, termasuk Indonesia, adalah wilayah

dunia yang mendapatkan nilai GDOP paling baik, sejalan dengan banyaknya jumlah satelit

yang dapat terdeteksi di wilayah itu.

Dari dua pemodelan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan

mengkombinasikan sistem-sistem GNSS yang ada, diprediksikan akan meningkatkan kualitas

penentuan posisi menggunakan metode sistem satelit navigasi di seluruh dunia. Hal ini

terlihat dengan meningkatnya jumlah satelit minimal yang terdeteksi dan nilai GDOP yang

diberikan jika dibandingkan dengan penggunaan sistem-sistem GNSS itu secara terpisah.

GDOP

1.120

-135 -90 -45 0 45 90 135

60

30

0

-30

-60

60

30

0

-30

-60

0.9472 1.120 0.9657 0.9842 1.003 1.021 1.040 1.058 1.077 1.095 1.113