bab iv sejarah perkumpulan papua pusaka bangsa...

22
49 BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA Untuk mengetahui karakteristik dan memperoleh gambaran mengenai penelitian, maka bab IV ini akan dikemukakan beberapa hal diantaranya: Gambaran daerah penelitian, kondisi sosial pemberdayaan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta keberadaan Perkumpulan Papua Bangsa (P3B). 4.1. Sejarah Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa didirikan pada bulan Agustus 2008, merupakan organisasi nir-laba terdaftar secara sah pada Departemen Kehakiman RI. Yang beranggotakan individu-individu professional yang terbeban untuk melakukan perubahan khususnya di Papua Barat. P3B mengupayakan pengembangan dan pemanfaatan potensi-potensi sumber daya alam lokal khususnya yang ada dan yang tersimpan di bumi Papua Barat untuk kesejahteraan masyarakat Papua Barat. Perkumpulan ini dibentuk dengan tujuan mampu menjadi jembatan penghubung antara kemajuan teknologi dan pembangunan fisik di dunia modern dengan kondisi nyata masyarakat Papua Barat yang masih jauh tertinggal tanpa harus merubah nilai-nilai lokal dan kebudayaan asli masyarakat Papua Barat. Bernafaskan kebersamaan dan persatuan tanpa membedakan suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

Upload: tranthuy

Post on 08-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

49

BAB IV

SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA

Untuk mengetahui karakteristik dan memperoleh gambaran

mengenai penelitian, maka bab IV ini akan dikemukakan beberapa hal

diantaranya: Gambaran daerah penelitian, kondisi sosial

pemberdayaan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat

serta keberadaan Perkumpulan Papua Bangsa (P3B).

4.1. Sejarah

Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa didirikan pada bulan Agustus

2008, merupakan organisasi nir-laba terdaftar secara sah pada

Departemen Kehakiman RI. Yang beranggotakan individu-individu

professional yang terbeban untuk melakukan perubahan khususnya di

Papua Barat. P3B mengupayakan pengembangan dan pemanfaatan

potensi-potensi sumber daya alam lokal khususnya yang ada dan yang

tersimpan di bumi Papua Barat untuk kesejahteraan masyarakat

Papua Barat.

Perkumpulan ini dibentuk dengan tujuan mampu menjadi

jembatan penghubung antara kemajuan teknologi dan pembangunan

fisik di dunia modern dengan kondisi nyata masyarakat Papua Barat

yang masih jauh tertinggal tanpa harus merubah nilai-nilai lokal dan

kebudayaan asli masyarakat Papua Barat.

Bernafaskan kebersamaan dan persatuan tanpa membedakan

suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

Page 2: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

50

bergerak maju dan berkarya dilandasi moral dan integritas yang kuat.

P3B juga mengajak semua elemen bangsa untuk ikut serta melakukan

perubahan, bukan hanya sekedar moralitas melainkan nyata. Dengan

visi: menjadikan Papua Barat sebagai sumber aset bangsa dan harapan

hari esok dan Misi: Melakukan transformasi masyarakat Papua Barat

melalui bidang-bidang: Pendidikan, Kesehatan, sumberdaya ekonomi

kemasyarakatan1.

Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa merealisasi cita-cita P3B yang

luhur dan berorientasi kemasyarakatan maka P3B merencanakan

mengembangkan program kejangkaunnya kepada kebutuhan

masyarakat dengan mendirikan divisi pendidikan dan pemberdayaan

ekonomi masyarakat Papua Barat. Gagasan untuk mendirikan divisi

pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua Barat agar

secara mandiri dan berkonsentrasi dibidang pengembangan

entrepreneur melalui pendidikan, ide semacam ini muncul sebagai

aktualisasi dari semakin meningkatnya angka kemiskinan dan

kesejahteraan dan ketidakadilan yang terjadi di Tanah Papua Barat

kian menjadi serius.

Untuk itu sebagai lembaga baru P3B melibatkan mahasiswa dan

masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan

masyarakat Papua, pada pengembangan masyarakat dalam segala

aspek kehidupan di Papua Barat. P3B akan semakin membenahi diri

dan mengembangkan cakupan program-programnya untuk

melengkapi program pendidikan dan pemberdayaan ekonomi

1 Sumber data diperoleh dari arsip P3B 2012.

Page 3: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

51

masyarakat yang sudah berjalan, seperti pendidikan terpadu,

pengembangan program kesehatan bagi masyarakat, pengembangan

sosial dan ekonomi masyarakat Papua Barat.

4.2. Program kerja Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa

Pendidikan terpadu, membantu dan memfasilitasi masyarakat

Papua memperoleh pendidikan yang tepat dan berguna baik untuk

kepentingan lokal dan Internasional melalui pelatihan dan pendidikan

formal-informal. Program-program dibidang pendidikan yang

dijalankan oleh P3B adalah2:

1. Program beasiswa dan orang tua asuh: P3B memfasilitasi dan

memberikan bantuan beasiswa, pencarian orang tua asuh,

penyaluran minat dan bakat dan bantuan-bantuan pendidikan

langsung kepada setiap anak didik.

2. Bantuan guru: P3B memfasilitasi dan menyalurkan bantuan

bagi guru-guru yang berdedikasi tinggi terhadap pembangunan

pendidikan di Papua Barat

3. Manajemen Supporting: P3B memberikan pelatihan-pelatihan

manajemen, pendampingan dan bantuan-bantuan finansial

dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan dan kinerja

sekolah maupun sumber daya manusia yang mengelolanya.

2 Sumber data diperoleh dari Arsip P3B 2012.

Page 4: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

52

4. Kemitraan dan kerjasama operasi sekolah p3b bekerjasama

dengan badan-badan hukum lain untuk mengelola sebuah

lembaga formal informal

Sedangkan pelayanan kesehatan, membantu dan memfasilitasi

masyarakat Papua Barat memperoleh kesehatan yang layak dan sesuai

melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, bantuan pengobatan atau

kesehatan, mendirikan klinik atau Rumah Sakit. Penduduk Papua Barat

hidup dibawah garis kemiskinan dan tidak mendapatkan pelayanan

kesehatan yang layak. Hal ini mengakibatkan timbulnya berbagai

problem kesehatan seperti tingginya penyebaran virus HIV, Malaria,

infeksi ISPA, kekurangan gizi, kanker dan kematian bayi dan ibu.

Kondisi rumah yang tidak sehat, pola hidup yang tradisional dan

minim “pengetahuan” masyarakat perihal kesehatan dan gizi menjadi

faktor utama munculnya semua problem kesehatan di Papua Barat.

Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa (P3B) mengemban suatu misi

untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat Papua Barat

memperoleh kesehatan yang layak dan sesuai melalui kegiatan

penyuluhan kesehatan maupun kegiatan langsung lainnya bekerja

sama dengan lembaga-lembaga dan instansi kesehatan dalam dan luar

negeri. Program-program dibidang kesehatan yang dijalankan oleh

P3B adalah:3

1. Penyuluhan kesehatan

Melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat Papua Barat tentang kesehatan, gizi, dan berbagai

3 Sumber data diperoleh Arsip P3B 2012

Page 5: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

53

penyakit yang sering dialami oleh masyarakat Papua Barat

antara Lain: AIDS, Malaria atau DBD, Gangguan ISPA, Kanker,

Gizi-pola hidup sehat.

2. Bantuan pengobatan atau pelayanan medis-non medis.

Menyalurkan bantuan-obat-obatan dan membantu secara

medis masyarakat Papua Barat yang mengalami sakit penyakit.

3. Mendirikan klinik pengobatan atau Rumah sakit. Mendirikan

dan membuat pos-pos kesehatan, klinik-klinik sampai rumah

sakit sehingga dapat menjangkau kebutuhan kesehatan

masyarakat.

Dibidang sosial dan ekonomi, pengembangan sosial dan ekonomi,

membantu dan memfasilitasi masyarakat Papua Barat

mengembangkan sumber daya sosial dan ekonomi melalui pelatihan

entrepreneurship dan pemberdayaan potensi lokal berbasis teknologi.

Sementara itu dibidang pendidikan, yakni dengan pendidikan terpadu

P3B dengan beryakinan bahwa hidup adalah sebuah perjalanan

panjang, sekolah yang akan berakhir ketika tubuh telah rebah

dipembaringan. Debu kembali kedebu, roh kembali kepada yang

memiliki roh, jiwa akan menghadap ke Tahta Suci untuk pengadilan

yang sering terlupakan.

Perjalanan hidup penuh dengan berbagai pilihan, dimana setiap

keputusan nantinya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan

semesta alam. Adalah tujuan dari sebuah pendidikan sejati mampu

mengarahkan setiap anak-anak didik berdiri dihadapan Tuhan Allah

untuk mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan tingkah laku

Page 6: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

54

selama menjalani hidup di atas bumi. Perhimpunan Papua pusaka

bangsa (P3B) mengembangkan suatu misi untuk memberikan

pendidikan holistic, tepat, baik dan utuh bagi masyarakat Papua Barat.

Melalui pendidikan yang holistic diharapkan masyarakat Papua Barat

mampu berhubungan dengan masyarakat lainnya secara proporsional

dan mampu menentukan sendiri nasibnya terlepas dari

ketergantungan terhadap sistem dan berbagai perbedaan nilai-nilai

moral dan etika yang ada.

Keberagaman suku dan tersebarnya daerah pemukiman penduduk

asli menjadi anugerah sekaligus masalah bagi rencana pembangunan

masyarakat di Papua Barat. Keterbatasan sarana transportasi yang

menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya menambah sulit

dan mahalnya biaya pembangunan dan modernisasi bila ingin

dilaksanakan. Semua hal itu menjadi kendala dan menimbulkan

permasalahan sosial dan ekonomi yang cukup sulit untuk dipecahkan.

Kemandirian adalah jalan keluar yang paling tepat untuk

menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi di Papua Barat.

Melalui program “kemandirian”, masyarakat dapat mengatur dan

mengurangi besarnya ongkos pembangunan sehingga mampu

melakukan proses modernisasi yang sesuai dengan kondisi dan situasi

masyarakat di daerah tertentu.

Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa dalam hal ini membantu dan

memfasilitasi masyarakat Papua Barat keluar dari permasalahan sosial

dan ekonomi melalui pengembangan, pelatihan entrepreneurship dan

pemberdayaan potensi lokal berbasis teknologi menuju masyarakat

Page 7: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

55

yang mandiri. Program-program di bidang sosial ekonomi yang

dijalankan oleh P3B adalah:

1. Kegiatan sosial:

-Bantuan bencana alam

-Donor darah

-Mendirikan fasilitas umum

-mendirikan panti asuhan

2. Program masyarakat mandiri

3. Pelatihan pengembangan usaha mikro

4. Pendampingan permodalan usaha kecil

5. Pengembangan energi terbarukan

6. Pelatihan keterampilan/keahlian usaha

7. Bantuan hukum

Dalam melaksanakan kegiatannya, P3B bekerja sama dengan

lembaga-lembaga dan instansi terkait baik dalam dan luar negeri yang

secara berkesinambungan terus mengembangkan jejaring yang kuat

dan terpercaya didukung sistem organisasi yang transparan dan

terbuka. P3B mengajak semua pihak bahu membahu mengerjakan

sesuatu untuk bangsa ini khususnya untuk tanah dan masyarakat

Papua Barat melalui bentuk-bentuk kerjasama sebagai berikut:

1. Menjadi anggota aktif dan tidak aktif

2. Menjadi mitra kerja mengembangkan jejaring

3. Menjadi donator/sponsor

4. Menjadi volunteer dalam kegiatan yayasan

Page 8: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

56

4.3. Sekilas Papua Barat

Papua Barat adalah Provinsi paling Timur di Indonesia. Terdiri dari

setengah bagian barat pula Papua New Gunea, pulau toropis yang

terbesar dan tertinggi di dunia. Papua menyimpan banyak kebudayaan

tradisional dan merupakan rumah bagi keaneka-ragaman hayati yang

paling kaya di dunia. Lorentz National Park, ditetapkan sebagai

warisan Pusaka dunia oleh UNESCO dan merupakan daerah dilindungi

yang paling besar di kawasan Asia-Pasifik.

Ibu kota Jayapura

Area 309.934,4 km2

Populasi 2.387,427 (2002)

Kepadatan 800/km2

Suku-suku Asli (52%): Suku Aitinyo, Suku Aefak, Suku Asmat,

suku Agast, Suku Dani,Suku Ayamaru, suku

Mandacan, suku Biak, suku Serui.

Pendatang (48%) (th 2002): Suku Jawa, suku Makasar,

suku Batak, suku Manado

Agama Protestan (51,2%), Katolik (25,42%), Islam (23%), Budha

(0,13%), Hindu (0,25%), lain-lain (1%)

Situs resmi www.papua.go.id

Berdasarkan data dari P3B ditemukan bahwa di Papua Barat

terdapat beberapa suku, agama, ras, bahasa, dan populasi penduduk

dengan berbagai ragam budaya dan karakteristik. P3B melihat

keragaman itu sebagai suatu warna kehidupan bermasyarakat di bumi

Page 9: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

57

Cenderawasih. Meski demikian, sebagai salah satu perkumpulan yang

memiliki tujuan maka P3B mengajak masyarakat dan mahasiswa ikut

berpartisipasi dalam gerakan sosial ini. Tujuannya adalah bersama-

sama melakukan transformasi masyarakat Papua Barat melalui

pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Membantu dan

memfasilitasi masyarakat Papua Barat mengembangkan sumber daya

sosial dan ekonomi melalui pelatihan enterpreneurship dan

pemberdayaan potensi lokal berbasis teknologi.

Dengan Visi menjadikan lembaga terdepan untuk membangun

sumber daya manusia Papua Barat melalui bidang ekonomi,

pendidikan dan kesehatan. Dan Misi membina, melatih, membentuk,

meningkatkan kualitas hidup dengan keterampilan atau keahlian

mengejar ketertinggalan dan meraih kemajuan dengan cara:

1. Mengembangkan sistem pendidikan terpadu untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan dan kahlian sumberdaya

manusia Papua Barat dalam persaingan global.

2. Membantu pemerintah daerah dan masyarakat untuk

mengembangkan potensi-potensi ekonomi lokal

Nilai-nilai, kami berkomitmen untuk melayani dan bertindak

berdasarkan nilai-nilai yang kami pegang yaitu: (1) Injil atau kabar

baik; (2) integritas; (3) pembelajaran, dan dengan moto komitmen

dengan integritas. P3B adalah lembaga independen yang didirikan

pada tanggal 1 September 2008 berdasarkan akta notaries Chandra

Lim, S,H., LL.M. No 1. Perkumpulan ini bertujuan untuk membangun

Papua Barat untuk mengejar ketertinggalan daerahnya. Kami melayani

Page 10: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

58

bahwa pendidikan yang baik adalah kunci jawaban untuk membuka

masa depan yang lebih baik bagi Papua Barat.

Selain itu keterampilan dalam mengelola sumber daya alam yang

ada harus dikembangkan untuk menggerakkan kegiatan ekonomi dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat Papua Barat. Kami menyadari

bahwa seseorang yang sehat jasmani dan rohani akan mampu menjadi

pelaku pembangunan karena itu bidang kesehatan merupakan bidang

yang penting untuk hari ini dan esok. Program 2009-2012

pemberdayaan ekonomi dan pendidikan yang terintegrasi. Dengan

tujuan agar Perkumpulan ini menjadi wadah kebersamaan untuk

meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kualitas pendidikan.

4.4.Program kerja

A. Integrity land

Dari data yang didapat dari P3B bahwa P3B Membangun pusat

pendidikan berasrama dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi,

tempat pelatihan dan pembinaan bidang formal dan informasi. Bidang

utama, teknologi, seni, bahasa, pertanian, perikanan, perkebunan,

kesehatan, olahraga, para pendidik (guru, pelatih, Pembina) tinggal

bersama anak didik (siswa/murid)

a. Perkumpulan menjalin kerjasama dengan pihak swasta,

pemerintah dan masyarakat lokal dalam mengembangkan

Page 11: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

59

sumber daya ekonomi untuk mencapai tingkat pertumbuhan

ekonomi, dan pendapatan yang sesuai baik guna meningkatkan

daya saing dan percepatan pembangunan daerah.4

B. Program kerja P3B:

1. Investasi Tanah

Pemekaran daerah baru memberikan kesempatan untuk siapa

saja dapat membangun salah satu hal yang terpenting dalam

membangun adalah tanah. Tanah akan dikelola sebagai salah

satu modal usaha berbasis pertanian, perkebunan,

perdagangan dan usaha masyarakat lainnya.5

2. Koperasi Papua Barat sejahtera (UKM)

Kegiatan usaha yang dapat melibatkan masyarakat untuk

mengelola potensi daerah yang ada akan dapat meningkatkan

kemampuan untuk membangun ekonomi daerah melalui

wadah koperasi maka akan terjalin kerjasama yang saling

menguntungkan antar anggota-anggotanya6.

Dengan semangat semua orang bisa maka setiap orang yang setuju

akan visi, misi nilai-nilai lembaga ini serta memberikan perhatian yang

mendalam untuk Papua Barat, maka kita dapat bergabung dalam

lembaga perkumpulan Papua pusaka bangsa ini. Kami percaya dengan

kebersamaan dengan menyatukan cita-cita, semangat dan

kemampuan serta kepedulian kita untuk membentuk generasi Papua

4 Sumber data dari arsip P3B 2012. 5 Sumber data dari arsip P3B 2012 6 Sumber data dari arsip P3B 2012

Page 12: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

60

yang lebih baik akan dapat membangun bangsa Papua Barat kedepan

yang lebih baik dari yang sekarang.

Papua Pusaka Bangsa mengajak seluruh kalangan masyarakat

menjadi anggota dan bergabung dalam kegiatan yang akan dilakukan

lembaga ini berupa:

1. Menjadi anggota dengan memberikan kontribusi berupa iuran

bulanan

2. Menjadi investor dalam kegiatan ekonomi yang dikelola oleh

perkumpulan ini

3. Menjadi mitra untuk penyatuan/sponsor kegiatan

perkumpulan ini.7

4.5. Permasalahan yang di hadapi

Keberagaman suku dan tersebarnya daerah pemukiman penduduk

asli menjadi anugerah sekaligus masalah bagi rencana pembangunan

masyarakat di Papua Barat. Keterbatasan sarana transportasi yang

menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya menambah sulit

dan mahalnya biaya pembangunan dan modernisasi bila ingin

dilaksanakan. Semua hal itu menjadi kendala dan menimbulkan

permasalahan sosial dan ekonomi yang cukup sulit untuk dipecahkan.

Selain keterbatasan sarana transportasi, letak geografis, ada pula

masalah lain yang dihadapi perkumpulan Papua Pusaka Bangsa adalah

7 Sumber data dari arsip P3B 2012

Page 13: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

61

kurangnya dukungan masyarakat dan juga anggota yang telah

bergabung dalam komunitas ini. Hal lain adalah bagaimana cara untuk

merubah pola pikir masyarakat Papua Barat, serta masih kurangnya

kepedulian masyarakat dan mahasiswa untuk bergabung dalam

komunitas ini, sudah pernah melakukan diskusi dan sosialisasi

keberbagai kota studi Se-jawa dan Bali dikalangan mahasiswa Papua

Barat. Namun reaksi terhadap gerakan sosial perkumpulan Papua

Pusaka Bangsa (P3B) ini beragam penafsiran. Sebagian mahasiswa

atau masyarakat yang tidak tergabung dalam komunitas ini

beranggapan bahwa Papua Pusaka Bangsa adalah nama yang aneh

salah satu mahasiswa yang peneliti wawancarai menyatakan bahwa:

“ kami berkeinginan untuk bergabung tetapi

kami tidak bisa, kami merasa Papua Pusaka

Bangsa itu nama yang aneh. Nama itu

menunjukkan kami tidak simpatik untuk

bergabung. Alasan jelasnya bahwa nama Papua

Pusaka Bangsa tidak identik dengan kultur Papua

Barat, tujuan pendampingan terhadap

mahasiswa dan masyarakat Papua Barat yang

dilakukan P3B ini tidak lebih daripada sekedar

mempertahankan Papua Barat. Jadi bagi mereka

apalah arti sebuah nama”.8

Apa yang dikemukakan mahasiswa tersebut di atas menunjukan

bahwa sikap penolakan terhadap nama tersebut, karena nama itu

8 Hasil wawancara peneliti terhadap beberapa mahasiswa yang tidak terlibat dalam komunitas P3B. Hasil wawancara ini dilakukan pada tanggal 25 Mei 2012, di salah satu kota studi di Jawa Tengah.

Page 14: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

62

tidak menunjukkan kultur Papua Barat. Alasan yang paling mendasar

bagi mereka adalah sejak aneksasi Papua Barat ke dalam NKRI begitu

cepat bergantian misalnya nama Papua Barat menjadi nama Irian Jaya,

nama Holandia menjadi Jayapura, dan juga nama-nama jalan Raya di

kota-kota Papua Barat misalnya jalan Sudirman, jalan Trikora, jalan

Ahmad Yani banyak jalan berkaitan dengan nama-nama orang luar

Papua Barat, ada juga nama-nama identik dengan nama Papua Barat

tetapi tidak sebutkan nama atau tokoh Papua Barat tetapi sebutan

dengan nama kota, misalnya Jalan Biak, Jalan Wamena, Jalan Sentani

dan lain sebagainya.

Pengalaman masa lalu sampai kini tetap begitu membekas dalam

ingatan, beban ingatan bersama dengan dominasi, stigma

diskriminasi, ketidakadilan ditanggung oleh masyarakat Papua Barat.

Sekian waktu ingatan tentangnya masih tersandera begitu kuat dalam

tafsir masyarakat. Ingatan dan negatif seakan melekat pada ingatan

masyarakat dan sebagai beban kolektif turun temurun dan generasi

sesudah sampai sekarang masih harus tinggal dalam sistem, struktur

dan kultur politik yang masih gemar menyamai diskriminasi.9

Pengalaman masa lalu dan masa kini akan menimbulkan

ketidakenakan dan ketegangan psikologis. Jadi hal seperti ini menjadi

penting ditengah keinginan masyarakat dan mahasiswa yang

tergabung dalam komunitas gerakan sosial Papua Pusaka Bangsa (P3B)

yang sadar ingin membangun gerakan sosial P3B. Ironisnya, beban ini

9 Data berdasarkan hasil diskusi peneliti bersama beberapa teman, mengenai perkembangan masyarakat di Papua Barat. Diskusi dilakukan dikoas tempat dimana peneliti tinggal pada tanggal 15 juni 2012.

Page 15: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

63

belum tergeser, selain itu arti sebuah nama ini juga penting untuk

melihat bagaimana ingatan itu menjalar, baik masa lalu, masa kini,

maupun masa yang akan datang, yang diterima masyarakat Papua

Barat. Dalam beberapa hal pelanggengan wacana bisa mengubah

perbuatan daripada keyakinan. Pola pikir seperti ini juga membuahkan

tanggapan dan resistensi. Ide gagasan untuk transformasi Papua Barat

yang diwacanakan oleh gerakan sosial P3B adalah wujud dari

kepedulian terhadap masyarakat Papua Barat. Namun yang menarik

disini adalah bagaimana P3B membangun komunikasi, terhadap

masyarakat dan mahasiswa yang tidak tergabung dalam komunitas ini.

Bagaimana cara P3B melakukan interaksi dan memposisikan diri

dalam interaksi masyarakat dan mahasiswa adalah fenomena yang

menarik untuk dilihat.

Menurut ketua perkumpulan Papua Pusaka Bangsa (P3B)10

bahwa

banyak masyarakat dan mahasiswa Papua bahkan gereja yang dia

pernah kunjungi untuk mengajak melakukan transformasi Papua Barat

melalui gerakan sosial P3B ini, mendapatkan tantangan besar ada

yang sudah bergabung namun keluar dari komunitas P3B, gereja

menolak untuk melakukan bisnis, dari situ dia mendapat tantangan

yang berat, tantangan bukan hanya dari masyarakat Papua Barat saja

tetapi juga dari pihak pemerintah, tanggapan dan reaksi begitu

beragam terhadap perkumpulan ini. Pola pikir dan sikap seperti ini

tidak menyelesaikan persoalan Papua Barat dan situasi ini tidak

10 Data diperoleh berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan P3B bersama ketua Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa (P3B) pada tanggal 13 September 2010.

Page 16: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

64

memberikan jalan apapun untuk mencegah dari ketidakadilan,

dominasi pendatang terhadap perekonomian di Papua Barat.

Sebaliknya justru sebaliknya memperburuk dan memperparah

keadaan karena persoalan penafsiran terhadap suatu gerakan sosial.

Persoalan di Papua Barat tidak sesederhana yang persoalkan saat ini.

Misalnya pelanggaran HAM yakni pelanggaran hak ekonomi,

pelanggaran hak politik, pelanggaran hak pendidikan, dan pelanggaran

hak-hak yang lainnya.

Dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan di Papua Barat

menunjukan banyak pelanggaran HAM disana, misalnya Forum Kerja

Lembaga Swadaya Masyarakat (FOKER LSM) menampilkan beberapa

hasil penelitian yang dilakukan oleh Bambang Sugiono dkk (1999) dan

hasil studi LIPI, menemukan berbagai konflik diantaranya persoalan

ketidakadilan yang berkaitan dengan aspek ekonomi, dominasi

pendatang dalam politik pemerintahan dominasi dan penindasan

budaya dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang bias,

serta kekerasan militer. Sementara hasil studi LIPI memetakan sebab-

sebab konflik, antara lain persoalan marjinalisasi, diskriminasi,

kegagalan pembangunan, dan kekerasan negara dan pelanggaran

HAM.11

Dari hasil penelitian yang dikemukakan di atas jelas bahwa

persoalan tidak sesederhana itu, kebanyakan hasil penelitian menitik

beratkan pada pelanggran HAM ketidakadilan, hamper tidak terlihat

11

Sumber data dari hasil penelitian yang dilakukan Forum kerjasama LSM Papua

(FOKER LSM), bersama Yayasan Teratai Hati Papua (YTHP) dan Sunsprit For Justice

and Peace, Flores, NTT. 2011.

Page 17: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

65

kemerdekaan orang Papua secara utuh sebagai mahluk Tuhan yang

mempunyai hak kebebasan di tanah air sendiri, sedangkan orang lain

datang merampok kekayaan alam, merampok keuangan Papua Barat

birokrasi dengan sistematik ini menambah masalah yang begitu rumit.

Dengan melihat persoalan seperti ini pada dasarnya kehadiran P3B

disini mengangkat hargat dan martabat manusia Papua Barat melalui

transformasi dengan gerakan social dan strategi-strategi. Transformasi

merupakan suatu perubahan dalam diri manusia seutuhnya melalui

pertobatan, dan pendidikan yang baik.

Dalam diskusi perkumpulan Papua pusaka bangsa di Jakarta pada

hari Selasa tanggal 21 september 2011. Ketua P3B menyatakan

bahwa, kita sekolah mendapatkan nilai dan pintar namun kita hanya

pinter saja yang digunakan tetapi ilmu tidak imbangi dengan praktek

jangan sampai kita tamak. Membuat orang lain marah dan orang lain

memperlakukan kita tidak adil. Dengan kita orang Papua Barat

tunjukkan bahwa kita juga bisa, kita juga punya harga diri, kita

tunjukkan dengan semangat yang tinggi dan kerja keras untuk meraih

cita-cita menuju kebebasan (freedom west Papua), melalui pendidikan

dan ilmu yang diperoleh menerobos mitos-mitos yang dibangun

pemerintah melalui gerakan transformasi Papua Barat pasti bisa12

.

Kunci untuk mendapatkan kemerdekaan itu hanya melalui pendidikan

dan ilmu untuk membongkar sistem yang membelenggu kita. Untuk

mengalahkan musuh kita harus masuk ke wilayah mereka dan kita

belajar berbagai hal, baik bahasa, budaya, ekonomi, sistem

12

Data diperoleh dari hasil diskusi P3B 21 September 2011.

Page 18: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

66

pemerintahan, sistem politik dan banyak hal yang kita bisa belajar,

dan membaca lawan, membaca lawan adalah melalui pendidikan dan

melalui ilmu pengetahuan yang kita peroleh sebanyak mungkin kita

melahap apa saja informasi (UPDATE).

Kita memperjuangkan kebenaran pasti ada harganya dan

rintangan yang kita lalui cara hidup dan tujuan harus jelas agar cita-

cita tercapai. Untuk itu gerakan sosial P3B mempersiapkan orang-

orang Papua menjadi pelaku pembangunan melalui pendidikan dan

pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan itu soal pemahaman,

pendidikan itu kreativitas, pendidikan itu inisiatif atau inspirasi, di

Papua Barat tidak mengalami hal ini, hal ini cukup memprihatinkan,

pola pendidikan di Papua Barat ujung-ujungnya kerja PNS.

Dari hasil diskusi itu juga dikemukakan ketua P3B bahwa anak-

anak Papua Barat tidak diajarkan ilmu dagang di sekolah, di gereja, di

keluarga, kenapa terjadi sebab antar wawasan, ide, kebutuhan tidak

berjalan, untuk itu paradigma yang harus dirubah dulu, mana peluang,

mana resiko, untuk itu P3B mengajarkan anggotanya tentang ilmu

berdagang untuk memulai kita harus mempunya tiga hal:

1. Modal bertemanan (social capital)

2. Modal kepercayaan (Trust)

3. Jaringan/hubungan untuk menambah kekuatan (network)

4. Modal uang.

5. komitmen

Dari kelima hal tersebut yang pertama bahwa modal bertemanan

dikembangkan melalui keluarga, kawan dekat, perkumpulan

Page 19: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

67

mahasiswa dikota-kota studi, perkumpulan pemudah, dan individu-

individu yang ada di Papua Barat. Kedua perkumpulan menanamkan

kepercayaan kepada sesama anggota P3B dan juga kepada masyarakat

Papua Barat, dengan melalui kepercayaan menumbuhkembangkan

modal sosial.

Dengan adanya kepercayaan orang akan mengisi satu sama lain

dalam aktivitasnya. Ketiga adalah bagaimana kita membangun

jaringan untuk menambah kekuatan perkumpulan agar visi kita

berjalan sesuai harapan, sebab melalui dukungan organisasi berjalan

baik, dan juga memiliki hubungan kerjasama. Keempat modal uang,

tentu didalam perkumpulan ini uang juga berperan dalam aktivitas,

karena uang adalah kebutuhan yang tidak terlepas dari aktivitas

organisasi. Tentu uang itu dihasilkan melalui kerja keras, maka

anggota P3B perlu bekerja keras untuk menghasilkan uang, kelima

adalah, komiteman bagaimana perkumpulan ini berkomitmen untuk

melakukan gerakan sosial,

Dalam dunia usaha harus memiliki komitmen bersama sesama

anggota, maka itu anggota P3B harus memiliki rasa bertanggungjawab

terhadap komitmen untuk bekerja keras jadi dalam suatu pekerjaan

harus dipaksakan dan motivasi harus dipaksakan sedikit agar dapat

maju dalam satu dua langkah apa yang kita kerjakan kita harus

kerjakan dengan sungguh-sungguh. Belajar berinfestasi belajar untuk

bekerja sama dalam satu usaha agar usaha tersebut tetap berjalan

lancar.

Page 20: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

Dalam usaha kita kembangkan diri menjadi pengusaha dengan

ada komitmen (commitment), ada modal sosial (

kepercayaan (trust) jaringan sosial (

Lima haltersebut tergambar pada diagram gambar di baw

Gambar 1.2. Komitmen dalam jaringan sosial

Sumber: Data Primer olahan (2012)

Bagan di atas ini memberikan suatu gambaran tentang komitmen

organisasi P3B menjalankan tujuan

mempertahankan anggota P3B. Berkomitmen dan berjanji pada diri

kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan

Dengan membuat jaringan dan mempertahankan jaringan sosial kita

agar kita13

memandang hubungan sosial sebagai ikatan emosional

kita.

13 Data Primer olahan 2012

komitmen

Modal uangJaringan sosial

68

Dalam usaha kita kembangkan diri menjadi pengusaha dengan

), ada modal sosial (social capital) ada

) jaringan sosial (social network), dan modal uang.

ada diagram gambar di bawah ini:

Gambar 1.2. Komitmen dalam jaringan sosial

Data Primer olahan (2012)

Bagan di atas ini memberikan suatu gambaran tentang komitmen

organisasi P3B menjalankan tujuan-tujuan dan keinginan untuk

mempertahankan anggota P3B. Berkomitmen dan berjanji pada diri

kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan kita.

Dengan membuat jaringan dan mempertahankan jaringan sosial kita

memandang hubungan sosial sebagai ikatan emosional

perkumpulan Papua pusaka

bangsa

komitmen

Jaringan sosial

(Network)

modal bertemanan

(sosial capital)

modal kepercayaa

(trust)

Page 21: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

69

Dan modal sosial kemampuan masyarakat dan mahasiswa Papua

untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama didalam berbagai

komunitas, ras, suku, agama, gender, tua muda agar tercipta suatu

kelompok bekerja sama mengedepankan kepentingan bersama dalam

jaringan sosial tersebut. Sedangkan kepercayaan kita harus

menjaganya, karena pondasi dari setiap hubungan kita adalah

kepercayaan. Kami percaya mereka karena mereka mempercayai kami

jadi ada timbal balik kepercayaan itu.

Kepercayaan bagian dari salah satu modal sosial yang

dikembangkan melalui interaksi sosial sebab tanpanya adanya saling

percaya baik antara satu orang dengan orang lainnya dimasyarakat

akan terjadi disintegratif, maka orang orang mempercayai bahwa

kepercayaan itu berfungsi sebagai dasar tindakan setiap pelaku sosial,

misalnya anggapan dasar, prinsip-prinsip yang diterima dan aturan-

aturan yang bertumpu dalam komunitas. Individu-individu saling

percaya satu sama yang lain maka disitu tumbuh kepercayaan antar

kelompok dalam komunitas dan masyarakat.

Jadi jaringan benar-benar buat atas kepercayaan sehingga dalam

perkumpulan P3B harus menjaga kepercayaan yang telah disepakati.

Karena kepercayaan benar-benar penting. Sering kita amati

perkembangan masyarakat Papua Barat bahwa kepercayaan

masyarakat Papua Barat terhadap para pemimpin sangat minim, hal

ini disebabkan karena antara harapan dan realitas sangat jauh dari

harapan masyarakat, maka komunitas P3B perlu menjaga kepercayaan

dalam komunitas maupun terhadap masyarakat Papua Barat pada

Page 22: BAB IV SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2883/5/T2_092010005_BAB IV.pdf · suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus

70

umumnya. Menjaga kepercayaan adalah bukan pada siapa ang kita

ketahui tetapi kepada siapa kita kenal karena darisitu memulai

interaksi sosial dan membuat komiten dan menaru kepercayaan untuk

tetap saling percaya satu sama yang lain.