bab iv pesan komunitas vespa kasoos dalam …€¦ · bab iv pesan komunitas vespa kasoos dalam...
TRANSCRIPT
-
17
BAB IV
PESAN KOMUNITAS VESPA KASOOS DALAM KEGIATAN BAKTI
SOSIAL
4.1 Gambaran Umum Komunitas Vespa Kasoos
Komunitas Vespa Kasoos merupakan pecahan dari komunitas Vespa
Pavesa (Paguyuban Vespa Salatiga). 1Perpecahan terjadi karena adanya perbedaan
pandangan tentang modifikasi dalam komunitas tersebut. Pavesa tidak
mengijinkan para anggotanya untuk memodifikasi vespanya secara ektrim hingga
memotong beberapa bagian rangka dan mengubah bentuk aslinya. Setelah
terjadinya perpecahan tersebut beberapa bekas anggota tersebut sering berkumpul
di kampoeng steak yang berada di jalan Monginsidi Salatiga.
“Waktu itu Pavesa bisa pecah dan lahir Kasoos karena
adanya perbedaan pandangan. Karena waktu itu trend
vespa adalah extreme dengan memotong beberapa bagian
body vespa agar ramping. Tapi dalam komunitas pavesa
sendiri kita tidak diijinkan sehingga memutuskan untuk
keluar dari komunitas tersebut”
Kasoos merupakan singkatan dari Kampoenk Scooter Owner Salatiga
nama tersebut diambil dari tempat mereka awal berkumpul, Kampoeng Steak
yang berada di jalan Monginsidi Salatiga. Kasoos yang rutin berkumpul setiap
hari jumat jam 21.00 WIB di Alun-alun kota Salatiga, berdiri pada tanggal 30
September 2004. Pertama kali berdiri Kasoos di ketuai oleh Alm. Harry, karena
beliau terserang penyakit dengan masa jabatan yang belum tuntas, kemudian
ketua Kasoos digantikan oleh Rubin B.G Widodo pada tahun 2005.
1 Wawancara dengan mantan ketua Kasoos Rubin Bambang Gatot Widodo, 26 Juni 2018 pukul 17.23 di rumah mas Rubin di jalan Seruni
-
18
Dalam komunitas ini pergantian ketua dilakukan setiap 2 tahun sekali,
hingga saat ini Kasoos sudah memiliki 48 anggota yang masih aktif dan berada di
kota Salatiga. Sekretariat komunitas Kasoos terletak di jalan Iman Bonjol yaitu
bengkel Heinz Scooter.
Kasoos sendiri merupakan sebuah komunitas independent, komunitas ini
hanya tergabung dalam FKPM Salatiga (Forum komunikasi Pengendara Motor).
2Kasoos memilih hal tersebut karena dalam vespa sendiri terdapat 2 induk
organisasi besar yang tidak akur dan memiliki cara pandang yang berlawanan,
sehingga kami memilih forum lokal yang membuat kami lebih luas dalam
membangun jejaring, independen, dan bebas. Dalam komunitas lokal Salatiga
Kasoos merupakan salah satu komunitas vespa dengan anggota terbanyak setelah
Pavesa (Paguyuban Vespa Salatiga).
“Kalau Kasoos memang memilih independent. Karena
sudah jadi rahasia umum anak-anak vespa kalau SOG
(Scooter Owner Group) dan IVI (Ikatan Vespa Indonesia)
itu tidak akur. Dari pada kami tidak bisa bebas datang
acara ulang tahun komunitas vespa, mendingan kami
memilih untuk independent saja.”
2 Wawancara dengan Sondy Herdian, mantan ketua vespa Kasoos, di warung om so’bo pada tanggal 23 Maret 2018 pukul 15.3
-
19
4.2 Logo
Gambar 4.1 Logo Kasoos
Sumber : Komunitas vespa Kasoos
Arti lambang:
1. Warna hijau, putih, dan merah menunjukan warna bendera negara italia
yang bermaksud untuk menunjukan vespa dari negara italia.
2. Stang vespa menunjukan bahwa komunitas ini adalah komunitas motor
vespa.
3. Tulisan Kasoos menunjukan nama komunitas tersebu
4.3 Visi Dan Misi
Adapun visi dan misi yang di emban oleh komunitas vespa Kasoos,
adalah:
VISI
Mempererat solidaritas antar sesama anggota komunitas vespa Kasoos
MISI
Melakukan bakti sosial di lingkungan sekitar dan nasional
-
20
4.3 Struktur Organisasi
Bagan 4.2 Struktur Organisasi Komunitas Kasoos
Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi
atau komunitas. Menurut Hasibuan (1996), struktur organisasi adalah suatu
gambar yang menggambarkan tipe sebuah organisasi, pangkat dan jenis
wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung
jawab, rentan dan kendali dan sistem pimpinan organisasi. Struktur organisasi
komunitas Kasoos berganti setiap 2 tahun sekali, Komunitas ini sudah mengalami
4 kali pergantian pengurus dari sejak awal berdiri. Berdasarkan hasil wawancara,
Gambar 2.4 menunjukan struktur pengurusan komunitas Kasoos terbaru yang
disahkan pada bulan Oktober 2017.
Ketua
Haryo Saputro
Wakil Ketua
Kamsar
Bendahara
Jati
Humas
1. Eko
2. Ari
-
21
4.4 Bakti Sosial Komunitas Vespa Kasoos
Bakti sosial merupakan agenda wajib komunitas Kasoos. Dalam hal ini
Kasoos sendiri melakukan bakti sosial setiap enam bulan sekali. Namun
seiring berjalanya waktu bakti sosial yang di lakukan oleh komunitas Kasoos
tidak terjadwal. Seperti yang terjadi pada hari minggu tanggal 13 mei 2018
dalam memperingati Mayday yang jatuh pada tanggal 1 Mei. Komunitas
Kasoos menyelenggarakan acara bertajuk Salatiga Mayday Riding for charity
2018. Di acara tersebut komunitas Kasoos menggandeng seluruh komunitas
vespa di Salatiga.
Gambar 4.3 Acara Salatiga Mayday, Riding For Charity
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Dalam acara tersebut komunitas Kasoos mengajak para scooterist
Salatiga untuk memperingati hari buruh. Tidak hanya bertujuan untuk
merayakan dalam bentuk Riding bersama namun juga bakti sosial. Terdapat 2
panti asuhan yang di gandeng di acara tersebut yaitu Panti Asuhan Al-Ittihad
dan Panti Asuhan Sumber Kasih. Acara tersebut dimulai dengan Riding
menggunakan dresscode batik bersama dengan anak-anak panti asuhan dari
Selasar Kartini menuju lokasi acara di Salib putih dengan berkeliling kota
terlebih dahulu. Tujuan dilakukannya riding ini untuk mengajak anak panti
mengenal komunitas vespa Kasoos serta mengajar anak panti agar tidak takut
dengan para scooterist Kasoos.
-
22
Sesampainya di lokasi acara anak-anak panti diajak untuk melakukan
permainan bersama para scooterist Kasoos dan scooterist Salatiga. Tujuan
diadakan permainan ini untuk mendekati anak-anak dari panti asuhan agar
tidak takut dengan para scooterist Kasoos. Diadakan beberapa permainan
dengan berkelompok dengan anak panti. Semua peserta yang merupakan anak
panti mendapat doorprize berupa tas dalam permainan tersebut. Berikutnya
ketua dari komunitas vespa Kasoos memberikan sumbangan berupa uang
tunai kepada kepala panti asuhan al-ittihad dan sumber kasih agar
dimanfaatkan untuk keperluan kedua panti tersebut.
4.5 Komunikasi Kelompok Dalam Komunitas Vespa Kasoos
Komunikasi adalah dasar semua interaksi manusia dan semua fungsi
kelompok kehidupan kita sehari-hari diisi dengan komunikasi dan dilanjutkan
dengan kegiatan lain-nya (David, 2012:135). Sebagai komunitas yang
berjalan dengan asas kekeluargaan yang dibangun lama, membuat komunitas
Kasoos memiliki pola komunikasi yang tidak sama dengan komunitas lain-
nya yang kebanyakan terstruktur. Komunikasi kelompok dalam komunitas
Kasoos lebih terbuka antar anggota tanpa adanya sekat, namun tetap tidak
mengesampingkan struktur dalam komunitas tersebut. Dalam komunitas
Kasoos sendiri anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dibagi menjadi
dua bagian yaitu kas wajib mingguan serta kolektif dari para anggota ketika
akan melakukan bakti sosial.
Dari observasi yang di lakukan peneliti saat mengikuti kegiatan
komunitas Kasoos, saat kopdar (kopi darat). Komunikasi kelompok yang
terbentuk dalam komunitas ini, dalam menjalin komunikasi secara terbuka
dalam berhubungan dengan antar anggota (Syaiful, 2009:87). 3Dalam
3 Wawancara dengan Sondy Herdian, ketua Komunitas vespa Kasoos, di taman tingkir salatiga pada tanggal 13 Agustus 2018, pukul 16.07
-
23
komunikasi kelompok komunitas Kasoos ini yang membuat pembicaraan dan
obrolan menjadi terbuka dengan media minuman keras berjenis “Ciu”.
“Kasoos sendiri terbentuk karena hobi yang sama yaitu
mengendarai vespa dan juga minum “Ciu”, Ciu adalah miras
tradisional asal solo, kenapa kami memilih ciu karena harga yang
murah. Selain itu, tujuan kami meminum ciu saat berkumpul agar
obrolan kami lebih terbuka dan leluasa. Namun untuk bergabung
dengan Kasoos kami tidak mewajibkan dan memaksa untuk
meminum ciu.”
Komunikasi yang terjadi antar anggota dan pengurus sangat akrab
selama observasi berlangsung. Komunikasi antar anggota dan pengurus
layaknya sebuah keluarga atau saudara. Hal tersebut dilakukan oleh
komunitas Kasoos untuk membuat rasa nyaman bagi para anggota serta
pengurusnya.
Dalam komunitas vespa Kasoos para anggota maupun pengurus benar-
benar menaruh perhatian pada keadaan intra-pribadi, dimana saat berkumpul
atau kopdar (kopi darat) di buat senyaman mungkin karena keadaan tersebut
mempengaruhi pola hubungan dalam komunitas tersebut.
Gambar 4.4 Kopi Darat
Sumber : Dokumentasi pribadi
-
24
Seperti yang telah dipaparkan dalam bab dua bahwa kohesivitas
kelompok sangat penting. Sebagai kekuatan yang saling tarik-menarik dalam
kelompok. Dalam observasi peneliti selama penelitian berlangsung perilaku
normatif yang ditunjukan oleh para anggota dan pengurus sehingga antar
anggota merasa diidentifikasikan sebagai keluarga atau sedulur dalam
komunitas Kasoos. Dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi anggota karena
bisa menjadi keluarga dalam komunitas Kasoos.
4.6 Analisis Triadik Peirce
Charles S. Peirce di kenal dengan metode triadik dan konsep
trikotonominya yang terdiri atas Representamen (tanda), Interpretant
(interpretan), dan Objek. Dalam penelitian ini tanda (Representamen) menjadi
fungsi utamanya. Proses pemaknaan tanda yang mengikuti skema ini disebut
proses semiosis. Berdasarkan konsep dari Peirce, sebuah tanda berlaku secara
pribadi, sosial, atau tergantung pada konteks tertentu. Tanda tidak dapat
mengungkapkan sesuatu, tanda hanya menunjukan, pemikiran pribadi lah
yang memaknai berdasarkan pengalaman.
Kegiatan Salatiga riding for charity yang di selenggarakan oleh
komunitas vespa Kasoos merupakan salah satu gambaran dari definisi
tersebut. Komunitas vespa Kasoos berkomunikasi dengan masyarakat melalui
bakti sosial dengan maksud tertentu. Secara tidak langsung komunitas vespa
Kasoos memiliki pesan dengan tujuan tertentu melalui barang yang di berikan
kepada masyarakat. Bila digambarkan antara tanda, interpretan, dan objek
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
-
25
Bagan 4.6
Hubungan tanda, objek, dan interpretan dalam acara Riding for charity
Salatiga 2018
TANDA
Simbol komunitas
vespa kasoos dalam
bakti sosial di acara
Salatiga mayday,Riding
for charity
OBJEK
Simbol yang
digunakan oleh
komunitas vespa
kasoos
INTERPRETAN
Hasil interpretasi
peneliti dalam
melihat hubungan
keseluruhan simbol
-
26
Analisis triadik Peirce dalam acara Salatiga “ Mayday, Riding for charity”
yang dibuat komunitas vespa Kasoos dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 4.6
Analisis Triadik
No Interpretan Objek Tanda
1 Vespa alat transpotasi roda dua
yang memiliki bentuk yang
unik
Vespa dalam acara
Salatiga “mayday,
riding for charity”
Vespa
2 Kemeja Batik sebagai tanda
peserta yang ikut dalam acara
Kemeja Batik yang
digunakan oleh
peserta Salatiga
“mayday riding for
charity”
Kemeja batik
3 Banner penanda peserta riding
for charity yang dipasang pada
bagian depan vespa
Vespa yang terdapat
banner bertuliskan
Salatiga “mayday,
riding for charity”
Banner
4 Uang yang diberikan kepada
dua yayasan panti asuhan
Surat dari yayasan
panti asuhan yang
diberikan kepada
perwakilan dari
komunitas Vespa
Kasoos
Bukti pemberian
uang
5
Riding
Saat riding bersama
anak panti dalam
acara Salatiga
“mayday, riding for
charity”
Dokumentasi
riding
6 Tas sekolah
Anak panti mendapat
kenangan berupa tas
sekolah
Tas sekolah
-
27
4.7 Makna Tanda Dalam Bakti Sosial Komunitas Kasoos dalam Acara
Riding for charity
4.7.1 Vespa
Gambar 1. vespa
Sumber : Dokumentasi Kasoos
Vespa dalam acara ini merupakan komponen penting. Selain sebagai
identitas, vespa juga merupakan alat transportasi wajib bagi anggota komunitas
Kasoos. Pada level firstness, tanda tersebut hanya berupa kendaraan vespa. Level
secondness, tanda tersebut adalah sebuah model transportasi baru yang fungsional
dan inovatif ( https://www.vespa.com/id_ID/Heritage.html , 27 Februari 2019 ).
Pada level thirdness memiliki makna vespa sebagai kendaraan dan alat
transportasi yang identik dengan fashion dan keceriaan. Uraian dari tanda vespa
adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan sifat representamen
Berdasarkan sifat representamenya, tanda tersebut termasuk qualisign,
sinsign dan legsign. Qualisign dari tanda tersebut adalah vespa. Sinsign tanda
tersebut vespa yang merupakan kendaraan bermotor roda dua yang berasal dari
italia dengan bentuk yang khas. Dan legsign dari vespa sendiri yang merupakan
kendaraan roda dua yang mengarah ke fashion karena bentuk yang berbeda
dengan kendaraan pada umumnya dan keceriaan.
https://www.vespa.com/id_ID/Heritage.html
-
28
2. Berdasarkan hubungan representamen dan objek
Dalam kategori tanda kedua, tanda merupakan ikon, indeks, dan simbol.
Tanda tersebut merupakan ikon dari produk vespa. Indeks dalam tanda tersebut
adalah hubungan antara vespa dengan fashion dalam acara bakti sosial tersebut.
simbol dalam tanda tersebut adalah vespa sebagai kendaraan roda dua yang
merupakan alat transportasi namun mengarah sebagai fashion pengendaranya.
3. Berdasarkan hubungan representamen dengan interpretan
Dalam kaitan representamen dengan interpretan, tanda tersebut masuk
dalam rheme, dicent, dan argument. Rheme dalam tanda tersebut adalah vespa
menjadi kendaraan roda dua yang tak hanya digunakan sebagai alat transportasi
namun juga sebagai fashion oleh penggunanya. Dicent dalam tanda tersebut
adalah vespa sebagai kendaraan yang tak hanya sebagai alat transportasi namun
juga sebagai gaya penggunanya. Seakan ketika seseorang mengendari
kendaraan tersebut terlihat menjadi terlihat elegan. Dan sebagai sebuah
argument tanda tersebut merupakan kendaraan yang disegani, karena ikatan
sejarah vespa dengan pasukan garuda tiga yang di kirim ke Congo untuk misi
perdamaian. Dan pada jaman dulu di Indonesia hanya orang yang memiliki
harta lebih yang mampu membeli vespa karena harganya yang setara dengan
rumah pada saat itu.
Ikon vespa dalam acara ini sangat berpengaruh penting karena citra vespa
yang dikenal masyarakat adalah kendaraan dinas yang digunakan oleh orang-
orang penting pada masanya. Bahkan hingga sekarang istilah “hormat vespa”
masih begitu kuat dikalangan anak-anak dan remaja. Sehingga pemilihan vespa
sebagai kendaraan merupakan upaya membangun citra diri para penggunanya
untuk memperoleh citra positif dikalangan masyarakat.
-
29
4.7.2 Batik
Gambar 2. Batik yang digunakan oleh peserta
Sumber : Dokumentasi Kasoos
Gambar 2 merupakan kemeja batik, yang digunakan semua peserta dalam
acara tersebut sebagai identitas peserta. Pada level firstness, tanda tersebut
memiliki makna orang yang menggunakan kemeja batik. Pada level secondness,
batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam
sehingga membentuk lukisan – lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori (
https://www.pemoeda.co.id/blog/batik , 27 Februari 2019 ). Pada level
secondness, tanda tersebut memiliki arti semua peserta dalam acara Salatiga
riding for charity menggunakan batik sebagai tanda peserta acara serta wujud
melestarikan budaya Indonesia dalam wujud kemeja batik. Uraian kategori tanda
dalam gambar adalah:
1. Berdasarkan sifat representamen
Gambar diatas termasuk dalam qualisign, sinsign, dan legsign. Quialisign
dalam tanda tersebut adalah kemeja batik yang digunakan oleh peserta salatiga
ride for charity. Sinsign tanda tersebut adalah kemeja batik yang digunakan
merupakan seragam bagi para peserta dalam acara tersebut. Legsign dari kemeja
batik adalah merupakan tanda peserta dalam acara tersebut dan sebagai wujud
melestarikan budaya Indonesia yang juga merupakan warisan dunia. Batik telah
https://www.pemoeda.co.id/blog/batik
-
30
disepakati sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Dan ketika melihat batik hal
tersebut merupakan wujud budaya Indonesia.
2. Berdasarkan hubungan representamen dan objek
Dalam kategori tanda kedua, tanda tersebut merupakan ikon, indeks, dan
simbol. Tanda tersebut merupakan ikon dari batik. Indeks dalam tanda tersebut
adalah hubungan batik dan wujud melestarikan budaya. Dan simbol dalam tanda
tersebut adalah batik adalah gambaran budaya Indonesia dalam wujud kemeja
yang bisa digunakan untuk acara formal maupun non-formal.
3. Berdasarkan hubungan representamen dan interpretan
Dalam hubungan representamen dengan interpretan, tanda tersebut
termasuk dalam rheme, dicent, dan argument. Rheme tanda tersebut adalah batik
sebagai wujud budaya Indonesia yang telah diwariskan para leluhur. Dicent tanda
tersebut adalah produk budaya indonesia yang wariskan leluhur yang dimodifikasi
dari sekedar kain menjadi kemeja yang bisaginukan sehari-hari. Dan sebagai
argument tanda tersebut merupakan budaya Indonesia dalam bentuk kain yang
dilukis secara khas dan dimodifikasi menjadi kemeja yang sekarang ini mulai
menjamur dipasaran. Batik merupakan warisan budaya yang dalam pelestariannya
mendapat nilai positif karena pada era sekarang ini batik tetap bertahan dengan
ke-khasanya.
Ikon batik dalam acara Salatiga mayday, riding for charity sangat erat
kaitan dengan pelestarian budaya. Pemilihan kemeja batik sebagai dresscode pun
tidak sembarangan karena batik identik dengan budaya Indonesia dengan bentuk
pakain dan disepekati menjadi warisan budaya dunia yang berasal dari negara
Indonesia. Batik juga di kenal sebagai identitas orang jawa, melalui batik mereka
menyelipkan pesan bahwa mereka adalah orang jawa yang tidak lupa akan adat
dan budayanya. Batik sendiri direpresentasikan sebagai adat orang jawa yang
-
31
penuh dengan kharisma ketika menggunakannya, dan batik sendiri merupakan
lambang strata dengan motif dan corak dalam desainnya.
4.7.3 BANNER
Gambar 3. Banner bertuliskan Salatiga mayday riding for charity
Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar 3 merupakan sebuah vespa yang dipasang banner pada bagian
depan vespa. Pada level firstness, tanda tersebut memiliki arti vespa yang
dipasang banner logo acara Salatiga mayday riding for charity. Pada level
secondness, banner adalah identitas sebuah komunitas, blog, dan website yang
berfungsi sebagai media iklan, promosi, publikasi, menjalin persahabatan dan
berbagai jenis kepentingan lainnya ( https://www.dosenpendidikan.com/banner-
pengertian-tujuan-jenis-ukuran-pembuatan-fungsi/ 27 Februari 2019 ) . Kemudian
pada level thirdness, vespa yang di pasang banner adalah peserta dalam acara
Salatiga mayday riding for charity yang diselenggarakan komunitas vespa kasoos
untuk bakti sosial. Uraian kategori tanda dalam vespa ber-banner adalah sebagai
berikut:
https://www.dosenpendidikan.com/banner-pengertian-tujuan-jenis-ukuran-pembuatan-fungsi/https://www.dosenpendidikan.com/banner-pengertian-tujuan-jenis-ukuran-pembuatan-fungsi/
-
32
1. Berdasarkan sifat representamen
Berdasarkan sifat representamen, tanda tersebut termasuk
qualisign, sinsign, dan legsign. Qualisign dalam tanda tersebut adalah
body depan vespa yang dipasang banner. Sinsign tanda tersebut adalah
banner yang terpasang pada body vespa bertuliskan salatiga mayday
riding for charity. Dan legsign tanda tersebut adalah logo acara salatiga
mayday riding for charity yang telah dicetak pada banner dan dipasang
pada bagian depan vespa sebagai tanda peserta acara tersebut. selain itu
logo pada banner juga cetak pada gantungan kunci yang di berikan kepada
seluruh peserta yang mengikuti acara tersebut.
2. Berdasarkan sifat representamen dan objek
Dalam kategori tanda kedua, tanda tersebut merupakan ikon,
indeks, dan simbol. Tanda tersebut merupakan ikon dari acara Salatiga
mayday riding for charity. Indeks dalam tanda tersebut adalah hubungan
antara banner logo acara dan komunitas vespa Kasoos. Simbol dalam
tanda tersebut adalah logo acara tersebut yang dicetak di banner dan
dipasangkan pada bagian depan vespa, untuk menunjukan bahwa mereka
adalah peserta dalam acara bakti sosial tersebut.
3. Berdasarkan sifat representamen dan interpretan
Dalam kaitan representamen dan interpretan, tanda tersebut
termasuk dalam rheme, dicent, dan argument. Rheme dalam tanda tersebut
adalah banner dalam acara tersebut yang terpasang pada bagian depan
vespa menunjukan identitas bahwa mereka adalah peserta acara yang akan
melakukan bakti sosial. Dicent dalam tanda tersebut adalah banner yang
terpasang pada dibagian depan vespa menunjukan bahwa mereka orang-
orang yang berhati mulia dengan mengadakan bakti sosial untuk
membantu panti asuhan. Dan argument tanda tersebut ikon dalam banner
tersebut menunjukan tema acara tersebut, dan sebagai pemberitahuan
kepada khalayak bahwa acara tersebut sedang berlangsung.
-
33
Ikon tersebut hanya menunjukan para peserta yang ikut
berpartisipasi dalam acara tersebut. Banner dalam acara tersebut
merupakan tradisi dalam setiap komunitas dan acara yang di
selenggarakan komunitas vespa. Hal itu untuk memperkenalkan acara dan
promosi komunitas tersebut.
4.7.4 UANG
Gambar 4. Uang yang telah diserahkan dan diberikan bukti
Sumber : Dokumentasi komunitas vespa Kasoos
Gambar 4 merupakan gambar nota bukti telah diterimanya uang
yang diberikan oleh komunitas vespa Kasoos dalam acara bakti sosial
bertajuk Salatiga mayday, riding for charity. Pada level firstness, tanda
tersebut memiliki makna surat dari panti asuhan. Pada level secondness,
tanda tersebut memiliki makna ucapan terima kasih dari panti asuhan.
Pada level thirdness, tanda tersebut memiliki makna sebuah surat ucapan
terima kasih dari panti asuhan atas sumbangan di berikan komunitas vespa
Kasoos, melalui acara Salatiga mayday, riding for charity. Uraian kategori
tanda dalam surat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan sifat representamen
-
34
Berdasarkan sifat representamennya, tanda tersebut termasuk
qualisign, sinsign, dan legsign. Qualisign tanda tersebut adalah surat tanda
terima kasih. Sinsign tanda tersebut adalah surat ucapan terima kasih dari
yayasan panti asuhan. Dan legsign tanda tersebut adalah surat ucapan
terima kasih dari yayasan panti asuhan yang diberikan kepada komunitas
Kasoos atas bantuan uang tunai sebesar dua juta rupiah, yang di berikan
pada saat acara Salatiga mayday, riding for charity.
2. Berdasarkan sifat representamen dan objek
Dalam kategori tanda kedua, tanda tersebut merupakan ikon,
indeks, dan simbol. Tanda tersebut merupakan surat ucpan terima kasih
dari yayasan panti asuhan. Indeks dalam tanda tersebut adalah hubungan
antara ucapan terima kasih dan acara Salatiga mayday, riding for chariy.
Simbol dalam tanda tersebut adalah kop surat yang menuliskan nama
yayasan, dan ucapan terima kasih dari yayasan panti asuhan tersebut yang
telah menerima bantuan.
3. Berdasakan sifat representamen dan interpretan
Rheme tanda tersebut adalah sebuah surat yang umum diberikan
sebagai bentuk ucapan terima kasih dan bukti uang telah diterima. Dicent
dari tanda tersebut adalah ucapan terima kasih yang ditulis dalam surat
sebagai wujud terima kasih yayasan kepada komunitas vespa Kasoos yang
akan digunakan sebaik-baiknya. Dan argument dalam tanda tersebut
adalah bukti komunitas vespa Kasoos telah memberikan bantuan dan di
terima oleh yayasan, dengan tujuan untuk memperlihatkan betapa
besarnya kekuatan Kasoos vespa dalam melakukan bakti sosial, di
samping kondisi ekonomi para anggotanya yang berada pada menengah
kebawah, namun tetap bisa melakukan bakti sosial. Di samping itu
kepercayaan komunitas lain terhadap Kasoos vespa, menunjukan Kasoos
vespa masih memiliki kekuatan yang besar dalam komunitas vespa
Salatiga.
-
35
4.7.5 RIDING
Gambar 5. Riding bersama anak panti asuhan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Riding atau berkendara merupakan agenda dalam acara tersebut.
Dalam riding tersebut komunitas vespa Kasoos mengajak serta anak-anak
panti untuk berkeliling kota dengan pengawalan pihak kepolisian. Pada
level firstness, tanda tersebut hanyalah anak kecil yang ikut berkendara
dengan vespa. Pada level secondness, tanda tersebut memiliki makna anak
dari panti asuhan yang ikut berkendara naik vespa. Pada level thirdness,
memiliki makna anak-anak panti yang ikut berkendara dengan para
anggota komunitas vespa Kasoos untuk mengikuti acara bakti sosial.
Uraian dari tanda tersebut adalah :
1. Berdasarkan sifat representamen
Berdasarkan sifat representamennya, tanda tersebut termasuk
dalam qualisign, sinsign dan legsign. Qualisign dari tanda tersebut adalah
anak yang ikut membonceng vespa. Dan sinsign dari tanda tersebut adalah
anak panti asuhan yang membonceng vespa dari para anggota komunitas
vespa Kasoos. Dan pada level legsign anak-anak dari panti asuhan
diperkenalkan dengan komunitas vespa Kasoos untuk diajak berkeliling
kota Salatiga.
-
36
2. Berdasarkan hubungan representamen dan objek
Dalam kategori tanda kedua, tanda merupakan ikon, indeks, dan
simbol. Tanda tersebut merupakan ikon dari riding. Indeks dalam tanda
tersebut adalah hubungan antara riding dengan anak-anak panti asuhan
dan acara bakti sosial. Dan simbol dalam tanda tersebut adalah komunitas
vespa Kasoos mengajak anak-anak panti untuk riding bersama untuk
mengajak berkeliling kota menuju tempat acara bakti sosial.
3. Berdasarkan hubungan representamen dengan interpretan
Dalam kaitkan representamen dengan interpretan, tanda tersebut
masuk dalam rheme, dicent, dan argument. Rheme dalam tanda tersebut
adalah riding menjadi agenda untuk menunjukan kepedulian komunitas
vespa Kasoos terhadap masyarakat terkhusus anak-anak dari panti asuhan.
Dicent dalam tanda tersebut adalah riding yang biasanya dilakukan untuk
menunjukan eksistensi sebuah komunitas kendaraan bermotor, juga
menjadi ajang unjuk kekuatan dari komunitas tersebut. Dan sebagai
argument tanda tersebut adalah riding yang merupakan budaya komunitas
kendaraan bermotor juga merupakan ajang show off atau memamerkan
kekuatan dalam komunitas tersebut. Dengan menggandeng beberapa
komunitas vespa Salatiga, Kasoos vespa ingin menunjukan eksistensi dari
komunitas tersebut lewat bakti sosial kepada anak-anak panti asuhan
dengan melakukan riding atau berkendara bersama berkeliling kota
Salatiga, serta menunjukan betapa besar kepedulian komunitas tersebut
terhadap masyarakat, di lingkup kota Salatiga.
Dalam agenda riding tersebut, tujuan awal komunitas vespa
Kasoos hanya untuk mengajak anak panti untuk berkeliling kota bersama.
Namun pada saat yang bersamaan juga dengan atribut yang sama
digunakan oleh semua anggota komunitas tersebut, mereka ingin
menunjukan kekuatan dan eksistensi komunitas tersebut lewat agenda
riding tersebut. Serta menunjukan bahwa komunitas vespa Kasoos yang
-
37
selama ini dipandang sebelah mata, juga mampu memberikan kontribusi
positif bagi masyarakat Salatiga khususnya warga panti asuhan yang ikut
dalam acara bakti sosial tersebut.
4.7.6 TAS
Gambar 6. Pemberian tas kepada anak yatim
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 6 merupakan dokumentasi penyerahan tas sekolah yang
diberikan oleh komunitas vespa Kasoos ke semua anak-anak panti asuhan.
Pada level firstness tanda tersebut merupakan pemberian hadiah. Pada
level secondness tanda tersebut adalah pemberian hadiah kenang-kenangan
kepada anak-anak panti asuhan secara simbolis. Pada level thirdness tanda
tersebut adalah pemberian hadiah berupa tas sekolah, kepada anak-anak
panti asuhan secara simbolik. Uraian kategori tanda tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Berdasarkan sifat representamen
Berdasarkan sifat representamennya tanda tersebut merupakan
qualisign, sinsign, dan legsign. Qualisign dari tanda tersebut pemberian
bantuan kepada anak panti asuhan. Sinsign dari tanda tersebut pemberian
secara simbolis bantuan berupa tas kepada anak panti asuhan. Dan legsign
dari tanda tersebut adalah pemberian tas sekaligus bantuan kepada anak-
-
38
anak panti asuhan berupa tas sekolah dari perwakilan komunitas vespa
Kasoos dalam acara bakti sosial tersebut.
2. Berdasarkan sifat representamen dan objek
Dalam kategori tanda kedua, tanda tersebut adalah ikon, indeks,
dan simbol. Ikon tanda tersebut adalah tas yang terbungkus kertas kado.
Indeks dari tanda tersebut adalah hubungan antara tas dengan anak-anak
panti asuhan. Dan simbol dari tanda tersebut adalah tas sekolah yang
terbungkus rapi yang diberikan oleh komunitas vespa Kasoos kepada anak
panti asuhan.
3. Berdasarkan sifat representamen dan objek
Rheme dalam tanda tersebut adalah sebuah bantuan berupa tas
sekolah. Dicent dari tanda tersebut adalah bantuan dari komunitas vespa
Kasoos berupa tas sekolah yang berikan kepada anak-anak panti asuhan.
Dan argument dalam tanda tersebut adalah pemberian bantuan berupa tas
sekolah yang dilakukan komunitas vespa Kasoos kepada anak-anak panti
asuhan. Hal tersebut menunjukan konsentrasi bakti sosial komunitas vespa
Kasoos tidak hanya dari segi keuangan, namun juga dalam segi
pendidikan. Serta menunjukan kemampuan komunitas tersebut dalam segi
keuangan dalam memberi bantuan ke anak-anak panti asuhan.
Kepedulian komunitas vespa Kasoos dalam melakukan bakti sosial
tidak hanya merujuk pada bantuan keuangan, namun juga dalam bidang
pendidikan. Hal tersebut dilakukan oleh komunitas vespa Kasoos untuk
menunjukan financial dari komunitas tersebut, bahwa komunitas tersebut
memiliki keuatan yang besar dalam menggandeng donatur dalam acara
tersebut.
-
39
Berdasarkan analisis trikotomi Peirce di atas peneliti menemukan pesan
yang ada dalam bakti sosial yang dilakukan oleh komunitas vespa Kasoos.
4.8 PESAN DALAM SIMBOL BAKTI SOSIAL KASOOS
Pesan dalam simbol yang digunakan dalam bakti sosial, perlu penelaahan
lebih dalam untuk memperoleh maksud dan tujuan lain dari pesan tersebut. Dalam
acara tersebut melalui media vespa, batik, banner, tas, riding dan uang.
Komunitas Kasoos memberikan inti pesan yang ada, lewat media tersebut.
1. Vespa
Pemaknaan pesan dari ikon vespa adalah komunitas Kasoos ingin
menunjukan kesuperioritasannya dalam lingkup komunitas vespa di
Salatiga. Dengan para anggota yang memiliki nama, jabatan, dan “taring”
yang kuat di lingkup masyarakat Salatiga dan sekitarnya.
2. Batik
Pesan tersebunyi dari kemeja batik yang digunakan oleh peserta
saat acara adalah bahwa kemeja batik merupakan budaya jawa dengan
motif dan corak yang berbeda. Dalam ikon batik tersebut mereka ingin
menunjukan strata mereka sebagai orang jawa yang menjunjung teguh
budaya jawa di dalam budaya populer yang merebak dimana-mana.
3. Banner
Ikon Banner dalam acara ini yang digunakan setiap peserta
merupakan upaya menunjukan tradisi dalam komunitas vespa bahwasanya
banner merupakan atribut wajib vespa, saat terdapat acara yang
berhubungan dengan vespa. Serta mengangkat nama komunitas tersebut
dan disegani masyarakat.
-
40
4. Uang
Pesan dalam ikon uang adalah komunitas vespa Kasoos mencoba
untuk menunjukan kekuatan ekonomi dalam komunitas tersebut. Uang
menjadi pilihan karena uang dapat menunjukan tingkatan ekonomi baik
komunitas maupun para anggota dari komunitas tersebut.
5. Riding
Pesan dari agenda riding tersebut adalah komunitas vespa Kasoos
ingin menunjukan eksistensinya di kancah komunitas otomotif khususnya
di kota Salatiga. Bahwa mereka masih memperhatikan keadaan sosial di
masyarakat. Serta ingin mendapat pengakuan bahwa komunitas vespa
Kasoos adalah komunitas vespa yang besar, yang patut diperhitungkan,
dan patut untuk di segani.
6. Tas
Pesan dari pemberian tas tersebut komunitas vespa Kasoos
memiliki pesan yaitu. Kepedulian komunitas vespa Kasoos terhadap
pendidikan di mata masyarakat Salatiga, dan menunjukan financial dalam
komunitas tersebut yang kuat dengan memberikan tas sekolah kepada
seluruh anak panti asuhan.