bab iv pembahasan iv.pdffotografi. padahal di tahun 2011 sampai 2016, komunitas ini berjalan dengan...
TRANSCRIPT
20
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil KOKAS
4.1.1 Sejarah KOKAS
Komunitas Kamera Apa Saja (KOKAS) berdiri pada tanggal 17 Juni 2011.
Munculnya komunitas ini karena adanya suatu kesamaan hobi dan mempunyai tujuan
yang sama. Salah satu nya untuk menjalin persaudaraan, dan rukun sesama
fotografer baik itu sekedar hobi maupun profesi. Selain itu KOKAS juga merupakan
suatu komunitas yang mewadahi para anggota yang mau belajar fotografi.
Awal dari muncul nya komunitas ini berjumlah 5 Orang. Namun lama kelamaan
komunitas ini terus berkembang dalam kegiatannya sehingga banyak masyarakat pun
mengetahui keberadaan komunitas fotografi tersebut. Hal ini tidak lepas karena
adanya suatu pengembangan organisasi maupun kepengurusan yang berpengalaman
dalam bidangnya. Para pengurus KOKAS pun menyadari atas dasar persaudaraan
dan kesamaan hobi ini akan sangat memungkinkan bahwa komunitas ini akan
mampu berkembang, dan memberi dampak yang positif bagi masyarakat yang ingin
mempelajari tentang fotografi.
4.1.2 Logo KOKAS
Gambar 7.
Logo KOKAS (2011)
21
Gambar 8.
Logo Kokas (2016-Sekarang)
Arti lambang :
Ada satu kamera di logo tersebut yang di tengah nya tepatnya di bagian lensa, ada
berbagai warna. Yang berarti dalam komunitas ini, tidak memandang jenis kamera
kalian apa. Mulai dari smartphone, analog, DSLR, mirrorless, semuanya bisa berada
dalam komunitas ini.
4.1.3 Tujuan KOKAS
Tujuan didirikannya KOKAS ini adalah untuk mewadahi masyarakat yang mau
dan baru memulai belajar fotografi. Di komunitas ini pun tidak ada yang namanya
senioritas, semua sama, sama-sama belajar apa yang belum pernah diajarkan.
Terlebih lagi tidak ada syarat mempunyai kamera digital untuk bergabung di
KOKAS, bahkan lewat Handphone pun bisa. Berikut adalah Visi & Misi yang ada di
KOKAS :
1. VISI
Meningkatkan tali persaudaraan antar masyarakat
Menjadi wadah untuk masyarakat yang tertarik dalam bidang fotografi
Mengenalkan spot hunting yang bagus untuk rekan fotografer lain
Agar Komunitas ini terkenal dan menimbulkan dampak positif bagi peminatnya
2. MISI
Menciptakan kerukunan antar pengurus dan anggota
Saling share ilmu kepada anggota lain
Menjalin relasi terhadap masyarakat sekitar jika melakukan kegiatan hunting
22
4.1.4 Struktur Organisasi
Diagram Struktur Organisasi (2011-2016)
BOIM TIADATARA &
RENEE PICASSO
PENASEHAT
TODUNG GULTOM
KETUA
CHOLID &
BM ALIT
SEKRETARIS
TULUS &
BONGKY
BENDAHARA
INDY &
DION
HUMAS
OSA &
NUGROHO
DESIGNER
ARI JAYA &
JOEY
TRANSPORTASI
23
4.2 Kegiatan KOKAS
KOKAS adalah suatu komunitas yang bergerak dalam industri seni yaitu seni
fotografi, ada pula kegiatan komunitas ini dalam beberapa tahun berdiri, yaitu :
1. Penerimaan Kartu Member
Member di komunitas ini artinya adalah anggota yang dianggap sudah resmi menjadi
bagian dari KOKAS dan bersedia menjalani upaya dan tujuan yang ada di dalamnya.
Gambar 9.
Poster Penerimaan Member KOKAS
2. Hunting Bareng
Hunting bareng disini adalah pengurus dan anggota mengadakan suatu kegiatan yang
berhubungan dengan fotografi. Seperti foto model, human interest, dan foto
pemandangan atau biasa di sebut landscape. Tujuannya adalah untuk bisa saling
berinteraksi satu sama lain agar terjalin kekompakannya.
Gambar 10.
Poster Event Kopdar KOKAS
24
Gambar 11.
Poster Hunting & Workshop KOKAS
Gambar 12.
Hunting Akbar Kokas “Festival Merah Putih”|
25
3. Event Fotografi
Event Fotografi adalah suatu acara yang diadakan oleh suatu pihak tertentu yang
mengajak seluruh fotografer untuk bergabung dan meramaikan. Salah satunya adalah
event tahun an Canon Photo Marathon Indonesia atau yang biasa disingkat CPMI.
CPMI sendiri sudah ada sejak tahun 2003 tepatnya di Singapore. Namun lama
kelamaan event ini merambah ke benua Asia termasuk salah satunya Indonesia.
Indonesia sendiri mulai menyelenggarakan event CPMI ini pada tahun 2009.
Tentunya, anggota yang berada di KOKAS juga pernah meramaikan event tersebut.
Dan salah satu anggotanya pernah meraih juara umum CPMI pada tahun 2016 di
Yogyakarta.
Gambar 13.
KOKAS mengikuti lomba CPMI 2013
Gambar 14.
KOKAS mengikuti lomba CPMI 2015
26
4.3 Pola Komunikasi Organisasi Yang Terjadi Di Kokas Pada Tahun
2011-2016
Membahas tentang komunikasi organisasi juga akan membahas tentang
komunikasi dan organisasi. Kedua ini ada suatu hubungan yang terlebih dahulu harus
di pahami, seperti halnya keberhasilan suatu organisasi karena adanya komunikasi
yang baik dan ketika ada perbaikan komunikasi berarti juga ada suatu tujuan untuk
memperbaiki organisasi sehingga mencapai tujuan dari organisasi tersebut.
KOKAS adalah komunitas fotografi yang pertama kali muncul di Salatiga.
Anggotanya tidak hanya ada di Salatiga saja, tetapi ada yang di luar dari Salatiga,
yaitu Kopeng, Ambarawa, dan Ungaran. KOKAS bisa dikatakan adalah komunitas
fotografi yang paling besar pertama di Salatiga. Struktur Organisasinya pun selama 5
tahun ini tidak mengalami perubahan. Eksisnya komunitas ini tidak hanya dalam
lingkup pembahasan di dunia fotografi saja, di luar pun tetap bisa saling komunikasi.
Tidak ada jarak, persyaratan, tuntutan ketika ada orang yang ingin mau berkenalan
dan berteman satu sama lain. Dengan kata lain KOKAS mempunyai suatu
komunikasi yang informal di dalamnya.
“Komunikasi Informal adalah sejumlah kontak dan interaksi pribadi atau kelompok-
kelompok pergaulan yang terjadi secara berkelanjutan atau berulang kali tanpa suatu tujuan
bersama yang disadari. … Komunikasi informal tidak menunjukkan kepastian bentuk dan
tidak terstruktur atau tidak memiliki divisi-divisi tertentu.” (Barnard, 1938:114)
Hal ini juga pernah ditekankan oleh Todung Gultom selaku ketua KOKAS :
“ Disini kita sama-sama belajar, yang tidak tau ya tanya akan kita beri tahu.
Guyub adalah yang paling pertama di komunitas ini, biar kita bisa dekat satu
sama lain. Terlebih disini kita tidak ada senioritas, semua sama, jika ada anggota
yang mempunyai usul baik ya kita terima, ketika ada pengurus yang salah ya kita
tegur. Intinya perbanyak komunikasi.
Dengan ini komunikasi memang penting dalam organisasi. (Thayer, 1968)
mengatakan komunikasi dapat dikatakan efektif juga mempunyai suatu dampak
sesuai tujuan yang dimaksudkan. Pesan komunikasi organisasi juga ada 4, yaitu
memberi informasi (to inform), mengubah sikap (to persuade), mengatur (to
regulate), dan memadukan (to intergrate)
27
Di tahun 2011-2016 ini, KOKAS juga menerapkan sistem pola komunikasi untuk
menjalin komunikasi. KOKAS menerapkan pola semua saluran. Dimana semua
pengurus dan anggota yang berada dalam komunitas tersebut bisa saling
berkomunikasi. Sehingga dalam hubungan interaksi pun mereka bisa menjadi saling
terbuka satu sama lain. Ketika salah satu anggota mempunyai pendapat yang
memang patut untuk di bahas, semua yang ada di dalam komunitas tersebut
mendengarkan dan mempertimbangkan. Dalam pengambilan keputusan pun ketua
sangat berpikir luas, jika emang baik dan membuat komunitas bisa berkembang
kenapa tidak di jalankan. Semua pengambilan keputusan pun pasti akan di
musyawarah kan kepada pengurus yang mempunyai tanggung jawab besar di
KOKAS. KOKAS sangat menjunjung tinggi istilah sama rata sama rasa. Tidak ada
senioritas, sama-sama sedang belajar bedanya anggota lama lebih tau dulu.
4.4 Konflik Yang Terjadi Di Kokas Pada Tahun 2017
Manusia dalam hidupnya tidak akan terlepas dari yang namanya konflik. Konflik
adalah suatu bentuk pertentangan yang bersifat alamiah yang dihasilkan oleh
individu atau kelompok, karena di antara mereka yang terlibat itu memiliki
perbedaan sikap, kepercayaan, nilai-nilai, atau kebutuhan. Konflik juga bisa
mengakibatkan rusaknya suatu hubungan individu ke individu lain jika
menyelesaikannya dengan cara emosional bukan secara rasional, terhormat maupun
tidak terhormat, beradab bahkan tidak beradab. Maka dari itu penyelesaian yang baik
ketika mengalami konflik adalah dengan berkomunikasi.
Pada dasarnya juga makhluk hidup tidak lepas dari yang namanya komunikasi.
Komunikasi bisa dilakukan terhadap individu lain ataupun dengan suatu masyarakat
secara luas. Hal ini penting karena dengan tidak adanya komunikasi antar sesama,
akan mengakibatkan kesalahpahaman antar individu. Namun jika antar individu bisa
berkomunikasi satu sama lain, akan menciptakan suatu kelompok yang baik.
Komunitas fotografi KOKAS ini terbentuk pada tahun 2011. Komunitas ini
dulunya terbentuk karena adanya kesamaan hobi dan sebagian memang sudah
menjadi teman dahulu. Jadi untuk membentuk komunitas ini tidak butuh pikir
28
panjang lagi karena sebagian sudah saling tau kepribadian masing-masing. Hal ini
dinyatakan oleh Todung berikut :
“ Awal terbentuknya komunitas ini karena ada persamaan hobi ya, waktu itu aku
sama temen-temenku lagi hunting foto di suatu tempat rawa pening atau dimana
dulu sudah lupa. Ketemu temen fotografer lain, kita ngobrol ternyata temen saya
kenal dan ga sengaja kita ngobrolin tentang komunitas fotografi, yang pada
akhirnya kita bikin suatu kelompok kecil dulu, terus lanjut bikin komunitas yang
resmi.”
Kutipan yang ada di atas tersebut menunjukkan bahwa suatu komunitas ini
dapat terbentuk karena adanya kesamaan minat dan hobi. Hobi disini bisa dikatakan
menjadi suatu hal yang mempererat hubungan antar satu sama lain. Seperti hal nya
yang ada di KOKAS, komunitas ini terdapat anggota yang memang mempunyai
minat yang sama. Berawal dari kegiatan hunting foto, ketemu teman baru, dan
obrolan-obrolan seputar fotografi terbentuklah suatu komunitas fotografi pertama
yang berada di Salatiga.
Namun seiring berjalannya waktu, komunitas yang mempunyai anggota yang
sudut pandang nya berbeda-beda, muncul lah suatu konflik, seperti adanya salah satu
anggota lama yang sombong, perbedaan pendapat, dan seorang penipu. Konflik
adalah hal yang tidak bisa di hindarkan dalam dunia. Konflik menurut Alo Liliweri
(1997:28) adala bentuk dari perasaan yang tidak beres yang melanda hubungan
antara satu bagian dengan bagian lain, satu orang dengan orang lain, satu kelompok
dengan kelompok lain.Tepatnya pada awal tahun 2017, komunitas ini sempat
menurun aktivitas nya, bahkan bisa disebut komunitas ini vakum dari kegiatan
fotografi. Padahal di tahun 2011 sampai 2016, komunitas ini berjalan dengan baik-
baik saja, mempunyai agenda rutin tiap bulan nya, hunting, sharing, seminar, event
dan lain-lain.
KOKAS disini mempunyai agenda rutin, yaitu sharing. Sharing disini tidak
harus tentang dunia fotografi saja, karena pada dasarnya orang-orang yang berada
dalam komunitas ini mempunyai pekerjaan yang tidak terkait dengan ilmu fotografi.
Misalnya tentang pengalaman berdagang, kantor, dan usaha yang lainnya. Alasannya
adalah fotografi dijadikan sebagai hobi dan hiburan bagi mereka. Terlebih lagi yang
lebih penting supaya satu sama lain itu bisa saling mengenal dan akrab.
29
Di pertengahan 2016, ada insiden dimana ada anggota yang berulah di
komunitas tersebut, yaitu sebut saja Alan. Alan disini adalah anggota KOKAS yang
sudah lama bergabung, mempunyai banyak teman fotografer juga. Dia baik kepada
teman-teman fotografer lain, namun ada maksut tertentu. Berikut adalah pendapat
yang di sampaikan oleh Arya Dhitya selaku pengurus dalam KOKAS
“Jadi dulu itu ada anggota yang namanya Mas Alan. Dia itu anggota lama
disini, orangnya kalo ke aku sih baik. Tapi aslinya dia baik ke orang itu
karena ada maksut tertentu. Sempat anggota kita pernah di tipu sama dia
dan menjadi perbincangan di KOKAS.”
Setelah ada insiden tersebut, tidak lama kemudian Todung selaku ketua dari
KOKAS turun tangan dalam menangani hal ini. Karena di rasa hal seperti ini tidak
sepantasnya berkembang, dan akan menjadi dampak yang buruk bagi komunitas.
Ketua dan pengurus melakukan suatu musyawarah untuk menindaklanjuti Alan yang
telah melakukan kesalahan yang sangat merugikan anggota yang jadi korbannya.
Para pengurus sebelumnya mempunyai pendapat bahwa Alan seharusnya di laporkan
ke pihak yang berwajib atas dasar penipuan dan dianggap tidak menjadi bagian dari
KOKAS. Tetapi setelah musyawarah yang lama, akhirnya Ketua dan pengurus pun
membuat keputusan bahwa Alan selaku anggota dari komunitas tersebut lebih baik di
kucilkan dan di keluarkan dari komunitas ini.
Pada akhir tahun 2016, komunitas ini sempat melakukan agenda pertemuan
atau rapat. Yang dimana KOKAS ini baru masuk 5 tahun berdiri. Untuk sebuah
komunitas, masih muda dan rentan terhadap konflik yang terjadi. Pada pertemuan itu,
ketua dari komunitas saat itu Todung Gultom menyarankan komunitas ini membuat
suatu regenerasi pengurus. Yang dimana nanti tiap tiap pengurus termasuk ketua
nanti mencari anggota yang mampu menggantikan tugas di komunitas tersebut.
“ Ini gimana kalau kita regenerasi? Kita semua pensiun kita ganti yang
lebih muda. Mereka Oke, Legowo. Tapi setelah itu tidak ada pergerakan
buat mencari pengurus dan membuat struktur baru di KOKAS ini.”
Di awal tahun 2017, komunitas ini berjalan tanpa adanya struktur pengurus
yang jelas. Beberapa pengurus KOKAS juga sudah ada yang pergi melanjutkan
pekerjaan di luar Salatiga, dari sekretaris bendahara dan bagian publikasi. Mereka
semua memilih untuk fokus pada pekerjaan sehari-hari nya, ada yang menjadi full
30
time fotografer, fotografer jurnalis di Surabaya, bahkan ada yang mendirikan usaha
counter. Satu persatu pengurus yang ada di KOKAS ini keluar dan tidak sempat
untuk mencari penggantinya. Akhirnya komunikasi yang berjalan antar pengurus dan
anggota komunitas pun semakin renggang. Anggota yang ingin berkomunikasi hanya
dapat langsung menuju ketua karena pada saat itu di KOKAS yang aktif hanya ketua
nya tanpa ada dukungan dari pengurus yang lama. Di tambah lagi kegiatan hunting
foto tidak banyak diadakan di tahun ini, hanya ada satu ketika event reuni KOKAS
pada pertengahan tahun 2017. Setelah event itu komunitas ini sepi lagi dari kegiatan
foto nya. Todung Gultom selaku ketua KOKAS dan pembuat event ini merasakan
kecewa.
“Aku seneng dengan kelebihan KOKAS ini, karena tiap ada event kita dapat
temen baru, bisa kumpul. 1,2,3,4 kali rame saat pada event tok, lalu grup sepi
lagi. Padahal kalo bikin event tau sendiri susahnya gimana, harus nyari
sponsor wardrobe, makeup, konsumsi, transportasi. Akhire aku nyerah, ga
mampu kalau tiap ada event sering gerak sendiri.”
KOKAS selama ini belum pernah mengalami masalah yang serius sehingga
membuat komunitas ini tetap menjadi harmonis. Hal ini dinyatakan oleh Mas Arya :
“KOKAS itu komunitas foto yang besar dan mungkin pertama di Salatiga. Udah
lama berdiri, tapi enggak banyak terjadi masalah. Ada satu dua masalah yang
terjadi pada anggota, tapi kita pengurus dan ketua bisa mengatasi masalah itu.”
Pernyataan tersebut di benar kan oleh salah satu anggota lama yang ada di
KOKAS, Erick Dewangga menyampaikan bahwa :
“Dulu selama saya bergabung di KOKAS, komunitas ini tidak mengalami
masalah yang besar. Mungkin itu ya, ada seorang penipu di komunitas yang
lumayan menjadi masalah terus ada anggota yang mungkin sombong karena
merasa sudah lama bergabung dan ingin dianggap senior. Tapi setau saya,
masalah tersebut lumrah kalau dalam komunitas. Kalau dari cara kerja ketua,
saya sangat apresiasi karena tidak menerapkan sistem harus nurut pada
keputusan ketua saja. Tapi untuk tahun baru-baru ini 2017, saya gak melihat
komunitas ini berjalan seperti dulu lagi”
31
Kemudian peneliti juga melakukan wawancara dengan mantan anggota KOKAS,
Yudha menyampaikan :
“Sewaktu saya keluar dari KOKAS, tidak ada masalah apapun terhadap ketua
maupun pengurus. Mereka semua baik, gak memandang anggota lama
maupun baru.”
Hal ini menunjukkan bahwa ketua KOKAS ini dulu menerapkan sistem pola
komunikasi yang tepat. Walaupun dalam perkembangan komunitas ini terdapat
masalah-masalah, tapi untuk hubungan ketua, pengurus dan anggota lain itu
menghasilkan hubungan serta komunikasi yang baik. Tetapi di tahun 2017 ini,
KOKAS tidak banyak aktif dalam kegiatan foto. Hal ini di sampaikan oleh pengurus
dan anggotanya :
“Kalau aku kan juga pernah jadi pengurus di komunitas, emang pengurusnya
sekarang udah pada fokus ke kerjaan yang nyata karena sebagian besar
sudah berkeluarga. Tapi walau bagaimanapun juga, kita pengurus yang dari
awal tetap memantau kegiatan apa saja yang diadakan KOKAS dan ikut
meramaikan ketika ada event berlangsung.”
“Tahun 2017 ini aku gak lihat KOKAS banyak kegiatan, dan setauku Om
Todung sekarang tiap ada event pasti jalan sendiri. Ada beberapa panitia sih
buat bantu-bantu sedikit, tapi pengurus yg lama ga keliatan buat bantu event
yang ada.”
Dari wawancara kepada pengurus dan anggota KOKAS tersebut, bisa dikatakan
bahwa komunikasi, hubungan antara ketua dan pengurus ini sangat berpengaruh.
Terlebih ketika di tahun 2017 ini banyak pengurus yang tidak aktif lagi dalam
membantu kegiatan KOKAS. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika
pengurusnya masih aktif, banyak kegiatan yang berlangsung dan komunikasi terjalin
pun sangat harmonis.
4.5 Pola Komunikasi Organisasi Yang Terjadi Di Kokas Pada
Tahun 2017
Di dalam diri manusia, mereka memiliki macam-macam sifat. Ada yang baik dan
buruk, yang nantinya mereka mempunyai jalan pikiran masing-masing. Konflik
disini terjadi antara 2 orang atau lebih, tujuannya adalah untuk membuat yang satu
lebih baik dan satu lebih buruk. Konflik biasanya terjadi karena ada nya perbedaan
32
dalam suatu interaksi yang menyangkut tentang kepandaian, keyakinan, pengetahuan
dan lain-lain. Hambatan berkomunikasi pun merupakan suatu pengaruh dari “dalam”
maupun dari “luar” individu, atau lingkungan yang “merusak” suatu aliran suatu
pesan baik itu yang dikirimkan maupun yang diterima. Hal ini sering ada di dalam
organisasi, biasanya disebut distorsi informasi.
Seperti halnya di KOKAS pada tahun 2017 lalu, mereka mempunyai suatu
masalah yang membuat komunitas nya semakin tidak aktif dalam kegiatan foto nya.
Selain komunikasi yang berjalan hanya satu arah antara ketua dan anggota saja,
masalah lainnya adalah ketika anggota yang ada pun tidak terlalu aktif dalam
membantu kinerja pengurus. Contohnya ketika ada rencana kegiatan foto maupun
event yang dibuat oleh KOKAS, para anggota tidak banyak berpartisipasi dalam
prosesnya. Mereka hanya mengikuti dan meramaikan event tersebut, namun setelah
itu tidak ada anggota yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan ataupun
berpartisipasi juga dalam komunitas tersebut.
Sebelum terjadi masalah pada tahun 2017 itu, tahun 2011-2016 KOKAS
menggunakan suatu pola komunikasi semua saluran. Dari struktur, agenda, maupun
komunikasi yang terjalin saat itu bisa dikatakan sangat harmonis. Sampai pada
akhirnya di awal tahun 2017, komunitas ini mengalami perubahan yang buruk dalam
kegiatan maupun bersosialisasi. Salah satu nya adalah ketika beberapa pengurus di
KOKAS mengambil keputusan untuk mundur. Alasannya adalah karena ada
kepentingan pribadi serta mempunyai pekerjaan yang memang tidak bisa
ditinggalkan sehingga menyita waktu banyak. Selain itu, tidak ada tanggung jawab
dari pengurus untuk mencari pengganti untuk melanjutkan tugas mereka di KOKAS.
Karena pengurus banyak yang mundur dari komunitas ini, maka akhirnya ketua
menjadi single fighter. Semua kegiatan yang menyangkut dari keuangan, publikasi,
dan lain sebagainya adalah tugas dari ketua KOKAS. Ketua disini menjadi dominan
dalam pengambilan keputusan, akibatnya pola yang diterapkan dari KOKAS adalah
pola komunikasi struktur roda. Yang dimana komunitas ini memiliki pemimpin yang
jelas, yaitu yang posisinya di pusat dan central. Orang ini merupakan satu-satunya
yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota.
33
Ketua disini sebagai pengambil keputusan tetapi sering kali juga ketua terlalu
memutuskan hal dengan sendiri tanpa adanya musyawarah antar pengurus lainnya.
Alhasil di tahun 2017, jarang sekali ada kegiatan foto dan event yang diadakan
KOKAS.