bab iv pembahasan iv.1 evaluasi pph pasal 4 ayat (2) tahun...

65
59 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi PPh Pasal 4 Ayat (2) Tahun 2009 Pada masa pajak Desember 2009 perusahaan menyewa ruko di Duta Merlin sehingga atas sewa tersebut dikenakan PPh Final dengan tarif 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto nilai sewa. Pelunasan PPh Final dilakukan oleh perusahaan melalui pemotongan pajak sesuai dengan Pasal 5 ayat (1) KEP-227/PJ./2002. Kewajiban perusahaan sebagai penyewa antara lain: a. Memotong Pajak Penghasilan yang terutang pada saat pembayaran atau terutangnya sewa, tergantung peristiwa mana lebih dahulu terjadi; b. Menyetor Pajak penghasilan yang terutang ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan takwin berikutnya setelah bulan pembayaran atau terutangnya sewa; c. Melaporkan pemotongan dan penyetoran Pajak penghasilan yang terutang ke Kantor Pelayanan Pajak paling lambat tanggal 20 (dua puluh) bulan takwin berikutnya setelah bulan pembayaran atau terutangnya sewa; Perusahaan menyewa ruko di Komplek Duta Merlin milik Tn. Tardi Wiardi Hardiawan dengan tagihan sebesar Rp 125.000.000,00. Jumlah tersebut merupakan nilai bersih yang harus dibayar perusahaan kepada Tn. Wardi. Perusahaan berkewajiban memotong PPh Final atas transaksi tersebut sehingga melakukan gross up untuk menghindari koreksi fiskal terhadap PPh Final yang harus dibayar perusahaan dengan perhitungan sebagai berikut:

Upload: vandieu

Post on 13-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

59

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Evaluasi PPh Pasal 4 Ayat (2) Tahun 2009

Pada masa pajak Desember 2009 perusahaan menyewa ruko di Duta Merlin

sehingga atas sewa tersebut dikenakan PPh Final dengan tarif 10% (sepuluh persen) dari

jumlah bruto nilai sewa. Pelunasan PPh Final dilakukan oleh perusahaan melalui

pemotongan pajak sesuai dengan Pasal 5 ayat (1) KEP-227/PJ./2002. Kewajiban

perusahaan sebagai penyewa antara lain:

a. Memotong Pajak Penghasilan yang terutang pada saat pembayaran atau terutangnya

sewa, tergantung peristiwa mana lebih dahulu terjadi;

b. Menyetor Pajak penghasilan yang terutang ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan

Giro paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan takwin berikutnya setelah bulan

pembayaran atau terutangnya sewa;

c. Melaporkan pemotongan dan penyetoran Pajak penghasilan yang terutang ke Kantor

Pelayanan Pajak paling lambat tanggal 20 (dua puluh) bulan takwin berikutnya

setelah bulan pembayaran atau terutangnya sewa;

Perusahaan menyewa ruko di Komplek Duta Merlin milik Tn. Tardi Wiardi

Hardiawan dengan tagihan sebesar Rp 125.000.000,00. Jumlah tersebut merupakan nilai

bersih yang harus dibayar perusahaan kepada Tn. Wardi. Perusahaan berkewajiban

memotong PPh Final atas transaksi tersebut sehingga melakukan gross up untuk

menghindari koreksi fiskal terhadap PPh Final yang harus dibayar perusahaan dengan

perhitungan sebagai berikut:

60

Dengan demikian, PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong untuk masa pajak bulan

Desember 2009 dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.1 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Desember 2009

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Desember 2009 Tardi Wiardi Hardiawan

PPh Pasal 4 Ayat (2) Sewa Ruko Duta Merlin

138,888,889 10% 13,888,889

Total 138,888,889

13,888,889

IV.1.1 Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2) Tahun 2009

Perusahaan menyetorkan PPh yang dipotong pada tanggal 6 Januari 2010 dan

melaporkan SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) ke KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga pada

tanggal 13 Januari 2010. Batas waktu penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 4 ayat (2)

adalah tanggal 10 dan 20 bulan berikutnya sehingga perusahaan tidak dikenai sanksi

administrasi.

IV.2 Evaluasi PPh Pasal 23 Tahun 2009

Dalam buku besar perusahaan, terdapat pembayaran atas jasa keamanan dan

kebersihan kantor Duta Merlin kepada PT Securindo Packatama Indonesia untuk 3 bulan

pada tanggal 15 Desember 2009 dengan total Rp1.095.000,00 yang tidak dipotong PPh

Pasal 23-nya, sedangkan berdasarkan Pasal 1 ayat (2) huruf u dan z PMK No.

244/PMK.03/2008, jasa keamanan dan kebersihan termasuk dalam jasa lain yang

dikenakan PPh PPh Pasal 23 dengan tarif 2% dari jumlah bruto, sehingga atas

pembayaran tersebut seharusnya perusahaan memotong PPh Pasal 23 sebesar

Rp21.900,00 (Rp1.095.000,00 x 2%) yang tidak dipotong oleh perusahaan.

61

IV.3 Evaluasi Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2009

Dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, terdapat

beban administrasi bank sejumlah Rp 202.375,52. Perincian beban tersebut dalam buku

besar ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.2 Perincian Beban Administrasi Bank Tahun 2009

Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo 22 Desember 2009 Buku cek 100,000

100,000

22 Desember 2009 Buku giro 100,000

200,000

31 Desember 2009 Pajak jasa giro bulan Desember 2009

6,906

206,906

31 Desember 2009 Biaya administrasi bank bulan Desember 2009

30,000

236,906

31 Desember 2009 Jasa giro bulan Desember 2009

34,531 202,375

Dari data tersebut, pendapatan jasa giro langsung dikurangkan dengan beban

administrasi bank sehingga akun yang dicatat perusahaan ketika menerima pendapatan

jasa giro dalam laporan laba rugi adalah:

31 Des 2009 Beban Administrasi Bank 202,375 Bank 202,375

Seharusnya pendapatan jasa giro memiliki akun sendiri jurnal yang disusun adalah:

31 Des 2009 Bank 34,531 Pendapatan Jasa Giro 34,531

Beban Administrasi Bank 236,906 Bank 236,906

Adanya kesalahan pencatatan menyebabkan jumlah beban administrasi bank

yang seharusnya sebesar Rp 236.906,00 hanya dicatat sebesar Rp 202.375,00. Kesalahan

ini memang tidak berpengaruh pada jumlah rugi sebelum pajak pada laporan keuangan

62

komersial, tetapi akan berpengaruh saat perusahaan melakukan rekonsiliasi fiskal, yaitu

jumlah beban usaha menjadi lebih besar dari sebelumnya sehingga rugi fiskal yang dapat

dikompensasi perusahaan juga akan semakin besar. Padahal, akan lebih menguntungkan

bagi perusahaan jika pendapatan jasa giro dimasukkan ke dalam akun pendapatan

dibandingkan langsung sebagai pengurang beban.

Perbandingan rekonsiliasi fiskal pada saat sebelum dan sesudah evaluasi dapat

dilihat pada Lampiran 1. Penjelasan koreksi adalah sebagai berikut:

1. Biaya Promosi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.03/2010, besarnya biaya

promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto merupakan akumulasi dari

jumlah:

a. biaya periklanan di media elektronik, media cetak, dan/atau media lainnya;

b. biaya pameran produk;

c. biaya pengenalan produk baru; dan/atau

d. biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk.

Agar biaya promosi dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, perusahaan wajib

membuat daftar normatif yang paling sedikit harus memuat data penerima berupa

nama, Nomor Pokok Wajib Pajak, alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya

biaya, nomor bukti pemotongan dan besarnya PPh yang dipotong dan dilaporkan

sebagai lampiran saat menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan. Karena perusahaan

tidak membuat daftar norminatif, maka biaya promosi sebesar Rp 2.550.000,00 tidak

dapat dibiayakan dan akan dikoreksi positif.

63

2. Pajak atas Jasa Giro

Pajak atas jasa giro merupakan pajak penghasilan final sehingga harus dikoreksi

positif.

Dengan demikian, aset pajak tangguhan yang berasal dari rugi fiskal yang dapat

dikompensasi adalah Rp 20.952.620,00 (28% x Rp74.830.785,00).

IV.4 Evaluasi SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2009

Sejak tahun 2009, perusahaan sudah menggunakan aplikasi e-SPT dalam

menyampaikan SPT Tahunan. Jenis formulir yang digunakan adalah Formulir 1771.

SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2009 berstatus nihil karena perusahaan belum

beroperasi.

Tabel berikut ini menunjukkan tanggal setor dan lapor SPT Tahunan PPh Badan

Tahun 2009.

Tabel IV.3 Tanggal Setor dan Lapor SPT Tahunan PPh Badan 2009

Tanggal Setor Tanggal Lapor

Tidak ada kurang bayar 30 April 2010

Batas waktu pembayaran adalah sebelum SPT PPh disampaikan dan batas waktu

penyampaian adalah 4 (empat) bulan setelah akhir tahun pajak sehingga perusahaan

tidak terkena sanksi administrasi.

Perusahaan menerima surat permintaan kelengkapan SPT Tahunan PPh Badan

(formulir 1771) dari KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga tanggal 2 Juli 2010. SPT

Tahunan yang telah disampaikan pada tanggal 30 April 2010 ternyata masih harus

dilengkapi dengan formulir 1771-III dan 1771-VI karena ukuran cetakan tidak sesuai

64

dan perusahaan diminta segera melengkapinya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak

tanggal surat tersebut. Apabila perusahaan tidak menyampaikan kelengkapan SPT dalam

waktu tersebut maka dianggap tidak menyampaikan SPT Tahunan PPh yang telah

disampaikan. Kemudian, kelengkapan SPT disampaikan perusahaan pada tanggal 27 Juli

2010.

IV.5 Evaluasi PPN Tahun 2009

Pada masa pajak Desember 2009, perusahaan belum melakukan penyerahan

BKP/JKP sehingga tidak ada pajak keluaran yang harus dipungut sendiri.

Perusahaan melakukan pembelian BKP/JKP kepada penjual PKP diterbitkan

faktur pajak standar (dipungut PPN) seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel IV.4 Pajak Masukan Tahun 2009

Tanggal Faktur Fajak

Pemungut PPN Nama BKP/JKP DPP PPN

09 Desember 2009

PT Industrial Multi Fan

Mini Centrifugal 130FLJ-1/85W/1P/2200/3,6CMM

6,400,000 640,000

19 Desember 2009

PT Madya Kreasi Perdana

DP sebesar 30% untuk pekerjaan pengadaan dryer box, washing booth, dan meja sebanyak 12 unit

57,272,727.27 5,727,272.73

Total 63,672,727 6,367,272

Dengan demikian, SPT Masa PPN yang disampaikan perusahaan berstatus lebih

bayar sebesar Rp6.367.272,00 yang akan dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.

65

IV.5.1 Penyetoran dan Pelaporan PPN Tahun 2009

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000, penyetoran paling lama

tanggal 15 setelah berakhirnya masa pajak dan pelaporan dilakukan paling lama tanggal

20 setelah berakhirnya masa pajak. Tabel berikut ini menunjukkan tanggal setor dan

lapor SPT Masa PPN perusahaan pada tahun 2009.

Tabel IV.5 Tanggal Setor dan Lapor SPT Masa PPN Tahun 2009

Tanggal Setor Tanggal Lapor

Tidak ada kurang bayar 13 Januari 2011

SPT Masa PPN masa pajak Desember 2009 disampaikan perusahaan pada tanggal 13

Januari 2010 sehingga tidak terkena sanksi administrasi berupa denda sebesar

Rp500.000,00.

IV.6 Evaluasi PPh Pasal 4 Ayat (2) Tahun 2010

Dalam KEP-227/PJ.2002 tentang tata cara pemotongan dan pembayaran, seta

pelaporan pajak penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan, yang dimaksud

dengan jumlah bruto nilai persewaan adalah semua jumlah yang dibayarkan atau

terutang oleh pihak yang menyewa dengan nama dan dalam bentuk apapun yang

berkaitan dengan tanah dan atau bangunan yang disewa, termasuk biaya perawatan,

biaya pemeliharaan, biaya keamanan dan service charge baik yang pejanjiannya dibuat

secara terpisah maupun yang disatukan dengan perjanjian persewaan yang bersangkutan.

Berikut ini adalah PPh Final yang dipotong oleh perusahaan selama tahun 2010.

66

1. Masa Pajak Januari 2010

Pada masa pajak Mandiri 2010, perusahaan memotong PPh Final atas

penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan dan penghasilan dari usaha jasa

konstruksi.

a. Sewa Tanah dan Bangunan

PPh Final atas sewa tanah dan bangunan yang dipotong oleh perusahaan pada

masa Januari 2010 ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.6 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Januari 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

25 Januari 2010 PT Jakarta Intertrade

Sewa Outlet Mangga Dua dan Deposit Sewa (2 Tahun)

11,680,000 10% 1,168,000

18 Januari 2010 PT Bangun Mustika Intipersada

(BangunMustika IntiPersada, PT) Sewa Lokasi di ITC Cipulir Plaza di Lt.Dasar

1,000,000 10% 100,000

Total 12,680,000

1,268,000

b. Jasa Konstruksi

PT Kuat Andal Nan Gemilang sebagai penyedia jasa memiliki klasifikasi usaha

sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) huruf c PP No. 51 Tahun 2008 dengan tarif 3%

dari penghasilan bruto. Tabel berikut ini menunjukkan PPh Final atas jasa konstruksi

yang dipotong oleh perusahaan bulan Januari 2010.

Tabel IV.7 PPh Final atas Jasa Konstruksi Januari 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

18 Januari 2010 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Pekerjaan Interior Pencucian Helm

106,776,000 3% 3,203,280

Total 106,776,000 3,203,280

67

Perusahaan telah membayar PPh Final sejumlah Rp3.203.280,00 menggunakan

SSP secara tunai pada tanggal 9 Februari 2010 dan melaporkan SPT tanggal 17 Feruari

2010. Bukti pemotongan sejumlah 2 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final

Pasal 4 ayat (2).

2. Masa Pajak Februari 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final atas sewa tanah dan bangunan sejumlah

Rp1.381.636,00 menggunakan SSP ke Bank Mandiri pada tanggal 8 Maret 2010 dan

melaporkan SPT tanggal 15 Maret 2010, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel

berikut ini.

Tabel IV.8 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Februari 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Februari 2010 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode Februari 2010

1,136,364 10% 113,636

3 Februari 2010 PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa Lokasi Outlet di ITC Cipulir Mas Bulan Maret 2010

1,000,000 10% 100,000

5 Februari 2010 PT Bumi Serpong Damai

Sewa Outlet Untuk Pencucian Helm Periode 01/03/10 -28/02/11

11,680,000 10% 1,168,000

Total 13,816,364

1,381,636

Bukti pemotongan sejumlah 3 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

Dalam buku besar perusahaan, penulis menemukan bahwa perusahaan membayar

imbalan atas sewa outlet La Piazza kepada PT Summarecon Agung, Tbk tanggal 28

Februari 2010 sebesar Rp2.000.000,00 tetapi belum dilakukan pemotongan PPh Final

sehingga jumlah PPh Final yang telah disetorkan perusahaan sebagai pemotong pajak

masih kurang sebesar Rp200.000,00. Jika dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, jumlah ini

68

akan ditagihkan kepada perusahaan (diterbitkan SKPKB) dan dikenakan sanksi bunga

2% per bulan.

3. Masa Pajak Maret 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final atas sewa tanah dan bangunan sejumlah

Rp3.341.036,00 menggunakan SSP ke Bank DKI pada tanggal 7 April 2010 dan

melaporkan SPT tanggal 21 April 2010, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel

berikut ini.

Tabel IV.9 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Maret 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Maret 2010 PT Matra Olahcipta

Sewa Outlet ITC Permata Hijau Periode 01/03/10 s.d. 28/02/11 (1 Tahun) dan Instalasi Listrik dan Air

11,680,000 10% 1,168,000

1 Maret 2010 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode Maret 2010

1,136,364 10% 113,636

1 Maret 2010 PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa, Pemakaian Listrik dan Air Outlet ITC Cipulir Mas

1,000,000 10% 100,000

3 Maret 2010 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Tanggal 01/03/2010 s.d. 31/03/2010

2,000,000 10% 200,000

20 Maret 2010 PT Duta Pertiwi

Sewa dan Pengadaan Listrik dan Air Outlet ITC Cempaka Mas Periode 25/03/2010 s.d. 25/03/2011

13,870,000 10% 1,387,000

11 Maret 2010 PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet dan Pengadaan Listrik-Air di ITC Kuningan

3,724,000 10% 372,400

Total 33,410,364

3,341,036

Bukti pemotongan sejumlah 6 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

69

4. Masa Pajak April 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final atas sewa tanah dan bangunan sejumlah

Rp553.636,00 menggunakan SSP ke Bank Mandiri pada tanggal 10 Mei 2010 dan

melaporkan SPT tanggal 14 Mei 2010, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel berikut

ini.

Tabel IV.10 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan April 2010

Tanggal Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 April 2010 PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa Outlet ITC Cipulir Mas Periode April 2010 (Ke-3)

1,000,000 10% 100,000

1 April 2010 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Tgl.01 s.d. 30 April 2010

2,000,000 10% 200,000

1 April 2010 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet di Poins Square Periode Bulan April 2010

1,136,364 10% 113,636

7 April 2010 PT Mega Pasanggrahan Indah

Pembayaran Sewa dan Deposit Sewa untuk Outlet Mal Cinere

1,400,000 10% 140,000

Total 5,536,364

553,636

Bukti pemotongan sejumlah 4 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

70

5. Masa Pajak Mei 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final atas sewa tanah dan bangunan sejumlah

Rp123.460,00 menggunakan SSP ke Bank Mandiri pada tanggal 10 Juni 2010 dan

melaporkan SPT tanggal 15 Juni 2010, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel berikut

ini.

Tabel IV.11 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Mei 2010

Tanggal Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Mei 2010 PT Bangun Mustika Intipersada

Pembayaran: Sewa Outlet, Pemakaian Listrik, dan Air Outlet ITC Cipulir Mas

1,000,000 10% 100,000

28 Mei 2010 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode 28/05/10 s/d 31/05/10

234,604 10% 23,460

Total 1,234,604

123,460

Bukti pemotongan sejumlah 2 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

Dalam buku besar perusahaan, penulis menemukan bahwa perusahaan membayar

imbalan atas sewa outlet Mal Cinere kepada PT Mega Pasanggrahan Indah tanggal 31

Mei 2010 sebesar Rp1.400.000,00 tetapi belum dilakukan pemotongan PPh Final

sehingga jumlah PPh Final yang telah disetorkan perusahaan masih kurang sebesar

Rp140.000,00. Jika dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, jumlah ini akan ditagihkan

kepada perusahaan (diterbitkan SKPKB) dan dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.

71

6. Masa Pajak Juni 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final atas sewa tanah dan bangunan sejumlah

Rp2.130.908,00 menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 9 Juli 2010 dan

melaporkan SPT tanggal 15 Juli 2010, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel berikut

ini.

Tabel IV.12 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Juni 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Juni 2010 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode 01/06/10 s.d. 30/06/10

1,818,181 10% 181,818

1 Juni 2010 PT Menara Prambanan

Pembayaran Sewa Outlet Poins Square Periode Bulan Juni 2010

2,272,727 10% 227,272

1 Juni 2010 PT Summarecon Agung, Tbk

Pembayaran Sewa Outlet La Piazza periode Bulan Juni 2010

4,000,000 10% 400,000

1 Juni 2010 PT Jaya Real Property, Tbk

DP 50% Sewa Outlet Bintaro Plaza Periode: 14/06/10 s.d. 13/06/11

9,000,000 10% 900,000

29 Juni 2010 PT Graha Baru Raya

Biaya Sewa Lahan Outlet Gajah Mada Plaza Bulan Juli 2010

1,818,181 10% 181,818

12 Juni 2010 PT Mega Pasanggrahan

Sewa Outlet Mal Cinere Periode: 15/05 s.d. 14/06/10

1,400,000 10% 140,000

1 Juni 2010 PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa Outlet ITC Cipulir Mas, Listrik dan Air Periode Mei 2010

1,000,000 10% 100,000

Total 21,309,089

2,130,908

Bukti pemotongan sejumlah 7 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

Dalam buku besar perusahaan, penulis menemukan bahwa perusahaan membayar

imbalan atas sewa outlet Poins Square kepada PT Menara Prambanan tanggal 31 Juni

2010 sebesar Rp1.136.364,00 tetapi belum dilakukan pemotongan PPh Final sehingga

jumlah PPh Final yang telah disetorkan perusahaan masih kurang sebesar Rp113.636,00.

72

Jika dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, jumlah ini akan ditagihkan kepada perusahaan

(diterbitkan SKPKB) dan dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.

7. Masa Pajak Juli 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final atas sewa tanah dan bangunan sejumlah

Rp1.104.472,00 menggunakan SSP ke Bank Mandiri pada tanggal 10 Agustus 2010 dan

melaporkan SPT tanggal 18 Agustus 2010, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel

berikut ini.

Tabel IV.13 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Juli 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

21 Juli 2010 PT Jaya Real Property, Tbk

Sewa Outlet Bintaro Plaza (Dp 50% ke-2 (1 dari 3)

3,000,000 10% 300,000

1 Juli 2010 PT Bangun Mustika Inipersada

Sewa Outlet ITC Cipulir Mas Bulan Juli 2010 dan Listrik/Air Bulan Juni 2010

1,000,000 10% 100,000

1 Juli 2010 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan dari Tanggal 26/06/10 s.d. 30/06/10

194,000 10% 19,400

1 Juli 2010 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode Bulan Juli 2010

1,136,363 10% 113,636

1 Juli 2010 PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode 01/07/10 s.d. 31/07/10

1,178,000 10% 117,800

14 Juli 2010 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode: 15/06/10 s.d. 14/07/10

1,400,000 10% 140,000

1 Juli 2010 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Juli 2010

2,000,000 10% 200,000

31 Juli 2010 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode Agustus 2010

1,136,363 10% 113,636

Total 11,044,726

1,104,472

Bukti pemotongan sejumlah 8 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

73

Dalam buku besar perusahaan, penulis menemukan bahwa perusahaan membayar

imbalan atas sewa outlet ITC Cipulir Mas kepada PT Bangun Mustika Intipersada

tanggal 31 Juli 2011 sebesar Rp1.000.000,00 tetapi belum dilakukan pemotongan PPh

Final sehingga jumlah PPh Final yang telah disetorkan perusahaan masih kurang sebesar

Rp100.000,00. Jika dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, jumlah ini akan ditagihkan

kepada perusahaan (diterbitkan SKPKB) dan dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.

8. Masa Pajak Agustus 2010

Pada masa pajak Agustus 2010, perusahaan memotong PPh Final atas

penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan dan penghasilan dari usaha jasa

konstruksi.

a. Sewa Tanah dan Bangunan

PPh Final atas sewa tanah dan bangunan yang dipotong perusahaan pada bulan

Agustus 2010 ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.14 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Agustus 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

31 Agustus 2010

PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa Outlet ITC Cipulir Mas Periode Agustus 2010 dan Listrik/Air Periode Juli 2010

1,000,000 10% 100,000

1 Agustus 2010 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Bulan JuPPli 2010

1,731,600 10% 173,160

1Agustus 2010 PT Jaya real Property, Tbk

Sewa Outlet Bintaro Plaza ke-2 dari 3 DP 50% ke-2

3,000,000 10% 300,000

1 Agustus 2010 PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode Agustus 2010

1,178,000 10% 117,800

1 Agustus 2010 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Agustus 2010

1,818,181 10% 181,818

1 Agustus 2010 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Agustus 2010

2,000,000 10% 200,000

14 Agustus 2010

PT Mega Pasanggrahan

Sewa Outlet Mal Cinere Periode 15/07/10 s.d.

1,400,000 10% 140,000

74

Indah 14/08/10

1 Agustus 2010 PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa Outlet ITC Cipulir Mas Periode September 2010 dan Listrik/Air Periode Agustus 2010

1,000,000 10% 100,000

Total 13,127,781

1,312,778

b. Jasa Konstruksi

Sedangkan untuk jasa konstruksi, PPh Final yang dipotong perusahaan pada

bulan Agustus 2010 ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel IV.15 PPh Final atas Jasa Konstruksi Agustus 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Agustus 2010 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth Untuk Outlet ITC Bumi Serpong Damai

21,000,433 3% 630,012

1 Agustus 2010 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth untuk Outlet ITC Cipulir Mas

15,080,633 3% 452,419

Total 36,081,066

1,082,431

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp2.359.209,00

menggunakan SSP ke Bank Mandiri pada tanggal 8 September 2010 dan melaporkan

SPT tanggal 16 September 2010. Bukti pemotongan sejumlah 11 lembar dilampirkan

bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2).

Dalam buku besar perusahaan, penulis menemukan bahwa perusahaan membayar

imbalan atas sewa outlet ITC Kuningan kepada PT Perwita Margasakti tanggal 31

Agustus 2011 sebesar Rp1.178.000,00 tetapi belum dilakukan pemotongan PPh Final

sehingga jumlah PPh Final yang telah disetorkan perusahaan masih kurang sebesar

Rp117.800,00. Jika dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, jumlah ini akan ditagihkan

kepada perusahaan (diterbitkan SKPKB) dan dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.

75

9. Masa Pajak September 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp2.112.404,00

menggunakan SSP ke Bank Mandiri pada tanggal 8 Oktober 2010 dan melaporkan SPT

tanggal 15 Oktober 2010, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.16 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan September 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

2 September 2010 PT Jaya Real Property, Tbk

Sewa Outlet Bintaro Plaza DP 50% ke-2 (3 dari 3)

3,000,000 10% 300,000

1 September 2010 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode Agustus 2010

2,029,500 10% 202,950

1 September 2010 PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode September 2010

1,140,000 10% 114,000

1 September 2010 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode September 2010

2,000,000 10% 200,000

1 September 2010 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode September 2010

1,136,360 10% 113,636

7 September 2010 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode September 2010

1,818,181 10% 181,818

1 September 2010 PT MBH Property

Sewa Outlet Mega Bekasi Hypermall Periode 3 Bulan I

10,000,000 10% 1,000,000

Total 21,124,041

2,112,404

Bukti pemotongan sejumlah 7 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

76

10. Masa Pajak Oktober 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp1.136.204,00

menggunakan SSP ke Bank Mandiri pada tanggal 8 November 2010 dan melaporkan

SPT tanggal 10 November 2010, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.17 PPh Final atas Sewa Tanah da Bangunan Oktober 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Oktober 2010 PT Mega Pesanggrahan Indah

Sewa Outlet Cinere Mall Periode 15 s.d. 31 Agustus 2010

767,740 10% 76,774

1 Oktober 2010 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode September 2010

1,400,000 10% 140,000

1 Oktober 2010 PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa Outlet ITC Cipulir Mas Periode Oktober 2010, Listrik / Air Periode September 2010

1,000,000 10% 100,000

1 Oktober 2010 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode September 2010

1,429,500 10% 142,950

1 Oktober 2010 PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode Oktober 2010

1,178,000 10% 117,800

1 Oktober 2010 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode Oktober 2010

1,136,360 10% 113,636

1 Oktober 2010 PT Summarecon Agung

Sewa Outlet La Piazza Periode Oktober 2010

2,000,000 10% 200,000

1 Oktober 2010 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Oktober 2010

1,818,180 10% 181,818

1 Oktober 2010 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode 01 s.d. 14 Oktober 2010

632,260 10% 63,226

Total 11,362,040

1,136,204

Bukti pemotongan sejumlah 9 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2). Ada salah ketik pada bukti pemotongan nomor 000007/PPH4/X. Nama PT

Sumamrecon Agung diketik PT Graha Baru Raya.

77

11. Masa Pajak November 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp1.267.454,00

menggunakan SSP ke Bank Mandiri pada tanggal 9 Desember 2010 dan melaporkan

SPT tanggal 15 Desember 2010, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.18 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan November 2010

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 November 2010

PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode 15 s.d. 31 Oktober 2010

700,000 10% 70,000

1 November 2010

PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Bulan Oktober 2010

1,873,500 10% 187,350

1 November 2010

PT Bangun Mustika Intipersada

Listrik dan Air Periode Oktober 2010 dan Sewa Periode November 2010 (Outlet ITC Cipulir Mas)

1,000,000 10% 100,000

1 November 2010

PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode November 2010

1,140,000 10% 114,000

1 November 2010

PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode November 2010

1,818,180 10% 181,818

1 November 2010

PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode November 2010

1,136,360 10% 113,636

1 November 2010

PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode November 2010

2,000,000 10% 200,000

1 November 2010

PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode November 2010

1,400,000 10% 140,000

30 November 2010

PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode November 2010

1,606,500 10% 160,650

Total 12,674,540

1,267,454

Bukti pemotongan sejumlah 9 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

78

12. Masa Pajak Desember 2010

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp2.016.904,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 10 Januari 2011 dan melaporkan SPT

tanggal 14 Januari 2011, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.19 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Desember 2010

Tanggal Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Desember 2010

PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Desember 2010

2,000,000 10% 200,000

1 Deseember 2010

PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plazza Periode Desember 2010

1,818,180 10% 181,818

1 Desember 2010

PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode Desember 2010

1,178,000 10% 117,800

1 Desember 2010

PT Bangun Mustika Intipersada

Listrik dan Air Periode November 2010 dan Sewa Periode Desember 2010 (Outlet Cipulir Mas)

1,000,000 10% 100,000

1 Desember 2010

PT MBH Property

Sewa Outlet Mega Bekasi Hypermall dari Bulan Desember 2010 s.d. Februari 2011

10,000,000 10% 1,000,000

1 Desember 2010

PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Bulan Desember 2010

1,136,360 10% 113,636

1 Desember 2010

PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode Desember 2010

1,400,000 10% 140,000

31 Desember 2010

PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Bulan November 2010

1,636,500 10% 163,650

Total 20,169,040

2,016,904

Bukti pemotongan sejumlah 8 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

79

IV.6.1 Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2) Tahun 2010

Batas waktu penyetoran dan pelaporan SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) yang

dipotong oleh pemotong PPh adalah tanggal 10 dan tanggal 20 bulan berikutnya. Berikut

ini adalah tabel tanggal setor dan lapor PPh Pasal 4 ayat (2) selama tahun 2011.

Tabel IV.20 Tanggal Setor dan Lapor SPT Masa PPh Final Tahun 2010

Masa Pajak PPh Pasal 4 ayat (2)

Tanggal Setor

Tanggal Lapor Sewa Tanah

dan Bangunan Jasa

Konstruksi Total

Januari 2010 1.268.000 3.203.280 4.471.280 09 Feb 10 17 Feb 10 Februari 2010 1.381.636 1.381.636 08 Mar 10 15 Mar 10 Maret 2010 3.341.036 3.341.036 07 Apr 10 21 Apr 10 April 2010 553.636 553.636 10 Mei 10 14 Mei 10 Mei 2010 123.460 123.460 10 Jun 10 15 Jun 10 Juni 2010 2.130.908 2.130.908 09 Jul 10 15 Jul 10 Juli 2010 1.104.472 1.104.472 10 Agt 10 18 Agt 10 Agustus 2010 1.312.778 1.082.431 2.395.209 08 Sep 10 16 Sep 10 September 2010 2.112.404 2.112.404 08 Okt 10 15 Okt 10 Oktober 2010 1.136.204 1.136.204 08 Nov 10 10 Nov 10 November 2010 1.267.454 1.267.454 09 Des 10 15 Des 10 Desember 2010 2.016.904 2.016.904 10 Jan 11 14 Jan 11

Dari data tersebut diketahui bahwa perusahaan terlambat melaporkan SPT Masa Maret

2010 sehingga atas keterlambatan itu dikenakan sanksi administrasi berupa denda

sebesar Rp 100.000,00.

IV.7 Evaluasi PPh Pasal 22 Tahun 2010

Perusahaan melakukan impor barang berupa komponen mesin pada tanggal 10

Maret 2010 dengan nilai impor Rp4.350.979,00. Atas impor barang tersebut, perusahaan

dipungut PPh Pasal 22 oleh Direktorat Bea dan Cukai. Pembayaran menggunakan SSCP

(Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak) dengan jumlah sebagai berikut:

7.5% x Rp4.350.979,00 = Rp 326.323,00

80

Tarif yang dikenakan adalah 7.5% dari nilai impor karena perusahaan tidak mempunyai

Angka Pengenal Impor (API).

IV.8 Evaluasi PPh Pasal 23 Tahun 2010

Berikut ini adalah tabel PPh Pasal 23 yang telah dipotong, disetor, dan

dilaporkan oleh perusahaan selama tahun 2010.

Tabel IV.21 PPh Pasal 23 Tahun 2010

Tanggal Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

25 Januari 2010 PT Jakarta Sinar Intertrade

Jasa Instalasi Outlet ITC Mangga Dua

1,000,000 2% 20,000

25 Januari 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Januari

600,000 2% 12,000

9 Februari 2010 PT Bangun Mustika Intipersada

Jasa Instalasi ITC Cipulir Mas

500,000 2% 10,000

10 Februari 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Februari

600,000 2% 12,000

8 Maret 2010 PT Matra Olah Cipta

Jasa Instalasi Outlet ITC Permata Hijau

5,566,000 2% 111,320

11 Maret 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Maret

600,000 2% 12,000

1 Maret 2011 PT Bumi Serpong Damai

Jasa Instalasi Outlet Bumi Serpong Damai

510,000 2% 10,200

8 April 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan April

600,000 2% 12,000

7 Mei 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Mei

600,000 2% 12,000

8 Juni 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Juli

600,000 2% 12,000

6 Juli 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Juni

600,000 2% 12,000

3 Agustus 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Juli

690,000 2% 13,800

7 September 2010

PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Agustus

690,000 2% 13,800

4 Oktober 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan September

650,000 2% 13,000

2 November 2010

PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Oktober

660,000 2% 13,200

2 Desember 2010 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan November

720,000 2% 14,400

Total 15,186,000

303,720

81

Dalam buku besar perusahaan, pada beban operasional dan perawatan gedung

kantor, terdapat penghasilan yang berasal dari penyerahan jasa lain yang tidak dipotong

PPh Pasal 23-nya oleh perusahaan dengan perincian pada tabel berikut ini.

Tabel IV.22 PPh Pasal 23 atas Jasa Lain yang Tidak Dipotong Tahun 2010

Tanggal Jenis Jasa Lain DPP Tarif PPh Pasal 23

03 Feb 2010 Keamanan dan Kebersihan 677,819 2% 13,556

25 Mar 2010 Sedot Toilet 250,000 4% 10,000

30 Apr 2010 Keamanan dan Kebersihan Bulan Maret 2010 dan April 2010

663,636 2% 13,273

31 Mei 2010 Keamanan dan Kebersihan Bulan Mei 2010

331,818 2% 6,636

09 Jun 2010 Service AC 10 Unit 350,000 4% 14,000

30 Jun 2010 Keamanan dan kebersihan Kantor Duta Merlin oleh PT Securindo Packatama Indonesia

331,818 2% 6,636

20 Jul 2010 Keamanan dan Kebersihan 331,818 2% 6,636

31 Agt 2010 Keamanan dan Kebersihan Bulan Juli 2010

331,818 2% 6,636

30 Sep 2010 Keamanan Lingkungan - Lebaran, Pemindahan Line Telepon Kantor

300,000 2% 6,000

27 Okt 2010 Keamanan dan Kebersihan – PT Jakarta Sinar Intrade

331,818 2% 6,636

Untuk jasa sedot toilet dan service AC tarif pemotongannya dinaikkan 100%

(menjadi 4%) karena wajib pajak penerima penghasilan tidak memiliki NPWP

(dikerjakan oleh tukang).

IV.8.1 Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 23 Tahun 2010

PPh Pasal 23 yang dipotong oleh pemotong PPh harus disetor paling lambat tanggal 10

(sepuluh) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan dilaporkan paling lambat tanggal 20

setelah masa pajak berakhir. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan tanggal setor dan

lapor PPh Pasal 23 yang dipotong oleh perusahaan selama tahun 2010.

82

Tabel IV.23 Tanggal Setor dan Lapor SPT Masa PPh Pasal 23 Tahun 2010

Masa Pajak PPh yang dipotong Tanggal Setor Tanggal Lapor

Januari 2010 32,000 9 Februari 2010 17 Februari 2010

Februari 2010 22,000 8 Maret 2010 15 Maret 2010

Maret 2010 123,320 9 April 2010 21 April 2010

April 2010 12,000 10 Mei 2010 14 Mei 2010

Mei 2010 12,000 11 Juni 2010 15 Juni 2010

Juni 2010 12,000 09 Juli 2010 15 Juli 2010

Juli 2010 12,000 10 Agustus 2010 18 Agustus 2010

Agustus 2010 13,800 8 September 2010 16 September 2010

September 2010 13,800 8 Oktober 2010 15 Oktober 2010

Oktober 2010 13,000 8 November 2010 10 November 2010

November 2010 13,200 9 Desember 2010 15 Desember 2010

Desember 2010 14,400 10 Januari 2011 14 Januari 2011

Berdasarkan data tersebut, diketahui:

1. Perusahaan terlambat menyampaikan SPT Masa Maret 2010 sehingga dikenakan

sanksi denda Rp 100.000,00.

2. Perusahaan terlambat menyetorkan PPh yang dipotong untuk masa pajak Mei 2010

sehingga atas keterlambatan itu dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2%

sebulan sejumlah Rp 240,00 (1 x 2% x Rp 12.000,00).

IV.9 Evaluasi Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2010

Pada Tahun 2010, perusahaan melakukan leasing kendaraan berupa 2 unit

Toyota Avanza Type E, 1 unit Daihatsu Gran Max. Leasing tersebut dengan hak opsi

atau digolongkan sebagai finance lease dengan perincian sebagai berikut.

1. Leasing 2 Unit Toyota Avanza Type E

Jenis Aktiva Tetap : Toyota Avanza Jumlah Aktiva : 2 (Dua) unit Harga Perolehan : 254,200,000 Nilai Jaminan : 228,780,000

83

Hutang Bunga : 41,184,000 % Bunga : 11.78% (Bunga Per Tahun) Angsuran per bulan : 7,499,000

Skedul pembayaran leasing mobil berupa 2 unit Toyota Avanza Type E

ditunjukkan pada Tabel IV.24 berikut ini.

Tabel IV.24 Skedul Pembayaran Leasing 2 Unit Toyota Avanza Type E

Tanggal Pembayaran

Leasing Pokok Pinjaman Bunga Pinjaman Sisa

228,780,000

06-Jan-10 7,499,000 - - 221,281,000

06-Feb-10 7,499,000 5,330,592 2,168,408 215,950,408

06-Mar-10 7,499,000 5,382,829 2,116,171 210,567,579

06-Apr-10 7,499,000 5,435,577 2,063,423 205,132,002

06-Mei-10 7,499,000 5,488,842 2,010,158 199,643,160

06-Jun-10 7,499,000 5,542,629 1,956,371 194,100,531

06-Jul-10 7,499,000 5,596,943 1,902,057 188,503,588

06-Agt-10 7,499,000 5,651,789 1,847,211 182,851,799

06-Sep-10 7,499,000 5,707,173 1,791,827 177,144,625

06-Okt-10 7,499,000 5,763,100 1,735,900 171,381,526

06-Nov-10 7,499,000 5,819,574 1,679,426 165,561,951

06-Des-10 7,499,000 5,876,602 1,622,398 159,685,349

06-Jan-11 7,499,000 5,934,189 1,564,811 153,751,160

06-Feb-11 7,499,000 5,992,340 1,506,660 147,758,820

06-Mar-11 7,499,000 6,051,061 1,447,939 141,707,758

06-Apr-11 7,499,000 6,110,358 1,388,642 135,597,401

06-Mei-11 7,499,000 6,170,235 1,328,765 129,427,166

06-Jun-11 7,499,000 6,230,699 1,268,300.69 123,196,466

06-Jul-11 7,499,000 6,291,756 1,207,243.95 116,904,710

06-Agt-11 7,499,000 6,353,411 1,145,588.90 110,551,299

06-Sep-11 7,499,000 6,415,670 1,083,329.67 104,135,629

06-Okt-11 7,499,000 6,478,540 1,020,460.34 97,657,089

06-Nov-11 7,499,000 6,542,025 956,974.93 91,115,064

06-Des-11 7,499,000 6,606,133 892,867.41 84,508,932

06-Jan-12 7,499,000 6,670,868 828,131.68 77,838,063

06-Feb-12 7,499,000 6,736,238 762,761.58 71,101,825

06-Mar-12 7,499,000 6,802,249 696,750.89 64,299,576

06-Apr-12 7,499,000 6,868,907 630,093.35 57,430,669

84

06-Mei-12 7,499,000 6,936,217 562,782.60 50,494,452

06-Jun-12 7,499,000 7,004,188 494,812.26 43,490,264

06-Jul-12 7,499,000 7,072,824 426,175.84 36,417,440

06-Agt-12 7,499,000 7,142,133 356,866.84 29,275,307

06-Sep-12 7,499,000 7,212,121 286,878.66 22,063,185

06-Okt-12 7,499,000 7,282,795 216,204.63 14,780,390

06-Nov-12 7,499,000 7,354,162 144,838.05 7,426,228

06-Des-12 7,499,000 7,426,228 72,772.13 0

2. Leasing 1 unit Daihatsu Gran Max

Jenis Aktiva Tetap : Daihatsu Grandmax New Minibus 1.3 D Tahun 2009 Jumlah Aktiva : 1 (Satu) unit Harga Perolehan : 103,200,000 Nilai Jaminan : 98,730,000 Hutang Bunga : 17,802,000 % Bunga : 11.78% (Bunga Per Tahun) Angsuran per bulan : 3,237,000

Skedul pembayaran leasing mobil berupa 1 unit Daihatsu Gran Max ditunjukkan

pada Tabel IV.24 berikut ini.

Tabel IV.24 Skedul Pembayaran Leasing 1 Unit Daihatsu Gran Max

Tanggal Pembayaran Leasing

Pokok Pinjaman Bunga Pinjaman Sisa

98,730,000

04-Feb-10 3,237,000 - - 95,493,000

04-Mar-10 3,237,000 2,299,770.30 937,229.70 93,193,230

04-Apr-10 3,237,000 2,322,341.73 914,658.27 90,870,888

04-Mei-10 3,237,000 2,345,134.68 891,865.32 88,525,753

04-Jun-10 3,237,000 2,368,151.34 868,848.66 86,157,602

04-Jul-10 3,237,000 2,391,393.90 845,606.10 83,766,208

04-Agt-10 3,237,000 2,414,864.58 822,135.42 81,351,343

04-Sep-10 3,237,000 2,438,565.61 798,434.39 78,912,778

04-Okt-10 3,237,000 2,462,499.26 774,500.74 76,450,279

04-Nov-10 3,237,000 2,486,667.81 750,332.19 73,963,611

04-Des-10 3,237,000 2,511,073.57 725,926.43 71,452,537

04-Jan-11 3,237,000 2,535,718.86 701,281.14 68,916,818

04-Feb-11 3,237,000 2,560,606.04 676,393.96 66,356,212

85

04-Mar-11 3,237,000 2,585,737.47 651,262.53 63,770,475

04-Apr-11 3,237,000 2,611,115.56 625,884.44 61,159,359

04-Mei-11 3,237,000 2,636,742.73 600,257.27 58,522,617

04-Jun-11 3,237,000 2,662,621.41 574,378.59 55,859,995

04-Jul-11 3,237,000 2,688,754.09 548,245.91 53,171,241

04-Agt-11 3,237,000 2,715,143.25 521,856.75 50,456,098

04-Sep-11 3,237,000 2,741,791.42 495,208.58 47,714,306

04-Okt-11 3,237,000 2,768,701.12 468,298.88 44,945,605

04-Nov-11 3,237,000 2,795,874.93 441,125.07 42,149,730

04-Des-11 3,237,000 2,823,315.45 413,684.55 39,326,415

04-Jan-12 3,237,000 2,851,025.28 385,974.72 36,475,390

04-Feb-12 3,237,000 2,879,007.07 357,992.93 33,596,383

04-Mar-12 3,237,000 2,907,263.50 329,736.50 30,689,119

04-Apr-12 3,237,000 2,935,797.25 301,202.75 27,753,322

04-Mei-12 3,237,000 2,964,611.06 272,388.94 24,788,711

04-Jun-12 3,237,000 2,993,707.66 243,292.34 21,795,003

04-Jul-12 3,237,000 3,023,089.83 213,910.17 18,771,913

04-Agt-12 3,237,000 3,052,760.37 184,239.63 15,719,153

04-Sep-12 3,237,000 3,082,722.13 154,277.87 12,636,431

04-Okt-12 3,237,000 3,112,977.94 124,022.06 9,523,453

04-Nov-12 3,237,000 3,143,530.71 93,469.29 6,379,922

04-Des-12 3,237,000 3,174,383.34 62,616.66 3,205,539

04-Jan-13 3,237,000 3,205,538.78 31,461.22 0

Selain itu, perusahaan melakukan kredit kendaraan bermotor berupa 2 unit

Honda Revo sebanyak 10 kali angsuran dengan rincian sebagai berikut:

3. Kredit Kendaraan Bermotor 2 Unit Honda Revo

Jenis Aktiva Tetap : Honda Revo Jumlah Aktiva : 2 (Dua) unit Harga Perolehan : 22,816,400 Nilai Jaminan : 22,316,400 Hutang Bunga : 3,183,600 % Bunga : 30.014% (Bunga Per Tahun) Angsuran per bulan : 2,550,000

Skedul pembayaran kredit kendaraan bermotor berupa 2 unit Honda Revo

ditunjukkan pada Tabel IV.25 berikut ini.

86

Tabel IV.25 Skedul Pembayaran Kredit Motor

Tanggal Pembayaran Kredit Motor

Pokok Pinjaman Bunga Pinjaman Sisa

22,316,400

12-Sep-10 2,550,000

1,991,824.72 558,175.28 20,324,575

12-Okt-10 2,550,000

2,041,645.79 508,354.21 18,282,929

12-Nov-10 2,550,000

2,092,711.02 457,288.98 16,190,218

12-Des-10 2,550,000

2,145,053.49 404,946.51 14,045,165

12-Jan-11 2,550,000

2,198,705.14 351,294.86 11,846,460

12-Feb-11 2,550,000

2,253,698.72 296,301.28 9,592,761

12-Mar-11 2,550,000

2,310,067.78 239,932.22 7,282,693

12-Apr-11 2,550,000

2,367,846.73 182,153.27 4,914,847

12-Mei-11 2,550,000

2,427,070.84 122,929.16 2,487,776

12-Jun-11 2,550,000

2,487,776.25 62,223.75 0

Kredit kendraaan bermotor melalui lembaga pembiayaan (Adira Finance)

sehingga tidak dipotong PPh Pasal 23. Perbandingan rekonsiliasi fiskal tahun 2010 pada

saat sebelum dan sesudah dievaluasi dapat di lihat pada Lampiran 2. Penjelasan koreksi

adalah sebagai berikut:

1. Beban Telekomunikasi

Tunjangan karyawan berupa pengisian pulsa handphone dapat dibebankan sebagai

biaya rutin sebesar 50% berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor

SE-09/PJ.42/2002 sehingga biaya telekomunikasi harus dikoreksi positif Rp

11.500,00 (Rp 23.000,00 x 50%).

2. Beban Promosi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.03/2010, biaya promosi

dapat dikurangkan dari penghasilan bruto jika perusahaan membuat daftar nominatif

dan dilampirkan dalam SPT Tahunan PPh Badan. Daftar nominatif paling sedikit

harus memuat data penerima berupa nama, Nomor Pokok Wajib Pajak, alamat,

87

tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, normor bukti pemotongan dan

besarnya PPh yang dipotong.

3. Beban Penyusutan

Dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun 2010, penyusutan kendaraan berupa 2 unit

Toyota Avanza Type E dan 1 unit Daihatsu Gran Max yang masih dalam masa

leasing disusutkan perusahaan. Padahal, berdasarkan Pasal 16 ayat (1) huruf a

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991, lesee yang melakukan

transaksi finance lease tidak boleh melakukan penyusutan atas barang modal yang

disewagunausahakan sampai saat lessee membeli barang tersebut. Dengan demikian,

penyusutan kendaraan yang masih dalam status leasing (2 Unit Toyota Avanza dan 1

Unit Daihatsu Gran Max) harus dikurangkan dari penyusutan yang dilaporkan dalam

SPT PPh Tahunan Badan. Berikut ini adalah tabel penghitungan penyusutan

kendaraan yang ikut disusutkan perusahaan meskipun masih dalam masa leasing,

metode yang digunakan untuk penyusutan komersial maupun fiskal adalah garis

lurus.

Tabel IV.26 Penyusutan Fiskal Kendaraan Dalam Masa Leasing Tahun 2010

Jenis Aktiva Tanggal

Perolehan Harga

Perolehan Umur ekonomis Penyusutan

Komersial Fiskal Komersial Fiskal Toyota Avanza Type E

05 Jan 2010 127,100,000 8 8 15,887,500 15,887,500

Toyota Avanza Type E

05 Jan 2010 127,100,000 8 8 15,887,500 15,887,500

Daihatsu GrandMax

28 Jan 2010 103,200,000 8 8 11,825,000 12,900,000

Total 43,600,000 44,675,000

88

Dengan demikian, Jumlah penyusutan setelah koreksi adalah sebagai berikut:

Jumlah penyusutan fiskal dalam SPT PPh Tahunan 141,786,462 Koreksi positif (2 Unit Toyota Avanza & 1 Unit Daihatsu Gran Max) (44,675,000) Penyusutan setelah koreksi 97,111,462

4. Beban Amortisasi

Terdapat perbedaan masa manfaat amortisasi komersial dengan fiskal sehingga

beban amortisasi dikoreksi positif Rp7.897.406,00.

5. Pendapatan Bunga Bank

Pendapatan bunga bank dikenakan PPh final sehingga harus dikoreksi negatif

sebesar Rp1.337.493,00.

6. Rugi Pengalihan Aktiva Tetap

Terdapat perbedaan jumlah rugi pengalihan aktiva tetap yang terdapat dalam laporan

laba rugi dengan buku besar.

7. Biaya Pokok Pinjaman

Perlakuan perpajakan bagi lessor atas transaksi finance lease mengharuskan

pembebanan angsuran sewa guna usaha yang dibayar atau terutang kepada lessor

(angsuran pokok maupun bunga). Hal ini berbeda dengan perlakuan akuntansi

komersial yang diperlakukan sebagai pembayaran hutang, sedangkan bunganya

sebagai biaya atau dengan kata lain setiap pembayaran angsuran akan mengurangi

hutang pokok dan pembebanan bunga leasing sehingga perlu memasukkan angsuran

pokok sewa guna usaha sebagai biaya. Berikut ini adalah tabel perincian besarnya

pokok pinjaman sewa guna usaha di tahun 2010.

89

Tabel IV.27 Biaya Pokok Pinjaman Leasing Mobil Tahun 2010

Tanggal Lessor Keterangan Bunga

Pinjaman Pokok

Pinjaman Pembayaran

Leasing

05 Feb 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-2 (2 unit Avanza Type E) bulan Februari 2010

2,168,408 5,330,592 7,499,000

28 Feb 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-2 (1 unit Daihatsu Gran Max) bulan Februari 2010

937,230 2,299,770 3,237,000

05 Mar 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-3 (2 unit Avanza Type E) bulan Maret 2010

2,116,171 5,382,829 7,499,000

28 Mar 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-3 (1 unit Daihatsu Gran Max) bulan Maret 2010

914,658 2,322,342 3,237,000

05 Apr 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-4 (2 unit Avanza Type E) bulan April 2010

2,063,423 5,435,577 7,499,000

28 Apr 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-4 (1 unit Daihatsu Gran Max) bulan April 2010

891,865 2,345,135 3,237,000

05 Mei 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-5 (2 unit Avanza Type E) bulan Mei 2010

2,010,158 5,488,842 7,499,000

28 Mei 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-5 (1 unit Daihatsu Gran Max) bulan Mei 2010 Grand Max

868,849 2,368,151 3,237,000

05 Jun 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-6 (2 unit Avanza Type E) bulan Juni 2010

1,956,371 5,542,629 7,499,000

28 Jun 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-6 (1 unit Daihatsu Grand Max) bulan Juni 2010

845,606 2,391,394 3,237,000

05 Jul 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-7 (2 unit Avanza Type E) Juli 2010

1,902,057 5,596,943 7,499,000

28 Jul 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-7 (1 unit Daihatsu Gran Max) Bulan Juli 2010

822,135 2,414,865 3,237,000

05 Agt 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-8 (2 unit Avanza Type E) bulan Agustus 2010

1,847,211 5,651,789 7,499,000

28 Agt 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-8 (1 unit Daihatsu Gran Max) bulan Agustus 2010

798,434 2,438,566 3,237,000

05 Sep 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-9 (2 unit Avanza Type E) bulan September 2010

1,791,827 5,707,173 7,499,000

28 Sep 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-9 (1 unit Daihatsu Gran Max) bulan September 2010

774,501 2,462,499 3,237,000

05 Okt 2010 PT Clipan Finance

Angsuran ke-10 (2 unit Avanza Type E)

1,735,900 5,763,100 7,499,000

90

Indonesia, Tbk bulan Oktober 2010

28 Okt 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-10 (1 unit Daihatsu Gran Max) bulan Oktober 2010

750,332 2,486,668 3,237,000

05 Nov 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-11 (2 unit Avanza Type E) bulan November 2010

1,679,426 5,819,574 7,499,000

28 Nov 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-11 (1 unit Daihatsu Grand Max) bulan November 2010

725,926 2,511,074 3,237,000

05 Des 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-12 (2 unit Avanza Type E) bulan Desember 2010

1,622,398 5,876,602 7,499,000

28 Des 2010 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-12 (1 unit Daihatsu Gran Max) bulan Desember 2010

701,281 2,535,719 3,237,000

Total 29,924,167 88,171,833 118,096,000

Dengan demikian, angsuran pokok sebesar Rp88.171.833,00 harus dibebankan

sebagai biaya.

8. Biaya Sumbangan

Sumbangan yang dapat dibebankan adalah sumbangan dalam rangka

penanggulangan bencana nasional, penelitian dan pengembangan yang dilakukan di

Indonesia, dan sumbangan dalam fasilitas pendidikan sedangkan sumbangan yang

dibebankan oleh perusahaan tidak termasuk dari salah satu sumbangan tersebut

sehingga harus dikoreksi positif sebesar Rp4.800.000,00

Dengan demikian, aset pajak tangguhan tahun 2010 adalah Rp 79.686.502,00

(25% x Rp918.746.006,00).

91

IV.10 Evaluasi SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2010

Perusahaan telah menyampaikan SPT Tahunan Badan tahun 2010 pada tanggal

29 April 2011, namun perusahaan diminta untuk melengkapi SPT-nya karena tidak

melampirkan transkrip kutipan elemen-elemen dari laporan keuangan. Lalu, pada

tanggal 26 Mei 2011, perusahaan menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan yang sudah

lengkap ke KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga.

SPT Tahunan PPh Badan 2009 yang disampaikan lebih bayar dengan kredit

pajak sebagai berikut:

Kredit Pajak

PPh Pasal 22

(326,323)

PPh Pasal 25

-

Kurang (Lebih) Bayar Fiskal 2010

(326,323)

Atas PPh yang lebih dibayar perusahaan memohon restitusi. Setelah dilakukan

penelitian, kemudian diterbitkan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan

Pajak Penghasilan Pembayaran Pajak oleh Direktur Jenderal Pajak yang menyatakan

bahwa kepada perusahaan diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran

PPh tahun pajak 2010 sebesar Rp326.323,00. Pengembalian pendahuluan kelebihan

pembayaran pajak tersebut diperhitungkan terlebih dahulu dengan utang pajak.

92

IV.11 Evaluasi PPN Tahun 2010

Berikut ini adalah tabel penghitungan PPN kurang bayar/lebih bayar pada tahun

2010.

Tabel IV.28 Penghitungan PPN Terutang Tahun 2010

Masa Pajak

Pajak Keluaran Pajak Masukan Kurang Bayar

/ (Lebih Bayar) DPP PPN DPP PPN

Januari 2010 2,822,652 282,265 66,256,340 6,625,634 (6,343,369)

Februari 2010 14,006,000 1,400,600 163,879,410 16,387,941 (14,987,341)

Maret 2010 39,340,526 3,934,053 298,603,450 29,860,345 (25,926,292)

April 2010 58,226,759 5,822,676 436,918,050 43,691,805 (37,869,129)

Mei 2010 75,032,048 7,503,205 399,072,670 39,907,267 (32,404,062)

Juni 2010 91,814,122 9,181,412 352,134,450 35,213,445 (26,032,033)

Juli 2010 115,671,103 11,567,110 268,809,500 26,880,950 (15,313,840)

Agustus 2010 124,027,141 12,402,714 348,512,460 34,851,246 (22,448,532)

September 2010 109,086,292 10,908,629 253,182,190 25,318,219 (14,409,590)

Oktober 2010 139,623,540 13,962,364 176,974,140 17,697,414 (3,735,050)

November 2010 124,382,638 12,438,264 84,066,030 8,406,603 4,031,661

Desember 2010 138,599,504 13,859,950 124,640,830 12,464,083 1,395,867

Total 1,032,632,325 103,263,242 2,967,049,520 296,704,952 (193,441,710)

Selama tahun 2011, terdapat beberapa pembetulan SPT Masa PPN yang

disampaikan oleh perusahaan atas kemauan sendiri sehingga utang pajak perusahaan

menjadi:

93

Tabel IV.29 PPN Seharusnya Terutang Karena Pembetulan Tahun 2010

Masa Pajak Kurang Bayar / (Lebih Bayar)

Kurang Bayar / Lebih Bayar pada SPT Pembetulan

Kurang Bayar / Lebih Bayar karena Pembetulan

Januari 2010 (6,343,369)

(6,343,369)

Februari 2010 (14,987,341)

(14,987,341)

Maret 2010 (25,926,292)

(25,926,292)

April 2010 (37,869,129)

(37,869,129)

Mei 2010 (32,404,062)

(32,404,062)

Juni 2010 (26,032,033)

(26,032,033)

Juli 2010 (15,313,840)

(15,313,840)

Agustus 2010 (22,448,532)

(22,448,532)

September 2010 (14,409,590)

(14,409,590)

Oktober 2010 (3,735,050) 973,801 (4,708,851)

November 2010 4,031,661 9,263,982 (5,232,321)

Desember 2010 1,395,867 7,464,108 (6,068,241)

Total (193,441,710) 17,701,891 (211,143,601)

IV.11.1 Rekonsiliasi SPT PPh Badan dengan SPT PPN Tahun 2010

Berikut ini adalah ekualisasi penghasilan dengan PPN perusahaan tahun 2010.

Peredaran usaha menurut SPT PPh Badan 1,034,933,314 Jumlah keseluruhan peredaran usaha menurut SPT Masa PPN 1,032,632,325 Selisih 2,300,989

Pada tahun 2010, perusahaan menjual voucher corporate yang merupakan salah

satu promo perusahaan. Saat voucher tersebut terjual, perusahaan menganggapnya

sebagai pendapatan diterima di muka dan tidak menerbitkan faktur pajak. Perusahaan

baru menganggapnya sebagai pendapatan dan menerbitkan faktur pajak jika ada realisasi

pemakaian voucher oleh pembeli di outlet perusahaan yang tersebar di Jabodetabek. Hal

tersebut mengakibatkan omzet penjualan yang tercantum dalam SPT PPh Badan lebih

besar dari omzet penjualan SPT PPN. Seharusnya, perusahaan menerbitkan Faktur Pajak

94

saat terjadi penjualan voucher tersebut sesuai dengan Pasal 13 ayat (1a) huruf b Undang-

Undang Nomor 42 Tahun 2009: faktur pajak harus dibuat pada saat penerimaan

pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang

Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak.

IV.11.2 Penyetoran dan Pelaporan PPN Tahun 2010

Mulai 1 April 2010, saat penyetoran PPN dan pelaporan SPT Masa PPN yang

semula paling lambat tanggal 15 (lima belas) dan tanggal 20 (dua puluh) setelah Masa

Pajak berakhir sebagaimana diatur dalam Undang-Undang KUP, diperlonggar menjadi

paling lambat akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan tanggal setor dan lapor SPT Masa

PPN perusahaan selama tahun 2010.

Tabel IV.30 Tanggal Setor dan Lapor SPT Masa PPN Taun 2010

Masa Pajak Tanggal Setor Tanggal Lapor

Januari 2010 Tidak ada kurang bayar 17 Februari 2010

Februari 2010 Tidak ada kurang bayar 18 Maret 2010

Maret 2010 Tidak ada kurang bayar 21 April 2010

April 2010 Tidak ada kurang bayar 31 Mei 2010

Mei 2010 Tidak ada kurang bayar 30 Juni 2010

Juni 2010 Tidak ada kurang bayar 2 Agustus 2010

Juli 2010 Tidak ada kurang bayar 31 agustus 2010

Agustus 2010 Tidak ada kurang bayar 30 Setember 2010

September 2010 Tidak ada kurang bayar 27 Oktober 2010

Oktober 2010 Tidak ada kurang bayar 24 November 2010

November 2010 30 Desember 2010 31 Desember 2010

Desember 2010 27 Januari 2011 28 Januari 2011

95

Berdasarkan data tersebut, perusahaan terlambat menyampaikan SPT Masa PPN bulan

Maret 2010 sehingga dikenakan denda administrasi sebesar Rp 500.000,00.

IV.12 Evaluasi PPh Pasal 4 ayat (2) Tahun 2011

Berikut ini adalah PPh Final yang dipotong oleh perusahaan selama tahun 2011.

1. Masa Pajak Januari 2011

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp1.262.254,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 11 Februari 2011 dan melaporkan SPT

tanggal 9 Februari 2011, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.31 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Januari 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif Amount

9 Januari 2011 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Januari 2011

1,818,180 10% 181,818

9 Januari 2011 PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode Januari s.d. Maret 2011

3,600,000 10% 360,000

4 Januari 2011 PT Bangun Mustika Intipersada

Listrik dan Air Periode Desember 2010 dan Sewa Periode Januari 2011 (Outlet ITC Cipulir Mas)

1,000,000 10% 100,000

4 Januari 2011 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode 12 (Bulan Januari 2011)

1,136,360 10% 113,636

4 Januari 2011 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Januari 2011

2,000,000 10% 200,000

4 Januari 2011 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode Januari 2011

1,400,000 10% 140,000

9 Januari 2011 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode Januari 2011

1,668,000 10% 166,800

Total 12,622,540

1,262,254

Bukti pemotongan sejumlah 7 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

96

2. Masa Pajak Februari 2011

Pada masa pajak Februari 2011, perusahaan memotong PPh Final atas

penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan dan penghasilan dari usaha jasa

konstruksi.

a. Sewa Tanah dan Bangunan

Jumlah PPh Final atas sewa tanah dan bangunan yang dipotong oleh perusahaan

pada bulan Februari 2011 ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.32 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Februari 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Februari 2011 PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa Outlet ITC Cipulir Mas Periode Februari 2011 dan Listrik/Air Periode Januari 2011

1,000,000 10% 100,000

1 Februari 2011 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Februari 2011

1,818,180 10% 181,818

1 Februari 2011 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode Februari 2011

1,400,000 10% 140,000

1 Februari 2011 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Februari 2011

2,000,000 10% 200,000

1 Februari 2011 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode Februari 2011

1,136,360 10% 113,636

10 Februari 2011

PT Jakarta Sinar Intertrade

Sewa Outlet ITC Mangga Dua Periode 10 Februari 2011 s.d. 09 Mei 2011

3,560,000 10% 356,000

28 Februari 2011

PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode Februari 2011

1,537,500 10% 153,750

Total 12,452,040

1,245,204

97

b. Jasa Konstruksi

PT Kuat Andal Nan Gemilang sebagai penyedia jasa memiliki klasifikasi usaha

sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) huruf c PP No. 51 Tahun 2008 dengan tarif 3%

dari penghasilan bruto. Jumlah PPh Final atas jasa konstruksi yang dipotong perusahaan

pada bulan Februari 2011 ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.33 PPh Final atas Jasa Konstruksi Februari 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Deskripsi DPP Tarif PPh yang Dipotong

9 Februari 2011 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth Untuk Outlet Poins Square

10,638,189 3% 319,145

1 Februari 2011 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth Untuk Outlet Roda Mas

1,918,000 3% 57,540

1 Februari 2011 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth Untuk Outlet ITC Kuningan

10,638,189 3% 319,145

1 Februari 2011 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth Untuk Outlet La Piazza

12,178,189 3% 365,345

1 Februari 2011 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth Untuk Outlet ITC Permata Hijau

13,478,217 3% 404,346

2 Februari 2011 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth Untuk Outlet Mal Cinere

14,353,364 3% 430,600

10 Februari 2011

PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth Untuk Outlet ITC Mangga Dua

19,276,877 3% 578,306

10 Februari 2011

PT Kuat Andal Nan Gemilang

Booth Untuk Outlet ITC Cempaka Mas

19,462,383 3% 583,871

10 Februari 2011

PT Kuat Andal Nan Gemilang

Pekerjaan Outlet Bintaro Plaza

19,045,698 3% 571,371

Total 120,989,106

3,629,669

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp4.874.872,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 9 Maret 2011 dan melaporkan SPT

tanggal 16 Maret 2011. Bukti pemotongan sejumlah 10 lembar dilampirkan bersama

SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2).

Dalam buku besar perusahaan, penulis menemukan bahwa perusahaan membayar

imbalan atas sewa outlet Poins Square kepada PT Menara Prambanan tanggal 28

Februari 2011 sebesar Rp1.136.364,00 tetapi belum dilakukan pemotongan PPh Final

98

sehingga jumlah PPh Final yang telah disetorkan perusahaan masih kurang sebesar

Rp113.636,00. Jika dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, jumlah ini akan ditagihkan

kepada perusahaan (diterbitkan SKPKB) dan dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.

3. Masa Pajak Maret 2011

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp 4.362.436,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 08 April 2011 dan melaporkan SPT

tanggal 13 April 2011, yang perinciannya ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.34 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Maret 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

8 Maret 2011 PT Bumi Serpong Damai

Sewa Outlet ITC Bumi Serpong Damai Periode 01/03/11 s.d. 28/02/12

12,848,000 10% 1,284,800

1 Maret 2011 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Maret 2011

2,000,000 10% 200,000

1 Maret 2011 PT MBH Property

Sewa Outlet Mega Bekasi Hypermall Periode Maret s.d. Mei 2011

10,000,000 10% 1,000,000

1 Maret 2011 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode Maret 2011

1,136,360 10% 113,636

1 Maret 2011 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode Maret 2011

1,400,000 10% 140,000

1 Maret 2011 PT Matra Olahcipta

Sewa Outlet ITC Permata Hijau Periode Maret 2011 s.d. Februari 2012

11,680,000 10% 1,168,000

31 Maret 2011 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Maret 2011

2,000,000 10% 200,000

31 Maret 2011 PT Bangun Mustika Intipersada

Listrik dan Air Outlet ITC Cipulir Mas Periode Maret 2011 dan Sewa Outlet ITC Cipulir Mas Periode April 2011

1,000,000 10% 100,000

31 Maret 2011 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode Maret 2011

1,560,000 10% 156,000

Total 43,624,360

4,362,436

Bukti pemotongan sejumlah 9 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

99

4. Masa Pajak April 2011

Pada masa pajak April 2011, perusahaan memotong PPh Final atas penghasilan

dari persewaan tanah dan/atau bangunan dan penghasilan dari usaha jasa konstruksi.

a. Sewa Tanah dan Bangunan

Berikut ini adalah tabel PPh Final atas sewa tanah dan bangunan yang telah

dipotong oleh perusahaan pada bulan April 2011.

Tabel IV.35 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan April 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 April 2011 PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode April s.d. Juni 2011

3,640,000 10% 364,000

1 April 2011 PT Duta Pertiwi Sewa Outlet ITC Cempaka Mas Periode 25/03/11 s.d. 24/03/12

16,060,000 10% 1,606,000

1 April 2011 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode April 2011

1,136,364 10% 113,636

1 April 2011 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode April 2011

2,000,000 10% 200,000

1 April 2011 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode April 2011

1,560,000 10% 156,000

1 April 2011 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode April 2011

2,000,000 10% 200,000

30 April 2011 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode April 2011

1,498,500 10% 149,850

Total 27,894,864

2,789,486

b. Jasa Konstruksi

Sedangkan untuk jasa konstruksi, jumlah PPh Final yang telah dipotong oleh

perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.36 PPh Final atas Jasa Konstruksi April 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 April 2011 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Pekerjaan Outlet Gajah Mada Plaza

13,202,050 3% 396,062

Total 13,202,050

396,062

100

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp3.185.548,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 10 Mei 2011. Kemudian pada tanggal 11

May 2011 perusahaan mengajukan surat permohonan pemindahbukuan dengan

melampirkan asli SSP lembar ke-1 ke KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga karena

perusahaan salah mengisi kode jenis setoran untuk jenis pajak PPh Final dalam SSP.

Kode akun pajak dan kode jenis setoran yang tertulis di SSP adalah 411128-100.

Seharusnya, kode akun pajak dan kode jenis setoran tersebut adalah 411128-403 untuk

pembayaran PPh Final atas persewaan tanah dan/atau bangunan dan 411128-409 untuk

pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi. Permohonan tersebut

diproses lebih lanjut oleh KPP dan bukti pemindahbukuan diterima oleh perusahaan

pada tanggal 6 Juni 2011. Selanjutnya, perusahaan menyampaikan SPT Masa PPh Final

pada tanggal 20 Juni 2011 bersama lampiran bukti pemotongan sejumlah 8 lembar.

Dalam buku besar perusahaan, penulis menemukan bahwa perusahaan membayar

imbalan atas sewa outlet ITC Cipulir Mas kepada PT Bangun Mustika Intipersada

tanggal 30 April 2011 sebesar Rp1.000.000,00 tetapi belum dilakukan pemotongan PPh

Final sehingga jumlah PPh Final yang telah disetorkan perusahaan masih kurang sebesar

Rp100.00,00. Jika dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, jumlah ini akan ditagihkan

kepada perusahaan (diterbitkan SKPKB) dan dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.

5. Masa Pajak Mei 2011

Pada masa pajak Mei 2011, perusahaan memotong PPh Final atas penghasilan

dari persewaan tanah dan/atau bangunan dan penghasilan dari usaha jasa konstruksi.

a. Sewa Tanah dan Bangunan

Berikut ini adalah tabel PPh Final atas sewa tanah dan bangunan yang telah

dipotong oleh perusahaan pada bulan Mei 2011.

101

Tabel IV.37 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Mei 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Mei 2011 PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa Outlet ITC Cipulir Periode Juni 2011 dan Listrik/Air ITC Cipulir Mas Periode Mei 2011

1,000,000 10% 100,000

1 Mei 2011 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode 4 (Mei 2011)

1,136,360 10% 113,636

1 Mei 2011 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Mei 2011

2,000,000 10% 200,000

1 Mei 2011 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinerel Periode Mei 2011

1,700,000 10% 170,000

10 Mei 2011 PT Jakarta Sinar Intertrade

Sewa Outlet ITC Mangga Dua Periode 10/05/11 s.d. 09/08/11

3,680,000 10% 368,000

31 Mei 2011 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode Mei 2011

1,699,500 10% 169,950

Total 11,215,860 1,121,586

b. Jasa Konstruksi

Sedangkan untuk jasa konstruksi, jumlah PPh Final yang telah dipotong oleh

perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.38 PPh Final atas Jasa Konstruksi Mei 2011

Tanggal Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif Amount

1 Mei 211 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Pekerjaan Outlet Pusat Grosir Cililitan

17,092,423 3% 512,772

Total 17,092,423

512,772

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp1.634.358,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 10 Juni 2011 dan melaporkan SPT tanggal

14 Juni 2011. Bukti pemotongan sejumlah 7 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh

Final Pasal 4 ayat (2).

102

6. Masa Pajak Juni 2011

Pada masa pajak Juni 2011, perusahaan memotong PPh Final atas penghasilan

dari persewaan tanah dan/atau bangunan dan penghasilan dari usaha jasa konstruksi.

a. Sewa Tanah dan Bangunan

Berikut ini adalah tabel PPh Final atas sewa tanah dan bangunan yang telah

dipotong oleh perusahaan pada bulan Juni 2011.

Tabel IV.39 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Juni 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif Amount

1 Juni 2011 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Mei 2011

2,000,000 10% 200,000

1 Juni 2011 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Juni 2011

2,000,000 10% 200,000

1 Juni 2011 PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode Juni 2011

1,136,364 10% 113,636

1 Juni 2011 PT Agung Summarecon, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Juni 2011

2,000,000 10% 200,000

10 Juni 2011 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode Juni 2011

1,700,000 10% 170,000

10 Juni 2011 PT MBH Property

Sewa Outlet Mega Bekasi Hypermall Periode 28 Mei s.d. 27 Agustus 2011

10,192,800 10% 1,019,280

30 Juni 2011 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode Juni 2011

1,615,500 10% 161,550

30 Juni 2011 PT Bangun Mustika Intipersada

Sewa Outlet ITC Cipulir Mas Periode Juli 2011 dan Listrik/Air Periode Juni 2011

1,000,000 10% 100,000

9 Juni 2011 PT Central Prima Kelola

Sewa Outlet Central Park Periode I ( 1 Juli - 30 September 2011 )

10,800,000 10% 1,080,000

Total 32,444,664 3,244,466

103

b. Jasa Konstruksi

Sedangkan untuk jasa konstruksi, jumlah PPh Final yang telah dipotong oleh

perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.40 PPh Final atas Jasa Konstruksi Juni 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif Amount

1 Juni 2011 PT Kuat Andal Nan Gemilang

(Kuat Andal Nan Gemilang) Pekerjaan Outlet MBH PO/GMH/II/11-004

9,899,031 3% 296,971

Total

296,971

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp3.541.437,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 11 Juli 2011 dan melaporkan SPT tanggal

14 Juli 2011. Bukti pemotongan sejumlah 10 lembar dilampirkan bersama SPT Masa

PPh Final Pasal 4 ayat (2).

7. Masa Pajak Juli 2011

Pada masa pajak Juli 2011, perusahaan memotong PPh Final atas penghasilan

dari persewaan tanah dan/atau bangunan dan penghasilan dari usaha jasa konstruksi.

a. Sewa Tanah dan Bangunan

Berikut ini adalah tabel PPh Final atas sewa tanah dan bangunan yang telah

dipotong oleh perusahaan pada bulan Juli 2011.

104

Tabel IV.41 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Juli 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Juli 2011 PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode Juli - September 2011

3,680,000 10% 368,000

1 Juli 2011 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Juli 2011

2,000,000 10% 200,000

1/7/2011 PT Menara Prambanan

Angsuran Ke-6 Sewa Outlet Poins Square Periode Juli 2011

1,136,360 10% 113,636

10 Juli 2011 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal cinere Periode Juli 2011

1,700,000 10% 170,000

1 Juli 2011 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Juli 2011

2,000,000 10% 200,000

1 Juli 2011 PT Jaya Real Property, Tbk

Pembayaran Sewa Outlet Bintaro Plaza Periode Juli 2011 (Angsuran ke-1 dari 7 Kali)

3,800,000 10% 380,000

31 Juli 2011 PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Periode Juli 2011

1,716,000 10% 171,600

31 Juli 2011 PT Bangun Mustika Intipersada

Listrik/Air Periode Juli 201 dan Sewa Outlet ITC Cipulir Mas Periode Agustus 2011

1,000,000 10% 100,000

Total 17,032,360

1,703,236

b. Jasa Konstruksi

Sedangkan untuk jasa konstruksi, jumlah PPh Final yang telah dipotong oleh

perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.42 PPh Final atas Jasa Konstruksi Juli 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Juli 2011 PT Kuat Andal Nan Gemilang

Pekerjaan Outlet ITC Permata Hijau (Pindahan Outlet) PO GMH/II/11-005

9,376,134 3% 281,284

Total 9,376,134

281,284

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp1.984.520,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 10 Agustus 2011 dan melaporkan SPT

105

tanggal 15 Agustus 2011. Bukti pemotongan sejumlah 9 lembar dilampirkan bersama

SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2).

Dalam buku besar perusahaan, penulis menemukan bahwa perusahaan membayar

imbalan atas sewa outlet ITC Cipulir Mas kepada PT Bangun Mustika Intipersada

tanggal 31 Juli 2011 sebesar Rp1.000.000,00 tetapi belum dilakukan pemotongan PPh

Final sehingga jumlah PPh Final yang telah disetorkan perusahaan masih kurang sebesar

Rp100.000,00. Jika dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, jumlah ini akan ditagihkan

kepada perusahaan (diterbitkan SKPKB) dan dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.

8. Masa Pajak Agustus 2011

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp3.412.490,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 9 September 2011 dan melaporkan SPT

tanggal 15 September 2011, yang perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.43 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Agustus 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Agustus 2011 PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Agustus 2011

2,000,000 10% 200,000

1 Agustus 2011 PT Menara Prambanan

Angsuran ke-7 Sewa Outlet Poins Square Periode Agustus 2011

1,136,360 10% 113,636

1 Agustus 2011 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode 1 Agustus s.d. 18 Agustus 2011

2,083,870 10% 208,387

1 Agustus 2011 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode Agustus 2011

1,700,000 10% 170,000

1 Agustus 2011 PT Jaya Real Property

Sewa Outlet Bintaro Plaza Bulan Agustus 2011 (Angsuran ke-2 dari 7 Kali Angsuran)

2,533,340 10% 253,334

10 Agustus 2011

PT Jakarta Sinar Intertrade

Sewa Outlet ITC Mangga Dua Periode 10/08/11 s.d. 09/11/11

3,680,000 10% 368,000

31 Agustus 2011

PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Bulan September 2011

2,193,000 10% 219,300

106

Total 15,326,570 1,532,657

Bukti pemotongan sejumlah 7 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

9. Masa Pajak September 2011

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp2.691.340,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 7 Oktober 2011 dan melaporkan SPT

tanggal 12 Oktober 2011, yang perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.44 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan September 2011

Tanggal Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 September 2011

PT MBH Property

Pembayaran Sewa Outlet Mega Bekasi Hypermall Periode 28 Agustus s.d. 27 Desember 2011

15,666,900 10% 1,566,690

1 September 2011

PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Periode Bulan September 2011

2,000,000 10% 200,000

1 September 2011

PT Menara Prambanan

Angsuran ke-8 Sewa Outlet Poins Square Periode Bulan September 2011

1,136,360 10% 113,636

1 September 2011

PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode Bulan September 2011

1,700,000 10% 170,000

1 September 2011

PT Jaya Real Property, Tbk

Outlet Bintaro Plaza Bulan September 2011 (Angsuran ke-3 dari 7 Kali Angsuran)

2,533,340 10% 253,334

1 September 2011

PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Bulan September 2011

1,676,800 10% 167,680

1 September 2011

PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Bulan September 2011

2,200,000 10% 220,000

Total 26,913,400

2,691,340

Bukti pemotongan sejumlah 7 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

107

10. Masa Pajak Oktober 2011

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp3.412.490,00

menggunakan SSP ke Bank Mandiri pada tanggal 9 November 2011 dan melaporkan

SPT tanggal 15 November 2011 yang perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.45 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Oktober 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Oktober 2011 PT Menara Prambanan

Angsuran ke-9 Sewa Outlet Poins Square Bulan Oktober 2011

1,136,360 10% 113,636

1 Oktober 2011 PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Periode Oktober 2011

2,200,000 10% 220,000

1 Oktober 2011 PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode Oktober s.d. Desember 2011

3,680,000 10% 368,000

1 Oktober 2011 PT Caturmas Karsaudara

Sewa Outlet Plaza Kenari Mas

10,000,000 10% 1,000,000

1 Oktober 2011 PT Central Prima Kelola

Sewa Outlet Central Park Periode II (1 Oktober – 31 Desember 2011)

10,800,000 10% 1,080,000

1 Oktober 2011 PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode Oktober 2011

1,700,000 10% 170,000

1 Oktober 2011 PT Jaya Real Property, Tbk

Sewa Outlet Bintaro Plaza Periode Oktober 2011

2,533,333 10% 253,334

31 Oktober 2011

PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Bulan Oktober 2011

2,075,200 10% 207,520

Total 34,124,893

3,412,490

Bukti pemotongan sejumlah 8 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

Dalam buku besar perusahaan, penulis menemukan bahwa perusahaan membayar

imbalan atas sewa outlet Gajah Mada Plaza kepada PT Graha Baru Raya tanggal 31

Oktober 2011 sebesar Rp2.000.000,00 tetapi belum dilakukan pemotongan PPh Final

sehingga jumlah PPh Final yang telah disetorkan perusahaan masih kurang sebesar

108

Rp200.000,00. Jika dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, jumlah ini akan ditagihkan

kepada perusahaan (diterbitkan SKPKB) dan dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.

11. Masa Pajak November 2011

Perusahaan telah menyetorkan PPh Final sejumlah Rp1.324.962,00

menggunakan SSP ke Bank BNI pada tanggal 9 Desember 2011 dan melaporkan SPT

tanggal 15 Desember 2011, yang perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.46 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan November 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 November 2011

PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Bulan November 2011

1,999,920 10% 199,992

1 November 2011

PT Menara Prambanan

Angsuran ke-10 Sewa Outlet Poins Square Bulan November 2011

1,136,364 10% 113,636

1 November 2011

PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Bulan November 2011

2,200,000 10% 220,000

1 November 2011

PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode November 2011

1,700,000 10% 170,000

1 November 2011

PT Jaya Real Property, Tbk

Sewa Outlet Bintaro Plaza Periode November 2011

2,533,334 10% 253,334

1 November 2011

PT Jakarta Sinar Intertrade

Sewa Outlet ITC Mangga Dua Periode 10/11/11 s.d. 09/02/2012

3,680,000 10% 368,000

Total 13,249,618

1,324,962

Bukti pemotongan sejumlah 6 lembar dilampirkan bersama SPT Masa PPh Final Pasal 4

ayat (2).

109

12. Masa Pajak Desember 2011

Pada tanggal 13 Januari 2012, perusahaan mengajukan surat permohonan

pemindahbukuan PPh Final Pasal 4 ayat (2) masa pajak Desember 2011 karena adanya

kesalahan pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas sewa tanah dan/atau bangunan

untuk masa pajak Desember 2011, dengan melampirkan asli SSP lembar ke-1 senilai

Rp4.010.328,00 dan tanggal pembayaran 9 Januari 2012 ke KPP Pratama Gambir Tiga.

Menurut perusahaan, seharusnya jumlah pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) senilai

Rp4.010.328,00 tersebut terdiri dari:

a. pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas sewa tanah dan bangunan sebesar

Rp3.060.328,00, dan

b. pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi sebesar Rp950.000,00.

Perusahaan telah menyampaikan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) masa

pajak Desember 2011 pada tanggal 16 Januari 2012. Di dalam SPT tersebut, nilai objek

pajak final yang dikenakan PPh Final Pasal 4 ayat (2) seluruhnya berjumlah Rp

Rp61.066.482,00 dengan nilai PPh Final Pasal 4 ayat (2) senilai Rp 4.006.647,00,

dengan rincian dapat dilihat masing-masing pada tabel berikut:

110

a. Sewa Tanah dan Bangunan

Tabel IV.47 PPh Final atas Sewa Tanah dan Bangunan Desember 2011

Tanggal Bukti Pemotongan

Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

1 Desember 2011

PT Graha Baru Raya

Sewa Outlet Gajah Mada Plaza Bulan Desember 2011

2,066,584 10% 206,658

1 Desember 2011

PT Menara Prambanan

Sewa Outlet Poins Square Periode Desember 2011

1,136,364 10% 113,636

1 Desember 2011

PT Summarecon Agung, Tbk

Sewa Outlet La Piazza Bulan Desember 2011

2,200,000 10% 220,000

1 Desember 2011

PT Prima Graha Citra

Sewa Outlet Pusat Grosir Cililitan Bulan Desember 2011

2,163,200 10% 216,320

1 Desember 2011

PT Jaya Real Property, Tbk

Sewa Outlet Bintaro Plaza Periode Desember 2011

2,533,334 10% 253,333

8 Desember 2011

PT Perwita Margasakti

Sewa Outlet ITC Kuningan Periode Januari s.d. Maret 2012

3,600,000 10% 360,000

1 Desember 2011

PT Mega Pasanggrahan Indah

Sewa Outlet Mal Cinere Periode Desember 2011

1,700,000 10% 170,000

19 Desember 2011

PT MBH Property

Sewa Outlet Mega Bekasi Hypermall Periode Tanggal 28/12/11 s.d. 27/04/12

15,667,000 10% 1,566,700

Total 31,066,482

3,106,647

b. Jasa Konstruksi

Tabel IV.48 PPh Final atas Jasa Konstruksi Desember 2011

Tanggal Pihak yang Dipotong

Keterangan DPP Tarif PPh yang Dipotong

12 Desember 2011

PT Kuat Andal Nan Gemilang

Pekerjaan Outlet Central Park PO/11-540/kang/XII/11

15,000,000 3% 450,000

12 Desember 2011

PT Kuat Andal Nan Gemilang

Pekerjaan Outlet Central Park PO/11-540/kang/XII/11

15,000,000 3% 450,000

Total 30,000,000

900,000

Karena terdapat perbedaan rincian nilai PPh Final Pasal 4 ayat (2) antara yang tercantum

di surat permohonan perusahaan dengan yang dilaporkan di SPT Masa PPh Final Pasal 4

111

ayat (2) masa pajak Desember 2011, permohonan pemindahbukuan tersebut tidak dapat

diproses lebih lanjut oleh KPP.

Penulis menemukan adanya selisih jumlah PPh Final atas sewa tanah dan

bangunan yang tercantum di surat permohonan dengan yang dilaporkan di SPT Masa

PPh Final karena pemotongan PPh Final sebesar Rp216.319,00 atas penghasilan sewa

outlet di Pusat Grosir Cililitan yang diterima PT Prima Graha Citra ditiadakan, dan

digantikan dengan PPh Final sebesar Rp220.000,00 atas sewa outlet La Piazza Periode

2011 yang diterima PT Summarecon Agung, Tbk, yang sebelumnya sudah dimasukkan

ke daftar bukti pemotongan oleh perusahaan, sehingga terjadi penginputan ganda PPh

Final sebesar Rp220.000,00 dan kelebihan setor sebesar Rp3.681,00. Hal ini

mengakibatkan jumlah PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas sewa tanah dan bangunan yang

sebelumnya sebesar Rp3.106.647 menjadi Rp3.110.328,00. Sedangkan untuk PPh Final

Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi, jumlahnya harus sesuai dengan bukti potong, yaitu

Rp900.00,00. Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa jumlah PPh Final yang

dilaporkan dalam SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak 2011 sudah benar.

112

IV.12.1 Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2) Tahun 2011

Tabel berikut ini menunjukkan tanggal setor dan tanggal lapor PPh Pasal 4 ayat

(2) selama tahun 2011.

Tabel IV.49 Tanggal Setor dan Lapor SPT Masa PPh Final Tahun 2011

Masa Pajak PPh Pasal 4 ayat (2)

Tanggal Setor

Tanggal Lapor Sewa Tanah

dan Bangunan Jasa

Konstruksi Total

Januari 2011 1,262,254 1,262,254 09 Feb 11 11 Feb 11 Februari 2011 1,245,204 3,629,669 4,874,873 09 Mar 11 16 Mar 11 Maret 2011 4,362,436 4,363,436 08 Apr 11 13 Apr 11 April 2011 2,789,486 396,062 3,185,548 10 Mei 11 20 Jun 11 Mei 2011 1,121,586 512,773 1,634,359 10 Jun 11 14 Jun 11 Juni 2011 3,244,466 296,971 3,541,437 11 Jul 11 14 Jul 11 Juli 2011 1,703,236 281,284 1,984,520 10 Agt 11 15 Agt 11 Agustus 2011 1,532,657 1,532,657 09 Sep 11 15 Sep 11 September 2011 2,691,340 2,691,340 07 Okt 11 12 Okt 11 Oktober 2011 3,412,490 3,412,000 09 Nov 11 15 Nov 11 November 2011 1,324,962 1,324,962 09 Des 11 15 Des 11 Desember 2011 3,106,647 900,000 09 Jan 12 16 Jan 12

Perusahaan terlambat menyetorkan PPh Final pada masa pajak Juni 2011 sehingga atas

keterlambatan itu dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2% sebulan sebesar

Rp70.829,00.

IV.13 Evaluasi PPh Pasal 22 Tahun 2011

Perusahaan melakukan impor barang berupa komponen mesin pada tanggal 4

Januari 2011 dengan nilai impor Rp4.270.000,00. Atas impor barang tersebut,

perusahaan dipungut PPh Pasal 22 oleh Direktorat Bea dan Cukai sebesar Rp320.000,00.

Namun, PPh Pasal 22 tersebut tidak dilaporkan perusahaan sebagai kredit pajak dalam

SPT Tahunan PPh Badan 2011 untuk menghindari lebih bayar pada SPT Tahunan yang

menyebabkan dilakukannya pemeriksaan pajak.

113

IV.14 Evaluasi PPh Pasal 23 Tahun 2011

Perusahaan melakukan pembayaran mesin fotokopi sebesar Rp 690.000,00

kepada PT Perdana Jatiputra setiap bulan dan pembayaran bagi hasil (profit sharing)

atas penitipan helm di outlet Central Park kepada PT Central Prima Kelola dengan

pembagian 85% untuk PT Central Prima kelola dan 15% untuk perusahaan dari bulan

Juli 2011 hingga Desember 2011. Tabel berikut ini menunjukkan rincian PPh Pasal 23

terutang perusahaan yang telah perusahaan setor dan laporkan selama tahun 2011.

Tabel IV.50 PPh Pasal 23 Tahun 2011

Tanggal Pemotongan

Pihak yang Dipotong Keterangan DPP Tarif

PPh yang Dipotong

06 Jan 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Desember 2010

690,000 2% 13,800

02 Feb 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Januari 2011

690,000 2% 13,800

02 Mar 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Februari 2011

690,000 2% 13,800

04 Apr 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Maret 2011

690,000 2% 13,800

03 May 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Periode April 2011

690,000 2% 13,800

22 Jun 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Periode Juni 2011

690,000 2% 13,800

05 Jul 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Periode Juli 2011

690,000 2% 13,800

10 Aug 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Bulan Agustus 2011

690,000 2% 13,800

06 Sep 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan September 2011

690,000 2% 13,800

30 Sep 2011 PT Central Prima Kelola

Bagi Hasil Periode Bulan Agustus 2011

565,173 2% 11,303

04 Oct 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Bulan Oktober 2011

690,000 2% 13,800

17 Nov 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan November 2011

690,000 2% 13,800

23 Dec 2011 PT Perdana Jatiputra

Sewa Mesin Fotokopi Pemakaian Bulan Desember 2011

690,000 2% 13,800

Total 8,845,173

176,903

114

Seluruh pihak yang dipotong memiliki NPWP sehingga tarif pemotongan tidak

dinaikkan 100%. Penghasilan dari bagi hasil merupakan penghasilan sehubungan

dengan penggunaan harta yang dikenakan PPh Pasal 23 dengan tarif 2% dari jumlah

bruto dan perusahaan hanya memotong PPh atas penghasilan tersebut di bulan

September 2011 karena permintaan dari PT Central Prima Kelola. Sehingga PPh Pasal

23 yang terutang oleh perusahaan tidak disetor dan dilaporkan perusahaan pada masa

pajak Juli, Agustus, Oktober, November, dan Desember sebesar Rp11.303,00 setiap

bulannya tahun 2011. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-

10/PJ.313/1992 tanggal 30 Maret 1992, terhadap pemotong PPh Pasal 23/26 yang tidak

memotong dan atau menyetorkan PPh Pasal 23/26, sesuai dengan Pasal 13 dan Pasal 14

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 harus diterbitkan SKP dan atau STP. Penerbitan

SKP harus berpedoman pada Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-08/PJ.22/1989

tanggal 31 Januari 1989 dengan cara:

a. Mengirimkan Surat Teguran dengan diberi batas waktu penyampaian SPT Masa PPh

Pasal 23/26;

b. Apabila wajib pajak tidak memenuhi Surat Teguran, maka diterbitkan Surat

Ketetapan Pajak (SKP) ditambah dengan sanksi 100% sesuai dengan Pasal 13 ayat

(3) huruf b Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 dan denda administrasi Rp.

10.000,00 sesuai dengan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983.

c. Apabila setelah menerima Surat Teguran kemudian wajib pajak menyetor dan

melaporkan PPh Pasal 23/26, maka jika wajib pajak belum melunasi sanksi bunga

karena terlambat membayar, KPP harus menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) atas

sanksi bunga ex Pasal 9 ayat (1) dan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

115

yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun

2009.

Perusahaan menerima penghasilan atas penyediaan promosi untuk penjualan

produk Penlube di area outlet Mr. Helm Poins Square periode Oktober-Desember 2011

dan Kenari Plaza periode November-Desember 2011 dari PT Eka Sejahtera Abadi

sehingga dilakukan pemotongan PPh Pasal 23 yang menjadi kredit pajak perusahaan,

dengan rincian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel IV.51 Kredit Pajak PPh Pasal 23 Tahun 2011

Tanggal Bukti Potong

Pemotong DPP Tarif PPh yang Dipotong

28 Oktober 2011 PT Eka Sejahtera Abadi 9,000,000 2% 180,000 30 Januari 2011 PT Eka Sejahtera Abadi 9,000,000 2% 180,000

Total 18,000,000 360,000

Bukti pemotongan PPh Pasal 23 telah diserahkan kepada perusahaan namun

perusahaan tidak mengkreditkan PPh Pasal 23 tersebut di SPT Tahunan Badan untuk

menghindari SPT lebih bayar pada SPT Tahunan PPh Badan yang menyebabkan

dilakukannya pemeriksaan pajak.

IV.14.1 Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 23 Tahun 2011

PPh Pasal 23 yang dipotong oleh pemotong PPh harus disetor paling lambat

tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan dilaporkan paling

lambat tanggal 20 setelah masa pajak berakhir. Tabel berikut ini menunjukkan tanggal setor

dan lapor PPh Pasal 23 yang telah dipotong oleh perusahaan selama tahun 2011.

116

Tabel IV.52 Tanggal Setor dan Lapor SPT Masa PPh Pasal 23 Tahun 2011

Masa Pajak PPh yang dipotong Tanggal Setor Tanggal Lapor

Januari 2011 13,800 9 Februari 2011 11 Februari 2011

Februari 2011 13,800 9 Maret 2011 16 Maret 2011

Maret 2011 13,800 8 April 2011 13 April 2011

April 2011 13,800 10 Mei 2011 11 Mei 2011

Mei 2011 13,800 10 Juni 2011 14 Juni 2011

Juni 2011 13,800 11 Juli 2011 14 Juli 2010

Juli 2011 13,800 10 Agustus 2011 15 Agustus 2011

Agustus 2011 13,800 9 September 2011 15 September 2010

September 2011 25,103 7 Oktober 2011 12 Oktober 2011

Oktober 2011 13,800 9 November 2011 15 November 2011

November 2011 13,800 9 Desember 2011 15 Desember 2011

Desember 2011 13,800 9 Januari 2012 16 Januari 2012

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa tidak ada keterlambatan setor atau lapor SPT

Masa PPh Pasal 23 untuk tahun 2011 sehingga perusahaan tidak terkena sanksi

administrasi.

Untuk masa pajak Juni 2011, tanggal jatuh tempo penyetoran adalah 10 Juli 2011

yang merupakan hari libur (Minggu) sehingga penyetoran dilakukan pada hari kerja

berikutnya atau hari Senin, 11 Juli 2011.

IV.15 Evaluasi Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2011

Perbandingan rekonsiliasi fiskal tahun 2011 sebelum dan setelah evaluasi dapat

dilihat pada Lampiran 3.

Untuk tujuan perpajakan, tidak semua biaya dapat dikurangkan. Sesuai dengan

ketentuan Pasal 6 ayat (1), Undang-Undang PPh Tahun 2008 secara umum, biaya yang

dapat dikurangkan antara lain biaya yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan,

117

menagih, dan menelihara penghasilan. Berikut ini adalah biaya-biaya pengurang bruto

menurut fiskal.

1. Beban Promosi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.03/2010, biaya promosi

dapat dikurangkan dari penghasilan bruto jika perusahaan membuat daftar nominatif

dan dilampirkan dalam SPT Tahunan PPh Badan. Daftar nominatif paling sedikit

harus memuat data penerima berupa nama, Nomor Pokok Wajib Pajak, alamat,

tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, normor bukti pemotongan dan

besarnya PPh yang dipotong. Karena perusahaan tidak membuat daftar nominatif,

maka biaya promosi tidak dapat dibiayakan dan harus dikoreksi positif.

2. Beban Penyusutan

Kendaraan berupa 2 unit Toyota Avanza Type E dan 1 unit Daihatsu Gran Max yang

masih dalam masa leasing disusutkan oleh perusah Tahunan PPh badan dalam SPT.

Padahal, berdasarkan Pasal 16 ayat (1) huruf a Keputusan Menteri Keuangan Nomor

1169/KMK.01/1991, lessee yang melakukan transaksi finance lease tidak boleh

melakukan penyusutan atas barang modal yang disewagunausahakan sampai saat

lessee membeli barang tersebut. Sehingga perlu dilakukan koreksi positif terhadap

rekonsiliasi fiskal perusahan tahun 2011. Berikut ini adalah beban penyusutan yang

dibiayakan sebelum dilakukan evaluasi. Metode peyusutan yang digunakan baik

komersial maupun fiskal adalah garis lurus.

118

Tabel IV.53 Penyusutan Fiskal Kendaraan Dalam Masa Leasing Tahun 2011

Jenis Aktiva Tanggal Perolehan

Harga Perolehan

Umur Ekonomis Penyusutan

Komersial Fiskal Komersial Fiskal

Toyota Avanza Type E

05 Jan 2010 127,100,000 8 8 15,887,500 15,887,500

Toyota Avanza Type E

05 Jan 2010 127,100,000 8 8 15,887,500 15,887,500

Daihatsu GrandMax 28 Jan 2010 103,200,000 8 8 12,900,000 12,900,000

Total 44,675,000 44,675,000

Jumlah penyusutan fiskal dalam SPT PPh Tahunan 190,109,242 Koreksi positif (2 Unit Toyota Avanza & 1 Unit Daihatsu Gran Max) (44,675,000) Penyusutan setelah koreksi 145,434,242

3. Pendapatan Bunga Bank

Pendapatan bunga bank dikenakan PPh Final sehingga harus dikorekasi negatif

sebesar Rp 566.310,00.

4. Biaya Pokok Pinjaman

Perlakuan perpajakan bagi lessor atas transaksi finance lease mengharuskan

pembebanan angsuran sewa guna usaha yang dibayar atau terutang kepada lessor

(angsuran pokok maupun bunga). Hal ini berbeda dengan perlakuan akuntansi

komersial yang diperlakukan sebagai pembayaran hutang, sedangkan bunganya

sebagai biaya atau dengan kata lain setiap pembayaran angsuran akan mengurangi

hutang pokok dan pembebanan bunga leasing sehingga perlu memasukkan angsuran

pokok sewa guna usaha sebagai biaya. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan

perincian besarnya pokok pinjaman.

119

Tabel IV.54 Biaya Pokok Pinjaman Leasing Mobil Tahun 2011

Tanggal Lessor Keterangan Bunga

Pinjaman Bunga Pokok

Pembayaran Leasing

05 Jan 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-13 (2 Unit Avanza Type E) Bulan Januari 2011

1,564,811 5,934,189 7,499,000

28 Jan 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-9 (1 Unit Daihatsu Gran Max) Bulan Januari 2011

676,394 2,560,606 3,237,000

05 Feb 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-14 (2 Unit Avanza Type E) bulan Februari 2011

1,506,660 5,992,340 7,499,000

28 Feb 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-10 (1 Unit Daihatsu Gran Max) Bulan Februari 2011

651,263 2,585,737 3,237,000

05 Mar 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-15 (2 Unit Avanza Type E) Bulan Maret 2011

1,447,939 6,051,061 7,499,000

28 Mar 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-11 (1 Unit Gran Max Bulan) Maret 2011

625,884 2,611,116 3,237,000

05 Apr 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-16 (2 Unit Avanza Type E) Bulan April 2011

1,388,642 6,110,358 7,499,000

28 Apr 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-12 (1 Unit Dauhatsu Gran Max) Bulan April 2011

600,257 2,636,743 3,237,000

05 May 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-17 (2 Unit Avanza Type E) Bulan Mei 2011

1,328,765 6,170,235 7,499,000

28 May 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-13 (1 Unit Daihatsu Gran Max Bulan Mei 2011

574,379 2,662,621 3,237,000

05 Jun 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-18 (2 Unit Avanza Type E) Bulan Juni 2011

1,268,301 6,230,699 7,499,000

28 Jun 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-14 (1 Unit Daihatsu Gran Max) Bulan Juni 2011

548,246 2,688,754 3,237,000

05 Jul 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran Ke-19 (2 Unit Avanza Type E) Bulan Juli 2011

1,144,000 6,355,000 7,499,000

28 Jul 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-15 (1 Unit Daihatsu Gran Max) Bulan Juli 2011

521,857 2,715,143 3,237,000

05 Aug 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-20 (2 Unit Avanza Type E) bulan Agustus 2011

1,145,589 6,353,411 7,499,000

28 Aug 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-16 (1 Unit Daihatsu Gran Max) Bulan Agustus 2011

495,209 2,741,791 3,237,000

05 Sep 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-21 (2 Unit Avanza Type E) Bulan September 2011

1,083,330 6,415,670 7,499,000

120

28 Sep 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-17 (1 Unit Daihatsu Gran Max) Bulan September 2011

468,299 2,768,701 3,237,000

05 Oct 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-22 (2 Unit Avanza Type E) Bulan Oktober 2011

1,020,460 6,478,540 7,499,000

28 Oct 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-18 (1 Unit Daihatsu Grand Max) Bulan Oktober 2011

441,125 2,795,875 3,237,000

05 Nov 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-23 (2 Unit Type E) Bulan November 2011

956,975 6,542,025 7,499,000

28 Nov 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-19 (1 Unit Daihatsu Gran Max) Bulan November 2011

413,685 2,823,315 3,237,000

05 Dec 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-24 (2 Unit Avanza Type E) Bulan Desember 2011

892,867 6,606,133 7,499,000

28 Dec 2011

PT Clipan Finance Indonesia, Tbk

Angsuran ke-20 (1 Unit Daihatsu Gran Max) Bulan Desember 2011

385,975 2,851,025 3,237,000

Total 21,150,910 107,681,090 128,832,000

Dengan demikian, angsuran pokok sebesar 107,681,000 dijadikan sebagai biaya.

5. Biaya Sumbangan

Sumbangan yang dapat dibebankan adalah sumbangan dalam rangka

penanggulangan bencana nasional, penelitian dan pengembangan yang dilakukan di

Indonesia, dan sumbangan dalam fasilitas pendidikan sedangkan sumbangan yang

dibebankan oleh perusahaan tidak termasuk dari salah satu sumbangan tersebut

sehingga harus dikoreksi positif sebesar Rp 2.401.974,00

IV.16 Evaluasi SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2011

Pada SPT Tahunan PPh Badan tahun 2011 tidak terdapat kredit pajak yang

seharusnya dapat dikreditkan sebagai berikut.

Kredit Pajak: PPh Pasal 22 360,000 PPh Pasal 23 360,000

Jumlah 680,000

121

Dengan demikian, status SPT Tahunan PPh Badan seharusnya lebih bayar.

SPT Tahunan di sampaikan pada tanggal 30 April 2011 ke KPP Pratama Jakarta

Senen. Tanggal tersebut tidak melewati batas waktu penyampaian SPT Tahunan

sehingga perusahaan tidak terkena sanksi administrasi.

IV.17 Evaluasi PPN Tahun 2011

Tabel berikut ini menunjukkan PPN terutang perusahaan selama tahun 2011.

Tabel IV.55 Penghitungan PPN Terutang Tahun 2011

Masa Pajak Pajak Keluaran Pajak Masukan

Kurang Bayar / (Lebih Bayar)

Kurang Bayar /

Lebih Bayar pada SPT

yang Dibetulkan

Kurang Bayar / Lebih Bayar karena Pembetulan

Januari 2011 98,229,634 1,952,046 7,870,918

Februari 2011 84,205,926 4,113,117 4,307,476

Maret 2011 86,079,492 4,961,866 3,646,083

April 2011 88,016,136 4,220,227 4,581,387

Mei 2011 93,812,113 3,246,044 6,135,167

Juni 2011 73,642,646 5,261,770 2,102,494 2,670,625 (568,131)

Juli 2011 83,021,806 3,271,142 5,031,039 4,462,909 568,130

Agustus 2011 86,498,029 2,605,114 6,044,689

September 2011 80,772,727 5,561,115 2,516,158

Oktober 2011 91,758,181 4,440,015 4,735,803

November 2011 90,189,091 2,782,309 6,236,600 6,194,146 42,454

Desember 2011 112,170,000 8,992,590 2,224,410

Total 1,068,395,782 51,407,354 55,432,224 13,327,680 42,453

Selama tahun 2011, terdapat beberapa pembetulan SPT Masa PPN yang disampaikan

oleh perusahaan, antara lain pada masa pajak Juni, Juli, dan November. Pembetulan

dilakukan atas kemauan sendiri. Berdasarkan Pasal 8 ayat (2a) UU KUP, pembetulan

SPT Masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar dikenai sanksi

122

administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang

kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal

pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan. Dengan demikian,

perusahaan dikenakan bunga Rp 11.363,00 (2% x Rp 568.130,00) pada masa pajak Juli

dan Rp 850,00 (2% x Rp 42.454,00) pada masa pajak November.

IV.17.1 Rekonsiliasi SPT PPh Badan dengan SPT PPN Tahun 2011

Rekonsiliasi SPT PPh Badan dengan SPT PPN berkaitan dengan prosedur

pengecekan yang dilakukan KPP untuk mengecek jumlah keseluruhan peredaran usaha

menurut SPT Masa PPN dengan SPT Tahunan PPh. Jumlah keseluruhan dasar

pengenaan pajak (DPP) harus sesuai dengan jumlah penyerahan barang dan jasa yang

terdapat dalam laoran laba rugi dan sesuai dengan jumlah pada angka 1 huruf (a)

peredaran usaha pada Lampiran I dalan SPT Tahunan PPh. Berikut ini adalah ekualisasi

penghasilan dengan PPN perusahaan tahun 2011.

Peredaran usaha menurut SPT PPh Badan 1,042,341,286 Jumlah keseluruhan peredaran usaha menurut SPT Masa PPN 1,068,395,782 Selisih 26,054,496

Omzet penjualan yang tercantum dalam SPT PPh lebih kecil dari omzet penjualan di

SPT PPN karena realisasi pemakaian voucher corporate tahun 2010 yang baru dianggap

sebagai pendapatan dan diterbitkan faktur pajaknya di tahun 2011 oleh perusahaan.

Seharusnya, faktur pajak atas penjualan voucher corporate diterbitkan pada saat terjadi

penjualan di tahun 2010, sesuai dengan Pasal 13 ayat (1a) huruf b Undang-Undang

Nomor 42 Tahun 2009: Faktur Pajak harus dibuat pada saat penerimaan pembayaran

123

dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak

dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak.

IV.17.2 Penyetoran dan Pelaporan SPT Masa PPN Tahun 2011

Sejak 1 Januari 2011, pengisian dan pelaporan SPT Masa PPN perusahaan

menggunakan SPT Masa PPN 111 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Nomor PER-44/PJ/2010 tanggal 6 Oktober 2010.

Tabel berikut ini menunjukkan tanggal setor dan lapor SPT Masa PPN di tahun

2011.

Tabel IV.56 Tanggal Setor dan Lapor SPT Masa PPN Tahun 2011

Masa Pajak Tanggal Setor Tanggal Lapor

Januari 2011 25 Februari 2011 25 Februari 2011

Februari 2011 31 Maret 2011 31 Maret 2011

Maret 2011 29 April 2011 29 April 2011

April 2011 30 Mei 2011 30 Mei 2011

Mei 2011 1 Juli 2011 1 Juli 2011

Juni 2011 27 Juli 2011 27 Juli 2011

Juli 2011 23 Agustus 2011 23 Agustus 2011

Agustus 2011 28 September 2011 29 September 2011

September 2011 28 Oktober 2011 31 Oktober 2011

Oktober 2011 29 November 1 Desember 2011

November 2011 30 Desember 2011 30 Desember 2011

Desember 2011 30 Januari 2012 31 Januari 2012

Perusahaan terlambat setor dan lapor SPT Masa PPN untuk Masa Pajak Mei

2011 sehingga diterbitkan Surat Tagihan Pajak tanggal 12 Juli 2011 dan harus

membayar sanksi administrasi berupa:

a. Denda pasal 7 KUP Rp 500.000,00.

b. Bunga Pasal 9 ayat (2a) KUP = Rp 122.703,00 (1 x 2% x Rp 6.135.000,00).