bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

137
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Transformasi Tokoh Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta Pada bagian ini diuraikan tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita dalam novel, film, dan proses transformasi dari novel ke film Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. 4.1.1.1 Tokoh dalam Novel dalam Mihrab Cinta Tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita dalam novel Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1: Tokoh Dalam Novel Dalam Mihrab Cinta No Novel 1. Tukang becak 2. Zidna Ilman (Zizi) 3. Para Penumpang Kereta Api 4. Nenek penjual 5. Pengamen 6. Syamsul Hadi (Syamsul) 7. Pencuri 8. Dua orang gadis yang menjemput Zizi 9. Kiai Baejuri (ayah Zizi) 10. Kiai Miftah (Kakak Sulung Zizi) 11. KH. Dahlan Anwar 12. Para Santri di Pesantren Lirboyo. 13. Ahmad Zaim 14. Lelaki tua 15. Burhan 16. Isak 17. Salimin 18. Mundir 19. Baihaqi 20. Rozikin 21. Ayub 22. Asiyah (adik Ayub) 23. Khalilah (sepupu perempuan Burhan) 24. Karyono (wakil koordinator bagian keamanan) 25. Santri bagian keamanan

Upload: buikhuong

Post on 28-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Transformasi Tokoh Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta

Pada bagian ini diuraikan tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita

dalam novel, film, dan proses transformasi dari novel ke film Dalam Mihrab

Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.

4.1.1.1 Tokoh dalam Novel dalam Mihrab Cinta

Tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita dalam novel Dalam Mihrab

Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1: Tokoh Dalam Novel Dalam Mihrab Cinta

No Novel

1. Tukang becak

2. Zidna Ilman (Zizi)

3. Para Penumpang Kereta Api

4. Nenek penjual

5. Pengamen

6. Syamsul Hadi (Syamsul)

7. Pencuri

8. Dua orang gadis yang menjemput Zizi

9. Kiai Baejuri (ayah Zizi)

10. Kiai Miftah (Kakak Sulung Zizi)

11. KH. Dahlan Anwar

12. Para Santri di Pesantren Lirboyo.

13. Ahmad Zaim

14. Lelaki tua

15. Burhan

16. Isak

17. Salimin

18. Mundir

19. Baihaqi

20. Rozikin

21. Ayub

22. Asiyah (adik Ayub)

23. Khalilah (sepupu perempuan Burhan)

24. Karyono (wakil koordinator bagian keamanan)

25. Santri bagian keamanan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

26. Santri Pesantren Al Furqan

27. Pak Bambang (Ayah Syamsul)

28. Ibu Bambang (Ibu Syamsul)

29. Nadia (adik Syamsul)

30. Ahmad (kaka pertama)

31. Rozak (Kakak kedua)

32. Istri Kiai Miftah

33. Pemilik warung akring di depan Mesjid Baiturrahman, Semarang.

34. Gadis penumpang bis.

35. Para penumpang bis.

36. Para Polisi

37. Dua orang narapidana.

38. Para pengurus mesjid di Jakarta yang di datangi Syamsul.

39. Pak Abbas.

40. Pak Gemati (Pemilik rumah kontrakan).

41. Manajer Kafe.

42. Pemilik restoran.

43. Manajer bengkel

44. Silvie

45. Satpam penjaga Villa Gracia.

46. Anak Muda

47. Pak Broto.

48. Ibu Broto.

49. Della

50. Pak Yahyah.

51. Pak Heru

52. Dr. Fathul Hadi

53. Neng Nur Fadhilah

54. Damayanti

55. Pak Ustman (ayah Damayanti)

56. Ibu Heru

57. Penjual Nasi Uduk

58. Jamaah Mesjid Villa Gracia

59. Pak Doddy Alfad

60. Dewi

61. Ustadz Fairuz

62. Para mahasiswa Fakultas Ekonomi UI

63. Ir. Hendra Sadew, MBA

64. Pak Anwar (ayah Burhan)

65. Ibu Anwar (ibu Burhan)

66. Jamaah ceramah Syamsul di TV

67. Sutradara program acara ceramah

68. Panitia Tabligh Akbar Masjid Al-Firdaus.

69. Jamaah Tabligh Akbar Masjid Al-Firdaus.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

70. Ibu setengah baya

71. Anak-anak yang belajar mengaji

72. Pengendara sepeda motor

73. Disainer

74. Para keluarga dan tetangga yang melayat Silvie

75. Ustadz

76. Para Nelayan

77. Para santriwati Manabi’ul Qur’an

78. Seorang wartawan

79. Lelaki berambut gondrong

4.1.1.2 Tokoh dalam Film Dalam Mihrab Cinta

Tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita dalam film Dalam Mihrab

Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2: Tokoh dalam Film Dalam Mihrab Cinta

No Film

1. Tukang becak

2. Zidna Ilman (Zizi)

3. Para Penumpang Kereta Api

4. Nenek penjual

6. Syamsul Hadi (Syamsul)

7. Pencuri

8. Dua orang gadis yang menjemput Zizi

9. Kiai Baejuri (ayah Zizi)

10. Kiai Miftah (Kakak Sulung Zizi)

11. Ahmad Zaim

12. Burhan

13. Santri bagian keamanan

14. Santri Pesantren Al Furqan

15. Pak Bambang (Ayah Syamsul)

16. Orang asing

17. Ibu Bambang (Ibu Syamsul)

18. Nadia (adik Syamsul)

19. Ahmad (kaka pertama)

20. Rozak (Kakak kedua)

21. Istri Kiai Miftah

22. Pemilik warung akring di depan Mesjid Baiturrahman, Semarang.

23. Gadis penumpang bis.

24. Para penumpang bis.

25. Para Polisi

26. Dua orang narapidana.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

27. Para pengurus mesjid di Jakarta yang di datangi Syamsul.

28. Pak Abbas.

29. Pak Gemati (Pemilik rumah kontrakan).

30. Manajer Kafe.

31. Pemilik restoran.

32. Manejer tempat pencucian mobil

33. Silvie

34. Satpam penjaga Villa Gracia.

35. Anak Muda

36. Pak Broto.

37. Ibu Broto.

38. Della

39. Pak Yahyah.

40. Pak Heru

41. Damayanti

42. Pak Ustman (ayah Damayanti)

43. Ibu Damayanti

44. Ibu Heru

45. Jamaah Mesjid Villa Gracia

46. Pak Doddy Alfad

47. Pak Anwar (ayah Burhan)

48. Ibu Anwar (ibu Burhan)

49. Jamaah cerama Syamsul di TV

50. Jamaah Tabligh Akbar Masjid Al-Firdaus.

51. Pegawai tokoh busana muslim

52. Petugas kantor pos

53. Guru Nadia

54. Teman-teman sekolah Nadia

55. Orang-orang yang membantu Syamsul pindah rumah

56. Anak-anak yang belajar mengaji

57. Pengendara sepeda motor

58. Disainer

59. Para keluarga dan tetangga yang melayat Silvie

60. Ustadz

61. Para santriwati Manabi’ul Qur’an

62. Seorang wartawan

4.1.1.2 Transforasi Tokoh dalam Film Dalam Mihrab Cinta

Transformasi tokoh dari novel ke film Dalam Mihrab Cinta karya

Habiburrahman El Shirazy dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 3: Transformasi Tokoh Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta

No Novel Film

1. Tukang becak Tukang becak

2. Zidna Ilman (Zizi) Zidna Ilman (Zizi)

3. Para Penumpang Kereta Api Para Penumpang Kereta Api

4. Nenek penjual Nenek penjual

5. Pengamen

6. Syamsul Hadi (Syamsul) Syamsul Hadi (Syamsul)

7. Pencuri Pencuri

8. Dua orang gadis yang menjemput

Zizi

Dua orang gadis yang menjemput

Zizi

9. Kiai Baejuri (ayah Zizi) Kiai Baejuri (ayah Zizi)

10. Kiai Miftah (Kakak Sulung Zizi) Kiai Miftah (Kakak Sulung Zizi)

11. KH. Dahlan Anwar

12. Para Santri di Pesantren Lirboyo.

13. Ahmad Zaim Ahmad Zaim

14. Lelaki tua

15. Burhan Burhan

16. Isak

17. Salimin

18. Mundir

19. Baihaqi

20. Rozikin

21. Ayub

22. Asiyah (adik Ayub)

23. Khalilah (sepupu perempuan

Burhan)

24. Karyono (wakil koordinator bagian

keamanan)

25. Santri bagian keamanan Santri bagian keamanan

26. Santri Pesantren Al Furqan Santri Pesantren Al Furqan

27. Pak Bambang (Ayah Syamsul) Pak Bambang (Ayah Syamsul)

28. Orang asing

29. Ibu Bambang (Ibu Syamsul) Ibu Bambang (Ibu Syamsul)

30. Nadia (adik Syamsul) Nadia (adik Syamsul)

31. Ahmad (kaka pertama) Ahmad (kaka pertama)

32. Rozak (Kakak kedua) Rozak (Kakak kedua)

33. Istri Kiai Miftah Istri Kiai Miftah

34. Pemilik warung akring di depan

Mesjid Baiturrahman, Semarang.

Pemilik warung akring di depan

Mesjid Baiturrahman, Semarang.

35. Gadis penumpang bis. Gadis penumpang bis.

36. Para penumpang bis. Para penumpang bis.

37. Para Polisi Para Polisi

38. Dua orang narapidana. Dua orang narapidana.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

39. Para pengurus mesjid di Jakarta

yang di datangi Syamsul.

Para pengurus mesjid di Jakarta

yang di datangi Syamsul.

40. Pak Abbas. Pak Abbas.

41. Pak Gemati (Pemilik rumah

kontrakan).

Pak Gemati (Pemilik rumah

kontrakan).

42. Manajer Kafe. Manajer Kafe.

43. Pemilik restoran. Pemilik restoran.

44. Manajer bengkel

45. Manejer tempat pencucian mobil

46. Silvie Silvie

47. Satpam penjaga Villa Gracia. Satpam penjaga Villa Gracia.

48. Anak Muda Anak Muda

49. Pak Broto. Pak Broto.

50. Ibu Broto. Ibu Broto.

51. Della Della

52. Pak Yahyah. Pak Yahyah.

53. Pak Heru Pak Heru

54. Dr. Fathul Hadi

55. Neng Nur Fadhilah

56. Damayanti Damayanti

57. Pak Ustman (ayah Damayanti) Pak Ustman (ayah Damayanti)

58. Ibu Damayanti

59. Ibu Heru Ibu Heru

60. Penjual Nasi Uduk

61. Jamaah Mesjid Villa Gracia Jamaah Mesjid Villa Gracia

62. Pak Doddy Alfad Pak Doddy Alfad

63. Dewi

64. Ustadz Fairuz

65. Para mahasiswa Fakultas Ekonomi

UI

66. Ir. Hendra Sadew, MBA

67. Pak Anwar (ayah Burhan) Pak Anwar (ayah Burhan)

68. Ibu Anwar (ibu Burhan) Ibu Anwar (ibu Burhan)

69. Jamaah ceramah Syamsul di TV Jamaah cerama Syamsul di TV

70. Sutradara program acara ceramah

71. Panitia Tabligh Akbar Masjid Al-

Firdaus.

72. Jamaah Tabligh Akbar Masjid Al-

Firdaus.

Jamaah Tabligh Akbar Masjid Al-

Firdaus.

73. Pegawai tokoh busana muslim

74. Petugas kantor pos

75. Ibu setengah baya

76. Guru Nadia

77. Teman-teman sekolah Nadia

78. Orang-orang yang membantu

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Syamsul pindah rumah

79. Anak-anak yang belajar mengaji Anak-anak yang belajar mengaji

80. Pengendara sepeda motor Pengendara sepeda motor

90. Disainer Disainer

91. Para keluarga dan tetangga yang

melayat Silvie

Para keluarga dan tetangga yang

melayat Silvie

92. Ustadz Ustadz

93. Para Nelayan

94. Para santriwati Manabi’ul Qur’an Para santriwati Manabi’ul Qur’an

95. Seorang wartawan Seorang wartawan

96. Lelaki berambut gondrong

Jlh. 79 62

Berdasarkan uraian tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita pada novel

dan film Dalam Mihrab Cinta yang di kemukakan pada tabel 3, dapat dikatakan

bahwa jumlah tokoh atara novel dan film berbeda. Namun, dalam penelitian ini

peneliti tidak mengkaji perbedaan jumlah tokoh tersebut tetapi peneliti

mengfokuskan pada transformasi empat tokoh penting dalam transformasi novel

ke film. Tokoh-tokoh tersebut adalah Syamsul Hadi, Zida Ilma (Zizi), Burhan, dan

Silvie.

Syamsul menjadi tokoh pertama yang dianalisis dalam unsur ini, karena

kemunculannya sering dalam novel maupun film. Tokoh Zizi dianggap penting

karena merupakan gadis yang disukai Burhan dan kecemburuan Burhan terhadap

Syamsul mengenai Zizi yang membuat Burhan memfitnah Syamsul. Selanjutnya

tokoh Burhan juga dianalisi karena tokoh Burhan merupakan penyebab sehingga

tokoh Syamsul mengalami perjalanan hidup yang penuh dengan lika-liku.

Terakhir yang dianalisis adalah tokoh Silive yang merupakan korban pencurian

Syamsul dan pacar Burhan. Tokoh Silvie inilah yang mengantarkan tokoh

Syamsul untuk kembali ke jalan yang lurus.

Pembahasan transformasi tokoh novel ke film Dalam Mihrab Cinta karya

Habiburrahman El Shirazy ini hanya dibatasi pada proses transformasi saja.

a.) Tokoh Syamsul Hadi

Syamsul Hadi merupakan anak dari seorang pengusaha batik sukses di

Pekalongan. Dia juga memiliki dua orang kakak yang merupakan pengusaha batik

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

sukses juga mengikuti jejak ayah dan kakeknya. Hal tersebut dapa dilihat pada

kutipan berikuti ini.

(1.) “Ia juga ingin sukses, tetapi ia tidak mau sama dengan ayahnya,

kakeknya dan kedua kakaknya yang semuanya sukses sebagai

pedagang batik. Ia ingin sukses di jalur yang berbeda...”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 6)

Dalam kutipan 1 di atas tergambar jelas tokoh Syamsul berasal dari

keluarga pengusaha sukses dibidang penjualan batik. Hal serupa juga

ditransfosmasikan ke dalam bentuk film tetapi dengan penceritaan yang berbeda.

Perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 1: Usaha Batik Keluarga Syamsul

Dalam Gambar 1 di atas, divisualisasikan rumah tokoh Syamsul dimana

banyak orang asing yang sedang memilih dan membeli kain batik yang sedang

diperdagangkan. Visualisasi orang asing tersebut dimunculkan sebagai tanda

terkenalnya batik-batik milik keluarga Syamsul.

Proses transformasi yang terjadi yaitu perubahan keterangan tentang tokoh

Syamsul yang merupakan anak seorang pengusaha batik sukses dalam novel

diubah menjadi gambar para orang asing yang memilih dan membeli kain batik di

rumah Syamsul. Hal tersebut menandakan kesuksesan usaha keluaarga Syamsul.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Selanjutnya sifat pantang menyerah dan suka dengan tantangan yang

dimiliki oleh tokoh Syamsul tidak ditransformasikan ke dalam film. Sifat tersebut

tergambar pada kutipan berikut ini.

(2.) “Ia memang suka tantangan. Waktu masih sekolah dasar, ia paling

tidak suka dengan matematika. Karena nilai matematikanya merah. Ia

sering dihina kedua kakaknya perihal kebbodohannya dalam mata

pelajaran matematika…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 7 )

(3.) “Hinaan itu menjadi tantangan baginya…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 7 )

(4.) “Ketika teman-teman satu kelasnya sudah mulai masuk bangku kuliah,

ia masih sibuk mencari tantangan…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 8)

(5.) “Ia merasa mendapatkan tantangan baru. Ia ingin membuktikan bahwa

dirinya bisa seperti nama-nama yang disebut-sebut oleh seniman

gondrong itu sebagai seniman sejati…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 10)

(6.) “Ia takjub dengan penjelasan Sang Imam. Ia merasa jalan yang

dicarinya menjadi jelas. Ia harus ke pesantren. Tekatnya sudah

bulat…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 12)

Pada kutipan 2, 3, 4, 5, dan 6 di atas menggambarkan karakter tokoh

Syamsul yang suka dengan tantangan dan pantang menyerah. Hal tersebutlah yang

membuat Syamsul ingin mencari jati dirinya tentang kehidupan dan agama yang

mengantarkan dia untuk memilih pondok pesantren sebagai tempat belajar.

Namun, penjelasan tentang sifat Syamsul yang pantang menyerah dan suka

tantangan yang terdapat pada kutipan 2, 3, 4, 5, dan 6 tidak ditemukan dalam film.

Tokoh Syamsul Hadi juga merupakan tokoh yang baik hati dan suka

menolong sesama. Penggambaran karakter ini dimaksudkan untuk memperjelas

bahwa tokoh Syamsul ini merupakan tokoh yang baik. Berikut ini kutipan yang

akan memperjelas karakter tokoh Syamsul tersebut.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(7.) “Tenang Mbak. Ojo wedi! Jangan takut. Walaupun rambut saya

gondrong, insya Allah saya bukan orang jahat.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 5)

(8.) “Kalau tidak ada Mas, mungkin saya udah dilukai penjahat tadi. Atau

mungkin nyawa saya bisa melayang. Saya berhutang budi pada Mas.

Terima kasih ya Mas?” Ucap gadis itu dengan muka menunduk.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 20)

Pada kutipan 7 terlihat jelas karakter tokoh Syamsul yang baik hati dan

suka menolong. Pada kutipan pertama terlihat kebaikan tokoh Syamsul dari tutur

katanya. Hal serupa juga divisualisasikan dalam film seperti gambar berikut ini.

Gambar 2: Pertemuan pemuda berambut gondrong dan gadis berjilba

Pada gambar 2 di atas divisualisasikan tokoh pemudah berambut gondrong

yang sedang berbicara dengan tokoh gadis berjilbab yang kelihatan takut melihat

penampilannya. Tokoh pemuda berambut gondrong tersebut kemudian

meyakinkan bahwa dirinya merupakan orang baik. Karakter ini mempengaruhi

penilaian tokoh gadis berjilbab terhadap tokoh pemuda berambut gondrong.

Pada kutipan 8 terlihat jelas sifat sosial tokoh Syamsul yang suka

menolong orang. Tokoh gadis berjilbab yang tidak dikenalnya tersebut tetap dia

tolong ketika gadis itu disandera oleh pencuri. Tokoh Syamsul berhasil

mengalahkan pencuri tersebut dan membebaskan gadis berjilbab walaupun

sebelumnya dia mengalami luka akibat sabetan pisau pencuri itu. Hal itu dapat

dilihat pada kutipan 8 mengenai perkataan tokoh gadis berjilbab yang berterimah

kasih atas pertolongan pemuda berambut gondrong itu.

Karakter tokoh Syamsul ini divisualisasikan dalam film seperti gambar

berikut ini.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 3: Pencuri menyandera gadis berjilbab

Pada gambar 3 di atas terlihat tokoh Syamsul yang berusaha menolong

tokoh gadis berjilbab yang disandera oleh pencuri. Syamsul terus berusaha

membebaskan gadis tersebut, hingga ketika dia mendapatkan peluang untuk

melumpuhkan pencuri itu dia langsung mempergunakannya. Pada akhirnya,

pencuri tersebut berhasil dilumpuhkan tokoh Syamsul dan gadis berjilbab berhasil

ditolong tokoh Syamsul.

Tokoh Syamsul merupakan tokoh yang pintar. Gambaran karakter

kepintaran tokoh Syamsul dapat diuraikan pada kutipan 9 dan 10 di bawah ini.

(9.) “…Padahal ada dua perguruan tinggi negeri terkemuka di Semarang

yang menawarinya beasiswa, setelah ia menang dalam Olimpiade

Matematika…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 7)

(10.) “Baru enam bulan di pesantren itu, ia sudah khatam Kitab Fathul

Qarib. Dan bahkan ia membaca dan memahami kitab Fathul Qarib

dengan cukup baik…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 54)

Pada kutipan 9 kepintaran tokoh Syamsul dijelaskan dengan

menggambarkan bahwa tokoh Syamsul mendapatkan tawaran beasiswa di dua

universitas negeri terkemuka di Pekalongan. Kepintarannya juga tergambar dari

kemenangannya di olimpiade matematika.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Pada kutipan 10 kepintaran tokoh Syamsul digarmbakan pada

perkembangan belajarnya di pesantren Al Furqan. Namun, bagian ini tidak

ditemukan dalam film.

Selanjutnya tokoh Syamsul merupakan tokoh sosial dan suka menolong

juga tergambar pada kepergian tokoh Syamsul untuk menemani Burhan sesuai

dengan permintaan Burhan. Hal tersebut seperti terlihat pada kutipan di bawah ini.

(11.) “Siang itu, Syamsul ijin keluar kelas. Ia ada janji menemani

Burhan untuk berobat. Malam sebelumnya Burhan merasa radang

tenggorokannya akan kambuh. Ia meminta Syamsul menemaninya ke

tengah kota Kediri untuk pergi ke dokter…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 69)

Syamsul merupakan tokoh yang sosial tergambar pada kutipan 11, hal

tersebutlah yang membuat tokoh Burhan berhasil menjebak tokoh Syamsul.

Bagian ini juga ditransformasikan ke dalam bentuk film. Transformasi tersebut

dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4: Pertemuan Syasul dan Burhan

Pada gambar 4 di atas dapat dilihat gerakan Burhan yang memegang-

megang saku bajunya, kemudian terkejut karena dia melupakan dompetnya.

Selanjutnya dia meminta Syamsul untuk mengambil dompet tersebut. Dalam

novel pertemuan mereka tersebut lebih dikarenakan Syamsul telah Berjanji untuk

menemani Burhan ke dokter.

Karakter tokoh Syamsul sebagai tokoh yang menjadi pencuri karena

keadan hidup terdapat dalam novel.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(12.) “Perut laparnya membuat akal sehatnya gelap. Akhirnya ia nekat. Ia

naik bis mini warna kuning jurusan Mangkang-Penggaron. Sampai di

Jrakah ia melakukan aksi perdananya. Mencopet.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 105)

Diceritakan tokoh Syamsul yang melarikan diri dari rumah kemudian pergi

ke kota Semarang. Di kota Semarang Syamsul yang mulai kehabisan uang dan

tidak juga mendapatkan pekerjaan mulai berfikir untuk menjadi pencuri. Hal

tersebut dapat dilihat pada kutipan 12 di atas.

Gambar 5: Syamsul sedang mencuri

Dalam film, pencurian pertama Syamsul tersebut dilakukan di atas bus dan

korbannya merupakan seorang gadis yang waspada. Pada gambar 5 di atas hal

tersebut dapat dilihat dengan jelas.

Dalam aksi pencuriannya yang pertama Syamsul tertangkap dan kemudian

masuk penjara. Dalam penjara dia bertemu dua orang narapidana yang mengajak

bergabung dengan mereka dan mengajarkannya trik-trik mencuri jitu. Syamsul

kemudian dibebesakan oleh Nadia. Dia tidak pulang ke rumah melainkan pergi ke

Jakarta. Di Jakarta dia juga mengalami kehidupa yang keras. Akhirnya dia

kembali terperosok dalam tindakan pencurian. Dia menjadi pencuri yang handal

sampai pada akhirnya dia bertemu dengan Silvie. Pada bagian selanjutnya

karakter tokoh Syamsul berubah menjadi seorang yang agamawis. Dia menjadi

seorang Ustadz dan penceramah yang terkenal. Berikut ini kutipan yang akan

menjelaskan hal tersebut.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(13.) “Sejak Syamsul mengisi ceramah dengan sangat mengesankan di

Masjid Baitul Makmur, Villa Gracia, namanya mulai banyak

dibicarakan orang, terutama dikalangan ibu-ibu majelis taklim.

Promosi dari mulut ke mulut membuat Syamsul nyaris kewalahan

memenuhi undangan yang terus bedatangan datang.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 211)

Kutipan 13 di atas menjelaskan tokoh Syamsul dari seorang tokoh yang

agamawis kemudian jatuh ke lembah hitam sebagai pencuri karena kerasnya

hidup, akhirnya dapat bangkit dan kembali ke jalan yang benar. Dari awal

penceritaan tokoh Syamsul dalam novel ditampilkan tokoh Syamsul merupakan

tokoh yang pantang menyerah dan suka tantangan. Hal tersebut kemudian

berlanjut pada pencarian jati diri tokoh Syamsul dan keinginannya untuk belajar

agama. Pada akhirnya tokoh Syamsul yang masuk pesantren dan bertemu dengan

Burhan kemudian menjadi korban fitnah Burhan. Perjalanan tokoh Syamsul

sebagai tokoh yang pantang menyerah untuk membuktikan pada keluarganya

bahwa dia tidak bersalah dimulai dari dia bertahan hidup kemudian jadi pencopet,

tertangkap jadi pencopet kembali dan pada akhirnya dia kembali ke jalan yang

benar.

Gambar 6: Syamsul menjadi mubaligh muda

Gambar 6 di atas merupakan transformasi tokoh Syamsul yang telah

kembali ke jalan yang lurus. Hal tersebut ditampilkan di dalam film.

b.) Tokoh Zidna Ilma (Zizi)

Dalaman novel ditampilkan tokoh Zizi sebagai tokoh yang muslimah dan

cantik. Sebagai wanita juga dia tidak bisa menyembunyikan perasaan sedihnya

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

ketika kehilangan orang yang dia sayangi. Hal tersebut terlihat pada kutipan novel

berikut ini.

(14.) “Setelah duduk ia menarik nafas dan kembali menangis. Wajah

cantiknya tidak bias menutupi kesedihannya. Ia berusaha menahan

tangisnya agar tidak terdengar oleh penumpang di sekitarnya. Ia

menangisi kematian orang yang sangat dicintainya. Yaitu ayahandanya

yang sangat menyayanginya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 2)

Pada kutiapan 14 di atas ditampilkan seorang gadis berjilbab yang sedang

bersedih karena kepergian ayahandahnya. Hal tersebut ditransformasikan ke

dalam bentuk film seperti yang terlihat pada gambar 7 berikut ini.

Gambar 7: Kesedihan gadis berjilbab

Pada gambar 7 di atas menunjukan tokoh gadis berjilbab yang sedang

menangis bersedih. Hal tersebut serupa dengan yang terdapat dalam novel.

Namun, perbedaannya dalam novel diceritakan dia menangisi kepergian

ayahandahnya, sedangkan dalam film hanya ditransformasikan tokoh gadis

berjilbab yang sedang bersedih.

Tokoh Zizi juga ditampilkan sebagai seorang gadis muslimah yang cantik

seperti pada kutipan 15 berikut ini.

(15.) “…Begini , Sul. Kau cukup kenal dengan Zidna Ilma, kan? Apa

menurutmu adikku tak cukup cantik, saleha dan baik untuk kau sunting?”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 268)

Pada kutipan 15 di atas dalam novel tokoh Zizi ditampilkan sebagai gadis

cantik, saleha dan baik. Hal tersebut menurut perkataan kakaknya. Dalam

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

transformasinya ke film, tokoh Zizi juga ditampilkan sebagai tokoh yang cantik,

saleha dan baik.

Gambar 8: Kecantikan dan keanggunan Zizi

Pada gambar 8 di atas, ditampilkan tokoh Zizi merupakan tokoh yang

cantik, soleha dan baik. Hal tersebut dapa dilihat dari paras tokoh Zizi dan cara

berpakaian serta bertutur kata tokoh Zizi.

Zizi ditampilkan sebagai gadis yang pintar dan cerdas dalam menanggapi

sebuah permasalahan. Hal tersebut dapat dilihat dari penggalan novel berikut ini.

(16.) “Penjelasan Zizi itu membuat Ayub tersentak kaget. Sebuah penjelasan

yang sangat cerdas. Ia harus mengakui bahwa meskipun Zizi lebih

muda dari dirinya, ternyata Zizi lebih matang ilmu ushul fiqh,

balaghah, dan semantiknya. Ia tidak berfikir seteliti dan sedalam Zizi.

Hal ini semakin membuat dirinya takjub pada putrid bungsu Kiai

Baejuri itu.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 96)

Penjelasan tentang kepintaran tokoh Zizi seperti pada kutipan 16 tidak

ditransformasikan ke dalam film. Hal tersebut karena adanya pengurangan

beberapa tokoh.

Zizi juga merupakan wanita yang bisa mencintai dan sakit hati ketika tau

orang yang dicintainya tersebut akan memilih orang lain sebagai pendamping

hidupnya. Hal tersebut terlihat pada kutipan 17 berikut ini.

(17.) “Pak Heru meminta Syamsul menikahi Silvie, putrinya. Dan Syamsul

terdiam. Syamsul tidak langsung menolaknya. Hati Zizi tidak bisa

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

menerima itu, dia shock. Spontan dia mundur, tak jadi masuk ke rumah

itu. Zizi balik kanan hendak kembali ke mobil.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 233)

Pada kutipan 17 dijelaskan tokoh Zizi sangat bersedih ketika mendengar

Syamsul dilamar oleh kedua orang tua Silvie dan Syamsul menyampaikan bahwa

dia belum memiliki calon pendamping. Kekecewaan tersebut membuat Zizi

langsung kembali ke mobil.

Gambar 9: Kesedihan Zizi

Pada gambar 9 tokoh Zizi yang mendengar percakapan antara Syamsul

dan orang tua Silvie yang melamar Syamsul, langsung kembali ke mobil.

Kesedihan atas hal tersebut tergambar jelas di wajah Zizi.

c.) Burhan

Tokoh Burhan merupakan tokoh yang arogan dan jahat. Gambaran ini

dapat dilihat dari ketidak sukaan Burhan terhadap Syamsul. Tokoh Burhan juga

merupakan tokoh yang munafik dan dapat melakukan segala macam cara agar

keinginannya tercapai. Hal tersebut seperti penjebakan terhadap Syamsul yang

dilakukan olehnya. Burhan menjebak dan menfitnah Syamsul telah mencuri

dompetnya.

(18.) “Aduh Sul. Bisah ngak minta tolong kau ambilkan. Aku ada urusan

sedikit dengan orang di depan sana itu. Dia sudah menunggu.

Rembukan mobil yang akan kita carter untuk ke kota. Tolong Sul…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal.70)

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Pada kutipan 18 di atas dijelaskan kelicikan Burhan yang meminta

Syamsul untuk mengambi dompetnya di kamar. Permintaan Burhan ini

merupakan taktik Burhan untuk menjebak Syamsul. Hal tersebut

ditransformasikan dalam film.

Gambar 10: Kelicikan Burhan

Pada gambar 10 di atas ditampilkan tokoh Syamsul datang menemui tokoh

Burhan di gerbang pesantren. Tokoh Burhan yang mulai mencari dompetnya yang

ternyata tertinggal meminta Syamsul untuk mengambil dompet tersebut. Perminta

Burhan tersebut yang merupakan taktik Burhan untuk menjebak Syamsul.

Kejahatan Burhan juga dilakukan dengan Sumpah palsu yang

diucapkannya dihadapan Kiai Miftah, para pengurus pesantren dan Syamsul.

Dalam novel hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan 19 di bawah ini.

(19.) “Dengan tenang Burhan menjawab, “Penjahat akan melakukan apa

saja untuk menutupi kejahatannya pak Kiai. Baiklah, saya bersumpah

bahwa apa yang baru saja saya katakana benar. Jika saya berdusta

maka semoga segala laknat Allah menimpa saya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 78)

Dalam film hal tersebut juga ditampilkan. Tokoh Burhan yang

memberikan kesaksian dan supah palsu untuk menjebak Syamsul. Hal tersebut

dapa dilihat pada gambar 11 di bawah ini.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 11: Sumpah Palsu Burhan

Pada gambar 11 tersebut Burhan yang tidak mengakui bahwa dia yang

menyurus Syamsul mengambil dompet kemudian bersumpah bahwa semua

pperkataanya tersebut benar. Tetapi, kelicikian Burhan terlihat pada bagian ini.

Sebelum melakukan sumpahnya terlebih dahul dia mengatakan sebuah pernyataan

dengan maksud pernyataannya tersebutlah yang benar.

Tokoh Burhan merupakan seorang pencuri. Di mencuri batu akik milik

Ayub. Hal tersebut juga berkat kewaspadaan dan siasat Ayub. Dalam novel hal ini

dapat dilihat dalam penggalan novel berikut ini.

(20.) “Tetapi anggapan itu berubah ketika Burhan tertangkap basah mencuri

di kamarnya sendiri. Ya, di kamarnya sendiri. Itu tidak lepas dari

kewaspadaan Ayub yang selama ini mengawasi Burhan dengan detil.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 158)

Pada kutipan 20 di atas, diceritakan Burhan tertangkap sebagai seorang

pencuri di pesantren Al Furqan. Hal tersebut tak lepas dari kewaspadaan Ayub

selama ini. Dengan tertangkapnya Burhan, maka kebenaran tentang Syamsul yang

menjadi korban fitnah Burhan terungkap.

Dalam transformasinya ke film juga diceritakan Burhan tertangkap

mencuri di pesantren. Namun kronologis penceritaanya berbeda dengan yang ada

dalam novel. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 12 di bawah ini.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 12: Burhan diketahui mencuri di pesantren

Pada gambar 12 ditampilkan Burhan yang ketahuan mencuri di pesantren

disampaikan oleh keluarg Damayanti yang dikunjung oleh keluarga Silvie.

Keluarga Damayanti menyampaikan hal tersebut untuk mengugkapkan keburukan

Burhan.

Burhan juga merupakan tokoh yang temperamental dan arogan. Hal

tersebut terlihat pada saat Silvie mengungkapkan semua keburukannya di depan

keluarga Slvie dan keluarga Burhan, dia malah memarahi dan menampar Silvie.

Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan novel berikut ini.

(21.) “Kurang ngajar kau! Berani menghina aku ya!”

Dan... plak!

Dengan cepat Burhan menempeleng Silvie. Kejadian itu sungguh tidak

diduga. Burhan kemabali ingin menghajar SIlvie. Namun Mas Budi cepat

bertindak. Ia segera mengatasi Burhan. Burhan melawan, tapi Mas Budi

yang jago karate itu dengan mudah melumpuhkannya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 203)

Pada kutipan 21 diceritakaan sifat temperamental dan arogan Burhan

ketika keburukannya diungkapkan oleh Silvie di hadapan keluarga Silvie dan

keluarga Burhan yang datang untuk melamar Silvie.

Bagian ini ditransformsikan ke dalam film dengan penceritaan yang sama.

Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 13 di bawah ini.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 13: Kearogansian Burhan

Pada gambar 13 ditampilkan Burhan yang sedang menampar Silvie karena

Silvie mengungkapkan keburukan Burhan di hadapan keluarga Silvie dan

keluarga Burhan yang datang melamar Silvie. Hal inilah yang memancing sifat

temperamental dan arogan Burhan.

d.) Silvie

Tokoh Silvie merupakan tokoh yang soleha, cantik dan canggung ketika

mencoba hal yang baru.

(22.) “Seorang gadis cantik berjilbab hijau muda nampak canggung

berjalan ke arah Kopaja yang sedang berhenti. Gadis itu masuk ke

dalam Kopaja.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 129)

Pada kutipan 22 di atas, tokoh Silvie diceritakan sebagai tokoh yang

soleha, cantik dan canggung. Kecanggungan tersebut diceritaan pada saat ia ingin

mencoba hal yang baru yaitu menumpangi bus Kopaja.

Dalam transformasinya ke film, Silvie yang soleha, cantik dan canggung

digambarkan ke dalam wujud nyata. Terlihat gadis tersebut menggunakan pakaian

muslimah dan berparas cantik. Kecanggungan gadis tersebut dapat dilihat dari raut

muka dan cara berjalannya.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 15: Kecantikan Silvie

Pada gambar 15 di atas terlihat seorang gadis cantik yang berpakaian

muslimah berjalan dengan sedikit canggung menuju ke bus Kopaja.

Selanjutnya, dalam novel dan film tokoh Silvie ditampilkan sebagai tokoh

yang cerdas dan mandiri. Hal tersebut karena tokoh ini walaupun merupakan anak

orang aya, tetapi ia masih menjadi guru les matematika. Hal tersebut dapat dilihat

pada kutipan novel dan gambar berikut ini.

(23.) “Mbak Silvie-mbak Silvie, boleh ngak sebelum les matematika kita

dengar cerita saja dari Ustadz Syamsul.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 141)

Pada kutipan 23 diuraikan Silvie merupakan guru les matematika Della.

Hal ini memperlihatkan kepintaran dan kemandirian Silvie. Walaupun dia anak

seorang pengusaha ternama namun dia tetap bekerja sebagai seorang guru les

privat.

Dalam transformasinya ke film, penceritaan tentang kemandirian Silvie

dan kepintaran Silvie ini berbeda. Dalam novel diceritakan hal tersebut diketahui

dan digambarkan saat kedatangan Silvie ke rumah Della untuk memberikan les

matematika setelah Syamsul selesai mengajarkan Della mengaji. Namun, dalam

film gambaran kepintaran dan kemadirian Silvie, terjadi saat kedatangan Silvie ke

rumah Della untuk memberikan les matematika yang di perkenalkan orang tua

Della kepada Syamsul yang baru saja melamar untuk menjadi guru ngaji Della.

Bagian tersebut seperti terlihat pada gambar 15 di bawah ini.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 16. Kedatangan Silvie ke rumah Della untuk memberikan les matematika

Pada gambar 16 ini diuraikan mengenai kedatangan tokoh Silvie ke rumah

Della untuk memberikan les matematika kepada Della. Della yang berlari

menghampiri Silvie kemudian memperenalkan Syamsul sebagai ustadz barunya.

Bagian yang menggambarkan Silvie sebagai tokoh terpelajar dan

berpendidikan hanya dihadirkan dalam novel. Silvie merupakan mahasiswa

Fakultas Ekonomi UI. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

(24.) “Silvie ternyata mahasiswi jurusan ekonomi UI. Silvie anak tunggal.

Ayahnya seorang pengusaha di bidang travel dan pariwisata.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 136)

Kutipan 24 tersebut menguraikan tentang pendidikan Silvie yang

merupakan mahasiswa jurusan ekonomi UI. Uraian ini tidak ditransformasikan ke

dalam film.

4.1.2 Transformasi Alur Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta

4.1.2.1 Cerita novel Dalam Mihrab Cinta

Cerita novel Dalam Mihrab Cinta disusun dengan penomoran Latin. Cerita

tersebut terdiri dari seratus delapan bagian. Kelogisan alur terlihat pada alur maju

novel Dalam Mihrab Cinta. Berikut ini cerita novel Dalam Mihrab Cinta.

1) Deskripsi suasana sore hari, sebuah becak berpenumpang seorang

gadis yang sedang menangis dengan tujuan stasiun Pekalongan.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

2) Gadis tersebut naik kereta dan kembali menangisi kepergian

ayahandanya K.H. Baejuri.

3) Para penumpang terus menaiki kereta. Seorang penumpang

berambut gondrong lari tergesa-gesa membeli tiket, kemudian naik

kereta. Pemuda tersebut menanyakan letak gerbong empat kepada

petugas kereta.

4) Pemuda berambut gondrong masuk ke dalam gerbong empat lalu

mencari kursinya. Diaolog antar gadis berjilbab dan pemuda

berambut gondrong.

5) Pemuda berambut gondrong kemudian kembali berfikir tentang

masa lalunya. Dia merupakan seorang yang pantang menyerah dan

pintar. Dia juga berkeinginan untuk belajar Islam lebih dalam. Oleh

imam Masjid Agung Pekalongan, dia disarankan untuk mondok di

Kediri.

6) Kereta tersebut terus meluncur melewati malam. Kereta tersebut

singgah di stasiun Jebres, Solo.

7) Seorang pencuri sedang melakukan aksinya dan tertangkap mata

oleh pemuda berambut gondrong.

8) Pencuri yang panik kemudian menyandera gadis berjilbab. Karena

keberanian pemuda berambut gondrong gadis itu berhasil

diselamatkan dan pencuri tersebut berhasil dilumpuhkan.

9) Dialog antara pemuda berambut gondrong dan gadis berjilbab

mengenai tujuan pemuda berambut gondrong untuk mondok di

Kediri. Gadis berjilbab tersebut menyarankan dia untuk

mengunjungi empat pesantren yaitu, Pesantren Lirboyo Kediri,

Pesantren Al falah Ploso, Pesantren Al Ihlsan Semen dan Pesantren

Al Furqan, Pagu.

10) Zizi sampai di komplek pesantren yang dipenuhi oleh orang-orang

yang datang melayat. Zizi disambut oleh Kiai Miftah kakanya.

Beliau menyarankan Zizi untuk berhenti menangis dan mengikuti

sholat jenazah ayahandanya.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

11) Syamsul tiba di pesantren Lirboyo dan menemukan muka-muka

yang sedang bersedih atas meninggalnya K.H. Baejuri. Syamsul

bertanya tentang K. H. Baejuri namun mereka tidak terlalu

mengenal beliau.

12) Zizi membaca surat yang ditinggalkan oleh ayahandanya sebelum

beliau wafat di kamarnya.

13) Syamsul telah mengunjungi tiga pesantren besar yaitu pesantren

Lirboyo, Al Falah Ploso dan Al Inayah Semen. Tetapi, dia belum

merasa cocok dengan ketiga pesantren tersebut karena kurikulum

di pesantren tersebut tidak mengizinkannya untuk melakukan

percepatan studi.

14) Syamsul mendatangi pesantren AL Furqan. Dia diterima oleh Zaim

selaku Lurah Pondok. Syamsul menyampaikan tujuannya kepada

Zaim. Zaim mengatakan akan membicarakan keinginannya dengan

Kiai Miftah.

15) Setelah sholat ashar bejamaah di masjid, Syamsul menanyakan

nasibnya kepada Zaim. Zaim menyuruh Syamsul menunggu.

Syamsul kemudian berjalan melihat-lihat lingkungan pesantren.

Syamsul singga di warung mie gedog. Syamsul kemudian kembali

berjalan dan kembali bertemu dengan Zizi.

16) Syamsul telah diterima di pesantren Al Furqan. Syamsul

ditempatkan di kamar santrin dewasa. Teman sekamarnya, Burhan,

Salimin Mundir, Baihaqi, Rozikin dan Ayub.

17) Baru enam bulan di pesantren, Syamsul telah memperlihatkan

kemajuan dalam belajar. Zizi menegtahui kemajuan Syamsul

tersebut lewat Asiyah adik Ayub.

18) Burhan tidak menyukai kemajuan yang diraih Syamsul. Burhan

telah mengetahui penyelamatan Syamsul terhadat Zizi di kereta.

Burhan mulai cemburu dengan Syamsul.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

19) Syamsul terus belajar mengejar ketertinggalannya. Dialog antara

Syamsul dengan Burhan, Ayub dan Rozikin tentang pencurian

yang terjadi di pesantren.

20) Di kantor pesantren Lurah pondok Zaim dan santri bagian

keamanan sedang membicarakan dan menyepakati sebuah taktik

untuk menjebak pencuri yang selama ini berkeliaran di lingkungan

pesantren.

21) Burhan mengetahui taktik bagian keamanan dari Karyono selaku

wakil koordinator bagian keamanan pesantren.

22) Bagian keamanan telah menjalankan taktik mereka. Namun,

mereka tidak mendapatkan pencuri yang mereka cari.

23) Syamsul pergi menemui Burhan di pintu gerbang pesantren.

Burhan telah berjanji mentraktir Syamsul setelah Syamsul

menemaninya ke Dokter. Burhan yang ketinggalan dompet

meminta Syamsul untuk mengambilkan.

24) Syamsul masuk ke kamar dan mengambil dompet Burhan. Bagian

keamanan yang telah berjaga langsung menangkap dan

menghakimi Syamsul. Mereka, tidak mendengarkan penjelasan

Syamsul.

25) Syamsul diarak keluar oleh bagian keamanan. Syamsul dihakimi

oleh para santri lalu diarak ke gudang.

26) Kiai Miftah, lurah pondok dan empat pengurus pesantren datang ke

gudang dan mulai mengintrogasi Syamsul. Syamsul membela diri

dan menceritakan tentang Burhan yang menyuruh untuk

mengambil dompetnya.

27) Burhan dihadirkan dan Syamsul meminta Burhan menjelaskan

semuanya. Burhan mengelak, saling tuding dan caci maki keluar

dari mulut kedua santri tersebut. Syamsul lalu bersumpah atas

kebenarannya dan Burhan juga bersumpah dengan sumpah palsu.

28) Ayah Syamsul ditelfon oleh lurah pondok. Sore hari Syamsul

diarak ke halaman pesantren untuk menerima hukuman.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

29) Syamsul masuk ke ruang tamu pesantren. Kiai Miftah dan para

pengurus pesantren serta ayah Syamsul sedang menunggunya.

30) Syamsul langsung ditampar oleh ayahnya. Kiai Miftah yang

menasehati Syamsul balik ditantang dan disumpahi Syamsul.

31) Zizi yang mengetahui hal tersebut langsung pulang ke Kediri. Zizi

menemui Asiyah dan menanyakan kejelasan masalah Syamsul.

Zizi meminta Asiyah untuk mengatur pertemuan antara Zizi,

Asiyah dan Ayub.

32) Dialog antara Zizi dan Kiai Miftah mengenai masalah pencurian

yang dituduhkan kepada Syamsul.

33) Di rumah, Syamsul diinterogasi dan dimarahi oleh keluarganya.

34) Dialog antara Nadia dan Syamsul di kamar Syamsul.

35) Pertemuan antara Zizi, Asiyah dan Ayub di warung mie godog.

36) Syamsul pergi dari rumah. Kesedihan Nadia dan ibunya serta

kemarahan Ayah dan kakaknya mengenai kepergian Syamsul.

37) Zizi datang ke rumah Syamsul yang ditemui oleh Bu Bambang dan

Nadia. Zizi memperkenalkan diri dan menceritakan tentang

Syamsul.

38) Perjalanan hidup Syamsul di Kota Semarang.

39) Syamsul menjadi pencuri karena kerasnya hidup yang dia alami.

Syamsul tertangkap mencuri dan digelandang ke kantor polisi.

40) Syamsul diinterogasi oleh polisi di kantor polisi.

41) Berita tertangkapnya Syamsul di ketahui oleh keluarganya.

42) Berita tertangkapnya Syamsul juga sampai ke pesantren Al Furqan.

43) Syamsul mendekap dalam penjara bersama dengan dua orang

narapidana lain. Syamsul juga diajarkan trik-trik mencuri jitu oleh

para narapidana tersebut.

44) Burhan mendatangi Zizi di pesantren Manabi’ul Qur’an untuk

memberitahukan tentang tertangkapnya Syamsul.

45) Kedatangan Nadia ke kantor polisi untuk menemui Syamsul dan

menjamin Syamsul.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

46) Kedatangan Zizi ke kantor polisi untuk menghilangkan rasa

penasarannya.

47) Perbincangan Nadia dan ibunya mengenai Syamsul yang pergi

setelah dijamin oleh Nadia. Kedatangan Zizi ke rumah Syamsul.

48) Syamsul tiba di Jakarta.

49) Perjalanan hidup Syamsul di Jakarta.

50) Syamsul mendapatkan rumah kontrakan.

51) Syamsul terus mencari pekerjaan untuk biaya hidupnya.

52) Syamsul menjadi pencopet professional. Syamsul juga tetap berniat

untuk mengembalikan dompet copetannya tersebut ketika dia telah

mendapatkan uang.

53) Pertemuan Syamsul dengan Silvie yang menjadi korban

pencopetan Syamsul di Kopaja.

54) Kedatangan Syamsul ke Villa Gracia.

55) Syamsul menyusuri jalan Flamboyan.

56) Kedatangan Syamsul ke rumah Pak Broto. Syamsul melamar

menjadi guru ngaji Della dan diterimah oleh Pak Broto.

57) Perbincangan Syamsul dengan Pak yahyah tentang keluarga Silvie

di masjid Baitul Makmur.

58) Syamsul didaulat menjadi imam saat sholat berjamaah di masjid

Baitul Makmur akan dimulai.

59) Perbincangan pak Heru dengan Pak Broto, Pak Yahyah dan

Syamsul mengenai kejadian yang menimpa Silvie, ketika mereka

keluar dari masjid.

60) Pertemuan antara Syamsul dan Silvie di rumah Della ketika

Syamsul baru selesai mengajar Della.

61) Syamsul mulai kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta.

62) Kepercayaan Pak Broto terhadap Syamsul.

63) Malam hari di musholla Syamsul berdoa dan menyesali segala

perbuatannya dan bertobat atas apa yang dia lakukan selama ini.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

64) Di Pekalongan, ibu Syamsul menangis dan berdoa untuk Syamsul

dan keluarga saat sholat tahajut.

65) Pertemuan Syamsul dengann Dr. Fathul Hadi di perpustakaan

kampus.

66) Zizi memarahi Kiai Miftah karena Syamsul telah terbukti tidak

bersalah.

67) Pencurian yang kembali terjadi di pesantren membuat Ayub lebih

waspada terhadap Burhan. Burhan kemudian tertangkap mencuri

berkat penjebakan Ayub. Tapi, Burhan berhasil lari dari gudang

pesantren sebelum menerima hukuman.

68) Lurah Pondok yang mengetahui Burhan telah di tangkap polisi

kemudian diperintahkan Kiai Miftah untuk menjemput Burhan

agar menerima hukuman terlebih dahulu di pesantren.

69) Kedatangan Kiai Miftah, Zizi dan Lurah pondok ke rumah

Syamsul.

70) Perbincangan Syamsul dan Pak Heru mengenai Burhan.

71) Kedatangan Pak heru ke rumah kontrakan Syamsul untuk

memberitahukan masalah Burhan. Pak Heru juga mengundang

Syamsul untuk mampir ke rumahnya.

72) Syamsul menelfon ke Pesantren Al Furqan untuk menanyakan

kebenaran berita tentang Burhan.

73) Syamsul datang ke rumah Pak Heru untuk menghormati undang

Pak Heru.

74) Syamsul membelikan hadiah untuk ibu dan Nadia. Setalah itu,

Syamsul menemui Dr. fathul Hadi untuk meminta pelajaran khusus

dari beliau.

75) Di ruamh kontrakannya Syamsul membungkus jilbab dan sepucuk

surat untuk ibu dan Nadia. Dia juga membungkus dompet Silvie

beserta isinya dan sepucuk surat. Keesokan harinya Syamsul

mengirimkan barang-barang tersebut lewat kantor pos.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

76) Syamsul dimintai Pak Yahyah untuk menggantikan Ustadz Fairuz

berceramah di masjid Baitul Makmur. Pertemuan Syamsul dengan

Pak Doddy.

77) Dewi menelfon Silvie untuk memberitahukan bahwa Ustadz Fairus

Abadi tidak bias hadir dalam seminar mereka besok. Dewi

meminta Silvie mencari pengganti Ustadz Fairus.

78) Silvie datang ke rumah Syamsul untuk meminta Syamsul mengisi

materi di seminar menggantikan Ustadz Fairus.

79) Kedatangan Syamsul ke rumah Dr. Fathul Hadi. Syamsul

kemudian pergi ke Fakultas Ekonomi UI untuk mengisi seminar

seperti permintaan Silvie.

80) Pak Heru menyampaikan kepada Syamsul perihal kedatang Burhan

dan keluarganya untuk melamar Silvie. Permintaan Pak Heru

kepada Syamsul untuk ikut serta dalam lamaran tersebut yang

ditolak oleh Syamsul.

81) Syamsul yang kembali menjadi imam di masjid Baitul Makmur

melihat Burhan dan keluarganya memasuki masjid.

82) Pertemuan kembali Syamsul dan Burhan setelah sholat berjamaah

di halaman masjid Baitul Makmur.

83) Penolakan lamaran Burhan dan keluarga oleh Silvie dan

keluarganya.

84) Kejujuran Syamsul kepada Silvie mengenai masa lalunya.

85) Sejak Syamsul berceramah di masjid Baitul Makmur, Syamsul

banyak mendapat panggilan ceramah. Syamsul yang baru selesai

syuting di EduTv kemudian dijemput panitia Tabligh Akbar masjid

Al-Firdaus tempat dimana dia akan berceramah.

86) Pak Abbas menemui Syamsul untuk memberitahukan bahwa

pemilik kontrakan akan menjual rumahnya. Syamsul membeli

sebuah rumah atas bantuan Pak Yahyah.

87) Syamsul menelfon Nadia dan pesantren Al Furqan untuk

memberitahukan mereka agar menonton ceramah pagi di EduTv.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

88) Suasana haru saat keluarga Syamsul dan para pengurus pesantren

Al Furqan menonton Syamsul yang sedang berceramah. Silvie

yang ditemani orang tuanya juga menonton Syamsul yang sedang

berceramah. Ketertarikan Silvie kepada Syamsul diketahui oleh

orang tuanya.

89) Syamsul pulang ke rumahnya dan beristirahat.

90) Syamsul yang sedang mengajar anak-anak mengaji dikagetkan

dengan kedatangan Ibu dan Nadia yang juga diikuti Zizi. Zizi

kemudian menyampaikan bahwa Kiai Miftah dan Lurah Pondok

juga datang bersama dengan mereka. Pertemuan antara Syamsul

dengan Kiai Miftah dan Lurah Pondok.

91) Syamsul bersama dengan Ibu, Nadia, Zizi, Kiai Miftah dan Lurah

Pondok berbincang-bincang di rumah Syamsul. Orang tua Silvie

datang diikuti oleh Kiai Miftah, Lurah Pondok, Zizi dan Nadia

yang berpamitan untuk pulang. Kesedihan Zizi mendengar

Syamsul yang telah dilamar orang tua Silvie.

92) Dialog antara Syamsul dan ibunya mengenai lamaran kedua orang

tua Silvie dan Zizi.

93) Kedatangan Bu Bambang dan Syamsul ke ruamh Silvie untuk

menyampaikan jawaban atas lamaran keluarga Silvie. Mereka

kemudian merancang tanggal pernikahan Silvie dan Syamsuk.

Silvie menginginkan pernikahan mereka dilaksanakan secepatnya.

94) Syamsul dan ibunya kembali ke Pekalongan setelah seluruh urusan

Syamsul di Jakarta selesai. Mereka pulang untuk merayakan hari

raya Idul Fitri bersama keluarga. Berita kepulangan Syamsul

sampai ke takmir masjid Agung Pekalongan. Syamsul kemudian

dimintai untuk menyampaikan khutbah Idul Fitri.

95) Syamsul mengajak keluarga besarnya ke Jakarta untuk melamar

Silvie secara resmi. Syamsul dan Silvie mulai mempersiapkan

pernikahan mereka. Undangan telah mereka sebar. Silvie dan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Syamsul juga mencoba baju pengantin mereka ditemani oleh orang

tua Silvie.

96) Nadia dan kedua orang tuanya di Pekalongan sedang

mempersiapkan kain yang akan dibagi kepada keluarga mereka dan

keluarga Silvie.

97) Berita pernikahan Syamsul dan Silvie sampai ke pesantren Al

Furqan.

98) Silvie berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi

mengantar undangan kepada budenya di Bogor.

99) Silvie mengalami kecelakan mobil dalam perjalanannya ke Bogor.

Kecelakaan tersebut merenggut nyawanya.

100) Keluarga Silvie mendapatkan telfon mengenai kecelakaan yang

dialami Silvie.

101) Keluarga Syamsul dan Silvie beserta para tentang datang melayat

di rumah Silvie. Pak Heru meminta Syamsul untuk tetap menikahi

Silvie walaupun Silvie telah menjadi mayat.

102) Kematian Silvie merupakan Pukulan berat yang dialami oleh

Syamsul. Syamsul terpuruk dalam kesedihan. Syamsul berhenti

dari semua aktivitasnya. Ibu Syamsul berhasil membujuk Syamsul

untuk pulang ke Pekalongan. Syamsul tetap bersedih walaupun

telah dihibur keluarga.

103) Bu Bambang terus menasehati Syamsul yang masih terpuruk dalam

kesedihannya. Zizi datang untuk mampir ke rumah Syamsul.

104) Kecelakaan yang dialami Syamsul dan nadia membuat Syamsul

kembali bangkit dari keterpurukannya.

105) Syamsul yang sedang membaca koran di teras rumahnya bersamaa

dengan Ibu dan Nadia yang sedang melipat kain batik dikagetkan

dengan kedatangan Zizi. Zizi datang untuk meminta Syamsul

mengisi ceramah di pesantren Manabi’ul Qur’an.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

106) Syamsul kembali berceramah di pesantren Manabi’ul Qur’an. Zizi

kemudian menelfon kakanya menyampaikan kemajuan Syamsul

dan meminta kakaknya untuk pergi ke rumah Syamsul.

107) Kiai Miftah dan istrinya datang ke rumah Syamsul yang disambut

oleh Syamsul dan keluarganya. Kiai Miftah menyampaikan

maksud kedatanganya untuk mengajak Syamsul berceramah di

pesantren Al Furqan dan melamar Syamsul untuk adiknya.

108) Kedatangan Syamsul dan keluarga ke pesantren Al Furqan yang

disambut para santri dan keluarga Kiai Miftah. Kedatangan mereka

untuk menyampaikan jawaban atas lamaran Kiai Miftah.

4.1.2.2 Sekuen Film Dalam Mihrab Cinta

Sekuen film Dalam Mihrab Cinta disusun dengan penomoran Latin. Cerita

tersebut terdiri dari Delapan puluh tujuh bagian. Kelogisan alur terlihat pada alur

maju film Dalam Mihrab Cinta. Berikut ini sekuen film Dalam Mihrab Cinta.

1. Deskripsi stasiun Pekalongan malam hari. Para penumpang kereta yang

telah menaiki kereta dan kereta yang telah berangkat.

2. Pemuda berambut gondrong yang memasuki gerbong sambil melihat

karcisnya dan mencari nomor bangkunya.

3. Dialog antara tokoh pemuda berambut gondrong dan gadis berjilbab yang

terlihat sedang bersedih.

4. Kereta tersebut terus meluncur melewati malam. Kereta tersebut singgah

di sebuah stasiun.

5. Seorang pencuri sedang melakukan aksinya dan tertangkap mata oleh

pemuda berambut gondrong.

6. Pencuri yang panik kemudian menyandera gadis berjilbab. Karena

keberanian pemuda berambut gondrong gadis itu berhasil diselamatkan

dan pencuri tersebut berhasil dilumpuhkan.

7. Dialog antara tokoh pemuuda berambut gondrong dan gadis berjilbab yang

membantu membalut luka pemuda tersebut.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

8. Deskripsi kereta yang terus melaju melewati hutan-hutan.

9. Deskripsi para penumpang yang baru tiba dan keluar dari stasiun Kediri.

Dialog antara pemuda berambut gondrong dan gadis berjilbab di depan

stasiun. Gadis tersebut menjelaskan kepulangannya karena ayahnya yang

telah meninggal. Mereka berdua kemudia saling memperkenalkan diri

Syamsul Hadi dan Zidna Ilman (Zizi).

10. Dua santriwati yang datang menghampiri Zizi dan seorang laki-laki supir

mobil yang menjemput Zizi.

11. Deskripsi kota Kediri dengan seluruh kegiatan masyarakat dan keindahan

kota tersebut.

12. Para santri pesantren Al Furqan yang terlihat sedang melantunkan ayat-

ayat suci dan seorang santri yang hanya sedang bermain telfon

genggamnya.

13. Syamsul masuk ke kamar dan mengambil dompet Burhan. Bagian

keamanan yang telah berjaga langsung menangkap dan menghakimi

Syamsul. Mereka, tidak mendengarkan penjelasan Syamsul.

14. Syamsul diarak keluar oleh bagian keamanan. Syamsul dihakimi oleh para

santri lalu diarak ke gudang.

15. Kiai Miftah, lurah pondok dan empat pengurus pesantren datang gudang

dan mulai mengintrogasi Syamsul. Syamsul membela diri dan

menceritakan tentang Burhan yang menyuruh untuk mengambil

dompetnya.

16. Deskripsi pemikiran Syamsul tentang pertemuannya dengan Burhan di

depan pintu gerbang pesantren. Burhan yang berjanji akan mentraktirnya,

kemudian meminta tolong kepada Syamsul untuk mengambilkan

dompetnya yang ketinggalan karena dia sedang ditunggu orang.

17. Burhan dihadirkan dan Syamsul meminta Burhan menjelaskan semuanya.

Burhan mengelak, saling tuding dan caci maki keluar dari mulut kedua

santri tersebut. Syamsul lalu bersumpah atas kebenarannya dan Burhan

juga bersumpah dengan sumpah palsu.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

18. Syamsul diarak oleh para santri ke tengah lapangan untuk menjalani

hukumannya.

19. Deskripsi Kota Pekalongan. Deskripsi rumah Syamsul dimana beberapa

orang turis asing yang sedang melihat-lihat batik. Bapak Bambang

menerima telfon.

20. Syamsul masuk ke ruang tamu pesantren. Kiai Miftah dan para pengurus

pesantren serta ayah Syamsul sedang menunggunya.

21. Syamsul langsung ditampar oleh ayahnya. Kiai Miftah yang menasehati

Syamsul balik ditantang dan disumpahi Syamsul.

22. Deskripsi rumah Syamsul dimana Syamsul sedang dipukuli dan dimarahi

oleh Rozak dan Ahmad kedua kakak laki-lakinya. Ayahnya juga

memarahinya dan tidak mendengar pembelaan dari Syamsul. Hanya Nadia

adik perempuannya dan ibunya yang membela.

23. Dialog antara Nadia dan Syamsul di kamar Syamsul.

24. Dialog antara Zizi dan Kiai Miftah mengenai masalah pencurian yang

dituduhkan kepada Syamsul.

25. Syamsul pergi dari rumah. Kesedihan Nadia dan ibunya serta kemarahan

Ayah dan kakaknya mengenai kepergian Syamsul.

26. Perjalanan hidup Syamsul di Kota Semarang.

27. Zizi datang ke rumah Syamsul yang disambut Nadia dan ibu Syamsul.

Nadia dan ibu Syamsul menyampaikan tentang kepergian Syamsul. Zizi

kemudian menyampaikan kepercayaannya bahwa Syamsul tidak bersalah.

28. Syamsul menjadi pencuri karena kerasnya hidup yang dia alami. Syamsul

tertangkap mencuri.

29. Syamsul diinterogasi oleh polisi di kantor polisi.

30. Syamsul mendekap dalam penjara bersama dengan dua orang narapidana

lain. Syamsul juga diajarkan trik-trik mencuri jitu oleh para narapidana

tersebut.

31. Berita tertangkapnya Syamsul di ketahui oleh keluarganya.

32. Burhan mendatangi Zizi di pesantren Manabi’ul Qur’an untuk

memberitahukan tentang tertangkapnya Syamsul.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

33. Kedatangan Nadia ke kantor polisi untuk menemui Syamsul dan menjamin

Syamsul.

34. Perbincangan Nadia dan ibunya mengenai Syamsul yang pergi setelah

dijamin oleh Nadia. Kedatangan Zizi ke rumah Syamsul.

35. Syamsul tiba di Jakarta.

36. Perjalanan hidup Syamsul di Jakarta.

37. Syamsul mendapatkan rumah kontrakan.

38. Syamsul terus mencari pekerjaan untuk biaya hidupnya.

39. Syamsul menjadi pencopet professional. Syamsul juga tetap berniat untuk

mengembalikan dompet copetannya tersebut ketika dia telah mendapatkan

uang.

40. Pertemuan Syamsul dengan Silvie yang menjadi korban pencopetan

Syamsul di Kopaja.

41. Kedatangan Syamsul ke Villa Gracia.

42. Syamsul menyusuri jalan Flamboyan.

43. Kedatangan Syamsul ke rumah Pak Broto. Syamsul melamar menjadi guru

ngaji Della dan diterimah oleh Pak Broto. Pertemuan Silvie dan Syamsul

di rumah Della.

44. Syamsul didaulat menjadi imam saat sholat berjamaah di masjid Baitul

Makmur akan dimulai.

45. Perbincangan pak Heru dengan Pak Broto, Pak Yahyah dan Syamsul

mengenai kejadian yang menimpa Silvie, ketika mereka keluar dari

masjid.

46. Deskripsi Syamsul di rumah kontrakannya yang sedang berbicara dengan

dirinya sendiri. Kilas balik pemikiran Syamsul tentang dirinya yang

mencuri. Dialog tentang dirinya yang merasa malu dan bersalah karena

telah melakukan perbuatan yang berdosa.

47. Suasana malam hari di pekarangan rumah Della. Di sebuah pendopo

Syamsul sedang megajarkan Della mengaji.

48. Deskripsi Syamsul yang sedang mencari buku-buku pelajaran tetang

agama Islam dan tajwid.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

49. Deskripsi Syamsul yang sedang mengajar Della mengaji di ruang tamu

rumah Della.

50. Deskripsi Della dan Silvie yang baru selesai les matematika. Dialog Della

kepada Silvie tentang Silvie dan Syamsul.

51. Kepercayaan Pak Broto terhadap Syamsul.

52. Malam hari di musholla Syamsul berdoa dan menyesali segala

perbuatannya dan bertobat atas apa yang dia lakukan selama ini.

53. Perbincangan Syamsul dan Pak Heru mengenai Burhan.

54. Deskripsi rumah Damayanti, dimana Silvie dan kedua orang tuannya

berbincang dengan Damayanti dan kedua orang tuanya mengenai

keburukan Burhan.

55. Kedatangan Kiai Miftah, Zizi dan Lurah pondok ke rumah Syamsul.

56. Syamsul menelfon ke Pesantren Al Furqan untuk menanyakan kebenaran

berita tentang Burhan.

57. Syamsul berceramah di masjid Baitul Makmur. Pertemuan Syamsul

dengan Pak Doddy.

58. Deskripsi Syamsul yang baru selesai syuting acara ceramah di EduTV.

59. Syamsul yang baru saja menerima terlfon kemudian menulis agenda di

catatan agendanya. Syamsul telah menjadi penceramah yang popular dan

banyak mendapatkan panggilan untuk ceramah.

60. Deskripsi Syamsul yang mengisi ceramah di Tabligh Akbar Jamaah

Masjid Al Firdaus.

61. Deskripsi Syamsul di tokoh Busana muslim yang sedang memilih bebrapa

kerudung.

62. Deskripsi Syamsul yang sedang mengisi kerudung dan surat ke dalam

sebuah kertas bingkisan. Syamsul juga mengembalikan semua uang ke

dalam dompet yang dicurinya dan dimasukan ke dalam emplop.

63. Deskripsi Syamsul yang sedang berada dalam kantor pos yang dilayani

oleh seorang petugas pos untuk mengirim barang.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

64. Di rumah Ibu dan Nadia membuka paket dari Syamsul yang berisi

kerudung dan sepucuk surat. Kebahagiaan dan rasa haru tergambar

diwajah ibu dan Nadia ketika mereka membaca surat dari Syamsul.

65. Di rumahnya Silvie mendapat kiriman yang berisi dompetnya. Dia

membaca surat yang ada didalam dengan wajah kaget dan bingung.

66. Di tempat lain Zizi yang sedang melamun dikejutkan oleh Kiai Miftah.

Kiai Miftah menanyakan tentang perasaan Zizi terhadap Syamsul. Zizi

hanya tersenyum dengan wajah malu-malu.

67. Syamsul yang kembali menjadi imam di masjid Baitul Makmur melihat

Burhan dan keluarganya memasuki masjid.

68. Pertemuan kembali Syamsul dan Burhan setelah sholat berjamaah di

halaman masjid Baitul Makmur.

69. Penolakan lamaran Burhan dan keluarga oleh Silvie dan keluarganya.

70. Kejujuran Syamsul kepada Silvie mengenai masa lalunya.

71. Syamsul menelfon Nadia untuk memberitahukan agar mereka sekeluarga

menonton ceramah pagi di EduTv.

72. Suasana haru saat keluarga Syamsul dan para pengurus pesantren Al

Furqan menonton Syamsul yang sedang berceramah. Silvie yang ditemani

orang tuanya juga menonton Syamsul yang sedang berceramah.

Ketertarikan Silvie kepada Syamsul diketahui oleh orang tuanya.

73. Deskripsi beberapa orang yang membantu Syamsul memindahkan barang-

barang dari rumah kontrakan ke rumah yang lebih besar disebelah

kontrakan tersebut.

74. Syamsul yang sedang mengajar anak-anak mengaji dikagetkan dengan

kedatangan Ibu dan Nadia yang juga diikuti Zizi. Zizi kemudian

menyampaikan bahwa Kiai Miftah dan Lurah Pondok juga datang bersama

dengan mereka. Pertemuan antara Syamsul dengan Kiai Miftah dan Lurah

Pondok.

75. Syamsul bersama dengan Ibu, Nadia, Zizi, Kiai Miftah dan Lurah Pondok

berbincang-bincang di rumah Syamsul. Orang tua Silvie datang diikuti

oleh Kiai Miftah, Lurah Pondok, Zizi dan Nadia yang berpamitan untuk

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

pulang. Kesedihan Zizi mendengar Syamsul yang telah dilamar orang tua

Silvie.

76. Dialog antara Syamsul dan ibunya mengenai lamaran kedua orang tua

Silvie dan Zizi.

77. Nadia dan kedua orang tuanya di Pekalongan sedang mempersiapkan kain

yang akan dibagi kepada keluarga mereka dan keluarga Silvie.

78. Silvie dan Syamsul mencoba baju pengantin mereka ditemani oleh orang

tua Silvie.

79. Silvie berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi mengantar

undangan kepada budenya di Bogor.

80. Silvie mengalami kecelakan mobil dalam perjalanan ke Bogor. Kecelakaan

tersebut merenggut nyawanya.

81. Keluarga Silvie mendapatkan telfon mengenai kecelakaan yang dialami

Silvie.

82. Keluarga Syamsul dan Silvie beserta para tentang datang melayat di rumah

Silvie. Pak Heru meminta Syamsul untuk tetap menikahi Silvie walaupun

Silvie telah menjadi mayat.

83. Deskripsi kereta api yang terus melaju melewati hutan.

84. Bu Bambang terus menasehati Syamsul yang masih terpuruk dalam

kesedihan. Zizi datang ke rumah Syamsul.

85. Kiai Miftah dan istrinya datang ke rumah Syamsul yang disambut oleh

Syamsul dan keluarga. Kiai Miftah menyampaikan maksud kedatang

mereka untuk mengajak Syamsul berceramah di pesantren Al Furqan dan

melamar Syamsul untuk adiknya.

86. Kedatangan Syamsul dan keluarga ke pesantren Al Furqan yang disambut

para santri dan keluarga Kiai Miftah. Kedatangan mereka untuk

menyampaikan jawaban atas lamaran Kiai Miftah.

87. Syamsul kembali berceramah di pesantren Manabi’ul Qur’an.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

4.1.2.3 Transformasi Alur Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta

Transformasi alur novel ke film Dalam Mihrab Cinta perbandingannya

ditampilkan dalam bentuk tabel yang bertujuan untuk meletakan alur novel dan

film pada posisi seimbang dan sejajar, sehingga perbedaan alur cerita antara

keduanya terlihat jelas. Transformasi alur ini hanya dibatasi pada alur penceritaan

yang dianggap penting.

Tabel 4: Kedatangan gadis berjilbab dan pemuda berambut gondrong ke stasiun

Pekalongan.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

1. Deskripsi suasana sore hari,

sebuah becak berpenumpang

seorang gadis yang sedang

menangis dengan tujuan stasiun

Pekalongan.

1. Deskripsi stasiun Pekalongan

malam hari. Para penumpang

kereta yang telah menaiki

kereta dan kereta yang telah

berangkat.

2. Gadis tersebut naik kereta dan

kembali menangisi kepergian

ayahandanya K.H. Baejuri.

3. Para penumpang terus menaiki

kereta. Seorang penumpang

berambut gondrong lari tergesa-

gesa membeli tiket, kemudian

naik kereta. Pemuda tersebut

menanyakan letak gerbong

empat kepada petugas kereta.

Pada awal peceritaan novel menyajikan tentang perjalanan tokoh gadis

berjilbab yang sedang bersedih menaiki becak menuju stasiun Pekalongan. Hal

tersebut dapat dilihat pada kutipan 25 di bawah ini.

(25.) “Becak itu memasuki halaman Stasiun Pekalongan. Bagunannya

Nampak sudah tua. Tidak berubah sejak dibuat oleh Pemerintah

Kolonial Hindia Belanda. Gadis itu turun dan menyerahkan uang

beberapa ribu kepada tukang becak. Ia lalu melangkah membawa

barang bawaannya memasuki Stasiun.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 1)

Pada kutipan 25 di atas, disajikan deskripsi perjalanan tokoh gadis

berjilbab yang meniki becak ke stasiun Pekalongan. Selanjutnya cerit beralih

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

kepada tokoh gadis berjilbab yang menaiki kereta dan kembali terlarut dalam

kesedihanya. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan 26 di bawah ini.

(26.) “Setelah duduk ia menarik nafas dan kembali menangis. Wajah

cantiknya tidak bisa menutupi kesedihannya. Ia berusaha menahan

tangisnya agar tidak terdengar oleh penumpang di sekitarnya. Ia

menangisi kematian orang yang sangat dicintainya. Yaitu

ayahandanya yang sangat menyayanginya”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 2)

Kutipan 26 di atas menjelaskan alasan kepulangan gadis berjilbab tersebut

dan juga alasan kesedihan dan duka yang sedang dia rasaka. Selanjutnya cerita

beralih pada kedatangan tokoh pemuda berambut gondrong. Hal tersebut dapat

dilihat pada kutipan 27 di bawah ini.

(27.) “Ia langsung berlari. Alarm tanda kereta siap diberangkatkan masih

berbunyi. Tangga-tangga dari kayu untuk naik ke pintu kereta mulai

ditarik. Peluit panjang dibunyikan. Ia berlari. Kereta mulai berjalan

pelan. Ia melompat ke pintu dan masuk kereta dengan selamat. Ia

melihat kembali tiketnya. Tempat duduknya ada di gerbong empat.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 4)

Pada kutipan ke 27 diuraikan tentang kedatangan tokoh pemuda berambut

gondrong yang tergesa-gesa membeli tiket dan naik kereta yang sudah mulai

berjalan pelan.

Pada awal penceritaan film, gambar yang disuguhkan langsung kepada

papan nama stasiun Pekalongan yang menandakat tempat awal cerita. Hal tersebut

dapat dilihat pada gambar 15 di bawah ini.

Gambar 17: Deskripsi Stasiun Pekalongan

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Pada gambar 17 ditampilkan gambar stasiun Pekalongan hal tersebut

untuk menampilkan tempat dimana cerita tersebut berlangsung dan juga awal

mula penceritaan. Selanjutnya penceritaan berlanjut pada keberangkatan kereta

seperti yang ditampilkan pada gamabar 17 di bawah ini.

Gambar 18: Kereta yang mulai berjalan

Gambar 18 menampilkan kereta yang mulai berjalan diikuti suara dari

bagian informasi yang terdengar mengungumkan “Atas nama PT. Kerata Api

Indonesia mengucapkan trima kasih atas kesediaan anda menggunakan jasa kereta

api. PT Kereta Api Indonesia mengucapkan selamat berpergian dan semoga

selamat sampai di tempat tujuan.”

Pada proses transformasi dari novel ke film, terlihat pengurang penceritaan

novel mengenai kedatangan gadis berjilbab, pemuda berambut gonrong dan

keadaan gadisberjilbab tersebut. Penceritaan dalam film langsung kepada stasiun

Pekalongan dan kereta yang mulai berjalan meninggalkan stasiun.

Tabel 5: Pertemuan tokoh pemuda berambut gondrong dan gadis berjilbab.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

4. Pemuda berambut gondrong

masuk ke dalam gerbong

empat lalu mencari kursinya.

Diaolog anatar gadis berjilbab

dan pemuda berambut

gondrong.

2. Pemuda berambut gondrong

yang memasuki gerbong

sambil melihat karcisnya dan

mencari nomor bangkunya.

3. Dialog antara tokoh pemuda

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

berambut gondrong dan gadis

berjilbab yang terlihat sedang

bersedih.

(28.) “Pemuda itu sampai di gerbong empat. Ia mencari tempat duduk

nomor 8C. Akhirnya ia menemukannya. Ia tersenyum. Nomor 8C

telah diduduki seorang berjilbab biru…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 5)

Pada kutipan 28 diuraikan pemuda berambut gondrong yang memasuki

gerbong empat, mencari tempat duduknya sesuai dengan yang tertera dalam

karcis. Dia kemudian tersenyum melihat seorang gadis berjilbab yang telah

menduduki kursinya. Selanjutnya cerita beralih pada dialog antara peuda

berambut gondrong dan gadis berjilbab seperti pada kutipan 29 di bawah ini.

(29.) “Gadis itu menoleh dan kaget. Mukanya langsung pucat pasi dan

langsung mendekap tas kecil yang ada di tangannya. Pemuda

gondrong itu langsung sadar, mungkin penampilannya yang awut-

awutan telah membuat gadis itu ketakutan…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 5)

Pada kutipan ke 29 diuraika penceritaan tentang dialog antara pemuda

berambut gondrong dan gadis berjilbab mengenai tempat duduk mereka.

Diuraikan juga ketakutan gadis berjilbab tersebut yang melihat penampilan pria

berambut gondrong itu.

Gambar 19: Pria berambut gondrong memasuki gerbong

Pada gambar 19 di atas, ditampilkan seorang gadis berjilbab yang terlihat

bersedih dan seorang pemuda berambut gondrong yang baru memasuki gerbong

tersebut.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 20: Pemuda berambut Gambar 21: Dialog antara pemuda

Gondrong sedang mencari nomor berambut gondrong dan gadis

kursinya berjilbab

Pada gambar 20 ditampilkan pemuda berambut gondrong yang sedang

mencari nomor kursinya kemudian melihat nomor kursinya telah diduduki oleh

seorang gadis berjilbab. Selanjutnya, diikuti dengan dialog antara pemuda

berambut gondrong dan gadis berjilbab mengenai nomor kursi mereka seperti

terlihat pada gambar 21 di atas.

Dalam prosesnya transformasi novel ke film pada penceritaan bagain ini

diuraikan dengan sama antara nove dan film transformasi dari novel Dalam

Mihrab Cinta.

Tabel 6: Kilas balik masa lalu pemuda berambut gondrong

No.

CN

Novel No.

SF

Film

5. Pemuda berambut gondrong

kemudian kembali berfikir

tentang masa lalunya. Dia

merupakan seorang yang

pantang menyerah dan pintar.

Dia juga berkeinginan untuk

belajar islam lebih dalam. Oleh

imam Masjid Agung

Pekalongan, dia disarankan

untuk mondok di Kediri.

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(30.) “Ia memang suka tantangan. Waktu masih sekolah dasar, ia paling

tidak suka dengan matematika. Karena nilai matematikanya merah. Ia

sering dihina kedua kakaknya perihal kebodohannya dalam mata

pelajaran matematika…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 7 )

Pada kutipan 30 diuraikan tentang tokoh Syamsul yang suka dengan

tantangan yang membuat ia terdorong untuk mencari hal yang baru. Hal yang baru

tersebut ia temukan setelah berdialog dengan seorang lelaki berambut gondrong di

alun-alun kota Palembang tentang agama Islam.

(31.) “Ia takjub dengan penjelasan Sang Imam. Ia merasa jalan yang

dicarinya menjadi jelas. Ia harus ke pesantren. Tekatnya sudah

bulat…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 12)

Pada kutipan 31, diuraikan penceritaan Syamsul dengan Imam Masjid

Agung Pekalongan yang menyarankannya untuk mondok. Dia kemudian bertekat

untuk belajar agama Islam lebih mendalam dengan cara pergi mondok yang

tujuannya adalah pesantren di Kediri sesuai saran dari imam masjid tersebut.

Pada proses transformasi dari novel ke film, bagian penceritaan yang

terdapat dalam novel ini tidak ditransformasikan ke dalam bentuk film.

Tabel 7: Kereta api yang berhenti disebuah stasiun.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

6. Kereta tersebut terus meluncur

melewati malam. Kereta

tersebut singgah di stasiun

Jebres, Solo.

4. Kereta tersebut terus meluncur

melewati malam. Kereta

tersebut singgah di sebuah

stasiun.

(32.) “Kereta itu terus meluncur menembus malam. Setelah melewati

Batang, Kendal, Semarang dan Grobogan, kereta itu menerobos hutan

jati melewati Gemolong hingga akhirnya sampai di Stasiun Jebres, Solo.

Roda-roda kereta berhenti total. Beberapa penumpang bangkit

mengambil barangnya dan turun. Gadis berjilbab biru itu bangun dari

tidurnya. Ia melongok kek jendela.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 15)

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Pada kutipan 32 diuraikan perjalaan kereta yang ditumpangi gadis

berjilbab dan pemuda berambut gondrong tersebut melewati beberapa kota.

Setelah itu, kereta tersebut berhenti di stasiun Jebres, Solo untuk menurunkan

beberapa penumpang dengan tujuan stasiun tersebut.

Gambar 22: Kereta yang melaju Gambar 23: Kereta yang baru

menembus malam sampai di stasiun Jebres, Solo

Pada gambar 22 terlihat perjalanan kereta yang melewati hutan menembus

malam. Diikuti dengan gambar 23 yang menampilkan gambar kereta yang

berhenti di stasiun Jebres, Solo.

Pada proses transformasinya dari novel ke film, penceritaan tentang

perjalanan kereta melewati kota tidak digambarkan serta lokasi dimana kereta

berhenti. Dalam film hanya mengambarkan perjalanan kereta tersebut dan kereta

yang berhenti di sebuah stasiun.

Tabel 8: Deskripsi pencurian yang terjadi di atas kereta.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

7. Seorang pencuri sedang

melakukan aksinya dan

tertangkap mata oleh pemuda

berambut gondrong.

5. Seorang pencuri sedang

melakukan aksinya dan

tertangkap mata oleh pemuda

berambut gondrong.

(33.) “Pemuda itu merasakan ada langkah kaki. Ia memincingkan kedua

matanya. Nampak seorang berjalan dengan langkah tenang. Seolah dia

adalah penumpang biasa. Kaosnya rapi, keren, wajahnya juga bersih.

Orang itu melihat ke kanan dan kiri. Memutar pandangannya ke seantero

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

gerbong. Lalu perlahan-lahan tangannya mengambil tas berwarna merah

kekuning-kuningan.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 16-17)

Pada kutipan 33 diceritaka tokoh pemuda berambut gondrong yag kaget

ketida mendengar suara kaki kemudian melihat seseorang yang sedang mengambi

tas, dia lagsung meneriaki orang tersebut.

Gambar 24: Keterkejutan pemuda Gambar 25: Seorang pencuri yang

berambut gondrong mengambil tas

Pada gambar 24 ditampilkan tokoh Syamsul yang terkejut melihat

seseorang yang sedang mengambi tas seperti yang ditampilkan pada gambar 25.

Pada proses transformasinya, penceritaan bagian ini antara novel dan film

hasil transformasi dari novel Dalam Mihrab Cinta tidak memiliki perbedaan.

Tabel 9: Pencuri menyandera gadis berjilbab

No.

CN

Novel No.

SF

Film

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

8. Pencuri yang panik kemudian

menyandera gadis berjilbab.

Karena keberanian pemuda

berambut gondrong gadis itu

berhasil diselamatkan dan

pencuri tersebut berhasil

dilumpuhkan.

6. Pencuri yang panik kemudian

menyandera gadis berjilbab.

Karena keberanian pemuda

berambut gondrong gadis itu

berhasil diselamatkan dan

pencuri tersebut berhasil

dilumpuhkan.

(34.) “…Dengan gerakan sangat cepat ia meraih badan gadis berjilbab itu dan

menodongkan pisaunya ke lehernya…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 17)

Pada kutipan nomor 34, diuraikan pencuri yang ketahuan tersebut karena

panik dan takut tertangkap langsung menarik badan gadis berjilbab dan menjadera

gadis tersebut dengan pisau di lehernya.

(35.) “Tiba-tiba kereta berjalan menyentak. Penjahat itu jadi limbung.

Kesempatan itu langsung digunakan pemuda gondrng itu untuk

menendang si penjahat…”

(Dalam Mihrab Cinta,hal. 18)

Pada kutipan 35, pencuri yang menyandera gadis tersebut diajak

kompromi oleh pemuda berambut gondrong. Namun, pencuri tersebut tidak

memperdulikannya, hingga saat kereta berjalan menyentak pemuda berambut

gondrong menggambil kesempatan itu untuk melumpuhkan pencuri.

(36.) “…Dengan cepat pemuda itu berlari melewati pintu lalu meloncat keluar

kereta. Ia jatuh berguling-guling di sawah dalam kegelapan malam.

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 19)

Pada kutipan 36 diuraikan pencuri yang btelah dilumpuhkan pemudah

berambut gondrong berhasil melarikan diri dan meloncat keluar dari gerbong

tersebut. Dia langsung jatuh dan berguling-guling di sawah.

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 26: Pencuri yang menyandera Gambar 27: Pencuri yang berhasil

Gadis berjilbab dilumpuhkan pemuda berambut

gondrong

Pada gambar 26 ditampilkan bagaimana pencuri yang panik kemudian

menarik dan menyandera gadis berjilbab tersebut. Selanjutnya gambar 27

menampilkan gambaran kereta yang berjalan menyetak yang mengakibatkan

pencuri tersebut oleng dan berhasil dilumpuhkan oleh pria berambut gondrong.

Pada proses transformasinya, penceritaan bagian ini diceritakan sama

kecuali pada bagian dimana pencuri tersebut lari keluar dari kereta dan terguling-

guling di sawah. Bagian ini hanya diceritakan dalam novel sedangkan film hasil

transformasi dari novel tersebut tidak mengangkat penceritaan ini.

Tabel 10: Dialog antara tokoh pemuda berambut gondrong dan gadis berjilbab.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

9. Dialog antara pemuda

berambut gondrong dan gadis

berjilbab mengenai tujuan

pemuda berambut gondrong

untuk mondok di Kediri. Gadis

berjilbab tersebut

menyarankan dia untuk

mengunjungi empat pesantren

yaitu, Pesantren Lirboyo

Kediri, Pesantren Al falah

Ploso, Pesantren Al Ihlsan

7. Dialog antara tokoh pemuda

berambut gondrong dan gadis

berjilbab yang membantu

membalut luka pemuda

tersebut.

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Semen dan Pesantren Al

Furqan, Pagu.

(37.) “Saya mau ke Kediri, Mbak. Mau Nyantri.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 21)

Kutipan 37 menguraikan dialog antara tokoh peda berambut gondrong dan

gadis berjilbab tentang tujuan pemuda berambut gondrong tersebut. Pemuda

berambut gondrong tersebut pergi ke Kediri untuk mondok.

(38.) “Ya di Kediri kota dan kabupaten banyak pesantren bagus. Tapi kalau

boleh saran coba kunjungilah empat pesantren ini. Pertama Pesantren

Lirboyo Kediri, kedua Pesantren Al Falah Ploso, Ketiga Pesantren Al

Ihsan Semen, dan keempat Pesantren AL Furqan, Pagu.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 22)

Pada kutipan 38 diuraikan beberapa pesantren yang disarankan oleh gadis

berjilbab. Dia menyarankan empatpesantren besar kepada pemuda berambut

gondrong untuk dikunjungi. Keempat pesantren tersebut adalah, Pesantren

Lirboyo Kediri, Pesantren Al Falah Ploso, Pesantren Al Ihsan Semen, dan

Pesantren AL Furqan, Pagu.

Gambar 28: Dialog gadis berjilbab dan emuda berambut gondrong

Transformasi novel ke film Dalam Mihrab Cinta dalam film hanya

ditampilkan dialog antara pemuda berambut gondrgong dan gadis berjilbab

mengenai tujuan pemuda berambut gondrong. Sedangkan, untuk empat pesantren

yang bisa dikunjungi oleh tokoh pemuda berambut gondrong yang disarankan

gadis berjilbab tidak ditransformasikan ke dalam film.

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 11: Perkenalan Syamsul dan Zizi, meninggalnya Kiai Baejuri, perkenalan

tokoh dua orang gadis dan sopir mobil yang menjemput Zizi.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

10. Zizi sampai di komplek

pesantren yang dipenuhi oleh

orang-orang yang datang

melayat. Zizi disambut oleh

Kiai Miftah kakanya. Beliau

menyarankan Zizi untuk

berhenti menangis dan

mengikuti sholat jenazah

ayahandanya.

9. Deskripsi para penumpang

yang baru tiba dan keluar dari

stasiun Kediri. Dialog antara

pemuda berambut gondrong

dan gadis berjilbab di depan

stasiu. Gadis tersebut

menjelaskan kepulangannya

karena ayahnya yang telah

meninggal. Mereka berdua

kemudia saling

memperkenalkan diri Syamsul

Hadi dan Zidna Ilman (Zizi).

10. Dua santriwati yang datang

menghampiri Zizi dan seorang

laki-laki supir mobil yang

menjemput Zizi.

(39.) “Zizi dipapah oleh dua orang gadis yang menjemputnya di Stasiun

Dhoho.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 26)

Pada kutipan 39 diceritakan Zizi yang baru tiba di pesantren Al Furqan

yang sedang dipenuhi oleh para pelayat, masuk dengan di papah oleh dua orang

gadis yang menjemputnya di Stasiun Dhoho. Dia kemudian disambut oleh

kakaknya Kiai Miftah yag langsung memeluk Zizi.

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 29: Syamsul dan Zizi yang Gambar 30: Dua orang santri yang

tiba di stasiun Kediri menjemput Zizi

Pada gambar 29 ditampilkan Syamsul dan Zizi yang keluar dari dalam

stasiun Kediri. Merekaberdua kemudaian dialog mengenai luka yang dialami

Syamsul. Kemudian mobil yang menjemput Zizi tiba di stasiun tersebut dua orang

santri dantang dan mencium tanggan Zizi serta mengajak Zizi untuk pulang.

Transformasi dari novel ke film penceritaan bagian ini berbeda. Dalam

novel kedua santri yang menjemput Zizi di stasiu Kediri diceritakan pada saat

mereka memapah Zizi masuk ke pesantren Al Furqan. Sedangkan, dalam film

digambarkan kedua santri tersebut mencemput Zizi di stasiun Kediri. Penambahan

juga terjadi pada bagian kedatangan dan dialog antara Zizi dan Syamsul di depan

stasiun Kediri dalam film.

Tabel 12: Deskripsi Kota Kediri.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

11. Syamsul tiba di pesantren

Lirboyo dan menemukan

muka-muka yang sedang

bersedih atas meninggalnya

K.H. Baejuri. Syamsul

bertanya tentang K. H. Baejuri

namun mereka tidak terlalu

mengenal beliau.

11. Deskripsi kota Kediri dengan

seluruh kegiatan masyarakat

dan keindahan kota tersebut.

13. Syamsul telah mengunjungi

tiga pesantren besar yaitu

pesantren Lirboyo, Al Falah

Ploso dan Al Inayah Semen.

Tetapi, dia belum merasa

cocok dengan ketiga pesantren

tersebut karena kurikulum di

pesantren tersebut tidak

mengizinkannya untuk

melakukan percepatan studi.

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(40.) “Tiga pesantren besar telah ia kunjungi. Pesantren Lirboyo, Al Falah

Ploso dan Al Inayah Semen…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 35)

Pada kutipan 40, diuraikan tempat-tempat dimana Syamsul datang untuk

mondok. Namun, dari ke tiga tempat tersebut tidak ada kurikulum yang sesuai

dengan keinginannya untuk melaksanakan percepatan studi.

Gambar 31: Deskripsi Kota Kediri

Gambar 31 menampilkan gambar deskripsi kota Kediri. Gambar ini

ditapilkan setelah kedatangan Syamsul dan Zizi di stasiun Kediri.

Dalam proses transformasinya, dalam film kepergian Syamsul ke tiga

pesantren besar yaitu Pesantren Lirboyo, Al Falah Ploso dan Al Inayah Semen

tidak ditampilkan. Bagian ini hanya diceritakan dalam novel. Sedangkan, dalam

film ditambahkan deskripsi kota Kediri dengan seluruh aktifitasnya.

Tabel 13: Deskripsi kamar Zizi dimana Zizi sedang membaca surat wasiat dari

ayahnya.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

12. Zizi membaca surat yang

ditinggalkan oleh ayahandanya

sebelum beliau wafat di

kamarnya.

(41.) “Nduk, simpanlah surat ini. Bacalah jika abah sudah meninggal nanti.

Jangan kau baca ketika abah masih hidup.” Begitu pesan ayahnya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 30)

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Kutipan 41 menceritakan tentang Zizi yang sepulang dari pemakaman

ayahnya beristirahan di kamr. Dia kemudian teringat surat yang diberikan

ayahnya. Pesan ayahnya tersebut aga dia membaca suarat itu ketika ayahnya telah

wafat.

(42.) “Zizi duduk di tempat tidurnya. Pelan-pelan ia mengeluarkan surat

wasiat ayahnya dan membacanya dengan hati berdebar-debar.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 30)

Kutipan 42 menceritakan Zizi yang sedang membaca surat wasiat dari

ayahnya yang berisi tentang nasehat serta perintah untuk menjalankan sesuatu

sesuai dengan aturan dan ajaran agama islam.

Pada proses transformasi dari novel ke film, bagian ini tidak

ditransformasikan kedalam film.

Tabel 14: Deskripsi keadaan pesantren Al Furqan tempat Syamsul mondok.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

14. Syamsul mendatangi pesantren

AL Furqan. Dia di terima oleh

Zaim selaku Lurah Pondok.

Syamsul menyampaikan

tujuannya kepada Zaim. Zaim

mengatakan akan

membicarakan keinginannya

dengan Kiai Miftah.

12. Para santri pesantren Al Furqan

yang terlihat sedang

melantunkan ayat-ayat suci dan

seorang santri yang hanya

sedang bermain telfon

genggamnya.

17. Baru enam bulan di pesantren,

Syamsul telah memperlihatkan

kemajuan dalam belajar. Zizi

menegtahui kemajuan Syamsul

tersebut lewat Asiyah adik

Ayub.

18. Burhan tidak menyukai

kemajuan yang diraih

Syamsul. Burhan telah

mengetahui penyelamatan

Syamsul terhadat Zizi di

kereta. Burhan mulai cemburu

dengan Syamsul.

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(43.) “Akhirnya ia melangkahkan kakinya ke Pagu, Kediri. Tujuannya

adalah Pesantren Al Furqa….”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 36)

Kutipan 43 menceritakan kedatangan Syamsul ke pesantren Al Furqan

setelah tiga pesantren terdahulu yang dikunjunginya tidak bisa menyetujuinya

melakukan percepatan belajar.

(44.) “Ia di terima oleh ketua pengurus pesantren yang biasa disebut lurah

pondok. Namanya Zaim…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 36)

Kutipan 44 di atas menceritakan tentang kedatangan Syamsul ke pesantren

Al Furqan yang disambut oleh Zaim selaku lurah pondok. Kepada Zaim lah dia

menyampaikan maksud dan tujuannya, serta keinginannnya untuk melaksanakan

percepataan belajar.

(45.) “Baru enam bulan di pesantren itu, ia sudah khatam Kitab Fathul

Qarib. Dan bahkan ia membaca dan memahami kitab Fathul Qarib

dengan cukup baik…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 54)

Kutipan 45 menjelaskan bahwa Syamsul telah menjadi santri di pesantren

Al Furqan dan dalam proses belajarnya dia mengalami kemajuan pesat.

(46.) “Tidak semua orang suka dengan kemajuan yang diraih Syamsul.

Salah satu orang yang kurang begitu suka pada kemajuan yang diraih

Syamsul adalah Burhan, teman satu kamarnya. Bukan tanpa alasan

Burhan tidak suka. Dalam logika Burhan, kemajuan yang diraih

Syamsul adalah bertujuan untuk meraih simpati Zizi.

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 54)

Pada kutipan ke 46 dijelaskan bahwa kemajuan yang diraih Syamsul tidak

semua orang menyukainya, salah satunya Burhan. Burhan beranggapan bahwa

Syamsul berniat untuk memikat hati Zizi dengan kemajuannya tersebut. Hal itu

karena Burhan telah mengetahui cerita kejadian yang menimpa Zizi di kereta.

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 32: Syamsul menjadi santri di pesantren Al Furqan

Gambarr 32 menampilkan tokoh Syamsul yang mulai belajar di pesantren

Al Furqan bersama dengan para santri lainnya yang sedang mengalunkan ayat-

ayat suci.

Proses transformasi bagian ini mendapatkan banyak perubahan. Dalam

novel diceritakan tentang awal kedatangan Syamsul di pesantren Al Furqan,

kemudian aktifitas serta proses belajar Syamsul di pesantren dan kemajuan yang

diraih Syamsul. Tetapi, ketika novel ditransformasikan ke dalam film penceritaan

yang muncul adalah gamabaran tokoh Syamsul bersama para santri lain yang

sedang mengalunkan ayat-ayat suci sebagai penanda Syamsul telah menjadi santri

di pesantren Al Furqan.

Tabel 15: Pencurian yang mengemparkan pesantren.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

20. Di kantor pesantren Lurah

pondok Zaim dan santri bagian

keamanan sedang

membicarakan dan

menyepakati sebuah taktik

untuk menjebak pencuri yang

selama ini berkeliaran di

lingkungan pesantren.

21. Burhan mengetahui taktik

bagian keamanan dari Karyono

selaku wakil koordinator

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

bagian keamanan pesantren.

22. Bagian keamanan telah

menjalankan taktik mereka.

Namun, mereka tidak

mendapatkan pencuri yang

mereka cari.

(47.) “Jurus dan taktik bagian keamanan disetujui oleh seluruh pengurus.

Mereka semua dijanji untuk tidak membocorkan hasil rapat itu kepada

siapa pun. Ketua pengurus lalu melaporkan hasil rapat kepada Kiai

Miftah. Dan Kiai Miftah menyetujuinya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 64)

Kutipan 47 menceritakan tentang taktik yang disetujui oleh pengurus

pesantren dan santri bagian keamanan untuk menangkap pencuri yang sedang

berkeliaran dan meresahkan pesantren.

(48.) “Ya. Pengurus sudah rapat. Aku beritahu kamu. Tapi ini tidak boleh

bocor ya,” Jawab Karyono sambil mendekatkan mulutnya ke telinga

Burha.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 66)

Pada kutipan 48 diceritakan Burhan mengentahui semua taktik yang

disusun oleh bagian keamanan dan penggurus pesantren dari Karyono wakil

bagian keamanan.

Pada proses transformasi dari novel ke film, bagian ini tidak

ditransformasikan ke dalam film.

Tabel 16: Syamsul dijebak oleh Burhan.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

23. Syamsul pergi menemui

Burhan di pintu gerbang

pesantren. Burhan telah

berjanji mentraktir Syamsul

setelah Syamsul menemaninya

ke Dokter. Burhan yang

ketinggalan dompet meminta

Syamsul untuk mengambilkan.

13. Syamsul masuk ke kamar dan

mengambil dompet Burhan.

Bagian keamanan yang telah

berjaga langsung menangkap

dan menghakimi Syamsul.

Mereka, tidak mendengarkan

penjelasan Syamsul.

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

24. Syamsul masuk ke kamar dan

mengambil dompet Burhan.

Bagian keamanan yang telah

berjaga langsung menangkap

dan menghakimi Syamsul.

Mereka, tidak mendengarkan

penjelasan Syamsul.

14. Syamsul diarak keluar oleh

bagian keamanan. Syamsul

dihakimi oleh para santri lalu

diarak ke gudang.

25. Syamsul diarak keluar oleh

bagian keamanan. Syamsul

dihakimi oleh para santri lalu

diarak ke gudang.

15. Kiai Miftah, lurah pondok dan

empat pengurus pesantren

datang gudang dan mulai

mengintrogasi Syamsul.

Syamsul membela diri dan

menceritakan tentang Burhan

yang menyuruh untuk

mengambil dompetnya.

26. Kiai Miftah, lurah pondok dan

empat pengurus pesantren

datang ke gudang dan mulai

mengintrogasi Syamsul.

Syamsul membela diri dan

menceritakan tentang Burhan

yang menyuruh untuk

mengambil dompetnya.

16. Deskripsi pemikiran Syamsul

tentang pertemuannya dengan

Burhan di depan pintu gerbang

pesantren. Burhan yang

berjanji akan mentraktirnya,

kemudian meminta tolong

kepada Syamsul untuk

mengambilkan dompetnya

yang ketinggalan karena dia

sedang ditunggu orang.

(49.) “…Dengan santai ia membuka lemari Burhan lalu mencari-cari

dompet Burhan di antara tumpukan baju…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 70)

Pada kutipan 49 diceritakan Syamsul membuka lemari Burhan untuk

mengambil dompet Burhan sesuai dengan permintaan Burhan.

(50.) “Ia kaget bukan kepalang. Dari tempat ditumpuknya koper dan

kardus muncul dua orang berseragam hitam. Ia langsung tahu

keduanya dari bagian keamanan…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 70)

Pada kutipan 50 diceritakan Syamsul kaget ketika dia melihat para santri

dari atas lemari turun dan mulai memukulinya. Mereka menuduh dia yang

menjadi pencuri selama ini tanpa mendengarkan penjelasan Syamsul terlebih

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

dahulu. Syamsul kemudian diseret keluar oleh santri bagian keamanan dan

akhirnya Syamsul diseret ke gudang pesantren.

(51.) “Lampu gudang dinyalakan. Pintu gudang lalu ditutup oleh lurah

pondok. Pak Kiai Berdiri tepat di hadapannya. Empat pengurus dan

lurah pondok mengambil posisi mengelilingi Syamsul.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 75)

Pada kutipan 51 diceritakan Kiai Miftah dan pengurus pesantren datang

untuk menginterogasi Syamsul yang berada di gudang dan dituduh sebagi pencuri

yang selama ini meresahkan pesantren.

Gambar 33: Syamsul yang sedang Gambar 34: Para bagian keamanan

Mengambil dompet Burhan yang melompat dari atas lemari

Pada gambar 33 ditampilkan Syamsul yang sedang mengambil dompet

Burhan kemudian diikuti dengan bagian keamanan yang telah berjaga-jaga

melompat dan langsung memukuli Syamsul yang mereka tuduh sebagai pencuri

(gambar 34).

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 35: Syamsul yang sedang Gambar 36: Para bagian keamanan

Mengambil dompet Burhan yang melompat dari atas lemari

Pada gamabar 35 Kiai Miftah masuk ke gudang untuk menginterogasi

Syamsul. Selanjutnya Syamsul menceritaka kronologis penceritaan Burhan yang

memintanya untuk mengambil dompet Burhan yang ketinggalan di kamar

(gambar 36).

Pada proses transformasinya, antara novel dan film hasil transformasi dari

novel untuk penceritaan bagian dimana Burhan menjebak Syamsul sama.

Perbedaannya terletak pada kejadian dimana Burhan meminta Syamsul

mengambilkan dompetnya. Dalam novel diceritakan Syamsul yang menemui

Burhan kemudian diminta Burhan untuk mengambil dompetnya yang ketinggalan.

Sedangkan, dalam film hasil transformasi novel penggambaran cerita dimana

Burhan meminta Syamsul untuk mengambilkan dompetnya terdapat pada saat

Syamsul diinterogasi oleh Kiai Miftah.

Tabel 17: Sumpah palsu Burhan

No.

CN

Novel No.

SF

Film

27. Burhan dihadirkan dan

Syamsul meminta Burhan

menjelaskan semuanya.

17. Burhan dihadirkan dan

Syamsul meminta Burhan

menjelaskan semuanya.

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Burhan mengelak, saling

tuding dan caci maki keluar

dari mulut kedua santri

tersebut. Syamsul lalu

bersumpah atas kebenarannya

dan Burhan juga bersumpah

dengan sumpah palsu.

Burhan mengelak, saling

tuding dan caci maki keluar

dari mulut kedua santri

tersebut. Syamsul lalu

bersumpah atas kebenarannya

dan Burhan juga bersumpah

dengan sumpah palsu.

(52.) “Diam kau maling! Kau yang jelas bajingan bukan Burhan! Bentak

bagian keamanan.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 77)

Pada kutipan 52 diceritakan bahwa saling tuding antara Syamsl dan

Burhan atas pengelakan Burhan bahwa dia yang meminta Syamsul mengambil

dompetnya terjadi. Kemudian, bagian keamanan yang menganggap Syamsul

bersalah membentak Syamsul atas sikap Syamsul kepada Burhan.

(53.) “Dengan tenang Burhan menjawab, “Penjahat akan melakukan apa

saja untuk menutupi kejahatannya Pak Kiai. Baiklah, saya bersumpah

bahwa apa yang baru saja saya katakana benar. Jika saya berdusta

maka semoga segala laknat Allah menimpa saya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 78)

Pada kutipan 53 diceritakan bahwa Syamsul yang telah bersumpah atas

kebenarannya diikuti oleh sumpah Burhan. Burhan bersumpah atas permintaan

Kiai Miftah. Namun, dalam sumpahnya Burhan berkata-kata dusta.

Gambar 37. Burhan yang sedang Gambar 38. Sumpah palsu Burhan

membentak Syamsul

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 37 memperlihatkan Burhan yang tidak mengakui bahwa dia yang

menyuruh Syamsul mengambil dompet tersebut kemudian dihardik Syamsul.

Burhan yang tidak terima dengan hal tersebut balas menghardi Syamsul.

Selanjutnya, gambar 38 Syamsul yang bersumpah atas kebenarannya diikuti

dengan sumpah palsu Burhan. Burhan bersumpah karenan permintaan Kiai

Miftah.

Pada proses tranformasi novel ke film, penceritaan-peceritaan di atas di

gambarkan sama. Namun, pada penceritaan saling tuding dan hardik antara

Syamsul dan Burhan berbeda. Dalam novel diceritakan yang membalas tudingan

Syamsul adalah bagian keamanan yang membela Burhan, sedangkan ketika

bagian ini ditransformasikan ke film Burhanlah yang membalas tudingan Syamsul

tersebut.

Tabel 18: Lurah pondok menelfon keluarga Syamsul dan Syamsul menerima

hukuman.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

28. Ayah Syamsul ditelfon oleh

lurah pondok. Sore hari

Syamsul diarak ke halaman

pesantren untuk menerima

hukuman.

18. Syamsul diarak oleh para

santri ke tengah lapangan

untuk menjalani hukumannya.

19. Deskripsi Kota Pekalongan.

Deskripsi rumah Syamsul

dimana beberapa orang turis

asing yang sedang melihat-

lihat batik. Bapak Bambang

menerima telfon.

(54.) “Pengurus bergerak cepat. Lurah pondok menelpon ayah Syamsul,

seorang pengusaha batik sukses di Pekalongan…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 79)

Pada kutipan 54 diceritakan lurah pondok menelpon ayah Syamsul untuk

memberitahukan bahwa Syamsul ketahuan mencuri di pesantren.

(55.) “Sore itu juga Syamsul diambil dari gudang. Di halaman pondok

telah dipersiapkan kursi yang diletakkan di tengah garis melingkar…”

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 79)

Kutipan 55 menggambarkan proses dimana Syamsul menerima hukuman

dari pihak pesantren berupa penggundulan.

Gambar 39: Deskripsi Kota Gambar 40: Ayah Syamsul menerima

Pekalongan telfon dari pesantren

Gambar 39 menampilkan deskripsi kota Pekalongan yang kemudian

ditampilkan rumah Syamsul. Gambar 40 menampilkan Pak Bambang (ayah

Syamsul yang sedang menerima telpon.

Gambar 41: Syamsul yang merima hukuma penggundulan dari pesantren

Gambar 41 menampilkan Syamsul yang babak belur sedang menerima

hukuman dari pesantren yaitu penggundulan yang disaksikan oleh seluruh santri.

Proses transformasi dari novel ke film menggambarkan pihak pesantren

yang member tahu keluarga Syamsul mengenai Syamsul yang tertangkap mencuri

di pesantren. Namun, penggambaran hal tersebut berbeda. Dalam novel

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

diceritakan pihak pesantren segera mengambil keputusan untuk menelpon

keluarga Syamsul. Ketika ditransformasikan ke dalam film diperlihatkan terlebih

dahulu deskripsi kota Pekalongan yang merupakan tempat tinggal keluarga

Syamsul lalu dilanjutkan dengan keluarga Syamsul yang menerima telpon. Pada

proses transformasi selanjutnya yaitu tokoh Syamsul yang menerima hukuman,

antara novel dan film transformasi dari novel diceritakan sama.

Tabel 19: Ruang tamu pesantren

No.

CN

Novel No.

SF

Film

29. Syamsul masuk ke ruang tamu

pesantren. Kiai Miftah dan

para pengurus pesantren serta

ayah Syamsul sedang

menunggunya.

20. Syamsul masuk ke ruang tamu

pesantren. Kiai Miftah dan

para pengurus pesantren serta

ayah Syamsul sedang

menunggunya.

30. Syamsul langsung ditampar

oleh ayahnya. Kiai Miftah

yang menasehati Syamsul

balik ditantang dan disumpahi

Syamsul.

21. Syamsul langsung ditampar

oleh ayahnya. Kiai Miftah

yang menasehati Syamsul

balik ditantang dan disumpahi

Syamsul.

(56.) “Begitu melihat Syamsul, Pak Bambang langsung menerik kerah baju

koko putra yang dulu sempat dibanggakannya itu. Kini ia merasa sangat

malu dan marah. Dan diruangan itu, dihadapan Kiai Miftah dan

Pengurus Pesantren Pak Bambang meluapkan amarahanya dengan

menampar pipi Syamsul beberapa kali.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 82)

Pada kutipan 56 diceritakan tokoh Syamsul masuk ke dalam ruang tamu

pesantren yang di dalam telah menunggu Pak Bambang, Kiai Miftah dan pengurus

pesantren. Ketika Pak Bambang melihat Syamsul dia langsung meluapkan

kemarahannya dengan menampar Syamsul bebrapa kali.

(57.) “Pak Kiai, Panjenengan belum melakukakan tabayun yang

sesungguhnya kepada saya. Ia lalu memandangi wajah pengurus

pesantren yang ada di ruangan itu satu per satu, “Kalian memutuskan

hukuman untuk saya dengan semena-mena. Ini kezaliman! Suatu saat

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

kalian akan tau siapa sebenarnya rayap itu. Saya tidak akan memaafkan

dosa pak Kiai dan dosa kalian sebelum kalian mencium kaki saya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 83)

Kutipan 57 menceritakan tetang kemarahan Syamsul ketika Kiai Miftah

menasehatinya. Dia merasa dizolimi oleh mereka dan tidak menerima tuduhan dia

sebagai seorang pencuri. Pada akhirnya dia menyumpaihi Kiai Miftah dan para

penggurus pesantren. Pak Bambang yang semakin malu langsung menarik pulang

Syamsul.

Gambar 42: Syamsul ditampar Gambar 43: Kemarahan Syamsul atas

oleh Pak Bambang kezoliman yang dialaminya.

Gambar 42 menampilkan tokoh Syamsul yang baru datang di ruang tamu

pesantren langsung di tampar oleh Pak Bambang yang sangat marah dan malu

karena kelakuan Syamsul. Pada gambar 43, Syamsul yang tidak menerima

kezoliman yang dialaminya balik menantang pak Kiai yang sedang

menasehatinya. Dia kemudian mengatakan kepada para pengurus pesantren tidak

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

akan memafkan mereka jika mereka tidak akan mencium kakiny ketika pencuri

yang sebenarnya akan terungkap.

Pada proses transformasi, penceritaan tentang kedatangan Syamsul ke

ruang tamu pesantren yang langsung ditampar oleh Pak Bambang yang sangat

marah dan malu karena Syamsul diceritakan hampir sama. Perbedaan yang

muncul yaitu dalam novel Pak Bambang diceritakan menampar Syamsul berkali-

kali. Namun, ketika ditransformasikan ke film gambaran yang ada Pak Bambang

hanya menamparnya sekali saja. Pada proses transformasi novel ke film

penceritaan tentang kemarahan Syamsul kepada Kiai Miftah dan pengurus

pesantren dengan kezoliman yang dialaminya diceritakan sama.

Tabel 20. Syamsul dihadapan keluarganya

No.

CN

Novel No.

SF

Film

33. Di rumahnya, Syamsul

diinterogasi dan dimarahi oleh

keluarganya.

24. Deskripsi rumah Syamsul

dimana Syamsul sedang

dipukuli dan dimarahi oleh

Rozak dan Ahmad kedua

kakak laki-lakinya. Ayahnya

juga memarahinya dan tidak

mendengar pembelaan dari

Syamsul. Hanya Nadia adik

perempuannya dan ibunya

yang membela.

(58.) “Sudah lebih baik kau mengakui dosamu itu dan bertobat. Sesali

perbuatanmu itu dan jangan keras kepala.” Hardik Ahmad, akak

sulungnya yang sudah punya dua anak itu dengan nada marah.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 90)

Pada kutipan 58 diceritakan Syamsul di rumahnya diinterogasi dan

dimarahi oleh kakaknya. Keluarga Syamsul tidak mempercayayi penjelasan

Syamsul. Mereka semua lebih mempercayai keputusan pesantren kecuali Nadia.

Hanya Nadia adik perempuan Syamsul yang membela Syamsul.

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 44: Syamsul yang sedang Gambar 45: Syamsul yang sedang

dipukuli oleh Rozak dipukuli oleh Ahmad

Gambar 44 menampilkan Syamsul yang dipukuli oleh Rozak kakak

Syamsul. Mereka yang tidak mendengarkan penjelasan Syamsul tentang kejadian

yang sebenarnya terjadi. Gambar 45 juga menampilkan hal serupa, Ahmad kakak

sulung Syamsul memukuli Syamsul. Mereka sangat marah dan merasa malu atas

perbuatan Syamsul. Nadia dan Ibu Bambang yang membela Syamsul justru

dimarahi oleh Pak Bambang.

Dalam transformasi dari novel ke film penceritaan bagian ini digambarkan

berbeda. Dalam novel diceritakan Syamsul hanya diinterogasi dan dimarahi oleh

keluarganya. Mereka lebih mempercayai keputusan pihak pesantren, hanya

adiknya Nadia yang membela dia. Ketika ditransformasikan ke dalam film

pengambaran berbeda ditampilkan. Dalam film Syamsul yang sedang diinterogasi

oleh keluarganya dipukuli kakak-kakaknya Ahmad dan Rozak. Dalam film

digambarkan Ibu Bambang dan Nadia membela Syamsul.

Tabel 21: Perbincangan antara Nadia dan Syamsul

No.

CN

Novel No.

SF

Film

34. Dialog antara Nadia dan

Syamsul di kamar Syamsul.

23. Dialog antara Nadia dan

Syamsul di kamar Syamsul.

(59.) “Nadia masuk ke kamarnya membawa peralatan P3K. Ia bersihkan

luka-luka kakaknya dengan air mineral, lalu dengan rivanol. Setelah itu

ia oleskan Betadine pada beberapa luka yang terlihat masih

menganga.”

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 90-91)

Pada kutipan 59 di atas, diceritakan Nadia masuk ke kamar Syamsul

dengan membawa peralatan P3K. Nadia datang untuk mengobati luka-luka

Syamsul.

Gambar 46: Nadia yang datang ke kamar Syamsul

Gambar 46 menjelaskan Nadia datang ke kamar Syamsul ketika Syamsul

baru selesai melaksanakan sholat. Nadia kemudian berbicara dengan Syamsul

mengenai tuduhan pencuri yang dialaminya di pesantren.

Transformasi dari novel ke film dibagian ini diceritakan berbeda. Dalam

novel diceritakan Nadia masuk ke kamar Syamsul dengan membawa kotak P3K

untuk membersihkan luka-luka Syamsul dimana Syamsul sedang tiduran.

Sedangkan, dalam film ditampilkan Nadia masuk ke kamar Syamsul disaat

Syamsul baru selesai melaksanakan sholat dan tanpa membawa apa-apa.

Tabel 22: Kepulangan Zizi ke Kediri

No.

CN

Novel No.

SF

Film

31. Zizi yang mengetahui hal

tersebut langsung pulang ke

Kediri. Zizi menemui Asiyah

dan menanyakan kejelasan

masalah Syamsul. Zizi

meminta Asiyah untuk

mengatur pertemuan antara

Zizi, Asiyah dan Ayub.

24. Dialog antara Zizi dan Kiai

Miftah mengenai masalah

pencurian yang dituduhkan

kepada Syamsul.

32. Dialog antara Zizi dan Kiai

Miftah mengenai masalah

pencurian yang dituduhkan

kepada Syamsul.

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(60.) “…Ia mendapat telpon dari Asiyah. Zizi langsung mengejar pulang ke

Kediri. Ia ingin tahu kejadian yang sesungguhnya. Sebab dari hatinya

yang paling dalam ia tidak percaya Syamsul pencurinya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 85)

Kutipan 60 menceritakan Zizi yang beradai di pesantren Manabi’ul Qur’an

mendapatkan telfon dari Asiyah yang memberitahukan seputar penangkapan

Syamsul yang dituduh sebagai pencuri di pesantren. Ia langsung bergegas pulang

ke Kediri. Hal tersebut karena dia tidak percaya kalau Syamsul melakukan

tindakan pencurian seperti yang dituduhkan kepadanya.

(61.) “…Saat itu Kiai Miftah sedang bersiap untuk berangkat mengisi

pengajian di kampung sebelah. Kiai Miftah agak kaget ketika Zizi tiba-

tiba pulang dan memprotes keputusannya menghukum dan

mengeluarkan Syamsul dari pesantren dengan tidak hormat.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 87-88)

Pada kutipan 61 diceritakan Kiai Miftah kaget dengan kepulangan

mendadak Zizi dan memprotes semua keputusan Kiai Miftah tentang Syamsul

yangdihukum dan dikeluarkan dari pesantren dengan tidak hormat.

Gambar 47. Dialog antara Zizi dan Kiai Miftah

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 47 di atas menampilkan Kiai Miftah yang keluar dari kamar dan

diikuti oleh Zizi. Zizi memprotes keputusan kakaknya yang menghukum dan

mengeluarkan Syamsul dari pesantren secara tidak hormat.

Proses transformasi yang terjadi dari novel ke film menimbulkan

perbedaan. Dalam novel diceritakan kepulangan Zizi disebabkan oleh

pemberitahuan Asiyah tentang masalah pencurian yang dituduhkan kepada

Syamsul dan hukuman serta pengeluaran Syamsul dari pesantren dengan tidak

hormat. Kekagetan Kiai Miftah yang akan berangkat untuk mengsi pengajian di

kampung sebelah dengan kedatang Zizi yang tiba-tiba dan langsung memprotes

keputusan yang diambil kakaknya untuk Syamsul. Sedangkan, dalam film

ditampilkan Kiai Miftah yang keluar dari kamar dan diikuti oleh Zizi yang sedang

memprotes keputusan kakaknya tersebut mengenai hukuman dan pengeluaran

Syamsul dari pesantren dengan tidak hormat.

Tabel 22. Pertemuan antara Zizi, Asiyah dan Ayub

No.

CN

Novel No.

SF

Film

35. Pertemuan antara Zizi, Asiyah

dan Ayub di warung mie

godog.

(62.) “Warung mie Godog itu sepi. Para santri masih sibuk mengaji. Zizi dan

Asiyah masuk. Ayub menunggu di dalam. Kakek tua pemilik warung itu

langsung mengangguk hormat pada Zizi.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 91)

Pada kutipan 62 diceritakan kedatangan Asiyah dan Zizi ke warung mie

godog yang disana Ayub telah menunggu mereka. Zizi ingin berbicara langsung

dengan Ayub mengenai kronologis masalah tuduhan pencurian yang dialami

Syamsul.

Bagian penceritaan ini terdapat dalam novel. Namun, dalam proses

transformasi novel ke film bagian penceritaan tentang pertemuan antara Zizi,

Aisyah dan Ayub di warung mie godog ini tidak ditransformasikan.

Page 71: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 24:. Kepergian Syamsul dari rumah

No.

CN

Novel No.

SF

Film

36. Syamsul pergi dari rumah.

Kesedihan Nadia dan ibunya

serta kemarahan Ayah dan

kakaknya mengenai kepergian

Syamsul.

25 Syamsul pergi dari rumah.

Kesedihan Nadia dan ibunya

serta kemarahan Ayah dan

kakaknya mengenai kepergian

Syamsul.

(63.) “Tiba-tiba pandangan Nadia tertuju pada selembar kertas surat di atas

meja dekat lampu tidur.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 18)

Kutipan 63 menceritakan tentangg keterkejutan Nadia ketika membaca

surat yang ditinggalkan Syamsul yang memberitahukan kepergia Syamsul dari

rumah.

(64.) “Kalian ini, dasar perempuan, baru membaca surat gombal kayak gitu

saja berubah. Itu hanya acting Si Syamsul. Aku sudah tidak percaya lagi

sama anak brengsek itu!” Jawab Pak Bambang marah.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 99)

Pada kutipan 64 diceritakan kemarahan Pak Bambang ketika membaca

surat dari Syamsul tersebut. Pak Bambang juga memarahi Nadia dan Ibu

Bambang yang begitu sedih dengan kepergian Syamsul dari rumah.

Page 72: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 48: Ibu dan Nadia yang Gambar 49: Kemarahan Pak Bambang

sedih membaca surat Syamsul ketika membaca surat dari Syamsul.

Gambar 48 menampilkan keterkejutan dan kesedihan Nadia dan ibunya

ketika membaca surat Syamsul tentang kepergiannya dari rumah. Selanjutnya

pada gambar 49 ditampilkan kemarahan Pak Bambang ketika membaca surat dari

Syamsul tersebut dan melihat kesedihan Bu Bambang dan Nadia.

Penceritaan tetang kepergian Syamsul dari rumah yang terdapat dalam

novel ditrasformasikan sama di dalam film.

Tabel 25: Perjalanan hidup Syamsul di Kota Semarang

Page 73: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

No.

CN

Novel No.

SF

Film

38. Perjalanan hidup Syamsul di

Kota Semarang.

26. Perjalanan hidup Syamsul di

Kota Semarang.

(65.) “Sudah satu minggu Syamsul pergi dari rumah. Ia mengelana di Kota

Semarang….”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 103)

Kutipan 65 menceritakan perjalanan Syamsul setelah dia minggat dari

rumah. Diceritakan Syamsul mengelana ke kota Semarang.

(66.) “…Dengan sangat terpaksa ia mengatakan kepada pemilik warung

bahwa ia ingin hutang satu bungus nasi saja. Nanti kalau ia punya uang

ia akan membayarnya. Tetapi pemilik warung itu keberatan.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 104)

Kutipan 66 menggambarkan Syamsul yang sudah tidak punya uang lagi,

karena perutnya merasa sangat lapar ia memberanikan diri untuk berhutang satu

bungkus nasi di warung angkring. Tetapi pemilik warung angkring itu tidak bisa

memberikan hutang kepada Syamsul.

Gambar 50: Perjalanan Syamsul di Gambar 51: Masjid Raya Baiturrahman

Kota Semarang

Page 74: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 50 menceritakan perjalanan Syamsul ketika minggat dari rumah.

Dia mengelana di kota Semarang. Pada gambar 51 diceritakan di depan masjid

tersebut merupakan tempat warung angkringan.

Dalam novel diceritakan Syamsul yang minggat dari rumah kemudian

berusaha untuk bertahan hidup di kota Semarang. Karena dia telah kehabisan uang

dia memberanikan diri untuk berhutang di warung tersebut dan tak diberikan oleh

pemilik warung angkring. Bagian Syamsul yang mau berhutang di warung

angkringan tidak ditransformasikan ke dalam film.

Tabel 26 Kedatangan Zizi di rumah Syamsul

No.

CN

Novel No.

SF

Film

37. Zizi datang ke rumah Syamsul

yang ditemui oleh Bu

Bambang dan Nadia. Zizi

memperkenalkan dirinya dan

menceritakan tentang Syamsul.

27. Zizi datang ke rumah Syamsul

yang disambut Nadia dan ibu

Syamsul. Nadia dan ibu

Syamsul menyampaikan

tentang kepergian Syamsul.

Zizi kemudian menyampaikan

kepercayaannya bahwa

Syamsul tidak bersalah.

(67.) “Zizi ditemui oleh Nadia dan ibunya. Kepada mereka berdua Zizi

memperkenalkan dirinya. Zizi juga menceritkan bagaimana ia pertama

kali bertemu dan kenal Syamsul. Zizi menjelaskan maksud kedatanganya

ingin menemui Syamsul, ia ingin dengar cerita yang memprihatinkan

menurut versi Syamsul.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 100)

Pada kutipan 67, diceritaka Zizi datang ke rumah Syamsul yang disambut

oleh Bu Bambang dan Nadia. Pada mereka Zizi memperkenalkan diri dan

menceritakan awal pertemuan dia dengan Syamsul. Nadia dan Bu Bambang

kemudian menjelaskan mengenai kepergian Syamsul dari rumah.

Page 75: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 52. Kedatangan Zizi ke rumah Syamsul

Gambar 52 menampilkan ke datangan Zizi ke rumah Syamsul. Zizi

disambut oleh Bu Bambang dan Nadia. Mereka kemudian membahas tentang

kepergian Syamsul dari rumah dan surat yng ditinggalkan Syamsul.

Pada proses transformasi terlihat beberapa perbedaan. Dalam novel. Zizi

yang datang disambut oleh Nadia dan ibunya kemudian memperkenalkan dirinya

dan menceritakan tentang awal pertemuan dia dan Syamsul. Setelah

ditransformasikan ke dalam film bagian ini dihilangkan.

Tabel 27: Syamsul menjadi pencuri dan tertangkap mencuri

No.

CN

Novel No.

SF

Film

39. Syamsul menjadi pencuri

karena kerasnya hidup yang

dia alami. Syamsul tertangkap

mencuri dan digelandang ke

kantor polisi.

28. Syamsul menjadi pencuri

karena kerasnya hidup yang

dia alami. Syamsul tertangkap

mencuri.

40. Syamsul diinterogasi oleh

polisi di kantor polisi.

29. Syamsul diinterogasi oleh

polisi di kantor polisi.

(68.) “…Sampai di dekat kampus dua IAIN Walisongo, ia tertangkap. Ia

babak belur dihakimi massa. Untung ada patrol polisi. Nyawanya

diselamtkan oleh polisi.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 105)

Page 76: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Kutipan 68 menceritakan tetang kerasnya hidup yang dialami Syamsul

membuat Syamsul berfikir untuk mencuri. Sayang ketika Syamsul melakukan

aksinya dia dipergoki oleh pemilik dompet. Syamsul kemudian dikejar oleh para

penumpang bus yang dia naiki. Sampai di kampus dua IAIN Walisongo, akhirnya

dia tertangkap dan menjadi bulan-bulanan massa. Beruntung ada polisi yang

sedang patrol yang menyelamatkan nyawanya.

Gambar 53: Syamsul yang berlari melewati Klenteng

Pada gambar 53 digambarkan Syamsul yang melakukan pencurian di atas

bus tertangkap oleh pemilik dompet yang meneriakinya. Dia kemudian dikejar

oleh para penumpang bus yang lain. Syamsul berlari hingga melewati Klenteng.

Transformasi penceritaan bagian ini dalam novel berbeda dengan film.

Novel menceritakan Syamsul berlari hingga kampus dua IAIN Walisongo dan

akhirnya berhasil ditangkap dan menjadi bulan-bulanan massa. Syamsul kemudian

diselamatkan oleh polisi yang sedang berpatroli dan digelandang ke kantor polisi.

Ketika bagian ini ditransformasikan ke dalam film penceritaan mengalami

perubahan. Syamsul yang berlari dikejar para penumpang bus melewati Klenteng

dan setelah itu Syamsul langsung berada di kantor polisi.

Tabel 25. Pertemuan Syamsul dengan dua orang narapidana.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

43. Syamsul mendekap dalam 30. Syamsul menjadi pencuri

Page 77: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

penjara bersama dengan dua

orang narapidana lain.

Syamsul juga diajarkan trik-

trik mencuri jitu oleh para

narapidana tersebut.

karena kerasnya hidup yang dia

alami. Syamsul tertangkap

mencuri dan digelandang ke

kantor polisi.

(69.) “Sejak tertangkap itu Syamsul mendekam di penjara Polsek Semarang

Tugu. Ia satu sel dengan dua orang narapidana yang tertangkap karena

mencuri sepeda motor. Dua narapidana itu mengajaknya untuk

bergabung dalam komplotannya.Ia pura-pura mengiyakan, sebab ia takut

jadi bulan-bulanan mereka. Ia diberi tahu trik-trik mencuri rumah orang

kaya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 108)

Kutipan 69 menceritakan Syamsul berada di dalam sel bersama dengan

dua narapida yang tertangkap dengan kasus pencuriannya juga. Para narapidana

tersebut mengajak Syamsul untuk bergabung dengan mereka ketika keluar nanti.

Para narapina tersebut juga mengajarkan trik-trik mencuri kepada Syamsul.

Gambar 54: Pertemuan Syamsul dengan dua orang narapidana

Gamabar 54 menampilkan Syamsul berada di dalam sel bersama dengan

dua narapida yang tertangkap dengan kasus pencuriannya juga. Para narapidana

tersebut mengajak Syamsul untuk bergabung dengan mereka ketika keluar nanti.

Para narapina tersebut juga mengajarkan trik-trik mencuri kepada Syamsul.

Page 78: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Penceritaan tentang pertemuan Syamsul dengan dua orang narapida yang

mengajarkannya trik-trik mencuri jitu dalam novel ditransformasikan sama ke

dalam film.

Tabel 26. Berita tertangkapnya Syamsul menyebar luas.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

41. Berita tertangkapnya Syamsul

di ketahui oleh keluarganya.

31. Berita tertangkapnya Syamsul

di ketahui oleh keluarganya.

(70.) “Keluarganya di Pekalongan adalah pelanggan koran. Setaip pagi

mereka membaca koran. Hari itu adalah hari yang menyesakkan dada

keluarganya di Pekalongan. Mereka membaca isi Koran dan melihat

fotonya yang babak belur di koran itu. Mereka tersentak. Bu Bambang

menangis, “Ia benar-benar menjadi pencuri.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 106-107)

Pada kutipan 70 diceritakan keluarga Syamsul yang biasa berlangganan

koran kemudian membaca berita tetang tertangkapnya Syamsul. Mereka membaca

isi koran dan melihat fotonya. Bu bambang kemudian meangis meliht hal tersebut.

Gambar 55: Berita tertangkapnya Gambar 56: Kesedihan Bu Bambang

Syamsul masuk koran atas tertangkapnya Syamsul

Gambar 55 menampilkan Pak Bambang membawa koran yang berisi berita

tentang tertangkapnya Syamsul dengan marah-marah dan menunjukan kepada Bu

Bambang. Gambar 56 menampilkan Bu Babang bersama Nadia yang membaca

berita tentang tertangkapnya Syamsul kemudian menangis semerta Pak Bambang

dan kakaknya sangat marah.

Page 79: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Transformasi dari novel ke film untuk menggambarkan bagian ini tidak

sama tanpa perbedaan yang mencolok.

Tabel 27. Kedatangan Nadia ke kantor polisi

No.

CN

Novel No.

SF

Film

45. Kedatangan Nadia ke kantor

polisi untuk menemui

Syamsul dan menjamin

Syamsul.

33. Kedatangan Nadia ke kantor

polisi untuk menemui Syamsul

dan menjamin Syamsul.

(71.) “…Ketika Nadia mengajak Syamsul untuk pulang ke Pekalongan,

Syamsul menolak.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 114)

Pada kutipan 71 diceritaan Syamsul yang dikunjungi oleh Nadia,

keterkejutan Nadia melihat Syamsul serta Nadia yang membebaskan Syamsul

dengan uang jaminan. Syamsul yang telah bebas dibujuk Nadia untuk pulang

karena dia telah berjanji sebelumnya. Namun Nadia tidak berhasil membujuknya.

Gambar 57: Kedatangan Nadia Gambar 58: Syamsul berlari

di Kantor Polisi menaiki bus

Gambar 57 menggambarkan Syamsul yang dikunjungi oleh Nadia,

keterkejutan Nadia melihat Syamsul serta Nadia yang membebaskan Syamsul

dengan uang jaminan. Gambar 58 digambarkan Syamsul yang telah bebas dibujuk

Nadia untuk pulang karena dia telah berjanji sebelumnya. Namun Nadia tidak

berhasil membujuknya.

Page 80: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Penceritaan dalam novel yang menggambarkan kedatangan Nadia ke

kantor polisi, Nadia yang membebaskan Syamsul dan kepergian Syamsul lagi

ditransformasikan sama ke dalam film.

Tabel 29: Kedatanga Zizi ke rumah Syamsul

No.

CN

Novel No.

SF

Film

46. Kedatangan Zizi ke kantor

polisi untuk menghilangkan

rasa penasarannya.

34. Perbincangan Nadia dan

ibunya mengenai Syamsul

yang pergi setelah dijamin

oleh Nadia. Kedatangan Zizi

ke rumah Syamsul.

47. Perbincangan Nadia dan

ibunya mengenai Syamsul

yang pergi setelah dijamin oleh

Nadia. Kedatangan Zizi ke

rumah Syamsul.

(72.) “Zizi sampai di Polsek Tugu tepat saat azan ashar berkumandang...”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 115)

Kutipan 72 mengambarkan kedatangan Zizi ke kantor polisi untuk

memastikan keberadaan Syamsul.

(73.) “Yang ditahan itu ya memang Syamsul. Tapi… telah kabur dari tahanan

setelah ditebus Nadia. Setelah itudia malah kabur, ndk tau kemana.”

Jelas Bu Bambang jujur.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 117)

Kutipan 73 menggambarkan tentang kedatangan Zizi ke rumah Syamsul

untuk menyampaikan bahwa dia telah mengunjungi kantor polisi tersebut tetapi

ternyata yang di tahan bukan Syamsul. Namun, ibu dan Nadia menjelsakan kalau

yang ditahan itu memang Syamsul tetapi dia kembali pergi setelah ditebus Nadia.

Page 81: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 59: Kedatang Zizi ke rumah Syamsul

Gambar 59 menampilkan kedatangan Zizi kerumah Syamsul. Zizi

kemudian menjelaskan kepada Nadia dan Ibunya bahwa dia telah pergi ke Polsek

Semarang dan ternyata bukan Syamsul yang ditangkap. Nadia dan ibunya

kemudian menjelaskan bahwa Syamsullah yang ditangkap dan kemudian dia pergi

lagi.

Pada proses transformasi, bagian kepergian Zizi ke kantor polisi tidak

ditransformasikan dari novel ke film. Tetapi, dalam proses transformasinya

kepergia Nadia untuk mencaritahu kebenaran kakaknya yang berada dalam berita

tertangkapnya seorang pencuri di transformasikan sama dari novel ke film.

Tabel 30: Syamsul tiba di Jakarta

No.

CN

Novel No.

SF

Film

48. Syamsul tiba di Jakarta. 35. Syamsul tiba di Jakarta.

(74.) “Ini Lebak Bulus ya Mas?

“Iya ini Lebak Bulus.” Jawab kernet itu.

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 119)

Pada kutipan 74 diceritakan keberadaan Syamsul yang datang ke Jakarta

dan menanyakan kebenaran Lebak Bulus kepada kernet bus.

Page 82: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 60: Kota Jakarta

Gambar 60 ditampilkan keadaan Kota Jakarta dan patung Abang None

Jakarta yang menjadi salah satu icon penanda Kota Jakarta.

Proses transformasi dari novel ke dalam film berbeda. Dalam novel

diceritakan Syamsul yang baru sampai di Jakarta menanyakan kebenaran tempat

dimana dia berada saat itu. Namun, ketika ditransformasikan ke dalam film bagian

tersebut digantikan dengan deskripsi keadaan Kota Jakarta.

Tabel 31: Syamsul mendapatkan rumah kontrakan

No.

CN

Novel No.

SF

Film

50. Syamsul mendapatkan rumah

kontrakan.

37. Syamsul mendapatkan rumah

kontrakan.

(75.) “Jadilah ia menyewa rumah petak itu. Sejak saat itu dia tinggal disebuah

perkampungan yang berhimpitan dengan perumahan yang terletak di

kawasan Parung Barat. Tidak begitu jauh dari Ciputat dan Lebak Bulus,

Jakarta Selatan.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 124)

Kutipan 75 menceritakan Syamsul yang menyewa sebuah rumah

kontrakan dibantu oleh Pak Abbas pengurus musholla Al Ikhlas. Rumah tersebut

terletak di Parung Barat.

Page 83: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 61: Syamsul meyewa sebuah rumah

Gambar 61 memperlihatkan Syamsul yang baru saja mengontrak sebuah

rumah dan mengucapkan terima kasih kepada pak Abbas.

Tabel 32: Syamsul yang terus mencari pekerjaan

No.

CN

Novel No.

SF

Film

51. Syamsul terus mencari

pekerjaan untuk biaya

hidupnya.

38. Syamsul terus mencari

pekerjaan untuk biaya

hidupnya.

(76.) “…Ia mencoba masuk ke sebuah bengkel mobil. Ia melamar. Manajer

bengkel meminta ijazah STM. Ia tidak punya…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 126)

Kutipan 76 menceritakan tentang usaha Syamsul melamar pekerjaan.

Setelah ditolak dibeberapa tempat, Syamsul mencoba untuk melamar pekerjaan di

sebuah bengkel mobil. Namun karena prasyaratnya adalh ijazah STM dan dia

tidak memilikinya sehingga ia tidak bisa bekerja di bengkel tersebut.

Page 84: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 62: Syamsul melamar pekerjaan disebuh tempat pencucian mobil

Pada gambar 62 ditampilkan Syamsul yang sedang mencari pekerjaan.

Setelah beberapa tempat yang ia datangi tidak ada lowongan pekerjaan untuknya,

maka dia mendatangi sebuah tempat pencucian mobil. Tetapi, halyang sama

terjadi dia tidak mendapatkan pekerjaan di tempat itu.

Pada proses transformasinya terdapat perubahan. Dalam novel diceritakan

Syamsul melamar ke bengkel namun tak diterima karena Syamsul tak memiliki

ijazah STM. Ketika bagian ini ditransformasikan ke dalam film perubahan tempat

dimana Syamsul melamar kerja terlihat. Dalam film Syamsul ditampilkan

melamar kerja di tempat pencucian mobil.

Tabel 33: Pertemuan Syamsul dan Silvie

No.

CN

Novel No.

SF

Film

53. Pertemuan Syamsul dengan

Silvie yang menjadi korban

pencopetan Syamsul di

Kopaja.

40. Pertemuan Syamsul dengan

Silvie yang menjadi korban

pencopetan Syamsul di

Kopaja.

(77.) “Seorang gadis cantik berjilbab hijau muda nampak janggung berjalan ke

arah Kopaja yang sedang berhenti. Gadis itu masuk ke dalam Kopaja.

Syamsul tersenyum. Kedua matanya di balik kacamata hitamnya

berbinar. Ia telah menemukan mangsa empuk. Dengan tenang Syamsul

melangkah menuju Kopaja itu dan naik mengikuti gadis itu.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 129-130)

Page 85: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Kutipan 77 menceritakan Syamsul yang telah menjadi pencuri professional

melihat seorang gadis yang menaiki Kopaja sebagai mangsanya. Syamsul

kemudian berhasi mencuri dompet gadis itu. Dia lalu pulang ke rumah

kontrakkannya. Dia kemudian melihat isi dompet tersebut dan kaget ketika

melihat foto Burhan bersama gadis itu. Dia lalu teringat pada Damayanti.

(78.) “…Ia ingat Burhan sudah serius dengan Damayanti. Santriwati dari

Tulungagung. Putri seorang kepala KUA....”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 130)

Kutipan 78 menggambarkan pikiran tokoh Syamsul yang kembali

mengingat bahwa Burhan telah serius dengan seorang santiwati Tulungagung

yang bernama Damayanti.

Gambar 63: Syamsul mengikuti gadis berjilbab hijau muda menaiki Kopaja

Gambar 63 menampilkan tokoh Syamsul yang sedang mengikuti seorang

gadis berjilbab hijau muda yang kelihat canggung naik ke Kopaja. Dia

beranggapan gadis tersebut merupakan korban yang seuai untuk dia copet.

Page 86: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 64: Burhan seorang yang Playboy

Gambar 64 menampilkan pikiran tokoh Syamsul ketika melihat foto gadis

yang menjadi kotban pencuriannya dengan Burhan. Syamsul teringat perkataan

Burhan yang memuji kecantikan Silvie dan menanyakan soal Damayanti. Sifat

playboy Burhan tampak pada bagian ini.

Pada proses transformasinya, penceritaan tentang gadis berjilbab hijau

muda yang menjadi korban pencurian Syamsul dalam novel ditransformasikan

sama ke dalam film. Perbedaan muncul ketika pikiran Syamsul mengenai

keburukan Burhan dan sifat playboy Burhan yang ada dalam novel dan

ditransformasikan ke dalam film.

Tabel 34: Syamsul menjadi guru ngaji dan perkenalan Syamsul dan Silvie

No.

CN

Novel No.

SF

Film

56. Kedatangan Syamsul ke rumah

Pak Broto. Syamsul melamar

menjadi guru ngaji Della dan

diterimah oleh Pak Broto.

43. Kedatangan Syamsul ke

rumah Pak Broto. Syamsul

melamar menjadi guru ngaji

Della dan diterimah oleh Pak

Broto. Pertemuan Silvie dan

Syamsul di rumah Della.

60. Pertemuan antara Syamsul dan

Silvie di rumah Della ketika

Syamsul baru selesai mengajar

Della.

Penceritaan yang sama juga terjadi pada transformasi dari novel ke film

tetang Syamsul yang datang ke rumah Pak Broto untuk melamar menjadi guru

ngaji Della. Tetapi, ada beberapa perbedaan yang terlihat ketika transformasi dari

bentuk novel ke dalam bentuk film terjadi.

Dalam novel tokoh Syamsul hanya disambut oleh Pak Broto sedangkan

dalam film visualisasinya menunjukan kehadiran tokoh Ibu Broto. Tokoh Ibu

Broto ini dihadirkan untuk melengkapi dan menjelaskan bagian dimana Della

Page 87: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

sebenarnya telah memiliki guru ngaji tetapi berhenti karena akan menikah.

Perbedaan tersebut dapat dilihat pada kutipan 79 dan gambar 65 di bawah ini.

(79.) “Dengan tenang ia masuk. Tak lama seorang lelaki gemuk bersarung

dan berbaju koko keluar.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 133)

Gambar 65: Pak Broto dan Ibu Broto

Syamsul kemudian menjadi guru ngaji Della setelah berhasil memukau

Della dengan nyanyiannya. Hal ini diceritakan dalam novel dan film namun lagu

yang dinyanyikan Syamsul berbeda. Dalam novel Syamsul menyayikan lagu

daerah sementara dalam film, Syamsul menyanyikan sebuah lagu islam.

Penceritaan tentang perkenalan Silvie dan Syamsul mengalami perbedaan

ketika ditransformasikan dari bentuk novel ke dalam bentuk film. Dalam novel

perkenalan antara tokoh Silvie dan Syamsul terjadi pada saat Syamsul sedang

menceritakan sebuah kisah islami di akhir pembelajaran kepada Della. Ketika

Syamsul telah selesai menceritakan kisah tersebut Della menginginkan agar

Syamsul bercerita lagi, namun karena waktu telah selesai Syamsul kemudian tidak

menurutinya. Tiba-tiba Silvie datang dan diperkenalkan oleh Della kepada

Syamsul. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan 80 di bawah ini.

(80.) “Mbak Silvie-mabak Silvie, kenalkan Della sudah punya ustadz baru.

Ustadz Della pinter ngaji, pinter nyanyi dan pinter cerita…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 141)

Page 88: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Hal berbeda terlihat pada saat transformasi ke dalam bentuk film. Dalam

film ditampilkan pada saat Syamsul melamar kerja menjadi ustdz Della saat itulah

mereka berdua bertemu dan diperkenalkan oleh Della. Saat itu Silvie baru saja

tiba untuk mengajar Della matematika. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 66

dan 67 di bawah ini.

Gambar 66: Kedatangan Silvie Gambar 67: Pak Broto memperkenalkan

di rumah Della Silvie kepada Syamsul

Tabel 35: Syamsul mulai kuliah

No.

CN

Novel No.

SF

Film

61. Syamsul mulai kuliah di

Sekolah Tinggi Agama Islam

Swasta.

(81.) “…Dan untuk menambah ilmu serta menguatkan statusnya, Syamsul

masuk kuliah di sebuah Sekolah Tinggi Agama Islam swasta. Dengan

begitu statusnya adalh mahasiswa...”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 149)

Kutipan 81 menceritakan tentang Syamsul yang mulai masuk kuliah

disebuah Sekolah TInggi Agama Islam swasta agar statusnya sebagai guru ngaji

Della lebih memiliki dasar. Namun, dalam proses transformasi dari novel ke

dalam film bagian penceritaan tentang Syamsul sebagai mahasiswa tidak

ditransformasikan.

Page 89: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 36: Kepercayaan Pak Broto terhadap Syamsul

No.

CN

Novel No.

SF

Film

62. Kepercayaan Pak Broto

terhadap Syamsul.

51. Kepercayaan Pak Broto

terhadap Syamsul.

Dalam transformasinya dari bentuk novel ke dalam bentuk film, bagian ini

diceritakan dengan porsi yang sama. Syamsul yang sedang berbicang dengan Pak

Broto mengenai kemajuan Della kemudian diberikan kepercayaan untuk

memberikan sumbangan dari Pak Broto kepada orang-orang yang membutuhkan.

Hal ini membuat ia sadar bahwa dia dianggap orang baik oleh Pak Broto.

Tabel 37: Syamsul bertobat

No.

CN

Novel No.

SF

Film

63. Malam hari di musholla

Syamsul berdoa dan menyesali

segala perbuatannya dan

bertobat atas apa yang dia

lakukan selama ini.

52. Malam hari di musholla

Syamsul berdoa dan menyesali

segala perbuatannya dan

bertobat atas apa yang dia

lakukan selama ini.

64. Di Pekalongan, ibu Syamsul

menangis dan berdoa untuk

Syamsul dan keluarga saat

sholat tahajut.

Transformasi dari bentuk novel ke dalam bentuk film untuk bagian ini

diceritakan secara seimbang dan sama. Dalam novel dan film diceritakan tokoh

Syamsul yang sedanga berada dalam musholla kemudian merenungi perbuatannya

dan memohon ampun serta bertobat atas semua yang telah dilakukannya.

Penceritaan yang tidak ditransformasikan dalam bentuk film adalah saat ibunya

sedang sholat tahajjut dan memohon untuk keselamat Syamsul dan keluarganya.

Tabel 38: Pertemuan Syamsul dengan Dr. Fathul Hadi

Page 90: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

No.

CN

Novel No.

SF

Film

65. Pertemuan Syamsul dengann

Dr. Fathul Hadi di

perpustakaan kampus.

(82.) “Di dalam perpustakaan ia hanya menjumpai satu orang saja yang

sedang sibuk membaca sebuah kitab berbahasa Arab. Dan orang itu

adalah orang yang paling ia kagumi di kampus itu. Orang itu adalah Dr.

Fathul Hadi, dosen hadis merangkap dosen peradaban Islam. Dia orang

yang ‘alim dan rendah hati.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 152)

Pada kutipan 82 di atas diceritakan awal pertemuan antara Syamsul dan

Dr. Fathul Hadi dosen yang dikagumi oleh Syamsul. Namun, dalam proses

transformasinya dari novel ke film bagian ini tidak ditransformasikan ke dalam

film.

Tabel 39: Perbincangan Syamsul dan Pak Heru mengenai Burhan

No.

CN

Novel No.

SF

Film

70. Perbincangan Syamsul dan

Pak Heru mengenai Burhan.

53. Perbincangan Syamsul dan

Pak Heru mengenai Burhan.

(83.) “Sabar dulu pak. Tunggu saya selesai berbicara. Setahu saya Burhan

Faishal itu sudah serius bertunangan dengan seorang santriwati

namanya Damayanti binti Utsman. Santriwati asal Tulungagung. Saya

tahu persis. Sayang saya tidak punya foto mereka berdua. Yang jelas di

kalangan para santri dia dikenal sebagai pemuda playboy.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 171)

Pada kutipan 83 diceritakan Syamsul yang berbicara dengan Pak Heru

tentang Burhan, kemudian memberitahukan keburukan Burhan dengan syarat Pak

Heru tidak akan mengatakan identitasnya kepada Burhan.

Page 91: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 68: Perbincangan Syamsul dan Pak Heru mengenai Burhan

Pada gambar 68 terlihat pembicaraan antara Pak Heru dan Syamsul

mengenai Burhan. Syamsul kemudian mengatakan kepada Pak Heru ingin

memberitahukan sesuatu tentang Burhan asalkan Pak Heru tidak akan mengatakan

jati dirinya sebagai orang yang menyampaikan berita tersebut kepada Pak Heru.

Proses transformsi dari novel ke film mengalami beberapa perubhaan.

Dalam novel diceritakan Syamsul memberitahukan kepada Pak Heru mengenai

segala hal yang dia tau berkaitan dengan Burhan dan Damayanti. Namun, ketka

ditransformasikan ke dalam bentuk film hanya digambarkan pembicaraan antara

Pak Heru dan Syamsul mengenai Burhan dan perjanjian Pak Heru dan Syamsul

tetapi apa yang dikatakan Syamsul mengenai Burhan tidak disampaikan.

Tabel 40: Pertemuan antara keluarga Silvie dan keluarga Damayanti

No.

CN

Novel No.

SF

Film

71. Kedatangan Pak heru ke rumah

kontrakan Syamsul untuk

memberitahukan masalah

Burhan. Pak Heru juga

mengundang Syamsul untuk

mampir ke rumahnya.

54. Deskripsi rumah Damayanti,

dimana Silvie dan kedua orang

tuannya berbincang dengan

Damayanti dan kedua orang

tuanya mengenai keburukan

Burhan.

(84.) “Saya sudah ke Tulungagung Ustadz. Saya sudah bertemu dengan Pak

Utsman. Apa yang Ustadz samapaikan benar. Pak Utsman bercerita

panjang lebar tentang hubungan putrinya dengan Burhan.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 172)

Page 92: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Pada kutipan 84 diceritakan kedatangan Pak Heru ke rumah Damayanti

dan berbicara dengan orang tua Damayanti mengenai hubungan Damayanti dan

Burhan disampaikan saat Pak Heru datang mengunjungi Syamsul di rumah

kontrakannya.

Gambar 69: Pertemuan keluarga Damayanti dan keluarg Silvie

Pada gambar 69 ditampilkan pertemuan antara keluarga Silvie dan

keluarga Damayanti untuk membicarakan masalah Burhan. Keluarga Silvie sangat

kaget dengan penceritaan keluarga Damaynati tentang keburukan Burhan.

Dalam proses transformasinya, penceritaan bagian ini sangat berbeda.

Dalam novel bagian tentang pertemuan keluarga Silvie dan keluarga Damayanti

hanya diceritakan sepintas. Namun, ketika penceritaan novel ini ditransformasikan

ke dalam bentuk film terlihat gambar pertemuan antara kedua keluarga ini untuk

membahas keburukan Burhan.

Tabel 41: Kiai Miftah, Zizi dan Lurah Pondok mendatangi rumah Syamsul.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

69. Kedatangan Kiai Miftah, Zizi

dan Lurah pondok ke rumah

Syamsul.

55. Kedatangan Kiai Miftah, Zizi

dan Lurah pondok ke rumah

Syamsul.

Page 93: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Dalam novel dan film penceritaan tentang bagian ini sama. Penceritaan

tentang kedatangan Kiai Miftah, Lurah pondok serta Zizi kerumah Syamsul yang

diterimah oleh keluarga Syamsul untuk menyampaikan kesalahpahamana yang

selam ini terjadi dan untuk meminta maaf atas tuduhan yang telah diberikan

kepada Syamsul.

Tabel 42: Syamsul berceramah di masjid Baitul Makmur

No.

CN

Novel No.

SF

Film

76. Syamsul dimintai Pak Yahyah

untuk menggantikan Ustadz

Faridi berceramah di masjid

Baitul Makmur. Pertemuan

Syamsul dengan Pak Doddy.

57. Syamsul berceramah di masjid

Baitul Makmur. Pertemuan

Syamsul dengan Pak Doddy.

(85.) “Begini, nanti malam kan pengajian rutin. Kebetulan temanya

menyambut bulan suci Ramadhan. Lha sayangnya Ustadz Faridi yang

menjadi pembicara tidak bisa hadir. Tolosng Ustadz gantikan ya?”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 183)

Pada kutipan 85 di atas diceritakan Pak Yahyah meminta Syamsul untuk

mengisi pengajian rutin karena Ustadz Faridi yang biasa mengisi pengajian rutin

tersebut tidak hadir. Karena bujukan Pak Yahyah akhirnya Syamsul mengisi acara

pengajian tersebut.

Gambar 70: Syamsul yang mengisi pengajian di Masjid Baitul Makmur

Page 94: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Pada gambar 70 di atas ditampilkan tokoh Syamsul yang sedang mengisi

acara pengajian di Masjid Baitul Makmur. Dalam film langsung ditampilkan

Syamsul yang berceramah di depan para jamaah Masjid Baitul Makmur.

(86.) “Syamsul menerima kartu nama itu dengan hati diliputi rasa syukur

kepada Allas Swt. Syamsul lalu melangkah ke halaman masjid dan

menaiki motornya…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 186)

Pada kutipan 86 diceritakan setelah tokoh Syamsul member ceramah, dia

ditemui oleh seorang direktur program acara sebuah TV swasta yang tertarik

dengan gaya berceramah Syamsul. Namanya Pak Doddy Alfad. Dia memberikan

kartu namanya kepada Syamsul dan mengajak Syamsul untuk mengisi program

acaranya tersebut.

Gambar 71: Syamsul menerima kartu nama dari Pak Doddy Alfa

Gambar 71 di atas menampilkan tokoh Syamsul yang menerima kartu

nama yang diberikan Pak Doddy Alfa yang mengajaknya untuk mengisi program

acara di stasiun TV swasta tempatnya bekerja.

Proses transformasi dari novel ke film pada penceritaan ini hampir

semuanya sama. Perbedaan yang ada, dalam novel diceritakan Syamsul mengisi

acara pengajian di Masjid Baitul Makmur atas permintaan Pak Yahyah untuk

menggantikan Ustadz Faridi yang tidak bisa hadir. Sedangkan, ketika penceritaan

Page 95: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

tersebut ditransformasikan ke dalam film langsung pada tokoh Syamsul yang

sedang mengisi ceramah di Masjid Baitul Makmur.

Tabel 43: Syamsul mengisi acara seminar di Fakultas Ekonomi UI

No.

CN

Novel No.

SF

Film

79. Kedatangan Syamsul ke rumah

Dr. Fathul Hadi. Syamsul

kemudian pergi ke Fakultas

Ekonomi UI untuk mengisi

seminar seperti permintaan

Silvie.

Pada bagian ini diceritakan Silvie meminta Syamsul untuk mengisi

seminar yang akan dilaksanakan fakultas Ekonomi UI. Hal tersebut karena Ustadz

Faridi yang sebenarnya akan menjadi pemateri tiba-tiba tidak bisa hadir. Dengan

bujukan Silvie akhirnya Syamsul megiyakan hal tersebut. Sebelum ke fakultas

ekonomi UI, Syamsul terlebih dahulu ke rumah Dr. Fathul Hadi untuk meminta

petunjuk. Setelah itu dia langsung berangkat ke fakultas ekonomi UI untuk

memberikan seminar. Bagian penceritaan ini dalam novel tidak ditransformasikan

ke dalam film.

Tabel 44: Syamsul menjadi penceramah yang populer

No.

CN

Novel No.

SF

Film

85. Sejak Syamsul berceramah di

masjid Baitul Makmur,

Syamsul banyak mendapat

58. Deskripsi Syamsul yang baru

selesai syuting acara ceramah

di EduTV.

Page 96: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

panggilan ceramah. Syamsul

yang baru selesai syuting di

EduTv kemudian dijemput

panitia Tabligh Akbar masjid

Al-Firdaus temapat dimana dia

akan berceramah.

59. Syamsul yang baru saja

menerima terlfon kemudian

menulis agenda di catatan

agendanya. Syamsul telah

menjadi penceramah yang

popular dan banyak

mendapatkan panggilan untuk

ceramah.

60. Deskripsi Syamsul yang

mengisi ceramah di Tabligh

Akbar Jamaah Masjid Al

Firdaus.

(87.) “Sejak Syamsul mengisi ceramah dengan sangat mengesankan di Masjid

Baitul Makmur, Vila Gracia, namanya sudah banyak diceritakan oranag,

terutama dikalangan ibu-ibu majelis taklim. Promosi dari mulut ke mulut

membuat Syamsul nyaris kewalahan menerima undangan yang

berdatangan.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 211)

Pada kutipan 87 di atas diceritakan Syamsul menjadimintanyadi

penceramah terkenal setelah Syamsul berceramah di masjid Baitul Makmur.

Kesibukannya tersebut juga ditandai dengan semakin padatnya permintaan untuk

mengisi ceramah yang.

Page 97: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(88.) “Syamsul diajak naik mobil sedan Camry. Sejurus kemudian sedan

itusudah meluncur di jalan raya menuju Masjid Al Firdaus Jagakarsa,

diamna tablik akbar dilaksanakan.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 212)

Pada kutipan 88 di atas, diceritakan Syamsul dijemput dua orang panitia

pelaksana kegiatan takbir akbar di stasiun EduTv setelah Syamsul selesai syuting.

Gambar 72: Gambar buku catatan Syamsul

Pada gambar 71 di atas menggambarkan kesibukan syamsul. Syamsul

menerima telfon setelah menerima telfon Syasul langsunng mencatatat hal

tersebut.

Gambar 73: Syamsul sedang mengisi Gambar 74: Masjid Al Firdaus.

Page 98: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Pada gambar 72 ditampilkan tokoh Syamsul yang baru selesai

melaksanakan program barunya yaitu ceramah pagi. Para jamaah pun satu per satu

datang untuk berjabat tangan dengan dia. Pada gambar 73 menggambarkan tempat

dimana Syamsul akan berceramah.

Dalam proses transforamsi dari novel ke film bagian ini diceritakan

hampir serupa. Namun, dalam novel semua kegitan Syamsul yang telah

disebutkan di atas diceritakan secara jelas dan runtun kronologi penceritaannya.

Ketika penceritaa-penceritaan tersebut ditransformasikan ke dalam film maka

yang ditampilkan adalah cuplikan-cuplikan yang menandai kegiatan-kegitan

Syamsul.

Tabel 45: Kedatangan Burhan dan keluarganya di Villa Gracia

No.

CN

Novel No.

SF

Film

81. Syamsul yang kembali menjadi

imam di masjid Baitul Makmur

melihat Burhan dan keluarganya

memasuki masjid.

67. Syamsul yang kembali menjadi

imam di masjid Baitul Makmur

melihat Burhan dan keluarganya

memasuki masjid.

(89.) “Azan maghrib dikumandangkan dan Syamsul kembali di daulat menjadi

imam. Ketika ia meluruskan barisan ia kaget.Sepintas ia melihat Burhan

masuk masjid diikuti oleh keluarganyy.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal (96-197)

Page 99: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 75: Pertemuan kembali Syamsul dan Burhan

Pada gambar 75 ditampilkan tokoh Syamsul yang kembali di daulat

menjadi imam. Ketika akan meluruskan barisan Syamsul melihat Burhan. Pada

proses transformasinya, penceritaan bagian ini diceritakan sama antara novel yag

diengan film yang ditransformasikan dari novel.

Proses transformasi yang terjadi pada bagian ini adalah, dalam novel

diceritakan Syamsul yang menjadi imam dikejutkan dengan kedatangan Burhan

dan keluarg di Masjid Baitul Makmur hal yang sama juga tergambar ketika novel

ini ditransformasikan ke dalam bentuk film.

Tabel 46: Pertemuan kembali Burhan dan Syamsul

No.

CN

Novel No.

SF

Film

82. Pertemuan kembali Syamsul

dan Burhan setelah sholat

berjamaah di halaman masjid

Baitul Makmur.

68. Pertemuan kembali Syamsul

dan Burhan setelah sholat

berjamaah di halaman masjid

Baitul Makmur.

(90.) “Hai maling, gimnan ceritanya kau bisa jadi imam di sini? Apa sah

sholatnya makmum yang diimami seorang penjahat? Nanti kalau aku jadi

Page 100: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

orang sini sebaiknya kau angkat kaki sebelum diusir dengan tidak hormat

kedua kali!?”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 197-198)

Pada kutipan 90 di atas, diceritakan pertemuan kembali antara Burhan dan

Syamsul di halaman masjid. Burhan kemudian memancing emosi Syamsul dengan

hinaan-hinaannya. Syamsul sempat terpancing dengan Burhan, tetapi suara lembut

Della merendahkan kembali amarahnya. Della yang membisikan sesuatu

mengenai Silvie kemudian dijadikan Syamsul senjata untuk membalas Burhan.

Dan bisa ditebak akhirnya, Burhan yang penasaran merasa mara dan ingin cepat-

cepat bertemu Silvie untuk menanyakan semuanya.

Gambar 76: Pertemuan kembali Syamsul dan Burhan di lingkungan masjid.

Pada gambar 76 di atas, diceritakan pertemuan kembali antara Burhan dan

Syamsul di halaman masjid. Burhan kemudian memancing emosi Syamsul dengan

hinaan-hinaannya. Syamsul sempat terpancing dengan Burhan, tetapi suara lembut

Della merendahkan kembali amarahnya. Della yang membisikan sesuatu

mengenai Silvie kemudian dijadikan Syamsul senjata untuk membalas Burhan.

Dan bisa ditebak akhirnya, Burhan yang penasaran merasa mara dan ingin cepat-

cepat bertemu Silvie untuk menanyakan semuanya.

Page 101: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Dalam proses transformasinya, penceritaan mengenai bagian pertemuan

kembali Burhan dan Syamsul dalam novel tetap mendapatkan penceritaan yang

sama ketika ditransformasikan ke dalam film.

Tabel 47: Penolakan Lamaran Burhan

No.

CN

Novel No.

SF

Film

83. Penolakan lamaran Burhan dan

keluarga oleh Silvie dan

keluarganya.

69. Penolakan lamaran Burhan dan

keluarga oleh Silvie dan

keluarganya.

Hal yang sama juga terjadi pada alur ini. Pada proses transformasinya dari

novel ke dalam bentuk film, alur ini mendapatkan porsi penceritaan yang sama

antara novel dan film. Diceritakan Burhan yang datang bersama dengan

keluarganya untuk melamar Silvie kemudian ditolak oleh keluarga Silvie. Burhan

yang tidak terima penolakan tersebut kemudian menjelek-jelekan Silvie. Silvie

yang tidak terima selanjutnya menceritakan dan memberikan bukti tentang

kebusukan Burhan. Burhan yang tidak menerima dihina langsung menampar

Silvie. Akhirnya Burhan diamankan oleh satpam.

Tabel 48: Kejujuran Syamsul

No.

CN

Novel No.

SF

Film

84. Kejujuran Syamsul kepada

Silvie mengenai masa lalunya.

70. Kejujuran Syamsul kepada

Silvie mengenai masa lalunya.

Transformasi dari novel ke dalam bentuk film untuk penceritaan alur ini

juga tidak berbeda. Syamsul yang bertemu dengan Silvie di rumah Della ketika

dia datang untuk mengajar Della dan Silvie yang baru akan pulang setelah

mengajar Della. Syamsul kemudaian memanggil Silvie untuk menyampaikan

keprihatinannya atas masalah yang menimpa Silvie semalam yang di dengarnya

Page 102: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

dari satpam. Dia juga menceritakan semua dari awal apa yang menjadi sebab

kedatangannya ke komplek Villa Gracia tersebut. Silvie yang masih terlihat kaget

dan seperti tidak percaya dengan pengakuan Syamsul kemudian berlari pergi dan

pulang ke rumahnya.

Tabel 49: Syamsul Menelfon Nadia

No.

CN

Novel No.

SF

Film

87. Syamsul menelfon Nadia dan

pesantren Al Furqan untuk

memberitahukan mereka agar

menonton ceramah pagi di EduTv.

71. Syamsul menelfon Nadia untuk

memberitahukan agar mereka

sekeluarga menonton ceramah

pagi di EduTv.

(91.) “Tanggal 8 Ramdhan ia menelpon Nadia adiknya. Ia meminta untk

menonton cermah pagi di EduTV jam lima pagi.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 217)

(92.) “Kang tolong besok seluruh santri diminta nonton cermah siaran ruhani di

EduTV jam lima pagi. Pengisinya kalau tidak salah seorang ustadz alumi

pesantren kit…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 217)

Pada kutipan 91 Syamsul menelfon Nadia untuk memberitahukan kepada

seluruh keluarga untuk menonton ceramah pagi di EduTV yang akan diisi oleh

dirinya. Kutipan 92 diceritakan Syamsul juga menlfon pesantren Al Furqan untuk

memberitahukan hal yang sama.

Page 103: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 77: Nadia yang menerima telfon dari Syamsul

Pada gambar 75 di atas, ditampilkan Nadia yang sedang menerima telfon

dari Syamsul yang memberitahukan kepada Nadia agar memberitahukan kepada

seluruh keluarga untuk menonton ceramah pagi di EduTV. Syamsul juga

menyampaikan bahwa insyallah dia akan tampil pada acarah ceramah tersebut.

Dalam proses transformasinya dari novel ke film, penceritaan tentang

Syamsul yang menelfon Nadia ditransformasikan sama ke dalam film.

Perbedaannya adalah, bagian dimana Syamsul juga menelfon pihak pesantren

tidak ditransformasikan ke dalam film.

Tabel 50: Penampilan Syamsul di EduTv

No.

CN

Novel No.

SF

Film

88. Suasana haru saat keluarga

Syamsul dan para pengurus

pesantren Al Furqan menonton

Syamsul yang sedang

berceramah. Silvie yang ditemani

orang tuanya juga menonton

72. Suasana haru saat keluarga

Syamsul dan para pengurus

pesantren Al Furqan menonton

Syamsul yang sedang

berceramah. Silvie yang

ditemani orang tuanya juga

Page 104: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Syamsul yang sedang

berceramah. Ketertarikan Silvie

kepada Syamsul diketahui oleh

rang tuanya.

menonton Syamsul yang sedang

berceramah. Ketertarikan Silvie

kepada Syamsul diketahui oleh

orang tuanya.

Transformasi bagian ini dari novel kedalam bentuk film masi mendapat

porsi penceritaan yang sama. Pagi harinya keluarga besar Syamsul begitu terharu

menyaksikan Syamsul yang sedang berceramah di EduTv. Hal serupa juga terjadi

di pesantren AL Furqan. Keharuan dan kebahagaian tergambar di wajah mereka

ketika menyaksikan Syamsul yang sednag berceramah.

Hal berbeda timbul di rumah Slvie. Silvie bersama dengan kedua orang

tuanya sedang menyaksikan Syamsul yang sedanga berceramah di TV. Seketika

Silvie mulai memuji Syamsul dan ketertarikan Silvie terhadap Syamsul nampak

jelas diwajahnya. Orang tuanya yang melihat hal tersebut kemudian memutuskan

untuk melamarkan Syamsul buat Silvie.

Tabel 51: Kedatangan Ibu, Nadia, Zizi, Kiai Miftah dan Lurah Pondok

No.

CN

Novel No.

SF

Film

90. Syamsul yang sedang mengajar

anak-anak mengaji dikagetkan

dengan kedatangan Ibu dan

Nadia yang juga diikuti Zizi. Zizi

kemudian menyampaikan bahwa

Kiai Miftah dan Lurah Pondok

juga datang bersama dengan

mereka. Pertemuan antara

Syamsul dengan Kiai Miftah dan

Lurah Pondok.

74. Syamsul yang sedang mengajar

anak-anak mengaji dikagetkan

dengan kedatangan Ibu dan

Nadia yang juga diikuti Zizi.

Zizi kemudian menyampaikan

bahwa Kiai Miftah dan Lurah

Pondok juga datang bersama

dengan mereka. Pertemuan

antara Syamsul dengan Kiai

Miftah dan Lurah Pondok.

91. Syamsul bersama dengan Ibu,

Nadia, Zizi, Kiai Miftah dan

75. Syamsul bersama dengan Ibu,

Nadia, Zizi, Kiai Miftah dan

Page 105: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Lurah Pondok berbincang-

bincang di rumah Syamsul.

Orang tua Silvie datang diikuti

oleh Kiai Miftah, Lurah Pondok,

Zizi dan Nadia yang berpamitan

untuk pulang. Kesedihan Zizi

mendengar Syamsul yang telah

dilamar orang tua Silvie.

Lurah Pondok berbincang-

bincang di rumah Syamsul.

Orang tua Silvie datang diikuti

oleh Kiai Miftah, Lurah Pondok,

Zizi dan Nadia yang berpamitan

untuk pulang. Kesedihan Zizi

mendengar Syamsul yang telah

dilamar orang tua Silvie.

Hal yang sama juga terjadi pada penceritaan alur yang ditransformaiskan

dari novel ke dalam bentuk film. Syamsul yang sedang mengajar anak-anak

mengaji didatangi seorang anak yang menunjukan bahwa ada seseorang yang

mencarinya di serambi musholla. Syamsul bangkit dan keluar untuk melihatnya.

Syamsul sangat terkejut melihat kedatangan ibu dan adiknya Nadia. Rasa haru

menyelimuti ruangan tersebut. Kemudian Zizi datang dan menyampaikan bahwa

kakaknya dan lurah pondok juga ikut datang tetapi mereka masih belum berani

untuk menemui Syamsul.

Syamsul langsung pergi meuju tempat mereka. Suasaan haru juga terjadi

saat itu dimana Kiai Miftah yang meminta maaf kepada Syamsul dan ingin

mencium kaki Syamsul tetapi tidak diizinkan oleh Syamsul karena Syamsul telah

memaafkan semua kesalahan mereka.

Mereka kemudian berkumpul di rumah Syamsul. Tiba-tiba Pak Heru dan

ibu Heru datang, bersamaan dengan itu Kiai Miftah, Lurah Pondok, Zizi, dan

Nadia berpamitan untuk pulang. Ketika di jalan menuju mobil ternyata Zizi

meulpakan tasnya. Saat itu Zizi yang ditemani Nadia kembali untuk mengambil

tas tersebut. Saat didepan pintu Zizi tak sengaja mendengar pembicaraan Pak

Heru yang datang untuk melamar Syamsul. Kesedihan Nampak jelas di wajahnya.

Zizi kemudian langsung berbalik dan meminta Nadia untuk mengambilkan tasnya.

Penceritaan dalam novel untuk bagian yang telah dijelaskan di atas

ditransformasikan sama ke dalam film.

Page 106: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 52: Kedatangan Ibu Bambang dan Syamsul ke rumah Silvie

No.

CN

Novel No.

SF

Film

93. Kedatangan Bu Bambang dan

Syamsul ke rumah Silvie untuk

menyampaikan jawaban atas

lamaran keluarga Silvie. Mereka

kemudian merancang tanggal

pernikahan Silvie dan Burhan.

Silvie menginginkan pernikahan

mereka dilaksanakan secepatnya.

Dalam novel diceritakan Syamsul membawa ibunya ke rumah Silvie untuk

menjawab lamaran keluarga Silvie terhadpnya. Mereka kemudian menyusun

rencana tanggal pernikahan Syamsul dan Silvie. Dalam penyusunan tersebut

Silvie ingin pernikahannya segera dilaksanakan setelah lebaran Idul Fitri.

(93.) “Tidak Pa. Silvie tidak setuju. Silvie ingin secepatnya. Lebih cepat lebih

baik. Biar tidak jadi fitnah, benar tidak Mas Syamsul?...”

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 242)

Pada kutipan 93 dijelaskan keingin Silvie untuk segera melaksanakan

pernikahan dirinya dengan Syamsul. Penceritaan bagian ini yang terdapat dalam

novel tidak ditransformasikan ke dalam film.

Tabel 53: Persiapan pernikahan Syamsul oleh keluarga Syamsul

No.

CN

Novel No.

SF

Film

96. Nadia dan kedua orang tuanya

di Pekalongan sedang

mempersiapkan kain yang akan

dibagi kepada keluarga mereka

77. Nadia dan kedua orang tuanya

di Pekalongan sedang

mempersiapkan kain yang akan

dibagi kepada keluarga mereka

Page 107: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

dan keluarga Silvie. dan keluarga Silvie.

95. Syamsul mengajak keluarga

besarnya ke Jakarta untuk

melamar Silvie secara resmi.

Syamsul dan Silvie mulai

mempersiapkan pernikahan

mereka. Undanga telah mereka

sebar. Silvie dan Syamsul juga

mencoba baju pengantin mereka

ditemani oleh orang tua Silvie.

78. Silvie dan Syamsul mencoba

baju pengantin mereka ditemani

oleh orang tua Silvie.

Persiapan pernikahan Silvie dan Syamsulpun dilakukan. Keluarga

Syamsul di Pekalongan, Nadia, Bu Bambang dan Pak Bambang dengan penuh

rasa bahagia mempersiapkan kain batik yang akan dibagi-bagikan kepada

keluarga mereka dan keluarga Syamsul.

Di Jakarta Syamsul dan Silvie bersama keluarga Silvie juga melakukan

persiapan pernikahan tersebut. Syamsul dan Silvie ditemani orang tua SIlvie

mencoba baju pengantin mereka di sebuah butik.

Penceritaan tentang persiapan pernikahan Syamsul dan Silvie dalam novel

ditransformasikan sama ke dalam film.

Tabel 54: Kepergian Silvie ke Bogor

No.

CN

Novel No.

SF

Film

98. Silvie berpamitan kepada kedua

orang tuanya untuk pergi

mengantar undangan kepada

budenya di Bogor.

79. Silvie berpamitan kepada kedua

orang tuanya untuk pergi

mengantar undangan kepada

budenya di Bogor.

99. Silvie mengalami kecelakan

mobil dalam perjalanannya ke

Bogor. Kecelakaan tersebut

merenggut nyawanya.

80. Silvie mengalami kecelakan

mobil dalam perjalanannya ke

Bogor. Kecelakaan tersebut

merenggut nyawanya.

Page 108: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Silvie yang memaksakan diri untuk mengantar undangan pernikahannya

kepada budenya di Bogor seorang diri. Silvie yang memacu kendaraannya dalam

perjalanan kemudian menelfon Syamsul yang sedang berada di lokasi syuting

ceramah pagi. Saat pembicaraan tersebut Silvie tidak melihat kendaraan yang

datang dari arah berlawanan, hal tersebut membuat Silvie terkejut dan tak mampu

menguasai kendali mobilnya.

Akhirnya Silvie menabrak sebuah warung dan terpental jauh. Mobil

tersebut terbalik dan Silvie mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.

Syamsul yang sempat mendengar teriakannya sangat panik dan memanggil-

manggil nama Silvie.

Penceritaan tentang kecelakaan yang merenggut nyawa Silvie dalam novel

ditransformasikan sama ke dalam film.

Tabel 55: Kesedihan Syamsul dan kepulangannya ke Pekalongan

No.

CN

Novel No.

SF

Film

102. Kematian Silvie merupakan

Pukulan berat yang dialami oleh

Syamsul. Syamsul terpuruk

dalam kesedihannya. Syamsul

berhenti dari semua aktivitasnya.

Ibu Syamsul berhasil membujuk

Syamsul untuk pulang ke

Pekalongan. Syamsul tetap

bersedih walaupun telah dihibur

keluarganya.

83. Deskripsi kereta api yang terus

melaju melewati hutan.

Transformasi dari novel ke dalam film pada penceritaan ini sama. Syamsul

yang ditinggalkan Silvie kemudian terpuruk dalam kesedihan dan dunianya

sendiri. Syamsul berhenti dari semua kegiatannya. Bu Bambang kemudian

Page 109: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

membujuk Syamsul untuk pulang ke Pekalongan. Walaupun telah dihibur oleh

seluruh keluarganya, kesedihan Syamsul belum bisa hilang dari dirinya.

Tabel 56: Kedatangan Zizi ke rumah Syamsul

No.

CN

Novel No.

SF

Film

103. Bu Bambang terus menasehati

Syamsul yang masih terpuruk

dalam kesedihan. Zizi datang

ke rumah Syamsul.

84. Bu Bambang terus menasehati

Syamsul yang masih terpuruk

dalam kesedihan. Zizi datang

ke rumah Syamsul.

Transformasi dari novel ke film pada penceritaan bagian ini sama. Zizi

yang datang ke rumah Syamsul sekedar untuk mampir dan memberikan oleh-oleh

dari Kediri yang dibawahnya. Saat kedatangan Zizi Bu Bambang sedang

menasehati Syamsul yang terlihat masih terpuruk dalam kesedihannya. Bu

Bambang kemudian menyatakan hal tersebut kepada Zizi saat Zizi menengok ke

Syamsul.

Tabel 57: Kedatangan Kiai Miftah ke rumah Syamsul

No.

CN

Novel No.

SF

Film

107. Kiai Miftah dan istrinya datang

ke ruamah Syamsul yang

disambut oleh Syamsul dan

keluarganya. Kiai Miftah

menyampaikan maksud

kedatanganya untuk mengajak

Syamsul berceramah di

pesantren Al Furqan dan

85. Kiai Miftah dan istrinya datang

ke ruamah Syamsul yang

disambut oleh Syamsul dan

keluarganya. Kiai Miftah

menyampaikan maksud

kedatanganya untuk mengajak

Syamsul berceramah di

pesantren Al Furqan dan

Page 110: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

melamar Syamsul untuk adiknya. melamar Syamsul untuk adiknya.

Transformasi dari novel ke dalam film mengenai penceritaan kedatangan

keluarga Zizi yaitu Kiai Miftah dan istrinya ke rumah Syamsul untuk meminta

Syamsul berceramah di pesantren Al Furqan dan menjadi calon suami untuk Zizi.

Perbedaan yang muncul yaitu hal yang membuat Kiai Miftah berani untuk

mendatangi rumah Syamsul. Dalam novel kedatangan tersebut antas permintaan

Zizi yang mengetahui bahwa Syamsul telah kembali bersemangat dan kembali ke

jalan yang lurus. Sepertik kutipan berikut ini.

(94.) “ Mas Syamsul telah kembali ke jalan yang semestinya. Kalau

Kangmas, tidak keberatan sebaiknya Kangmas sowan langsung ke

keluarga Mas Syamsul. Zizi tidak perlu ikut. Kedatangan Kangmas

Miftah tanpa Zizi insya Allah cukup.’

(Dalam Mihrab Cinta, hal. 266)

Pada kutipan 93 diceritakan kepergian Kiai Miftah dan istrinya untuk

melamarkan Syamsul buat Silvie didorong karena permintaan Zizi dan

penyampaian Zizi tetang Syamsul yang telah kembali ke jalan lurus. Bagian ini

tidak di transformasikan ke dalam film.

Tabel 58: Kedatangan keluarga Syamsul ke pesantren Al Furqan

No.

CN

Novel No.

SF

Film

108. Kedatangan Syamsul dan

keluarga ke pesantren Al

Furqan yang disambut para

santri dan keluarga Kiai Miftah.

Kedatangan mereka untuk

menyampaikan jawaban atas

lamaran Kiai Miftah.

86. Kedatangan Syamsul dan

keluarga ke pesantren Al

Furqan yang disambut para

santri dan keluarga Kiai Miftah.

Kedatangan mereka untuk

menyampaikan jawaban atas

lamaran Kiai Miftah.

Page 111: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Transforamasi dari novel ke dalam bentuk film berikutnya adalah

penceritaan tentang kedatangan keluarga Syamsul ke Pesantren AL Furqan untuk

menyampaikan bahwa Syamsul menerima untuk menjadi penceramah di

pesantren tersebut. Selanjutnya dia juga menyampaikan bahwa dia menerima

untuk menjadi suami Zidna Ilma dan menanyakan apakan Zizi memiliki sayarat

untuknya. Denagn malu-malu Zizi menyampaikan bahwa dia tidak memiliki

Syarat apapun. Penceritaan alur dalam ini dalam novel ditransformasikan sama ke

dalam film.

Tabel 59:. Syamsul berceramah di pesantren Manabi’ul Qur’an

No.

CN

Novel No.

SF

Film

106. Syamsul kembali berceramah di

pesantren Manabi’ul Qur’an. Zizi

kemudian menelfon kakanya

menyampaikan kemajuan

Syamsul dan meminta kakaknya

untuk pergi ke rumah Syamsul.

87. Syamsul kembali berceramah di

pesantren Manabi’ul Qur’an.

Sedikit perbedaan yang terdapat pada bagian akhir dari film ini. Dalam

film dibagian akhirnya Syamsul sedang berceramah dihadapan para santri yang

disitu juga ada Nadia dan Zizi. Gambaran ini bermaksud untuk menujukkan

Page 112: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

bahwa Syamsul telah kembali bangkit dan berceramah lagi. Perhatikan gambar

berikut ini.

4.1.3 Transformasi Latar Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta

4.1.3.1 Latar Tempat Dalam Novel

Latar tempat yang mendukung jalan cerita novel Dalam Mihrab Cinta

dapat diuraikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 60: Latar tempat novel Dalam Mihrab Cinta

No. Novel

1. Jl. GajahMada

2. Becak

3. Stasiun Pekalongan (loket)

4. Kereta Api

5. Alun-alun Kota Pekalongan

6. Stasiun Jebres, Solo.

7. Stasiun Kediri.

8. Pesantren Al Furqa (Masjid, lingkungan pesantren, kamar para santri,

gudang, kantor pesantren, kamar Zizi, rumah Zizi)

9. Pesantren Lirboyo (Kantor pengurus, kamar santri dari daerah

Pekalongan dan Batang).

10. Pesantren Al Falah Ploso

11. Pesantren Al Inayah Semen.

12. Warung mie godog.

13. Lingkuangan pesantren

14. Pesantren Manabi’ul Qur’an (auditorium)

15. Rumah Syamsul (ruang tamu, kamar Syamsul).

16. Kota Semarang (masjid-masjid).

17. Masjid Baiturrahman, Simpang lima, Semarang.

18. Warung Naasi angkring.

19. Bus.

20. Kampus dua IAIN Walisongo.

21. Polsek Tugu Semarang (ruang tahanan, ruang kunjungan).

22. Terminal Lebak Bulus.

23. Jakarta (masjid-masjid).

24. Musholla Al Ikhlas.

25. Rumah kontrakan Syamsul.

26. Kafe.

27. Restoran.

28. Bengkel.

29. Kopaja.

30 Komplek Villa Gracia.

Page 113: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

31. Rumah Pak Broto (ruang tamu).

32. Rumah Pak Heru (ruang tamu, kamar Silvie, ruang nonton).

33. Masjid Baitul Makmur.

34. Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta (Perpustakaan)

35. Fakultas Ekonomi UI

36. Rumah Dr. Fathul Hadi.

37. Toko Buku

38. Stasiun TV

39. Masjid Al-Firdaus, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

40. Pasar Ciputat

41. Kantor Pos

42. Pantai.

43. Watel

44. Rumah Baru Syamsul

45. Jalan dimana Silvie menngalami kecelakaan.

4.1.3.2 Latar Tempat Dalam Film

Latar tempat yang mendukung jalan cerita film Dalam Mihrab Cinta dapat

diuraikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 61: Latar tempat film Dalam Mihrab Cinta

No. Film

1. Stasiun Pekalongan

2. Kereta Api

3. Stasiun Jebres, Solo.

4. Stasiun Kediri.

5. Deskripsi Kota Kediri

6. Pesantren Al Furqa (Masjid, lingkungan pesantren, kamar para santri,

gudang, kantor pesantren, rumah Zizi)

7. Deskripsi Kota Pekalongan

8. Rumah Syamsul (Teras, Tempat penjualan batik, ruang tamu, kamar

Syamsul).

9. Deskripsi Kota Semarang.

10. Masjid Baiturrahman, Simpang lima, Semarang.

11. Warung Naasi angkring.

12. Bus

13. Klenteng.

14. Polsek Tugu Semarang (ruang tahanan, ruang kunjungan).

15. Pesantren Manabi’ul Qur’an.

16. Jakarta (masjid-masjid).

17. Mushola Al Ikhlas.

18. Rumah kontrakan Syamsul (ruang tamu, kamar).

19. Kafe

Page 114: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

20. Restoran

21. Tempat pencucian mobil.

22. Kopaja

23. Komplek Villa Gracia

24. Rumah Pak Broto (ruang tamu, pendopo di pekarangan rumah).

25. Rumah Pak Heru (ruang tamu, ruang nonton dan kamar Silvie).

26. Masjid Baitul Makmur.

27. Buswey.

28. Toko Buku

29. Rumah Damayanti

30 Wartel

31. Staisun TV

32. Masjid Al Firdaus.

33. Toko baju muslimah.

34. Kantor pos.

35. Rumah baru Syamsul.

36. Jalan dimana Silvie menngalami kecelakaan.

4.1.3.3 Transformasi Latar Tempat

Tabel 62: Transformasi latar tempat novel ke film Dalam Mihrab Cinta

No. Novel Film

1. Jl. GajahMada Stasiun Pekalongan

2. Becak Kereta Api

3. Stasiun Pekalongan (loket) Stasiun Jebres, Solo.

4. Kereta Api Stasiun Kediri.

5. Alun-alun Kota Pekalongan Deskripsi Kota Kediri

6. Stasiun Jebres, Solo. Pesantren Al Furqa (Masjid,

lingkungan pesantren, kamar

para santri, gudang, kantor

pesantren, rumah Zizi)

7. Stasiun Kediri. Deskripsi Kota Pekalongan

8. Pesantren Al Furqa (Masjid,

lingkungan pesantren, kamar

para santri, gudang, kantor

pesantren, kamar Zizi, rumah

Zizi)

Rumah Syamsul (Teras, Tempat

penjualan batik, ruang tamu,

kamar Syamsul).

9. Pesantren Lirboyo (Kantor

pengurus, kamar santri dari

daerah Pekalongan dan Batang).

Deskripsi Kota Semarang.

10. Pesantren Al Falah Ploso Masjid Baiturrahman, Simpang

lima, Semarang.

11. Pesantren Al Inayah Semen. Warung Naasi angkring.

12. Warung mie godog. Bus

Page 115: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

13. Lingkuangan pesantren Klenteng.

14. Pesantren Manabi’ul Qur’an

(auditorium)

Polsek Tugu Semarang (ruang

tahanan, ruang kunjungan).

15. Rumah Syamsul (ruang tamu,

kamar Syamsul).

Pesantren Manabi’ul Qur’an.

16. Kota Semarang (masjid-masjid). Jakarta (masjid-masjid).

17. Masjid Baiturrahman, Simpang

lima, Semarang.

Mushola Al Ikhlas.

18. Warung Naasi angkring. Rumah kontrakan Syamsul

(ruang tamu, kamar).

19. Bus. Kafe

20. Kampus dua IAIN Walisongo. Restoran

21. Polsek Tugu Semarang (ruang

tahanan, ruang kunjungan).

Tempat pencucian mobil.

22. Terminal Lebak Bulus. Kopaja

23. Jakarta (masjid-masjid). Komplek Villa Gracia

24. Musholla Al Ikhlas. Rumah Pak Broto (ruang tamu,

pendopo di pekarangan rumah).

25. Rumah kontrakan Syamsul. Rumah Pak Heru (ruang tamu,

ruang nonton dan kamar Silvie).

26. Kafe. Masjid Baitul Makmur.

27. Restoran. Buswey.

28. Bengkel. Toko Buku

29. Kopaja. Rumah Damayanti

30 Komplek Villa Gracia. Wartel

31. Rumah Pak Broto (ruang tamu). Staisun TV

32. Rumah Pak Heru (ruang tamu,

kamar Silvie, ruang nonton).

Masjid Al Firdaus.

33. Masjid Baitul Makmur. Toko baju muslimah.

34. Sekolah Tinggi Agama Islam

Swasta (Perpustakaan)

Kantor pos.

35. Fakultas Ekonomi UI Rumah baru Syamsul.

36. Rumah Dr. Fathul Hadi. Jalan dimana Silvie menngalami

kecelakaan.

37. Toko Buku

38. Stasiun TV

39. Masjid Al-Firdaus, Lenteng

Agung, Jakarta Selatan.

40. Pasar Ciputat

41. Kantor Pos

42. Pantai.

43. Watel

44. Rumah Baru Syamsul

45. Jalan dimana Silvie menngalami

kecelakaan.

Page 116: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Jlh. 45 36

Berdasarkan uraian latar tempat pada novel dan film Dalam Mihrab Cinta

yang di kemukakan pada tabel 3, dapat dikatakan bahwa jumlah latar tempat

antara novel dan film berbeda. Namun, dalam penelitian ini peneliti tidak

mengkaji perbedaan jumlah latar tersebut tetapi peneliti mengfokuskan pada latar

yang mempengaruhi jalannya cerita yang didasarkan kepada empat tokoh penting

yang telah diuraikan pada bagian transformasi tokoh.

1.) Kereta Api

Kereta Api merupakan tempat pertemuan antara tokoh Syamsul dan tokoh

Zizi. Latar kereta api ini ditampilkan dalam novel dan film yang

ditransformasikan dari novel. Berikut ini kutipan novel dan gambarnya.

(95.) “Ia langsung berlari. Alaram tanda kereta siap diberangkatkan masih

berbunyi. Tangga-tangga dari kayu untuk naik ke pintu kereta mulai di

tarik…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 4)

Pada kutipan 95 dijelaskan pemuda berambut gondrong yang berlari

memasuki kereta api yang mulai berjalan.

Gambar 78: Kereta api yang mulai berjalan

Gambar 78 memperlihatkan kerta api yang sudah berjalan meninggalkan

Stasiun Pekalongan.

Page 117: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Dalam proses transformasih, deskripsi latar kereta dalam film

ditransformasikan dama dari deskripsi latar kereta dalam novel.

Pemuda berambut gondrong setelah mendapatkan tiketnya berlari

memasuki kereta tanpa melihat lagi gerbong yang dia naiki.

(96.) “Ini gerbong berapa Pak? Tanyanya pada seorang petugas kereta.

Karena tergesa-gesa ia tidak sempat memperhatikan di grbong berapa ia

meloncat.

“Ini gerbong tujuh.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 4)

Pada kutipan 96 di atas, diceritakan pemuda berambut gondrong yang

tergesa-gesa menaiki kereta tidak melihat gerbong yang dia naiki. Pemuda

berambut gondrong tersebut berada di gerbong tujuh sementara ditiket kereta yang

dia miliki tertulis gerbong empat.

Latar gerbong tujuh ini hanya terdapat dalam novel dan tidak

ditransformasikan ke film Dalam Mihrab Cinta.

2.) Alun-alun Kota Pekalongan

Tempat ini tidak ditampilkan dalam film yang ditransformasikan dari

novel karena adanya pengurangan beberapa alur dan tokoh dari novel yang

ditransformasikan ke dalam film. Berikut ini kutipan dalam novel yang

menggambarkan latar tempat ini.

(97.) “Suatu sore, ia pergi ke alun-alun kota Pekalongan…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 8)

Pada kutipan 97 diceritakan ketika pemuda berambut gondrong mengingat

kembali masa lalunya, deskripsi latar tempat yang tergambarkan adalah alun-alun

kota Pekalongan dimana dia bertemu dengan lelaki berambut gondrong yang

membicarakan masalah agama islam.

Latar alun-alun kota Pekalongan ini hanya terdapat dalam novel dan tidak

ditransformasikan ke dalam film.

Page 118: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

3.) Pesantren Al Furqan.

Dalam transformasinya, Pesantren Al Furqan ditampilkan bersama dengan

beberapa tempat yang ada didalmnnya yang mendukung jalannya cerita. Tempat-

tempat tersebut adalah, masjid, kamar para santri, gudang, ruang tamu pesantren.

Latar yang tidak diangkat ke dalam film yaitu kamar Zizi. Hal tersebut karena

adanya pengurangan alur yang terjadi ketika novel ini ditransformasikan ke dalam

bentuk film.

(98.) “Yang penting sekarang ia resmi tercatat sebagai santri baru

Pesantren Al Furqan…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 49)

Pada kutipan 98 diceritakan Syamsul telah resmi menjadi santri di

Pesantren Al Furqan. Pesantren Al Furqan merupakan tempat dimana Syamsul

sedang menimba ilmu tentang agama islam.

Gambar 79: Pintu gerbang pesantren AL Furqan

Gambar 79 memperlihatkan pintu gerbang yang di papan nama tertulis

“Pondok Pesantren Al Furqan.”

Pesantren Al Furqan yang diceritakan dalam novel ditransformasikan ke

film Dalam Mihrab Cinta.

Page 119: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(99.) “…Syamsul melangkah tenang ke kamarnya. Ia langsung menuju

lemari Burhan…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 70)

Kutipan 99 mendeskripsikan kamar di pesantren Al Furqan dimana

Syamsul dan teman sekamarnya tinggal.

Gambar 80: Kamar Syamsul di pesantren Al Furqan

Gambar 80 memperlihatkan keadaan kamar Syamsul dan teman-temannya

di Pesantren Al Furqan. Dalam proses transformasi dari novel ke film deskripsi

kamar Syamsul di pesantren Al Furqan ini diperlihatkan.

(100.) “…Akhirnya dia dilempar ke gudang…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 74)

Kutipan 100 mendeskripsikan bagian gudang pesantren dimana Syamsul

ditempatkan setelah dia dituduh mencuri dan juga tempat Syamsul menunggu

untuk mendapatkan hukuman.

Page 120: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 81: Gudang Pesantren Al Furqan

Gambar 81 memperlihatkan gudang pesantren Al Furqan dimana Syamsul

disekap untuk menunggu hukuman. Pada proses transformasinya dari novel ke

film gudang pesantren ditransformasikan sama.

(101.) “Siang itu setelah jenazah Kiai Baejuri dimakamkan, Zizi

menghempaskan tubuhnya ke kamarnya.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 29)

Kutipan 101 mendeskripsikan kamar Zizi dimana Zizi membaringkan

badannya setelah pemakaman ayahnya dan tempat dimana Zizi membaca surat

wasiat ayahnya. Deskripsi kamar Zizi ini tidak ditransformasikan ke film.

4.) Rumah Syamsul.

Rumah Syamsul merupakan salah satu tempat terjadinya alur cerita dalam

film yang ditransformasikan dari novel Dalam Mihrab Cinta.

(102.) “Syamsul istirahan di kamarnya dengan mata berkaca-kaca. Ia merintih

kepada Tuhan, “Ya Allah, jika keluarga sudah tidak lagi percaya

padanya. Apalah arti hidup di dunia ini.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 90)

Kutipan 102 mendeskripsikan kamar Syamsul dimana Syamsul sedang

beristirahat dan Nadia masuk untuk mengobati Syamsul.

Page 121: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 82: Deskripsi Kamar Syamsul

Gambar 82 mendeskripsikan suasan kamar Syamsul dimana Syamsul baru

selesai sholat dan Nadia masuk untuk berbicara bersamnya.

(103.) “Hari berikutnya Zizi sampai di rumah orang tua Syamsul”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 100)

Pada kutipana 103 digambarkan tempat dimana Zizi berada yaitu di rumah

Syamsul.

Gambar 83: Deskripsi rumah Syamsul

Gambar 83 memperlihatkan keberadaan Zizi di rumah Syamsul. Dalam

proses transformasinya, rumah Syamsul dalam novel ditransformasikan ke film/.

Page 122: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Gambar 84: Tempat penjualan kain batik yang ada di rumah Syamsul

Gambar 84 memperlihatkan tempat penjualan kain batik yang dimiliki

keluarga Syamsul di rumah Syamsul. Bagian dari rumah Syamsul ini dalam novel

tidak ditransformaskan ke film Dalam Mihrab Cinta.

5.) Warung mie gedog

Latar ini hanya ditampilkan dalam novel. Hal tersebut karena dalam film

latar ini tidak diperlukan karena alur yang menggambarkan latar ini tidak diangkat

ke dalam film. Berikut ini kutipan novel yang menunjukan keberadaan latar ini.

(104.) “…Tak jauh dari situ ada warung makanan yang menjual mie

gedog…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 39)

Deskripsi latar warung mie godog yang ada dalam novel tidak

ditransformasikan ke film Dalam Mihrab Cinta.

6.) Polsek Tugu Semarang

Page 123: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Dalam penggambaran latar ini juga dihadirkan penjara dimana Syamsul

mendekam. Latar ini ditransformasikan ke dalam film. Berikut ini kutipan novel

dan gambar yang menjelaskan tentang keberadaan latar ini.

(105.) “Sejak tertangkap itu Syamsul mendekam di penjara Polsek

Semarang Tugu. Ia sat sel dengan dua orang narapidan yang

tertangkap karena mencuri sepeda motor.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 108)

Pada kutipan 105 dideskripsikan temapt dimana Syamsul dipenjara setelah

tertangkap mencuri dan digelandang ke kantor polisi.

Gambar 85: Syamsul berada di dalam tahanan

Gambar 85 memperlihatkan ruang tahanan di kantor polisi dimana

Syamsul sedang ditahan karena kashus pencurian bersama dua orang narapidana

yang lain. Latar dalam film ini ditransformasikan sama dengan latar yang ada

dalam novel.

7.) Villa Gracia

Latar berikutnya yang akan di deskripsikan adalah komplek Villa Gracia.

Beberapa latar yang akan diuraikan berkaitan dengan latar komplek Villa Gracia

adalah rumah Pak Broto, rumah Silvie dan masjid Baitul Makmur.

Page 124: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(106.) “… Ia sudah mantap mengahadapi satpam. Ia kembali balik arah ke

Villa Gracia.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 131)

Pada kutipan 106 dideskripsikan Syamsul yang datang ke komplek Villa

Gracia.

Gambar 86: Komplek Villa Gracia

(107.) “Lalu dengan mantap ia memarkir sepeda motornya di depan

rumah di jalam Flamboyan no. 17. Ia pencet bel dan mengucapkan

salam…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 132)

Pada kutipan 107 di atas, dideskripsikan kedatangan Syamsul ke rumah

pak Broto.

Gambar 87: Komplek Villa Gracia

Gambar 84 memperlihatkan deskripsi rumah Pak Broto di Jalan

Flamboyan no. 17.

Page 125: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

(108.) “…Ia masuk jalan flamboyant. Rumah bernomor 19, luar biasa

besar da mewah…”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 131)

Pada kutipan 108 dideskripsikan rumah Silvie yang terletak di Jalan

Flamboyan nomor 19.

Gambar 88: Rumah Silvie

Gambar 88 memperlihatka rumah Silvie di Jalan Flamboyan no. 19.

(109.) “Syamsul meninggalkan rumah itu dan pergi ke masjid.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 135)

Pada kutipan 109 menggambarkan keberadaan Syamsul di masjik komplek

Villa Gracia.

Gambar 89: Masjid Baitul Makmur

Gambar 89 memperlihatkan deskripsi masjid Baitul Makmur di komplek

Villa Gracia.

Page 126: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

8.) Sekolah Tinggi Agama Islam (Perpustakaan)

Latar ini tidak di transformasikan ke dalam film. Hal tersebut karena alur

penceritaan yang menggunakan latar ini tidak ditransformasikan ke dalam film.

(110.) “Agaknya ia terlalu dini samapi di kampusnya. Suasanya masih

sangat sepi. Belum ada seorang mahasiswa pun yang datang kecuali

dirinya. Ia tetap melangkahkan kakinya memasukigedung kuliah.

Seorang tukang bersih-bersih Nampak sedang bekerja. Kelas-kelas

masih terkunci. Ia melihat pintu perpustakaan terbuka, berarti ada

orang disana. Ia berjalan menuju perpustakaan.”

(Dalam Mihrab Cinta, hal 151)

Tempat ini merupakan tempat dimana Syamsul bertemu dengan Dr. Fathul

Hadi dan mendapatkan banyak pencerahan tentang hidup. Latar ini juga

mendeskripsikan tempat Syamsul mengejam perkuliahan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Transformasi Tokoh Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta

Perbandingan transformasi tokoh novel ke film Dalam Mihrab Cinta

hanya difokuskan pada pengurangan, penambahan dan perubahan bervariasi yang

terjadi dalam proses transformasinya. Perbandingan ini juga hanya difokuskan

pada empat tokoh yang berperan penting dalam jalannya cerita. Perbandingan

tersebut digambarkan pada tabel di bawah ini.

4.2.1.1 Transformasi tokoh Syamsul Hadi dalam novel ke film Dalam Mihrab

Cinta

Tabel 63: Tokoh Syamsul merupakan anak seorang pengusaha batik sukses

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel Syamsul sebagai

anak pengusaha batik sukses

digambarkan pada saat kilas

balik pikiran Syamsul tentang

masa lalunya. Dalam film

bagian ini diperlihatkan

melalui gambaran rumah

Page 127: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Syamsul dimana banyak

orang asing yang sedang

memilih dan membeli kain

batik yang mereka dagangkan.

Tabel 64: Tokoh Syamsul merupakan anak tokoh yang suka dengan tantangan dan

pantang menyerah

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel, pada bagian

dimana Syamsul mengingat

kembali masa lalunya,

digambarkan dia merupakan

tokoh yang suka dengan

tantangan-tantangan dalam

hidupnya dan pantang

menyerah sebelum dia

mendapatkan apa yang dia

inginkan.

Tabel 65: Tokoh Syamsul merupakan tokoh yang pintar

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel, pada bagian

dimana Syamsul mengingat

kembali masa lalunya,

digambarkan dia merupakan

tokoh yang pintar. Gambaran

kepintaran tokoh Syamsul

yaitu dia berhasil

memenangkan Olimpiade

matematika dan ditawarkan

beasiswa di dua perguruan

tinggi negeri terkemuka di

Semarang.

4.2.1.2 Transformasi tokoh Zidna Ilma (Zizi) dalam novel ke film Dalam

Mihrab Cinta

Tabel 66: Tokoh Zizi merupakan gadis yang pintar dan cerdas dalam menanggapi

sebuah masalah

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel diceritakan

tokoh Zizi ditemani Asiyah

bertemu dengan Ayub di

warung mie godog untuk

Page 128: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

membicarakan kronologis

masalah pemfitnahan Burhan

terhadap Syamsul. Pada

bagian ini diceritakan Zizi

berhasil menganalisis dan

menyimpulkan sumpah

Burhan yang ternyata

merupakan sumpah palsu.

4.2.1.3 Transformasi tokoh Burhan dalam novel ke film Dalam Mihrab Cinta

Tabel 67: Tokoh Burhan merupakan seorang pencuri

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Burhan sebagai seorang pencuri

dalam novel diceritakan pad

abagian dimana pencurian

kembali terjadi di pesantren,

dan karna kewaspadaan Ayub

juga jebakan Ayub akhirnya

Burhan tertangkap dan

diketahui sebagai pencuri yang

berada di pesantren selama ini.

Dalam film bagian ini justru

dikemukakan pada saat

pertemuan antara keluarga

Silvie dan Keluarga Damayanti

4.2.1.4 Transformasi tokoh Silvie dalam novel ke film Dalam Mihrab Cinta

Tabel 68: Tokoh Silvie merupakan seorang mahasiswi ekonomi UI

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Status Silvie sebagai

mahasiswi fakultas

Ekonomi, dalam novel

diceritakan pada saat

Syamsul berbicara dengan

Pak Yahyah selaku penjaga

masjid Baitul Makmur.

Page 129: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

4.2.2 Transformasi Alur Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta

Tabel 69: Transformasi kedatangan gadis berjilbab dan pemuda berambut

gondrong ke stasiun Pekalongan

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Kedatangan gadis berjilbab

ke stasiun Pekalongan,

kedatangan pemuda

berambut gondrong ke

stasiun Pekalongan serta ke

loket pembelian tiket dan

penyebab kesedihan gadis

berjilbab itu yang ada dalam

novel tidak

ditransformasikan ke dalam

film.

Tabel 70: Transforamasi kilas balik masa lalu pemuda berambut gondrong

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Pemuda berambut gondrong

yang kembali mengingat

masa lalunya tentang dirinya

yang sangat suka dengan

tantangan serta pantang

menyerah ketika yang dia

inginkan belum dia dapatkan.

Bagian ini ada dalam novel

namun, tidak

ditransformasikan ke dalam

film.

Tabel 71: Transformasi dialog antara tokoh pemuda berambut gondrong dan gadis

berjilbab

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Ketika pemuda berambut

gondrong dan gadis berjilbab

berdialog, gadis berjilbab

menyarankan kepad

apemuda berambut gondrong

untuk mendatangi empat

pesantren besar yang ada di

Kediri yaitu, Pesantren Al

Falah Ploso, Pesantren Al

Inayah Semen, Pesantren

Lirboyo Kediri dan

Page 130: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Pesantren Al Furqan. Bagian

ini hanya terdapat dalam

novel sedangakan film hasil

transformasinya tidak

mengaangkat bagian ini.

Tabel 72: Transformasi perkenalan Syamsul dan Zizi, meninggalnya Kiai Baejuri,

perkenalan tokoh dua orang gadis dan sopir mobil yang menjemput Zizi.

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Kedatangan Syamsul

dan Zizi yang baru

keluar dari stasiun

Kediri dan berbincang-

bincang sekalugus

berkenalan di depan

stasiun. Bagian ini

hanya terdapat dalam

film hasil transformasi

dari novel

Bagian dimana dua orang

gadis yang menjemput Zizi

di perkenalkan mengalami

perbedaan cerita dalam

novel dan film. Dalam

novel mereka ditampilkan

saat Zizi memasuki

pesantren Al Furqan yang

ramai dengan pelayat dan

dipapah oleh kedua gadis

tersebut. Sedangkan, dalam

film hasil transformasi dari

novel kedua tokoh tersebut

ditampilkan saat mereka

datang menjemput Zizi di

stasiun Kediri.

Tabel 73: Transformasi deskripsi kota Kedir

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam film ditampilkan

deskripsi kota Kediri

dengan seluruh aktifitas

masyarakanya. Bagian

ini hanya ditampilkan

dalam film.

Kedatangan Syamsul ke

tiga pesantren besar di

Kediri yaitu pesantren

Lirboyo, pesantren Al

Inayah Semen, dan

pesantren Al Falah Ploso

yang terdapat dalam

novel tidak

ditransformasikan ke

film.

Tabel 74: Transformasi deskripsi kamar Zizi dimana Zizi sedang membaca surat

wasiat dari ayahnya.

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Zizi yang sedang membaca

surat wasiat ayahnya di

Page 131: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

kamarnya, dalam novel tidak

ditransformasikan ke film.

Tabel 75: Transformasi deskripsi keadaan pesantren Al Furqan tempat Syamsul

mondok

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Syamsul yang baru datang

ke pesantren Al Furqan

untuk mondok dan tahapan

Syamsul yang belajar di

pesantren Al Furqan tidak

ditampilkan dalam film.

Dalam film langsung

menampilkan Syamsul yang

telah menjadi satri di

pesantren Al Furqan.

Tabel 76: Transformasi pencurian yang menggemparkan pesantren

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dialog antara Syamsul dan

teman-teman sekamarnya

tentang pencurian yang

akhir-akhir ini terjadi di

pesantren serta Burhan yang

mengetahui taktik bagian

keamanan dari Karyono yang

ada dalam novel tidak

ditransformasikan ke dalam

film.

Tabel 77: Transformasi Syamsul dihadapan keluarganya

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam penceritaan novel

Syamsul hanya dimarahi oleh

kedua kakaknya, namun ketka

ditransformasikan ke film

terlihat kedua kakaknya

bergantian menampar

Syamsul.

Page 132: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 78: Transformasi perbincangan antara Nadia dan Syamsul

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel diceritakan

kedatangan Nadia ke kamar

Syamsul membawa kotak

P3K untuk mengobati luka

Syamsul. Namun, ketika

ditransformasikan ke film

Nadia datang ke kamar

Syamsul hanya untuk

berbicara dengan Syamsul

ketika Syamsul baru selesai

sholat.

Tabel 79: Transformasi kepulangan Zizi ke Kediri

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel diceritakan

kepulangan Zizi ke Kediri

untuk menemui kakaknya

Kiai Miftah membicarakan

masalah yang menimpa

Syamsul. Kedatangannya

karenan dia mendapatkan

kabar tersebut dari Asiyah.

Namun, dalam film hanya

ditampilkan Zizi yang

bertemu dengan kakaknya

Kiai Miftah dan berbicara

masalah Syamsul.

Tabel 80: Transformasi pertemuan antara Zizi, Asiyah dan Ayub

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Bagian dimana Zizi bertemu

dengan Asiyah dan Ayub di

warung mie godog untuk

membicarakan kronologis

masalah yang menimpa

Syamsul tidak

ditransformasikan ke film.

Page 133: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 81: Transformasi Syamsul menjadi pencuri dan tertangkap mencuri

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Syamsul yang ketahuan

mencuri kemudian di kejar

oleh para penumpang dalam

novel diceritakan Syamsul

berlari hingga dekat kampus

dua IAIN Walisongo namun

ketika ditransformasikan ke

film gambar yang muncul

Syamsul berlari hingga

melewati Klenteng. Dalam

novel juga diceritakan

keberadaan Syamsul di kantor

polisi karena dibawah oleh

polisi yang sedang patrol yang

melihat dia sedang dihakimi

massa, namun dalam film hal

tersebut tidak dijelaskan.

Tabel 82: Transformasi kedatangan ke rumah Syamsul

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Bagian kepergian Zizi ke

kantor polisi tidak

ditransformasikan ke film.

Kepergian Zizi ini hanya

dikatakannya ketika bertemu

dengan Bu Bambang dan

Nadia

Tabel 83: Transformasi Syamsul mendaptkan rumah kontrakan

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel diceritakan

Syasul mendapatkan rumah

kontrakan atas bantuan dari

Pak Abbas pengurus

musollah yang memberikan

Syamsul pinjaman uang.

Namun, dalam film hanya

digambarkan Syamsul telah

mendapatkan rumah

kontrakan.

Page 134: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 84: Transformasi Syamsul yang terus mencari pekerjaan

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam film

digambarkan Syamsul

mencari pekerjaan di

sebuah tempat

pencucian mobil.

Bagian ini hanya

terdapat dalam film.

Dalam novel diceritakan

Syamsul melamar

pekerjaan di sebuah

bengkel mobil namun

karena tidak memiliki

ijazah STM dia tidak

diterima. Dalam film

penceritaan ini tidak

ditransformasikan.

Tabel 85: Transformasi Syamsul menjadi guru ngaji dan perkenalan Syamsul

dengan Silvie

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam film

digamabrkan saat

Syamsul melamar kerja

di rumah Pak Broto

Silvie datang untuk

memberikan les

matematika kepada

Della dan

diperkenalkan kepada

Syamsul oleh Pak

Broto. Bagian ini hanya

terdapat dalam film.

Pertemuan dan perkenalan

Syamsul dengan Silvie

saat Syamsul baru selesai

mengajar ngaji Della yang

terdapat dalam novel tidak

ditransformasikan ke film.

Tabel 86: Transformasi Syamsul mulai kuliah

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel diceritakan

Syamsul mulai masuk

Sekolah Tinggi Agama Islam

swasta agar statusnya

sebagai guru ngaji Della

lebih memiliki dasar. Bagian

ini tidak ditransformasikan

ke film.

Page 135: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 87: Transformasi pertemuan Syamsul dengan Dr. Fathul Hadi

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Pertemuan antara Syamsul

dengan Dr. Fathul Hadi di

perpustakaan kampus yang

terdapat dalam novel tidak

ditransformasikan ke dalam

film.

Tabel 88: Transformasi Pertemuan antara keluarga Silvie dan Keluraga

Damayanti

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Pertemuan antara

keluarga Silvie dan

Damayanti hanya di

tampilkan dalam film.

Syamsul mengetahui

bahwa Burhan telah

tertangap mencuri di

pesantren. Dalam novel

Syamsul mengetahuinya

dari Pak Heru yang datang

ke rumahnya, namun

dalam film Burhan

sebagai pencuri di

pesantren diketahui dari

perbincangan antara

keluarga Silvie dan

keluarga Damayanti.

Tabel 89: Transformasi Syamsul berceramah di masjid Baitul Makmur

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel diceritakan

Pak Yahyah meminta

Syamsul untuk mengisi

acara ceramah di masjid

Baitul Makmur karena

ustadz Fairuz tidak bisah

hadir. Dalam film hanya

digambarkan Syamsul

sedang berceramah di

masjid Baitul Makmur.

Page 136: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

Tabel 90: Transformasi Syasul mengisi acara seminar di Fakultas Ekonomi UI

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Silvie yang memita Syamsul

untuk menjadi pemateri di

acara seminar yang diadakan

fakultasnya karena pemateri

yang sebenarnya telah

mereka hubungi tidak bisa

hadir. Bagian ini tidak

ditransformasikan ke dalam

film.

Tabel 91: Transformasi kedatangan kedatangan Ibu Bambang dan Syamsul ke

rumah Silvie

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Syamsul membawa ibunya

ke rumah Silvie untuk

menjawab lamaran keluarga

SIlvie untuknya dan untuk

merancang tangal pernikahan

antara Syamsul dan SIlvie.

Tabel 92: Transformasi Syamsul berceramah di pesantren Manabi’ul Qur’an

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam novel Syamsul

berceramah di pesantren

Manabi’ul Qur’an atas

permintaan Zizi sebelum

Syamsul dan Zizi telah

sepakat untuk menikah.

Namun, dalam

transformasinya ke film

Syamsul berceramah di

pesantren Manabi’ul

Qur’an setelah dia dan Zizi

merancang pernikahan

mereka.

Page 137: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/5881/9/2012-1-88201-311408063-bab4... · Anak-anak yang belajar mengaji 72. Pengendara sepeda motor 73. Disainer

4.2.3 Transformasi Latar Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta

Tabel 93: Transformasi latar kereta api

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Deskripsi alun-alun kota

Pekalongan diamna Syamsul

berbincang denga seorang

lelaki berambut gondrong

tidak ditampilkna dalam

film.

Tabel 94: Transformasi latar rumah Syamsul

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam film deskripsi tempat

penjualan kain batik di

ruamh Syamsul di

tampilkan.

Tabel 95: Transformasi latar Sekolah Tinggi Agama Islam (Perpustakaan)

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Latar perpustakaan kampus

diaman Syamsul bertemu

dengan Dr. Fathul Hadi yang

memberikan banyak

masukan dan pelajaran hidup

kepadanya tidak

ditransformasikan ke film.