bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 …...doa, absensi serta persiapan sumber belajar berupa...
TRANSCRIPT
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan menjadi tiga sub bab yaitu
deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus
menguraikan kondisi awal siswa sebelum penelitian dilakukan. Deskripsi siklus I
dan siklus II menguraikan tentang kegiatan perencaaan, pelaksanaan tindakan,
observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan pada siklus I.
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Prasiklus
Kegiatan sebelum melakukan penelitian, adalah observasi terhadap siswa
dan guru SDN Jimbaran 01 saat pembelajaran IPS. SDN Jimbaran 01 berlokasi di
Jalan Raya Jimbaran Tegal Panas Km. 4, RT. 01, RW. 02 Kelurahan Jimbaran,
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Observasi dilakukan pada tanggal 1
Februari 2016 di kelas 5 SDN Jimbaran 01. Jumlah siswa kelas 5 yaitu 33 yang
terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Siswa kelas 5 berumur
antara 11-13 dan diampu oleh Ibu Jumiati, S.Pd.
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengambilan data prasiklus di
kelas 5 SDN Jimbaran 01 adalah sebagai berikut:
a. Pra Kegiatan
Pra kegiatan dilakukan meliputi kegiatan pengkondisian kelas yaitu salam,
doa, absensi serta persiapan sumber belajar berupa buku dan alat tulis.
b. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilakukan dengan guru melakukan kegiatan apersepsi tanya
jawab dengan siswa, menyampaikan materi awal dan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai.
c. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
38
1. Eksplorasi
Pada kegiatan eksplorasi siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
materi sembari melihat buku teks mata pelajaran.
2. Elaborasi
Pada kegiatan elaborasi siswa mulai mendiskusikan permasalahan
yang diberikan oleh guru, kemudian berdiskusi secara kelompok
dengan media belajar yang telah dipersiapkan. Guru mulai
memberikan arahan dan membantu siswa yang belum memahami.
3. Konfirmasi
Pada kegiatan konfirmasi guru memberikan motivasi dan konfirmasi
dari hasil kegiatan eksplorasi dan elaborasi serta memberikan
kesempatan kembali kepada siswa terhadap hal-hal yang belum
dipahami.
d. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
serta memberikan evaluasi.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Hasil observasi aktivitas guru pada prasiklus dijabarkan dalam beberapa
aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
39
Tabel 4.1
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh Guru Prasiklus
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
Skor
Maksimal
Nilai
Rata-
Rata
Persen
% 1 2 3 4
Persiapan kelas dan media
pembelajaran 1 1 5 8
2,5 10,83
Pembukaan pembelajaran 1 2 8 12 2,67 11,56
Penyampaian materi pembelajaran 1 2 4 2 8,66
Pembagian kartu dan kegiatan
pecocokan kartu 1 1 5 8
2,5 10,83
Membimbing siswa selama
kegiatan 1 3 7 16
1,75 7,58
Membantu siswa yang kurang
aktif maupun siswa yang kesulitan 1 3 4
3 12,99
Membimbing siswa menganalisa
permasalahan dan presentasi
materi
1 1 3 12 20
3
12,99
Memberikan kesimpulan dan
rangkuman materi 1 2 8 12
2,67 11,56
Menutup kegiatan pembelajaran 1 3 4 3 12,99
Total 2 9 11 0 61 88 23,09 100
Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi aktivitas guru dalam prasiklus
diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan dalam 22 indikator yaitu indikator
yang mendapatkan skor 1 sebanyak 2, indikator yang mendapat skor 2 sebanyak
9, indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak dan tidak ada indikator
mendapatkan skor 4 11 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan
sebesar 61:
40
Tabel 4.2
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM oleh Siswa Prasiklus
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
Skor
Maksimal
Rata-
Rata
Persen
% 1 2 3 4
Kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran
1 1 4 1 5,9
Antusiasme siswa dalam kegiatan
apersepsi
1 1 3 8 1,5 8,87
Menyimak materi pembelajaran 1 1 3 8 1,5 8,87
Keaktifan siswa dalam berinteraksi
dengan guru
1 1 1 1 10 16 2,5 14,78
Pelaksanaan kegiatan 1 3 11 16 2,75 16,25
Menganalisa permasalahan 1 2 4 2 11,82
Presentasi hasil 1 1 4 1 5,91
Evaluasi hasil kegiatan 1 2 1 2 16 24 2,67 15,78
Kegiatan akhir 1 1 3 8 2 11,82
Total 7 8 5 3 50 92 16,92 100
Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi aktivitas siswa dalam prasiklus
diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan dalam 23 indikator yaitu indikator
yang mendapatkan skor 1 sebanyak 7 indikator, indikator yang mendapatkan skor
2 sebanyak 8 indikator, indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 5 indikator
dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 3 indikator sehingga total skor
seluruhnya yang didapatkan sebesar 50.
Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi siswa prasiklus diketahui bahwa dari
6 aspek yang dijabarkan dalam 20 indikator sebagian besar 57,89% siswa belum
terlihat aktif dalam aktivitas pembelajaran sehingga minat belajar masih terlihat
kurang yang berdampak pada hasil belajar.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru masih berpusat pada guru
sehingga siswa masih kurang aktif dan kerja sama antarsiswa, siswa hanya
mendengarkan, mencatat kemudian mengerjakan LKS sehingga berdampak pada
perolehan hasil belajar di bawah KKM. Siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM terdapat 15 siswa, KKM yang digunakan yaitu KKM mata pelajaran IPS
41
kelas 5 yang ditentukan oleh sekolah. Data prasiklus IPS dapat dilihat pada tabel
4.3 dan tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Prasiklus
No. Nilai Frekuensi Persentase %
1. 53-60 8 24,24
2. 61-68 10 30,30
3. 69-76 2 6,06
4. 77-84 4 12,12
5. 85-92 9 27,27
Jumlah 33 100
Tabel 4.4
Daftar Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata, Skor Tertinggi dan
Skor Terendah Prasiklus
Nilai
Rata-rata 71,06
Tertinggi 92
Terendah 53
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan
nilai antara 53-60 terdapat 8 siswa dengan persentase 24,24% dari jumlah seluruh
siswa, nilai antara 61-68 terdapat 10 siswa dengan persentase 30,30% dari jumlah
seluruh siswa, nilai antara 69-76 terdapat 2 siswa dengan persentase 6,06% dari
jumlah seluruh siswa, nilai antara 77-84 terdapat 4 siswa dengan persentase
12,12% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara 85-92 terdapat 9 siswa dengan
persentase 27,27%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa prasiklus yaitu 92 dan
nilai terendah 53 dengan rata-rata kelas yaitu 71,06. Berdasarkan tabel 4.3 dapat
digambarkan dalam diagram 4.1 yaitu sebagai berikut:
42
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Hasil Belajar IPS Prasiklus
Berdasarkan hasil nilai ulangan harian IPS menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa memperoleh nilai di bawah KKM ≥ 70 dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar
Prasiklus
Skor Kategori Frekuensi Persentase
%
70 Tuntas 15 46
< 70 Belum tuntas 18 54
Jumlah 33 100
Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa prasiklus dapat diketahui
bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ( 70) sebanyak 15 siswa
dengan persentase 46% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan siswa yang belum
mencapai KKM ( 70) sebanyak 18 siswa dengan persentase 54% dari jumlah
seluruh siswa. Persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan minimal masih
di bawah target ketuntasan belajar kelas yaitu 80%. Ketuntasan belajar prasiklus
pada tabel 4.5 dapat juga melalui diagram sebagai berikut:
24%
30%
60%
12%
27%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
53-60 61-68 69-76 77-84 85-92
Fre
ku
ensi
%
Skor Hasil Belajar IPS
43
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan
Ketuntasan Belajar Prasiklus
Rendahnya hasil belajar IPS dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
penggunaan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada saat
pembelajaran IPS guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah
sehingga pembelajaran lebih berpusat pada guru. Guru masih terpaku pada buku
teks saja, siswa hanya mendengarkan dan mencatat yang disampaikan oleh guru,
tahap selanjutnya siswa mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam buku
pegangan siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru belum memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, saling
berdiskusi untuk mengungkapkan pendapat.
Berdasarkan hasil belajar IPS pada prasiklus maka peneliti melakukan
perbaikan pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Make a
Match melalui pembelajaran siklus I dan siklus II.
4.1.4 Deskripsi Siklus I
Pada deskripsi siklus I dijabarkan menjadi tiga sub bab yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam siklus I adalah sebagai berikut:
44
4.1.3.1 Perencanaan
Perencanaan pada siklus I akan diuraikan menjadi empat kali pertemuan
yaitu sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada 11 April 2016.
Sebelum melakukan tindakan siklus I peneliti terlebih dahulu menyusun RPP
sesuai dengan SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh
pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia, KD yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, kemudian KD
dijabarkan menjadi empat indikator yaitu: (1) Menyebutkan tokoh Proklamator
Republik Indonesia, (2) Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berjasa dalam
mempersiapkan proklamasi kemerdekaan, (3) Menceritakan peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, dan (4) Menyebutkan peranan tokoh-tokoh dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Tahap selanjutnya adalah merumuskan tujuan sesuai dengan indikator.
Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan model Make a Match. Materi yang
akan dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang Tokoh-Tokoh Proklamator
Kemerdekaan Republik Indonesia dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam
mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pada tahap akhir perencanaan, peneliti mempersiapkan alat peraga dan
media yang akan digunakan. Pada pertemuan pertama alat peraga yang digunakan
untuk materi Tokoh dan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Alat
peraga yang digunakan untuk materi Tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik
Indonesia dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat
pembelajaran lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
45
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua siklus I akan dilaksanakan pada 12 April 2016. Sebelum
melakukan tindakan pada pertemuan kedua, peneliti menyusun RPP sesuai dengan
SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh pejuang dan
masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,
KD yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, kemudian KD dijabarkan menjadi
empat indikator yaitu: (1) Menyebutkan tokoh Proklamator Republik Indonesia,
(2) Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan proklamasi
kemerdekaan, (3) Menceritakan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
dan (4) Menyebutkan peranan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia. Tahap selanjutnya, peneliti merumuskan tujuan sesuai
dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan
model Make a Match. Materi yang akan dipelejari dalam pertemuan kedua yaitu
tentang peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pada tahap terakhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang
akan digunakan. Pada pertemuan kedua alat peraga yang digunakan untuk materi
peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Alat peraga yang digunakan untuk
materi peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yaitu kartu. Peneliti juga
mempersiapkan perangkat pembelajaran lainnya yaitu lembar observasi aktivitas
guru dan aktivitas siswa.
3) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga siklus I akan dilaksanakan pada 15 April 2016. Sebelum
melakukan tindakan pada pertemuan kedua, peneliti menyusun RPP sesuai dengan
SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh pejuang dan
masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,
KD yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, kemudian KD dijabarkan menjadi
empat indikator yaitu: (1) Menyebutkan tokoh Proklamator Republik Indonesia,
(2) Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan proklamasi
kemerdekaan, (3) Menceritakan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
46
dan (4) Menyebutkan peranan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia. Tahap selanjutnya, peneliti merumuskan tujuan sesuai
dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan
model Make a Match. Materi yang akan dipelejari dalam pertemuan ketiga yaitu
tentang peranan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Pada tahap akhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan
digunakan. Pada pertemuan pertama alat peraga yang digunakan untuk materi
Tokoh dan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Alat peraga yang
digunakan untuk materi Tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia
dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran
lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
4) Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat siklus I dilaksanakan pada 15 April 2016. Pertemuan
keempat digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada
pertemuan kesatu, dua dan ketiga Evaluasi dilakukan dengan teknik tes yaitu
berbentuk tes pilihan ganda, instrument tes pilihan ganda terdapat dalam lampiran.
lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 34 soal dalam bentuk soal pilihan ganda.
Tes evaluasi dikerjakan dengan alokasi waktu selama 2 x 35 menit.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi akan diuraikan menjadi tiga kali
pertemuan, masing-masing pertemuan akan menguraikan pelaksanaan tindakan
dan hasil observasi. Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari kegiatan
pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran pada
siklus I sedangkah observasi akan menguraikan hasil observasi yang diperoleh
oleh observer melalui lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dan observasi pada
siklus I yaitu sebagai berikut:
47
1) Pertemuan Pertama
a) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanana tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Senin, 11 April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan pertama
dilakukan oleh guru kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi
aktivitas guru dan siswa.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru
menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.
Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
kebangsaan untuk menghargai jasa tokoh dalam memperjuangankan proklamasi
kemerdekaan. Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat
siswa dalam mengikuti pelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang tokoh-tokoh yang
berjasa dalam mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Guru
membagi kelas siswa menjadi 2 kelompok besar secara heterogen. Guru
membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa
menganalisa soal serta mulai mengumpulkan informasi dan data. Guru
membimbing siswa untuk mencari jawaban pada setiap soal kepada siswa
kelompok lain. Siswa dengan tertib membentuk pasangan berdasarkan pasangan
kartu soal dan jawaban. Guru mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang
berpasangan salah. Siswa dan pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan
kartu dengan pasangannya. Guru membimbing siswa dalam menyampaikan
hasilnya di depan kelas. Siswa mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi
tokoh yang berjasa dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Siswa
membuat rangkuman tentang hasil materi tokoh yang berjasa dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Kemudian guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan salam penutup.
b) Hasil observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
48
Tabel 4.6
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus I Pertemuan 1
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
Skor
Maksimal
Rata-
Rata
Persen
% 1 2 3 4
Persiapan kelas dan media
pembelajaran 2 6 8 3 10,71
Pembukaan pembelajaran 3 9 12 3 10,71
Penyampaian materi pembelajaran 1 3 4 3 10,71
Pembagian kartu dan kegiatan
pecocokan kartu 2 6 8 3 10,71
Membimbing siswa selama
kegiatan 3 1 9 9 2,25 8,04
Membantu siswa yang kurang aktif
maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 4 14,29
Membimbing siswa menganalisa
permasalahan dan presentasi materi 1 3 11 16 2,75 9,82
Memberikan kesimpulan dan
rangkuman materi 4 1 15 20 3 10.71
Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 4 14,29
Total 0 4 16 3 67 96 28 100
Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1, indikator
yang mendapatkan skor 2 sebanyak 4, indikator yang mendapat skor 3 sebanyak
16 dan indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 3 indikator sehingga total
skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 71.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
model Make a Match dapat dilihat pada tabel berikut ini:
49
Tabel 4.7
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus 1
Pertemuan 1
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
Skor
Maksimal
Rata-
Rata
Persen
% 1 2 3 4
Kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran 1 3 4
3 10,91
Antusiasme siswa dalam kegiatan
apersepsi 2 6 8
3 10,91
Menyimak materi pembelajaran 2 6 8 3 10,91
Keaktifan siswa dalam berinteraksi
dengan guru 3 1 13 16
3,25 11,82
Pelaksanaan kegiatan 3 1 13 16 3,25 11,82
Menganalisa permasalahan 1 3 4 3 10,91
Presentasi hasil 1 3 4 3 10,91
Evaluasi hasil kegiatan 3 3 18 24 3 10,91
Kegiatan akhir 2 6 8 3 10,91
Total 0 3 15 5 71 92 27,5 100
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1, indikator
yang mendapatkan skor 2 sebanyak 3 indikator, indikator yang mendapatkan skor
3 sebanyak 15 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 5
indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 73.
2) Pertemuan Kedua
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanana tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Selasa, 12 April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan kedua dilakukan
oleh guru kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru
dan siswa.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan guru
menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.
Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
50
kebangsaan untuk mengenang peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat siswa dalam
mengikuti pelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Guru membagi kelas siswa menjadi 2
kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban
pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta mulai mengumpulkan
informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari jawaban pada setiap
soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib membentuk pasangan
berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru mengarahkan dan
membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan pasangannya
mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya. Guru
membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa mulai
aktif saling bertanya jawab tentang materi peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Siswa membuat rangkuman tentang hasil peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Kemudian guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan salam penutup.
b) Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus I Pertemuan 2
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
Skor
Maksimal
Rata-
Rata
Persen
% 1 2 3 4
Persiapan kelas dan media
pembelajaran 1 1 7 8 3,5 11,62
Pembukaan pembelajaran 2 1 10 12 3,33 11,05
Penyampaian materi pembelajaran 1 4 4 4 13,28
Pembagian kartu dan kegiatan
pecocokan kartu 1 1 7 8 3,5 11,62
Membimbing siswa selama
kegiatan 4 12 16 3 9,96
Membantu siswa yang kurang aktif
maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 4 13,28
Membimbing siswa menganalisa 2 3 18 20 3,6 11,95
51
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
Skor
Maksimal
Rata-
Rata
Persen
% 1 2 3 4
permasalahan dan presentasi materi
Memberikan kesimpulan dan
rangkuman materi 4 1 11 20 2,2 7,30
Menutup kegiatan pembelajaran 1 3 4 3 9,96
Total 0 4 12 8 76 96 30,13 100
Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 24 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1, indikator
yang mendapatkan skor 2 sebanyak 4 indikator, indikator yang mendapatkan skor
3 sebanyak 12 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 8
indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 76.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
model Make a Match dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.9
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus I Pertemuan 2
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
Skor
Maksimal
Rata-
Rata
Persen
% 1 2 3 4
Kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran 1 3 4
3 10
Antusiasme siswa dalam kegiatan
apersepsi 1 1 7 8
3,5 11,67
Menyimak materi pembelajaran 2 6 8 3 10
Keaktifan siswa dalam berinteraksi
dengan guru 2 2 14 16
3,5 11,67
Pelaksanaan kegiatan 2 2 14 16 3,5 11,67
Menganalisa permasalahan 1 3 4 3 10
Presentasi hasil 1 4 4 4 13,33
Evaluasi hasil kegiatan 3 3 21 24 3,5 11,67
Kegiatan akhir 2 6 8 3 10
Total 0 0 14 9 78 92 30 100
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,
indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 14 indikator dan indikator yang
52
mendapatkan skor 4 sebanyak 9 indikator sehingga total skor seluruhnya yang
didapatkan sebesar 74.
3) Pertemuan Ketiga
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanana tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari
Kamis 14 April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan ketiga dilakukan
oleh guru kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru
dan siswa.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan guru
menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.
Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
kebangsaan untuk mengenang tokoh-tokoh dalam Memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia. Guru melakukan tanya jawab awal untuk
membangkitkan minat siswa dalam mengikuti pelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang peranan tokoh-
tokoh dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Guru membagi kelas
siswa menjadi 2 kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal
dan kartu jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta
mulai mengumpulkan informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari
jawaban pada setiap soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib
membentuk pasangan berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru
mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan
pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya.
Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa
mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi peranan tokoh-tokoh dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Siswa membuat rangkuman tentang
peranan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Kemudian guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
53
b) Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan ketiga dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus I Pertemuan 3
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
Skor
Maksimal
Rata-
Rata
Persen
% 1 2 3 4
Persiapan kelas dan media
pembelajaran 1 1 7 8 3,5 11,07
Pembukaan pembelajaran 1 2 11 12 3,67 11,61
Penyampaian materi pembelajaran 1 4 4 4 12,65
Pembagian kartu dan kegiatan
pecocokan kartu 1 3 8 3 9,49
Membimbing siswa selama kegiatan 3 1 13 16 3,25 10,28
Membantu siswa yang kurang aktif
maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 4 12,65
Membimbing siswa menganalisa
permasalahan dan presentasi materi 5 15 20 3 9,49
Memberikan kesimpulan dan
rangkuman materi 4 1 16 20 3,2 10,12
Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 4 12,65
Total 0 0 15 8 77 96 31,62 100
Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,
indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 15 indikator dan indikator yang
mendapatkan skor 4 sebanyak 8 indikator sehingga total skor seluruhnya yang
didapatkan sebesar 80.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
model Make a Match dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
54
Tabel 4.11
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus I Pertemuan 3
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor
Skor
Maksimal
Rata-
Rata Persen
% 1 2 3 4
Kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran 1 3 4
3 9,73
Antusiasme siswa dalam kegiatan
apersepsi 1 1 7 8
3,5 11,35
Menyimak materi pembelajaran 1 1 7 8 3,5 11,35
Keaktifan siswa dalam berinteraksi
dengan guru 2 2 14 16
3,5 11,35
Pelaksanaan kegiatan 2 2 14 16 3,5 11,35
Menganalisa permasalahan 1 3 4 3 9,73
Presentasi hasil 1 4 4 4 12,97
Evaluasi hasil kegiatan 4 2 20 24 3,33 10,80
Kegiatan akhir 1 1 7 8 3,5 11,35
Total 0 0 13 10 77 92 30,83 100
Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,
indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 13 indikator dan indikator yang
mendapatkan skor 4 sebanyak 10 indikator sehingga total skor seluruhnya yang
didapatkan sebesar 77.
4) Pertemuan 4
Pelaksananan tindakan pada siklus I pertemuan keempat dilaksanakan
pada 15 April 2016. Kegiatan pembelajaran pada petemuan keempat diawali
dengan berdoa dan guru mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti
pembelajaran. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk mengingat
kembali materi yang telah dipelajaari pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru
memberikan motivasi kepada siswa agar dalam mengerjakan tes evaluasi dengan
sungguh-sungguh dan percaya diri. Guru memberikan penjelasan tentang tata
tertib dan alokasi waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes evaluasi yaitu
55
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 70 menit. Guru membagikan lembar soal
yang terdiri dari 34 soal pilihan ganda dan lembar jawab, kemudian siswa
mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan tenang. Siswa yang telah selesai
mengerjakan soal tes evaluasi mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab
kepada guru, kemudian guru membahas soal-soal yang telah dikerjakan oleh
siswa. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang soal-soal yang belum dipahami dan menutup
pembelajaran dengan salam penutup.
4.1.3.3 Refleksi Siklus I
Refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan
dalam proses pembelajaran. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan
menganalisis secara mendalam atau menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan
didasarkan pada data yang dikumpulkan pada tahap observasi. Refleksi dilakukan
untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model Make a
Match. Selain itu refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan
membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai
dengan indikator yang diharapkan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk
diskusi antara guru kelas, observer, siswa dan peneliti.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi
aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui bahwa indikator yang
memperoleh skor 2 sebanyak 4, indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 17 dan
indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 3 indikator sehingga total skor
seluruhnya yang didapatkan sebesar 71 dengan persentase 74%. Pada pertemuan
kedua indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 4 indikator, indikator yang
mendapatkan skor 3 sebanyak 12 indikator dan indikator yang mendapatkan skor
4 sebanyak 8 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 76
dengan persentase 81%. Pada pertemuan ketiga indikator yang memperoleh skor
skor 3 sebanyak 16 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 8
indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 80 dengan
persentase 85%. Peningkatan hasil observasi aktivitas guru siklus I dapat dilihat
pada diagram berikut ini:
56
Gambar 4.2 Grafik Garis Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh
Guru Siklus I
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi
aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama diketahui bahwa indikator yang
memperoleh skor 2 sebanyak 3 indikator, indikator yang mendapatkan skor 3
sebanyak 15 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 5
indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 73 dengan
persentase 79%. Pada pertemuan kedua indikator yang memperoleh skor 3
sebanyak 15 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 8
indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 74 dengan
persentase 80%. Pada pertemuan ketiga indikator yang memperoleh skor 3
sebanyak 13 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 10
indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 77 dengan
persentase 84%. Peningkatan persentase hasil observasi aktivitas siswa siklus I
dapat dilihat pada diagram berikut ini:
68%
70%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
84%
86%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
57
Gambar 4.3 Grafik Garis Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh
Siswa Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari proses pembelajaran
siklus I masih terdapat beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang
belum maksimal, yaitu sebagi berikut:
1) Guru dalam membimbing siswa selama kegiatan berlangsung belum baik,
dalam pelaksanaan kegiatan pecocokan kartu masih membutuhkan waktu yang
lama untuk penyesuaian, sehingga masih banyak waktu yang terbuang.
2) Guru dalam memberikan kesimpulan dan rangkuman materi kurang ringkas
dan kurang dalam menganalisis berbagai kesalahan selama kegiatan
berlangsung.
3) Siswa masih kurang memperhatikan ketika guru mengajak berdiskusi tentang
evaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga beberapa siswa
masih melakukan kesalahan pemahaman di pertemuan kedua dan pertemuan
ketiga.
Untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam siklus I, peneliti
menyusun rancangan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II, rancangan
tersebut adalah sebagai berikut:
76%
77%
78%
79%
80%
81%
82%
83%
84%
85%
86%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
58
1) Peneliti mengulang kembali secara detail kepada guru mengenai langkah-
langkah pembelajaran menggunakan model Make a Match dan peneliti juga
mengajak guru agar memaksimalkan bahan ajar kartu agar siswa menjadi
lebih memahami materi.
2) Peneliti dan guru menyusun strategi agar siswa tidak malu dan sunkan
sehingga siswa menjadi lebih berani dan aktif dalam pembelajaran ketika
berdiskusi dan bertanya jawab.
4.1.5 Deskripsi Siklus II
Siklus II merupakan tindak lanjut dan upaya perbaikan dari kegiatan
pembelajaran siklus I. Pada deskripsi siklus II akan dijabarkan menjadi tiga sub
judul yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, refleksi. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam siklus II adalah sebagai berikut:
4.1.5.1 Perencanaan
Kegiatan perencanaan pada siklus II dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan
dengan rincian sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada 18 April 2016.
Sebelum melakukan tindakan siklus II peneliti terlebih dahulu menyusun RPP
sesuai dengan SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh
pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia, KD yaitu Menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan, kemudian KD dijabarkan menjadi dua indikator
yaitu: (1) Menjelaskan cara mengenang perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan dan (2) Menunjukkan sikap menghargai
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Tahap selanjutnya merumuskan tujuan sesuai dengan indikator. Peneliti
menyusun RPP dengan menggunakan model Make a Match. Materi yang akan
dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
59
Pada tahap akhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan
digunakan. Pada pertemuan pertama alat peraga yang digunakan untuk materi
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Alat peraga yang
digunakan untuk materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran
lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada 19 April 2016. Sebelum
melakukan tindakan siklus II peneliti terlebih dahulu menyusun RPP sesuai
dengan SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh pejuang dan
masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,
KD yaitu Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan, kemudian KD dijabarkan menjadi dua indikator yaitu: (1)
Menjelaskan cara mengenang perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan dan (2) Menunjukkan sikap menghargai perjuangan para tokoh
dalam mempertahankan kemerdekaan.
Tahap selanjutnya, peneliti merumuskan tujuan sesuai dengan indikator.
Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan model Make a Match. Materi yang
akan dipelajari pada pertemuan kedua yaitu tentang perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Pada tahap terakhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang
akan digunakan. Pada pertemuan kedua alat peraga yang digunakan untuk materi
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Alat peraga yang
digunakan untuk materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran
lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
3) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada 21 April 2016. Sebelum
melakukan tindakan siklus II peneliti terlebih dahulu menyusun RPP sesuai
dengan SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh pejuang dan
60
masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,
KD yaitu Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan, kemudian KD dijabarkan menjadi dua indikator yaitu: (1)
Menjelaskan cara mengenang perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan dan (2) Menunjukkan sikap menghargai perjuangan para tokoh
dalam mempertahankan kemerdekaan.
Tahap selanjutnya, peneliti merumuskan tujuan sesuai dengan indikator.
Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan model Make a Match. Materi yang
akan dipelajari pada pertemuan ketiga yaitu tentang perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Pada tahap akhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan
digunakan. Pada pertemuan ketiga alat peraga yang digunakan untuk materi
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Alat peraga yang
digunakan untuk materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran
lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
4) Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat siklus II dilaksanakan pada 22 April 2016. Pertemuan
keempat digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada
pertemuan kesatu, dua dan ketiga. Sebelum kegiatan pembelajaran pada
pertemuan keempat dilakukan, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk
proses pembelajaran diantaranya yaitu lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 25
soal dalam bentuk soal pilihan ganda, lembar jawab dan kunci jawaban. Tes
evaluasi dikerjakan dengan alokasi waktu selama 2 x 30 menit.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi diuraikan menjadi empat kali
pertemuan, masing-masing pertemuan menguraikan pelaksanaan tindakan dan
hasil observasi. Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari kegiatan
pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran pada
siklus II sedangkah observasi menguraikan hasil observasi yang diperoleh oleh
61
observer melalui lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dan observasi pada
siklus II yaitu sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada 18
April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan pertama dilakukan oleh
guru kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru dan
siswa.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru
menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.
Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
kebangsaan untuk mengenang para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat siswa dalam
mengikuti pelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang perjuangan para
tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Guru membagi kelas siswa menjadi
2 kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal dan kartu
jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta mulai
mengumpulkan informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari
jawaban pada setiap soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib
membentuk pasangan berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru
mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan
pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya.
Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa
mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan. Siswa membuat rangkuman tentang hasil materi
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, kemudian guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
b) Hasil Observasi
62
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus II Pertemuan 1
Aspek yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor
(J)
Skor
Maksimal
(M)
J/M
Persen
% 1 2 3 4
Persiapan kelas dan media
pembelajaran 1 1
7 8 87,5
Pembukaan pembelajaran 2 1 10 12 83,33
Penyampaian materi pembelajaran 1 3 4 75
Pembagian kartu dan kegiatan
pecocokan kartu 2
8 8 100
Membimbing siswa selama
kegiatan 3 1
13 16 81,25
Membantu siswa yang kurang aktif
maupun siswa yang kesulitan 1
4 4 100
Membimbing siswa menganalisa
permasalahan dan presentasi materi 4 1
16 20 80
Memberikan kesimpulan dan
rangkuman materi
3 2 17 20 85
Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 100
Total 0 0 14 10 82 96
Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 24 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,
indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 14 dan indikator yang mendapatkan
skor 4 sebanyak 10 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan
sebesar 82.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
model Make a Match dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
63
Tabel 4.13
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor
(J)
Skor
Maksimal
(M)
J/M
(Persen
%) 1 2 3 4
Kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran 1 3 4 75
Antusiasme siswa dalam kegiatan
apersepsi 1 1 7 8 87,5
Menyimak materi pembelajaran 1 1 7 8 87,5
Keaktifan siswa dalam berinteraksi
dengan guru 1 2 1 11 16 75
Pelaksanaan kegiatan 1 3 15 16 93,75
Menganalisa permasalahan 1 4 4 100
Presentasi hasil 1 4 4 100
Evaluasi hasil kegiatan 4 2 20 24 83,33
Kegiatan akhir 1 1 7 8 87,5
Total 0 1 11 11 78 92
Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1, indikator
yang mendapatkan skor 2 sebanyak 1 indikator, skor 3 sebanyak 11 dan indikator
yang mendapatkan skor 4 sebanyak 11 indikator sehingga total skor seluruhnya
yang didapatkan sebesar 79.
2) Pertemuan Kedua
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada 19
April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan kedua dilakukan oleh guru
kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru dan
siswa.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan guru
menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.
Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
kebangsaan untuk mengenang para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
64
Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat siswa dalam
mengikuti pelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang perjuangan para
tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Guru membagi kelas siswa menjadi
2 kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal dan kartu
jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta mulai
mengumpulkan informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari
jawaban pada setiap soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib
membentuk pasangan berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru
mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan
pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya.
Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa
mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan. Siswa membuat rangkuman tentang hasil materi
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, kemudian guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
b) Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor
(J)
Skor
Maksimal
(M)
J/M
(Persen
%) 1 2 3 4
Persiapan kelas dan media
pembelajaran 2 8 8 100
Pembukaan pembelajaran 1 2 11 12 91,67
Penyampaian materi pembelajaran 1 4 4 100
Pembagian kartu dan kegiatan
pecocokan kartu 2 6 8 75
Membimbing siswa selama
kegiatan 3 1 13 16 81,25
Membantu siswa yang kurang aktif
maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 100
Membimbing siswa menganalisa
permasalahan dan presentasi materi 1 4 19 20 95
Memberikan kesimpulan dan 3 2 17 20 85
65
Aspek yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor
(J)
Skor
Maksimal
(M)
J/M
(Persen
%) 1 2 3 4
rangkuman materi
Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 100
Total 0 0 10 14 86 96
Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 24 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,
indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 10 dan indikator yang mendapatkan
skor 4 sebanyak 14 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan
sebesar 86.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
model Make a Match yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.15
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor
(J)
Skor
Maksimal
(M)
J/M
(Persen
%) 1 2 3 4
Kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran 1 4 4 100
Antusiasme siswa dalam kegiatan
apersepsi 1 1 7 8 87,5
Menyimak materi pembelajaran 1 1 7 8 87,5
Keaktifan siswa dalam berinteraksi
dengan guru 1 3 15 16 93,75
Pelaksanaan kegiatan 2 2 14 16 87,5
Menganalisa permasalahan 1 4 4 100
Presentasi hasil 1 4 4 100
Evaluasi hasil kegiatan 4 2 20 24 83,33
Kegiatan akhir 1 1 7 8 87,5
Total 0 0 10 13 82 92
Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan
model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,
indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 10 dan indikator yang mendapatkan
66
skor 4 sebanyak 13 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan
sebesar 82.
3) Pertemuan Ketiga
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada 21
April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan ketiga dilakukan oleh guru
kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru dan
siswa.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan guru
menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.
Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
kebangsaan untuk menghargai para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat siswa dalam
mengikuti pelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang perjuangan para
tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Guru membagi kelas siswa menjadi
2 kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal dan kartu
jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta mulai
mengumpulkan informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari
jawaban pada setiap soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib
membentuk pasangan berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru
mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan
pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya.
Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa
mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan. Siswa membuat rangkuman tentang hasil materi
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, kemudian guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
67
b) Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan ketiga dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus II Pertemuan 3
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
(J)
Skor
Maksimal
(M)
J/M
(Persen
%) 1 2 3 4
Persiapan kelas dan media
pembelajaran 1 1 7 8 87,5
Pembukaan pembelajaran 1 2 11 12 91,67
Penyampaian materi pembelajaran 1 4 4 100
Pembagian kartu dan kegiatan
pecocokan kartu 2 8 8 100
Membimbing siswa selama kegiatan 2 2 14 16 87,5
Membantu siswa yang kurang aktif
maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 100
Membimbing siswa menganalisa
permasalahan dan presentasi materi 2 3 18 20 90
Memberikan kesimpulan dan
rangkuman materi 3 2 17 20 85
Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 100
Total 0 0 9 15 87 96
Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi aktivitas guru siklus 2 pertemuan 3
dalam menerapkan model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9
aspek yang dijabarkan dalam 24 indikator yaitu tidak ada indikator yang
mendapatkan skor 1 dan skor 2, indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 9
dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 15 indikator sehingga total skor
seluruhnya yang didapatkan sebesar 87.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
diterapkan model Make a Match dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
68
Tabel 4.17
Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus II Pertemuan 3
Aspek yang Diamati
Skor
Penilaian Jumlah
Skor
(J)
Skor
Maksimal
(M)
J/M
Persen
% 1 2 3 4
Kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran
1 3 4 75
Antusiasme siswa dalam kegiatan
apersepsi
1 1 7 8 87,5
Menyimak materi pembelajaran 1 1 7 8 87,5
Keaktifan siswa dalam berinteraksi
dengan guru
2 2 14 16 87,5
Pelaksanaan kegiatan 1 3 15 16 93,75
Menganalisa permasalahan 1 3 4 75
Presentasi hasil 1 4 4 100
Evaluasi hasil kegiatan 6 24 24 100
Kegiatan akhir 1 1 7 8 87,5
Total 0 0 8 15 84 92
Berdasarkan tabel 4.16 hasil observasi aktivitas siswa siklus 2 pertemuan 3
dalam menerapkan model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9
aspek yang dijabarkan dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang
mendapatkan skor 1 dan skor 2, indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 8
dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 15 indikator sehingga total skor
seluruhnya yang didapatkan sebesar 84.
4) Pertemuan Keempat
Pelaksananan tindakan pada siklus II pertemuan keempat dilaksanakan
pada 22 April 2016. Kegiatan pembelajaran pada petemuan keempat diawali
dengan berdoa dan guru mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti
pembelajaran. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk mengingat
kembali materi yang telah dipelajaari pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru
memberikan motivasi kepada siswa agar dalam mengerjakan tes evaluasi dengan
sungguh-sungguh dan percaya diri. Guru memberikan penjelasan tentang tata
tertib dan alokasi waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes evaluasi yaitu
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 70 menit. Guru membagikan lembar soal
yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan lembar jawab, kemudian siswa
69
mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan tenang. Siswa yang telah selesai
mengerjakan soal tes evaluasi mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab
kepada guru, kemudian guru membahas soal-soal yang telah dikerjakan oleh
siswa. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang soal-soal yang belum dipahami dan menutup
pembelajaran dengan salam penutup.
4.1.3.3 Refleksi Siklus II
Refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan
dalam proses pembelajaran. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan
menganalisis secara mendalam atau menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan
didasarkan pada data yang dikumpulkan pada tahap observasi. Refleksi dilakukan
untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model Make a
Match. Selain itu refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan
membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai
dengan indikator yang diharapkan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk
diskusi antara guru kelas, observer, siswa dan peneliti.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi
aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama diketahui bahwa indikator yang
memperoleh skor 3 sebanyak 14 dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak
10 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 82 dengan
persentase 85%. Pada pertemuan kedua indikator yang memperoleh mendapatkan
skor 3 sebanyak 10 dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 14 indikator
sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 86 dengan persentase
90%. Pada pertemuan ketiga indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 9 dan
indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 15 indikator sehingga total skor
seluruhnya yang didapatkan sebesar 87 dengan persentase 91%. Peningkatan hasil
observasi aktivitas guru siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini:
70
Gambar 4.4 Grafik Garis Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh
Guru Siklus II
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi
aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama diketahui bahwa indikator yang
memperoleh skor 2 sebanyak 1 indikator, skor 3 sebanyak 11 dan indikator yang
mendapatkan skor 4 sebanyak 11 indikator sehingga total skor seluruhnya yang
didapatkan sebesar 79 dengan persentase 86%. Pada pertemuan kedua indikator
yang memperoleh mendapatkan mendapatkan skor 3 sebanyak 10 dan indikator
yang mendapatkan skor 4 sebanyak 14 indikator sehingga total skor seluruhnya
yang didapatkan sebesar 82 dengan persentase 89%. Pada pertemuan ketiga
indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 8 dan indikator yang mendapatkan
skor 4 sebanyak 15 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan
sebesar 84 dengan persentase 91%. Peningkatan hasil observasi aktivitas siswa
siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini:
82%
83%
84%
85%
86%
87%
88%
89%
90%
91%
92%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
71
Gambar 4.5 Grafik Garis Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh
Siswa Siklus II
Berdasarkan hasil observasi siklus II secara keseluruhan hasil refleksi yang
diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran yang dilakukan guru dalam siklus II dengan menerapkan model
Make a Match sudah dilakukan oleh guru dengan sangat baik dan sesuai
dengan langkah-langkah dalam RPP. Dari hasil observasi aktivitas guru pada
siklus II sudah mengalami peningkatan dan sebagian besar indikator dalam
observasi aktivitas guru telah mencapai skor maksimal.
2) Siswa sudah berhasil memanfaatkan media kartu bergambar dengan baik dan
antusias selama kegiatan pembelajaran dalam mengumpulkan informasi,
berdiskusi dan merangkum materi.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan
tindakan siklus I dapat diatasi oleh guru kolaborator pada pelaksanaan
pembelajaran siklus II diantaranya sebagai berikut:
1) Guru telah dapat memanfaatkan waktu dengan baik sehingga aktivitas guru
dalam mengajar berjalan efektif dan mengalami peningkatan
83%
84%
85%
86%
87%
88%
89%
90%
91%
92%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
72
2) Guru memberikan reward kepada beberapa siswa yang berhasil dalam setiap
item kegiatan sehingga memotivasi siswa lain dalam meningkatkan proses
pembelajaran.
4.2 Pembahsan Hasil Penelitian
Hasil dan analisis tindakan akan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu
siklus I, siklus II dan analisis komparatif. Pada siklus I akan diuraikan hasil
belajar IPS dan ketuntasan belajar IPS yang diperoleh pada siklus I, siklus II juga
akan diuraikan hasil belajar IPS dan ketuntasan belajar IPS yang diperoleh pada
siklus II, sedangkan analisis komparatif akan diuraikan perbandingan hasil belajar
IPS dan ketuntasan belajar IPS prasiklus, siklus I dan siklus II.
4.2.1 Siklus 1
Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN Jimbaran 01 pada siklus I diperoleh
dari hasil tes evaluasi diakhir siklus I yaitu pada pertemuan keempat. Hasil nilai
evaluasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus I
No. Nilai Frekuensi Persentase %
1. 60-66 5 15
2. 67-73 15 46
3. 74-80 8 24
4. 81-87 3 9
5. 88-94 2 6
Jumlah 33 100
Tabel 4.19
Daftar Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata, Skor Tertinggi dan
Skor Terendah Siklus 1
Nilai
Rata-rata 74,15
Tertinggi 94,12
Terendah 61,76
Berdasarkan tabel 4.18 nilai IPS siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang
mendapatkan nilai rentang 60-66 sebanyak 5 siswa dengan presentase 15%,
rentang nilai 67-73 sebanyak 15 siswa dengan presentase 46%, rentang nilai 74-80
sebanyak 8 siswa dengan presentase 24%, nilai 81-87 sebanyak 3 siswa dengan
73
presentase 9% dan rentang nilai 88-94 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6% .
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 94,12, sedangkan nilai
terendah yang diperoleh yaitu 61,76. Sehingga nilai rata-rata hasil belajar IPS
pada siklus I yaitu 74,15. Berdasarkan tabel 4.18 dapat diperjelas dengan
menggunakan diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.6 Grafik Garis Distribusi Hasil Belajar IPS Siklus I
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) nilai IPS siklus I
akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.20
Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar IPS
Siklus I
Skor Ketuntasan
Belajar Frekuensi
Persentase
%
≥ 70 Tuntas 24 73
≤ 70 Belum tuntas 9 27
Jumlah 33 100
Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa
pada siklus I yaitu siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu sebanyak 9
siswa dengan persentase 27%, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM yaitu
sebanyak 24 siswa dengan persentase 73%. Ketuntasan belajar IPS siklus I belum
dapat mencapai indikator keberhasilan karena persentase ketuntasan klasikal
15%
45%
25%
9% 6%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
60-66 67-73 74-80 81-87 88-94
Fre
kuen
si %
Skor Hasil Belajar IPS
74
hanya 73% sedangkan indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang ditentukan
≥ 80% dari jumlah seluruh siswa. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I
dapat diperjelas dengan menggunakan diagram sebagai berikut:
Gambar 4.7 Diagram Lingkaran Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan
Ketuntasan Belajar Siklus I
4.2.2 Siklus II
Hasil belajar IPS siklus II diperoleh dari hasil tes evaluasi diakhir siklus II
yaitu pada pertemuan keempat. Hasil nilai evaluasi pada siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.21
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus II
No. Nilai Frekuensi Persentase %
1. 60-66 1 3
2. 67-73 8 24
3. 74-80 17 52
4. 81-87 3 9
5. 88-95 4 12
Jumlah 33 100
Tabel 4.22
Daftar Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata, Skor Tertinggi dan
Skor Terendah Siklus II
Nilai
75
Rata-rata 76,06
Nilai tertinggi 96
Nilai terendah 64
Berdasarkan tabel 4.21 nilai IPS siklus II dapat diketahui bahwa siswa
yang mendapatkan nilai rentang 60-66 sebanyak 1 siswa dengan presentase 3%,
rentang nilai 67-73 sebanyak 8 siswa dengan presentase 24%, rentang nilai 74-80
sebanyak 17 siswa dengan presentase 52%, nilai 81-87 sebanyak 3 siswa dengan
presentase 9%, dan rentang nilai 88-95 sebanyak 4 siswa dengan presentase 12%.
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 95, sedangkan nilai
terendah yang diperoleh yaitu 64. Sehingga nilai rata-rata hasil belajar IPS pada
siklus II yaitu 78,06. Berdasarkan tabel 4.21 dapat diperjelas dengan
menggunakan diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.8 Grafik Garis Distribusi Hasil Belajar IPS Siklus II
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) nilai IPS siklus II
akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.23
Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar IPS Siklus II
Skor Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase %
≥ 70 Tuntas 29 88
≤ 70 Belum tuntas 4 12
Jumlah 33 100
3%
24%
52%
9% 12%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
60-66 67-73 74-80 81-87 88-95
Fre
kuen
si %
Skor Hasil Belajar IPS
76
Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa
pada siklus II yaitu siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu sebanyak 4
siswa dengan persentase 12%, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM yaitu
sebanyak 29 siswa dengan persentase 88%. Ketuntasan belajar IPS siklus II telah
dapat mencapai indikator keberhasilan karena persentase ketuntasan klasikal
mencapai 88% sedangkan indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang
ditentukan ≥ 80% dari jumlah seluruh siswa. Hasil ketuntasan belajar siswa pada
siklus II dapat diperjelas dengan menggunakan diagram sebagai berikut:
Gambar 4.9 Diagram Lingkaran Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan
Ketuntasan Belajar Siklus II
4.2.3 Teknik Analisis Komparatif
Teknik analisis data kuantitatif yang berasal dari hasil belajar IPS saat
prasiklus, siklus I, siklus II akan disajikan dalam sebuah tabel dan diagram.
Perbandingan hasil belajar IPS dan ketuntasan belajar IPS prasiklus, siklus I dan
siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.24
Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Pra
Sikus, Siklus 1, Siklus II
Skor Ketuntasan
Belajar
Prasiklus Siklus I Siklus II
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
70 Tuntas 15 46 24 73 29 94
< 70 Belum tuntas 18 54 9 27 4 6
77
Jumlah 33 100 33 100 33 100
Tabel 4.25
Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata, Skor Tertinggi
dan Skor Terendah Pra Siklus, Siklus 1 dan Silklus II
Nilai Prasiklus Siklus I Siklus II
Rata-rata 71,06 74,15 76,06
Tertinggi 92 94,12 96
Terendah 53 61,76 64
Berdasarkan tabel 4.24 tentang perbandingan ketuntasan belajar IPS
prasiklus, siklus I dan siklus II, berdasarkan perbandingan tersebut terjadi
peningkatan ketuntasan hasil belajar IPS dari prasiklus, siklus I dan siklus II.
Dalam pembelajaran IPS siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang diperoleh 70
dan ketuntasan belajar IPS secara klasikal 80% dari jumlah seluruh siswa. Pada
kondisi prasiklus siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 15 siswa
dengan persentase 46% dari seluruh jumlah siswa, sedangkan siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan yaitu 18 siswa dengan persentase
54% dari seluruh jumlah siswa, nilai rata-rata kelas pada kondisi prasiklus yaitu
71,06. Pada siklus I terjadi peningkatan ketuntasan belajar yaitu menjadi 24 siswa
dengan persentase 73% seluruh jumlah siswa, sedangkan siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar menurun menjadi 9 siswa dengan persentase 27%
dari seluruh jumlah siswa, nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I
meningkat menjadi 74,15. Pada siklus II terdapat 29 siswa yang telah mencapai
ketuntasan belajar dengan persentase 94% dari seluruh jumlah siswa, sedangkan
siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar terdapat 4 siswa dengan persentase
6% dari seluruh jumlah siswa, nilai rata-rata kelas pada siklus II juga mengalami
peningkatan yaitu menjadi 76,06. Dari hasil belajar IPS dan ketuntasan belajar
78
siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan yang ditentukan
sudah tercapai (ketuntasan belajar siswa 80%)
Perbandingan ketuntasan belajar IPS prasiklus, siklus I dan siklus II akan
disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.10 Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan
Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar IPS prasiklus, siklus I dan siklus II
akan disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:
0
5
10
15
20
25
30
35
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
Jum
lah S
isw
a
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
Nil
ai R
ata-
Rat
a
Skor Maksimal : 100 Skor Minimal : 0
79
Gambar 4.11 Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata
Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 1 Februari 2016
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru. Sebelum penelitian dilakukan
dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional yaitu
metode ceramah. Model pembelajaran yang seperti ini akan membuat siswa
kurang aktif, kurang kerja sama antarsiswa, dan kurang menumbuhkan
ketrampilan menyampaikan pendapat dalam diskusi, bertanya dengan guru atau
teman, menjawab pertanyaan guru, sehingga siswa pasif dalam proses
pembelajaran hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut yang
menyebabkan rendahnya kerja sama dan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN
Jimbaran 01. Siswa yang mencapai KKM 70, hanya 15 siswa atau 46%,
sedangkan siswa yang belum mencapai KKM terdapat 18 siswa atau 54%.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPS. Perbandingan hasil observasi
aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada
tabel 4.26 berikut:
Tabel 4.26
Perbandingan Rata-Rata dan Presentase Aktivitas Belajar IPS MP-MM
Siswa dan Guru
Tindakan
Siklus I Siklus II
Rata-
rata
( )
Skor
Maksimal
(M)
(Persentase
%)
Rata-
rata
( )
Skor
Maksimal
(M)
(Persentase
%)
Aktivitas
Guru 76 96 79 85 96 89
Aktivitas
Siswa 75 92 81 82 92 89
Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui bahwa hasil observasi aktivitas
guru dan aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II melalui
penerapan model Make a Match telah mengalami peningkatan. Rata-rata skor
hasil observasi aktivitas guru pada siklus I yaitu 76 dengan persentase 79%, siklus
80
II skor rata-rata aktivitas guru mengalami peningkatan menjadi 85 dengan
persentase 89%. Seiring dengan meningkatnya aktivitas guru, aktivitas siswa juga
telah mengalami peningkatan dari siklus I memperoleh skor rata-rata 75 dengan
persentase 81%, pada siklus II skor rata-rata meningkat menjadi 82 dengan
persentase 89%.
Peningkatan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
menggunakan model Make a Match berdampak pada peningkatan hasil belajar
IPS. Pembelajaran dengan menggunakan model Make a Match meningkatkan
aktivitas belajar siswa baik secara kognitif maupun secara fisik, proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi (karena dirangsang oleh gambar-gambar yang interaktif) serta
melatih motivasi siswa untuk berani tampil presentasi.
Berdasarkan uraian penelitian yang telah disajikan maka penggunaan
model pembelajaran Make a Match dalam pembelajaran IPS pada kelas 5 SDN
Jimbaran 01 semester II tahun 2015/2016 ini selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh Susilowati pada mata pelajaran IPS di MI PSM Sukowiyono tahun
ajaran 2014/2015 yaitu dengan menerapkan metode Make a Match menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa mulai pre test, post test siklus I, sampai
post tes siklus II. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata presentase siswa
23,08% (pre test), meningkat menjadi 69,23% (post test siklus I), dan meningkat
lagi menjadi 92,31% (post tes siklus II) dan selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh Febriana pada mata pelajaran IPS di SD Negeri Kalibanteng Kidul
01, yaitu ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan. Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal hanya 2 dari 48 siswa
yang mencapai KKM. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada pembelajaran
IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match siklus
I adalah 62,27 dan 26 dari 48 siswa mengalami ketuntasan belajar dengan
presentase 54,16%. Pada siklus II rata-rata hasil belajar adalah 71,46 dan 36 dari
48 siswa mengalami ketuntasan belajar dengan presentase 75%.