bab iv hasil penelitian dan pembahasan 1. a. 1)...
TRANSCRIPT
76
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Perencanaan Pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al
Farisi Bandung
a. Profil SMP Salman Al Farisi Bandung
1) Sejarah SMP Salman Al Farisi Bandung
SMP Salman Al Farisi Bandung lahir dan berdiri di bawah naungan
yayasan pendidikan Salman Al Farisi. Yayasan pendidikan Salman Al Farisi
mempunyai target optimal pendidikan di lingkungannya yaitu untuk
mengembalikan manusia ke fitrahnya sebagai “khal īfaħ fī al-Arḍi” dan
sebagai hamba Allah. Untuk mencapai hasil maksimal tersebut maka konsep
leadership yang terintegrasi dengan iman, ilmu dan amal adalah dasar dari
semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan di lingkungan Salman Al
Farisi. Sistem yang digunakan adalah sistem fullday school dengan metode
learning by doing.
Yayasan pendidikan Salman Al Farisi pada awalnya hanya
menyelenggarakan pendidikan di tingkat kanak-kanan, namun seiring
dengan berjalannya waktu kemudian berkembang dengan
menyelenggarakan pendidikan dasar sampai pendidikan menengah pertama.
Sekolah menengah pertama (SMP) mulai berdiri pada tanggal 18 Juli 1997.
77
Sekolah yang sudah meluluskan beberapa angkatan ini dibangun atas
dasar desakan orang tua murid yang ingin agar anaknya yang telah
menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar Salman Al Farisi bisa juga
melanjutkan sekolah di bawah naungan yayasan pendidikan Salman Al
Farisi. Untuk itu SMP Salman Al Farisi hadir dengan harapan dapat
menjawab tantangan zaman yang semakin berkembang seiring dengan
derasnya informasi yang tidak dapat dibendung. Teknologi semakin
canggih, dunia semakin kecil dan tanpa batas (borderless).
Pihak yayasan pendidikan Salman Al Farisi jelas sadar bahwa Anak-anak
seusia SMP adalah anak dalam masa transisi, yaitu dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa. Hal ini menuntut pengawasan dan pengarahan dari para
orang tua sehingga anak tidak salah dalam bersikap dan tidak terjerumus ke
jalan yang salah. Dalam masa ini mereka ingin selalu mencoba sesuatu yang
belum mereka ketahui sebelumnya.
Untuk itu SMP Salman Al Farisi dibangun sebagai salah satu alternatif
untuk mengembalikan anak-anak tersebut kepada fitrahnya sebagai khalīfaħ
fī al-Arḍi dan juga hamba Allah.
2) Visi, Misi, dan Tujuan SMP Salman Al Farisi Bandung
a) Visi
Visi dari SMP Salman Al Farisi Bandung, adalah:
Menjadi lembaga pendidikan yang mampu mengembangkan dan
menghasilkan generasi muslim yang siap menjadi khalīfaħ Allāħ fī al-Arḍi
yang raḥmatan li al-Ᾱlamīn.
78
b) Misi
Sementara misi dari SMP Salman Al Farisi Bandung adalah:
(1) Membangun dan menyelenggarakan sistem pendidikan
komprehensif yang menyiapkan lulusannya untuk menjadi generasi
muslim yang berkemampuan sebagai khalīfaħ Allāħ fī al-Arḍi yang
raḥmatan li al-Ᾱlamīn.
(2) Menyelenggarakan pendidikan SMP yang memperkuat landasan
kehidupan Islami para siswa sesuai dengan visi lembaga.
Visi dan misi tersebut menjadi pemicu bagi seluruh warga sekolah SMP
Salman Al Farisi untuk terus meningkatkan prestasi khususnya bagi input
sekolah (siswa). Hal ini dapat dilihat dari banyak prestasi yang diperoleh,
khususnya menyangkut kegiatan keagamaan, seperti:
Tabel 4.1 Daftar prestasi siswa
No Nama Prestasi 1 Fathin Saifur Rahman Juara I Musabaqoh Murottal Qur'an
pada tanggal 11 Maret 2004 di SMP Negeri 19 Bandung
2 Isroni M. Mi'raj Juara II Story Telling Contest Maret 2004 di UPI
3 Annisa Meamunah Juara Harapan II MTQ se-Jawa Barat 2001
4 Hasnan Annisa Maemunah Juara II MTQ se-Bandung 2000 5 Robi Rozieansyah Juara I Siswa Teladan se-
Kecamatan Coblong 6 OSIS Koordinator Buletin Uswah
PUSDAI Jabar 7 Juara I Musabaqoh Murottal Qur'an
tahun 2004 8 Juara III Lomba Adzan Create
Nation 2010 di DKM Al-Ikhlas SMA Negeri 2 Bandung
9 Juara III Lomba Kaligrafi Create Nation 2010 di DKM Al-Ikhlas
79
SMA Negeri 2 Bandung 10 Juara I Lomba Kaligrafi Kategori B
se-Kota Bandung diselenggarakan DKM Ad-Da’wah Sukaluyu di Pasteur Hyper Point, tanggal 20 Agustus 2010.
11 Juara II Lomba Kaligrafi Kategori B se-Kota Bandung yang diselenggarakan DKM Ad-Da’wah Sukaluyu di Pasteur Hyper Point, tanggal 20 Agustus 2010.
12 Juara I Lomba Kolaborasi Perkusi Kategori Umum se-Kota Bandung yang diselenggarakan DKM Ad-Da’wah Sukaluyu di Pasteur Hyper Point, tanggal 20 Agustus 2010.
13 Viedi ananda rizqia Juara I MTQ antar pelajar se-kota bandung, MGMP PAI kota bandung di mesjid al-ukhuwah
Sumber: Tata usaha SMP Salman Al Farisi Bandung
c) Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh SMP Salman Al Farisi Bandung adalah
sebagai berikut:
(1) Membangun lingkungan sekolah yang kondusif bagi terbentuknya
anak-anak muslim yang sholeh, cerdas, kreatif, dan menyenangi
kegiatan belajar.
(2) Mengembangkan kurikulum, fasilitas, dan model pembelajaran yang
tepat untuk membentuk anak-anak muslim yang sholeh, cerdas,
kreatif, dan menyenangi kegiatan belajar.
(3) Menggali (dari Al-Qurān dan Sunnaħ Rasul), mengembangkan dan
mencontohkan tingkah laku anak yang berakhlaq al-karīmāħ.
(4) Menggali (dari Al-Qur'ān dan Sunnaħ Rasul), mengembangkan dan
mencontohkan tingkah laku anak yang muslim.
80
(5) Mengembangkan model hubungan sekolah dengan orang tua siswa
yang tepat sehingga terdapat komunitas dan konsistensi antara rumah
dan sekolah sebagai lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan
visi lembaga.
(6) Membangun model sistem seleksi, pelatihan dan pengembangan
guru yang sesuai dengan sistem persekolahan yang disebutkan dalam
visi dan misi.
Adapun standar kualitas SMP Salman Al Farisi adalah mempersiapkan
siswa agar mampu :
(1) Mengikuti pendidikan lebih lanjut di tingkat sekolah umum atau atas
di manapun di Indonesia dengan baik.
(2) Mengungkapkan keinginan dan pikirannya dengan bahasa ucapan
dan tulisan secara baik menurut bahasa kaidah yang baku, baik
dengan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
(3) Menghafal dan melafalkan dengan benar sekurang-kurangnya juz
'amma, surat-surat pilihan dan hadits tertentu dan mengerti arti yang
dilafalkannya tersebut.
(4) Memahami sejumlah konsep dasar matematika dan ilmu
pengetahuan alam (basic science), serta dapat menggunakan konsep-
konsep itu untuk menjelaskan dan memahami sejumlah fenomena
alam di sekitarnya.
(5) Melakukan penelitian dasar, memberikan analisis dan
mempertahankan di hadapan tim dari hasil penelitiannya itu dan
81
selanjutnya menuliskannya dalam makalah sederhana namun
memenuhi kaidah-kaidah penulisan ilmiah.
(6) Menyelesaikan persoalan secara tim dan mempraktekan dasar-dasar
manajemen, khususnya kepemimpinan modern.
(7) Bersosialisasi dengan lingkungan sosial yang lebih kompleks secara
wajar, mampu berbagi rasa (sharing), mampu menghargai dan
percaya kepada orang lain, dan mampu mengembangkan sifat dan
sikap mandiri.
(8) Menjaga, memelihara dan membantu memperbaiki lingkungan di
sekitarnya.
(9) Menggunakan komputer untuk membantu proses belajar dalam
membuat laporan, mengolah data, presentasi, desain komunikasi
visual.
(10) Mengakses dan memanfaatkan internet dengan tujuan untuk mencari
bahan atau materi yang bermanfaat bagi pengembangan dirinya.
d) Struktur Fisik SMP Salman Al Farisi Bandung
SMP Salman Al Farisi Bandung terletak di kawasan pendidikan Salman
Al Farisi Bandung. Sebuah yayasan yang terletak di lingkungan yang sangat
kondusif untuk belajar, Meskipun letaknya di tengah kota, namun jauh dari
hingar bingar kehidupan kota.
Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi berdiri di atas area seluas 20.000
m2 terdiri dari: gedung administrasi yayasan, gedung playgroup, gedung TK,
gedung SD, gedung SMP, aula, dapur umum, perpustakaan, laboratorium,
82
auvi, playground, warung sekolah/kantin, sarana penitipan balita, lapangan
parkir serta sarana olah raga bola voli, bola basket, bulu tangkis dan
lapangan sepak bola.
SMP Salman Al Farisi sendiri berdiri di atas lahan seluas 4500 m2.
Sementara luas lahan yang terbangun adalah 2000 m2, dan lahan siap
bangun seluas 2500 m2. SMP Salman Al Farisi berdiri kokoh dengan
bangunan dua lantai yang terdiri dari beberapa ruangan.
Di luar bangunan SMP salman tersebut, ada beberapa fasilitas yang
masih menyatu dengan fasilitas yayasan seperti, perpustakaan, aula, dan
juga laboratorium bahasa. Bangunan SMP Salman Al Farisi terletak di
bagian dalam yayasan pendidikan Salman Al Farisi tepatnya di samping
bangunan TK.
SMP Salman Al Farisi atau tepatnya yayasan pendidikan Salman Al
Farisi beralamat di Jalan Tubagus Ismail VIII kecamatan Coblong kota
Bandung 40134.
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana SMP Salman Al Farisi Bandung
No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang kepala sekolah 1 2 Ruang kelas 9 3 Ruang tata usaha 1 4 Ruang guru putra 1 5 Ruag guru putri 1 6 Ruang tamu 1 7 Lab. Komputer 1 8 Lab. Biologi 1 9 Lab. Fisika dan kimia 1 10 Ruang audio-visual 1 11 Ruang bk 1 12 Ruang kesehatan 1 13 Perpustakaan 1
83
14 Lab. Bahasa 1 15 Wc 6 16 Lapangan 1 17 Gudang 1 18 Dapur 1 19 Ibadah 1 20 Koperasi 1 21 Hall/lobi 1
Sumber: Tata usaha SMP Salman Al Farisi
b. Program Pengayaan PAI di SMP Salman Al Farisi Bandung
SMP Salman Al Farisi merupakan sekolah unggulan yang menaikkan
tuntutan kompetensi melebihi standar isi yang ada pada kurikulum
kemendiknas maupun kemenag. SMP Salman Al Farisi menerapkan
pendidikan agama sebagai salah satu dari kurikulum unggulannya di samping
leadership, teknologi informasi dan komunikasi, serta bahasa. Oleh karenanya,
siswa di SMP Salman Al Farisi memiliki tingkat kemampuan yang tinggi
dalam bidang agamanya dibanding dengan sekolah umum biasanya.
Hal tersebut berdasarkan pada buku panduan yayasan pendidikan Salman Al
Farisi bahwa siswa yang ingin masuk SMP Salman Al Farisi harus mengikuti
beberapa ujian seleksi sebelum akhirnya mereka terdaftar sebagai siswa di
SMP Salman Al Farisi. Tes tersebut yakni: a) Tes PAI sebagai penjajagan dan
pengelompokkan, seperti: tes Sholat, wudhu, tayamun, dan juga hapalan surat
al-Qur ān, b) Tes akademik (wawasan), dan c) Tes psikologi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakasek bagian kesiswaan,
pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al Farisi ini diterapkan
melalui dua cara yaitu kurikulum yang diperkaya, yakni adanya pengembangan
kompetensi dan materi ajar yang lebih bervariasi dalam Pendidikan Agama
84
Islam, serta pengayaan dengan cara kegiatan-kegiatan keislaman yang selama
ini dilaksanakan secara terorganisir.
1) Kurikulum PAI
Kurikulum yang dipakai oleh SMP Salman Al Farisi adalah kurikulum
Kemdiknas dan juga Kemenag yang dipadu padankan dengan kurikulum
yayasan yang akhirnya menjadi kurikulum khas Salman.
Kurikulum tersebut dipadukan dalam suatu rumusan iman, ilmu dan
amal. Aspek leadership mendapat penekanan pada setiap proses belajar.
Materi agama diperluas dengan pengajaran tilāwaħ al-Qur ān, hafalan surat
dan doa, sholat berjamaah dan kajian al-Qur`ān.
Pembelajaran muatan lokal (yayasan) yang meliputi : Aqīdāh, Fiqh,
Tārīkh/sīraħ Nabawiyyaħ, kajian al-Qurān, Taḥfīẓ (Doa, Ḥadīṡ, Qur ān),
tahsin (Baca tulis al-Qur`ān), dan Bahasa Arab serta pengajaran
leadership baik terpisah maupun terintegrasi.
Adapun dari rancangan kurikulum PAI di SMP Salman Al Farisi
Bandung adalah: (Terlampir).
2) Kegiatan Kesiswaan
Perencanaan pengayaan Pendidikan Agama Islam selanjutnya adalah
menyangkut kegiatan kesiswaan yang ada di SMP Salman Al Farisi.
Kegiatan pengayaan tersebut terbagi pada dua macam, yakni kegiatan rutin,
dan juga kegiatan insidental. Kegiatan rutin yang merupakan kegiatan
pengayaan di SMP Salman Al Farisi ini, antara lain: Tilāwatī, Taḥfīẓ,
85
Kultum, Sholat berjamaah, dan Jam wali kelas. Sementara untuk kegiatan
insidental, seperti: Qiyam al-lail, PINTAQ, Qurban, dan PHBI.
Kegiatan-kegiatan tersebut diadakan selain sebagai pengayaan dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam, juga kembali karena SMP Salman Al
Farisi merupakan sekolah yang bernapaskan Islam meskipun SMP Salman
Al Farisi bukan sekolah Islam.
Perencanaan dari diadakannya kegiatan-kegiatan tersebut, senada dengan
diadakannya buku amalan harian dan juga buku agenda yang wajib dimiliki
oleh setiap murid yang dicanangkan oleh pihak yayasan pendidikan Salman
Al Farisi bagi semua tingkat pendidikan di lingkungan Salman Al Farisi,
baik dari tingkat TK sampai SMP.
Tujuannya, agar siswa mampu bertanggung jawab dan mau
mengamalkan apa yang sudah dipelajari di sekolah. Selain itu diadakannya
buku amalan harian siswa dan buku agama juga sebagai media untuk
memantau kegiatan dan juga kemampuan siswa baik di sekolah maupun di
rumah.
c. Guru PAI
Dalam perencanaan pengayaan Pendidikan Agama Islam, guru PAI jelas
mempunyai peran yang penting dalam program tersebut. Namun, di SMP
Salman Al Farisi tidak hanya guru PAI yang disiapkan untuk turun dalam
penyusunan maupun pelaksanaan setiap kegiatan pengayaan, akan tetapi semua
guru mata pelajaran diikut sertakan dalam setiap kegiatan di SMP Salman Al
86
Farisi termasuk pada kegiatan-kegiatan pengayaan Pendidikan Agama Islam
tersebut.
Berdasarkan wawancara dan juga observasi yang peneliti lakukan di SMP
Salman Al Farisi terlihat bagaimana guru mata pelajaran di luar PAI ikut dalam
melaksanakan kegiatan pengayaan. Terlebih dengan diadakannya jam wali
kelas bagi tiap level pendidikan di SMP Salman Al Farisi.
Jam wali kelas ini meskipun tujuan diadakannya bukan hanya untuk
membantu guru PAI saja namun juga guru-guru yang lainnya, namun memiliki
kontribusi yang sangat besar bagi guru PAI khususnya. Karena jam wali kelas
kebanyakan digunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan pula.
2. Pelaksanaan Pengayaan Pendidikan Agama Islam Di SMP Salman Al
Farisi Bandung
Pengayaan Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan di SMP Salman Al
Farisi Bandung terbagi pada beberapa program, baik berupa kegiatan belajar
mengajar di kelas juga kegiatan di luar kelas yang rutin dilaksanakan.
a. Pelaksanaan Program Pembelajaran Pengayaan
1) Kurikulum PAI SMP Salman Al Farisi
Dalam pelaksanaan pembelajarannya, SMP Salman Al Farisi
menerapkan kurikulum yang dirancang dengan memadupadankan
kurikulum Kemdiknas dengan kurikulum Yayasan yang akhirnya
menjadi kurikulum khas Salman. Dalam pelaksanaannya, kurikulum
Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al Farisi masuk pada
87
pembelajaran pengayaan. Karena, kurikulum yang dipakai memuat lebih
banyak materi dan juga standar kompetensi yang lebih berbobot bagi
siswanya dibanding dengan kurikulum di sekolah umum lainnya.
Tuntutan kompetensi yang dinaikkan melebihi standar isi pada
kurikulum Kemdiknas oleh SMP Salman Al Farisi bisa dilihat dalam
beberapa materi pelajaran yang diberikan kepada siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, materi yang diberikan salman
berbeda dengan apa yang ditetapkan oleh diknas. Contohnya dalam
pembelajaran fiqh untuk kelas IX, terdapat materi mengenai hukum
tentang bayi tabung yang di dalam kurikulum PAI diknas tidak diberikan.
Selain memberikan materi yang lebih dibanding dengan kurikulum
PAI diknas, di SMP Salman Al Farisi ini pendidikan agama mempunyai
tempat yang sangat urgen. Hal tersebut bisa dilihat dari dijadikannya PAI
sebagai kurikulum unggulan sehingga tercipta pula pembelajaran yang
integratif antara mata pelajaran agama dengan mata pelajaran yang
lainnya.
2) Pelaksanaan Kegiatan Kesiswaan
Pelaksanaan pengayaan Pendidikan Agama Islam di smp salman al
farisi selain dengan kurikulum PAI yang diperkaya, juga dengan
dilaksanakannya beberapa kegiatan kesiswaan seperti:
a) Til āwatī
Program tilāwatī ini merupakan kegiatan yang diterapkan di SMP
Salman Al Farisi pada jam ke-2 setelah jam wali kelas berakhir.
88
Kegiatan ini dilakukan selama 40 menit. Program tilāwatī ini
dilakukan bukan berdasarkan pada masing-masing jenjang kelas, akan
tetapi dilihat dari sejauh mana kemampuan siswa sudah mengenal dan
pandai membaca al-Qur`ān. Jadi, dalam satu kelompok kelas belajar
tilawati terdiri dari beberapa siswa dari berbagai kelas baik itu kelas
VII, VIII, dan juga IX.
(1) Target pembelajaran
Target pembelajaran dari diadakannya program tilāwatī ini,
diharapkan siswa mempunyai kemampuan:
(a) Faṣaḥaħ, menguasai secara praktek:
1. Al-waqfu wa al-ibtidā’ , yaitu menentukan cara
berhenti dan memulai dalam membaca al-Qur`ān.
2. Mura’aħ al-ḥurūf wa al-Ḥarakaħ, yaitu
kesempurnaan mengucapkan huruf dan harokat.
3. Mura’aħ al-kalimaħ wa al-ayāt, yaitu kesempurnaan
membaca kalimat dan ayat.
(b) Tajwīd, menguasai tajwīd secara teori dan praktek
meliputi: makhārij al-Ḥurūf, Ṣifaħ al- Ḥurūf, Aḥkām al-
Ḥurūf, dan Aḥkām al-mad wa al-Qoṣr
(c) Garīb dan musykilat, menguasai secara teori dan praktik:
1. Garīb, yaitu bacaan-bacaan dalam al-Qur`ān yang
cara membacanya tidak sesuai dengan kaidah ilmu
tajwīd secara umum.
89
2. Musykilat, yaitu bacaan dalam al-Qur`ān yang
mengandung kesulitan dalam membacanya sehingga
harus berhati-hati.
(d) Suara dan lagu, menguasai secara praktek:
1. Suara, jelas dan lantang dalam membaca al-Qur`ān.
2. Lagu, menguasai lagu rost 3 nada.
Tabel 4.3 Lembar munaqosyah kenaikan jilid
No Bidang Nilai
Pengurangan
Jmlh pengurangan Total
1 Faṣaḥaħ b. Al-waqfu wa al-ibtidā’
(tatacara berhenti dan memulai)
c. Mura’aħ al-ḥurūf wa al-Ḥarakaħ. (kesempurnaan mengucapkan huruf dan harokat)
d. Mura’aħ al-kalimaħ wa al-ayāt. (yaitu kesempurnaan membaca kalimat dan ayat)
2 Tajwīd a. Makhārij al-Ḥurūf
b. Ṣifaħ al-Ḥurūf c. Ahkām al-Ḥurūf (hukum-
hukum huruf)
d. Ahkām al-Mad wa al-Qoṣr (hukum panjang dan pendek)
3 Suara dan lagu Sumber: Tilāwatī
90
(2) Konsep Belajar Tilāwatī
(a) Pengelolaan Belajar
Proses pembelajaran membaca al-Qur`ān dengan metode
tilāwatī adalah dengan membagi anak ke dalam kelompok
level sesuai dengan kemampuan membaca al-Qur`ān masing-
masing. Setiap level mempelajari cara baca dengan
menggunakan buku yang sesuai dengan tingkat
kemahirannya. Buku tilāwatī terdiri dari jilid 1 s.d. 6.
Dalam kesempatan ini, penulis melakukan observasi
tentang kegiatan tilāwatī di ruang kelas VII A. Kelompok
dalam ruangan ini adalah siswa tilāwatī level 2, mereka
terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswi
perempuan, yang dibimbing oleh seorang guru tilāwatī.
(b) Media dan Sarana Belajar
1. Buku pegangan siswa: buku tilāwatī, buku kitabaty,
buku materi hapalan, dan buku pendidikan akhlāq al-
karīmaħ dan aqīdāh Islam.
2. Perlengkapan mengajar: peraga tilāwatī, sandaran
peraga, alat penunjuk untuk peraga dan buku, meja
belajar, buku prestasi siswa, lembar program dan
realisasi pengajaran, buku panduan kurikulum, dan
buku absensi siswa.
91
(c) Proses Pembelajaran
1. Alokasi Waktu
Kegiatan tilāwatī yang dilaksanakan di SMP Salman
Al Farisi adalah 40 menit, dengan susunan kegiatan:
A. Doa Pembuka
Siswa bersama-sama membaca surat al-Fatihah,
doa kedua orang tua, doa menghadapi kesedihan,
kelemahan, kemalasan, takut, kikir, dan penindasan,
serta doa mau belajar.
B. Peraga tilāwatī
Guru membacakan kepada siswa bacaan yang ada
pada alat peraga, kemudian siswa membaca apa yang
dibacakan oleh guru.
C. Buku tilāwatī
Yaitu siswa membaca dari buku tilāwatī-nya
masing-masing bergantian dengan siswa lainnya dan
dilakukan dengan berulang-ulang.
D. Doa penutup
Kegiatan tilawati diakhiri dengan senandung al-
Qur ān dan doa akhir majelis.
92
2. Pendekatan pembelajaran
tilāwatī merupaka metode belajar membaca al-Qur`ān
yang disampaikan secara seimbang antara pembiasaan
melalui pendekatan klasikal dan kebenaran membaca
melalui pendekatan individual dengan teknik baca simak.
Teknik klasikal dalam metode tilāwatī ada tiga, yaitu:
Tabel 4.4 Teknik pendekatan pembelajaran tilawati
Teknik Guru Murid
Teknik 1 Membaca Mendengarkan
Teknik 2 Membaca Meniru
Teknik 3 Membaca bersama-sama
Sumber: tilāwatī
Penerapan teknik baca simak menggunakan buku
tilāwatī, melalui tahapan sebagai berikut:
A. Guru menjelaskan pokok bahasan pada halaman
buku yang akan dibaca.
B. Sebelum baca simak, diawali dengan membaca
secara klasikal halaman buku yang akan diajarkan
pada pertemuan tersebut
C. Siswa membaca tiap baris bergiliran sampai
masing-masing siswa membaca 1 halaman penuh
dalam bukunya.
93
b) Taḥfiẓ
Kegiatan taḥfiẓ merupakan salah satu program pengayaan yang
ada di SMP Salman Al Farisi Bandung. Dasar pemikiran diadakannya
kegiatan ini adalah agar anak mempunyai hapalan yang baik, yang
dapat digunakan atau diamalkan pada kehidupan sehari-hari.
(1) Target Pembelajaran
Kegiatan taḥfiẓ ini merupakan intruksi langsung dari kepala
sekolah bukan hanya untuk guru PAI saja,tapi untuk semua guru
agar dapat membantu berjalannya program tersebut. Karena
kegiatan taḥfiẓ ini dilakukan siswa bersama wali kelas atau
dengan pendamping wali kelas bukan dengan guru PAI.
Setiap level kelas mempunyai target masing-masing dari
hapalan yang mesti diraih. Target hapalannya tersebut tertulis
jelas di buku agenda siswa, dan setiap kali mereka melaksanakan
kegiatan ini mereka memberi tanda sampai mana hapalan mereka
saat itu.
Tabel 4.5 Target Hapalan al-Qur`ān
NO NAMA SURAT
KELAS 7 8 9
SMT 1
SMT 2
SMT 1
SMT 2
SMT 1
SMT 2
1 al-Fātihāħ 2 114. al-Nās 3 113. al-Falaq 4 112. al-ikhlāṣ 5 111. al-Lahab 6 110. al-Naṣr 7 109. al-Kāfirūn 8 108. al-Kauṡar
94
9 107. al-Mā’ūn 10 106. Quraisyi 11 105. al-Fīl 12 104. al-Humazaħ 13 103. al-‘Aṣr 14 102. al-Takāṡur 15 101. al-Qāri’aħ 16 100. al-‘Ᾱdiyāt 17 99. al-Zalzalaħ 18 98. al-Bayyinaħ 19 97. al-Qodr 20 96. al-‘Alaq 21 95. al-Tīn 22 94. al-Insyiraḥ 23 93. al-Ḍuḥā 24 92. al-Lail 25 91. al-Syam 26 90. al-Balad 27 89. al-Fajr 28 88. al-Gāsiyyaħ 29 87. al-‘Alā 30 86. al-Ṭāriq 31 85. al-Burūj 32 84. al-`Insyiqāq 33 83. al-Muṭafifīn 34 82. al-`Infiṭār 35 81. al-Takwīr 36 80. ‘Abasa 37 79. al-Nāzi’āt 38 78. al-Nabā` 39 1. al-Baqaraħ 1-5 40 2 al-Baqaraħ 255-257 41 2 al-Baqaraħ 283-286 42 2 `Ᾱli-imrān 18-20 43 3 `Ᾱli-imrān 26-27 44 3 Ᾱli-imrān 102-110 45 3 Ᾱli-imrān 190-200 46 17. al-`Isrā` 1 47 17. al-`Isrā 78-84 48 23. al-Mu`minūn 1-11 49 31. Luqmān 12-19 50 39. al-Zumar 71-75 51 59. al-Ḥasyr 18-24 52 62. al-Jumu’aħ 9-11
95
53 68. al-Qolam 1-7 54 73. al-Muzammil 1-9
Sumber: buku agenda siswa
Tabel 4.6 Target Hapalan Ḥadīṡ
NO Judul Ḥadīṡ
Kelas 7 8 9
SMT 1
SMT 2
SMT 1
SMT 2
SMT 1
SMT 2
1 Menuntut ilmu 2 Keutamaan belajar al-
Qur ān
3 Kebersihan 4 Berbuat baik 5 Sholat 6 Nasihat 7 Niat 8 Kasih sayang 9 Pintar membaca al-
Qur ān
10 Surga di bawah telapak kaki ibu
11 Wajib menuntut ilmu 12 Senyum adalah
sedekah
13 Meninggalkan yang tidak berguna
14 Mencintai saudara 15 Berkata-kata yang
baik
16 Memuliakan tamu 17 Sesama muslim
bersaudara
18 Silaturahmi 19 Memutuskan
silaturahmi
20 Sabar dan pemaaf 21 Dosa lisan 22 Orang yang mulia 23 Hartamu milik
ayahmu
24 Menunjukkan jalan kebaikan
25 Amanah majlis
96
26 Islam agama tertinggi 27 Saling memberi
hadiah
28 Dunia bagi mukmin dan kafir
29 Berterima kasih kepada manusia
30 Menjaga kehormatan mukmin
31 Masjid adalah rumah orang beriman
32 Malu termasuk akhlak
33 Malu sebagian dari iman
34 Iman dan akhlāq 35 Si pencela 36 Allah suka yang
indah
37 Taubat 38 Kalimat ṭayyibaħ 39 Jangan suka marah 40 Duduk deka
Rasulullah di surga
41 Tidak menyakiti mukmin
42 Taubat membersihkan dosa
43 Ḥadīṡ Arbaīn ke 1 44 Ḥadīṡ Arbaīn ke 3 45 Ḥadīṡ Arbaīn ke 5 46 Ḥadīṡ Arbaīn ke 7 47 Ḥadīṡ Arbaīn ke 9 48 Ḥadīṡ Arbaīn ke 11 49 Ḥadīṡ Arbaīn ke 13 50 Ḥadīṡ Arbaīn ke 15 51 Ḥadīṡ Arbaīn ke 17 52 Ḥadīṡ Arbaīn ke 19 53 Ḥadīṡ Arbaīn ke 21 54 Ḥadīṡ Arbaīn ke 23 55 Ḥadīṡ Arbaīn ke 25 56 Ḥadīṡ Arbaīn ke 27 57 Ḥadīṡ Arbaīn ke 29 58 Ḥadīṡ Arbaīn ke 31 59 Ḥadīṡ Arbaīn ke 33
97
60 Ḥadīṡ Arbaīn ke 35 61 Ḥadīṡ Arbaīn ke 37 62 Ḥadīṡ Arbaīn ke 39
Sumber: buku agenda siswa
Tabel 4.7 Target Hapalan Doa-Doa
No Nama Doa
Kelas 7 8 9
SMT 1
SMT 2
SMT 1
SMT 2
SMT 1
SMT 2
1 Sebelum tidur 2 Bangun tidur 3 Masuk kamar mandi/WC 4 Keluar kamar mandi 5 Berpakaian 6 Sebelum makan 7 Sesudah makan 8 Keselamatan 9 Menjenguk orang sakit 10 Keluar rumah 11 Masuk kuburan 12 Tiba di tujuan 13 Bercermin 14 Akhir majlis 15 Menghadapi musibah 16 Menghilangkan kesedihan 17 Menghadapi kesedihan,
lemah, malas, takut, kikir dan penindasan
18 Mimpi baik 19 Mimpi tidak baik 20 Mau belajar 21 Naik kendaraan 22 Menjelang subuh 23 Menyambut datangnya
pagi
24 Berbuka puasa 25 Kedua orang tua 26 Membimbing orang yag
hampir wafat
27 Di sisi orang yang sudah wafat
28 Menerima kabar gembira 29 Menghilangkan rasa
98
marah 30 Ketika turun hujan 31 Mendengar petir 32 Ampunan 33 Ketika menghadapi
kesulitan
34 Sesudah wudhu 35 Masuk masjid 36 Keluar masjid 37 Sujud syukur dan sujud
tilāwaħ
38 Sujud sahwi 39 Bertaubat 40 Menunggu sholat
berjamaah
41 Sesudah ażan 42 Sesudah sholat dhuha 43 Sesudah sholat istikhoroh 44 Sholat tahajud 45 Untuk mayit 46 Senandung doa al-Qur`ān 47 Shalat tarawih 48 Sesudah sholat witir
Sumber: buku agenda siswa
(2) Konsep Belajar
(a) Pengelolaan Kelas
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini berbeda cara dan
metode yang digunakan oleh masing-masing wali kelasnya.
Mereka mempunyai cara dan teknik tersediri untuk
menjalankan kegiatan ini, tergantung kreativitas dan
kemampuan mereka dalam mengelola kelas.
Berdasarkan hasil observasi penulis pada tanggal 16
September 2011, penulis mengambil kelas VIII B sebagai
sample. Kegiatan taḥfiẓ dimulai pada pukul 07.50 sesudah
99
siswa mengikuti jam wali kelas dan juga khusus hari jum’at
siswa melaksanakan pembacaan asmā al-ḥusnā terlebih
dahulu.
Siswa kelas VIII B dibagi pada beberapa kelompok yang
terdiri dari masing-masing kelompok sebanyak dua orang
siswa atau lebih. Pada hari itu, hapalan yang dicek adalah
hapalan surat al-Qur`ān. Kegiatan taḥfiẓ ini dibimbing oleh
wali kelasnya masing-masing. Wali kelas mengecek tiap anak
berdasarkan kelompok dan juga berdasarkan targetan hapalan
si anak tersebut.
Setiap level kelas mempunyai target hapalan masing-
masing. Apabila ada anak yang masih belum hapal benar,
maka guru akan menyuruhnya untuk mengulang kembali
hapalannya.
Pada tiap minggunya, kegiatan taḥfiẓ ini berubah sesuai
jadwal hapalan yang telah ditentukan oleh tiap-tiap kelas.
(b) Media dan Sarana Belajar
1. Buku pegangan siswa: al-Qur`ān, buku kumpulan doa
sehari-hari, buku ḥadīṡ pilihan, dan Ḥadīṡ arbain.
2. Perlengkapan mengajar: buku agenda siswa dan buku
absensi siswa.
100
(c) Alokasi waktu
Kegiatan taḥfiẓ yang dilaksanakan di SMP salman adalah
40 menit. Siswa kelas VIII B memanfaatkan waktu 40 menit
tersebut untuk menghapal apa yang akan diteskan, kemudian
bergantian dengan teman satu kelompoknya saling mengetes
hapalan masing-masing, sampai pada akhirnya wali kelas
yang mengecek hapalan mereka.
c) Kultum dan Sholat Berjamaah
(1) Target
Kultum merupakan program pengayaan dari Pendidikan
Agama Islam pula yang diberikan di SMP Salman Al Farisi.
Kegiatan kultum ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan siswa
SMP Salman Al Farisi setelah sholat berjamaah. Kegiatan kultum
ini berada di bawah tanggung jawab wali kelas. Artinya wali
kelas yang mengatur jadwal dan juga mengawasi jalannya
kegiatan kultum ini.
Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah agar anak
mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik. Kegiatan ini
selain membantu penanaman nilai-nilai keagamaan tentunya, juga
membantu siswa untuk menanamkan aspek leadership dalam
dirinya.
Selain target leadership tersebut, kegiatan kultum diadakan
juga untuk membantu siswa agar terbiasa berbicara di depan
101
umum. Terlebih khusus untuk siswa kelas IX, pada saat ujian
akhir wajib untuk berpidato di depan semua orang, baik itu teman
sebaya, guru, pihak yayasan, dan juga orang tua murid.
(2) Konsep Belajar
(a) Pengelolaan Kelas
Kegiatan kultum dilaksanakan pada saat jam istirahat
sholat dzuhur atau pun sholat ashar (tergantung jadwal tiap
kelas). Di setiap kelasnya, kegiatan kultum ini berbeda antara
satu dengan yang lainnya tergantung bagaimana wali kelas
dalam mengkordinirnya. Seperti hasil observasi peneliti yang
dilakukan pada dua kelas yang berbeda, yang pertama adalah
pada hari Senin tanggal 12 September 2011 peneliti masuk
untuk melihat kegiatan kultum yang dilaksanakan oleh kelas
VII A, kegiatan ini mereka laksanakan pada istirahat ke tiga
yaitu setelah sholat ashar.
Berbeda halnya dengan observasi yang peneliti lakukan
pada hari Rabu tanggal 14 September 2011, peneliti melihat
jalannya kegiatan kultum di kelas IX. Pada tiap minggunya
kelas IX melaksanakan kegiatan kultum dengan jadwal
gabungan, yakni kegiatan kultum yang digabungkan antara
kelas A, B, dan C. Biasanya untuk kelas IX kultum
dilaksanakan setelah sholat dzuhur.
102
(b) Media dan Sarana Belajar
Dalam kegiatan kultum, yang dibutuhkan adalah ruang
kelas sebagai tempat sholat berjamaah, dan juga bahan materi
kultum untuk siswa yang mendapatkan jadwal untuk mengisi
kultum.
(c) Proses Pembelajaran
Kegiata ini dimulai saat anak-anak selesai sholat sunat
rowatib qobla dzuhur, kemudian dilanjutkan dengan kultum.
Siswa yang mendapat tugas untuk memberi ceramah, setelah
selesai memberikan khutbahnya kemudian menunjuk dua
orang temannya untuk memberikan hikmah dari isi
khutbahnya tersebut. Setelah itu dilanjut dengan sholat
dzuhur berjamaah, dzikir, kemudian sholat rowatib ba’da
dzuhur.
d) Jam Wali Kelas
Di SMP Salman Al Farisi ada satu jam pelajaran yang namanya
jam wali kelas. Jam wali kelas ini ada pada jam pertama, istirahat, dan
juga kegiatan sebelum pulang dalam kegiatan belajar di SMP Salman
Al Farisi.
Jam wali kelas ini dimaksudkan agar siswa benar-benar ada di
bawah tanggung jawab wali kelasnya masing-masing. Alokasi waktu
yang dibutuhkan untuk jam wali kelas ini adalah 15 menit untuk jam
103
pertama, yaitu wali kelas membimbing siswa untuk membaca ikrar.
Ikrar SMP Salman Al Farisi adalah:
Tabel 4.8 Ikrar siswa/i SMP Salman Al Farisi Bandung
IKRAR Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
اهللا اله اال اشهد ان ال Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah
اشهد ان حممدا رسول اهللا و
Saya rela bertuhan Allah ارضيت باهللا رب Dan saya rela beragama Islam وباإلسالم ديـنا Dan saya rela Muhammad Nabi dan Rosulullah
ومبحمد نبيا ورسوال Dan saya rela berhukum Al-quran ماوبالقرأن إماما وحك Dan saya rela bersaudara dengan orang-orang yang beriman
ؤمنني إخواناوبالم Sumber: buku agenda siswa
Setelah membaca ikrar, jam wali kelas ini kemudian diisi dengan
kegiatan yang menitik beratkan pada pengajaran agama. Menurut wali
kelas 7 A yaitu ibu Sutini, bahwa pengajaran agama tidak semuanya
harus dibebankan pada guru mata pelajaran PAI saja, akan tetapi
sebagai wali kelas justru mesti lebih tahu tentang pengetahuan agama
anak didiknya secara mendalam. Oleh karena itu, jam wali kelas
diberikan sebagai penguatan terhadap pemahaman agama Islam pada
peserta didik.
Jam wali kelas kedua adalah pada saat jam istirahat sholat dzuhur.
Wali kelas bersama pendamping mengawasi dan membimbing
siswanya dalam pelaksanaan sholat berjamaah dan kultum. Dan jam
104
ketiga adalah sebelum siswa pulang, jam wali kelas ini benar-benar
dimanfaatkan agar siswa bisa lebih dekat dengan wali kelas.
b. Guru PAI
Dalam pelaksanaan pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman
Al Farisi, guru PAI tentu menjadi orang yang paling penting dalam
terlaksananya pengayaan atau tidak.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, berdasarkan
wawancara dengan guru mata pelajaran PAI, beliau menyebutkan bahwa
pembelajaran PAI di SMP Salman Al Farisi yang dilakukan kebanyakan
adalah menuangkan kurikulum salman ke dalam bentuk pembelajaran yang
lebih banyak pada praktik belajar dibanding dengan memberian materi di
dalam kelas.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar anak lebih aktif dan
mengamalkan teori yang diajarkan secara lebih optimal. Guru PAI sebagai
orang paling bertanggung jawab dalam pembelajaran PAI, sedapat mungkin
menciptakan nuansa belajar yang nyaman dan menarik agar siswa senang
dalam belajar. Maka dari itu, beliau lebih sering menggunakan ruang auvi
(audio visual) sebagai sarana tempat belajar yang didukung dengan metode
pembelajaran yang lebih variatif.
105
3. Monitoring Pengayaan Pendidikan Agama Islam Di SMP Salman Al
Farisi Bandung
Proses monitoring pengayaan pendidikan di smp salman al farisi merupakan
tugas kepala sekolah sebagai orang yang mempunyai wewenang penuh atas
setiap program yang ada baik itu terhadap berjalannya program maupun
terhadap para guru khususnya guru PAI yang bertanggung jawab terhadap
pengayaan Pendidikan Agama Islam di smp salman al farisi ini.
a. Kurikulum PAI
Monitoring pengayaan Pendidikan Agama Islam oleh kepala sekolah
terhadap kurikulum PAI dilakukan salah satunya adalah dengan mengecek
proses belajar mengajar guru PAI maupun guru mata pelajaran lainnya, baik
saat pembelajaran di dalam kelas maupun memonitoring lewat silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI bahwa proses
monitoringnya itu bisa dilakukan satu kali dalam tiap bulannya. Dengan
adanya proses monitoring dari kepala sekolah, beliau mendapat arahan
tentang bagaimana menjalankan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
kurikulum yang telah direncanakan sebelumnya, sampai pada akhirnya
bagaimana tugas guru untuk meramu kurikulum tersebut menjadi sebuah
proses belajar yang lebih baik dan menarik sehingga menghasilkan siswa-
siswa yang berprestasi.
106
b. Kegiatan kesiswaan
Monitoring terhadap kegiatan kesiswaan baik itu tilāwatī, taḥfiẓ, kultum,
dan jam wali kelas, tidak jauh berbeda dengan monitoring terhadap
kurikulum. Kepala sekolah memantau bagaimana jalannya kegiatan tersebut
baik secara langsung, maupun memantau dari hasil siswa dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan tersebut.
Dengan adanya monitoring dari kepala sekolah sebagai orang yang
memiliki kebijakan, adanya kegiatan-kegiatan keislaman yang menjadi
program pengayaan pendidikan di SMP Salman Al Farisi ini menjadi
ukuran tersediri apakah kegiatan tersebut layak untuk terus dilanjutkan atau
tidak, dengan memperhatikan nilai guna dan juga proses yang terjadi selama
diadakannya kegiatan-kegiatan tersebut di SMP Salman Al Farisi bagi
peningkatan aspek kognitif, psikomotor, dan juga apektif Pendidikan
Agama Islam bagi siswa.
4. Evaluasi Pengayaan Pendidikan Agama Islam Di SMP Salman Al Farisi
Bandung
Kepala sekolah sebagai orang yang mempunyai wewenang di sekolah,
setelah melakukan monitoring terhadap program pengayaan Pendidikan Agama
Islam yang dilaksanakan kemudian memberikan evaluasi terhadap program
tersebut. Proses evaluasi program pengayaan biasanya disampaikan pada saat
rapat guru atau yayasan pendidikan Salman Al Farisi menyebutnya dengan
forum evaluasi guru. Forum evaluasi guru ini dilaksanakan di setiap tingkatan
107
termasuk di SMP Salman Al Farisi yang bertujuan untuk mengkaji dan
mendiskusikan berbagai persoalan seperti masalah akademik siswa, perilaku
siswa, masalah umum siswa dan kegiatan belajar mengajar. Forum evaluasi
guru ini dilakukan minimal satu kali dalam satu semester atau sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada saat evaluasi guru tersebut kepala sekolah menyampaikan penilaiannya
secara terbuka. Apabila program tersebut ada yang kurang, maka kepala
sekolah memberikan saran dan arahan agar ada perbaikan dari semua pihak
yang terkait dengan program tersebut. Dan tidak jarang pula kepala sekolah
memberikan apresiasi terhadap program yang bagus untuk terus dapat
dilanjutkan.
B. PEMBAHASAN PENELITIAN
Pendidikan agama memang sangat penting untuk dipelajari agar kita sebagai
umat manusia tahu bagaimana cara beragama itu. Manusia yang dilahirkan dalam
keadaan suci atau yang kita kenal dengan istilah fitrah, lahir ke dunia bukan
dengan tanpa alasan, akan tetapi untuk hidup beragama. Sebagaimana firman
Allah Swt. dalam QS. Al-a’rāf [7] ayat172, yaitu:
������ ��� ���� ���� ����� ������ ��� ��� �!"#$" %&'(�☺*+,�-�
%&- ./(0*���� �123� %&(56$78�� $9�:;�� %&�<�2��=�� > >�!�;?
A123�� : B?�80.�#C : D�� >�!�;!$�3 ��%!�+ �/☺E��F��;?� ?G8�� ?HI$J 0��
��E ��K���7EL
“dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
108
berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
Ayat tersebut menjelaskan bahwa dalam diri manusia sudah ada fitrah untuk
beragama. Fitrah agama yang ada dalam diri manusia itu adalah fitrah beragama
Islam. Hal tersebut didasarkan pada hadits Nabi yang diriwayatkan oleh muslim,
yang artinya: “tidaklah dilahirkan seorang anak, melainkan atas agama ini
(Islam) hingga menjelaskan akan dia lidahya.”
Dari hadits tersebut dapat diambil pengertian bahwa jika anak manusia ketika
sudah lahir ke dunia menjadi beragama lain, misalnya seperti Yahudi, Kristen,
Majusi, dan yang lainnya, maka hal itu disebabkan oleh orang tua atau
lingkungannya. Sebagaimana sabda Nabi Saw.:
يـولد على الفطرة فأبـواه يـهاودانه ويـنصرانه وميج سانه مامن مولود إال
“tidaklah dilahirkan seorang anak melainkan atas fitrah, maka orang tuanya lah yang menjadikannya beragama Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi”. (HR. Muslim) (Muhaimin, 2008: 282).
Maka dari itu pendidikan agama di sekolah khususnya Pendidikan Agama
Islam sangat penting untuk disampaikan kepada anak, agar selain mereka meiliki
pengetahuan tentang bagaimana beragama, mereka juga dapat mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar.
Terlebih untuk anak usia sekolah menengah pertama yang kita kenal sebagai
remaja, yang mana usia mereka merupakan usia transisi yakni usia peralihan dari
kanak-kanak menjadi dewasa. Sudah barang tentu pendidikan agama sangat
penting bagi mereka karena pada usia remaja ini mereka mulai memahami dan
109
dapat membedakan mana yang baik dan jelek, betul dan salah. Namun, di sisi lain
mereka juga belum memiliki cukup pengetahuan, pengalaman, dan mental dalam
menghadapi masalah yang nantinya akan mereka temui. Agar anak remaja
tersebut tidak salah jalan, maka pendidikan agama yang mumpuni akan dapat
menjadi benteng pertahanan yang kokoh yang akan melindungi mereka.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Dzakiyah Daradjat, bahwa agama
mempunyai fungsi bagi kehidupan yaitu: a) memberika bimbingan dalam hidup,
b) menolong dalam menghadapi kesukaran, dan c) menentramkan batin.
Dan sepertinya yayasan pendidikan Salman Al Farisi Bandung sadar akan hal
tersebut. Yayasan Salman Al Farisi membangun sarana pendidikan yang
berkesinambungan dari mulai play grup sampai SMP denga target optimal
pendidikannya adalah mengembalikan manusia ke fitrahnya sebagai khalīfaħ fī al-
Ᾱrḍi.
1. Perencanaan Pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al
Farisi Bandung
Perencanaan pengayaan di SMP Salman Al Farisi Bandung, menurut hemat
peneliti sudah bagus. Dilihat dari produk yang dihasilkan dari pengayaan
Pendidikan Agama Islam yang ada di SMP Salman Al Farisi Bandung tersebut,
baik secara pelaksanaan yang penulis lihat langsung di lapangan, juga input atau
pengetahuan siswa yang dihasilkan dari adanya kegiatan-kegiatan keagamaan di
SMP Salman Al Farisi tersebut.
110
Namun, secara proses perencanaannya bisa peneliti katakan masih ada
kekurangan, yaitu kurangnya perencanaan secara tertulis mengenai kegiatan-
kegiatan pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al Farisi. Padahal
menurut Purwanto (2008: 15) dalam proses perencanaan ada syarat-syarat yang
mesti diperhatikan, yaitu: a) harus berdasarkan atas tujuan yang jelas, b) bersifat
sederhana, realistis, dan praktik, c) terinci, memuat segala uraian serta
diklasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipedomani dan
dijalankan, d) Memiliki fleksibelitas sehingga mudah disesuaikan dengan
kebutuhan serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu, e) Terdapat perimbangan
antara bermacam-macam bidang yang akan digarap dengan perencanaan itu,
menurut urgensinya masing-masing, f) Diusahakan adanya penghematan tenaga,
biaya, dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana
yang tersedia dengan sebaik-baiknya, dan g) Diusahakan agar sedapat mungkin
tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.
Sepertinya perencanaan pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman
Al Farisi Bandung masih belum memenuhi syarat-syarat perencanaan yang
dikemukakan oleh purwanto tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden di SMP
salman belum mendapatkan hasil yang maksimal dari perencanaan program
pengayaan, khususnya perencanaan terhadap kegiatan kesiswaan. Karena
keterbatasan informasi tersebut, maka peneliti sulit untuk mengembangkan
penelitian mengenai perencanaan yang dibuat oleh pihak SMP Salman Al Farisi
mengenai kegiatan kesiswaan sebagai pengayaan Pendidikan Agama Islam.
111
Namun, untuk kurikulum PAI di SMP Salman Al Farisi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengayaan Pendidikan Agama Islam
di SMP Salman Al Farisi benar-benar mengacu pada pengayaan, seperti:
Tabel 4.9
Bidang Studi al-Qur`ān
KURIKULUM KEMDIKNAS KURIKULUM SMP SALMAN AL FARISI Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menerapkan Hukum bacaan ”Al” Syamsiyyaħ dan ”Al”Qomariyyaħ
1. Menjelaskan hukum bacaan bacaan ”Al” Syamsiyyaħ dan ”Al”Qomariyyaħ
2. Membedakan hukum bacaan bacaan ”Al” Syamsiyyaħ dan ”Al” Qomariyyaħ
3. Menerapkan bacaan bacaan ”Al” Syamsiyyaħ dan ”Al” Qomariyyaħ dalam bacaan surat-surat al-Qur`ān dengan benar
Membaca al-Qurān dengan lancar dan fasih, menterjemahkan arti per-kata, per-kalimat dan per-ayat, serta memahami isinya
1. Membaca dengan lancar dan fasih al-Qur`ān Surat al-Lail, al-Baqaraħ 164, Ᾱli ‘Imr ān 133-136, al-Kahfi 109-110, dan al-Taubaħ 122
2. Menterjemahkan arti per-kata dan per-kalimat al-Qur ān Surat al-Lail, al-Baqaraħ 164, Ᾱli ‘Imrān 133-136, al-Kahfi 109-110, dan Al-Taubaħ 122
3. Menjelaskan arti per-ayat serta “isi” Al-Qur`ān Surat Al-Lail, Al-Baqarah 164, Ali Imran 133-136, Al-Kahfi 109-110, dan At-Taubat 122
Menerapkan hukum bacaan nūn mati/tanwīn dan mīm mati
1. Menjelaskan hukum bacaan nūn mati/tanwīn dan mīm mati
2. Membedakan hukum bacaan nūn mati/tanwīn dan mīm mati
3. Menerapkan hukum bacaan nūn mati/tanwīn dan mīm mati dalam bacaan surat-surat al-Qur ān dengan benar.
Membaca al-Qurān dengan lancar dan fasih, menterjemahkan arti per-kata, per-kalimat dan per-ayat, serta memahami isinya
1. Membaca dengan lancar dan fasih al-Qur`ān Surat al-Syams, al-Anfāl 2-5, al-Māidaħ 90-91, dan Al-Nūr 3-5
2. Menterjemahkan arti per-kata dan per-kalimat al-Qur ān Surat al-Syams, al-Anfāl 2-5, al-Māidaħ 90-91, dan Al-Nūr 3-5
3. Menjelaskan arti per-ayat serta “isi” al-Qur`ān Surat al-Syams, al-Anfāl 2-5, al-Māidaħ 90-91,
112
dan al-Nūr 3-5 Menerapkan hukum bacaan Qalqalaħ dan Ra
1. Menjelaskan hukum bacaan Qalqalaħ dan Ra
2. Menerapkan hukum bacaan Qalqalaħ dan Ra dalam bacaan surat-surat al-Qur`ān dengan benar.
Membaca al-Qurān dengan lancar dan fasih, menterjemahkan arti per-kata, per-kalimat dan per-ayat, serta memahami isinya
1. al-Qur ān Surat al-Balad, al-Naḥl 78, al-Mu’minūn 1-11, 12-16, dan al-Ḥaj 5.
2. Terjemah al-Qurān Surat Surat al-Balad, al-Naḥl 78, al-Mu’minūn 1-11, 12-16, dan al-Ḥaj 5.
3. Tafsir al-Qurān Surat Surat Al-Balad, An-Nahl 78, Al-Mu’minun 1-11, 12-16, dan Al-Haj 5.
Menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf
1. Menjelaskan hukum bacaan mad dan waqaf
2. Menunjukkan contoh hukum bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surat-surat al-Qur`ān
3. Mempraktikkan bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surat-surat al-Qurān
Membaca al-Qurān dengan lancar dan fasih, menterjemahkan arti per-kata, per-kalimat dan per-ayat, serta memahami isinya
1. al-Qur ān Surat al-Fajr, al- Māidaħ 33-34, 38-39, dan al-Naml 15-19
2. Terjemah al-Qurān Surat al-Fajr, al-Māidaħ 33-34, 38-39, dan al-Naml 15-19
3. Tafsir al-Qurān Surat al-Fajr, al-Māidaħ 33-34, 38-39, dan An-Naml 15-19
Memahami Ajaran al-Qur ān surat Al-Tīn
1. Membaca QS al-Tīn dengan tartil
2. Menyebutkan arti QS al-Tīn 3. Menjelaskan makna QS al-Tīn
Membaca al-Qurān dengan lancar dan fasih, menterjemahkan arti per-kata, per-kalimat dan per-ayat, serta memahami isinya
1. Al-Qur`ān Surat al-Gāsyiyaħ, Ᾱli ‘Imr ān 102-105, al-Nisā’ 58-59, Luqmān 12-15, dan al-Fatḥ 28-29
2. Terjemah al-Qurān Surat al-Gāsyiyaħ, Ᾱli ‘Imrān 102-105, al-Nisā’ 58-59, Luqmān 12-15, dan Al-Fatḥ 28-29
3. Tafsir al-Qurān Surat al-Gāsyiyaħ, Ᾱli ‘Imr ān 102-105, al-Nisā’ 58-59, Luqmān 12-15, dan Al-Fatḥ 28-29
4. al-Qur ān Surat al-A’lā, al-Ṭāriq, al-Zumar 71-75 al-Nisā’ 92-93, dan al-Ḥasyr 22-24
5. Terjemah al-Qurān Surat al-A’lā, al-Ṭāriq, al-
Memahami Ajaran al-Ḥadīṡ tentang menuntut ilmu
1. Membaca ḥadīṡ tentang menuntut ilmu
2. Menyebutkan arti Ḥadīṡ tentang menuntut ilmu
3. Menjelaskan makna menuntut ilmu seperti dalam al-Ḥadīṡ
Memahami Al-Qurān surat al-Insyiraḥ
1. Menampilkan bacaan QS al-Insyiraḥ dengan tartil dan benar
113
2. Menyebutkan arti QS al-Insyiraḥ
3. Mempraktikkan perilaku dalam bekerja selalu berserah diri kepada Allah seperti dalam QS al-Insyiraḥ
Zumar 71-75, al-Nisā’ 92-93, dan al-Ḥasyr 22-24
6. Tafsir al-Qurān Surat al-A’lā, al-Ṭāriq, al-Zumar 71-75, al-Nisā’ 92-93, dan al-Ḥasyr 22-24
Memahami Ajaran al – Ḥadīṡ tentang kebersihan
1. Membaca Ḥadīṡ tentang kebersihan
2. Menyebutkan arti Ḥadīṡ tentang kebersihan
3. Menampilkan perilaku bersih seperti dalam Ḥadīṡ
Dari tabel di atas, dapat kita lihat bagaimana perbandingan antara kurikulum SMP Salman Al Farisi dengan kurikulum Kemdiknas
untuk bidang studi al-Qur`ān. Kurikulum Salman Al Farisi tidak hanya menekankan pada pemahaman tajwidnya saja, akan tetapi
juga memiliki cakupan yang sangat luas dalam kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa di SMP Salman Al Farisi ini. Siswa
di SMP Salman dituntut untuk dapat membaca dengan lancar dan fasih serta dapat menerjemahkan arti perkata dan menjelaskan
perayat dari mulai kelas VII dengan cakupan surat yang lebih banyak dan luas, seperti surat al-Baqaraħ, Ᾱli ‘Imr ān, al-Kahfi, dll.
Sementara apabila melihat kurikulum Kemdiknas, siswa dapat menjelaskan atau menafsirkan ayat itu dimulai pada kelas IX, itu pun
pada surat al-Tīn dan al-Insyirāħ.
114
Selanjutnya adalah pengayaan Pendidikan Agama Islam dalam pengembangan kurikulum untuk bidang studi Aqidah/Tauhid,
seperti:
Tabel 4.10
Bidang studi Aqidah/Tauhid
KURIKULUM KEMDIKNAS KURIKULUM SMP SALMAN AL FARISI Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt melalui pemahaman sifat-sifatNya
1. Membaca ayat-ayat Al-Qur ān yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah
2. Menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur`ān yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah SWT
3. Menunjukkan tanda-tanda adanya Allah SWT
4. Menampilkan perilaku sebagai cermin keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT
Beriman kepada Allah, menghayati sifat-sifatnya dan Menyebutkan Asma’ al-Ḥusnā dengan perasaan takut dan penuh harap
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt. berikut: M al-Ḥafīẓ: Yang Maha Pemelihara M al-Muqīt: Yang Maha Pemelihara (Yang
Memberi Makanan) M al-Ḥasīb: Yang Maha Mencukupi/Yang
Maha Membuat Perhitungan M Allah sebagai al-Ḥafīẓ yakni Yang
Maha Pemelihara M Allah sebagai al-Ḥafīẓ Yang Maha M Pemelihara (Yang Memberi Makanan) M Allah sebagai al-Ḥafīẓ Yang Maha
Mencukupi (al-Hasīb) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Jalīl: Yang Maha Luhur/Yang Memiliki
Keagungan M al-karīm: Yang Maha Mulia
115
M Allah sebagai al-Jalīl yakni Yang Maha Luhur/Yang Memiliki Keagungan
M Allah sebagai al-Jalīl Yang Maha Mulia (al-Karīm)
M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Raqīb: Yang Maha Mengawasi M al-Mujīb:Yang Maha Memperke
kenankan /Mengabulkan M Allah sebagai al-Raqīb yakni Yang
Maha Mengawasi M Allah sebagai al-Raqīb Yang Maha
Memperkenankan (al-Mujīb) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Memahami Asma’ al Ḥusnā
1. Menyebutkan arti ayat-ayat al-Qur ān yang berkaitan dengan 10 Asma’ al Ḥusnā
2. Mengamalkan isi kandungan 10 Asma’ al Ḥusnā
Menyebutkan makna asma-asma Allah wt berikut: M al-Wāsi': Yang Maha Luas M al-Ḥakīm: Yang Maha Bijaksana M Allah sebagai al-Wāsi 'yakni Yang
Maha Luas M Allah sebagai al-Wāsi' Yang Maha
Bijaksana M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Wadūd : Yang Maha Mencintai-
Mengasihi.Yang Maha Dicintai
116
M al-Majīd: Yang Maha Mulia M Allah sebagai al-Wadūd yakni Yang
Maha Mencintai-Mengasihi/Yang Maha Dicintai M Allah sebagai al-Wadūd Yang Maha
Mulia (al-Majīd) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Bā’i ṡ: Yang Maha Membangkitkan M al-Syahīd: Yang Maha
Menyaksikan/Disaksikan M Allah sebagai al-Bā’i ṡ yakni Yang Maha
Membangkitkan M Allah sebagai al-Bā’i ṡ Yang Maha
Menyaksikan/Disaksikan (al-Syahīd) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Meningkatkan keimanan kepada Malaikat
1. Menjelaskan arti beriman kepada Malaikat
2. Menjelaskan tugas-tugas Malaikat
M Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Ḥaq: Yang Maha Pasti/Benar M al-Wakīl: Yang Maha Mewakili/Pemelihara M Allah sebagai al-Ḥaq yakni Yang
Maha Pasti/Benar M Allah sebagai al-Ḥaq Yang Maha
Mewakili/Pemelihara (al-Wakīl) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut:
117
M al-Qawiyy: Yang Maha Kuat M al-Matīn: Yang Maha Kokoh M Allah sebagai al-Qawiyy yakni Yang Maha
Kuat M Allah sebagai al-Qawiyy Yang Maha
Kokoh (al-Matīn) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut M al-Waliyy: Yang Maha Melindungi M al-Hamīd: Yang Maha terpuji M al-Muḥṣī: Yang Maha Menghitung M Allah sebagai al-Waliyy yakni Yang
Maha Melindungi M Allah sebagai al-Waliyy Yang Maha terpuji
(al-Hamīd) M Allah sebagai al-Waliyy Yang Maha
Menghitung (al-Muḥṣī) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah
1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Kitab-kitab Allah
2. Menyebutkan nama Kitab-kitab Allah Swt. yang di turunkan kepada para Rasul
3. Menampilkan sikap mencintai al-Qurān sebagai Kitab Allah
Beriman kepada Allah, menghayati sifat-sifatnya dan Menyebutkan Asma’ al Ḥusnā dengan perasaan takut dan penuh harap
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Mubdi'u: Yang Maha Memulai M al-Mu'īd: Yang Maha Mengembalikan M Allah sebagai al-Mubdi'u yakni Yang Maha
Memulai M Allah sebagai al-Mubdi'u Yang
Maha Mengembalikan M Implikasi sifat tersebut dalam
118
kehidupan Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Muḥyi: Yang Maha Menghidupkan M al-Mumīt: Yang Maha Mematikan M Allah sebagai al-Muḥyi yakni Yang
Maha Menghidupkan M Allah sebagai al-Muḥyi Yang Maha
Mematikan (al-Mumīt) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Ḥayy: Yang Maha Hidup M al-Qayyūm : Yang Maha Berdiri
Sendiri/Yang Memenuhi Kebutuhan Makhluk M Allah sebagai al-Ḥayy yakni Yang
Maha Hidup M Allah sebagai al-Ḥayy Yang Maha Berdiri
Sendiri/Yang Memenuhi Kebutuhan M Makhluk (al-Qayyūm) M Allah sebagai al-Ḥayy Yang Maha
Menemukan (al-Wājid) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut:
M al-Mājid: Yang Maha Mulia M al-Wāhid: Yang Maha Esa/Tunggal
119
M al-Aḥad: Yang Maha Tunggal M Allah sebagai al-Mājid yakni Yang
Maha Mulia M Allah sebagai al-Mājid Yang Maha
Esa/Tunggal (al-Wāhid) M Allah sebagai al-Mājid Yang Maha Tunggal
(al-Aḥad) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Ṣamad : Yang Maha Dibutuhkan M al-Qādir: Yang Maha Kuasa M al-Muqtadir: Yang Maha Kuasa M Allah sebagai al-Ṣamad yakni
Yang Maha dibutuhkan M Allah sebagai al-Ṣamad Yang Maha Kuasa
(al-Qādir) M Allah sebagai al-Ṣamad Yang Maha Kuasa
(al-Muqtadir) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah
1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Rasul Allah
2. Menyebutkan nama dan sifat-sifat Rasul Allah
3. Meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Muqaddim: Yang Mendahulukan M al-Muakhkhir: Yang Mengakhirkan M al-Awwal: Yang Pertama M al-Ᾱkhir: Yang Terakhir M Allah sebagai al-Muqaddim yakni
Yang Mendahulukan
120
M Allah sebagai al-Muqaddim Yang Mengakhirkan (al-Muakhkhir) M Allah sebagai al-Muqaddim Yang Pertama
(al-Awwal) M Allah sebagai al-Muqaddim Yang
Terakhir (al-Ᾱkhir) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Ẓāhir: Yang Maha Nyata M al-Bāṭin: Yang Maha tersembunyi M Allah sebagai al-Ẓāhir yakni Yang Maha
Nyata M Allah sebagai al-Ẓāhir Yang Maha
tersembunyi (al-Bāṭin) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Wālī: Yang Maha Memerintah M al-Muta’ālī: Yang Maha Tinggi M Allah sebagai (al-Wālī yakni Yang Maha
Memerintah) M Allah sebagai al-Wālī al-Ẓāhir Yang Maha
Tinggi Yang Maha Tinggi (al-Muta’ālī) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Barr: Yang Maha Dermawan
121
M al-Tawwāb: Yang Maha Penerima Tubat M al-Muntaqim: Yang Maha Pengancam M Allah sebagai al-Barr yakni Yang
Maha Dermawan M Allah sebagai al-Barr Yang Maha Penerima
Tobat (al-Tawwāb) M Allah sebagai al-Barr Yang Maha
Pengancam (al-Barr) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir
1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Hari Akhir
2. Menyebutkan ayat al-Qur`ān yang berkaitan dengan hari Akhir
3. Menceritakan proses kejadian kiamat sugra dan kubra seperti terkandung dalam al-Qurān dan Al-Ḥadīṡ
Beriman kepada Allah, menghayati sifat-sifatnya dan Menyebutkan Asma’ al-Ḥusnā dengan perasaan takut dan penuh harap
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-'Afuww: Yang Maha Pemaaf M al-Ra ūf: Yang Maha Pelimpah Kasih M Allah sebagai al-'Afuww yakni Yang
Maha Pemaaf M Allah sebagai al-'Afuww Yang Maha
Pelimpah Kasih (al-Ra ūf) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M Mālik al-mulk: Pemilik Kerajaan M Żū al-jalāli Wa al-Ikrām: Pemilik
Keluhuran dan Kemurahan M Allah sebagai Mālik al-mulk yakni
Pemilik Kerajaan M Allah sebagai Mālik al-mulk Pemilik
Keluhuran dan Kemurahan (Żu al-jalāli Wa al-Ikrām)
122
M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Muqsith: Yang Maha Adil M al-Jami': Yang Maha Penghimpun M Allah sebagai al-Muqsith yakni
Yang Maha Adil M Allah sebagai al-Muqsith Yang Maha
Penghimpun (al-Jami') M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Ganiyy: Yang Maha Kaya M al-Mugniyy: Yang Maha Pemberi Kekayaan M Allah sebagai al-Ganiyy yakni Yang
Maha Kaya M Allah sebagai al-Ganiyy Yang Maha
Pemberi Kekayaan (al-Mugniyy) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Meningkatkan keimanan kepada Qaḍā dan Qadar
1. Menyebutkan ciri-ciri beriman kepada qaḍā dan qadar
2. Menjelaskan hubungan antara qaḍā dan qadar
3. Menyebutkan contoh-contoh qaḍā dan qadar dalam kehidupan sehari-hari
4. Menyebutkan ayat-ayat al-
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Māni': Yang Maha Mencegah M al-Dār al-Nāfi' : Yang Memberi Derita,
Memberi Manfaat M Allah sebagai al-Māni' Yang Maha
Mencegah M Allah sebagai al-Māni' Yang Memberi
Derita, Memberi Manfaat (al-Dār al-Nāfi')
123
Qur ān yang berkaitan dengan qaḍā dan qadar.
M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Nūr: Yang Maha Pemberi/Pemilik
Cahaya M al-Hādī: Yang Maha Pemberi Petunjuk (al-
Hādī) M Allah sebagai al-Nūr yakni Yang
Maha Pemberi/Pemilik Cahaya M Allah sebagai al-Nūr Yang Maha Pemberi
Petunjuk M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Badii': Pencipta Pertama M al-Baaqiy: Yang Maha Kekal M Allah sebagai al-Badii' yakni
Pencipta Pertama M Allah sebagai Yang Maha Kekal (al-
Baaqiy) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Menyebutkan makna asma-asma Allah Swt berikut: M al-Wāriṡ: Yang Maha Mewarisi M al-Rasyīd: Yang Maha Tepat TindakanNya M al-Ṣabūr: Yang Maha Penyabar M Allah sebagai al-Wārīṡ yakni Yang
Maha Mewarisi
124
M Allah sebagai al-Wārīṡ Yang Maha Tepat TindakanNya (al-Rasyīd) M Allah sebagai al-Wārīṡ Yang Maha
Penyabar (al-Ṣabūr) M Implikasi sifat tersebut dalam kehidupan
Dalam pembelajaran aqidah/tauhid, kurikulum PAI di SMP Salman Al Farisi lebih mendalami pada makna Asma’ al-Ḥusnā. Pada
tiap level kelas materi yang diajarkan menitik beratkan pada pemahaman Asma’ al-Ḥusnā sebagai sarana dan materi dalam
mengimani Allah Swt. dengan segala keagungan-Nya. Beda halnya dengan kurikulum PAI Kemdiknas, yang memuat pemahaman
tentang Asma’ al-Ḥusnā hanya di kelas VII selebihnya materi yang diberikan adalah bagaimana beriman kepada para Rasul, Kitab-
kitab, Qaḍā dan qadar.
Selanjutnya adalah pengayaan Pendidikan Agama Islam dengan cara pengembangan kurikulum PAI pada bidang studi akhlak,
adalah:
Tabel 4.11
Bidang Studi Akhlak
KURIKULUM KEMDIKNAS KURIKULUM SMP SALMAN AL FARISI Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Membiasakan perilaku terpuji
1. Menjelaskan pengertian tawāḍu’, ṭā’aħ, qanā’aħ dan sabar
Terbiasa berperilaku dengan sifat-sifat terpuji, serta terbiasa
- Menunjukkan ciri-ciri menepati janji N Membiasakan menepati janji N Mengucapkan “insya Allah” bila
125
2. Menampilkan contoh-contoh perilaku tawāḍu’, ṭā’aħ, qanā’aħ dan sabar
3. Membiasakan perilaku tawadhu, ṭā’aħ, qanā’aħ dan sabar
bertatakrama
membuat janji N Hati-hati mengucapkan janji N Minta maaf apabila tidak dapat
memenuhi janji - Menunjukkan Sikap Ramah, di antaranya N Berkata dengan sopan N Menjawab dengan baik bila ditegur N Muka ceria dan tersenyum bila bergaul
- Menunjukkan ciri-ciri orang yang suka berterima kasih N Mengucapkan Terima kasih N Mendoakan (mengucapkan
jazākumullāhu….) pada orang yang berbaik
N Bermuka senang apabila dibantu - Menjelaskan arti Tanggungjawab dan - Menunjukkan sifat-sifat bertanggungjawab N Melaksanakan tugas dengan baik N Siap diminta Pertanggungjawaban
- Mengakui bila ada Kesalahan Membiasakan perilaku terpuji
1. Menjelaskan arti kerja keras, tekun, ulet dan teliti
2. Menampilkan contoh perilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
3. Membiasakan perilaku kerja keras, ulet, tekun dan teliti
- Menunjukkan rasa kasih sayang kepada sesama, seperti N Akrab dalam Bergaul N Saling memberi sesama teman N Menjauhi permusuhan N Mau dimintai bantuan N Menjelaskan nilai guna dari tolong-
126
menolong N Menjelaskan perbedaan antara tolong
menolong dalam kebaikan dan tolong-menolong dalam keburukan dan
N Menunjukkan sifat suka menolong dalam kebaikan
N Menjelaskan arti dari kejujuran N Menyebutkan kerugian dari tindakan
yang tidak jujur N Menunjukkan ciri-ciri sifat jujur N Menjelaskan arti musyawarah N Menyebutkan keuntungan-keuntungan
musyaqarah N Menunjukkan kemauan bermusyawarah
Membiasakan perilaku terpuji
1. Menjelaskan pengertian zuhud dan tawakkal
2. Menampilkan contoh perilaku zuhud dan tawakkal
3. Membiasakan perilaku zuhud dan tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.
Terbiasa menghindari perilaku yang kontraproduktif
N Menjelaskan kerugian dari ingkar janji N Berusaha untuk tidak mengingkari janji,
dengan menunjukkan ciri-ciri N Memenuhi apa yang sudah dijanjikan N Membatalkan perjanjian dengan
persetujuan N Meminta maaf apabila janji tidak ditepati
Menghindari perilaku tercela
1. Menjelaskan pengertian anāniyyaħ, gaḍab, ḥasad, gibah dan namīmaħ
2. Menyebutkan contoh - contoh perilaku anāniyyaħ, gaḍab b,
Menyebutkan ciri-ciri perilaku ẓālim N Menjelaskan kerugian orang yang suka
berlaku ẓālim N Menghindari tindakan ẓālim, dengan
menunjukkan tindakan-tindakan
127
ḥasad, gibah dan namīmaħ 3. Menghindari perilaku
anāniyyaħ, gaḍab, ḥasad, gibah dan namīmaħ dalam kehidupan sehari-hari.
N Tidak melakukan fitnah N Tidak menuduh N Tidak adil dalam memimpin N Menyebutkan ciri-ciri orang bakhil dan
kikir N Menjelaskan keburukan orang kikir dan
bakhil N Menjauhi sifat kikir dan bakhil
- Menjelaskan larangan Islam tentang kesombongan
- Menyebutkan ciri-ciri orang sombong - Menghindari perilaku sombong di hadapan
teman-teman Membiasakan perilaku terpuji
1. Menjelaskan adab makan dan minum
2. Menampilkan contoh adab makan dan minum
3. Memperaktekkan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan Tak Peduli sebagai sifat yang buruk dan kerugian yang ditimbulkannya
- Menjauhi ciri-ciri sifat tak acuh, seperti N Membuang sampah sembarangan N Tidak memperhatikan peringatan
Menghindari Perilaku tercela
1. Menjelaskan pengertian perilaku dendam dan munafik
2. Menjelaskan ciri-ciri pendendam dan munafik
3. Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan tindak tidak bertanggung jawab sebagai sifat yang buruk
- Menyebutkan ciri-ciri orang yang tak bertanggungjawab
- Menjauhi tindakan yang menunjukkan pada sikap tidak bertanggungjawab, seperti
- Mengabaikan tugas dan pekerjaan rumah - Tidak mengganti kerugian akibat
128
perbuatannya - Menjelaskan bahwa berbohong dilarang
oleh Islam - Menjelaskan akibat buruk dari berbohong - Menghindarkan diri dari berkata bohong - Menjelaskan keburukan dari memaksakan
kehendak - Menghindarkan diri dari memaksakan
kehendak Membiasakan perilaku terpuji
1. Menjelaskan pengertian qanā’aħ dan tasamuh
2. Menampilkan contoh perilaku qanā’aħ dan tasamuh
3. Membiasakan perilaku qanā’aħ dan tasamuh dalam kehidupan sehari-hari.
Memiliki ciri-ciri kepribadian muslim /muslimah
- Menjelaskan pengertian istiqāmaħ - Menyebutkan ciri-ciri istiqāmaħ - Menunjukkan tindakan yang merupakan
sikap istiqāmaħ - Menjelaskan pengertian Qanā`aħ - Menyebutkan ciri-ciri Qanā`aħ - Menunjukkan tindakan yang merupakan
sikap Qanā`aħ - Menjelaskan pengertian `Iffaħ - Menyebutkan ciri-ciri Iffaħ - Menunjukkan tindakan yang merupakan
sikap Iffaħ - Menjelaskan pengertian Zuhud - Menyebutkan ciri-ciri Zuhud - Menunjukkan tindakan yang merupakan
sikap Zuhud - Menjelaskan pengertian Wara’ - Menyebutkan ciri-ciri Wara’ - Menunjukkan tindakan yang merupakan
129
sikap Wara - Menjelaskan pengertian Syaja`ah - Menyebutkan ciri-ciri Syaja`ah - Menunjukkan tindakan yang merupakan
sikap Syaja`ah Menghindari perilaku tercela
1. Menyebutkan pengertian takabbur
2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku takabbur
3. Menghindari perilaku takabbur dalam kehidupan sehari-hari
Terbiasa dengan berbagai Kepada Allah SWT.
- Menjelaskan alasan mempelajari Al-Qur`ān sebagai akhlak kepada Allah
- Menjelaskan cakupandan lingkup mempelajari Al-Qurān
- Menunjukkan kemauan untuk mempelajari Al-Qur`ān
- Menjelaskan arti perintah dan larangan Allah
- Menjelaskan maksud dari perintah dan larangan Allah
- Menunjukkan kesiapan untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah
- Menjelaskan arti khusyu` dalam ibadah sebagai akhlak kepada Allah
- Menyebutkan cirri-ciri khusyu dalam beribadah
- Menunjukkan khusyu` dalam melaksanakan ibadah
- Menjelaskan arti syukur nikmat sebagai akhlak kepada Allah
- Menyebutkan beberapa tanda mensyukuri nikmat
- Menunjukkan tindakan syukur nikmat
130
Pengembangan kurikulum PAI pada bidang studi akhlak di SMP Salman Al Farisi dengan kurikulum Kemdiknas, sama-sama
menuntut siswa agar dapat membiasakan perilaku terpuji dan menghindari perilaku tercela. Namun ada perbedaan yang mencolok
antara keduanya, yang mana kurikulum Salman lebih detail dan menyeluruh dimulai dari hal-hal kecil yang biasa dilakukan sehari-
hari seperti berterima kasih, ramah, menepati janji, dan juga memiliki sifap kasih sayang. Untuk standar kompetensi dalam
menghindari perilaku tercela, SMP Salman lebih lengkap dibanding dengan yang ditetapkan kurikulum Kemdiknas. Sangat mencolok
sekali perbedaan kurikulum yang disusun oleh Salman dengan kurikulum yang disusun kemdiknas. Hal tersebut mengisyaratkan
adanya pengayaan dari kurikulum salman terhadap Pendidikan Agama Islam.
Selanjutnya adalah pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman pada bidang studi fiqh atau ibadah, yaitu:
Tabel 4.12
Bidang Studi Fiqh
KURIKULUM KEMKEMDIKNAS KURIKULUM SMP SALMAN AL FARI SI Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami ketentuan-ketentuan ṭāharaħ (bersuci)
1. Menjelaskan ketentuan –ketentuan mandi wajib
2. Menjelaskan perbedaan hadas dan najis
Menghindari makanan dan minuman yang haram dan syubhat
Mengenal makanan dan minuman kontemporer yang haram dan syubhat, antara lain: N Menyebutkan bahaya makanan dan
131
minuman yang haram dan syubhat bagi pertumbuhan jasmani dan ruhani
N Menyebutkan segala yang haram adalah berbahaya bagi pertumbuhan jasmani, ruhani, dan perilaku
N Menyebutkan alasan Islam mengharamkan babi dan bangkai (juga segala jenis makanan yang mirip babi dan bangkai) karena buruk (jijik, berpenyakit, terkena virus perilaku babi seperti tidak cemburuan, dll)
N Menyebutkan alasan Islam mengharamkan khamar karena mengandung zat adiktif (ketagihan), berbahaya bagi otak dan kejernihan berpikir
N Menyebutkan bahaya narkoba bagi fisik, otak, mentalitas, dan ruhani
N Menyebutkan bahaya rokok, antara lain mengandung zat adiktif dan bisa mengantarkan mengisap zat-zat adiktif lainnya yang lebih berbahaya (narkoba)
N Menghindari segala makanan dan minuman yang asing, baik jenisnya ataupun hukum halal-haramnya
Memahami tatacara shalat
1. Menjelaskan ketentuan –ketentuan shalat wajib
2. Mempraktikkan shalat wajib
Mengenal pengelolaan dan ibadah harta dalam Islam
Mengenal cara-cara dan mau mencari harta secara halal serta menghindari cara yang haram, antara lain:
132
N Menyebutkan jenis-jenis usaha yang halal (bisnisman yang jujur, dokter, arsitek, PNS, pegawai swasta, guru dan dosen, dll)
N Menyebutkan jenis-jenis usaha yang haram (bisnisman yang licik, jual-beli barang-barang haram, menjual paksa, rentenir, korupsi, me-make up harga, dll)
N Keuntungan duniawi dan terutama ukhrawi dari usaha yang halal
N Kerugian duniawi dan terutama ukhrawi dari usaha yang haram
Memahami tatacara shalat jamā’ah dan munfarid (sendiri)
1. Menjelaskan pengertian shalat jamā’ah dan munfarid
2. Memperaktikkan shalat jamā’ah dan shalat munfarid
Mengenal hukum Islam Mengenal dosa dan hukuman bagi pencuri, antara lain: N Menyebutkan jenis-jenis pencurian klasik
(mencuri harta milik seseorang, dll) N Menyebutkan jenis-jenis pencurian
modern (korupsi, dll) N Hukum potong tangan bagi pencuri
tertentu N Alasan hukuman potong tangan bagi
pencuri tertentu N Menyebutkan standar pencuri yang perlu
dipotong tangan N Dosa pencurian N Menghindari pencurian klasik dan modern
Memahami tatacara shalat Jum’at
1. Menjelaskan ketentuan – ketentuan shalat jum’at
2. Mempraktekkan shalat jum’at
Terampil mengurus jenazah dan berdo`a untuk keselamatan
Mendemonstrasikan cara-cara mengurus jenazah, antara lain: N Menyebutkan cara mengenal ciri-ciri orang
133
Memahami tatacara shalat jama’ dan qaṣar
1. Menjelaskan shalat jama’ dan qaṣar
2. Mempraktekkan shalat jama’ dan qaṣar
orang yang telah wafat yang baru meninggal dunia N Memejamkan mata orang yang baru
meninggal dunia N Praktek memandikan jenazah N Praktek mengkafani jenazah N Praktek shalat jenazah untuk mayat laki-
laki atau perempuan N Praktek berdo`a untuk jenazah N Praktek membawa jenazah ke kuburan N Praktek meletakkan jenazah dalam kuburan
Mengenal tatacara shalat sunnat
1. Menjelaskan ketentuan shalat sunnat rawatib
2. Memperaktikkan shalat sunnat rawatib
Menjaga kesucian diri Menyebutkan dan berusaha menjaga pandangan dan aurat, antara lain: N Menyebutkan batas minimal aurat laki-laki
dan perempuan N Menyebutkan perlunya Islam memiliki
identitas berpakaian N Menyebutkan hijab sebagai identitas
pakaian muslimah N Berpakaian yang menutup aurat N Menyebutkan perlunya menjaga
pandangan dari adegan dan tontotan yang memperlihatkan aurat, jorok dan mengumbar syahwat
N Menunjukkan kebencian terhadap adegan-adegan atau film-film yang mempertontonkan aurat wanita
Memahami macam-macam sujud
1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan
Menyebutkan dan berusaha menjaga diri dari perbuatan yang mendekati zina, antara lain:
134
sujud tilāwaħ 2. Menjelaskan tatacara sujud
syukur, sujud sahwi, dan sujud tilāwaħ
3. Memperaktikkan sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilāwaħ
N Menyebutkan keharusan membatasi pergaulan dengan lain jenis
N Menyebutkan bahwa Islam hanya membenarkan laki-laki berdekatan dengan perempuan setelah menikah
N Menyebutkan dalil larangan mendekati zina (terlebih-lebih lagi berzina)
N Menyebutkan bahwa berdua-duaan laki-laki dengan perempuan di tempat yang tidak diketahui oleh kenalan termasuk mendekati zina yang dilarang oleh Islam (misal ke toko, di taman, dll)
N Menyebutkan, kalaupun terpaksa harus bersama, jumlah laki-laki dan perempuan harus ganjil atau banyak
N Menunjukkan kebencian terhadap orang-orang yang bebas bergaul laki-laki dengan perempuan
Memahami tatacara puasa
1. Menjelaskan ketentuan puasa wajib
2. Memperaktekkan puasa wajib 3. Menjelaskan ketentuan puasa
sunnah Senin – Kamis, Syawāl, dan Arāfaħ
4. Memperaktikkan puasa sunnah Senin – Kamis, Syawāl, dan `Arāfaħ
Mengenal hukum Islam Menyebutkan dosa dan hukuman bagi pezina, antara lain: N Menyebutkan bahwa berzina sebagai dosa
besar dalam Islam N Menyebutkan bahaya-bahaya duniawi dan
ukhrawi dari zina N Menyebutkan hukuman Islam bagi pezina N Menyebutkan usaha-usaha menghindari
zina (menjaga aurat, menjaga pandangan, menjaga pergaulan, minta idzin menikah Memahami zakat 1. Menjelaskan pengertian zakat
135
fitrah dan zakat mal 2. Membedakan antara zakat
fitrah dan zakat mal 3. Menjelaskan orang yang
berhak menerima zakat fitrah dan zakat mal
4. Memperaktikkan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal
ke orang tua jika sudah berani berdua-duaan, dll)
N Menunjukkan perilaku menjaga kesucian diri
Memahami hukum Islam tentang hewan sebagai sumber bahan makanan
1. Menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal dan haram dimakan
2. Menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan.
Memahami hukum Islam tentang penyembelihan hewan
1. Menjelaskan tatacara penyembelihan hewan
2. Menjelaskan ketentuan aqiqah dan qurban
3. Memperagakan cara penyembelihan hewan aqiqah dan hewan qurban
Mengenal khilafiah dalam Islam dan toleran terhadap keyakinan berbeda
Mengenal perbedaan ubudiyah dalam Islam, antara lain: N Menyebutkan adanya beberapa perbedaan
cara beribadah dalam Islam, sebagai kekayaan ubudiyah dalam Islam
N Menyebutkan adanya perbedaan shalat shubuh (pakai qunut dan tidak pakai qunut)
N Menyebutkan argumentasi yang mensunnahkan qunut shubuh
N Menyebutkan argumentasi yang membid`ahkan qunut shubuh
N Menyebutkan adanya perbedaan shalat tarawih (11 rakaat dan 23 rakaat)
136
N Menyebutkan argumentasi yang membenarkan 11 rakaat
N Menyebutkan argumentasi yang membenarkan 23 rakaat
N Menunjukkan sikap toleran terhadap paham yang berbeda
Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah
1. Menyebutkan pengertian dan ketentuan haji dan umrah
2. Memperagakan pelaksanaan ibadah haji dan umrah
Mengenal khilafiah dalam Islam dan toleran terhadap keyakinan berbeda
Mengenal tahlil kematian, antara lain: N Menyebutkan adanya kepercayaan
sebagian kaum muslimin yang meyakini perlunya mengirim hadiah pahala bagi orang yang telah wafat
N Menyebutkan urut-urutan tahlilan untuk mengirim hadiah pahala pada orang yang mempercayainya
N Menyebutkan argumentasi pihak yang membenarkan tahlilan
N Menyebutkan argumentasi pihak yang menyalahkan tahlilan
N Menunjukkan sikap toleran terhadap paham yang berbeda
Menjaga kesucian diri Menyebutkan perlunya menjaga kesucian diri dengan menikah dan berkeluarga, antara lain: N Menyebutkan bahwa menikah dan
berkeluarga sebagai sunnah Nabi N Menyebutkan bahwa Islam mempermudah
pernikahan, hanya budaya yang mempersulitnya (harus pesta, dll)
N Menyebutkan kriteria ideal pasangan
137
untuk calon istri/suami (taat beragama, punya penghasilan yang halal dan mencukupi, turunan orang yang baik-baik, cantik/ganteng, dll)
N Menyebutkan kriteria minimal pasangan yang akan membawa keselamatan dunia akhirat, yakni taat beragama
N Menyebutkan alasan Islam menetapkan kriteria minimal taat beragama
N Menyebutkan alasan Islam melarang memilih pasangan yang tidak taat beragama
Memahami tatacara berbagai shalat sunnah
1. Menyebutkan pengertian dan ketentuan sholat sunnat berjamaah dan munfarid
2. Menyebutkan contoh shalat sunnat berjamaah dan munfarid
3. Mempraktikkan shalat sunnat berjamaah dan munfarid dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenal hukum Islam Menyebutkan system waris dalam Islam, antara lain: N Menyebutkan bahwa harta waris dari
orang tua bisa berupa harta peninggalan ataupun utang
N Menyebutkan bahwa harta waris dibagikan setelah dibayarkan terlebih dahulu biaya kematian, utang-utang, dan infaq-infaq yang direncanakan orang tua
N Menyebutkan bahwa jika orang tua meninggalkan utang, semua anaknya (terutama yang mampu) berkewajiban membayarkannya
N Menyebutkan dalil tentang waris N Menyebutkan alasan Islam memberikan
hak waris bagi laki-laki adalah dua lipat
138
dari hak waris perempuan N Menyebutkan adanya hak kerabat dari
harta warisan, baik ashabah ataupun berupa shadaqah
N Menyebutkan perlunya mengundang Ulama untuk membagikan harta waris secara benar
Menyebutkan qishash sebagai hukum Islam bagi pembunuhan, antara lain: N Menyebutkan dalil qishash N Menyebutkan alasan Islam
memberlakukan qishash N Kriteria pembunuh yang diwajibkan
qishash N Menyebutkan diat bagi pembunuh yang
dimaafkan N Menyebutkan alasan diat
Pada bidang studi fiqh atau ibadah ini, SMP Salman menyusun kurikulum yang berbeda dengan apa yang dibuat oleh Kemdiknas.
Pada kurikulum Kemdiknas memuat tentang apa dan bagaimana cara bersuci, sholat, puasa, zakat, dan juga tentang hukum hewan
yang halal dan haram. Maka di SMP Salman Al Farisi disusun kurikulum yang lebih luas lagi yaitu mengenai fiqh kontemporer,
bagaimana hukum Islam tentang bayi tabung, pengurusan jenazah, menjaga kesucian diri (pergaulan), dan bagaimana hukum dari
139
berzina dsb. Kompetensi dasar yang dituntut oleh SMP Salman Al Farisi untuk siswanya dari bidang studi ini mengajarkan hal-hal
yang tidak biasa diberikan pada siswa tingkat SMP.
Yang terakhir adalah pengayaan Pendidikan Agama Islam dengan cara pengembangan kurikulum PAI di SMP Salman Al Farisi
pada bidang studi tarikh, yaitu:
Tabel 4.13
Bidang Studi Tarikh
KURIKULUM KEMKEMDIKNAS KURIKULUM SMP SALMAN AL FARI SI Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW
1. Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad SAW
2. Menjelaskan misi nabi Muhammad untuk semua manusia dan bangsa
Bercerita dengan rasa kagum dan berkeinginan menteladani akhlak mulia Muhammad Rasulullah
Menceritakan kembali secara singkat peristiwa sukses bisnis Muhammad Rasulullah, menyangkut: N Akhlak menjadi alasan Khadijah untuk
mempercayakan bisnis kepada Muhammad Rasulullah
N Kemuliaan akhlak Muhammad menjadi daya tarik penduduk Syam untuk berbelanja
N Kekaguman Khadijah atas laporan Maisarah tentang kemuliaan akhlak dan sukses bisnis Muhammad
Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW
1. Menjelaskan misi Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak,
Bercerita dengan rasa kagum dan ingin menteladani keluarga
Menceritakan kembali secara singkat peristiwa pernikahan Muhammad Rasulullah dengan Siti Khadijah, menyangkut:
140
membangun manusia mulia dan bermanfaat
2. Menjelaskan misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
3. Meneladani perjuangan Nabi dan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah
dan istri Nabi Muhammad Saw.
N Kepribadian Khadijah sebelum menikah N Muhammad Rasulullah adalah calon
suami idaman Khadijah, karena kemuliaan akhlaknya
N Usia pernikahan Muhammad dengan Khadijah
N Putra-putri Muhammad Rasulullah dan Khadijah
Menceritakan kembali secara singkat peristiwa pernikahan Muhammad Rasulullah dengan Siti Khadijah, menyangkut: N Kepribadian Khadijah sebelum menikah N Muhammad Rasulullah adalah calon
suami idaman Khadijah, karena kemuliaan akhlaknya
N Usia pernikahan Muhammad dengan Khadijah
N Putra-putri Muhammad Rasulullah dan Khadijah
Bercerita dengan rasa kagum dan berkeinginan menteladani akhlak mulia Muhammad Rasulullah
Menceritakan kembali secara singkat peristiwa penganugerahan gelar Al-Amin bagi Muhammad Rasulullah, menyangkut: N Konflik suku memperubutkan peletakan
“hajar aswād” N Muhammad dipilih sebagai juru damai N Tindakan Muhammad yang memuaskan
seluruh suku yang bertikai N Penganugerahan gelar al-Amīn
141
Bercerita dengan rasa kagum dan gembira diangkatnya Muhammad sebagai Nabi dan Rasul
Menceritakan kembali secara singkat: N Kebobrokan akhlak bangsa-bangsa di
seluruh dunia N Penyimpangan agama di seluruh dunia N Pentingnya kedatangan Nabi untuk
memperbaiki akhlak dan agama Menceritakan kembali perjuangan Nabi selama 13 tahun di Makkah, mencakup: N Da`wah Nabi menda`wahi suku Quraisy
dan kabilah-kabilah di sekitar Makkah N Da`wah Nabi kepada para peziarah haji
dari berbagai kabilah N Konsentrasi Nabi menda`wahi orang-
orang Yasrib (Madinah) yang membuahkan hasil berdirinya Negara Madinah, setelah hijrahnya Nabi dan kaum Muhajirin
N Madinah sangat strategis sebagai ibukota Islam saat itu
Bercerita dengan penuh rasa takut dan harap dari misi amar ma`rūf nahyi munkar dan jihad Nabi Saw di Madinah
Menceritakan kembali secara singkat usaha Nabi membangun masyarakat plural Madinah, yaitu: N Nabi mengajak kaum Yahudi dan
penduduk asli secara bersama-sama membangun Madinah
N Piagam Madinah disepakati N Butir-butir utama Piagam Madinah N Piagam Madinah sebagai cikal-bakal
142
pembangunan bangsa yang plural Menceritakan kembali pengkhianatan Yahudi Madinah, menyangkut: N Yahudi membantu pasukan sekutu
Makkah N Yahudi berusaha membunuh Nabi N Yahudi diusir dari Madinah
Bercerita dengan penuh rasa haru dan bangga akan perjuangan para Nabi a.s.
Menceritakan kembali kisah pembunuhan Habil karena dorongan keserakahan Qabil, menyangkut: N Qurban merupakan syari`at Islam yang
paling awal (yang berhubungan dengan ibadah harta)
N Habil sebagai manusia beriman: memperoleh harta dengan cara halal dan berqurban
N Qabil sebagai manusia yang berpikir ala iblis: serakah dan nggan berqurban dengan benar
N Kritis atas kisah Kristen dan Israiliyat yang menyatakan pembunuhan pertama karena dorongan/rebutan perempuan
N QS. al-Māidaħ ayat 27-30 menyatakan sebab terjadinya pembunuhan karena masalah qurban (Habil dari harta yang halal, Qabil harta hasil keserakahan)
Menceritakan kembali secara singkat kisah Nabi Isa a.s., menyangkut:
143
N Maryam, sang wanita suci, melahirkan Nabi Isa
N Kisah kelahiran Nabi Isa yang tanpa ayah N Sejak bayi Nabi Isa bias berbicara N Da`wah Nabi Isa N Kisah penyaliban Nabi Isa N Kritik atas trinitas
Bercerita dan mengambil pelajaran dari dukungan kenabian dan perjuangan para Sahabat Nabi Saw
Menceritakan kembali: N Kepribadiannya sebelum Islam N Perjuangannya di masa Nabi Saw N Perjuangannya di masa khalifah N Salman Al-Farisi dan suksesi kekhalifahan
Ali bin Abi Thalib N Akhlak Salman al-Farisi r.a.
Bercerita dengan rasa kagum dan ingin menteladani keluarga dan istri Nabi Muhammad Saw.
Menceritakan kembali secara singkat: N Kelahiran Siti Fatimah ba`da bi`sah
(kenabian) N Mendapat gelar Ummu Abiha N Pernikahan dan kehidupan berkeluarga
dengan Ali bin Abi Thalib N Sebagai wanita suci (di samping Maryam,
Asiah, dan Khadijah) N Peristiwa wafatnya N Akhlak Siti Fatimah al-Zahra r.a.
Memahami Sejarah Nabi
1. Menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi
Bercerita dengan penuh rasa takut dan harap dari misi amar ma`rūf nahyi munkar dan jihad Nabi
Menceritakan kembali kemenangan Islam dengan ditandatanganinya perjanjian Hudaibiyah, antara lain: N Butir-butir utama perjanjian Hudaibiyah
144
dan perdagangan 2. Meneladani perjuangan Nabi
dan para Sahabat di Madinah
Saw di Madinah N Alasan Quraisy mengajukan perdamaian N Pasal-pasal yang membuat gemas Sahabat
Nabi N Nabi menerima pasal-pasal yang terkesan
licik N Nabi memanfaatkan perjanjian
Hudaibiyah untuk perluasan Islam N Menyebarkan Islam ke seluruh jazirah
Arab N Mengajak raja-raja dunia menjalankan
Islam N Quraisy membatalkan satu pasal yang
dulu justru didesakkannya Memahami sejarah dakwah Islam
1. Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah
2. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim dan perannya sampai masa daulah Abbasiyah.
Bercerita dengan penuh rasa takut dan harap dari misi amar ma`rūf nahyi munkar dan jihad Nabi Saw di Madinah
Menceritakan kembali kemenangan Islam dengan ditandatanganinya perjanjian Hudaibiyah, antara lain: N Nabi menyebarkan Islam ke seluruh
jazirah Arab N Nabi mengajak Kaisar (Rumawi) dan
Kasru (Persia), dua negara adikuasa saat itu, untuk masuk Islam
N Nabi mengajak raja-raja tetangga masuk Islam
N Sikap Kaisar, Kasru, dan raja-raja terhadap da`wah Nabi
N Kelak, beberapa tahun setelah Nabi wafat, wilayah-wilayah Kaisar, Kasru, dan raja-raja yang Nabi kirimi surat semuanya
145
masuk Islam Menceritakan kembali kemenangan Islam dengan dibebaskannya Makkah dari kekuatan kafir dan zalim, antara lain: N Penganut Islam semakin bertambah
banyak N Sekutu-sekutu Makkah semakin berkurang N Kekuasaan Islam semakin bertambah
besar N Quraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah N Islam mengerahkan 10.000 pasukan
memasuki Makkah N Makkah tunduk di bawah Nabi Menceritakan kembali kemenangan panji-panji tauhid dengan dibebaskannya ka`bah dari kotoran-kotoran jahiliyah, antara lain: N Penghancuran patung-patung di ka`bah N Penduduk Makkah menunggu eksekusi N Nabi menawarkan tiga pilihan
keselamatan N Amnesti internasional pertama Menceritakan kembali usaha-usaha persekongkolan kaum munafik yang hendak membunuh Nabi, antara lain: N Ciri kaum munafik di masa Nabi
(beragama Islam tapi hati dan perbuatannya anti Islam)
N Usaha kaum munafik hendak membunuh
146
Nabi N Usaha kaum munafik mencerai-beraikan
kekuatan Islam N Bahaya kaum munafik N Mewaspadai kaum munafik di zaman
kiwari Menceritakan kembali kemenangan Nabi dalam peristiwa mubahalah, antara lain: N Kristen kalah debat N Makna mubahalah N Pendeta menantang Nabi ber-mubahalah N Nabi menyiapkan orang-orang terbaik
menghadapi tantangan mubahalah N Pendeta merasa gimir dan menyatakan
tidak siap ber- mubahalah N Citra Islam semakin berkibar
Memahami sejarah perkembangan Islam di Nusantara
1. Menceritakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran
2. Menceritakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa, Sumatera dan Sulawesi
Bercerita dengan rasa sedih atas wafatnya Nabi dan dengan penuh rasa gembira ditetapkannya Islam sebagai agama yang Allah ridlai
Menceritakan kembali bahwa agama Islam telah sempurna dan karenanya Nabi Muhammad akan segera dipanggil Allah, antara lain: N Nabi menghimpun masyarakat utara untuk
berkumpul di Madinah dan bersama-sama berangkat menuju Makkah
N Peristiwa perjalanan menuju Makkah N Isi khutbah wada: mengingatkan akan
pentingnya bertauhid dan menegakkan keadilan di tengah masyarakat manusia
Memahami sejarah 1. Menceritakan seni budaya Menceritakan kembali peristiwa turunnya
147
tradisi Islam Nusantara
lokal sebagai bagian dari tradisi Islam
2. Memberikan apresiasi terhadap tradisi dan upacara adat kesukuan Nusantara.
dua ayat terakhir dalam peristiwa haji wada, yaitu: N Peristiwa turunnya QS. (Ya ayyuha al-
rasul balligh ma unzila ilaila min rabbika …)
N Isi dan maksud QS. N Peristiwa turunnya QS. al-Māidaħ ayat 3
(al-yauma akmaltu lakum dinakum …) N Isi dan maksud QS. al-Māidaħ ayat 3 Menceritakan kembali peristiwa menjelang wafatnya Nabi, yaitu: N Nabi menderita sakit N Ketika Nabi sakit, Abu Bakar Shiddiq
tampil mengimami shalat N Dalam kondisi sakit, Nabi
mengkhawatirkan gangguan keamanan dari negara adidaya Rumawi
N Nabi mengangkat Usamah yang berumur 17 tahun sebagai panglima perang menghadapi Rumawi
N Nabi memerintahkan para sahabat mentaati Usamah
N Nabi menegur delegasi Usamah agar segera berangkat menuju perbatasan Rumawi
Menceritakan kembali peristiwa menjelang wafatnya Nabi, yaitu: N Khabar wafatnya Nabi
148
N Delegasi Usamah kembali ke Madinah N Umar bin Khathab menyatakan Nabi
belum wafat dan akan memenggal kepala siapa saja yang menyiarkan berita wafatnya Nabi
N Abu Bakar Shiddiq menyadarkan Umar bahwa Nabi memang telah wafat
N Abu Bakar Shiddiq dibaiat sebagai khalifah di Saqifah Bani Sa`idah
N Keluarga Nabi mengurus jenazah Nabi, memandikan dan mengkafaninya
N Nabi dikuburkan di tempat wafatnya, di kamar Siti Aisyah
Bercerita dan mengambil pelajaran dari perjuangan Khulafa al-Rasyidin
Bercerita dan mengambil pelajaran dari perjuangan Khulafa al-Rasyidin Menceritakan kembali: N Kepribadiannya sebelum Islam N Alasan dan proses masuk Islam N Perjuangannya di masa Nabi Saw N Proses terpilihnya menjadi khalifah N Proses Islamisasi di masa kekhalifahannya N Peristiwa dan situasi Islam saat wafatnya
khalifah N Akhlak Umar bin Khattab r.a. Menceritakan kembali: N Kepribadiannya sebelum Islam N Alasan dan proses masuk Islam N Perjuangannya di masa Nabi Saw
149
N Proses terpilihnya menjadi khalifah N Proses Islamisasi di masa kekhalifahannya N Peristiwa dan situasi Islam saat wafatnya
khalifah N Akhlak Utsman bin Affan r.a. Menceritakan kembali: N Kepribadiannya sebelum Islam N Alasan dan proses masuk Islam N Perjuangannya di masa Nabi Saw N Proses terpilihnya menjadi khalifah N Proses Islamisasi di masa kekhalifahannya N Peristiwa dan situasi Islam saat wafatnya
khalifah N Akhlak Ali bin Abi Thalib k.w.
Bercerita dengan rasa kagum dan ingin menteladani keluarga dan istri Nabi Muhammad Saw.
Menceritakan kembali: N Perannya dalam menghidupkan sunnah
Nabi N Hasan dan Tahun Perdamaian N Peristiwa syahidnya N Akhlak Hasan bin Ali r.a. Menceritakan kembali: N Perannya dalam menghidupkan sunnah
Nabi N Peristiwa Karbala N Peristiwa syahidnya N Akhlak Husain bin Ali r.a. Menceritakan kembali: N Kepribadiannya sebelum Islam
150
N Alasan dan proses masuk Islam N Perjuangannya di masa Nabi Saw N Perjuangannya di masa khalifah N Akhlak Miqdad r.a. Menceritakan kembali: N Kepribadiannya sebelum Islam N Alasan dan proses masuk Islam N Perjuangannya di masa Nabi Saw N Proses terpilihnya menjadi khalifah N Proses Islamisasi di masa kekhalifahannya N Peristiwa dan situasi Islam saat wafatnya
khalifah N Akhlak Umar bin Abd al-Aziz Menceritakan kembali: N Pernikahannya dengan Nabi Saw N Hubungannya dengan Nabi dan istri-istri
Nabi lainnya N Perannya dalam menghidupkan dan
meluruskan sunnah Nabi Saw N Peristiwa wafatnya N Akhlak Ummu Salamah r.a.
151
Pengembangan kurikulum pada bidang studi ini sangat mencolok sekali
perbedaanya. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya standar kompetensi
yang disusun oleh SMP Salman Al Farisi dibanding dengan kurikulum
Kemdiknas. Meskipun kurikulum Kemdiknas mencakup dari mulai sejarah
Nabi, dakwah Islam sampai masa Abassiyaħ, dan juga sampai pada
bagaimana sejarah Islam di Nusantara, sedang kurikulum Salman hanya
memuat sejarah zaman Nabi saja, akan tetapi kompetensi dasar yang harus
dipelajari oleh siswa SMP Salman Al Farisi dibahas secara lebih dalam dan
menyeluruh, baik dari mulai sejarah sukses Nabi, pernikahan Nabi,
perjuangan di Madinah, perjuangan para sahabat, dan juga istri-istri Nabi
Saw.
Dari hasil perbandingan kurikulum Salman Al Farisi dengan Kemdiknas
tersebut, dapat disimpulkan bahwa SMP Salman Al Farisi telah melakukan
pengembangan kurikulum PAI yang merujuk pada pendekatan-pendekatan
teori pengembangan kurikulum sebagaimana yang dijelaskan oleh
Muhaimin (2009: 139), yaitu: dengan pendekatan subjek akademis,
pendekatan humanistik, pendekatan teknologis, dan juga pendekatan
rekonstruksi sosial. Namun, kurikulum PAI ini dapat menggunakan
pendekatan elektik yaitu memilih yang terbaik dari keempat pendekatan
tersebut sesuai dengan karakteristiknya.
152
2. Pelaksanaan Pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al
Farisi Bandung
Untuk pelaksanaan pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al
Farisi Bandung, peneliti dapat menyimpulkan bahwa apa yang SMP Salman Al
Farisi berikan telah sesuai dengan prosedur pengayaan dan juga prinsip-prinsip
dari pelaksanaan. Meskipun peneliti tidak begitu mengetahui bagaimana
sebenarnya perencanaan dari diadakannya program-program tersebut, tapi peneliti
dapat melihat bahwa perencanaan pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP ini
sangat bagus meskipun tidak ada perencanaan secara tertulisnya. Di luar dari
pengayaan yang mengacu pada kurikulum, pengayaan pendidikan Islam pada
kegiatan-kegiatan keagamaan di SMP Salman Al Farisi juga sangat bagus, hal
tersebut bisa dilihat dari bagaimana pelaksanaan-pelaksanaan dari program-
program pengayaan tersebut.
a. Kurikulum PAI
1) Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan Pendidikan Agama Islam
di SMP Salman ini berjalan sesuai dengan prosedur belajar mengajar pada
umumnya. Yang menjadi kelebihan tersendiri dari SMP Salman ini adalah
penyajian kurikulum yang lebih padat tentang materi PAI yang diberikan
dengan cara yang lebih menyenangkan. Pembelajaran yang tidak hanya di
berikan dalam ruang kelas membantu siswa agar tidak jenuh dalam belajar,
selain itu kreativitas guru dalam meramu kurikulum sangat membantu
dalam proses pelaksanaan pembelajaran pengayaan.
153
b. Ekstakurikuler dan Penciptaan Suasana Religius
1) Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan
a) Belajar Kelompok
Bentuk pembelajaran pengayaan dengan cara belajar kelompok,
diterapkan pada kegiatan tilāwatī, taḥfīẓ, dan juga sholat berjamaah.
Kegiatan tersebut masuk pada kegiatan pengayaan dengan bentuk
pembelajaran kelompok yang memperhatikan pula faktor-faktor yang
menunjang lainnya seperti: faktor siswa, faktor minat dan psikologis
lainnya, faktor manfaat edukatif, dan faktor waktu.
b) Belajar Mandiri
Pelaksanaan kegiatan keagamaan di SMP Salman Al Farisi
Bandung selain dilakukan dengan cara belajar kelompok, juga secara
tidak langsung merupakan pembelajaran dengan cara mandiri. Karena
kegiatan-kegiatan tersebut merupakan pembelajaran bagi mereka selain
untuk menambah pengetahuan kognitif mereka juga menjadi
pembiasaan dalam diri siswa.
Seperti pada kegiatan kultum, ada unsur belajar mandiri yang
dengan adanya kegiatan tersebut mereka dapat mengekspresikan diri
mereka sesuai dengan minat mereka.
c. Prinsip-prinsip Pelaksanaan
Pelaksaan program pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al
Farisi sangat memperhatikan prinsip-prinsip dari pelaksanaan, di antaranya:
154
1) Keteladanan
Prinsip keteladan ini mesti diperhatikan dalam pelaksanaan program
pengayaan karena untuk anak seusia SMP proses edukasinya itu adalah
dengan cara memberikan suatu model, mode, dan modus.
Sudah barang tentu, guru atau pembimbing dalam kegiatan pengayaan
harus bisa menjadi teladan yang baik bagi siswa-siswanya. Sejauh ini,
apabila peneliti menyimak pada saat kegiatan-kegiatan di SMP Salman Al
Farisi, guru mencoba memposisikan dirinya dengan baik agar siswa juga
mau meneladani mereka dengan baik pula.
2) Konsistensi
Konsistensi dari pelaksanaan program pengayaan Pendidikan Agama
Islam di SMP Salman Al Farisi terlihat dari dibakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut menjadi kegiatan rutin yang telah tertulis di jadwal kegiatan harian
maupun agenda tahunan di SMP Salman Al Farisi Bandung.
3) Keterbukaan
Prinsip keterbukaan dari pelaksaan kegiatan pengayaan pendidikan di
SMP Salman Al Farisi dilakukan baik dari mulai dasar pemikiran, tujuan,
serta target yang ingin dicapai oleh pihak SMP mengenai diadakannya
kegiatan tersebut kepada seluruh warga SMP sampai pada pihak yayasan
pendidikan Salman Al Farisi dan juga orang tua siswa.
155
3. Monitoring Pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al Farisi
Bandung
Monitoring dari program pengayaan Pendidikan Agama Islam yang dilakukan
oleh kepala sekolah kepada guru PAI sebagai orang yang berwenang memberikan
penilaian tentang kemajuan prestasi siswa di bidang agama, juga dilakukan
kepada guru-guru lainnya termasuk pada wali kelas. Karena itu SMP Salman Al-
Farisi mempunyai satu jam pelajaran yang namanya jam wali kelas. Maka dari itu,
monitoring kepala sekolah pada program pengayaan Pendidikan Agama Islam
tidak hanya pada guru PAI saja, tapi seluruh komponen yang terkait di dalam
program tersebut.
Namun, dalam pembahasan mengenai monitoring dan evaluasi yang dilakukan
oleh kepala sekolah terhadap pengayaan pendidikan Islam kembali peneliti
mengalami sedikit kendala. Kurangnya kesempatan peneliti untuk melakukan
penelitian terhadap objek penelitian yaitu kepala sekolah jelas mempengaruhi
hasil dari penelitian yang dilakukan.
Peneliti mendapat data mengenai monitoring dan juga evaluasi berdasarkan
pada objek yang dimonitoring dan dievaluasi yaitu guru PAI dan juga guru-guru
lainnya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru PAI yakni bapak Edi
Junaedi, peneliti dapat menyimpulkan beberapa pokok dari proses monitoring
terhadap pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al Farisi Bandung
yaitu tentang standar pelaksanaan pekerjaan.
Yang menjadi standar pelaksanaan pekerjaan bagi objek monitoring dari kepala
sekolah adalah berjalan tidaknya program-program yang telah ditentukan serta
156
hasil yang didapat dari adanya program tersebut. Prestasi siswa setelah mengikuti
pembelajaran pengayaan, dan juga kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
pengayaan Pendidikan Agama Islam.
a. Standar Pelaksanaan Pekerjaan
Monitoring program pengayaan Pendidikan Agama Islam ada di bawah
kepala sekolah, langsung kepada guru mata pelajaran PAI dan juga guru-guru
yang lainnya. Yang menjadi standar monitoring dari kepala sekolah adalah
berjalannya program pengayaan pendidikan Islam tersebut apa tidak,
kompetensi guru dalam mengelola program, dan juga hasil (input) dari
siswanya sendiri meningkat atau tidak.
1) Monitoring pada Program
Kepala sekolah melakukan monitoring pada saat perencanaan,
pelaksanaan, dan juga hasil pembelajaran dari program yang telah dirancang
di smp salman al farisi dengan cara pengamatan, pencatatan, dan juga
diskusi.
2) Monitoring pada Guru
Monitoring yang dilakukan pada guru adalah terhadap kinerja guru dalam
proses pembelajaran pengayaan baik di dalam kelas maupun pembelajaran
di luar kelas dengan cara pengamatan yang dilakukan pada saat
pembelajaran.
3) Monitoring pada Siswa
Monitoring pada siswa adalah dengan cara mengukur keberhasilan
kompetensi siswa yang mengacu pada standar kompetensi yang mesti
157
diperoleh siswa selama belajar. Mengukur keberhasilan siswa tersebut
adalah dengan mengadakan evaluasi pembelajaran pada siswa, baik itu
berupa ulangan harian, ujian tengah semester, maupun ujian akhir semester.
b. Pengukuran Hasil/Pelaksanaan Pekerjaan
Pengukuran dari monitoring yang dilaksanakan kepala sekolah adalah
sejauh mana prestasi siswa yang dicapai dengan dukungan dari program
pengayaan yang selama ini diterapkan di sekolah.
Pengukuran tersebut dilihat dari laporan administrasi guru PAI dan juga
guru-guru lainnya tentang indeks prestasi siswa yang didapat. Kepala sekolah
melakukan monitoring dengan terjun langsung ke lapangan melihat berjalan
atau tidaknya program yang telah direncanakan sebelumnya.
4. Evaluasi Pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al Farisi
Bandung
Sebagaimana yang peneliti ungkapkan pada bagian monitoring tentang kendala
yang didapatkan dalam proses monitoring dan evaluasi yang disebabkan oleh
beberapa hal, maka untuk pembahasan evaluasi kali ini pun penulis tidak terlalu
dapat menjabarkan bagaimana proses evaluasi yang dilakukan pihak sekolah
terhadap pembelajaran pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al
Farisi lebih dalam lagi.
Namun, berdasarkan pada hasil wawancara peneliti mendapatkan informasi
bahwa dalam proses evaluasi kepala sekolah memberikan apresiasi bagi kinerja
158
guru yang bagus dalam pelaksanaan program pengayaan, pemberian arahan atau
bimbingan terhadap program maupun kinerja guru yang belum maksimal sebagai
perbaikan.
Mengacu pada teori TR Morrison (Fattah, 2008: 107) yang menyebutkan
bahwa dalam proses evaluasi ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan, yaitu:
pertimbangan, deskripsi objek penelitian, dan juga kriteria yang
bertanggungjawab.
Dari hasil penelitian ke lapangan, peneliti menemukan bahwa yang menjadi
pertimbangan evaluasi dari program pengayaan Pendidikan Agama Islam di SMP
Salman Al Farisi adalah produk yang dihasilkan (output) dan juga keefektifan dari
program kerja yang diadakan oleh pihak sekolah sebagai tindak lanjut dari adanya
kesulitan, hambatan, maupun penyimpangan dari program pengayaan Pendidikan
Agama Islam di SMP Salman Al Farisi agar dapat diperbaiki di kemudian hari.
159
Bagan 4.1
Hasil Penelitian
PENGAYAAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI SMP SALMAN AL
FARISI
PERENCANAAN
Pengembangan Kurikulum
Kegiatan Kesiswaan
PELAKSANAAN
Pengintegrasian dengan Mata Pelajaran Lain
Tilawati, Tahfiz, Kultum, dan Jam Wali Kelas
MONITORINGPenetapan Standar Pelaksanan thd Program, Siswa,
dan Guru
EVALUASIPertimbangan dari Standar Evaluasi Sebagai Tolak
Ukur Perbaikan