bab iv hasil dan pembasahan 4.1. pengembangan usaha...
TRANSCRIPT
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBASAHAN
4.1. Pengembangan Usaha Rintisan
Pengembangan usaha rintisan hanjeli bakery melalui tiga tahap
minimum viable product.
4.1.1. Minimum Viable Product 1
I. Perancangan Business Model Canvas 1
Rancangan awal business model canvas dilakukan guna
menggambarkan usaha rintisan yang akan dijalankan, perancangan dibantu
dengan tools value proposition canvas. Data hipotesis awal dihasilkan dari
hasil diskusi internal tim Hanjeli Bakery serta dibantu oleh customer.
Perancangan tools awal memudahkan dalam merancang business model
canvas.
a. Value Proposition Canvas
Berikut adalah perancangan value proposition canvas, yang mana
sebagai langkah awal dalam perancangan business model canvas :
38
Gambar 15. Value Proposition Canvas 1
Berikut adalah perancangan value proposition canvas, yang mana
sebagai langkah awal dalam perancangan business model canvas:
a. Job To Be Done adalah pekerjaan yang akan diselesaikan terkait
dengan produk Hanjeli Bakery, yaitu:
“Roti berbahan dasar tepung hanjeli lokal memiliki terkstur lembut,
beraroma khas hanjeli dengan penampilan yang menarik dan bermanfaat
bagi kesehatan”.
Roti adalah olahan tepung terigu yang mana sangat familiar dikalangan
masyarakat Indonesia, menjadi penganan sarapan di pagi hari ataupun
menjadi penganan bekal saat bepergian. Roti menjadi alternatif pangan
pokok praktis bagi masyarakat yang mempunyai kesibukan pekerjaan dan
hendak bepergian namun ingin mencukupi kebutuhan gizi dan
mengkonsumsi penganan olahan tepung rendah gluten. Hanjeli Bakery
39
memproduksi roti berbahan dasar tepung terigu yang disubtitusi dengan
tepung lokal yaitu tepung hanjeli dengan tekstur yang unik serta
kandungan gizi yang melimpah dikemas dengan penampilan yang
menarik.
b. Pain adalah masalah atau kendala atau kemungkinan buruk yang ada
dalam produk, dapat dijabarkan sebagai berikut:
Bahan baku lokal hanjeli masih menjadi bahan baku utama
Hanjeli tidak mengandung gluten sehingga kurang baik sebagai
bahan baku utama dalam pengolahan roti karena tidak dapat
terfermentasi oleh ragi.
Panggangan roti kurang merata
Penggunaan jenis oven serta api kompor yang tidak merata dapat
mempengaruhi proses pemanggangan. Oven yang digunakan tidak
ada pengaturan suhu, sehingga posisi adonan yang dipanggang
harus selalu dipindahkan dan diulang beberapa kali karena api
kompor yang tidak merata tersebut.
Kemasan kurang menarik
Kemasan yang digunakan adalah plastik serta diberikan tempelan
stiker saja. Tidak adanya nilai jual, kemasan masih digunakan
sebagai pelindung belum menjadi nilai tambah produk.
c. Gain adalah keinginan, layanan, fasilitas yang ada dalam produk yang
diberikan untuk pelanggan, diantaranya adalah:
40
Produk lokal
Tanaman hanjeli adalah tanaman yang banyak tumbuh di Jawa
Barat khususnya Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung.
Hanjeli adalah tanaman masyarakat pasundan dan perlu
dilestarikan karena hanjeli dapat menjadi salah satu pangan
alternatif serat mendukung program diserfikasi pangan.
Kandungan gluten rendah
Kandungan hanjeli yang non gluten dapat menjadi obat infeksi
yang disebabkan oleh virus.
Aroma khas hanjeli yang menggugah selera
Hanjeli yang kurang populer ternyata setelah diolah menghasilkan
aroma yang khas dan dapat menggugah selera orang yang
menciumnya.
Tekstur khas hanjeli
Tekstur tepung hanjeli yang mana lebih kasar dari tepung serealia
lainnya dapat dijadikan sebagai ciri khas produk turunan tepung
hanjeli.
Produk unik
Hanjeli dikenal tidak dapat diolah menjadi makanan, hanjeli lebih
populer dikenal sebagai bahan baku pembuatan tasbih, mainan,
gelang dan souvernir lainnya, menjadikan produk brownies hanjeli
tersebut penganan unik dengan bahan baku lokal.
d. Pain Reliver adalah kegiatan mengurangi kemungkinan terburuk pada
produk kita, yaitu dengan cara :
41
Mendesain ulang kemasan
Kemasan yang digunakan adalah plastik OPP Lem, kemasan ini
digunakan guna memudahkan pelanggan membuka produk, namun
plastik ini kurang menarik dan hanya sebagai pelindung produk.
Maka dari itu kemasan harus didesain ulang dengan menggunakan
bahan yang lebih tebal dan desain kemasan yang dapat menarik
pelanggan untuk membeli kembali produk.
Membuat inovasi produk dengan bahan dasar 100% tepung hanjeli
Roti hanjeli menggunakan bahan baku tepung hanjeli sebanyak
25% dan disubtitusi dengan tepung terigu sebanyak 75%. Hasil
yang didapatkan roti hanjeli mempunyai tekstur dan rasa yang khas
dan unik. Namun visi dari Hanjeli Bakery yaitu membuat produk
dengan bahan baku 100% tepung hanjeli.
Inovasi proses produksi
Proses produksi yang digunakan masih sangat sederhana, maka dari
itu perlu ditingkatkan dengan proses produksi menggunakan
teknologi, yaitu teknologi pengolahan hanjeli yang mana dapat
memperkecil mess tepung hanjeli dan memperbaiki tekstur hanjeli
sehingga lebih diterima masyarakat.
42
e. Gain Creator yaitu bagaimana membuat nilai lebih dalam produk untuk
pelanggan :
Formulasi roti hanjeli yang lebih baik
Formulasi roti hanjeli dengan bahan baku 75% tepung terigu dan
25% tepung hanjeli, belum mampu menjabarkan produk lokal yang
menggunakan 100% bahan baku utamanya dengan tepung hanjeli.
Pengecilan ukuran tepung hanjeli
Proses pengolahan tepung hanjeli dengan menggunakan mesin
yang lebih memadai.
Menggunakan bahan dasar tepung hanjeli yang berkualitas berasal
dari petani lokal
Hanjeli yang digunakan dengan proses penanganan pasca panen
yang terbaik. Dilakukan proses penjemuran yang merata, proses
pemecahan dengan hasil beras hanjeli yang utuh serta penyosohan
hanjeli guna memproduksi beras hanjeli yang bersih dan
berkualitas. Adanya proses penyimpanan dengan baik, proses
pengemasan bahan baku setengah jadi dengan baik sehingga dapat
memperpanjang umur simpan bahan baku utama.
Kandungan gizi hanjeli yang tinggi
Kandungan nutrisi hanjeli di Laboratorium Kimia Pangan FTIP
UNPAD, menyatakan bahwa biji hanjeli rata-rata mengandung
kadar air 11,04 %, kadar karbohidrat 71,81%, kadar protein
10,89%, kadar abu 1,38 %, dan kadar lemak 5,18%. Data tersebut
menunjukan hanjeli dapat dijadikan pangan alternatif dan
43
mempunyai prospek yang baik. Pemanfaatan hanjeli dapat
dijadikan produk olahan serta pengganti nasi.
f. Product dan Service yaitu yang akan ditawarkan terhadap konsumen
adalah Menciptakan inovasi produk bakery dengan bahan baku 100%
tepung hanjeli serta memiliki nilai gizi yang tinggi, yaitu brownies hanjeli.
b. Business Model Canvas
Perancangan business model canvas pada minimum viable product
pertama adalah hasil dari diskusi dengan tim internal Hanjeli Bakery dan
dibantu oleh rekan sesama start up serta hasil diskusi dengan customer.
Berikut adalah poin-poin dalam business model canvas :
Gambar 16. Rancangan Business Model Canvas 1
44
1. Value Propositions
Nilai tambah yang ada didalam produk Hanjeli Bakery / Roti
Hanjeli kali ini didapatkan dari data value proposition canvas yang
telah dirancang sebelumnya, yaitu:
Produk Lokal
Roti Hanjeli terbuat dari bahan lokal Jawa Barat yaitu Tepung
Hanjeli dan didapatkan dari petani lokal Sumedang pula, sehingga
Hanjeli Bakery dapat dikatakan produk lokal yang memiliki nilai
sosial, yaitu pemberdayaan tanaman lokal dan petani lokal.
Unik
Bahan baku yang kurang populer dikalangan milenial namun kaya
akan manfaat menjadikan Roti Hanjeli produk yang unik.
Non Gluten
Kandungan gizi hanjeli yang baik serta non gluten baik bagi para
pengidap infeksi yang diakibatkan virus.
Tekstur Khas Hanjeli
Tekstur tepung hanjeli yang kasar menjadi Roti Hanjeli
mempunyai perbedaan yang unik dibandingkan roti pada
umumnya.
Aroma Menggugah Selera
Bahan baku unik ini mempunyai tekstur yang khas serta
menimbulkan bau sedap setelah melalui proses pengolahan
menjadi roti hanjeli.
45
2. Customer Segments
Segment pasar Hanjeli Bakery kali ini antara lain:
Pria dan wanita berpenghasilan menengah keatas
Harga tepung hanjeli yang relatif lebih mahal dari tepung serealia
lainnya menjadikan pasar yang dituju adalah masyarakat yang
berpenghasilan menengah ke atas
Konsumsi Seminar
Roti hanjeli dapat dijadikan konsumsi seminar di kampus.
Mahasiswa
Mahasiswa seringkali tidak mempunyai waktu sarapan, maka dari
itu roti hanjeli hadir untuk memenuhi gizi para mahasiswa.
Kantin Mahasiswa
Sulitnya mendapatkan makanan sehat maka roti hanjeli dengan
mudah didapatkan dikantin mahasiswa diberbagai fakultas.
Ibu-ibu Arisan
Ibu-ibu arisan dapat menjadi peluang dalam membeli roti hanjeli
maupun menjual sebagai reseller kembali.
3. Customer Relationships
Hubungan yang dibangun dengan pelanggan yaitu :
Buy 1 Get 1 Free
Membeli 1 roti hanjeli pelanggan akan mendapatkan 2 pcs roti
hanjeli. Pada dasarnya pelanggan senang hal yang berbau diskon,
potongan harga bahkan penambahan produk gratis, Hanjeli Bakery
datang untuk memberi kebahagian dengan pelanggan.
46
Paket Mix Produk
Pelanggang yang menginginkan roti hanjeli namun dengan
berbagai macam topping dan harga miring, maka pelanggan dapat
membeli paket mix produk yang isinya berbagai macam topping
dengan harga yang lebih murah / paket hemat.
4. Channels
Saluran distribusi, penjualan roti hanjeli ini melalui :
Media Sosial
Media sosial yang digunakan yaitu Instagram, Facebook
Marketing, Whatapps, dan Line@.
Direct Selling
Penjualan dengan mendatangi konsumen secara langsung serta
menceritakan value yang ada pada roti hanjeli akan membuat
pelanggang lebih percaya.
5. Key Activities
Kegiatan yang dilakukan dalam usaha rintisan Hanjeli Bakery
antara lain:
Produksi
Hal yang terpenting dalam aktifitas usaha rintisan yaitu produksi
produk yaitu roti hanjeli. Produksi dilakukan dalam skala rumahan,
produksi dilakukan dengan seorang pekerja.
47
Pengembangan Produk
Pengembangan produk dilakukan guna mencari formulasi terbaik
bagi roti hanjeli maupun mencari formulasi terbaru bagi berbagai
macam produk turunan hanjeli.
Promosi dan Branding
Promosi dilakukan dengan cara pameran dalam kegiatan acara
musik, promosi melalui facebook marketing, penjualan langsung
dengan promosi beli 1 gratis 1.
Branding yang dilakukan oleh usaha rintisan hanjeli bakery yaitu
dengan menggunakan nama hanjeli sebagai merek dagang, hanjeli
yaitu bahan baku yang digunakan. menggunakan logo serealia dan
roti sebagai logo hanjeli bakery.
Pemasaran dan penjualan
Pemasaran dilakukan pada tahap minimum viable product 1 yaitu
melakukan promosi dalam kegiatan kemahasiswaan serta pameran
yang diselenggarakan dikampus universitas padjadjaran, penjualan
dengan cara direct selling, pendistribusian bahan baku dilakukan
internal dengan membeli bahan baku ke agen, promosi online
dilakukan melalui facebook marketing.
6. Key Resources
Sumber daya yang dimiliki Usaha Rintisan Hanjeli Bakery saat ini
antara lain :
48
SDM
Sumber Daya Manusia yang ada saat ini yaitu tim Hanjeli Bakery
dalam mengembangkan usaha rintisan.
Alat dan Bahan Baku
Beras Hanjeli adalah bahan baku utama yang digunakan dalam
produk Hanjeli Bakery, bahan baku yang dapat dipasok oleh KWT
PANTASTIK pada setiap bulannya. Alat-alat yang digunakan
untuk produksi menjadi investasi bagi usaha rintisan.
Online Marketing
Media Sosial digunakan media promosi dan branding.
7. Key Partners
Partner kunci dalam usaha rintisan kali ini yaitu :
KWT Pantastik
KWT Pantastik sebagai pengolah pasca panen gabah hanjeli yaitu
dapat dikatakan partner kunci utama, karena gabah hanjeli tidak
dapat diolah tanpa adanya perlakuakn yang dilakukan oleh KWT
Pantastik ini.
Petani Hanjeli.
Petani hanjeli sebagai harapan utama, ada dan tidaknya pasokan
hanjlei tergantung para petani menanam hanjeli.
Universitas Padjadjaran
Sebagai sarana penelitian universitas padjadjaran membantu dalam
pengembangan sumber daya yang ada.
49
Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T.
Salah satu pendiri inkubator bisnis serta peran di Universitas
menjadi Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T. sebagai mitra kunci utama,
dalam pengembangan bisnis maupun pengembangan produk.
8. Cost Structures
Biaya yang dibutuhkan dalam usaha rintisan yaitu ;
Biaya Produksi
Hal utama dalam kegiatan usaha rintisan yaitu produksi, tentunya
dibutuhkan biaya guna menunjang usaha rintisan, biaya produksi
meliputi biaya langsung dan tak langsung.
Biaya Promosi
Tanpa promosi hanjeli bakery tidak akan begitu dikenal oleh
masyarakat luas, biaya promosi meliputi biaya tester, biaya
pameran, biaya dalam kolom customer relathionships.
Biaya Research and development
Pengembangan produk dan percobaan formulasi tentu tak bisa satu
kali pengulangan. Adanya percobaan terus menerus menjadi biaya
pengembangan produk perlu dianggarkan.
9. Revenue Streams
Pendapatan usaha rintisan didapatkan dari berbagai macam
kegiatan yaitu :
Penjualan
Tentunya hal utama dalam usaha rintisan berjualan, pendapatan
utama didapatkan dari hasil penjualan.
50
Biaya Investasi
Biaya investasi dibutuhkan guna menambah alat dan bahan yang
digunakan usaha rintisan.
4.1.2. Prototyping
Berikut adalah prototyping hasil dari produk Hanjeli Bakery hasil
dari perancangan awal, prototyping ini berguna untuk pengembangan yang
cepat serta pengujian terhadap suatu perancangan yang telah dibuat, yaitu
adalah :
Gambar 17. Adonan Roti Hanjeli
Roti adalah makanan yang difermentasi terbuat dari tepung terigu
ataupun tepung lainnya, difermentasi dengan ragi/yeast lalu dipanggang
menggunakan oven. Adonan roti hanjeli terdiri dari bahan baku utama
80% tepung terigu dan 20% tepung hanjeli, dan bahan penambah rasa
(enrichment ingredients) yaitu: gula, garam, lemak (shortening), susu,
telur, dan essence. Bahan baku utama roti hanjeli belum sepenuhnya
menggunakan 100% tepung hanjeli. Kandungan tepung hanjeli yang tidak
memiliki kandungan gluten sehingga tidak dapat terfermentasi oleh ragi,
51
dan tidak dapat mengembang, menjadikan adonan roti keras dan tidak
kalis.
Gambar 18. Roti Hanjeli
Prototyping dilakukan guna menggambar produk dan servis yang
akan dipasarkan kepada konsumen, guna menggambarkan kekurangan dan
kelebihan produk yaitu roti hanjeli. Roti hanjeli dengan menggunakan
tepung hanjeli sebanyak 20% masih belum mencerminkan produk lokal
dengan menggunakan 100% tepung lokal pula.
Formulasi roti hanjeli ini berasal dari evaluasi dan perbaikan roti
dalam kegiatan research and developmentsebelum memasuki tahap MVP 1,
kegiatan ini dilakukan guna adanya percobaan awal serta data awal bahwa
hanjeli dapat diolah menjadi produk pangan yaitu roti namun tidak dapat
digunakan 100%. Roti hanjeli mempunyai tampilan warna putih kecoklatan
yang mana warna tersebut didapat dari proses pemanggangan sehingga
terjadi prosed karamelisasi selama kurang lebih 30 menit pemanggangan.
52
4.1.3. Market Testing
Setelah prototyping dilakukan lalu produk dilempar ke pasaran,
kegiatan ini dilakukan guna mengetahui kelebihan dan kekurangan produk
yang sesungguhnya melalui konsumen. Berikut adalah dokumentasi
kegiatan market testing :
Gambar 19. Market Testing dikalangan mahasiswa
Gambar 20. Market Testing dikalangan ibu-ibu
Gambar 21.Market Testing melalui pameran
53
Gambar 22. Validasi Facebook Marketing Roti Hanjeli
Market testing dalam facebook marketing mendapatkan hasil yaitu segmen
pasar sebanyak 60,2% wanita dan 39,8% laki-laki dimana rentan usia terbanyak
yaitu 18 – 24 tahun yaitu 40% wanita dari total seluruhnya dan sisanya laki-laki
dari 1025 orang yang terjangkau di kota Bandung dan Sumedang.
a) Emphaty Maps
Emphaty maps hasil dari diskusi bersama konsumen, dengan cara
melihat, mendengarkan dan melihat konsumen saat mengkonsumsi roti
hanjeli, yaitu dapat digambarkan dalam canvas berikut:
54
G
Gambar 23. Emphaty maps MVP 1
1. Hearing
Produk lokal
Tanaman Hanjeli banyak tumbuh di Jawa Barat, tanaman hanjeli
merupakan panga n pokok masyarakat pasundan. Pengembangan
hanjeli menjadi produk turunan yaitu roti hanjeli menjadikan roti
tersebut mempunyai ciri khas penganan dengan ciri khas bahan baku
lokal Jawa Barat. Konsumen tertarik karena roti hanjeli mengangkat
produk lokal serta adanya pemberdayaan sosial terhadap hanjeli dan
petani hanjeli.
Masih menggunakan bahan baku campuran
Roti hanjeli dalam tahap pengembangan produk, awal mula roti
hanjeli menggunakan 50% tepung hanjeli dan 50% tepung terigu,
namun hasil yang didapatkan kurang memuaskan. Roti Hanjeli
55
didapatkan bertekstur sangat keras dan tidak dapat mengembang
seperti tekstur roti pada umumnya. Maka dari itu hanjeli bakery
merubah formulasi dengan bahan baku hanjeli hanya sebagai bahan
baku tambahan yaitu 20% tepung hanjeli dan 80% tepung terigu. Roti
mengembang sempurna dengan tekstur yang unik berasal dari tepung
hanjeli tersebut. Namun hal ini tak cukup menggambar 100% produk
ini ada produk lokal dan 100% produk turunan hanjeli.
Non gluten dan rendah glukosa
Hanjeli memiliki kandungan glukosa lebih rendah dari pada Serealia
lainnya. Hanjeli tidak memiliki kandungan gluten sehingga baik bagi
pengidap autisme, pengidap diabetes, serta yang sedang menjalankan
diet karbo. Konsumen sangat antusias terutama bagi yang sedang
menjalankan diet karbo dan diet gula.
Bingung dan ragu terhadap bahan baku
Hanjeli belum populer dikalangan masyarakat awam, karena hanjeli
belum banyak diolah menjadi bahan penganan makanan, hanjeli hanya
digunakan sebagai souvernir, tasbeh, kalung, gelang dan mainan anak-
anak, hal tersebut menjadikan konsumen sangat awan dan ragu untuk
mengkonsumsi.
2. Seeing
Warna roti menarik
Karamelisasi hasil dari proses pemanggangan membuat warna roti
hanjeli menarik dan tidak pucat.
56
Produk gosong dan Panggangan tidak merata
Penggunaan oven manual sederhana menjadikan proses
pemanggangan belum berjalan dengan baik, karena produk tidak
terbakar dengan merata dan kurang sempurna, tidak adanya pengatur
suhu serta api yang kurang merata merupakan beberapa faktor produk
gosong dan warna tidak merata.
3. Saying
Harga mahal
Bahan baku hanjeli didapatkan dengan harga 3 kali lipat lebih mahal
dari bahan baku serealia lainnya. Menjadikan cost roti hanjeli dijual
diatas rata-rata harga roti pada umumnya. Tanggapan konsumen harga
mahal dengan produk roti hanjeli yang ditawarkan belum sebanding
karena masih perlunya perbaikna formulasi serta penggunaan bahan
baku 100% tepung hanjeli. Serta belum adanya nutritions fact yang
tercantum dalam kemasan.
Tidak 100% tepung lokal
Bahan baku utama roti hanjeli masih menggunakan campuran tepung
terigu. Konsumen menyatakan bahwa produk yang ditawarkan belum
fokus dan masih perlu perbaikan karena Hanjeli Bakery mengusung
tema Local Product.
Aroma roti menggugah selera
Aroma khas hanjeli hasil dari proses pemanggangan sangat
menggugah selera, mendorong orang yang mencium bau roti hanjeli
bakery ingin mencicipi roti tersebut.
57
Penampilan kurang menarik
Tahap MVP 1 Hanjeli Bakery masih berfokus pada perbaikan serta
pengembangan produk, belum sampai tahap memperbaiki penampilan
roti. Kemasan yang digunakan pun masih sederhana berguna dalam
melindungi roti saja. Penjualan secara direct selling Hanjeli Bakeru
masih menggunakan tupperware atau box makanan untuk menjajakan
produk. Tanggapan konsumen terhadap penampilan produk terbilang
biasa saja karena konsumen yang membeli produk lebih berfokus pada
kandungan dan cerita dari produk tersebut.
58
4. Thinking and Feeling
Perbaikan formulasi
Tentu tidak cepat puas dengan formulasi yang ada saat ini,
konsumenpun memberi saran untuk perbaikan formulasi agar produk
dapat lebih diterima dimasyarakat. Pengembangan produk dilakukan
guna memperbaiki tekstur, warna, rasa, dan penampilan roti.
Menggunakan kemasan yang baik
Tentu konsumen lebih tertarik dengan produk yang menggunakan
kemasan unik dan ataupun menggunakan kemasan yang aman bagi
produk maka dari itu konsumen pun memberikan saran untuk
mengganti kemasan roti hanjeli.
b) Customer Journey
Customer journey yaitu kegiatan customer dalam mendapatkan
produk, serta dari hasil tools sebelumnya yaitu emphaty maps yang telah
dirancang guna menemukan solusi dari berbagai macam masalah yang ada,
bertujuan dalam perbaikan proses minimum viable product 1, terdapat pada
gambar berikut:
59
Gambar 24. Customer Journey MVP 1
Peta perjalanan konsumen yang mana terdapat dalam customer
journey yaitu dengan berbagai permasalahan yang dihadapi konsumen
antara lain harga mahal yang tidak sebanding dengan produk yang
ditawarkan, keraguan konsumen terhadap produk, produk gosong serta
panggangan kurang merata, tidak menarik, serta penggunaan bahan baku
yang belum 100%.
c) Value Proposition Canvas
Evaluasi dalam proses minimum viable product kali ini yaitu
dengan memvalidasi value proposition canvas dibantu dengan tools
sebelumnya yaitu emphaty maps dan customer journey. Berikut adalah
perbaikan value proposition canvas :
60
Tabel 2. Perbaikan Value Proposition Canvas
Job to Be
Done Gains Pains
Roti
berbahan
dasar
tepung
hanjeli
dengan
tingkat
protein
tinggi serta
non gluten.
Produk local
Kandungan gluten
rendah
Produk unik
Bahan dasar masih
diragukan
Tekstur roti yang keras
berpasir dan bantat
Kemasan produk tidak
menarik
Bentuk roti monoton
Varian rasa kurang
menarik
Panggangan kurang
merata
Aroma hanjeli tidak
keluar
Mahal
Tidak ada penjelasan
produk
Product
Service
Gain Creators Pain Relievers
Membuat
roti
• Menggunakan bahan
baku berkualitas (han
• Adanya penjelasan
tentang bahan baku
61
Job to Be
Done Gains Pains
berbahan
dasar
tepung
hanjeli
lokal yang
memiliki
tekstur
lembut
beraroma
khas
hanjeli
dengan
penampilan
menarik
serta
bermanfaat
bagi
kesehatan.
jeli) berasal dari
petani lokal
• Tidak lengket di
mulut
• Berbahan dasar
tepung hanjeli dan
kandungan gizi yang
tinggi dibandingkam
tanaman selearia
lainnya
• Perbaikan formulasi roti
hanjeli serta pengecilan
ukuran tepung hanjeli
• Perbaikan kemasan
• Menambahkan varian rasa
menggunakan oven yang
lebih memadai
• Referensi penelitian
62
4.1.4. Perbaikan Business Model Canvas 1
Perbaikan Business Model Canvas dilakukan jika ada ketidaksesuaian
antara produk yang ditawarkan serta ketidaksesuai rancangan awal dengan
market testing serta respon konsumen terhadap usaha rintisan yang
dijalankan. Perbaikan dilakukan mengacu pada tools bantuan, serta data
penjualan, evaluasi bulanan serta diskusi dengan tim internal Hanjeli Bakery.
Berikut adalah poin perbaikan business model canvas, disajikan dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 3. Perbaikan Business Model Canvas 1
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Value
Proposition
Aroma hanjeli
menggugah selera
Tekstur Khas Hanjeli
Produk Lokal
Unik
Non Gluten dan
Rendah Glukosa
Teknik pengolahan hanjeli dapat
mempengaruhi aroma hanjeli yang
dikeluarkan.
Hanjeli memiliki tekstur yang lebih
kasar dan keras dari serealia lainnya.
Hanjeli merupakan bahan baku pokok
khas Jawa Barat
Roti dengan bahan baku lokal dan
kurang populer dikalangan
masyarakat menjadikan roti hanjeli
produk unik
Hanjeli memiliki kandungan rendah
glukosa dan non gluten.
Customer Pria dan wanita Mengetahui pekerjaan serta UMR dan
63
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Segments
berpenghasilan
menengah keatas
Konsumsi Seminar
Mahasiswa
Ibu-ibu Arisan
mempersempit segmen usia
menggunakan facebook marketing
dapat mempermudah pemilihan
segmen pasar hanjeli bakery.
Tidak cocok harga dengan seminar
yang biasa terdapat dikalangan
mahasiswa. Maka harus mengetahui
jenis seminar serta peserta seminar
tersebut.
Diklasifikasikan kembali mahasiswa
mana yang cocok dengan produk yang
ditawarkan, tidak semua mahasiswa
mampu membeli dan berkebutuhan
akan produk hanjeli bakery.
Dikalangan ibu-ibu arisan kurang
cocok karena
Customer
Relationships
Buy 1 Get 1 Free
Paket Mix Produk
Promosi dengan cara beli 1 gratis 1
dapat memberi kebahagian bagi
konsumen
Memberikan paket yang mana paket
tersebut dapat meningkatkan
penjualan dan pembelian bagi
konsumen
64
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Channels Media Sosial
Direct Selling
Pemasaran, Promosi, serta Branding
melalui media sosial Facebook dan
Penjualan secara lansung dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih
besar dan mendapatkan respon jujur
secara langsung dari konsumen.
Key Activities Produksi
Pengembangan produk
Promosi dan Branding
Pemasaran dan
Penjualan
Produksi masih dilakukan oleh
founder usaha rintisan, seharusnya
produksi dilakukan oleh masyarakat
yang diberdayakan
Pengembangan produk dilakuakn
guna meningkatkan kepuasan
pelanggan serta inovasi produk, agar
adanay peningkatan nilai jual produk
Promosi dilakukan secara mulut ke
mulut serta bantuan media sosial,
namun promosi dan branding tidak
cukup dengan story saja, seharusnya
dilakukan pengenalan bahan baku.
Pemasaran dan penjualan dilakukan
agar pemasukan hanjeli bakery tetap
bertambah dan berkelanjutan.
65
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Key
Resources
SDM
Alat dan Bahan Baku
Online Marketing
Sumber Daya Manusia yang ada
hanya terdapat dari tim hanjeli bakery.
Sebagai investasi alat dan bahan baku
yang ada saat ini masih sederhana dan
belum memadai.
Online marketing yang dilakukan
masih hanya sekedar upload dan
belum terjalin hubungan antara
konsumen dan hanjeli bakery, online
marketing yang baru digunakan yaitu
facebook marketing.
Key Partners KWT Pantastik
Petani hanjeli ( Desa
Sukajadi, Wado,
Sumedang)
Dr. Dwi Purnomo,
S.TP., M.T.
Universitas Padjadjaran
KWT Pantastik masih menjadi
pemasok utama bahan baku dan masih
memenuhi tingkat kebutuhan
penjualan
Petani hanjeli menjadi kunci utama
dalam kegiatan usaha rintisan hanjeli
bakery
Sebagai sarana membantu dalam
pengembangan usaha rintisan serta
pengembangan produk
Sebagai sarana pengembangat riset.
Cost Biaya Produksi Biaya produksi meliputi biaya bahan
66
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Structure
Biaya Promosi
Biaya Research and
development
baku dan biaya alat yang digunakan
dalam proses produksi Hanjeli
Bakery.
Biaya promosi meliputi biaya tester
produk serta biaya promosi dalam
hubungan antara pelanggan. Biaya
promosi pula meliputi biaya tak
terduga misalnya apabila produk tidak
terjual.
Pengembangan produk dan dilakukan
market testing maka biaya tersebut
akan masuk kedalam biaya Research
and development.
Revenue
Stream
Penjualan
Biaya Investasi
Pendapatan utama saat ini yaitu
berasal dari penjualan dan pendapatan
terbesar dari hasil penjualan secara
langsung
Biaya investasi digunakan untuk
melengkapi alat produksi Hanjeli
Bakery
67
4.1.6. Verifikasi Business Model Canvas dalam MVP 1
Hasil verifikasi tahapan proses minimum viable product pertama
yakni dapat mengetahui customer segment yang dituju serta dapat mencapai
target penjualan produk dengan melakukan peningkatan penjualan pada
setiap bulannya.
Gambar 25. Grafik Minimum Viable Product 1
Hasil grafik di atas menunjukan penjualan roti tidak mencapai
target penjualan yang ditentukan yaitu sebanyak 250 pcs pada bulan Mei,
sedangkan jumlah penjualan roti hanya sebanyak 132 pcs. Segmen pasar
terbesar dalam MVP 1 yaitu mahasiswa, ibu-ibu arisan, masyarakat umum
dalam pameran. Hal tersebut menunjukan roti hanjeli belum dapat diterima
dipasaran. Roti hanjeli perlu perbaikan produk serta perbaikan model bisnis
yang dijalankan.
Target penjualan ditentukan dari hasil diskusi dan evaluasi internal
tim hanjeli bakery yaitu melihat dari data penjualan, target pasar serta
feedback yang didapatkan dari customer. Serta hanjeli hanya digunakan
sebagai bahan tambahan dalam produk roti hanjeli yang mana tidak sesuai
dengan tujuan usaha rintisan yaitu pengembangan produk turunan dan
250
132
0
50
100
150
200
250
300
Target Pencapaian
Minimum Viable Product 1
68
menambah nilai tambah hanjeli, karena subtitusi terbaik adalah 80:20 yaitu
80% tepung terigu dan 20% tepung hanjeli. Hasil pada tahap MVP 1 telah
terverfikasi karena adanya perubahan produk atau adanya inovasi produk
turunan hanjeli yang dikembangkan selama tahap MVP 1 berlangsung yaitu
brownies hanjeli, yang mana produk brownies dirancang untuk
memperkenalkan hanjeli kepada segment pasar lebih mendalam.
4.1.7. The Fruters Model dalam Usaha Rintisan Hanjeli Bakery MVP 1
Masyarakat
Komunitas
UMKM dan Bisnis
Universitas
Pemerintah
Petani
Komoditas Lokal
1 2 3 4 5 6 7PedesaaanFruters Model rantai
pemberdayaan berbasis Technopreneursip
Perkotaan
Pengolahan Bahan Baku
Penggerak Utama
Media Pemberdayaan
Penggerak Utama
Sarana PendidikanMedia Kreatif
Pemberdayaan
FasilitatorBahan Baku
Utama
Pengolahan Produsen
UtamaPengambil Kebijakan
Pusat RisetObjek
PemberdayaanKatalisator
PemberdayaanObjek
Pemberdayaan
Gambar 26. The Fruters Model MVP 1
a. Komoditas Utama
Bahan baku utama dalam usaha rintisan yang dijalani adalah
komoditas lokal yang banyak tumbuh di indonesia khususnya jawa
barat yaitu tanaman hanjeli. hanjeli saat ini sudah mulai ditinggalkan,
karena proses budidaya yang terbilang cukup lama, serta proses p
engolahan yang masih susah.
b. Petani
Saat ini yang menjadi produsen utama hanjeli adalah petani hanjeli di
Desa Sukajadi Wado Sumedang yang masih membudiyakan serta
melestarikan tanaman lokal yang masih produktif tumbuh khususnya
69
di Jawa Barat. petani hanya sampai tahap budidaya, belum sampai
tahap pengolahan hanjeli menjadi bahan setengah jadi.
c. Pemerintah
Tahun 2017 dengan adanya kebijakan program pemerintah lokal
Wado, yaitu mencanangkan penanaman serentak hanjeli di desa
Sukajadi Wado Sumedang, masyarakat Wado khususnya desa
Sukajadi terfasilitasi, yaitu dengan adanya pemberian benih hanjeli
secara cuma cuma melalui KWT PANTASIK.
d. Universitas
Sebagai sarana pendidikan, perguruan tinggi khususnya UNPAD,
dapat menjadi pusat riset dalam tahap pengembangan usaha rintisan
serta peningkatan nilai tambah hanjeli menjadi produk jadi.
e. UMKM dan bisnis
UMKM dan bisnis ini dilakoni oleh KWT PANTASTIK sebagai
objek pemberdaya saat ini, serta penggerak utama dalam
pengembangan usaha berbasis pangan lokal khususnya hanjeli.
f. Komunitas
Komunitas sebagai media pemberdaya serta kataliasator pemberdaya.
g. Masyarakat
Masyarakat sebagai penggerak utama dalam usaha rintisan hanjeli
bakery, serta sebagai objek pemberdaya pula.
70
4.2. Minimum Viable Product 2
4.2.1. Perancangan Business Model Canvas 2
Perancangan Business Model Canvas 2 didapatkan dari hasil
verifikasi Minimum Viable Product 1, dengan memperbaiki hasil evaluasi
serta saran konsumen. Perancangan perlu dilakukan market testing serta
verifikasi. Berikut hasil rancangan Business Model Canvas 2, dibantu
dengan perancangan tools Value Prosition Canvas 2.
a. Value Proposition Canvas 2
Berikut adalah Value Proposition Canvas 2 yang dapat
mempermudah dalam memetakan rancangan Business Model Canvas
dalam Minimum Viable Product 2 :
Gambar 27. Value Proposition Canvas 2
71
Value Propositon Canvas 2 didapatkan dari pengembangan serta
hasil evaluasi Value Proposition Canvas 1, yang mana mengembangkan
produk turunan hanjeli, dari yang awalnya menciptakan produk turunan
hanjeli dengan penggunaan bahan baku hanjeli 20% yaitu roti hanjeli,
namun pada Value Proposition Canvas 2 ini, produk yang dikembangkan
terbuat dari bahan dasar 100% tepung hanjeli yaitu Brownies Hanjeli.
a. Job To Be Done
Menciptakan inovasi produk bakery dengan bahan baku 100% tepung
hanjeli serta memiliki nilai gizi yang tinggi, yaitu brownies hanjeli.
b. Pain
Rasa brownies terlalu pahit
Formulasi awal brownies hanjeli yaitu dirancang melalui research and
developmentproduk turunan hanjeli, dengan menggunakan formulasi
bantuan dari resep brownies klasik yang dimodifikasi, namun terjadi
kesalahan dalam penambahan pasta coklat dan kurang tepatnya
komposisi gula menjadikan rasa brownies hanjeli pada awal percobaan
terasa sangat pahit.
Penampilan kurang menarik
Brownies hanjeli mempunyai tekstur yang kasar sehingga pada wujud
nyata brownies terlihat kurang menarik, warna brownies yang hitam,
serta tidak adanya rongga adonan dalam brownies hanjeli. Brownies
hanjeli pada awal mula research and development dapat dikatakan
tidak menarik yang mana brownies hanjeli hanya dibalut dengan coklat
blok yang dilelehkan saja.
72
Tekstur kasar dan berpasir
Tekstur tanaman serealia lokal satu ini mempunyai tekstur yang unik,
yaitu bertekstur kasar dan berpasir, sehingga sangat awam bagi
masyarakat umum dalam mengkonsumsi brownies.
Topping terlalu dominan
Masih terfokusnya pada formulasi adonan brownies hanjeli sehingga
topping brownies lebih dikesampingkan, padahal topping brownies
cukup memberi dampak konsumen dalam memilih produk.
Brownies terlalu berlemak
Formulasi brownies hanjeli dilakukan dengan sangat sedernaha, yaitu
memodifikasi resep brownies klasik yang sudah ada, namun menjadi
tantangan bagi formulator dalam mencocokan karakteristik hanjeli
dengan seluruh bahan utama ataupun bahan tambahan brownies
hanjeli.
Bahan baku kurang familiar
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan brownies yaitu
tepung hanjeli, yang mana hanjeli saat ini masih menjadi pangan yang
kurang populer. Hanjeli merupakan tanaman lokal yang banyak
tumbuh di Jawa Barat yang mana hanjeli merupakan tanaman / pangan
lokal masyarakat Pasundan.
73
c. Gain
Produk lokal
Tanaman hanjeli banyak tumbuh di Jawa Barat ditanam oleh petani
lokal Jawa Barat serta dulunya menjadi pangan utama masyarakat
pasundan.
Kandungan non gluten serta rendah glukosa
Hanjeli merupakan tanaman serealia yang mempunyai kandungan
glukosa rendah serta non gluten.
Produk unik
Brownies pada umumnya menggunakan bahan dasar utama dari tepung
terigu atau tepung gandum, dengan mengangkat produk lokal
Indonesia khususnya Jawa Barat, Hanjeli Bakery memproduksi
brownies yang terbuat dari 100% tepung lokal Jawa Barat yaitu tepung
hanjeli.
Sehat
Kadungan hanjeli yang kaya akan manfaat serta bahan utama lainnya
yang dipilih dari bahan-bahan berkualitas.
d. Pain Reliver
Perbaikan formulasi
Banyaknya kekurangan dalam formulasi produk yang diuji coba dalam
Research and developmentbrownies hanjeli, maka dari itu perlu
adanya perbaikan formulasi.
74
Pengecilan ukuran tepung hanjeli
Pengecilan ukuran tepung hanjeli diperlukan, selain menjadikan
tekstur hanjeli tidak terlalu kasar serta perbaikan dalam pengembangan
produk brownies hanjeli. Agar brownies hanjeli tidak terlalu bantat dan
sedikit lebih berongga.
Adanya penjelasan bahan baku
Perlunya penjelasan bahan baku dalam kemasan maupun adanya poster
yang diberikan pada konsumen lebih memudahkan konsumen
mengenali tanaman hanjeli tersebut.
Perbaikan bentuk dan kemasan produk
Brownies hanjeli dicetak dengan loyang lalu ditambahkan dengan
topping, namun hal ini belum cukup dalam pengembangan produk,
serta perlunya dilakukan perbaikan kemasan.
75
e. Gain Creator
Menggunakan bahan baku berkualitas (hanjeli) berasal dari petani
lokal
Beras hanjeli yang digunakan masih dengan stok yang hanya sekedar
ada di Desa dan diolah dengan mesin yang sangat sedernaha di KWT
PANTASTIK. Maka dari itu perlu adanya perbaikan dalam
pengolahan pasca panen gabah hanjeli menjadi beras hanjeli ataupun
tepung hanjeli.
Tidak lengket di mulut
Tesktur hanjeli yang kasar serta karakteristik hanjeli yang unik
menjadikan hanjeli yang dioalah menjadi brownies hanjeli tidak
lengket dimulut dibandingkan dengan brownies pada umumnya.
Berbahan dasar tepung hanjeli dan kandungan gizi yang tinggi
dibandingkam tanaman selearia lainnya
Kandungan hanjeli yang kaya akan manfaat serta kandungan yang
lebih tinggi dari pada serealia lainnya menjadikan bahan baku utama
brownies hanjeli lebih unggul dari brownies kompetitor yang ada.
f. Product and Service
Membuat brownies berbahan dasar 100% tepung hanjeli yang
memiliki cita rasa unik (khas hanjeli) serta memiliki kualitas dan
manfaat yang tinggi, dan memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi
dari brownies lainnya (competitor).
76
b. Business Model Canvas 2
Berikut merupakan rancangan Business Model Canvas 2 pada
minimum viable product 2 yang diolah dari hasil verifikasi pada
minimum viable product 1, perancangan didapatkan dari hasil evaluasi
serta saran konsumen Hanjeli Bakery, rancangan tertera pada gambar
kanvas berikut:
Gambar 28. Business Model Canvas 2
1. Value Proposition
Aroma hanjeli yang menggugah selera
Bahan baku unik ini mempunyai tekstur yang khas serta menimbulkan
bau sedap setelah melalui proses pengolahan menjadi Brownies
hanjeli.
Non Gluten serta Rendah Glukosa
Kandungan gizi hanjeli yang baik serta non gluten baik bagi para
pengidap infeksi yang diakibatkan virus. Brownies Hanjeli
77
menggunakan gula yang lebih sedikit dibandung dengan brownies
pada umunya. Serta kandungan rendah glukosa pada hanjeli tersebut.
Lokal Produk
Produk yang awal mula muncul diinisiasi oleh masyarakat di Jawa
Barat khususnya Bandung yaitu Brownies Coklat, diolah dengan bahan
baku lokal berkualitas berasa dari petani lokal Jawa Barat pula
khususnya Sumedang.
Unik
Brownies pada umumnya terbuat dari tepung terigu, Hanjeli Bakery
membuat brownies dengan 100% tepung lokal yang banyak tumbuh di
Indonesia khususnya Jawa Barat. Hanjeli kurang dikenal oleh
masyarakat namun hanjeli memiliki manfaat kandungan gizi tinggi.
Memiliki nilai sosial
Berasal dari petani hanjeli Jawa Barat, menumbuhkan rasa percaya diri
dalam menanam hanjeli serta kepercayaan bahwa yang ditanam oleh
para petani tidak akan menjadi sia-sia, Hanjeli Bakery datang
menyelamatkan komoditas lokal yang banyak tumbuh di Jawa Barat,
serta memberi kebahagiaan bagi para petani hanjeli yang sudah
menanam maupun yang akan mencona menanam hanjeli.
Tekstur khas hanjeli
Tekstur tepung hanjeli yang kasar menjadi Brownies Hanjeli
mempunyai perbedaan yang unik dibandingkan brownies pada
umumnya, sehingga menjadikan ciri khas bagi brownies hanjeli.
78
2. Key Activity
Produksi
Hal yang terpenting dalam aktifitas usaha rintisan yaitu produksi
produk yaitu brownies hanjeli. Produksi dilakukan dalam skala
rumahan, produksi dilakukan dengan seorang pekerja.
Pengembangan Produk
Pengembangan produk dilakukan guna mencari formulasi terbaik bagi
brownies hanjeli maupun mencari formulasi terbaru bagi berbagai
macam produk turunan hanjeli.
Promosi dan Branding
Promosi dilakukan dengan cara pameran dalam kegiatan acara musik,
promosi melalui facebook marketing, penjualan langsung dengan
promosi beli 1 gratis 1.
Branding yang dilakukan oleh usaha rintisan hanjeli bakery yaitu
dengan menggunakan nama hanjeli sebagai merek dagang, hanjeli
yaitu bahan baku yang digunakan. menggunakan logo tanaman hanjeli
sebagai logo hanjeli bakery.
Pemasaran dan penjualan
Pemasaran dilakukan pada tahap minimum viable product 2 yaitu
melakukan promosi dalam kegiatan pameran yang diselenggarakan
pemerintahan provinsi, kegiatan kampus, pameran pangan. penjualan
dengan cara online dan direct selling, pendistribusian bahan baku
dilakukan internal dengan membeli bahan baku ke agen, promosi
online dilakukan melalui facebook marketing dan instagram.
79
Sharing dan Education
Sharing mengenai bisnis yang sedang dirintis, menerima masukan
maupun sharing pengalaman usaha rintisan melalui forum wirausaha,
ataupun komunitas.
Education mengenai hanjeli dilakuakn dengan adanya kegiatan
sharing, pameran, ataupun melakui komunitas.
3. Key Resources
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia yang ada saat ini yaitu tim Hanjeli Bakery
dalam mengembangkan usaha rintisan.
Alat dan Bahan Baku
Beras Hanjeli adalah bahan baku utama yang digunakan dalam produk
Hanjeli Bakery, bahan baku yang dapat dipasok oleh KWT
PANTASTIK pada setiap bulannya. Alat-alat yang digunakan untuk
produksi menjadi investasi bagi usaha rintisan.
Online Marketing
Platform online marketing membantu dalam kegiatan promosi, dan
pemasaran. Media Sosial digunakan media promosi dan branding.
Financial Management
Adanya fokus dalam pembagian tugas serta fokus dalam pengelolaan
keuangan, pemasukan dan pengeluaran yanga ada dalam hajeli bakery.
80
4. Key Partners
KWT Pantastik
KWT Pantastik sebagai pengolah pasca panen gabah hanjeli yaitu dapat
dikatakan partner kunci utama, karena gabah hanjeli tidak dapat diolah
tanpa adanya perlakuakn yang dilakukan oleh KWT Pantastik ini.
Petani Hanjeli.
Petani hanjeli sebagai harapan utama, ada dan tidaknya pasokan hanjeli
tergantung para petani menanam hanjeli.
Universitas Padjadjaran
Sebagai sarana penelitian universitas padjadjaran membantu dalam
pengembangan sumber daya yang ada.
Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T.
Salah satu pendiri inkubator bisnis serta peran di Universitas menjadi
Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T. sebagai mitra kunci utama, dalam
pengembangan bisnis maupun pengembangan produk.
The Local Enablers
Komunitas bisnis membantu dalam pengembangan kapasitas diri
maupun kapasitas bisnis.
5. Customer Segment
Pria Wanita Usia 18 – 55 tahun
Konsumsi makanan ringan lebih banyak pada kalangan dewasa
usia 18-44 tahun
81
Orang-orang yang berjiwa sosial
Brownies hanjeli dijual dengan harga lebih mahal dari brownies
pada umumnya, tentunya brownies hanjeli ditujukan bagi kalangan
yang memiliki jiwa sosial serta masyarakat yang mengerti akan
pentingnya kesehatan.
Ibu-ibu arisan
Brownies hanjeli yang unik dapat dimenyatukan para ibu dalam
suatu kegiatan yaitu arisan.
Mahasiswa
Mahasiswa yang dituju adalah mahasiswa yang mengerti akan
produk serta dengan adanya nilai sosial yang tinggi dan kandungan
hanjeli yang kaya akan manfaat.
6. Customer Relathionships
Poster
Poster yang berisikan tentang informasi produk serta keunggulan
bahan baku lokal
Pengantaran Gratis Daerah Jatinangor dan Bandung Timur
Dengan pengantaran gratis hanjeli kepada konsumen dapat
memberi rasa aman dan percaya bagi konsumen.
7. Channels
Media Sosial
Media sosial yang digunakan yaitu Instagram, Facebook
Marketing, Whatapps, dan Line@.
82
Direct Selling
Penjualan dengan mendatangi konsumen secara langsung serta
menceritakan value yang ada pada roti hanjeli akan membuat
pelanggang lebih percaya.
Reseller
Salah satu cara mengenalkan produk dengan baik kepada
konsumen yaitu dengan reseller yang kami training dalam
menyampaikan produk serta cerita produk kepada konsumen.
8. Revenue Streams
Penjualan
Tentunya hal utama dalam usaha rintisan berjualan, pendapatan
utama didapatkan dari hasil penjualan.
Biaya Investasi
Biaya investasi dibutuhkan guna menambah alat dan bahan yang
digunakan usaha rintisan.
Pameran
Pameran salah satu pemasukan terbaik yaitu dengan pameran
selain uang pameran membuka pasar yang sangat luas serta dapat
dijadikan kegaiatan dalam branding.
9. Cost Structure
Biaya Produksi
Hal utama dalam kegiatan usaha rintisan yaitu produksi, tentunya
dibutuhkan biaya guna menunjang usaha rintisan, biaya produksi
meliputi biaya langsung dan tak langsung.
83
Biaya Promosi
Tanpa promosi hanjeli bakery tidak akan begitu dikenal oleh
masyarakat luas, biaya promosi meliputi biaya tester, biaya
pameran, biaya dalam kolom customer relathionships.
Biaya Research and development
Pengembangan produk dan percobaan formulasi tentu tak bisa satu
kali pengulangan. Adanya percobaan terus menerus menjadi biaya
pengembangan produk perlu dianggarkan.
Biaya Pengiriman Barang
Biaya pengiriman barang termasuk kedalam biaya yang perlu
diperhitungkan karena biaya pengiriman barang termasuk biaya
yang sering keluar.
4.2.2. Prototyping
Prototyping pada Minimum Viable Product 2 ini yaitu menciptakan
produk turunan bakery yang berasal dari bahan baku 100% tepung hanjeli,
Hanjeli Bakery membuat inovasi yaitu Brownies Hanjeli. Berikut
Brownies Hanjeli pada Research and developmentpertama.
Gambar 29. Brownies Hanjeli
84
Brownies hanjeli memiliki tekstur lebih kasar dari brownies pada
umumnya, namun menjadikan tekstur brownies lebih unik dan tidak
lengket dimulut. Pembuatam brownies hanjeli ini melalui hasil riset dan
pengembangan tim internal hanjeli, resep yang didapatkan dari hasil
modifikasi resep brownies klasik.
Penjualan masih dilakukan secara direct selling dengan
menggunakan kemasan plastik dan diberi label hanjeli. Nama hanjeli ini
tidak lepas dari bahan baku utama pembuatan brownies tersebut. Brownies
Hanjeli dijual dengan harga Rp. 5000,. dengan sasaran utama adalah
mahasiswa dan teman dekat. Edukasi yang diberikan terhadap konsumen
hanya diberikan melalui mulut ke mulut saja. Pada minimum viable
product 2 rasa brownies hanjeli cenderung pahit dan asin, tidak ada
perubahan kemasan, rasa dan formulasi masih perlu perbaikan.
4.2.3. Market Testing
Market testing pada minimum viable product 2 dilakukan lebih
banyak pada kegiatan pameran. Menawarkan brownies hanjeli khususnya
pada kalangan ibu-ibu. Dokumentasi market testing pada MVP 2 terdapat
pada gambar berikut :
Gambar 30. Pameran Brownies Hanjeli dalam Market Testing 2
85
Gambar 31. Brownies Hanjeli dalam Market Testing MVP 2
Gambar 32. Validasi Pasar melalui Facebook Marketing MVP 2
86
a. Emphaty Maps
Gambar 33. Empathy Maps pada MVP 2
1. Hearing
Sehat
Berasal dari bahan baku utama yang mempunyai kandungan gizi yang
kaya akan manfaat, serta bahan tambahan yang berkualitas, menjadi
brownies hanjeli sangat sehat mengurangi resiko diabetes.
Non Gluten
Hanjeli memiliki kandungan glukosa lebih rendah dari pada Serealia
lainnya. Hanjeli tidak memiliki kandungan gluten sehingga baik bagi
pengidap autisme, pengidap diabetes, serta yang sedang menjalankan
diet karbo. Konsumen sangat antusias terutama bagi yang sedang
menjalankan diet karbo dan diet gula.
Bahan Baku Kurang Familiar
Hanjeli belum populer dikalangan masyarakat awam, karena hanjeli
belum banyak diolah menjadi bahan penganan makanan, hanjeli hanya
87
digunakan sebagai souvernir, tasbeh, kalung, gelang dan mainan anak-
anak, hal tersebut menjadikan konsumen sangat awan dan ragu untuk
mengkonsumsi.
Produk lokal
Tanaman Hanjeli banyak tumbuh di Jawa Barat, tanaman hanjeli
merupakan pangan pokok masyarakat pasundan. Pengembangan
hanjeli menjadi produk turunan yaitu roti hanjeli menjadikan roti
tersebut mempunyai ciri khas penganan dengan ciri khas bahan baku
lokal Jawa Barat. Konsumen tertarik karena roti hanjeli mengangkat
produk lokal serta adanya pemberdayaan sosial terhadap hanjeli dan
petani hanjeli.
2. Seeing
Penampilan kurang menarik
Bentuk fisik Brownies Hanjeli seperti brownies pada umumnya,
dengan balutan topping coklat leleh. Namun brownies hanjeli masih
dijual dengan jenis plastik kemasan OPP Lem, dan ditempelkan stiker
logo pada kemasan, menjadikan brownies kurang menarik.
Topping terlalu dominan
Topping brownies hanjeli menggunakan lelehan coklat yang
cenderung lebih dominan rasa manisnya, menjadikan rasa brownies
hanjeli kurang menonjol.
88
3. Saying
• Unik
Brownies pada umumnya menggunakan tepung terigu / tepung
gandum, Hanjeli Bakery mengganti tepung terigu dengan tepung lokal
yaitu tepung hanjeli, yang mana pada awalnya hanjeli hanya
digunakan sebagai bahan utama pembuatan tasbih dan souvernir
gelang, serta digunakan sebagai peluru dalam permainan anak zaman
dahulu.
• Rasa brownies terlalu pahit
Formulasi pada brownies hanjeli belum sempurna dan masih perlunya
pengembangan, rasa brownies yang terlalu pahit disebabkan
penggunaan pasta coklat yang terlalu banyak.
• Tekstur kasar dan berpasir
Tekstur brownies hanjeli sangat kasar dan berpasir, hal ini disebabkan
karena tekstur pada hanjeli itu sendiri serta penepungan hanjeli yang
kurang maksimal menghasilkan tepung dengan ukuran mess yang
masih besar.
• Brownies terlalu berlemak
Perbaikan formulasi sangat perlu dilakukan karena sangat
mempengaruhi seberapa setia pelanggang terhadap produk yang kita
jual. Brownies hanjeli yang terlalu berlemak disebabkan karena
penambahan mentega yang terlalu banyak.
89
• Mahal
Bahan baku hanjeli sendiri lebih mahal dari tepung terigu pada
umumnya, sehingga memperngaruhi terhadap struktur biaya hanjeli
bakery. Selain itu hanjeli menggunakan bahan baku dengan kualitas
tinggi.
5. Thinking and Feeling
Memperbaiki Formulasi
Tentu tidak cepat puas dengan formulasi yang ada saat ini,
konsumenpun memberi saran untuk perbaikan formulasi agar produk
dapat lebih diterima dimasyarakat. Pengembangan produk dilakukan
guna memperbaiki tekstur, warna, rasa, dan penampilan brownies.
Mulai menjual dengan sistem
Tidak berrjualan secara asong dan memiliki rancangan dalam
melakukan marketing sangat penting.
b. Customer Journey
Gambar 34. Customer Journey pada MVP 2
90
Peta perjalanan konsumen yang mana terdapat dalam customer
journey yaitu dengan berbagai permasalahan yang dihadapi konsumen
antara lain harga mahal yang tidak sebanding dengan produk yang
ditawarkan, keraguan konsumen terhadap produk karena bahan baku
kurang familiar, tampilan brownies hanjeli yang kurang menarik, brownies
cenderung pahit, brownies berlemak, topping terlalu dominan, dan tekstur
brownies yang kasar dan berpasir.
c. Perbaikan Value Proposition Canvas
Evaluasi dalam proses minimum viable product ini yaitu dengan
memvalidasi value proposition canvas dibantu dengan tools sebelumnya
yaitu emphaty maps dan customer journey. Berikut adalah perbaikan value
proposition canvas :
Tabel 4. Perbaikan Value Proposition Canvas 2
Job to Be Done Gains Pains
Produk local
Kandungan non gluten
Unik
Sehat
Bahan baku kurang familiar
Tekstur Brownies yang kasar
dan berpasir
Tampilan produk kurang
menarik
Mahal
Brownies berlemak
Rasa brownies yang
cenderung pahit
Topping terlalu dominan
91
Product Service Gain Creators Pain Relievers
Membuat
brownies
berbahan dasar
100% tepung
hanjeli yang
memiliki cita rasa
unik (khas
hanjeli) serta
memiliki kualitas
dan manfaat yang
tinggi, dan
memiliki
kandungan gizi
yang lebih tinggi
dari brownies
lainnya
(competitor).
• Menggunakan bahan
baku berkualitas (han
jeli) berasal dari petani
lokal
• Tidak lengket di mulut
• Menggunakan bahan
tambahan berkualitas
dari suplayer
terpercaya
• Berbahan dasar tepung
hanjeli dan kandungan
gizi yang tinggi
dibandingkam tanaman
selearia lainnya.
• Pengenalan Hanjeli lebih
mendalam kepada
masyarakat
• Perbaikan formulasi
Brownies Hanjeli hanjeli
serta pengecilan ukuran
tepung hanjeli
• Perbaikan kemasan dan
tampilan brownies hanjeli
• Menambahkan topping yang
lebih beragam
• Referensi penelitian
92
4.2.4. Perbaikan Business Model Canvas 2
Berikut adalah poin perbaikan business model canvas 2 dalam
tahap MVP 2, disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 5. Perbaikan Business Model Canvas dalam MVP 2
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Value
Proposition
Aroma hanjeli
menggugah selera
Tekstur Khas Hanjeli
Produk Lokal
Unik
Non Gluten
Memiliki nilai sosial
Teknik pengolahan hanjeli dapat
mempengaruhi aroma hanjeli yang
dikeluarkan.
Hanjeli memiliki tekstur yang lebih
kasar dan keras dari serealia lainnya.
Hanjeli merupakan bahan baku pokok
khas Jawa Barat
Roti dengan bahan baku lokal dan
kurang populer dikalangan
masyarakat menjadikan roti hanjeli
produk unik
Hanjeli memiliki kandungan rendah
glukosa dan non gluten
Hanjeli didapatkan dari petani lokal
Jawa Barat, pengolahan hanjeli
memberdayakan petani dan keluarga
dalam proses pasca panen hanjeli
Customer
Segments
Pria dan wanita usia 18
– 55 thn
Rata-rata pembeli brownies hanjeli
mulai dari umur 18 tahun sampai
93
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Orang-orang berjiwa
sosial
Mahasiswa
Kantin Mahasiswa
dengan 55 tahun, dari mulai
mahasiswa, dosen, pekerja, sampai
dengan ibu rumah tangga, namun
menurut hasil validasi melalui
facebook marketing customer
brownies hanjeli didominasi umur 18
tahun sampai dengan 45 tahun dan
lebih banyak yang berjenis kelamin
perempuan.
Menggunakan bahan baku lokal yang
diperoleh dari petani lokal Jawa Barat,
serta memberi motivasi bagi para
petani agar tetap menanam hanjeli,
menjadikan sasaran pasar hanjeli
bakery adalah orang-orang yang
berjiwa sosial tinggi dan peduli
terhadap lingkungan serta ketahanan
pangan lokal.
Mahasiswa yang memiliki jiwa sosial
serta mahasiswa kalangan
Kantin mahasiswa kurang cocok
karena harga yang mahal dan
kebutuhan mahasiswa pada di kantin-
94
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Ibu-ibu Arisan
kantin fakultas cenderung membeli
makanan berat.
Dikalangan ibu-ibu arisan lebih cocok
karena berjualan serta berdagang
dengan cara menyampaikan story.
Customer
Relationships
Poster
Pengantaran Gratis
daerah Jatinangor dan
Bandung Timur
Menjawab keraguan konsumen
terhadap bahan baku yang digunakan
yaitu Serealia Hanjeli, Hanjeli Bakery
mengeluarkan informasi berupa poster
untuk menyampaikan dan edukasi
konsumen terhadap hanjeli maupun
produk turunan hanjeli.
Memastikan produk sampai kepada
konsumen secara langsung dengan
mengantarkan produk dengan gratis
biaya pengantaran kepada konsumen
di daerah Jatinangor dan Bandung
Timur.
Channels Media Sosial
Direct Selling
Pemasaran, Promosi, serta Branding
melalui media sosial Facebook dan
Penjualan secara lansung dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih
95
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Reseller
besar dan mendapatkan respon jujur
secara langsung dari konsumen.
Menambah media dalam berjualan
dan memperkenalkan hanjeli kepada
konsumen tentu tidak bisa berjalan
sendiri, reseller pun tetap harus
diedukasi terlebih dahulu, agar
reseller dapat menyampaikan produk
Hanjeli Bakery kepada konsumen
dengan baik
Key Activities Produksi
Pengembangan produk
Promosi dan Branding
Produksi masih dilakukan oleh
founder usaha rintisan, seharusnya
produksi dilakukan oleh masyarakat
yang diberdayakan
Pengembangan produk dilakuakn
guna meningkatkan kepuasan
pelanggan serta inovasi produk, agar
adanay peningkatan nilai jual produk
Promosi dilakukan secara mulut ke
mulut serta bantuan media sosial,
namun promosi dan branding tidak
cukup dengan story saja, seharusnya
dilakukan pengenalan bahan baku.
96
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Pemasaran dan
Penjualan
Sharing dan Education
Pemasaran dan penjualan dilakukan
agar pemasukan hanjeli bakery tetap
bertambah dan berkelanjutan.
Sharing dilakukan dengan komunitas,
kali ini komunitas yang dijalin
bersama “the local enablers” serta
edukasi yang diberikan terhadap
konsumen maupun masyarakat umum,
mengenai bisnis serta edukasi terkait
hanjeli dan petani hanjeli.
Key
Resources
SDM
Alat dan Bahan Baku
Online Marketing
Management Finalcial
Sumber Daya Manusia yang ada
hanya terdapat dari tim hanjeli bakery.
Sebagai investasi alat dan bahan baku
yang ada saat ini masih sederhana dan
belum memadai.
Online marketing yang dilakukan
masih hanya sekedar upload dan
belum terjalin hubungan antara
konsumen dan hanjeli bakery, online
marketing yang baru digunakan yaitu
facebook marketing.
Management Financial dijalankan
dengan adanya tim hanjeli bakery
97
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
yang berfokus dalam perhitungan
biaya hanjeli bakery.
Key Partners KWT Pantastik
Petani hanjeli ( Desa
Sukajadi, Wado,
Sumedang)
Dr. Dwi Purnomo,
S.TP., M.T.
Universitas Padjadjaran
Komunitas “The Local
Enablers”
KWT Pantastik masih menjadi
pemasok utama bahan baku dan masih
memenuhi tingkat kebutuhan
penjualan
Petani hanjeli menjadi kunci utama
dalam kegiatan usaha rintisan hanjeli
bakery
Sebagai sarana membantu dalam
pengembangan usaha rintisan serta
pengembangan produk
Sebagai sarana pengembangat riset.
Sebagai media edukasi dan
pengembangan sumber daya.
Cost
Structure
Biaya Produksi
Biaya Promosi
Biaya produksi meliputi biaya bahan
baku dan biaya alat yang digunakan
dalam proses produksi Hanjeli
Bakery.
Biaya promosi meliputi biaya tester
produk serta biaya promosi dalam
hubungan antara pelanggan. Biaya
promosi pula meliputi biaya tak
98
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Biaya Research and
development
Biaya Jasa Ekspedisi
terduga misalnya apabila produk tidak
terjual.
Pengembangan produk dan dilakukan
market testing maka biaya tersebut
akan masuk kedalam biaya Research
and development.
Perlu diperhitungkan biaya
pengiriman produk
Revenue
Stream
Penjualan
Biaya Investasi
Pameran
Pendapatan utama saat ini yaitu
berasal dari penjualan dan pendapatan
terbesar dari hasil penjualan secara
langsung
Biaya investasi digunakan untuk
melengkapi alat produksi Hanjeli
Bakery
Pendapatan yang didapatkan tidak
hanya berupa jumlah uang
pemasukan, namun relasi serta media
promosi bagi hanjeli bakery.
4.2.5. Verifikasi Business Model Canvas pada MVP 2
Verifikasi pada tahap minimum viable product 2 ditentukan oleh
target penjualan yang telah dirancang oleh internal tim, mengetahui pasar
99
yang telah ditentukan mengacu pada evaluasi bulanan, serta faktor sosial
yang telah dijalankan usaha rintisan. Hasil verifikasi dinyatakan dalam
grafik penjualan sebagai berikut ini :
Gambar 35. Grafik Penjualan Brownies Hanjeli dalam MVP 2
Grafik diatas menunjukan hasil penjualan brownies hanjeli pada
setiap bulannya memenuhi target yang telah ditentukan, yaitu pada bulan
Agustus target penjualan sebanyak 50 pcs, Bulan September 65 pcs, dan
pada Bulan Oktober sebanyak 80 pcs. Hasil penjualan mencapai target
yang telah ditentukan yaitu 54 pcs pada Bulan Agustus, 69 pcs pada Bulan
September, dan 89 pcs pada Bulan Oktober. Hasil tersebut menunjukan
bisnis model yang dijalani sudah sesuai dengan business model canvas
yang telah dirancang sebelumnya. Permintaan pasar terbanyak didapat dari
hasil penjualan online serta iklan pada facebook marketing, hasil pameran,
serta penjualan secara langsung.
Hasil verifikasi selain pada hasil penjualan ditunjukan pula oleh
adanya perubahan mindset anggota kelompok wanita tani yang mana
50
65
80
54
69
89
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
MINIMUM VIABLE PRODUCT 2
Target
Pencapaian
100
berawal dari hanya sekedar membuat produk turunan hanjeli di hari raya
saja, sekarang mereka membuat produk turunan untuk kebutuhan sehari-
hari dan mulai mencoba menjual produk turunan tersebut. Serta adanya
motivasi tinggi dalam pengolahan pangan lokal lainnya. Minimum viable
product akan dilanjutkan pada tahap selanjutnya dengan melakukan
penaikan jumlah target penjualan brownies hanjeli, yang mana dengan
adanya perubahan mindset para anggota tani maka lebih banyak tanaman
hanjeli yang akan ditanam pada musim tanam berikutnya serta
meningkatkan jumlah produksi atau produktifitas tanaman hanjeli.
4.2.6. The Fruters Model dalam Usaha Rintisan Hanjeli Bakery MVP 2
Masyarakat
Komunitas
UMKM dan Bisnis
Universitas
Pemerintah
Petani
Komoditas Lokal
1 2 3 4 5 6 7PedesaaanFruters Model rantai
pemberdayaan berbasis Technopreneursip
Perkotaan
Peningkatan Pendapatan
Peningkatan Kesejahteraan
Penjaga Kolaborasi
Mitra Pengembangan
Aplikasi Penelitian
&Pengembangan
Media Kreatif Pemberdayaan
Peningkatan Efektivitas Program
Meningkatkan Harga Bahan
Baku
Pengolahan Pasca Panen
Pemeliharaan Kebun
Kegiatan Berkelanjutan
Peningkatan Mutu
Kurikulum
Objek Aplikasi Teknologi
Media Pengembanga
n Kegiatan
Peningkatan Mutu
Kewirausahaan
Gambar 36. Pendekatan The Fruters Model pada tahap MVP 2
Komoditas Lokal
Adanya proses pengolahan pasca panen yang baik, maka akan
menghasilkan kualitas hanjeli yang baik. pasca panen tanaman hanjeli
dimulai dengan proses penjemuran, pemecahan, dan penyosohan,
selanjutnya dilakukan proses grading biji hanjeli.
101
Petani
Meningkatkan pendapatan petani, maka petani hanjeli dapat
memproduksi hanjeli dengan kualitas dan kuantitas yang baik. dalam
meningkatkan pendapatan petani pula, petani tidak menjual dalam
bentuk bahan mentah, namun petani dapat menjual biji hanjeli yang
telah melalui proses pasca panen yang baik serta adanya grading
yang baik untuk meningkatkan nilai jual biji hanjeli atau beras
tersebut. dalam meningkatkan pendapatan petani, petani harus
bersinergi dengan pemerintah dalam pengadaan sarana produksi dan
budidaya hanjeli agar mendapatkan peningkatan jumlah produksi
dalam budidaya hanjeli.
Pemerintah
Peningkatan efektifitas program ini meliputi pengadaan sarana
produksi dan budidaya hanjeli. serta kegiatan berkelanjutan dengan
adanya bimbingan teknis maupun bimbingan dalam budidaya hanjeli
secara berkala dari program yang telah terlaksana.
Universitas
Hanjeli dilakukan penelitian dengan pengembangan produk, dari
mulai formulasi, pengemasan, hingga usaha yang akan dijalankan.
serta dengan adanya peningkatan kurikulum di Perguruan tinggi akan
memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam menjalankan usaha yang
sedang di rintis.
102
UMKM dan Bisnis
Umkm dan bisnis membantu dalam pengolahan hanjeli menjadi bahan
pangan yang bergaram,serta sebagai mitra dalam pengembangan
usaha rintisan. selanjutnya umkm dan bisnis akan menjadi objek
aplikasi dalam pengembangan teknologi untuk meningkatkan nilai
tambahn hanjeli menjadi produk jadi.
Komunitas
Komunitas saat ini menjadi penjaga kolaborasi yaitu dengan adanya
komunitas maka kolaborasi dengan setiap mata rantai akan terjaga.
serta selanjutnya komunitas sebagai sarana dalam pengembangan
usaha rintisan yang dijalankan, sebagai media evaluasi dan media
dalam bertukar pikiran dan pengalaman selama kegiatan usaha rintisan
berlangsung.
Masyarakat
Adanya usaha rintisan ini maka masyarakat sedikitnya dapat terbantu
dalam penyediaan bahan baku, penyediaan bahan baku pangan. dan
apabila bahan baku pangan meningkat maka dapat pula dijual dengan
harga yang mahal dan dapat meningkatkan mutu kewirausahaan.
4.3. Minimun Viable Product 3
4.3.1. Perancangan Business Model Canvas 3
Minimum Viable Product 3 adalah tahapan akhir dalam Tugas
Akhir yang dilaksanakan penulis, MVP 3 diawali dengan perancangan
business model canvas 3 dibantu dengan tools value proposition canvas,
103
dirancang dari hasil validasi, evaluasi, serta perbaikan dalam MVP
sebelumnya yang dirancang melalui FDG Internal tim Hanjeli Bakery.
Berikut adalah hasil rancangan MVP 3:
a) Value Proposition Canvas 3
Berikut adalah perancangan value proposition canvas guna
membantu dalam perancangan business model canvas dalam MVP 3 :
Gambar 37. Value Proposition Canvas 3
Berikut adalah penjelasan poin-poin dalam value proposition canvas :
Job To Be Done :
“Membuat brownies berbahan dasar 100% tepung hanjeli dengan tampilan
yang menarik, serta memiliki cita rasa unik khas hanjeli, yang berkualitas,
104
bermanfaat dan kandungan gizi yang lebih tinggi dari brownies lainnya
(competitor)”.
Pain :
• Tekstur brownies kasar, berpasir dan berongga
Hanjeli pada dasarnya memiliki tekstur yang kasar dan berpasir, tidak
dapat mengembang karena hanjeli tidak memiliki kandungan gluten.
• Bahan baku hanjeli masih kurang familiar
Hanjeli adalah tanaman serealia yang tidak banyak orang mengetahui,
banyak orang hanya mengetahui tanamannya saja namun tidak
mengetahui nama tanamannya, sebaliknya ada pula yang mengetahui
nama serta tanamannya namun tidak mengetahui kandungan gizi serta
cara pengolahannya.
Gain :
• Rasa enak
Berasal dari bahan lokal dan dengan perbaikan formulasi yang terus
berinovasi , menjadi brownies hanjeli yang saat ini sampai tangan
konsumen dengan kelezatan serta dengan kelegitan disetiap
gigitannya.
• Tekstur khas hanjeli
Tidak menjadikan sebagai kekurangan brownies hanjeli, tekstur khas
hanjeli menjadi salah satu ciri khas yang disajikan hanjeli bakery
kepada konsumen,
• Aroma hanjeli menggugah selera
105
Hasil olahan hanjeli yang dapat menggugah selera, selain dari rasa
oalahn hanjeli ini menggugah selera dari aroma khas hanjeli yang unik
dan menggiurkan.
• Non Gluten
Hanjeli tanaman serealia non gluten baik bagi diet.
• Lokal produk
Produk lokal berasal dari bahan baku lokal dan petani lokal Jawa
Barat.
• Unik
Keunikan produk terdapat pada bahan baku yang digunakan yaitu
tepung hanjeli, tepung lokal Jawa Barat.
• Penampilan menarik
Topping menarik dan bermacam macam pilihan menarik perhatian
konsumen sehingga membeli beberapa kali untuk mencoba berbagai
macam topping.
• Memiliki nilai sosial
Nilai sosial yang dimiliki produk hanjeli yaitu pemberdayaan petani
hanjeli dan ibu-ibu anggota kelompok wanita tani hanjeli Sukajadi
Wado Sumedang.
Pain Reliver :
• Adanya edukasi pengetahuan bahan baku (hanjeli) terhadap
masyarakat
Pengetahuan bahan baku sangat penting bagi masyarakat awam,
karena bahan baku yang digunakan belum begitu populer dikalangan
106
masyarakat, dengan adanya edukasi yang disampaikan kepada
konsumen maka konsumen mendapatkan value yang ada didalam
brownies hanjeli.
• Menjadikan tekstur hanjeli yang kasar dan berpasir sebagai ciri khas
brownies hanjeli.
Mempunyai ciri khas yang menonjol dibandingkan dengan brownies
pada umumnya, menjadikan brownies hanjeli dapat dikenali
konsumen dengan mudah dan konsumen mudah mengingat dengan
tekstur yang unik.
Gain Creator :
• Menggunakan bahan dasar 100 % tepung hanjeli yang berkualitas
berasal dari petani lokal dan kandungan gizi hanjeli yang tinggi
Pengolahan pasca panen menentukan hasil dari beras hanjeli yang
diproduksi, untuk digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan
brownies hanjeli.
• Menggunakan komposisi bahan yang berkualitas
Pengolahan hanjeli menjadi produk pangan, yaitu brownies hanjeli
tentu saja menggunakan bahan baku tambahan seperti telur, gula,
mentega, coklat dan susu. Bahan baku yang digunakan dengan merk
terkenal dan terpercaya yang beredar dipasaran.
• Tidak lengket dimulut
Hanjeli merupakan tanaman serealia yang tidak memiliki kandungan
gluten
107
• Topping dan kemasan yang pas dan menarik
Variasi topping pada brownies hanjeli yaitu keju, coklat, coklat keju,
coklat almond, coklat kacang, coklat chococips, keju almond, keju
kacang, keju chococips. Kemasan yang aman serta menarik menjadi
value bagi brownies hanjeli.
Product and Service :
“Membuat brownies berbahan dasar 100% tepung hanjeli , memiliki
cita rasa unik khas hanjeli yang berkualitas, dan manfaat yang tinggi
dan memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dari brownies lainnya
(competitor) serta adanya dampak sosial berupa pemberdayaan petani
lokal dan edukasi hanjeli terhadap masyarakat.”
b. Business Model Canvas
Berikut adalah perancangan business model canvas 3, yang mana
dirancang berdasarkan hasil validasi serta evaluasi dirancang melalui
FGD:
108
Gambar 38. Business Model Canvas dalam tahap MVP 3
1. Value Proposition
Rasa Unik
Perbaikan formulasi yang dilakukan pada setiap tahapan minimum
viable product sampai dengan saat ini menjadikan brownies hanjelo
tetap diterima di masyarakat.
Aroma Hanjeli Menggugah Selera
Hanjeli mempunyai aroma khas yang pada saat proses pemanggangan
maupun pengukusan.
109
Non Gluten dan Rendah Glukosa
Tanaman serealia hanjeli tidak memiliki kandungan gluten sehingga
cocok untuk yang melakukan pola diet.
Lokal Produk
Tanaman hanjeli banyak tumbuh di Jawa Barat, ditanam oleh para
petani lokal Desa Sukajadi Wado Sumedang.
Penampilan Menarik
Dikemas dengan mika yang memperlihatkan tampak atas brownies
hanjeli dengan balutan topping yang beragam dan terlihat menarik.
Mempuyai nilai Sosial
Pemberdayaan yang dilakukan Hanjeli Bakery yaitu melalui penjualan
yang mana produk ditujukan bagi masyarakat yang mempunyai nilai
sosial tinggi, dengan pembelian produk hanjeli bakery pembeli dapat
sama dengan telah memberi motivasi pada petani hanjeli agar tetap
menanam hanjeli.
2. Customer Segment
Pria dan wanita usia 22 – 40 tahun
Pada usia produktif dan memiliki pendapatan yang stabil konsumen
Hanjeli Bakery berada pada usia 22 sampai dengan 40 tahun
Orang yang berjiwa sosial
Tak lepas dari orang-orang yang mempunyai jiwa sosial tinggi, karena
peduli dengan masyarakat lokal yang masih menanam hanjeli dan
tanaman lokal yang harus di lestarikan guna untuk ketahanan pangan
dikemudian hari.
110
Ibu-ibu arisan
Sebagai hidangan saat arisan berlangsung, ibu-ibu yang menjadi
konsumen utama, karena ibu-ibu adalah pemegang keputusan utama
dalam keluarga.
Dosen
Memilih cemilan sehat dan berdampak bagi masyarakat lokal, tak
sedikit dosen-dosen di universitas ternama memilih brownies hanjeli
sebagai cemilan dan hidangan sehat.
Toko oleh-oleh
Menjadi produk khas asli Sumedang / Jawa Barat tentunya brownies
hanjeli banyak diburu oleh wisatawan.
Souvernir
Menjadi buah tangan dalam berbagai kegiatan menjadikan brownies
hanjeli sebagai hantaran yang dapat dikemas dengan baik.
Orang-orang memiliki pola hidup sehat
Orang yang mempunyai pola hidup sehat cenderung memilih makanan
dari sumber bahan baku lokal dan kandungannya lebih baik dari pada
bahan baku yang biasa dikonsumsi
3. Customer Relationships
Gratis Ongkos Kirim Daerah Jatinangor dan Bandung Timur
Penjualan online tak lepas dari kata pengiriman, pengiriman brownies
hanjeli bagi konsumen yang berada di Jatinangor dan Bandung Timur
mendapatkan gratis biaya pengiriman dan akan dikirim oleh tim
distributor hanjeli bakery.
111
Promo Produk ( Diskon )
Setiap Akhir Bulan akan diberikan potongan harga apabila membeli
produk dengan minimal pembelian.
Pelayanan yang Cepat dan Personal
Pelayanan online dilakukan melalui media sosial yaitu facebook
marketing, instagram, line dan whatsapp, notifikasi akan terus
menyala apabila ada ada pesan masuk dari konsumen. Pelayanan
dilakukan dengan balas lansung dari operator, tidak ada balasan
otomatis dari aplikasi agar pesan baru tetap terlihat. Terdapat waktu
pelayanan bagi konsumen pula.
Selalu Terkonek Dengan Media Sosia
Media sosial dalam setiap harinya akan tetap on, sehingga masukan
dari pelanggan akan tetap terlihat.
Custom Formulation
Pelanggan dapat memesan brownies sesuai dengan keinginan
pelanggan, misalnya mengurangi rasa manis dengan mengurangi gula,
membuat brownies yang sedikit lebih berminyak.
Program Giveaway
Giveaway ada reward bagi pelanggan yang sudah mengikuti akumedia
sosial hanjeli bakery.
4. Channels
Media Sosial
Media sosial yang digunakan yaitu Facebook, Instagram, Whatsapp,
Line@.
112
Reseller
Dengan memperbanyak reseller maka pelangganpun akan bertambah
di berbagai daerah.
Pameran
Mengikuti berbagai pameran tidak hanya menambah pelanggan,
pameran juga sebagai wadah untuk memperkenalkan brownies hanjeli
kepada masyarakat kota yang masih awam dengan olahan bakery
berbahan dasar tepung hanjeli.
Komunitas Pecinta Pangan Lokal
Banyak tumbuh di Jawa Barat khususnya Sumedang dan Kabupaten
Bandung hanjeli dinobatkan sebagai pangan lokal guna ketahanan
pangan masa depan. Komunitas pangan lokal ini tentunya tidak hanya
mengkonsumsi hanjeli sebagai asupan makanan atau cemilan, namun
komunitas ini dapet memberikan dampak bagi orang awam lainnya
lebih luas.
Pelatihan Produksi
Melalui pelatihan produksi dapat dapat memberikan informasi bagi
masyarakat awam yang mengikuti pelatihan produksi, bahwa pangan
lokal dapat di jadikan hantaran modern yang lezat.
Poster
Melalui poster informasi tentang hanjeli dapat tersampaikan dengan
baik kepada konsumen ataupun masyarakat yang masih belum paham
tentang hanjeli.
113
5. Key Reseources
SDM
Sumber daya manusia yang ada yaitu TIM hanjeli bakery, partners
hanjeli bakery, sampai dengan petani yang menanam hanjeli.
Alat dan Bahan Baku
Beras Hanjeli adalah bahan baku utama yang digunakan dalam produk
Hanjeli Bakery, bahan baku yang dapat dipasok oleh KWT
PANTASTIK pada setiap bulannya. Alat-alat yang digunakan untuk
produksi menjadi investasi bagi usaha rintisan.
Financial Management
Adanya manajemen keuangan dapat menunjang keberlangsungan
usaha rintisan yang dijalankan.
Online Marketing
Sebagai alat pemasaran utama hanjeli bakery, akun media sosial
menjadi sangat penting bagi hanjeli bakery.
6. Key Activity
Produksi
Hal yang terpenting dalam aktifitas usaha rintisan yaitu produksi
produk yaitu brownies hanjeli. Produksi dilakukan dalam skala
rumahan, produksi dilakukan dengan seorang pekerja
Pengembangan Produk
Pengembangan produk dilakukan guna mencari formulasi terbaik bagi
brownies hanjeli maupun mencari formulasi terbaru bagi berbagai
macam produk turunan hanjeli.
114
Sharing and Education
Sharing mengenai bisnis yang sedang dirintis, menerima masukan
maupun sharing pengalaman usaha rintisan melalui forum wirausaha,
ataupun komunitas.
Education mengenai hanjeli dilakuakn dengan adanya kegiatan
sharing, pameran, ataupun melakui komunitas.
Pemberdayaan Petani Lokal dan Masyarakat Lokal
Bahan baku utama yaitu hanjeli didapatkan dari petani lokal,
khususnya daerah petani hanjeli di Kabupaten Sumedang dan
Kabupaten Bandung khususnya di Desa Sukajadi Wado Sumedang.
Mengadakan pelatihan bagi masyarakat awam mengenai pelatihan
pengolahan hanjeli menjadi produk turunan hanjeli yang modern dan
memiliki nilai jual tinggi.
Promosi dan Branding
Selain dilakukan promosi secara langsung, promosi dilakukan dengan
mendaftarkan iklan online pada instagram dan Facebook Marketing .
Branding yang dilakukan oleh usaha rintisan hanjeli bakery yaitu
dengan menggunakan nama hanjeli sebagai merek dagang, hanjeli
yaitu bahan baku yang digunakan. menggunakan logo tanaman hanjeli
sebagai logo hanjeli bakery.
Pemasaran dan Penjualan
Pemasaran dilakukan pada tahap minimum viable product 3 yaitu
dengan pemsaran online serta melalui reseller brownies hanjeli,
pendistribusian bahan baku dilakukan internal dengan membeli bahan
115
baku ke agen, promosi online dilakukan melalui facebook marketing
dan instagram.
7. Key Partners
KWT Pantastik
KWT Pantastik sebagai pengolah pasca panen gabah hanjeli yaitu
dapat dikatakan partner kunci utama, karena gabah hanjeli tidak dapat
diolah tanpa adanya perlakuakn yang dilakukan oleh KWT Pantastik
ini.
The Local Enablers
Komunitas bisnis membantu dalam pengembangan kapasitas diri
maupun kapasitas bisnis.
Petani Hanjeli di Wado
Petani hanjeli sebagai harapan utama, ada dan tidaknya pasokan
hanjeli tergantung para petani menanam hanjeli.
Gerai Buruan Manglayang
Komunitas pecinta pangan lokal sebagai wadah dalam pengembangan
produk dan pemasaran hanjeli.
Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T.
Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian, dosen pengampu
mengenai mata kuliah sociopreneurship. Salah satu pendiri inkubator
bisnis serta peran di Universitas menjadi Dr. Dwi Purnomo, S.TP.,
M.T. sebagai mitra kunci utama, dalam pengembangan bisnis maupun
pengembangan produk.
Universitas Padjadjaran
116
Sebagai sarana penelitian universitas padjadjaran membantu dalam
pengembangan sumber daya yang ada.
Balitbang Pertanian Provinsi
Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian menjadi partners dalam
pemberdayaan petani dan masyarakat lokal/ desa.
8. Revenue Streams
Penjualan
Tentunya hal utama dalam usaha rintisan yaitu penjualan produk,
pendapatan utama didapatkan dari hasil penjualan.
Biaya Investasi
Biaya investasi dibutuhkan guna menambah alat dan bahan yang
digunakan usaha rintisan, serta mengembankan usaha.
Pameran
Pameran salah satu pemasukan terbaik yaitu dengan pameran selain
uang pameran membuka pasar yang sangat luas serta dapat dijadikan
kegaiatan dalam branding.
9. Cost Structure
Biaya Produksi
Hal utama dalam kegiatan usaha rintisan yaitu produksi, tentunya
dibutuhkan biaya guna menunjang usaha rintisan, biaya produksi
meliputi biaya langsung dan tak langsung.
117
Biaya Promosi
Tanpa promosi hanjeli bakery tidak akan begitu dikenal oleh
masyarakat luas, biaya promosi meliputi biaya tester, biaya pameran,
biaya dalam kolom customer relathionships.
Biaya Research and development
Pengembangan produk dan percobaan formulasi tentu tak bisa satu
kali pengulangan. Adanya percobaan terus menerus menjadi biaya
pengembangan produk perlu dianggarkan.
Biaya Gaji Karyawan
Gaji karyawan guna menunjang produksi yang stabil dan
berkelanjutan.
Biaya Pengiriman Barang
Biaya pengiriman barang termasuk kedalam biaya yang perlu
diperhitungkan karena biaya pengiriman barang termasuk biaya yang
sering keluar.
4.4.2. Prototyping
Prototyping yang dilakukan pada tahap MVP 3 ini yaitu perbaikan
serta pengembangan produk baik dari segi formulasi, kemasan
maupun tampilan brownies hanjeli. Berikut hasil prototyping MVP 3:
118
Gambar 39. Brownies Hanjeli pada tahap MVP 3
Brownies Hanjeli pada tahapan minimum viable product 3 ini
telah melaui proses perbaikan formulasi dengan mengganti bahan
tambahan seperti mengganti mentega dengan minyak, mengurangi
jumlah gula pasir, dengan beragam macam topping agar lebih menarik
dan label kemasan yang lebih besar dan lebih jelas. Penjualan
brownies hanya pada ukuran loyang 20x15 cm dan 10x15 cm, namun
apabila pelanggan meminta dengan ukuran tertentu dalam jumlah
yang disepakati hanjeli bakery dapat memenuhi kebutuhan konsumen
tersebut.
119
4.4.3. Market Testing
Gambar 40. Market Testing dikalangan peneliti ( Balitbang Pertanian )
Gambar 41. Market Testing Dikalangan Mahasiswa
Gambar 42. Market Testing dikalangan ibu-ibu
120
Gambar 43. Market Testing dikalangan Dosen
Gambar 44. Market Testing pada Pameran
121
a. Emphaty Maps
Gambar 45. Emphaty Maps dalam MVP 3
1. Hearing
Produk Lokal
Produk yang awal mula muncul diinisiasi oleh masyarakat di Jawa
Barat khususnya Bandung yaitu Brownies Coklat, diolah dengan
bahan baku lokal berkualitas berasa dari petani lokal Jawa Barat pula
khususnya Sumedang.
Unik
Brownies pada umumnya terbuat dari tepung terigu, Hanjeli Bakery
membuat brownies dengan 100% tepung lokal yang banyak tumbuh di
Indonesia khususnya Jawa Barat. Hanjeli kurang dikenal oleh
masyarakat namun hanjeli memiliki manfaat kandungan gizi tinggi.
122
Non Gluten
Kandungan gizi hanjeli yang baik serta non gluten baik bagi para
pengidap infeksi yang diakibatkan virus.
Memiliki Nilai Sosial
Berasal dari petani hanjeli Jawa Barat, menumbuhkan rasa percaya
diri dalam menanam hanjeli serta kepercayaan bahwa yang ditanam
oleh para petani tidak akan menjadi sia-sia, Hanjeli Bakery datang
menyelamatkan komoditas lokal yang banyak tumbuh di Jawa Barat,
serta memberi kebahagiaan bagi para petani hanjeli yang sudah
menanam maupun yang akan mencoba menanam hanjeli.
2. Seeing
Penampilan Menarik
Menambahkan topping yang unik serta beragam dapat membuat
tampilan brownies hanjeli lebih menarik lebih diminati konsumen.
Topping Menarik
Beragam dan banyak digemari anak-anak hingga dewasa, menjadikan
brownies hanjeli cocok untuk makanan penutup.
3. Saying
Enak
Dikembangkan melalui pengembangan produk rasa brownies hanjeli
kini hadir dalam rasa yang enak dan legit yang tidak bosan untuk
disantap setiap harinya.
123
Aroma Hanjeli Menggugah Selera
Bahan baku unik ini mempunyai tekstur yang khas serta menimbulkan
bau sedap setelah melalui proses pengolahan menjadi Brownies
hanjeli.
Tekstur Khas Hanjeli
Tekstur tepung hanjeli yang kasar menjadi Brownies Hanjeli
mempunyai perbedaan yang unik dibandingkan brownies pada
umumnya, sehingga menjadikan ciri khas bagi brownies hanjeli.
4. Thinking and Feeling
Memperluas Penjualan
Penjualan yang dilakukan dengan cara direct selling
Mencantumkan Kandungan Gizi
Sebaiknya mencantumkan nutrition fact pada keterangan produk
maupun kemasan produk.
Memiliki Hak Paten Produk
Brownies yang terbuat dari 100% tepung hanjeli, belum adanya
produk serupa diperlukannya hak paten produk.
Mengganti Kemasan
Kemasan yang digunakan adalah kemasan plastik mika brownies yang
aman digunakan untuk mengemas produk brownies dan aman dalam
aktifitas pengiriman namun kemasan plastik mika ini kurang dalam
keindahan tampilan produk.
124
b. Customer Journey
Gambar 46. Customer Journey pada MVP 3
Peta perjalanan konsumen dalam market testing MVP 3
yaitu menunjukan kenaikan dibanding dengan peta perjalanan
konsumen dalam MVP 2, adanya perbaikan formulasi brownies
diterima oleh konsumen dengan baik, aroma, warna serta rasa yang
sangat menggugah selera serta tekstur khas hanjeli yang menjadi nilai
tambah dalam brownies hanjeli, namun kemasan belum menarik
karena masih menggunakan kotak yang terbuat dari plastik mika.
125
c. Perbaikan Value Proposition Canvas MVP 3
Berikut adalah perbaikan Value Proposition Canvas dalam
tahapan Minimum Viable Product 3, sebagai berikut ini :
Tabel 6. Perbaikan Value Propositin Canvas pada MVP 3
Job to Be Done Gains Pains
Membuat brownies
berbahan dasar
100% tepung
hanjeli , memiliki
cita rasa unik khas
hanjeli yang
berkualitas, dan
manfaat yang
tinggi dan
memiliki
kandungan gizi
yang lebih tinggi
dari brownies
lainnya
(competitor).
Produk local
Kandungan non gluten
Unik
Sehat
Rasa Enak
Aroma khas hanjeli yang
menggugah selera
Penampilan brownies menarik
Memiliki nilai sosial
Tekstur khas hanjeli
Kemasan
kurang menarik
126
Product Service Gain Creators Pain Relievers
Membuat brownies
berbahan dasar
100% tepung hanjeli
, memiliki cita rasa
unik khas hanjeli
yang berkualitas,
dan manfaat yang
tinggi dan memiliki
kandungan gizi yang
lebih tinggi dari
brownies lainnya
(competitor) serta
adanya dampak
sosial berupa
pemberdayaan
petani lokal dan
edukasi hanjeli
terhadap
masyarakat.
• Menggunakan bahan dasar 100 %
tepung hanjeli yang berkualitas
berasal dari petani lokal dan
kandungan gizi hanjeli yang tinggi
• Menggunakan komposisi bahan
yang berkualitas
• Tidak lengket dimulut
• Topping yang pas dan menarik
• Formulasi produk terbaik
memenuhi kebutuhan selera
konsumen
• Tekstur khas hanjeli yang menjadi
nilai jual dan ciri khas product
• Mengadakan pelatihan dan
pemberdayaan petani lokal
Sumedang dan Kabupaten
Bandung.
• Kemasan masih
menggunakan
bahan plastik
mika
127
4.4.4. Perbaikan Business Model Canvas 3
Berikut adalah perbaikan business model canvas dalam tahapan
minimum viable product 3, disajikan pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 7. Perbaikan Business Model Canvas pada MVP 3
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Value
Proposition
Aroma hanjeli
menggugah selera
Tekstur Khas Hanjeli
Produk Lokal
Unik
Non Gluten
Memiliki nilai sosial
Rasa Enak
Teknik pengolahan hanjeli dapat
mempengaruhi aroma hanjeli yang
dikeluarkan.
Hanjeli memiliki tekstur yang lebih
kasar dan keras dari serealia lainnya.
Hanjeli merupakan bahan baku pokok
khas Jawa Barat
Brownies dengan bahan baku lokal
dan kurang populer dikalangan
masyarakat menjadikan brownies
hanjeli produk unik
Hanjeli memiliki kandungan rendah
glukosa dan non gluten
Hanjeli didapatkan dari petani lokal
Jawa Barat, pengolahan hanjeli
memberdayakan petani dan keluarga
dalam proses pasca panen hanjeli
Formulasi yang baik sesuai dengan
keingin konsumen menjadikan rasa
128
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Penampilan Menarik
brownies hanjeli semakin nikmat
dikonsumsi
Menambahkan topping yang uni dan
bervariasi serta sesuai dengan
keinginan konsumen menjadikan
brownies hanjeli semakin menarik
minat pelanggan
Customer
Segment
Pria dan wanita usia 20
– 44 tahun
Orang-orang yang
berjiwa sosial
Toko oleh-oleh
Rata-rata usia produktif terdapat pada
usia 20 tahun sampai dengan 44
tahun, data tersebut didapat dari hasil
facebook marketing dan data insight
iklan instagram promosi
Tak lepas dari orang-orang yang
mempunyai jiwa sosial tinggi, karena
peduli dengan masyarakat lokal yang
masih menanam hanjeli dan tanaman
lokal yang harus di lestarikan guna
untuk ketahanan pangan dikemudian
hari.
Masa simpan brownies hanjeli yang
tidak lama yaitu hanya pada usia 2-3
hari, maka toko oleh-oleh belum tepat
untuk penjualan brownies hanjeli,
129
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Ibu-ibu arisan
Souvernir
Orang-orang yang
memiliki pola hidup
sehat
sehingga penjualan pun masih
dilakukan dengan sistem sesuai
dengan pemesanan konsumen (pre
order).
Memberikan inovasi produk alangkah
lebih tepatnya, karena arisan biasanya
tidak selalu dengan menu yang sama.
Souvenir yang ditawarkan sebaiknya
berupa paket, tidak hanya brownies
hanjeli namun lebih baik di mix
product dengan produk lokal lainnya,
maupun dengan pangan lokal lainnya.
Hanjeli sangat cocok bagi orang-orang
yang memiliki pola hidup sehat
karena kandungan dan asal hanjeli
sangat mendukung bagi orang yang
memiliki pola hidup sehat, terutama
dalam menjaga kadar gula.
Customer
Relationships
Gratis Ongkos Kirim
Pelayanan Cepat dan
Personal
Gratis biaya pengiriman bagi
pelanggan yang berada di daerah
Jatinangor dan Bandung Timur
Membalas pesan konsumen dengan
cepat, dan melakukan pengiriman
130
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Selalu terkonek dengan
media sosial
Promo Produk
(Diskon)
Custom Formulation
Program Giveaway
sesuai dengan jadwal pengiriman serta
mengirim produk di tempat yang
sudah ditentukan bersama.
Media sosial ternotifikasi, selalu
mengingatkan konsumen dengan
semua produk hanjeli bakery melalui
instastory Instagram
Promo diskon hanya berlaku pada
reseller hanjeli bakery
Memenuhi permintaan konsumen
yaitu konsumen dapat meminta
formulasi brownies sesuai keinginan
konsumen, sehingga hal ini
menjadikan konsumen lebih tetap
setia pada brownies hanjeli
Memberikan giveaway pada follower
hanjeli bakery di instagram dengan
cara memposting foto dan informasi
tentang hanjeli.
Channels Media Sosial
Pemasaran, Promosi, serta
Branding melalui media sosial
Facebook dan Instagram, untuk
komunikasi dengan pelanggan
131
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Reseller
Pameran
Komunitas
hanjeli bakery menggunkana media
sosial Whatsapp dan line@
Menambah media dalam berjualan
dan memperkenalkan hanjeli
kepada konsumen tentu tidak bisa
berjalan sendiri, reseller pun tetap
harus diedukasi terlebih dahulu,
agar reseller dapat menyampaikan
produk Hanjeli Bakery kepada
konsumen dengan baik
Pameran dilakukan pada acara yang
diselengarakan pemerintah,
kampus, swasta, ataupun kegiatan
lainnya. Selain melakukan
penjualan pameran bertujuan
mengenalkan produk kepada
konsumen yang awam terhadapa
produk hanjeli bakery
Tidak hanya sebagai wadah dalam
pengembangan sumber daya
manusia, memalui komunitas bisnis
pengenalan produk menjadi lebih
mudah
132
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Pelatihan Produk
Komunikasi Pecinta
Pangan Lokal
Poster
Melalui pelatihan produk dapat
menyampaikan betapa pentingnya
melestarikan pangan lokal dan
mengkonsumsi pangan lokal
Melalui komunitas pangan lokal
dapat mengenalkan lebih dalam
kepada seluruh anggota maupun
kerabat anggota
Menjawab keraguan konsumen
terhadap bahan baku yang
digunakan yaitu Serealia Hanjeli,
Hanjeli Bakery mengeluarkan
informasi berupa poster untuk
menyampaikan dan edukasi
konsumen terhadap hanjeli maupun
produk turunan hanjeli.
Key Activities Produksi
Pengembangan produk
Produksi dilakukan oleh satu orang
ibu rumah tangga yang
diberdayakan hanjeli bakery
dengan mendapatkan salary pada
setiap kali produksi
Pengembangan produk dilakukan
guna meningkatkan kepuasan
133
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Promosi dan Branding
Pemasaran dan
Penjualan
Sharing dan Education
pelanggan serta inovasi produk,
agar adanya peningkatan nilai jual
produk
Promosi dilakukan melalui media
sosial serta kegiatan-kegiatan
seperti pameran, seminar dan
kegiatan komunitas lainnya,
promosi dan branding dilakukan
dengan cara mengenalkan sejarah
bahan baku, kandungan bahan baku
serta produk turunan lainnya.
Pemasaran dan penjualan dilakukan
agar pemasukan hanjeli bakery
tetap bertambah dan berkelanjutan.
Sharing dilakukan dengan
komunitas, kali ini komunitas yang
dijalin bersama “the local
enablers” dan pecinta pangan lokal
yaitu di “Gerai Buruan
Manglayang” serta edukasi yang
diberikan terhadap konsumen
maupun masyarakat umum,
mengenai bisnis serta edukasi
134
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Pemberdayaan petani
dan masyarakat lokal
terkait hanjeli dan petani hanjeli.
Pemberdayaan dilakukan dengan
tetap memberikan rasa peraya dan
motivasi kepada para petani lokal
hanjeli, dengan memberi informasi
bahwa hanjeli di terima dipasaran
kota, dan memberikan pelatihan
pembuatan produk turunan hanjeli
kepada masyarakat desa Sukajadi
Wado Sumedang
Key
Resources
SDM
Alat dan Bahan Baku
Online Marketing
Management
Financial
Sumber Daya Manusia yaitu tim
hanjeli bakery
Sebagai investasi alat dan bahan
baku usaha rintisan hanjeli bakery
Online marketing yang dilakukan
melalui facebook marketing dan
instagram promosi, sehingga lebih
banyak konsumen yang dijangkau
dan sesuai dengan customer
segment hanjeli bakery
Management Financial dijalankan
dengan adanya tim hanjeli bakery
yang berfokus dalam perhitungan
135
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
biaya hanjeli bakery.
Key Partners KWT Pantastik
Petani hanjeli (Desa
Sukajadi, Wado,
Sumedang)
Dr. Dwi Purnomo,
S.TP., M.T.
Universitas Padjadjaran
Komunitas “The Local
Enablers”
Gerai Buruan
Manglayang
Balitbang Pertanian
Provinsi
KWT Pantastik masih menjadi
pemasok utama bahan baku dan
masih memenuhi tingkat kebutuhan
penjualan
Petani hanjeli menjadi kunci utama
dalam kegiatan usaha rintisan
hanjeli bakery
Sebagai sarana membantu dalam
pengembangan usaha rintisan serta
pengembangan produk
Sebagai sarana pengembangat riset.
Sebagai media edukasi dan
pengembangan sumber daya.
Sebagai media edukasi serta
komunikasi pengembangan produk
dan melestasrikan pangan lokal
Sebagai sarana membantu selama
penelitian dan penguatan bahan
baku lokal hanjeli
Cost
Structure
Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi biaya
bahan baku dan biaya alat yang
digunakan dalam proses produksi
136
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Biaya Promosi
Biaya Research and
development
Biaya Jasa Ekspedisi
Biaya Gaji Karyawan
Hanjeli Bakery.
Biaya promosi meliputi biaya tester
produk serta biaya promosi dalam
hubungan antara pelanggan. Biaya
promosi pula meliputi biaya tak
terduga misalnya apabila produk
tidak terjual.
Pengembangan produk dan
dilakukan market testing maka
biaya tersebut akan masuk kedalam
biaya Research and development.
Perlu diperhitungkan biaya
pengiriman produk
Gaji karyawan perlu
diperhitungkan karena penting
terkait dengan keberlangsungan
produksi
Revenue
Stream
Penjualan
Biaya Investasi
Pendapatan utama saat ini yaitu
berasal dari penjualan dan
pendapatan terbesar dari hasil
penjualan secara langsung
Biaya investasi digunakan untuk
melengkapi alat produksi Hanjeli
137
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Pameran
Bakery
Pendapatan yang didapatkan tidak
hanya berupa jumlah uang
pemasukan, namun relasi serta
media promosi bagi hanjeli bakery.
Customer
Relationships
Gratis Ongkos Kirim
Pelayanan Cepat dan
Personal
Selalu terkonek dengan
media sosial
Promo Produk
(Diskon)
Custom Formulation
Gratis biaya pengiriman bagi
pelanggan yang berada di daerah
Jatinangor dan Bandung Timur
Membalas pesan konsumen dengan
cepat, dan melakukan pengiriman
sesuai dengan jadwal pengiriman
serta mengirim produk di tempat
yang sudah ditentukan bersama.
Media sosial ternotifikasi, selalu
mengingatkan konsumen dengan
semua produk hanjeli bakery
melalui instastory Instagram
Promo diskon hanya berlaku pada
reseller hanjeli bakery
Memenuhi permintaan konsumen
yaitu konsumen dapat meminta
formulasi brownies sesuai
keinginan konsumen, sehingga hal
138
Blok BMC Poin – Poin Keterangan
Program Giveaway
ini menjadikan konsumen lebih
tetap setia pada brownies hanjeli
Memberikan giveaway pada
follower hanjeli bakery di
instagram dengan cara memposting
foto dan informasi tentang hanjeli.
4.4.5. Verifikasi Business Model Canvas pada MVP 3
Verifikasi pada tahap minimum viable product 3 mengetahui
pasar yang telah ditentukan pada evaluasi bulanan dinyatakan dalam
grafik penjualan sebagai berikut ini:
\
Gambar 47. Grafik Penjualan Brownies Hanjeli dalam MVP 3
Grafik diatas menunjukan hasil penjualan hanjeli bakery pada
tahap MVP 3 terjadi secara fluktuatif, pada Bulan November
penjualan brownies hanjeli mencapai target yang telah ditentukan oleh
105
130
105 109
71 79
0
20
40
60
80
100
120
140
NOVEMBER DESEMBER JANUARI
MINIMUM VIABLE PRODUCT 3
Target
Pencapaian
139
tim, yang mana target ini ditentukan berdasarkan hasil diskusi internal
tim dan hasil evaluasi bulanan tim hanjeli bakery. Pada bulan
November target penjualan brownies hanjeli yaitu sebanyak 105 pcs
dan pencapaian penjualan yaitu sebanyak 109 pcs brownies hanjeli.
Sedangkan pada Bulan Desember terjadi penurunan drastis, terlihat
pada tabel grafik diatas target penjualan yaitu pada angka 130 pcs
brownies hanjeli, angka ini ditentukan dari hasil evaluasi internal tim
hanjeli bakery yang mana menaikan angka target dari bulan
sebelumnya, namun pada Bulan Desember tidak mencapai target, hasil
penjualan hanya pada jumlah 71 pcs brownies hanjeli yang terjual.
Bulan Januari internal tim hanjeli bakery menurunkan angka
target penjualan menjadi 105 pcs, pada bulan ini pula hanjeli bakery
tidak mencapai target penjualan. Hal diatas tersebut dikarenakan
bahan baku hanjeli yang sangat terbatas, pada bulan Desember dan
Januari Hanjeli Bakery tidak dapat memenuhi pasar dan mengalami
penurunan penjualan.
Produk hanjeli bakery mengalami penaikan dalam formulasi
produk yaitu menaikan kualitas produk, namun penjualan hanjeli
mengalami penurunan. Sehingga perlunya inovasi produk turunan
brownies hanjeli menjadi produk turunan yang tepat sasaran yang
mana dapat dikonsumsi secara langsung dan mudah ditemukan
masyarakat khususnya mahasiswa yang ingin tetap merasakan
brownies hanjeli dengan harga terjangkau dan tempat terjangkau pula.
140
Hasil evaluasi pada tahap MVP 3 ini yaitu business model
canvas yang dijalankan sudah sesuai dengan business model canvas
yang dirancang sebelumnya namun perlunya meningkatkan penjualan
serta promosi dengan ekstra. Permintaan pasar pada tahap MVP 3
didapatkan dari hasil perjualan secara online dan reseller. Evaluasi
pada tahapan ini yaitu target penjualan, baiknya ditentukan secara
berkala, misalnya pada setiap tiga bulan sekali dan tidak perlu
menaikan angka yang terlalu tinggi, hanya diperlukan kesetabilan
dalam pencapaian penjualan brownies hanjeli. Tahap selanjutnya
business model canvas yang telah dijalankan akan diimplementasikan
dalam social business model canvas dan akan diperbaiki secara
berkala pada usaha rintisan hanjeli bakery.
Hasil verifikasi sosial pada tahap MVP 3 menunjukan adanya
peningkatan keterampilan anggota kelompok tani yaitu peningkatan
skill dalam pengolahan produk turunan hanjeli dan dapat menjualnya
sendiri yang dikoordinir oleh KWT PANTASTIK. Produksi menurun
pada akhir tahun dikarenakan stok hanjeli menipis sehingga produksi
tidak efektif, namun perbaikan akan dilakukan pada manajemenss
musim tanam berikutnya.
141
4.4.6. The Fruters Model Pada tahapan MVP 3
Masyarakat
Komunitas
UMKM dan Bisnis
Universitas
Pemerintah
Petani
Komoditas Lokal
1 2 3 4 5 6 7Pedesaaan
Fruters Model rantai pemberdayaan berbasis
TechnopreneursipPerkotaan
Pengelolaan Lahan & Hasil Panen Peningkatan
Kesejahteraan Mentoring &
Coaching
Peningkatan Mutu
Coaching Enterpreneurship
Rantai Kegiatan Kolaborasi
PendampinganPemuliaan & Pemeliharaan
Pengolahan Pasca Panen
Diseminasi Teknologi
Fasilitasi Pengembangan R&D
Pendampingan & Pemodalan
Idea Generating
Kendali Mutu
Pengembangan Potensi Komoditas
Lokal
Penguatan Kelembagaan
Pengembangan Industri
Jejaring Media Sosial & Kreatif
Gambar 48. Pendekatan The Fruters Model pada tahap MVP 3
Komoditas Lokal
Biji hanjeli dibudidayakan dengan pemuliaan tanaman dan
pemeliharaan yang baik sesuai dengan prosedur yang ada serta
pengolahan pasca panen yang baik dengan metode serta alat mesin
yang sesuai akan menjadikan komoditas utama dapat bertahan dan
usaha rintisan berjalan dengan baik dan berdampak yang baik pula
bagi masyarakat karena memberi rasa percaya dan motivasi terutama
dalam budidaya hanjeli. hal tersebut menunjukan bahwa sudah adanya
pengembangan potensi komoditas lokal yang baik dan berdampak
baik.
Petani
Petani yang akan bertahan dan berdampak baik yaitu petani dengan
pengelolaan lahan dan hasil pengelolaan hasil panen sesuai dengan
prosedur. dikuatkan dengan menerima informasi yang baik dan
menggunakan teknologi tepat guna. selain petani berpengaruh pada
142
budidaya hanjeli, adanya penguatan kelembagaan di petani
menjadikan tanaman lokal hanjeli ini bermanfaat dan beredar luas di
pasaran dengan baik.
Pemerintah
Tidak hanya adanya kebijakan pemerintah juga perlu mengadakan
bimbingan teknis ataupun kontroling setiap seminggu sekali terkait
program yang telah dicanangkan maupun program yang akan
terlaksana. sehingga dapat mengembangan dalam bidang industri.
Universitas
Selanjutnya dilakukan Research and developmentproduk dilakukan
dan dibantu oleh universitas yaitu dosen pengampu yang berkaitan
dengan usaha rintisan serta adanya coaching enterpreneur bagi
pemberdaya. sebagai sarana promosi produk atau usaha rintisan
dengan memuat berita usaha rintisan dilaman portal unpad, serta
adanya pameran–pameran yang mengajak para pemberdaya atau
perintis usaha agar memprosikan produk secara langsung.
UMKM dan Bisnis
Dengan peningkatkan mutu produk harus pula ditinjau dengan
pemodalan dan pendampingan usaha.
Komunitas
Komunitas sebagai media dalam mentoring dan coaching bisnis, serta
pertukaran informasi dan meida sosial dan kreatif bagi pemberdaya.
memperkenalkan hanjeli melalui sharing dan penguatan internal
perusahaan usaha rintisan.
143
Masyarakat
Masyarakat menjadi tujuan utama yaitu dalam pengendaian mutu
produk dengan cara validasi masyarakat serta dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
4.4. SOCIAL BUSINESS MODEL CANVAS
Berikut adalah social business model canvas yang dikembangkan
dari business model canvas terverifikasi terdapat pada gambar berikut ini:
144
Gambar 49. Social Business Model Canvas Hanjeli Bakery
145
1. Value Proposition
Problem
Pengetahun akan bahan pangan hanjeli masih rendah
Pangan lokal yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat karena
proses pengolahan pasca panen yang terbilang sulit, yaitu dengan
alat dan mesin pertanian khusus hanjeli sehingga masyarakat
enggan mengolah bahan pangan hanjeli.
Nilai tambah hanjeli masih kurang
Hanjeli pada dasarnya adalah bahan pangan sebagai makanan
pokok masyarakat, namun sulitnya pengolahan sehingga hanjeli
hanya diolah menjadi penganan tradisional saja dan pengetahuan
masyarakat yang masih kurang tentang pengolahan bahan lokal ini.
Solution
Edukasi
Edukasi kepada masyarakat mengenalkan kembali hanjeli sebagai
pangan lokal yang kaya akan manfaat serta membantu melestarikan
pangan lokal guna ketahanan pangan dan keberagaman pangan
lokal Jawa Barat
Pengolahan hanjeli menjadi produk turunan yang menarik dan
memiliki nilai tambah serta nilai jual yang tinggi.
Memberikan bimbingan teknis kepada petani misalnya dengan
adanya pelatihan pengolahan produk kepada masyarakat.
146
Mision
Inovasi produk melalui pemberdayaan komoditas lokal hanjeli
sehingga memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi
Edukasi pengolahan hanjeli terhadap petani dan masyarakat
Value
Aroma hanjeli menggugah selera
Teknik pengolahan hanjeli dapat mempengaruhi aroma hanjeli
yang dikeluarkan.
Tekstur Khas Hanjeli
Hanjeli memiliki tekstur yang lebih kasar dan keras dari serealia
lainnya.
Produk Lokal
Hanjeli merupakan bahan baku pokok khas Jawa Barat
Unik
Brownies dengan bahan baku lokal dan kurang populer dikalangan
masyarakat menjadikan brownies hanjeli produk unik
Non Gluten
Hanjeli memiliki kandungan rendah glukosa dan non gluten.
Memiliki nilai sosial
Hanjeli didapatkan dari petani lokal Jawa Barat, pengolahan hanjeli
memberdayakan petani dan keluarga dalam proses pasca panen
hanjeli.
147
Rasa Enak
Formulasi yang baik sesuai dengan keingin konsumen menjadikan
rasa brownies hanjeli semakin nikmat dikonsumsi.
Penampilan Menarik
Menambahkan topping yang uni dan bervariasi serta sesuai dengan
keinginan konsumen menjadikan brownies hanjeli semakin
menarik minat pelanggan.
1. Customer Segment
Customer Segment Purchaser
Pria dan wanita usia 20 – 44 thn
Pada usia produktif dan memiliki pendapatan yang stabil
konsumen Hanjeli Bakery berada pada usia 22 sampai dengan 40
tahun
Orang-orang yang berjiwa social dan memiliki pola hidup sehat
Tak lepas dari orang-orang yang mempunyai jiwa sosial tinggi,
karena peduli dengan masyarakat lokal yang masih menanam
hanjeli dan tanaman lokal yang harus di lestarikan guna untuk
ketahanan pangan dikemudian hari.
Gerai makanan
Gerai makanan, seperti toko kue, kedai kopi dan makanan lokal.
Ibu-ibu arisan
Sebagai hidangan saat arisan berlangsung, ibu-ibu yang menjadi
konsumen utama, karena ibu-ibu adalah pemegang keputusan
utama dalam keluarga.
148
Beneficiaries
Penerimaan manfaat dalam bisnis model yang dijalankan yaitu:
Petani hanjeli Desa Sukajadi Wado
KWT Pantastik
Stakeholders
FTIP ,Universitas Padjadjaran
KEMENRISTEKDIKSTI
BPTP Balitbang Wado
Dinas UMKM Sumedang
Dinas ketahanan pangan Kab. Sumedang
Balibang Provinsi
2. Customer Relationships
Gratis Ongkos Kirim
Gratis biaya pengiriman bagi pelanggan yang berada di daerah
Jatinangor dan Bandung Timur
Pelayanan Cepat dan Personal
Membalas pesan konsumen dengan cepat, dan melakukan
pengiriman sesuai dengan jadwal pengiriman serta mengirim
produk di tempat yang sudah ditentukan bersama.
Selalu terkonek dengan media sosial
Media sosial ternotifikasi, selalu mengingatkan konsumen dengan
semua produk hanjeli bakery melalui instastory Instagram
Promo Produk (Diskon)
Promo diskon hanya berlaku pada reseller hanjeli bakery
149
Custom Formulation
Memenuhi permintaan konsumen yaitu konsumen dapat meminta
formulasi brownies sesuai keinginan konsumen, sehingga hal ini
menjadikan konsumen lebih tetap setia pada brownies hanjeli.
Program Giveaway
Memberikan giveaway pada follower hanjeli bakery di instagram
dengan cara memposting foto dan informasi tentang hanjeli.
3. Channels
Media Sosial
Pemasaran, Promosi, serta Branding melalui media sosial
Facebook dan Instagram, untuk komunikasi dengan pelanggan
hanjeli bakery menggunkana media sosial Whatsapp dan line@
Reseller
Menambah media dalam berjualan dan memperkenalkan hanjeli
kepada konsumen tentu tidak bisa berjalan sendiri, reseller pun
tetap harus diedukasi terlebih dahulu, agar reseller dapat
menyampaikan produk Hanjeli Bakery kepada konsumen dengan
baik
Pameran
Pameran dilakukan pada acara yang diselengarakan pemerintah,
kampus, swasta, ataupun kegiatan lainnya. Selain melakukan
penjualan pameran bertujuan mengenalkan produk kepada
konsumen yang awam terhadapa produk hanjeli bakery
150
Komunitas
Tidak hanya sebagai wadah dalam pengembangan sumber daya
manusia, memalui komunitas bisnis pengenalan produk menjadi
lebih mudah
Pelatihan Produk
Melalui pelatihan produk dapat menyampaikan betapa pentingnya
melestarikan pangan lokal dan mengkonsumsi pangan lokal
Komunitas Pecinta Pangan Lokal
Melalui komunitas pangan lokal dapat mengenalkan lebih dalam
kepada seluruh anggota maupun kerabat anggota
Poster
Menjawab keraguan konsumen terhadap bahan baku yang
digunakan yaitu Serealia Hanjeli, Hanjeli Bakery mengeluarkan
informasi berupa poster untuk menyampaikan dan edukasi
konsumen terhadap hanjeli maupun produk turunan hanjeli.
4. Key Activities
Produksi
Produksi dilakukan oleh satu orang ibu rumah tangga yang
diberdayakan hanjeli bakery dengan mendapatkan salary pada
setiap kali produksi
Pengembangan Produk
Pengembangan produk dilakukan guna meningkatkan kepuasan
pelanggan serta inovasi produk, agar adanya peningkatan nilai jual
produk
151
Promosi dan Branding
Promosi dilakukan melalui media sosial serta kegiatan-kegiatan
seperti pameran, seminar dan kegiatan komunitas lainnya, promosi
dan branding dilakukan dengan cara mengenalkan sejarah bahan
baku, kandungan bahan baku serta produk turunan lainnya.
Pemasaran dan Penjualan
Pemasaran dan penjualan dilakukan agar pemasukan hanjeli bakery
tetap bertambah dan berkelanjutan.
Sharing and education
Sharing dilakukan dengan komunitas, kali ini komunitas yang
dijalin bersama “the local enablers” dan pecinta pangan lokal yaitu
di “Gerai Buruan Manglayang” serta edukasi yang diberikan
terhadap konsumen maupun masyarakat umum, mengenai bisnis
serta edukasi terkait hanjeli dan petani hanjeli.
Pemberdayaan Petani dan Masyarakat Lokal
Pemberdayaan dilakukan dengan tetap memberikan rasa peraya dan
motivasi kepada para petani lokal hanjeli, dengan memberi
informasi bahwa hanjeli di terima dipasaran kota, dan memberikan
pelatihan pembuatan produk turunan hanjeli kepada masyarakat
desa Sukajadi Wado Sumedang.
5. Key Resources
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia yaitu tim hanjeli bakery
152
Alat dan Bahan baku
Sebagai investasi alat dan bahan baku usaha rintisan hanjeli bakery
Online Marketing
Online marketing yang dilakukan melalui facebook marketing dan
instagram promosi, sehingga lebih banyak konsumen yang
dijangkau dan sesuai dengan customer segment hanjeli bakery
Management Financial
Management Financial dijalankan dengan adanya tim hanjeli
bakery yang berfokus dalam perhitungan biaya hanjeli bakery.
6. Key Partners
KWT Pantastik
KWT Pantastik masih menjadi pemasok utama bahan baku dan
masih memenuhi tingkat kebutuhan penjualan
Petani hanjeli
Petani hanjeli menjadi kunci utama dalam kegiatan usaha rintisan
hanjeli bakery
Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T.
Mengembangankan usaha rintisan serta pengembangan produk
Universitas Padjadjaran
Sebagai sarana pengembangat riset.
Komunitas “The Local Enablers”
Sebagai media/wadah edukasi dan pengembangan sumber daya.
153
Gerai Buruan Manglayang
Sebagai media edukasi serta komunikasi pengembangan produk
dan melestasrikan pangan lokal
Balitbang Pertanian Provinsi
Sebagai sarana membantu selama penelitian dan penguatan bahan
baku lokal hanjeli.
7. Cost Structure
Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi biaya bahan baku dan biaya alat yang
digunakan dalam proses produksi Hanjeli Bakery.
Biaya promosi
Biaya promosi meliputi biaya tester produk serta biaya promosi
dalam hubungan antara pelanggan. Biaya promosi pula meliputi
biaya tak terduga misalnya apabila produk tidak terjual.
Biaya Pengembangan Produk / Research and development
Pengembangan produk dan dilakukan market testing maka biaya
tersebut akan masuk kedalam biaya Research and development.
Biaya Distribusi
Perlu diperhitungkan biaya pengiriman produk
Biaya Gaji Karyawan
Gaji karyawan perlu diperhitungkan karena penting terkait dengan
keberlangsungan produksi
154
8. Revenue Stream
Penjualan
Pendapatan utama saat ini yaitu berasal dari penjualan dan
pendapatan terbesar dari hasil penjualan secara langsung
Biaya investasi
Biaya investasi digunakan untuk melengkapi alat produksi Hanjeli
Bakery
Pameran
Pendapatan yang didapatkan tidak hanya berupa jumlah uang
pemasukan, namun relasi serta media promosi bagi hanjeli bakery.
9. Key Metrics
Bisnis yang dijalani lebih baik dengan adanya value pemberdayaan
komoditas hanjeli
Adanya peningkatan kapasitas masyarakat dalam pola pikir,
kemampuan serta pengetahuan akan hanjeli dan pengolahan hanjeli
menjadi produk turunan hanjeli yang memiliki nilai tambah tinggi.
Membantu program pemerintah dalam pencanangan penanaman
dan pengolahan hanjeli.
4.5. DAMPAK USAHA RINTISAN TERHADAP MASYARAKAT
Potensi industri petanian di Indonesia mendorong berbagai usaha yang
begerak dibidang pertanian. Baik industri makanan maupun minuman, mulai dari
usaha bahan baku sampai dengan produk jadi. Di Jawa Barat khususnya
Sumedang terdapat beragam pertanian yang dapat dikembangkan menjadi suatu
155
usaha. Misalnya usaha rintisan hanjeli bakery yaitu usaha yang begerak dibidang
olahan bahan baku pangan menjadi produk makanan yang siap dinikmati, yaitu
Brownies yang terbuat dari tepung hanjeli.
Hanjeli bakery melakukan penjualan dengan cara online, usaha rintisan
yang dikembangkan melalui tahapan yang panjang yaitu, mulai dari
pemberdayaan masyarakat Wado, pengenalan bahan baku kepada masyarakat,
penelitian kandungan brownies hanjeli, sampai dengan memberdayakan ibu-ibu
untuk produksi brownies hanjeli. Meningkatkan nilai tambah tidak semata-mata
hanya menjadikan hanjeli menjadi beragam produk turunan akan tetapi bagaimana
produk sampai kepada segmen yang dituju.
Segmen pasar hanjeli yaitu orang-orang yang berjiwa sosial serta yang
mempunyai pola hidup sehat, karena hanjeli mempunyai dampak kebudayaan
yaitu melestarikan pangan lokal, yaitu tanaman yang banyak tumbuh di Jawa
Barat serta hanjeli mempunyai kandungan gizi yang lebih baik dari tanaman
serealia lainnya. Produk hanjeli bakery. Hanjeli bakery mengadakan pelatihan
bagi para anggota kelompok wanita tani yaitu agar anggota kelompok wanita tani
mempunyai skill pengolahan bahan baku menjadi produk turunan yang banyak
diminati segmen pasar terutama segmen pasar kelas menengah keatas. Yang
mana sebelumnya Anggota Wanita Tani hanya dapat membuat olahan makanan
tradisional terbuat dari hanjeli dan tidak diperjualbelikan karena masyarakat
menganggap hanjeli tidak laku untuk dijual. Serta adanya peningkatan harga beli
beras hanjeli yang dilakukan oleh usaha rintisan hanjeli bakery kepada KWT
PANTASTIK yaitu awal pembelian seharga Rp. 15.000 sampai dengan pembelian
saat ini yaitu Rp. 25.000, hal ini yaitu karena adanya peningkatan penjualan dan
156
permintaan pasar hanjeli bakery sehingga dapat meningkatkan harga beli hanjeli
sehingga adanya peningkatan dampak ekonomi terhadap kelompok wanita tsani.
Berikut adalah perbandingan harga jual produk kelompok wanita tani
dengan produk hanjeli bakery:
Grafik tersebut menunjukan perbandingan harga penjualan produk hanjeli
oleh kelompok wanita tani dengan usaha rintisan hanjeli bakery. Terlihat bawah
nilai tambah yang diberikan hanjeli bakery lebih besar dibandingkan produk yang
dijual oleh kelompok wanita tani.
Adanya peningkatan kemampuan anggota kelompok serta motivasi bagi
para petani hanjeli lainnya menjadikan dampak sosial yang diberikan usaha
rintisan terhadap Desa Sukajadi Wado Sumedang ini. Selain itu adapula
peningkatan jumlah petani selama proses usaha rintisan dimulai hingga saat ini
yaitu pada awal usaha rintisan mengunjungi Desa Sukajadi yaitu tahun 2017 akhir
ada 50 orang petani yang masuk dalam program BPTP Balitbang. Pada tahun
2018 pada merintis usaha ada 100 orang petani binaan KWT PANTASTIK. Dan
Rp-
Rp10.000
Rp20.000
Rp30.000
Rp40.000
Rp50.000
Rp60.000
Rp70.000
Rp80.000
BERASHANJELI
TEPUNGHANJELI
ROTI HANJELI BROWNIESHANJELI
MARGIN HARGA PRODUK
HPP
HARGA JUAL
MARGIN HARGA
Gambar 50. Grafik margin harga
157
adanya meningkatan produksi pada tahun 2019 yaitu 1000 kg benih hanjeli yang
ditanam, setelah usaha rintisan hanjeli bakery melakukan aktivitas di Desa
Sukajadi Wado Sumedang.
Aktivitas yang dilakukan usaha rintisan hanjeli bakery tentunya memberi
dampak tak hanya peningkatan kapasitas petani dan anggota kelompok wanita
tani, namun adanya peningkatan jumlah petani dan peningkatan produktifitas
hanjeli Desa Sukajadi Wado Sumedang.