bab iv analisa dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/bab4_06-63.pdf · 43...
TRANSCRIPT
43
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinjauan Perusahaan. 4.1.1. Profile PT. Indomilk
PT. Indomilk adalah perusahaan yang menjalankan bisnisnya dalam
industri susu dan turunan dari produk susu lainnya seperti Susu Kental
Manis, Susu Cair maupun Susu Bubuk yang berlokasi di Jl. Raya Bogor
Km.26,6, untuk pendistribusian Produk Susu tersebut PT. Indomilk memiliki
2 Distributor yaitu :
1. PT. Indomarco
2. PT. Alam Sumbervita
Beberapa Produk yang diproduksi PT. Indomilk ini terdiri dari
berbagai group produk seperti :
1. Merek Indomilk
- Susu Kental Manis (Plain & Chocolate)
- Susu Bubuk (Bio & Calci Skim)
- Susu UHT (Plain, Chocolate & Strawberry)
- Susu Cair (Plain, Chocolate, Strawberry, & Melon)
- Susu Pasturisasi (Plain & Chocolate)
2. Merek Enak
- Susu Kental Manis (Plain & Chocolate)
44
3. Merek Kremer
- Susu Kental Manis (Plain)
4. Merek Crima
- Susu Kental Manis (Plain)
5. Merek 3 Sapi
- Susu Kental Manis (Plain)
- Susu UHT (Plain, Chocolate & Strawberry)
6. Merek Nice (Yoghurt)
- Yoghurt (Peach, Orange, Strawberry)
7. Merek Australian (Butter)
- Butter (Salted & Unsalted)
8. Merek Orchid (Butter)
- Butter (Salted & Unsalted)
Produk dari PT. Indomilk tersebut selanjutnya didistribusikan melalui
PT. Indomarco yang berkantor pusat di Gedung Ariobimo Central di Jl. HR.
Rasuna Said. Jakarta Selatan dan PT. Alam Sumbervita yang berkantor pusat
di Jl. Raya Bogor Km. 24 Jakarta Timur. Keseluruh Indonesia.
Berkenaan dengan aliran distribusi produk dari PT. Indomilk tersebut
dapat kita dapat di gambarkan sebagai berikut :
Customer
PT. Alam Sumbervita
PT. Indomarco (All Dairy Product)
PT. Indomilk
Gambar 4.1. Jalur Distribusi PT. Indomilk
45
4.1.2. Sejarah PT. Indomilk
PT. Indomilk didirikan pada tahun 1967 sebagai Penanaman Modal
Asing pertama serta pelopor dalam pembuatan Susu Kental Manis secara
Modern di Indonesia.
PT. Indomilk memperoleh status Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) di tahun 1986 setelah terjadinya alih teknologi dan permodalan.
PT. Indomilk ini didirikan berawal dengan 200 Karyawan, kini
bersama dengan lebih dari 1.500 orang, kapasitas produksi telah jauh
meningkat, serta ragam produk berkembang banyak dan lengkap.
Didalam persaingan yang semakin ketat ini, strategi bisnis jelas
merupakan isu bisnis terpenting. Namum menurut penelitian hanya kurang
dari 10% strategi bisnis berhasil diimplementasikan secara efektif. Hal ini
bukan disebabkan karena bad strategy tetapi terutama karena bad execution.
Oleh karena itu setiap perusahaan membutuhkan suatu mekanisme yang
mampu menterjemahkan strategi bisnis menjadi kenyataan di lapangan.
Ketatnya persaingan usaha dalam Industri Susu ini (Dairy Industri)
juga membawa dampak perusahaan harus mencari alternatif lain untuk
meningkatkan efektivitas perusahaan dari berbagai perspektif (Perspektif
Finansial, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal dan
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ) .
46
4.1.3. Prinsip Kerja PT. Indomilk
PT. Indomilk didalam menjalankan bisnis dan perusahaan memakai
prinsip kerja sebagai berikut :
1. Kepeloporan dalam Inovasi Produk.
2. Tekad untuk maju dan berkembang.
3. Effisiensi dan Kompetensi dalam persaingan bisnis.
4. Kepuasan pelanggan merupakan hal yang paling utama.
5. Manfaat dan keuntungan bersama.
4.1.4. Visi dan Misi PT. Indomilk
Visi adalah “Turut Mencerdaskan Anak Bangsa”
Dengan menghasilkan produk-produk yang bermutu dan
menyehatkan bagi anak bangsa Indonesia.
Misi dari perusahaan adalah ”FRESH” yaitu :
- Focus on Consumer Satisfaction
(Fokus pada kepuasan konsumen)
- Reliable Staff is our biggest asset
(Keandalan staff adalah asset utama kami)
- Excellence is our way of life
(Keunggulan adalah cara kerja kami)
- Strong teamwork makes a winning team
(Kekompakan membuat tim yang kuat)
- Healthy food is our business
(Produk yang sehat adalah bisnis kami)
47
4.1.5. Maklumat Mutu
Kami bertekad
Sepenuh hati
Untuk hanya menghasilkan
Produk bermutu dan halal
Bagi kepuasan pelanggan
Kami sepenuhnya memahami
Semua persyaratan
Yang berlaku
Untuk dilaksanakan
Dalam setiap
Proses kerja kami
Jakarta, 9 January 1999
4.1.6. Nilai Utama PT. Indomilk (Core Value)
Berkembang bersama “Shareholders”.
Berjuang menjadi yang terbaik.
Saling menghargai sesama anggota tim.
Tanggap terhadap perubahan.
Proses pembelajaran yang berkelanjutan.
48
4.2. TOWS Analysis 4.2.1 Analysis
1. Strengths
- Kualitas Produk
- Manajemen yang berpengalaman
- Integrasi secara vertical
- Hubungan antara karyawan
- Hubungan dengan Dunia International
2. Weaknesses
- Proses berorientasi pada Riset & Pengembangannya
- Saluran distribusi di seluruh Indonesia
- Posisi keuangan yang baik
- Posisi global yang baik
- Fasilitas manufaktur yang lengkap
3. Opportunities
- Hubungan ekonomi yang saling terintegrasi
- Kualitas Demografi yang menguntungkan
- Perkembangan perekonomian di Asia
- Pembukaan pasar di Timur Tengah
- Perkembangan Super Stores yang meningkat
4. Threats
- Seringnya perubahan regulasi dari pemerintah
- Kompetisi di Asia yang semakin ketat
- Posisi Kompetitor yang semakin berkembang
- Perkembangan produk baru yang cepat
- Masuknya produk impor dengan harga yang lebih bersaing
49
Internal Factors Strenght (S) Weakness (W)
S1 Quality of Product W1 Process Oriented R&DS2 Management Experience W2 Distribution ChannelS3 Vertical Integration W3 Financial PositionS4 Employee Relation W4 Global Positioning
External Factors S5 International Relation W5 Manufacturing Facilities
Opportunities (O) SO Strategies WO Strategies
O1 Economic Integration Use PT. Indomarco Distribution Improving Quality of Product andO2 Demographic Fever Quality Channels to sell all Indonesian area Reducing manufacturing andO3 Economic Development of Asia Distribution CostsO4 Opening of Middle East Market Find New Distributor to Export Emphasize Superstore Channel for allO5 Trend Toward Super Stores in Asia & Middle East PT. Indomilks Products
Threats (T) ST Strategies WT Strategies
T1 Increasing Government Regulations Tooling to achieve market opportunities Emphasize cost reduction to reduceT2 Strong Asia Competition for SKM Product Break-event PointT3 Positioning for CompetitorT4 New Product Development Sell other product from Milk to strongestT5 Import Product Competencies Market share
PT Indomilk TOWS Matrix
Tabel 4.1. TOWS Matrix PT. Indomilk
50
4.3. Struktur Kompetisi Industri
Gambar 4.2. Porter Five Force’s Model
4.3.1. Kompetisi industri / Persaingan
- Industri susu merupakan industri yang tinggi tingkat persaingannya
- Industri ini ada +/- 15 perusahaan yang cukup besar yang beroperasi di
Indonesia baik perusahaan lokal maupun perusahaan asing
- Perbedaan produk yang dihasilkan merupakan factor yang strategis
- Identitas dari merek produk merupakan hal penting bagi konsumen
- Tingkat pertumbuhan yang tinggi rata-rata 33% dalam 2 tahun terakhir
51
4.3.2. Ancaman Pendatang Baru
- Regulasi pemerintah (pengenaan bea cukai 5% untuk bahan baku susu
- Teknologi (Sangat spesifik / detail)
- Infrastruktur (Membutuhkan effisiensi dalam supply dan distribusi)
- Sumber Daya Manusia (Karyawan yang mempunyai kompetensi)
- Budaya (Mempunyai tingkat pengetahuan mengenai nutrisi)
- Modal (Diperlukan modal yang cukup besar)
4.3.3. Posisi Penawaran Dari Supplier
- Industri Produk susu hanya mempunyai 2 supplier utama untuk
produk bahan baku yaitu : Supplier Lokal dan Supplier Impor
- Produk bahan baku untuk susu harus terdaftar di Departemen
Pengawasan Obat dan Makanan (POM)
- Industri susu yang ada baik Lokal atau Internasional harus mempunyai
kapasitas yang cukup dan bersedia untuk bekerja sama.
4.3.4. Posisi Penawaran Dari Pembeli
- Harga menjadi faktor yang dominan
- Iklan dan Promosi menjadi syarat utama
- Loyalitas konsumen cukup tinggi
- Konsumen akan selalu mempertimbangkan untuk harga dan manfaat
- Promo terhadap konsumen diperlukan untuk meningkatkan penjualan
4.3.5. Ancaman Produk Pengganti
- Kompetisi dalam Industri Susu sangat Kompetitif / Ketat
- Ketersediaan produk dari jalur distribusi diperlukan untuk memelihara
atau menjaga pangsa pasar atas produksi susu.
- Pengetahuan akan manfaat dari produk susu merupakan hal penting
bagi konsumen dan pasar.
52
Berdasarkan Struktur Kompetisi yang ada saat ini, untuk produk susu kental manis berdasarkan trend
pangsa pasar yang ada mulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 dapat kita lihat pada gambar berikut ini :
Trend Market Share of 2002-2005
SCM Market Share2002 - 2005
16,151,63015,704,634
14,422,84313,925,529
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
2002 2003 2004 20050
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
INDOMILK NESTLE BENDERA OTHERS TOTAL MARKET
Total Market
In Carton
Gambar 4.3. Tren Pangsa Pasar Susu Kental Manis 2002 - 2005
53
Untuk Target Pangsa Pasar susu kental manis yang harus dicapai pada tahun 2010 Berdasarkan Struktur
Kompetisi yang ada saat ini, dapat kita lihat pada gambar berikut ini :
Target Market Share of SCM 2005-2010
SC M M arket Share2005 - 2010
16,151,630
17,524,124
19,003,546
20,648,010
22,299,995
24,220,376
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
2005 2006 2007 2008 2009 20100
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
INDOMILK NESTLE BENDERA OTHERS TOTAL MARKET
Total Mar ket
in Carton
Gambar 4.4. Target Pangsa Pasar Susu Kental Manis 2005 - 2010
54
Berdasarkan Struktur Kompetisi yang ada saat ini, untuk produk bubuk berdasarkan trend pangsa pasar
yang ada mulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 dapat kita lihat pada gambar berikut ini :
Trend Market Share of POWDER MILK 2002 - 2005
Powder Milk Market Share2002 - 2005
50,78052,107 53,375 54,430
0
10,000
20,000
30,000
40,000
2002 2003 2004 20050
20,000
40,000
60,000
INDOMILK NESTLE BENDERA OTHERS TOTAL MARKET
Total Market
Gambar 4.5. Tren Pangsa Pasar Susu Bubuk 2002 - 2005
55
Untuk Target Pangsa Pasar susu bubuk yang harus dicapai pada tahun 2010 Berdasarkan Struktur
Kompetisi yang ada saat ini, dapat kita lihat pada gambar berikut ini :
Target Market Share of POWDER MILK 2005 - 2010
Powder Milk Market Share2005 - 2010
73,10069,300
65,00061,460
57,50054,430
0
20,000
40,000
60,000
2005 2006 2007 2008 2009 20100
40,000
80,000
INDOMILK NESTLE BENDERA OTHERS TOTAL MARKET
Total Market
Gambar 4.6. Target Pangsa Pasar Susu Bubuk 2005 - 2010
56
Berdasarkan Struktur Kompetisi yang ada saat ini, untuk produk bubuk berdasarkan trend pangsa pasar
yang ada mulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 dapat kita lihat pada gambar berikut ini :
Trend Market Share Of LIQUID MILK 2002 - 2005 (Botol & Kotak)
169,791148,005
124,232108,665
-
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
5,000
25,000
45,000
65,000
85,000
105,000
125,000
145,000
165,000
185,000In
Lite
r "00
Bendera 33,480 39,890 43,230 50,909
Ultra 30,730 34,600 46,130 53,960
INDOMILK 27,035 30,042 36,457 40,166
Nestle BB (Can) 7,600 9,300 11,400 12,800
NZMP/Others 4,920 5,600 7,148 8,436
Yahuii 4,900 4,800 3,640 3,520
Market 108,665 124,232 148,005 169,791
2002 2003 2004 2005
Total Market2002 - 2005
Gambar 4.7. Tren Pangsa Pasar Susu Cair 2002 - 2005
57
Untuk Target Pangsa Pasar susu cair yang harus dicapai pada tahun 2010 Berdasarkan Struktur Kompetisi
yang ada saat ini, dapat kita lihat pada gambar berikut ini :
Target Market Share of LIQUID MILK 2005 - 2010 (Botol & Kotak)
169,791197,770
231,278263,660
300,453
341,510
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
In L
iter "
00
Bendera 50,909 50,830 63,796 75,730 89,603 105,760
Ultra 53,960 61,650 70,350 78,820 88,560 99,100
INDOMILK 40,166 57,610 66,132 74,678 83,930 94,130
Nestle BB (Can) 12,800 3,650 3,750 3,863 4,050 4,250
NZMP/Others 8,436 14,400 16,500 18,800 21,200 24,300
Yahuii 3,520 9,630 10,750 11,770 13,110 13,970
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Total Market2005 - 2010
Gambar 4.8. Target Pangsa Pasar Susu Cair 2005 - 2010
58
PT. Indomilk dalam mempertahankan pangsa pasar yang ada dan untuk meningkat penjualan di masa yang
akan datang melakukan beberapa aktifitas promosi baik Above The Line maupun Below The Line, berdasarkan
data dibawah ini dapat kita lihat beberapa aktifitas yang dilakukan PT. Indomilk beserta para kompetitornya.
Indomilk Bendera Ultra Indomilk Bendera Ultra Indomilk Bendera Bellow The Line
1 Consumer PromoGimmick alat2 C.P. Botol & UHT ber CP discount Rp. 100,- CP Undian kerjasama CP Botol & UHT berupCP Discount Di HCO CP Gimmick alat2 CP Lomba FotoSekolah , di Q 2 discount Rp. 200,- mendukung prod launcdengan 10 outlet discount Rp.100,- - 20Rp. 100,-/pack Sekolah, di nasional "Hidup Sehat & Aktif"di HCO Nasional per botol Mimi Ultra 125 ml Carrefour, berhadiah per botol HCO, Q1 Dengan kirim label (Liquid) di Q3 Beasiswa Rp. 88 Juta CP Gelas untuk UHT botol, di HCO & Tradi
di Q1 - Q2, support 1 liter CP Gimmick alat2 tional, di Q1 - Q2]Mailler Sekolah, di nasional Support : Mailler,
HCO, Q2 Print AdCP Gimmick alat2Sekolah, di nasional CP Botol & UHT berupaHCO, Q2 - Q3 discount Rp.100,- - 200,-
per botolCP Berhadiah 1 bks Hello Panda di Indomaret CP di selective HCO, seti
2 Trade Promo Progr Disc (Strata Program Disc 5 - 10% Progr Disc (Strata Program Disc 5 - 10%Program Disc 5 -7% Progr Disc di selective Program Disc 5 - 12% /disc) di selective di Traditional market disc) di selective di Traditional market di Traditional market outlet traditional Bonus 10 + 1 krt Outlet dan HCO Outlet. dan HCO dan HCO di traditional dan HCO
Program Pengasong Program Pengasong
3 Display Display Contest Floor Display, Floor Display, Floor Display UHT 1 Lt Floor Display, Floor Display, Floor Display,di HCO : Bali, PKUGondola Gondola di Carrefour Gondola Gondola Gondola
4 POS Materilas Flag Chain, BanneShelftalker Promo, flaAcrilic Box, Shop BlindFlag Chain, Banner, Shelftalker Promo, flagAcrilic Box, Shop BlindFlag Chain, Banner, Shelftalker Promo, flagWobbler, shelftalkechain, hanging mobileHanging mobile Wobbler, shelftalker, T-Shchain, hanging mobile Hanging mobile, Wobbler, shelftalker, T-Shchain, hanging mobile,
wobler, sun blind shelftalker, flyer. Rompi, Tas gantung. wobler, sun blind shelftalker, flyer. Rompi, leaflet, Bendera wobler, sun blindAcrilic box, shelfbanner,shelfvision
5 Special Event Bobo Fair Bobo Fair IM Fun Day di : Bdg, Sby, IM Fun Day : Samarinda, Sponsorsip Smrg, Jogja, PKU, Makasar, Medan, Bandung,
Medan Palembang.Total Expenditure 8,641.0 15,722.2 7,392.5
C:\Youngky\Youngky (9-02)\Binus\Qtr-V (9)\BSC\Indomilk\Final\[BSC-New 2.xls]Fin-Det
Description 2003 2004 2005
LIQUID MILK Activity Promotion ATL & BTL 2003 - 2005 ( Indomilk & Competitor)
Gambar 4.9. Aktivitas Promosi 2003-2005
59
Indomilk Position and Market Share 2005 No. 2 No. 3 No. 1 No.4 No. 3
36,7% 24,6% 43,1% 8,2% 15,0%
36.7%
24.6%
8.2%
15.0%
SCM Liquid-sterilized
LiquidPasteurized
Powder Ice Cream
43.1%INDOMILK POSITION ACROSS ALL CATEGORIES
Gambar 4.10. Pangsa Pasar Susu Indomilk tahun 2005
Source : AC Nielsen & Business Mgr Data 2005
M
1 2 3 4
arketing Goals 2010 Mile
. SCM : “ Increase Market Share“ Market share from 36,7% to 39,8%* Annual Growth = 10.2%*
. Liquid Milk : “ Increase Market Share “ Market share from 24.6% to 31.0%** Annual Growth = +/- 20%**
. Powder Milk : “ Increase Market Share “ Market share from 8.4% to 14.6%*** Annual Growth = +/- 20%***
. Pasteurized Milk : Strengthen leadership and achieve 43% share to 47.13%
2006 200
10.2011.30%
38.3037.70%
25.5%26.5%
27.6%25.7%
9.9%7.8%
44.2%43.2%
26.1%26.4%
11.5%9.7%
Gambar 4.11. Target Marketing 2010
Source : *SCM Prod. Mgr Plan, ** AC Nielsen + Internal, ***
60
stone to 2010
7 2008 2009 2010
9.90%9.70%10.00%%
39.80%39.40%38.80%%
18% 18.3%18.7%
31% 29.8%28.7%
9.1% 8.9% 8.3%
47.1%46.9%45.1%
11.5%15.7%17.1%
14.6%13.9%12.8%
Milk Powder Prod. Mgr Plan (all is recalculate)
61
4.4. Industri Susu di Indonesia 4.4.1. Persediaan produk susu di Indonesia
Sumber-sumber dari Industri susu di Indonesia bersumber lebih dari
120 Koperasi susu yang ada dengan jumlah mendekati 100.000 peternak,
yang masing-masing memiliki 2-3 ekor sapi (Total +/- Rp. 800 Milliar).
Total susu segar yang diproduksi hanya memenuhi 30% (400.000 tons)
dari total permintaan susu bubuk secara keseluruhan produksi
(FF/AIMI/Nestle) dan susu cair (KBPS, Ultrajaya & Yahui).
Problem yang ada sekarang adalah : Peternakan yang tidak terawat,
tidak ada manajemen peternakan, tidak ada peningkatan kualitas,
sistem distribusi yang buruk, iklim yang kurang bersahabat juga
mengakibatkan kualitas produksi yang rendah, dan lakta yang berumur
singkat.
Pemerintah dan Asosiasi Industri Susu Indonesia berinisiatif untuk
membantu meningkatkan produksi walaupun dibawah meningkatnya
permintaan pasar, sehingga untuk memenuhi permintaan masih harus
impor bahan baku.
Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) bertujuan untuk
meningkatkan produksi susu segar dalam negeri rata-rata 15% per
tahun sampai dengan tahun 2010.
Pemerintah memperkirakan bahwa konsumsi susu di Indonesia akan
naik dari 6 liter / kapita (saat ini) menjadi 16 liter / kapita di tahun 2010
(untuk lima tahun terakhir ini konsumsi susu meningkat hanya 1 liter)
62
4.4.2. Persediaan Produk Susu Impor
Permintaan dari (Full Fat Dairy Milk / Full Cream) & NFDM (Non Fat
Dairy Milk / Skim Milk Powder) diperkirakan akan tumbuh 10% per tahun
(meskipun lebih rendah dari pertumbuhan rata-rata persediaan dalam
negeri).
Susu Bubuk produk impor diperkirakan menguasai 20% dari pangsa
pasar yang ada di Indonesia.
Bahan baku susu bubuk impor (FFDM & NFDM) sekitar 50% - 60%
berasal dari Selandia Baru dan Australia.
Bea Masuk untuk susu bubuk adalah 5% dan Pajak Pertambahan Nilai
adalah 10% atas bahan baku yang di impor.
4.4.3. Pot
sebe
juta
ensi p
In
sar 3
liter
63
ertumbuhan Industri Susu di Indonesia
dustri susu di Indonesia mempunyai pangsa pasar yang potensial dimana rata-rata pasar akan tumbuh
0% setiap tahunnya berdasarkan data yang ada mulai tahun 2002 sebesar 1.503 juta liter menjadi 3.070
ditahun 2010, sebagaimana yang ada pada gambar dibawah ini.
.
1,503 1,630 1,733
3,0702,791
2,5372,307
2,0971,906
400800
1,2001,6002,0002,4002,8003,2003,600
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Mio
Lite
Internal
Estimation of Market Size 2005-2010:
Gambar 4.12. Estimasi Pangsa Pasar Susu 2005 - 2010
Indonesia has a big potential domestic milk market. The consumption is growing through the increasing of both population and consumption per capita (16 liters in 2010).
Source : Data Internal Business Mgr 2004, extrapolated base on GOI estimation growth dairy consumption 10% per year (GAIN_USDA)
4.4.4. Konsumsi Susu di negara-negara ASEAN
Konsumsi susu di Indonesia adalah yang ter
Asean, hal ini dikarenakan kurangnya informasi ke
diperlukan untuk masa-masa pertumbuhan anak-anak
Pertumbuhan yang konsumsi yang cukup si
pendapatan per kapita masyarakat Indonesia dan pe
susu.
6
1612
INDONESIA INDO-2010 MALAYSIA
liter
/yea
Per Capita Annual Milk Consumption in AS
Gambar 4.13. Tingkat konsumsi s
► Indo-2010 = 16 liter per capita estimated by The Government of
64
endah per kapita konsumsi susu di antara negara-negara
pada masyarakat luas mengenai manfaat dari susu yang
hingga dewasa dan tua.
gnifikan diperkirakan akan di dorong oleh peningkatan
ningkatan kesadaran akan pentingnya nutrisi dari produk
16
58
THAILAND SINGAPORE
EAN & INDONESIA 2010
usu di Asean dan Indonesia 2010
Indonesia (Indonesia Dairy and Products Annual 2002, GAIN_USDA)
4.4.5. Ti
In
be
ak
ngkat Populas
donesia merup
sar dengan per
an menjadi seb
190195200205210215220225230235240
Mio
The
65
i Penduduk
akan pangsa pasar yang potensial untuk produk susu, dimana jumlah penduduk yang cukup
tambahan rata-rata penduduk 1,49% per tahun, diperkirakan pada tahun 2010 jumlah penduduk
esar 236,5 juta jiwa, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
206.3209.3 211.1
215.3
236.5233.0
228.6226.2222.9
219.6216.4
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
growing population gives an opportunity of big market growthGambar 4.14. Tingkat Populasi Penduduk 2010
Source : BPS, National Census 2000, extrapolated (Growth 1.49%)
66
Industri susu di Indonesia berdasarkan data pangsa pasar yang ada saat ini dibandingkan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk sampai dengan tahun 2010 yang akan di analisa untuk jumlah konsumsi susu
berdasarkan tingkat pendapatan yang akan diperoleh adalah sebagai berikut :
Year Total Population
Population Market size (Liter)
Consumption per capita (Liter)
Forecast Factor
Below Poverty Sufficient & Above
2002 211,063,000 38,400,000 172,663,000 N/A N/A N/A
2003 215,276,400 37,300,000 177,976,400 N/A N/A
2004 216,415,100 36,100,000 180,315,100 1,773,000,000 6 0.6102
2005 219,639,685 35,562,110 184,077,575 2,111,661,552 7 0.6102
2006 222,912,316 35,032,235 187,880,082 2,463,179,807 8 0.6102
2007 226,233,710 34,510,254 191,723,456 2,827,763,898 10 0.6102
2008 229,604,592 33,996,051 195,608,541 3,205,628,577 12 0.6102
2009 233,025,701 33,489,510 199,536,190 3,596,994,296 14 0.6102
2010 236,497,783 32,990,517 203,507,267 4,002,087,281 16 0.6102
Tabel 4.2. Market Size Susu 2002 - 2010
Note: - Population Growth 1.49%/th, BPS 2005 - Population of below poverty line decrease 3.0% pa, extrapolation base on population of below poverty 2002-2004, BPS 2005 - Government of Indonesia predicted consumption per capita 2010 = 16 liter - Market Size calculate base on forecast factor - The Forecast Factor base on actual Market size 2004 & existing population of below poverty 2004
A d h All ffi i & b l i i h h h i b ki d f ilk d
67
4.4.6. Pangsa Pasar Industri Susu
Di Indonesia pangsa pasar Industri susu dibagi menjadi beberapa
produk kategory utama seperti :
1. Susu Kental Manis
2. Susu Bubuk
3. Susu Cair
4. Ice Cream
5. dan lain-lain
dengan komposisi seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.15. Breakdown of Dairy Market By Product Catagory
68
Sedangkan untuk pangsa pasar yang ada untuk produk susu kental
manis dapat dibagi berdasarkan beberapa produsen susu utama yaitu :
1. Bendera (Frisian Flag)
2. Indomilk
3. Nestle
seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.16. Breakdown of Dairy Market of SCM By Competitor
69
Untuk pangsa pasar produk susu bubuk yang ada saat ini di dominasi
oleh beberapa produsen susu yang cukup besar yaitu :
1. Dancow (Nestle)
2. Bendera (Frisian Flag)
3. Indomilk
Terlihat seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.17. Breakdown of Dairy Market of Powder By Competitor
70
Sedangkan untuk pangsa pasar produk susu cair yang beredar saat ini
dapat dibagi berdasarkan beberapa produsen susu utama yaitu :
1. Ultra
2. Bendera (Frisian Flag)
3. Indomilk
4. Nestle
seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.18. Breakdown of Dairy Market of Liquid By Competitor
71
Pembagian pangsa pasar yang ada untuk produk susu kental manis
berdasarkan kontribusi jalur distribusi yang ada saat ini dibagi menjadi 2
bagian utama yaitu :
1. Pasar Tradisional
2. Pasar Modern (Mini Market, Super Market, Hyper Market)
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.19. Breakdown of Dairy Market of SCM By Type Outlet
72
Pembagian pangsa pasar yang ada untuk produk susu bubuk
berdasarkan kontribusi jalur distribusi yang ada saat ini dibagi menjadi 2
bagian utama yaitu :
1. Pasar Tradisional
2. Pasar Modern (Mini Market, Super Market, Hyper Market)
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.20. Breakdown of Dairy Market of Powder By Type Outlet
73
Pembagian pangsa pasar yang ada untuk produk susu cair
berdasarkan kontribusi jalur distribusi yang ada saat ini dibagi menjadi 2
bagian utama yaitu :
1. Pasar Tradisional
2. Pasar Modern (Mini Market, Super Market, Hyper Market)
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.21. Breakdown of Dairy Market of Liquid By Type Outlet
74
4.5. PT. Indomilk Balanced Scorecard 4.5.1. Sistem yang ada sekarang.
Berangkat dari kebutuhan informasi dalam rangka pembuatan sistem
pengukuran dengan menggunakan Balanced Scorecard, maka dengan ini
dilakukan pengkajian ulang atas sistem yang berjalan saat ini. Pada tahap
awal mulai dikumpulkan informasi mengenai tingkat keberhasilan atau
kinerja yang telah dicapai selama ini. Pada tahap ini mengalami kendala
karena laporan yang diperlukan banyak yang tidak tersedia. Bentuk laporan
yang ada hanya didasarkan pada Perencanaan Bisnis telah berjalan saat ini,
yang berisi rencana-rencana operational jangka pendek yang hendak dicapai
dan hasilnya secara umum. Untuk itu diadakan interview dengan pihak
manajemen sehingga mereka dapat melihat kinerja yang telah dicapai dan
dapat membandingkan dengan standar yang ada.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan berdasarkan mekanisme
kerja yang terkoordinasi yaitu :
1. Information Sharing (Pembagian Informasi)
Dengan pembagian informasi maka informasi tentang permintaan
(demand information) pada komponen supply chain yang lebih rendah
ditransfer ke komponen supply chain yang lebih tinggi pada periode-
periode tertentu.
2. Channel Alignment (Penyelarasan Kanal)
Adalah koordinasi antara tiap komponen dalam supply chain untuk
menentukan harga, transportasi, perencanaan inventory dan produksi.
3. Operational Efficiency (Effisiensi Operational)
Effisiensi operational berhubungan dengan aktifitas-aktifitas yang bisa
meningkatkan kinerja antara lain pengurangan biaya dan lead time.
75
Pengintegrasian metode Balanced Scorecard
Menurut makalah dari Stanford Global Balanced Scorecard Management Forum,
ada empat dimensi kunci (Key Dimensions) E-Business pada Balanced Scorecard,
yaitu :
1. Pengintegrasian Informasi (Information Integration)
2. Penyelarasan Perencanaan (Planning Synchronization)
3. Koordinasi Alur Kerja (Workflow Coordination)
4. Model-model bisnis baru (New Business Models)
Secara berurutan, keempat hal ini mewakili peningkatan derajat dari
pengintegrasian dan koordinasi diantara komponen-komponen Balanced
Scorecard, puncaknya adalah cara baru dalam melakukan bisnis. Lebih
jelasnya bisa dilihat pada table dibawah ini.
Dimensi Balanced Scorecard
Dimensi Elemen Keuntungan Transparansi dan Pengurangan Ineffisiensi Pengintegrasian Informasi Pembagian Informasi Deteksi masalah lebih awal Akses secara langsung Respon yang lebih cepat dan Real-Time Membangun kepercayaan Penambahan, perkiraan dan Pengurangan Ineffisiensi Penyelarasan Perencanaan Perencanaan bersama. Biaya yang lebih murah Desain bersama Optimisasi pemakaian kapasitas Peningkatan servis Koordinasi dari perencanaan Lebih Akurat dan Effisien dan operasi, produksi, proses, Respon Cepat Koordinasi Alur Kerja pesanan, desain dan perubahan Peningkatan Servis Tehnik Waktu pemasaran lebih singkat Proses bisnis yang otomatis Jaringan kerja lebih luas dan terintegrasi Sumber daya maya Penggunaan asset yang effektif Perombakan logistic peningkatan effisiensi Model Bisnis Baru Customanisasi Massa Peluang pasar yang baru Pelayanan baru Penciptaan barang baru Model Click-and-mortar
Tabel 4.3. Dimensi Balanced Scorecard
76
4.5.3. Balanced Scorecard Obyektif
Dalam penelitian mengenai usulan penerapan Balanced Scorecard
dengan ini tim memulai proyek ini dengan menetapkan Visi dan Misi dari
PT. Indomilk yang kemudian dikembangkan lebih lanjut kepada langkah-
langkah strategis lalu dengan membuat perspektif yang akan dilaksanakan
beserta dengan strategic goals perusahaan.
Langkah penerapan dari Balanced Scorecard dapat kita lihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 4.22. Visi dan Misi PT. Indomilk
77
Kemudian dibuatkan kerangka waktu penetapan jangka panjang dari
Balanced Scorecard berdasarkan nilai yang akan di capai dalam proses internal
perusahaan berdasarkan Different Time Horizon sebagai berikut :
Gambar 4.23. Time Horizon
78
4.5.4. Peta Strategi (Strategy Map)
Sebagai langkah berikutnya, berdasarkan hasil Interview dan Questionare yang
ada, maka dibuatkan Strategy Map yang merupakan sebuah perincian dari strategi
dari sebuah perusahaan untuk menghasilkan Profit jangka panjang bagi
Shareholders, Investors dan Customers.
Strategy Map merupakan kerangka kerja (framework) yang saling menghubungkan
antara bagian dari suatu strategy organisasi dengan menghubungkan 4 perspektif di
dalam Balance Scorecard yang akan digambarkan sebagai berikut :
79
Gambar 4.24. Peta Strategi PT. Indomilk
Metodologi Balanced Scorecard
Dalam mengenalkan metode Balanced Scorecard kepada Manajemen PT.
Indomilk, methodology dari Balanced Scorecard merupakan unsur penting
yang harus dijelaskan mengenai langkah-langkah yang akan dilaksanakan
oleh Top Management untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
4.6.1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada PT. Indomilk ini meliputi tahapan-
tahapan sebagai berikut :
Mission, Vision & Strategy • The project will involve
determining and realignment of corporate vision, mission and strategy. The team will conduct interviews with owners and BOD, and also to the senior managers.
• The project will then create a company strategy map using analysis of strategic driving forces and TOWS.
• The project will design and propose new organizational structure and functions.
• The main goal of the project is to create Balanced Scorecards for company and for each function department.
Increased Productivit
Skills and Training Leadership
Employee Satisfaction
Improved
Reduced
Progress Towards
Process Maturity/
Satisfied Satisfied End- Users/ Customers
Increase Cost
Reduce IS Cost/ Increased Return on
SPR Tool
Strategy Map Meet/ Exceed
Financial Perspective Increased
Customer Perspective
Internal Business Process Perspective
Innovation and Learning Perspective
Balanced Scorecard Balanced Scorecard
"EXECUTIVE DAS BOARD" PriAssessment
HTotCurrent
Business Mass Pri Current Pri Current
Red Yellow Green Actu Tar Actu Actu Tar Actu Actu Tar Actu
FinancTargeted
+/- 10% of +/- 5% of +/- 2% of Reven
Profitabi<95% 95-99% of >=100% of Operating
Operating Cost
+/- 10% of +/- 5% of +/- 2% of Wholesale
+/- 10% of +/- 5% of +/- 2% of Sales &
+/- 10% of +/- 5% of +/- 2% of General &
+/- 10% of +/- 5% of +/- 2% of Service
CustoTargeting/Acq
<95% 95-99% of >=100% of # Customers acq in targetCustomer
<95% 95-99% of >=100% of Satisfaction
Supplier/Vendor
<95% 95-99% of >=100% of Satisfaction
Customer
<95% 95-99% of >=100% of Retention
ProceCustomer Care
<95% 95-99% of >=100% of Leadership
Customer Care <95% 95-99% of >=100% of Parity
Supplier & Delivery
<95% 95-99% of >=100% of Effectiveness/Efficien
EmploEmployee
<95% 95-99% of >=100% of Retention
Skills
<95% 95-99% of >=100% of Deployment
Employee
<95% 95-99% of >=100% of Ownership Operational
<95% 95-99% of >=100% of Innovation
Gambar 4.25. Ruang Lingkup Penelitian
80
4.6.2. Implementasi Balanced Scorecard
Balanced Scorecard dalam pengimplementasiannya di perusahaan
menerapkan 4 perspektif utama yang harus dijalankan untuk mencapai Visi
dan Misi perusahaan serta langkah-langkah stratgis yang saling terkait satu
dengan lainnya.
Adapun gambaran dari metode tersebut adalah sebagai berikut :
FinancialPerspective
How do we look to shareholders?
Vision and
Strategy
Customer Perspective Internal Business Process Perspective
How do customers see us? What must we excel
Innovation & Learning Perspective
Can we continue to improve our employees’ skills and create
value for our clients?
Robert S. Kaplan and David P. Norton have developed what is considered to be the standard Balanced Scorecard template
Gambar 4.26. Implementasi Balanced Scorecard
81
4.6.3. Proses Balanced Scorecard
Beberapa tahapan didalam menerapkan Balanced Scorecard pada
perusahaan adalah dengan melakukan analisa-analisa sebagai berikut :
Creating the Balanced Scorecard
Use strategy to identify the
objectives 1. Business Strategy Start with the Business Strategy, which should be a bold, future-oriented statement
Use objectives to identify the measures
2. Business ObjectivesDevelop key business objectives that will help you to attain your strategy
scorecard Use measures to
build the balanced
3. Measures & Metrics Develop specific measures and metrics to track progress
Use progress against objectives to confirm
Use measures/ metrics to evaluate progress against objectives
4. ImplementGather measures, create the balanced scorecard and use it to make decisions. Incorporate a continuous improvement philosophy in the process
Use scorecard to determine if targets are met and the right measures are
Using the Balanced Scorecard
Gambar 4.27. Proses Balanced Scorecard
82
4.6.4. Dinamika Penerapan Balanced Scorecard
Tahap
Deskripsi
Penanggung Jawab
Periode Waktu Sejak/Sampai
1 Mengklarifikasikan visi, misi dan nilai organisasi. Pada tahap ini Balanced Scorecard dikembangkan untuk visi,misi dan nilai organisasi ke dalam strategi agar dapat dikomunikasikan. Proses ini membantu membangun konsensusdan komitmen terhadap strategi yang ditetapkan
Tim eksekutif – Manajemen puncak ( 8 – 10 orang )
Bulan 1 sampai bulan 3
2A Mengkomunikasikan strategi organisasi kepada manajemen menengah. Manajer menengah dan manajer puncak, juga jika memungkinkan melibatkan supervisor, melakukan proses pembelajarandan diskusi tentang strategi organisasi yang baru itu. Pada tahap ini Balanced Scorecard digunakan sebagai alat komunikasi yang fokus
Tim manajemen- Puncak, menengah dan bawah
Bulan 4 sampai bulan 5
2B Mengembangkan bisnis unit Scorecards dengan menggunakan corporate scorecard sebagai suatu template, setiap unit bisnis yang ada dalam korporat itu menerjemahkan strategi kedalam tujuan-tujuan spesifik yang terkait dan membangun buseniss unit scorecards
Tim Manajemen Unit bisnis
Bulan 6 sampai bulan 9
3A Menghilangkan investasi non strategis. Menggunakan corporate scorecard dan melalui klarifikasi prioritas strategis, manajemen mengidentifikasi semua program yang ada dalam perusahaan yang tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tujuan strategis yang ditetapkan
Tim Manajemen- Piuncak, Menengah dan bawah
Bulan 6
3B Mengumumkan program-program perubahan korporat. Corporate scorecard mengidentifikasi kebutuhan untuk program-program perubahan lintas bisnis (antar unit bisnis), pengumuman ini bersamaan dengan pengembangan business unit scorecards
Tim Manajemen- Manajemen Puncak dan manajemen unit bisnis
Bulan 6
83
4 Meninjau ulang bisnis unit scorecards, presiden direktur dan tim manajemen eksekutif meninjau ulang setiap balanced scorecard unit-unit bisnis. Peninjauan ulang ini memungkinkan manajemen puncak memahami scorecards dari setiap unit bisnis untuk memverivikasi bahwa setiap scorecard telah sesuai dengan tujuan strategis corporate dan jika memungkinkan dapat memberikan saran-saran kritis untuk mempertajam strategi unit bisnis itu
Tim Eksekutif- Manajemen puncak dan manajemen unit bisnis
Bulan 9 sampai bulan 11
5 Memperbaharui corporate scorecard berdasarkan peninjauan ulang terhadap business unit scorecards, terdapat kemungkinan beberapan isu strategis lintas unit bisnis yang semula tidak terdapat dalam strategi korporat. Tahap ini memberikan kesempatan untuk melakukan pembaharuan corporate scorecard
Tim Eksekutif – Manajemen puncak
Bulan 12
6A Mengkomunikasikan balanced scorecard ke seluruh organisasi. Pada akhir tahun pertama, setelah tim manajemen merasa yakin tentang pendekatan strategis yang dirumuskan, balanced scorecard itu disebarluaskan ke seluriuh organisasi
Tim Manajemen- Puncak, Menegah dan bawah
Bulan 12 sampai seterusnya
6B Menetapkan tujuan kinerja tim atau individual. Semua tim manajemen mengaitkan tujuan kinerja tim atau individual dengan sistim kompensasi insentif yang transparan dalam setuap team/individual scorecard
Tim Manajemen- Puncak, menengah dan bawah
Bulan 13 sampai Bulan 14
7 Memperbaharui rencana rencana jangka panjang dan manajemen program 5W-2H. Rencana jangka panjang lima tahunan ditetapkan untuk setiap ukuran kinerja. Dana investasi dibutuhkan untuk mencapai sasaran jangka panjang ini. Anggaran tahunan ditetapka untuk membiayai rencana tahunan dalam lingkup rencana jangka panjang lima tahunan. Semua ini diorganisasikan melaui manajemen program 5W-2H, baik untuk program jangka panjang lima tahunan maupun untuk program tahunan
Tim Manajemen- Puncak, menengah, bawah, tim/indivisu
Bulan 15 sampai bulan 17
8 Melakukan peninjauan ulang setiap bulan dan setiap tiga bulan. Setelah buseniss unit scorecard disetujui oleh manajemen puncak, proses peninjauan ulang bulanan dilakukan sebagai tambahan bagi proses
Tim Manajemen- Puncak, menengah, bawah, tim/individu
Bulan 18 seterusnya
84
peninjauan ulang tiga bulanan yang berfokus pada isu strategis
9 Melakukan peninjauan ulang setiap tahun. Pada awal tahu ketiga, strategi awal yang telah dicapai dan strategi corporat memerlukan peninjauan ulang dan pembaharuan. Tim eksekutf mendaftarkan isu-isu stragegis kemudian menanyakan kepada setiap unit bisnis tentang posisi mereka serta meminta mereka memperbaharui dan mengembangkan isu-isu strategis iktu ke dalam business unit scorecards
Tim eksekutif (manajemen puncak) dan manajemen unit bisnis
Bulan 25 sampai bulan 26 (awal tahun ke 3)
10 Mengaitkan kinerja tim/individu dengan balance scorecard. Semua tim dan karyawan diminta untuk mengaitkan tujuan kinerja tim dan individu denga team/individual scorecards. Setiap tim dan individu dalam organisasi harus memiliki team/individual scorecards. Sistem compensasi insentif dikaitkan secara langsung dengan team/individual scorecard itu
Tim Manajemen- Manajemen puncak, Menengah, bawah, tim/individu
Bulan 25 sampai bulan 26 (awal tahun ke 3)
Catatan : tahap 7, 8, 9,10 merupakan tahap-tahap berulang yang dilakukan setiap tahun, jika tahap 7,
8, 9, 10 telah dilakukan maka sistem manajemen balanced scorecard telah menjadi bagian rutin dari
proses manajemen. Dengan demikian perusahaan telah mengadopsi dan menerapkan sistem
manajemen balanced scorecard secara suskes
Tabel 4.4. Dinamika Penerapan Balanced Scorecard
85
4.6.5. Nilai Inti (Core Value) Balanced Scorecard
Dalam melakukan riset diperlukan pengembangan standar dari
Metode Balance Scorecard dan menerjemahkannya Visi & Misi perusahaan
dengan strategi dari Balance Scorecard agar dapat lebih focus kepada tujuan
utama dari perusahaan.
Gambaran dari Nilai Inti (Core Value) Balanced Scorecard adalah sebagai
berikut :
Core Values
VISION Desired Future State
MISSION Activities
Strategic GROWTH STRATEGIC
Measures MEASURES Financial Customer Internal Learning & Growth
Gambar 4.28. Nilai Inti dari Balanced Scorecard
86
4.7. Balanced Scorecard Perspektif Strategi
Pembentukan Perspektif Strategi Balanced Scorecard di PT. Indomilk bertujuan untuk memberikan panduan
didalam perusahaan mengenai operasional sehari-hari. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat penjabaran Balanced
Scorecard perusahaan dari 4 perspektif.
4.7.1. Perspektif Keuangan
Objective Measure Target
OPTIMIZING PROFIT Return on Investment (%) (EBIT / Total Assets) 16.0% 19.0%(Long-term shareholder value) Return on Assets (%) (EAT / Total Assets) 12.0% 11.5%
MAXIMIZING REVENUE Sales Increase (%) 17.0% 20.0%Profit Increase (%) 9.0% 8.5%Revenue from New Products (%) 3.0% 2.3%
MINIMIZING COST Efficiency COGS per Product (%) 3.0% 5.0%Efficiency Advertising & Promotion Cost to Sales Monthly (%) 3.0% 1.8%Efficiency Operating Cost (Dept) to Sales Monthly (%) 4.0% 2.7%Efficiency Operating Cost (Dept) to Sales Year-to-Date (%) 5.0% 4.0%Efficiency Operational Cost Actual to Budget Monitoring (%) 2.0% 1.3%
Actual
Corporate Strategic Objective
PER
SPEC
TIVE
FIN
AN
CIA
L
Tabel 4.5. Perspektif Keuangan
87
4.7.2. Perspektif Pelanggan
Objective Measure Target
CUSTOMER ACQUISITION Number of New Customer Local (%) 8.0% 10.0%Number of New Customer Export (%) 5.0% 5.5%Key Product Market Share (%) 30.0% 31.0%Customer Acquired Growth in Targeted Segments (%) 35.0% 37.7%
CUSTOMER RETENTION Customer of Lost (%) 3.0% 2.3%Customer Loyalty Index (%) 9.0% 10.0%Customer Repeat Order (%) 15.0% 18.3%Product Availability (%) 100.0% 99.3%Product Development (%) 5.0% 5.7%
CUSTOMER SATISFACTION Customer Complaint per Month (%) 1.0% 1.8%Customer Satisfaction Index (%) 22.0% 25.0%Customer Rating (%) 35.0% 35.0%Internal Customer Satisfaction Index (%) 95.0% 95.5%Service Level Targets / On Time Delivery (%) 89.0% 95.5%
CUSTOMER PROFITABILITY Sales per Customer (%) 21.0% 25.0%Profit per Customer (%) 11.0% 15.0%Total Account per Number of Customer (%) 30.0% 29.0%
Actual
Corporate Strategic ObjectivePE
RSP
ECTI
VEC
UST
OM
ER
Tabel 4.6. Perspektif Pelanggan
88
4.7.3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Objective Measure Target
PRODUCT INNOVATION Research & DevelopmentR & D Expenses as Percent of Sales (No.) 6 10 Total R & D Expenses of Product Category (%) 15.0% 16.0%R & D Expenses per Total Expenses (%) 5.0% 6.0%
InvesmentInvestment in Research to Total Sales (%) 6.0% 10.0%Ratio of New Products to All Products (%) 5.0% 5.7%
OPERATION MANAGEMENT ManufacturingTotal Plant Cost per Carton Produced (%) 1.0% 1.3%Manufacturing Cost (direct labor, operating supplies, maintenance materials, etc) 13.0% 11.0%Support & Overhead (Labor, Operating Supplies, Spare-parts, etc) 9.0% 9.8%Raw Material (Sugar, Flavor, Skim Milk Powder / SMP, etc) 30.0% 29.2%Packaging Material (Cartons, Cans, Stickers, etc) 9.0% 9.8%
TimeOn Time Processing Time (%) 87.0% 99.0%On Time Delivery (%) 90.0% 96.5%On Time Product Development (%) 93.0% 97.5%On Time From Order to Delivery (%) 95.0% 93.3%On Time Suppliers (%) 92.0% 93.8%On Time Productions (%) 95.0% 98.8%
REGULATORY & SOCIAL EnvironmentWater Emissions Clean (%) 82.0% 85.0%Air Emission Clean (%) 83.0% 90.0%
CommunityCompany Involve in Community Activities (%) 85.0% 90.0%
Actual
Corporate Strategic ObjectivePE
RSP
ECTI
VEIN
TER
NA
L
Tabel 4.7. Perspektif Bisnis Internal
89
4.7.4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Objective Measure Target
OPTIMIZING EMPLOYEE SKILLS Training Received per Employee (%) 15.0% 20.0%Employee Skill Gap (%) 10.0% 12.0%Realization of Training Planned (%) 95.0% 84.2%
OPTIMIZING EMPLOYEE COMPETENCE Employee Satisfaction Index (%) 75.0% 85.0%Employee Turn Over (%) 5.0% 8.5%Average Absenteeisme (%) 2.0% 2.7%
Actual
Corporate Strategic Objective&
GR
OW
TH
LEA
RN
ING
Tabel 4.8 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
90
4.8. Penerapan Sistim Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
Berdasarkan Sasaran Kerja Individu dan Kompetensi
Penilaian prestasi kerja di PT. Indomilk dilakukan satu kali dalam
setahun dengan melibatkan seluruh karyawan, mulai dari level terendah
hingga level tertinggi. Adapun pelaksanaan dari penilaian prestasi kerja ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui prestasi kerja karyawan dan meningkatkan kinerja
perusahaan.
2. Menilai ketrampilan karyawan.
3. Melaksanakan program pengembangan bagi karyawan.
4. Meningkatkan komunikasi antara atasan dan bawahan.
Penilaian prestasi kerja di PT. Indomilk diukur berdasarkan :
1. Manusianya (People), yaitu bagaimana seorang karyawan melakukan
tugas-tugasnya. Hal ini ditunjukkan oleh kompetensi (Behavior, Knowledge
dan Skill) yang ditampilkan oleh karyawan dalam melakukan
pekerjaannya.
2. Hasil kerja (Job), yaitu pencapaian sasaran kerja individu yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh management. Proses ini dikenal dengan
Management by Objective (MBO).
91
4.8.1. Penilaian Kompetensi
Selama masa pelaksanaan kerja, seorang karyawan baik secara
langsung maupun tidak langsung tentunya akan memperlihatkan
kompetensinya dalam melakukan pekerjaan, kompetensi di PT. Indomilk
dibagi atas 3 bagian yaitu :
1. Perilaku (Behavior)
2. Pengetahuan (Knowledge)
3. Ketrampilan (Skill)
Kompetensi Behavior yang ada di PT. Indomilk berasal dari kompetensi Salim
group, sedangkan kompetensi Knowledge dan Skill ditentukan berdasarkan
pekerjaan.
Kompetensi inilah yang dinilai oleh atasan pada saat Performance Assessment.
Ada 3 hal pokok yang harus diperhatikan sebelum menilai kompetensi, yaitu,
1. Job Profile : merupakan gambaran umum ruang lingkup suatu jabatan
yang berisi :
Main Mission : Deskripsi dari tujuan jabatan tersebut diadakan.
Main Contribution : Deskripsi mengenai kontribusi dari jabatan yang
dapat diberikan kepada perusahaan.
Main Contacts/Interculators : Deskripsi hubungan pekerjaan tersebut
dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
92
2. Behavior Guidance : merupakan deskripsi dari kompetensi behavior yang
ada di PT. Indomilk, yaitu :
Managerial : Kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan
karyawan dalam mengorganisir, mengelola dan merencanakan
pekerjaan supaya mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Interpersonal : Kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan
karyawan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, baik didalam
maupun diluar perusahaan, supaya orang lain tersebut bisa
mendukung pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
Intellectual : Kompetensi yang berhubungan dengan kapasitas
pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan yang berkaitan dengan
bidang pekerjaannya.
3. Performance Appraisal Guidance : merupakan petunjuk pengisian penilaian
prestasi kerja, termasuk didalamnya dijelaskan cara penilaian kompetensi.
93
PT. Indomilk menunjukkan kemajuan dan pengembangan dari level
kompetensi dan profesionallitas seseorang dalam melakukan pekerjaannya
melalui ”Main Competencies by Phase Evolution” dengan perincian sebagai
berikut :
Acquiring = Masih memerlukan bimbingan dalam melakukan
pekerjaannya.
Mastering = Bekerja sudah sesuai dengan standar kerja yang
diharapkan perusahaan.
Influencing = Mampu memberikan usulan-usulan atau ide-ide yang
dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dalam
rangka meningkatkan hasil kerja.
Leading = Mampu membuat aturan atau prosedur baru yang bisa
diterapkan di bagiannya untuk meningkatkan hasil
kerja.
Gambar 4.29. Penilaian Kompetensi Karyawan
94
4.8.2. Penilaian Sasaran Kerja Individu
Penilaian prestasi kerja berdasarkan sasaran kerja individu melalui
metode integrasi secara menyeluruh yaitu : Balanced Scorecard, yang
mengandung 4 perspektif yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Sasaran kerja individu yang ada di keempat perspektif pada lembaran
penilaian prestasi kerja, masing-masing mempunyai indikator-indikator yang
mencerminkan keberhasilan pencapaian hasil kerja. Kinerja masing-masing
individu dapat diketahui dari pencapaian sasaran individu selama 12 bulan
dan diukur berdasarkan target yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu
dengan persamaan berikut :
Hasil Aktual - Target 0%Target 100% - Target 0%
x 100%% Pencapaian sasaran kerja =
Dimana :
Hasil aktual = Hasil yang dicapai oleh individu selama 12 bulan
Target 0% = Nilai minimum yang harus dicapai oleh individu
Target 100% = Nilai yang diharapkan dicapai oleh individu supaya target
perusahaan dapat tercapai.
Minimum nilai pencapaian sasaran kerja = 0%
Maksimum nilai pencapaian sasaran kerja = 130%
95
4.8.3. Kategori Nilai dan Implikasinya
Kategori nilai A, B, C, D dan E di PT. Indomilk diberikan oleh seorang
atasan berdasarkan dari penilaian kompetensi dan sasaran kerja individu.
Adapun klasifikasi nilai tersebut adalah :
Nilai Kontribusi Tindakan yang diambil ProsentasiA Exceptional Karyawan dipindahkan keposisi yang baru atau < 5%
promosiB Above Expectation Karyawan diberikan tanggung jawab yang lebih besar 15%
Atasan dibantu dengan departemen sumberdayamanusia mencari penyebab mengapa karyawan tidak
C Normal memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, 65%sehingga diambil suatu tindakan untuk mengatasinyaseperti : Training, Counseling dsb.
D Under Expectation Diberi tugas lain, dengan catatan atasan yang baru 15%E Unacceptable bersedia menerimanya, atau dicari pemecahannya < 5%
dari luar perusahaan. Tabel 4.9. Kategori Nilai dan Implikasinya
Nilai A, B, C, D dan E yang telah dibuat oleh atasan kemudian
dipertanggungjawabkan dan dipresentasikan di depan Presiden Direktur,
BOD dan HRD Manajer. Hal ini bertujuan untuk mengurangi subyektifitas
penilaian yang diberikan oleh atasan langsung.
Hasil dari penilaian berdampak pada penyesuaian gaji pokok yang
dilakukan setiap tahun, yaitu pada bulan January, setelah hasil dari penilaian
prestasi kerja diserahkan ke Departmen Sumber Daya Manusia untuk
dikalkulasikan.
96
Penyesuaian gaji di PT. Indomilk dilakukan dengan
mempertimbangkan juga faktor Inflasi yang terjadi di Indonesia.
Nilai % Penyesuaian Gaji PokokA Inflasi + 5%B Inflasi + 3%C InflasiD Inflasi - 2%E 0%
Tabel 4.10. Penyesuaian Gaji Karyawan
97
4.9. Evaluasi dan Analisa Usulan Sistem Penilaian Prestasi Kerja
pada PT. Indomilk.
Berdasarkan dari uraian mengenai kajian penilaian prestasi kerja
diatas, diketahui bahwa penilaian prestasi kerja karyawan di PT. Indomilk
tidak hanya mengukur Sasaran Kerja Individu (hard goals) yang dituangkan
ke dalam bentuk Balanced Scorecard, tetapi juga menilai Kompetensi Individu
(Soft Goals) untuk menunjang pencapaian sasaran kerja individu. Penilaian
prestasi kerja ini dilakukan secara terintegrasi dari tahap perencanaan
prestasi kerja (Performance Planning) sampai dengan peninjauan terhadap
penilaian prestasi kerja (Performance Review).
4.9.1. Penilaian Kompetensi Knowledge dan Skill
Penilaian kompetensi di PT. Indomilk terbagi atas tiga bagian yaitu :
Kompetensi Behavior, Knowledge, dan Skill. Penilaian kompetensi Behavior
seorang karyawan dilakukan berdasarkan petunjuk kompetensi Behavior dari
Salim Group. Sedangkan petunjuk untuk menilai kompetensi Knowledge dan
Skill (technical competencies) dilakukan berdasarkan sebatas pengetahuan yang
dimiliki oleh atasan karyawan yang bersangkutan karena perusahaan belum
menetapkan petunjuk mengenai standar penilaian kompetensi Knowledge dan
Skill untuk jabatan tertentu. Jadi penetapan kompetensi Knowledge dan Skill
seorang karyawan sifatnya ditentukan oleh atasannya langsung untuk
mendukung pencapaian sasaran kerja individu dan hanya diketahui oleh
karyawan dan atasannya langsung (tidak tertulis).
Oleh karenanya perusahaan perlu menetapkan petunjuk kompetensi
Knowledge dan Skill (technical comptency) untuk setiap jabatan beserta level dan
deskripsinya supaya jelas dan dapat diketahui oleh seluruh anggota
perusahaan.
98
Definisi : Merancang dan mampu menyampaikan pesan atau informasi secara effektif baik secara lisanmaupun menggunakan metode atau media presentasi yang lain.
Level Deskripsi pada masing-masing levelKemampuan berbicara sangat minim (suara tidak terdengar oleh peserta, tidak ada kontak matadengan peserta, sikap tidak menyakinkan, tidak ada ekspressi, penampilan tidak mendukung untukpresentasi dsb) dan pengetahuan akan materi presentasi sangat minim
1 Bantuan visual (Overhead projectors/transparancies, video playaers, power point dsb) tidakdigunakanTidak mampu merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pesertapresentasi Tujuan atau sasaran dari presentasi tidak ditampilkanKemampuan berbicara masih perlu dikembangkan (suara terdengar oleh sebagian peserta, adasedikit kontak mata dengan pendengar, sikap, ekpressi, penampilan, sudah mendukung untukpresentasi dsb) dan mempunyai sedikit pengetahuan akan materi yang dipresentasikan
2 Bantuan visual (Overhead projectors/transparancies, video playaers, power point dsb) sudah digunakan tapi tidak effektifMampu merespon atau menjawab sebagian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pesertaTujuan atau sasaran dari presentasi tidak ditampilkan secara jelasKemampuan berbicara sudah baik(suara terdengar oleh peserta, ada kontak mata dengan pesertasikap dan penampilannya menyakinkan,mampu mengekpressikan bahan yang dipresentasikan dsb)dan mempunyai pengetahuan yang cukup akan materi yang dipresentasikan
3 Bantuan visual (Overhead projectors/transparancies, video playaers, power point dsb) sudah effektif digunakanMampu merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pesertaTujuan atau sasaran dari presentasi sudah ditampilkan lebih jelasKemampuan berbicaranya baik (suara terdengar jelas dan menyakinkan, ada kontak mata denganseluruh peserta, sikap dan penampilannya menyakinkan, mampu mengekspressikan materi yangdipresentasikan, dsb) dan mempunyai pengetahuan yang luas akan materi yang dipresentasikan
4 Bantuan visual (Overhead projectors/transparancies, video playaers, power point dsb) effektifdigunakanMampu merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit diajukan oleh pesertaTujuan atau sasaran dari presentasi ditampilkan dengan jelasKemampuan berbicara sangat baik (suaranya terdengar jelas dan menyakinkan, ada kontak matadengan seluruh peserta, sikap dan penampilannya sangat menyakinkan, mampu mengekspressikanmateri yang dipresentasikan dsb) dan mempunyai pengetahuan yang sangat luas baik padamateri yang dipresentasikan maupun materi diluar presentasi.
5 Bantuan visual (Overhead projectors/transparancies, video playaers, power point dsb) effektifdigunakanMampu merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit diajukan oleh peserta danmampu memberikan penjelasan yang lebih dalam lagi terhadap pertanyaan yang diajukanTujuan atau sasaran dari presentasi ditampilkan dengan jelas
Presentation Skill
Tabel 4.11 Penilaian Kemampuan karyawan
99
Competencies Behavior 1 2 3 4 5
Achieved Result
Manage Priorities
Optimise Resources
Ensure Quality dan Safety Mastering
Handle Information Acquiring
Listen and Communicate Acquiring
Advise and Negotiate
Train and Develop
Teamwork and Networking Mastering
Analyse and Solve Problems Acquiring
Anticipate and Challenge
Create and Innovate Mastering
Knowledge and Skill 1 2 3 4 5
Presentation Acquiring
Auditing and Reporting Acquiring
Safety Management System Acquiring
Quality Management System Acquiring
Supervisory Acquiring
Main Competencies By Phase of Evolution
Man
ager
ial
Inte
rnat
iona
lIn
telle
ctua
l
Definisi : Menilai Sasaran Kerja Individu berdasarkan Kompetensi
Tabel 4.12. Penilaian Kompetensi Karyawan
100
4.9.2. Kompetensi
o Menentukan level kompetensi minimum yang harus dimiliki oleh
individu untuk menunjang pencapaian sasaran kerja.
o Menentukan langkah-langkah dari masing-masing tingkat kompetensi.
1. = Tidak Memuaskan
2. = Masih perlu dikembangkan
3. = Sesuai Harapan
4. = Melebihi yang di Harapkan
5. = Jauh melebihi yang di Harapkan
o Menjumlahkan keseluruhan dari hasil kompetensi yang dimiliki oleh
individu, dengan cara memberikan bobot dari masing-masing kompetensi
kemudian dikalikan dengan langkah-langkah yang telah dicapai.
Level of Score of ResultCompetency Weight Stage
Needed (1-5)Achieved Result
Managerial Manages Priorities 3 10% 4 0.4Handle Information 2 10% 3 0.3Listen and Communicate 2 10% 3 0.3
Interpersonal Train and DevelopTeamwork and Networking 3 10% 2 0.2Analyse and Solve Problems 3 10% 3 0.3
Intellectual Anticipate and Challenge 2 10% 3 0.3Create and Innovate 2 10% 3 0.3
Level of Score of ResultCompetency Weight Stage
Needed (1-5)Presentation 3 10% 3 0.3Auditing & Reporting 3 10% 3 0.3Supervisory 2 10% 4 0.4
3.1
Main Compentencies By Phase Evolution
Competency Behavior
Competency Knowledge & Skill
TOTAL Tabel 4.13. Penilaian Berdasarkan Kompetensi
101
4.9.3. Sasaran Kerja Individu.
a. Menentukan target dari masing-masing KPI (Key Performance Indicator)
b. Menentukan bobot dari masing-masing KPI
c. Menentukan % pencapaian sasaran kerja aktual berdasarkan target yang
telah ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
% Pencapaian Sasaran = {(Realisasi Pencapaian Sasaran) / (Target)} x 100%
d. Menentukan level pencapaian aktual dari target yang telah ditetapkan.
Standar Nilai Level Target Keterangan> 85% 1 Tidak Mencapai Target
85 - 94% 2 Masih Sedikit dibawah Target95 - 110% 3 Mencapai Target
111 - 120% 4 Sedikit Melampaui Target> 120% 5 Jauh Melampaui Target
Tabel 4.14. Deskripsi Pencapaian Target
102
4.9.4. Penilaian Berdasarkan Kompetensi dan Sasaran Kerja Individu.
Nilai A, B, C, D dan E ditentukan dari Penilaian berdasarkan kompetensi dan
sasaran kerja individu. Adapun kriteria nilai A,B,C,D dan E dapat ditentukan
dengan membuat standar sebagai berikut :
Standar Nilai Rating Keterangan> 4,5 A Istimewa
3,5 - 4,5 B Sangat Baik2,5 - 3,4 C Baik1,5 - 2,4 D Kurang
< 1,5 E Kurang Sekali Tabel 4.15. Deskripsi Kriteria Standar Nilai
Berdasarkan contoh diatas, nilai prestasi keseluruhan dapat ditentukan
dengan perhitungan sebagai berikut :
Bobot dari penilaian kompetensi sebesar 50% dan Sasaran Kerja
Individu sebesar 50%, maka nilainya dapat ditentukan dengan cara
menambahkan nilai yang diperoleh dari kompetensi dengan nilai yang
diperoleh dari sasaran kerja individu, yaitu :
Nilai = (50% x 3,10) + (50% x 2,90)
= 1,55 + 1,45
= 3,0
Berdasarkan kriteria usulan standar nilai yang dibuat pada table
diatas, maka dengan nilai 3,0. karyawan yang bersangkutan mempunyai
rating C (baik) dan Kompensasi yang diterima berdasarkan dari nilai tersebut
adalah kenaikan gaji sebesar = Inflasi x Gaji Pokok (Lihat tabel)