bab iv 4.2 kimfis
DESCRIPTION
ekstraksiTRANSCRIPT
![Page 1: BAB IV 4.2 kimfis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082411/55cf8e25550346703b8f0c5a/html5/thumbnails/1.jpg)
4.2 Pembahasan
Dalam percobaan kesetimbangan cair-cair ini, yang digunakan adalah diisopropil
eter yang tidak bercampur dengan air, serta asam asetat yang lebih larut dalam air.
Dari percobaan ini dapat dicari koefisien distribusi dan persen massa masing-masing
komponen dengan mencari terlebih dahulu densitas dan konsentrasi serta volume
KOH yang dipakai sebagai pentiter.
Dengan pentiteran 5 ml lapisan atas dan lapisan bawah, dengan KOH dan
dengan mencatat volume KOH yang digunakan, maka dapat diketahui mol KOH.
Kemudian dari reaksi :
CH2O2 + KOH CH2OK + H2O
Mol dari CH2O2 dapat diketahui, dengan demikian massa CH2O2 dapat diketahui.
Dari persamaan lapisan atas :
Volume larutan yang dititrasi Volume lapisan atas
=massa CH2O2 lapisan atas yang dititrasi
massa CH2O2 pada lapisan atas
Maka massa CH2O2 untuk lapisan atas dapat dihitung. Demikian juga untuk lapisan
bawah :
Volume larutan yang dititrasi Volume lapisan bawah
=massa CH2O2 lapisan bawah yang dititrasi
massa CH2O2 pada lapisan bawah
Maka massa CH2O2 lapisan bawahnya dapat diketahui. Dengan diketahuinya massa
CH2O2 lapisan atas dan lapisan bawah maka koefisien distribusi (Kd) dapat dihitung
dari rumus :
Kd=¿ (Istiqomah,
2013)
Faktor yang mempengaruhi koefisien distribusi adalah konsentrasi zat terlarut
dalam pelarut 1 dan pelarut 2. Koefisien distribusi =1 artinya bahwa zat terdistribusi
merata dalam dua pelarut. Sedangkan koefisien distribusi <1 artinya bahwa zat tidak
terdistribusi merata dalam dua pelarut, dan zat tersebut lebih cenderung untuk
menuju ke salah satu pelarut (Partang, 2008).
massa CH2O2 lapisan atas
massa CH2O2 lapisan bawah
![Page 2: BAB IV 4.2 kimfis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082411/55cf8e25550346703b8f0c5a/html5/thumbnails/2.jpg)
Dari hasil percobaan didapat bahwa asam asetat yang terdapat dalam campuran
aquadest dan diisopropil eter, yang membentuk dua lapisan yaitu diisopropil eter
pada lapisan atas dan aquadest pada lapisan bawah.
Pada percobaan ini Kd untuk run I diperoleh sebesar 0,2823. Dari hasil
percobaan yang dilakukan diperoleh persen massa dari masing-masing zat berbeda
satu sama lain. Pada lapisan atas ataupun lapisan bawah untuk run I dan II terlihat
persen massa yang paling besar adalah diisopropil eter. Untuk run I dan run II lapisan
atas dari yang paling besar persen beratnya adalah diisopropil eter, asam asetat,
aquadest.
Dari nilai Kd yang diperoleh, dimana Kd < 1, maka dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi zat terlarut pada lapisan atas lebih kecil daripada konsentrasi zat terlarut
pada lapisan bawah. Hal ini berarti bahwa zat terlarut asam asetat bersifat lebih sukar
larut dalam diisopropil eter daripada air. Atau dengan kata lain, diisopropil eter
merupakan pengekstrak yang kurang baik bagi asam asetat dibandingkan dengan
aquadest.
Selain itu, berdasarkan percobaan yang telah dilakukan juga dapat disimpulkan
bahwa perbandingan volume bahan juga mempengaruhi harga persen berat dari
masing-masing bahan, semakin besar volume yang digunakan maka semakin besar
pula persen beratnya dalam hal ini volume berbanding lurus dengan persen berat
suatu zat.