bab-i.pdf
TRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang dan tujuan Kerja Praktik, perumusan
masalah yang diteliti. Tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,
serta sistematika penyusunan laporan.
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia industri yang semakin maju tentunya sejalan dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, karena perkembangan ilmu pegetahuan secara
umum dirangsang oleh kebutuhan system industri itu sendiri, maka dengan
semakin ketatnya persaingan industri saat ini, secara praktis perkembangan ilmu-
ilmu pengetahuan pun juga semakin pesat, sebab ilmu pengetahuan melahirkan
metode-metode yang terstruktur untuk menjawab segala permasalahan yang
dihadapi oleh system industri.
PT. Pupuk Kaltim adalah sebuah industry kimia dan pupuk yang
produknya berupa Ammonia dan Urea, sehingga seluruh proses produksinya
digerakkan oleh mesin/equipment. Hal ini membuat kompleksitas pabrik sangat
tinggi, sedangkan pada dunia industri yang semakin kompetitif saat ini, dimana
tuntutan akan persaingan didalam efektifitas dan efisiensi semakin meningkat
menuntut adanya peningkatan availibilitas peralatan untuk mendukung proses
produki sehingga diperlukan desain sistem perawatan yang baik. Oleh karena itu
perancangan kegiatan perawatan mutlak dibutuhkan, dimana desain kegiatan yang
terbaik adalah desain yang berorientasi pada jaminan keandalan dari setiap
peralatan. Yang menjadi masalah disini adalah apabila system perawatan yang
diterapkan tidak optimal, maka akan menimbulkan masalah pada biaya perawatan
yang sangat besar, mengingat PT. Pupuk Kaltim merupakan industri proses,
dimana jumlah equipment yang butuh perawatan tidaklah sedikit jumlahnya dan
sebagai salah satu perusahaan milik Negara yang juga ikut membantu stabilitas
ekonomi bangsa dengan menyediakan pupuk bagi sebuah Negara yang sebagian
-
2
besar rakyatnya mengandalkan sector pertanian, maka PT. Pupuk Kaltim dituntut
untuk memiliki availibilitas yang tinggi. Maka disinilah ilmu pengetahuan
memunculkan perannya, untuk menjawab kebutuhan akan availibilitas yang tinggi
dengan biaya maintenance yang sekecil-kecilnya dan meminimalkan potensi
bahaya yang akan terjadi dalam proses operasi. Dengan melahirkan berbagai ilmu
untuk merencanakan strategi perawatan yang baik dan optimal. Manajemen
perawatan dibuat karena adanya faktor kerusakan, yang mana kerusakan (failure)
itu sendiri didefinisikan sebagai ketidakmampuan suatu alat dalam memenuhi
fungsi yang seharusnya dilaksanakan (Moubray, 1997). Agar kegiatan manajemen
perawatan terarah dan optimal maka dibutuhkan suatu system yang dapat
mengidentifikasikan kerusakan, penyebab, dampak, metode pendeteksian tingkat
kekritisan dan potensi bahaya untuk selanjutnya dapat diambil tindakan perawatan
yang tepat. Salah satunya adalah yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu
metode System Criticality Analysis (SCA), Equipment Criticality Analysis (ECA)
dan Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA).
1.2 Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang ingin diselesaikan dalam Praktik Kerja Lapangan ini:
a. Menganalisa potensi bahaya dan masalah-masalah pengoperasian yang dapat
terjadi selama pabrik beroperasi.
b. Memberi rekomendasi dan penilaian dari sebuah perancangan atau proses
atau operasi yang ada di Plant Ammonia Pabrik 1 dengan maksud untuk
mengidentifikasi system dan mengevaluasi masalah-masalah yang mewakili
resiko-resiko peralatan dengan memperhatikan aspek keamanan (safety),
lingkungan (environment) dan dampak atau konsekuensi yang akan
ditimbulkan menggunakan pendekatan metode System Criticality Analysis
(SCA), Equipment Criticality Analysis (ECA) dan Failure Mode Effect and
Criticality Analysis (FMECA).
-
3
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang ada dalam laporan Praktik Kerja Lapangan ini
adalah:
a. Karena keterbatasan waktu, maka analisis hanya dilakukan pada tahap System
Criticality Analysis (SCA), Equipment Criticality Analysis (ECA) dan Failure
Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA).
b. Analisis dilakukan pada equipment Syngas Compressor (G/GT-1101), By pass
cooler circulator (E-04-1101), Boiler feed water economizer (E-1101), dan
Piping system yang terdapat dalam system Syngas Compression & Ammonia
Synthesis Loop Ammonia Pabrik 1.
c. Hasil akhir berupa Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA)
berdasarkan ranking equipment nilai kritis tertinggi dan potensi bahaya
kegagalan yang akan ditimbulkan untuk selanjutnya diambil tindakan
perbaikan berdasarkan rekomendasi yang diberikan.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada Kerja Praktik ini adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi tingkat keritisan suatu sistem dan equipment yang ada pada
Operasi Pabrik 1 selama pabrik beroperasi baik kondisi startup, normal
maupun shutdown dengan memperhatikan penyebab kegagalan serta
konsekuensi dari kegagalan yang akan timbul.
b. Menentukan interval waktu penggantian dan biaya yang mungkin dikeluarkan
untuk komponen kritis yang sering mengalami kerusakan.
c. Menentukan ranking system berdasarkan critical score, kemudian membuat
pareto chart dari system yang kritis (critical) dan mengelompokkan equipment
kritis berdasarkan sistemnya untuk dianalisis lebih lanjut.
d. Membuat rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan terhadap asset
equipment yang berada dalam kondisi kritis untuk selanjutnya dapat diambil
tindakan perbaikan yang tepat.
-
4
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Bagi Perusahaan
a. Perusahaan dapat mengetahui secara pasti profile tingkat risiko yang ada
dalam pengoprasian pabrik.
b. Perusahaan dapat menentukan skala prioritas permasalahan keselamatan
yang ada selama pabrik beroprasi sebagai masukan untuk menetapkan
program kerja.
c. Dapat memberikan rekomendasi untuk digunakan sebagai acuan dan
pedoman bagi semua pihak yang terkait dalam pengoperasian pabrik.
Bagi Penulis
a. Penulis mendapatkan pengalaman nyata sebagai bekal dalam dunia
industri.
b. Penulis lebih memahami konsep Criticality Analysis (SCA), Equipment
Criticality Analysis (ECA) dan Failure Mode Effect and Criticality
Analysis (FMECA) dari implementasi secara langsung.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini dilakukan di PT. Pupuk Kaltim yang berlokasi di lepas
pantai uatara Bontang Kalimantan Timur, khususnya pada Operation
Pabrik 1 unit Ammonia.
b. Penelitian ini dilakukan pada 3 Februari sampai 25 Februari 2015.
1.7 Sistematika Penyusunan Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang dan tujuan Kerja Praktik, perumusan masalah yang
diteliti. Tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika
penyusunan laporan.
-
5
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Menjelaskan sejarah singkat, kondisi dan perkembangan PT. Pupuk Kalimantan
Timur sebagai Industri Kimia dan pupuk serta profile Departemen Keandalan
Pabrik.
BAB III LANDASAN TEORI
Menampilkan teori-teori dasar yang menjadi acuan dalam penyusunan laporan
Kerja Praktik, berisi mengenai teori-teori yang meliputi definisi dari kegagalan
(failure), maintenance, keandalan (reliability), Criticality Analysis, sampai pada
langkah proses metode Criticality Analysis (SCA), Equipment Criticality Analysis
(ECA) dan Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA) yang
digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai tahapan proses dalam penyelesaian masalah,
mulai dari penentuan ruang lingkup penelitian hingga pada hasil penelitian berupa
Failure Mode Effect and Critical Analysis (FMECA) worksheet.
BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi langkah pengolahan data berdasar metode Criticality Analysis (SCA),
Equipment Criticality Analysis (ECA) dan Failure Mode Effect and Criticality
Analysis (FMECA) disertai analisis dan pembahasannya.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran perbaikan berdasarkan hasil pembahasan pada bab
sebelumnya.