bab iiihukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh...

34
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis adalah Toko Sepatu Citra Shoes, yang beralamat di Jl.Cimareme No.51 Bandung Barat. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen atau pembeli terhadap Toko Sepatu Citra Shoes. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Toko Sepatu Citra Shoes merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan sepatu, semua sepatu yang di jual di toko ini adalah produksi yang sudah jadi. Toko Sepatu Citra Shoes berdiri pada tahun 2007. yang beralamat di Jl.Cimareme No.51 Bandung Barat. 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi dan Misi sangat penting dalam berorganisasi selain untuk titik ukur dalam perencanaan dan beperan 26

Upload: vow

Post on 30-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

With a database of over 6,000 scientists, from Nobel prize winners to postdocs and PhD students, we work in partnership with scientific bodies, research publishers, policy makers, the public and the media, to change public discussions about science and evidence. Through award-winning public campaigns, we share the tools of scientific thinking and scrutiny. Our growing international Voice of Young Science network engages hundreds of early career researchers in public debates about research and evidence. Our activities and publications are used and shaped by community groups, civic bodies, patient organisations, information services, writers, publishers, educators, health services and many others. - See more at: http://www.senseaboutscience.org/pages/about-us.html#sthash.wxnj6ak5.dpuf

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis adalah Toko Sepatu

Citra Shoes, yang beralamat di Jl.Cimareme No.51 Bandung Barat. Adapun

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas

pelayanan terhadap kepuasan konsumen atau pembeli terhadap Toko Sepatu Citra

Shoes.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Toko Sepatu Citra Shoes merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang penjualan sepatu, semua sepatu yang di jual di toko ini adalah produksi

yang sudah jadi. Toko Sepatu Citra Shoes berdiri pada tahun 2007. yang

beralamat di Jl.Cimareme No.51 Bandung Barat.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi sangat penting dalam berorganisasi selain untuk titik ukur

dalam perencanaan dan beperan juga dalam mencapai suatu tujuan yang telah

ditentukan, Visi dan Misi Toko Sepatu Citra Shoes akan diuraikan sebagai

berikut:

3.1.2.1 Visi

Visi dari Toko Sepatu Citra Shoes adalah untuk menjadi Perusahaan yang

berbasis pelayanan yang terbaik kepada konsumen, sehingga pelayanan yang

prima bisa dirasakan oleh seluruh konsumen.

26

Page 2: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

27

3.1.2.2 Misi

Misi dari Toko Sepatu Citra Shoes adalah Memberikan pelayanan dengan

penuh semangat yang tinggi sehingga konsumen merasa dihargai dan puas

terhadap pelayanan kami, seta kami senantisa memupuk rasa kepedulian terhadap

konsumen, supplier dan mitra kerja kami.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi adalah susunan hubungan antara atasan dengan para

staff dan aktivitas satu sama lain serta terhadap ke seluruh pertanggung jawaban,

wewenang melalui tujuan perusahaan pada pencapaian sasarannya, untuk itu

struktur pengorganisasian tiap-tiap organisasi atau perusahaan dibuat agar tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan memperjelas tugas dan tanggung

jawab dari masing-masing bagian yang terkait, maka diperlukan bagian

organisasi.

Bagian Organisasi adalah suatu gambaran dari struktur organisasi yang

menunjukkan satuan-satuan organisasi. Berikut ini bagian struktur organisasi dari

Toko Sepatu Citra Shoes.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Sumber : Toko Sepatu Citra Shoes

Page 3: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

28

3.1.4 Deskripsi Tugas

Fungsi dan tugas divisi kerja (Job Description) adalah suatu rincian yang

menunjukan suatu posisi, kedudukan, tanggung jawab serta fungsi yang harus di

kerjakan. Suatu kedudukan perlu di buat karna menunjukan suatu tugas yang di

kerjakan. Adapun fungsi dan tugas divisi kerja yang ada pada Toko Sepatu Citra

Shoes adalah :

1. Pimpinan

a. Bertanggung jawab didalam semua aktivitas.

b. Pengambil keputusan.

c. Memberi tugas dan wewenang kepada personal yang terkait.

d. Mendapatkan semua laporan-laporan dari seluruh kegiatan perusahaan

termasuk laporan penjualan.

2. Penjualan

a. Melakukan perintah pimpinan untuk melakukan penjualan barang.

b. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap Konsumen.

c. Membuat laporan penjualan barang.

3. Bagian Persediaan

a. Mengecek persediaan barang.

b. Menyediakan persediaan barang.

3.2 Metode Penelitian

Dalam menentukan metode penelitian yang digunakan penulis dalam

penelitian ini, Mengarah pada hasil penelitian dengan tujuan yang ingin dicapai,

Page 4: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

29

dengan mengolah berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam pengolahan

data penjualan barang pada Toko Sepatu Citra Shoes.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar

penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang hanya

menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai

variable. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode

pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi, di mana metode

tersebut dapat membuat gambaran objek yang diteliti secara sistematis, dan akurat

mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu, penulis

mengolah dan membahas pemasalahan yang timbul dan pada akhirnya dapat

dibuat suatu kesimpulan yang dapat memperbaiki permasalahan yang ada dan

dibuat suatu laporan penelitian ini.

Penelitian metode deskriptif mempunyai langkah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan

melalui metode deskriptif.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.

3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis

penelitian.

6. Membuat laporan penelitian.

Page 5: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

30

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Merupakan pengumpulan data yang berasal dari objek atau sumber

yang di teliti secara langsung, cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data primer adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap proses penjualan pada Toko

Sepatu Citra Shoes, dengan menganalisis sistem informasi yang

berjalan pada perusahaan tersebut. Adapun penulis melakukan

penelitian pada bagian penjualan dan bagian gudang untuk

mengetahui tentang aktivitas penjualan serta untuk mengetahui

prosedur yang sedang berjalan pada Toko Sepatu Citra Shoes dalam

proses pengolahan data persediaan barang.

2. Wawancara

Melakukan interview dengan pemilik usaha, sesuai dengan bagian

yang diteliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Tujuan dari

wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang lebih akurat dan

lengkap, untuk menyusun sistem yang baru agar sesuai dengan

kebutuhan sistem organisasi. Adapun hal-hal yang menjadi pertanyaan

adalah seputar alur dan prosedur persediaan barang, sehingga dengan

hasil wawancara antara pengguna dan pengembang dapat

memperbaiki sistem yang ada.

Page 6: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

31

Wawancara dilakukan pada bagian gudang untuk mengetahui hal -

hal apa saja yang tidak terselesaikan dengan baik. Dari wawancara

tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi yang

sedang berjalan masih dilakukan secara manual sehingga waktu yang

digunakan untuk mengolah data tidak dapat dimanfaatkan sebaik

mungkin.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Dalam data sekunder, data tersebut berupa data yang sudah diolah

lebih lanjut oleh pengumpul data tersebut, seperti sumber-sumber

referensi, baik dari buku sumber ataupun dokumen-dokumen yang

diperoleh dari pihak terkait pada saat penelitian dilakukan, seperti nota

penjualan dan nota pembelian.

3.2.3 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem dapat dikatakan sebagai langkah awal yang

dibuat sebelum melakukan pada metode pengembangan sistem. Itu terlihat dari

setiap permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi yang ada, untuk

dipecahkan dan menjadikan langkah-langkah pengembangan menjadi sistem

informasi yang baru. Dari pendekatan sistem dapat dilakukan pengembangan

sistem untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer yang dapat

menyelesaikan permasalahan tersebut.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini

menggunakan metode pendekatan terstruktur. Tujuannya adalah supaya

Page 7: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

32

pada akhir pengembangan sistem akan didapatkan sistem yang strukturnya

didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah metode pendekatan sistem Prototype. Prototype

adalah metode pengembangan aplikasi untuk menciptakan suatu model

Sistem Informasi yang harus dikembangkan, yang merupakan mekanisme

untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Alasan mengapa

penulis menggunakan metode pengembangan sistem dengan prototype,

yaitu dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang sistem yang

diinginkan dan dapat diterima oleh user sebagai pemakai, penulis

menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian

dipersentasikan kepada user dan user diberikan kesempatan untuk

diberikan masukan-masukan sehingga sistem informasi yang dihasilkan

betul-betul sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah metode

pendekatan yang dipakai oleh penulis :

Gambar 3.2 Metode prototype(Sumber http://aldinobahtiar.wordpress.com/)

Page 8: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

33

Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan

kekurangan, berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-

kekurangan dari metode prototype :

1. Kelebihan

a. Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatan

pemakai yang lebih intensif.

b. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan

konsumen.

c. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-

perubahan.

d. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara

keseluruhan.

e. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan konsumen.

2. Kekurangan

a. Hubungan konsumen dengan komputer yang disediakan mungkin

tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

b. Waktu yang singkat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan

kurang teruji.

c. Jika proses pengulangan terlalu sering, dapat mengakibatkan pemakai

jenuh dan memberikan respon negatif.

d. Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan

prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering

dipenuhi.

Page 9: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

34

Berikut adalah tahapan-tahapan penulis dalam merancang sebuah sistem

yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype, antara

lain :

1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan User, supaya penulis bisa

merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan

User. Sebelum pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem

dengan cara melakukan pengumpulan data yaitu dengan metode

penelitian / observasi, dan wawancara.

2. Pada tahap kedua, penulis membuat prototype system tersebut untuk

memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.

3. Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba system yang telah

dirancang untuk memastikan bahwa system tersebut dapat digunakan

dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.

4. Pada tahap keempat, penulis akan mementukan apakah sistem tersebut

dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan

atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, serta setelah

perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada

tahap ketiga yaitu melakukan pengujian prototype kembali.

5. Pada tahap kelima, penulis mengembangkan versi produksi penulis akan

merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.

Page 10: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

35

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu dalam menganalisis dan melakukan perancangan

terhadap system yang akan dibangun ini adalah flowmap, diagram konteks, data

flow diagram, kamus data, normalisasi dan table relasi.

1. Flow Map

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam

migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam

jaringan. Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan

masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

menganalisis alternatif-alternatif lain dalam peng- operasian.

Flowmap juga dapat diartikan sebagai bagan alir dokumen

menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggung

jawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen

dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukan dimana

dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakan dokumen tersebut

dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan

prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga

bagan alir formulir yang merupakan atau menunjukan arus dari laporan dan

formulir termasuk tembusannya.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan

Page 11: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

36

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau

output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

Dalam diagram konteks hanya ada satu proses tidak boleh ada store dalam

diagram konteks.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran secara logika. DFD

biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam

bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran

data. Keuntungan menggunakan DFD adalah supaya lebih memudahkan

pemakai (user) yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk lebih

mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada

data Flow Diagram (DFD) merupakan sekumpulan program, dapat juga

merupakan transformasi data secara manual.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan

definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem

mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data

strore. Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan

data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat

dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data

dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem. Pada tahap

analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem

Page 12: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

37

tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke

sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada

tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input,

laporan dan database. Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang

terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya

menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu.

Untuk menunjukan struktur dari alur data secara terinci maka dibentuklah

kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.

5. Perancangan Basis Data

Basis data adalah kumpulan atau koleksi dari data-data yang disimpan pada

alat penyimpanan tertentu dengan struktur penyimpanan yang khas dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Sistem pemrosesan basis

data dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada

sistem pemrosesan berkas. Sistem seperti ini dikenal dengan sebutan DBMS

(Database Management System).

Secara umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang

digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memani-pulasi, dan

memperoleh data atau informasi dengan praktis dan efisien.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang

memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi

memiliki masalah tersebut. Ada macam-macam bentuk normalisasi,

Page 13: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

38

diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk

normal kedua dan bentuk normal ketiga.

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada

keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

terduplikasi.Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah table tidak boleh

mengandung kelompok yang terulang.

3. Bentuk Normal Kedua (2 NF/ Second Normal Form)

Tabel dalam keadaan 2NF apabila table sudah dalam keadaan 1NF dan

semua atribut yang bukan kunci, bergantung pada semua kunci dalam table.

Dengan kata lain, 2NF bertujuan untuk menghilangkan ketergantungan parsial.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

Tabel dalam keadaan 3NF apabila table dalam keadaan 2NF dan dalam

table tersebut tidak ada ketergantungan transitif. Artinya sebuah field dapat

menjadi atribut biasa pada suatu relasi tetapi menjadi kunci pada relasi lain.

Setiap atribut yang bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key.

5. Bentuk Normalisasi Boyce-Codd (BNCF)

Tabel dalam keadaan 3NF dan setiap determinan merupakan kunci

kandidat. Determinan adalah suatu atribut/field atau gabungan atribut dimana

beberaoa atribut lain bergantung pada atribut tersebut. Pada tahap BNCF ini

kita harus menghilangkan kunci kandidat yang bukan merupakan determinan.

Page 14: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

39

6. Tabel Relasi

Tabel Relasi adalah himpunan elemen-elemen data yang diorganisasi-

kan menggunakan model kolom vertikal dan baris horizontal. Tabel juga

merupakan ekuivalensi dari sebuah entitas dalam Entity Relationship Diagram

(ERD). ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan antar penyimpanan

data store yang terdapat pada DFD.

3.2.4 Pengujian Sofware

Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi

sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada

sistem.Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian

ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan

terakhir terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean.

Terdapat dua pendekatan dalam melakukan pengujian software,yaitu :

1. Pendekatan Black-box testing

Pendekatan ini melakukan pengujian terhadap fungsi operasional

software,pendekatan ini biasanya dilakukan oleh penguji yang tidak ikut serta

dalam pengkodean software.

2. Pendekatan white box-testing

Metode ini dilakukan oleh orang yang memahami cara kerja operasi

internal software yang membentuk keseluruhan operasi software.

3.3 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem adalah penjelasan dari suatu sistem informasi kedalam

bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

Page 15: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

40

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-

hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Oleh karena sistem informasi yang berjalan akan digunakan untuk

merancang sistem informasi baru yang lebih baik dari sistem yang sudah ada

maka tahapan ini harus dilakukan sebaik mungkin.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan aliran sisitem informasi

penjualan dan pembelian yang sedang berjalan diperoleh keterangan sebagai

berikut :

3.3.1 Analisis Dokumen

Adapun data-data yang digunakan dalam system informasi penjualan dan

pembelian yang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Data Barang

Sumber : Konsumen

Fungsi : Daftar pembelian dari Konsumen

Periode Pembuatan : Pada saat pembelian barang

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg

2 . Nama Dokumen : Nota

Sumber : Penjaga Toko

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran

Periode Pembuatan : Pada saat penjualan barang

Item Data : Nama Barang, Harga, Jumlah

3 . Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Page 16: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

41

Sumber : Penjaga Toko

Fungsi : Untuk memberitahu barang yang telah terjual

Periode Pembuatan : Pada saat barang terjual

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg,

Tgl_penjualan, Persediaan_brg

4. Nama Dokumen : Laporan Persediaan

Sumber : Bag. Gudang

Fungsi : Untuk mengetahui persediaan barang

Periode Pembuatan : Pada saat akan membuat dokumen permintaan

barang

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg,

Tgl_penjualan, Jumlah barang yang akan dibeli

5. Nama Dokumen : Permintaan Barang

Sumber : Penjaga Toko

Fungsi : Untuk mengetahui barang yang akan dibeli

Periode Pembuatan : Pada saat pembelian barang

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg,

Tgl_penjualan, Jumlah barang yang akan dibeli

6. Nama Dokumen : Laporan Barang Masuk

Sumber : Penjaga Toko

Fungsi : Untuk mengetahui barang yang diterima

Periode Pembuatan : Pada saat penyediaan barang

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg,

Page 17: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

42

Jml_brg

7. Nama Dokumen : Bukti Pembayaran

Sumber : Supplier

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran dari

Pembelian barang

Periode Pembuatan : Pada saat pembelian barang

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg,

Jml_brg

3.3.2 Analisis Prosedur Yang berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi penjualan dan

pembelian di Toko Sepatu Citra Shoes bertujuan untuk mengetahui lebih jelas

sebagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang di hadapi sistem untuk

dapat di jadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan

yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian

tersebut dapat di buat diagram aliran document ( flowmap), prosedur system

informasi penjualan dan pembelian yang sedang berjalan:

1. Konsumen memberikan data Sepatu pada penjaga toko, kemudian penjaga

toko memeriksa barang pada buku persediaan barang, jika barang tersebut

tidak ada maka akan diberikan lagi pada konsumen.

2. Jika barang tersebut ada maka bagian penjualan langsung membuat nota

sebanyak dua rangkap. Nota rangkap pertama diberikan pada konsumen,

nota rangkap kedua dijadikan sebagai acuan laporan penjulan lalu laporan

penjualan diberikan pada pemilik toko.

Page 18: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

43

3. Bagian penjualan membuat laporan barang yang keluar, laporan barang

keluar diberikan pada bagian gudang.

4. Bagian gudang membuat laporan persediaan barang, laporan persediaan

barang diberikan pada pemilik toko.

5. Pemilik toko membuat laporan permintaan barang sebanyak dua rangkap,

laporan permintaan barang rangkap pertama diberikan pada bagian

penjualan agar bagian penjualan bisa tahu kalau barang yang datang sesuai

dengan permintaan, rangkap kedua diberikan kepada supplier.

6. Supplier membuat laporan permintaan barang, laporan permintaan barang

diberikan pada bagian penjualan.

7. Bagian penjualan memeriksa barang masuk apakah telah sesuai dengan

pesanan atau tidak jika sesuai maka bagian penjualan membuat laporan

barang masuk, jika tidak sesuai maka bagian penjualan meminta kembali

barang kepada supplier.

8. Bagian penjualan memberikan laporan barang masuk kepada pemilik toko.

3.3.2.1 Flowmap

Flowmap dapat memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang

berjalan. Dari sistem yang sedang berjalan maka akan ditemukan data-data

danfakta yang akan dijadikan bahan untuk pengembangan dan penerapan

sebuahaplikasi sistem yang di usulkan untuk memperbaiki kekurangan-

kekurangan sehingga diharapkan sistem yang berjalan jauh lebih baik.

Page 19: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

44

Gambar 3.2 Flowmap Penjualan dan Pembelian yang Sedang Berjalan

Page 20: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

45

3.3.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan

hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Adapun diagram

konteks dari sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 3.3 dibawah

ini.

Gambar 3.3 Diagram Konteks Penjualan dan Pembelian yang Berjalan

3.3.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram atau disingkat DFD merupakan suatu diagram yang

menggambarkan aliran data dalam suatu entitas ke sistem atau ke sistem entitas

lain. DFD juga dapat diartikan sebagai teknik grafis yang menggambarkan alir

data dan transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari input atau

masukan menuju keluar atau output.

Berikut ini DFD Penjualan dan Pembelian yang sedang berjalan di Toko

Sepatu Citra Shoes :

Page 21: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

46

Gambar 3.4 DFD Penjualan dan Pembelian yang Sedang Berjalan

Page 22: Bab IIIHukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang

47

3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil analisis, Toko Sepatu Citra Shoes masih mengalami

masalah dalam melakukan aktivitas penjualan dan pembelian. Adapun masalah-

masalah yang dihadapi di Toko Sepatu Citra Shoes adalah:

1. Proses penjualan dan pembelian barang masih menggunakan nota, sehingga

sering kali menyebabkan kesalahan dalam perhitungan jumlah barang.

2. Kurang terkontrol data barang yang akan dijual dan dibeli dengan baik,

karena masih menggunakan buku yang menyebabkan data-data tidak

tersimpan dengan baik.

3. Pembuatan laporan masih dicatat dalam pembukuan sehingga membutuhkan

waktu yang cukup lama dan menyebabkan keterlambatan dalam pembuatan

laporan penjualan dan pembelian barang.

4. Data yang tersimpan mudah hilang atau rusak. Untuk mengatasi masalah-

masalah diatas, Toko Sepatu Citra Shoes perlu membangun sebuah sistem

informasi penjualan dan pembelian yang terkomputerisasi untuk menunjang

segala aktivitas perusahaan terutama di bagian penjualan dan pembelian

Sepatu sehingga dapat memberikan informasi yang tepat, cepat dan akurat

bagi pihak-pihak yang membutuhkan.