bab iii.doc
TRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah
semua lanjut usia yang ada di Panti Sosial Tresna
werdha Puspakarma Mataram.
B. Populasi, sampel dan tekhnik pengambilan sampel
1. Populasi
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah
lansia yang ada di Panti Sosial Tresna Werdha
Puspakarma Mataram sebanyak 82 orang.
2. Sampel
Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan
tekhnik non probability sampling yakni purposive
sampling yaitu, suatu tekhnik penetapan sampel dengan
cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan
yang dikehendaki peneliti sehingga, sampel tersebut
dapat mewakili karakteristik populasi yang telah
dikehendaki sebelumnya.
Kriteria sampel penelitian ini adalah :
1) Kriteria inklusi
a) Lanjut usia yang bersedia menjadi responden
b) Lanjut usia yang berusia 60-80 tahun
c) Lanjut usia yang berdomisili di Panti Sosial
Tresna Werdha Puspakarma Mataram
43
d) Lanjut usia yang mampu memenuhi aktivitasnya
dengan dibantu sebagian, baik secara langsung
maupun tidak langsung
e) Lanjut usia yang tidak mengalami cacat fisik.
2) kriteria eksklusi
a) Lanjut usia yang tidak bersedia menjadi
responden
b) Lanjut usia yang tinggal di luar Panti Sosial
Tresna Werdha Puspakarma Mataram
c) Lanjut usia yang aktivitas sehari-harinya
dibantu total
d) Lanjut usia yang sedang cuti atau pulang
e) Lanjut usia yang menderita cacat fisik.
Sampel pada penelitian ini adalah semua lansia yang
aktivitas sehari-harinya dibantu sebagian baik secara
langsung maupun tidak langsung.
C. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimen
(one group pretest posttest) dimana, ciri tipe penelitian
ini adalah melibatkan satu kelompok subjek, kelompok
subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian
diobservasi lagi setelah intervensi dilakukan.
44
D. Tekhnik pengumpulan data
1. Pengumpulan data
Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti
mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin meneliti
kepada Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Matram
setelah terlebih dahulu menjelaskan tujuan penelitian
yang dilakukan. Setelah mendapatkan izin, peneliti
mulai mengadakan penjajakan jumlah populasi dan sampel
yang memenuhi kriteria inklusi.Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi sebagai
pedoman wawancara. Setelah sampel memenuhi kriteria
inklusi kemudian, peneliti memberikan surat pernyataan
bersedia menjadi responden atau inform concent kepada
responden.
Setelah inform concent dilakukan, peneliti
melakukan pretest terhadap responden untuk memperoleh
data awal mengenai kemampuan aktivitas lansia. Setelah
itu, peneliti memberikan perlakukan rekreasi pada
responden yang dilakukan dua kali dalam seminggu.
kemudian untuk melihat hasilnya peneliti melakukan
posttest untuk memperoleh data perbedaan kemampuan
aktivitas lansia setelah rekreasi tersebut dilakukan.
2. Instrument pengumpulan data
Instrument pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini adalah pedoman observasi yang juga
digunakan sebagai pedoman wawancara. Pedoman observasi
45
dibuat berdasarkan Indeks Barthel yang terdiri dari 20
pertanyaan dengan penilaian dari setap pertanyaan
apabila dijawab “ya” maka nilainya 1 dan apabila
dijawab “tidak” nilainya 0 sehingga, rantang skor
untuk pedoman observasi dan wawancaranya adalah 0-20.
Penilaian untuk aktivitasnya, dikatakan mandiri
apabila skornya 20, ketergantungan ringan skornya 12-
19, ketergantungan berat skornya 5-8 dan
ketergantungan total 0-4.
Table 3.1 pertanyaan indeks barthel
Indeks
barthel
Pertanyaan
Berpindah 1. Apakah lansia bangun dan duduk di tempat
tidur dibantu ?
2. Apakah lansia turun dari tempat tidur
dibantu oleh orang lain ?
Makan 3. Apakah saat makan lansia bisa memotong
makannya sendiri?
4. Apakah lansia bisa menyuapi makanannya
sendiri?
Kebersihan
diri
5. Apakah lansia bisa mencuci muka dan sikat
gigi sendiri?
6. Apakah lansia bisa menyisir rambut dan
mencukur jenggot sendiri ?
Mandi 7. Apakah lansia bisa menyisir rambut dan
46
mencukur jenggot sendiri ?
8. Apakah lansia bisa memakai shampoo sendiri
Berjalan 9. Apakah saat berjalan lansia dibantu ?
10. Apabila lansia menggunakan alat bantu
berjalan, dapatkah lansia menjalankannya
sendiri ?
Naik turun
tangga
11. Apakah lansia dibantu saat naik tangga ?
12. Dapatkah lansia menuruni tangga sendiri ?
Mengontrol
berkemi
13. Apakah lansia dapat merasakan adanya
rangsangan ingin BAK ?
14. Apakah lansia mampu menahan rangsangan
ingin BAK ?
Mengontrol
defekasi
15. Apakah lansia dapat merasakan adanya
rangsangan ingin BAB ?
16. Apakah lansia mampu menahan rangsangan
ingin BAB ?
aktivitas
toilet
17. Apakah saat BAB atau BAK lansia naik atau
turun dari kloset dibantu ?
18. Apakah lansia bisa melepas dan memasang
pakaiannya setelah BAB atau BAK?
Berpakaian 19. Apakah pada saat mau mandi, lansia membuka
pakaian dibantu atau tidak ?
20. Selesai mandi apakah lansia dibantu memakai
pakaian ?
47
3. uji validitas dan uji reliabelitas
a. uji reabilitas
Reabilitas instrumen adalah indeks yang
menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau diandalkan (Notoatmodjo, 2010).
Teknik pengujian reabilitas yaitu dengan menggunakan
internal consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrument sekali saja, kemudian yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.
Pengujian reabilitas instrument dilakukan dengan
teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half)
(Sugiyono, 2010).
Rumus Spearman Brown:
Keterangan :
Ri = reliabilitas internal seluruh instrumen
Rb = korelasi product moment antara belahan
pertama dan kedua
Untuk menguji realibilitas activity daily
livin gdigunakan rumus alfa cronbach yaitu:
48
Keterangan :
r11 = Realibilitas instrument
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= Jumlah varian butir
St2 = Varians total
Rumus Varians Total adalah sebagai berikut :
Keterangan
Jki : Jumlah Kuadrat seluruh skor item
Jks : Jumlah Kuadrat subyek
Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh > 0,60.
b. Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrument. Suatu pedoman observasi dikatakan valid
jika pertanyaan pada pedoman observasi mampu untuk
49
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh pedoman
observasi tersebut.
Data yang diperoleh kemudian dimasukkan ke
dalam tabel distribusi dan setiap butir dengan skor
total menggunakan rumus korelasi product moment
yaitu :
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi x dan y product moment
x = Pernyataan
y = Skor total
xy = Skor pertanyaan dikali skor total
N = Jumlah sampel
Validitas dilakukan dengan menggunakan
perhitungan komputer program SPSS 16, suatu item
pertanyaan dikatakan valid apabila didapatkan r hitung
lebih besar dari r table dan r hitung bernilai
positif.
50
E. Identifikasi variabel dan definisi oprasional
1. Variabel
a. Variabel bebas (independent variabel) Merupakan
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel
independent adalah rekreasi.
b. Variabel terikat (variabel dependent)
Variabel dependant pada penelitian ini adalah
peningkatan Activity Daily Living.
2. Definisi operasional
Batasan oprasional yang dipakai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a. Rekreasi
Rekreasi adalah kegiatan menyenangkan yang
dilakukan untuk menyegarkan kembali fisik dan
mental sehingga dapat mempertinggi daya kreasi
manusia dalam bekerja yang dilakukan dua kali dalam
seminggu. Jenis rekreasi yang digunakan yaitu
berupa hiburan atau menyanyi dan bercerita
mengenang masa muda yang dapat meningkatkan
kepercayaan pada lansia.
b. Aktivities daily living
Aktivitas sehari-hari adalah hal-hal yang
dilakukan seseorang dengan dirinya sendiri dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya meliputi transfer,
mobilisasi, penggunaan toilet, membersihkan diri,
51
mengontrol BAB, mengontrol BAK, mandi, berpakaian,
makan, naik turun tangga.
52