bab iii tinjauan kasus asuhan keperawatan pada...
TRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 1,6 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Boom Lama 114 Kuningan, Semarang
No. Register : 55.293.27
Diagnosa : Gastroenteritis
Tanggal Pengkajian : 24 Mei 2007 jam 08.00 WIB
Tanggal Masuk : 23 Mei 2007 jam 19.35 WIB
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 31 tahun
Alamat : Boom Lama 114 Kuningan, Semarang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung
II. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya buang air besar 4 kali cair, ada lendirnya,
serta muntah.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
+ 7 hari yang lalu pasien panas, tidak menggigil, mencret lebih 7 kali dalam
sehari, buang air besar cair + 1/4 gelas blimbing setiap buang air besar, ada
lendirnya, muntah tiap kali makan / minum +3 kali sehari 1/4 gelas
blimbing seperti yang dimakan dan diminum kemudian anak dibawa ke
dokter lalu diberi obat tetapi anak masih mencret.
6 hari yang lalu anak dibawa ke dokter diberi obat penurun panas tapi panas
masih tinggi, 2 hari yang lalu anak panas, mencret lebih dari 4 kali cair, ada
lendirnya kemudian keluarga membawa anak ke RS Kariadi Semarang.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pada saat dilakukan pengkajian ibu mengatakan anak biasanya sakitnya
panas, batuk, pilek. Ibu juga mengatakan kalau anaknya dulu waktu umur 4
bulan anak juga pernah diare tapi tidak sampai dirawat.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pada saat dilakukan pengkajian ibu pasien mengatakan keluarga tidak ada
yang menderita diare.
e. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap
yaitu BCG, Hepatitis 1, Polio 1 usia 0 bulan, Hepatitis 2, DPT 1, Polio 2
usia 2 bulan, DPT 2, Polio 3 usia 3 bulan, DPT 3, Polio 4 usia 4 bulan,
Hepatitis 3 usia 6 bulan, campak usia 9 bulan.
f. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan selama hamil ibu rajin memeriksakan kandungannya ke
bidan. Pasien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Ibu mengatakan
selama kehamilan tidak mengalami gangguan kehamilan.
Riwayat Persalinan
Ibu mengatakan melahirkan dengan usia kehamilan 38 minggu, ibu
melahirkan dibantu oleh bidan, anak lahir dengan BB 3.200 gram, PB 50
cm, anak lahir dengan sehat.
g. Riwayat Perkembangan
Motorik : Usia 3 bulan anak sudah bisa mengangkat kepala, tengkurap,
memasukkan tangan ke mulut. usia 5 bulan anak sudah bisa
duduk dengan kepala tegak, usia 6 bulan anak suka
memasukkan kaki ke mulut, usia 8 bulan anak mulai
merangkak, usia 10 bulan sudah bisa ciluk ba, usia 12 bulan
anak sudah mulai berjalan, usia 14 bulan anak bisa melempar
obyek.
Sensorik : Usia 4 bulan anak sudah bisa mengenal orang, usia 6-7 bulan
anak mulai cemas terhadap hal baru (Stronger Anxety).
Hospitalisasi
Anak takut terpisah dengan ibunya sehingga anak menangis bila tidak ada
ibu di sampingnya / ditinggal ibunya.
III. Pola Fungsional Menurut Gordon
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Ibu pasien mengatakan kesehatan anak lebih penting. Ibu saat dikaji
mengatakan anaknya sudah diimunisasi lengkap. Ibu juga mengatakan
selalu memberikan makan-makanan yang bersih, sehat dan bergizi.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Ibu saat dikaji mengatakan anaknya sebelum sakit makan 3 x sehari. Ibu
mengatakan anaknya makan habis 1 porsi mangkok kecil, anak makan
dengan nasi, sayur, lauk, anak juga minum susu SGM II, anak minum susu
6-7 botol sehari. Selama sakit ibu mengatakan anak mendapat menu bubur
tempe, anak makan habis 1/4 porsi, setiap kali makan anak muntah, anak
muntah seperti yang dimakan, selama anak sakit anak mendapat susu LLM
6 x 90 cc.
3. Pola eliminasi
Pada saat dilakukan pengkajian ibu mengatakan sebelum sakit anak buang
air besar 1 x sehari, buang air besar tidak ada gangguan, buang air kecil
sebanyak 5-6 kali sehari. Selama sakit ibu mengatakan anak buang air besar
lebih 4 kali cair, bau tidak enak, buah air kecil lebih dari 6 kali.
4. Pola aktivitas dan latihan
Ibu mengatakan anaknya sebelum sakit anaknya ceria, ceriwis, pintar,
bermain dengan teman-teman sebaya. Selama sakit anak sering rewel,
menangis, takut sama orang, tidak bisa bermain karena lemas.
5. Pola istirahat dan tidur
Pada saat dilakukan pengkajian ibu mengatakan anak terbiasa tidur siang
biasanya anak tidur pukul 11.00 WIB. Anak biasa tidur malam pukul 19.00
WIB anak bangun pukul 05.00 WIB. Selama sakit ibu mengatakan anak
sulit tidur, sering rewel, nangis, anak tidur sering terjaga.
6. Pola persepsi
Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran, penglihatan, pengecapan.
Anak masih dapat melihat dengan baik, tidak ada gangguan pada sistem
pendengaran. Semua keputusan tentang kesehatan dilakukan oleh ibu
pasien.
7. Pola hubungan dengan orang lain
Sebelum sakit ibu mengatakan anak akrab dengan semua orang, selama
sakit anak sering rewel jika didekati oleh orang lain, anak tampak akrab
dengan ibunya.
8. Pola reproduksi dan seksualitas
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasien seorang anak
laki-laki umur 18 bulan.
9. Persepsi diri dan konsep diri
Pasien tampak rewel, sering menangis, ibu mengatakan menginginkan
anaknya lekas sembuh dan pulang ke rumah.
10. Pola mekanisme koping
Anak sering nangis dan rewel jika menginginkan sesuatu. Semua keputusan
diambil oleh orang tua.
11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Orang tua pasien beragama Islam, orang tua pasien selalu mengajarkan
agama pada anaknya, anak dibiasakan sebelum makan diajarkan berdoa.
IV. Pengkajian Fisik
1. Penampilan / keadaan umum : tampak lemah, lemas, rewel
2. Tingkat kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda vital
Suhu : 38o C
Respirasi : 26 x/menit
Nadi : 110 x/menit
4. Pengukuran antropometri : BB 8,3 kg
5. Kepala : bentuk mesosepal, tidak ada luka
a. Rambut : warna hitam, kriting, tipis, rambut tampak kotor.
b. Mata : kemampuan melihat normal ukuran pupil + 3 mm,
konjungtiva anemis, sklera tidak iktenik, tidak ada
sekret, mata tidak cekung.
c. Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret, pasien tidak
menggunakan oksigen.
d. Telinga : tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada serumen
e. Mulut : bibir tampak kering, gigi bersih, lidah tampak kotor,
tidak ada stomatitis.
6. Leher dan tenggorokan : tidak ada benjolan pada leher, tonsil tidak
membesar, tidak ada pembesaran pada vena, jugularis.
7. Dada dan thoraks : bentuk dada simetris, tidak ada luka, dada tampak
membesar.
8. Paru-paru : Pengembangan paru simetris, tidak tampak pembesaran pada
paru-paru, tidak penumpukan sekret, tidak ada benjolan, tidak ada
wheezing, tidak ada wara ronchi, paru tampak bersih.
9. Jantung : bentuk simetris, tidak tampak adanya pembesaran, jantung tidak
lembab, tidak ada bising jantung.
10. Abdomen : Perut tampak besar, tidak ada luka, bunyi usus 30 x / menit
perut tampak kembung, adanya nyeri tekan, perut tampak keras, lambung
tidak membesar, kulit perut saat dicubit kembali dengan cepat.
11. Genetalia : Pasien tidak menggunakan kateter, genetalia tampak bersih,
tidak ada tanda-tanda infeksi, anus tampak kemerahan.
12. Ekstermitas : Capilarivevil < 2”, warna kuku merah muda, kuku tampak
bersih, turgor kulit tampak kering, tidak ada edema, tangan kanan terpasang
infus KAEN 3B 10 tetes / menit, daerah tusukan infus tidak ada tanda-tanda
kemerahan.
13. Kulit : warna kulit sawo matang, turgor kulit kering, tidak ada edema, tidak
ada lesi.
V. Data Penunjang
1. Hasil Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
Hematologi
Analyzer Hema
• Haemoglobin 10,00 gr % 11,00 – 13,00 L
• Hematokrit 29,9 % 34,0 – 44,00 L
• Erytrosit 4,15 juta/mmk 3,60 – 5,00
• mcH 24,00 pg 23,00 – 31,00
• mcv 72,00 fl 77,00 – 101,00
• mcHc 33,40 g/dl 29,00 – 36,00
• Trombosit 197,0 ribu/mmk 150,0 – 400,0
Kimia Klinik
Gula darah sewaktu 115 mg/al 80 – 110 H
Eritrosit
Natrium 132 mmol/L 136 – 145 L
Kalium 215 mmol/L 3,5 – 5,1 L
Chlorida 100 mmol/L 98 – 107
Calcium 2,48 mmol / L 2,12 – 2,52
2. Diit yang diperoleh
3 x bubur tempe
6 x 90 cc llm
Lacto B 2 saset x 1
3. Therapy
- Infus kaen 3B 10 tetes/menit
- Peroral B6 3 x 5 mg
Parasetamol 3 x 100 mg
- Injeksi cefotaxim 3 x 200 mg
B. PENGELOMPOKKAN DATA
No Tgl Data (DS dan DO)
DS : Ibu mengatakan anak buang air besar lebih 4 kali cair, ada
lendirnya, muntah, ibu mengatakan anak sering rewel,
menangis, anus tampak merah.
DO : Pasien BAB 4 kali cair (pagi hari), mukosa bibir kering,
pasien tampak lemas, pasien tampak muntah seperti yang
dimakan, peristaltik usus 30 x/mnt, t = 38o C.
N = 110 x/mnt, RR 26 x/mnt, turgor kulit cukup, pasien
tampak rewel, menangis, anus tampak kemerahan, An. A
terpasang infus KAEN 3B 10 tts/mnt, takut, cemas.
C. ANALISA DATA
Data (DS dan DO) Masalah (P) Etiologi (E)
DS : Ibu mengatakan anak buang
air besar lebih dari 4 kali
cair, ada lendirnya.
DO : Pasien BAB 4x cair (pagi
hari), mukosa bibir kering,
peristaltik usus 30x/mnt,
turgor kulit cukup
Gangguan pola eliminasi
BAB (diare)
Proses inflamasi
DS : Ibu mengatakan anak buang
air besar lebih dari 4 kali
cair, ada lendirnya, muntah
DO : Pasien BAB 4x cair (pagi),
mukosa bibir kering, turgor
kulit cukup, t = 38o C, AR
26 x/mnt, N : 110 x/mnt An.
A terpasang infus KAEN
3B 10 tts/mnt
Resiko kekurangan
volume cairan
Pengeluaran yang
berlebihan
Data (DS dan DO) Masalah (P) Etiologi (E)
DS : Ibu mengatakan anus
anaknya tampak kemerahan
DO : Anus An. A tampak
kemerahan
Gangguan integritas
kulit
Seringnya defekasi
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pola eliminasi BAB (diare) b/d proses inflamasi
2. Resiko kekurangan volume cairan b/d pengeluaran yang berlebihan
3. Gangguan integritas kulit b/d seringnya defekasi
E. PERENCANAAN
No
Dx
Waktu
tgl/jam
Tujuan dan
Kriteria Hasil Rencana Rasional
1. Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan
selama 3 x 24 jam
diare dapat teratasi
Kriteria hasil :
a. Observasi dan catat
frekuensi defekasi
b. Identifikasi
makanan dan cairan
a. Membantu membeda-
kan penyakit individu
dan mengkaji beratnya
tiap defekasi.
b. Menghindari iritan
meningkatkan istirahat
Pola eliminasi 1-2
kali, BAB tidak
encer/lunak, feses
tidak bercampur
lendir
yang mencetuskan
diare
c. Tingkatkan tirah
baring
d. Identifikasi maka-
nan dan minuman
yang mencetuskan
diare
e. Beri masukan cairan
peroral secara
bertahap
f. Kolaborasi obat
sesuai indikasi
misal: antikorinergik
usus
c. Istirahat menurunkan
motalitas usus juga
menurunkan laju
metabolisme bila
infeksi atau perdara-
han sebagai
komplikasi
d. Menghindarkan iritan
meningkat istirahat
usus
e. Memberikan istirahat
kolon dengan meng-
hilangkan atau menu-
runkan rangsangan
makanan/cairan
f. Menurunkan motalitas
/ peristaltik dan menu-
runkan sekresi digestif
untuk menghilangkan
kram dan diare
No
Dx
Waktu
tgl/jam
Tujuan dan
Kriteria Hasil Rencana Rasional
2. Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan sela-
ma 3 x 24 jam
volume cairan
terpenuhi
Kriteria hasil :
Turgor kulit
normal, tidak ada
tanda dehidrasi,
bibir lembab
a. Awasi masukan dan
keluaran, karakter
dan jumlah feses,
perkirakan kehila-
ngan yang tak
terlihat.
b. Kaji tanda-tanda
vital, tekanan darah,
nadi, suhu
c. Kaji tanda-tanda
dehidrasi
a. Memberikan informa-
si tentang keseimba-
ngan cairan, fungsi
ginjal dan kontrol
penyakit usus juga
merupakan pedoman
untuk penggantian
cairan
b. Hipotensi termasuk
postural, takhikardi
demam dapat menun-
jukkan respon ter-
hadap efek kehilangan
cairan
c. Kulit kering berlebi-
han dan membran
mukosa, penurunan
d. Kaji cairan peroral
e. Kolaborasi pembe-
rian cairan parentral
turgor kulit menun-
jukkan kehilangan
cairan berlebihan/
dehidrasi
d. Memberi informasi
tentang keseimbangan
cairan
e. Mempertahankan
istirahat usus akan
memerlukan
pergantian cairan
untuk memperbaiki
kehilangan
No
Dx
Waktu
tgl/jam
Tujuan dan
Kriteria Hasil Rencana Rasional
3. Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan sela-
ma 3 x 24 jam
tidak timbul iritasi
pada anus
Kriteria hasil :
a. Bersihkan daerah
sekitar anus dengan
air dan minyak
setelah BAB
b. Taburkan bedak
secara merata
c. Jangan gosok area
a. Agar tidak terjadi
gangguan integritas
kulit
b. Kulit menjadi kering
dan halus
c. Meminimalkan luka
Anus tidak timbul/
kemerahan, tidak
ada tanda-tanda
iritasi
yang kemerahan
d. Diskusikan tentang
pentingnya
kebersihan area
anak dijaga agar
tetap kering.
d. Memberikan
pengetahuan agar
klien memperhatikan
personal hygiene
F. IMPLEMENTASI
No
Dx Waktu Tindakan Keperawatan Respon Paraf
1. 24-05-07
08.00
Mengkaji keluhan
pasien
S : Ibu An. A mengatakan An. A
buang air besar lebih dari 3 kali
cair, ada lendir dan muntah
O : An. A tampak lemas, mukosa
bibir kering, BAB 3 kali cair, An.
A tampak muntah seperti yang
dimakan
2. 09.00 Mengganti cairan infus
KAEN 3B 10 tts/mnt
S : Ibu An. A mengatakan makasih
O : An. A tampak menangis,
membran mukosa bibir kering
1. 09.10 Memasukkan injeksi
cefotaxim 3 x 200 mg
S : -
O : An. A menangis, rewel, sedikit
kesakitan
1. 10.15 Mengkaji jumlah
defekasi
S : Ibu mengatakan An. A buang air
besar suda 4 kali cair
O : An. A tampak lemas, buang air
besar cair
3. 10.15 Membersihkan daerah
anus dengan
menggunakan kapas
basah
S : -
O : Anus tampak kemerahan, tidak
ada lesi
2. 11.00 Mengukur tanda-tanda
vital
S : Ibu mengatakan An. A masih
panas belum juga turun
O : An. A tampak lemas, t : 38oC,
RR : 24 x/mnt, N : 88 x/mnt
2. 11.30 Memasukkan obat
peroral parasetamol
100 mg
S : -
O : An. A tampak menangis, obat
masuk, An. A tidak muntah
No
Dx Waktu Tindakan Keperawatan Respon Paraf
1. 25-05-07
14.30
Mengkaji frekuensi BAB
pada An. A
S : Ibu An. A mengatakan
anaknya BAB sudah 4 kali
cair, anak sudah tidak muntah
lagi
O : An. A tampak lemas, mukosa
bibir kering, buang air besar 4
kali cair
2. 15.00 Mengukur tanda-tanda vital S : Ibu mengatakan An. A
panasnya sudah turun
O : An. A t : 37oC, mukosa
kering, turgor cukup
2. 15.15 Memasukkan obat peroral
parasetamol
S : -
O : An. A tampak menangis,
tidak muntah
1. 16.00 Memasukkan injeksi
cefotaxim 3 x 200 mg
S : -
O : An. A tampak menangis,
tangan tidak bengkak, infus
lancar
2. 19.10 Mengganti cairan infus
KAEN 3B 10 tts/mnt
S : -
O : An. A tampak tenang, infus
lancar, tidak bengkak, bibir
lembab
1. 20.00 Mengkaji frekuensi
defekasi
S : Ibu mengatakan An. A diare
sudah berkurang, BAB 3 kali
dalam sehari, tidak cair ada
ampas
O : An. A BAB 3 kali tidak cair,
ada ampasnya
No
Dx Waktu Tindakan Keperawatan Respon Paraf
1. 26-05-07
14.30
Mengkaji frekuensi buang
air besar pada An. A
S : Ibu An. A mengatakan anak
A buang air besar 2 kali ada
ampasnya
O : An. A buang air besar 2 kali
ada ampas, bibir tidak kering
lagi, lemas
3. 15.00 Mengkaji perinial An. A S : Ibu An. A mengatakan anus
anaknya kemerahan sedikit
berkurang
O : Kemerahan pada perineal
sedikit berkurang
2. 15.15 Mengukur tanda-tanda S : Ibu An. A mengatakan
vital anaknya sudah tidak panas
lagi
O : t = 36 oC, N = 80 x/mnt, RR
= 16 x/mnt, turgor cukup
1. 16.00 Memasukkan injeksi
cefotaxim 3 x 200 mg
S : -
O : An. A tidak nangis, infus
lancar, tidak ada bengkak
pada tangan
2. 17.15 Mengganti cairan infus
KAEN 3B 10 tts/mnt
S : -
O : bibir tidak kering, mukosa
bibir lembab, turgor cukup
1. 19.30 Mengkaji frekuensi
defekasi pada An. A
S : Ibu An. A mengatakan
anaknya buang air besar 3
kali ada ampasnya, tidak
muntah lagi
O : Anak tenang, tidak rewel, An.
tampak ceria
G. CATATAN PERKEMBANGAN
No
Dx Waktu Catatan Perkembangan Paraf
1. 24-05-07
10.30
S : Ibu mengatakan An. A buang air besar sudah 4 kali
cair
O : An. A tampak lemas, buang air besar cair
A : Masalah belum teratasi
P : - Kaji frekuensi BAB
- Konsistensi BAB
- Anjurkan ibu klien untuk memberikan klien
banyak minum
2. 10.00 S : Ibu mengatakan anak A masih diare cair
O : An. A tampak lemas, membran mukosa bibir kering
A : Masalah belum teratasi
P : - Kaji tanda-tanda dehidrasi
- Kaji masukan peroral
- Anjurkan ibu klien untuk memberikan An. A
banyak minum
3. 10.30 S : Ibu mengatakan An. A anusnya masih kemerahan
O : An. A tampak menangis, anus tampak kemerahan
A : Masalah belum teratasi
P : - Anjurkan membersihkan perinial anak dengan air
dan kapas
- Anjurkan agar perinial tetap kering
No Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Dx
1. 25-05-07
20.00
S : Ibu mengatakan An. A diare sudah 5 kali sedikit ada
ampas
O : An. A BAB 5 kali ada ampas, An. A tampak lemas,
mukosa bibir kering
A : Masalah belum teratasi
P : - Kaji frekuensi defekasi
- Konsistensi BAB
- Anjurkan ibu klien untuk memberikan klien
banyak minum
2. 19.15 S : Ibu mengatakan anak masih lemas, rewel, masih
diare
O : An. A BAB dari pagi hingga malam 5 kali cair,
sedikit ada ampasnya
A : Masalah belum teratasi
P : - Kaji tanda-tanda dehidrasi
- Kaji masukan peroral
- Anjurkan ibu klien untuk memberikan An. A
banyak minum
3. 16.30 S : Ibu mengatakan An. A anusnya masih kemerahan
O : Anus tampak kemerahan, tampak lembab
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan membersihkan perinial anak dengan air
dan kapas
- Anjurkan agar perinial tetap kering
No
Dx Waktu Catatan Perkembangan Paraf
1. 26-05-07
19.30
S : Ibu mengatakan An. A buang air besar 3 kali ada
ampasnya
O : An. A tampak buang air besar 3 kali dari pagi
sampai malam, anak tidak muntah, anak tidak rewel
lagi
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Kaji frekuensi BAB
- Konsistensi BAB
- Anjurkan ibu klien untuk memberikan klien
banyak minum
2. 17.15 S : Ibu mengatakan anaknya buang air besar 3 kali ada
ampasnya tidak cair lagi
O : Membran mukosa lembab, turgor kulit cukup
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda-tanda dehidrasi
- Kaji masukan peroral
- Anjurkan ibu klien untuk memberikan An. A
banyak minum
3. 15.00 S : Ibu mengatakan daerah anus kemerahan berkurang
O : Daerah anus tampak tidak memerah lagi, tidak ada
lesi, tampak kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Anjurkan membersihkan anus dengan air dan
kapas
- Anjurkan agar daerah anus tetap kering
H. EVALUASI
No
Dx Waktu Evaluasi Paraf
1. 26-05-07
19.30
S : Ibu An. A mengatakan An. A buang air besar 3 kali
ada ampasnya
O : BAB total pagi hingga sore hari sebanyak 3 kali ada
ampasnya, terpasang infus KAEN 3B 10 tts/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji frekuensi BAB
- Konsistensi BAB
- Anjurkan ibu klien untuk memberikan klien
banyak minum
2. 26-05-07
17.00
S : Ibu mengatakan anak tidak diare lagi, tidak panas,
tidak muntah
O : BAB 3 kali ada ampasnya, tidak muntah, t = 36 oC,
N = 80 x/mnt, RR = 16 x/mnt, turgor cukup, bibir
lembab, kapilary revill < 2 detik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda-tanda dehidrasi
- Kaji masukan peroral
- Anjurkan ibu klien untuk memberikan An. A
banyak minum
3. 15.00 S : Ibu mengatakan kalau anus anaknya tidak lecet dan
kemerahan berkurang
O : Perinial tidak kering, kemerahan berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan membersihkan perinial anak dengan air
dan kapas
- Anjurkan agar perinial tetap kering
No
Dx Waktu Evaluasi Paraf
4. 17.30 S : Ibu mengatakan anaknya tidak rewel
O : An. A tidak rewel, tidak nangis, cemas berkurang,
saat perawat datang An. A tidak nangis
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Beri kenyamanan pada anak A