bab iii tinjauan kasus a....

23
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 Juni 2005 jam 16.00 di ruang VIII Graha Irawan RSJD Dr.Amino Gondohutomo Semarang. 1. Identitas a. Identitas klien. Nama : Tn. P, umur : 24 tahun, jenis kelamin : laki – laki, agama : Islam, pendidikan : STM, status : belum menikah, alamat : Meteseh RT 02/05 Boja Kendal, suku / bangsa : Jawa / Indonesia, klien tidak bekerja, tanggal masuk 19 Juni 2005, No RM 039493, DX medis skizofrenia tak terinci. b. Identitas penanggung jawab. Nama : Tn. P, agama : Islam, alamat : Meteseh RT. 02/05 Boja Kendal, hubungan dengan klien : ayah. 2. Alasan masuk. Klien tiba –tiba mengamuk dan menendang pintu rumah. 3. Faktor predisposisi. Klien pernah dirawat dirumah sakit jiwa klaten selama kurang lebih 3 bulan, klien dikatakan sembuh dan dipulangkan. Klien dikenal sebagai anak yang mudah tersinggung, Dalam anggota keluarga tidak ada yang menderita gagguan jiwa. 21

Upload: leque

Post on 17-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 Juni 2005 jam 16.00 di ruang

VIII Graha Irawan RSJD Dr.Amino Gondohutomo Semarang.

1. Identitas

a. Identitas klien.

Nama : Tn. P, umur : 24 tahun, jenis kelamin : laki – laki, agama :

Islam, pendidikan : STM, status : belum menikah, alamat : Meteseh

RT 02/05 Boja Kendal, suku / bangsa : Jawa / Indonesia, klien tidak

bekerja, tanggal masuk 19 Juni 2005, No RM 039493, DX medis

skizofrenia tak terinci.

b. Identitas penanggung jawab.

Nama : Tn. P, agama : Islam, alamat : Meteseh RT. 02/05 Boja

Kendal, hubungan dengan klien : ayah.

2. Alasan masuk.

Klien tiba –tiba mengamuk dan menendang pintu rumah.

3. Faktor predisposisi.

Klien pernah dirawat dirumah sakit jiwa klaten selama kurang lebih 3

bulan, klien dikatakan sembuh dan dipulangkan. Klien dikenal sebagai

anak yang mudah tersinggung, Dalam anggota keluarga tidak ada yang

menderita gagguan jiwa.

21

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

22

4. Faktor presipitasi.

Kien pernah gagal masuk marinir.

5. Pemeriksaan fisik

a. Tanda – tanda vital :TD ;136/89 mmHg, suhu badan : 36,5 0C,

nadi : 86x/mnt.

b. Keadaan fisik :

Kepala : mesosepal, bersih, rambut dicukur gundul.

Mata : konjungtiva tidak anemis.

Hidung : bersih tidak ada secret.

Telinga : bersih tidak ada serumen.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

Dada : dada simetris.

Perut : datar, tidak ada luka.

Ekstremitas : - Atas ; lengan kanan dan kiri sedikit lecet, tidak ada

kelainan

- Bawah ; tidak ada kelainan.

6. Psikososial

a. Genogram

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

23

: laki-laki

: perempuan

: klien

……… : tinggal dalam satu rumah

Klien anak tunggal dan dia tidak mempunyai saudara

kandung. Di dalam keluarga tidak ada anggota keluarga

yang mengalami gangguan jiwa seperti klien.

b. Konsep Diri

1) Gambaran diri

Klien mengatakan “ saya suka dengan anggota badan saya “

2) Identitas diri

Klien mengatakan “ saya anak satu – satunya dalam keluarga “

3) Peran

Klien berperan membantu mencari nafkah dalam keluarga dengan

menjadi buruh bangunan.

4) Ideal diri

Klien tidak dianggap sebagai orang yang tidak berguna dalam

keluarganya, keluarganya selalu mendukung klien untuk

melanjutkan sekolah.

5) Harga diri

Klien merasa tidak berguna dan bodoh karena tidak bias masuk

menjadi marinir.

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

24

c. Hubungan sosial

Orang yang berarti : klien mengatakan “dia tidak terlalu dekat dengan

anggota keluarganya”. klien jarang mengutarakan isi hatinya kepada

orang lain. Klien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak

yang menjauhi karena klien dikenal sebagai anak yang nakal.

Masalah keperawatan : gangguan social : manarik diri.

d. Spiritual

Klien beragama Islam dan menjalankan sholat.

7. Status mental

a. Penampilan

Klien mencukur gundul rambutnya suka membawa handuk ke mana –

mana, kadang dipakai untuk mengikat kepala, suka melepas baju.

b. Pembicaraan

Klien mau menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaan, klien

bicara keras dan agak malas diajak bicara.

c. Aktivitas motorik

Klien sering mondar–mandir, dan mengangkat kasur untuk pindah

tidur.

d. Alam perasaan

Klien mengatakan binggung dan ingin pulang.

e. Afek

Afek klien tidak sesuai saat dia kebencianya terhadap ayahnya klien

biasa saja dan kadang sambil tertawa.

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

25

f. Interaksi selama wawancara

Klien menunjukan sikap yang kurang kooperatif terbukti dengan saat

ditanya menjawab tapi langsung pergi.

g. Persepsi

Persepsi klien sesuai dengan realita kenyataan

h. Proses pikir

Saat ditanya klien menjawab sesuai pertanyaan tapi kadang

pembicaraannya meloncat atau pindah topik setelah menjawab

pertanyaan.

i. Isi pikir

Klien mengatakan “orang yang berpenampilan seperti saya adalah

seorang marinir”.

j. Tingkat kesadaran

Klien merasa bingung dengan lingkungannya.

k. Memori

Berdasarkan wawancara saat ditanya klien sesuai dengan kenyataan.

Terbukti dengan “sudah menikah belum?” Klien mengatakan “belum”

dan sesuai kenyataan.

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Saat ditanya “kapan masuk rumah sakit?” “lima hari yang lalu”

m. Kemampuan penilaian

Klien dapat mengambil keputusan terbukti dengan pertanyaan “mandi

dulu atau sholat” klien menjawab “mandi dulu”

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

26

n. Daya tilik diri

Klien sadar dan tahu kalau dirawat di rumah sakit jiwa, terbukti

dengan pernyatan “karena saya stres dan marah-marah”

8. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan

Klien makan tiga kali sehari dan memakan makanan dengan sendok,

minum 6-8 gelas sehari

b. BAB/BAK

Klien dapat BAB dan BAK sehari pada tempatnya dan dapat

membersihkan sendiri.

c. Mandi

Klien mandi 2-3 kali sehari.

d. Berpakaian

Klien jarang minta ganti pakaian dan menggunakannya dengan asal-

asalan.

e. Istirahat dan tidur

Klien tidur pada tempat tidur dan mulai tidur siang jam 14.00 – 16.00

WIB, malam jam 20.30 – 05.00 WIB

f. Penggunaan Obat

Klien minum obat yang diberikan setelah makan.

g. Pemeliharaan kesehatan

Klien ingin tinggal di rumah dan dirawat oleh keluarganya.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

27

h. Aktivitas dalam rumah

Klien mengatakan “di rumah saya cuma nonton TV dan tidur”.

i. Aktivitas di luar rumah

Klien mengatakan “saya sering pergi sendiri tanpa tujuan yang jelas”

9. Mekanisme Koping

Apabila klien mempunyai masalah klien lebih suka memendam sendiri

tanpa menceritakan kepada orang lain.

10. Masalah Psikososial dan Lingkungan

Hubungan klien dan keluarganya tidak baik terutama pada ayahnya.

11. Pengetahuan

Klien mengatakan bahwa dirinya strees sehingga dirawat di rumah sakit

jiwa supaya cepat sembuh dan bisa pulang.

12. Aspek medis

a. Diagnosa medis : skizophrenia yang terinci,

b. Terapi medis : CPZ 2 x 10 mg, HLP 2 x 5 mg, THP 2 x 2 mg

13. Pengelompokan data

DS : -

DO : - Klien bicara keras dan kasar

- Pandangan mata tajam

- Jarang berkumpul dengan klien lain

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

28

Analisa Data

No Data Fokus Problem

Pada hari Jum’at, 24 Juni 2005 jam 16.00

1 DS : -

DO : klien bicara keras dan kasar

Pandangan mata tajam

Marah agresif

Resiko mencederai diri,

orang lain, dan lingkungan

2 DS : -

DO : Klien jarang berkumpul dengan

klien lain

Menarik diri

Pada hari Jum’at, 24 Juni 2005 jam 17.00

1 DS : Klien mengatakan “dia membuat

saya marah”

DO : Klien bicara keras, pandangan

mata tajam,

Marah agresif

Resiko mencederai diri,

orang lain, dan lingkungan

2 DS : Klien mengatakan “saya malu

mbak”

DO : Klien jarang berkumpul dengan

klien lain

Harga diri rendah

14. Daftar masalah

a. Marah agresif,

b. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,

c. Harga diri rendah.

d. Menarik diri

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

29

15. Pohon Masalah

Resiko menciderai diri, orang lain, dan lingkungan

Marah agresif Masalah utama

Menarik diri Harga diri rendah

B. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko menciderai diri, orang lain, dan lingkungan berhubungan dengan

marah agresif.

2. Marah agresif berhubungan dengan harga diri rendah.

C. Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan 1 : Resiko menciderai diri, orang lain, lingkungan

berhubungan dengan marah agresif.

Tujuan Umum : Klien tidak menciderai diri, orang lain dan

lingkungan

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya.

Kriteria Evaluasi

Klien mau membalas salam, jabat tangan, menyebut nama, tersenyum, kontak

mata dan mengetahui nama perawat.

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

30

Intervensi :

1. Beri salam panggail nama, sebut nama perawat sambil jabat tangan.

2. Jelaskan maksud tujuan interaksi.

3. Jelaskan kontrak waktu yang akan dibuat.

4. Beri rasa aman dan sikap empati.

5 . Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhn dasar klien.

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah agresif.

Kriteria Evaluasi :

1. Klien dapat mengungkapkan perasaanya.

2. Klien mengungkapkan penyebab perasaan marah atau kesal ( diri sendiri,

orang lain dan lingkungan ).

Intervensi :

1. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.

2. Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab persaan marah atau kesal.

TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda marah agresif yang

biasa dilakukan.

Kriteria Evaluasi :

1. Klien dapat mengungkapkan perasaan saat marah.

2. Klien dapat menyimpulkan tanda-tanda marah yang diketahui.

Intervensi :

1. Anjurkan klien mengungkapkan perasaan yang dialami saat marah.

2. Observasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.

3. impulkan bersama klien tanda-tanda marah yang alami klien.

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

31

TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi marah agresif yang biasa dilakukan.

Kriteria Evaluasi :

1. Klien dapat mengungkapkan marah agresif yang biasa dilakukan.

2. Klien dapat bermain peran dengan perilaku yang biasa dilakukan saat

marah.

3. Klien dapat mengetahui cara yang biasa digunakan yang dapat

menyelesaikan masalah atau tidak.

Intervensi :

1. Anjurkan klien mengungkapkan marah agresif yang biasa dilakukan.

2. Bantu klien bermain peran sesuai dengan marah agresif yang biasa

dilakukan.

3. Bicarakan dengan klien apakah dengan cara yang dilakukan masalah

selesai.

TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat marah agresif.

Kriteria Evaluasi :

1. Bicarakan akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.

2. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.

3. Tanyakan pada klien “Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang

sehat”

TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon

terhadap kemarahan.

Kriteria Evaluasi

Klien dapat melakukan cara berespon terhadap kemarahan secara konstruktif.

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

32

Intervensi :

1. Tanyakan pada klien “Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang

sehat”

2. Berikan pujian jika klien mengetahui cara yang sehat.

3. Diskusikan dengan klien cara lain yang sehat.

a) Secara fisik : tarik nafas dalam jika sedang kesal atau memukul bantal

atau kasur atau olah raga atau pekerjaan yang memerlukan tenaga.

b) Secara verbal : katakan bahwa anda sedang kesal atau tersinggung

atau jengkel.

c) Secara sosial : lakukan dalam kelompok cara-cara marah yang sehat,

latihan asertif, manajemen marah agresif..

d) Secara spiritiual : anjurkan klien sembahyang, berdoa/ibadah lain :

minta pada Tuhan untuk diberi kesabaran, mengadu pada Tuhan.

TUK 7 : Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah agresif.

Kriteria Evaluasi :

Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah agresif.

Fisik : tarik nafas dalam, olah raga, menyiram tanaman.

Verbal : mengatakan secara langsung dengan tidak menyakiti.

Spiritual : sembahyang, berdoa/ibadah.

Intervensi :

1. Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien.

2. Bantu klien mengidentifikasi menfaat yang telah dipilih.

3. Bantu klien untuk menstimulasi cara tersebut

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

33

4. Beri reinforcemen positif atas keberhasilan klien menstimulasi cara

tersebut.

5. Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat

jengkel/marah.

TUK 8 : Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol marah agresif.

Kriteria Evaluasi :

Keluarga klien dapat :

1. Menyebutkan cara merawat klien dengan marah agresif.

2. Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien.

Intervensi :

1. Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien dari sikap apa

yang telah dilakukan keluarga terhadap klien selama ini.

2. Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien.

3. Jelaskan cara-cara marawat klien :

a) Terkait dengan cara mengontrol perilaku marah secara konstruktif.

b) Sikap tenang,bicara tenang dan jelas.

c) Membantu klien menganal penyebab marah.

4. Bantu kaaluarga mendemonstrasikan cara merawat klien.

5. Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan

demonstrasi.

TUK 9 : Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai dengan

program pengobatan).

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

34

Kriteria Evaluasi :

1. Klien dapat menyebutkan obat-obatan yang diminum dan kegunaannya

(jenis, waktu, dosis, dan effek).

2. Klien dapat minum obat sesuai program pegobatan.

Intervesi :

1. Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum pada klien dan keluarga.

2. Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa

seizin dokter.

3. Jelaskan prinsip benar minum obat.

4. Anjurkan klien minta obat dan minum obat tepat waktu.

5. Anjurkan klien melaporkan pada perawat atau dokter jika merasakan efek

yang tidak menyenangkan.

6. Beri pujian jika klien minum obat dengan benar.

Diagnosa keperawatan 2 : Marah agresif berhubungan dengan harga diri

rendah.

Tujuan Umum : klien dapat berhubungan dengan orang lain

secara optimal.

TUK 1 : klien dapat membina hubungan saling percaya.

Kriteria evaluasi

Ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa senang, ada kontak mata, mau

berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

35

duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang

dihadapi.

Intervensi :

Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi

terapeutik.

1. Sapa klien dengan ramah dengan verbal maupun non verbal.

2. Perkenalkan diri dengan sopan.

3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang di sukai.

4. Jelaskan tujuan pertemuan.

5. Jujur dan menepati janji.

6. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.

7. Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan afek positif yang

dimilik.

Kriteria evaluasi

Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif.

Intervensi :

1. Diskusikan kemampuan dan aspek yang dimiliki klien.

2. Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi nilai negatif.

3. Utamakan memberi pujian yang realistik.

TUK 3 : klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.

Kriteria evaluasi :

Klien menilai kemampuan yang digunakan.

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

36

Intervensi :

1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan

selama sakit.

2. Diskusikan kemampun yang dapat dilanjutkan penggunaannya.

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang

dimiliki.

Kriteria evaluasi :

Klien membuat rencana kegiatan harian.

Intervensi :

1. Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai

kemampuan : Kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagian,

kegiatan yang membutuhkan bantuan total.

2. Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan tolerensi kondisi klien.

3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan.

TUK 5 : klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan

kemampuannya.

Kriteria evaluasi

klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya

Intervensi :

1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah di

rencanakan.

2. Beri pujian atas keberhasilan klien.

3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

37

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada.

Kriteria evaluasi :

klien memanfaatkan system pendukung yang ada di keluarga.

Intervensi :

1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

dengan harga diri rendah.

2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.

3. Bantu keluarga menyiapakan lingkungan di rumah.

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

38

D. Implementasi dan Evaluasi

Tgl/jam No Dx TUK Implementasi Evaluasi TTd

24/06/05

17.00

1 1

2

3

4

- Membantu klien untuk

mengungkapkan penyebab

marah atau kesal

- Menganjurkan klien

mengung-kapkan perasaan

saat marah

- Menyimpulkan bersama

klien tanda marah yang

dialami

- Menganjurkan klien

mengung-kapkan perilaku

yang biasa dilakukan saat

marah

- Membantu klien bermain

peran sesuai dengan

perilaku yang biasa

dilakukan saat marah

- Memberi reinforcemen

positif

S:- Klien mengatakan “saya

jengkel” karena dia minta

rokok saya”

- Klien mengatakan “kalau

saya marah rasanya ingin

memu-kul atau

menendang orang itu”

- Klien mengatakan

“biasanya tangan saya

mengepal ingin

memukulnya”

- Klien mengatakan “kalau

marah saya sering menen-

dang dan biasanya saya

pergi dari rumah”

O:- Ekspresi bersahabat

- Klien mengungkapkan

penyebab marah

- Klien mengungkapkan

perasaan saat marah

- Klien mengungkapkan

perilaku yang biasa

dilakukan saat marah

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

39

A : TUK 1, 2,3,4 tercapai

yaitu klien dapat

berinteraksi,

mengidentifikasi

penyebab marah agresif,

mengidentifikasi tanda-

tanda marah agresif,

mengidentifikasi marah

agresif yang biasa

dilakukan

P: P: lanjutkan TUK 5, 6,7

- Mengidentifikasi

penyebab marah yang

digunakan.

-Memilih salah satu cara

marah yang konstruksif.

-Mendemonstrasikan satu

cara marah yang

konstruktif.

K: Klien memberikan tugas

untuk mengingat

penyebab marah yang

mungkin belum

disebutkan

24/06/05

18.30

1 5

6

7

- Menanyakan tugas

mengingat kembali

penyebab marah pada

klien yang belum

disebutkan

- Membicarakan akibat

marah yang biasa

S :- Klien mengatakan saya

marah karena minta

dibelikan motor pada

bapak tidak dibelikan

- Klien mengatakan

“tangan saya sakit”

- Klien mengatakan “Ya

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

40

dilakukan

- Memilih salah satu cara

marah yang konstruktif

- Menanyakan apakah klien

mau belajar cara marah

yang sehat atau konstruksif

- Membantu klien

mendemonstrasikan cara

marah yang sehat

- Memberikan

reinsforcemen positif

Mbak saya mau belajar

cara marah yang sehat”

- Klien mengatakan “saya”

akan mencobanya bila

saya marah”

O :- Klien dapat menjelaskan

akibat dari cara yang

biasa dilakukannya.

- Klien dapat

mendemonstrasikan cara

marah yang sehat, Kontak

mata ada, klien

bersahabat

A: TUK 5,6,7 tercapai yaitu

mengidentifikasi akibat

marah agresif, memilih

salah satu cara marah

yang konstruksif,

mendemonstrasikan satu

cara marah yang

konstruksif.

P : P Lanjutkan interfensi

TUK 8 Klien dapat

menggunakan obat

dengan benar

K : Memberi tugas kepada

klien untuk mencoba cara

marah yang sehat tersebut

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

41

25-06-

05

17.00

1 8 - Menanyakan tentang tugas

untuk mengingat cara

marah yang sehat yang

telah dianjurkan yaitu

nafas dalam

- Menjelaskan jenis obat,

dosis, efek, dan akibat jika

berhenti minum obat,

menganjurkan klien untuk

minum obat tepat waktu,

- Memberi reinforcemen

positif

S : klien mengatakan saya

akan meminum obat

dengan teratur

O : Klien menyebutkan obat

efek dan akibat jika

berhenti minum obat

A : TUK 8 tercapai yaitu

klien dapat mengunakan

obatdengan benar.

P : P : lanjutkan intervensi

diagnosa 2

K : Memberi tugas pada

pasien untuk meminum

obat teratur

27-06-

05

10.00

2 1

2

3

- Mendiskusikan dengan

klien tentang aspek positif

yang dimiliki klien

- Mendiskusikan dengan

klien tentang kemampuan

yang masih dapat

dilaksanakan selama sakit

- Membuat daftar kegiatan

bersama klien

- Merencanakan bersama

klien aktifitas yang dapat

S : Klien mengatakan

“bangun tidur saya

mandi, sholat lalu nonton

TV”

O : klien menilai

kemampuan yang dimiliki

Ekspresi bersahabat,

kontak mata ada,

A : TUK 1,2,3, tercapai klien

dapat berinteraksi, klien

dapat mengidentifikasi

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

42

dilakukan setiap hari

sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki

- Memberi reinforcemen

positif

kemampuan yang

dimiliki, klien dapat

menilai kemampuan yang

digunakan.

P : P: Lanjutkan intervensi

TUK 4,5 yaitu klien dapat

merencanakan kegiatan

sesuai kemampuan yang

dimiliki, klien dapat

melakukan kegiatan

sesuai dengan kondisi dan

kemampuannya.

K : Memberi tugas untuk

mengingat dan

melaksanakan kegiatan

yang telah direncanakan

27-06-

05

11.00

2 4

5

- Menanyakan tugas

mengingat kegiatan yang

telah dilaksaakan

- Memberi kesempatan

kepada klien untuk mencoba

kegiatan yang telah

direncanakan

- Memberi reinforcemen

positif

S : Klien mengatakan ‘saya”

akan melaksanakan

kegiatan yang telah kita

buat

O : Klien

mendemonstrasikan salah

satu kegiatan yang biasa

dilakukan

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nainimahmu-5264-3-bab3.pdfKlien sering keluar rumah tapi teman–temannya banyak ... dulu atau

43

A : TUK 4,5 tercapai yaitu

klien dapat

merencanakan kegiatan

sesuai dengan kondisi dan

kemampuan.

P : P Lanjutkan untuk

pengawasan klien

K : Memberi tugas kepada

klien untuk melaksanakan

kegiatan yang telah dibuat