bab iii perancangan sistem dan ... - · pdf file3.1 analisis perancangan sistem ......
TRANSCRIPT
BAB III
PERANCANGAN SISTEM DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Analisis Perancangan Sistem
Analisis adalah suatu proses pemecahan menjadi beberapa sub dalam lingkup yang
lebih kecil dan sederhana dengan maksud agar menjadi lebih mempermudah dalam
mengidentifikasi permasalahan dan hambatan yang ada serta untuk mengetahui
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Jadi analisis perancangan sistem memerlukan
tahapan yang sistematis untuk mendapatkan aplikasi yang baik yang sesuai dengan
kegunaan dan tujuannya. Tahap awal dari analisis adalah pemilihan dan penentuan
model kerangka pembuatan aplikasi. Penggunaan kerangka ini bertujuan agar
pembuatan aplikasi berjalan efektif dan efisien sesuai tujuan dan sumber-sumber
yang digunakan.
Ada beberapa tahapan dalam pengembangan perancangan aplikasi mobile pyschotest
adalah sebagai berikut:
(1) Tahap menyiapkan kebutuhan pengguna, pada tahap ini akan diperoleh suatu
kebutuhan dan spesifikasi bagi sistem yang akan menjadi acuan dalam
pelaksanaan tahap berikutnya,
(2) Tahap analisis terhadap kebutuhan pengguna yang telah ditentukan pada tahap
sebelumnya dan analisis domain untuk menentukan fungsi-fungsi yang dapat
dilakukan oleh sistem aplikasi dan menentukan class yang dibutuhkan untuk
mereliasasikan fungsi-fungsi yang diperlukan;
(3) Tahap perancangan, pada tahap ini hasil dari tahap analisis akan dikembangkan
kedalam suatu solusi yang bersifat teknis seperti user interface, penyimpanan
konten, konektivitas dan sebagainya. Hasil dari tahapan ini adalah spesifikasi
sistem secara detail yang siap untuk digunakan dalam tahap pemrograman.
29
3.2 Analisis Kebutuhan Pengguna
Pengguna aplikasi ini terdiri dari berbagai pihak yang memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda terhadap aplikasi tersebut. Kebutuhan ini didapat dengan cara mencari
informasi proses bisnis yang terjadi pada masing-masing pengguna. Secara umum
ada tiga faktor utama yang terlibat dalam sistem ini, yaitu assessee, assessor dan
administrator sebagai pengelola sistem. Ketiga faktor tersebut memiliki karakteristik
interaksi yang berbeda serta memiliki kebutuhan yang berbeda pula.
3.2.1 Analisis Kebutuhan Assessee
Assessee atau individu yang akan melakukan pengukuran diri adalah pihak yang
langsung berinteraksi dengan sistem untuk melakukan beragam tes dengan simulasi
dan instrumen terstandar. Kemudahan pengaksesan pengukuran dapat dilakukan
dengan simulasi ujian pada perangkat seluler yang memiliki sistem ujian yang sama
dengan sebenarnya. Untuk menggunakan aplikasi assessee harus mengetahui
bagaimana cara menggunakan aplikasi tersebut. Kemudahan penggunaan dan
pengaksesan pada perangkat seluler jelas akan mempengaruhi jumlah dan waktu
akses yang digunakan oleh assessee.
Dapat digambarkan bahwa pengukuran diri yang akan dilakukan oleh assessee
disesuaikan dengan jenis pengukuran yang dibutuhkan. Untuk itu, kebutuhan
assessee yang akan diteliti dibagi menjadi tiga kelompok meliputi:
(1) Kelompok Karyawan Swasta (Kelompok 1)
Tes yang diberikan adalah Tes Intelegensia yang bertujuan untuk mengukur
sejauh mana tingkat kecerdasan peserta. Pengukuran atau penilaian tes meliputi
kecepatan kerja, ketelitian, penalaran, kemampuan berpikir secara analitis
sampai dengan kekuatan daya ingat. Tes intelegensia terdiri dari Tes Pemikiran
Verbal, Tes Pemikiran Numerik, Tes Pemikiran Perseptual, Tes Pemikiran
Teknikal, Tes Pemikiran Spasial, Tes Pemikiran Analitik dan Tes Pemikiran
Berpikir.
30
(2) Kelompok Mahasiswa dan Calon Pegawai Negeri Sipil (Kelompok 2)
Tes yang diberikan berupa Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Kemampuan
Umum (TKU) yang bertujuan untuk mengetahui kecakapan dan wawasan
akademis yang wajib dimiliki oleh peserta tes baik untuk masuk perguruan
tinggi maupun menjadi Pegawai Negeri Sipil. Jenis soal ini meliputi berbagai
kemampuan mengolah kata, matematika dasar dan pengetahuan umum.
(3) Kelompok Masyarakat Umum (Kelompok 3)
Tes ini terdiri dari tes ketelitian, tes kepribadian, tes minat dan tes bakat yang
bertujuan untuk melakukan personal assessment guna mengetahui pengukuran
individu dari peserta tes.
Terkait dengan kebutuhan penggunaan tersebut, maka pengguna dapat berinteraksi
secara langsung dengan suatu sistem Use Case-Use Case sebagai mana yang
disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kebutuhan Pengguna dalam Sistem Use-Case
PENGGUNA USE-CASE
Kelompok 1
Login Registrasi (seting nama) Pemilihan Jenis Tes Intelegensia Melakukan tes Nilai Tes Hasil Tes
Kelompok 2
Login Registrasi (seting nama) Pemilihan Jenis Tes TPA/TKU Melakukan tes Nilai Tes Hasil Tes
Kelompok 3
Login Registrasi (seting nama) Pemilihan Jenis Tes Lainnya Melakukan tes Nilai Tes Hasil Tes
31
3.2.2 Kebutuhan Assessor
Assessor atau pihak penguji adalah pihak yang melakukan proses persiapan tes.
Kebutuhan-kebutuhan assessor ini berkaitan dengan penyampaian materi tes sesuai
dengan jenis psikotes yang dibutuhkan, melakukan penilaian terhadap materi tes
yang diujikan dan memberikan hasil penilaian (feedback). Assessor juga
berkewajiban mempersiapkan dan menyampaikan materi tes yang dapat berupa
dokumen atau file yang dapat diakses oleh assessee. Selain penyampaian materi tes,
assessor juga membutuhkan manajemen pembuatan materi tes. Manajemen ini
dilakukan untuk mendukung pembaharuan, penambahan dan pengurangan materi tes.
3.2.3 Kebutuhan Administrator
Administrator merupakan pihak yang berkewajiban untuk mengelola sistem aplikasi
psikotes. Kebutuhan utamanya adalah pengkasesan aplikasi untuk mengelola sistem.
Pengelolaan ini meliputi assessee, assessor dan aplikasi lain yang ada dalam sistem,
perangkat seluler dan konektivitas, tampilan antar muka yang jelas akan
mempermudah aktivitas administrator.
Berdasarkan analisis kebutuhan pengguna (assessee) di atas, maka sistem aplikasi
mobile pyschotest yang akan dikembangkan dan diimplementasikan pada perangkat
telepon seluler untuk selanjutkan disebut sebagai aplikasi “PsikoTest@Hand”.
Penamaan aplikasi ini diambil dari kata psikotest yang merupakan sebutan untuk tes
pengukuran psikologis individu dan kata @Hand (dibaca: at hand) yang berarti “di
tangan”, sehingga PsikoTest@Hand dapat diartikan sebagai “psikotes dalam
genggaman tangan”.
3.3 Spesifikasi Sistem
Perancangan aplikasi PsikoTest@Hand ini berupa informasi yang terkait tentang
psikotes dan melakukan uji psikotes dengan sistem yang sama dengan psikotes
sebenarnya. Dalam perancangan sistem ini, teridentifikasi beberapa permasalahan
yang mungkin timbul antara lain:
32
(1) diperlukan suatu teknik pengembangan sistem yang memungkinkan sebuah uji
psikotes pada perangkat seluler yang memiliki sistem psikotes yang sama
dengan sebenarnya,
(2) minimnya memori sebuah perangkat seluler, membuat proses pengembangan
membutuhkan media penyimpanan konten pada perangkat yang berbeda, dan
(3) kemungkinan banyaknya pengguna yang memanfaatkan layanan aplikasi
psikotes ini, membuat pengembangan sistem membutuhkan teknik yang
memungkinkan soal yang didapat dari setiap pengguna pada waktu yang
bersamaan dapat berbeda satu sama lain.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka dirancang aplikasi PsikoTest@Hand
yang dapat memenuhi spesifikasi sistem yang dibutuhkan meliputi:
(1) sistem aplikasi PsikoTest@Hand ini dibuat dengan sistem penggunaan waktu
ujian yang ditentukan berdasarkan sistem psikotes sebenarnya sesuai dengan
jenis tes yang diujikan. Untuk kemudahan penggunaannya, peserta tes diberikan
pilihan menu yang user friendly sehingga pengguna dapat dengan mudah
menggunakan aplikasi psikotes ini sesuai dengan jenis tes yang diinginkan,
(2) sistem dikembangkan dengan konsep client-server dimana media penyimpanan
konten berada pada perangkat yang berbeda dari perangkat seluler yang
digunakan yaitu pada computer server. Untuk konektivitas antara perangkat
seluler dengan server menggunakan koneksi HTTP dengan memanfaatkan
jaringan CDMA 2000 1x EVDO, dan
(3) untuk kebutuhan materi tes, aplikasi PsikoTest@Hand ini dirancang dengan
teknik pengacakan soal yang memungkinkan pengguna mendapatkan soal yang
berbeda pada setiap kali melakukan tes.
Aplikasi yang akan dibuat dalam penelitian ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:
(1) karena menggunakan media berupa perangkat seluler, maka aplikasi psikotes ini
dapat digunakan kapan saja dan dimana saja,
(2) aplikasi PsikoTest@Hand ini selain menyediakan materi -materi yang berkaitan
dengan informasi tentang psikotes, jenis-jenis tes, kiat-kiat sukses juga dapat
langsung melakukan serangkaian tes pengukuran kemampuan diri dan juga
33
dapat mengetahui hasilnya sebagai bentuk feedback yang selanjutnya dapat
digunakan assessee untuk mengevaluasi dan mengembangkan kemampuannya,
(3) aplikasi PsikoTest@Hand menyediakan serangkaian psikotes yang dirancang
sesuai dengan psikotes secara konvesional baik waktu pengerjaan tes, koreksi
hasil tes, dan hasil yang diperoleh,
(4) aplikasi PsikoTest@Hand memiliki ukuran yang kecil sehingga mampu
disimpan dalam perangkat seluler yang memiliki keterbatasan memori, dan
(5) aplikasi PsikoTest@Hand dikembangkan dengan menggunakan bahasa
pemrograman BREW sehingga aplikasi ini tidak mudah dibajak.
3.4 Pemilihan Teknologi
Berdasarkan dari spesifikasi sistem yang dibutuhkan dan kriteria pemilihan teknologi
yang telah dijabarkan pada Bab II, maka untuk mengembangkan aplikasi
PsikoTest@Hand dipilih teknologi-teknologi sebagai berikut:
(1) Transportasi: konektivitas ke server dilakukan dengan menggunakan akses 3G
atau CDMA 2000-1x EVDO menggunakan protokol HTTP.
(2) Platform: aplikasi dikembangkan dengan BREW supaya dapat lebih luas
digunakan pada setiap perangkat yang mendukung BREW dan memiliki banyak
keuntungan bagi pengembang.
(3) Penyampaian: informasi dan menu tertentu disampaikan secara offline
(terintegrasi di dalam aplikasi) dan untuk materi psikotes menggunakan protokol
HTTP.
(4) Bahasa pengembangan: platform BREW berbasis C dan modul pada server
dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database
MySQL.
3.5 Perancangan Sistem
Tahap perancangan bertujuan untuk menspesifikasikan aspek-aspek yang dapat
menjadi solusi dalam perancangan, meliputi perancangan perangkat keras dan
perancangan perangkat lunak yang akan digunakan dalam aplikasi PsikoTest@Hand
34
ini agar dengan mudah dapat diimplementasikan. Pada tahap ini perancangan akan
didefinisikan secara detail untuk mengatasi masalah-masalah yang lebih teknis
berkaitan dengan kegiatan implementasi seperti basis data dan user inteface.
3.5.1 Perancangan Arsitektur Fisik
Sistem yang dibuat terdiri dari tiga bagian utama, yaitu application client, web
service, dan database server.
HTTP Con
necti
on
Gambar 3.1 Arsitektur Sistem
Application client merupakan front-end application yang merupakan aplikasi yang
terinstall pada perangkat Mobile. Bagian ini berfungsi sebagai interface bagi
pengguna dalam menggunakan layanan yang ada. Bagian ini diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrograman BREW.
Web service merupakan middle application yang berfungsi untuk mengkoneksikan
application client dengan database server dalam proses penggunaan database.
Bagian ini diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Database server merupakan back-end application yang berfungsi untuk menyimpan
data-data yang digunakan oleh layanan. Bagian ini diimplementasikan dengan
MySQL 5.0.51.
35
3.5.2 Pemodelan Sistem
Tahap pemodelan sistem bertujuan untuk menspesifikasikan aspek solusi
perancangan yang dengan mudah dapat diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman. Pada bagian ini dideskripsikan class-class yang bersifat teknikal yaitu
class-class dalam subsistem user interface, juga mengembangkan class dalam bisnis
obyek dan component, activity diagram dan sequence diagram di buat menggunakan
operasi-operasi yang akan digunakan dalam aplikasi implementasinya.
(1) Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan bahwa Use Case yang ada dalam aplikasi akan
saling berintegrasi satu sama lainnya.
Use Case diagram mendeskripsikan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah
sistem. Use-case diagram ini mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan
Use-case lainnya. Use-case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke
sistem, mengcreated sebuah daftar tes dan sebagainya. Sedangkan aktor adalah
sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Dalam sistem aplikasi PsikoTest@Hand terdapat beberapa fungsi yang akan
dikembangkan yaitu Info Psikotes, Petunjuk Aplikasi, Setting Nama, Tes Personal
Assesment dan Lihat Hasil Tes. Use Case menu aplikasi dilakukan untuk memilih
menu yang tersedia dalam aplikasi PsikoTest@Hand. Pengguna yang akan mengikuti
psikotes dapat menentukan sendiri jenis psikotes yang dinginkan setelah terlebih
dahulu memasukan user name pada menu seting nama (sebagaimana digambarkan
dalam Use Case Diagram pada Gambar 3.2).
Use Case diagram mendefinisikan fitur fitur yang terdapat dalam sistem. Gambar
3.2 menunjukkan adanya interaksi antara aktor dan sistem. Aktor yang berperan
adalah pengguna, dan sistem adalah aplikasi PsikoTest@Hand.
36
Gambar 3.2 Use Case Diagram Aplikasi PsikoTest@Hand
37
Use Case Diagram dideskripsikan pada tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Deskripsi Use Case
Aktor : Pengguna
Deskripsi : 1 Use case Info Psikotes
Aktor Pengguna
- Pengguna dapat mengetahui info seputar psikotes.
2 Use case Petunjuk Aplikasi
Aktor Pengguna
- Pengguna dapat mengetahui informasi petunjuk dalam menggunakan layanan aplikasi.
3 Use Case Seting Nama
Aktor Pengguna
- Pengguna harus melakukan setting nama terlebih dahulu sebelum menggunakan layanan tes Personal Assesment dan info hasil tes.
4 Use case Tes Personal Assesment
Aktor Pengguna
- Pengguna dapat memilih jenis tes yang akan diikuti.
<<extend>> use case : Tes intelegensia
- Pengguna dapat berlatih mengikuti Tes Intelegensia dengan memilih kategori tes yang ingin diikuti.
<<extend>> use case : Tes TPA/TKU
- Pengguna dapat berlatih mengikuti tes TPA/TKU
<<extend>> use case : Tes Lain-lain
- Pengguna dapat memilih beberapa kategori tes yang berhubungan dengan pengukuran kemampuan individu.
5 Use case Lihat Hasil Tes
Aktor Pengguna
- Pengguna dapat melihat hasil dari semua tes yang telah diikuti.
38
(2) Activity Diagram
Activity Diagram merupakan bagian dari penggambaran sistem secara fungsional
karena menjelaskan mengenai proses-proses logika atau fungsi yang terimplementasi
oleh kode program.
ServerAplikasiUser
Pilih Menu Info Psikotest Cari data
Kirim DataTerima Data
Tampilkan DataBaca Data
Buka Aplikasi
Tutup Aplikasi
Gambar 3.3 Activty Diagram Menu Info Psikotes Aplikasi PsikoTest@Hand
Activity Diagram pada gambar 3.3 menggambarkan aktifitas yang secara umum
dilakukan oleh objek yang bertanggung jawab atas aktifitas lihat info psikotest pada
aplikasi PsikoTest@Hand. Keadaan pertama yang muncul adalah keadaan pada saat
load aplikasi pada perangkat seluler. Setelah keadaan itu terpenuhi, maka aktifitas
memilih menu yang dilakukan oleh pengguna. Saat pengguna memilih menu info
psikotest, selanjutnya aplikasi mengakses server untuk melakukan permintaan data
mengenai info seputar psikotest. Server menerima permintaan dari aplikasi perangkat
seluler selanjutnya server melakukan query ke database. Setelah pencarian data
ditemukan maka server melakukan pengiriman data hasil pencarian ke aplikasi pada
perangkat seluler, untuk selanjutnya aplikasi pada perangkat seluler akan
menampilkan informasi seputar psikotest kepada pengguna sesuai dengan menu yang
dipilih oleh pengguna.
39
Gambar 3.4 Activty Diagram Menu Petunjuk Aplikasi PsikoTest@Hand
Activity Diagram pada gambar 3.4 menggambarkan aktifitas yang secara umum
dilakukan oleh objek yang bertanggung jawab atas aktifitas lihat petunjuk aplikasi
pada aplikasi PsikoTest@Hand. Keadaan pertama yang muncul adalah keadaan pada
saat load aplikasi pada perangkat seluler. Setelah keadaan itu terpenuhi, maka
aktifitas memilih menu yang dilakukan oleh pengguna. Saat pengguna memilih menu
petunjuk aplikasi, selanjutnya aplikasi mengakses server untuk melakukan
permintaan data mengenai petunjuk penggunaan aplikasi. Server menerima
permintaan dari aplikasi perangkat seluler selanjutnya server melakukan query ke
database. Setelah pencarian data ditemukan maka server melakukan pengiriman data
hasil pencarian ke aplikasi pada perangkat seluler, untuk selanjutnya aplikasi pada
perangkat seluler akan menampilkan informasi petunjuk penggunaan aplikasi dan
petunjuk pelaksanaan tes kepada pengguna sesuai dengan menu yang dipilih oleh
pengguna.
40
ServerAplikasiUser
Pilih Menu Seting Nama
cek Nama
Simpan DataMenu Tes AktifPilih menu
Buka Aplikasi
Tutup Aplikasi
Sudah ada?
Gambar 3.5 Activty Diagram Seting Nama Aplikasi PsikoTest@Hand
Activity Diagram pada gambar 3.5 menggambarkan aktifitas yang secara umum
dilakukan oleh objek yang bertanggung jawab atas aktifitas seting nama pada
aplikasi PsikoTest@Hand. Keadaan pertama yang muncul adalah keadaan pada saat
load aplikasi pada perangkat seluler. Setelah keadaan itu terpenuhi, maka aktifitas
memilih menu yang dilakukan oleh pengguna. Saat pengguna memilih menu seting
nama, selanjutnya aplikasi melakukan permintaan nama pengguna dengan cara
pengguna mengetikkan namanya melalui keypad pada perangkat seluler. Kemudian
aplikasi akan mengirimkan data ke server. Server menerima data dari aplikasi
perangkat seluler dan melakukan query ke database untuk memeriksa apakah nama
pengguna sudah digunakan. Jika nama sudah pernah digunakan, maka server
mengirimkan data konfirmasi melalui perangkat seluler bahwa nama tersebut sudah
pernah melakukan psikotes dan diminta untuk kembali memasukan data yang lain.
Setelah memasukan data maka data akan disimpan dalam database kemudian server
kembali melakukan pengiriman konfirmasi melalui aplikasi pada perangkat seluler.
41
Aplikasi pada perangkat seluler akan mengaktifkan menu tes dan info hasil tes. Maka
aplikasi PsikoTest@Hand siap untuk digunakan.
Gambar 3.6 Activty Diagram Mulai Tes Aplikasi PsikoTest@Hand
Activity Diagram pada gambar 3.6 menggambarkan aktifitas yang secara umum
dilakukan oleh objek yang bertanggung jawab atas aktifitas tes Personal Assessment
pada aplikasi PsikoTest@Hand. Keadaan pertama yang muncul adalah keadaan pada
saat load aplikasi pada perangkat seluler. Setelah keadaan itu terpenuhi, maka
aktifitas memilih menu yang dilakukan oleh pengguna. Saat pengguna memilih menu
42
tes Personal Assessment, selanjutnya aplikasi akan menampilkan submenu dari menu
tes Personal Assessment berupa kategori tes yang ada pada aplikasi PsikoTest@Hand
kemudian pengguna memilih kategori tes, aplikasi mengakses server untuk
melakukan permintaan data dan mencari soal tes yang sesuai dengan kategori yang
dipilih oleh pengguna. Server menerima permintaan dari aplikasi perangkat seluler
selanjutnya server melakukan query ke database. Setelah pencarian data ditemukan
maka server melakukan pengiriman data hasil pencarian ke aplikasi pada perangkat
seluler, untuk selanjutnya aplikasi pada perangkat seluler akan menampilkan soal tes
yang sesuai dengan kategori tes yang dipilihnya. Setelah pengguna membaca soal
dan menjawab dengan memilih salah satu dari pilihan jawaban yang disediakan,
aplikasi akan mengirimkan jawaban ke server. Server akan melakukan koreksi
jawaban dan menyimpan hasilnya, kemudian server akan kembali mengirimkan soal
yang baru dan hasil koreksi jawaban. Aplikasi menyimpan hasil koreksi jawaban dan
menampilkan soal yang baru kepada pengguna. Pengguna menjawab soal tes yang
baru dan proses akan berulang sampai soal habis atau waktu habis. Banyaknya soal
dan waktu yang diberikan tergantung pada jenis tes yang diikuti.
Gambar 3.7 Activty Diagram Lihat Hasil Tes Aplikasi PsikoTest@Hand
43
Activity Diagram pada gambar 3.7 menggambarkan aktifitas yang secara umum
dilakukan oleh objek yang bertanggung jawab atas aktifitas lihat hasil tes pada
aplikasi PsikoTest@Hand. Keadaan pertama yang muncul adalah keadaan pada saat
load aplikasi pada perangkat seluler. Setelah keadaan itu terpenuhi, maka aktifitas
memilih menu yang dilakukan oleh pengguna. Saat pengguna memilih menu lihat
hasil tes, selanjutnya aplikasi mengakses server untuk melakukan permintaan data
mengenai hasil dari keseluruhan tes yang telah diikuti oleh pengguna. Server
menerima permintaan dari aplikasi perangkat seluler selanjutnya server melakukan
query ke database. Setelah pencarian data ditemukan maka server melakukan
pengiriman data hasil pencarian ke aplikasi pada perangkat seluler, untuk selanjutnya
aplikasi pada perangkat seluler akan menampilkan informasi nilai hasil dari
keseluruhan tes yang telah diikuti kepada pengguna.
(3) Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar
sistem. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan rangkaian langkah-
langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output
tertentu.
Gambar 3.8 Sequence Diagram Info Psikotes Aplikasi PsikoTest@Hand
44
Sequence Diagram pada gambar 3.8 menggambarkan interaksi yang terjadi antar
objek untuk menghasilkan tampilan berupa informasi seputar psikotest pada aplikasi
PsikoTest@Hand. Objek aplikasi berinteraksi langsung dengan pengguna yang
mengirimkan pesan berupa pilih menu kepada aplikasi. Aplikasi meneruskan pesan
tersebut kepada middleware berupa permintaan menampilkan informasi seputar
psikotest. Objek midleware menerima pesan tersebut dan melakukan pencarian data
informasi di database kemudian mengirimkan hasilnya untuk ditampilkan ke
aplikasi.
Gambar 3.9 Sequence Diagram Petunjuk Aplikasi PsikoTest@Hand
Sequence Diagram pada gambar 3.9 menggambarkan interaksi yang terjadi antar
objek untuk menghasilkan tampilan berupa informasi petunjuk aplikasi pada aplikasi
PsikoTest@Hand. Objek aplikasi berinteraksi langsung dengan pengguna yang
mengirimkan pesan berupa pilih menu kepada aplikasi. Aplikasi meneruskan pesan
tersebut kepada middleware berupa permintaan menampilkan informasi petujuk
aplikasi. Objek midleware menerima pesan tersebut dan melakukan pencarian data
informasi di database kemudian mengirimkan hasilnya untuk ditampilkan ke
aplikasi.
45
Gambar 3.10 Sequence Diagram Seting Nama Aplikasi PsikoTest@Hand
Sequence Diagram pada gambar 3.10 menggambarkan interaksi yang terjadi antar
objek untuk proses seting nama aplikasi PsikoTest@Hand. Objek aplikasi
berinteraksi langsung dengan pengguna yang memasukkan data nama pengguna
kepada aplikasi. Aplikasi meneruskan pesan tersebut kepada middleware. Objek
midleware menerima pesan tersebut dan melakukan penyimpanan data informasi
dalam database kemudian mengirimkan hasilnya untuk ditampilkan ke aplikasi.
Sequence Diagram pada gambar 3.11 menggambarkan interaksi yang terjadi antar
objek untuk menghasilkan tampilan berupa informasi tampilan berupa soal tes sesuai
dengan kategori yang dipilih oleh pengguna pada aplikasi PsikoTest@Hand. Objek
aplikasi berinteraksi langsung dengan pengguna yang mengirimkan pesan berupa
pilih menu kepada aplikasi. Aplikasi meneruskan pesan tersebut kepada middleware
berupa permintaan menampilkan soal sesuai dengan kategori tes yang dipilih. Objek
midleware menerima pesan tersebut dan melakukan pencarian data di database
kemudian mengirimkan hasilnya untuk ditampilkan ke aplikasi. Pengguna bisa
langsung mengikuti tes pada aplikasi dengan waktu yang telah ditentukan sesuai
dengan kategori tes yang dipilih.
46
Gambar 3.11 Sequence Diagram Tes Personal Assessment Aplikasi PsikoTest@Hand
Gambar 3.12 Sequence Diagram Lihat Hasil Tes Aplikasi PsikoTest@Hand
47
Sequence Diagram pada gambar 3.12 menggambarkan interaksi yang terjadi antar
objek untuk menghasilkan tampilan berupa informasi hasil tes yang telah diikuti pada
aplikasi PsikoTest@Hand. Objek aplikasi berinteraksi langsung dengan pengguna
yang mengirimkan pesan berupa pilih menu kepada aplikasi. Aplikasi meneruskan
pesan tersebut kepada middleware berupa permintaan menampilkan informasi hasil
tes yang telah diikuti. Objek midleware menerima pesan tersebut dan melakukan
pencarian data informasi di database kemudian mengirimkan hasilnya untuk
ditampilkan ke aplikasi.
3.5.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Perancangan database yang digunakan dalam perancangan ini digambarkan dalam
entity relationship diagram (sebagaimana Gambar 3.13). Database yang digunakan
dalam aplikasi ini dibuat dengan nama “psikotest”.
Gambar 3.13 Entity Relationsip Diagram (ERD)
48
Untuk tabel-tabel yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah Tabel User,
Tabel Soal_intelegensia, Tabel Soal_tpa, Tabel Soal_ketelitian, Tabel Soal-
kepribadian, Tabel Soal_bakat, Tabel Soal_minat dan Tabel Tes. Tabel-tabel tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Tabel User
No Field Tipe Data Penjelasan
1 id Int(11) Id User
2 User Varchar(20) Nama pengguna
Tabel 3.4 Tabel Soal_intelegensia
No Field Tipe Data Penjelasan
1 id Int(11) Id soal
2 aspek Varchar(20) Aspek ujian
3 soal Varchar(100) Soal
4 Gambar_soal Varchar(20) Nama file gambar untuk soal
5 Gambar_jawaban Varchar(20) Nama file gambar jawaban
6 a Varchar(50) Pilihan jawaban pertama
7 b Varchar(50) Pilihan jawaban kedua
8 c Varchar(50) Pilihan jawaban ketiga
9 d Varchar(50) Pilihan jawaban keempat
10 Jawaban Varchar(1) Kunci Jawaban
49
Tabel 3.5 Tabel Soal_tpa
No Field Tipe Data Penjelasan
1 id Int(11) Id soal
2 keterangan Varchar(100) Penjelasan Soal
3 soal Varchar(100) Soal
4 Gambar_soal Varchar(20) Nama file gambar untuk soal
5 Gambar_jawaban Varchar(20) Nama file gambar jawaban
6 a Varchar(50) Pilihan jawaban pertama
7 b Varchar(50) Pilihan jawaban kedua
8 c Varchar(50) Pilihan jawaban ketiga
9 d Varchar(50) Pilihan jawaban keempat
10 e Varchar(50) Pilihan jawaban kelima
11 Jawaban Varchar(1) Kunci Jawaban
Tabel 3.6 Tabel Soal_ketelitian
No Field Tipe Data Penjelasan
1 id Int(11) Id soal
2 keterangan Varchar(100) Keterangan pengerjaan soal
3 soal Varchar(100) Soal
4 Jawaban Varchar(1) Kunci Jawaban
Tabel 3.7 Tabel Soal_kepribadian
No Field Tipe Data Penjelasan
1 id Int(11) Id soal
2 aspek Varchar(20) Aspek ujian
3 soal Varchar(100) Soal
4 Jawaban Varchar(1) Kunci Jawaban
50
Tabel 3.8 Tabel Soal_bakat
No Field Tipe Data Penjelasan
1 id Int(11) Id soal
2 aspek Varchar(20) Aspek ujian
3 soal Varchar(100) Soal
4 Jawaban Varchar(1) Kunci Jawaban
Tabel 3.9 Tabel Soal_minat
No Field Tipe Data Penjelasan
1 id Int(11) Id soal
2 aspek Varchar(20) Aspek ujian
3 soal Varchar(100) Soal
4 a Varchar(50) Pilihan jawaban pertama
5 b Varchar(50) Pilihan jawaban kedua
6 c Varchar(50) Pilihan jawaban ketiga
7 Jawaban Varchar(1) Kunci jawaban
Tabel 3.10 Tabel Tes
No Field Tipe Data Penjelasan
1 id Int(11) Id
2 Jenis_tes Varchar(50) Jenis tes
3 Aspek Varchar(20) Aspek ujian dari jenis tes
4 Id_user Varchar(20) User name
5 Id_soal Int(11) Id soal yang diambil
6 Hasil Varchar(1) Hasil tes
51
3.6 Perancangan User Interface (Antarmuka)
Dimensi antarmuka berhubungan dengan bagaimana bentuk dan tampilan dari sistem
aplikasi, terdiri dari komponen-komponen sebagaimana disajikan pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Dimensi desain antarmuka[17]
3.6.1 Rancangan halaman tampilan
Beberapa kriteria dalam menetapan rancangan halaman tampilan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
(1) memaksimalkan konten dalam satu halaman tampilan untuk menampung satu
atau beberapa bahasan tanpa terpotong,
(2) mempergunakan bantuan gambar atau grafik sebagai ilustrasi untuk
memperjelas dan lebih menarik, dan
(3) memisahkan halaman tempat assesment dimunculkan dari pertanyaan itu
sendiri agar atmosfir proses kognitif dari pembelajaran dapat tercipta.
3.6.2 Rancangan Konten
Rancangan konten berhubungan dengan tampilan, penempatan dan struktur konten
agar mudah diakses, ditelusuri dan dipahami hingga kedalaman yang diharapkan.
Subkonten dan subsubkonten berikutnya ditempatkan pada konten induknya masing-
masing menurut kategorinya sampai kedalaman yang ditentukan sesuai dengan
variasi konten yang ada menggunakan menu dan submenu.
Dengan struktur yang teratur penelusuran terhadap detail konten dapat dengan
mudah diketahui dan dilakukan. Struktur tersebut harus ditampilkan pada halaman
sebagai informasi dimana saat itu akses berada. Informasi tersebut ditampilkan
dengan menampilkan urutan struktur yang sedang diakses sebagaimana Gambar
3.15.
52
Menu Utama >> Menu >> Submenu >> Konten >> Subkonten
Gambar 3.15 Struktur Konten[13]
Menu dan sub menu menggunakan navigasi menu yang disediakan oleh platform
BREW. Sedangkan konten dan subkonten menggunakan struktur hyperlink yang
disediakan pada konten html.
3.6.3 Navigasi
Navigasi ini dirancang dengan memperhatikan beberapa hal yaitu kecenderungan
pengguna mengenai pemanfaatan Aplikasi PsikoTest@Hand, waktu dan biaya
pembangunan, kemampuan desainer serta profil audience dari sistem yang akan
dibangun. Navigasi yang baik mampu mengakomodasi kecenderungan kontrol
pengguna. Artinya navigasional dari fitur-fitur yang ada memungkinkan bagi
pengguna untuk mempergunakan elemen instruksional seperti yang mereka pilih.
Teknik navigasi dalam antarmuka yang diperlukan dalam sistem PsikoTest@Hand
dapat dijelaskan sebagai berikut:
53
(1) Menu Info Psikotes biasanya diletakkan pada bagian awal halaman untuk
memudahkan pengguna memilih menu.
(2) Berikan highlight pada bagian menu-menu yang akan diakses untuk
memudahkan assessee menjelajahi konten yang ada.
(3) Tombol-tombol pada perangkat telepon seluler untuk mengaktifkan fungsi
select (menuju bagian selanjutnya), back (kembali ke bagian sebelumnya) dan
exit (keluar dari aplikasi) digunakan untuk memudahkan pergerakan dan hal ini
merupakan fitur standar dari suatu program aplikasi.
Perancangan antarmuka aplikasi PsikoTest@Hand dibuat berdasarkan Use Case, dan
dibagi menjadi lima menu utama dengan masing-masing dapat di akses terpisah
meliputi:
(1) menu Info Psikotest,
(2) menu Petunjuk Penggunaan Aplikasi,
(3) menu Setting Nama,
(4) menu Test Personal Assessment, dan
(5) menu Lihat Hasil Test.
3.6.4 Desain User Interface
Dalam membangun aplikasi PsikoTest@Hand ini dirancang desain-desain yang
digunakan untuk tampilan pada perangkat seluler. Desain ini dirancang selain untuk
memudahkan pengguna juga dirancang untuk memperindah tampilan sehingga
menarik untuk digunakan.
(1) Logo Aplikasi
Logo PsikoTest@Hand didisain seperti gambar 3.16. Logo digambarkan dengan
sebuah papan ujian dengan lambang cek dan bintang yang melambangkan suatu
sistem ujian yang baru dengan sistem yang tepat. Disamping gambar terdapat
tulisan PsikoTest@Hand dengan warna merah yang melambangkan semangat
untuk berlatih mengikuti ujian psikotest.
54
Gambar 3.16 Logo PsikoTest@Hand
(2) Disain Splash Screen
Gambar 3.17 Disain Splash Screen Aplikasi PsikoTest@Hand
(3) Desain Menu
Gambar 3.18 Disain Menu Aplikasi PsikoTest@Hand
(4) Desain Setting Nama Pengguna
Gambar 3.19 Disain Setting Nama Pengguna Aplikasi PsikoTest@Hand
55
(5) Desain Simulasi Tes
Gambar 3.20 Disain Simulasi Tes Aplikasi PsikoTest@Hand
(6) Desain Info Hasil Tes
Gambar 3.21 Disain Info Hasil Tes Aplikasi PsikoTest@Hand
3.7 Populasi dan Sampel Dalam Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek (populasi) adalah seluruh individu dalam
masyarakat yang memerlukan pengukuran aspek psikologis. Karena populasi dalam
penelitian adalah populasi tak terhingga[7], maka teknik penentuan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik penentuan
sampel menggunakan Purposive Sampling yaitu pengujian atas sampel tidak
dilakukan pada seluruh populasi tapi difokuskan target tertentu. Teknik penentuan
sampel dengan cara ini berorientasi kepada pemilihan sampel di mana populasi dan
tujuan yang spesifik dari penelitian telah diketahui peneliti dari awal[14].
56
Dengan mempertimbangkan bahwa seluruh instrumen yang akan diujikan dalam
penelitian ini (baik menggunakan psikotes secara konvensional maupun
menggunakan aplikasi PsikoTest@Hand) memiliki tujuan yang spesifik, di mana
masing-masing instrumen pengukuran memiliki fokus dan target pengguna tertentu,
maka sampel tidak diambil dari seluruh populasi melainkan dibatasi dengan ukuran
(sample size) tertentu dari masing-masing kelompok dalam populasi yaitu (1)
Kelompok Karyawan Swasta (K1), (2) Kelompok Mahasiswa dan Calon Pegawai
Negeri Sipil (K2), serta (3) Kelompok Masyarakat Umum (K3). Ukuran sampel
yang akan diambil dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 30 orang untuk setiap
kelompok dalam seluruh populasi. Ukuran sampel seperti ini cukup representatif
untuk penelitian ini[14].
3.8 Variabel dan Parameter Penelitian
Variabel yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah metode psikotes
dengan menggunakan cara konvensional (M0) dan menggunakan aplikasi
PsikoTest@Hand pada perangkat telepon seluler (M1). Dari masing-masing variabel
yang diperbandingkan tersebut, parameter yang akan diukur dari para responden
(assessee) adalah sebagai berikut:
(1) Aspek kelayakan Metode Psikotes yang diterapkan. Parameter yang akan
diukur dalam aspek ini adalah hal-hal sebagai berikut:
a. Durasi waktu yang digunakan (dalam menit) untuk mengerjakan seluruh
soal dalam setiap pengujian psikotes yang dilakukan (1P1).
b. Nilai hasil akhir dari tes yang dilakukan (1P2).
c. Skala tingkat kesulitan membubuhkan jawaban dalam pelaksanaan tes
(1P3).
d. Skala tingkat kecepatan mendapatkan hasil akhir dari tes (1P4).
e. Skala tingkat penerimaan keseluruhan atas kelayakan penggunaan metode
psikotes (1P5).
57
(2) Aspek kepuasan atas penggunaan Metode Psikotes. Parameter yang akan
diukur dalam aspek ini adalah mencakup tingkat kepuasan assessee terhadap
pernyataan sebagai berikut:
a. Metode psikotes yang diterapkan mampu menjawab keterbatasan waktu
yang dipersyaratkan dalam psikotes (2P1).
b. Metode psikotes yang diterapkan dapat dilaksanakan kapan saja dan di
mana saja (2P2).
c. Metode psikotes yang diterapkan memiliki tampilan yang User Friendly
(2P3).
d. Metode psikotes yang diterapkan memiliki data dan informasi yang cukup
(2P4).
e. Secara keseluruhan, assesese puas menggunakan metode psikotes yang
diterapkan sehingga dapat direkomendasikan penerapannya (2P5).
3.9 Metode Pengumpulan Data
Hasil rancangan sistem aplikasi yang telah dikembangkan (aplikasi
PsikoTest@Hand) diujikan kepada pengguna (assessee). Hasil pengujian (data)
dikumpulkan dengan menggunakan teknik atau instrumen sebagai berikut:
(1) Kuisioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk diajukan kepada
responden. Kuisioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara
tertulis dari responden (pengguna aplikasi) berkaitan dengan tujuan penelitian.
(2) Observasi adalah teknik yang digunakan sebagai pelengkap untuk mengetahui
kondisi dan situasi yang ada di lapangan pada pengguna aplikasi.
(3) Interview adalah suatu proses memperoleh informasi untuk tujuan penelitian
dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan
reponden maupun pihak yang terkait antara lain para pakar ahli di bidang
psokologi atau praktisi psikologi. Teknik ini digunakan untuk mencari data
yang belum terjawab dalam angket atau jawaban yang masih diragukan.
58
Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan
kegiatan sebagai berikut:
(1) Untuk melihat tingkat validitas dan tingkat keabsahan (reabilitas) dari kuisioner
yang akan disampaikan pada responden (assessee) maka ditetapkan pengujian
pendahuluan[2]. Pelaksanaan pengujian pendahuluan mengikuti tahapan
penelitian sesungguhnya namun menggunakan responden yang lebih kecil yaitu
hanya lima orang dan diulang sebanyak dua kali. Data yang didapat
selanjutnya diuji validitas dan reabilitas. Hasil analisis data pendahaluan
digunakan sebanyak dasar untuk penyempurnaan dan perbaikan kuisioner
sehingga layak digunakan sebagai sarana pengumpulan data pada penelitian
sesungguhnya yang menggunakan sampel sebanyak 30 responden (assessee).
(2) Kepada 30 orang responden (assessee) dari masing-masing kelompok
pengguna yaitu Karyawan Swasta (K1), Mahasiswa dan Calon Pegawai Negeri
Sipil (K2), serta Masyarakat Umum (K3), diujikan psikotes menggunakan dua
metode pengujian yaitu menggunakan cara konvensional (M0) dan
menggunakan aplikasi PsikoTest@Hand pada perangkat telepon seluler (M1).
(3) Setelah melakukan pengujian psikotes, masing-masing responden (assessee)
diminta untuk mengisi kuisioner pengukuran.
Data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji “t” Student untuk
mendapatkan kesimpulan ada tidaknya perbedaan respon pengguna terhadap
dua metode psikotes yang diterapkan.
3.10 Teknik Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini, kuisioner yang akan dibagikan pada responden disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (aspek kelayakan) dan kalimat pertanyaan (aspek
kepuasan). Responden (assessee) diminta memberikan tanggapannya dengan
memilih salah satu pilihan jawaban. Jawaban dari responden yang bersifat kualitatif
dikuantitatifkan dan diukur dengan mengunakan Skala Likert. Penentuan skor pada
masing-masing item pertanyaan/pernyataan terhadap masalah yang diteliti diukur
dengan Skala Likert, yaitu skala yang berhubungan dengan pernyataan sikap
seseorang terhadap sesuatu.
59
Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala lima point, yaitu mulai
dari skala (1) sampai dengan skala (5). Skala (1) merupakan skala yang tidak
diharapkan muncul sedangkan skala (5) merupakan skala yang diharapkan muncul.
Penggunaa skala ini diterapkan untuk parameter 1P3, 1P4, 1P5 untuk aspek kelayakan
dan parameter 2P1, 2P2, 2P3, 2P4, dan 2P5 untuk aspek kepuasan. Khusus untuk
parameter 1P2 dan 1P2 dari aspek kelayakan tidak menggunakan Skala Likert karena
merupakan data kuantitatif.
3.11 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.11.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen pengukuran.
Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang semestinya diukur atau
mampu diukur apa yang ingin dicari secara tepat. Valid tidaknya suatu instrumen
dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya pada
taraf signifikan 5%, item-item yang tidak berkolerasi secara signifikan dinyatakan
gugur. Dalam kaitannya dengan besarnya angka korelasi ini, koefisien validitas yang
tidak begitu tinggi yaitu berada di sekitar 0,50 sudah dapat diterima dan dianggap
memuaskan. Namun, apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,30 maka dianggap
tidak memuaskan. Jadi dapat disimpulkan bahwa item dari suatu variabel dikatakan
valid jika mempunyai koefisien 0,30 [2].
Koefisien korelasi di antara skor-skor skala ini dapat dihitung dengan formula
korelasi product-moment [2], yaitu :
ΣXY – (ΣX) (ΣY) / n rxy = ... (3.1) √[ΣX2 – (ΣX)2 / n] [ΣY2 – (ΣY)2 / n]
X dan Y = Skor masing-masing skala n = Banyaknya subyek
Dalam penelitian ini analisis data secara statistika untuk pengujian validitas akan
dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows.
60
3.11.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengetahui apakah alat ukur reliabel atau
tidak, diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach. Sebuah instrumen dianggap
telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien realibilias
yang terukur adalah lebih besar atau sama dengan 0,60 [2].
Rumusan koefisien alpha[2] adalah:
S12 + S2
2 α = 2 [1 – ] ...(3.2) Sx
2 S1
2 dan S22 = Varians skor belahan 1 dan skor belahan 2
Sx2 = Varian skor skala
Dalam penelitian ini analisis data secara statistika untuk pengujian reliabilitas akan
dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows.
3.12 Analisis Data
Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini akan menggunakan Tes “t”
(Student t). Tes “t” merupakan uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua variabel yang diperbandingkan.
Tes “t” dapat dilakukan untuk sampel-sampel yang saling berkorelasi dan untuk
sampel-sampel yang tidak saling berkorelasi[4].
Dalam penelitian ini, sampel-sampel yang akan dianalisis merupakan sampel-sampel
yang saling berkorelasi karena diambil dari subjek yang sama dan karakteriktik yang
sama. Tes “t” untuk sampel-sampel yang berkorelasi dengan ukuran sampel ≥ 30
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut[4] :
61
Mx – My
to =
SDx 2 +
SDy 2=
SDx 2X
SDy 2 ...(3.3)
√ N – 1 √ N – 1 √ N – 1 √ N – 1
Mx – My = Variabel yang diperbandingkan SDx = Standar Defiasi untuk Mx SDy = Standar Defiasi untuk My N = jumlah sampel
Cara memberikan interpretasi terhadap to adalah dengan merumuskan hipotesis
alternatif (Ha) yang menyatakan ada perbedaan dan hipotesis nol (Ho) menyatakan
tidak ada perbedaan. Setelah itu mencari derajat kebebasan (degree of freedom = df),
lalu dengan df tersebut berkonsultasi pada tabel nilai “t” hasilnya disebut t tabel (tt).
Selanjutnya bandingkan to dengan tt dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) Bila to sama dengan atau lebih besar dari tt maka Ho ditolak, yang berarti ada
perbedaan yang signifikan.
(2) Bila to lebih kecil dari tt maka Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan
yang signifikan.
Dalam penelitian ini analisis data secara statistika untuk pengujian dengan “t”
student test akan dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows.