bab iii peran angkatan laut mandala dan angkatan … · peran angkatan laut mandala dan angkatan...

102
62 BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan Pasukan dan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) Suatu bangsa jika ingin menyerang bangsa lain yang letaknya diseberang perairan atau lautan maka serangan dilakukan dengan menggunakan perahu yang didayung oleh manusia. Cara tersebut kemudian berkembang dari perahu kecil menjadi kapal besar yang didayung manusia dengan jumlah banyak, kapasitas bertambah kemampuan bergerak kapal pun bertambah dengan ditemukannya layar untuk menggerakan kapal. Fungsi kapal pun dari mendaratkan pasukan kedaerah musuh berkembang untuk dapat menghancurkan kapal musuh diperairan. Maka muncul doktrin kekuatan laut (maritime of sea power) bagi pihak-pihak yang ingin menguasai lautan. 1 Pihak yang menggunakan doktrin tersebut salah satunya adalah Inggris dengan slogan Britannia Rules the Waves (Inggris menguasai lautan). Perkembangan kapal perang terus meningkat, memasuki pertengahan abad-17 lahir istilah fregat bagi kapal perang dengan ukuran lebih kecil dari destroyer untuk tujuan pergerakan yang lincah. Munculnya revolusi industri pada abad-19 turut mempengaruhi perkembangan kapal, ditemukannya mesin uap membuat lahir istilah destroyer bagi kapal perusak yang mulai menggunakan 1 Sayidiman Suryohadiprojo., Pengantar Ilmu Perang. (Jakarta: Pustaka Intermasa, 2008), hlm. 31.

Upload: others

Post on 05-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

62

BAB IIIPERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN

UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITERPEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963

A. Kekuatan Pasukan dan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista)

Suatu bangsa jika ingin menyerang bangsa lain yang letaknya diseberang

perairan atau lautan maka serangan dilakukan dengan menggunakan perahu yang

didayung oleh manusia. Cara tersebut kemudian berkembang dari perahu kecil

menjadi kapal besar yang didayung manusia dengan jumlah banyak, kapasitas

bertambah kemampuan bergerak kapal pun bertambah dengan ditemukannya layar

untuk menggerakan kapal. Fungsi kapal pun dari mendaratkan pasukan kedaerah

musuh berkembang untuk dapat menghancurkan kapal musuh diperairan. Maka

muncul doktrin kekuatan laut (maritime of sea power) bagi pihak-pihak yang

ingin menguasai lautan.1 Pihak yang menggunakan doktrin tersebut salah satunya

adalah Inggris dengan slogan Britannia Rules the Waves (Inggris menguasai

lautan). Perkembangan kapal perang terus meningkat, memasuki pertengahan

abad-17 lahir istilah fregat bagi kapal perang dengan ukuran lebih kecil dari

destroyer untuk tujuan pergerakan yang lincah. Munculnya revolusi industri pada

abad-19 turut mempengaruhi perkembangan kapal, ditemukannya mesin uap

membuat lahir istilah destroyer bagi kapal perusak yang mulai menggunakan

1 Sayidiman Suryohadiprojo., Pengantar Ilmu Perang. (Jakarta: PustakaIntermasa, 2008), hlm. 31.

Page 2: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

63

torpedo sejak pertama kali dibuat pada tahun 1866 dan didesain bergerak lincah

dan cepat untuk menyerang kapal-kapal musuh yang besar.2

Wright bersaudara yang pertama kali menemukan pesawat terbang seiring

berjalannya waktu juga turut mengalami perkembangan, dimulai sebagai kegiatan

sipil dan lomba balap udara, kapal terbang mulai digunakan khusus untuk

bertempur pada masa Perang Dunia I. Doktrin udara lahir dengan istilah command

dell’ aria (penguasaan udara) yang dicetuskan oleh Giulio Douhet (Italia), Billy

Mitchell (AS) dan Alexander de Seversky (Prancis). Pesawat terbang juga

mengalami perkembangan dari jenis sayap ganda (biplane) kemudian sayap susun

tiga (triplane) hingga sayap tunggal (monoplane), tidak cukup sampai disitu,

penggunaan mesin dimulai dengan bantuan propeller (baling-baling) hingga

digunakan mesin dengan kecepatan subsonic sampai supersonic (melebihi

kecepatan suara).3

Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) adalah semua peralatan militer

yang berhubungan dengan teknologi persenjataan, baik yang digunakan secara

individu maupun kelompok. Penggunaan alat-alat tersebut bertujuan

mempermudahkan laju pasukan dalam suatu perang, melalui laut pasukan darat

dapat diangkut untuk diseberangkan guna memasuki suatu wilayah yang dikuasai

musuh, hal yang sama juga digunakan dalam unsur udara, menggunakan pesawat

terbang pasukan diangkut guna diterjunkan kedalam suatu wilayah territorial

2 Majalah Angkasa Edisi Koleksi, No. XXII Warships: Jelajah KapalPerang Dunia. (Jakarta: PT. Gramedia), hlm. 8 dan 13.

3 Majalah Angkasa Edisi Koleksi. Pesawat Tempur Sepanjang Masa.(Jakarta: PT. Gramedia), hlm. 3 dan 42.

Page 3: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

64

musuh hingga jauh ketitik-titik strategis musuh. Strategi udara ini sesuai dengan

rumusan Giulio Douhet, seorang perwira Italia yang menyebutkan bahwa

serangan pesawat udara tidak hanya harus tertuju terhadap pasukan musuh di front

pertempuran, melainkan justru harus ditujukan terhadap daerah belakang musuh

untuk melumpuhkan pusat produksinya, baik industri maupun pertanian agar

pasukan musuh di front tidak mendapat perbekalan yang cukup.4 Penggunaan

kedua alat transport ini sangat vital dan saling mempengaruhi guna mencapai

tujuan suatu perang. Hal tersebut juga dilakukan oleh Indonesia ketika

bersengketa dengan Belanda mengenai masalah Irian Barat. Keberadaan wilayah

Irian Barat yang terpisahkan oleh lautan membuat dua matra yaitu Angkatan Laut

dan Angkatan Udara menjadi bagian vital dalam keberhasilan operasi.

Presiden Soekarno segera melakukan langkah-langkah guna melaksanakan

kampanye Trikora yang bertujuan membebaskan Irian Barat dari Belanda. Melalui

musyawarah Dewan Pertahanan Nasional pada tanggal 31 Desember 1961 di

Bogor, dicetuskanlah rumusan pembentukan Komando Pelaksana Utama

Pembebasan Irian Barat. Realisasi dari perumusan tersebut pada tanggal 2 Januari

tahun 1962 dibentuklah Komando Mandala. Komando Mandala merupakan

sebuah Komando Gabungan (Unified Command), yang terdiri Angkatan Darat,

Angkatan Udara dan Angkatan Laut dengan dipimpin masing-masing oleh

seorang panglima. Panglima Angkatan Mandala secara operasional berada

dibawah kendali Panglima Mandala namun secara pembinaan, administratif,

logistik dan personel tetap berada dibawah Menteri/Panglima angkatan masing-

4 Sayidiman Suryohadiprojo., op.cit., hlm. 77.

Page 4: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

65

masing. Istilah “Mandala”5 ialah suatu bagian wilayah gelanggang perang atau

medan perang (theater) yang didalamnya meliputi bagian-bagian daratan, lautan

dan udara yang diperlukan untuk operasi-operasi militer. Oleh karena itu, matra-

matra yang tergabung dalam Komando Mandala diberi nama Angkatan Darat

Mandala (ADLA), Angkatan Udara Mandala (AULA) dan Angkatan Laut

Mandala (ALLA).

1. Kekuatan Pasukan Pendarat (Pasrat-45) dan Komando Pasukan Katak(Kopaska) Angkatan Laut Mandala

Pasukan KKO AL (Korps Komando Angkatan Laut) adalah pasukan yang

menjadi bagian integral dari Angkatan Laut. Pasukan ini adalah pasukan marinir

Angkatan Laut Republik Indonesia yang diperbantukan kedalam Angkatan Laut

Mandala. KKO yang mendapat tugas khusus yaitu menjalankan operasi

pembebasan Irian Barat dari matra laut maka oleh Panglima KKO AL dibentuk

Paskomartu (Pasukan Komando Armada Tugas). Pasukan Poskomartu terdiri dari

unsur kesatuan-kesatuan Korps Komando Angkatan Laut yang selanjutnya

dijadikan Pasukan Pendarat (Pasrat).

Pasukan Pendarat-45 (Pasrat-45) berkekuatan satu Brigade yang

sebelumnya merupakan pengembangan Pasukan Komando Armada Tugas I

(Paskomartu) yang dibentuk pada tanggal 5 Februari 1962 karena tidak semua

5 Istilah tersebut diusulkan oleh sejarawan Prof. Muhammad Yamin yangmengatakan istilah tersebut sudah digunakan oleh Majapahit yang menunjukansuatu daerah perang. Majalah Angkasa Edisi Koleksi, Kisah Heroik PertempuranLaut Trikora. (Jakarta: PT.Gramedia. 2011), hlm. 39.

Page 5: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

66

unsur Paskomartu melakukan pendaratan. Komandan Pasrat-45 ialah Kolonel

KKO Soewadji dan wakilnya Letkol KKO Imam Soetomo. Pasukan ini terdiri dari

3 batalyon dengan jumlah kekuatan kurang lebih 6.700 personel dari Angkatan

Laut, karena capaian kekuatan pasukan hanya 75% maka diambil dari Angkatan

Darat sebanyak 1 batalyon (kurang lebih 1.400 personel) dari Yonif-509

Brawijaya untuk melengkapinya.6

Angkatan Laut selain membentuk Pasukan Pendarat-45 juga membentuk

pasukan khusus untuk operasi Irian Barat yaitu Komando Pasukan Katak

(Kopaska). Presiden Soekarno setelah mengumumkan Trikora meminta

Menpangal (Menteri Panglima Angkatan Laut) Laksamana Muda R.E Martadinata

untuk membentuk Komando Pasukan Katak. Alasan pembentukan Kopaska

karena kebutuhan atas pasukan khusus yang mampu dikirim dan disusupkan untuk

menyiapkan pantai bagi pendaratan amfibi ke wilayah Irian Barat. Komando

Pasukan Katak secara resmi dibentuk pada tanggal 31 Maret 1962 dengan Surat

Keputusan Men/Kasal.5401.13. Letkol Laut O.P Koesno ditunjuk sebagai

pelaksana dan komandan pertama Kopaska, saat itu Letkol Koesno juga

merupakan eks komandan kapal selam Kelas Whiskey RI-Nanggala (S-02).

Mengenai Kepala Staf Kopaska ditunjuk Mayor Laut Urip Santoso.7

6 Bagian Sejarah KKO., Seperempat Abad Korps Komando AngkatanLaut, (1970), hlm. 131. Keterangan jumlah personel lihat Julius Pour., LaksamanaSudomo Mengatasi Gelombang Kehidupan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1997), hlm.133.

7 Tim Kopaska., Spesialis Pertempuran Laut Khusus: 50 Tahun EmasSatuan Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut, (Jakarta: PT. Gramedia,2012), hlm. 46.

Page 6: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

67

Ketika Kopaska resmi dibentuk tercatat hanya ada empat orang yang

menyandang kualifikasi penyelam tempur. Maka dilakukan perekrutan dari

personel-personel ALRI, tercatat hanya 150 orang yang terkumpul dan hanya 15

orang yang lolos dari pelatihan standar UDT selama 1.800 jam dan kurun waktu 4

bulan. Sebagian personel selanjutnya dikirim ke Rusia pada tahun 1962 untuk

mendapatkan pendidikan selam dan demolisi. Kurangnya personel yang

memenuhi kualifikasi dan semakin dekatnya dengan pelaksanaan operasi semakin

dekat maka dibuat crash program. Crash program dilakukan dengan merekrut

dari RPKAD untuk dilatih Kopaska, hal itu karena secara teknis RPKAD sudah

mempunyai klasifikasi komando. Selain dari RPKAD ada upaya mendatangkan

dari Kipam (Kompi Intai Para Amfibi) KKO, namun hal itu batal karena pihak

KKO telah dipersiapkan dalam operasi tersendiri. Maka komposisi kekuatan

Kopaska saat itu 40% anggota ALRI sedang 60% dari personel RPKAD. Pasukan

Katak dalam Operasi Jayawijaya mempunyai misi-misi utama yaitu menculikan

Panglima Pasukan Belanda, Laksamana Reeser serta menghancurkan lambung

kapal induk Belanda Karel Doorman dengan torpedo berjiwa.8

8 Ibid., hlm. 61.

Page 7: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

68

Gambar. 9Pasukan Katak dalam persiapan latihan operasi amfibi dengan Heli angkut

MI-4 milik ALRI untuk menjangkau daerah operasi yang sulit.Sumber: Buku 50 Tahun Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus.

2. Alat Utama Sistem Pertahanan Angkatan Laut Mandala

Kekuatan maritim erat kaitannya dengan unsur matra yang berperan

didalamnya yaitu angkatan laut. Kemampuan mempertahankan wilayah laut

menjadi tugas wajib dari matra ini, dua kemampuan dasar yang secara tradisional

harus dimiliki oleh kekuatan maritim yaitu pengendalian laut dan proyeksi

kekuatan. Pengendalian laut, artinya mampu mengendalikan di atas permukaan

air, dibawah air, dan udara di atasnya serta kemampuan memproyeksikan

kekuatan maritim dari laut langsung ke daratan yang dikuasai musuh.9

Angkatan Laut Republik Indonesia dalam usahanya untuk memperoleh

kemampuan mengendalikan laut baik diatas permukaan dan dibawah permukaan

9 Mabes TNI AL., Doktrin TNI AL Eka Sasana Jaya. (2001)., hlm. 68-70.

Page 8: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

69

serta kemampuan mengangkut pasukan, kemudian melakukan upaya pembelian

alutsista kepada Negara-negara seperti Swedia, Belgia, Jerman Barat, Yugoslavia

dan Uni Soviet. Usaha tersebut dilakukan masa Kabinet Ali Sastroamihoyo

dengan melakukan kontak-kontak kepada negara-negara Timur Tengah dan

Negara Polandia, Cekoslowakia serta Yugoslavia untuk membeli kapal-kapal

perang dan pesawat udara dengan nilai sebesar US $ 60 juta.10 Jenderal A.H

Nasution juga mendapat misi pergi ke Moskow untuk melakuakn kontak

pembelian kapal selam, kapal cepat torpedo dan pesawat-pesawat angkatan udara.

Pembelian ini dilakukan setelah Belanda tetap bersikap menolak menyerahkan

Irian Barat dan memperkuat kekuatan militernya di Irian Barat. Alutsista yang

dimilik Angkatan Laut Mandala yang antara lain Kendaraan Tempur Air

Pitam/BRDM, Kendaraan Tempur BTR 152 P, Kendaraan Tempur Pansam BTR

50 P, Tank Amfibi PT-76, Tank Lapis Baja KAPA K.61, Kapal Penjelajah Ringan

(Light Cruisser Battleship) RI Irian-201, Pesawat Anti Kapal Selam Fairey

Gannet dan Kapal Selam Kelas Whisky.

1) Kendaraan Tempur Amfibi Pitam/BRDM

Kendaraan tempur ini didatangkan dari Uni Soviet dalam kampanye

Trikora untuk memperkuat angkatan laut. Ranpur yang dilengkapi senjata SG.43

ini berkekuatan 90 PK dan mampu melaju di air dengan kecepatan 8-9 km/jam

serta didaratan 75-80 km/jam. Selain itu mampu melakukan manuver menanjak

dengan ketinggian 300 dan kemiringan 250 serta dapat melintasi parit sedalam 1,1

10 A.H. Nasution., Memenuhi Panggilan Tugas, Jilid V: Kenangan MasaOrde Lama. (Jakarta: PT. Saksama. 1985), hlm. 51.

Page 9: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

70

meter. Daya angkut ranpur ini adalah 8 orang (3 personel dan 5 orang awak

kendaraan) dengan kemampuan membawa beban 5.630 kg.

2) Kendaraan Tempur Amfibi BTR 152 P

Kendaraan tempur buatan Uni Soviet ini merupakan kendaraan angkut

pasukan didarat khusus untuk mobilisasi pasukan marinir yang sudah menguasai

daratan. Kemampuan ranpur ini adalah mampu melaju didarat 80 km/jam dan

melewati tanjakan 300 serta kemiringan sebesar 250. Dilengkapi senapan mesin

caliber 12,7 mm ranpur ini dapat mengangkut 1 regu personel dengan kekuatan

mesin 90 PK.

3) Kendaraan Tempur Amfibi Pansam BTR 50 P

Kendaraan tempur angkut pasukan marinir buatan Uni Soviet memiliki

kemampuan melaju di dalam air laut dengan kecepatan 14,2 m/jam serta dapat

melakukan gerak mundur pada kecepatan 5 km/jam guna menghindari tabarakan

dengan ranpur lain. Selain itu dalam kondisi datar dapat melaju dengan kecepatan

44 km/jam dan di medan yang berlumpur dapat melaju 25 km/jam. Diperkuat

dengan mesin diesel 4 tak 6 silinder yang menghasilkan kekuatan 240 PK ranpur

ini mampu mengangkut 20 orang (2 regu).

4) Tank Amfibi PT-76

Tank buatan Uni Soviet ini berfungsi sebagai kendaraan intai dan

pendukung dari pasukan pejalan kaki. Tank ini dilengkapi dengan senapan mesin

D-56T kaliber 76 mm dan SGMT kaliber 7.62 mm. Tank amfibi ini mampu

melaju di dalam air dengan kecepatan 10 km/jam dan didaratan 44 km/jam.

Page 10: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

71

5) Tank Amfibi Lapis Baja KAPA K.61

Ranpur buatan Uni Soviet ini dalam sebuah operasi amfibi baru diterjunkan

setelah daerah pantai berhasil dikuasai. Kemampuan melaju dengan keepatan

didalam air 10 km/jam dan di tanah berlumpur 17 km/jam serta dataran 36

km/jam. Kapasitas ruang yang luas membuat ranpur ini mampu membawa mortar

kaliber besar serta 40 personel dengan beban sebesar 12,5 ton.

6) Kapal Penjelajah Ringan (Light Cruisser Battleship ) RI Irian-201

Belanda dalam konflik sengketa Irian Barat mendatangkan kapal induknya

yaitu Hr. Ms Karel Doorman. Kehadiran kapal induk tersebut membuat Indonesia

perlu mendatangkan kapal yang mampu menandingi kehadiran kapal induk

Belanda tersebut. Kesepakatan jual beli senjata dengan Uni Soviet membuat

Indonesia berhasil mendatangkan sebuah kapal perang terbesar tipe penjelajah

ringan (light cruiser). Kapal tersebut didatangkan ke Indonesia dan merupakan

satu-satunya kapal yang belum pernah ada yang memiliki di bumi belahan selatan

selain Indonesia. Hal itu karena Uni Soviet tidak mudah sembarangan melepaskan

kekuatan tempurnya kepada negara lain kecuali sahabat-sahabatnya. Kapal yang

diberi nama RI-Irian sebelumnya bernama Ordzonikidze, sebuah kapal yang

masuk dalam armada laut Baltik dan mulai dinas aktif pada 30 Juni 1952.

Page 11: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

72

Gambar. 10Kapal RI-Irian dibeli Indonesia dari Uni Soviet guna mengimbangi Kapal

Induk Belanda, Hr. Ms Karel Doorman.Sumber: Dispen AL.

RI-Irian buatan Uni Soviet ini merupakan kapal kelas Sverdlov dan dibuat

sebanyak 14 buah. Kapal Ordzonikidze merupakan pengembangan dari kapal

penjelajah ringan kelas Chapayev yang ukurannya diperbesar dan disempurnakan.

Sistem persenjataan masih sama namun kapasitas tanki bahan bakar diperbesar

sehingga jarak tempuh semakin jauh. RI-Irian untuk pertahanan bawah air masih

dilengkapi 10 tabung torpedo kaliber 533 mm. Total bobot kapal 16.640 ton

(muatan penuh) dengan jumlah anak buah kapal mencapai 1.250 orang dan

komandan pertamanya Kolonel Frits Suak. RI-Irian dibeli Indonesia setelah

digunakan Uni Soviet bertugas selama 10 tahun, tepatnya 24 Januari 1963 resmi

bertugas di Indonesia dengan nama RI-Irian. Nomor lambung 201, dua angka

depan menunjukan bahwa semakin kecil angkanya bobot dan ukuran kapal

Page 12: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

73

semakin besar. Kapal tersebut dalam sejarah TNI-AL baru pertama kali

menggunakan kapal sekelas ini dan belum ada penggantinya sampai sekarang.

Tabel. 2Spesifikasi Kapal Penjelajah Ringan (Light Cruiser) RI-Irian

No Spesifikasi Keterangan1. Karir Pembuat Obedineniye “Admiralteyskiye Verfi”

Leningradskoye.Mulai dibuat 19 Oktober 1949Diluncurkan 17 September 1950 dan bertugas di AL Uni

Sovyet pada 30 Juni 1952Dibeli 1962 dari Uni Soviet

Ditugaskan 24 Januari 1963Nama

sebelumnyaOrdzhonikidze (Орджоникидзе) (Object 055)

2. Karakteristikumum

Berat 13.600 T standar, 16.640 T beban penuh

Panjang 210 m keseluruhan, 205 m garis airLebar 22 mDraft 6,9 m

Tenagapenggerak

2 shaft geared steam turbine, 6 boiler, 110.000HP

Kecepatan 32,5 knotAwak Kapal 1.250 orang

3. Persenjataan 10 Tabung Torpedo anti-kapal selam kaliber 533 mm12 Buah Kanon tipe 57 cal B-38 Kaliber 15.2 cm (6 depan, 6

Belakang)12 Buah Kanon ganda tipe 56 cal Model 1934 6 (twin) SM-5-1

mounts Kaliber 10 cm32 Buah Kanon multi fungsi kaliber 3,7 cm

4 Buah triple gun Mk5-bis turrets kaliber 20 mm (untuk keperluananti-Serangan udara)

Perisai: Belt = 100 mmConning tower = 150 mm

Dek = 50 mmTuret = 75 mm

Sumber: Majalah Angkasa Edisi Koleksi., No. 82, Kisah Heroik

Pertempuran Laut Trikora.

Page 13: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

74

7) Pesawat Anti Kapal Selam Fairey Gannet

Pesawat Fairey Gannet dikembangkan setelah berakhirnya Perang Dunia

II oleh Fairey Aviation Company untuk kepentingan AL Inggris. Pesawat ini

memiliki keunikan pada baling-balingnya yang dibuat double atau disebut dengan

contra rotating propellers. Sistem tersebut kedua baling-baling bergerak saling

berlawanan arahnya, maka digunakan dua mesin Amstrong Siddeley Mamba yang

digabungkan menjadi satu dalam gearbox (kemudian dikenal dengan mesin

Double Mamba).

Gambar. 11

Pesawat Gannet AURI sedang formasi terbang patroli di atas Laut dalamOperasi Pembebasan Irian Barat.

Sumber: Angkasa Edisi Koleksi, Kisah Heroik Pertempuran Laut Trikora.

Prototype pesawat dibuat sebanyak 3 buah, prototype pertama terbang

pada tanggal 19 September 1949 dengan kode VR-546. Program kedua

dilanjutkan uji coba pendaratan di landasan kapal induk dengan pilot ujinya

Mayor G. Callingham pada tanggal 19 Juni 1950 dengan menggunakan Kapal

Page 14: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

75

Induk HMS Illustrious. Prototype kedua dengan kode VR577 terbang pada

tanggal 6 Juli 1950 dan yang ketiga terbang pada bulan Mei 1951 dengan kode

WE488. Pesawat Fairey Gannet adalah pesawat pertama yang bisa mendarat di

kapal induk dengan menggunakan mesin turbo prop. Pesawat Gannet dirancang

dioperasikan melalui kapal induk, untuk kebutuhan tersebut pesawat didesain

mampu dilipat sayapnya guna penghematan ruang. Pesawat Gannet juga

dilengkapi tailhook (pengait) guna menahan laju pesawat saat pendaratan.

Pesawat Gannet mempunyai tiga operator pesawat, yaitu pilot dengan

posisi paling depan guna mendapat pandangan luas, navigator dengan posisi

ditengah dan observer dengan posisi paling belakang. Pesawat ini terlihat tambun

pada bagian bawah, hal itu karena bagian bawah digunakan untuk menyimpang

torpedo, bom dan roket. Pesawat yang diproduksi di tiga pabrikan milik Fairey

yaitu Hayes, Middlesex dan Manchester sempat dibuat sebanyak 44 buah.

Pesawat Gannet ini hanya digunakan empat negara saja, yaitu Inggris, Jerman,

Australia dan Indonesia. Sedikitnya pengguna pesawat yang mempunyai misi

spesifik anti kapal selam ini karena banyak negara yang luas lautnya hanya

terbatas maka tidak begitu berminat membeli pesawat tersebut. Angkatan Laut

Republik Indonesia membeli Pesawat Gannet dengan rincian 12 pesawat baru dan

6 pesawat reconditiones. Pembayaran dilakukan dengan cara cash dan kredit,

untuk 6 pesawat reconditioned dibayar cash lengkap dengan suku cadangnya

sedang sisasnya 12 pesawat baru dengan credit dalam 3 tahun atau lebih.11

11 Arsip Nota Kepala Staf Angkatan Laut kepada Letnan (P) R.E.B.O.T.Tjokrodiredjo, No.240/Rah/KSAL/58, tanggal 31 Mei 1958. Perihal: Petunjuk-petunjuk untuk persiapak draft contract dengan Fairey’s Aviation Ltd.

Page 15: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

76

Tabel. 3Spesifikasi Pesawat Fairey Gannet

No Spesifikasi Keterangan1. Pembuat Fairey Aviation Company, Inggris2. Mulai Dibuat 19 September 19493. Krew 3 Orang terdiri Pilot, Navigator, Observe4. Panjang 13 m5. Panjang Sayap 16.56 m6. Tinggi 4.19 m7. Berat Kosong 6.835 kg8. Mesin Amstrong Siddeley Mamba Double

Mamba ASMD 19. Propeller 2 Kotra Rotasi dan 4 baling-baling10. Kecepatan Maksimum 500 km/jam11. Ketinggian Maksimum 7.600 m12. Persenjataan Bom, Torpedo, Bom Laut dan Roket.13. Negara Pengguna Inggris, Jerman, Australia dan Indonesia

Sumber: Majalah Angkasa Edisi Koleksi., No. 82, Kisah Heroik

Pertempuran Laut Trikora.

8) Kapal Selam Kelas Whisky RI-Pasopati

Gambar. 12Kapal Selam Kelas Whisky sedang dalam operasi pembebasan Irian Barat.

Sumber: Dispen AL.

Page 16: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

77

Angkatan Laut Republik Indonesia saat itu adalah satu-satunya negara di

belahan dunia selatan yang memiliki 12 kapal selam kelas Whisky. Whisky class

merupakan kapal selama diesel yang amat ditakuti Belanda karena saat itu tidak

memiliki kapal selam dengan spesifikasi yang sama untuk menandingi Whisky

class. ALRI saat itu juga sudah memiliki jenis torpedo yang terbilang canggih

pada masanya. Jenis torpedo tersebut adalah SAET (Samonavodiashaiasia

Akustisticheskaia Elektricheskaia Torpeda)-50, sebuah torpedo jenis homing

akustik yang ditenagai dengan teknologi elektrik. Kecanggihan SAET-50 yakni

saat diluncurkan dapat langsung mencari sasaran sendiri (fire and forget)

berdasarkan suara baling-baling atau material magnetik yang dipancarkan oleh

badan kapal target. Hal yang menakutkan bagi armada kapal perang Belanda, hulu

ledaknya mencapai berat 375 Kg, dan teknologi homing akustik pasif torpedo ini

dapat mengendus sasaran mulai dari jarak 600-800 meter.

Whisky class mulai diproduksi tahun 1952 di Vladi Rusia dan mulai masuk

jajaran Satuan Selam Maritim (Satselarmatim) ALRI tanggal 29 Januari 1962

dengan tugas pokok menghancurkan garis lintas musuh (anti shipping),

mengadakan pengintaian dan melakukan “silent raids”. Salah satu kapal selam

Whisky class yang dimiliki Indonesia adalah RI Pasopati (yang kemudian

dijadikan monumen kapal selam di Kota Surabaya sejak tahun 1998).

Page 17: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

78

Tabel. 4Spesifikasi Kapal Selam Whisky class RI-Pasopati

No Spesifikasi Keterangan1. Panjang 76,6 meter2. Lebar 6, 3 meter3. Kecepatan 18,3 knots di atas air

13,5 knots di bawah air4. Berat penuh 1.300 ton5. Berat kosong 1.050 ton6. Jarak jelajah 8.500 mil laut8. Bahan bakar Solar9. Batere 224 buah10. Persenjataan Torpedo steam 12 buah11. Panjang torpedo 7 meter12. Peluncur torpedo 6 buah13. Awak kapal 63 orang beserta perwira

Sumber: Majalah Angkasa Edisi Koleksi., No. 82, Kisah HeroikPertempuran Laut Trikora.

Alutsista dari Angkatan Laut Republik Indonesia tersebut kemudian

ditempatkan di Armada Tugas I yang menjadi komponen utama Angkatan Laut

Mandala (ALLA). Armada Tugas I memiliki 4 kesatuan tempur. Tercatat jumlah

keseluruhan kekuatan Armada Tugas I adalah 58 Kapal Perang (termasuk kapal

perang kelas destroyer dan fregat serta kapal selam), 22 Kapal Niaga yang

dimiliterisasi, 8 Pesawat Angkatan Laut (Gannet), 3 Batalyon Pasrat-45 sebanyak

6.700 marinir serta 1 Batalyon dari AD yang dikonversi ke Pasrat sebanyak 1.400

personel.12 Total keseluruhan kapal adalah 80 kapal, 8 pesawat dan 8.100 personel

pasukan pendarat. Cadangan strategis dari Angkatan Laut Mandala adalah 6 kapal

selam dan 12 kapal logistik dan tanker. Penempatan alutsista disesuaikan dengan

jenis dan fungsi dari kapal/pesawat terbang tersebut.

12 Julius Pour., Laksamana Sudomo Mengatasi Gelombang Kehidupan.,op.cit., hlm. 133.

Page 18: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

79

1) Kesatuan Kapal Cepat Torpedo -10 (KKTT-10)

Kesatuan Kesatuan Kapal Cepat Torpedo -10 (KKTT-10) mempunyai

tugas sebagai kapal patroli dan pengawalan terhadap kapal-kapal strategis seperti

kapal markas dan kapal logistik. Kemampuan melaju cepat dengan dibekali

senjata torpedo membuat kapal ini juga mampu melakukan pertempuran dengan

kapal musuh. Kesatuan ini berkekuatan 8 buah kapal cepat torpedo kelas Rusia

dan 2 buah kapal tender angkatan laut (kapal niaga) Pelni yang dimiliterisasi.13

Kesatuan Kapal Cepat Torpedo-10 diresmikan pada tanggal 1 Juni 1962 dan

beroperasi pada H-60 Operasi Jayawijaya. Kapal-kapal cepat torpedo ini berbobot

60 Ton dan mempuyai kecepatan 20 Knot, kecepatan tersebut bisa bertambah

mencapai 32 knot jika kapal menembakan torpedo. Kapal tersebut dilengkapi

dengan 2 buah tabung peluncur torpedo dengan daya efektif tembakan sejauh 2

mil.

2) Kesatuan Kapal Selam-15 (KKS-15)

Kesatuan Kapal Selam-15 adalah satuan dari unsur-unsur kapal selam

yang bertugas dibawah air dengan misi pengintaian dan penyusupan pasukan

infiltrasi. Kesatuan Kapal Selam-15 (KKS-15) diresmikan pada tanggal 1 Juli

1962. Kesatuan Kapal Selam-15 (KKS-15) mendapat perintah untuk melakukan

tugas patroli diperairan Utara Irian Barat, dalam hal komunikasi dan laporan

operasi ditentukan refrein point sehingga orang lain tidak tahu dan hanya

Komandan Gugus yang tahu. Hubungan komunikasi hanya antara kapal dengan

13 Mabes ABRI., Tri Komando Rakyat Pembebasan Irian Barat(TRIKORA), (Jakarta: Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI, 1995), hlm. 173.

Page 19: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

80

pangkalan, tidak ada komunikasi antar kapal dengan kapal, namun yang menjadi

hambatan dalam tugas adalah dalam mengenali kapal yang menjadi sasaran.

3) Angkatan Tugas Amfibi-17 (ATA-17)

Angkatan Tugas Amfibi-17 (ATA-17) dipimpin langsung oleh Panglima

ALLA/Armada Tugas-1 yaitu Kolonel Sudomo. ATA-17 terdiri dari satuan unsur

kapal dan satuan pasukan pendarat. Angkatan Tugas Amfibi-17 (ATA-17)

mempunyai lima gugus tugas dengan peran yang berbeda-beda antara lain yaitu

Gugus Tugas Markas adalah sebuah armada dari Angkatan Laut Mandala yang

bertugas sebagai Kapal Markas Panglima Angkatan Laut Mandala Panglima

ALLA/ATA-17 beserta para stafnya. Gugus Tugas Bantuan Tembakan Kapal,

gugus ini terdiri dari satuan unsur kapal Destroyer dan MTB. Gugus tugas ini

mempunyai peran sebagai pelindung pasukan saat pendaratan melalui pantai

dengan tembakan-tembakan ke sasaran-sasaran strategis di pantai musuh. Hal itu

dilakukan guna menghancurkan pertahanan-pertahanan musuh dan

mempermudahkan pasukan untuk mendarat.

Gugus selanjutnya yaitu Gugus Tugas Tabir yang bertugas sebagai tabir

atau pelindung bagi Gugus Tugas lainnya. Konsep tabir/pelindung terlihat dari

unsur-unsur kapal yang berada dalam gugus ini, keberadaan kapal selam sebagai

tabir bawah laut dan keberadaan kapal perusak menjadi pelindung dipermukaan

laut. Gugus Tugas Tabir terdiri atas kapal fregat (2 buah), corvet (2 buah) dan

kapal buru selam (12 buah). Gugus Tugas Angkut adalah Satuan Tugas dalam

Angkatan Laut Mandala yang bertugas sebagai pengangkut/transportasi baik

pasukan atau perbekalan/logistik. Gugus ini terdiri dari Kesatuan Kapal

Page 20: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

81

Perusahaan Pelayaraan Nasional yang dimiliterisasi sejak bulan Februari-Agustus

1962. Gugus Tugas Awas adalah Kapal-kapal jenis penyapu ranjau dengan tugas

membersihkan ranjau bagi kelancaran pendaratan pasukan dan juga membuat

tanda pembatas pantai pendaratan.

ATA-17 juga memiliki Gugus Tugas Perawatan yang bertugas sebagai

kapal rumah sakit dan perawatan korban-korban pertempuran. Pembentukan kapal

rumah sakit dikerjakan oleh Armada bersama dengan Direktorat Kesehatan

Angkatan Laut. Kapal rumah sakit mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu dicat dengan

warna putih dan diberi tanda palang merah dengan ukuran besar dilambung kapal

dan dicerobong asap. Kapal-kapal tersebut adalah kapal Perusahaan Nasional

Pelni dan untuk keperluan sebagai kapal rumah sakit diadakan perbaikan dan

perombakan disesuaikan dengan kebutuhan antara lain: kamar perawatan, kamar

operasi/bedah, kamar rontgen, kamar farmasi dan poliklinik. Dalam usaha

memenuhi kebutuhan suatu operasi, Direktorat Kesehatan Angkatan Laut

bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk melakukan

pendidikan kilat selama 6 bulan bagi para dokter Angkatan Laut dan ilmu bedah

perang.14

4) Kesatuan Udara Angkatan Laut Mandala-18 (KUAL-18)

Kesatuan Udara Angkatan Laut dipimpin oleh Mayor (P) Penerbang

Barata dengan kekuatan 6 buah pesawat Gannet dan 2 buah pesawat Albatros.

Tugas dari kesatuan pesawat Gannet adalah untuk memberi perlindungan terhadap

kapal selam serta melakukan patroli-patroli laut sedang tugas kesatuan Albatros

14 Ibid., hlm. 187.

Page 21: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

82

adalah sebagai pendukung membawa logistik, obat-obatan, pesawat SAR dan

untuk patroli maka pesawat ini tidak dipersenjatai.

KUAL-18 memiliki skuadron khusus anti kapal selam, yaitu Skuadron

Udara-100 Anti Kapal Selam yang dibentuk pada tanggal 8 Juli 1961 di

Pangkalan Udara Angkatan Laut Morokrembang. Skuadron ini adalah kesatuan

pesawat khusus anti kapal selam milik angkatan laut yang berjumlah 16 buah tipe

AS-4 dan 2 buah tipe latih T-5. Pesawat ini diawaki oleh 4 kru yaitu penerbang,

navigator dan telegrafis. Pesawat Gannet ini dipersenjatai dengan bom laut dan

roket yang berfungsi untuk menghancurkan kapal yang berada di bawah

permukaan maupun diatas permukaan laut.

Tabel. 5Unsur-Unsur Kapal Angkatan Tugas Amfibi-17 (ATA-17)

No Jenis Kapal Jumlah1. Destroyer 2 Buah2. Fregat 2 buah3. Corvet 2 buah4. Kapal Selam 4 buah (6 buah cadangan)5. Kapal Torpedo 2 buah6. Kapal Torpedo Cepat (Motor Torpedo Boat) 12 buha7. Penyapu Ranjau 4 buah8. Landing Ship Tank (LST) 6 buha9. AKA/APA 2 buah10. Kapal Tunda/Salvage 3 buah11. Kapal Tanker 2 buah12. Kapal Rumah Sakit 3 buah13. Kapal Transport meliputi Kapal Evakuasi, Kapal

Markas dan Kapal Cadangan1 Skuadron

Sumber: Mabes ABRI. Tri Komando Rakyat Pembebasan Irian Barat. KoleksiPusat Dinas dan Dokumentasi Pusjarah TNI.

Page 22: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

83

3. Kekuatan Pasukan Gerak Tjepat (PGT) Angkatan Udara Mandala

PGT-AU (Pasukan Gerak Tjepat Angkatan Udara) adalah pasukan khusus

Angkatan Udara Republik Indonesia yang memiliki kemampuan para

(penerjunan). Embrio PGT dimulai pada tahun 1950 dengan diadakannya Sekolah

Terjun Payung (Sekolah Para) yang diikuti oleh para prajurit dalam rangka

pembentukan Pasukan Para AURI. Sekolah Para ini dibuka di Pangkalan Udara

Andir Bandung sebagai kelanjutan dari embrio Sekolah Para di Maguwo. Hasil

didik dari Sekolah Para inilah yang kemudian disusun dalam Kompi-Kompi

Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang dibentuk pada bulan Februari 1952 dan Kapten

Udara RA. Wiriadinata sebagai Komandannya yang saat itu merangkap sebagai

Komandan Pangkalan Udara Andir di Bandung. Pada tahun 1950 an Pasukan TNI

AU terdiri dari PPP, PGT dan PSU (Penangkis Serangan Udara) yang

kekuatannya terdiri dari 11 Kompi Berdiri Sendiri (BS) (kurang lebih 2.750

personel), 8 Pleton BS (kurang lebih 240 personel) dan 1 Battery PSU (kurang

lebih 180 personel).15

PGT memasuki tahun 1960 ditugaskan dalam rangka operasi pembebasan

Irian Barat, maka dibentuklah Resimen Tim Pertempuran PGT (RTP PGT) yang

bermarkas di Bandung dan Kapten Udara Soegiri Soekani sebagai Komandannya.

RTP PGT membawahi 2 Batalyon (1.400 personel) PGT yaitu Batalyon A PGT

yang dipimpin oleh Kapten Udara Z. Rachiman dan Batalyon B PGT yang

dipimpin oleh Kapten Udara J.O. Palendeng. PGT AURI dalam operasi Trikora

15 Artikel dalam Website dengan alamat http://tni-au.mil.id/ diakses padatanggal 18 Juni 2015, pukul 14.15.

Page 23: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

84

ikut mengambil bagian dengan melibatkan pasukannya sebesar 428 personel dari

jumlah keseluruhan pasukan 1.397 yang terdiri dari Angkatan Darat dan Polisi.

Operasi yang melibatkan pasukan PGT adalah Operasi dengan Sandi

Serigala yang dilakukan pada tanggal 17 Mei 1962. Lokasi penerjunan adalah

daerah Sorong dengan kekuatan pasukan 39 personel PGT dibawah pimpinan

Letnan Udara II Manuhua. Pasukan ini mendarat di asrama Belanda didaerah

Taminabuan dan mengalami kontak senjata, namun pasukan ini adalah pasukan

yang berhasil mengibarkan bendera merah putih di Irian Barat pada tanggal 21

Mei 1962. Operasi Serigala juga kembali dilakukan pada tanggal 19 Mei 1962

dengan pesawat C-130/Hercules yang membawa 81 personel PGT dibawha

Letnan Muda (U) Suhadi di Sanspor. Operasi lain yang melibatkan pasukan PGT

adalah Operasi Naga yang dilaksanakan pada tanggal 2 Jun 1962 dengan sasaran

Merauke. Pasukan PGT yang dipersiapkan sejumlah 55 personel dan 160 personel

dari Kompi-2 Batalyon 530/Brawijaya. Selain itu juga dalam Operasi Alap-Alap

yang melibatkan 1 kompi PGT sebanyak 132 personel dibawah Letnan Udara II

Matitaputty.16

4. Alat Utama Sistem Pertahanan Angkatan Udara Mandala

Kekuatan pertahanan Angkatan Udara Mandala untuk operasi pembebasan

Irian Barat terus mengalami perkembangan. Kesiapan alutsista Angkatan Udara

terbilang berjalan lambat dengan tuntutan cepat untuk segera mampu mencapai

16 Mabes ABRI., Tri Komando Rakyat Pembebasan Irian Barat(TRIKORA)., op.cit., hlm. 246, 247, 251 dan 252.

Page 24: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

85

air superiority. Perkembangan kesiapan angkatan udara berdasarkan laporan

Gabungan Kepala Staf dari akhir tahun 1961 hanya mampu siap 31%, pada

pertengahan tahun 1962 meningkat menjadi 51% dan bertambah menjadi 74%

pada akhir tahun 1962. Perhitungan persen tiap tahun berdasarkan presentase

kemampuan Angkatan Udara menyediakan alutsista yang dibutuhkan. Misalnya

kebutuhan pesawat pembom jarak jauh Tu-16 sejumlah 12 pesawat, namun di

tahun 1961 hanya mampu menyediakan 4 pesawat (33% dari keseluruhan yang

harus disediakan). Pada pertengahan tahun 1962 meningkat menjadi 8 pesawat

(naik menjadi 66%) hingga akhir 1962, sehingga dari kebutuhan 12 pesawat

Angkatan Udara hanya mampu menyediakan 8 pesawat (66% dari kebutuhan).

Angkatan Udara juga mampu menyediakan kesiapan hingga 100% seperti

kebutuhan pesawat jet MiG-17, dari kebutuhan MiG-17 sejumlah 12 pesawat pada

akhir tahun 1961 Angkatan udara mampu menyediakan langsung 12 pesawat

(100% dari kebutuhan), pertengahan tahun 1962 hanya dapat menyediakan 6

pesawat (kemampuan menurun 50%) hingga akhir tahun 1962 bertambah lagi 6

pesawat (total peningkatan 100%). Selain pesawat MiG-17, Angkatan Udara juga

mampu menyediakan pesawat IL-28 sebanyak 12 buah, pesawat B-25/B-26

sebanyak 8 buah, pesawat MiG-21 sebanyak 12 buah, pesawat MiG-19 sebanyak

12 buah, pesawat P-51 sebanyak 12 buah dan pesawat C-130 B/Hercules 8

pesawat, total pesawat yang keseluruhan adalah 108 pesawat.17

17 Arsip Laporan Nomor 32-0118/A/GKS-B/61 Ketua Gabungan Kepala-2Staf kepada Presiden/Panglima Tertinggi. Arsip Koleksi Dinas DokumentasiPusat Sejarah TNI, Appendix II, Lampiran E.

Page 25: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

86

Tabel. 6Kekuatan Angkatan Udara Tahun 1961-1962

No Jenis Jumlah Akhir 1961 Medio 1962 Akhir 1962Jmlh % Jmlh % Jmlh %

Pesawat Terbang1 Tu-16 12 4 33 8 66 8 662 IL-28 12 6 50 6 50 12 1003 B-25/26 8 - 75 8 100 8 1004 MiG-21 12 - 0 6 50 12 1005 MiG-19 12 12 100 6 50 12 1006 MiG-17 12 12 100 6 50 12 1007 Misil udara 3 - 0 - 0 1 338 P-51 12 6 50 6 50 12 1009 C-130 10 5 50 8 80 8 8010 C-47 24 20 83 24 100 24 100

Pangkalan Udara11 Morotai 60 60 8012 Amahai 20 50 6013 Letfuan 0 30 6014 Kendari 30 50 8015 Kupang 50 70 8016 Gorontalo 20 50 6017 Jailolo 10 30 5018 Pattimura 60 70 8019 Liang 10 50 6020 Namlea 10 30 5021 Langgur 40 60 8022 Dokabarat 10 30 5023 Selaru 10 30 50

G.C.I24 G.C.I unit 5 - 0 2 40 4 80

Kesiapan dalam % 31% 51% 76%

Sumber: Laporan Gabungan Kepala Staf. Dinas Dokumentasi PusatSejarah TNI.

Kekuatan Alutsista Angkatan Udara Mandala antara lain mencakup

pesawat P-51D Mustang, Pesawat Pembom IL-28, Pesawat Angkut C-47 Dakota,

Pesawat Angkut Raksasa C-130 B/Hercules, Pesawat Jet MiG-17/Fresco, Pesawat

Pembom Jarak Jauh Tu-16 dan Tu-16/KS, Pesawat PBY Catalina serta Pesawat

Page 26: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

87

UF-1 Albatros. Angkatan Udara dalam memperkuat unsur-unsur pesawat tempur

juga harus mempersiapkan kemampuan pangkalan udara untuk operasi

pembebasan Irian Barat. Kemampuan pangkalan Angkatan Udara berdasarkan

laporan perkembangan kekuatan udara dari tahun ke tahun oleh GKS bahwa tidak

ada pangkalan udara yang siap 100%. Kemampuan pangkalan udara dari akhir

tahun 1961 hingga akhir tahun 1962 rata-rata mencapai 80% tertinggi yaitu

pangkalan udara Morotai, Kendari, Kupang, Pattimura dan Langgur, sedang

kesiapan terrendah sebesar 50% yaitu pangkalan udara Jailolo, Selaru, Dokabarat

dan Namlea.

1) P-51 D Mustang

Gambar. 13Pesawat Pemburu P-51D Mustang dengan nose art bertema shark teeth

dipersiakan dalam Operasi Pembebasan Irian Barat.

Pada tanggal 21 Maret 1951, sesuai ketetapan KSAU No. 2811/KS/1951,

dinyatakan mengenai grup operasional dari kesatuan-kesatuan pesawat, salah

satunya Pesawat P-51/Mustang yang memperkuat Skuadron 3 yang menjadi salah

satu unsur kekuatan pemburu. Skuadron 3 resmi berdiri dengan komandan

Page 27: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

88

pertama Moeljono dengan jumlah pesawat P-51/Mustang sebanyak 40 unit.

Selama kampanye Trikora pesawat P-51/Mustang ini ditempatkan di Laha,

Ambon. Selain di Ambon, pesawat juga dipersiapakan di Pangkalan Udara

Amahao, Latfuan, Bula dan Langgur. Pesawat P-51/Mustang memasuki era jet

mulai dipindahkan dari Halim ke Lanud Abdurahman Saleh, Malang dan masuk

jajaran Wing Operasional 002 Taktis, seiring berjalannya waktu Pesawat P-

51/Mustang mengakhiri masa baktinya pada tahun 1975.

Tabel. 7

Spesifikasi Pesawat P-51 D Mustang

No Spesifikasi Keterangan1. Krew 12. Panjang 32 kaki 9,5 inci3. Panjang Sayap 37 kaki 9,5 inci4. Tinggi 13 kaki 8 inci5. Berat Kosong 7.125 lbs, MTOW 12.0006. Mesin Packrad Merlin V-1650-7

Piston 1.695-hp7. Jarak Jelajah 1.300 mil8. Kecepatan Maksimum 437 mph9. Ketinggian Maksimum 41.900 kaki10. Persenjataan 6 senapan mesin 12,7 mm pada kedua

sayap pesawat2 bom 1.000 lb/6 roket 127 mm

Sumber: Angkasa Edisi Koleksi No. 72. Pesawat Kombatan TNI-AU 1946-2011.

Page 28: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

89

2) TU-16 & TU-KS Badger

Gambar. 14Pesawat TU-16 pembom jarak jauh berjejer di Pangkalan Udara Iswayudi,

Madiun sedang dipersiapkan dalam Kampanye Trikora.Sumber. Dok Dispen AU.

Tupolev Tu-16 (dijuluki NATO dengan nama Badger) adalah sebuah

pesawat jet bomber bermesin ganda yang dikembangkan dan digunakan oleh

Angkatan Udara Uni Soviet. Pesawat ini telah beroperasi selama lebih dari 50

tahun, dan masih beroperasi di angkatan udara Tiongkok dengan varian Xian H-6.

Dirancang sebagai pesawat serba bisa, Tu-16 diprodukasi dalam berbagai varian

untuk mata-mata, patroli maritim, pengumpul data elektronik intelijen, dan perang

elektronik. Sebanyak 1.507 pesawat dibangun di tiga pabrik pesawat di Uni Soviet

antara tahun 1954 hingga tahun 1962. Varian untuk sipil, Tu-104 Camel, menjadi

pesawat penumpang untuk maskapai penerbangan Uni Soviet, Aeroflot. Tu-16

sempat diekspor ke Mesir, Indonesia dan Irak. Pesawat pembom strategis ini terus

digunakan oleh angkatan udara dan angkatan laut Uni Soviet hingga tahun 1993.

Page 29: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

90

Tu-16 dan TNI-AU 24 unit pesawat bomber ini varian Tu-16KS-1 dimiliki

oleh AURI terdiri dari 12 versi pembom (Badger A), 12 pesawat lagi versi

pembawa rudal anti kapal permukaan KS-1 (AS-1 Kennel). Versi pembom

dioperasikan Skuadron 41, sementara Tu-16 KS di Skuadron 42. Keduanya

beroperasi dibawah kendali Wing-003 di tahun 1961 bermarkas di Pangkalan

Udara AURI Iswahyudi, di Madiun, Jawa Timur. Pesawat-pesawat ini digunakan

dalam Operasi Trikora tahun 1962. Semua pesawat ini direncanakan untuk

menyerang Hr. Ms. Karel Doorman, kapal induk angkatan laut Belanda yang

tengah berlayar dekat Irian Barat.

TU-16 Badger kehadirannya itu menempatkan Indonesia sebagai salah

satu dari empat negara di dunia yang mengoperasikan pengebom strategis. Negara

lainnya adalah Amerika Serikat (AS) dengan B-58 Hustler, Inggris dengan V-

Bomber, dan Rusia. Sikap politik bebas dan aktif kala itu membuat Indonesia

tidak terlalu terpengaruh ketika AS mengembargo suku cadang pengebom B-25

Mitchel yang telah dimiliki. Bahkan, kebijakan pemerintah Soekarno yang

memutuskan membeli TU-16 Badger dan melengkapinya hingga 24 unit, tanpa

lepas dari ambisi politik kala itu, mampu menempatkan Indonesia sebagai satu

negara dengan kekuatan dan kemampuan militer yang ditakuti. Selepas peristiwa

30 September 1965 dan perubahan rezim, kekuatan udara Indonesia berangsur-

angsur menurun. Keberadaan pengebom strategis TU-16 dihapuskan sebagai salah

satu syarat jika Indonesia ingin memperoleh F-86 Sabre dan T-33 T-Bird dari AS.

Perubahan sikap politik perlahan-lahan berdampak pada daya dan kemampuan

Page 30: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

91

AURI hingga berbeda 180 derajat. Semua unit Tu-16 tidak diterbangkan lagi di

tahun 1969 dan keluar dari armada AURI di tahun 1970.18

Tabel. 8Spesifikasi Pesawat Tu-16 Badger

No Spesifikasi Keterangan1. Pembuat Tupolev2. Tiba di Indonesia Tahun 19623. Jumlah yang dibeli 24 Pesawat4. Krew 6-75. Panjang 114 ft 2 in (34.8 m)6. Panjang Sayap 108 ft 3 in (32.99 m)7. Tinggi 34 ft (10.36 m)8. Berat Kosong 82,000 lb8. Mesin 2 Mikulin AM-3M turbojets, 20,920 lb

thrust each9. Maksimum Take-off 165,350 lb10. Jarak Jelajah 4,505 miles (7,250 km)11. Kecepatan Maksimum 652 mph(1,050 km/h)12. Ketinggian Maksimum 49,200 ft13. Persenjataan 7 AM-23 23mm cannons in pairs with

single in nose, plus 19,800 lb includingfree-fall weapons and ASMs

AS-1 "Kennel" air-to-ship missileAS-2 "Kipper" air-to-surface missile

AS-5 "Kelt" air-to-surface missileAS-6"Kingfish" air-to-surface missile

14. Negara Pengguna Mesir,Rusia, Irak, Tiongkok dan Indonesia

Sumber: Angkasa Edisi Koleksi., No. 73. Operasi Udara Trikora dan AngkasaEdisi Koleksi No. 72. Pesawat Kombatan TNI-AU 1946-2011.

18 www.militer-review.web.id diakses pada tanggal 4 Agustus 2014, Pukul11.05 WIB. Keterangan lihat juga Majalah Angkasa Edisi Koleksi., No. 73,Operasi Udara Trikora, 2011, hlm. 72-76 dan Angkasa Edisi Koleksi No. 72.Pesawat Kombatan TNI-AU 1946-2011, 2011., hlm. 26-33.

Page 31: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

92

3) B-25 Mitchell & B-26 Invander

Pesawat B-25/B-26 memperkuat armada udara Indonesia dibawah

Skuadron Udara I/Pembom AURI. Skuadron dengan logo kijang melompat ini

pertama kali dikomandani oleh Letnan Udara PGO Noordraven, penetapan

komandan dilakukan pada tanggal 26 April 1950. Anak buah Letnan Udara

Noordraven saat itu antara lain Letnan Udara I/Calon Perwira RJ Ismail (pilot),

Sersan Udara Z Pelmelay (teknisi) dan Sersan Udara Hasibun (radio). B-25

pertama diterbangkan pada tanggal 30 April dan dibawah Skuadron Udara I ini B-

25/B-26 bertugas menjadi pembom taktis dan juga sebagai pembantu dalam

operasi darat dan laut.

Gambar. 15Pesawat B-25/B-26 pembom jarak menengah yang digunakan untuk operasi di

Irian Barat.Sumber: Dok Dispen AU.

B-25 Mitchell yang dimiliki AURI terdiri dari berbagai varian yang antara

lain: Varian Foto Udara: 5 unit B-25 tipe C dengan registrasi pesawat M-329, M-

360, M-372, M-378 dan M-408. Varian angkut VIP: 1 unit B-25 tipe C dengan

registrasi M-346. Varian Pembom Taktis : 10 unit B-25 dengan registrasi M-365,

Page 32: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

93

M-418, M-444, M-449, M-450, M-451, M-456, M-458, M-459 dan M-464.

Varian serang: 8 unit B-25 tipe J dengan registrasi M-421, M-423, M-433, M-434,

M-437, M-439, M-440 dan M-448.

Tabel. 9Spesifikasi Pesawat Pembom “Mitchell” B-25

No Spesifikasi Keterangan1. Pembuat Amerika Serikat2. Nama North American B-25/C/D/J Mitchell3. Jumlah yang dibeli 24 Pesawat4. Krew 6 orang, 1 penerbang I, 1 penerbang II, 1

pengintai/juru bom, 1 juru radio dan 1penembak udara.

5. Panjang 16,3 m6. Panjang Sayap 20,6 m7. Tinggi 4,6 m8. Luas Sayap 56,6 m2

9. Mesin Motor 2 x 1.700 d.k. Wright CycloneR.2600-13/19.

10. Muatan Bom Maksimum 2.720 kg (jarak dekat)11. Perlengkapan Radio12. Bahan Bakar Jumlah Bensin 1.559 US gall.

(B-25/J=1.524 US gall)Oktaan : 100 oktaan

Jenis : AN-F-28 grade 130Jumlah Minyak 83 US gall.

Jenis : AN-VV-O-446 grade 1.100(B-25/J=grade 1.120)

Pemakaian sejam: 3.44 US gall13. Berat Muatan 5.630 kg14. Maksimum Take-off 165,350 lb15. Jarak Jelajah 2.585 km.

Aksi Radius 1.290 km16. Kecepatan Maksimum 485 kmh17. Ketinggian Maksimum 7.380 m18. Kecepatan Jelajah 354 km19. Kecepatan Mendarat 193 kmh20. Jarak Mendarat 1.300 m21. Persenjataan 6-12 senapan mesin 12,7 mm22. Tipe Pesawat Bomber (khusus pemboman) dan

Strafer (khusus untuk menembak)

Sumber: Angkasa Th II. April 1951.

Page 33: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

94

4) C-130 B Hercules

Gambar. 16Pasukan PGT (Pasukan Gerak Tjepat) sebelum penerjunan dengan menggunakan

Pesawat C-130/Hercules.Sumber: Dok Dispen AU.

Pesawat angkut berat C-130 atau dikenal dengan nama Hercules pertama

diterbangkan pada tanggal 23 Agustus 1954 dari pabriknya Lockheed, California.

Pesawat C-130 terus melakukan produksi seperti C-130 A, C-130 B, C-130 E, C-

130 H, C-130 K, C-130 P, C-130 R, C-130 T dan KC-130R/T. Indonesia

merupakan negara pertama diluar Amerika Serikat yang diijinkan menggunakan

Pesawat C-130 tersebut. Proses pembelian pesawat tersebut juga buka merupakan

suatu kebetulan, alasan Indonesia dapat membeli Pesawat C-130/Hercules ini

berlatar belakang politis, yaitu sejak tertangkapnya Alan Pope. Alan Pope pilot

berkewarganegaraan AS yang terlibat dalam pemberontakan Permesta berhasil

Page 34: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

95

ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Pemerintah Indonesia. Presiden

Sukarno pun membebaskan Alan Pope dan sebagai imbalannya Presiden John F.

Kennedy memberikan hadiah berupa perizinan pembelian Hercules bagi

Indonesia. Sebanyak 10 unit Pesawat C-130/Hercules dibeli Indonesia,

penyerahan pertama dilakukan pada tanggal 18 Maret 1960 oleh Carl Squir wakil

presiden dari Lockheed Corp kepada Men/Pangau Laksamana Udara Suryadarma.

Pesawat C-130/Hercules digunakan dalam operasi pembebasan Irian Barat atas

perintah langsung Panglima Mandala dan ditandatangai pada tanggal 9 Agustus

1962. Pada tanggal 13 Agustus 1962, Pesawat C-130/Hercules mulai menjalankan

misinya yang antara lain Operasi Elang, Operasi Gagak, Operasi Alap-Alap,

Operasi Naga dan Operasi Jatayu.

Tabel. 10Spesifikasi Pesawat C-130/Hercules

No Spesifikasi Keterangan1. Mesin Four Allison T56-A-15 turboprops;

4,300 horsepower, each engine.2. Panjang 29,3 meter3. Lebar sayap 11,4 meter4. Tinggi 39,7 meter5. Kecepatan 374 mph (Mach 0.57) at 20,000 feet

(6.060 meter)6. Ketinggian 10.000 meter dengan bebab 45 ton7. Berat Maximum Takeoff 69.750 kg8. Normal Passenger Seats Available Up to 92 troops or 64 paratroops or 74

litter patients.9. Jangkauan 2.049 nautical miles with maximum

payload, 2.174 nautical miles dengan11.250 kg kargo, dan 5.200 nautical

miles tanpa kargo10. Kru minimum 5 (2 pilots, 1 navigator, flight engineer

and loadmaster)

Sumber: www.wikipedia.com.

Page 35: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

96

5) IL-28 Beagle

Gambar. 17Pesawat Ilyushin-28 terbang dalam misi operasi pembebasan Irian Barat.

Sumber: Dispen AU.

Pesawat llyushin-28 (kode NATO: Beagle) adalah sebuah pesawat

pengebom menengah buatan Uni Soviet. Il-28 milik ALRI termasuk dalam jajaran

skuadron udara 500, merupakan jenis pengebom tempur menengah. ALRI

mempunyai 12 pesawat, versinya adalah seri M sebagai pesawat utama dan seri U

sebagai pesawat latih. Kemampuan pembom jarak menengah dan Indonesia yang

mempunyai 12 pesawat membuat Angkatan Udara Republik Indonesia saat itu

disegani.

Page 36: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

97

Tabel. 11Spesifikasi Pesawat Pembom llyushin 28 Beagle

No Spesifikasi Keterangan1. Kru Tiga (pilot, pengebom, penembak)2. Panjang 17.65 m (57 ft 11 in (termasuk

meriam))3. Lebar sayap 21.45 m (70 ft 4 ½ in (termasuk tangki

ujung))4. Tinggi 6.70 m (22 ft 11 ¾ in)5. Area sayap 60,80 m² (654,5 sq ft)6. Airfoil TsAGI SR-5S [12]7. Aspek rasio 7.55:18. Berat kosong 12.890 kg (£ 28.417)9. Berat Loaded 18.400 kg (£ 40.565)10. Max. berat lepas landas 21.200 kg (£ 46.738)11. Powerplant 2 × Klimov VK-1 A turbojet , 26,5 kN

(5952 lbf)12. Cruise speed 770 km / h (415 knot, 478 mph)13. Berat Muatan 5.630 kg14. Rentang 2.180 km (1.176 nm, 1.355 mil) di

770 km / h (415 knot, 478 mph) dan10.000 m (32.800 kaki)

Sumber: www.wikipedia.com.

6) MiG-17 Fresco

Gambar. 18Pesawat MiG-17 sedang dipersiapkan dalam misi pembebasan Irian Barat.

Sumber: Dispen AU.

Page 37: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

98

Mikoyan-Gurevich MiG-17 (bahasa Rusia: Микоян и Гуревич МиГ-17)

(kode NATO "Fresco") adalah pesawat tempur jet Uni Sovyet yang aktif sejak

tahun 1952. Pesawat ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari MiG-15.

Tercatat Indonesia pernah memiliki pesawat jenis ini. Pesawat ini umumnya

digunakan di negara-negara Pakta Warsawa, Afrika, dan Asia. Produksi berlisensi

juga dilakukan di Jerman Timur, Polandia (PZL-Mielec Lim-6) dan Cina

(Shenyang J-5). AU AS (Departemen Pertahanan AS) memberi nama “Type-38”

dan NATP “Fresco”.

Pesawat varian tempur siang (MiG-17, MiG-17F) dipersenjatai dengan

dua senapan 23mm NR-23 dan satu senapan 37mm N-37, yang dipasang di bawah

intake-udara. Tempan pemasangan senjata ini dapat dengan mudah dilepas untuk

perawatan. Untuk varian yang dilengkapi dengan radar (MiG-17P, MiG-17PF),

senapan N-37 diganti dengan NR-23 untuk mengkompensasi berat radar yang

dibawanya di bagian belakang pesawat. Semua varian dapat membawa 100 kg

bom dan dua pylon di bawah sayapnya dapat membawa 250 kg bom, akan tetapi,

pylon ini biasanya digunakan untuk membawa tangki bahan bakar tambahan (400

liter). MiG-17R dilengkapi dengan dua senapan 23mm. Kebanyakan MiG-17

yang beroperasi di negara ketiga saat ini berperan sebagai pesawat serang darat

dan trainer. Satu-satunya varian MiG-17 yang dilengkapi dengan misil udara-ke-

udara adalah MiG-17PM (atau MiG-17PFU) yang dapat membawa empat misil

K-5. Pesawat ini tidak memiliki senapan. Beberapa negara memodifikasi sehingga

pesawat ini juga dapat membawa roket (tanpa kendali) atau bom pada pylon

tambahan. MiG-17 di Cuba dapat dipersenjatai dengan misil AA-2 “Atoll” MiG-

Page 38: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

99

17P dilengkapi dengan radar Izumrud (RP-1), sementara MiG-17PF yang awalnya

dilengkapi dengan radar RP-1, kemudian digati dengan radar Izumrud-5 (RP-5).

MiG-17PM juga dilengkapi dengan radar yang digunakan untuk membidikkan

misilnya. Varian-varian lain tidak memiliki radar.

Tabel. 12Spesifikasi Pesawat MiG-17 Fresco

No Spesifikasi Keterangan1. Kru 12. Panjang 11.36 m (37 ft 3 in)3. Lebar sayap 9.63 m (31 ft 7 in)4. Tinggi 3.80 m (12 ft 6 in)5. Area sayap 22.6 m² (243.2 ft²)8. Berat kosong 3,930 kg (8,646 lb)9. Berat Loaded 5,354 kg (11,803 lb)10. Max. berat lepas landas 5,354 kg (11,803 lb)11. Mesin 1 × Klimov VK-1F afterburning

turbojet, 33.1 kN with afterburner(7,440 lbf)

12. Laju Maksimum 1,144 km/h at 3,000 m (711 mph at10,000 ft (3,000 m))

13. Jangkauan 1,080 km, 1,670 km with drop tanks(670 mi / 1,035 mi)

14. Persenjataan - 1x 37 mm Nudelman N-37 cannon(40 rounds total)

- 2x Nudelman-Rikhter NR-23cannons (80 rounds per gun, 160rounds total)

- Up to 500 kg (1,100 lb) of externalstores on two pylons, including 100kg (220 lb) and 250 kg (550 lb)bombs or fuel tanks.

Sumber: www.wikipedia.com.

Page 39: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

100

7) Antena Radar Nysa B

AULA dalam usaha melindungi penerbangan pesawat Indonesia dan

pengawasan penerbangan musuh kemudian menempatkan stasiun-stasiun radar di

daerah operasi. Penempatan stasiun-stasiun radar antara lain di Morotai, yang

dipasang disebuah pegunungan. Selain di Morotai, stasiun radar juga ditempatkan

di Bula. Salah satu unsur radar (radio detection and ranging) yang menjadi bagian

kecil (sub system) dari pertahanan udara AULA adalah penempatan Antena Radar

Nysa B. Tugas peralatan tersebut menuntun pesawat tempur AULA menuju ke

sasaran udara. System ini memiliki 2 buah antena yaitu Nysa B dan Nysa C yang

masing-masing berfungsi mengukur ketinggian dan jarak serta pencegahan

perlawanan eletronik. Selain itu juga sebagai radar peringatan dini (early warning

radar) dan radar pengendali serta penuntun penyergarapan (ground control

interception).

Tabel. 13Spesifikasi Antena Radar Nysa B

No Spesifikasi Keterangan1. Pembuat Polandia2. Type NB/Height Finder3. Jenis Mobile Radar4. Diameter Antena 440 cm5. Panjang 850 cm6. Tinggi Kabin 185 cm7. Berat 5.000 kg8. Daya 800 kw9. Pulse width 1 micro SLc10. PRF 20011. GA 28 dB12. Ketinggian Maksimum 50.000 feet14. Radius 240 km

Sumber: Dinas Dokumentasi Pusat Sejarah TNI

Page 40: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

101

Alutsista Angkatan Udara tersebut digunakan oleh Angkatan Udara

Mandala dengan ditempatkan pada beberapa Kesatuan Tempur (KT) angkatan

udara. Kesatuan Tempur ini mempunyai tugas pokok tersendiri sehingga

penempatan alutsista disesuaikan dengan kebutuhan satuan tempur.

1) Kesatuan Tempur Senopati

Kesatuan Tempur Senopati dibentuk pada awal bulan Februari 1962

dengan komandannya Mayor Udara Ch. Lantang. KT Senopati mempunyai

kedudukan di Pangkalan Udara Morotai dengan unsur kekuatan terdiri dari

pesawat IL-28, MiG-17, B-25/B-26, C-47/Dakota, Albatros/Catalina dan

helikopter. KT Senopati mempunyai tugas pokok untuk mempersiapkan diri

dalam rangka operasi fisik atau terbuka, sehingga pada awal 1 Juni 1962 Kesatuan

Tempur Senopati sudah dalam kondisi siap tempur. Persiapan ditekankan pada

kemampuan pesawat, awak kapal dan rencana dalam suatu perang terbuka. Selain

itu juga dilakukan Latihan-latihan yang dilakukan meliputi penerbangan,

pengintaian dan pemotretan terutama didaerah daratan Irian Barat yang nanti akan

ditetapkan menjadi daerah sasaran penerjunan. Latihan-latihan tersebut juga untuk

mengasah kemampuan tempur dan mempertahankan kekuatan matra udara dalam

rangka mempersiapkan penggempuran kekuatan Belanda di Irian Barat. Kegiatan

ini selain diikuti oleh unsur tempur juga unsur bantuan udara lainnya seperti

satuan radar, perhubungan, search and rescue (SAR) dan kesehatan. Selain itu

juga dilakukan kegiatan pendaratan darurat di Laut (ditching) dan penyelidikan

tumbuhan-tumbuhan dan binatang yang mungkin dapat dimakan dalam keadaan

Page 41: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

102

darurat baik untuk keperluan awak pesawat maupun pasukan yang akan

diterjunkan.

2) Kesatuan Tempur Baladewa

Kesatuan Tempur Baladewa merupakan kesatuan tempur yang terdiri dari

6 buah pesawat angkut C-47/Dakota dan dikomandani oleh Mayor Udara Nayoan.

KT Baladewa berkedudukan di Pangkalan Udara Hasanuddin (Makassar) dengan

tujuan melengkapi unsur angkutan udara di daerah mandala. Kemampuan angkut

antar pulau yang optimal baik berupa personel maupun barang

perlengkapan/logistik bertujuan agar tercipta mobilisasi yang besar dan luas dari

satuan-satuan di daerah mandala. KT Baladewa. Selain bidang angkutan personel

dan barang/logistik, KT Baladewa juga mempunyai tugas mengangkut bala

bantuan ke tempat-tempat yang dianggap berbahaya. Selain itu juga mengangkut

korban dengan ambulan ke daerah aman bila terjadi pertempuran udara dan

melakukan tugas SAR bersama satuan udara Albatros dan helikopter.

3) Kesatuan Tempur Bimasakti

Kesatuan Tempur Bimasakti dibentuk dengan tujuan mengimbangi

kekuatan udara Belanda yang dikirim ke Irian Barat usai pertempuran di Pulau

Gag pada tanggal 25 Maret 1962. KT Bimasakti dikomandani oleh Mayor Udara

Soedarman dengan berkedudukan di Pangkalan Udara Letfuan. Kesatuan ini

berkekuatan 4 pesawat B-25, 2 pesawat B-26, 6 pesawat P-51 Mustang dan 1

pesawat Catalina. Tugas pokok Kesatuan Bimasakti antara lain melindungi patroli

Angkatan Laut Mandala di perbatasan. Menghancurkan sasaran-sasaran di Irian

Barat yang akan ditentukan lebih lanjut oleh Panglima AULA serta mengadakan

Page 42: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

103

pemoteran udara di atas daratan Irian Barat. Pemotretan dilakuakan dengan tujuan

mendapatkan medan-medan yang jelas guna penerjunan pasukan. Kesatuan

tempur ini mula-mula khusus digunakan untuk mengatasi kebutuhan logistik

namun kemudian juga juga berperan sebagai pesawat pelindung dalam misi-misi

penerjunan pasukan. Selain itu juga bertugas sebagai pesawat penyergap dan

pemotretan udara yang dilaksanakan bersama-sama KT-KT lainnya.

4) Kesatuan Tempur Sorong

Kesatuan Tempur Sorong dibawah komando Mayor Nayoan dengan

diperkuat pesawat tempur P-51/Mustang mempunyai tugas utama menggempur

kekuatan Belanda di Irian Barat. Penggempuran dilakukan dengan melalui

pertempuran udara saat kesatuan tempur ini mengawal pesawat-pesawat angkut

guna infiltrasi.

5) Kesatuan Tempur Parikesit

Kesatuan Tempur Parikesit berkedudukan di Pangkalan Udara Morotai

dengan unsur-unsur Pesawat Albatros (2 Buah), Pesawat MiG-17 (4 Buah),

Pesawat TU-16 (6 Buah) dan Pesawat TU-16 KS (6 Buah). Kesatuan ini adalah

kesatuan dengan unsur paling ditakuti oleh Belanda. Keberadaan TU-16 yang

berkemampuan sebagai pesawat pembom jarak jauh menjadikan kesatuan ini

dilindungi oleh pesawat-pesawat tempur modern seperti MiG-17. Hal ini karena

TU-16 (yang masuk dalam Kesatuan Tempur Wesiaji di Madiun) mampu terbang

dari pangkalan udaranya di Iswahyudi, Madiun ke Irian Barat tanpa melakukan

transit.

Page 43: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

104

6) Kesatuan Tempur Antareja

Kesatuan Tempur Antareja berkedudukan di Pangkalan Udara Amahai

dengan unsur-unsur Pesawat P-51/Mustang (6 Buah), Pesawat Albatros (1 Buah),

Pesawat Helikopter (1 Buah), Pesawat MiG-17 (4 Buah), Pesawat IL-28 (6 Buah)

dan Pesawat C-130/Hercules (4 Buah).

7) Kesatuan Tempur Aswatama

Kesatuan Tempur Aswatama berkedudukan di Pangkalan Udara Pattimura

(Ambon) dengan unsur-unsur Pesawat Otter (1 Buah), Pesawat Albatros (1 Buah),

Pesawat Helikopter Mi-4 (1 Buah), Pesawat MiG-17 (2 Buah) dan Pesawat C-

130/Hercules (2 Buah).

8) Kesatuan Tempur Wisanggeni

Kesatuan Tempur Wisanggeni berkedudukan di Pangkalan Udara Letfuan

dengan unsur-unsur Pesawat B-25/B-26 (4 Buah), Pesawat Albatros (2 Buah),

Pesawat Helikopter Mi-4 (1 Buah), Pesawat MiG-17 (6 Buah), Pesawat C-

47/Dakota (12 Buah) dan Pesawat Otter (1 Buah).

9) Kesatuan Tempur Wesiaji

Kesatuan Tempur Wesiaji berkedudukan di Pangkalan Udara Iswayudi

(Madiun) dengan unsur-unsur Pesawat TU-16 (6 Buah) dan Pesawat TU-16 KS (6

Buah).

10) Kesatuan Tempur Anggada

Kesatuan Tempur Anggada berkedudukan di Pangkalan Udara Halim

Perdanakusuma (Jakarta) dengan unsur-unsur Pesawat Avia (4 Buah), Pesawat C-

Page 44: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

105

47/Dakota (6 Buah), Pesawat C-130/Hercules (3 Buah) dan Cadangan dari Wing

Garuda berupa pesawat transport.19

B. Strategi Taktik Operasi Militer Membebaskan Irian Barat

Liddell Hart seorang pakar militer Inggris awal abad 20 mendefinisikan

strategi sebagai “seni melakukan distribusi dan menggunakan cara dan alat militer

untuk memenuhi tujuan politik (strategy is the art of distributing and applying

military means to fulfil the ends of policy). Strategi militer dalam pelaksanaannya

didukung dengan kampanye yang dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan

strategi, karena kampanye dapat membawa dampak yang luas bagi sebuah tujuan

strategi. Taktik adalah sebuah ilmu dan seni tentang pelaksanaan maneuver

pasukan dan penggunaan alat serta senjata untuk memenangkan pertempuran yang

tujuannya telah ditetapkan oleh kampanye. Operasi militer merupakan sebuah aksi

perencanaan dan pengaturan angkatan militer, dalam aksinya operasi militer

sering melibatkan operasi udara, operasi darat, dan operasi laut untuk tujuan

operasinya. Operasi militer merupakan penerapan konsep ilmu militer yang

melibatkan operasi untuk merencanakan manuver pasukan yang diproyeksikan

sesuai ketentuan, layanan, pelatihan, dan fungsi administrasi.

Sebuah strategi militer, operasi militer dan taktik memiliki hubungan yang

berkaitan dan saling mempengaruhi. Pelaksanaan strategi yang termasuk

19 M. Cholil., Sejarah Operasi-operasi Pembebasan Irian Barat, (Jakarta:Departemen Pertahanan – Keamanan Pusat Sejarah ABRI. 1979), hlm. 78-79.

Page 45: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

106

didalamnya menentukan poin penting kampanye sangat mempengaruhi perang

dibidang militer. Pelaksanaan operasi termasuk penentuan pertempuran sangat

mempengaruhi kampanye sedang pelaksanaan taktik menentukan keberhasilan

pertempuran. Namun keberhasilan taktik tergantung dari keberhasilan kampanye

dan keberhasilan kampanye sangat berpengaruh terhadap kemengangan strategi

dibidang militer. Upaya ini bisa dilihat dari cara Presiden Sukarno yang

menggelorakan Trikora dihadapan ribuan rakyatnya di Yogyakarta. Presiden

Sukarno paham bagaimana secara psikologis menggelorakan semangat rakyatnya

dengan memilih pada tanggal 19 Desember untuk mengingatkan rakyat Indonesia

akan kebrutalan Belanda dalam Agresi Militer II tahun 1948, sehingga semangat

rakyat terkobarkan untuk kembali melawan Belanda.

Operasi militer merupakan sebuah aksi perencanaan dan pengaturan

angkatan militer, dalam aksinya operasi militer sering melibatkan operasi udara,

operasi darat, dan operasi laut untuk tujuan operasinya. Operasi militer merupakan

penerapan konsep ilmu militer yang melibatkan operasi untuk merencanakan

manuver pasukan yang diproyeksikan sesuai ketentuan, layanan, pelatihan, dan

fungsi administrasi. Komando-komando operasi memainkan peran utama dalam

proyeksi kekuatan militer dengan spektrum konflik di darat, udara, atau laut,

seperti keberadaan Gabungan Kepala Staf yang terdiri dari para kepala staf

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan tugas menentukan kebijakan-

kebijakan operasi yang dipertimbangkan dengan keadaan nasional. Selain GKS

juga terdapat Komando Mandala yang bertugas khusus sebagai komando militer

yang menangani masalah Irian Barat secara hierarki Komando Mandala adalah

Page 46: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

107

eksekutor dari pelaksana strategi garis besar yang dirancang oleh GKS.

Keberadaan unsur-unsur komando diatas mempunyai peran vital dalam

menentukan langkah-langkah strategi operasi yang diambil guna membebaskan

Irian Barat. Peran Komando itulah yang menyebabkan lahirnya sebuah operasi

militer yang terkoordinasi sebagai bentuk tindakan militer suatu negara dalam

menanggapi situasi yang membawa ancaman bagai kedaulatan negaranya.

1. Konsep Strategi Operasi Gabungan Kepala Staf

GKS (Gabungan Kepala Staf) telah berupaya merencanakan membebasan

Irian Barat jauh sebelum Komando Mandala dibentuk pada tanggal 2 Januari

1962. Rencana operasi GKS (Gabungan Kepala Staf) dituangkan dalam suatu

penyelidikan staf mengenai usaha “B” (Operasi Militer) dalam rangka

pembebasan Irian Barat. Sebelum penyelidikan mengenai usaha “B” (Operasi

Militer), telah lebih dulu dilakukan kegiatan infiltrasi secara sepontan ke wilayah

Irian Barat. Kegiatan tersebut dilakukan kelompok-kelompok kecil dari

Kepulauan Maluku, kegiatan infiltrasi tersebut biasa disebut sebagai usaha “A”

(Infiltrasi). Tingginya semangat rakyat dan meningkatnya sukarelawan yang

berhasrat menyusup kedaerah Irian Barat, maka para sukarelawan ditampung dan

disalurkan oleh SUAD (Staf Umum Angkatan Darat) I sebagai penanggung jawab

kegiatan tersebut.

GKS (Gabungan Kepala Staf) kemudian menyusun Pantia Penyusunan

Rencana Operasi Gabungan Irian Barat yang bertujuan untuk merumuskan

rancangan operasi-operasi yang hendak dilakukan. Konsep upaya pembebasan

Page 47: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

108

Irian Barat melalui operasi militer dari penyelidikan staf GKS (Gabungan Kepala

Staf) dan Panitia Penyusunan Rencana Operasi Gabungan Irian Barat terdiri dari

Operasi B-1, B-2 dan B-3.

1) Operasi B-1

Operasi ini menitikberatkan pada usaha merebut dan mempertahankan

seluruh Irian Barat dalam waktu secepat-cepatnya dengan tujuan memperoleh

kekuasaan de-facto atas seluruh wilayah Irian Barat. Operasi B-1 dianggap paling

baik apabila dilaksanakan, namun membutuhkan persiapan-persiapan yang

matang dan membutuhkan waktu. Diperkirakan membutuhkan paling sedikit dua

divisi infanteri dengan kekuatan laut dan udara yang lazim dapat memberikan

bantuan secukupnya bagi gerakan pasukan-pasukan tersebut. Keunggulan udara

dan laut menjadi syarat mutlak untuk melindungi pangkalan-pangkalan depan,

garis komunikasi, logistik dan daerah-daerah dengan fasilitas-fasilitas yang cukup

kuat.

Peran dan tugas dari Angkatan Laut dalam Operasi B-1 adalah

memperoleh keunggulan laut atas musuh dengan kemampuan tempurnya.

Kemampuan tempur angkatan laut dalam mencapai usaha tersebut disusun suatu

formasi tempur yang terdiri dari Kesatuan penggempur (striking force) yang

terdiri dari kapal-kapal pernjelajah, kapal perusak dan kapal selam. Kesatuan ini

juga didukung oleh Kesatuan escorte (escorte screening group) terdiri dari kapal-

kapal perusak, fregat dan corvet. Dua kesatuan tersebut mempunyai tugas dalam

pertempuran langsung dengan musuh karena itu keberadaan kapal perusak sebagai

unsur penghancur pertempuran diatas air didukung dengan kapal selam sebagai

Page 48: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

109

unsur pertempuran bawah laut. Selain dalam pertempuran dilaut, angkatan laut

juga membentuk Kesatuan amphibi (amphibious task force) suatu armada tugas

amfibi yang bertugas mengangkut pasukan untuk didaratkan kepantai musuh,

angkatan laut dalam menunjang kemampuan unsur tempurnya membutuhkan

bantuan dari garis belakang, maka diperlukan Kesatuan perawatan (service force)

yang terdiri dari kapal-kapal angkut perusak, logistik, kapal-kapal tangki, bengkel

dan tender. Selain menyusun kekuatan tempur juga melakuakn penyusunan

pangkalan-pangkalan depan yang mempunyai tugas untuk merawat dan

membetulkan kesatuan-kesatuan operasi angkatan laut dan memberikan bantuan

operasionil dan logistik kepada kesatuan-kesatuan operasi angkatan laut.

Angkatan udara dalam Operasi B-1 mempunyai tugas memperoleh

keunggulan udara atas musuh dan harus mampu melakukan organisasi pertahanan

udara untuk seluruh wilayah Republik Indonesia. Pertahanan tersebut dilakukan

dengan dukungan pesawat-pesawat TU-16 (pesawat jenis pembom jarak jauh) dan

IL-28 (pesawat jarak menengah) untuk melakukan strategical dan tactical raises

and bombing guna melumpuhkan kekuatan militer musuh. Selain unsur pembom,

angkatan udara juga memiliki pesawat-pesawat penempur yang terdiri pesawat-

pesawat MiG-17, MiG-19 dan MiG-21. Pesawat-pesawat tersebut adalah pesawat

tempur yang didesain untuk dapat melakukan pertempuran udara antar pesawat

dengan dilengkapi persenjataan air to air misueles. Unsur lain yang digunakan

dalam mendukung unsur pembom dan penempur adalah unsur supply logistik

yang dibutuhkan dengan diangkut oleh Pesawat-pesawat IL-14, Dakota dan

Hercules.

Page 49: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

110

Perhitungan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari Operasi B-1

antara lain dalam waktu yang relatif pendek (kurang dari 1 bulan), sudah dapat

merebut, menduduki dan menghancurkan basis kekuatan Belanda di Irian Barat.

hal itu didasarkan bahwa kemampuan penempur kita mampu menjangkau daerah

musuh tanpa dapat diketahui oleh pihak musuh. Tugas tersebut diemban oleh

pesawat TU-16 yang mampu terbang dari Madiun menuju Irian Barat dan kembali

ke Madiun tanpa melakukan pengisian bahan bakar. Selain itu bantuan militer

yang didatangkan dari Negeri Belanda tidak diberi waktu cukup untuk datang

dengan sempurna karena jarak Irian Barat begitu jauh dan Belanda harus melewati

negara-negara sahabat Indonesia jika ingin menempuh jarak dekat melalui

Terusan Suez.

Perhitungan kerugian-kerugian yang diperoleh dari Operasi B-1 antara lain

kekuatan alutsista untuk pengembangan angkatan laut, angkatan udara dan

angkatan darat baru bisa terlaksana secara kuat sampai akhir tahun 1963 dengan

cara seluruh Anggaran Belanja Negara harus dikerahkan untuk pembiayaan

operasi ini.20 Akibatnya akan berimbas pada pembangunan negara secara

keseluruhan akan terdesak dan tertunda karena pengalihan Anggaran Belanja

Negara.

20 Tercatat Anggaran Belanja Negara yang di alokasikan untuk KampanyeTrikora sampai bulan Desember 1963 sebesar 7.500.000,0. Sumber AnggaranPendapatan dan Belanja Negara Tahun 1963 dan 1964. Dinas Dokumentasi PusatSejarah TNI.

Page 50: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

111

2) Operasi B-2

Operasi tahap ini mengupayakan dalam merebut dan mempertahankan

suatu bagian di daerah Irian Barat dengan tujuan menimbulkan suasana politik

yang menguntungkan bagi Indonesia, serta mendapatkan basis yang lebih di depan

untuk merebut wilayah Irian Barat. Operasi B-2, dalam pelaksanaannya

dibutuhkan satu divisi infanteri lengkap dengan unsur-unsur bantuan tempur dan

bantuan administrasi yang mampu menyerang dan mempertahankan sasaran-

sasaran terbatas dalam jangka waktu 1 tahun. Keunggulan laut dan udara tetap

menjadi syarat mutlak berhasilnya operasi ini, sedangkan bantuan-bantuan taktis

dan logistik bagi kesatuan-kesatuan darat tidak sebesar yang dibutuhkan seperti

untuk keperluan Operasi B-1. Hal tersebut karena daerah-daerah terbatas harus

direbut dan dipertahankan selama 1 tahun lamanya, maka untuk pembiayaan yang

diperlukan jauh lebih banyak dibandingkan dengan biaya untuk Operasi B-1.

Melihat kemampuan-kemampuan ketiga angkatan, hanya angkatan darat yang

mampu melaksanakan Operasi B-2 pada akhir 1962, sedang angkatan laut dan

udara baru bisa mencapai 60% - 75% dari syarat kemampuan yang dibutuhkan

untuk keberhasilan operasi tersebut.

Perhitungan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dalam Operasi B-2

antara lain jika Operasi B-2 berhasil, akan dapat dilaksanakan kekuasaan de-facto

Pemerintah Indonesia didaerah Irian Barat. Selain itu militer Indonesia yang telah

menjalankan Operasi B-1 akan memiliki pangkalan yang lebih depan untuk

melancarkan operasi selanjutnya. Perhitungan kerugian-kerugian yang diperoleh

dari pelaksanaan Operasi B-2 adalah musuh memperoleh kesempatan untuk

Page 51: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

112

memperkuat kedudukannya dengan bantuan kekuatan militer Negara Belanda

dengan alasan mendapat serangan dari Indonesia. Selain itu kesempatan lebih

besar bagi musuh untuk kemungkinan menghantam dan merusak komunikasi

antar Kepulauan Indonesia, efeknya akan merusak perekonomian dan

pembangunan Indonesia.

Besarnya Anggaran Belanja Negara, maka semua kegiatan pembangunan

akan terhenti dan dialihkan untuk pelaksanaan operasi tersebut, yang berarti

penambahan beban Anggaran Belanja Negara. Keunggulan-keunggulan di laut

dan udara yang sudah diciptakan, diperkirakan tidak akan dipergunakan secara

maksimal, karena daerah-daerah tersebut hanya berupa sasaran-sasaran terbatas.

Semua persiapan pembangunan ketiga angkatan baru bisa diselesaikan pada akhir

tahun 1963.

3) Operasi B-3

Operasi tahap selanjutnya, merebut dan mempertahankan seluruh wilayah

Irian Barat atau suatu sasaran yang terbatas/bagain tertentu dalam wilayah konflik

melalui pasukan-pasukan yang didaratkan dengan teknik infiltrasi. Pelaksanaan

Operasi B-3, kebutuhan-kebutuhan operasional hampir sama dengan Operasi B-1

dan Operasi B-2, hanya ada pengurangan pada bantuan taktis dan administrasi

untuk kesatuan-kesatuan pelaksana operasi. Disisi lain, dibutuhkan komando

sebesar 2 atau 3 brigade angkatan laut dan angkatan udara yang berfungsi untuk

pendaratan secara diam-diam (silent landing) dan dropping pasukan-pasukan di

daerah musuh untuk selanjutnya menjamin kelangsungan dari bantuan logistik

untuk pasukan di darat.

Page 52: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

113

Perhitungan keuntungan dari pelaksanaan Operasi B-3 adalah pelaksanaan

Operasi B-3 hanya membutuhkan waktu yang lebih pendek karena merupakan

tahap akhir dari dua operasi sebelumnya. Perhitungan kerugian-kerugian dari

pelaksanaan Operasi B-3 antara lain Operasi B-3 sedikit sekali dapat dikendalikan

dan diperhitungkan secara pasti kemenangan-kemenangan yang akan diperoleh

karena penerjunan pasukan di hutan-hutan belantara di Irian Barat. Sehingga

pasukan tidak dapat dipastikan mampu melakukan konsolidasi secara cepat

setelah penerjunan. Kerugian yang lain adalah jika Belanda mengetahui persiapan

pelaksanaan operasi ini, kemungkinan besar akan timbul perang terbuka, sedang

kesiapan di bidang militer Indonesia belum selesai untuk beralih ke Operasi B-1

dan B-2. Maka Belanda akan lebih leluasa melancarkan pemboman ke pedalaman

Indonesia, sehingga dapat merusak atau menghambat kegiatan pembangunan.

Kegagalan Operasi B-3 akan berakibat kegagalan total dari Operasi B seluruhnya

dan inisitif serangan di segala bidang akan beralih ke tangan musuh, akibatnya

akan menimbulkan efek buruk bagi masyarakat. 21

Berdasarkan uraian-uraian perbandingan ketiga jenis operasi tersebut,

dapat diambil kesimpulan bahwa sampai dengan pertengahan tahun 1962 belum

dapat dilaksanakan salah satu operasi tersebut diatas dengan membawa hasil yang

dapat dipertanggung jawabkan. Operasi B-1 diperkirakan dapat dilaksanakan pada

akhir tahun 1963. Kemungkinan besar operasi ini berhasil karena pengembangan

21 Arsip Gabungan Kepala Staf Nomor 01-0117/ROGIB/61. “PenelaahanStaf Mengenai Usaha “B” (Operasi Militer) Dalam Rangka Pembebasan IrianBarat”, tanggal 29 Juni 1961. Arsip Koleksi Dinas Dokumentasi Pusat SejarahTNI., hlm. 1-6.

Page 53: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

114

angkatan sudah mendekati persyaratan yang diperlukan, namun apabila

dilaksanakan pada akhir tahun 1962 kemungkinan berhasil sangat kecil.

Akibatnya, Operasi B-2 tidak berarti dan begitu juga Operasi B-3 walau

dilaksanakan hanya akan berakibat buruk, karena keuntungan dari operasi ini

tidak memuaskan bila dibandingkan dengan kerugian yang akan diperoleh. Maka

GKS (Gabungan Kepala Staf) menyarankan untuk pelaksanaan B-1 dengan jalan

merebut dan mempertahankan seluruh wilayah Irian Barat dalam waktu sesingkat-

singkatnya dengan tujuan memperoleh kekuasaan de-facto seluruh wilayah Irian

Barat.

a. Kegiatan Infiltrasi Menjelang Pembentukan Komando Mandala

Infiltrasi adalah suatu gerakan kekuatan bersenjata memasuki suatu

wilayah yang dikuasai oleh pasukan musuh baik dilakukan sendiri maupun

kelompok dibawah organisasi militer. Gerakan ini dilakukan baik dalam

kelompok kecil maupun individu yang disebar. Interval dan kurun waktu gerakan

penyusupan tidak beraturan sehingga tidak mudah terlacak oleh pihak lawan.

Gerakana penyusupan terhadap daerah yang dikuasai musuh sebisa mungkin

menghindari bentuk kontak dengan musuh. Sesuai dengan doktrin intelijen

militer, instilah infiltrasi militer dipergunakan untuk menyebut tindakan

penempatan (individu atau kelompok) ke daerah sasarah musuh. Kegiatan ini

melibatkan aksi-aksi menyebrangi perbatasan lawan atau daerah yang dikuasai

Page 54: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

115

musuh.22 Unsur-unsur yang berhasil memasuki daerah musuh akan melancarkan

serangan-serangan gerilya, sabotase dan gangguan keamanan bagi pihak musuh.

Gerilya berasal dari kata bahas Spayol yaitu guerrilla, gerilya merupakan

perlawanan suatu bangsa terhadap bangsa lain yang mempunyai kekuatan militer

yang unggul. Ketidak sepadanan kekuatan membuat satu pihak melakukan

pertempuran dengan cara selain pertempuran terbuka. Perlawanan dilakukan

terhadap satu titik kekuatan yang unggul ketika dalam kondisi lemah dan rawan

untuk kemudian diserang. Faktor pendadakan (surprise) menjadi unsur yang

menentukan dalam serangan tersebut. Kepulauan Irian Barat yang dikuasai

Belanda terletak di ujung Timur dari rangkaian kepulauan Indonesia. Kelompok-

kelompok kepulauan yang berada di sekitar dan di sekeliling perairan Irian Barat

mempermudah pendekatan-pendekatan secara fisik yang dilakukan oleh pasukan-

pasukan Indonesia baik secara sukarelawan maupun berstatus militer. Kondisi

inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh gerakan-gerakan infiltrasi perseorangan

maupun kelompok-kelompok di bawah koordinasi Komando Mandala dalam

usaha-usaha penyusupan kekuatan gerilya ke wilayah Irian Barat.

Jauh sebelum dicetuskannya Trikora dan pembentuka Komando Mandala,

telah terbentuk sukarelawan-sukarelawan yang tersebar dan siap melakukan

infiltrasi. Pos-pos konsentrasi pemberangkatan penyusupan mulai dibentuk

menjadi tiga tempat, yaitu: Utara di Pulau Gebe, Tengah di Kepulauan Gorong

dan Selatan di Kepulauan Aru. Aktivitas penyusupan ke wilayah Irian Barat

22 Website dengan alamat http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-infiltrasi-bersenjata/ diakses pada tanggal 6 Juli 2015, pukul 00.12.

Page 55: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

116

diintensifkan dengan pembentukan Pos Komando baru di Amahai (kemudian

dipindah ke Ambon) di bawah pimpinan Brigade Infanteri-2. Pos-pos konsentrasi

mendapat perubahan-perubahan nama sesuai dengan istilah-istilah kode militer,

seperti di Selatan atau Aru dengan nama Pos 101 atau Hanggada, di tengah

dengan nama Pos 102 atau Kapi Jembawan dan di Utara dengan nama Pos 103

atau Hanila.23

Gambar. 19

Peta Operasi Infiltrasi Melalui Pos 101 Hanggada, Pos 102 KapiJembawan dan Pos 103 Hanila ke Irian Barat.

Sumber: Dinas Dokumentasi Pusat Sejarah TNI.

1) Penyusupan Pasukan Gerilya 100 (PG-100)

Berdasarkan Perintah Operasi No:1/P.O.D.L/7/1960, pada tanggal 27

November 1960 telah bertolak dari Pos 101 rombongan pertama dengan nama

23 M. Cholil., op.cit., hlm. 55.

Page 56: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

117

Pasukan Gerilya 100 (PG-100) yang berjumlah 29 orang dari Buru menuju Teluk

Etna (Kaimana). Pasukan gerilya 100 ini dibekali dengan persenjataan 15 pistol,

13 senapan, 13 Sten gan, 2 Mo.”2”, 116 Gr. M 36, 3 kompas dan 1 Kiyker. Tugas

PG-100 adalah mengadakan infiltrasi kedalam wilayah Irian Barat dengan tujuan

melakukan kegiatan intelligence untuk kepentingan operasi setempat dan usaha

pendaratan secara besar-besaran. Selain itu, PG-100 bertugas membuat daerah

basis gerilya di wilayah Irian Barat sebagai pangkalan untuk daerah gerilya

lainnya dan basis mengatur kegiatan gerilya dengan tujuan perang wilayah di Irian

Barat. Namun PG-100 ini tidak diketahui berita perkembangan berikutnya. 24

2) Penyusupan Pasukan Gerilya 200 (PG-200)

Berdasarkan Perintah Operasi No.3/PODL/5/61, pada tanggal 14

September 1961 Pukul 14.15, setelah kelompok ke satu (PG-100) menyusup

melalui Pos 101/Kepulauan Aru, giliran kelompok ke dua yaitu PG-200. PG-200

terdiri 39 orang yang dipimpin oleh Letnan Djamaludin Nasution kembali

mendapat perintah menyusup dari Pos 103/Pulau Gebe ke Sorong. Misi PG-200

adalah melakukan infiltrasi ke daerah kepala burung dengan tugas-tugas

mengadakan kegiatan gerilya di daerah Sorong/Vagelkop untuk melakukan

gangguan-gangguan terus menerus. Selain itu juga PG-200 dituntut untuk

membentuk kader-kader Pro Republik di Sorong dan daerah sekitarnya untuk

bergerak bersama-sama menentang pemerintahan Belanda. PG-200 dalam misinya

juga harus membuat kantung-kantung gerilya di Manokwari dan Steenkool yang

24 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat., 25 TahunTrikora, (Jakarta, 1988), hlm. 97.

Page 57: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

118

dapat dipergunakan untuk menghubungi PG-100 yang dimungkinkan berada di

daerah Danau Gerian. Satuan-satuan di bawah pimpinan Thomas Faknik

mendapat tugas melakukan sabotase di instalasi minyak yang berada di sekitar

Sorong, namun dalam pelaksanaannya terjadi baku tembak dengan pasukan

Belanda di pinggiran kota Sorong, satu persatu pasukan PG-200 berhasil ditawan

dan dikirim ke Pulau Wundi di Biak. Tercatat PG-200 yang tertawan 26 orang,

gugur 2 orang dan yang tersisa 10 orang. 25

3) Penyusupan Pasukan Gerilya 300 (PG-300) Dipimpin Soeripto

Berdasarkan Perintah Operasi No.5/PODL/1/62, pada tanggal 18 Maret

1961 diberangkatkan dari Pos 101 dengan pasukan sukarelawan di bawah

pimpinan Peltu Soeripto dengan kekuatan 111 orang. PG-300 yang dipimpin

Soeripto mempunyai misi yaitu melakukan infiltrasi ke Pantai Selatan Irian Barat

dengan daerah antara Aldoeni-Oeta di Charles Louis Geberte dengan tugas

membuat kantong-kantong gerilya di daerah antara Aldoeni-Oeta (Charles Louis

Geberte) yang akan digunakan sebagai pangkalan untuk menyusun perlawanan

rakyat, pangkalan untuk mengkoordinir gerakan-gerakan bawah tanah dan

pangkalan untuk menghubungi daerah perbatasan Republik Indonesia. Selain itu

juga digunakan untuk melaksanakan pengacauan di daerah musuh dengan tujuan

untuk propaganda yang bersifat politis maupun untuk mempersiapkan daerah

pertahanan untuk kepentingan gerakan militer yang lebih besar.26

25 Ibid., hlm. 98-99.

26 Ibid., hlm. 100-101.

Page 58: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

119

4) Penyusupan Pasukan Gerilya 300 (PG-300/Kompi 191261)

PG-300 di bawah Soeripto setelah mengalami kegagalan kemudian ditarik

dan dibentuk PG-300 yang baru dengan kekuatan dua peleton di bawah pimpinan

Peltu Nana. PG-300 di bawah pimpinan Peltu mendapat perlengkapan antara lain

18 LE, 3 Laouncer, 3 Mo “5”, 4 pistol, 27 P.M, 13 Bren dan 86 Garrand. PG-300

pimpinan Peltu Nana dilepas oleh Mayor Roedjito dan Dinas Khusu SUAD I

satuan operasi “A” dan diberangkatkan pada tanggal 18 Maret 1962 dari Pulau

Gebe ke Pulau Waigeo dan Raja Ampat pada pukul 15.15 waktu setempat.

Penyusupan ini diketahui oleh patroli pesawat Neptune Belanda, sehingga

penyusupan diarahkan ke Pulau Gag yang terletak disebelah barat Pulau Waigeo.

Pasukan PG-300 menjadi sasaran Belanda dengan melakukan patroli darat, udara

dan laut untuk mengucilkan kedudukan pasukan PG-300. Keadaan semakin

memburuk ketika pada tanggal 25 Maret 1962 terjadi kontak antara kapal perang

Belanda karena kapal yang digunakan untuk menyusup tenggelam karena

serangan dari Belanda terpaksa PG-300 menggunakan potongan-potongan kayu

untuk menyebrang, usaha ini gagal dan banyak pasukan PG-300 tertangkap

termasuk Peltu Nana. Pasukan Gerilya 300 (PG-300) setelah dilengkapi kekuatan

dan anggotanya, ditugaskan kembali untuk membuat Base di Pitsjor (Teluk

Majalibit-Pulau Waigeo) dan Makbon (Pantai Utara Vogeikop), selain itu juga

mengadakan operasi dari Base Pitsjor (Base II) ke sasaran di Pulau Waigeo dan

Base Makbon (Base III) ke sasaran sekitar Sorong dan Sausapor. 27

27 Ibid., hlm. 102-105.

Page 59: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

120

5) Penyusupan Pasukan Gerilya 300 (PG-300/Kompi 191260)

Pada tanggal 20 Maret 1962, dua peleton dari kompi 191260 PG-300 di

bawah pimpinan Sersan Mayor Boy Thomas telah berangkat dari pulau Yu

menuju Tanjung Dalpele di Pulau Waigeo. Pasukan ini juga kembali diketahui

oleh patroli pesawat Neptune Belanda, maka terpaksa mencari perlindungan di

Pulau Bala-Bala. Selama dua jam menghindari serangan pesawat Belanda,

pasukan ini dapat meneruskan misinya dan mendarat di Tanjung Dalpele, Pulau

Waigeo.28

6) Penyusupan Pasukan Gerilya 400 (PG-400)

Pasukan Gerilya 400 (PG-400) terdiri dari 93 orang yang kebanyakan

berasal dari Maluku dan Irian Barat, sebagian pasukan juga merupakan eks KRI

Macan Tutul yang selamat dari serangan Belanda. Pasukan eks KRI Macan Tutul

setelah diambil oleh Palang Merah Internasional dari penahanan Belanda di Pulau

Wundi Biak kemudian dibawa ke Singapura untuk kemudian diteruskan ke

Jakarta. Pasukan ini setelah diterima di Jakarta kembali mengikuti tambahan

pendidikan dan latihan di Ciawi Bogor, untuk kemudian dikirim kembali melalui

Pos 103 Pulau Gebe dengan Lettu Krisno sebagai Komandan Pos 103. Pasukan

PG-400 dalam menunggu waktu pemberangkatan dilakukan latihan terus menerus

di hutan Pulau Gebe di bawah Komandan Lettu Krisno Djoemar. PG-400

pimpinan Charles Papilaya berhasil didaratkan dengan 4 perahu motor melalui

Lam-Lam. Di Lam-Lam, PG-400 mengalami kontak senjata dengan Kepolisian

Belanda namun tidak ada korban jiwa, setelah gencatan senjata, PG-400 diangkut

28 Ibid., hlm. 56.

Page 60: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

121

dengan Kapal Kortenar dan dibawa ke Sorong untuk kembali dikirim ke Ambon

dan diteruskan ke Jakarta.29

7) Penyusupan Pasukan Gerilya 500 (PG-500)

Pada tanggal 15 Juli 1962 dengan penyusupan oleh Pasukan PG-500 di

bawah pimpinan Jonkey Hobert Kumontoy. Pasukan PG-500 terdiri dari 87 orang

yang merupakan eks anggota Permesta. PG-500 berangkat dari Pulau Gebe di

ujung Halmahera melalui Pulau Waigeo dengan menggunakan 4 buah perahu

berukuran 4-5 ton yang dilengkapi outboard berkekuatan 50 PK. Di Pulau

Waigeo, pasukan PG-500 bertemu dengan rombongan lain yang bertugas sebagai

team penerangan sebanyak 1 regu yang terkenal dengan nama Rombongan

Herlina. Pasukan ini berhasil menyusup ke wilayah Irian melalui teluk Arugu di

sebelah barat laut Sorong. PG-500 kemudian memasuki Sansapor pada tanggal 17

Juli 1962 dan menurunkan bendera Belanda untuk kemudian diganti dengan

bendera Republik Indonesia dengan cara menyobek warna biru. Pasukan PG-500

pada tanggal 18 Juli, berhasil melakukan penghancuran instalasi radio Belanda di

daerah tersebut yang mengakibatkan lumpuhnya hubungan komunikasi ke luar

daerah tersebut. Pasukan PG-500 mendapat kontak senjata pada malam hari

dengan korban jatuh 2 orang dari pihak Indonesia. Perlawanan berlanjut di daerah

Kepala Burung, yaitu di Weru, Baturumah dan Wenari antara tanggal 6 dan 15

Agustus 1962. Rencana semula untuk merebut seluruh wilayah Kepala Burung

kemudian dihentikan dengan adanya perintah “Case Fire” dan mengadakan

konsolidasi pasukan ini, serta tetap tinggal di tempat kedudungan masing-masing.

29 ibid., hlm. 106.

Page 61: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

122

Pasukan PG-500 pimpinan Rumontoy ini sebelumnya telah dipelopori oleh

pasukan PG-400 sebanyak 200 orang, sedang regu Team Penerangan melakukan

kegiatan-kegiatan penutup dari Pos 103/Hanila dengan penyeberangan ke daratan

Irian pada tanggal 12 Agustus 1962.30

8) Penyusupan Pasukan Gerilya 600 (PG-600)

Pos selatan 101 yang berpusat di Kepulauan Aru telah tercatat kegiatan-

kegiatan infiltrasi pada tanggal 23 Maret 1962 yang dilakukan PG-600. PG-600

dengan 3 perahu bawah pimpinan Maksum dan sepasukan dari Kompi R/XIV

dipimpin oleh Letnan Nussy, masing-masing berangkat dari daerah Ujir dan

Karwi menuju Sungai Jera. Jumlahnya 31 orang, diantara pasukan ini 24 orang di

bawah pimpinan Octavianus Marani dapat mendarat dengan selamat. Pasukan

induk gagal mendarat dan harus kembali karena diketahui oleh pesawat Neptnue

Belanda. Pasukan induk ini dapat kembali dengan selamat, namun 7 orang yang

berada diatas kapal tongkang hilang setelah mendapat tembakan pesawat Belanda,

peristiwa tersebut terjadi di antara Teluk Etna dan Kepulauan Watu Belah.

Pasukan Kompi R/XV kembali mencoba mengadakan infiltrasi pada tanggal 21

April 1962, tetapi kembali mengalami kegagalan karena cuaca dan laut yang

buruk. Kompi ini kemudian ditarik ke Wahai untuk tugas menghadapi kegiatan-

kegiatan di Pulau Misool. 31

30 Ibid., hlm. 107.

31 Ibid., hlm. 108-109.

Page 62: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

123

9) Operasi Intelijen

Berdasarkan Perintah Operasi No.2/PODL/1961, tanggal 24 April 1961

telah berangkat dari Base kekuatan yaitu: Sub Base terdiri 3 orang yang dipimpin

Kapten Komontoy, Kelompok IP-001 (Intell Posten/Pos Intelijen) terdiri 12 orang

dipimpin Maksum, IP-002 terdiri 6 orang di bawah pimpinan JA Ganap dan

SOA.SIO terdiri dari 4 orang yang diperbantukan pada Gubernur Irian Barat.

Misi Operasi Intelijen antara lain membuat dan menyempurnakan Intell

Posten (Pos Intelijen) di pulau-pulau perbatasan dengan tujuan: Sebagai

pangkalan dan mengatur infiltrasi kedaratan secara maksimal, sebagai pangkalan

untuk memperlebar daerah sasaran di Irian Barat, sebagai pos untuk

mengamankan daerah-daerah/pulau-pulau dari gerakan subversive/infiltrasi musuh

dan sebagai pos antara dari base ke daerah gerilya. Selain itu juga mengumpulkan

sebanyak mungkin bahan-bahan keterangan (militer, ekonomi dan sosial) untuk

kepentingan persiapan kemungkinan tindakan tegas dilakukan, persiapan tindakan

dalam bidang politik dan penelitian terhadap kemajuan dari gerakan-gerakan

kader-kader di Irian Barat. Operasi intelijen juga bertugas membuat rute jalan

yang terjamin keamanannya dari daerah RI ke daerah Belanda untuk tujuan

menjamin kelancaran kontak terus menerus, membuka jalan logistik dan

membuka jalan infiltrasi kepada base dari sub base.

1) Pelaksanaan Operasi Intelijen

Tim Pengintai Ke-I berangkat pada tanggal 13 Maret 1962 menuju Pantai

Teluk Patipi dengan tugas menyebarkan pamflet untuk menggairahkan semangat

perjuangan rakyat setempat. Tim tersebut kembali ke Pos pada tanggal 19 Maret

Page 63: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

124

1962 dengan membawa serta adik Raja Patipi sebagai utusan Kepala Masyarakat

Patipi untuk menyatakan dukungannya terhadap Pemerintah Republik Indonesia.

Selanjutnya Tim Pengintai Ke-II berangkat pada tanggal 13 Maret 1962, tetapi

kurang beruntung karena harus kembali setelah mencapai setengah perjalanan.

Hal itu dikarenakan tim terlalu lelah dan mabuk laut, karena jarak yang ditempuh

sejauh 140 mil, sedang peralatan yang digunakan hanya perahu kole-kole yang

sederhana. Kemudian diberangkatkan Tim Pengintai Ke-III pada tanggal 6 Mei

1962 dengan mencoba rute melalui Bula di ujung timur Pulau Seram dengan

mencari informasi di Pulau Misool. Meski medan yang dihadapi berat, tim ini

berhasil mencapai sasaran dan kembali dengan selamat ke Wahai di Seram Utara.

Sejalan dengan pembentukan Komando Mandala, maka tugas mencari informasi

dengan infiltrasi diteruskan oleh Kompi Batalyon 530/R dan juga oleh Detasemen

Pelopor Brigade Mobil.32

2. Komando Mandala Pembebasan Irian Barat

a. Keorganisasian Komando Mandala

Pemerintah Indonesia segera melakukan langkah-langkah guna

melaksanakan kampanye Trikora yang dicetuskan pada tanggal 19 Desember

1961 di Yogyakarta. Melalui musyawarah Dewan Pertahanan Nasional pada

tanggal 31 Desember 1961 di Bogor dicetuskanlah perumusan pembentukan

komando pelaksana utama pembebasan Irian Barat. Sebagai realisasi dari

perumusan tersebut, maka pada tanggal 2 Januari tahun 1962 dibentuklah

32 Ibid., hlm. 112-115. Keterangan lihat juga M. Cholil., op.cit., hlm. 57.

Page 64: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

125

Komando Mandala. Pembentukan Komando Mandala tersebut berdasarkan Surat

Keputusan Presiden selaku Panglima Tertinggi/Panglima Besar Pembebasan Irian

Barat No. 1 tahun 1962.33 Komando Mandala merupakan sebuah Komando

Gabungan (Unified Command), yang terdiri Angkatan Darat, Angkatan Udara dan

Angkatan Laut. Daerah kekuasaan Komando Mandala meliputi wilayah Indonesia

Bagian Timur yang mencakup kawasan daratan, lautan dan udara untuk dijadikan

sebagai daerah operasi militer. Daerah tersebut meliputi Kodam XIV/Hasanuddin

(Sulawesi Selatan dan Tenggara), Kodam XIII/Merdeka (Sulawesi Tengah),

Kodam XV/Pattimura (Nusa Tenggara), Kodamar V dan Kodamar VI, Korud III

dan Korud-IV dengan Markas Besar Komando Mandala berkedudukan di

Makassar.

Pada tanggal 11 Januari 1962 telah ditetapkan Panglima Mandala yaitu

Brigadir Jenderal Suharto yang sekaligus dinaikkan pangkatnya menjadi Mayor

Jenderal. Panglima Mandala dibantu oleh dua wakil panglima dari angkatan laut

dan angkatan udara. Sebagai Wakil Satu Panglima Mandala ditetapkan Kolonel

(L) Sudomo dan sebagai Wakil Dua Panglima Mandala diangkat Kolonel (U)

Penerbangan Leo Wattimena, yang masing-masing dinaikan pangkatnya menjadi

Komodor.

33 Dinas Sejarah TNI AD., Sejarah TNI AD 1945-1973 Jilid 3, PerananTNI AD Dalam Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, (Jakarta:Dinas Sejarah TNI AD, 1985)., hlm. 123.

Page 65: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

126

Bagan 1

Bagan Organisasi Komando Mandala Pembebasan Irian Barat

Sumber: Bagan Organisasi Komando Mandala, Laporan Komando

Mandala. Koleksi Dinas Dokumentasi Pusat Sejarah TNI.

Komando Mandala bertanggungjawab langsung kepada Panglima

Tertinggi/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat yang

menetapkan struktur kekuatan komando yang harus diberikan kepada tiap-tiap

angkatan. Tiap-tiap angkatan bertanggung jawab tentang administrasi dan bantuan

kekuatan tersebut, yang sepenuhnya berada dalam kendali operasionil Panglima

Mandala. Pemindahan dalam kekuatan tersebut berdasarkan wewenang yang

diatur oleh Panglima Tertinggi/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan

Irian Barat. Selain bidang operasionil dan strategis, Panglima Mandala

mempunyai wewenang dan tanggung jawab koordinasi bantuan administrasi dan

logistik terhadap pasukan-pasukan tiap Angkatan yang diperlukan untuk

mengadakan kesiapan militer yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

Page 66: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

127

b. Konsep Induk Strategi Operasi Militer oleh Komando Mandala

1) Strategi Perpaduan Perjuangan Militer dengan Perjuangan Diplomasi

Diplomasi adalah sebuah usaha melalui berbagai cara terutama dengan

perundingan dan negoisasi yang bersifat pembicaraan. Melalui cara ini setiap

pihak berusaha agar pihak lawan bersedia dan menyetujui apa yang

disampaikannya. Namun kegagalan diplomasi mampu membuat kekecewaan bagi

satu pihak yang akan menghasilkan suatu niat memaksa bangsa yang

menghalanginya untuk tunduk kepada kehendaknya. Pemaksaan tersebut bisa

dilakukan dengan tindakan kekerasan melalui sebuah upaya penggunaan kekuatan

aspek politik, ekonomi, psikologi dan militer untuk memenuhi keinginannya.34

Perjuangan dalam membebaskan Irian Barat merupakan sebuah

konfrontasi yang melibatkan semua bidang terhadap Belanda. Konfrontasi

dibidang militer dilakukan bersama-sama dengan perjuangan diplomasi. Potensi

kekuatan nasional dikerahkan sebanyak 70% guna operasi dan perang dalam

pembebasan Irian Barat. Pengerahan kekuatan nasional dilakukan juga dalam

memanfaatkan pertarungan kekuatan-kekuatan dunia melalui jalur-jalur

diplomasi. Presiden selaku Panglima Tertinggi ABRI menunjuk Panglima

Mandala sebagai Gubernur Militer Mandala Pembebasan Irian Barat. Hal tersebut

bertujuan pengunaan kekuatan tempur secara efisien. Gagasan Koti Pemirbar yang

mengkombinasikan kerjasama antara militer dan diplomasi untuk menarik

manfaat sebesar-besarnya dari situasi militer baik yang sudah dilancarkan maupun

sedang dipersiapkan. Persiapan operasi dengan disposisi pasukan yang secara

34 Sayidiman Suryohadiprojo., op.cit., hlm. 3.

Page 67: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

128

strategis membuka banyak kemungkinan terhadap musuh menjadi alat diplomasi

yang mempunyai manfaat yang besar.35

Bukti bahwa kegiatan-kegiatan operasi militer mempunyai pengaruh

terhadap bidang politik bisa dilihat dari sikap Belanda yang memprotes kegiatan

infiltrasi udara oleh Angkatan Udara Mandala di Irian Barat. Perdana Menteri

Belanda Dr. J. E. De Quay memprotes kepada Sekjen PBB U Thant dan meminta

dikirim Komisi Penyelidikan PBB ke Irian Barat serta merencanakan untuk

mengajukan “agresi” Indonesia kepada Dewan Keamanan PBB. Uni Soviet yang

berada dipihak Indonesia menyatakan akan menggunakan hak veto-nya untuk

mengagalkan tersebut. Menlu Subandrio juga turut menyatakan bahwa kegiatan

infiltrasi akan terus dilakukan sampai Belanda menyetujui usul Bunker. Kejatuhan

daerah Teminabuan di tangan pasukan Indonesia membuat Belanda

mengumumkan menerima usul Bunker dengan syarat Indonesia menghentikan

propaganda permusuhan dan kegiatan infiltrasi melalui laut serta udara. 36 Selain

itu kegiatan armada tempur Angkatan Laut Mandala yaitu ATA-17 yang bertugas

mengangkut pasukan Wibisono, Lesmono dan Hanoman untuk siap didaratkan

merebut Biak dalam Operasi Jayawijaya di Kepulauan Banggai Teluk Peleng,

Sulawesi Selatan membuat Belanda menyetujui usul Bunker.

Bukti bahwa perjuangan militer juga menyesuaikan hasil-hasil dari

perjuangan diplomasi terlihat dari perintah Panglima Mandala yang membatalkan

35 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat., op.cit.,hlm. 177.

36 Ibid., hlm. 183.

Page 68: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

129

Operasi Jayawijaya yang sudah terselenggara.37 Pembatalan operasi dilakukan

karena Belanda telah menyetujui usul Bunker, namun belum tercapainya

kesepakatan final perundingan membuat Panglima Mandala mengeluarkan

perintah Operasi Brajamusti pada tanggal 3 September 1962 No. POPS.07/SR/62

sebagai upaya Komando Mandala menjaga keunggulan yang telah diperoleh

dalam bidang diplomasi dan militer. Penurunan status militer dari tujuan

berperang berubah menjadi pengamanan jalannya penyerahan kekuasaan Irian

Barat menunjukan bahwa walau kekuatan militer telah unggul dan mampu

melakukan serangan militer tetap harus mampu menahan diri ketika dalam bidang

diplomasi sudah tercapai kesepakatan.

2) Konsep Dasar Strategi Militer Komando Mandala

Strategi adalah ilmu dan seni tentang penggunaan kekuatan politik,

ekonomi, psikologi dan militer satu bangsa atau kelompok bangsa yang

memungkinkan dukungan maksimal kepada kebijakan yang telah ditetapkan.38

Sedang Strategi militer pada dasarnya merupakan seni dan ilmu untuk membagi

dan mengaplikasikan kekuatan militer. Pengaplikasian tersebut dilakukan untuk

mencapai tujuan nasional dalam masa perang maupun damai, meliputi seluruh

upaya dengan memanfaatkan sumber daya nasional yang tersedia untuk mencapai

37 Persiapan operasi sudah dilakukan dengan aktifitas unsur Angkatan LautMandala yaitu ATA-17 di daerah Teluk Peleng, Sulawesi Selatan yang dijadikanDaerah Kumpul-I. Unsur yang berkumpul didaerah ini terdiri dari Pasrat-45(berjumlah 6.700 KKO AL dan 1.400 AD yang dikonversi), 40 kapal perang dan21 kapal niaga (dimiliterisasi). Keterangan lihat Julius Pour., Laksamana SudomoMengatasi Gelombang Kehidupan.

38 Sayidiman Suryohadiprojo., op.cit., hlm. 20.

Page 69: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

130

tujuan dan sasaran yang ditetapkan oleh negara. Strategi tersebut bisa berupa

strategi penangkal, strategi penindakan dan strategi pemulihan yang disiapkan

untuk menghadapi segala bentuk ancaman baik militer maupun nonmiliter.39

Strategi dalam pelaksanaannya menggunakan seni operasi, yang bermakna sebuah

ilmu dan seni tentang penggunaan kekuatan militer untuk mencapai tujuan dan

sasaran kampanye yang telah ditetapkan.

Strategi Militer bertujuan memenangkan setiap peperangan atau

pertempuran dan menjamin keberhasilan yang dilaksanakan secara terpadu dalam

rangka menjaga kedaulatan sebuah negara, keutuhan wilayah dan keselamatan

bangsa. Dalam menghadapi ancaman militer, strategi yang harus dipersiapkan

adalah strategi pertahanan berlapis dalam kerangka perang total/semesta dengan

menempatkan pertahanan militer sebagai inti kekuatan. Hal tersebut dilaksanakan

melalui pengerahan dan pendayagunaan segenap kekuatan nasional yang

mengintegrasikan segenap kekuatan bersenjatan dan perlawanan rakyat secara

terpadu dan saling berkerjasama.40

Strategi menurut von Clausewitz adalah cara penggunaan pertempuran

untuk mencapai tujuan perang (Die Strategie ist der Gebrauch des Gefechts zum

Zweck des Krieges). Strategi meliputi strategi umum (grand strategy) dan strategi

bidang. Strategi bidang adalah strategi yang menggunakan berbagai aspek seperti

strategi militer, strategi pertahanan, strategi politik dan strategi ekonomi. Sedang

39 Mabes TNI. Strategi Militer, Peraturan Panglima TNI NomorPerpang/66/XI/2010 tanggal 15 September 2010. Dokumen PerpustakaanPusjarah TNI, hlm. 34.

40 Ibid, hlm. 35.

Page 70: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

131

strategi umum digunakan untuk menunjang kebijakan atau politik negara yang

telah ditetapkan untuk keberhasilan perang demi tujuan politik bangsa. 41

Komando Mandala berdasarkan instruksi Presiden/Pangti Angkatan

Perang Republik Indonesia/Panglima Besar Koti Pembebasan Irian Barat No. 1

Tahun 1962 dan staf study kemudian menyusun sebuah konsep perencanaan yang

menjadi induk dari strategi Komando Mandala. Konsep tersebut menjadi acuan

dari jalannya operasi yang akan dilaksanakan dan juga menjadi bagian dari

strategi diplomasi. Hal itu agar terjadi kordinasi antara perjuangan diplomasi dan

perjuangan militer, jika perjuangan diplomasi gagal perjuangan militer terus

dilancarkan namun jika perjuangan diplomasi berhasil perjuangan militer akan

menyesuaikan.

Komando Mandala setelah mempelajari bentuk-bentuk dan kajian yang

disarankan oleh Gabungan Kepala Staf Angkatan Perang pada pemerintah.

Komando Mandala bersama stafnya kemudian menyusun konsep Strategi Dasar

Operasi Militer Pembebasan Irian Barat yang dikenal dengan bimbingan

perencanaan. Bimbingan Perencanaan yang menjadi induk dari semua rencana-

rencana operasi yang bertujuan; mengembangkan situasi militer di wilayah Irian

Barat sesuai dengan tahap-tahap perjuangan diplomatik, menciptakan daerah de-

facto bebas di Irian Barat serta mendudukan unsur-unsur kekuasaan pemerintah

Republik Indonesia. Bimbingan Perencanaan mencakup Rencana Operasi “B”

(Operasi Militer) yang menjelaskan mengenai operasi yang akan dilaksanakan

41 Sayidiman Suryohadiprojo., op.cit., hlm. 20-21.

Page 71: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

132

dengan tahap-tahap yang bertujuan membuat situasi yang menguntungkan

jalannya operasi.

a) Fase Infiltrasi

Memasukan secara bertahap 10 kompi inti ABRI sampai dengan akhir

tahun 1962, fase ini berguna sebagai pasukan pembuka, terdiri dari pasukan-

pasukan kecil yang menyusup ke daerah musuh dengan misi intelijen dan

mengadakan aksi gerilya untuk mengacaukan musuh. Gerilyawan-gerilyawan

bertugas mengikat sebagian kekuatan musuh, menghancurkan point-point strategis

musuh sambil mengusahakan pencarian kedudukan strategis untuk membentuk

pos-pos terdepan. Fase ini merupakan sebuah persiapan bagi penyerbuan pasukan

yang lebih besar.

Tugas Angkatan Laut Mandala dalam fase ini yaitu menyiapkan Task

Forces terdiri: 2 Batalyon Tempur; 1 Kapal Selam; 1 Tanker, 4 Buru Selam, 3

Penyapu Ranjau dan 1 Salvage/tunda. Selain itu Angkatan Laut Mandala juga

melakukan pengamanan dan perlindungan pasukan infiltrasi serta pengintaian,

penipuan, pendaratan, angkutan laut dan resupply secara infiltrasi. Angkatan Laut

Mandala juga berperan menyediakan semua fasilitas untuk kebutuhan/kesiapan

Task Force yaitu berupa kapal-kapal pengangkut pasukan menuju daerah operasi

serta sebagai tempat koordinasi pasukan sebelum pendaratan ke pantai musuh.

Angkatan Laut Mandala juga berperan menyusun pasukan cadangan strategis

berupa pasukan pemukul dari KKO AL.

Tugas Angkatan Udara Mandala dalam fase ini adalah menyiapkan unsur

tempur berupa pesawat IL-28 Bomber (3 buah), IL-28 Recon (2 buah), MiG-17

Page 72: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

133

Interc (4 buah), B-25 Bomber (1 buah) dan Albatros/SAR (1 buah) dengan tugas

pengintaian, pengamanan, pemboman, pertempuran udara, pencarian/penolongan

(SAR), penipuan, angkutan udara dan usaha-usaha resupply secara infiltrasi.

Selain itu juga Angkatan Udara Mandala berperan menyediakan Fasilitas yang

diperlukan dilapangan udara untuk keamanan operasi-operasi udara serta

menyusun dan menyiapkan pasukan cadangan strategis Resimen PGT (Pasukan

Gerak Tjepat).

b) Fase Eksploitasi

Sebuah fase perang terbuka terhadap induk pasukan musuh yang berpusat

di Biak dan mengembalikan wilayah Irian Barat kedalam wilayah Republik

Indonesia. Fase ini diperkirakaan pada permulaan tahun 1963 dengan sasaran

pokok Biak dan sasaran lain yaitu Fak-fak, Sorong, Kaimana, Kota Baru dan

Merauke. Sasaran-sasaran tersebut tidak hanya merupakan sasaran militer saja

namun juga merupakan sasaran politis dan psikologis. Hal tersebut bertujuan

bahwa kemajuan yang dicapai pasukan militer Indonesia di wilayah Irian Barat

akan mempengaruhi diplomasi jika masalah Irian Barat dirundingkan lagi. Pos

pasukan-pasukan terdepan yang akan mengadakan infiltrasi ialah Gebe, Geser dan

Dobo. Pusat Pangkalan Angkatan Laut di Teluk Kau, Ambon dan Elot (Kai) dan

Pangkalan Udara berada di Morotai, Amahai, Ambon dan Letfuan.

Kekuatan Angkatan Laut Mandala yang diperlukan dalam fase ini yaitu

Angkatan Tugas 11 dengan semua unsur-unsurnya, Angkatan Tugas 12 dengan

semua unsur-unsurnya dan Angkatan Tugas baru yang terdiri dari unsur-unsur

kapal : 3 Kapal Penyapu Ranjau, 4 Sub Chaser, 4 MTB dan 1 Salvage/tunda.

Page 73: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

134

Penambahan unsur-unsur antara lain : 2 Kapal Korvet dan 4 Buru Selam (BS).

Angkatan Udara Mandala dalam fase ini diperlukan kekuatan yang antara terdiri

dari Unsur Pembom : 6 Buah Pesawat TU-16, 6 Buah Pesawat IL-28 dan 6 Buah

Pesawat B-25. Unsur Pertahanan Udara : 6 Buah Pesawat MiG-17 dan 6 Buah

Pesawat MiG-19/17. Unsur “Ground Attack” : 6 Buah Pesawat P-51 dan Unsur

Pengangkutan : 6 Buah Pesawat C-130 Hercules, 10 Buah Pesawat C-47 Dakota

dan 2 Buah Pesawat Avia.

c) Fase Konsolidasi

Mengkonsolidasi kekuatan Republik Indonesia di seluruh Irian Barat

setelah perjuangan berhasil. Fase ini, setiap komponen Mandala diharapkan

merencanakan dan menyiapkan kesatuan-kesatuannya untuk ditempatkan di

Provinsi Irian Barat. Penempatan tersebut bertujuan agar tiap komponen Mandala

menjadi bagian dari unsur-unsur pasukan Republik Indonesia yang dapat

membantu menjamin keamanan wilayah provinsi tersebut.

Pasukan Angkatan Laut Mandala yang dipersiapkan dalam fase ini terdiri

dari unsur kapal berupa Kapal Buru TorpedoCepat (4 Buah), Kapal Selam (4

Buah), Fregat (2 Buah), Korvet (2 Buah), Buru Selam (10 Buah), Kapal Cepat

Torpedo/MTB (8 Buah), Penyapu Ranjau (8 Buah), Landing Ship Tank/LST (8

Buah), Kapal angkut besar (2 Buah), Salvage/tunda (2 Buah), Tangker Besar (2

Buah), Satu transport skuadron dan Headquarter (markas besar) Ship (1 Buah).

Selain itu juga Unsur Udara berupa 1 Skuadron Pesawat Gannet dan 2 Albatros

serta unsur pasukan: 2 Yon KKO AL dan 1 Ki PARA Amfibi /frogman

Page 74: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

135

Angkatan Udara Mandala dalam fase ini juga menyiapkan unsur

tempurnya berupa unsur-unsur pesawat yang terdiri dari Bomber element, Air

Defense, Attack element, Ground Attack element dan Transport element untuk

menghadapi operasi terbuka dan pengembangannya menurut kajian GKS

(Gabungan Kepala Staf) yaitu Operasi B-2.

Sesuai dengan perencanaan Panglima yang tertanggal 6 Februari 1962,

maka diinstruksikan kepada semua komponen untuk berkoordinasi dan

memberikan batasan-batasan jadwal waktu mulai sampai akhir pelaksanaan fase

yaitu mulai awal tahun 1962 fase infiltrasi dimulai, persiapan-persiapan untuk

fase-fase selanjutnya. Akhir tahun 1962 persiapan untuk fase eksploitasi, harus

selesai dengan maksimal. Awal tahun 1963 fase eksploitasi dimulai bila

dikehendaki oleh politik. Meneruskan fase infiltrasi jika diperlukan oleh Panglima

Mandala dan persiapan-persiapan untuk fase terakhir dan mulai akhir tahun 1963

selesai fase eksploitasi bila harus dilancarkan, fase terakhir dilancarkan.

3) Strategi Penentuan Sasaran-Sasaran Operasi

Prinsip-prinsip perang (the principles of war) memuat satu point penting

demi keberhasilan suatu operasi, yaitu konsentrasi dan fokus. Konsentarsi dalam

prinsip perang adalah serangan yang hanya diarahkan pada satu titik atau tempat

yang menentukan dengan kekuatan maksimal. Sedang fokus adalah menjaga

fokus dari hal-hal yang penting dan menentukan serta selalu memegang teguh

sasaran yang hendak dicapai (maintenance of the objective).42 Berdasarkan

perhitungan tercapainya tujuan politik serta kemampuan yang tersedia pada

42 Sayidiman Suryohadiprojo., op.cit., hlm. 23.

Page 75: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

136

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia serta pertimbangan memukul langsung

ketitik pertahanan musuh, maka Komando Mandala menyatakan adanya sasaran

operasi. Sasaran operasi terbagi menjadi dua, sasaran pokok dan sasaran “antara”.

Sasaran pokok operasi antara lain yaitu:

a) Sasaran Pokok adalah Biak (sasaran 1/utama)

Biak dijadikan sasaran pokok karena merupakan kedudukan induk

kekuatan Belanda, terdapat pimpinan Komando Militer Belanda, pusat perbekalan

dan supplay cadangan strategis baik laut dan udara, selain itu Biak juga

merupakan pos militer depan Belanda dalam mempertahankan Irian Barat. Biak

memiliki dua sentral listrik dengan kekuatan 220 volt (wissel stroom), instalasi air

bersih, transportasi udara, darat dan laut yang baik dan memiliki pelabuhan untuk

kapal berukuran 8.000 ton. Terdapat lapangan udara Mokmer yang merupakan

lapangan pesawat terbang internasional serta terdapat pusat pengamanan lalulintas

udara seluruh Irian Barat.43

b) Sasaran “Antara”

Sasaran “antara” adalah kota-kota yang merupakan titik kekuatan dengan

tugas sebagai pos pengintai, pendengar dan pertahanan pertama dalam

menghadapai militer Indonesia. Sasaran antara tersebut yaitu (a) Fak-fak dijadikan

sasaran ke-2 karena merupakan kota yang bertugas menguasai lalu lintas yang

masuk ke Teluk Geelvink (Pos Depan bagi basis sentral pertahanan Belanda di

Irian Barat yang berada Biak). (b) Sorong dijadikan sasaran ke-3 karena

43 Laporan Komando Mandala, Lampiran “A” Perkiraan Keadaan SasaranI-III-IV dan V., hlm. 13-15.

Page 76: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

137

mempunyai tugas menguasai persimpangan laut ke Timur dan kearah Selatan.

Selain itu, Sorong juga mempunyai tugas menguasai dan menjaga Kepulauan Raja

Empat yang merupakan jembatan masuk ke daerah Irian Barat lewat Utara.

Terdapat pangkalan minyak yang mampu digunakan berlabuh kapal tangki

minyak seberat 30.000 ton. Selain itu terdapat pangkalan udara pesawat pembom

yang terletak di Jetfan dan pangkalan pesawat pemburu di Samato. (c) Kaimana

dijadikan sasaran ke-4 karena merupakan kota yang bertugas menguasai lalu lintas

yang masuk ke Teluk Geelvink (Pos Depan bagi basis sentral pertahanan Belanda

di Irian Barat yang berada Biak). Terdapat pangkalan pesawat pembom sedang di

Kaimana. (d) Hollandia dijadikan sasaran ke-5 karena merupakan pusat

percaturan politik Belanda di Irian Barat dan sebagai pos depan politik Belanda di

Asia Tenggara. Selain itu Hollandia juga merupakan pusat pimpinan umum baik

sipil atau militer Belanda. Terdapat stasiun radio,44 pergudangan umum dan tiga

pangkalan udara untuk pembom berat dan pesawat pemburu. (e) Merauke

dijadikan sasaran ke-6 karena merupakan pusat kekuatan Belanda di Irian Barat

yang bertugas menguasai daerah surplus pertanian terbesar di Irian Barat dan juga

sebagai pos intai Hollandia dan Biak. 45

Sasaran-sasaran pokok dan “antara” masih digolongkan dengan tipe dan

tujuan tertentu. Penggolongan sasaran tersebut antara lain: (a) Sasaran

44 Komunikasi perhubungan mencakup lokal dan internasional, terdapat 6jaringan sentral telekomunikasi dan kemampuan interlokal dengan negara Belandapada hari tertentu. Selain itu terdapat jalur pusat komunikasi dari angkatan lautBelanda.

45 Mabes ABRI., Tri Komando Rakyat Pembebasan Irian Barat(TRIKORA)., op.cit., hlm. 112.

Page 77: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

138

Politik/Psychologis, tujuan sasaran ini adalah mengacaukan atau melumpuhkan

jalannya pemerintahan dan organisasi rakyat yang membantu Belanda, melakukan

pembunuhan-pembunuhan politik di kota-kota penting. Daerah yang menjadi

sasaran politik yaitu Hollandia dan Fak-Fak. (b) Sasaran Militer, tujuan sasaran

ini adalah melumpuhkan instalasi militer, pos-pos militer, kendaraan-kendaraan

militer, pesawat-pesawat terbang, kapal-kapal, jalan-jalan, jembatan dan pusat

komunikasi. Daerah yang menjadi sasaran militer yaitu daerah Biak, Sorong dan

Kaimana. (c) Sasaran Ekonomi, menghancurkan atau setidak-tidaknya

melumpuhkan jalannya roda perekonomian dengan jalan mengacaukan jalannya

perusahaan-perusahaan, pabrik-pabrik, pengangkutan, komunikasi, pelabuhan-

pelabuhan laut dan pangkalan-pangkalan udara. Daerah yang menjadi sasaran

ekonomi yaitu pada Daerah Merauke.46

Perebutan daerah pertahanan musuh dengan tipe sasaran golongan

“antara” dimaksudkan untuk mempunyai basis dan bertujuan agar memudahkan

perebutan pada sasaran pokok dan operasi kelanjutannya. Selain itu juga bertujuan

untuk memaksa musuh meninggalkan posisinya (pemusatannya) dan bagi Pasukan

Komando Mandala harus dapat dilaksanakannya dalam waktu yang ditentukan,

dalam batas kemampuan militer Indonesia dengan menguntungkan kegiatan

dibidang politik.

46 Case Study mengenai Kegiatan-kegiatan Komando Mandala, KoleksiDinas Dokumentasi Pusjarah TNI, Arsip Komando Mandala Pembebasan IrianBarat No. 1.746/85, hlm. 7-8.

Page 78: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

139

3. Angkatan Laut Mandala (ALLA)

a. Keorganisasian Angkatan Laut Mandala (ALLA)

Angkatan Laut Mandala secara organisasi hierarki dalam struktur

Angkatan Laut masih menjadi satu dengan Angkatan Laut Republik Indonesia

dibawah Menteri Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia. Namun secara

operasional Angkatan Laut Mandala terpisah dari Angkatan laut Republik

Indonesia, hal itu karena Angkatan Laut Mandala didirikan dengan tugas dan

wewenang yang berbeda yaitu menjalankan misi membebaskan Irian Barat.

Organisasi Angkatan Laut Mandala (ALLA) ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Panglima Angkatan Laut Nomor: 5401.8, tanggal 15 Februari

1962 dan diresmikan juga pada tanggal tersebut.

Tugas pokok Angkatan Laut Mandala (ALLA) adalah melaksanakan

fungsi Angkatan Laut Republik Indonesia dalam konsep strategi pembebasan Irian

Barat yang telah ditetapkan oleh Komando Mandala. Unsur angkatan laut dalam

Komando Mandala dipimpin oleh seorang Perwira Angkatan Laut yang bergelar

Panglima yaitu Kolonel (P) Sudomo. Kolonel (P) Sudomo dipilih menjadi

Panglima Angkatan Laut Mandala atas pengajuan dari Kepala Staf Angkatan Laut

Laksamana Martadinata. Komando Mandala yang bersifat “Naval Campaign”

maka angkatan laut mempunyai tugas yaitu sebagai penghancur kekuatan musuh

di laut, pembuatan dan perebutan pancang kaki (pangkalan pesisir pantai sebagai

daerah pendaratan pasukan amfibi), pengangkutan pasukan dan logistik dari

pangkalan awal menuju ke pangkalan depan selanjutnya ke daerah sasaran dan

Page 79: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

140

kemudian pengawalan/pengawasan dari garis logistik tersebut dan mengganggu

dan menghancurkan objek-objek militer musuh didarat.

b. Konsep Strategi Operasi Militer Angkatan Laut Mandala

Para ahli maritim seperti Vice Admiral Philip Colomb, Rear Admiral

Alfred Thayer Manhan USN, Sir Julian Corbett dan Admiral Sir Herbert

Richmond mengemukakan pentingnya doktin penguasaan laut. Penguasaan laut

adalah kebebasan penggunaan laut untuk kepentingan sendiri dan mencegah

lawan menggunakannya. Penguasaan laut mempunyai tujuan utama dalam

peperangan laut, penguasaan laut mutlak hanya dapat dilaksanakan oleh kekuatan

laut yang tak tertandingi. Usaha untuk mencapai hal tersebut dilakukan

penghancuran dan eliminasi kekuatan lawan dan harus dapat menjamin lawan

tidak mampu melancarakan operasi laut/kegiatan komersil di kawasan laut.47

1) Perencanaan Fase-fase Operasi Militer

Angkatan Laut Mandala (ALLA) mempunyai konsep operasi yang terdiri

dari fase show of force (pamer kekuatan), fase eksploitasi (operasi amfibi) dan

fase konsolidasi. Fase pertama show of force ini bertujuan untuk mengimbangi

kekuatan musuh di perairan perbatasan yang umumnya disebut patroli perang

(war patrol) serta sebagai ajang memamerkan kekuatan angkatan laut kepada

Belanda dengan tujuan memberikan opini bahwa kekuatan Angkatan laut

Indonesia sudah berkembang dan patut diperhitungkan. Fase ini direncanakan

dilakukan mulai tanggal 1 Maret hingga akhir bulan Juli 1962 sebagai reaksi dari

47 Mabes TNI AL., Ibid., hlm. 81.

Page 80: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

141

tindakan Belanda yang mulai mempergiat patroli-patroli di perairan Irian Barat.

Keberadaan Angkatan laut digunakan sebagai bantuan armada (fleet support)

untuk operasi infiltrasi melalui laut dalam bentuk pengawalan dan tembakan dari

laut. Dalam tugas ini digunakan kapal-kapal di atas permukaan, kapal selam untuk

dibawah permukaan dan pesawat ALRI sebagai pelindungan udara. Selain sebagai

usaha unjuk kekuatan dengan tujuan musuh mau mempertimbangkan kekuatan

militer dari tahap ini juga diharapkan terkumpul data intelijen kawasan operasi

termasuk kekuatan musuh. Show of force dilancarkan Angkatan Laut Mandala

sebagai operasi pendahuluan (Preliminaire Operations) dalam upaya mencapai

keunggulan di laut yang menjadi tulang punggung operasi amfibi secara besar-

besaran dan juga merupakan salah satu syarat penting menjelang dilancarkannya

operasi amfibi besar-besaran. Tahap pamer kekuatan ini menunjukkan bahwa

belum ada pernyataan resmi berperang secara terbuka dan masih menandakan

dalam status permusuhan (state of hostililties).48

Tahap kedua ini, fase eksploitasi dilakukan dengan mengerahkan segenap

unsur kekuatan yang ada. Operasi militer tersebut berupa operasi amfibi, dalam

menjalankan operasi amfibi Angkatan Laut Mandala harus mempersiapkan

berbagai hal yang mendukung keberhasilan operasi, seperti persiapan di

pangkalan keberangkatan, gerakan ke daerah sasaran, pendaratan dan dilanjutkan

dengan konsolidasi pasukan. Operasi Amfibi yang dilaksanakan Angkatan Laut

Mandala masuk dalam rangkaian operasi gabungan Jayawijaya yang dilakukan

48 Mabes ABRI., Tri Komando Rakyat Pembebasan Irian Barat(TRIKORA)., op.cit.,hlm. 242.

Page 81: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

142

secara gabungan dengan Angkatan Udara Mandala untuk air cover Angkatan

Tugas Amfhibi-17 (ATA-17). Angkatan Udara Mandala bertugas melindungi

kapal-kapal pendarat selama di laut dari titik keberangkatan sampai waktu

pendaratan, hal itu karena daerah pantai sangat rawan sergapan musuh.49

Tahap terakhir berupa konsolidasi, fase ini merupakan operasi angkatan

laut lanjutan dalam rangka menunjang konsep strategi militer Komando Mandala

untuk tahap berikutnya. Tahap ini sangat tergantung dengan hasil dari operasi

eksploitasi melalui operasi amfibi dan juga hasil diplomasi Pemerintah Indonesia

dengan Belanda.

2) Strategi Penggunaan Informasi Analisa Daerah Operasi

Angkatan Laut Mandala menggunakan informasi analisa daerah operasi

mengenai hal-hal berkaitan dengan perairan dengan segala aspek-aspeknya.

Informasi data analisa daerah operasi yang diperoleh berupa keadaan mengenai

keadaan perairan (sungai) yang dapat dilalui oleh perahu-perahu dengan ukuran 2-

4 m antara lain sungai-sungai Mamborame, Rauffer, Idengurg dan Digul dari

muara hingga ke pedalaman. Kondisi pasang-surut di Irian Barat yang mempunyai

perbedaan ekstrem yaitu antara 0.60 – 8.00 m terjadi di beberapa tempat dengan

ukuran yang berbeda-beda, seperti disekitar Geelving-baai berkisar 0.50 – 1.30 m,

disekitar Merauke 1.30 – 3.00 m, di Mac Cluer Golf 4.00 dan di Bintumi 7.20 m.

Keadaan gelombang Pantai Utara yang tinggi terjadi pada bulan April-Oktober,

49 Majalah Angkasa Edisi Koleksi no XXVIII, Operasi Amfibi – SelukBeluk Pendaratan Ke Pantai Musuh,(Jakarta: PT. Gramedia), hlm. 37-40.

Page 82: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

143

sedang bulan November-Maret relatif tenang. Pantai Selatan bergelombang tinggi

pada bulan Juli, Agustus dan relatif tenang selama bulan Desember-Januari.50

Informasi analisa tersebut digunakan oleh Angkatan Laut Mandala untuk

menentukan kemampuan kapal-kapal yang membawa pasukan infiltrasi agar dapat

menyusup di sungai-sungai tertentu dengan mempertimbangkan bahwa daerah

penyusupan memiliki kedalaman yang dapat dilalui kapal dan jauh dari jaringan

lalu lintas demi kerahasiaan operasi. Selain itu keadaan gelombang laut, aliran laut

dan arah angin digunakan Angkatan Laut Mandala untuk menentukan titik-titik

rawan gelombang agar pasukan yang didaratkan dengan perahu tidak terhempas

gelombang dan terbawa arus ketengah laut. Data-data tersebut memudahkan

Angkatan Laut Mandala dalam menjalankan tugasnya agar keberhasilan infiltrasi

bisa dapat dicapai dengan mempertimbangkan analisa daerah operasi.

3) Strategi Pertahanan Garis Belakang melalui Komando Daerah Maritim

III (Kodamar III)

Serangan dan pertahanan adalah dua kegiatan utama dalam suatu perang

baik untuk tingkat strategis, operasi maupun taktik. Dalam prinsip perang

melakukan serangan dapat diperoleh kondisi yang menentukan guna keberhasilan

apa yang ingin dicapai. Sedang pertahanan adalah kondisi bertahan untuk

mempersiapkan kondisi yang memungkinkan melakukan serangan balasan.

Perlindungan garis belakang sangat diperlukan guna menjaga basis-basis strategis

seperti pusat pemerintahan, industri dan pusat komunikasi.

50 Arsip Laporan Gabungan Kepala Staf, Lampiran: A, “Analisa DaerahOperasi”, tanggal 30 Juni 1961. Arsip Koleksi Dinas Dokumentasi Pusat SejarahTNI., hlm. 1-3.

Page 83: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

144

Komando Mandala menjelang dilancarkannya Operasi Jayawijaya di garis

depan juga mengatur strategi pertahanan di garis belakang, terutama basis-basis

kekuatan militer Indonesia. Strategi pertahanan di garis belakang dilakukan guna

mengantisipasi kekuatan musuh yang akan menjangkau garis belakang militer

Indonesia guna mematahkan serangan. Maka Angkatan Laut melalui Komando

Daerah Maritim III (Kodamar III) bertanggung jawab atas perairan sekitar Jakarta

untuk siap bertempur. Penjagaan di Teluk Jakarta dilakukan dengan menempatkan

meriam-meriam pantai, selain meriam pantai juga ditempatkan meriam-meriam

berkaliber besar dalam jumlah besar untuk mengantisipasi serangan musuh.

Penempatan meriam pantai di Teluk Jakarta diletakkan secara tersembunyi dengan

kamuflase daun-daun kelapa, hal itu untuk menghindari pesawat-pesawat musuh

mengetahui letak-letak meriam tersebut. Penjagaan pasukan meriam diintensifkan

selama 24 jam karena wilayah yang dilindungi adalah pusat pemerintahan.

Pelatihan tempur juga dilaksanakan oleh Kodamar III guna diperoleh kerjasama

yang baik antar anggota awak meriam, termasuk latihan militer bagi pegawai sipil

yang berada di instansi terkait seperti bea-cukai. Pelatihan militer tersebut

berkekuataan sekitar 9 peleton.51

51 Majalah Angkasa Edisi Koleksi., No. 82, Kisah Heroik PertempuranLaut Trikora, 2013, hlm. 47.

Page 84: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

145

4. Angkatan Udara Mandala (AULA)

a. Keorganisasian Angkatan Udara Mandala (AULA)

Angkatan Udara Mandala (AULA) merupakan komponen utama Komando

Mandala (KOLA) yang operasional langsung di bawah Panglima Mandala

(Pangla) dan Administrasi dibawah Menteri/Panglima Angkatan Udara. Angkatan

Udara Mandala (AULA) dipimpin oleh Kolonel (Pnb) Leo Wattimena yang juga

merangkap Wakil Panglima-II KOLA. Berbeda dengan ADLA dan ALLA, AULA

tidak memiliki personel staf khusus sebagai pembantu utama Panglima AULA.

Hal itu, karena keterbatasan personel juga berdasarkan pertimbangan tugas yang

diberikan serta sifat operasi udara yang memiliki ciri-ciri mobilitas tinggi dan

perubahan situasi yang cepat. Faktor fleksibilitas dan kesederhanaan menjadi

dasar pemikiran pembentukan organisasi AULA. Staf AULA berkedudukan di

Markas Besar Angkatan Udara dibantu Korud III dan Korud IV sebagai Staf

Komando Depan. Korud III/Maluku berfungsi sebagai staf operasi menyiapkan

pangkalan-pangkalan yang diperlukan untuk operasi. Korud IV/Makassar

berfungsi sebagai staf logistik (tempat stockpiling logistik).

Anggota staf AULA diambil dari Koops (Komando Operasi) dalam bentuk

tim, panglima Angkatan Udara Mandala (AULA) tidak memiliki unit-unit operasi,

semua unit operasi berada di bawah Koops (Komando Operasi). Karena itu semua

rencana operasi AULA yang berdasarkan Perintah Operasi Komando Mandala

dibawah oleh Panglima AULA ke Koops (Komando Operasi) dan MBAU

(Markas Besar Angkatan Udara). Secara teknis rencana operasi AULA dibahas di

Markas Besar dan persiapan operasinya dilaksanakan oleh Koops, sedangkan

Page 85: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

146

Panglima AULA sebagai pelaksana saja. Jadi semua operasi udara AULA

ditangani oleh tiga badan, antara lain Deputy Menteri KSAU Urusan Operasi,

Komodor Udara Sri Mulyono Herlambang ditingkat MBAU bertugas menyiapkan

dana yang diperlukan, kemudian Kolonel (Pnb) Roesmin Noerjadin dari Koops

sebagai penyedia peralatan serta Kolonel (Pnb) Leo Wattimena (Panglima AULA)

sebagai perencana dan pelaksana.

Komando Operasi (Koops) Angkatan Udara didirikan menjelang Trikora

dan sebagai Panglima secara fungsional dirangkap oleh Menteri/Panglima

Angkatan Udara. Sebagai Wakil Panglima I dijabat oleh Deputy Menteri KSAU

Urusan Operasi, Komodor Udara Sri Mulyono Herlambang. Wakil Panglima II

dijabat oleh Kolonel (Pnb) Roesmin Noerjadin yang bertindak sebagai pelaksana

harian Panglima Koops. Koops membawahi semua alat utama angkatan udara

serta pembinaan semua pangkalan, di daerah peran Koops didelegasikan kepada

Korud.

b. Konsep Strategi Operasi Militer Angkatan Udara Mandala

1) Perencanaan Fase-fase Operasi Militer

Staf Angkatan Udara Mandala membagi kegiatan operasi Angkatan Udara

Mandala kedalam tiga fase. Pada fase persiapan ini, pada awal bulan Maret 1962

telah mengirim offensive element seperti pesawat terbang dengan kru-nya,

material dan personel secara konvensional. Cara ini dilakukan karena di garis

depan (Daerah Komando Mandala) belum memiliki pertahanan udara, belum

tersedianya bahan-bahan, alat-alat bantuan serta fasilitas pangkalan untuk

Page 86: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

147

keperluan operasi yang belum memadai dan juga belum ada pengalaman untuk

kampanye militer besar-besaran.

Fase operasi pada awal Mei 1962 telah cukup tersedia personel dan

material di daerah Mandala dan siap melaksanakan operasi-operasi pendahuluan,

sesuai dengan rencana-rencana kampanye Mandala. Organisasi Angkatan Udara

Mandala segera menyesuaikan untuk tugas tersebut. Korud-III dan Korud-IV

berperan menjadi Staf Angkatan Udara Mandala, sehingga dapat langsung

merencanakan dan memimpin kegiatan operasi di garis depan. Selanjutnya dalam

mendukung pelaksanaan operasi dilakukan perbaikan dan penggunaan lapangan

terbang seperti: Morotai, Amahai, Letfuan (Aru), Liang (Ambon) dan pangkalan

pembantu di Kupang, Kendari dan Makassar. Unsur-unsur Angkatan Udara yang

dipersiapkan antara lain berupa (a) Pemburu (Mustang) dengan komandannya

Mayor Penerbang Luly Wadirman; MiG-17 dengan komandannya Mayor

Penerbang Rusman. (b) Buru Sergap – Bomber (B-26) berpangkalan di Ambon

dengan komandan Mayor Penerbang Sudarman, TU-16 berpangkalan di Morotai

dengan komandan Mayor (Pnb) Saroso Hoerip, IL-28 dengan komandan Mayor

Soewondo yang berkedudukan di Amahai. (c) Transport – menggunakan pesawat

angkut 1 skuadron jenis Hercules dengan komandan Mayor (Pnb) Slamet dan

Dakota dengan komandan Mayor Penerbang Nayoan. (d) Amfibi – berupa

Catalina dan Albatros di bawah pimpinan Mayor (Pnb) Sunardi.

Operasi udara tersebut bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan udara

lawan guna memperoleh keunggulan di udara, berupa pesawat pemburu strategis

dan taktis TU-16 KS, TU-16, IL-28 dan pesawat pembom konvensional B-25 dan

Page 87: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

148

B-26. Selain itu juga sebagai upaya mempertahanakan keunggulan di udara yang

telah dicapai pesawat MiG-17 dan MiG-21 dengan perlengkapan peluru kendali

dari udara ke udara untuk menanding pesawat lawan yang menggunakan peluru

kendali jenis sidewinders. Mengenai keperluan angkutan udara dipakai pesawat

traspor jenis C-130/Hercules, C-47/Dakota dan Avia-14.

2) Strategi Memperoleh Air Superiority Atas Wilayah Udara Irian Barat

Komando Mandala setelah menetapkan tiga fase pembebasan Irian Barat,

maka AULA mendapat peran penting dengan tugas memperoleh keunggulan

udara atas wialayah Udara Irian Barat. Keunggulan udara mutlak diperoleh guna

kelancaran operasi-operasi Komando Mandala dari gangguan kekuatan udara

musuh. Peran vital ini bisa dilihat bagaimana kekuatan ALLA membutuhkan

koordinasi dengan AULA dalam menghadapi pesawat pengintai Neptune. Maka

guna melumpuhkan kekuatan garis belakang lawan serta kekuatan udara lawan

dan dalam usaha memperoleh air superiority diperlukan strategical bombing and

tactical, pesawat-pesawat pembom strategis yang digunakan terdiri dari pesawat

pembom jarak jauh TU-16, IL-28 dan pesawat pembom konvensional lainnya.

Selain menggunakan pembom strategis jarak jauh, keunggulan udara juga

diperlukan pesawat-pesawat tempur dan ground attack guna mengimbangi

kekuatan lawan, pesawat yang digunakan antara lain MiG-17, MiG-19 dan MiG-

21. Pesawat logistic transport dan transport support turut digunakan guna

kelancaran penguasaan udara, pesawat-pesawat yang digunakan antara lain C-

130/Hercules, C-47/Dakota dan Avia-14.

Page 88: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

149

Strategi udara ini sesuai dengan rumusan Douhet seorang perwira italia

yang menyebutkan bahwa serangan pesawat udara tidak hanya harus tertuju

terhadap pasukan musuh di front pertempuran, melainkan juga justru harus

ditujukan terhadap daerah belakang musuh untuk melumpuhkan pusat

produksinya, baik industry maupun pertanian agar pasukan musuh di front tidak

mendapat perbekalan yang cukup.52 Selain itu juga sasaran ditujukan kepada

pusat-pusat komunikasi, tempat komando dan pengendalian yang menjadi “saraf”

organisasi pertahanan musuh.

AULA dalam merealisasi perannya untuk memperoleh air superiority

kemudian menyusun perencanaan kekuatan udara berikut pangkalannya yang

terdiri dari Bomber Element/unsur pembom yang terdiri TU-16 (12 Buah), IL-28

(12 Buah) dan B-25/B-26 (conventional bomber). Air Defence Element/unsur

perlindungan udara yang terdiri MiG-21 dengan air to air missile (12 Buah),

MiG-19 (12 Buah), MiG-17 (12 Buah) dan Battalion ground to air missile (3

Batalyon). Ground Attack Element/unsur pertempuran yang terdiri 12 buah P-51

(conventional fighter) (12 Buah). Transport Element/unsur transport yang terdiri

dari C-130/Hercules (10 Buah), C-47/Dakota (24 Buah) dan Pesawat Avia-47 (12

Buah). Sedang unsur pangkalan dibagi kedalam tiga basis, yaitu Fighter Base

terletak di Morotai, Amahai dan Letfuan. Bomber Base terletak di Gorontalo,

52 Sayidiman Suryohadiprojo., loc.cit.

Page 89: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

150

Kendari dan Kupang. Serta Alternatif Base yang terletak Djailolo, Patimura,

Liang, Namlea, Langgur, Dokabarat dan Selaru.53

3) Penggunaan Informasi Analisa Daerah Operasi

Analisa daerah operasi digunakan untuk menentukan daerah-daerah mana

saja yang mempunyai kemungkinan besar digunakan sebagai daerah penyusupan

baik melalui darat maupun laut. Informasi analisa daerah operasi di Irian Barat

antara lain berupa:

- Relief (Kondisi Permukaan) Irian Barat yang terdiri dari barisan

pengunungan yang tinggi dengan hutan-hutan yang lebat dan luas.

Barisan gunung tertinggi adalah Wilhelminatop (tinggi 4.750 m)

sedang tanah rendah terdapat di pantai Selatan Vogelkop, pantai

Selatan dari Etna-Baai-Merauke. Di pantai Utara dari Geelvinkbaai

atau Timur pengunungan sekitar Hollandia. Dataran tinggi terletak

disekitar Moorvlakte.

- Angin di seluruh daerah kecepatannya kadang-kadang melebihi 45

Km/jam yang datang secara tiba-tiba dan kadang disertai hujan

es/salju namun angin dengan kecepatan 60 km jarang terjadi. Di

pantai Utara angin berkecepatan 10 Km/jam, lebih dari 30 Km/jam

jarang sekali terjadi. Di pantai Selatan angin berkecepatan rata-rata

12-18 Km/jam dan sering terjadi 30 Km/jam.

53 Arsip Laporan Gabungan Kepala Staf, Lampiran “E” dan Appendix “I”,“Kemampuan AURI Dari Tahun ke Tahun”, tanggal 30 Juni 1961. Arsip KoleksiDinas Dokumentasi Pusat Sejarah TNI., hlm. 1-3.

Page 90: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

151

- Awan dipedalaman didataran tinggi terdapat banyak awan yang

rendah. Pada semua musin diseluruh Irian Barat terdapat susunan

awan yang lebat dengan ketebalan rata-rata 750 m diatas

permukaan laut dan kadang-kadang turun awan sampai 400 m

dengan variasi sesuai keadaan setempat. Awan rendah banyak

terdapat selama arus Utara dari Barat Laut dan musim peralihan.

- Pengelihatan: pengelihatan mendatar pada umumnya baik kecuali

pada malam hari dikarenakan banyak terdapat halimun, awan atau

kabut terutama didaerah-daerah pedalaman, lembah-lembah,

sungai-sungai, danau-danau atau rawa-rawa.

- Temperatur: Rata-rata 400 C, cuaca buruk terjadi pada jam 11.00

yang berakibat mensulitkan bagi penerbangan.54

Hasil analisa yang diperoleh tersebut digunakan oleh Angkatan Udara

Mandala untuk menentukan titik pendaratan pasukan dengan mencari daerah

rendah seperti di Timur Pegunungan Hollandia. Hal itu dikarenakan agar pasukan

dapat segera melakukan konsolidasi tanpa harus kehilangan rekan-rekannya, jika

diterjunkan didaerah pegunungan mempunyai resiko pasukan akan terpisah-pisah.

Selain itu Angkatan Udara Mandala juga melakukan pertimbangan waktu

penerjunan dengan memperhatikan keadaan iklim, angin dan awan, karena ketiga

hal tersebut jika tidak memungkinkan akan mengagalkan operasi penerjunan.

54 Arsip Laporan Gabungan Kepala Staf, Lampiran: A, “Analisa DaerahOperasi”, tanggal 30 Juni 1961. Arsip Koleksi Dinas Dokumentasi Pusat SejarahTNI., hlm. 1-3.

Page 91: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

152

Hasil analisa daerah operasi tersebut memudahkan Angkatan Udara Mandala

dalam menjalankan tugasnya sebagai saranan penyusupan melalui udara.

5. Strategi Gabungan Angkatan Laut Mandala dan Angkatan Udara

Mandala dalam Operasi Jayawijaya

Rapat Komando Operasi Tertinggi pada tanggal 28 Mei 1962 telah

memutuskan untuk meningkatkan sifat operasi dari operasi militer terbatas (B-1)

menjadi operasi militer terbuka (B-2). Maka diadakan rapat koordinasi antara

Kepala Staf KOTI, Panglima ALLA, AULA dan Komandan Pasukan Pendarat

KKO-AL. Rapat tersebut memutuska bahwa hari H operasi yang bersifat B-2 akan

dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 1962. Pemilihan tanggal tersebut bukan

tanpa alasan, tanggal 12 Agustus dipilih dengan pertimbangan bahwa tanggal

tersebut situasi pasang surut di Pantai Biak sangat menguntungkan untuk operasi

pendaratan. Berdasarkan strategi Komando Mandala, hari H operasi adalah

pelaksanaan dropping pasukan dari udara maka operasi amfibi akan dilancarkan

pada H + 2 dengan ketentuan landing site di Pantai Parai. Keputusan tersebut

kemudian dituangkan oleh Komodor Sudomo dalam Rencana Operasi 001/VI/62

yang berupa Rencana Operasi Amfibi Gabungan Jayawijaya. Rencana

keseluruhan akan selesai tanggal 15 Juli 1962.55

Operasi Jayawijaya direncanakan dengan didahului oleh pelaksanaan suatu

operasi dari Petunjuk Operasi No. POPS-5/SR/4/62, tanggal 7 April 1962 yaitu

55 Majalah Angkasa Edisi Koleksi., No. 82, Kisah Heroik PertempuranLaut Trikora., op.cit., hlm. 43.

Page 92: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

153

tentang perebutan sasaran Sorong, Fak-Fak dan Kaimanan untuk tujuan

memudahkan gerakan-gerakan militer selanjutnya dan diperkirakan akan

dilaksanakan pada pertengahan bulan Juni 1962. Selain itu untuk memangfaatkan

situasi yang menguntungkan dengan berhasilnya penerjunan-penerjunan udara

guna mendukung perjuangan diplomasi.

Gambar. 20Peta Serangan dalam Operasi Jayawijaya.

Sumber: Dinas Dokumentasi Pusat Sejarah TNI.

Angkatan Laut Mandala (ALLA) segera menyusun strategi bersama-sama

dengan Angkatan Udara Mandala (AULA) dan Angkatan Darat Mandala (ADLA)

sebagai pelaksana operasi tersebut. Berdasarkan Petunjuk Operasi Jayawijaya

tanggal 22 Juni 1962, No. Pops-06/SR/6/62, Operasi Jayawijaya merupakan suatu

operasi tiga dimensi dalam upaya merebut Biak sebagai pusat kekuatan Belanda

dan Hollandia (Jayapura) sebagai sasaran untuk gerak tipu. Perintah operasi

Page 93: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

154

terwujud dalam PO-13 atau Perintah Operasi Sembrani tertanggal 20 Juli 1962

dengan sasaran Kotabaru apabila Biak gagal direbut.

Operasi Jayawijaya dilaksanakan dengan melalui 5 fase, yaitu: fase

persiapan, pendahuluan, penentuan, lanjutan dan konsolidasi. Komando Mandala

kemudian mengeluarkan empat perintah operasi, antara lain:

1) Operasi Jayawijaya I No. 09/PO/SR/7/62, tanggal 19 Juli 1962

Perintah operasi mengenai pelaksanaan dari babak persiapan dan

pendahuluan untuk menjamin keunggulan udara dan laut. Keunggulan udara ialah

penghancuran sistem radar oleh pasukan komando yang didaratkan dengan kapal

selam dengan jadwal H-3 pelaksanaan dan penghancuran. Pada H-2 dimulai

melakukan serangan udara dan pemboman strategis dengan pesawat konvensional

dan pembom jarak jauh. Keunggulan di laut yaitu menenggelamkan kapal

destroyer dan fregat Belanda dengan kapal selam dalam rangka mencari insiden

perbatasan dimulai pada H-25 sampai H-11. Hal itu karena kapal selam harus

berpindah posisi dengan MTB dalam rangka pengamanan pasukan infiltrasi.

Selain itu penenggelaman destroyer dan fregat Belanda dilakukan dengan TU-

16/KS.

2) Operasi Jayawijaya II No. 10/PO/SR/7/62, tanggal 20 Juli 1962

Perintah Operasi mengenai pelaksanaan dari babak penentuan yakni

dengan serangan vertical (Task Force I & II) dan horizontal (ATA-17). Pada hari

H sampai H+2 penerjunan Pasukan Tempur Seno di Biak untuk mencegah

perbaikan landasan oleh Belanda dan mengamankan pendaratan pasukan amfibi

pada H+2 pendaratan Pasukan Tempur Wibisono (amfibi) dan pada H+3

Page 94: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

155

mengadakan link-up dengan Pasukan Tempur Seno. Pada H+3 Komando

Lesmono mendarat dan mengambil alih komando terhadap semua pasukan tempur

di darat. Pada H+4 Hanoman mendarat sebagai susulan.

3) Operasi Jayawijaya III No. 11/PO/SR/7/62, tanggal 20 Juli 1962

Perintah operasi mengenai pelaksanaan dari babak lanjutan, pada hari yang

ditentukan setelah babak penentuan terjamin hasilnya. Pasukan tempur Gatotkaca

yang tadinya menjadi cadangan diterjunkan di Hollandia untuk merebut dan

mendudukinya.

4) Operasi Jayawijaya IV No. 12/PO/SR/7/62, tanggal 20 Juli 1962

Perintah operasi mengenai pelaksanaan babak konsolidasi menentukan

kegiatan-kegiatan komponen dalam bidang militer, politik, ekonomi dan sosial.

Operasi ini pasukan tempur Gatotkaca diperkuat Divisi Lesmono untuk

pendudukan di Kotabaru (Hollandia). 56

a. Konsep Koordinasi Angkatan Laut Mandala (ALLA) dengan

Angkatan Udara Mandala (AULA) dalam Operasi Jayawijaya

1) Operasi Pendahuluan

Mulai H - 30 Angkatan Laut Mandala (ALLA) dengan unsur satuan kapal

selam melakukan operasi dengan sasaran kapal destroyer dan fregat Belanda.

Pada H - 30 Angkatan Laut Mandala (ALLA) dengan unsur satuan MTB

mengadakan operasi terhadap sasaran laut, selanjutnya H - 6 Angkatan Laut

56 Lampiran “W” Case Study mengenai Kegiatan-kegiatan KomandoMandala. Koleksi Dinas Dokumentasi Pusat Sejarah TNI.

Page 95: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

156

Mandala (ALLA) dengan unsur satuan Kopaska akan mengadakan persiapan

pendaratan di Kaimana dan pada H - 3 Angkatan Laut Mandala (ALLA) dengan

unsur satuan Kopaska mengadakan serangan singkat di Noem For untuk

menghancurkan stasiun radar Belanda. Menjelang H – 2 Angkatan Udara Mandala

(AULA) dengan unsur Skuadron I/Pembom melakukan pemboman terhadap

semua lapangan terbang dan sasaran laut Belanda, hari H Angkatan Udara

Mandala (AULA) melakukan drooping pasukan penerjun payung dengan daerah

sasaran Biak. H + 1 Angkatan Laut Mandala (ALLA) dengan unsur satuan

Kopaska mengadakan serangan singkat di Pulau Auki untuk menghancurkan

senjata-senjata dan meriam pantai Belanda.

2) Operasi Amfibi

Penetapan adanya 3 Pangkalan Awal (PA) guna pengangkutan pasukan

dengan melalui laut dan udara. 3 Pangkalan Awal tersebut antara lain PA-I

terletak di Surabaya, PA-II terletak di Jakarta dan PA-III terletak di Amahai.

Gerakan dari pangkalan awal ke daerah sasaran ditetapkan sebagai berikut:

Pangkalan Awal I, II, II menuju Daerah Kumpul I (DK-I) untuk refuel dan

eloating supply train. Selama di DK-I melakukan rehearsal di Daerah Latihan

(DL), kemudian berkumpul di Daerah Temu (DT) untuk kemudian menuju

Daerah Sasaran. Pendaratan Angkatan Laut Mandala (ALLA) dilakukan di Pantai

Merah dan Pantai Biru pada H+2 setelah daerah pantai musuh dilakukan

pemboman oleh Skuadron I Angkatan Udara Mandala (AULA) dan penghancuran

senjata strategis musuh oleh unsur Angkatan Laut Mandala (ALLA) yaitu

Page 96: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

157

Kopaska. Selesai pendaratan, ATA-17 kembali ke daerah belakang kecuali satuan

satuan yang diperlukan dalam tugas bantuan tembakan guna operasi didarat.

3) Konsep Bantuan Perlindungan Angkatan Udara Mandala Terhadap

Angkatan Laut Mandala

Bantuan perlindungan udara oleh Angkatan Udara Mandala (AULA)

dalam Operasi Amfibi Jayawijaya akan diatur dengan pembagian Air Patrol

(patroli udara) dilakukan oleh Skuadron Gannet yang diperbantukan dari

Angkatan Laut Mandala (ALLA) kepada Angkatan Udara Mandala (AULA),

berpangkalan di Morotai dengan jarak radius 200 mil. Skuadron Gannet

merupakan pesawat anti kapal sebagai pengimbang keberadaan pesawat Neptune

Belanda dan unsur kapal selam Belanda. Selain itu, Air Recover (perlindungan

udara) dilakukan oleh MiG-17/19 dan IL-28 yang berpangkalan di Morotai.

Kemampuan sergap dan pertempuran udara membuat pesawat MiG-17/19

menjadi unsur perlindungan udara dalam menghadapi kekuatan udara Belanda,

Air Recover (perlindungan udara) juga dilakukan oleh TU-16/16 KS yang

berpangkal di Morotai dan di Lanud Iswayudi, Madiun. Pesawat pembom jarak

jauh ini mempunyai tugas khusus menghancurkan sasaran seperti kapal destroyer

dan kapal fregat, termasuk kapal induk Belanda Karel Doorman. Pada hari H,

dilakukan pemboman pada sasaran musuh di Pantai Merah dan Pantai Biru oleh

TU-16.57

57 Direktif AL Mandala No. 4, No. Arsip 5/R, Perihal Operasi Jayawijaya.Tanggal 24 Juni 1962. Koleksi Dinas Dokumentasi Pusat Sejarah TNI.

Page 97: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

158

b. Gambaran Umum Strategi Komando Madala dalam Operasi

Gabungan Jayawijaya.

Gambar. 21Peta Garis Operasi Jayawijaya.

Sumber: Dinas Dokumentasi Pusat Sejarah TNI.

1) Hari H-26 Operasi Jayawijaya.

Gugus gerak pertama harus berangkat dari Pangkalan Awal-1 pada hari H-

26. Tujuan gugus ini adalah Kepulauan Banggai di Teluk Peleng, Sulawesi

Selatan sebagai Daerah Kumpul-1 (DK-1).

2) Hari H-10 Operasi Jayawijaya.

Seluruh kekuatan ATA-17 sudah harus berkumpul di DK-1 untuk mengisi

bahan bakar dan mengulang kembali latihan tempur (rehearsal). Teluk Peleng

yang menjadi pusat konsentrasi kapal perang Indonesia perlu pengamanan udara,

Page 98: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

159

maka pesawat-pesawat MiG-17 dari Morotai dan Amahai harus melakukan patroli

udara setiap hari di atas wilayah Teluk Peleng.

3) Hari H-6 Operasi Jayawijaya.

ATA-17 harus sudah berangkat dari DK-1 di Kepulauan Banggai menuju

DK-II yang terletak 600 Lintang Utara Pulau Morotai.

4) Hari H-4 Operasi Jayawijaya.

ATA-17 melanjutkan pergerakan ke daerah sasaran. Konvoi kapal perang

dalam jumlah besar yang sudah memasuki wilayah jangkauan pesawat tempur

Neptune dan Hawker Hunter Belanda memerlukan perlindungan udara dari

Angkatan Udara Mandala (AULA). ATA-17 hanya akan mendapat perlindungan

udara dari Angkatan Udara Mandala (AULA) yaitu MiG-17 dan pesawat anti

kapal selam Gannet milik Angkatan Laut.

5) Hari H-2 Operasi Jayawijaya.

Angkatan Udara Mandala (AULA) sudah harus melancarkan pemboman

dengan sasaran terpilih disusul pendaratan pasukan komando dari kesatuan kapal

selam. Sasaran spesifik pemboman antara lain pangkalan udara, pangkalan laut,

instalasi radar dan kapal perang Belanda dengan tujuan pengalihan perhatian

musuh untuk pendaratan pasukan komando dan pergerakan kapal-kapal perang

ATA-17.

6) Hari H Operasi Jayawijaya.

Tugas tempur dipercayakan kepada Pasukan Parakomando baik dari

ADLA atau AULA. Sebanyak 1 Brigade Pasukan Parakomando yang tergabung

dalam Satuan Tugas Seno dipimpin Kolonel Infanteri Mung Parhadimulya akan

Page 99: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

160

diterjunkan ke Biak yang sebelumnya di bomberdemen melalui udara. Tugas

Pasukan Para adalah merebut pangkalan terbang dan menguasai satu-satunya

sumber mata air di Biak. Pasukan yang diturunkan selain Kolonel Infanteri Mung

Parhadimulya yaitu 1 Batalyon PGT (Pasukan Gerak Tjepat) Angkatan Udara

yang dipimpin Mayor Udara Rachman.

7) Hari H + 2 Operasi Jayawijaya.

Pendaratan pasukan amfibi besar-besaran oleh Pasukan Pendarat-45

(Pasrat-45) ATA-17 yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Wibisono.

Sesuai dengan Direktif ALLA yang membagi fase pada sasaran Biak dengan

operasi amfibi. Selain itu juga dikerahkan pasukan pendarat berkekuatan 8.100

orang dipimpin Kolonel Suwadji yang kemudian disusul pendaratan oleh 1

Brigade Angkatan Darat Mandala (ADLA) dengan kekuatan 8.000 orang

dipimpin oleh Letkol Infanteri Tjiptono. Pasukan ini akan bergerak ke Biak dan

melakukan link-up dengan pasukan para dari Satgas Seno. Selama pendaratan

pasukan akan ada perlindungan udara oleh pesawat-pesawat Mustang, B-25/B-26

dan IL-28.58

58 Mabes ABRI., Tri Komando Rakyat Pembebasan Irian Barat(TRIKORA)., op.cit., hlm. 264-269.

Page 100: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

161

Gambar. 22Skema Operasi Amfibi Pendaratan ke Pantai Musuh.

Sumber: Angkasa Edisi Koleksi No. XXVIII. Operasi Amfibi

Komando Mandala dalam strateginya sebelum pendaratan Pasrat-45

(Pasukan Pendarat-45) ke pesisir pantai musuh terlebih dahulu akan diturunkan

Pasukan Kopaska yang akan menyusup untuk melakukan pembersihan pantai dari

rintangan alam, jebakan ranjau dan pos-pos meriam pantai musuh. Dalam

pembersihan ranjau musuh dilakukan oleh Kesatuan Kapal Penyapu Ranjau di

bawah pimpinan Mayor (P) Adang Safaat, kesatuan ini selain sebagai penyapu

ranjau laut juga sebagai tanda batas daerah pendaratan. Setelah mendarat pasukan

pendarat KKO dari Satuan Tugas (Satgas) Wibisono akan mendirikan pancangan

kaki (basis pertahanan) di pantai pendaratan.

Pasukan-pasukan penyusul yang mendarat dalam Operasi Jayawijaya

berintikan naval campaign dan total war, pasukan tersebut antara lain Yon-1

KKO di bawah Komando Letkol KKO M Junus dan Yon-2 di bawah pimpinan

Page 101: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

162

Letkol Boy Abidin. Sementara Pasukan dari Yon-3 KKO di bawah pimpinan

Mayor KKO Anwar bertugas merebut Pulau Owe yang berada di depan Biak,

setelah terlebih dahulu didaratkan 1 Kompi Intai Amfibi KKO (Kipam) dalam

upaya melumpuhkan pertahanan pasukan Belanda di Pulau Owe. Setelah Pulau

Owe berhasil diduduki, Yon-3 KKO bertugas memberikan bantuan tembakan

kepada pasukan yang sedang melakukan pendaratan. Yon-1 KKO selama sedang

melakukan pendaratan, pasukan pendarat dari Yon-509 di bawah pimpinan Mayor

Nurtjahyo tetap berada diatas kapal untuk menunggu perintah pendaratan. Setelah

itu disusul pendaratan oleh Brigade-1 Angkatan Darat Mandala (ADLA) yang

dipimpin oleh Letkol Infanteri Tjiptono. Pasukan-pasukan pendarat tersebut

langsung menuju ke Biak untuk mengadakan link up dengan Satuan Tugas

(Satgas) Seno.

Komando Mandala dalam usahanya mem-back up Operasi Jayawijaya

yang mempunyai resiko tinggi, maka disiapkan pasukan cadangan sebanyak 2

Brigade Pasukan Parakomando untuk memperkuat pasukan yang bertugas

menduduki Jayapura dan Sorong. Perebutan dan pendudukan Jayapura akan

dilaksanakan oleh Satuan Tugas (Satgas) Gatotkaca yang dipimpin Letkol

Infanteri Widjoyo Sujono sedang perebutan dan pendudukan Sorong akan

dilakukan 2 Pasukan Brigade yang dipimpin oleh Letkol Infanteri Soemeru. Salah

satu brigade tersebut terdapat 1 batalyon Pasukan PGT (Pasukan Gerak Tjepat)

yang bertugas merebut lapangan udara Jeffman-Sorong, Kota Sorong dan Pulau

Salawati.

Page 102: BAB III PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN … · PERAN ANGKATAN LAUT MANDALA DAN ANGKATAN UDARA MANDALA DALAM OPERASI MILITER PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1961-1963 A. Kekuatan

163

8) Hari H + 3 Operasi Jayawijaya.

Divisi II (Komando Lesmono) dengan unsur Bantuan Tempur (Banpur)

dan Bantuan administrasi (Banmin) mendarat dan mengambil alih komando

terhadap semua satgas di darat. Hal itu sesuai dengan rencana operasi bahwa pada

hari H + 7 sasaran sudah harus dapat direbut dan diduduki.59 Pada tanggal 5

Agustus 1962 Panglima Mandala Mayjen Suharto tiba di basis kumpul seluruh

kekuatan ATA-17 yaitu di Daerah Kumpul 1 (DK-1) di Peleng, Banggai,

Sulawesi Tenggara. Kehadiran Panglima Mandala menyampaikan keputusan

bahwa hari H Operasi Jayawijaya diundur menjadi H + 14, keputusan tersebut

memunculkan masalah baru bagi ATA-17 terutama mengenai persediaan logitik

pasukan. Selama menunggu digelarnya Operasi Jayawijaya pada tanggal 14 dan

15 Agusuts, induk pasukan ATA-17 menggunakannya dengan latihan pendaratan

terakhir yang berlokasi di Tanjunk Biak, Selatan Peleng sekitar 35 mil dari DK-1.

Pelatihan tersebut difokuskan pada gerakan tabir dan konvoi. Operasi Jayawijaya

yang akan digelar akhirnya batal, karena pada tanggal 20 Agustus 1962 telah

dicapai kesepakatan penyelesaian damai dan gencatan senjata antara Belanda

dengan Indonesia.

59 Ibid., hlm. 54-55.