bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · diinginkan. struktur organisasi menggambarkan dengan...

19
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta 3.1.1. Sejarah Dan Perkembangan Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta Didirikan pada tahun 2015 dengan akta no. 02 Notaris Eka Astri Maerisa, SH., MH., M.Kn dan mendapatkan pengesahan dari Depkumham no. AHU- 0000461.AH.01.01. Tahun 2015 PT Mitra Berlian Serasi mengawali bisnisnya dalam bidang jasa konsultan serta pengadaan barang lokal dan impor. Saat ini, perusahaan sedang memperluas bisnisnya ke arah kuliner yang diberi nama Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery. Didukung oleh para profesional yang telah berpengalaman dalam bidang kuliner. Bakpia merupakan makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Istilah bakpia sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian (Hanzi: 肉餅 ), yaitu dari kata bakyang berarti daging (umumnya daging babi) dan piayang berarti kue, yang secara harfiah berarti roti berisikan daging. Dibeberapa daerah di Indonesia, makanan yang terasa legit ini dikenal dengan nama pia atau kue pia. Bakpia adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Bakpia adalah salah satu makanan oleh-oleh khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang pasti selalu dan wajib dibeli oleh turis domestik maupun mancanegara. Jadi, bisnis bakpia akan sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang bagus di masa ini dan masa depan.

Upload: others

Post on 18-Jul-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta

3.1.1. Sejarah Dan Perkembangan Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery

Jakarta

Didirikan pada tahun 2015 dengan akta no. 02 Notaris Eka Astri Maerisa,

SH., MH., M.Kn dan mendapatkan pengesahan dari Depkumham no. AHU-

0000461.AH.01.01. Tahun 2015 PT Mitra Berlian Serasi mengawali bisnisnya

dalam bidang jasa konsultan serta pengadaan barang lokal dan impor. Saat ini,

perusahaan sedang memperluas bisnisnya ke arah kuliner yang diberi nama Toko

Tiga Mutiara Cake & Bakery. Didukung oleh para profesional yang telah

berpengalaman dalam bidang kuliner.

Bakpia merupakan makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau

dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Istilah bakpia

sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian (Hanzi: 肉餅), yaitu dari kata “bak”

yang berarti daging (umumnya daging babi) dan “pia” yang berarti kue, yang

secara harfiah berarti roti berisikan daging. Dibeberapa daerah di Indonesia,

makanan yang terasa legit ini dikenal dengan nama pia atau kue pia.

Bakpia adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki potensi yang

besar untuk dikembangkan. Bakpia adalah salah satu makanan oleh-oleh khas

Daerah Istimewa Yogyakarta yang pasti selalu dan wajib dibeli oleh turis

domestik maupun mancanegara. Jadi, bisnis bakpia akan sangat menguntungkan

dan memiliki prospek yang bagus di masa ini dan masa depan.

Dengan banyaknya penggemar bakpia di Indonesia, sekarang Bakpia

bukan hanya hadir di kota Yogyakarta, melainkan di kota-kota luar Yogyakarta

tanpa mengurangi ciri dari rasa Bakpia yang asli dari kota asalnya, maka Toko

Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta mulai memproduksi bakpia dan berbagai

jenis kue lainnya.

Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta menyediakan beberapa produk

diantaranya, seperti : Bakpia, Pia, Roti Usro, Roti Manis, Bolu Chiffon, Brownies,

Kue Ulang Tahun, Lapis Legit dan masih banyak lagi.

Produk unggulan Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta yaitu bakpia.

Dengan maksud melestarikan makanan daerah yang terkenal di Yogyakarta serta

memudahkan para pecinta bakpia yang ingin menikmati bakpia khususnya yang

tinggal di daerah Jakarta tidak perlu pergi sampai jauh-jauh ke Yogyakarta untuk

menikmati bakpia. Karena, Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta

menyediakan bakpia.

1.1.2. Visi dan Misi Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta

Visi

Menjadi perusahaan yang terpercaya yang bisa bekerjasama dan memberikan

kepuasan kepada para konsumen agar dapat meningkatkan kinerja dan

produktifitas.

Misi

Menjaga komitmen untuk berkembang dan maju bersama, serta mengutamakan

kualitas dan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan

profesional.

3.1.3. Struktur dan Tata Kerja Toko Tiga Mutiara Cake dan Bakery

Jakarta

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu perusahaan atau rumah makan dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan

diinginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan

pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas

dan fungsi dibatasi.

Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan

wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa

yang akan di kerjakan. Berikut struktur organisasi yang ada pada Toko Tiga

Mutiara Cake dan Bakery Jakarta.

STRUKTUR ORGANISASI

TOKO TIGA MUTIARA CAKE & BAKERY JAKARTA

Sumber:Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta (2018)

Gambar III.1 Struktur Organisasi Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta

DIREKTUR

GENERAL

MANAGER

PRODUC

TION MARKETING FINANCE

ADMINISTRA

TION

STAFF TOKO STAFF

Berikut tata kerja dari masing-masing bagian yang ada pada Toko Tiga

Mutiara Cake & Bakery Jakarta:

1. Direktur

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan pada Toko Tiga Mutiara

Cake & Bakery Jakarta.

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan, dan kepala bagian

(manajer) atau wakil direktur.

c. Menyetujui anggaran tahunan Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta .

2. General Manager

Manajer yang memiliki tanggung jawab kepada seluruh bagian/ fungsional pada

Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta.

3. Produksi

a. Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi.

b. Melakukan produksi dan prosedur produksi sehingga menjadi bahan dengan

ketentuan target yang telah ditentukan Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta.

c. Memahami kerja dengan standar keamanan.

4. Marketing

a. Mencapai Target

Target pemasaran haruslah jelas dan sesuai target rencana penjualan. Karena hal

ini akan memudahkan ketika produk Tiga Muatiara Cake & Bakery yang

ditawarkan dilepas ke pasar.

b. Memastikan Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama staff marketing Tiga Mutiara Cake

& Bakery, karena hal tersebutlah yang akan membuat produk dapat dikenal secara

luas.

5. Finance

Bertanggung jawab atas segala aktivitas keuanganya itu sebagai berikut:

a. Melakukan pengaturan transaksi keuangan.

b. Melakukan laporan keuangan pada Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta.

6. Administrasi

Bertanggung jawab atas kelancaran administrasi dan operasional serta

mengkoordinir segala keselarasan kegiatan di Toko Tiga Mutiara Cake dan

Bakery dari segala aspek operasionalya. Selain itu bertanggung jawab atas

pengontrolan pembiayaan dari target usaha yang selaras dengan tujuan Toko Tiga

Mutiara Cake & Bakery Jakarta.

7. Staff Toko

a. Bertugas mengelola barang yang ada di toko, membentuk kepercayaan pelanggan

terhadap kinerja dan kualitas produk yang dijual.

b. Bisa membantu memilihkan produk yang diinginkan pelanggan.

c. Melayani dengan ramah dan sopan terhaddap pelanggan yang datang sesuai

prosedur yang berlaku.

3.1.4. Kegiatan Usaha Toko Tiga Mutiara Cake dan Bakery Jakarta

Toko Tiga Mutiara Cake dan Bakery merupakan suatu usaha yang

bergerak di bidang makanan. Toko Tiga Mutiara Cake dan Bakery dapat

menyediakan Snack box, Nasi Box, Buffe & Coffe break untuk berbagai acara

seperti arisan, acara ulang tahun, meeting kantor, family gathering, dan acara

lainnya.

Tersedia juga parcel kue kering beraneka macam seperti lidah kucing,

semprit, castangel, chocolate cookies, dan nastar.

Produk Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery dibuat secara higienis dengan

bahan pilihan sehingga menghasilkan produk dengan cita rasa tinggi dan berkelas.

Produk Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery sangat cocok untuk dinikmati bersama

teman, kerabat, dan keluarga tercinta. Produk Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery

bisa dipergunakan untuk keperluan kantor maupun keluarga.

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Populasi dan Sampel

Sebagai penelitian sosial dan dengan jumlah populasi yang tidak terlalu

besar maka kemungkinan terjadinya kesalahan atau bias dalam penelitian cukup

kecil. Tingkat kesalahan yang dapat diterima dalam penelitian ini 5 % (e=5%)

atau dapat pula dikatakan penelitian menggunakan taraf kepercayaan 95 persen.

Dengan populasi (N) pelanggan yang datang berkunjung ke toko dan tingkat

kesalahan (e) 5%, maka besarnya sampel (n) dalam penelitian ini adalah 50

responden.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple

random sampling yang memberikan peluang sama bersifat tak terbatas untuk

setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel berdasarkan strata (kelas)

dengan jumlah proporsional. Caranya dengan membagi strata berdasarkan

direktorat, terdapat lima direktorat. Metode ini relatif sederhana, karena

hanya memerlukan satu tahap prosedur pemilihan sampel. Setiap unsur secara

independen mempunyai probabilitas untuk dipilih satu kali.

3.2.2. Karakteristik Responden

Dalam menentukan karakteristik responden penulis mengelompokan

dalam beberapa karakteristik berdasarkan:

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel III.1. Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki- laki 28 Orang 56%

2 Perempuan 22 Orang 44%

Jumlah 50 Orang 100%

Sumber : Data yang diolah (2018)

Berdasarkan tabel III.1. terlihat responden dengan jenis kelamin laki-laki

sebanyak 28 orang dengan jumlah presentase sebesar 56%, dengan sisanya wanita

sebanyak 22 orang berjumlah 44% responden berjenis kelamin perempuan.

2. Usia Tabel III.2. Usia

Sumber : Data yang diolah (2018)

No Usia Jumlah Presentase

1 17-25 Tahun 27 54%

2 26-40 Tahun 18 36%

3 41-60 Tahun 5 10%

4 >60 Tahun 0 0%

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel III.2. terlihat responden dengan usia 17-25 sebanyak 27

orang dengan jumlah presentase sebesar 54%, usia 26-40 sebanyak 18 orang

dengan presentase 36%, usia 41-60 sebanyak 5 orang dengan presentase 10%,

usia >60 sebanyak 0 orang dengan presentase 0% .

3. Pendidikan Terakhir

Tabel III.3. Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Jumlah Presentase

1 SMA/SMK 37 74%

2 D3 1 2%

3 S1 12 24%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data yang diolah (2018)

Berdasarkan tabel III.3. terlihat responden dengan pendidikan terkahir SD

sebanyak 0 orang dengan jumlah presentase sebesar 0%, SMP sebanyak 0 orang

dengan jumlah presentase sebesar 0%, SMA/SMK sebanyak 37 orang dengan

presentase 74%, D3 sebanyak 1 orang dengan jumlah presentase sebesar 2% dan

S1 sebanyak 12 orang dengan jumlah presentase sebesar 24%.

4. Pekerjaan

Tabel III.4. Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Presentase

1 Pelajar/Mahasiswa 19 38%

2 Ibu Rumah Tangga 4 8%

3 Karyawan 20 40%

4 Lainnya 7 14%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data yang diolah (2018)

Berdasarkan tabel III.4. terlihat responden dengan status pekerjaan sebagai

pelajar/mahasiswa sebanyak 19 orang dengan jumlah presentase 38%, ibu rumah

tangga sebanyak 4 orang dengan jumlah presentase 8%, karyawan sebanyak 20

orang dengan jumlah presentase 40% dan lainnya sebanyak 7 orang dengan

jumlah presentase 14%.

3.3. Analisa Variabel Pelayanan Prima dan Promosi Terhadap Kepuasan

Pelanggan

Sebelum masuk dalam perhitungan uji kolerasi, Determinasi, dan Regresi.

Terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen untuk memastikan bahwa data

yang digunakan dapat dipercaya. Uji instrumen terdiri dari uji validitas dan

reliabilitas.

3.3.1. Uji Validitas

Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai

r hitung merupakan hasil kolerasi jawaban responden pada masing-masing

pernyataan di setiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS dan outputnya

bernama Corrected Item Coleration. Besarnya r tabel dengan taraf signifikan 5%

atau setara dengan 0,05 dengan derajat kebebasan df = n-2 atau 50-2 = 48 sebesar

0,284 (lihat pada lampiran r tabel). Hasil validitas melalui program SPSS bisa

dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.5.

Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator r Hitung r Tabel Keterangan

Pelayanan

Prima

(X1)

X1.1 0.847

0,284

Valid

X1.2 0.847 Valid

X1.3 0.743 Valid

X1.4 0.641 Valid

X1.5 0.674 Valid

X1.6 0.847 Valid

X1.7 0.766 Valid

X1.8 0.605 Valid

X1.9 0.664 Valid

X1.10 0.597 Valid

Promosi

(X2)

X2.1 0.710

0,284

Valid

X2.2 0.657 Valid

X2.3 0.661 Valid

X2.4 0.715 Valid

X2.5 0.673 Valid

X2.6 0.749 Valid

X2.7 0.676 Valid

X2.8 0.759 Valid

X2.9 0.680 Valid

X2.10 0.617 Valid

Kepuasan

Pelanggan

(Y)

Y1 0.459

0,284

Valid

Y2 0.546 Valid

Y3 0.878 Valid

Y4 0.799 Valid

Y5 0.670 Valid

Y6 0.793 Valid

Y7 0.869 Valid

Y8 0.787 Valid

Y9 0.645 Valid

Y10 0.555 Valid

Sumber : Data yang diolah (2018)

Dari tabel III.5. menunjukkan bahwa nilai r hitung dari semua indikator

lebih besar daripada r tabel, artinya semua indikatornya adalah dapat digunakan

sebagai alat ukur yang dapat dipercaya untuk mendapatkan data yang valid.

3.3.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu indikator atau kuesioner dari perhitungan

menggunakan SPSS yang dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha, hasil

Reliabilitas output SPSS dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel III.6.

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

Pelayanan Prima (X1) 0.929 Sangat Reliabel

Promosi (X2) 0.916 Sangat Reliabel

Kepuasan Pelanggan (Y) 0.919 Sangat Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah Penulis (2018)

Dari tabel III.6. dapat disimpulkan bahwa nilai cronbach’s Alpha semua

variabel masuk dalam kategori Sangat Reliabel berdasarkan tabel interperstasi

terhadap koefisien korelasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang

digunakan dalam penelitian adalah dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

1.3.3. Uji Koefisien Korelasi

Setelah diketahuinya bahwa butir-butir dalam instrumen valid dan dapat

dipercaya, maka langkah selanjutnya yaitu mencari arah dan kuatnya hubungan

antara variabel Pelayanan Prima dan Promosi terhadap Kepuasan Pelanggan

menggunakan rumus kolerasi. Karena data merupakan data interval maka

digunakan kolerasi Product Moment dalam tabel berikut:

Tabel III.7.

Hasil Uji Koefisien Kolerasi

Sumber : Data yang diolah (2018)

Dari tabel III.7. maka dapat disimpulkan bahwa nilai kolerasi (hubungan)

antara Pelayanan Prima sebesar 0,761 dan Promosi sebesar 0,595 terhadap

Kepuasan Pelanggan sebesar 0,713.

Berdasarkan acuan penafsiran diatas, perhitungan korelasi pearson

menggunakan data pelayanan prima (X₁), promosi (X₂), dan kepuasan pelanggan

(Y) maka salah satu penafsirannya dapat diberikan sebagai berikut:

1. Korelasi pelayanan prima (X₁) dan kepuasan pelanggan (Y) memiliki nilai 0,761

yang dapat dikategorikan memiliki hubungan yang sangat kuat, karena memiliki

nilai mendekati nilai 1, dan berdasarkan uji signifikasi hasilnya menunjukkan nilai

0,000 yang berarti asosiasi kedua variabel adalah signifikan.

2. Korelasi Promosi (X₂) dan Kepuasan Pelanggan (Y) memiliki nilai 0,595 yang

dapat dikategorikan memiliki hubungan yang kuat, karena memiliki nilai

Correlations

Pelayanan

Prima

Promosi Kepuasan

Pelanggan

Pelayanan

Prima

Pearson Correlation 1 ,761**

,713**

Sig. (2-tailed)

,000 ,000

N 50 50 50

Promosi

Pearson Correlation ,761**

1 ,595**

Sig. (2-tailed) ,000

,000

N 50 50 50

Kepuasan

Pelanggan

Pearson Correlation ,713**

,595**

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

mendekati nilai 1, dan berdasarkan uji signifikasi hasilnya menunjukkan nilai

0,000 yang berarti asosiasi kedua variabel adalah signifikan.

1. Uji Koefisien Korelasi Berganda

Dalam pengambilan keputusan dalam uji korelasi berganda dapat dengan

membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan probabilitas Sig dengan

dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig.F

change atau (0,05 < sig.F change), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas sig.F change atau

(0,05 > sig.F change), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan

yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

Berikut ini adalah tabel perhitungan korelasi berganda Pelayanan Prima dan

Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery

Jakarta:

Tabel III.8. Hasil Koefisien Korelasi Berganda

Berdasarkan tabel III.8. diketahui bahwa besarnya hubungan antara pelayanan

prima dan promosi (secara simultan) terhadap kepuasan pelanggan yang dihitung

dengan koefisien korelasi adalah 0,515, hal ini menunjukkan pengaruh yang

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,718a ,515 ,494 2,677 ,515 24,936 2 47 ,000

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan Prima

besar. Sedangkan kontribusi atau sumbangan secara simultan variabel pelayanan

prima dan promosi terhadap kepuasan pelanggan adalah 51,5% sedangkan 48,5%

ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Kemudian untuk tingkat signifikan koefisien korelasi ganda diuji secara

keseluruhan, menghasilkan hipotesis sebagai berikut:

a. Ho : Pelayanan Prima dan Promosi tidak berhubungan secara simultan dan

signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan.

b. Ha : Pelayanan Prima dan Promosi berhubungan secara simultan dan signifikan

terhadap Kepuasan Pelanggan.

Berdasarkan tabel III.8. diatas diperoleh nilai probabilitas (sig.F change) =

0,000. Karena nilai sig.F change 0,000 < 0,05, maka keputusannya adalah Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya: Pelayanan Prima dan Promosi berhubungan

secara simultan dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Toko Tiga

Mutiara Cake & Bakery Jakarta.

1.3.4. Uji Koefisien Determinasi

Selanjutnya setelah ditemukan hasil koefisien kolerasi kemudian langkah

selanjutnya yaitu mencari koefisien determinasi yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent (Pelayanan Prima

dan Promosi) menjelaskan varibel dependent (Kepuasan Pelanggan) yang dilihat

melalui R Square dari perhitungan melalui SPSS dalam tabel berikut:

Tabel III.9. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,718a ,515 ,494 2,677

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan Prima

b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

Sumber : Data yang diolah (2018)

Hasil pada tabel III.9. menunjukan koefisien determinasi yang disesuaikan

(R Square) adalah sebesar 0,515 artinya 51,5% variabel kepuasan pelanggan

dapat dipengaruhi oleh variabel pelayanan prima dan promosi. Sedangkan sisanya

sebesar 48,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Karena nilai R

Square diatas 5% atau cenderung mendekati nilai 1 maka dapat disimpulkan

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

tidak terbatas.

1. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat

kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih

besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan

bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Besarnya Ftabel dengan taraf signifikan 5% atau setara

dengan 0,05 dengan df (n₁) = k (jumlah variabel) – 1 atau df (n₁) = 3 – 1 = 2 dan df

(n₂) = n – k atau df (n₂) = 50 – 3 = 47 sebesar 3,20 ( lihat pada lampiran Ftabel).

Tabel III.10. Anova ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 357,328 2 178,664 24,936 ,000b

Residual 336,752 47 7,165

Total 694,080 49

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

b. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan Prima

Sumber : Data primer yang diolah Penulis (2018)

Berdasarkan tabel Anova III.10. diperoleh bahwa nilai Fhitung sebesar

24,936 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Nilai Fhitung (24,936) > Ftabel (3,20)

dan nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,005; maka

Ha diterima, berarti secara bersama-sama (simultan) Pelayanan Prima dan Promosi

berpengaruhi signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan, sedangan Ho ditolak.

3.3.5. Uji Persamaan Regresi

Regresi sederhana digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi

nilai variabel dependent bila nilai variabel independent dimanipulasi (diubah-

ubah). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS versi 21,

maka diperoleh hasil regresi linier beranda antara pelayanan prima dan promosi

terhadap kepuasan pelanggan dalam tabel berikut:

Tabel III.11. Hasil Uji Persamaan Regresi Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 9,708 5,228 1,857 ,070

Pelayanan

Prima ,624 ,158 ,617 3,944 ,000 ,421 2,373

Promosi ,133 ,165 ,126 ,802 ,427 ,421 2,373

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

Sumber : Data yang diolah (2018)

Berdasarkan tabel III.11. perhitungan SPSS diatas, dapat diperoleh

persamaan yaitu Ŷ= 9,708 + 0,624 X1 + 0,133 X2 + e

Interprestasi dari persamaan regresi pada tabel III.11. adalah sebagai

berikut:

1. Konstanta (a)

Ini berarti jika semua variabel bebas (X1/X2) memiliki nilai nol (0) maka variabel

terikat (Y) sebesar 9,708.

2. Pelayanan Prima (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)

Nilai koefisien pelayanan prima untuk variabel X1 sebesar 0,624. Hal ini

mengandung arti bahwa setiap kenaikan satu satuan maka variabel terikat (Y)

akan naik sebesar 0,624 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari

model regresi adalah tetap.

3. Promosi (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)

Nilai koefisien promosi untuk variabel X2 sebesar 0,133. Hal ini mengandung arti

bahwa setiap kenaikan satu satuan maka variabel terikat (Y) akan naik sebesar

0,133 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah

tetap.

1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel- variabel independen

(bebas) secara parsial berpengaruhnata atau tidak terhadap variabel dependen

(terikat). Derajat signifikan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan

lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang

menyatakan bahwa suatu varabel independen (bebas) secara parsial

mempengaruhi variabel dependen (terikat). Besarnya ttabel dengan taraf signifikan

5% atau setara dengan 0,05 dengan df = n – k atau df = 50 – 3 = 47 sebesar 2,012

( lihat pada lampiran ttabel).

Tabel III.12. Hasil Uji t (Persamaan Regresi)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 9,708 5,228 1,857 ,070

Pelayanan

Prima ,624 ,158 ,617 3,944 ,000 ,421 2,373

Promosi ,133 ,165 ,126 ,802 ,427 ,421 2,373

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

Sumber : Data yang diolah (2018)

Berdasarkan tabel III.12. untuk uji t juga dapat dilihat dari hasil

“Coefficients” dengan penafsiran sebagai berikut:

a. Pelayanan Prima (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)

Dalam kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig lebih kecil

dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05, maka Ha1 diterima dan Ho1

ditolak. Variabel X1 mempunyai thitung yakni 3,944 dengan ttabel = 2,012. Jadi thitung

> ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai

t positif menunjukkan bahwa variabel X1 mempunyai hubungan yang searah

dengan Y. Dapat disimpulkan Pelayanan Prima memiliki pengaruh signifikan

terhadap Kepuasan Pelanggan.

b. Promosi (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)

Dalam kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,427. Nilai sig lebih besar

dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,427 > 0,05, maka Ha2 ditolak dan Ho2

diterima. Variabel X2 mempunyai thitung yakni 0,802 dengan ttabel = 2,012. Jadi

thitung < ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X2 tidak memiliki kontribusi

terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X1 mempunyai hubungan

yang searah dengan Y. Dapat disimpulkan Promosi tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap risiko Kepuasan Pelanggan.

Sehingga ringkasan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel III.13. Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Pernyataan Nilai Keterangan

H1

Variabel Pelayanan Prima berpengaruh

3,944

Ha1 diterima

Signifikan terhadap Risiko Sistematis Ho1 ditolak

H2 Variabel Promosi tidak berpengaruh

0,802 Ha2 ditolak

Signifikan terhadap Risiko Sistematis Ho2 diterima