bab iii pelaksanaan dakwah islam lembaga seni...
TRANSCRIPT
42
BAB III
PELAKSANAAN DAKWAH ISLAM LEMBAGA SENI
QOSIDAH INDONESIA (LASQI) DI KABUPATEN TEGAL
3.1. Gambaran Umum LASQI Kabupaten Tegal
3.1.1. Sejarah Berdiri LASQI Kabupaten Tegal
Keberadaan seni musik Islam yang berawal dari negara Timur Tengah
inipun menerobos sampai ke persada Indonesia dan mendapat sambutan yang
sangat luar biasa di kalangan umat Islam. Terbukti dengan munculnya berbagai
musik Islami dalam perkumpulan atau grup-grup Qashidah, marhaban, nasyidah
dan lain sebagainya.
Sesuai dengan perkembangan zaman modern sekarang ini, di mana
globalisasi, transformasi, informasi dan teknologi yang canggih demikian cepat,
termasuk berkembangnya kebudayaan dan kesenian Islam. Menghadapi era
kemajuan zaman tersebut perlu sebuah lembaga yang memberikan sumbangsih dan
kontribusi dalam syiar Islam untuk menyelamatkan dan membentengi pengaruh
budaya dan tatanan kehidupan yang tidak terarah pada ketentuan ajaran agama
Islam. Dalam hal ini Lembaga Seni Qashidah Indonesia memberikan suasana
kehidupan dengan peranan di bidang kesenian, dalam bentuk seni Qashidah
Rebana, sebagai wujud menjunjung tinggi dan tetap mengutamakan etika Islami.
Perwujudan partisipasi dan peranan seniman muslim, khususnya seniman
Qashidah Rebana membuktikan suatu kenyataan pertumbuhan dan perkembangan
43
serta kehidupan seni Qashidah Rebana di Indonesia sangat pesat yang ditandai
dengan syair dan syiar Islam.
Nilai seni budaya budaya tradisional Islami Indonesia perlu dibina dan
dikembangkan, guna memperkuat kepribadian Bangsa atas dasar norma-norma
pancasila serta didorong oleh nilai-nilai akhlakul karimah (Dokumentasi LASQI,
“Hasil-hasil Munas I LASQI Tahun 2001 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta
Timur, 1 Juli 2001).
Seni Qashidah Rebana merupakan seni budaya tradisional yang mempunyai
ciri-ciri khas Islami, yang berkembang dan beradaptasi dengan musik daerah
nusantara. Lembaga Seni Qashidah Indonesia (LASQI) merupakan salah satu pusat
kegiatan keagamaan yang berorientasi pada pelaksanaan dakwah Islam melalui
kesenian. Lembaga ini sudah berkembang di tengah-tengah masyarakat dan
memiliki cabang-cabang di seluruh nusantara Indonesia, salah satunya yang
menjadi penelitian penulis yaitu berada di Kabupaten Tegal (Dokumentasi LASQI
tahun 2001).
Pendirian Lembaga Seni Qashidah Indonesia (LASQI) atas prakarsa dan
motivasi dari berbagai pihak di propinsi-propinsi yang kompeten pada kesenian
Qashidah Rebana dan menghendaki terbentuknya lembaga sentral yang menaungi
dari semua seni Islam di Indonesia khususnya pada seni Qashidah Rebana.
Lembaga LASQI disahkan oleh Tim Perumus Munas LASQI I yang
diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur pada tanggal 1 Juli
2001. Adapun Tim Perumus Munas LASQI I diketuai oleh Dr. Muh. Hatta
(Sumatra Utara), sekretaris : Syafir (Sumatra Barat), anggota : R. Dalyono, BA
44
(Sumatra Selatan); H. Abdurrahman Khouf, BA (Maluku); Zainal Amin (Jakarta);
Drs. H.T. Kamaruddinsyah, UA. (Kalimantan Barat) dan Irham Mas (Riau).
Dalam mewujudkan cita-cita perjuangan agama Islam dan mencerdaskan
kehidupan Bangsa Indonesia berdasarkan pada al-Qur'an dan al-Hadits serta sesuai
dengan jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan, maka atas dasar persetujuan
para pimpinan team/group Qashidah Rebana, pada tanggal 20 September 1970
membentuk suatu wadah seni Qashidah Rebana yang diberi nama “Lembaga Seni
Qashidah Indonesia”, yang disingkat LASQI dan kemudian disempurnakan dalam
Musyawarah Nasional I LASQI pada tanggal 30 Juni 2001 di Jakarta (Hasil
wawancara dengan bapak M. Amiruddin, S.Ag dan Dokumentasi LASQI, “Hasil-
hasil Munas I LASQI Tahun 2001” yang diperoleh pada tanggal 1 Desember
2004).
3.1.2. Struktur Organisasi LASQI Kabupaten Tegal
Berdasarkan lampiran Surat Keputusan Dewan Pimpinan Daerah LASQI
nomor: 105.SK/DPD-lasqi/IX/2002 tentang peresmian kepengurusan DPD LASQI
Kabupaten Tegal masa bhakti 2002-2005 adalah sebagai berikut (Dokumentasi
TPQ Ar-Rahman kepengurusan tahun 2004 –2005):
Pembina Utama : Drs. H. Soediharto (Bupati Tegal)
Dewan Pembina : 1. Abdul Hanan (Ketua DPD LASQI Jateng) 2. Hj. Sofiyah Daenuri (tokoh masyarakat)
Dewan Penasehat : 1. Kandepag Kab. Tegal 2. Kepala Dinas P&K Kab. Tegal
3. Sutomo
45
Pengurus Harian
Ketua I : Saefullah Ketua II : Siti Nasrohati Ketua III : Slamet Suroso
Sekretaris I : Abdul Ghoni Sekretaris II : Agus Dwi Prodo Sugianto, S.Pd Sekretaris III : Drs. Hasan Ghofur
Bendahara I : Nur Harlita Diny Bendahara II : Drs. Makmuri Bendahara III : Abdul Ma’mur
Bidang-bidang
Bidang Organisasi : 1. Mansur Mudlof Aridin 2. M. Amirudin, S.Ag 3. Kastholani
Bidang Pendidikan dan Latihan : 1. Sohibul 2. Nasuha 3. M. Tamrin
Bidang Usaha dan Kesra : 1. Nur Wahyu Nugroho, S.Pd 2. Masikha 3. Halimah Ningsih 4. Moh. Soleh, S.Pd.
Bidang Humas : 1. Nurudin, S.Pd 2. M. Lukman, S.Pd. 3. Kariana 4. Tanipah
3.1.3. Kiprah LASQI di Kabupaten Tegal
Peran serta lembaga LASQI Kabupaten Tegal cukup mewarnai semangat
dalam mengembangkan dan melestarikan seni Qashidah di Indonesia yang
menganut aliran tradisional budaya Jawa dan ajaran agama Islam sebagai bentuk
kegiatan keagamaan bagi kehidupan masyarakat khususnya sekaligus menambah
suasana religius di lingkungan setempat, sehingga memberikan wacana tatanan
46
kehidupan yang harmonis dalam pelaksanaan kegiatan beragama dan berbangsa
bagi masyarakat yang berada di Kabupaten Tegal.
Dengan keberadaan lembaga LASQI Kabupaten Tegal yang mewarnai
kehidupan keberagamaan masyarakat tersebut berdampak positif bagi para
penduduk, khususnya masyarakat yang menganut dan memeluk agama Islam
begitu juga masyarakat non-Islam turut serta memberikan kontribusi terhadap
keberadaan lembaga LASQI Kabupaten Tegal demi ketentraman, ketenangan dan
kemajuan pembangunan di wilayah Kabupaten Tegal. Kegiatan ini merupakan
sebagian upaya dalam menjalankan dakwah Islam secara umum.
Sosialisasi syiar Islam yang ditampilkan dalam media seni Qashidah rebana
oleh Lembaga Seni Qashidah Indonesia (LASQI) Kabupaten Tegal diterapkan dan
diselenggarakan secara aktif dalam masyarakat dalam bentuk kegiatan harian pada
malam jum’at (shalawatan), acara penting dalam pernikahan, sunatan, tasyakuran,
perlombaan, dan acara kedaerahan seperti peringatan hari jadi Kota Tegal. Selain
itu, cara yang ditempuh dalam mengembangkan seni Qashidah di adalah dengan
mencetak lay-out rekaman penampilan setiap rebana dalam bentuk kaset dan VCD
dan juga menjadi sorotan utama majalah, koran di wilayah Kabupaten Tegal seperti
Wawasan dan Tegal Metropolis (Dokumentasi LASQI), sehingga dari keberadaan
Lembaga Seni Qashidah Indonesia (LASQI) Kabupaten Tegal mendapatkan gairah
dan dukungan dari pihak pemerintah setempat dan masyarakat yang menunjang
keberlangsungan seni rebana di wilayah Kabupaten Tegal (Wawancara dengan
bapak Abdul Hanan selaku Ketua DPD LASQI Kabupaten Tegal pada tanggal 10
Februari 2005).
47
3.2. Model Pelaksanaan Dakwah LASQI Kabupaten Tegal
3.2.1 Tujuan dan Program Kegiatan LASQI Kabupaten Tegal
a. Tujuan LASQI
Lembaga Seni Qashidah Indonesia bertujuan sebagai berikut :
1). Membina, membimbing, mengembangkan serta meningkatkan mutu
Qashidah rebana.
2). Membina dan mengembangkan ukhuwah islamiyah diantara sesama
anggota dan masyarakat.
3). Mensyi’arkan dakwah Islam.
4). Turut serta melaksanakan program pemerintah di bidang pembangunan
mental spiritual untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya.
5). Turut serta menunjang program pemerintah di bidang seni budaya dari
perembesan pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan moral bangsa,
agama dan negara pancasila. (Dokumentasi “Hasil Munas I LASQI 2001”).
b. Program Kegiatan LASQI
Pelaksanaan LASQI dalam mencapai kinerja kegiatan seni Qashidah
rebana memiliki panduan program kegiatan sebagai berikut:
1). Program pemberdayaan
a). Pembenahan organisasi
- Pembenahan dan pengembangan organisasi LASQI harus
diupayakan dalam waktu singkat dengan pergantian antar waktu
seluruh pengurus yang ditentukan.
- Pengurus LASQI harus melibatkan institusi pemerintah.
48
- Merangkul seniman Islam dan LSM yang bergerak dalam agama
Islam.
- Harus mewadahi aspirasi seniman Islam.
b). Sosialisasi LASQI agar dilakukan melalui:
- Mengadakan gerakan audiensi dengan meningkatkan moral islami
bagi masyarakat Kabupaten Tegal.
- Mengadakan pagelaran-pagelaran dan kolaborasi pada hari-hari
besar Islam.
- Meningkatkan upaya penayangan seni Qashidah rebana di media
audio visual.
c). Kerja sama dengan lembaga keagamaan lain, LSM yang memiliki satu
visi, misi dan tujuan. (Hasil wawancara dengan Bapak Hasan Ghofur
selaku sekretaris III LASQI Kabupaten Tegal pada tanggal 3 Februari
2005).
2). Program pengembangan
No. Nama Kegiatan Jadwal/
Frequensi Sasaran
1. Pemilihan Duta Qashidah
- Festival Tk. Nasional
- Festival Tk. regional
2 x setahun 1 x setahun
2. Penerbitan buku panduan Qashidah rebana
- Sebagai panduan pengembanga seni Qashidah rebana daerah
3. Lomba cipta lagu-lagu Qashidah
- Terciptanya lagu-lagu atau syair-syair Qashidah rebana sebagai media dakwah
4. Pemberian piagam penghargaan
- Setiap perlombaan
49
3). Program pembinaan
No. Nama Kegiatan Jadwal/ Frequensi Sasaran
1. Training penjurian tingkat nasional dan regional
2 x setahun - Standarisasi alat. - Standarisasi teknik - Standarisasi penilaian - Standarisasi managemen
pagelaran 2. Inventarisasi data
perkembangan seni Qashidah rebana
Terus menerus Himpunan data group Qashidah rebana
3. Mobilisasi dana Setiap tahun - Kegiatan pembinaan dan tata cara penampilan di panggung
- Penjualan kaset dan VCD rekaman LASQI
4. Mengadakan pelatihan Qashidah
- Bagi guru dan pelajar
(Dokumentasi LASQI “Hasil Rakernas LASQI” tahun 2003)
3.2.2 Visi dan Misi Dakwah LASQI
a. Visi LASQI, adalah sebagai berikut:
1). Meningkatkan peran serta seniman Qashidah Rebana khususnya dan
seniman muslim pada umumnya dalam pembangunan nasional untuk
mengisi cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
2). Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan anggota LASQI
dalam bidang seni Qashidah rebana, mampu berorganisasi dan berdedikasi
tinggi serta dapat menggerakkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan.
50
3). Menjalin hubungan dan bekerja sama dengan badan-badan
pemerintah/swasta serta organisasi-organisasi profesi lainnya di bidang seni
budaya, berdasarkan AD/ART dan peraturan organisasi.
4). Memantapkan, menumbuhkan kesadaran dan kecintaan serta tanggung
jawab sesama anggota dan keluarga besar LASQI dalam wawasan
nusantara.
5). Mengadakan usaha-usaha kooperatif untuk melayani kebutuhan anggota
serta usaha-usaha lain yang sah dan bermanfaat serta tidak bertentangan
dengan AD/ART LASQI. (Dokumentasi LASQI “Hasil Munas LASQI I
2001 tentang AD/ART”).
b. Misi Lembaga Seni Qashidah Indonesia (LASQI) adalah :
1). Membangun organisasi LASQI yang terbuka, demokratis dan transparan.
2). Menjadi panutan bagi segenap Anggota Keluarga LASQI dari masyarakat
umumnya dalam menyikapi kehidupan memasuki era globalisasi.
3). Melalui lirik, syair lagu Qashidah mampu mengubah sikap hidup
masyarakat untuk selalu bersikap jujur, ikhlas dan berakhlak mulia.
4). Membangun dan mengembangkan Seni Qashidah yang berfungsi sebagai
hiburan masyarakat dan mengandung misi dakwah islamiyah dengan
menciptakan kehidupan yang tentram, aman dan memperkokoh tali
silaturrahim antar umat dengan prinsip saling menghormati terhadap harkat
dan martabat kemanusiaan.
5). Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan
kehidupan manusia Indonesia yang bahagia dunia dan akhirat.
51
(Dokumentasi LASQI, “Hasil Rakernas Lembaga Seni Qashidah Indonesia 2003”, pada tanggal 15 Nopember 2004).
3.2.3 Metode Dakwah LASQI Kabupaten Tegal
Metode yang menjadi teknik realisasi kegiatan seni Qashidah rebana yang
ditampilkan oleh Lembaga Seni Qashidah Indonesia (LASQI) Kabupaten Tegal
adalah bagian dari penampilan seni Qashidah rebana. Dalam hal ini teknik yang
dikedepankan adalah bagaimana seharusnya menampilkan suatu pagelaran yang
berhasil baik, bisa diterima oleh masyarakat kini dengan komposisi style busana,
dan diperindah tata rias yang anggun, sehingga benar-benar memberikan sajian
istimewa bagi pengunjung. Yang diperhatikan juga oleh anggota LASQI dalam
menampilkan syair-syair lagu Qashidah adalah tampil di arena/pentas memiliki
beragam formasi-formasi, langkah-langkah indah dan gerakan-gerakan ritmis,
sehingga kualitas, mutu dan profesionalisasi kegiatan seni Qashidah rebana di
Kabupaten Tegal tetap terjaga dan dilestarikan.
Qashidah rebana mempunyai kaitan yang erat dengan suasana masyarakat
Islam dimana harus dapat mewujudkan penampilan yang islami. Hal pokok yang
menjadi pegangan dalam penampilan islami adalah: 1). Busana. Busana yang
islami ciri utamanya adalah menutup aurat, baik untuk pria maupun wanita. 2).
Gerak. Gerakan-gerakan yang ditampilkan tidak erotis (merangsang) dan gerakan
yang tidak bersentuhan antara pria dan wanita dalam satu panggung. 3). Pilihan
lagu. Lagu yang islami misalnya lagu-lagu yang bertema pendidikan, ketauladanan,
pujaan kepada Allah SWT, Nabi/Rasul, dan sebagainya. Adapun beberapa
52
teknik/metode yang diterapkan dalam kegiatan seni Qashidah rebana adalah
sebagai berikut:
a. Tata busana islami (busana yang menutup aurat)
Busana merupakan salah satu unsur penting bagi setiap penampilan
kesenian dengan menggunakan busana yang cocok perpaduan warna dan
coraknya serta model yang serasi dan disemarakkan oleh tata rias artistik yang
menggetarkan hati. Hal ini telah ditetapkan oleh AD/ART LASQI yang
merumuskan dalam sebuah hadits Nabi SAW:
لَعن اهللا الرجلَ يلْبس لُبسةَ الْمرأَِة والْمراَةَ تلْبس لُبسةَ الرجِل
“Allah SWT memberi laknat kepada seorang pria yang memakai pakaian wanita, dan wanita memakai pakaian pria”. (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah).
اَحِسنوا ِلباسكُم واَصِلحوا ِرحالَكُم حتى تكُونوا شامةً ِفى الناِس
“Berpakaianlah yang bagus dan perbaiki tempat tinggalmu, sehingga kamu sekalian laksana tahi lalat (andeng-andeng) dihadapan manusia”. (HR. Ahmad dari Samurah).
(Dokumentasi LASQI “Tata Penampilan Seni Qashidah Rebana” oleh Drs. HRM. Muchtar)
Dari hadits di atas dalam berpakaian menekankan busana yang indah dan
menarik sesuai ajaran agama dengan menyesuaikan norma-norma kesusilaan
dalam tradisi yang ada di Kabupaten Tegal.
Warna busana dalam penampilan seni sangat penting dan sangat besar
pengaruhnya terhadap atraksi-atraksi yang ditampilkan. Misalnya warna merah
memberi suasana menarik, putih memberi kesan muda, kuning memperkuat
53
suasana khidmat, sehingga dengan memperhatikan keserasian kombinasi warna
pakaian yang bernilai seni.
Terdapatnya keserasian mode pakaian sesuai batas-batas kesopanan
Islam, diantaranya tertutup sampai pergelangan tangan dan mata kaki, tidak
pula ketat dari atas sampai ke bawah, tidak tembus pandang dan tidak terbuka.
Apabila ditinjau dari tipenya, kostum dapat dibagi menjadi dua yakni: 1).
Tradisional. Tipe ini merupakan representasi karakter spesifik secara simbolik,
misalnya pakaian adat untuk menunjukkan identitas kedaerahan; 2). Modern
(non-tradisional). Kostum ini hasil ciptaan atau rancangan baru para desainer
sesuai dengan perkembangan zaman. Dari berbagai macam model kostum yang
ada pada dasarnya terdiri dari lima bagian :
1). Pakaian dasar adalah pakaian dalam korset, stagen dan yang lainnya,
yang maksudnya dapat membantu memperkuat efek estetikanya,
misalnya agar tampak langsing atau agar tidak terlalu kurus.
2). Pakaian kepala, seperti kerudung, jilbab, sorban termasuk juga penataan
rambut. Corak pakaian kepala juga disesuaikan dengan corak dan warna
kostum lainnya.
3). Pakaian tubuh yaitu pakaian yang langsung lebih banyak dilihat oleh
penonton, dimana harus diperhitungkan bagaimana caranya agar tampak
indah, cantik, luwes, megah, dan ceria dengan tidak menyimpang etika
islami.
54
4). Pakaian kaki, seperti sepatu, slop, sandal dan kaus kaki, dengan segala
model dan warnanya akan mendukung keserasian busana untuk
pementasan Qashidah rebana.
b. Tata rias
Fungsi rias dalam pementasan seni Qashidah rebana adalah sebagai
berikut:
- Mengubah yang masih natural menjadi kultural, maksudnya mengubah
wajah orang yang apa adanya (kurang punya nilai seni) menjadi wajah yang
berseri-seri.
- Untuk mengatasi efek cahaya atau sinar lampu yang kuat, agar wajah para
artis tidak tampak pucat dan rusak oleh sinar.
- Membuat wajah artis sesuai dengan karakter seni yang disajikan
(Dokumentasi LASQI “Tata Penampilan Seni Qashidah Rebana”).
Dengan demikian tata rias yang baik dan menarik, maka penampilan seni
Qashidah rebana tampak akan lebih anggun, lebih mempesona dan mempunyai
nilai-nilai tambah dalam bidang pementasannya.
Sebagai kesenian yang berkepribadian bangsa Indonesia dan
bernafaskan Islam, seni Qashidah LASQI lebih mengedepankan tata rias atau
make up yang digunakan sesuai dengan suasana lingkungan, adat istiadat,
kemajuan zaman. Hal-hal yang diperhatikan oleh pemain Qashidah rebana
LASQI sebelum pagelaran tampil adalah meliputi: bentuk muka, bentuk mata,
bentuk hidung, dan bentuk dagu. Sehingga hal tersebut perlu sekali untuk di
55
rias (make up) terlebih dahulu (Wawancara dengan Ibu Halimah Ningsih selaku
Bidang Usaha dan Kesra pada tanggal 30 Desember 2004).
c. Tata gerak dan gaya
Untuk menambah harmonisnya suatu penampilan seni Qashidah rebana
yang diterapkan LASQI Kabupaten Tegal, pertama-tama perlu adanya
kemampuan bagaimana mengatur teknik di saat naik ke pentas demikian pula
pada saat turun, sehingga tampak tertib, teratur, rapi, luwes dan anggun,
sekaligus menempatkan posisi pemain yang tepat, tidak berat, terlalu ke depan
atau terlalu ke belakang serta menata tempat tiap individu pemain agar tampak
indah dipandang mata (Wawancara dengan ibu Halimah Ningsih pada tanggal
30 Desember 2004).
Penampilan yang beradasarkan pada tata gerak dan gaya merupakan
upaya membentuk perubahan-perubahan formasi di saat melakukan gerakan-
gerakan ritmis sesuai irama rentak rebana yang mengiringi syair lagu sambil
memperhatikan unsur estetika artistiknya yang dapat memberikan nafas
terhadap lagu yang dibawakan dengan tidak melupakan norma-norma etika
agama dan kepribadian bangsa.
Sebagaimana yang muncul sekarang ini dengan istilah pola lantai dalam
penampilan Qashidah rebana dalam rangka menghindari hal-hal yang sifatnya
monoton, seperti pada umumnya lagu Qashidah cenderung panjang dan
diulang-ulang. Dalam mengatur pola lantai perlu diperhatikan struktur pemain
seperti tinggi rendah, gemuk kurus, pria wanita, yang diatur secara serasi.
Macam-macam pola lantai pada prinsipnya ada tiga yaitu: simetris, asimetris,
56
dan lingkaran. Berbagai bentuk pola lantai yang simetris dan asimetris antara
lain:
1). Simetris, contohnya:
- Berbanjar
XXXXXX
(pemain berdiri berderet menyamping)
- Bershaf
X X X X X
(pemain berbaris ke belakang)
- Diagonal
X X X
X X
(pemain berbentuk garis silang)
- Melingkar
XX X X X X
XX
(pemain berbentuk lingkaran)
57
2). Asimetris, contohnya:
X X X
X X X X X X X X X X X X
XXXX XXXX XX X X XXX
d. Kepribadian dan Adab (Etika)
Dalam masyarakat Islam pakaian tidak hanya sekedar menunjukkan
identitas ciri bagi suku bangsa tertentu atau bobot tinggi rendahnya suatu
kebudayaan, melainkan juga menjadi target nilai ibadah kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, busana yang dipakai oleh pemain Qashidah rebana LASQI
Kabupaten Tegal mencerminkan sikap ketaqwaan dengan sikap kepribadian
dan etika berseni Qashidah yang shalihah.
Adapun empat hal yang selalu diperhatikan dan dihindari dalam setiap
penampilan Qashidah rebana LASQI di Kabupaten Tegal adalah:
- Mimik muka yang angkuh, sombong dan cemberut.
- Gerak gaya yang berlebihan, menyimpang dari karakter syair dan lagu seni
Qashidah rebana.
- Busana dengan desain yang tidak sopan.
- Make up yang mencolok dan mengumbar kemolekan (Wawancara dengan
ibu Halimah Ningsih pada tanggal 30 Desember 2004).
58
e. Tata pentas
Porsi ilmu pentas yang harus dipelajari untuk pementasan seni Qashidah
rebana yang diterapkan LASQI juga menggunakan teknik pentas dan model-
model pentas yang benar. Beberapa contoh jenis pentas adalah sebagai berikut:
1). Pentas area
Pentas ini adalah jenis pentas yang paling mudah membuatnya, atau
dengan kata lain pentas area ini dibuat dengan biaya murah serta meriah
dalam penampilannya. Untuk mengetahui bentuknya, boleh bujur
sangkar, persegi panjang atau bundar (lingkaran). Letaknya, ditengah-
tengah penonton, sehingga dapat menyaksikan pertunjukan dari segala
arah sambil duduk atau berdiri mengelilingi pentas. Sedangkan
ukurannya, tinggi dan luasnya dapat saja disesuiakan menurut kebutuhan
dan sasaran pementasan. Bisa saja tanpa panggung, cukup di level atau
lantai saja dengan beralaskan karpet atau tikar seluas yang diperlukan
sebagai playing space (arena permainan), biasanya dibatasi dengan garis
tali ataupun pot-pot bunga, namun secara umum tingginya maksimal 0,60
m. Pentas area boleh juga dibuat di tempat tertutup, seperti di gedung
olahraga, balai pertemuan dan sebagainya, dan dapat di tempat terbuka
seperti lapangan bola atau di pekarangan yang luas.
2). Pentas tapal kuda
Dinamakan pentas tapal kuda karena penontonnya diatur
sedemikian rupa sehingga membentuk tapal kuda. Pentas ini termasuk
agak mudah merancang dan membuatnya sama dengan pentas area,
59
bedanya pentas ini tidak ditempatkan di tengah-tengah ruangan melainkan
merapat ke dinding dijadikan background. Adapun bentuknya bisa
persegi panjang, bujur sangkar atau setengah lingkaran, dan letaknya
dihadapan tempat duduk penonton yang membentuk formasi tapal kuda,
sehingga penonton bisa menyaksikan dari arah manapun (Hasil
wawancara dengan bapak Sohibul selaku bidang pendidikan dan latihan
pada tanggal 19 Januari 2005).
f. Tata cahaya
Dalam melaksanakan kegiatan seni Qashidah rebana yang
diselenggarakan LASQI Kabupaten Tegal selalu memperhatikan teknik tata
cahaya dalam pementasan, yang bertujuan untuk menerangi dan menyinari para
pemain rebana. Jenis-jenis lampu listrik untuk cahaya yang digunakan seni
Qashidah LASQI Kabupaten Tegal adalah:
1). Striplight ialah lampu-lampu yang diletakkan secara berderetan. Letak
penempatan lampu ini pada batas depan pentas (footlight) atau atas depan
pentas yang digantungkan (borderlight).
2). Spotlight ialah lampu yang sinarnya dapat diarahkan ke satu bidang
tertentu dengan kekuatan watt yang tinggi (500-1500) yang sinarnya
dipantulkan melalui reflector dan dikontrol oleh lensa yang bisa diatur
besar kecilnya pancaran sinar.
3). Floodlight adalah lampu yang mempunyai kekuatan besar tanpa lensa.
60
4). Followspot yakni lampu spotlight yang memiliki perlengkapan khusus
dan dapat digerakkan ke arah sasaran yang dikehendaki. (Dokumentasi
LASQI “Tata Penampilan Seni Qashidah Rebana”).
3.2.4 Materi Dakwah LASQI
Pelaksanaan kegiatan LASQI Kabupaten Tegal khususnya di dalam rangka
mensyi’arkan dakwah Islam terdapat bermacam-macam materi yang disampaikan.
Adapun materi yang disampaikan dalam bentuk seni Qashidah antara lain :
a. Materi Pokok
Mars LASQI :
Lembaga seni Qashidah Indonesia budaya Islam Dua puluh September tujuh puluh Lahir LASQI nan jaya Lestarikan seni Qashidah Itu program lembaga Lembaga festival seni Qashidah bersi’ar dakwah Islam Muslimin serta muslimat Mari kita wujudkan persatuan dan kesatuan Berazas pancasila
Wahai putra putri Indonesia Mari bangun negara, kuatkan imanmu dalam dada Penerus perjuangan bangsa Bina persatuan kita sirnakan perpecahan Untuk negara dan bangsa Membela kebenaran Serentak maju kedepan membela negara Mohon atas ridho Tuhan Allah yang Maha Esa
(Koordinator LASQI DPP)
b. Materi Daerah :
Andaikan kau melihat kota Tegal kami Di masa reformasi yang makin menjadi Tapi tetap terlihat wajah kota ini Semakin tampak nyata cerah dan berseri
61
Oh ibu kotaku …. Kau semakin ayu Oh kabupatenku …. Kau semakin maju Di tambah pertiwi programnya Bupati Yang kan mempercantik wajah kota ini
Adanya program pertiwi Rancangan bapak Bupati Yang kan menjadi bukti Tuk melihat kemajuan Kabupaten ini Pertanian makin kuat perindustrian maju pesat Pariwisata meningkat Tampak nyata dirasakan oleh seluruh rakyat Dalam masyarakat Indahnya waduk cacaban Guci pantai purwahamba Itulah keberhasilan programnya bapak Bupati Oh program pertiwi …. La …. La …. La …. Marilah kita berdo’a untuk Bupati tercinta Agar pemerintah Tegal terhindar segala bencana Tegal tetap jaya Untuk selamanya
Ciptaan: Saefullah Ditetapkan di Slawi, 20 September 2001 (Dokumentasi LASQI Jateng)
c. Materi terapan
Materi terapan dalam menunjang pelaksanaan dakwah LASQI di
Kabupaten Tegal memiliki beraneka macam jumlahnya baik yang berupa
materi dalam lirik bahasa arab dan ada juga yang disadur dalam bahasa
Indonesia serta ada juga lirik lagu karangan/ciptaan sendiri dengan
mengandung nilai-nilai ajakan/menyeru kepada umat manusia untuk
mendalami ajaran agama Islam khususnya di bidang seni Qashidah. Adapun
materi terapan yang telah didata sebagai berikut:
1). Ahlan Wasahlan
Ahlan wasahlan fikhudurikum Selamat datang Assalamu'alaikum
Selamat berjumpa oh … bersama kami
62
Lembaga Seni Qashidah Indonesia Akan menghibur anda semua dengan rebana
Kita jadikan oh perjumpaan ini Hu … Ha … Ha … Hu … Hu … Ha … Ha Sebagai pengobat rindu di dalam hati Silaturrahmi anggota LASQI tetap terjalin
Setelah kita oh … saling tatap muka Hu … Ha … Ha … Hu … Hu … Ha … Ha Janganlah saling lupa saling menyapa Memberi salam berjabatan tangan, sesama teman
Berjabatan tangan sesama teman Hu … Ha … Ha … Hu … Hu … Ha … Ha Dapatlah mempererat persahabatan Persaudaraan harus kita jaga dalam kehidupan
Barang siapa oh … ingin banyak rizki Hu … Ha … Ha … Hu … Hu … Ha … Ha Hendaklah mempererat silaturrahmi Hidup sejahtera panjang umurnya Itu sabda Nabi
2). Ya Robbi Barik
Ya Rabbi barik 2x wa’athoni Wuballadi ……….. Wumaskami ……… 2 x Ya Rabbi barik
Reff. Wahfadlafi wa’usrotin Fitskhatin wanni’mah 2 x Watub liummatil Islam Nailal amani wil’arob 2 x Ya Rabbi barik
Wakhfad jami’al kholqi Wasidhum firriqi Ya Rabbi Wa’allimil insan anyarhamahu Insan … ya Rabbi barik
Hatta ya’idzal wudlu Bainal waro yusawwid Ya Rabbi Wala naro fii a’lam Ghoirossala min da’in Ya Rabbi barik
63
3). Manusia Seutuhnya
Dunia melulu harta melulu Hingga kehidupan akhirat terlupakan Akhirat melulu ibadah melulu Dunia terlupa hidupnya merana Dapatkan dunia akhirat bersama-sama
Reff.
Apa arti hidupmu di dunia Bila kau abaikan ni’matnya Apa arti hidupmu di dunia Bila kelak sengsara di neraka
Bahagialah di dunia sentausalah akhiratnya Jadilah manusia yang sempurna Manusia Indonesia seutuhnya Yalilil ya …. lil
Laisa fikhoirikum maltarokatulyahu Li akhirolihi wala akhirotahu lidunyahu Hatta yushibahuma jami’a
4). Pantun Gembira
Khabi – bi kemarila … h Datanglah padaku lama … hati menahan rindu La … la … la … la Burung dara terbang melayang Menari-nari di atas awan 2 x Hai dara manis mari berdendang Lagu selera muda sekarang Irama lincah dan mengasyikkan
La … la … la … la Burung nuri terbanglah tinggi naik turun hinggap di dahan 2 x Khabi – bi ayolah menyanyi menari pakai selendang dendang Yalil jangan tinggal sebagai ciri khas kosidahan
La … la … la … la Bidadari mandi di sendang Jaka Tarub curi selendang Enam bidadari terbang pulang Tinggi sendiri si nawang bulan Jaka Tarub merayu Nawang jadilah nawang istri tersayang
Burung dara terbang melayang Menari-nari di atas awan … 2x Hai dara manis mari berdendang lagu selera muda sekarang
64
Irama lincah mengasyikkan Enak juga buat kosidahan
Ya li …li … ya … li … i … ya … li … i
Lagu selera muda sekarang Irama lincah mengasyikkan Kejutan irama perpaduan Enak juga buat kosidahan
Burung dara terbang melayang Menari-nari di atas awan … 2x Hai dara manis mari berdendang lagu selera muda sekarang Irama lincah mengasyikkan Enak juga buat kosidahan
5). Ya Maklaishum
Ya maklaishum dzahilan khabar minna Allah yasuna ‘ala hawwil talqiha Lakidhawil walahimin kadar sinna Laokana malloh ‘ala ma’yan tasqiha
Reff.
Lakamilzain Wallahu mahlak minnak Ya Rabbuka zain ‘ala antal tarkiha Laki sayyidi Wanadahoh kaha massal Laokal hajja Ana ballil yaddiha
Asrukil’ah Liwadhola min ajlak Wala maiduhu Fiddunya wamaliha A’thona aghlam Wafi busthom waba khildak Ya wardi ’inabsi Wa rahoman wamaliha
6). Narkoba / Selagi Muda
Usia mudamu janganlah engkau sia-sia Jangan segan-segan nanti ketinggalan Cari kesibukan menuntut ilmu yang berguna Untuk bekal nanti di hari mendatang
65
Reff.
Selagi engkau muda jangan kau diam bermasalah Dan berpangku tangan terbawa arah Gunakan waktumu carilah ilmu yang berguna Kejar cita-cita sampai mendapat
Banyak terjadi kawula muda isap ganja Hingga dia lupa siapa dirinya Obat bius ganja narkotik serta sejenisnya Itulah musuh kita perusak akidah
Perangkapnya syaitan selalu indah dan merangsang Yang menggoda insan yang tertipunya Sebagai pemuda haruslah tabah dan beriman Jangan putus asa hadapi cobaan
Pemuda pemudi remaja Islam yang terpuji Jaga citra Islam jangan dinodai Janganlah terbius godaan syaitan yang durjana Dengan bujuk rayu sejuta tumpuan Sholla Rabbuna alannabiyyil muzamma 2x Li’unzil ‘alaihi kullu thawasin jamma 2x
Reff. Unzil ‘alaihi kullul Rabbi mibnamma
Al-Qur'anul ‘adzim Maqsin billahi qosma Wasammahu iqrimun Maknun ahdama ‘ilma
Min wahyi unzil ‘ala Muhammad khlima Wasayyidunarrasul Qobasyri anghilma
7). Ifda’ Binafsik
Ya ayuhar rojulun mu’allimu Ghoirohu … alla linafsih ka … nada ta’limun Atasifuddawaaa … Lailissa’atil ghona kaima yashilu fihi Winta sa’ihi 2 x
Reff. Ifda’ binafsik Tanaha’aka ghoiroha faizdan Tahas’anhu fainta khakimun 2x Atasifuddawaaa …
66
Lailissa’atil ghona kaima yashilu fihi Winta sa’ihi 2 x
Reff. Atahinaka isma’u Ummata’ulu isytaya 2 x Minal uli minnak – minba’di ta’limun La … tanaha’a kulunin wastania Mitslahu – a’run alaihi 3 x La … fa’al ta’limun
8). Laela
Wib’adikuntu willa – willa ro’ibin Limrodikum da’im – da’im salimin Ma’kul ghoirullah … Allahil kunib’un kulil ‘asyiqin
Astag – astag … Astaghi wal asy’an kumil asywak Lifroh … lifroh … Lifrohima ghoyyar ‘alayya lifroh Asakumma nasituni asakum 2 x Asamamar hawa waddu fadakum Nadir hawakum nadir … Kadir wala likadir … Ma’kul ghoirullah … Allahil kunib’un kulil ‘asyiqin
Reff. Munyali ashar ma’kum Laila … laila Asakum manasituni asakum Asa mamar hawa waddu fadakum Nadir hawakum nadir … 2 x Kodir wala likodir Ma’kul ghoirullah Allahi kunib’un Killil ‘asyikin
9). Ulthuf Bi’abdak
Ghonni – mughonni tub ghonni samar 2 x Ghollal tanadzkur ‘abdu ghoni khorif Ulthuf biabdak rabbana ya lathif
Reff.
67
Lamad stakartu stan annil kadar Mahla stawabi billi wasirrohi Ulthuf biabdak robbana ya lathif
Stinnu khorifi khan waqdi samar 2 x Ya Allah a’zana anhuzdakii khorif Ulthuf biabdak Rabbana ya lathif
Bahyal mukhayya isyruril qomar 2 x Ya’jaba finnuh wanatafil khorif Ulthuf biabdak Rabbana ya lathif
3.2.5 Mad’u dan Da’i di Lembaga Seni Qashidah Indonesia (LASQI)
Berkenaan dengan pelaksanaan program kegiatan LASQI secara umum
sebagai proses dakwah Islam di Kabupaten Tegal, hal yang telah dicapai
merupakan bentuk kepedulian dan usaha lembaga Islam dalam menyebarkan dan
mensyiarkan ajaran agama Islam melalui media seni qashidah rebana yang cukup
signifikan.
Adapun yang menjadi da’i di Lembaga Seni Qashidah Indonesia (LASQI)
Kabupaten Tegal adalah para peserta dan anggota LASQI serta pengurus yang
menyampaikan pesan-pesan dakwah lewat lagu dan syair-syair islami yang
tertuang dalam seni qashidah rebana. Sedangkan yang menjadi mad’u dalam
pelaksanaan dakwah Islam Lembaga Seni Qashidah Indonesia (LASQI) Kabupaten
Tegal adalah seluruh komponen masyarakat di wilayah Kabupaten Tegal.
Dalam upaya pengembangan dakwah Islam di Lembaga Seni Qashidah
Indonesia (LASQI) Kabupaten Tegal mencoba mendirikan group-group rebana
qashidah di tingkat Kecamatan-kecamatan maupun Desa-desa yang berperan aktif
dalam mensyiarkan agama Islam lewat seni musik qashidah rebana. Adapun
perwakilan group dari masing-masing Kecamatan adalah sebagai berikut:
68
No. Group Rebana LASQI Kab. Tegal Wilayah
1. Rebana Al-Iman Kecamatan Slawi 2. Rebana Al-Khairiyah Kecamatan Dukuhwaru 3. Rebana Al-Amin Kecamatan Adiwerna 4. Rebana Al-Maghfiroh Kecamatan Tarub 5. Rebana Bintang Sembilan Kecamatan Talang 6. Rebana Nurul Jannah Kecamatan Dukuh Turi 7. Rebana Nur Barokah Kecamatan Bojong 8. Rebana Al-Khasna Kecamatan Surodadi 9. Rebana Ulil Albab Kecamatan Warurejo 10. Rebana Nurul Musta’in Kecamatan Lebaksiu 11. Rebana Fajar Hidayah Kecamatan Bumi Jawa 12. Rebana An-Nisa’ Kecamata Balapulang 13. Rebana Al-Amin Kecamatan Pagerbarang 14. Rebana Al-Hidayah Kecamatan Margosari 15. Rebana Al-Falah Kecamatan Jatinegara 16. Rebana As-Salam Kecamatan Kramat 17. Rebana Awaliyah Kecamatan Pangkah 18. Rebana As-Salam Kecamatan Kd. Benteng
(Data DPD LASQI Kabupaten Tegal tahun 2005).
Dari data tersebut dapat diketahui peran serta Lembaga Seni Qashidah
Indonesia (LASQI) Kabupaten Tegal sangat menopang semangat berdakwah oleh
para anggota LASQI yang terbentuk dalam kelompok group-group rebana dalam
mensyiarkan budaya dan seni Islam di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten
Tegal. Berkaitan dengan proses dakwah Islam di Lembaga Seni Qashidah
Indonesia (LASQI) Kabupaten Tegal terdapat unsur syiar dakwah Islam dalam dua
aspek, yaitu dakwah intern dan dakwah ekstern.
a. Dakwah intern
Pelaksanaan dakwah secara intern adalah pengembangan dan realisasi
ajaran dakwah yang disampaikan oleh da’i, dalam hal ini adalah sesama
anggota LASQI yang sudah senior ataupun melibatkan pihak lain yang mampu
69
memberikan kontribusi, kritik dan saran sekaligus wacana dakwah yang relevan
di era sekarang. Dakwah intern cukup membangun semangat para anggota
LASQI dalam berkiprah dan menyebarkan syiar Islam di wilayah Kabupaten
Tegal.
Adapun program yang dilakukan oleh Pimpinan LASQI Kabupaten
Tegal dalam membimbing, membina dan mengajarkan ajaran agama yang lebih
faktual, diantaranya adalah mengadakan pertemuan rutin setiap seminggu sekali
pada hari Jum’at, seminar interaktif LASQI se-Kabupaten Tegal yang dihadiri
oleh anggota LASQI dan komponen lain, pelatihan rebana, sehingga
memunculkan pribadi muslim para anggota LASQI yang bil hikmah dalam
meneruskan perjuangan dakwah Islam. Dan dengan menyampaikan materi-
materi seni rebana qashidah mengupayakan kepada usaha dakwah dengan
metode bil mauidzatil hasanah (nasehat atau penyampaian pesan yang baik).
b. Dakwah Ekstern
Penyelenggaraan dakwah Islam yang dilakukan Lembaga Seni
Qashidah Indonesia (LASQI) Kabupaten Tegal terhadap masyarakat muslim
pada umumnya, mencakup kegiatan kegamaan dengan materi dakwah yang
bersifat ubudiyah syari’ah, ubudiyah muamalah dan ubudiyah aqidah dan
akhlak.
Kegiatan keagamaan yang bersifat ubudiyah syari’ah adalah
menyampaikan pesan-pesan dalam materi dakwah melalui seni musik rebana
qashidah seperti halnya pelaksanaan shalat lima waktu, rajin bershadaqah,
melarang berbuat maksiat. Sebagaimana pelestarian ubudiyah syari’ah ini telah
70
diterapkan sepenuhnya kepada para anggota LASQI, seperti mementingkan
kepentingan ibadah kepada Tuhannya dibanding dengan yang lain, misalkan
bila ada pertunjukan pentas seni yang diadakan pada jam-jam beribadah acara
tersebut diatur sehingga dengan acara tersebut tidak merusak kegiatan yang
menjadi ketentuan dalam ajaran agama (Wawancara dengan bapak Abdul
Hanan pada tanggal 23 Januari 2005). Sehingga hal ini termasuk dakwah
mengarah kepada bil uswah (keteladanan). Dalam kegiatan dakwah ekstern
yang bersifat ubudiyah muamalah adalah dengan meningkatkan kerja sama
yang erat dengan masyarakat, baik itu di bidang seni rebana qashidah maupun
bidang keagamaan lainnya seperti ekonomi, sosial dan budaya. Sedangkan
pelaksanaan dakwah ekstern yang bersifat ubudiyah aqidah dan akhlak yang
diterapkan LASQI Kabupaten Tegal adalah dengan mengedepankan semangat
berjihad kepada kebenaran agama , bersilaturrahmi, menjunjung tinggi martabat
manusia, serta meningkatkan idealitas keagungan Tuhan yang terangkup dalam
salah satu karya agungnya yaitu al-Qur'an al-karim yang senantiasa menjadi
pedoman hidup manusia.
Dengan ketiga aspek tersebut pelaksanaan dakwah Islam Lembaga Seni
Qashidah Indonesia (LASQI) Kabupaten Tegal sampai sekarang masih diminati
dan semakin berkembang pesat di kalangan masyarakat Islam. Hal ini sangat
responsive keberadaan LASQI Kabupaten Tegal karena berbagai metode dan
teknik yang tepat yaitu dengan mengedepankan bil hikmah (cara bijaksana), bil
mauidzatil hasanah (nasehat yang baik) dan bil uswah (keteladanan). Dengan
metode tersebut mampu meyakinkan masyarakat dalam menjalankan ajaran
71
agama Islam (Wawancara dengan Saefullah selaku Ketua Umum LASQI
Kabupaten Tegal pada tanggal 23 Januari 2005).
3.2.6 Keberhasilan Dakwah Islam LASQI Kabupaten Tegal
Kontribusi yang diberikan kepada masyarakat Kabupaten Tegal selaku
mad’u adalah dengan diselenggarakannya kontes dan perlombaan rebana tingkat
Kabupaten, yang disemarakkan oleh para da’i muda Islam yang berkompetensi dan
bersaing secara sehat dalam sebuah group-group rebana. Anggota LASQI
Kabupaten tegal yang ikut diperlombakan adalah semua group yang telah menang
berkompetisi di wilayah Kecamatan masing-masing kemudian mewakili untuk
maju di babak selanjutnya. Sehingga dari kegiatan LASQI yang berkesinambungan
dan berjalan berturut-turut dalam setahun sekali memberikan dampak yang positif
proses dakwah Islam bagi mad’u di wilayah Kabupaten Tegal, dengan menciptakan
minat dan motivasi para generasi muda dalam mengembangkan seni qashidah
rebana di daerah tersebut serta semakin meningkatnya kerjasama yang erat antara
da’i, mad’u dan pemerintah Kabupaten Tegal.
Secara umum, penyelenggaraan seni qashidah rebana di Kabupaten Tegal
ini dalam menampilkan para peserta perlombaan selalu dilakukan dengan
berpindah-pindah tempat sekaligus disiarkan langsung oleh radio, TV dan majalah
dan koran setempat, selain itu juga ditampilkan pentas qashidah rebana dalam acara
karnaval atau arak-arakan, acara tasyakuran pernikahan, tasyakuran khitanan dan
even-even yang lainnya.