bab iii metodologi penelitian -...
TRANSCRIPT
70
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan harus
relevan dengan masalah yang di teliti. Sehingga penggunaan metode atau
prosedur penelitian mampu memecahkan permasalahan yang akan membawa pada
kesimpulan yang kebenaranya tidak diragukan lagi, karena data yang diperoleh
obyektif, valid dan reliabel.
Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang meliputi sub-sub
pembahasan sebagai beikut:
A. Definisi Operasional
Menurut Nazir ( 1998; 152 ) definisi operasional adalah suatu definisi yang
diberikan kepada suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti,
menspesifikasikan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
mengukur konstrak atau variable tersebut.
Sebagaimana variabel-variabel tersebut yang termuat dalam judul
penelitian: Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompensasi terhadap Efektifitas
Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.
Berikut ini, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan dalam variable yang diteliti,
yaitu:
71
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Pengaruh
Winardi (1992 : 39) mendefinisika bahwa pengaruh merupakan suatu
keadaan yang menunjukan keterkaitan antara sutau hal dengan yang lainya
sehingga salah satu hal dipengaruhi oleh hal lain atau sebalikya, baik yang
bersifat positif maupun negative.
Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh antara variable X1 yaitu
Lingkungan Kerja dan variable X2 yaitu Kompensasi Langsung dengan
variable Y yaitu efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda, dan
Olahraga Kabupaten Kuningan.
2. Lingkungan Kerja
Menurut Sukanto dan Indriyo (2000:151) “lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dalam
berkerja meliputi pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh,
pengaturan kebersihan tempat kerja dan pengaturan keamanan tempat kerja.
Lingkungan kerja bagi pegawai akan mempunyai pengaruh yang tidak
kecil terhadap jalanya operasi sebuah organisasi swasta maupun publik.
Lingkungan kerja ini yang akan mempengaruhi para karyawan perusahaan
sehingga dengan demikian baik langsung maupun tidak langsung akan dapat
mempengaruhi produktifitas organisasi. Lingkungan kerja yang baik dan
memuaskan para pegawai tentunya akan meningkatkan efektfitas kerja dari
para pegawai. Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak baik akan menurunkan
produktifitas kerja para pegawai dan secara tidak langsung juga dapat
menurunkan produktifitas organisasi.
72
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut (Sedarmayanti, 2001 : 21) menyatakan bahwa secara garis
besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu Lingkungan kerja fisik
adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat
kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidal
langsung. Sedangkan Lingkungan kerja non fisik Lingkungan kerja non fisik
adalah semua keadaan yang terjadiyang berkaitan dengan hubungan kerja baik
hubungan dengan atasan maupun hubungan sesame rekankerja, ataupun
hubungan dengan bawahan.
3. Kompensasi
Nawawi (1998 : 7) mengemukakan bahwa “ kompensasi adalah
Pemberian Penghargaan yang adil dan layak terhadap karyawan sesuai dengan
sumbangan mereka untuk mencapai tujuan Organisasi.”
Pendapat lain mengenai definisi kompensasi dikemukakan oleh Handoko
(2001 :155) bahwa “kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh
organisai atau perusahaan kepada karyawan yang dapat bersifat finansial dan
nonfinansial pada periode yang tetap”
Tujuan-tujuan pemberian kompensasi menurut Handoko (2003), antara
lain sebagai berikut:
a. Memperoleh personalia qualified
Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik pelamar. Karena
perusahaan-perusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja, tingkat
pengupahan, harus sesuai dengan kondisi penawaran dan permintaan tenaga
73
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kerja. Kadang-kadang tingkat gaji yang relative tinggi diperlukan untuk
menarik para pelamar yang sudah bekerja di berbagai perusahaan lain.
b. Mempertahankan karyawan yang ada sekarang
Bila tingkat kompensasi yang tidak kompetitif, niscaya banyak karyawan
yang baik akan keluar dari pekerjaannya. Untuk mencegah perputaran
karyawan, pengupahan harus dijaga agar tetap kompetitif dengan
perusahaan-perusahaan lain.
c. Menjamin keadilan
Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting diperhatikan
dalam penentuan tingkat kompensasi. Agar tidak terjadi kecemburuan di
antara para karyawan.
d. Menghargai perilaku yang diinginkan
Kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan.
Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetian, tanggung jawab yang baru
dan perilaku-perilaku lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang
efektif.
e. Mengendalikan biaya-biaya
Perusahaan harus memiliki struktur pengupahan dan penggajian sistematik
organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih (overpay) kepada
karyawannya.
f. Memenuhi peraturan-peraturan legal
Seperti aspek manajemen lainnya, administrasi kompensasi menghadapi
batasan-batsan legal. Program kompensasi yang baik memperhatikan
74
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kendala-kendala tersebut dan memenuhi semua peraturan pemerintah yang
mengatur kompensasi karyawan.
Menurut Simamora (1998:540), kompensasi Langsung adalah Apa yang
diterima oleh para karyawan, sebagai ganti kontribusi mereka kepada
organisasi yang merpakan embayaran yang diperoleh seseorang dalam bentuk
gaji, upah, bonus, dan komisi.
Menurut Mathis dan Jackson (2002:119) yang dimaksud kompensasi
langsung adalah : “ imbalan moneter yang diberikan oleh pengusahak kepada
para karyawan dalam bentuk kompensasi dasar (gaji atau upah) serta
kompensasi variable (bonus, insentif, dan kepemilikian saham).“
4. Efektifitas kerja pegawai Dinas Pendidikan
Peneliti mendefinisikan Efektifitas Kerja adalah Ukuran,Tingkatan
kesesuaian kerja seorang pegawai dengan apa yang menjadi pekerjaanya dan
tanggungjawabnya dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Hubungan antar variable dalam penelitian dapat dilihat pada gambar
X1
X2
Y
Gambar 3.1 Hubungan Variabel
75
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Metode dan pendekatan
1. Metode
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripif
dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode yang digunakan
untuk penelitian yang menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat
penelitian berlangsung. Sementara yang dimaksud pendekatan kuantitatif
merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara
mengukur indikator-indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran
pengaruh dan hubungan diantara variabel tersebut. Dalam penelitian ini data
yang digunakan dan diolah adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk
angka atau data kualitatif yang diangkakan. (Sugiyono, 2003:14).
Berdasarkan prosedurnya, penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena hal-hal yang diteliti adalah
hal-hal yang sifatnya masa sekarang, dan hasil penelitian yang diperoleh
berupa data angka yang selanjutnya diolah agar data tersebut memiliki makna.
Supaya penelitian ini mampu memecahkan masalah yang diteliti, maka
penelitian ini didukung dengan penggunaan kepustakaan yang berkaitan
dengan hal yang diteliti.
2. Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan
Tahap ini diawali dengan studi pendahuluan ke lapangan. Studi
pendahuluan bermaksud untuk mengetahui populasi, sampel, serta lokasi
penelitian. Setelah melakukan studi pendahuluan peneliti meneruskan
76
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan mengurus berbagai perizinan penelitian dari dalam kampus serta
dari luar kampus. Setelah melakukan serangkaian perizinan, peneliti
mulai membuat instrument terkait dengan kedua variabel terebut.
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah di peroleh hasil dan diketahui validitas dan reliabilitas
instrumen pengumpul data dari sampel uji coba, langkah selanjutnya
yaitu penyebaran instrumen yang sudah diperbaiki dan dilengkapi kepada
sampel penelitian yang sebenarnya. Penyebaran instrumen ini dilakukan
untuk data yang sebenarnya yang digunakan dalam penelitian, kemudian
dianalisis dan di olah sesuai dengan prosedur dan teknik pengolahan data
yang berlaku, sehingga diperoleh hasil untuk ditarik suatu kesimpulan.
C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan,
Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan. Pemilihan lokasi penelitian ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa Dinas Pendidikan, Pemuda, dan
Olahraga merupakan salah satu lembaga atau organisasi pemerintah yang
melayani kebutuhan pendidikan publik, sehingga pengkajian terhadap proses
penyelenggaraan dan pengelolaannya relevan dengan bidang kajian
administrasi pendidikan.
77
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sementara itu, pengambilan lokasi penelitian di wilayah Kabupaten
Kuningan didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti berdomisili di wilayah
tersebut, sehingga mempermudah dalam mengakses data dan informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian.
Di samping itu, Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kabupaten
yang berada di wilayah III Cirebon, saat ini sedang mengembangkan potensi
wilayahnya, terutama di bidang pendidikan. Dengan demikian, sudah
seyogyanya memerlukan peningkatan pemberdayaan semua potensi yang ada
seoptimal mungkin, terutama potensi sumber daya manusia yang berada di
lingkungan dunia pendidikan. Hal ini mengingat bahwa pendidikan merupakan
jantung dari pembangunan pada seluruh sektor kehidupan.
Pengembangan bidang pendidikan di kabupaten Kuningan tidak terlepas
dari peran Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan
sebagai lembaga pemerintah pada tingkat daerah yang melayani kepentingan
pendidikan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Kuningan
khususnya, sehingga efektivitas kerja pegawainya sangat dituntut.
2. Populasi
Populasi menurut Sudjana (1997:66) adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, hasil perhitungan dan pengukuran kuantitatif maupun kualitatif
daripada karakteristik tertentu mengenai jumlah objek yang jelas dan lengkap.
Sedangkan Sugiyono (2005:90) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kualitas dan
78
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan dari pengertian di atas serta merujuk pada masalah yang
telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini ditetapkan bahwa populasi
penelitian ini yaitu seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
Kabupaten Kuningan.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
Bidang Tugas: Golongan Staff
Pelakasana
Tenaga
Sukwan Jumlah
I II III IV
Kepala 1 1
Sekretariat 2 2 47 8 59
Bidang Pendas 3 17 4 24
Bidang Dikmen 1 2 8 2 13
Bidang Pendik 4 11 2 17
Bidang PNFI 3 9 3 15
Bidang PORA 2 1 7 1 11
Jumlah 9 12 111 27 140
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kuningan,2012
Populasi penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah
seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten
Kuningan yang berjumlah 140 orang pegawai.
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono; 2005:91). Dengan dilandasi oleh pemikiran bahwa
penelitian ini difokuskan untuk mengkaji efektivitas kerja personel suatu
lembaga pada sektor pendidikan yang merupakan bagian dari kajian
79
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
administrasi pendidikan, maka untuk tujuan tersebut ditetapkan penentuan
sampel secara porposif.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (1996:67) yang
mengemukakan bahwa:
Purpossive sampling dikenal juga dengan pertimbangan ialah tehnik
sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-
pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan
sampel untuk tujuan tertentu.
Berdasarkan atas pertimbangan efesiensi, baik dari segi dana, waktu
maupun tenaga, maka dari keseluruhan populasi penelitian ditetapkan sejumlah
sampel 58 orang pegawai yang tersebar dari seluruh bagian di lingkungan
Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.
Tehnik penentuan besarnya sampel penelitian ini menggunakan rumus
dari Taro Yamane (Rakhmat,1988:82) sebagai berikut:
1. 2
dN
Nn
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d
= Presisi yang ditetapkan
80
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Diketahui jumlah populasi pegawai sebesar N= 140 orang
dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 10%. Jadi, berdasarkan
rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk pegawai di
lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten
Kuningan sebagai berikut :
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian
yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (Indriantoro, 2001:147).
Data primer dalam penelitian ini bersumber dari jawaban responden
terhadap angket yang disebar. Kegunaan dari data primer itu sendiri adalah
sebagai bahan data utama dalam pengolahan data penelitian, sebab melalui data
primer ini, hasil pengolahan data dari respondenlah yang akan mampu
menjawab permasalahan dan pertanyaan penelitian.
Jenis data yang kedua adalah data sekunder. Data sekunder ini
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui perantara, artinya diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
(Indriantoro, 2002:147). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
bersumber dari berbagai literatur seperti: buku, jurnal, skripsi dan tesis. Buku,
81
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
skripsi dan tesis yang digunakan diperoleh baik secara online melalui internet
maupun secara langsung melalui perpustakaan.
Jurnal merupakan jenis literatur yang berisi artikel-artikel yang menelaah
berbagai macam konsep-konsep teoritis. Artikel yang dimuat dalam jurnal
akademik atau jurnal professional dapat berupa artikel teoritis dan hasil
penelitian empiris (Indriantoro, 2002:43).
Berbagai literatur tersebut digunakan oleh peneliti sebagai bahan
perbandingan dan sebagai sumber pengetahuan bagi peneliti dalam memahami
struktur dan metode penelitian sejenis, baik secara konseptual maupun secara
praktis.
Pengumpulan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang
berkaitan dengan sumber dan cara untuk memperoleh data penelitian
(Indriantoro, 2002:11). Peneliti menentukan angket sebagai alat pengumpulan
data dalam penelitian ini.
Angket merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Masing-masing pernyataan akan
dinilai atau diambil jawaban dari responden dengan menggunakan skala
pengukuran.
Seperti yang telah disebutkan diawal bahwa jenis penelitian ini adalah
deskriptif, yang menggunakan skala 1-5, di mana masing-masing angka
memiliki nilai yang berbeda dan secara bertingkat semakin besar nilainya,
yakni dimulai dari angkat terendah yang diwakili oleh angka 1, dan seterusnya
82
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sehingga angka yang memiliki nilai paling besar diwakilkan oleh angka 5.
Adapun perinciannya seperti gambar berikut:
Aspek 1 2 3 4 5
Kinerja/Kenyataan
yang dirasakan
(perceived)
Negatif Netral Positif
Gambar 3.1 Penggunaan Rating Scale untuk Angket Penelitian
Data yang dihasilkan dari alat pengumpul data yang menggunakan skala
pengukuran rating scale, akan berbentuk data ordinal. Selain itu jawaban
berupa angka yang merupakan data mentah berbentuk kuantitatif itu kemudian
ditafsirkan oleh peneliti ke dalam pengertian kualitatif.
Sehingga terdapat perbedaan yang mencolok antara rating scale dengan
skala likert, yang justru dari data kualitatif ditafsirkan ke dalam data kuantitaif.
Menurut Sugiyono (2002:92) rating scale lebih fleksibel, artinya
responden yang menjawab senang atau tidak senang; setuju atau tidak setuju;
pernah-tidak pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam rating scale
responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah
disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah
disediakan.
83
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sehingga tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk
mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti untuk
mengukur status ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, proses kegiatan dan
lain-lain.
2. Variabel Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti mengenai pengaruh Lingkungan
Kerja Dan Konpensasi Langsung Terhadap Efektifitas Kinerja Pegawai Dinas
Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. Dengan demikian,
data yang ingin dikumpulkan mencakup data mengenai variabel X1
(Lingkungan Kerja), variabel X2 (Kompensasi), dan Variabel Y (Efektifitas
Kinerja Pegawai Dinas) Di Lingkungan Dinas Pendidikan,Pemuda, Olahraga
Kabupaten Kuningan.
3. Teknik Pengukuran Variabel
Untuk menjaring informasi mengenai masing-masing variabel yang
diteliti, disusun dua format instrumen penelitian sesuai dengan variabel yang
akan diteliti. Format pertama berupa instrumen tertutup yang digunakan untuk
menjaring variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Kompensasi (X2), serta format
setengah terbuka yang digunakan untuk menjaring variabel Efektifitas kerja
pegawai Dinas Pendidikan,Pemuda,Dan Olahrga Kabupaten Kuningan (Y).
Setelah dilakukan pengolahan data yang berhasil dijaring, kecenderungan
tiap variabel diukur dengan menggunakan skala Likert sebagai berikut.:
84
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.2
Tabel skala Likert
Alternatif Jawaban
Bobot
Nilai Variabel X1
(Linngkungan Kerja)
Variabel X2
(Kompensasi
Langsung)
Variabel Y
(Efektifitas Kinerja)
Sangat baik Sangat Memadai Selalu 5
Baik Memadai Sering 4
Cukup baik Cukup Memadai Kadang-kadang 3
Tidak baik Tidak Memadai Jarang 2
Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Memadai Tidak Pernah 1
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena akan menentukan langkah penelitian selanjutnya. Dalam
proses pengumpulan data seorang peneliti harus didasarkan pada metode dan
teknik pengumpulan data yang tepat sesuai dengan masalah yang diteliti serta
didukung dengan alat pengumpulan data yang relevan, sehingga dapat
diperoleh data yang objektif sesuai dengan kondisi di lapangan.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggukana teknik tidak
langsung yakni dengan menggunakan pertanyaan atau dikenal dengan istilah
kuesioner atau angket. Selain itu pula dilengkapi dengan studi dokumentasi.
Angket atau kuesioner merupakan alat pengumpul data yang terdiri dari
sejumlah pertanyaan ataupun pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subjek
penelitian dalam rangka memperoleh informasi maupun data, sebagaimana
dikemukakan oleh Akdon dan sahlan hadi (2005 : 131) bahwa, ”Angket adalah
daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan
respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”.
85
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pendapat yang hampir sama pula, Moh Nazir (2005: 203) menyatakan :
Kuesioner atau schedule tidak lain adalah sebuah set pertanyaan yang
secara logis berhubungan engan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji
hipotesis.
Jenis angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket
berstruktur atau disebut juga angket tertutup.
Akdon dan Sahlan Hadi (2005 : 132) mengemukakan bahwa :
Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu
jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan
tanda silang atau tanda checklist.
Pemilihan angket sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini
didasarkan pada asumsi bahwa angket memiliki beberapa kelebihan atau
keuntungan. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2002: 129) bahwa
keuntungan angket adalah:
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan
menurut waktu senggang responden
d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-
malu menjawab
e. Dapat dibuat berstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama.
86
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Pengembangan Instrumen Penelitian
Pengembangan instrumen penelitian didasarkan pada pijakan-pijakan
teoritis yang diuraikan pada bab II. Landasan teoritis tersebut kemudian
dikembangkan menjadi lebih operasional sehingga dapat diturunkan butir-butir
item yang lebih dapat diukur. Berikut perinciannya :
a. Mengeksplorasi variabel-variabel yang akan diteliti dalam khazanah teoritis
yang sedang berkembang
b. Memetakan penjabaran-penjabaran variabel yang diteliti menjadi
subvariabel, aspek dan indikator sesuai uraian teori.
c. Menyusun item-item pertanyaan berdasarkan indikator-indikator yang telah
dikembangkan sebelumnya.
d. Menentukan skala pengukuran masing-masing variabel. Dalam hal ini
variabel X1, X2, dan Y diukur dengan menggunakan skala likert dengan
rentangan skala 1 sampai 5.
e. Menentukan bobot masing-masing skala untuk masing-masing instrumen.
Untuk masing-masing variabel, bobot skala dinyatakan dengan 1 sampai 5
Setelah dipaparkan mengenai makna dari tiga variabel yang akan diteliti,
berikut disajikan beberapa indikator hasil penjabaran dari ketiga variabel
tersebut, yang selanjutnya dijadikan sebagai bahan untuk membuat kisi-kisi
dan landasan dalam menyusun pertanyaan instrument.
Kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:
87
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Penelitian
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR NO. ITEM
Efektifitas
kerja
Pegawai
(Y)
1. Kemampuan
menyesuaikan diri
a. Penyesuaian diri dengan Tugas
b. Penyesuaian diri dengan
orang/pegawai
1-4
2. Produktifitas kerja a. Kemampuan dan minat seorang
pekerja.
b. Kejelasan dan penerimaan atas
penjelasan.
c. Peranan seorang pekerja dan
tingkat motivasi
5-21
3. Kepuasan kerja a. Kepuasan Kerja
b. Kepuasan Imbalan
22-23
4. Kemampuan
Berlaba
a. Kemampuan Menyumbang
untuk Organisasi
24-25
5. Pencapaian Sumber
Daya
a. Sumeber daya Material
b. Sumber daya non Material
26-35
Lingkungan
Kerja
(X1) )
1. Lingkungan Kerja
Fisik
a. Kelengkapan, Peralatan dan
Penerangan
b. Suhu udara
c. Suara bising
d. Ruang gerak
e. Keamanan kerja
1,2,3,4,5,6
7,8,9,10
11,12,13,
14
15,16,17
2. Lingkungan Kerja
Non Fisik
a. Perasaan aman
b. Loyalitas yang bersifat dua
dimensi
c. Adanya perasaan puas dalam
hal pelaksanaan pekerjaan.
18
19,20,21,22
23-26
Kompensasi
(X2)
1. Kompensasi
Dasar
a. Gaji
b. Upah
1-2
2. Kompensasi
Variabel
a. Bonus
b. Insentive
c. Komisi
3-15
3. Kompensasi
finansial tidak
langsung
a. Asuransi
b. Bantuan sosial
c. Tunjangan Sosial
d. Beasiswa
e. Ketidakhadiran yang dibayar
(cuti, libur hari besar)
16-19
4. Kompensasi Non a. Kompensasi yang diterima 20-37
88
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
finansial
kepuasan dari
pekerjaan
mendorong kinerja (memotivasi
bekerja)
b. Kompensasi yang diperoleh dapat
diterima.
5. Kompensasi
berupa kondisi
lingkungan kerja
a. Kebijakan yang sehat
b. Supervisi yang kompeten
c. Rekan kerja yang
menyenangkan
d. Simbol status
e. Lingkungan yang nyaman
f. Waktu luang
g. Minggu kerja yang diperoleh
Setelah angket tersusun, sebelum digunakan, terlebih dahulu dilakukan
uji coba untuk diukur validitas dan reliabilitasnya. Pengukuran validitas ini
dilakukan dengan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh
Pearson (Arikunto 2010:226), yaitu:
Sementara itu, pengukuran reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang
digunakan dalam penelitian, maka dalam hal ini teknik yang digunakan
adalah model konsistensi internal dengan teknik Cronbach’s Alpha
(Arikunto,2010:231).
89
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria item dalam instrumen ini mencakup gambaran umum kondisi
lingkungan kerja, bentuk kompensasi yang diterima pegawai, serta kinerja
pegawai (berkas instrumen terlampir).
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan deskriftif yang bertujuan untuk melihat gejala/peristiwa yang sedang
berlangsung saat ini dan data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif.
Teknik pengolahan data yang digunakan penulis adalah teknik korelatif untuk
melihat hubungan antara berbagai variabel. Dalam penenlitain ini ada tiga
variabel, yaitu X1, X2, dan Y dimana:
Variabel X1 = Lingkungan kerja
Variabel X2 = Kompensasi
Variabel Y = Efektifitas kerja pegawai
Untuk mempermudah pengolahan data hasil penelitian ini, penulis
menggunakan fasilitas software SPSS Statistics version 20. Adapun langkah-
langkah yang ditempuh dijelaskan sebagai berikut:
1. Setelah data terkumpul dilakukan perhitungan untuk setiap kuisioner dengan
cara menjumlahkan berbagai alternatif jawaban dari masing-masing responden
sesuai dengan bobot skala yang telah ditetapkan untuk setiap variabel.
2. Melakukan entry data ke dalam data set program SPSS v.20 berdasarkan
kelompok variabel. Mengubah skor mentah menjadi skor baku, mencakup uji
normalitas distribusi tiap variable dan selanjutnya menentukan statistik
parametric atau non parametric.
90
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Setelah dilakukan pemrosesan data sesuai dengan tujuan penenlitian dengan
melaksanakan uji hipotesis, yaitu menghitung korelasi berbagai variable.
Selanjutnya mencari signifikansi korelasi antar variable.
4. Berdasarkan hasil uji korelasi tiap variabel, dilakukan penghitungan regresi
untuk tiap variable.
5. Penafsiran data dan membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil
perhitungan.
6. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung korelasi antar variable
penenlitian, yaitu meliputi:
a. Variabel X1 (lingkungan kerja) terhadap Y (efektifitas kerja pegawai)
b. Variabel X2 (kompensasi) terhadap Y (efektifitas kerja pegawai)
c. Variabel X1 (lingkungan kerja) X2 ( kompensasi)
F. Pengelolaan Data
Dalam tahapan ini dilakukan pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan
pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Pada tahapan ini langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menghitung kecenderungan responden
Teknik ini digunakan untuk mencari gambaran kecenderungan antar
variabel atau untuk menggambarkan keadaan kecenderungan variabel
penelitian dan sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap indikator dengan
menggunakan rumus Waighted Means Scored (WMS) yaitu:
91
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan:
= Rata-rata skor responden
Σx = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden
n = Jumlah responden
Kemudian mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria
masing-masing, untuk menentukan di mana letak kedudukan variabel atau
dengan kata lain menentukan arah dari masing-masing variabel tersebut.
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS ini adalah sebagai berikut:
a. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa
jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan pada setiap item variabel
penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan,
kemudian menentukan skornya.
c. Menghitung skor rata-rata dari setiap variabel untuk mengetahui
kecenderungan umum dari setiap variabel penelitian.
d. Menentukan kriteria pengelompokan WMS untuk skor rata-rata setiap
kemungkinan jawaban.
e. Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-
masing berdasarkan tabel konsultasi WMS dari Sugiono (2009) yang diolah
penelitia sesuai kebutuhan penelitian untuk menentukan di mana letak
kedudukan setiap variabel, atau dengan kata lain kemana arah
kecenderungan dari masing-masing variabel tersebut.
92
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.4
Tabel Konsultasi Kecenderungan WMS
Skor Kategori
4,26 – 5,00 Sangat Baik
3,51 – 4,25 Baik
2,76 – 3,50 Cukup
2,01 – 2,75 Kurang
0,00 – 2,00 Sangat Kurang Sumber: Dolah dari Sugiyono (2009)
2. Mengubah skor mentah menjadi skor baku
Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus yang
dikemukakan oleh Sudjana (1996:104) sebagai berikut:
Keterangan:
Ti = Skor baku
Xi = Data skor untuk masing-masing responden
= Rata-rata skor responden
s = Simpangan baku (standar deviasi)
Sebelum menggunakan skor mentah menjadi skor baku, maka langkah-
langkah yang harus ditempuh terlebih dahulu adalah sebagai berikut:
a. Menyajikan distribusi skor mentah dari variabel penelitian
b. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah
c. Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah
(SR) dengan rumus:
R = ST - SR
93
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Menentukan banyaknya kelas interval (bk) dengan menggunakan rumus:
e. Menentukan kelas interval atau panjang kelas interval (P), yaitu rentang
dibagi banyak kelas dengan rumus:
f. Mencari rata-rata ( ) dengan rumus:
g. Mencari simpangan baku (S) dengan rumus:
Keseluruhan langkah tadi dilakukan melalui prosedur Summerize validist
casenum total pada program SPSS Statistics v.20.
3. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji normalitas distribusi data
Uji normalitas distribusi data digunakan untuk mengetahui dan
menentukan teknik statistik apa yang akan digunakan pada pengolahan data
selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan
statistik parametrik sedangkan apabila penyebarannya tidak normal maka
Bk = 1+(3,3) log n
P =
X =
S2 =
94
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
akan digunakan teknik statistik non parametrik. Rumus yang digunakan
untuk pengujian normalitas disttribusi data digunakan rumus Chi Kuadrat:
Keterangan :
X2 = Chi-Kuadrat yang harus dicari
f0 = Frekuensi hasil pengamatan
fe = Frekuensi yang diharapkan
fe = Frekuensi yang diharapkan
Bi = Jumlah frekuensi pada baris ke-i
Li = Jumlah frekuensi pada lajur ke-i
n = Jumlah frekuensi seluruh observasi
Langkah yang ditempuh dalam menggunakan Rumus Chi-Kuadrat
tersebut adalah sebagai berikut:
- Membuat tabel distribusi frekuensi unutk memberikan harga-harga yang
digunakan dalam menentukan rentangan, kelas interval, panjang kelas,
dan mencari rata-rata/simpangan baku.
- Menentukan batas bawah dan batas atas interval.
95
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
- Mencari angka standar (Z) sebagai batas kelas dengan rumus:
Keterangan:
X = Rata-rata distribusi
Xi = Skor batas kelas distribusi
S = Simpangan baku
- Mencari luas daerah antara O dengan Z (O-Z) dari tabel distribusi Chi-
Kuadrat.
- Mencari luas tipe interval dengan cara mencari selisih luas O-Z kelas
interval.
Penentuan z score dalam pengolahan data penelitian ini dilakukan melalui
prosedur NPar Test Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS Statistics
v.20.
- Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalihkan luas tiap
kelas interval dengan ∑ f2 atau n.
- Mencari frekuensi pengamatan (fo) dengan cara mengisikan frekuensi (fi)
tiap kelas interval sesuai dengan bilangan pada tabel distribusi frekuensi.
- Mencari Chi-Kuadrat (X2).
- Menentukan keberartian X2 dengan cara membandingkan X
2hitung dengan
X2
tabel dengan kriteria distribusi data dikatakan normal apabila X2
hitung >
X2
kritik dan distribusi data dinyatakan tidak normal apabila X2
hitung < X2kritik.
Z =
96
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Proses pengolahan uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan prosedur Generalized linier model Chisquare pada
program SPSS Statistics v.20. Sedangkan tabel konsultasi Chi Kuadrat yang
digunakan bersumber dari Arikunto (2010:405).
b. Uji Linieritas
Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas. Maksudnya
apakah garis regresi antar variabel independent dan variabel dependent
membentuk garis linier atau tidak. Kalau tidak linier maka analisis regresi
tidak dapat dilanjutkan (Sugiono, 2008:265).
Adapun untuk menguji linieritas hubungan antar variabel dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menurut Hipotesis, yaitu:
Ho : Hubungan antar variabel berpola tidak linier
Ha : Hubungan antar variabel berpola linier
- Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE), dengan rumus:
- Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC), dengan rumus:
- Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC), dengan rumus:
JKE =
JKTC = JKRes - JKE
RJKTC =
97
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
- Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE), dengan rumus:
- Mencari Nilai Fhitung, dengan rumus:
- Mencari Nilai F(tabel), dengan rumus:
- Menentukan keputusan pengujian linieritas, dengan ketentuan: Jika, Fhitung
> Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, berarti linier, Jika, Fhitung < Ftabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak linier (Riduwan,
2007:104).
Pengujian linieritas data penelitian ini dipermudah dengan
menggunakan prosedur Curve Estimation pada program SPSS Statistics
v.20. Sedangkan nilai tabel konsultasi yang digunakan bersumber dari
Sudjana (2009:186-187).
Pengujian linieritas data penelitian dilakukan melalui proses pengujian
dengan menggunakan formula analisis ragam atau analisis varian untuk
menentukan nilai Fisher (F), atau yang dikenal dengan uji F.
RJKE =
Fhitung =
Ftebel = F(1-α)(dkTC),(dkE)
98
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk mencari nilai-nilai tersebut, data tiap variabel yang telah
dimasukan ke dalam tabel induk, disusun rata-ratanya (lihat lampiran 5).
Dari rata-rata tiap variabel ini selanjutnya diolah dengan prosedur Tset
Newvar=one untuk mengetahui nilai Fisher (F) nya.
4. Pengujian Hipotesis
a. Analisis korelasi
Untuk menganalisis korelasi antara variabel lingkungan kerja (X1)
dengan efektifitas kerja pegawai (Y), variabel kompensasi (X2) dengan
variabel efektivitas kerja pegawai (Y), dan antara variabel lingkungan kerja
(X1) dengan variabel kompensasi (X2), digunakan prosedur Correlation
pada program SPSS Statistics v.20 yaitu dengan formula korelasi momen
hasil kali Pearson atau Product Moment.
Dilanjutkan dengan uji signifikansi menggunakan formula uji t
(Sugiyono,2008:259) berikut:
t = hasil uji t
n = banyaknya subjek
= koefisien korelasi
Nilai thitung dikonsultasikan dengan nilai ttabel pada derajat kebebasan,
dk = n-2 dan tingkat kepercayaan 95%, dengan ketentuan. Penarikan
99
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kesimpulan ditetapkan apabila nilai thitung < nilai ttabel maka Ho diterima, dan
jika nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak.
Untuk mengukur besarnya pengaruh dari masing-masing variabel
independen (X1 dan X2), digunakan formula koefisien kontingensi
(Arikunto,2010:336) yang didasarkan pada perolehan nilai X2, yakni:
KK = koefisien kontingensi
N = banyaknya subjek
= harga chi kuadrat yang diperoleh
Dari hasil perhitungan tersebut akan diperoleh besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dalam
bentuk persentase.
Analisis selanjutnya adalah menghitung persamaan regresinya.
Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa
tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi
atau dirubah-rubah (Sugiyono, 2008:261).
Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah regresi linier ganda
yang diterapkan melalui prosedur Regression pada program SPSS Statistics
v.20.
100
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penggunaan formula ini dikarenakan analisis regresi yang dilakukan
melibatkan lebih dari satu variabel bebas (Sudjana,2009:62). Formula yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
y = Harga variabel Y yang diprediksikan
a = Konstanta, apabila harga X = 0
b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada
Y jika satu unit perubaha terjadi pada X
x = Harga Variabel X
Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:
a) Mencari parameter
……………………….. I
……………………….. II
Disubstitusikan dengan menganggap a = 0:
b) Mencari parameter
……………………….. I
Mensubstitusikan nilai
c) Mencari parameter
Mensubstitusikan nilai dan ke dalam rumus persamaan regresi:
Maka diperoleh persamaan regresinya dengan mensubstitusikan ketiga
parameter tadi.
Kemudian menentukan koefisien determinasi dengan mencari nilai
korelasi antar variabel untuk menentukan besarnya pengaruh masing-masing
101
Dwi Janur Wulan, 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2005:250).
Formula yang digunakan adalah rumus korelasi tata jenjang atau rho-
Spearman (Arikunto, 2010:321).
= Koefisien korelasi tata jenjang (Spearman)
D = Difference (bea antara jenjang tiap subjek)
N = Banyaknya subjek
Dan dilanjutkan uji signifikansi dengan menggunakan rumus:
r2 = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel (Sugiyono, 2008:266)
Kemudian nilai Fhitung dikonsultasikan dengan nilai Ftabel dengan
derajat kebebasan (dk) pembilang = k dan (dk) penyebut = (n-k-1) pada
taraf signiikansi 95 % dengan ketentuan jika nilai Fhitung < nilai Ftabel maka
Ho diterima, dan jika nilai Fhitung > Ftabel Ho ditolak.