bab iii metodologi penelitian a. desain dan prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/bab ii ~ ayu...

36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian Desain peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas (PTK), menurut Kemmis (1998) (dalam Wina Sanjaya, 2009: 24), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Adapun menurut Hasley (1972) (dalam Wina Sanjaya, 2009: 24-25), seperti dikutip Cohen (1994) penelitian tindakan adalah intervensi dalam dunia nyata serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang timbul dari intervensi tersebut. Menurut Elliot (1982), penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya. Definisi lainnya menyebutkan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan kelompok sasaran. Dari beberapa definisi seperti tersebut yang telah dikemukakan diatas, maka ciri utama dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja dalam dunia nyata. Elliot (1982) 34 Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Upload: donguyet

Post on 08-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain dan Prosedur Penelitian

Desain peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

bentuk penelitian tindakan kelas (PTK), menurut Kemmis (1998) (dalam Wina

Sanjaya, 2009: 24), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif

dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk

meningkatkan penalaran praktik sosial mereka.

Adapun menurut Hasley (1972) (dalam Wina Sanjaya, 2009: 24-25),

seperti dikutip Cohen (1994) penelitian tindakan adalah intervensi dalam dunia

nyata serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang timbul dari intervensi

tersebut. Menurut Elliot (1982), penelitian tindakan adalah kajian tentang

situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui

proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari

pengaruh yang ditimbulkannya.

Definisi lainnya menyebutkan bahwa penelitian tindakan adalah

penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat dengan memanfaatkan interaksi,

partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan kelompok sasaran.

Dari beberapa definisi seperti tersebut yang telah dikemukakan diatas,

maka ciri utama dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau

perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja dalam dunia nyata. Elliot (1982)

34 Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

35

mengatakan, “The fundamental aim of action research is to improve

practice rather than to produce knowledge”.

Definisi Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan

oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat.

Menurut Hopkins (1993 : 15), menyebutkan penelitian tindakan kelas

sebagai studi yang sistematis (penelitian) yang dilakukan oleh pelaku

pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui tindakan

yang terencana dan dampak dari tindakan (aksi) yang telah dilakukan. Pelaku

utama dalam hal ini adalah guru, dimana dengan peranannya pada proses

pembelajaran akan menentukan pencapaian hasil belajar. Peran guru dipandang

sebagai perpaduan yang baik dalam merencanakan tindakan dan sebagai

pelaku penelitian.

Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi, 2006: 10-11, (Mulyasa, 2009 : 10-

11), menjelaskan PTK dengan memisahkan kata – kata yang tergabung di

dalanya, yakni : Penelitian Tindakan Kelas, dengan paparan sebagai berikut :

1. Penelitian, menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

36

2. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk

rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik.

3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama

dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Yang dimaksud

dengan istilah kelas adalah sekelopok peserta didik dalam waktu

sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Berdasarkan pemahaman terhadap tiga kata kunci tersebut, dapat

disimpulkan bahwa : penelitian tindakan kelas erupakan suatu upaya untuk

mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan

sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut

dilakukan oleh guru, oleh peserta didik dibawah bimbingan dan arahan guru,

dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Arikunto, 2009: 16, (dalam Dimyati, 2013: 124), memberi penjelasan

bahwa para ahli mengemukakan model penelitian tindakan kelas pada garis

besarnya terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yakni :

1. Perencanaan (planning).

2. Pelaksanaan (acting).

3. Pengamatan/observasi (observing).

4. Refleksi (reflecting).

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

37

Selanjutnya perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Menyusun rencana tindakan/perencanaan (planning).

Pada tahap pertama, peneliti menyusun rencana kerja penelitian

dengan memberi penjelasan tentang apa, mengapa, kapan dimana,

oleh siapa dan bagaimana tindakan akan dilakukan. Peneliti tindakan

yang ideal mestinya harus ada koordinasi antara peneliti dengan

pihak yang dipercaya untuk melakukan pengamatan (obsever).

Kolaborasi ini sangat dianjurkan bagi guru yang belum pernah atau

masih sedikit pengalaman dalam melakukan kegiatan penelitian.

Pada penelitian kolaborasi, pohak yang melakukan tindakan adalah

guru itu sendiri (guru kelas), sedangkan yang diminta melakukan

pengalaman terhadap proses tindakan adalah peneliti, bukan guru

yang sedang melakukan tindakan, atau bisa sebaliknya. Kolaborasi

juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, yaitu dengan cara

bergantian mengamati proses tindakan yang dilakukan masing –

masing. Ketika sedang mengajar, ia berstatus sebagai guru, ketika

sedang mengamati, ia sebagai seorang peneliti.

2. Melakukan tindakan (action).

Pada tahap kedua ini, peneliti melakukan kagiatan penelitian sesuai

dengan perencanaan yang telah dibuat. Hal penting yang perlu

diingat dalam tahap pelaksanaan ini ialah guru harus berusaha

semaksimal mungkin untuk merealisasikan semua hal yang telah

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

38

direncanakan, dengan catatan guru harus tetap bersikap wajar,

jangan dibuat – buat.

3. Pengamatan (observing).

Pada tahap ketiga, yakni melakukan pengamatan oleh peneliti

terhadap proses tindakan yang sedang dilakukan guru. Guru yang

sedang melakukan tindakan disebut sebagai guru pelaksana, dan

pengamatan yang mengadakan observasi terhadap proses tindakan

disebut peneliti. Sebaiknya guru pelaksana pada saat yang berbeda

melakukan pengamatan sendiri terhadap kinerjanya. Pada saat yang

bersamaan pelaksana melakukan pengamatan balik terhadap dirinya

agar dapat memperoleh data yang lebih akurat untuk perbaikan

siklus berikutnya.

4. Refleksi (reflecting).

Pada tahap keempat, merupakan kesempatan untuk mengemukakan

potret atau gambaran secara utuh jalannya tindakan pada siklus yang

telah dilaksanakan. Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris

reflection, yang berarti pemantulan. Kegiatan refleksi dilaksanakan

setelah selesai pelaksanaan observasi. Pada kegiatan refleksi

pengamat membeberkan segala hal yang berkaitan dengan jalannya

tindakan pada pertemuan yang telah dilaksanakan. Demikian

seterusnya, setiap melakukan tindakan dan telah diadakan observasi

maka data yang diperoleh direfleksikan dalam forum resmi yang

diadakan untuk membahas hasil tindakan.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

39

Model penelitian tindakan kelas ini seperti tampak pada gambar berikut

ini :

Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas

Rincian prosedur penelitian setiap siklus sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk

menentukan langkah – langkah pengembangan meliputi:

a) Menetapkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran sains

digunakan kegiatan membuat jamu.

b) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH).

c) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran.

d) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak

didik, aktivitas guru dan kegiatan pembelajaran.

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II

Pengamatan

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

40

e) Mendesain alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Pada tahap ini, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

yang telah direncanakan. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan teknik (tambahan teknik) pembelajaran yang

telah ditetapkan bersama pengembang.

Kegiatan pembelajaran pada penelitian ini dilaksanakan dalam

dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari 3

pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari 2jam 30menit. Waktu

tersebut terbagi dalam 4 bagian kegiatan meliputi kegiatan awal

30menit, kegiatan inti 60menit, istirahat 30menit, dan kegiatan akhir

30menit. Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan atau

kegiatan yang sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

Adapun pelaksanaan tindakan selengkapnya sebagai berikut:

a. Siklus I

1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 1

Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 1

No Waktu Kegiatan Langkah – langkah Kegiatan

1.

1.

Kegiatan awal selama +

30 menit.

1. Peneliti memotivasi anak atau

mengkondisikan anak sebelum

kegiatan dimulai.

2. Peneliti memberikan apersepsi

tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan bersama.

2. Kegiatan inti selama + 60

menit.

1. Peneliti tanya jawab tentang

benda – benda di lingkungan

sekitar (tanaman jamu : kencur,

kunyit, sirih).

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

41

2. Peneliti menunjukkan tanaman

(kencur), menjelaskan ciri – ciri

dan manfaatnya.

3. Kemudian anak membuat jamu

beras kencur, peneliti membawa

jamu kunyit asam, lalu memberi

perintah kepada anak untuk

membedakan warna dan rasa

jamu kunyit asam dan jamu beras

kencur.

4. Anak menceritakan proses

pembuatan jamu beras kencur

dari awal hingga akhir.

3. Kegiatan istirahat + 30

menit.

1. Bermain.

2. Cuci tangan, berdo’a sebelum dan

sesudah makan.

4. Kegiatan akhir + 30

menit.

1. Mengulas kegiatan yang telah

dilakukan.

2. Evaluasi hasil karya anak.

3. Berdo’a, salam, pulang.

2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 2

Tabel 3.3 Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 2

No Waktu Kegiatan Langkah – langkah Kegiatan

1.

2.

Kegiatan awal selama +

30 menit.

1. Peneliti memotivasi anak atau

mengkondisikan anak sebelum

kegiatan dimulai.

2. Peneliti memberikan apersepsi

tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan bersama.

2. Kegiatan inti selama + 60

menit.

1. Peneliti kembali mengulas tanya

jawab tentang benda – benda di

lingkungan sekitar (tanaman jamu

: kencur, kunyit, sirih).

2. Peneliti menunjukkan tanaman

(kunyit), menjelaskan ciri – ciri

dan manfaatnya.

3. Kemudian anak membuat jamu

kunyit asam, peneliti membawa

jamu beras kencur, lalu memberi

perintah kepada anak untuk

membedakan warna dan rasa

jamu kunyit asam dan jamu beras

kencur.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

42

4. Anak menceritakan proses

pembuatan jamu kunyit asam dari

awal hingga akhir.

3. Kegiatan istirahat + 30

menit.

1. Bermain.

2. Cuci tangan, berdo’a sebelum dan

sesudah makan.

4. Kegiatan akhir + 30

menit.

1. Mengulas kegiatan yang telah

dilakukan.

2. Evaluasi hasil karya anak.

3. Berdo’a, salam, pulang.

3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 3

Tabel 3.4 Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 3

No Waktu Kegiatan Langkah – langkah Kegiatan

1.

3.

Kegiatan awal selama +

30 menit.

1. Peneliti memotivasi anak atau

mengkondisikan anak sebelum

kegiatan dimulai.

2. Peneliti memberikan apersepsi

tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan bersama.

2. Kegiatan inti selama + 60

menit.

1. Peneliti tanya jawab tentang

benda – benda di lingkungan

sekitar (tanaman jamu : kencur,

kunyit, sirih).

2. Peneliti menunjukkan tanaman

(kencur dan kunyit), menjelaskan

ciri – ciri dan manfaatnya.

3. Kemudian anak membuat jamu

beras kencur dan jamu kunyit

asam, lalu memberi perintah

kepada anak untuk membedakan

warna dan rasa jamu kunyit asam

dan jamu beras kencur.

4. Anak menceritakan proses

pembuatan jamu beras kencur dan

jamu kunyit asam dari awal

hingga akhir.

3. Kegiatan istirahat + 30 1. Bermain.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

43

menit. 2. Cuci tangan, berdo’a sebelum dan

sesudah makan.

4. Kegiatan akhir + 30

menit.

1. Mengulas kegiatan yang telah

dilakukan.

2. Evaluasi hasil karya anak.

3. Berdo’a, salam, pulang.

b. Siklus II

1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 1

Tabel 3.5 Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 1

No Waktu Kegiatan Langkah – langkah Kegiatan

1.

4.

Kegiatan awal selama +

30 menit.

1. Peneliti memotivasi anak atau

mengkondisikan anak sebelum

kegiatan dimulai.

2. Peneliti memberikan apersepsi

tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan bersama.

2. Kegiatan inti selama + 60

menit.

1. Peneliti kembali mengulas tanya

jawab tentang benda – benda di

lingkungan sekitar (tanaman jamu

: kencur, kunyit, sirih).

2. Peneliti menunjukkan tanaman

(kencur), menjelaskan ciri – ciri

dan manfaatnya.

3. Kemudian anak membuat jamu

beras kencur, peneliti membawa

jamu kunyit asam, lalu memberi

perintah kepada anak untuk

membedakan warna dan rasa

jamu kunyit asam dan jamu beras

kencur.

4. Anak menceritakan proses

pembuatan jamu beras kencur

dari awal hingga akhir.Peneliti

kembali bercakap – cakap tentang

tanaman jamu beserta ciri – ciri

dan manfaatnya.

3. Kegiatan istirahat + 30

menit.

1. Bermain.

2. Cuci tangan, berdo’a sebelum dan

sesudah makan.

4. Kegiatan akhir + 30

menit.

1. Mengulas kegiatan yang telah

dilakukan.

2. Evaluasi hasil karya anak.

3. Berdo’a, salam, pulang.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

44

2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 2

Tabel 3.6 Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 2

No Waktu Kegiatan Langkah – langkah Kegiatan

1.

5.

Kegiatan awal selama +

30 menit.

1. Peneliti memotivasi anak atau

mengkondisikan anak sebelum

kegiatan dimulai.

2. Peneliti memberikan apersepsi

tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan bersama.

2. Kegiatan inti selama + 60

menit.

1. Peneliti kembali mengulas tanya

jawab tentang benda – benda di

lingkungan sekitar (tanaman jamu

: kencur, kunyit, sirih).

2. Peneliti menunjukkan tanaman

(kunyit), menjelaskan ciri – ciri

dan manfaatnya.

3. Kemudian anak membuat jamu

kunyit asam, peneliti membawa

jamu beras kencur, lalu memberi

perintah kepada anak untuk

membedakan warna dan rasa

jamu kunyit asam dan jamu beras

kencur.

4. Anak menceritakan proses

pembuatan jamu kunyit asam dari

awal hingga akhir.

3. Kegiatan istirahat + 30

menit.

1. Bermain.

2. Cuci tangan, berdo’a sebelum dan

sesudah makan.

4. Kegiatan akhir + 30

menit.

1. Mengulas kegiatan yang telah

dilakukan.

2. Evaluasi hasil karya anak.

3. Berdo’a, salam, pulang.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

45

3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 3

Tabel 3.7 Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 3

No Waktu Kegiatan Langkah – langkah Kegiatan

1.

6.

Kegiatan awal selama +

30 menit.

1. Peneliti memotivasi anak atau

mengkondisikan anak sebelum

kegiatan dimulai.

2. Peneliti memberikan apersepsi

tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan bersama.

2. Kegiatan inti selama + 60

menit.

1. Peneliti tanya jawab tentang

benda – benda di lingkungan

sekitar (tanaman jamu : kencur,

kunyit, sirih).

2. Peneliti menunjukkan tanaman

(kencur dan kunyit), menjelaskan

ciri – ciri dan manfaatnya.

3. Kemudian anak membuat jamu

beras kencur dan jamu kunyit

asam, lalu memberi perintah

kepada anak untuk membedakan

warna dan rasa jamu kunyit asam

dan jamu beras kencur.

4. Anak menceritakan proses

pembuatan jamu beras kencur dan

jamu kunyit asam dari awal

hingga akhir.

3. Kegiatan istirahat + 30

menit.

1. Bermain.

2. Cuci tangan, berdo’a sebelum

dan sesudah makan.

4. Kegiatan akhir + 30

menit.

1. Mengulas kegiatan yang telah

dilakukan.

2. Evaluasi hasil karya anak.

3. Berdo’a, salam, pulang.

3. Melakukan Pengamatan

Pada tahap ini pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas

dengan menggunakan lembar observasi. Disamping menggunakan

lembar observasi peneliti juga menggunakan metode tanya jawab secara

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

46

langsung kepada anak didik untuk mengetahui perkembangan sains

melalui kegiatan membuat jamu selama kegiatan berlangsung.

4. Refleksi

Dari hasil masukan observer pada siklus I, peneliti memperbaiki

untuk rencana tindakan siklus II. Pada siklus II ini, anak terlihat senang,

merespon dengan aktif dan paham tentang sains melalui Kegiatan

Membuat Jamu. Dengan demikian maka hasil akhir sudah menunjukkan

ada peningkatan sehingga perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II.

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anak didik TK

Bustanul Athfal Purbalingga Kidul dengan jumlah 20 anak terdiri dari 11 laki –

laki dan 9 perempuan.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Bustanul Athfal Purbalingga

Kidul yang beralamatkan di Jl. Komisaris Noto Sumar Sono

Purbalingga Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni.

Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus

II.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

47

Siklus I yang dilaksanakan selama 3 hari dilaksanakan pada:

tanggal 21, 22, 23 April 2015.

Siklus II yang dilaksanakan selama 3 hari akan dilaksanakan pada:

tanggal 4, 5, 6 Mei 2015.

Siklus I : tanggal 21, 22, 23 April 2015

Siklus II : tanggal 4, 5, 6 Mei 2015

Tabel 3.8 Jadwal Penelitian

No Uraian

Waktu

Februari

2015

Maret

2015

April

2015

Mei

2015

Juni

2015

1. Perencanaan

2. Observasi

3. Pelaksanaan

5. Penulisan PTK

C. Sumber Data

1. Pengertian Sumber Data

Dimyati (2013: 39), mengatakan bahwa sumber data adalah. Apabila

peneliti di dalam mengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, maka

sumber data disebut responden. Jadi pengertian sumber data ialah subjek atau

objek penelitian di mana darinya akan diperoleh data.

Menurut Riduwan (2007: 24), sumber data adalah pengambilan data

yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber data primer sedangkan

apabila melalui tangan kedua disebut sumber data sekunder.

Lebih lanjut menurut Arikunto (2010: 171) mengemukakan bahwa

sumber data adalah subjek dari mana data dapat dieproleh. Apabila peneliti

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

48

menggunakan kuosioner atau wawancara dalam pengumpulan datanyam maka

sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab

pertanyaan – pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.

Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa

berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhan

jagung, sumber data nya adalah jagung, sedangkan objek penelitiannya adalah

pertumbuhan jagung. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka

dokumen atau catatatan yang menjadi sumber data, sedang isi catatan subjek

penelitiannya atau variabel penelitiannya. Secara garis besar sumber data

menurut Arikunto adalah dibedakan menjadi dua macam, yaitu sumber data

primer dan sumber data sekunder.

Dari pengertian sumber data diatas, dapat disimpulkan bahwa sumber

data adalah dari mana data itu diperoleh. Data itu diperoleh dari subjek dan

objek dari suatu penelitian.

2. Jenis – jenis Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data primer (dalam Dimyati, 2013: 39-40), ialah sumber data

yang pertama. Dari subjek atau objek penelitianlah data penelitian langsung

diambil.

Data primer dari penelitian ini adalah data yang diperoleh secara

langsung dari subjek penelitian, yaitu siswa kelompok B TK Bustanul Athfal

Purbalingga. Data primer ini berupa observasi, hasil wawancara atau tanya

jawab, pemberian tugas.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

49

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder (dalam Dimyati, 2013: 40), ialah sumber data

yang bisa diambil dari pihak mana saja yang bisa memberikan tambahan data

guna melengkapi kekurangan dari data yang diperoleh melalui sumber data

primer.

Data sekunder dari penelitian ini adalah data yang tidak diambil secara

langsung dari subjek penelitian, melainkan diperoleh dari dokumen – dokumen

terkait seperti profil TK, data anak didik, dan buku laporan perkembangan.

3. Sumber Data Penelitian

a. Sumber data primer / pokok : sumber data primer yaitu, peserta didik TK

Bustanul Athfal Purbalingga Kecamatan Purbalingga Kabupaten

Purbalingga yang berjumlah 20 anak.

b. Sumber data sekunder/pelengkap, dapat diambil dari pihak mana saja

yang bisa memberikan tambahan data guna melengkapi kekurangan dari

data yang diperoleh dari data primer, yaitu profil TK, biodata anak,

riwayat hasil belajar anak dan lainnya.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui

sumber data primer, yaitu data yang secara langsung diperoleh dari subjek

penelitian yaitu anak didik Kelompok B TK Bustanul Athfal Purbalingga

Semester Genap Tahun Ajaran 2014-2015. Dari data primer ini berupa data

tentang kemampuan siswa dalam merespon terhadap suatu pertanyaan. Data

tersebut diperoleh dari observasi yang dilakukan guru Kelompok B TK

Bustanul Athfal Purbalingga Semester Genap Tahun Ajaran 2014-2015.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

50

D. Variabel Penelitian

1. Pengertian Variabel Penelitian

Sarwono (2006: 53) mendefiniskan variabel penelitian adalah sesuatu

yang berbeda atau bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi

kedua simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai – nilai.

Sutrisno Hadi (dalam Arikunto, 2010: 159), mendefinisikan variabel

sebagai gejala yang bervariasi. Gejala merupakan objek penelitian, sehingga

variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Variabel dapat dibedakan atas

yang kuantitatif dan kualitatif.

Lebih lanjut menurut Hadari Nawawi (1953: 56-58), (dalam Dimyati,

2013: 41-43), mengemukakan ada lima jenis variabel penelitian. Kelima jenis

variabel penelitian tersebut :

a. Variabel bebas

Variabel bebas adalah sejumlah faktor atau unsur yang menentukan

atau memengaruhi adanya atau munculnya faktor lain. Tanpa adanya variabel

bebas tidak mungkin kita akan muncul adanya variabel terikat. Bila variabel

bebas berubah, maka akan memunculkan adanya variabel terikat yang lain, dan

atau bahkan mungkin tidak muncul adanya pengaruh variabel bebas terhadap

faktor lain yang diperkirakan akan muncul akibat dari variabel bebas tersebut.

b. Variabel terikat

Variabel terikat adalah gejala atau faktor atau unsur yang muncul

karena adanya pengaruh dari variabel bebas. Muncul atau tidaknya variabel

terikat sangat tergantung kepada ada atau tidak adanya variabel bebas.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

51

c. Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang ada di sekitar gejala yang akan

diteliti tetapi diupayakan agar tidak ikut memengaruhi terhadap gejala variabel

terikat yang akan muncul dari adanya pengaruh variabel bebas. Variabel ini

dengan sengaja dikendalikan agar tidak memengaruhi kemurnian variabel

bebas memengaruhi munculnya variabel terikat. Usaha untuk mengendalikan

variabel kontrol ini dengan tetap memperhitungkan pengaruhnya terhadap

variabel terikat, sehingga akan diperoleh adanya variabel antara.

d. Variabel antara

Variabel antara merupakan variabel yang ada di sekitar gejala variabel

terikat, tetapi tidak dapat dikendalikan pengaruhnya terhadap variabel terikat

tersebut. Oleh karena variabel antara ini berpengaruh terhadap variabel terikat,

berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak murni.

e. Variabel ekstrane

Variabel ekstrane merupakan variabel yang ada di sekitar gejala yang

diteliti tetapi tidak dikontrol dan tidak dapat diperhitungkan, serta tidak dapat

dieliminasi atau ditiadakan.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang variabel penelitian, dapat

disimpulkan variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi

objek penelitian. Dalam penelitian yang mempelajari pengaruh suatu treatment

terdapat penyebab (X) atau variabel bebas, dan variabel akibat (Y) atau

variabel terikat.

2. Jenis – jenis Variabel Penelitian

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

52

a. Variabel bebas

Menurut Sarwono (2006: 54), mendefiniskan variabel bebas adalah

merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas merupakan variabel yang variabel nya diukur, dimanipulasi,

atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala

yang diobservasi.

Menurut Dimyati (2013: 50), mengatakan bahwa variabel bebas adalah

variabel penelitian yang dalam posisi netral, yang akan dijadikan sebagai faktor

peubah yang akan diuji pengaruhnya terhadap faktor yang lain.

Lebih lanjut menurut Hadari Nawawi (1983: 56-58), (dalam Dimyati,

2013:14), mengatakan bahwa variabel bebas adalah sejumlah faktor atau unsur

yang menentukan atau memengaruhi adanya atau munculnya faktor yang lain.

Tanpa adanya varibel bebas tidak mungkin akan muncul adanya variabel

terikat. Apabila variabel bebas berubah, maka akan memunculkan adnya

variabel terikat yang lain, dan atau bahkan mungkin tidak muncul adanya

variabel terikat sama sekali, karena tidak terjadi adanya pengaruh variabel

bebas terhadap faktor lain yang diperkirakan akan muncul akibat dari variabel

bebas tersebut.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan

variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya dapat memengaruhi

variabel yang lain pada suatu penelitian. Apabila variabel bebas berubah, maka

akan memunculkan adnya variabel terikat yang lain, dan atau bahkan mungkin

tidak muncul adanya variabel terikat sama sekali, karena tidak terjadi adanya

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

53

pengaruh variabel bebas terhadap faktor lain yang diperkirakan akan muncul

akibat dari variabel bebas tersebut.

b. Variabel terikat

Menurut Azwar (2007: 62), mengatakan bahwa variabel terikat adalah

variabel yang tergantung dengan variabel lainnya, variabel ini diukur untuk

mengetahui besarnya efek ataupun pengaruh variabel lainnya.

Menurut Hadari Nawawi (1983: 56-58), (dalam Dimyati, 2013: 41-42),

variabel terikat adalah gejala atau faktor atau unsur yang muncul karena

adanya pengaruh dari variabel bebas. Munculnya atau tidak munculnya

variabel terikat sangat tergantung kepada ada atau tidaknya variabel bebas.

Lebih lanjut menurut Sarwono (2006: 54), mendefinisikan variabel

terikat merupakan variabel yang memberikan reaksi atau respon jika

dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel dari variabel terikat ini diamati

dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.

Dari beberapa pendapat tentang variabel terikat diatas, maka dapat

diambil kesimpulan variabel terikat adalah suatu variabel yang akan dikenai

atau mendapatkan pengaruh dari variabel bebas.

3. Variabel dalam penelitian

Variabel dalam penelitian ini, yaitu :

a. Variabel bebas (X)

Melalui penelitian ini variabel bebas adalah Kegiatan Membuat

Jamu.

b. Variabel terikat

Melalui penelitian ini variabel terikat adalah Kemampuan Sains.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

54

E. Metode Pengumpulan Data

1. Pengertian Metode Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2005: 100), mengatakan bahwa metode

pengumpulan data adalah cara – cara untuk mengumpulkan data. Cara

menunjukkan pada sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujdukan dalam benda

yang kasat mata, tetapi dapat dipertontonkan penggunanya. Menurut Arikunto,

metode pengumpulan data dapat dieroleh dari angket, wawancara, obseravsi,

ujian atau tes, dokumentasi, dan lainnya.

Menurut Sugiyono (2013: 224-225), mendefinisikan tentang metode

pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan

data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan berbagai cara. Bila

dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada

laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan responden, pada

suatu seminar, diskusi, dijalan, dan lain – lain. Bila dilihat dari sumber datanya,

maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer (sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data) dan sumber sekunder

(sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalkan melewati orang lain atau dokumen). Selanjutnya bila dilihat dari segi

cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumppulan data dapat

dilakukan dengan observasi, interview atau wawancara, kuosioner atau angket,

dokumentasi, dan gabungan atau triangulasi.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

55

Lebih lanjut Kerlinger (dalam Suharsimi Arikunto, 2006: 177), (dalam

Dimyati, 2013: 69-70), mengatakan bahwa metode atau kegiatan pengumpulan

data bukan hanya melihat objek. Agar data bisa dikumpulkan secara baik dan

benar, maka langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh seorang peneliti

adalah menyusun instrumen sebagai alat bantu dalam kegiatan pengumpulan

data.

Dari beberapa pengertian tentang metode pengumpulan data diatas,

dapat disimpulkan bahwa metode pengumpulan data adalah metode yang dapat

digunakan sebagai cara melakukan kegiatan penelitian terhadap masalah yang

akan diteliti. Metode pengumpulan data data yang dapat digunakan dalam

pengumpulan data bisa dengan cara observasi, interview atau wawancara,

angket/kuosioner, metode tes, dan dokumentasi.

2. Jenis – jenis Metode Pengumpulan Data

Untuk dapat memperoleh data, ada beberapa cara atau teknik atau

metode pengumpulan data. Antara lain, yaitu :

a. Tes

Menurut Riduwan (2011: 30), mengatakan bahwa tes adalah

instrumen pengumpul data yang berisi serangkaian pertanyaan atau

latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan,

inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Ada beberapa jenis tes, yaitu tes kepribadian, tes bakat, tes

prestasi, tes inteligensi, dan tes sikap.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

56

Kerlinger (1986), (dalam Sukardi, 2003: 138), tes merupakan

prosedur sistematik dimana individual yang di tes dipresentasikan dengan

suatu set stimuli jawaban mereka yang dapat menunjukkan ke dalam

angka. Subjek dalam hal ini, harus bersedia mengisi item – item dalam

tes yang sudah direncanakan sesuai dengan pilihan hati dan pikiran guna

menggambarkan respons subjek terhadap item yang diberikan. Respons

yang telah diberikan oleh subjek, kemudian diolah oleh si peneliti atau

tester secara sistematis menuju arah kesimpulan yang menggambarkan

tingkah laku subjek tersebut. Sesuai jenis penelitian yang hendak

digunakan, respons subjek pada umumnya melalui angka untuk

penelitian kuantitatif, dan tidak melalui angka jika pilihan melalui

penelitian kualitatif. Macam tes menurut Kerlinger, yaitu tes psikologi,

tes prestasi, dan tes inteligensi.

Lebih lanjut menurut Arikunto (2010: 193-194), mengatakan tes

adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Macam – macam jenis

tes menurut Arikunto, yaitu tes kepribadian, tes bakat, tes inteligensi, tes

sikap, teknik proyeksi, tes minat, dan tes prestasi.

b. Angket atau Kuosioner

Menurut Arikunto, (2010: 194), mengatakan bahwa angket atau

kuosioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

57

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal – hal yang ia ketahui.

Menurut Sugiyono (2013: 142), mengatakan bahwa kuosioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Teknik atau metode pengumpulan data ini

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneiti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden.

Menurut Riduwan (2007: 25-26), angket adalah daftar pertanyaan

yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons sesuai

dengan permintaan pengguna. Tujuan dari penyebaran angket adalah

mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden

tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak

sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

c. Wawancara atau interview

Menurut J.Moleong (2007: 186), mengatakan wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaannya itu.

Menurut Arikunto (2010: 198), wawancara adalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

58

keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar

belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.

Lebih lanjut menurut Sugiyono (2013: 138), mengatakan bahwa

wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal – hal responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil.

d. Observasi

Menurut Arikunto (2010: 199-200), mengatakan bahwa observasi

adalah suatu aktivitas yang dilakukan menggunakan panca indra (mata),

di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan

pengamatan, meliputi kegiatan permuatan perhatian terhadap sesuatu

objek dengan menggunakan seluruh indra. Jadi observasi dapat dilakukan

melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba,dan pengecap.

Sutrisno Hadi (1986), (dalam Sugiyono,2013: 145) mengatakan

observasi adalah merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara

yang terpenting adalah proses – proses pengamatan dan ingatan.

Lebih lanjut menurut Riduwan (2007: 30), observasi yaitu

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk

melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila kegiatan objek

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 26: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

59

penelitian tersebut bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena

alam, proses kerja, dan penggunaan responden kecil.

e. Dokumentasi

Menurut Riduwan (2013: 31), mengatakan bahwa dokumentasi

adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,

meliputi buku – buku yang relevan, peraturan – peraturan, laporan

kegiatan, foto – foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.

Menurut Arikunto (2010: 201), berpendapat bahwa dokumentasi

berasal dari kata dokumen yang artinya barang – barang tertulis. Di

dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda –

benda tertulis seperti buku – buku, majalah, dokumen, peraturan –

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Lebih lanjut pengertian dokumentasi menurut Dimyati (2013: 97-

98), merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenai hal – hal

atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat, koran, majalah,

prasasti, notulen rapat, leger nilai, dan lain – lain.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 27: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

60

3. Metode Pengumpulan Data Penelitian

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1) Observasi

Pada saat penelitian dilakukan peneliti melakukan observasi pada

pelaksanaan kegiatan Membuat Jamu di TK Bustanul Atfhal Purbalingga Kidul

dilakukan untuk mengungkap dan mengkuantitatifkan proses pelaksanaan

kegiatan Membuat Jamu sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan

sains pada anak didik saat terjadinya perlakuan dengan menggunakan alat ukur

yang telah dibuat peneliti. Indikator observasi yang digunakan untuk mengukur

seberapa baik dapat mengikuti setiap tahap kegiatan Membuat Jamu sehingga

tujuan diadakannya pembelajaran tersebut dapat diukur.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 28: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

61

Lembar observasi yang dibuat oleh peneliti ada 3 yaitu :

a. Lembar observasi siswa, yaitu untuk mengukur kemampuan sains

Nama :

Tanggal :

Kelompok :

Tabel 3.9 Lembar Observasi Kemampuan Sains Anak

No Indikator

Hasil Observasi

1. Anak dapat menyebutkan tiga

macam tanaman dan ciri –

ciri warna tanaman tersebut

(kencur-putih, kunyit-kuning,

sirih-hijau).

2. Anak dapat menyebutkan tiga

macam rasa yang terdapat

dalam jamu (manis, pahit,

asam).

3. Anak dapat mengenal dua

macam warna dalam jamu

yang dibuatnya (beras kencur

(coklat), kunyit asam

(kuning)).

4. Anak mampu memecahkan

masalah sederhana dalam

membuat dua macam jamu

(melakukan percobaan

tanaman (kencur dan kunyit)

diubah menjadi minuman

(jamu).

Keterangan :

: Anak yang belum berkembang (BB).

: Anak yang sudah mulai berkembang (MB).

: Anak yang sudah berkembang sesuai dengan harapan (BSH).

: Anak yang berkembang sangat baik (BSB).

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 29: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

62

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 30: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

63

Tabel 3.11 Kriteria penilaian perkembangan dalam penelitian

No Kriteria Pencapaian

penilaian Keterangan

1

Ketika anak mencapai pada 4 indikator.

Ketika anak mencapai pada 3 indikator dari 4

indikator.

Ketika anak mencapai pada 2 indikator dan

pada 2 indikator lainnya.

2

Ketika anak mencapai pada 4 indikator.

Ketika anak mencapai pada 3 indikator dari 4

indikator.

Ketika anak mencapai pada 2 indikator dan

pada 2 indikator lainnya.

3

Ketika anak mencapai pada 4 indikator.

Ketika anak mencapai pada 3 indikator dari 4

indikator.

Ketika anak mencapai pada 2 indikator dan

pada 2 indikator lainnya.

4

Ketika anak mencapai pada 4 indikator.

Ketika anak mencapai pada 3 indikator dari

4 indikator.

Keterangan :

: Anak yang belum berkembang (BB).

: Anak yang sudah mulai berkembang (MB).

: Anak yang sudah berkembang sesuai dengan harapan (BSH).

: Anak yang berkembang sangat baik (BSB).

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 31: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

64

b. Lembar observasi siswa dikelas yaitu untuk mengukur keterlibatan

siswa dalam kegiatan pembelajaran Membuat Jamu.

Nama :

Tanggal :

Kelompok :

Tabel 3.12 Lembar Observasi Keterlibatan Anak

No. Aspek yang diamati Ya Tidak

1. Anak mampu mengikuti instruksi guru selama

kegiatan pembelajaran.

2. Anak mampu mendengarkan guru selama proses

pembelajaran.

3. Keterlibatan anak selama proses pembelajaran.

4. Keaktifan anak selama proses pembelajaran.

5. Perhatian/ ketertarikan anak selama proses

pembelajaran.

Keterangan : Berilah tanda Chek (√) apabila anak mengikuti dan

kosongkan jika anak tidak mengikuti.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 32: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

65

c. Lembar observasi guru, untuk mengukur seberapa baik guru dalam

menyampaikan dan melakukan pembelajaran Mambuat Jamu.

Tabel 3.13 Lembar Observasi Kinerja Guru

No Aspek Sikap Yang Diamati Keterangan

Ya Tidak

1. Guru membuat rencana pembelajaran hari ini.

2. Guru telah menyiapkan bahan dan peralatan yang

akan digunakan untuk pembelajaran hari ini

sebelum pembelajaran dimulai.

3. Guru menyiapkan peralatan yang digunakan

dalam pembelajaran dengan lengkap.

4. Guru menyampaikan salam sebelum

pembelajaran.

5. Guru memimpin doa sebelum pelajaran dimulai.

6. Guru menyampaikan program pembelajaran pada

hari ini saat pembukaan.

7. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai

dengan tema dan rencana pembelajaran.

8. Guru mengajar dengan suara yang nyaring.

9. Guru melakukan pengamatan dengan kinerja anak

didik.

10. Guru mampu melibatkan semua anak dalam

pembelajaran.

11. Guru mengadakan pengawasan saat istirahat,

makan dan bermain.

12. Guru memberikan motivasi pada untuk berusaha.

13. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang

telah dilakukan hari ini.

14. Guru membimbing anak dan mengamati anak saat

doa selesai belajar.

15. Guru mengamati anak setelah selesai

pembelajaran hari ini dan saat pulang.

Keterangan : Berilah tanda Chek (√) pada sikap yang dilakukan oleh

guru.

2) Dokumentasi

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data dokumentasi berupa

Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang digunakan pada saat penelitian, lembar

observasi, lembar keaktifan siswa, lembar observasi kinerja guru, serta hasil

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 33: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

66

karya anak melalui lembar kerja yang diselesaikan tentang kegiatan membuat

jamu dan foto kegiatan selama kegiatan pembelajaran membuat jamu

berlangsung.

F. Metode Analisis Data

1. Pengertian Metode Analisis Data

Menurut Bogdan & Biklen, 1982, (dalam Moleong, 2005: 248), analisis

data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.

Menurut Supardi (2006: 131) analisis data adalah pengumpulan data

sesudah tahapan telah dikumpulkan lengkap dan valid. Jika peneliti tidak

mampu mengenalisisnya maka data tidak akan memiliki nilai ilmiah yang

dapat digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Winata (2009 : 106), menganalisis data adalah suatu proses mengolah

dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai

informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas

sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian formal, biasanya analisis

diarahakan untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya hubungan, perbedaan

atau pengaruh variabel satu atau variabel X terhadap variabel yang lain atau

variabel Y dalam taraf signifikansi tertentu. Dalam PTK, sesuai dengan ciri dan

karakteristik serta bentuk hipotesis PTK, analisis data diarahkan untuk mencari

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 34: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

67

dan menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas

proses dan hasil belajar siswa.

2. Jenis – jenis Metode Analisis Data

Menurut Dimyati (2013:105), membedakan jenis analisis data ada dua

jenis yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Data penelitian kualitatif adalah

data penelitian yang berbentuk kualitas atau mutu dari sesuatu. Data kuantitatif

merupakan data penelitian yang diwujudkan dalam bentuk jumlah atau angka-

angka dari hasil suatu pengukuran.

Menurut Arikunto (2006:131) ada dua jenis data yang dapat

dikumpulkan peneliti yaitu :

a. Data kuantitatif, data yang dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam

hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif.

b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat

yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat

pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan

atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (efektif),

aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam

belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat

dianalisis secara kualitatif.

Lebih lanjut menurut Sanjaya (2012:117) membedakan analisis data

menjadi dua jenis yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses

belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru, sedangkan analisis

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 35: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

68

data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa

sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua jenis metode

analisis data yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif

merupakan data hasil pengukuran yang diteliti berdasarkan kualitas atau

mutunya, informasi dalam data ini diinformasikan dalam bentuk kalimat. Data

kuantitatif adalah data yang diwujudkan dalam bentuk jumlah atau angka -

angka dari hasil suatu pengukuran.

3. Metode Analisis Data Yang Digunakan

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan teknik analisis diskriptif. Teknik ini digunakan untuk mengolah

data yang bersifat kualitatif, baik yang berhubungan dengan keberhasilan

proses maupun hasil pembelajaran. Analisis data dilakukan pada saat proses

pengumpulan data sedang berlangsung dan saat data telah terkumpul

seluruhnya. Bersamaan pengumpulan data, dilakukan pula analisis data yang

didapatkan. Proses ini dilakukan dengan maksud mempertajam fokus atau

pokok persoalan.

Dalam analisis data peneliti menggunakan perhitungan prosentase

ketuntasan siswa berkisar 75%-80%. Sudjana (dalam Dimyati, 2013: 105)

menyebutkan bahwa biasanya keberhasilan siswa ditentukan kriterianya, yakni

berkisar 75%-80%. Artinya siswa dikatakan berhasil apabila ia menguasai atau

dapat mencapai sekitar 75%-80% dari tujuan atau nilai yang seharusnya

dicapai dan jika nilai yang dicapai kurang dari kriteria tersebut dinyatakan

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.

Page 36: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/114/3/BAB II ~ AYU RIZKI ANA.pdf · A. Desain dan Prosedur Penelitian ... bentuk penelitian tindakan kelas

69

belum berhasil. Prosentase ini dilakukan untuk mempertegas peningkatan

kemampuan penjumlahan dalam kondisi awal. Siklus I dan Siklus II.

Selanjutnya ketuntasan atau keberhasilan siswa pada setiap siklusnya

dideskripsikan melalui kata – kata atau kalimat secara menyeluruh pada subjek

penelitian. Kriteria keberhasilan ini berdasarkan hasil kolaborasi atau

kesepakatan tujuan antara guru dan peneliti.

Upaya Meningkatkan Sains..., Ayu Rezki ana, FKIP UMP, 2015.