bab iii metode penilitian a. jenis dan desain penelitianeprints.ums.ac.id/63093/5/bab iii.pdf20 bab...
TRANSCRIPT
20
BAB III
METODE PENILITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
yakni mengumpulkan, menyusun, mengolah serta menganalisis data dalam
bentu yakni angka yang dalam praktiknya diberikan perlakuan tertentu yang
diteliti didalamnya.
Menurut Sugiyono (2010:13) penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2010:12),
jenis penelitian digolongkan menjadi beberapa golongan, yaitu :
a. Penelitian menurut tingkat penjelasannya digolongkan menjadi tiga yaitu :
1) Penelitian Diskriptif
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(Independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan
dengan variabel lain.
2) Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri
tetapi untuk sampel lebih dari satu dalam kurun waktu yang berbeda.
3) Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau
lebih.
21
b. Penelitian menurut jenis data dan analisis digolongkan menjadi dua yaitu :
1) Penelitian Kuantitatif adalah penelitian dengan maksud memperoleh data
yang berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan.
2) Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang berbentuk kata, skema dan
gambaran atau dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan).
Berdasarkan pernyataan diatas pada penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif asosiatif. Karena data yang diperoleh dari angka yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau
lebih yaitu pengaruh cara belajar dan kontinuitas belajar terhadap kesulitan
belajar dalam mengerjakan soal ujian.
2. Desain Penelitian
Desaian penelitian ini adalah studi komparatif. Menurut Sugiyono
(2010:22) komparatif merupakan suatu desain penelitian yang sifatnya
membandingkan, dalam penelitian ini yang dibandingkan adalah tingkat
kesulitan belajar, dimana alat ukurnya berasal dari kontinuitas belajar dan
minat belajar teman sebaya untuk mengatahui tingkat kesulitan belajar
mahasiswa.
Menurut Sugiyono (2010: 24), yang termasuk dalam metode kuantitatif
adalah metode eksperimen dan survey, oleh sebab itu metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode survey. Dimana menurut Sugiyono (2010:
24) metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara
terstruktur dan sebagainya.
22
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang beralamatkan di Jalan
Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Tepatnya pada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Tahun Angkatan 2016.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitiannya adalah bulan Juli sampai Oktober 2017.
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010:115), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa program studi
akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun angkatan 2016 yang
telah mengambil mata kuliah matematika ekonomi. Dengan perincian sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa
No KELAS JUMLAH
1 A 50
2 B 50
3 C 50
4 D 50
5 E 50
6 F 50
7 G 33
JUMLAH 333
23
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, menurut Sugiyono (2010: 116). Untuk ancer-ancer apabila
subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel
dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%, akan tetapi jika
jumlah subjeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%. Menurut tabel
nomogram Herry King dalam Sugiyono (2010:106)dengan populasi 333
mahasiswa dan menggunakan taraf kesalahan 5% dari mahasiswa pendidikan
akuntansi UMS yang mengambil mata kuliah matematika ekonomi tahun
angkatan 2016 maka sampel yang diambil adalah 172.
Tabel 3.2
Tabel Penentuan Sampel
N 1% 5% 10%
290 202 158 140
300 207 161 143
320 216 167 147
340 225 172 151
360 234 177 155
3. Sampling
Menurut Sugiyono (2010: 116) sampling merupakan teknik atau cara
pengambilan sampel. Untuk penentuannya sendiri ada berbagai teknik yang
sampling yang digunakan. Menurut Sugiyono (2010: 117) teknik sampling
dibedakan menjadi dua yakni :
a. Probability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Macam-macam Probability Sampling adalah :
24
1) Simple Random Sampling
Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.
2) Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogeny dan data berstratasecara
proposional.
3) Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,
bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
4) Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
b. Non Probability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Macam-macam Nonprobability Sampling sebagai
adalah berikut :
1) Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberikan
nomor urut.
2) Sampling Kuota
Sampling Kuota teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan.
3) Sampling Insidental
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
25
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
cocok sebagai sumber data.
4) Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.
5) Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
6) Snowboll Sampling
Snowboll Sampling adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar.
Dari pengertian teknik sampling di atas maka dalam penyusunan
penelitian ini penulis menggunakan probability sampling dengan
menggunakan metode simple random sampling dengan cara acak. Dalam
random sampling setiap kelas diberikan kesempatan yang sama untuk
dijadikan sebagai sampel. Pembagian sampel perkelas dilakukan seperti
berikut : Tabel 3.3
Distribusi sampel
No Kelas Distribusi dan Jumlah Sampel
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 G
Jumlah 172
26
Rumus :
Keterangan :
n = jumlah siswa tiap kelas
k = jumlah seluruh siswa (populasi)
D. Definisi Operasional Variabel
Menurut Kidder dalam Sugiyono (2010: 59) “Variabel adalah suatu kualitas
(qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya”.
Menurut Sugiyono (2010: 59) macam-macam variabel dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi :
1. Variabel Independen, variabel ini dalam bahasa Indonesia disebut dengan
variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kontinuitas belajar
(X1) dan minat belajar teman sebaya (X2).
2. Variabel Dependen, variabel ini dalam bahasa Indonesia disebut dengan
variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat yaitu kesulitan belajar (Y).
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiono (2010: 401) menyatakan bahwa teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan :
a. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiono (2010: 199), kuesioner adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
27
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini penulis melakukan penulisan kuesioner setelahnya
penulis membagikan kuesionar kepada responden secara langsung yang
mana responden akan menjawab sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan
yang diinginkan dalam kuesioner tersebut. Angket penelitian ini
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel kesulitan belajar,
variabel kontinuitas belajar dan minat belajar teman sebaya yang
dibagikan pada mahasiswa program studi pendidikan akuntansi UMS
angkatan 2016 yang mengambil matakuliah matematika ekonomi.
b. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:187), “Dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa daftar nama mahasiswa
angkatan 2016.
2. Instrumen Pengumpulan Angket
a. Pedoman Angket
1) Pembuatan Kisi-kisi Angket
Kisi-kisi angket bersumber dari indikator variabel yang kemudian
dijadikan landasan penyusunan kisi-kisi angket. Adapun kisi-kisi
angket untuk kesulitan belajar ditinjau dari kontinuitas belajar dan
minat belajar teman sebaya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Daftar Kisi-kisi Angket
Variabel Indikator Deskriptor No
Item
Kesulitan
Belajar (Y)
1. Menunjukan hasil
belajar yang rendah
dibawah rata-rata nilai
yang dicapai oleh
kelompoknya atau
a) Pencapaian nilai yang diraih
b) Penguasaan materi yang
rendah
c) Kemampuan menghitung
yang kurang
1
2
3
28
dibawah potensi yang
dimiliki.
2. Hasil yang dicapai tidak
seimbang dengan usaha
yang telah dilakukan
a) Sulit ketika memahami
materi
b) Kepuasan terhadap hasil
belajar
c) Sulit saat memahami soal
yang ada
4
5
6
3. Lambat dalam
melakukan tugas-tugas
belajar.
a) Kurang menguasai materi
matematika ekonomi
b) Penyelesaian soal ujian
c) Kesulitan dalam memahami
materi matematika ekonomi
7
8
9
4. Menunjukan sikap
yang kurang wajar
a) Kurang nyaman saat
kegiatan pembelajaran
b) Perilaku yang acuh
c) Sikap tidak menghargai
d) Tegang dan stress
e) Kurang aktif saat di dalam
kelas
10
11
12
13
14
5. Menunjukan tingkah
laku yang berlainan.
a) Tidak datang tepat waktu
b) Sering menyendiri
c) Tidak mentaati tata tertib
dikelas
15
16
17
6. Menunjukan gejala
emosional yang kurang
wajar
a) Cepat mengantuk serta
bosan
b) Kurangnya rasa percaya diri
c) Memiliki perasaan kurang
senang atau gembira
18
19
20
Kontinuitas 1. Belajar secara rutin dan a) Keteraturan dalam 1
29
Belajar
(X1)
teratur memperhatikan kuliah
b) Keteraturan dalam
memahami materi
c) Keteraturan mengerjakan
soal-soal matematika
ekonomi
d) Keteraturan belajar
2
3
4
2. Belajar dengan disiplin
a) Keteraturan saat kuliah
b) Kesunguhan dalam
mengerjakan tugas
c) Mentaati tata tertib ketika
pembelajaran
5
6
7
3. Semangat dalam
belajar
a) Menghilangkan hambatan
saat melakukan belajar
b) Berusaha ketika sedang
mengerjakan tugas
8,9
10
4. Pengaturan waktu
dalam belajar
a) Pembuatan jadwal belajar
rutin
b) Antusias ketika mengikuti
kegiatan pembelajaran
c) Menghindari waktu yang
tidak berguna
d) Memanfaatkan waktu luang
untuk belajar tambahan
12,13
14
15,16
17
5. Memusatkan perhatian
pada materi pelajaran
a) Memusatkan perhatian saat
belajar
b) Berusaha
mengkonsentrasikan diri
ketika belajar
18,19
20
Minat 1. Memperoleh dorongan a) Dorongan emosional dalam 1,2
30
Belajar
Teman
Sebaya
(X2)
emosional bentuk dukungan berkegiatan
b) Dorongan emosional dalam
bentuk dukungan belajar
c) Dorongan emosional dalam
bentuk ikatan batin
3,4
5,6,7
2. Menjadi teman belajar
siswa
a) Saling membantu dalam
belajar
b) Sebagai sarana bertukar
pendapat
8,9,10
,11
12,13,
14
3. Menemukan harga diri
siswa
a) Bersaing mendapatkan nilai
yang baik
b) Dihargai sebagai teman
15,
16,
17, 18
19,20
2) Penyusunan Angket
Setelah kisi-kisi angket dibuat, maka item-item pertanyaan disertai
dengan alternatif jawaban kemudian disusun pedoman pengisian angket
agar responden tidak merasa kesulitan ketika mengisi angket.
3) Menentukan Skor Angket
Menurut pendapat sugiyono (2010:93), bahwa penilaian atau skor
angket berpedoman pada skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapatdan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial”.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat
diberi skor, misalnya :
a) Jawaban selalu diberi skor 4
b) Jawaban sering diberi skor 3
c) Jawaban kadang-kadang diberi skor 2
d) Jawaban tidak pernah diberi skor 1
31
3. Try Out
Proses selanjutnya setelah penyusunan angket yaitu pengujian angket untuk
mengetahui terlebih dahulu dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas
yakni dengan menguji cobakan instrumen yang telah disusun kepada 20
responden uji coba supaya angket tersebut dapat digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data yang valid dan reliable.
a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2010:172), Menyatakan bahwa “Valid berarti
instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur”. Instrumen ini dikatakan valid atau sah apabila mempunyai validitas
yang tingi. Teknik yang digunakan dalam uji instrumen adalah teknik
korelasi product moment dengan angka kasar mengunakan rumus :
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
x = Jumlah data observasi
n = Variabel prediktor
y = Variabel kriterium
Kriteria uji validitas jika > taraf signifikan 5% berarti item
pernyataan valid, sebaliknya jika < maka item pernyataan tidak
valid sekaligus tidak memenuhi persyaratan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket,
yaitu angket kesulitan belajar dalam mengerjakan soal ujian, cara belajar
dan kontinuitas belajar. Sebelum digunakan sebagai alat uji angket tersebut
harus diuji validitas dan reliabilitinya agar diperoleh angket valid dan
reliable. Subyek uji coba instrumen penelitian adalah 20 mahasiswa
pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2016
32
diluar sampel penelitian tetapi masih didalam populasi. Adapun rangkuman
hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.5
Uji Validitas Angket Variabel Kontinuitas Belajar
No.Item rxy R (0,05;20) Kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0,770
0,638
0,656
0,668
0,645
0,591
0,549
0,613
0,828
0,691
0,850
0,761
0,802
0,754
0,699
0,908
0,821
0,896
0,696
0,826
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data pada lampiran 6
Tabel 3.6
Uji Validitas Angket Variabel Minat Belajar Teman Sebaya
No.Item rxy R (0,05;20) Kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
0,940
0,859
0,940
0,960
0,848
0,960
0,926
0,859
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
33
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0,960
0,846
0,848
0,848
0,940
0,749
0,869
0,810
0,718
0,902
0,869
0,913
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data pada lampiran 8
Tabel 3.7
Uji Validitas Angket Variabel Kesulitan Belajar
No.Item rxy R (0,05;20) Kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0,846
0,754
0,811
0,693
0,768
0,725
0,688
0,509
0,600
0,719
0,519
0,835
0,739
0,827
0,773
0,717
0,674
0,559
0,606
0,546
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data pada lampiran 10
34
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan butir
angket semuanya valid sehingga angket yang digunakan dalam penelitian
ini dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengambil data penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Arifin (2011: 248), Uji reliabilitas adalah suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas adalah derajat konsistensi
instrumen yang bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan,
apakah suatu instrumen dapat dipercaya sesuai kriteria yang telah
ditetapkan. Dalam uji reliabilitas digunakan apabila pertanyaan-pertanyaan
dalam angket terbukti valid. Instrumen yang diuji cobakan beberapa kali apabila
mempunyai reliabilitas yang baik maka hasilnya akan tetap sama atau konsisten
Dengan kata lain pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui
ketepatan instrumen atau data yang diteliti. Pengukuran reliabilitas tersebut
dengan rumus :
Dimana:
= reliabilitas instrumen yang dicari
= yang telah disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua
belahan instrumen
Dasar mengambil keputusan:
Hasil output nilai Alpha Cronbach’s dibandingkan dengan nilai r tabel.
Jika rhitung> rtabel maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut
reliabel. Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Arikunto
(2006:276), adalah:
35
0,80 < r11≤ 10,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11≤ 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 < r11≤ 0,60 reliabilitas cukup
0,20 < r11≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,00 < r11≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
F. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010: 206), “dalam penelitian kuantitatif, analisis data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Dimana
kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan.
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data
untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Teknik analisis data
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Menurut Budiyono (2015:76), “Uji Normalitas ini bertujuan
untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal
atau tidak”. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji variabel cara belajar (X1), variabel kontinuitas belajar (X2),
dan kesulitan belajar dalam mengerjakan soal ujian Akuntansi Harga
Pokok Produk (Y). Uji normalitas nerupakan pengujian untuk
mengetahui normal tidaknya sebaran data. Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji liliefors, langkah-
langkah untuk menggunakan uji liliefors dalam Budiyono (2015:102)
adalah :
36
1) Hipotesis
= sampel dari populasi berdistribusi normal
= sampel dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2) Prosedur
a) ..., dijadikan bilangan buku ..., dengan rumus
dimana = bilangan baku
Keterangan :
z = Angka baku
X = Rata-rata
S = Simpangan baku sampel
Dari data tersebut diurutkan dari skor terendah ke skor tertinggi
b) Dengan dasar distribusi normal baku dihitung peluangnya
c) Mengandung proporsi ..., ≤ Z dinyatakan dengan
S =
d) Menghitung selisih F dan menentukan harga
mutlak
e) Mengambil harga terbesar diantara harga mutlak selisih
tersebut
3) Kesimpulan
a) Jika maka diterima berarti distribusi
sebarannya normal
b) Jika maka diterima berarti distribusi
sebarannya tidak normal
b. Uji Linieritas
Menurut Budiyono (2015:109), “Untuk menguji linier tidaknya
data yang dianalisis, maka uji linieritasnya adalah uji F”. Rumus uji F
linieritas adalah :
37
Kesimpulan : jika maka persamaanya tidak
linier. Jika maka persamaan linier.
c. Uji Multikolinieritas
Menurut Sugiyono (2010:93), “Uji multikolinieritas
dilaksanakan karena uji ini sebagai syarat digunakannya analisis
regresi ganda dalam penelitian ini”. Menguji terjadi tidaknya
multikolinieritas antara variabel bebas dilakukan dengan menyelidiki
besarnya interkolinieritas antara variabel bebas, untuk itu digunakan
teknik korelasi product moment pearson. Jika terjadi multikolinieritas
antar variabel bebas maka untuk persyaratan uji regresi linier berganda
tidak dapat dilanjutkan, akan tetapi jika tidak terjadi multikolinieritas
maka uji regresi berganda dapat dilanjutkan.
2. Uji Hipotesis
a. Analisis regresi berganda
Analisis ini digunakan untuk meramalkan perubahan kesulitan
belajar (Y) yang ditinjau dari Kontinuitas Belajar (X1) dan Minat Belajar
Teman Sebaya (X2). Menurut Budiyono (2015:126) persamaan regresi
berganda adalah :
Y =
Keterangan :
Y = Kesulitan Belajar
X1 = Kontinuitas Belajar
X2 = Minat Belajar
Besarnya koefisien diatas ( a, ) dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
=
=
38
Dimana :
: Konstanta
: Koefisien
n : Jumlah Data
b. Pengujian secara Individual (Uji t)
Menurut Budiyono (2015:148), “Uji t dilakukan untuk melihat
signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu
terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen
lain kosntan”.
1) Ho : β = 0 (tidak ada pengaruh variabel terhadap Y)
Ha : β ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel terhadap Y)
2) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila : -t (α/2;n-2) ≤ t ≤ t (α/2;n-2)
Ho diterima apabila : t > (α/2;n-2) atau t ≤ -t (α/2;n-2)
3) Perhitungan nilai t. Menurut Budiyono (2015:153) rumus uji t
adalah sebagai berikut :
t =
Keterangan :
b = Koefisien regresi
β = Koefisien beta
Sb = Standart error
4) Keputusan Uji
c. Uji F (F Test)
Untuk melihat apakah kedua variabel berpengaruh jika digunakan
secara bersama-sama (serentak), maka digunakan uji F (F test). Menurut
Budiyono (2015:154) “Uji F digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel bebas (X) secara bersama-sama terhadap variabel tidak
bebas (Y)”. Hipotesa secara serentak adalah sebagai berikut :
39
1) Ho : β1 = β2 = 0 : (tidak ada pengaruh variabel dan terhadap Y)
Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0 : (ada pengaruh variabel dan terhadap Y)
2) Menentukan Level of significance : α = 0,05
3) Ho diterima apabila F ≤ Fα ; k, n-k-1
Ho ditolak apabila F > Fα ; k, n-k-1
4) Perhitungan nilai F. Menurut Budiyono (2015:168) rumusnya
adalah :
Keterangan :
: koefisien determinasi
N : banyaknya pengamatan
m : jumlah variabel yang diamati
5) Keputusan : Ho ditolak atau diterima
d. Koefisien Determinasi
Menurut Budiyono (2015:172) “Koefisien determinasi digunakan
untuk mengukur proporsi atau presentasi besarnya sumbangan dari
seluruh variabel bebas (X1 dan X2) yang terdapat dalam model regresi
terhadap variabel terikat (Y)”. Rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
: koefisien regresi berganda
: koefisien regresi variabel
X : skor variabel independen (X1 dan X2)
Y : skor variabel dependen
40
e. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Menurut Budiyono (2015:176) “Untuk mencari sumbangan
relative (SR%) predictor terhadap kriterium digunakan rumus :
SR% =
SR% =
Untuk mencari sumbangan efektif (SE%) predictor terhadap
kriterium digunakan rumus :
SE% = SR%
SE% = SR%