bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
89
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
jenis deskriptif verifikatif dan komparatif. Tahap pertama akan digunakan metode
kuantitatif dan selanjutnya menggunakan metode kualitatif. Metode kuantitatif
untuk menguji secara lebih luas lagi kepada seluruh populasi tentang variabel nilai-
nilai pribadi, kompetensi budaya, dan merek pribadi tenaga kerja dalam hubungan
kerja apakah memiliki pengaruh terhadap kepercayaan diri tenaga kerja lokal dan
tenaga kerja asing pada perusahaan modal asing di Provinsi Banten.
Dengan metode kualitatif yang bersifat subjektif dapat ditingkatkan
objektivitasnya pada sampel yang lebih luas dengan metode kuantitatif (Sugiyono,
2014). Metode kualitatif dalam penelitian ini berperan untuk memperoleh data
secara langsung dan berfungsi untuk menemukan hipotesis pada kasus terbatas atau
sampel kecil.Penelitian tersebut melalui observasi di lapangan dengan
menggunakan instrumen yaitu wawancara dan kuesioner. Selanjutnya peneliti
melakukan kajian teori perspektif (lens theory) sebagai pemandu dalam
pengumpulan data dan analisis data. Karena teori disini tidak digunakan sebagai
landasan dalam menyusun hipotesis, tetapi untuk memperkuat peneliti sebagai
human instrument dalam membuat pertanyaan penelitian, pengumpulan dan analisis
90
data secara alamiah berdasarkan kenyataan dan peristiwa yang terjadi pada situasi
sosial tertentu.
Pengumpulan data dalam penelitian ini terkait dengan gambaran tentang
kepercayaan diri tenaga kerja yang tercermin dari nilai-nilai pribadi tenaga kerja,
sikap dan perilaku mereka, interaksi kompetensi budaya dalam hubungan kerja, dan
merek pribadi masing-masing tenaga kerja yang menonjol.
Selanjutnya dengan menggunakan uji statistik yaitu uji komparatif dengan
Kruskall-Wallis dan untuk menguji perbedaan antara sampel satu dengan sampel
lainnya menggunakan ANOVA one way, serta menggunakan SEM AMOS Multiple
group untuk menguji keadaan besarnya pengaruh masing-masing variabel yang
terdapat dalam suatu kelompok dengan kelompok lain, dalam hal ini adalah tenaga
kerja lokal dengan tenaga kerja asing. Pendekatan cross sectional, peneliti
melakukan pengambilan data primer yang dilakukan satu kali yaitu pada bulan
Januari sampai dengan Februari 2017 pada 363 tenaga kerja asing dan lokal di
wilayah Provinsi Banten. Dan desain penelitian yang dilakukan adalah sebagaimana
pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
(TP)
Metode yang digunakan
Jenis Penelitian
Pendekatan Penelitian
Unit Analisis
Unit Observasi Time Horizon
TP – 1s/d 4 Deskriptif Observasi
Tenaga kerja Lokal dan Asing
Tenaga kerja pada Perusahaan Modal
Asing di Provinsi Banten
One shot – cross
sectional
TP – 5 s/d 7 Komparatif Komparatif
dan Exploratory
Tenaga kerja Lokal dan Asing
Tenaga kerja pada Perusahaan Modal
Asing di Provinsi Banten
One shot – cross
sectional
91
3.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variable nilai-nilai pribadi (personal values), Kompetensi
Budaya (cultural competence), Merek Pribadi (personal branding), dan
Kepercayaan Diri (self-confidence) ini dibuat agar penelitian ini lebih mudah
dipahami, sekaligus untuk menghindari salah pengertian dalam memahami variabel
yang diteliti dan sebagai kerangka acuan untk mendeskripsikan permasalahan yang
akan diteliti. Adapun semua indikator dalam penelitian ini adalah berskala ordinal.
Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel menggunakan dimensi, indikator,
ukuran, dan skala dalam penelitian ini seperti dalam tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Nilai-nilai Pribadi (Personal Values)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No
item
Nila
i-n
ilai P
rib
adi
Nilai Intrumen (Instrumental
Values) nilai moral yang
berkaitan dengan tingkah
laku yang berhubungan intrapersonal terhadap hati
nurani
Prestasi (Achievement): Usaha atau tindakan
seseorang dalam mencapai tujuan atau kesuksesan
Tingkat pemenuhan diri karyawan dalam melaksanakan pekerjaan
Ordinal 1
Empati (Empaty): Perasaan seseorang yang ditunjukkan melalui sikap dan hubungan emosional pada orang lain
Tingkat hubungan yang hangat karyawan terhadap rekan kerja
Ordinal 2
Hedonis (Hedonism): Sikap seseorang yang cenderung
kepada kesenangan dan kenikmatan
Tingkat kesengan dalam menyelesaikan pekerjaan
Ordinal 3
Nilai Terminal (terminal
value)
nilai yang dipusatkan
pada diri sendiri dan
bersifat sosial
Kebaikan (Humility):sikap baik terhadap peraturan, norma dan hal-hal positif
Tingkat keinginan karyawan memegang norma yang berlaku
Ordinal 4
Kerjasama (Cooperation): sikap seseorang dalam
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
Tingkat kebersamaan karyawan dalam perusahaan
Ordinal 5
Tanggung jawab (Responsibility): rasa
tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban
Tingkat tanggung jawab karyawan dalam menanggung resiko
Ordinal 6
Sumber : Data yang diolah (2017)
92
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Budaya
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No
item K
om
pet
en
si B
ud
aya
Kolektivisme/ individualisme : Pendirian moral, filsafat, ideologi, pandangan sosial yang menjunjung kelompoknya / dirinya dan kepentingannya
Kesadaran budaya (Cultural Awareness): Sikap seseorang
dalam interaksi dengan budaya lain
Tingkat sikap yang terbuka terhadap budaya oleh karyawan
Ordinal 7
Kepekaan budaya (Cultural Sensitivity): Sikap seseorang terhadap nilai-nilai budaya
Tingkat toleransi karyawan pada budaya lain
Ordinal 8
Penghindaran Ketidakpastian : bagaimana budaya nasional berkaitan dengan ketidakpastian dan ambiguitas, kemudian bagaimana mereka beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi
Kecerdasan budaya (Cultural Adroitness): Sikap kritis
seseorang terhadap budaya lain dan komunikasi yang baik untuk memenuhi harapannya
Tingkat pemenuhan harapan karyawan terhadap tujuan
Ordinal 9
Pengetahuan budaya (Cultural Knowledge): Kemampuan sesorang memahami dan
mempelajari lingkungan kerja dan peraturan kerja
Tingkat pemahaman terhadap kondisi lingkungan kerja
Ordinal 10
Orientasi Jangka Pendek- Jangka Pangjang : perspektif budaya yang menghargai hasil yang cepat dan langsung, bukan manfaat jangka panjang
Keahlian solutif (Solution Skill): Tingkat keahlian yang konstruktif dan daya taggap
yang dimiliki dalam menghadapi masalah
Tingkat keahlian konstruktif terhadap masalah
Ordinal 11
Sikap internalisasi (Internalization): Tingkat
keinginan yang kuat untuk menjadi bagian dalam
mencapai tujuan bersama
Tingkat pencapaian tujuan bersama
Ordinal 12
Sumber : Data yang diolah (2017)
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Merek Pribadi (personal branding)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No
item
Mer
ek P
rib
adi
Ekspresi (Express): mengidentifikasi dan membangun alat komunikasi yang membantu dalam menjangkau target audien secara efektif
Kompetensi (competence): tingkat kreativitas dan inovasi
yang dimiliki seseorang
Tingkat legalitas karyawan dalam bekerja
Ordinal 13
Gaya (style): gaya yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaannya
Tingkat pandangan karyawan dalam mencapai visi kerja
Ordinal 14
Standar (standard): seberapa tinggi beban kerja dan target kerja yang dimiliki seseorang
Tingkat etika karyawan di tempat kerja
Ordinal 15
93
Mensarikan (Extract):
suatu sikap dalam menemukan nilai
yang dijanjikan untuk ditawarkan kepada
orang lain. Membantu
menyadari dan memahami nilai unik
yang dijanjikan
Visibilitas (visibility): Sikap seseorang dalam melakukan
pekerjaan secara rasional dan produktif
Tingkat optimisme yang dimiliki karyawan
Ordinal 16
Konsistensi (consistency): niat yang kuat dengan semangat yang tinggi dan fokus dalam
menyelesaikan tugas
Tingkat fokus karyawan dalam penyelesaian tugas di tempat kerja
Ordinal 17
Memancarkan (Exude):
menyelaraskan hal-hal yang
mengelilingi merek pribadi agar dapat
mencapai kesuksesan
Relevan (relevant): Sikap
seseorang yang fleksibel dan informatif dengan situasi dan
kondisi yang berkaitan tekologi dan lingkungan saat
ini
Tingkat pemahaman terhadapperubahan lingkungan kerja
Ordinal 18
Khas (typical): ciri unik dalam
keterampilan kerja yang dimiliki seseorang
Tingkat keterampilan yang dimiliki karyawan
Ordinal 19
Sumber : Data yang diolah (2017)
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Kepercayaan Diri (self-confidence)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No
item
Kep
erca
yaan
Dir
i
Visioner : orang
yang memiliki khayalan atau wawasan ke
depan
Pandangan positif (positive outlook): tingkat penerimaan dan
adaptasi terhadap hal-hal yang baik
Tingkat dukungan karyawan dalam bekerja
Ordinal 20
Tujuan yang realistis (realistic goal): niat yang kuat dengan motivasi dan
hasil kerja sebagai tujuan
Tingkat motivasi kerja yang dimiliki karyawan
Ordinal 21
Keahlian (skill): kemampuan komunikasi dan penguasaan bahasa
dalam tugas kerja
Tingkat kemampuan komunikasi yang dimiliki karyawan
Ordinal 22
Optimis : paham
keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan
menyenangkan, sikap selalu mempunyai
harapan baik di segala hal.
Harga diri (self-respect): usaha yang kuat dalam menjaga kehormatan
dan status pribadi dalam lingkungan
Tingkat status kerja karyawan di perusahaan
Ordinal 23
Evaluasi diri (self-evaluation): melakukan usaha yang terus
menerus untuk intropeksi diri dan memberikan kontribusi yang nyata
Tingkat introspeksi diri karyawan
Ordinal 24
Sumber : Data yang diolah (2017)
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Merek Pribadi (personal branding) Lanjutan….
94
Berdasarkan operasionalisasi variabel-variabel penelitian tersebut dan untuk
mempermudah dalam pengolahan data, selanjutnya masing-masing indikator dari
setiap variable diberikan pengkodean. Adapun kode setiap indikator dari masing-
masing variabel dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Kode Item Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Pertanyaan
1 Nilai-nilai pribadi (Personal Values)
( X1 )
Prestasi(PV1) Item 1
Empati(PV2) Item 2
Hedonis(PV3) Item 3
Kebaikan(PV4) Item 4
Kerjasama(PV5) Item 5
Tanggung Jawab(PV6) Item 6
2 Kompetensi Budaya
(Culturan Competence) ( X2 )
Kesadaran budaya (CC1) Item 7
Kepekaan budaya (CC2) Item 8
Ketangkasan budaya (CC3) Item 9
Pengetahuan budaya (CC4) Item 10
Keahlian Solutif (CC5) Item 11
Sikap Internalisasi (CC6) Item 12
3 Merek Pribadi (Personal
Branding) ( Y )
Kompetensi (PB1) Item 13
Gaya (PB2) Item 14
Standar (PB3) Item 15
Visibilitas (PB4) Item 16
Konsistensi (PB5) Item 17
Relevan (PB6) Item 18
Khas (PB7) Item 19
95
4 Kepercayaan Diri (Self Confidence)
( Z )
Pandangan positif (SC1) Item 20
Tujuan yang realistis (SC2) Item 21
Keahlian (SC3) Item 22
Harga diri (SC4) Item 23
Evaluasi Diri (SC5) Item 24
Sumber : Data diolah (2017)
3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data
Sesuai dengan sumbernya, maka sumber data dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1) Data primer
Data primer diperoleh langsung dengan kuesioner yang telah diisi oleh
responden yang dikumpulkan sebagai sampel penelitian melalui alat
pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan angket. Yaitu dengan
menyebarkan angket kepada para responden di beberapa perusahaan sesuai
dengan kelompoknya (tenaga kerja asal Jepang, Korea, China, dan Indonesia).
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang nilai-nilaipribadi,
kompetensi budaya,merek pribadi, dan kepercayaan diri. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara :
(1) Kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpulan data yang berisi daftar
pertanyaan yang telah disusun sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dan
ditujukan langsung kepada tenaga kerja di perusahaan modal asing.
Pertanyaan terbuka yang digunakan untuk mengukur faktor nilai-nilai pribadi
Tabel 3.6 Kode Item Instrumen Penelitian Lanjutan….
96
dan kompetensi budaya yang mempengaruhi merek pribadi tenaga kerja dan
mengklarifikasi data deskriptif hasil penelitian, dan untuk menghasilkan data
yang akan diolah dalam pengujian hipotesis.
(2) Wawancara dilakukan dengan :
a. Para manajer yang dianggap memahami situasi dan kondisi kerja di
lapangan.
b. Para supervisor yang membawahi langsung tenaga kerja untuk
memperoleh data kualitatif yang berkaitan dengan variabel-variabel
penelitian. Dan juga untuk diminta pendapatnya tentang hasil yang
diperoleh dari pengolahan data dalam pengujian hipotesis untuk
mengklarifikasi kesesuain hasil dengan kenyataan yang terjadi di
lapangan sebagaimana dalam tabel 3.7 dibawah ini.
Tabel 3.7 Sumber, Bentuk, dan Jenis Data Primer
Sumber Data Bentuk Data Jenis Data
Tenaga kerja lokal Data angket tentang nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi, dan kepercayaan diri
Primer Tenaga kerja asing (Korea, Jepang, dan China)
Data angket tentang nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi, dan kepercayaan diri
Supervisor dan Manajer
Data wawancara tentang hasil nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi, dan kepercayaan diri
Sumber : Data yang diolah (2017)
97
2) Data Sekunder
Dalam pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan dari
berbagai sumber seperti: buku-buku, jurnal-jurnal, dokumen, literatur, karya ilmiah
dan internet, sertapihak tertentu dan informasi lain yang dianggap sesuai dengan
topik penelitian. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut;
Tabel 3.8 Sumber, Bentuk, dan Jenis Data Sekunder
Sumber Data Bentuk Data Jenis Data
Badan Pusat Statistik Laporan data tenaga kerja asing 2016 s/d Maret 2017
Sekunder
Kemenaker Laporan data perbandingan tenaga kerja asing antar Negara
BKPM Laporan data jumlah perusahaan modal asing dan posisi tenaga kerja asing 2016
Direktorat PPTKA, Ditjen Binapentasker
Laporan perkembangan jumlah tenaga kerja asing 2016 s/d Maret 2017 di Indonesia
Disnaker Kota Cilegon Laporan data jumlah tenaga kerja lokal dan asing 2016 s/d Maret 2017 di Kota Cilegon
Disnaker Provinsi Banten Laporan data jumlah tenaga kerja lokal dan asing 2016 s/d Maret 2017 di Provinsi Banten
Deperindag Provinsi Banten Jumlah data perusahaan modal asing dan tenaga kerja asing 2016 s/d Maret 2017
Jurnal-jurnal internasional Hasil penelitian yang relevan
Buku-buku cetak dan elektronik
Buku-buku baik cetak dan elektronik yang relevan
Sumber : Data yang diolah (2017)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, jumlah perusahaan asing di
Provinsi Banten sebanyak 299 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja asing
sebanyak; Tangerang 4.023 orang, Serang 1.872 orang, dan Cilegon 5.268 orang,
98
sehingga total tenaga kerja asing di Provinsi Banten sebanyak 11.173 orang.
Sementara jumlah tenaga kerja lokal sebanyak 63.986 orang (Sumber: Deperindag,
Provinsi Banten).
Jumlah populasi relatif besar maka dalam menghasilkan sampel dibutuhkan
teknik sampling. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah proportional sampling yaitu pengambilan sampel yang memperhatikan
pertimbangan unsur-unsur atau kategori dalam populasi penelitian. Karena
populasinya terdiri atas beberapa kelompok, maka dalam pengambilan
sampelnyadibatasi padasifat, ciri, kriteria, atau karakter yang telah ditentukan
sebelumnya dan jumlah sumber pada populasi berbeda-beda (Sekaran, 2006).
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2014). Teknik sampling ini juga disebut judgmental sampling
karena penentuan sampel berdasarkan penilaian peneliti yang sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Penggunaan teknik sampling ini diharapkan kriteria sampel
yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
Sebelum pengumpulan data dilakukan, penulis menentukan kriteria sumber
data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan modal asing yang berada di Provinsi Banten.
2. Perusahaan modal asing dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur.
3. Jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan tersebut tidak kurang dari 200
tenaga kerja, termasuk didalamnya minimal 5 tenaga kerja asing.
99
4. Tenaga kerja asing dalam penelitian ini adalah tenaga kerja asing yang berasal
dari Negara Jepang, Korea, dan China yang telah bekerja lebih dari 1 tahun.
5. Tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal yang bekerja pada level operasional.
Berdasarkan beberapa kriteria yang telah ditentukan, maka pengambilan
sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut : Dari 299 perusahaan modal asing
tersebut yang sesuai dengan kriteria adalah sebanyak 30 perusahaan modal asing
yang bergerak di bidang manufaktur dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 12.165
orang. Karena dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah tenaga kerja pada
lavel operasional, maka berdasarkan data tenaga kerja pada level operasional adalah
sebanyak 1.496 orang yang terdiri atas tenaga kerja asing sebanyak 124 orang dan
tenaga kerja lokal sebanyak 1.372 orang. Maka besarnya sampel menurut Sugiyono
(2014) jika subjeknya terlalu besar, dapat diambil 10% - 15% tergantung pada
kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dana, sempit luasnya wilayah
pengamatan, dan besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Dengan
pertimbangan tersebut dan berdasarkan tabel Sugiono besarnya sampel pada
populasi 124 dan 1.372 pada tingkat kesalahan 10% tidak ada dalam tabel, maka
dilakukan interpolasi sebagai berikut:
Sampel (n) 83 ? 88
Populasi (N) 120 124 130
100
( 124 – 120) : ( 130 – 120 ) = ( X – 83 ) : ( 88 – 83 )
4 : 10 = ( X – 83 ) : 5
10X – 830 = 20
10X = 850
X = 850 : 10
X = 85
Dengan demikian jumlah sampel tenaga kerja asing adalah adalah 85 orang.
Interpolasi sampel tenaga kerja lokal pada populasi 1.372 sebagai berikut :
Sampel (n) 224 ? 227
Populasi (N) 1300 1.372 1400
( 1.372 – 1.300) : ( 1400 – 1300 ) = ( X – 224 ) : ( 227 – 224 )
72 : 100 = ( X – 224 ) : 3
100X – 22.400 = 216
100X = 22.616
X = 22.616 : 100
X = 226,2 (dibulatkan menjadi) 226
Dengan demikian jumlah sampel tenaga kerja lokal adalah adalah 226 orang.
Selanjutnya untuk masing-masing dibagi secara proporsional pada masing-
masing wilayah sesuai dengan populasinya. Berikut tabel 3.9 yang menggambarkan
jumlah perusahaan, jumlah tenaga kerja asing dan lokal yang diambil dari 30
101
perusahaan modal asing di Provinsi Banten pada 3 kota yaitu Cilegon, Serang, dan
Tangerang.
Tabel 3.9 Jumlah sampel pada 30 perusahaan
No
. Perusahaan
Jumlah
PMA
Jumlah
TKA
Jumlah
TKL
Jumlah
Sampel TKA
Jumlah Sampel
TKL Total
Sampel
1 Perusahaan
Modal Asing di
Cilegon 13 54 595
54 : 124 x 85
= 37
595 : 1.372 x 226
= 98 135
2
Perusahaan
Modal Asing
di Serang 11 45 498
45 : 124 x 85
= 31
498 : 1.372 x 226
= 82 113
3
Perusahaan
Modal Asing
di Tangerang 6 25 279
25 : 124 x 85
= 17
279 : 1.372 x 226
= 46 63
Jumlah 30 124 1.372 85 226 311
Sumber : Data primer yang diolah (2017)
Setelah sampel ditentukan selanjutnya responden mengisi angket yang
diberikan pada saat penelitian di lapangan dengan perjanjian waktu dan tempat yang
telah ditentukan sebelumnya. Setelah responden mengisi mengisi daftar pertanyaan
tersebut, kemudian ditarik kembali oleh peneliti untuk dijadikan data primer dalam
penelitian ini. Jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden berkenaan dengan
variabel yang diteliti selanjutnya akan diolah dengan menggunakan teknik analisis
102
yang sesuai. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner atau disebut juga dengan
angket tertutup.
Alexandru (2014) menyatakan bahwa skala pengukuran yang digunakan
berbentuk semantic differential yang dikembangkan oleh Osgood dibuat dengan
menggunakan skala 1-5 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi
skor atau nilai sebagai berikut:
Untuk kategori pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju/sangat setuju:
sangat setuju sangat tidak setuju
Skala angka 1-5 yang digunakan dalam penelitian ini untuk menilai baik atau
tidaknya sesuatu. Responden yang dipilih diperkirakan dapat menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi, dan
kepercayaan diri, dimana dalam penenetuan responden tersebut dilakukan secara
sistematis dari jumlah perusahaan modal asing yang ada di Provinsi Banten
sebanyak 30 perusahaan.
3.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1 Rancangan Analisis
Dalam penulisan disertasi ini penulis menyelesaikan dengan melalui beberapa
tahapan analisa pengolahan data seperti dalam tabel 3.10 berikut:
4 3 2 1 5
103
Tabel 3.10
Rancangan Analisis Penelitian
No Pengujian Alat analisa Hasil
1 Normalitas Data, Validitas, dan Reliabilitas
SEM AMOS 20 Normal, Valid, dan Reliable
2 Komparasi antar Negara dan Wilayah
SPSS 20 : - ANOVA ONE WAY - KRUSKAL WALLIS
- Perbandingan antar Negara per variabel
- Perbandingan antar Negara per wilayah
3 Komparasi model TK. Lokal dan TK. Asing
SEM AMOS – Multiple group
Perbandingan model antara tenaga kerja Asing dan tenaga kerja Lokal
1) Uji Validitas
Teknik untuk mengukur validitas kuesioner masing-masing item setiap
variabel yang diteliti yaitu variabel Nilai-nilai Pribadi, Kompetensi Budaya, Merek
Pribadi, dan Kepercayaan diri dengan menghitung korelasi antar data pada masing-
masing pernyataan/pertanyaan dengan skor total, dengan menggunakan SPSS versi
20 memakai rumus pearson product moment yang disarankan Suharsimi Arikunto
(2010), sebagai berikut :
Dimana:
rxy = koefisien korelasi suatu butir/item
N = jumlah subyek
X = skor suatu butir/item
Y = skor total
2222xy
Y)()Y(NX)()XN(
Y)X)((XY)N(r
104
Selanjutnya dicari rtabel sebagai nilai kritis untuk menentukan valid tidaknya
item pertanyaan yang sedang di uji. Dan berdasarkan table nilai-nilai r product
moment pada sampel sebanyak 30 dengan taraf kesalahan ά = 0.05 maka nilai rtabel =
0.361.Item pertanyaan dinyatakan valid jika nilai koefisien korelasinya ≥ 0,361,
sebaliknya item pertanyaan dinyatakan tidak valid jika nilai koefisien korelasinya ≤
0,361. Perhitungan Validitas ini dilakukan apakah indikator dapat membentuk
konstruknya atau tidak, jawabannya dapat dilihat melalui nilai standardized factor
loadings. Pengujian validitas instrument pada penelitian ini menggunakan SPPS
versi 20, dan hasil pengujiannya seperti pada tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.11
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Kode Item Nilai rhitung Keterangan
VARIABEL NILAI-NILAI PRIBADI (Personal values)
PV1 0.527 Valid
PV2 0.674 Valid
PV3 0.461 Valid
PV4 0.627 Valid
PV5 0.368 Valid
Pv6 0.533 Valid
VARIABEL KOMPETENSI BUDAYA (cultural competence)
CC1 0.368 Valid
CC2 0.572 Valid
CC3 0.659 Valid
CC4 0.653 Valid
CC5 0.688 Valid
CC6 0.503 Valid
105
VARIABEL MEREK PRIBADI (Personal branding)
PB1 0.836 Valid
PB2 0.878 Valid
PB3 0.711 Valid
PB4 0.855 Valid
PB5 0.430 Valid
PB6 0.521 Valid
PB7 0.455 Valid
VARIABEL KEPERCAYAAN DIRI (self-confidence)
SC1 0.653 Valid
SC2 0.758 Valid
SC3 0.698 Valid
SC4 0.601 Valid
SC5 0.512 Valid
Sumber : Data diolah; n = 30
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan tingkat pengukuran bebas dari random error dimana
skala yang menghasilkan hasil yang konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang.
Dengan uji belah dua Spearman Brown’s (split half) dengan nilai koefisien antara
0 – 1, dimana nilai 0,6 atau kurang menunjukkan konsistensi internal reliabilitas
yang kurang memuaskan. Sekaran (2006) menyatakan bahwa ukuran yang umum
diterima secara luas adalah sebesar 0,70 dapat dinyatakan reliable. Berdasarkan
hasil perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.12.
106
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Intrumen Penelitian
Variabel Penelitian Nilai Alpha Cronbach Keterangan
Nilai-nilai Pribadi 0.720 Reliabel
Kompetensi Budaya 0.745 Reliabel
Merek Pribadi 0.775 Reliabel
Kepercayaan Diri 0.764 Reliabel
Sumber : Data diolah; n = 30
3.5.2 Uji Hipotesis
3.5.2.1 Analisa Deskriptif
Hipotesis 1:“Persepsi diri masing-masing tenaga kerja terhadap nilai-nilai
pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi, dan kepercayan
diri”.
Analisis ini dilakukan untuk memberikan gambaran empiris dan penjelasan
dari data-data yang terkumpul mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan
fenomena yang terjadi. Analisis deskriptif ini merupakan gambaran penjelasan dari
seluruh variabel dalam penelitian ini. Menjelaskan hipotesis deskriptif yang
berkaitan dengan persepsi diri tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal terhadap
variabel nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi, dan kepercayaan
diri. Menggunakan mean yang dihitung dengan SPSS v.20 dan disajikan dalam
bentuk tabel untuk menjelaskan gambaran persepsi masing-masing tenaga kerja
asing dan tenaga kerja lokal terhadap variabel-variabel penelitian berdasarkan bobot
prosentase jawaban responden.
107
Selanjutnya mendeskripsikan hasil angket untuk menggambarkan kondisi
masing-masing variabel yaitu nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi,
dan kepercayaan diri. Prosentase skor jawaban responden diklasifikasikan
berdasarkan rentang skor berdasarkan kategorisasi dari skor rata-rata dengan
formulasi :
Skor maksimum = 5/5 x 100% = 100%
Skor minimum = 1/5 x 100% = 20%
Rentang = Skor max – skor min, jadi rentang = 100% - 20% = 80%
Panjang kelas = Rentang/5, jadi panjang kelas = 80%/5 = 16%
Berikut kategorisasi kriteria skor variabel pada tabel 3.13 dibawah ini:
Tabel 3.13 Kriteria Skor Variabel
Variabel Rentang Skor
20% - 36% <36% - 52% <52% - 68% <68% - 84% <84% - 100%
Nilai-nilai Pribadi
Sangat tidak baik
Tidak baik Cukup Baik Sangat baik
Kompetensi Budaya
Sangat tidak baik
Tidak baik Cukup Baik Sangat baik
Merek pribadi
Sangat tidak menonjol
Tidak Menonjol
Cukup Menonjol Sangat
menonjol
Kepercayaan Diri
Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi
Sumber : Data diolah (2017)
108
3.5.2.2 Analisis Komparatif
Hipotesis 2: “Terdapat perbedaan nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya,
merek pribadi, dan kepercayaan diri diantara tenaga kerja
asing dengan tenaga kerja lokal pada perusahaan modal asing di
provinsi Banten”.
Analisis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk
perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini
juga menguji kemampuan generalisasi atau signifikansi hasil penelitian yang berupa
perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. Bila Ho dalam pengujian
diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih dapat digeneralisasikan
untuk seluruh populasi dimana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan
tertentu.
Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel dan
komparasi antara lebih dari dua sampel (k sampel). Dan masing-masing model
komparasi dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang
tidak berkorelasi. Dalam penelitian ini menggunakan lebih dari dua sampel
independen (k sampel) dimana sampel tidak berkaitan satu dengan lainnya. Dan
karena termasuk dalam statistik nonparametric, maka teknik analisa yang digunakan
adalah ANOVA satu jalan (single classification) dan dengan menggunakan
independent sample t-test.
Metode analisis ini digunakan pada variable yang sama dan pada sampel yang
lebih dari dua sampel. Dan selanjutnya sampel yang diambil dianalisis apakah rata-
109
rata (mean) antara kelompok sampel satu dengan kelompok sampel lain berbeda
secara signifikan atau tidak. Signifikan artinya perbedaan atau persamaan rata-rata
dari sampel-sampel tersebt dapat digeneralisasikan terhadap populasi dari mana
sampel-sampel tersebut diambil. Menurut Sugiono (2014) untuk pengujian hipotesis
yang memiliki lebih dari dua sampel, maka jumlah kuadrat (JK) akan bermacam-
macam formulasinya. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Jumlah Kuadrat Total (JKtot) merupakan penjumlahan kuadrat deviasi nilai
individual dengan Mtot.
JKtot = (X1i – Mtot)2 + (X2i – Mtot)
2 + ….+ (Xni – Mtot)
2
Mtot = n1M1 ┤n2M2 ┤…. ┤nmMm
n1 + n2 + …..+ nm
Berdasarkan persamaan JKtot dan Mtot tersebut, maka secara sistematis
rumus JKtot yang digunakan adalah :
JKtot = ƩXtot2- (ΣXtot)
2
N
N = Jumlah seluruh anggota sampel
b. Jumlah Kuadrat Antar (JKant) merupakan jumlah selisih kuadrat mean total
(Mtot) dengan mean setiap kelompok (Mi), dikalikan dengan jumlah sampel
setiap kelompok.
JKant = n1(M1 – Mtot)2 + n2(M2 – Mtot)
2 + ….+ n1(Xm – Mtot)
2
Maka formulasinya adalah :
JKant =(Ʃ X1)2 + (Ʃ X2)
2 + ….+ (Ʃ Xm)
2 _ (Ʃ Xtot)
2
n1 n2 nm N
110
Bila disingkat maka menjadi :
JKant = (Σ Xk)2 _ (Σ Xtot)
2
Nk N
c. JK dalam Kelompok (JKdal)
JKdal = JKtot - JKant
Dan untuk pembuktian pengujian perbedaan antar sampel, karena yang akan
diuji adalah sampel berkorelasi, maka harus dicari terlebih dahulu :
Korelasi X1 dengan X2, X1 dengan X3, X1 dengan X4, X2 dengan X3, X2
dengan X4, dan X3 dengan X4, maka dilakukan uji t-test (related atau berpasangan)
dengan rumus:
Untuk korelasi X1 dengan X2 (Korea dengan Jepang)
_________________________
s12 + s2
2 s1 s2
n1 n2 n1 n2
Untuk korelasi X1 dengan X3 ( Korea dengan China)
_________________________
s12 + s3
2 s1 s3
n1 n3 n1 n3
Untuk korelasi X1 dengan X4 (Korea dengan Indonesia)
_________________________
s12 + s4
2 s1 s4
n1 n4 n1 n4
Ẍ1 - Ẍ2
Ẍ1 - Ẍ4
Ẍ1 - Ẍ3
111
Untuk korelasi X2 dengan X3 (Jepang dengan China)
_________________________
s22 + s3
2 s2 s3
n2 n3 n2 n3
Untuk korelasi X2 dengan X4 (Jepang dengan Indonesia)
_________________________
s22 + s4
2 s2 s4
n2 n4 n2 n4
Untuk korelasi X3 dengan X4 (China dengan Indonesia)
_________________________
s32 + s4
2 s3 s4
n3 n4 n3 n4
Dan untuk lebih mempermudah dan tepat, maka dalam perhitungannya
menggunakan SPSS v.20 yang hasilnya disajikan dalam tabel.
Ho2 : µ = µ, Ada perbedaan nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek
pribadi, dan kepercayaan diri antara tenaga kerja asing dengan
tenaga kerja lokal pada perusahaan modal asing di Provinsi
Banten.
Ẍ2 - Ẍ3
Ẍ2 - Ẍ4
Ẍ3 - Ẍ4
112
Ha2 : µ ≠ µ, Tidak ada perbedaan nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek
pribadi, dan kepercayaan diri antara tenaga kerja asing dengan
tenaga kerja lokal pada perusahaan modal asing di Provinsi
Banten.
3.5.2.3 Structural Equation Model (SEM) AMOS Multiple Group Model
Structural Equation Model (SEM). Variabel dalam penelitian ini adalah
unobserved variable. Variabel unobserved tersebut dalam SEM sering disebut juga
dengan istilah variabel laten, konstruk atau variabel tak teramati. Unobserved
variabel merupakan variabel yang tidak dapat diukur atau diobservasi secara
langsung tetapi melalui indikator atau manifestasi variabelnya. Unobserved variabel
dapat berupa variabel eksogen, variabel endogen atau variabel moderating maupun
intervening.
Observed variabel merupakan variabel yang dapat diukur secara langsung
atau variabel yang menjelaskan unobserved variabel untuk diukur. Observed
variabel sering disebut juga dengan istilah manifestasi variabel, indikator atau
variabel teramati (Latan dan Ghozali, 2012).
Alasan penelitian ini menggunakan teknik analisis SEM berkaitan dengan
penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Konstruk diukur secara langsung melalui indikator atau variabel manifest.
113
2. Penelitian ini menggunakan konstruk dengan banyak indikator dan model
kerangka konseptual yang sangat kompleks dengan 7 hipotesis. Hal ini dapat
dilakukan oleh SEM yang akan mengukur unidentified model.
Prosedur pengujian hipotesis merek pribadi sebagai variabel intervening
hubungan antara nilai-nilai pribadi dengan kepercayaan diri dan kompetensi budaya
dengan kepercayaan diri adalah dengan dua cara yaitu;
a. Melakukan estimasi direct effect nilai-nilai pribadi dengan kompetensi budaya.
b. Melakukan estimasi direct effect nilai-nilai pribadi terhadap kepercayaan diri.
c. Melakukan estimasi direct effect kompetensi budaya terhadap kepercayaan diri.
d. Melakukan estimasi direct effect merek pribadi terhadap kepercayaan diri.
e. Melakukan estimasi indirect effect yaitu nilai-nilai pribadi terhadap kepercayaan
diri, melalui merek pribadi.
f. Melakukan estimasi indirect effect yaitu kompetensi budaya terhadap
kepercayaan diri, melalui merek pribadi.
Selanjutnya adalah menentukan model fit and indices and P values dengan
menghitung hasil tiga indikator fit yaitu average path coefficient (APC), average R-
square (ARS), dan average variance inflation factor (AVIF). Nilai p diberikan untuk
indikator APC dan ARS yang dihitung dengan estimasi resampling dan Bonferroni
like corrections. Hal ini diperlukan karena keduanya dihitung sebagai rata-rata
parameter. Kemudian nilai p untuk APC dan ARS harus lebih kecil dari 0,05 atau
berarti signifikan. Selain itu, AVIF sebagai indikator multikolinieritas harus lebih
kecil dari 5. Karena tujuan penelitian ini adalah pengujian hipotesis hubungan antar
114
variabel laten atau strictly confirmatory, dan juga untuk menentukan model terbaik
dari beberapa model yang berbeda, maka urutan indikatornya mulai dari yang
terpenting yaitu ARS, AVIF, dan APC.
Menguji output effect size yang menyajikan hasil f-squared effect size. Efek
tersebut dihitung sebagai nilai absolut kontribusi individual setiap variabel laten
prediktor pada nilai R-squared variabel laten kriterion. Dengan rumus :
includedR
excludedRincludedRf
2
22
2
1
Effect size dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu lemah (0,02), medium
(0,15), dan besar (0,35).
Model pengukuran konstruk dianalisis dengan program SEM dengan model
Second order construct. Dalam hal ini merek pribadi merupakan second order
construct yang terdiri dari dua dimensi, yaitu nilai-nilai pribadi (personal values)
dan kompetensi budaya (cultural competence) yang diukur secara formatif. Kedua
dimensi tersebut diukur secara reflektif dengan beberapa indikator atau item
pertanyaan dalam kuesioner, dan konstruk kepercayaan diri diukur secara formatif
dengan lima indikator.
Pengujian model tersebut menggunakan sampel 311 antara tenaga kerja lokal
dan asing. Model penelitian yang akan diuji, sebagai berikut :
115
Uji Hipotesis 3:“Terdapat perbedaan model korelasi nilai-nilai pribadi dengan
kompetensi budaya antara tenaga kerja asing dan tenaga
kerja lokal pada perusahaan modal asing di Provinsi
Banten”.
Dengan menggunakan SEM AMOS Multiple Group Model untuk mencari
perbedaan korelasi antar variabel yaitu variabel nilai-nilai pribadi dengan variabel
kompetensi budaya yang diobservasi dari masing-masing kelompok antara tenaga
kerja asing dengan tenaga kerja lokal.Pengukuran korelasinya dengan uji construk
dan uji Average Variance Extracted (AVE) dengan rumus sebagai berikut:
Rumus Uji Construct :
[ Ʃi ] CR = _______________________
[ Ʃi ] + [ Ʃi ]
Rumus uji AVE :
Ʃi AVE = ______________________
Ʃi + ƩVar(i)
Selanjutnya hasil perhitungan disajikan dalam tabel dan dibuat gambar
korelasi dengan menggunakan AMOS seperti gambar dibawah ini.
n 2
i=1
n 2
i=1
n 2
i=1
n
2
i=1
n 2
i=1
n
i=1
116
Gambar 3.1
Diagram hubungan antara nilai-nilai pribadi dengan kompetensi budaya
Tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal
Ho3 : γ11, γ12 = 0 Ada perbedaan model korelasi nilai-nilai pribadi dengan
kompetensi budaya tenaga kerja asing dengan tenaga kerja
lokal pada perusahaan modal asing di Provinsi Banten.
Ha3 : γ11, γ12 ≠ 0 Tidak ada perbedaan model korelasi nilai-nilai pribadi dengan
kompetensi budaya tenaga kerja asing dengan tenaga kerja
lokal pada perusahaan modal asing di Provinsi Banten.
Uji Hipotesis 4:“Terdapat perbedaan model pengaruh nilai-nilai pribadi dan
kompetensi budaya baik secara simultan maupun parsial
terhadap merek pribadi tenaga kerja asing dan tenaga kerja
lokal pada perusahaan modal asing di Provinsi Banten”.
117
Sama halnya dengan uji korelasi, maka dalam melakukan uji perbedaan ini
juga menggunakan AMOS Multiple Group Model untuk menguji perbedaan
pengaruh setiap variabel dari masing-masing kelompok yaitu tenaga kerja asing
dengan tenaga kerja lokal. Dan hasil dari uji tersebut disajikan dalam tabel dan
gambar seperti dibawah ini.
Gambar 3.2
Diagram pengaruh nilai-nilai pribadi dan kompetensi budaya terhadap merek
pribadiTenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal
118
Ho4 : γ11, γ12 = 0 Ada perbedaan model pengaruh nilai-nilai pribadi dan
kompetensi budaya baik secara simultan maupun parsial
terhadap merek pribadi tenaga kerja asing dengan tenaga kerja
lokal pada perusahaan modal asing di Provinsi Banten.
Ha4 : γ11, γ12 ≠ 0 Tidak ada perbedaan model pengaruh nilai-nilai pribadi dan
kompetensi budaya baik secara simultan maupun parsial
terhadap merek pribadi tenaga kerja asing dengan tenaga kerja
lokal pada perusahaan modal asing di Provinsi Banten.
Uji Hipotesis 5:“Terdapat perbedaan model pengaruh nilai-nilai pribadi dan
kompetensi budaya terhadap kepercayaan diri melalui merek
pribadi tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal baik secara
simultan maupun parsial”.
Begitu juga untuk menguji perbedaan pengaruh antara variabel independen
dengan variabel dependen, maka dalam melakukan uji perbedaan ini juga
menggunakan AMOS Multiple Group Model untuk menguji perbedaan pengaruh
setiap variabel dari masing-masing kelompok yaitu tenaga kerja asing dengan
tenaga kerja lokal. Dan hasil dari uji tersebut disajikan dalam tabel dan gambar
seperti dibawah ini.
119
Gambar 3.3
Diagram pengaruh nilai-nilai pribadi dan kompetensi budaya
terhadap kepercayaan diri melalui merek pribadi tenaga kerja
Ho5 : γ11, γ12, β21 = 0 Ada perbedaan model pengaruh nilai-nilai pribadi dan
kompetensi budaya terhadap kepercayaan diri melalui
merek pribadi tenaga kerja asing dengan tenaga kerja
lokal baik secara simultan maupun parsial pada
perusahaan modal asing di Provinsi Banten.
Ha5 : γ11, γ12, β21 ≠ 0 Tidak ada perbedaan model pengaruh nilai-nilai pribadi
dan kompetensi budaya terhadap kepercayaan diri
melalui merek pribadi baik secara simultan maupun
parsial tenaga kerja asing dengan tenaga kerja lokal pada
perusahaan modal asing di Provinsi Banten.