bab iii metode penelitian · kemudian, kelas xii ips2 tidak dikenai . treatment atau perlakuan tapi...
TRANSCRIPT
-
12
Bab III
Metode Penelitian
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode eksperimen
(percobaan). Menurut Roestiyah (2001:80) metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Tujuan memilih
metode eksperimen adalah untuk memberikan seputar informasi tentang peserta
didik pada mata pelajaran TIK kelas XII di SMAN 1 Tuntang dengan
membandingkan hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran online
menggunakan media jejaring sosial facebook dengan menggunakan strategi
learning start with a questiondan pembelajaran siswa secara konvensional dengan
menggunakan strategi learning start with a question. Penelitian ini berbentuk
quasi eksperimen karena penelitian ini tidak mungkin mengontrol dan
memanipulasi semua variable yang relevan. Bentuk penelitian yang digunakan
adalah Nonequivalent Control Group, Pretest–Posttest Design.
Dalam metode penelitian ini menggunakan bentuk Nonequivalent Control
Group karena dimaksudkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
dipilih secara random. Kelas eksperimen adalah kelompok yang menggunakan
treatment atau perlakuan dan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak
menggunakan treatment atau perlakuan. Pemberian treatment atau perlakuan pada
kelas eksperimen adalah memberikan perbedaan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Populasinya adalah SMA N 1 Tuntang dengan mengambil sampel 2
kelas yaitu kelas XII IPS 1 (kelas eksperimen) dan kelas XII IPS2 (kelas kontrol)
pada mata pelajaran yang sama yaitu mata pelajaran TIK. Dengan ketentuan kelas
XII IPS1 dikenai treatment atau perlakuan dengan cara memberikan model
pembelajaran menggunakan facebook dalam strategi pembelajaran learning start
-
13
with a question. Kemudian, kelas XII IPS2 tidak dikenai treatment atau perlakuan
tapi tetap menggunakan strategi yang sama dengan kelas XII IPS1 yaitu learning
start with a question tanpa menggunakan facebook
Tabel 1. Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
E O1 X1 O3
K O2 X2 O4
Keterangan
E = kelas eksperimen
K = kelas kontrol
X1 = pembelajaran menggunakan media facebook strategi learning start with a
question
X2 = pembelajaran menggunakan strategi pembelajaranlearning start with a
question
O1 = pre-test kelas eksperimen
O2 = pre-test kelas kontrol
O3 = post-test kelas eksperimen
O4 = post-tes tkelas kontrol
Gambar 3.1. Desain alur diskusi di facebook
Admin (guru) mengelola
grup
Siswa joint grup
Admin (guru) membuat grup
Posting materi diskusi di grup dan membantu
siswa jika megalami kesulitan (chatt atau wall) Membuat kelompok kecil 1 kel = 5 siswa
Diskusi menggunakan fiture chat
Hasil diskusi Bahan ajar kelas (guru)
-
14
Gambar 3.1 adalah alur proses pembelajaran kelas eksperimen yang
mamanfaatkan facebook sebagai media pembelajaran dengan memasukan strategi
learning start with a question.
Berikut adalah perbandingan desain pembelajaran pada exsperimen Class dan
Control Class.
Tabel 3.5. Desain pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen strategi LQs
N
o Kegiatan Belajar kelas kontrol Kegiatan Belajar kelas eksperimen
1
.
Kegiatan awal
a. Apersepsi Berdo’a dipimpin ketua kelas
b. Motivasi Siswa diberi gambaran dunia pekerjaan
memanfaatkan aplikasi desain (corel
draw)
c. Masuk pembelajaran awal
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan akhir dari materi.
Pretest
Kegiatan awal
a. Apersepsi Berdo’a dipimpin ketua kelas
b. Motivasi
Siswa diberi gambaran dunia pekerjaan memanfaatkan aplikasi desain (corel draw)
Siswa diberi gambaran memanfaatkan fitur wall, group dan chat didalam facebook sebagai media pembelajaran
c. Masuk pembelajaran awal
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan akhir dari materi
Pretest
2
.
d. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan materi corel draw. Materi fungsi serta penggunaan menu
dan ikon pada corel draw
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Siswa berdiskusi dengan teman tentang corel draw.
Konfirmasi
Guru menjelaskan ulang bagian yang kurang dipahami siswa
d. Kegiatan Inti Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru dikelas:
Guru mejelaskan materi yang akan didiskusikan di grup facebook. Materi fungsi serta
penggunaaan menu dan ikon corel draw
Pembelajaran dilanjutkan menggunakan facebook diterapkan strategi LQs.
-Unsur no. 1,2,3, 4,5, no. 6 LQs:
Guru memberikan topik diskusi/ materi ajar kepada siswa
Siswa mempelajari topik materi/ topik diskusi(group )
Siswa menandai materi yang kurang dipahami (group)
Siswa membentuk kelompok kecil (chat).
Siswa menyusun pertanyaan tentang materi yang kurang dipahami dan dijawab anggota kelompok
(chat).
Sisa pertanyaan keompok kecil dibahas dikelompok besar (group dan chat).
-
15
Siswa memberi tanggapan pertanyaan (wall) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
-Unsur no. 7 LQs:
Guru menjawab sisa pertanyaan yang belum terjawab (group dan wall)
Konfirmasi
Guru menjelaskan kembali bagian yang kurang dipahami siswa (group dan wall).
3
.
e. Penutup
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Post-test
e. Penutup -Unsur no 8 LQs:
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari(group dan wall)
Siswa mendeskripsikan dan menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajari dalam grup Facebook.
Post-test
3.2 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Tuntang pada tahun ajaran
2014/2015 semester ganjil. Pertimbangan memilih SMA N 1 Tuntang adalah
sekolah tersebut mempunyai fasilitas/sarana yang cukup dibutuhkan untuk
peneliti, seperti (internet, wifi, LCD proyektor dan komputer) dan hubungan
antara peneliti dengan sekolah tersebut cukup baik, tempat yang cukup strategis
memungkinkan untuk peneliti lebih mudah menjangkau sekolah tersebut dan
waktu yang digunakan lebih maksimal. Bagi peneliti sekolah tersebut sesuai
kriteria yang dibutuhkan peneliti untuk melakukan penelitian. Waktu penelitian
ini dilakukan selama 3 minggu atau 3 kali pertemuan yaitu antara bulan oktober
2014.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian in adalah siswa kelas XII SMA N 1 Tuntang pada
tahun ajaran 2014/2015 semester ganjil. Menurut Sugiyono (2011:73) Nonequivalent
control group design adalah salah satu bentuk Quasy exsperiments desain eksperimen.
Maksutnya sampel kelas dipilih secara tidak acak (Nonequivalent control group
-
16
design) adalah kelas XII IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XII IPS 2 sebagai
kelas kontrol. Berikut ini tabel sampel penelitian siswa di SMA N 1 Tuntang.
Tabel 3. Sampel Penelitian
No. Kelas JumlahSiswa Keterangan
1. XII IPS 1 25 siswa Kelas eksperimen
2. XII IPS 2 25 siswa Kelas kontrol
Jumlah 50siswa
Alasan peneliti mengambil 25 siswa untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen
adalah jumlah siswa kelas kontrol 25 siswa dan untuk kelas ekperimen 29 siswa
karena 4 siswa sisanya selalu bermasalah. Dan tidak mengikuti kelas TIK.
3.4 Variabel Penelitian
a. Variabel independen (variable bebas)
Sugiono (2013:64) variabel independen atau variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
Pada penelitian ini variabel bebas adalah pembelajaran menggunakan
media sosial facebook menggunakan strategi learning start with a question
karena variabel ini tidak tergantung pada variabel lainnya. Proses dari
pembelajaran mennggunakan media facebook seperti ini mula-mula admin
membuat sebuah grup pada facebook yang didalamnya beranggotakan
sampel dari populasi yang sudah ditentukan. Sampel dipecah mencari
beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian di grup
diposting sebuah tema atau pokok bahasan yang sesuai denga RPP. Tema
nya adalah menu dan ikon pada corel draw. Tiap kelompok berdiskusi
menggunakan obrolan (chatt group) sesuai kelompok + admin. Hasil
diposting di grup dan kemudian akan dijelaskan kembali pada pertemuan
berikutnya.
Dalam proses ini siswa diharapkan lebih aktif dan lebih komunikatif
untuk menyampaikan pendapat ke satu kelompok. Pembelajaran
-
17
menggunakan facebok diharapkan menambah pengetahuan siswa tentang
manfaat facebook sebagai media pembelajaran berbasis online. Dengan
menggunakan strategi learning start with a question diharapkan siswa
memiliki sifat aktif, kritis dan kreatif tentang kebutuhan belajar mereka.
Siswa SMA N 1 Tuntang sebagian besar pengguna aktif di media sosial
facebook, hal ini mempermudah peneliti untuk melakukan penelitian serta
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Variabel dependen (variable terikat)
Menurut Sugiono (2013:64) disebut juga variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Hasil belajar siswa adalah variabel terikatnya karena
dengan menggunakan media sosial facebook strategi learning start with a
question diharapkan menimbulkan pengaruh yang lebih baik.
Guru TIK SMA N 1 Tuntang setiap tahunnya menggunakan strategi
moving classyaitu separuh siswa dikelas dan separuh siswa dilaboratorium
komputer hal ini menimbulkan kebosanan dan kurang maksimalnya dalam
menyampaiakan materi TIK. Strategi learning start with a question secara
online belum pernah diterapkan di SMA N 1 tuntang.
3.5 Teknik pengumpulan data
3.5.1. Kuesioner (Angket)
Menurut Suginono (2011) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan caa memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpalan dengan angket berfungsi
untuk mendapatkan informasi apa yang ingin diketahui peneliti. Di SMA N 1
Tuntang angket diberikan kepada siswa kelas XII IPS 1 untuk mengetahui kendala
dan kebutuhan apa saja yang bisa dimanfaatkan peneliti.
-
18
Tabel 4 Daftar angket siswa
No Pertanyaan/ pernyataan
1 Penggunaan komputer
2 Kesulitan dalam pemebelajaran TIK
3 Metode guru TIK dalam pembelajaran
4 Internet dalam pembelajaran
5 Siswa menggunakan akun facebook
Tahap ini adalah tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan eksperimen.
Bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan kendala yang dihadapi dalam
penerapan penelitian ini.
3.5.2 Interview (Wawancara)
Menurut Creswell (2012) dikutip Sugiono (2011) wawancara atau intervew
dilakukan dengan cara merekam jawaban dan pertanyaan yang diberikan
keresponden. Peneliti mengajukan pertanyaan atas responden dengan pedoman
wawancara, mendengarkan atas jawaban, mengamati perilaku dan merekam
responden dari semua survey yang dilakukan.
Wawancara dilakukan kepada guru TIK SMA N 1 Tuntang untuk
mengetahui kebutuhan peniliti yang berdasarkan pengamatan guru TIK yang
bersangkutan.
Tabel 5 Daftar wawancara guru TIK
no Pertanyaan
1 Kemampuan siswa dalam menggunakan atau mengoperasikan komputer
2 Metode dan strategi guru TIK dalam pembelajaran TIK
3 Penggunaan internet sebagai media pembelajaran
Tahap ini dilakukan untuk mengatahui kemampuan siswa dalam
mengoperasikan komputer, cara mengajar guru TIK itu sendiri dan penerapan
internet dalam pembelajaran di SMA N 1 Tuntang
-
19
3.6 Intrumen Pengumpulan data
Instrumen tes Menurut Arikunto (2006:150) : “Tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi,kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau
kelas”. Pada penelitian ini tes yang digunakan berupa tes formatif berupa butir-butir
soal uraian yang relevan dengan kompetensi dasar. Tes terdiri atas tes awal (pretest)
dan tes akhir (postest).
Tabel 6 Indikator soal
NO STANDAR
KOMPETENSI/ KOMPETENSI DASAR
URAIAN MATERI INDIKATOR SOAL
BENTUK SOAL
NO SOAL
SKOR
1 Menggunakan
perangkat lunak
pembuat desain grafis
Menggunakan menu dan ikon yang terdapat
dalam perangkat lunak
pembuat grafis
Dasar corel draw
Menu standar dalam
program corel draw
Istilah – istilah dalam
program corel draw
Praktek dasar
penggunaan progam
corel draw
- Siswa dapat
menyebutkan langkah-langkah
membuat dokumen
baru
-Siswa dapat
menyebutkan
fungsi menu standar
corel draw
-Siswa dapat
menyebutkan istilah
dalam program corel draw
-Siswa dapat
menyebutkan
langkah-langkah
membuat teks pada
path menggunakan
corel draw
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
1
2,3
4
5
5
5
5
5
-
20
3.7 Teknik Analisis Instrumen
a. Uji validitas instrumen
Rumus mencari analisa validitas instrument tes menurut Arikunto ( 2009 : 72 )
Keterangan:
Sedangkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa antara
kelas kontrol dan kelas ekperimen dengan Uji Mann-Whitney U, dengan
rumus:
Keterangan:
U = nilai Uji Mann-Whitney U
N1 = sampel 1
N2 = sampel 2
-
21
Ri = Rangking ruang sampel
b. Uji reliailitas instrumen
Rumus mencari analisa reabilitas instrument tes menurut Arikunto (2009 : 93)
Keterangan :
3.8 Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif deskriptif yaitu
mendeskripsikan keadaan suatu gejala dengan alat ukur dan kemudian dioleh
sesuai fungsinya. Data dipaparkan dengan berupa angka-angka sehingga
memberikan suatu kesan yang lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun
yang membutuhkan informasi, (Sudijono, 1987:4). Analisis ini hanya digunakan
untuk mendeskripsikan data yang telas terkumpul kemudian membuat kesimpulan
meliputi hasil dari uji data . Kemudian menggunakan analisi kuantitatif Inferensial
bertujuan untuk data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Analisi ini
dilakukan dengan cara:
1. Pemberian skor pre-test dan post-test
-
22
Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (memberikan angka)
yang diperoleh dari angka-angka dari setiap butir soal yang telah di
jawab dengan benar, dengan mempertimbangkan bobot jawaban
betulnya. (Mali El-Bustani) dikutip dari http://www.academia.edu.
Pemberian soal pretest terdiri dari 5 soal uraian. Untuk pemberian
skor dan penilaianya.
Keterangan :
JmlhSkor = tiap butir soal 5 poin, dijumlahkan
4 = per kalian untuk mencapai nilai 100
2. Pengolahan hasil pretest dan post test
Data yang bersifat kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes
diolah menggunakan program SPSS 16,0 for windows. Pengolahan
data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap
hasil data pretes, postes, dan indeks gain (normalized gain) dari kelas
atas dan kelas bawah. Indeks gain ini dihitung dengan rumus indeks
gain dari Meltzer (Barka dalam Khususwanto, 2008:49) dikutip dari
http://a-research.upi.edu, yaitu
Adapun untuk kriteria rendah, sedang dan tinggi mengacu pada kriteria
Hake (Barka dalam dalam Khususwanto, 2008:49) dikutip dari
http://a-research.upi.edu , yaitu sebagai berikut:
Nilai = JlmhSkor x 4 = 100
http://www.academia.edu/
-
23
Langkah-langkah pengujian untuk data pretes, postes dan
indeks gain adalah sebagai berikut:
1) Menghitung nilai mean untuk mengetahui hasil pre-test dan
post-test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
2) Uji Normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui sebaran
data berdistribusi normal atau tidak.Dalam penelitian ini uji
normalitas ini bertujuan untuk mengetahui data pre-test dan
post test pada kelas eksperimen dan kelas control berdistribusi
normal atau tidak. Penghitungan uji normalitas menggunakan
uji Shapiro-Wilk karena uji Shapiro-Wilk dianggap lebih
akurat ketika jumlah subjek kurang dari 50 di manauji yang
laintidak reliable pada jumlah sampel yang kecil. Jumlah
keseluruhan sampel pada penelitan ini yaitu 50, dengan rincian
25 pada kelas eksperimen dan 25 pada kelas kontrol.
Untuk memastikan apakah data yang kita miliki mengikuti
distribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari nilai Sig. Menurut
Sudjana (1996: 466), uji normalitas data dilakukan dengan
menggunakan uji Liliefors. Kriteria pengambilan keputusan pada
uji normalitas dilakukan dengan cara berikut:
a. Jika nilai sig. > 0.05 (tingkat signifikansi 5%) maka H0ditolakdan
H1 diterima, yang berarti data yang diujimemilikidistribusi normal
b. Jika nilai sig. < 0.05 maka H0diterimadan H1 ditolak, yang berarti
data yang diuji memiliki distribusi normal
3) Melakukan uji homogenitas dengan uji-F. Menurut Suprapto (2013
: 148) uji ini berarti varian dari kedua sampel dibandingkan tersebut
harus sama atau hampir sama dengan kata lain homogen. Uji ini
dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sampel T-
Test (Uji-t). Hal tersebut dikarenakan untuk menggunakan uji-t
harus dilandasi bahwa harga-harga varians dalam kelompok bersifat
-
24
homogen. Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui
keseimbangan varians nilai dan post-test kelas control dan kelas
eksperimen. Untuk menguji kesamaan varians-varians tersebut
dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, pada taraf
signifikansi 5%, maka dapat dirumuskan criteria pengujian sebagai
berikut:
a) Jika Fhitung > Ftabel, berar tidak homogen
b) Jika Fhitung < Ftabel, berarti homogen
4) Uji Hipotesis
Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti
(2007:137), hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat
sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya
masih lemah (belum tentu kebenarannya) sehingga harus diuji
secara empiris. Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan
yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang
terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol) dalam
wikipedia. Hipotesis pada penelitian ini adalah Apakah ada
peningkatan hasil belajar yang signifikan pada penggunaan fitur
wall, group dan chatting pada facebook dengan model PAIKEM
strategi learning start with a question?
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis data uji-t atau t-test. Data yang dianalisis melalui
uji-t dalam bentuk angka. Uji-t bertujuan untuk mengetahui
perbedaan tingkat pencapaian hasil belajar antara kelas eksperimen
yang menggunakan media facebook dengan strategi learning start
with a question dan kelas kontrol yang hanya menggunakan strategi
learning start with aquestion dalam pembelajaran konvensional.
Oleh karena itu, pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan pengujian hipotesis komparatif dua sampelin
dependen (Independent Sample T-Test).
-
25
Analisis data dengan uji-t digunakan untuk menguji hipotesis:
H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang
menggunakan media sosial facebook dengan strategi learning start
with aquestion (kelas eksperimen) dengan kelas hanya
menggunakan strategi pembelajaran learning start with aquestion
(kelas kontrol).
H1 : Hasil belajar siswa yang menggunakan media sosial facebook
strategi learning start with a question (kelas eksperimen) lebih
tinggi dari kelas yang hanya menggunakan strategi pembelajaran
learning start with a question (kelas kontrol).
Dengan membandingkan nilaithitung dengan ttabel, dengan
ketentuan taraf signifikansi 5% maka dapat dirumuskan criteria
pengujian satu pihak sebagai berikut:
a. Jika thitung > dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan media sosial facebook strategi learning start with a
question dan pembelajaran yang hanya menggunakan strategi
pembelajaran learning start with question.
b. Jika thitung < dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan media sosial facebook strategi learning start with
aquestion dan pembelajaran yang hanya menggunakan strategi
pembelajaran learning start with question.
3.9 Prosedur Penelitian
Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah penelitian eksperimen pada
dasarnya hampir sama dengan penelitian lainya . Langkah-langkah sebagi
berikut:
a) Adanya permasalahan yang signifikan yang diteliti
b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
-
26
c) Pembuatan atau pembagian isntrumen
d) Pemilihan desain penelitian
e) Eksekusi prosedur
f) Analisis data
g) Memformulasi simpulana
Berdasarkan gambar 3.9 menunjukan alur penelitian eksperimen yang
akan dilakukan. Kajian pustaka, kajian pendahuluan, penentuan model dan
strategi belajar, instrument pengumpulan data, pengumpulan data, analisa data
dan temuan baru dalam penelitian, penarikan kesimpulan dari penelittian yang
sudah dilalui, dan kemudian penulisan laporan penelitian sebagai tahap akhir
dalam penelitian.
Alur penelitian:
1. Kajian teori dilakukan dengan studi litelatur, fungsinya untuk mengumpulkan
konsep – konsep yang mendukung dalam penelitian ini. Pembelejaran
menggunakan internet lebih focus kefacebook, model dan strategi dalam
pembelajaran dengan tujuan untuk agar siswa lebih aktif dalam belajar
pembelajaran. Kajian pendahuluan dilakukan dengan studi lapangan yang
berfungsi untuk mengumpulkan kendala – kendala dalam penelitian kemudian
mencari kebutuhan untuk menunjang penelitian.
2. Langkah berikutnya menentukan instrument yang digunakan dalam
pengumpulan data yang berfungsi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa dengan model PAIKEM strategi belajar learning starst with a question.
Sesuai dengan silabus dan RPP. Terdiri dari beberapa tahapan antara lain
dengan angket, wawancara kemudian likukan pretest dan post – test sebagai
tahan terakhir untuk mengetahui peningkatan hasil belajr siswa dengan model
dan strategi belajar tersebut.
3. Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data dari instrument penelitian dan
analisis data guna untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian
sehingga ada kesimpulan yang diambil dari penelitian yang dilakukan.
-
27
Analisis data dengan melakukan pengujian statistic dengan pengolahan data
kuantitatif.
Setelah analisa data maka diperoleh temuan baru dalam penelitian ini.
Langkah terakhir semua data yang diperoleh dipaparkan dalam penulisan
laporan dengan format dan ketentuan yang ada.
-
28
Gambar 3.9 Skema alur Eksperimen
Kanjian pendahuluan Kajian pustaka
Studi lapangan Studi pustaka
Model PAIKEM
strategi learning start
with a question
Pembelajaran
menggunakan internet
(facebook)
Analisis
kebutuhan
Aktif dalam
belajar Kendala
pembelajaran
Instrumen
Wawancara
Media, model dan
strategi pembelajaran Koesioner/ angket
Alat
penilaian Deskripsi
pembelajaran
Test tertulis
Validitas dan
reabilitas
Implementasi Pre-test
Post-test Analisis data
Temuan Kesimpulan