bab iii metode penelitian jenis...
TRANSCRIPT
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
Eksperimental. Menurut Sugiyono (2010) penelitian Eksperimen (Experimental
Research): metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, dalam penelitian ini
perlakuan yang digunakan adalah penerapan model pembelajaran role playing.
Tujuan dari peneliti eksperimental adalah untuk menguji pengaruh penerapan
model pembelajaran role playing terhadap minat belajar siswa pada mata
pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan di SDN Sidorejo Lor 06. Dalam penelitian
ini peneliti menerapkan model pembelajaran role playing terhadap minat belajar
siswa kelas III pada mata pelajaran IPA SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga semester
genap tahun pelajaran 2011/2012.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuasi metode penelitian semu (Quasi Experimental Research), populasi
tidak dapat dipastikan homogen, dengan kata lain populasi heterogen. Perbedaan
lainnya pada kuasi eksperimen tidak dapat dilakukan pengontrolan terhadap
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Kuasi eksperimen
hampir sama dengan eksperimen sebenarnya, perbedaannya terletak pada
penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random,
melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada Ali (1993: 140).
Kelompok dalam suatu kelas biasanya sudah seimbang, sehingga apabila
penelitian membentuk kelompok baru tentunya akan menyebabkan rusaknya
suasana kealamiahan kelas tersebut. Oleh sebab itu penelitian menggunakan
metode kuasi eksperimen dengan menggunakan kelas yang sudah ada.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian diadakan di SDN Sidorejo Lor 06 yang terletak di persisiran Kota
Salatiga, tepatnya di Jalan Iman Bonjol Gang Menur, Kecamatan Sidorejo,
Kotamadya Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini dipilih berdasarkan
pertimbangan kemudahan akses bagi peneliti untuk mengadakan penelitian di
32
SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga dan peneliti juga telah mengenal sedikit-banyak
kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan dalam melakukan penelitian.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat
didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi”
antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan
farhady (dalam Sugiyono, 2010:132). Variabel-variabel yang terlibat dalam
penelitian ini meliputi:
3.2.1 Variabel bebas
Variabel bebas (Variabel indenpenden) adalah variabel yang diteliti
pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu penerapan model pembelajaran
role playing adalah model pembelajaran dengan cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Model
Pembelajaran ini menggunakan model bermain peran yaitu siswa yang
melakonkan perannya dalam bentuk kelompok, kemudian dalam kelompok siswa
mengamati drama yang dilakokan oleh masing-masing kelompok melalui
bermain peran atau role playing. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa
dalam memahami suatu konsep dari suatu materi yang dipelajarinya.
3.2.2 Variabel terikat
Variabel terikat (Variabel Devendent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dinotasikan dengan huruf (y). dalam penelitian ini
variabel terikatnya adalah Minat Belajar Siswa. Minat belajar adalah sesuatu
keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang
akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Minat belajar ini meliputi aspek yaitu:
a. Aspek kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di
rumah, sekolah, dan masyarakat serta dan berbagai jenis media.
33
b. Aspek afektif
Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap
terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi
dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan sikap yang dinyatakan atau
tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.
c. Aspek psikomotorik
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun
kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat
meskipun ini semua berjalan lambat.
3.3 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III
SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di
Jalan Imam Bonjol Gang Menur 24 Kampung Sinoman RT 08 RW III,
Kecamatan Sidorejo, Kotamadya Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah
16 orang siswa. Dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role
Playing Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran IPA SDN
Sidorejo Lor 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
3.4 Desain Penelitian
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre-
test-postest design. Pengembangannya ialah dengan cara melakukan satu kali di
depan (Pengukuran Awal) sebelum adanya perlakuan (treatmen) dan setelah itu
dilakukan lagi (Pengukuran Akhir). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.1 Desain eksperimen
One- group pretest- post test O1 X O2
(Dr. Endang Mulyatiningsih, 2011)
Keterangan:
34
O1 = Pengukuran Pertama
X = Perlakuan (Treatmen)
O2 =Pengukuran Kedua
Dalam desain ini penelitian melakukan pengukuran awal pada siswa kelas III
SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga memberikan perlakuan tertentu (Treatmen) yaitu
menerapkan model pembelajaran role playing dalam pembelajaran IPA. Setelah
pengukuran dilakukan lagi untuk kedua kalinya untuk mengetahui perubahan
diberi treatmen penerapan model role playing.
3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Role Playing
Role Playing atau Bermain Peran adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini umumnya
dilakukan lebih dari satu orang, hal ini bergantung kepada apa yang diperankan.
2. Minat Belajar
Minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan
keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan
tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Tabel 3.2 Tabel Definisi Variabel Operasional Minat Belajar
No Variabel Penelitian
Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur
1. Minat Belajar Sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam
- Observasi
- Mencatat pokok- pokok penting saat penelitian melalui
35
perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
- Angket/kuesioner
lembar pengamatan
- Pengisian angket
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan siswa dan guru
kelas, dan peneliti. Siswa kelas III (tiga) sebagai subjek penelitian. Pada Penelitian
eksperimen ini yang bertugas untuk mengajar adalah peneliti sendiri. Observer
bertugas mengamati dan menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran
dengan penggunaan metode pembelajaran Role Playing yaitu guru kelas.
Pelaksanaan penelitian eksperimen ini secara rinci dijabarkan sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Melakukan survey atau observasi sekolah tentang keadaan serta kondisi
sekolah yang akan diteliti.
b. Memilih sebuah subjek penelitian yaitu siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06
Salatiga.
c. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument.
d. Menganalisis data hasil pengukuran awal untuk menguji apakah instrumen
valid dan reliabel.
e. Memberikan pengukuran awal pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06
Salatiga untuk mengetahui kondisi awal sebelum diberi perlakuan (treatment)
penggunaan model pembelajaran Role Playing.
f. Menganalisis hasil pengukuran awal yang dilakukan pada siswa kelas III
SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga.
g. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Role
Playing pada pembelajaran IPA
h. Melaksanakan pengukuran akhir pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06
Salatiga untuk mengetahui perubahan setelah diberi perlakuan (treatmen).
i. Menghitung perbedaan antara hasil pengukuran awal dan pengukuran akhir.
j. Membandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah pengaruh
penerapan model pembelajaran role playing itu berpengaruh terhadap minat
36
belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga
semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
k. Menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan sofware SPSS
16.0 (Statistical Product and Service Solutions).
l. Interprestasi hasil perhitungan data.
3.7 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui minat
belajar siswa yang diperoleh siswa adalah menggunakan lembar observai dan
angket/kuesioner yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai
dilaksanakan.
2. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan
data dari hasil observasi guru, dan angket minat siswa dengan menggunakan:
1. Lembar observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan observer (orang yang
melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu
suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer. Dengan menggunakan
metode ini data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui apakah peneliti
melakukan pembelajaran sesuai dengan prosedur penerapan model pembelajaran
role playing.
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan
pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku
dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya saat proses belajar
mengajar berlangsung. Sutrisno (1986) mengemukakan bahwa, observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologi dan psikologis. Dua di antara yang tepenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai
kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian
pendidikan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak
diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden
37
dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan
dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subjek yang
diteliti (Soekowati, 2006:64).
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan
model pembelajaran role playing di kelas eksperimen. Dengan menggunakan
lembar observasi, data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
pengaruh penerapan model pembelajaran role playing. Adapun kisi-kisi tersebut
dapat dilihat pada tabel 3.3 yaitu tentang observasi yang terdiri dari tahapan
pembelajaran dan aspek yang diamati.
Tabel 3.3 Kisi- kisi Observasi Penerapan Model Pembelajaran Role Playing
Terhadap Minat Belajar Siswa
No
Indikator
Aspek yang diamati
Skor
Jumlah 1 2 3 4
1. Pra Pembelajaran
Kesiapan ruangan dan alat pembelajaran
Memeriksa kesiapan siswa
Jumlah
2. Perumusan Indikator Pembelajaran
Kejelasan rumusan indikator pembelajaran
Kelengkapan cakupan rumusan indikator pembelajaran
Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar
Jumlah
3. Pemilihan dan pengorganisasian Materi Ajar
Kesesuaian dengan indikator pembelajaran
Kesesuaian dengan karakteristik siswa
Keruntutan dan sistematik materi
Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
Jumlah
4. Pemilihan Kesesuaian sumber
38
Sumber Belajar/Media Pembelajaran
belajar/alat peraga dengan indikator pembelajaran
Kesesuaian sumber belajar/alat peraga dengan materi ajar
Kesesuaian sumber belajar/alat peraga dengan karakteristik siswa
Jumlah
5. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
Menunjukkan keterampilan dalam memperagakan drama dengan bermain peran
Menghasilakan pesan yang menarik
Melibatkan siswa dalam pemeranan drama
Melibatkan siswa dalam membuat cerita
Memberikan kemudahan siswa dalam belajar
Jumlah
6. Perilaku Siswa Pada Saat Pelaksanaan Pembelajaran
Memperhatikan penjelasan guru
Melakukan diskusi dengan senang
Senang melakukan percobaan dengan bermain peran
Senang bekerjasama di dalam kelompok
Jumlah
Prasetyo, (2007:29)
Keterangan: 1 = Kurang 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Sangat baik
2. Angket/kuesioner minat belajar siswa
39
Menurut Sutrisno (1998) menjelaskan bahwa angket adalah merupakan suatu
daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh
orang yang diselidiki atau orang yang menjadi sasaran angket atau questionare,
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket adalah:
a. Hendaknya batasannya sederhana dan mudah dipahami.
b. Petunjuk dan perintahnya harus jelas.
c. Bentuk dan tingkat pernyataan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan
anak.
d. Kalimat hendaknya yang sederhana sehingga memungkinkan untuk
memperoleh jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis angket tertutup, dengan
maksud responden memberikan tanda centang () pada setiap alternative
pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti. Sedangkan untuk bentuk angket
tersebut kepada responden sehingga isinya menggambarkan keadaan diri
responden itu sendiri. Untuk mengukur intrumen diatas terdiri dari dua kelompok
ini digunakan pengukuran dengan metode skala Likert. Skala ini disusun dalam
bentuk pernyataan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukan tingkatan.
(Ridwan, 2002: 13). Model ini menggunakan lima butir pilihan dari yang paling
rendah sampai yang paling tinggi.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Penerapan Minat Belajar
Definisi Aspek indikator Positif Negatif Kehendak/kei
nginan 1. Mau melakukan permainan
dengan serius 2. Aktif dalam kegiatan belajar 3. Melakukan apa yang
diperintahkan guru dalam kegiatan belajar
1, 2, 3, 33, 39,40
Kesukaan 1. Menyenangi pelajaran IPA 2. Tertarik terhadap permainan
tentang pelajaran pelestarian dan pemeliharaan alam
3. Mau melakukan permainan dalam belajar pelestarian dan pemeliharaan alam
4. Dapat mengulang permainan dengan kemauan sendiri
5. Siswa bergembira dalam permainan
4,5,6,7, 8, 9, 10, 27, 31,35
11, 30, Minat
40
6. Siswa tidak merasa jenuh dalam kegiatan pembelajaran IPA
Memperhatikan
1. Siswa dapat melakukan aba- aba yang diberikan oleh guru
2. Mendengar penjelasan guru 3. Menunjukkan sikap baik saat
mengikuti pembelajaran 4. Melihat dengan seksama
proses bermain peran/role playing
5. Mempunyai respon yang baik dalam menerima materi tersebut
12, 13, 14, 15, 16, 26, 28, 29, 34, 36,37
Kemampuan untuk bertindak
1. Keseriusan dalam mengikuti pembelajaran IPA
2. Cepat bertindak pada saat dipanggil dalam pembelajaran IPA
17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 38
19, 32
Total 36 4
3.8 Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur apa yang ingin
diukur. Adapun realibilitas menunjukan sejauh mana pengukuran relatif konsisten
jika dikenakan pada suatu obyek (Hadi, dalam Suprapto, 2009).
Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item
yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya (corrected item
total correlation). Kriteria untuk menentukan validitas item instrumen menurut
Ali dalam Suprapto (2009):
0,00 < r < 0,20 Tidak ada validitas 0,20 < r < 0,40 Validitas rendah 0,40 < r < 0,60 Validitas sedang 0,60 < r < 0,80 Validitas tinggi 0,80 < r < 1,00 Validitas sangat tinggi
41
Untuk menentukan validitas item digunakaan kriteria dari Ali (1987) yang
menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji batas bawah
sama dengan 0,20.
Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika
dikenakan pada satu obyek. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien
reliabilitas menggunakan pedoman dari George & Mellery (1995) sebagai berikut:
α > 0,9 Sangat bagus α > 0,8 Bagus α > 0,7 Dapat diterima α > 0,6 Diragukan α > 0,5 Jelek α < 0,5 Tidak dapat diterima
Langkah-langkah pengujian reliabilitas menggunakan SPSS yaitu Analyze,
Scale, Reliability Analysis. Dimana validitas dan reliabilitas suatu tes dapat
dihitung menggunakan bantuan SPSS 16.0 yaitu dengan cara Analyze-Scale–
Reliability Analysis atau dapat menggunakan Analyze–Correlate–Bevariate.
3.8.2 Hasil Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif sehingga perlu
memaparkan hasil analisis data, validitas, reliabilitas instrumen.
1. Hasil Analisis Validitas
Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item
yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya (corrected item
total correlation).
Untuk menentukan validitas item digunakaan kriteria dari Ali (1987) yang
menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji batas bawah
sama dengan 0,20.
Uji coba item angket baik untuk pengukuran awal, diterapkan pada 26 orang
siswa Kelas IV SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga pada hari seni, 12 Maret 2012. Dari
40 item pernyataan yang diujikan validitasnya, 26 item valid dan 14 item yang
42
tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini dan perhitungan validitas
pernyataan angket pengukuran awal dapat dilihat pada lampiran 2.
Tabel 3.5 Validitas Instrumen Pernyataan Angket
Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 16, 18, 20, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40
5, 6, 9, 10, 13, 15, 17, 19, 22, 23, 26, 30, 31, 38
Berdasarkan tabel 3.5 pernyataan angket yang telah valid diujikan pada
pengukuran awal selanjutnya di kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga.
Pengukuran awal diberikan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga
sebagai subyek yang ada di SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. Pelaksanaan
pengukuran awal pada kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga dilaksanakan pada
hari Kamis, 15 Maret 2012 pukul 10.00 -10.30.
2. Hasil Reliabilitas Instrumen Tabel 3.6
Hasil Analisis Reliabilitas Minat Belajar Siswa Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.847 26
Uji reliabilitas digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode Alpha (Cronbach). Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran
relatif konsisten jika dikenakan pada satu objek. Kriteria untuk menentukan
besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George & Mellery
(1995) sebagai berikut:
α > 0,9 Sangat bagus α > 0,8 Bagus α > 0,7 Dapat diterima α > 0,6 Diragukan α > 0,5 Jelek α < 0,5 Tidak dapat diterima
43
Uji reliabilitas pernyataan pengukuran awal, yang telah dilakukan peneliti
memperoleh hasil reliabilitas bagus karena nilai alpha lebih dari 0,8 yaitu sebesar
0,847. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 2. Maka seluruh
indikator empirik dan reliabel. Karena instrumen valid dan reliabel maka layak
digunakan dalam penelitian.
3.9 Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyarat analisis.
Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas,
dan uji Paired Samples T Test. Dalam pelaksanaan uji prasyarat ini menggunakan
program computer SPSS for Window versi 16.00. kedua persyaratan tersebut
adalah:
1. Uji Normalitas Data
Menurut Priyatno (2010:71) Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk
mengukur data bersekala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis
menggunakan metode parametik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi,
yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal,
maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametik.
Dalam pembahasan ini akan digunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai pada
Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih
besar dari 0,05. Distribusi normal memiliki densitas seperti lonceng terbalik yang
simetris. Sekitar 68% nilai dari variasi normal jatuh pada standar deviasi 95%
dalam 2 standar deviasi, dan 99.7% dalam 3 standar deviasi. Uji normalitas dapat
dihitung menggunakan bantuan SPSS( statistical product and service solutions )
yaitu Analyze – non parametric test – One Sampel KS – masukkan variable
pada jendela variable – klik normal padates distribution.
3.10 Uji Hipotesis dengan Uji Paired Samples T Test
Menurut Priyatno (2010:37) Paired Samples T Test digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel
yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi
mengalami dua perlakuan yang berbeda. Untuk menginterprestaikan t-test terlebih
dahulu harus ditentukan:
1. Menentukan hipotesis