bab iii metode penelitian a. b. - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41581/4/bab iii.pdfkeselamatan...
TRANSCRIPT
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pabrik Rokok (PR) Putra Maju Jaya
yang berlokasi di Jalan Raya Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Kota
Sidoarjo, 61272.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini meggunakan jenis penelitian survey. Menurut
Sugiyono (2016:6) motode survey digunakan untuk mendapatkan data dari
tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan). Survey dilakukan oleh
peneliti adalah dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner
pada responden (karyawan) yang kemudian dilakukan pengolahan data
untuk menguji hipotesis.
C. Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016:80). Populasi dalam penelitian ini
adalah karyawan Sigarete Tretek Tangan (SKT) bagian giling yang
berjumlah 65 orang dengan status karyawan tidak tetap.
45
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2016 : 81). Pada penelitian ini
menggunakan total sampling. Total sampling adalah teknik
pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi
(Sugiyono, 2016:85). Alasan pengambilan total sampling karena
jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan
sampel penelitian semuanya. Dalam pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan responden yaitu karyawan sigarete kretek
tangan (SKT) bagian giling yang berjumlah 65 orang.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel bebas dengan artian
berdiri sendiri atau tidak berdampak pada variabel lainnya.
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Motivasi Kerja
dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel terikat dalam arti tidak
dapat berdiri sendiri dan dapat dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Variabel terikat yaitu variabel yang dapat dipengaruhi karena
adaya variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kinerja (Y)
46
E. Definisi Operasional Variabel dan Indikator
1. Variabel Independen ( X )
a. Motivasi Kerja (X1)
Motivasi kerja sebagai daya dorong bagi seseorang untuk
memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya demi keberhasilan
organisasi mencapai tujuannya, dengan pengertian bahwa
tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi
para anggota organisasi yang bersangkutan. Indikator dari motivasi
kerja yaitu :
1) Eksistensi
Kebutuhan ini berkaitan dengan pemenuhan upah dan
jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan untuk karyawan
SKT PR. Putra Maju Jaya.
2) Hubungan
Kebutuhan berhubungan karyawan SKT PR. Putra Maju
Jaya dengan karyawan lain ataupun pemimpin perusahaan dan
rasa ingin di hormati di lingkungan kerja.
3) Pertumbuhan
Kebutuhan pertumbuhan karyawan SKT PR. Putra Maju
Jaya dengan kemampuan kerja yang dimiliki mendorong
melakukan pekerjaan dengan baik.
47
b. Keselamatan dan Kesehatan kerja karyawan (X2)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala daya
upaya pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah,
menanggulangi dan mengurangi terjadinya kecelakan dan dampak
melalui langkah-langkah identifikasi, analisis dan pengendalian
bahaya dengan menerapkan pengendalian bahaya secara tepat dan
melaksanakan perundang undangan tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Indikator keselatan dan kesehatan kerja meliputi :
1) Keadaan tempat lingkungan kerja
Keadaan ruang kerja Karyawan SKT pada PR Putra Maju Jaya
yang nyaman ketika karyawan bekerja.
2) Pengaturan udara
Pergantian udara yang baik di ruang kerja karyawan SKT pada
PR. Putra Maju Jaya.
3) Pengaturan penerangan
Penerangan cahaya yang cukup di ruang kerja karyawan SKT
PR. Putra Maju Jaya .
4) Pemakaian peralatan kerja
Pemberian dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang baik
kepada karyawan SKT PR. Putra Maju Jaya kerika mereka
bekerja.
48
5) Kondisi Fisik dan Mental Kayawan
Stamina karyawan SKT PR. Putra Maju Jaya yang baik dan emosi
yang stabil serta sikap karyawan yang cermat dalam bekerja.
2. Variabel Dependen (Y)
Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun
kuantitas yang dilakukan oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator
dari kinerja meliputi:
a. Kualitas
Karyawan mampu menghasilkan produk sesuai dengan stabdar
mutu PR. Putra Maju Jaya.
b. Kuantitas
Jumlah produk batang rokok yang dihasilkan oleh karyawan bagian
giling sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan.
c. Ketepatan Waktu
Karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
ditentukan perusahaan.
F. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu
data perusahaan yang diperoleh alam bentuk angka atau dapat
dihitung, dan diperoleh dari hasil jawaban responden dari kuesioner
yang telah disebarkan.
49
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini :
a. Data primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara
langsung dan diolah serta disajikan melalui survey atau
pengamatan langsung. Data ini secara langsung diperoleh oleh
peneliti dalam bentuk wawancara dan kuesioner yang didapatkan
langsung dari responden yaitu karyawan SKT bagian linting PR.
Putra Maju Jaya.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
melalui media perantara. Data sekunder dalam penelitian ini adalah
data karyawan serta data produksi bagian Sigarete Kretek Tangan
(SKT) pada PR. Putra Maju Jaya.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan
yang terstruktur karena paeneliti ingin mendapatkan data yang lengkap
dan sistematis.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan dengan menyerahkan
atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden
50
yang akan diteliti. Kuesioner dalam penelitian ini sesuai dengan
indikator motivasi kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta
kinerja karyawan.
H. Teknik Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala likert. Skala Likert merupakan skala untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang atas fenomena
sosial (Sugiyono, 2016:93). Variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan titik
tolak untuk menyusun item–item instrumen yang dapat berupa pertanyaan
ataupun pernyataan.
Skala likert ini menggunakan bentuk checklist. Jawaban atas item-
item tersebut dituangkan dalam pilihan dari sangat setuju hingga sangat
tidak setuju dengan pemberian bobot 1 sampai dengan 5. Pendapat yang
paling positif diberikan angka 5 dan pendapat yang negatif diberi angka 1
yang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Skor Angket Penelitian
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
51
1. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, yang berarti jawaban dari
Motivasi Kerja mempunyai indikasi sangat tinggi, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja mempunyai indikasi yang sangat baik. Sedangkan
kinerja karyawan yang mempunyai indikasi sangat tinggi dalam
pengukurannya.
2. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4, yang berarti jawaban dari Motivasi
Kerja mempunyai indikasi yang tinggi, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja mempunyai indikasi yang baik. Sedangkan kinerja karyawan
mempunyai indikasi tinggi dalam pengukurannya.
3. Jawaban Cukup Setuju (CS) diberi skor 3, yang berarti jawaban dari
Motivasi Kerja mempunyai indikasi cukup, serta Keselamatan dan
Kesehatan Kerja mempunyai indikasi cukup. Sedangkan kinerja
karyawan mempunyai indikasi cukup dalam pengukurannya.
4. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, yang berarti jawaban dari
Motivasi Kerja mempunyai indikasi rendah , serta Keselamatan dan
Kesehatan Kerja mempunyai indikasi rendah. Sedangkan kinerja
karyawan yang mempunyai indikasi rendah dalam pengukurannya.
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1, yang berarti
jawaban dari Motivasi Kerja mempunyai indikasi sangat rendah , serta
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai indikasi sangat rendah .
Sedangkan kinerja karyawan yang mempunyai indikasi sangat rendah
dalam pengukurannya.
52
I. Uji Instrumen
1. Uji validitas
Supriyono dan Machfudz (2010:249) menyatakan bahwa uji
validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur itu mengukur apa yang diukur. Suatu instrument akan
dikatakan valid jika mempunyai validitas tinggi dan mampu mengukur
variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini menggunakan
uji validitas dengan metode produk moment. Dengan rumus :
√ }}
Dimana :
r : Koefisien korelasi product moment
N : Jumlah subjek uji coba
: Jumlah skor butir pertanyaan
: Jumlah skor butir pertanyaan kuadrat : Jumlah skor total
: Jumlah skor total kuadrat : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total
Apabila r sudah diketahui, maka selanjutnya membandingkan
hasil dari r perhitungan dengan r yang terdapat dalam tabel. Jika hasil
nilai dari r hitung lebih besar dari r dalam tabel pada alpha tertentu
maka dikatakan signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan adalah valid, sedangkan apabila r hitung lebih kecil pada r
dalam tabel maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Kriteria
yang diterapkan adalah r hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari
rtabel (nilai kritis) pada taraf signifikan ∞ = 0,05, jika koefisien
53
korelasi lebih besar dari nilai kritis maka alat tersebut dapat dikatakan
valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kehandalan,
ketetapan atau konsistensi suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
handal jika jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan dalam
kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, untuk
mengukur reliabilitas menggunakan rumus alpha sebagai berikut :
(
) (
)
r : reabilitas instrument
k : banyaknya butiran pertanyaan
∑σb2 : banyaknya varian butir di kuadratkan
στ2 : jumlah varian total dikuadratkan
Apabila r hitung lebih berdasar pada r tabel, maka data yang
digunakan adalah realibel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari
pada r tabel maka data yang digunakan tidak realibel. Suatu instrumen
penelitian dikatakan realibel apabila nilai alpha > atau = 0,6.
J. Teknik Analisis Data
1. Rentang skala
Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengukur
variabel yang digunakan. Analisis rentang skala ini digunakan untuk
mendeskripsikan motivasi kerja, keselamatan & kesehatan kerja, dan
kinerja karyawan pada PR. Putra Maju Jaya Sidoarjo dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
54
Keterangan :
Rs : Rentang Skala
n : Jumlah sample
m : Jumlah alternatif jawaban
Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh rentang skala
dengan perhitungan sebagai berikut :
Rs =
R =
R = 52
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh rentang skala
sebesar 52, sehingga skala penelitian setiap kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.2
Rentang Skala Variabel Motivasi Kerja,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Kinerja
Skor Motivasi kerja Keselamatan dan
kesehatan kerja
Kinerja
65 – 117 Sangat Rendah Sangat Buruk Sangat Rendah
118 – 170 Rendah Buruk Rendah
171 – 223 Cukup Cukup Cukup
224 – 276 Tinggi Baik Tinggi
277 – 329 Sangat Tinggi Sangat Baik Sangat Tinggi
2. Regresi Linier Berganda
Teknik analisis linier berganda dipergunakan untuk
menganalisis pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel
55
terikat (dependen). Dalam penelitian ini, variabel bebas yang
digunakan adalah motivasi kerja dan k3 sedangkan variabel terikat
yang digunakan adalah kinerja karyawan. Berikut persamaan regresi
yang digunakan dengan menggunakan rumus :
Y = a + b1X1+ b2X2 + e
Keterangan :
Y : Kinerja karyawan
a : Konstanta
b1,b2 : Koefisien Regresi
X1 : Variabel motivasi kerja
X2 : Variabel keselamatan dan kesehatan kerja
e : Variabel Pengganggu (error )
K. Uji Hipotesis
Penelitian ini menganalisis tiga hipotesis sebagai berikut:
H1 : Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
H2 : K3 berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
H3 : Motivasi kerja dan K3 berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan
Berikut uji hipotesis yang digunakan untuk menganalisis ketiga hipotesis
tersebut :
1. F-test
Uji F bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan
atau bersama – sama antara variabel independen dalam halini yaitu
variabel motivasi kerja dan K3 terhadap variabel dependen yaitu
kinerja karyawan. Analisis dilakukan dengan membandingkan
56
besarnya nilai Fhitung dengan Ftabel. Jika diukur dengan menggunakan
rumus :
Fhitung =
Dimana :
R2
: Koefisien determinasi
k : Jumlah variabel bebas
n : Banyaknya sampel
Penolakan hipotesis atas dasar signifikan pada taraf 5% (taraf
kepercayaan 95%) dengan kriteria :
Jika Fhitung ≥ Ftabel < Fhitung, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel independent
terhadap variabel dependent. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak, yag berarti tidak ada pengaruh secara simultan antara
variabel independent terhadap variabel dependent.
Gambar 3.1 Kurva F
Berdasarkan kurva diatas, perhitungan F tabel dengan kriteria
tingkat signifikansi, sebesar 0,05 dan derajat kebebasan dƒ1 = k – 1
(jumlah variabel – 1), yaitu 3 – 1 = 2 dan dƒ2 = n – k (jumlah sampel –
jumlah variabel), yaitu 65 – 3 = 62. Sehingga diperoleh F tabel yaitu
3,14.
Ho Ditolak dan Ha
diterima
Ho Ditolak dan Ha
diterima
3,14
Daerah Penerimaan Ho
-3,14
57
2. t-test
Analisis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara
parsial variabel independen dalam hal ini yaitu variabel motivasi kerja
dan K3 terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Pengujian
dilakukan dengan membandingkan besarnya nilai thitung dengan ttabel.
Uji t diukur dengan menggunakan rumus :
thitung =
Keterangan :
b : koefesien regresi
Sb : standart deviasi dari variabel bebas
Berikut kriteria pengujian yang digunakan:
a. Jika -ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independent terhadap variabel dependent
b. Jika thitung > ttabel atau thitung < -ttabel, makan Ho ditolak dan Ha
diterima, yang artinya ada pengaruh signifikan antara variabel
independent terhadap variabel dependent.
Gambar 3.2 Kurva t
Ho Ditolak dan Ha
diterima
Ho Ditolak dan Ha
diterima
1,67
Daerah Penerimaan Ho
-1,67