bab iii metode penelitian a. 1. -...

19
45 Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan cross-sectional study. Metode penelitian survey merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status) fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang ditentukan, menurut (Van Dalen dalam Arikunto, 2013, hlm. 156). Tujuan menggunakan metode penelitian ini adalah untuk memantapkan dan mempertajam suatu rencana, tidak hanya bermaksud mengetahui gejala tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Disamping itu juga, untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis. Sedangkan tujuan menggunakan pendekatan cross-sectional study adalah untuk mengetahui besarnya besarnya pengaruh hasil program parenting dan pola asuh otang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat. Hal ini dapat dilakukan dari mulai tahapan pengumpuan data, kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisa sehingga dapat diambil kesimpulan dengan penyebaran angket dan cara pengolahannya dengan perhitungan persentase. 2. Hubungan antar Variabel Penelitian ini menghubungkan antar variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk variabel bebas yaitu Hasil Program Parenting dan Pola Asuh, variabel terikat yaitu Motivasi Belajar anak usia dini. Berikut ini hubungan antar variabel:

Upload: dangmien

Post on 16-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

45

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

dengan pendekatan cross-sectional study. Metode penelitian survey merupakan

bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status)

fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan cara

membandingkannya dengan standar yang ditentukan, menurut (Van Dalen dalam

Arikunto, 2013, hlm. 156).

Tujuan menggunakan metode penelitian ini adalah untuk memantapkan

dan mempertajam suatu rencana, tidak hanya bermaksud mengetahui gejala tetapi

juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya

dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Disamping itu juga, untuk

membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis.

Sedangkan tujuan menggunakan pendekatan cross-sectional study adalah

untuk mengetahui besarnya besarnya pengaruh hasil program parenting dan pola

asuh otang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini di POS

PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa

Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat. Hal ini dapat dilakukan dari

mulai tahapan pengumpuan data, kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisa

sehingga dapat diambil kesimpulan dengan penyebaran angket dan cara

pengolahannya dengan perhitungan persentase.

2. Hubungan antar Variabel

Penelitian ini menghubungkan antar variabel yaitu variabel bebas dengan

variabel terikat. Untuk variabel bebas yaitu Hasil Program Parenting dan Pola

Asuh, variabel terikat yaitu Motivasi Belajar anak usia dini. Berikut ini hubungan

antar variabel:

46

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada variabel X menjelaskan, varibel X1 yaitu mengenai hasil dari

program parenting yang mencakup aspek titik berat program, sumber-sumber

program, dan dampak yang ditimbulkan program (kognitif, afektif dan

psikomotor). Selanjutnya pada variabel X2 yaitu ditegaskan mengenai pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua peserta program parenting dalam memberikan

motivasi kepada anaknya. Sedangkan variabel Y menjelaskan mengenai dampak

dari hasil program parenting dan pola asuh orang tua yang diterapkan kepada

anaknya yang berpengaruh pada peningkatan motivasi belajar anak usia dini.

Maka hasil program parenting mempunyai pengaruh terhadap pola asuh

orang tua, pola asuh orang tua mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar

anak usia dini, hasil program parenting dan pola asuh orang tua mempunyai

pengaruh terhadap motivasi belajar anak usia dini.

Sehingga penelitian ini akan mengungkapkan pengaruh hasil program

parenting dan pola asuh orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak

usia dini di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur

RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat.

Variabel X1:

Hasil Program

Parenting

Variabel X2:

Pola Asuh

Variabel Y:

Motivasi

Belajar

Gambar 3.1

Hubungan antar Variabel

47

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di

Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang

Bandung Barat. Sasaran dari penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta

program parenting yang dilaksanakan secara intregrasi dengan kegiatan

pelaksanaan Bina Keluarga Balita di RW/11. Program parenting yang akan

menjadi sasaran penelitian yaitu: orang tua dari murid yang sekolah di POS

PAUD Plamboyan 11.

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 80) menyatakan populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Selanjutnya menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tertentu bukan hanya

jumlah yang ada pada obyek atau subyek tertentu yang dipelajari. Populasi

merupakan obyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu, obyek

penelitiannya tidak hanya manusia tetapi juga prilaku, gejala alam, hewan

tumbuhan, benda dan yang lainnya bisa dijadikan sebagai obyek untuk melakukan

penelitian.

Populasi dalam penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta

program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung

Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Bandung Barat.

Jumlah peserta program parenting ini yaitu sebanyak 57 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel menurut Sugiyono (2008, hlm. 81) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Selanjutnya menurut Arikunto

(2010, hlm. 174) mengatakan “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau

wakil dari populasi yang diteliti)”.

48

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian, ini peneliti tidak mengambil seluruh populasi akan

tetapi mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel. Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel.

Menurut Arikunto (2013, hlm. 177) mengenai berapa banyaknya sampel

yang diambil, maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang

resikonya besar, tentu saja jika sampel terlalu besar, hasilnya akan lebih baik.

Memerlukan teknik sampling atau metode tertentu, dalam penarikan

sampel. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,

dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang

representatif.

Peneliti menentukan teknik sampling yaitu mengunakan propotionate

random sampling. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 82), propotionate random

sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi yang mempunyai

anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.

Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan dari Bungin

(2010, hlm. 105) sebagai berikut:

𝑛 =𝑁

𝑁𝑑2 + 1𝑁

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2

= Presisi yang ditetapkan

Hasil dari perhitungan :

n = 57

57(0,05)2+1

49

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = 58

57(0,0025)+1

n = 57

1,14= 49,89 dibulatkan menjadi 50

Dari penjelasan tersebut maka menghasilkan bahwa ukuran sampel

minimal dalam penelitian adalah 49,89 dibulatkan menjadi 50. Maka peneliti

mengambil sampel sebanyak 50 orang, diambil sebagian atau wakil dari populasi

pada peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11. Penelitian ini

menggunakan angket atau kuesioner sebagai teknik pengumpulan data yang

disebar pada 50 orang sampel dari populasi penelitian.

C. Definisi Operasional

Untuk memperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini,

dengan begitu peneliti akan menguraikan mengenai definisi dari istilah yang

dugunakan. Berikut ini penjelasan dari istilah yang digunakan oleh penulis:

1. Program Parenting

Pengertian Program Parenting yang dikemukakan dalam Juknis Orientasi

Teknis Peningkatan Program Parenting tahun 2011, yaitu:

Program Parenting adalah program dukungan yang ditunjukan kepada

para orang tua atau anggota keluarga yang lain agar semakin memiliki

kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosial dan pendidikan dalam hal

mengasuh, merawat, melindungi, dan mendidik anaknya dirumah sehingga

anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sesuai dengan usia dan

tahap perkembangannya.

Program parenting yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kegiatan yang

diselenggarakan di POS PAUD Plamboyan 11 guna meningkatkan pemahaman

dan kemampuan orang tua dalam menjalankan pola asuh di lingkungan keluarga.

Dalam pelaksanaannya program parenting di POS PAUD Plamboyan 11

dilaksanakan satu minggu sekali.

2. Pola Asuh Orang Tua

Menurut (Gunarso dalam Urbaningsun) mengatakan pola asuh merupakan

cara orang tua bertindak, berinteraksi, mendidik, dan membimbing anak sebagai

suatu aktivitas yang melibatkan banyak perilaku tertentu secara individual

50

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun bersama-sama sebagai serangkaian usaha aktif untuk mengarahkan anak.

Sedangkan peran orang yaitu menjaga, mengajar, mendidik, serta memberi contoh

bimbingan kepada anak-anak untuk mengetahui, mengenal, mengerti dan akhirnya

dapat menerapkan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma

yang ada dalam masyarakat, (Gunarsa 2004, dalam Khairudin 2008, hlm. 78).

Pola asuh orang tua yang dimaksud disini adalah pola asuh yang diberikan

orang tua pada anaknya didalam keluarga, baik orang tua yang mengikuti program

parenting ataupun orang tua yang tidak mengikuti program parenting. Orang tua

yang dimaksud adalah orang tua yang menjadi peserta dalam program parenting

di POS PAUD Plamboyan 11.

3. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-

intelektual. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai keseluruhan

daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujun yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai, (Sardiman A.M, 2011, hlm. 75).

Motivasi belajar dalam penelitian ini berkaitan dengan dampak dari hasil

progam parenting dengan output berupa pola asuh yang diberikan oleh orang tua

peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang mengikuti kegiatan

parenting atau tidak mengikuti, yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak

usia dini.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 38) menyatakan bahwa variabel penelitian

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Selanjutnya menurut Hatc dan Farhadi, 1981 (dalam Sugiyono 2008, hlm.

38), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau

objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek

51

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan objek yang lain. Kerlinger, 1973 (dalam Sugiyono, 2008, hlm. 38),

variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Pada bagian lain

Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

diambil dari suatu nilai yang berbeda. Selanjutnya Kidder,1981 (dalam Sugiyono

(2008, hlm. 38), manyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti

mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Dengan begitu variabel merupakan

suatu yang bervariasi.

Berdasarkan beberapa pengertian variabel tersebut, maka dapat

dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam

penelitian ini yaitu hasil program parenting, pola asuh orang tua, dan motivasi

belajar anak usia dini. Berikut ini adalah tabel pengembangan indikator dari

variabel X1,X2, dan Y :

Tabel 3.1

Pengembangan Indikator dari Variabel X1 : Hasil Program Parenting

No Aspek Indikator

1. Titik berat Program

a. Proses

b. Tujuan

2. Sumber-sumber

Program

a. SDM

b. SDA

c. Kerjasama

3. Dampak yang

ditimbulkan

program

a. Perubahan perilaku

b. Pengaruh program bagi peningkatan

kesejahteraan

Tabel 3.2

Pengembangan Indikator dari Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua

No Aspek Indikator

1.

Permisif

a. Memberikan kebebasan pada anak tanpa batasan

dan aturan dari orang tua

b. Anak tidak mendapatkan hadiah/ pujian meski

anak berprilaku sosial baik

c. Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak

melanggar peraturan

d. Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan

kegiatan anak sehari-hari

e. Orang tua hanya memberi peran sebagai pemberi

52

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fasilitas

2.

Otoriter

a. Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

b. Tidak ada kesempatan untuk mengemukakan

pendapat

c. Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh

anak

d. Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)

e. Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun

pujian

3.

Demokratis

a. Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat

b. Hukuman diberikan akibat perilaku salah

c. Memberi pujian ataupun hadiah kepada perilaku

yang benar.

d. Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa

memaksakan kehendak kepada anak

e. Orang tua memberikan penjelasan rasional jika

pendapat anak tidak sesuai

f. Orang tua memiliki pandangan masa depan jelas

terhadap anak

Tabel 3.3

Pengembangan Indikator dari Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini

No Aspek Indikator

1.

Motivasi

a. Keinginan

b. Dorongan

c. Harapan

d. Penghargaan

e. Kegiatan yang menarik

f. Lingkungan Belajar

2.

Minat

a. Perasaan Senang

b. Ketertarikan

c. Perhatian

d. Keterlibatan

3.

Motif

a. Keinginan

b. Dorongan

c. Tujuan

d. Selera

E. Instrumen Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 102), instrumen

penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam namun

sosial yang diamati. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalah

angket atau kuesioner. Sebagaimana telah diungkapkan oleh Arikunto (2013, hlm.

53

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

194), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner depakai untuk menyebut metode maupun

instrumen. Jadi dalam menggunkan metode angket atau kuesioner instrumen yang

dipakai adalah angket atau kuesioner.

Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, jika dipandang dari

bentuknya maka menurut Arikunto (2013,hlm. 195), yaitu:

1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner

tertutup.

2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

3. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda

chek (√) pada kolom yag sesuai.

4. Rating-scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari

sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis angket atau kuesioner

Check list. Peserta parenting tinggal membubuhkan canda check (√) pada kolom

yang telah disediakan oleh peneliti.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Seperti yang

telah dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 93), skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

1. Selalu, diberi skor 4

2. Sering, diberi skor 3

3. Jarang, diberi skor 2

54

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tidak pernah, diberi skor 1

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen dalam suatu penelitian sangat penting keberadaannya, karena

instrumen merupakan alat ukur dalam penelitian. Instrumen yang valid akan

menghasilkan data yang valid pula. Maka dari itu ada tahapan tertentu yang harus

ditempuh dalam membuat suatu instrumen. Adapun yang penulis lakukan dalam

mengembangkan instrumen, diantaranya yaitu:

1. Pengujian Validitas

Menurut Arikunto (2013, hlm. 211), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebainya, instrumen

yang kurang valid berarti memiiki validitas rendah.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Maka dari itu untuk memperoleh data yang

valid ,instrumen atau alat ang digunakan untuk mengevaluasi harus valid. Untuk

pengujian validitas maka hasus dibedakan antara sampel penelitian dengan sampel

uji validtas. Dengan begitu pada penelitian ini diperoleh sampel validitas yaitu

peserta program parenting yang sudah tidak aktif pada kegiatan tersebut.

Untuk mengukur validitas instrumen menggunakan rumus korelasi

product moment yang dikemukakan oleh Person, yaitu:

rxy =𝑁 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

√{𝑁 ∑ 2𝑥 −(∑ 2𝑥 )} {𝑁 ∑ 2−(∑ 2)𝑦𝑦 }

(Sumber Arikunto 2013, hlm. 213)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

x = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

y = Skor total

55

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ 𝑥 = Jumlah skor dalam distrbusi x

∑ 𝑦 = Jumlah skor dalam distrbusi y

∑ 2𝑥 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x

∑ 2𝑦 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y

𝑁 = Banyaknya responden

Adapun pengujian validitas dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan SPSS for windows 21, keputusan pengujian validitas menggunakan

taraf signifikan dengan kritera sebagai berikut:

a. Jika thitung ≥ ttabel instrumen dikatakan valid

b. Jika thitung ≤ ttabel maka instrumen tidak valid

Berdasarkan hasil uji coba dengan perhitungan mengunakan SPSS for

windows 21, maka dapat dilihat hasil uji coba pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Hasil uji Validitas Variabel X1 : Hasil Program Parenting

No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel

1 0,440693 Valid 15 0,38942 Valid

2 0,39409 Valid 16 0,441412 Valid

3 0,388719 Valid 17 0,06992 Tidak Valid

4 0,399256 Valid 18 0,441107 Valid

5 0,451965 Valid 19 0,395213 Valid

6 0,4357 Valid 20 0,413173 Valid

7 0,394058 Valid 21 0,400869 Valid

8 0,623466 Valid 22 0,385119 Valid

9 0,636376 Valid 23 0,452737 Valid

10 0,377534 Valid 24 0,597452 Valid

11 0,451621 Valid 25 0,498837 Valid

12 0,478383 Valid 26 0,492017 Valid

13 0,609305 Valid 27 0,516158 Valid

14 0,42352 Valid 28 0,408447 Valid

Hasil perhitungan dari 28 item pertanyaan, yang dinyatakan tidak valid

yaitu ada 1 item pertanyaan. Dari 1 item pertanyaan yang tidak valid tersebut

dibuang sehingga pada valiabel hasil program parenting (X1) yang dinyatakan

valid yaitu sebanyak 27 item pertanyaan.

56

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Hasil uji Validitas Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua

No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel

1 0,385235 Valid 12 0,54493 Valid

2 0,465526 Valid 13 0,658496 Valid

3 0,421461 Valid 14 0,527725 Valid

4 0,527591 Valid 15 0,484468 Valid

5 0,555902 Valid 16 0,397675 Valid

6 0,382979 Valid 17 0,432679 Valid

7 0,433716 Valid 18 0,425425 Valid

8 0,419158 Valid 19 0,467378 Valid

9 0,558664 Valid 20 0,391099 Valid

10 0,644889 Valid 21 0,473896 Valid

11 0,432752 Valid

Hasil perhitungan dari 21 item pertanyaan pada variabel pola asuh orang

tua (X2) , yang dinyatakan tidak valid yaitu 0 item pertanyaan, sedangkan yang

dinyaktakan valid yaitu 21 item pertanyaan.

Tabel 3.6

Hasil uji Validitas Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini

No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel

1 0,602434 Valid 13 -0,02523 Tidak Valid

2 0,532425 Valid 14 0,575629 Valid

3 0,473579 Valid 15 0,464176 Valid

4 0,38512 Valid 16 0,412694 Valid

5 0,380328 Valid 17 0,395869 Valid

6 0,421343 Valid 18 0,406916 Valid

7 0,568849 Valid 19 0,389517 Valid

8 0,400692 Valid 20 0,468084 Valid

9 0,483238 Valid 21 0,675633 Valid

10 0,506456 Valid 22 0,427385 Valid

11 0,484062 Valid 23 0,471015 Valid

12 0,382585 Valid 24 0,387493 Valid

Hasil perhitungan dari 24 item pertanyaan variabel motivasi belajar anak

usia dini (Y), yang dinyatakan tidak valid yaitu ada 1 item pertanyaan, sedangkan

yang dinyatakan valid yaitu 23 item pertanyaan.

57

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengujian Realibilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama,

menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 121).

Pengujian realibilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara

mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang data diperoleh dianalisis

dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi

realibilitas instrumen.

Pengujian realibilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua

dari Sperman Brown (Split half),dengen rumus sebagai berikut:

ri= 2𝑟𝑏

1+𝑟𝑏

(Sugiyono, 2008, hlm. 131)

Keterangan:

ri = realibilitas internal seluruh instrumen

𝑟𝑏 = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) > rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dinyatakan reliabel.

2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≤ rtabel rtabel dengan tingkat signifikasi

5% maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.

Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS

for windows 21 sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,844 27

58

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X1 (Hasil Program

Parenting) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,844

yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 27 item tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,824 21

Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X2 (Pola Asuh Orangtua)

dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824 yang lebih

besar dari rtabel=0,374 maka 21 item tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,824 23

Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel Y (Motivasi Belajar Anak

Usia Dini) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824

yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 23 item tersebut dinyatakan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

teknik :

1. Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperankat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya, (Sugiyono, 2008, hlm. 142).

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik angket dengan

memberikan pertanyaan sebanyak 71 soal yang diberikan kepada 50 responden.

2. Wawancara (Interview)

59

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan teknik wawancara karena dalam proses pengumpulan data

peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti.

Menurut Sugiono (2008. hlm.137-138) dalam wawancara ini terdapat dua

jenis wawancara yakni, wawancara terstuktur dan wawancara tidak terstruktur

(terbuka), dan dapat dilakukan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara

pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab

(interview), maupun dengan menggunakan komunikasi tidak langsung, melalui

penggunaan media telepon. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, tidak

berstruktur, maupun kombinasi dan dapat dilakukan melalui tahap muka (face to

face) maupun dengan menggunakan telepon.

3. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan, menurut (Sutrisno Hadi,

1986 dalam Sugiono, 2008, hlm. 145).

Penggunaan teknik observasi dilakukan karena penulis mengamati segala

tingkah laku obyek penelitian yang diambil melalui sampel.

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan langkah yang paling penting dalam suatu

penelitian, yaitu untuk memperoleh data yang lebih bermakna. Tujuan dari

pengolahan data ini adalah untuk mengambil kesimpulan dari berbagai

permasalahan yang telah terkumpul. Pengolahan data ini dilakukan dengan cara

perhitungan statistik.

2. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data

dari sluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis

adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

60

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data

tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan, menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 147).

Langkah-langkah pengolahan data berdasarkan rumus-rumus pengujian

sebagai berikut:

a. Perhitungan kecenderungan umum skor

Perhitungan kecenderungan umum skor responden pada setian variabel

bermaksud untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden terhadap

setiap variabel penelitian. Tujuannya untuk mengetahui kesesuaian data yang

dihitung dengan skor idealnya yaitu menggunakan cara sebagai berikut:

1) Mencari skor rata-rata setiap variabel dengan rumus sebagai berikut:

X = ∑ 𝑓𝑥

𝑛

Keteranagan:

X = Rata-rata skor responden

∑ 𝑓𝑥 = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban

𝑛 = Jumlah responden

2) Mencari skor ideal setiap variabel dengan rumus sebagai berikut:

Xid=Bt x Ji

Keterangan:

Xid = Skor ideal setiap variabel

Bt = Bobot tertinggi alternatif jawaban

Ji = Jumlah item untuk setiap variabel

3) Mencari kecenderungan umum skor responden dengan rumus:

P = 𝑥

𝑥𝑖𝑑 x 100%

Keterangan:

P = Populasi skor rata-rata

x = Jumlah skor hasil penelitian

61

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑥𝑖𝑑 = Skor ideal

4) Mengkonsultasikan harga dengan P dengan kriteria sebagai berikut:

91-100 = Sangat tinggi

71-90 = Tinggi

41-70 = Cukup

21-40 = Rendah

Kurang dari 20 = Sangat rendah

b. Pengujian normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang didapat

bersifat normal atau tidak. Pengujian ini dimkasudkan untuk menetukan teknik

analisis data yang akan digunakan. Jika data normal teknik yang digunakan yaitu

statistik parametis tetapi jika data tidak normal maka teknik statistik yang

dgunakan yaitu statistik nonparametis. Uji normalitas yang digunakan pada

penelitian ini yaitu Kormogolov-smirnov dengan menggunakan SPSS for

windows 21.

c. Analisis regresi ganda

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau

lebih independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi, jadi analisis regresi ganda

akan dilakukan bila jumlah variabel independennya 2, menurut (Sugiyono, 2011,

hlm. 275). Rumus regresi dengan dua prediktor yaitu:

Y= a+b1X1-b2X2

(Sumber : Sugiyono, 2011, hlm. 275)

Keterangan :

Y = Harga variabel Y yang diramalkan

a = Koefisien intersep harga konstan apabila (X1 dan X2 sama dengan nol)

b1 = koefisien regresi untuk X1 ( harga yang menunjukan perubahan akan

terjadi pada Y apabila X1 bertambah 1 dan X2 konstan)

b2 = koefisien regresi untuk X2 ( harga yang menunjukan perubahan akan

terjadi pada Y apabila X1 bertambah 1 dan X2 konstan)

62

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = harga variabel X

d. Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda

Analisis korelasi sederhana digunakan dengan tujuan untuk mengetahui

besarnya pengaruh yang terjadi antara variabel X1 dengan variabel Y dan X2

dengan variabel Y. Untuk memperoleh besarnya derajat pengaryh anatar dua

variabel dihitung dengan mencari koefisien dari product moment dengan rumus:

rxy = 𝑛 ∑ 𝑥𝑦1−(∑ 𝑥𝑖 )(∑ 𝑦1 )

√(𝑛 ∑ 𝑥1 2 −(𝑥1

2))(𝑛 ∑ 𝑦1 2 −(𝑦1)2 )

(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 228)

Selanjutnya mencari koefisien dengan rumus:

KD = r2

x 100%

Kemudian langkah selanjutnya dengan mencari nilai thit dengan memakai rumus:

t = 𝑟√𝑛−2

√1−(𝑟11 )2

(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 230)

Kemudian dibandingkan dengan ttab dengan ketentuan jika thit > ttab maka

terdapat korelasi yag signifikan dengan sebaliknya thit < ttab maka tidak ana

korelasi yang signifikan.

Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara dua variabel

independen dengan satu variabel dependen dihitung dengan rumus:

Ry12=√𝑟𝑦𝑥1

2 +𝑟𝑦𝑥2 2 −2𝑟𝑦𝑥1

𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑥1𝑥2

1−𝑟𝑥1𝑥22

(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 233)

Keterangan :

Ry12 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan

variabel Y

𝑟𝑦𝑥1

= Korelasi product moment antara X1 dengan Y

𝑟𝑦𝑥2

= Korelasi product moment antara X2 dengan Y

63

Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan koefisien korelasi yang diperoleh, selanjutnya

dikonsultasikan kepada pedoman untuk memberikan interprestasi korelasi

(Sugiyono, 2011, hlm. 231).

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Interprestasi

Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Korelasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 231)

Untuk mengetahui besarnya determinasi yang terjadi oleh variabel X (X1

dan X2) terhadap Y hitung dengan rumus:

R2 x 100%

Pengujian keberartian korelasi (signifikan) dengan menentukan harga Fhit

dengan menggunakan rumus:

Fhit =

𝑅2

𝑘

(1−𝑅2)

𝑛−𝑘−1

Hasil perhitungan Fhit selanjutnya dibandingkan dengan Ftab denagan

(dk=2), (dk=n-k-1) pada tingkat kepercayaan 95%. Kriterian pengujian adalah jika

Fhit > Ftab maka terdapat korelasi yang signifikan dan sebaliknya jika Fhit < Ftab

maka tidak ada korelasi yang signifikan.