bab iii metode penelitian a. 1. -...
TRANSCRIPT
45
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey
dengan pendekatan cross-sectional study. Metode penelitian survey merupakan
bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status)
fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan cara
membandingkannya dengan standar yang ditentukan, menurut (Van Dalen dalam
Arikunto, 2013, hlm. 156).
Tujuan menggunakan metode penelitian ini adalah untuk memantapkan
dan mempertajam suatu rencana, tidak hanya bermaksud mengetahui gejala tetapi
juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya
dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Disamping itu juga, untuk
membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis.
Sedangkan tujuan menggunakan pendekatan cross-sectional study adalah
untuk mengetahui besarnya besarnya pengaruh hasil program parenting dan pola
asuh otang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini di POS
PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa
Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat. Hal ini dapat dilakukan dari
mulai tahapan pengumpuan data, kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisa
sehingga dapat diambil kesimpulan dengan penyebaran angket dan cara
pengolahannya dengan perhitungan persentase.
2. Hubungan antar Variabel
Penelitian ini menghubungkan antar variabel yaitu variabel bebas dengan
variabel terikat. Untuk variabel bebas yaitu Hasil Program Parenting dan Pola
Asuh, variabel terikat yaitu Motivasi Belajar anak usia dini. Berikut ini hubungan
antar variabel:
46
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada variabel X menjelaskan, varibel X1 yaitu mengenai hasil dari
program parenting yang mencakup aspek titik berat program, sumber-sumber
program, dan dampak yang ditimbulkan program (kognitif, afektif dan
psikomotor). Selanjutnya pada variabel X2 yaitu ditegaskan mengenai pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua peserta program parenting dalam memberikan
motivasi kepada anaknya. Sedangkan variabel Y menjelaskan mengenai dampak
dari hasil program parenting dan pola asuh orang tua yang diterapkan kepada
anaknya yang berpengaruh pada peningkatan motivasi belajar anak usia dini.
Maka hasil program parenting mempunyai pengaruh terhadap pola asuh
orang tua, pola asuh orang tua mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar
anak usia dini, hasil program parenting dan pola asuh orang tua mempunyai
pengaruh terhadap motivasi belajar anak usia dini.
Sehingga penelitian ini akan mengungkapkan pengaruh hasil program
parenting dan pola asuh orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak
usia dini di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur
RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat.
Variabel X1:
Hasil Program
Parenting
Variabel X2:
Pola Asuh
Variabel Y:
Motivasi
Belajar
Gambar 3.1
Hubungan antar Variabel
47
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di
Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang
Bandung Barat. Sasaran dari penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta
program parenting yang dilaksanakan secara intregrasi dengan kegiatan
pelaksanaan Bina Keluarga Balita di RW/11. Program parenting yang akan
menjadi sasaran penelitian yaitu: orang tua dari murid yang sekolah di POS
PAUD Plamboyan 11.
2. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 80) menyatakan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Selanjutnya menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tertentu bukan hanya
jumlah yang ada pada obyek atau subyek tertentu yang dipelajari. Populasi
merupakan obyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu, obyek
penelitiannya tidak hanya manusia tetapi juga prilaku, gejala alam, hewan
tumbuhan, benda dan yang lainnya bisa dijadikan sebagai obyek untuk melakukan
penelitian.
Populasi dalam penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta
program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung
Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Bandung Barat.
Jumlah peserta program parenting ini yaitu sebanyak 57 orang.
3. Sampel Penelitian
Sampel menurut Sugiyono (2008, hlm. 81) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Selanjutnya menurut Arikunto
(2010, hlm. 174) mengatakan “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau
wakil dari populasi yang diteliti)”.
48
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian, ini peneliti tidak mengambil seluruh populasi akan
tetapi mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel. Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sampel.
Menurut Arikunto (2013, hlm. 177) mengenai berapa banyaknya sampel
yang diambil, maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang
resikonya besar, tentu saja jika sampel terlalu besar, hasilnya akan lebih baik.
Memerlukan teknik sampling atau metode tertentu, dalam penarikan
sampel. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.
Peneliti menentukan teknik sampling yaitu mengunakan propotionate
random sampling. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 82), propotionate random
sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi yang mempunyai
anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan dari Bungin
(2010, hlm. 105) sebagai berikut:
𝑛 =𝑁
𝑁𝑑2 + 1𝑁
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2
= Presisi yang ditetapkan
Hasil dari perhitungan :
n = 57
57(0,05)2+1
49
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = 58
57(0,0025)+1
n = 57
1,14= 49,89 dibulatkan menjadi 50
Dari penjelasan tersebut maka menghasilkan bahwa ukuran sampel
minimal dalam penelitian adalah 49,89 dibulatkan menjadi 50. Maka peneliti
mengambil sampel sebanyak 50 orang, diambil sebagian atau wakil dari populasi
pada peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11. Penelitian ini
menggunakan angket atau kuesioner sebagai teknik pengumpulan data yang
disebar pada 50 orang sampel dari populasi penelitian.
C. Definisi Operasional
Untuk memperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini,
dengan begitu peneliti akan menguraikan mengenai definisi dari istilah yang
dugunakan. Berikut ini penjelasan dari istilah yang digunakan oleh penulis:
1. Program Parenting
Pengertian Program Parenting yang dikemukakan dalam Juknis Orientasi
Teknis Peningkatan Program Parenting tahun 2011, yaitu:
Program Parenting adalah program dukungan yang ditunjukan kepada
para orang tua atau anggota keluarga yang lain agar semakin memiliki
kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosial dan pendidikan dalam hal
mengasuh, merawat, melindungi, dan mendidik anaknya dirumah sehingga
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sesuai dengan usia dan
tahap perkembangannya.
Program parenting yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kegiatan yang
diselenggarakan di POS PAUD Plamboyan 11 guna meningkatkan pemahaman
dan kemampuan orang tua dalam menjalankan pola asuh di lingkungan keluarga.
Dalam pelaksanaannya program parenting di POS PAUD Plamboyan 11
dilaksanakan satu minggu sekali.
2. Pola Asuh Orang Tua
Menurut (Gunarso dalam Urbaningsun) mengatakan pola asuh merupakan
cara orang tua bertindak, berinteraksi, mendidik, dan membimbing anak sebagai
suatu aktivitas yang melibatkan banyak perilaku tertentu secara individual
50
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maupun bersama-sama sebagai serangkaian usaha aktif untuk mengarahkan anak.
Sedangkan peran orang yaitu menjaga, mengajar, mendidik, serta memberi contoh
bimbingan kepada anak-anak untuk mengetahui, mengenal, mengerti dan akhirnya
dapat menerapkan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma
yang ada dalam masyarakat, (Gunarsa 2004, dalam Khairudin 2008, hlm. 78).
Pola asuh orang tua yang dimaksud disini adalah pola asuh yang diberikan
orang tua pada anaknya didalam keluarga, baik orang tua yang mengikuti program
parenting ataupun orang tua yang tidak mengikuti program parenting. Orang tua
yang dimaksud adalah orang tua yang menjadi peserta dalam program parenting
di POS PAUD Plamboyan 11.
3. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-
intelektual. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai keseluruhan
daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujun yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai, (Sardiman A.M, 2011, hlm. 75).
Motivasi belajar dalam penelitian ini berkaitan dengan dampak dari hasil
progam parenting dengan output berupa pola asuh yang diberikan oleh orang tua
peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang mengikuti kegiatan
parenting atau tidak mengikuti, yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak
usia dini.
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 38) menyatakan bahwa variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Selanjutnya menurut Hatc dan Farhadi, 1981 (dalam Sugiyono 2008, hlm.
38), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
51
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan objek yang lain. Kerlinger, 1973 (dalam Sugiyono, 2008, hlm. 38),
variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Pada bagian lain
Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang
diambil dari suatu nilai yang berbeda. Selanjutnya Kidder,1981 (dalam Sugiyono
(2008, hlm. 38), manyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Dengan begitu variabel merupakan
suatu yang bervariasi.
Berdasarkan beberapa pengertian variabel tersebut, maka dapat
dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam
penelitian ini yaitu hasil program parenting, pola asuh orang tua, dan motivasi
belajar anak usia dini. Berikut ini adalah tabel pengembangan indikator dari
variabel X1,X2, dan Y :
Tabel 3.1
Pengembangan Indikator dari Variabel X1 : Hasil Program Parenting
No Aspek Indikator
1. Titik berat Program
a. Proses
b. Tujuan
2. Sumber-sumber
Program
a. SDM
b. SDA
c. Kerjasama
3. Dampak yang
ditimbulkan
program
a. Perubahan perilaku
b. Pengaruh program bagi peningkatan
kesejahteraan
Tabel 3.2
Pengembangan Indikator dari Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua
No Aspek Indikator
1.
Permisif
a. Memberikan kebebasan pada anak tanpa batasan
dan aturan dari orang tua
b. Anak tidak mendapatkan hadiah/ pujian meski
anak berprilaku sosial baik
c. Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak
melanggar peraturan
d. Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan
kegiatan anak sehari-hari
e. Orang tua hanya memberi peran sebagai pemberi
52
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fasilitas
2.
Otoriter
a. Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
b. Tidak ada kesempatan untuk mengemukakan
pendapat
c. Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh
anak
d. Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
e. Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun
pujian
3.
Demokratis
a. Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
b. Hukuman diberikan akibat perilaku salah
c. Memberi pujian ataupun hadiah kepada perilaku
yang benar.
d. Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa
memaksakan kehendak kepada anak
e. Orang tua memberikan penjelasan rasional jika
pendapat anak tidak sesuai
f. Orang tua memiliki pandangan masa depan jelas
terhadap anak
Tabel 3.3
Pengembangan Indikator dari Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini
No Aspek Indikator
1.
Motivasi
a. Keinginan
b. Dorongan
c. Harapan
d. Penghargaan
e. Kegiatan yang menarik
f. Lingkungan Belajar
2.
Minat
a. Perasaan Senang
b. Ketertarikan
c. Perhatian
d. Keterlibatan
3.
Motif
a. Keinginan
b. Dorongan
c. Tujuan
d. Selera
E. Instrumen Penelitian
Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 102), instrumen
penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam namun
sosial yang diamati. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalah
angket atau kuesioner. Sebagaimana telah diungkapkan oleh Arikunto (2013, hlm.
53
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
194), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner depakai untuk menyebut metode maupun
instrumen. Jadi dalam menggunkan metode angket atau kuesioner instrumen yang
dipakai adalah angket atau kuesioner.
Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, jika dipandang dari
bentuknya maka menurut Arikunto (2013,hlm. 195), yaitu:
1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner
tertutup.
2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
3. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda
chek (√) pada kolom yag sesuai.
4. Rating-scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari
sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis angket atau kuesioner
Check list. Peserta parenting tinggal membubuhkan canda check (√) pada kolom
yang telah disediakan oleh peneliti.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Seperti yang
telah dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 93), skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
1. Selalu, diberi skor 4
2. Sering, diberi skor 3
3. Jarang, diberi skor 2
54
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Tidak pernah, diberi skor 1
F. Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen dalam suatu penelitian sangat penting keberadaannya, karena
instrumen merupakan alat ukur dalam penelitian. Instrumen yang valid akan
menghasilkan data yang valid pula. Maka dari itu ada tahapan tertentu yang harus
ditempuh dalam membuat suatu instrumen. Adapun yang penulis lakukan dalam
mengembangkan instrumen, diantaranya yaitu:
1. Pengujian Validitas
Menurut Arikunto (2013, hlm. 211), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebainya, instrumen
yang kurang valid berarti memiiki validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Maka dari itu untuk memperoleh data yang
valid ,instrumen atau alat ang digunakan untuk mengevaluasi harus valid. Untuk
pengujian validitas maka hasus dibedakan antara sampel penelitian dengan sampel
uji validtas. Dengan begitu pada penelitian ini diperoleh sampel validitas yaitu
peserta program parenting yang sudah tidak aktif pada kegiatan tersebut.
Untuk mengukur validitas instrumen menggunakan rumus korelasi
product moment yang dikemukakan oleh Person, yaitu:
rxy =𝑁 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
√{𝑁 ∑ 2𝑥 −(∑ 2𝑥 )} {𝑁 ∑ 2−(∑ 2)𝑦𝑦 }
(Sumber Arikunto 2013, hlm. 213)
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
x = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
y = Skor total
55
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑ 𝑥 = Jumlah skor dalam distrbusi x
∑ 𝑦 = Jumlah skor dalam distrbusi y
∑ 2𝑥 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x
∑ 2𝑦 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y
𝑁 = Banyaknya responden
Adapun pengujian validitas dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan SPSS for windows 21, keputusan pengujian validitas menggunakan
taraf signifikan dengan kritera sebagai berikut:
a. Jika thitung ≥ ttabel instrumen dikatakan valid
b. Jika thitung ≤ ttabel maka instrumen tidak valid
Berdasarkan hasil uji coba dengan perhitungan mengunakan SPSS for
windows 21, maka dapat dilihat hasil uji coba pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Hasil uji Validitas Variabel X1 : Hasil Program Parenting
No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel
1 0,440693 Valid 15 0,38942 Valid
2 0,39409 Valid 16 0,441412 Valid
3 0,388719 Valid 17 0,06992 Tidak Valid
4 0,399256 Valid 18 0,441107 Valid
5 0,451965 Valid 19 0,395213 Valid
6 0,4357 Valid 20 0,413173 Valid
7 0,394058 Valid 21 0,400869 Valid
8 0,623466 Valid 22 0,385119 Valid
9 0,636376 Valid 23 0,452737 Valid
10 0,377534 Valid 24 0,597452 Valid
11 0,451621 Valid 25 0,498837 Valid
12 0,478383 Valid 26 0,492017 Valid
13 0,609305 Valid 27 0,516158 Valid
14 0,42352 Valid 28 0,408447 Valid
Hasil perhitungan dari 28 item pertanyaan, yang dinyatakan tidak valid
yaitu ada 1 item pertanyaan. Dari 1 item pertanyaan yang tidak valid tersebut
dibuang sehingga pada valiabel hasil program parenting (X1) yang dinyatakan
valid yaitu sebanyak 27 item pertanyaan.
56
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Hasil uji Validitas Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua
No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel
1 0,385235 Valid 12 0,54493 Valid
2 0,465526 Valid 13 0,658496 Valid
3 0,421461 Valid 14 0,527725 Valid
4 0,527591 Valid 15 0,484468 Valid
5 0,555902 Valid 16 0,397675 Valid
6 0,382979 Valid 17 0,432679 Valid
7 0,433716 Valid 18 0,425425 Valid
8 0,419158 Valid 19 0,467378 Valid
9 0,558664 Valid 20 0,391099 Valid
10 0,644889 Valid 21 0,473896 Valid
11 0,432752 Valid
Hasil perhitungan dari 21 item pertanyaan pada variabel pola asuh orang
tua (X2) , yang dinyatakan tidak valid yaitu 0 item pertanyaan, sedangkan yang
dinyaktakan valid yaitu 21 item pertanyaan.
Tabel 3.6
Hasil uji Validitas Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini
No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel
1 0,602434 Valid 13 -0,02523 Tidak Valid
2 0,532425 Valid 14 0,575629 Valid
3 0,473579 Valid 15 0,464176 Valid
4 0,38512 Valid 16 0,412694 Valid
5 0,380328 Valid 17 0,395869 Valid
6 0,421343 Valid 18 0,406916 Valid
7 0,568849 Valid 19 0,389517 Valid
8 0,400692 Valid 20 0,468084 Valid
9 0,483238 Valid 21 0,675633 Valid
10 0,506456 Valid 22 0,427385 Valid
11 0,484062 Valid 23 0,471015 Valid
12 0,382585 Valid 24 0,387493 Valid
Hasil perhitungan dari 24 item pertanyaan variabel motivasi belajar anak
usia dini (Y), yang dinyatakan tidak valid yaitu ada 1 item pertanyaan, sedangkan
yang dinyatakan valid yaitu 23 item pertanyaan.
57
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengujian Realibilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama,
menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 121).
Pengujian realibilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang data diperoleh dianalisis
dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi
realibilitas instrumen.
Pengujian realibilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua
dari Sperman Brown (Split half),dengen rumus sebagai berikut:
ri= 2𝑟𝑏
1+𝑟𝑏
(Sugiyono, 2008, hlm. 131)
Keterangan:
ri = realibilitas internal seluruh instrumen
𝑟𝑏 = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) > rtabel dengan tingkat signifikasi 5%
maka item pertanyaan dinyatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≤ rtabel rtabel dengan tingkat signifikasi
5% maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.
Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS
for windows 21 sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,844 27
58
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X1 (Hasil Program
Parenting) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,844
yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 27 item tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,824 21
Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X2 (Pola Asuh Orangtua)
dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824 yang lebih
besar dari rtabel=0,374 maka 21 item tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,824 23
Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel Y (Motivasi Belajar Anak
Usia Dini) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824
yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 23 item tersebut dinyatakan reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data
Adapun pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik :
1. Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperankat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya, (Sugiyono, 2008, hlm. 142).
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik angket dengan
memberikan pertanyaan sebanyak 71 soal yang diberikan kepada 50 responden.
2. Wawancara (Interview)
59
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penggunaan teknik wawancara karena dalam proses pengumpulan data
peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti.
Menurut Sugiono (2008. hlm.137-138) dalam wawancara ini terdapat dua
jenis wawancara yakni, wawancara terstuktur dan wawancara tidak terstruktur
(terbuka), dan dapat dilakukan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara
pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab
(interview), maupun dengan menggunakan komunikasi tidak langsung, melalui
penggunaan media telepon. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, tidak
berstruktur, maupun kombinasi dan dapat dilakukan melalui tahap muka (face to
face) maupun dengan menggunakan telepon.
3. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan, menurut (Sutrisno Hadi,
1986 dalam Sugiono, 2008, hlm. 145).
Penggunaan teknik observasi dilakukan karena penulis mengamati segala
tingkah laku obyek penelitian yang diambil melalui sampel.
H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan langkah yang paling penting dalam suatu
penelitian, yaitu untuk memperoleh data yang lebih bermakna. Tujuan dari
pengolahan data ini adalah untuk mengambil kesimpulan dari berbagai
permasalahan yang telah terkumpul. Pengolahan data ini dilakukan dengan cara
perhitungan statistik.
2. Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari sluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis
adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
60
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan, menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 147).
Langkah-langkah pengolahan data berdasarkan rumus-rumus pengujian
sebagai berikut:
a. Perhitungan kecenderungan umum skor
Perhitungan kecenderungan umum skor responden pada setian variabel
bermaksud untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden terhadap
setiap variabel penelitian. Tujuannya untuk mengetahui kesesuaian data yang
dihitung dengan skor idealnya yaitu menggunakan cara sebagai berikut:
1) Mencari skor rata-rata setiap variabel dengan rumus sebagai berikut:
X = ∑ 𝑓𝑥
𝑛
Keteranagan:
X = Rata-rata skor responden
∑ 𝑓𝑥 = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban
𝑛 = Jumlah responden
2) Mencari skor ideal setiap variabel dengan rumus sebagai berikut:
Xid=Bt x Ji
Keterangan:
Xid = Skor ideal setiap variabel
Bt = Bobot tertinggi alternatif jawaban
Ji = Jumlah item untuk setiap variabel
3) Mencari kecenderungan umum skor responden dengan rumus:
P = 𝑥
𝑥𝑖𝑑 x 100%
Keterangan:
P = Populasi skor rata-rata
x = Jumlah skor hasil penelitian
61
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑥𝑖𝑑 = Skor ideal
4) Mengkonsultasikan harga dengan P dengan kriteria sebagai berikut:
91-100 = Sangat tinggi
71-90 = Tinggi
41-70 = Cukup
21-40 = Rendah
Kurang dari 20 = Sangat rendah
b. Pengujian normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang didapat
bersifat normal atau tidak. Pengujian ini dimkasudkan untuk menetukan teknik
analisis data yang akan digunakan. Jika data normal teknik yang digunakan yaitu
statistik parametis tetapi jika data tidak normal maka teknik statistik yang
dgunakan yaitu statistik nonparametis. Uji normalitas yang digunakan pada
penelitian ini yaitu Kormogolov-smirnov dengan menggunakan SPSS for
windows 21.
c. Analisis regresi ganda
Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau
lebih independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi, jadi analisis regresi ganda
akan dilakukan bila jumlah variabel independennya 2, menurut (Sugiyono, 2011,
hlm. 275). Rumus regresi dengan dua prediktor yaitu:
Y= a+b1X1-b2X2
(Sumber : Sugiyono, 2011, hlm. 275)
Keterangan :
Y = Harga variabel Y yang diramalkan
a = Koefisien intersep harga konstan apabila (X1 dan X2 sama dengan nol)
b1 = koefisien regresi untuk X1 ( harga yang menunjukan perubahan akan
terjadi pada Y apabila X1 bertambah 1 dan X2 konstan)
b2 = koefisien regresi untuk X2 ( harga yang menunjukan perubahan akan
terjadi pada Y apabila X1 bertambah 1 dan X2 konstan)
62
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X = harga variabel X
d. Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda
Analisis korelasi sederhana digunakan dengan tujuan untuk mengetahui
besarnya pengaruh yang terjadi antara variabel X1 dengan variabel Y dan X2
dengan variabel Y. Untuk memperoleh besarnya derajat pengaryh anatar dua
variabel dihitung dengan mencari koefisien dari product moment dengan rumus:
rxy = 𝑛 ∑ 𝑥𝑦1−(∑ 𝑥𝑖 )(∑ 𝑦1 )
√(𝑛 ∑ 𝑥1 2 −(𝑥1
2))(𝑛 ∑ 𝑦1 2 −(𝑦1)2 )
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 228)
Selanjutnya mencari koefisien dengan rumus:
KD = r2
x 100%
Kemudian langkah selanjutnya dengan mencari nilai thit dengan memakai rumus:
t = 𝑟√𝑛−2
√1−(𝑟11 )2
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 230)
Kemudian dibandingkan dengan ttab dengan ketentuan jika thit > ttab maka
terdapat korelasi yag signifikan dengan sebaliknya thit < ttab maka tidak ana
korelasi yang signifikan.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara dua variabel
independen dengan satu variabel dependen dihitung dengan rumus:
Ry12=√𝑟𝑦𝑥1
2 +𝑟𝑦𝑥2 2 −2𝑟𝑦𝑥1
𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑥1𝑥2
1−𝑟𝑥1𝑥22
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 233)
Keterangan :
Ry12 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan
variabel Y
𝑟𝑦𝑥1
= Korelasi product moment antara X1 dengan Y
𝑟𝑦𝑥2
= Korelasi product moment antara X2 dengan Y
63
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan koefisien korelasi yang diperoleh, selanjutnya
dikonsultasikan kepada pedoman untuk memberikan interprestasi korelasi
(Sugiyono, 2011, hlm. 231).
Tabel 3.10
Pedoman untuk Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Korelasi
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 231)
Untuk mengetahui besarnya determinasi yang terjadi oleh variabel X (X1
dan X2) terhadap Y hitung dengan rumus:
R2 x 100%
Pengujian keberartian korelasi (signifikan) dengan menentukan harga Fhit
dengan menggunakan rumus:
Fhit =
𝑅2
𝑘
(1−𝑅2)
𝑛−𝑘−1
Hasil perhitungan Fhit selanjutnya dibandingkan dengan Ftab denagan
(dk=2), (dk=n-k-1) pada tingkat kepercayaan 95%. Kriterian pengujian adalah jika
Fhit > Ftab maka terdapat korelasi yang signifikan dan sebaliknya jika Fhit < Ftab
maka tidak ada korelasi yang signifikan.