bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik ...€¦ · ruang uks, 1 ruang musola, 1...
TRANSCRIPT
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Randuacir 03 Salatiga pada semester II
tahun pelajaran 2015/2016.
Subjek penelitiana adalah siswa kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga.
Jumlah siswa sebanyak 18, yang terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 7 dan siswa
perempuan sebanyak 11 Kondisi fisik SDN Randuacir 03 Salatiga yaitu memiliki
16 ruang kelas,1 ruang kepala kekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1
ruang UKS, 1 ruang Musola, 1 ruang agama, 1 ruang kamar mandi. Karakter
siswa heterogen. Heterogen baik dalam segi kemampuan intelegensi, motivasi
belajar, latar belakang keluarga, maupun sifat dan wataknya. Dari segi watak ada
beberapa siswa yang memiliki watak sulit diatur, sehingga kadang-kadang
menyulitkan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Namun secara umum
memiliki kepribadian yang cukup baik. Dari 18 siswa kelas 5 SDN Randuacir 03
Salatiga dapat dikategorikan bahwa sebagian besar siswa berada pada kondisi
sosial ekonomi menengah ke bawah.
Penelitian ini dilakukan SDN Randuacir 03 Salatiga dengan alasan dalam
proses belajar mengajar belum pernah mengunakan Model Pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan Inkuiri
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian terdiri dari 2 variabel pengaruh yakni model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri dan variabel
terpengaruh yakni hasil belajar IPS.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri adalah
pembelajaran IPS dengan KD 2.3 Menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan
dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, melalui langkah-langkah
membentuk kelompok asal, membentuk kelompok ahli, merumuskan masalah,
27
merumuskan hipotesis, kelompok asal mengidetifikasi data, menguji hipotesis,
dan membuat kesimpulan.
Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari hasil pengukuran
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
3.3. Prosedur Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom
Action Reserach). PTK ini menggunakan model spiral yang dikemukakan C.
Kemmis dan Mc. Taggart (1990: 6). Prosedur penelitian menggunakan 2 siklus.
Dalam setiap siklus memiliki 3 tahap, yaitu: tahap perencanaan, tahap
implementasi tindakan dan observasi, serta tahap refleksi. Prosedur penelitian ini
dapat digambarkan dalam gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3.1
Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart
Prosedur penelitian dalam gambar 3.1 terdiri dari 2 siklus yakni:
Siklus I dengan tahapan :
a. Perencanaan
Tahap-tahap dalam kegiatan ini adalah penyusunan perangkat
pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KD 2.3
Menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Dalam perencanaan ini selain membuat RPP, membuat
28
materi pembelajaran,membuat media yang digunakan dalam pembelajaran ini
berupa gambar tokoh-tokoh perjuangan dan gambar peristiwa-peristwa penting ,
membuat perangkat penilaian yang berupa kisi-kisi penilaian, membuat butir-butir
tes formatif sebagai alat ukur untuk meningkatkan hasil belajar siswa, membuat
lembar observasi dengan tindakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan
inkuiri disajikan secara rinci dilihat di lampiran.
b. Implementasi Tindakan dan Observasi
Dalam tahap ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun sesuai
Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai
suatu sarana pemantauan kesesuaian antara RPP dan implementasi RPP.Tahap ini
juga dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan perilaku peserta didik selama
kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi.dengan perencanaan yang telah
ditetapkan yaitu menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan
inkuiri. Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan II kali.
c. Refleksi
Tahap-tahap dalam kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan
dan observasi pada siklus I. Kegiatan Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi
kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil
tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna
untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan
sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II.
Siklus II akan dilaksanakan untuk memantapkan model dan pendekatan
pembelajaran yang digunakan.
Siklus II
Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai indikator
keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan
penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus I. Pelaksanaan siklus
II dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
29
a. Perencanaan
Tahap-tahap dalam kegiatan ini adalah sama dengan siklus I yaitu
penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP tentang KD 2.3 Menghargai
jasa dan peran tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Dalam perencanaan ini selain membuat RPP, membuat materi
pembelajaran,membuat media yang digunakan dalam pembelajaran ini berupa
gambar tokoh-tokoh perjuangan dan gambar peristiwa-peristwa penting ,
membuat perangkat penilaian yang berupa kisi-kisi penilaian, membuat butir-butir
tes formatif sebagai alat ukur untuk meningkatkan hasil belajar siswa, membuat
lembar observasi dengan tindakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan
inkuiri disajikan secara rinci dilihat di lampiran.
b. Implementasi Tindakan dan Observasi
Dalam tahap ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun sesuai
Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai
suatu sarana pemantauan kesesuaian antara RPP dan implementasi RPP.Tahap ini
juga dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan perilaku peserta didik selama
kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi.dengan perencanaan yang telah
ditetapkan yaitu menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan
inkuiri. Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan II kali.
c. Refleksi
Refleksi dalam siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus I.
Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang
dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan
dari tindakan yang telah dilakukan.
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Alat Pengumpulan Data
Jenis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan data yang
berupa data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subyek
penelitian.
30
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik
non tes berupa observasi.
Instrumen pengumpulan data adalah butir soal dan lembar observasi yang
dilengkapi dengan rubrik pengukuran sikap dan rubrik pengukuranketerampilan.
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian hasil belajar terdapat pada tabel 3.1 di
sajikan dalam lampiran 3 dan 4.
Tabel 3.1
Rubrik Pengukuran Afektif
Siklus I dan Siklus II
Berilah tanda centang( √ ) pada kolom yang sudah disediakan!
Kolom “Terlihat”/T = jika anak melakukan
Kolom “TidakTerlihat”/TT = jika anak tidak melakukan
No
Aktivitas yang sudah diamati
Pembent
ukan
kelompo
k asal
Pemben
tukan
kelomp
ok ahli
Kelompo
k ahli
merumus
kan
masalah
Kelompo
kahli
merumus
kan
hipotesis
Kelompo
k asal
mengide
ntifikasi
data
Kelompo
k asal
menguji
hipotesis
Hasil
akhir
T TT T T
T
T TT T TT T TT T TT
1 √ √ √ √ √ √ 100
2 √ √ √ √ √ √ 100
3 √ √ √ √ √ √ 100
4 √ √ √ √ √ √ 100
5 √ √ √ √ √ √ 100
6 √ √ √ √ √ √ 100
7 √ √ √ √ √ √ 100
8 √ √ √ √ √ √ 100
9 √ √ √ √ √ √ 100
10 √ √ √ √ √ √ 100
11 √ √ √ √ √ √ 100
12 √ √ √ √ √ √ 100
13 √ √ √ √ √ √ 100
14 √ √ √ √ √ √ 100
15 √ √ √ √ √ √ 100
16 √ √ √ √ √ √ 100
17 √ √ √ √ √ √ 100
31
18
√ √ √ √ √ √ 100
Keterangan : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛 𝑥 100
32
Tabel 3.2
Rubrik Pengukuran Psikomotor
Siklus I dan Siklus II
Berilah tanda centang( √ ) pada kolom yang sudah disediakan!
Kolom“Terlihat”/T = jika anak melakukannya
No
Aktivitas yang diamati
Hasil Akhir
Terampil membuat kesimpulan
Kelompok menyimpulkan
materi yang sudah dipelajari
Menulis kesimpulan
dengan rapi dan bersih
T TT
T
TT
1. √ √ 50+50=100
2. √ √ 50+50=100
3. √ √ 50+50=100
4. √ √ 50+50=100
5. √ √ 50+50=100
6. √ √ 50+50=100
7. √ √ 50+50=100
8. √ √ 50+50=100
9. √ √ 50+50=100
10. √ √ 50+50=100
11. √ √ 50+50=100
12. √ √ 50+50=100
13. √ √ 50+50=100
14. √ √ 50+50=100
15. √ √ 50+50=100
16. √ √ 50+50=100
17. √ √ 50+50=100
18. √ √ 50+50=100
Total 18 18 100
Keterangan :
33
Tabel 3.3
Kisi – kisi Instrumen Penelaian
Siklus I
Sekolah :SDN Randuacir 03
Mata Pelajaran :1PS
Kelas/Semester :5/II
Standar Kompetensi :2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek
Instrumen
Bentuk
Instrum
en Afektif Kognitif Psikomotorik Tes Non Tes
IPS
2.3 Menghargai jasa
dan peranan tokoh
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
1. Membentuk Kelompok asal (
@4siswa)
2. Membentuk kelompok ahli @4
siswa
3. Merumuskan masalah tentang
perjuangan merumuskan
kemerdekaan Indonesia
4. Merumuskan hipotesis
masalah perjuangan
merumuskan kemerdekaan
A2
A2
A2
A2
Rubrik
unjuk
kerja
Rubrik
unjuk
kerja
Rubrik
unjuk
kerja
Rubrik
unjuk
kerja
34
Indonesia
5. Mengidentifikasi data tentang
perjuangan merumuskan
kemerdekaan Indonesia
6. Menguji hipotesis masalah
tentang perjuangan
merumuskan kemerdekaan
Indonesia
7. Membuat kesimpulan tentang
perjuangan merumuskan
kemerdekaan Indonesia
8. Menjelaskan pembentukan
BPUPKI
9. Menjelaskan persiapan
kemerdekaan oleh BPUPKI
10. Menjelaskan tokoh-tokoh yang
mengemukakan rancangan
dasar negara
11. Menjelaskan pembentukan
A2
A3
K3
K3
K3
K3
K3
P5
Rubrik
unjuk
kerja
Rubrik
unjuk
kerja
Pilihan
ganda
nomor
soal 1-20
Nomor 2
Nomor 3
35
PPKI
12. Menjelaskan peristiwa
Rengasdengklok
13. Menjelaskan peristiwa
penyusunan teks proklamasi
14. Menjelaskan peristiwa detik-
detik kemerdekaan
15. Menjelaskan reaksi atas
proklamasi kemerdekaan
Indonesia
K4
K3
K1
Nomor 4
Nomor
7, 13
Nomor
1, 8, 9
Nomor
10, 11,
12, 14,
15, 19
5, 16,
17, 18
20
36
Tabel 3.4
Kisi – kisi Instrumen Penelaian
Siklus II
Sekolah :SDN Randuacir 03
Mata Pelajaran :1PS
Kelas/Semester :5/II
Standar Kompetensi :2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek
Instrum
en
Bentuk
Instru
men
Afektif Kognitif Psikomotorik Tes Non Tes
IPS
2.3 Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
1. Membentuk Kelompok asal (
@4siswa)
2. Membentuk kelompok ahli @4
siswa
3. Merumuskan masalah tentang
perjuangan merumuskan
kemerdekaan Indonesia
4. Merumuskan hipotesis masalah
A2
A2
A2
A2
Rubrik
unjuk
kerja
Rubrik
unjuk
kerja
Rubrik
unjuk
kerja
Rubrik
37
perjuangan merumuskan
kemerdekaan Indonesia
5. Mengidentifikasi data tentang
perjuangan merumuskan
kemerdekaan Indonesia
6. Menguji hipotesis masalah
tentang perjuangan merumuskan
kemerdekaan Indonesia
7. Membuat kesimpulan tentang
perjuangan merumuskan
kemerdekaan Indonesia
8. Menjelaskan penataan negara
baru sidang 1
9. Menjelaskan penataan negara
baru sidang 2
10. Menjelaskan penataan negara
baru sidang 3
11. Menyebutkan cara menghargai
jasa tokoh proklamasi
A2
A3
K3
K3
K3
K3
P5
unjuk
kerja
Rubrik
unjuk
kerja
Rubrik
unjuk
kerja
Pilihan
ganda
nomor
soal 1-
20
Nomor
16
38
12. Menjelaskan riwayat Ir.Soekarno
13. Menjelaskan menjelaskan riwayat
Drs. Moh Hatta
14. Menjelaskan riwayat Ahmad
Subarjo dan Ibu Fatmawati
15. Menjelaskan riwayat Sutan
Syahrir dan Laksana Takasi
Maeda
K3
K3
K3
K3
Nomor
20
Nomor
17
Nomor
15, 18,
19
Nomor
1, 2, 3, 4
5, 6, 7, 8
9, 10, 13
11, 12,
14
39
3.5 Uji Instrumen Penelitian
Uji Validitas Instrumen
Validitas menurut Sudijono, A.,(dalam Wardani, Naniek Sulistya dan
Slameto. 2012:87), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal
untuk mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki
validitas yang tinggi atau valid, apabila skor pada butir soal yang bersangkutan
memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya atau dalam bahasa
statistik, ada korelasi positif yang signifikan antara skor butir soal dengan skor
totalnya.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi
product moment yang diungkapkan Pearson (Arikunto, 2009: 69).Rumus korelasi
product moment dengan angka kasar.
Dengan :
rxy : kooefisien korelasi pearson
N : Jumlah peserta tes
X : variabel bebas
Y : variabel terikat
Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0. Kriteria untuk
koefisien validitas instrumen menurut Wardani, Naniek Sulistya dan
Slameto (2012:89), disajikan secara rinci melalui tabel 3.1 berikut:
40
Tabel 3.5
Rentang Indeks Validitas
No Indeks Kriteria
1 0,81-1,00 Sangat tinggi
2 0,61-0,80 Tinggi
3 0,41-0,60 Cukup
4 0,21-0,40 Rendah
5 0,00-0,20 Sangat rendah
Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:89)
Uji instrument butir soal untuk siklus I dan siklus II dilakukan pada
21 siswa di SDN Randuacir 02 dikelas 5. Butir soal terdiri dari 25 butir dan
berbentuk pilihan ganda. Distribusi validitas siklus I dan siklus II secara rinci
disajikan melalui tabel 3.6
Tabel 3.6 Distribusi Validitas Butir Soal
Siklus I dan Siklus II
Indeks Kriteria
Siklus I Siklus II
Nomor
Butir Soal
Frekuensi % Nomor Butir
Soal Frekuensi %
0,81-1,00
Sangat tinggi
2,15,20
3
12
2
1
4
0,61-0,80
Tinggi
4,6,8,12,16,
21,23,25
8
32
4,5,6,8,11,12,1
3,15,18,20,21
11
44
0,41-0,60
Cukup
1,3,10,13,
14,17,18,
19,23,24
10
40
1,9,10,16,17,19
,23,24,25
9
36
0,21-0,40
Rendah
9,13,
2
8
3,7,22
3
12
0,00-0,20 Sangat rendah
5,11 2 8 14 1 4
Jumlah 25 100 25 100
Olahan: Data Primer
41
Berdasarkan tabel 3.6 menyatakan bahwa butir soal nomor 5 dan 11
corrected item-total correlation di bawah 0,20. Berdasarkan klasifikasi validitas,
apabila corrected item-total correlation≤ 0, 20, artinya butir soal tidak valid,
maka butir soal nomor 5 dan 11 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian.
Oleh karena penelitian membutuhkan 20 butir soal, maka butir nomor 5, 9, 11,
13,dan 24 tidak dipergunakan dalam penelitian, meski butir soal tersebut ada yang
valid, karena validitasnya rendah dibawah 0,41 . Untuk klasifikasi butir soal
cukup, dengan korelasi 0,41- 0,60, terdapat pada butir soal nomor 5, 6, 8, 10, 13,
14, dan 15. Untuk klasifikasi butir soal tinggi, dengan korelasi 0,61- 0,80, terdapat
pada butir soal nomor 1, 3, 4, 7, 9, 11, 17 18, dan 19. Sedangkan untuk klasifikasi
butir soal sangat tinggi, dengan korelasi 0, 81-1,00, terdapat pada butir soal nomor
2, 12, 16 dan 20. Adapun distribusi butir soal yang valid dan tidak valid serta butir
soal yang layak digunakan atau tidak dalam siklus I disajikan dalam tabel 3.4
berikut.
Berdasarkan 3.6 diatas nomor butir soal 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 12, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, dengan r 0,455-0,888 dinyatakan valid dan dapat
digunakan dalam penelitian, sedangkan nomor butir soal 9, 13, 24, dengan nilai r
0,248-0,428 dinyatakan valid, tetapi tidak digunakan dalam penelitian karena
besarnya rendah dibanding r di butir soal lainnya. Adapun nomor butir soal 5,11,
dengan 0,088-0,158 dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan. Sehingga
ada 5 nomor butir soal yang dibuang, dan sisanya 20 butir akan digunakan.
Distribusi uji validitas soal siklus II, secara rinci dapat disajikan melalui
tabel 3.6. Berdasarkan tabel 3.6 nampak bahwa butir soal nomor 14 corrected
item-total correlation di bawah 0,20. Berdasarkan klasifikasi validitas, apabila
corrected item-total correlation ≤ 0, 20, artinya butir soal tidak valid, maka butir
soal nomor 14 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Sedangkan butir
soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23
,24 ,25 dikatakan valid karena ≥0,20 hanya berbeda rentang indeks nya yaitu
rendah, cukup,tinggi, dan sangat tinggi. Adapun soal dengan klasifikasi butir soal
rendah,dengan r 0,297-0,396, terdapat pada butir soal nomor 3,7,dan 22. Untuk
klasifikasi butir soal cukup, dengan r 0,431-0,599, terdapat pada butir soal nomor
42
1,4,9,10,16,17,18,19,23,24,dan 25. Untuk klasifikasi butir soal tinggi, dengan r
0,620-0,799, terdapat pada butir soal nomor 5, 5, 8, 11, 12, 13, 15, 20, dan 21.
Sedangkan klasifikasi butir soal sangat tinggi, dengan r 0,867, terdapat pada butir
soal nomor 2. Oleh karena penelitian membutuhkan 20 butir soal, maka soal
nomor 3,7,14,22,dan 24 tidak digunakan dalam penelitian karena termasuk
klasifikasi butir soal rendah terkecuali butir soal nomor 24 dengan klasifikasi butir
soal
Berdasarkan tabel 3.6, nomor butir 1,2,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,
16,17,18,19,20,21,23,25 dengan rentang 0,450-0867 dinyatakan valid dan butir
soal dapat digunakan dalam penelitian, sedangkan nomor butir soal 3,7,22,24
dengan r 0,297-0,431 dinyatakan valid, tetapi tidak digunakan dalam penelitian
karena besarnya terendah di bandingkan r di butir soal lainnya. Adapun nomor
butir soal 14 dengan rentang 0,118 dinyatakan tidak valid dan butir soal tidak
digunakan. Sehingga ada 5 nomor butir soal yang dibuang, dan sisanya 20 butir
soal akan digunakan.
Uji Reliabilitas Tes
Wardani , Naniek Sulistya dan Slameto (2012:90) menyatakan bahwa
reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran yang konstan atau ajeg.Uji reliabilitas tes yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan rumus KR.20. Rumus reliabilitas dengan KR.20
(Sudijono. 2011:254) adalah:
𝑟11 = 𝑛
𝑛 − 1 𝑠𝑡2 − Ʃ𝑝𝑖𝑞𝑖
𝑠𝑡2
Keterangan:
r11 : koefisien reliabilitas tes
n : banyaknya butir item
1 : bilangan konstan
s2
t : varian total
pi : proporsi banyaknya subjek yang menjawab dengan betul butir item
qi : proporsi banyaknya subjek yang jawabannya salah atau 1 – pi
Ʃpiqi : Jumlah dari hasil perkalian antara pi danqi
43
Uji reliabilitas tes formatif dalam penelitian ini dilakukan dengan IBM
SPSS windows version 20,0 dan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang
dinyatakan dalam Cronbach’s Alpha, adapun rentang indeks reliabilitas yang
terdapat dalam buku Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Wardani, Naniek Sulistya
dan Slameto (2012:92) seperti yang disajikan dalam tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1 0,80-1,00 Sangat reliabel
2 <0,80-0,60 Reliabel
3 <0,60-0,40 Cukup reliabel
4 <0,40-0,20 Agak reliabel
<0,20 Kurang reliabel Sumber: Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:92)
Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri dari 25
butir soal dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Randuacir 02 berjumlah 21 siswa.
Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I adalah Cronbach’s Alphasebesar 0,930,
artinya reliabilitas soal sangat tinggi sehingga instrument butir soal siklus I
digunakan dalam penelitian. Sedangkan hasil uji reliabilitas instrument butir soal
siklus II diperoleh Cronbach’s Alphasebesar 0,926, artinya reliabilitas butir soal
siklus II sangat tinggi, sehingga butir soal dapat digunakan dalam penelitian.
Untuk lebih rinciakan disajikan distribusi reliabilitas instrumen butir soal siklus I
dan siklus II melalui tabel 3.8 berikut:
44
Tabel 3.8
Distribusi Reliabilitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II
Sumber: Olahan SPSS
Berdasarkan tabel 3.8 reliabilitas instrument butir soal siklus I sebanyak
25, Cronbach’s Alpha sebesar 0,930. Sedangkan pada siklus II reliabilitas
instrument butir soal sebanyak 25, Cronbach’s Alpha sebesar 0,926. Berdasarkan
klasifikasi reliabilitas Cronbach’s Alphasebesar 0,929 dan 0,931 berada diantara
0.81-1,00 diinterpretasikan reliabilitas sangat tinggi, sehingga kedua butir soal
dalam kedua siklus dapat digunakan dalam penelitian.
Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Slameto (dalam Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto.
2012:82) menyatakan bahwa tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan
proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar
tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya
semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar.Indeks tingkat
kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik
Nomor
urut
Siklus Jumlah Butir
Soal
Cronbach’s
Alpha
Kriteria
1 I 25 0,930 Sangat reliabel
2 II 25 0,926 Sangat reliabel
P =B
N
45
Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu sukar, sedang dan
mudah.Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Wardani, Naniek
Sulistya dan Slameto. 2012:83) yang disajikan melalui tabel 3.9
Tabel 3.9
Kriteria Tingkat Kesukaran butir Soal
sumber : Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:83)
Tingkat kesukaran butir soal disajikan melalui tabel distribusi tingkat
kesukaran butir soal siklus I dan siklus II melalui tabel 3.10 berikut ini.
Tabel 3.10
Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Siklus 1 dan Siklus II
Indeks Kriteria
Siklus I Siklus II
Nomor
Butir Soal
Frekuensi % Nomor Butir
Soal Frekuensi %
0.26 - 0.75
Sedang
1,2,3,4,5,6,
7,8,9,11,12,
13,14,15,16
,17,18,19,2
0,21,22,23,
24,25
24 96
1,2,4,5,6,7,8,9,
11,12,13,14,15,
16,17,18,20,21,
22,23,24,25
22 88
0.76 - 1.00 Mudah 10 1 4 3,10,19 3 12
Jumlah 25 100 20 20 100
Sumber: Olahan SPSS
Hasil analisis butir soal siklus I terdiri dari 25 butir soal, terdapat 24 butir
soal tingkat kesukaran soal sedang, sedangkan terdapat 1 butir soal dengan tingkat
kesukaran soal mudah sedangkan siklus II terdiri dari 25 butir soal, adapun
terdapat 22 butir soal tingkat kesukaran sedang, dan terdapat 3 butir soal tingkat
kesukaran mudah.
No Rentang skor Tingkat kesukaran
1 0.00 - 0.25 Sukar
2 0.26 - 0.75 Sedang
3 0.76 - 1.00 Mudah
46
3.6 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila skor hasil belajar
siswa, ≥ 80 % dari jumlah keseluruhan siswa kelas 5 mendapatkan skor hasil
belajar ≥ 90 untuk mata pelajaran IPS.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
deskriptif komparatif dengan persentase yang membandingkan hasil belajar IPS
siklus I dan siklus II.