bab iii metode penelitian 3.1. objek...
TRANSCRIPT
50
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Menurut Sekaran (2011:112), objek penelitian merupakan variabel atau
apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian, sedangkan subjek
penelitian merupakan tempat dimana variabel tersebut melekat. Beberapa objek
penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang
diproksikan dengan Rasio Return On Assets (ROA) sebagai variabel dependen
(Y); kemudian perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang, dan
perputaran persediaan sebagai variabel independen (X).
3.2. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif. Menurut Sekaran
(2011:120) metode kuantitatif adalah suatu Metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Dengan menggunakan metode ini akan diketahui hubungan antara variabel yang
diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek
51
yang diteliti. Metode kuantitatif dipilih dalam penelitian ini karena penelitian ini
disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Sekaran (2011),
yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang
banyak dituntut menguakan angka, mulai daripengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode pengumpulan data terdiri dari 2
jenis, yaitu observasidan penelaahan dokumen.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut Uma Sekaran (2011:64) Populasi megacu pada keseluruhan
kelompok orang, peristiwa, atau hal hal yang menarik peneliti untuk diselidiki.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur yang bergerak
pada sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2017. Jumlah perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai 2016
adalah 51 perusahaan.
3.3.2. Sampel
Menurut Sekaran (2011:66) Sampel adalah bagian dari populasi. Terdiri
dari beberapa anggota yang dipilih dari populasi.Bila jumlah populasi besar dan
tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi maka dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Adapun metode
pemilihan sampel yangdigunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan
52
sampel tidak secara acak tetapi sesuai dengan criteria tertentu. Adapun kriteria
untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yangterdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporankeuangan dan telah
di audit dari tahun 2014-2017.
b. Perusahaan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun2012.
c. Perusahaan melakukan pembagian deviden pada periode penelitian.
d. Perusahaan dengan perubahan penjualan dan perubahan laba yangbernilai
positif.
Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel seperti yang telah
disebutkan di atas, diperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 15 perusahaan selama 4 tahun, sehingga total sampel adalah 60 sampel.
Tabel perolehan sampel penelitian sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Perolehan Sampel Penelitian
Keterangan Tahun
2014 2015 2016 2017
Jumlah perusahaan manufaktur sub-sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
51 51 51 51
Sampel yang digunakan 15 15 15 15
Tidak memenuhi kriteria 36 36 36 36
Total sampel penelitian 15 15 15 15
Total sampel selama periode penelitian 60 sampel
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2019
Adapun perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat
dilihat secara lebih jelas dalam tabel berikut ini.
53
Tabel 3.1
Daftar perusahan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI yang Menjadi Sampel
No KODE Nama Perusahaan
1 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
3 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
4 ICBP PT Indofood CPB Sukses Makmur Tbk
5 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
6 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
7 MYOR Mayora Indah Tbk
8 PSDN PT Prasidha Naeka Niaga Tbk
9 ROTI PT Nipon Indosari Corporindo Tbk
10 SKBM PT Sekar Bumi Tbk
11 SKLT PT Sekar Laut Tbk
12 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
13 ADES PT Akhasa Wira Internasional Tbk
14 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk
15 SIPD PT Sierad Produce Tbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia (2018)
3.4. Definisi dan Pengukuran Operasionalisasi Variabel
Menurut Sekaran (2011:115) mengartikan variabel adalah segala sesuatu
yang memuat nilai yang berbeda atau nilai yang bervaruasi. Nilai dapat berbeda
pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada saat yang sama
untuk benda atau orang yan berbeda.Variabel penelitian dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu:
1. Variabel Dependen
Variabel Dependen sering disebut dengan variabel terkait yaitu variabel
yangsering disebabkan atau dipengaruhi oleh adanya variabel bebas atau
variabelindependen. Besarnya perubahan pada variabel dependen tergantung
dari besaranvariabel independen. Variabel independen akan memberi peluang
54
kepada perubahan variabel dependen, maka diharapkan akan mengakibatkan
perubahan variabel dependen sekian satuan juga. Variabel dependen dalam
penelitian iniadalah tingkat profitabilitas.
Profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh
laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan. Kemampuan
memperoleh laba bisa diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana
yang diinvestasikan ke dalam perusahaan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan rasio Return on Assets (ROA) untuk menghitung rasio
profitabilitas. Return on Assets adalah kemampuan suatu perusahaan (aktiva
perusahaan) dengan seluruhmodal yang bekerja di dalamnya untuk
menghasilkan laba operasi perusahaan (EBIT) atau perbandingan laba usaha
dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan
laba dan dinyatakan dalam persentase. ROA dapat dirumuskan sebagai
berikut:
ROA = 𝑬𝑩𝑰𝑻
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕
2. Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel yang bebas yang mempengaruhi
ataumenjadi penyebab berubahnya variabel dependen. Variabel independen
merupakanvariabel penelitian yang mempengaruhi yaitu, faktor-faktor yang di
ukur, dimanipulasi atau dipilih oleh seorang peneliti untuk menetapkan atau
menentukanhubungan antara fenomena yang sedang diteliti.Variabel
independen dalampenelitian ini adalah perputarakan modal kerja, perputaran
kas, perputaran piutang dan perputaranpersediaan.
55
a. Perputaran Modal Kerja
Modal kerja adalah total investasi perusahaan pada aset lancar atau aset
yang diharapkan bisa dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun atau
kurang.Keefektifan penggunaan modal kerja dapat diukur dengan rasio
perputaran modal kerja (Working Capital Turnover). Rasio ini
menunjukkan berapa kali dana yang tertanam dalam modal kerja berputar
dalam satu periode, atau jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh setiap
rupiah modal kerja, dan jumlah penjualan tersebut otomatis berpengaruh
terhadap profitabilitas. Perputaran modal kerja ialah investasi sebuah
perusahaan pada current asset. Rasio ini dihitung sebagai rumusyang
digunakan untuk mencari perputaranmodal kerja adalah sebagai berikut:
Working Capital Turn Over =𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂
b. Perputaran kas
Perputaran kas merupakan kemampuan kas menghasilkanpendapatan
sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputardalam suatu periode
tertentu. Tingkat perputaran kas merupakanefiiensi penggunaan kas yang
dilakukan oleh perusahaan karenatingkat perputaran kas menggambarkan
kecepatan arus kaskembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal
kerja.Perputaran kas diketahui dengan membandingkan jumlah
pendapatandan pemberian pinjaman dengan jumlah kas rata rata.Adapun
rumusan dari perputaran kas:
56
Perputaran Kas = 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑲𝒂𝒔
c. Perputaran piutang
Perputaran piutang merupakan rasio yang dipergunakan untukmengukur
berapa lama penagihan piutang selama satu periodeatau berapa kali dana
yang ditahan dalam piutang ini berputardalam satu periode. Semakin
tinggi rasio menunjukan bahwamodal kerja yang ditanamkan dalam
piutang semakin rendah(bandingkan dalam rasio tahun sebelumnya) dan
tentunya kondisiini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio
semakinrendah ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas
adalahbahwa perputaran piutang memberikan pemahaman tentangkualitas
piutang dan kesuksesan penagihan piutang.Rumusan untuk mencari
perputaran piutang adalah sebagaiberikut :
Perputaran Piutang = 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑲𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕
𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑷𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
d. Perputaran Persediaan
Persediaan merupakan perkiraan yang nilainya cukup besardalam
melibatkan modal kerja pada suatu perusahaan. Tanpaadanya persediaan
dalam suatu perusahaan akan mempengaruhikelancaran kerjasama
khususnya pelanggan. Perputaranpersediaan merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam
persediaan (inventory) iniberputar dalam suatu periode. Rasio ini dikenal
dengan namarasio perputaran persediaan (inventory turn over).
57
Perputaran Persediaan = 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑷𝒐𝒌𝒐𝒌 𝑩𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒋𝒖𝒂𝒍
𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏
Untuk meningkatkan pemahaman variabel yang diukur dan indikator yang
digunakan dalam penelitian ini, operasionalisasi variabel dijelaskan dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Variabel Dependen (Y)
Return on Assets/
ROA (Y)
Kemampuan suatu perusahaan
(aktiva perusahaan) dengan
seluruh modal yang bekerja di
dalamnya untuk menghasilkan
laba operasi perusahaan
ROA = 𝐸𝐵𝐼𝑇
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Rasio
Variabel Independen (X)
Perputaran
Modal Kerja
(X1)
Investasi perusahaan pada aset
lancar atau aset yang
diharapkan bisa dikonversi
menjadi kas dalam waktu satu
tahun atau kurang
Working Capital Turn
Over= 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
Rasio
Perputaran Kas
(X2)
Kemampuan kas
menghasilkanpendapatan
sehingga dapat dilihat berapa
kali uang kas berputardalam
suatu periode tertentu
Perputaran Kas
=𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ
𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐾𝑎𝑠
Rasio
Perputaran
Piutang (X3)
Rasio yang dipergunakan
untukmengukur berapa lama
penagihan piutang selama satu
periodeatau berapa kali dana
yang ditahan dalam piutang ini
berputardalam satu periode
Perputaran Piutang =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Rasio
Perputaran
Persediaan (X4)
Rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa kali dana
yang ditanam dalam persediaan
(inventory) iniberputar dalam
suatu periode
Perputaran Persediaan =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑗𝑢𝑎𝑙
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Rasio
58
3.5. Jenis dan Sumber Data
3.5.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang penelitiperoleh secara tidak
lansung atau melalui media perantara. Data kuantitatif adalah data yang berupa
angka. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
dengan meggunakan teknik perhitungan statistik.
3.5.2. Sumber Data
Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yag terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Khususnya pada laporan laba rugi dan laporan
perubahan laba ditahan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
website http://www.idx.co.id/ serta data yang dibutuhkan berupa laporan keuangan
tahunan (annual report) yang diterbitkan oleh perusahaan, jurnal-jurnal dan
literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Penelitian kepustakaan
Dalam rangka memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat
memecahkan permasalahan, maka penulis mengadakan penelitian
kepustakaan dengan membaca buku, literatur, hasil penelitian yang sejenis
dan media lain yang berkaitan dengan peneliti.
59
2. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mencatat data dari laporan-laporan dan
arsip-arsip yang ada dibebrapa sumber. Seperti di Bursa Efek Indonsesia
(BEI) dan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori
maupun data-data penelitian yang diperlukan.
3.6.1. Uji Asumsi Klasik
Pada penelitian ini juga akan dilakukan beberapa uji asumsi klasik
terhadap model regresi yang diolah dengan menggunakan program SPSS 23, yang
meliputi:
1. Uji Normalitas
Tujuan dari dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak (Uma Sekaran, 2011:127).
Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Data
disyaratkan harus berdistribusi normal untuk menghindari bias dalam analisis
data. Apabila terdapa data outlier (tidak normal), maka data tersebut harus
dibuang karena menimbulkan bias dalam interpretasi dan mempengaruhi data
lainnya.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah uji yang dilakukan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Sekaran,
2011:128). Model uji regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat
60
adanya gejala multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala
multikolinieritas adalah sebagai berikut:
a. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel terikat.
b. Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas
ada korelasi yang cukup tinggi (diatas 0.90) maka hal ini merupakan
indikasi adanya multikolinieritas.
c. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari VIF, jika VIF < 10, maka
tingkat kolinieritas dapat ditoleransi.
d. Nilai Eigen value sejumlah satu atau lebih, variabel bebas yang
mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinieritas.
Berdasarkan beberapa cara dan syarat untuk menguji adanya gejala
multikolinieritas diatas, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan uji
multikolinieritas dengan melihat nilai VIF, dimana apabila nilai VIF dari data
yang diteliti bernialai kurang dari 10, makan tingkat kolinieritas data tersebut
masih dapat ditoleransi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dilakukan untuk meliahat varians variabel tidak sama
untuk semua pengamatan (Sekaran: 2011:115). Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau sama, maka disebut
homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
61
tidak terjadi heteroskedastisitas karena data cross section memilki data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).
Salah satu cara untuk melihat adanya problem heterokedastisitas adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
residualnya (SRESID). Apabila titik-titik yang terdapat pada grafik plot menyebar
dan tidak membentuk suatu pola tertentu, maka tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi adalah suatu uji yang dilakukan untuk meliahat ada
tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1
pada persamaan regresi linier (Sekaran, 2011:116). Apabila terjadi korelasi maka
menunjukkan adanya problem autokolerasi. Masalah autokolerasi mungkin terjadi
pada time series data (data runtut waktu). Model regersi yang baik adalah model
regresi yang bebas autokolerasi.
Salah satu cara untuk menguji autokolerasi adalah dengan Uji Durbin-
Watson. Uji ini hanya digunakan untuk autokolerasi tingkat satu (First Order
Autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model
regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel bebas. Ketentuan pengambilan
keputusan dalam uji Durbin-watson dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini:
Tabel 3.2
Pengambilan Keputusan ada tidaknya Autokolerasi
Kriteria Pengujian Jika
Tidak terjadi autokolerasi (4-dl) < dw < dl
62
Terjadi autokolerasi positif dw < dl
Terjadi autokolerasi negative Dw > (4-dl)
Hasil tidak dapat disimpulkan Dw terletak diantara (4-du) dan (4-dl)
Sumber: (Sekaran, 2011)
3.6.2. Pengujian Model
1. Pengujian Hipotesis secara parsial (uji t)
Menurut Sekaran Pengujian secara individual atau parsial untuk melihat
masing-masing variabel sebab terhadap variabel akibat. Untuk pengujian parsial
digunakan dengan rumus hipotesis sebagai berikut:
Kriteria untuk penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Ho diterima apabila : T hitung < T Tabel
Ho ditolak apabila : T hitung > T Tabel
Apabila Ho diterima, maka hal ini diartikan bahwa pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen dinilai tidak signifikan dan
sebaliknya apabila Ho ditolak, maka hal ini diartikan bahwa pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen dinilai berpengaruh secara
signifikan.
2. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)
Hipotesis dari data penelitian selanjutkan dicari dengan pengujian koefisien
regresi keseluruhan untuk mencari hubungan antara variabel bebas secara bersama
atau keseluruhan apakah memiliki pengaruh terhadap variabel tidak bebas.
63
Menurut (Sekaran, 2011:166). Pengujian dilakukan dengan bantuan program
SPSS pada tabel ANOVA. Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel
independen secara keseluruhan bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Adapun pengujian hipotesis F dalam penelitian ini adah sebagai berikut:
H0 : βi = 0 : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Ha : βi ≠ 0 : Variabel independen terdapat pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kriteria pengujian:
Tingkat signifikannya ialah = 0,05.
H0 ditolak dan Ha diterima, jika Fhitung > Ftabel
H0 diterima dan Ha ditolak, jika Fhitung < Ftabel
Apabila H0 ditolak maka menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
secara simultan anatar variabel X terhadap variabel Y. Sedangkan apabila H0
diterima, maka pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y tidak
signifikan. (Sekaran, 2011:163)
3. Koefisien Determinasi
Koefesien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Rumus untuk koefesien determinasi adalah sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%
64
Keterangan:
Kd = koefesien determinasi
r2 = kuadrat koefesien korelasi
100% = dinyatakan dalam persentase.
3.7. Teknik Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi
berganda (multiple regression), hal ini sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan
hipotesis penelitian ini. Metode regresi berganda menghubungkan satu variabel
dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu model prediktif
tunggal (Sekaran, 2011:170). Uji regresi berganda digunakan untuk menguji
perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan
terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA).
Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan dengan persamaan sebagai
berikut :
Y = α + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß3X4 + e
Keterangan:
Y = Return on Assets (ROA)
X1 = Perputaran Modal Kerja
X2 = Perputaran Kas
X3 = Perputaran Piutang
X4 = Perputaran Persediaan
𝛼 = Konstanta
65
ß = Koefisien regresi
e = error atau sisa (residual)
Secara statistik ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir aktual
dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F serta koefisien determinasinya.
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Hο ditolak). Sebaliknya
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Hο
diterima. Pengujian hipotesis menggunakan analisis data time series yang
bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen (Sekaran, 2011:172).