bab iii metode penelitian 3.1 jenis penelitiandigilib.unila.ac.id/16191/19/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan
menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Penelitian ini
terdiri dari 1 variabel independen, 3 variabel kontrol dan 1 variabel dependen.
Oleh sebab itu penelitian ini bersifat eksplanatif atau explanatory research.
Ferdinand (2006) menjelaskan bahwa menurut metode eksplanasi bangunan teori
yang dikembangkan, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian yang
bertujuan membangun proporsi dan hipotesis serta penelitian yang bertujuan
menguji hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis sehingga
termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel
menyebabkan perubahan variabel yang lainnya.
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian berupa variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
information asymmetry yang mempengaruhi tingkat pengembalian saham.
Variabel dependen yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah return saham
perusahaan yang termasuk kedalam indeks SRI-KEHATI. Variabel independen
47
yang digunakan dalam penelitian ini adalah information asymmetry, dan variabel
kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah SIZE, ROA, dan EPS.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan tercantum dalam indeks SRI-KEHATI dari tahun 2010-2014.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2014). Menurut Ferdinand (2006) sampel merupakan subset
dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil
karena tidak mungkin untuk mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sebuah
sampel, oleh karena itu dibentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut
sebagai sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan tercantum dalam indeks SRI-KEHATI, selama periode
2010-2014. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling.
Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling adalah metode
pengambilan sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan
struktur penelitian, dimana pengambilan sampel dengan mengambil sampel
perusahaan-perusahaan yang dipilih oleh penulis menurut ciri-ciri spesifik dan
48
karakteristik tertentu. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di BEI dan tercantum dalam indeks SRI-KEHATI, dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Perusahaan harus sudah listing pada awal periode pengamatan (2010) dan
tidak delisting hingga akhir periode pengamatan (2014),
2. Perusahaan harus tergabung dalam indeks SRI-KEHATI selama 5 tahun
berturut-turut (konstan) mulai dari periode 2010-2014,
3. Perusahaan tidak melakukan stock split selama periode penelitian,
4. Perusahaan tersebut memenuhi kelengkapan data berupa laporan keuangan
selama periode penelitian,
Perusahaan yang tercantum dalam SRI-KEHATI yang menyajikan laporan
keuangan dan rasio secara lengkap sesuai dengan variabel yang akan diteliti
berdasarkan sumber yang digunakan yang berakhir tanggal 31 Desember.
Proses purposive sampling dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut
ini:
Tabel 3.1 Proses Purposive Sampling Penelitian
No Purposive Sampling Jumlah
1 Perusahaan yang tercantum dalam SRI-KEHATI periode 2010-
2014 25
2 Perusahaan yang tidak konsisten tercantum dalam SRI-
KEHATI 10
3 Perusahaan yang melakukan stock split selama periode 2010-
2014 5
Jumlah 10
49
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh 10 perusahaan yang akan digunakan
dalam penelitian ini. Kriteria tersebut digunakan untuk mengambil saham dan
laporan keuangan perusahaan yang termasuk dalam indeks SRI-KEHATI 2010-
2014 ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1 Astra Agro Lestari Tbk. AALI
2 Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM
3 Bank Central Asia Tbk. BBCA
4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI
5 Bank Danamon Tbk BDMN
6 Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI
7 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PGAS
8 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA
9 United Tractors Tbk. UNTR
10 Unilever Indonesia Tbk. UNVR
Sumber: idx.co.id, diolah September 2015
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam sebuah penelitian terdiri dari dua yaitu jenis
data primer dan jenis data sekunder. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder yang merupakan data yang telah disediakan berupa data
keuangan, diantaranya laporan historis harga saham dan data pada laporan
keuangan yang terkait sesuai dengan karakteristik perusahaan yang dijadikan
variabel dalam penelitian ini, yaitu laporan keuangan, ukuran perusahaan, harga
saham dan rasio keuangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
50
yaitu data historis harga saham perusahaan yang tercantum dalam SRI-KEHATI
di www.finance.yahoo.com setiap akhir tahun pada tahun 2010-2014 dan laporan
keuangan perusahaan yang terdapat pada www.idx.co.id yang diterbitkan oleh
masing-masing perusahaan sampel pada periode 2010-2014.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan
cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen. Dalam hal ini, catatan atau
dokumen perusahaan yang dimaksud adalah laporan keuangan perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berisi informasi berkaitan dengan
variabel-variabel penelitian.
3.6 Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian merupakan suatu konsep yang memiliki nilai yang bervariasi,
yang dipilih dan kemudian diuji oleh peneliti. Terdiri dari tiga variabel antara
lain:
3.6.1 Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variable dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu
tingkat pengembalian saham (return saham). Return adalah hasil atau keuntungan
yang diperoleh dari kegiatan investasi. Secara umum return dapat berupa return
realisasi yaitu return yang telah terjadi dan return ekspektasi yaitu return yang
belum terjadi namun diharapkan akan terjadi diwaktu yang akan datang. Return
51
dapat berbentuk capital gain, capital gain merupakan selisih dari harga investasi
saat ini dengan harga periode yang lalu. Dalam penelitian ini, return saham
merupakan variabel dependen yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara
matematis return saham dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 𝑃𝑡−𝑃𝑡˗₁
Pt ˗₁ ................................................................................... 3.1
Keterangan:
Pt = harga penutupan saham sekuritas i pada periode t
Pt˗₁ = harga penutupan saham sekuritas i pada periode t˗₁ (sebelumnya)
3.6.2 Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
lain dalam sebuah penelitian, variabel ini memiliki sifat mempengaruhi dan tidak
terpengaruh oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel independen yang
diteliti dalam mempengaruhi return saham (variabel dependen) adalah
information asymmetry (asimetri informasi).
a. Information Asymmetry (Asimetri Informasi)
Menurut Brigham (2010) ketidaksamaan informasi (asymmetric information/
information asymmetry) adalah asumsi dimana investor dan manajer memiliki
informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan dari pada
yang dimiliki oleh investor. Dalam mengukur besarnya information asymmetry
dapat menggunakan rumus bid-ask spread dengan data berdasarkan harga saham.
52
Bid-ask spread adalah selisih harga beli tertinggi saat bersedia membeli suatu
saham dan harga jual terendah saat bersedia untuk menjual saham tersebut. Bid-
ask spread merupakan cerminan dari transaksi atas kegiatan perdagangan yang
berdasarkan informasi. Dan merupakan bagian dari proses investasi dan
berdampak langsung terhadap kinerja suatu investasi.
Rumus dalam menghitung bid-ask spread sebagai berikut (Rahmawati dkk.,
2006):
𝐵𝑖𝑑 − 𝐴𝑠𝑘 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑎𝑑 = (𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 −𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 )
𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 +𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑥 0,5 ................................................3.2
3.6 3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang diteliti. Variabel kontrol ini dimaksudkan untuk mengurangi pengaruh
variabel-variabel lain yang dapat mengganggu hubungan information asymmetry
terhadap return saham. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel
kontrol SIZE, return on asset (ROA) dan earning per share (EPS). Adapun
pengukuran masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ukuran Perusahaan (SIZE)
Ukuran perusahaan (SIZE) adalah suatu skala pengklasifikasian besar kecilnya
perusahaan yang dapat diukur dengan total aktiva/besar harta perusahaan dengan
menggunakan perhitungan logaritma total aktiva. Besar atau kecilnya suatu
perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang
53
mungkin timbul akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaan berkaitan
dengan operasinya (Ismail, 2004 dalam Triwulandari, 2013). Pada penelitian ini
ukuran perusahaan dihitung dengan skala rasio dimana pengukurannya
menggunakan logaritma natural dari total asset yang dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 ......................................................3.3
b. Return on Asset (ROA)
Menurut Kasmir (2014), return on investment atau return on asset merupakan
rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. Return on asset juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas
manajemen dalam mengelola investasinya. Disamping itu, return on investment
menujukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman
maupun modal sendiri. Semakin kecil rasio ini berarti semakin kurang baik dalam
pengelolaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, demikian pula sebaliknya.
Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
𝑅𝑂𝐴 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 .................................................................................3.4
c. Earnings Per Share (EPS)
Menurut Indra (2006), EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang
siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Dalam EPS terdapat
banyak informasi yang menunjukkan laba bersih perusahaan yang akan dibagikan
54
kepada semua pemegang saham. Menurut Kasmir (2014), rasio ini dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆𝑎𝑟𝑒 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑎𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎
𝑆𝑎𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 ............................................3.5
Berikut adalah tabel 3.3 yang menunjukkan variabel-variabel penelitian beserta
definisi operasionalnya:
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Alat Pengukuran Skala
1 Return
Saham
(Y)
Return
merupakan
pengembalian
atas investasi
yang dilakukan.
Return dapat
berbentuk capital
gain, capital gain
merupakan selisih
dari harga
investasi saat ini
dengan harga
periode
sebelumnya.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 𝑃𝑡 − 𝑃𝑡˗₁
Pt˗₁
Rasio
2 Information
Asymmetry
(X1)
Perbedaan
informasi yang
dimiliki antara
pelaku pasar
modal. Dapat
diproksikan
dengan
menggunakan
rumus bid-ask
spread, yaitu
selisih harga beli
tertinggi dengan
harga jual
terendah.
𝐵𝑖𝑑 − 𝐴𝑠𝑘 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑎𝑑 =
(𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒)
𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 + 𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑥 0,5
Rasio
3 SIZE
(X2)
SIZE merupakan
suatu skala
pengklasifikasian
besar kecilnya
perusahaan yang
dapat diukur
Rasio
55
dengan total
aktiva/besar harta
perusahaan
dengan
menggunakan
perhitungan
logaritma total
aktiva
𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
4 ROA
(X3)
ROA merupakan
perbandingan
antara pendapatan
bersih dengan
kekayaan
perusahaan,
sehingga
menunjukkan
tingkat
kemampuan
perusahaan dalam
mendapatkan
laba.
𝑅𝑂𝐴 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Rasio
5 EPS
(X4)
EPS adalah
pendapatan yang
akan diterima
oleh pemegang
saham yang
dihitung
berdasarkan
jumlah saham
beredar yang
dimiliki oleh
investor
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆𝑎𝑟𝑒
= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑎𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎
𝑆𝑎𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Rasio
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik deskriptif
dengan metode penelitian secara kuantitatif. Dalam melakukan uji ini penulis
menggunakan software Eviews 7.
56
3.7.2 Analisis Regresi Berganda Model Panel Data
Secara umum model analisis regresi adalah studi yang dilakukan untuk
menganalisis pengaruh atau ketergantungan satu variabel dependen terhadap
beberapa variabel independen. Hasil yang didapatkan dari analisis regresi adalah
koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen. Koefisien tersebut
didapat dengan cara memprediksi nilai dari masing-masing variabel independen
dengan suatu persamaan. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
𝑌 = 𝛼+𝛽1𝑋1+𝛽2𝑋2+𝛽3𝑋3+𝛽4𝑋4+ е ...........................................................................3.6
Keterangan:
Y = Return Saham
𝛼 = Konstanta
𝛽1−𝛽4 = Koefisien regresi
X₁ = Information asymmetry
X₂ = SIZE
X3 = ROA
X4 = EPS
e = Error Term, tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
Pembuktian model yang diajukan pada penelitian ini menggunakan data panel
dalam Eviews dengam menggunakan Eviews 7. Eviews adalah program komputer
yang digunakan untuk mengolah data statistik dan data ekonometrik, Eviews
merupakan alat analisis yang tepat untuk mengolah data panel. Teknik yang
57
paling sederhana untuk mengestimasi data panel adalah dengan cara
mengkombinasikan data time series dan cross section dengan metode OLS. Ada
tiga pendekatan yang digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan panel
data (Winarno, 2009), yaitu:
1. Pooled Least Squares (Common Effect)
Teknik ini menggabungkan data time series dan cross section, hal ini diperlukan
untuk membentuk suatu kesatuan pengamatan. Langkah-langkah estimasi model
Common Effect dengan Eviews (Winarno, 2009), adalah:
a. Dari jendela data panel klik Quick-Estimate Equation
b. Pada bingkai Dependent Variabel, tuliskan variabel dependen penelitian
c. Pada bingkai Common Coeficient, tuliskan variabel independen penelitian
d. Pada bingkai Intercept dengan mengklik pilihan Pooled Least Squares
2. Fixed Effect Model
Terdapat beberapa variabel yang tidak masuk kedalam persamaan model yang
dapat memungkinkan adanya Intercept yang berubah untuk setiap individu dan
waktu. Langkah-langkah estimasi model Fixed Effect dengan menggunakan
Eviews (Winarno, 2009), adalah:
a. Dari jendela data panel klik Quick-Estimate Equation
b. Pada bingkai Dependent Variabel, tuliskan variabel dependen penelitian
c. Pada bingkai Common Coeficient, tuliskan variabel independen penelitian
d. Pada bingkai Intercept dengan mengklik pilihan Fixed Effect
58
3. Random Efffect Model
Perbedaan antara individu dan waktu diakomodasi lewat error. Teknik ini
memperhitungkan bahwa error berkorelasi sepanjang time series dan cross
section. Langkah-langkah dalam estimasi dengan Random Effect (Winarno,
2009), adalah:
a. Dari jendela data panel klik Quick-Estimate Equation
b. Pada bingkai Dependent Variabel, tuliskan variabel dependen penelitian
c. Pada bingkai Common Coeficients, tuliskan variabel independen penelitian
d. Pada bingkai Intercept dengan mengklik pilihan Random Effect
Berikut ini langkah-langkah untuk menentukan model terbaik menggunakan dua
langkah, sebagai berikut:
1. Langkah pertama: Uji Chow (Pool vs Fixed Effect)
Uji Chow digunakan untuk menentukan model yang akan digunakan Pooled
Least Square atau Fixed Effect. Rumus uji Chow-Test (Pool vs Fixed Effect)
sebgai berikut:
𝑌 = 𝛼+𝛽1𝑋1𝑖𝑡+𝛽2𝑋2𝑖𝑡+𝛽3𝑋3𝑖𝑡+𝛽4𝑋4𝑖𝑡 + 𝑒𝑖𝑡 .............................................. 3.7
Keterangan:
i = Unit Cross Sectional
t = time identifier atau time series
59
Langkah-langkah dalam uji Chow dengan Eviews yaitu kllik View Fixed/Random
Effect Testing, kemudian pilih Redundant Fixed Effect. Hasil pengujian yang
dilakukan menggunakan Cow-Test atau Likelihood Ratio Test, yaitu:
a. Jika Ho diterima, maka model menggunakan Pool (Common)
b. Jika Ho ditolak, maka model menggunakan Fixed Effect (dilanjutkan ke
langkah ke dua)
2. Langkah Kedua: Uji Hausman (Random Effect vs Fixed Effect)
Uji Hausman digunakan untuk memilih antara Fixed Effect atau Random Effect,
uji Hausman didapatkan melalui Command Eviews yang terdapat pada direktori
panel (Winarno, 2009). Langkah-langkah dalam uji Hausman pertama klil View-
Fixed/ Random Effect Testing, lalu pilih Hausman Test. Hasil pengujian yang
dilakukan menggunakan uji Hausman (Random effect vs Fixed Effect), yaitu:
a. Jika Ho diterima, maka model menggunakan Random Effect.
b. Jika Ho ditolak, maka model menggunakan Fixed Effect.
3.8 Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen, yaitu
information asymmetry, SIZE, ROA dan EPS terhadap variabel dependen yaitu
tingkat pengembalian saham. Untuk menguji signifikasi pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik secara parsial maupun
secara bersama-sama dilakukan dengan Koefisien Determinasi (R²), uji parsial
(uji t), dan uji simultan (uji F).
60
3.8.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) adalah hubungan keterkaitan antara dua variabel atau
lebih. Hasil korelasi positif mengartikan bahwa semakin besar nilai variabel 1
menyebabkan makin besar pula nilai variabel 2. Korelasi negatif mengartikan
bahwa makin besar nilai variabel 1 makin kecil nilai variabel 2. Sedangkan
korelasi nol mengartikan bahwa tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua
variabel.
Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai 1. Semakin mendekati nol, maka
semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel
dependen. Sedangkan jika koefisien determinasi mendekati satu maka dapat
dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel
independen terhadap variabel dependen. Menurut Disman (2010) dalam
Berlyawan (2015) koefesien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑅² = β1∑X1Y+β2∑X2Y+β3∑X3Y+β4∑X4Y
∑𝑌² ...................................................................3.8
Keterangan:
𝛽1−β4: Koefisien Regresi Berganda Variabel X1-X4
X₁ = Information asymmetry
X₂ = SIZE
X3 = ROA
X4 = EPS
Y = Return Saham
61
Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,001 – 0,200 Sangat Lemah
0,201 – 0,400 Lemah
0,401 – 0,600 Cukup Lemah
0,601 – 0,800 Kuat
0,801 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Triton, (2006)
3.8.2 Uji Parsial (Uji-t)
Uji t adalah jenis pengujian statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh pengaruh variabel independen dapat menerangkan variabel dependen secara
individual. Uji t dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan
analisis (α) 5%, derajat kebebasan (degree of freedom) yang digunakan adalah
df1= n-k. Taraf nyata inilah yang akan digunakan untuk mengetahui kebenaran
hipotesis. Nilai t dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑡=𝑋−μ𝑆/√𝑛 ....................................................................................................... 3.10
Keterangan :
X = Rata-rata Hitung Sampel
μ = Rata-rata Hitung Populasi
S = Standar Deviasi Sampel
n = Jumlah Sampel
62
Formula hipotesis:
Ho :Information asymmetry, SIZE, ROA, dan EPS secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
Ha :Information asymmetry, SIZE, ROA, dan EPS secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
3.8.3 Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang digunakan berpengaruh secara bersama-sama terhadap satu variabel
dependen (Ghozali, 2005). Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama memengaruhi variabel dependen
secara signifikasi. Uji F dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat
kesalahan analisis (α) = 5% derajat bebas pembilang df1=(k-1) dan derajat bebas
penyebut df2=(n-k), k merupakan banyaknya parameter (koefisien) model regresi
linier dan n merupakan jumlah pengamatan. Menurut Santoso (2004) dalam
Berlyawan (2015) nilai F dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐹 = 𝑅2𝑘1−𝑅2𝑛−𝑘−1 ....................................................................................... 3.9
Keterangan:
n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel bebas
R2 = Koefisien determinasi
63
Formula hipotesis:
Ho : Information asymmetry, SIZE, ROA, dan EPS secara simultan
berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
Ha : Information asymmetry, SIZE, ROA, dan EPS secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika F hitung < F tabel, maka variabel independen secara simultan
berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (H0 diterima).
b. Jika F hitung > F tabel, maka variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (H0 ditolak).
Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan keputusan adalah:
a. Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima.
b. Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak.