bab iii metode penelitian 3.1 jenis penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/bab iii.pdf ·...

13
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakuan dalam penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap I penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif non eksperimen dan tahap II adalah dengan studi pengembangan. Penelitian deskriptif kuantitatif akan mendeskripsikan hasil analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang. Tahap II akan dilakukan studi pengembangan dari hasil penelitian deskriptif untuk dikembangkan menjadi sumber belajar biologi pada materi Monera Kelas X SMA. 3.2 Penelitian Tahap 1 Penelitian ini akan mendeskripsikan total bakteri, Echerichia coli Salmonella sp., dan Shigella sp. pada bumbu giling yang di jual di pasar besar Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif non eksperimen. 3.2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni 2018. Penelitian ini dilakukan di Pasar Besar Kota Malang yang dapat terlihat pada Gambar 3.1 Analisis mikrobiologi bumbu giling dilakukan di Laboratorium Biomedik, Universitas Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. Bendungan Sutami No.188 Malang.

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

52

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakuan dalam penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu

tahap I penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif non eksperimen dan

tahap II adalah dengan studi pengembangan. Penelitian deskriptif kuantitatif akan

mendeskripsikan hasil analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan

Shigella sp. berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang. Tahap II akan

dilakukan studi pengembangan dari hasil penelitian deskriptif untuk

dikembangkan menjadi sumber belajar biologi pada materi Monera Kelas X

SMA.

3.2 Penelitian Tahap 1

Penelitian ini akan mendeskripsikan total bakteri, Echerichia coli

Salmonella sp., dan Shigella sp. pada bumbu giling yang di jual di pasar besar

Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif non

eksperimen.

3.2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni 2018. Penelitian ini dilakukan di

Pasar Besar Kota Malang yang dapat terlihat pada Gambar 3.1 Analisis

mikrobiologi bumbu giling dilakukan di Laboratorium Biomedik, Universitas

Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. Bendungan Sutami No.188

Malang.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

53

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian di Pasar Besar Kota Malang

3.2.2 Populasi dan Teknik Sampling

3.2.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan bumbu giling yang dijual

di Pasar Besar Kota Malang.

3.2.2.2 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonprobabillity dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan

sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling

digambarkan seperti pada Gambar 3.2.

Langkah penentuan sampel ini adalah memilih bumbu giling dalam bentuk

produk home industry dari populasi keseluruhan bumbu giling yang dijual di

Pasar Besar Kota Malang. Pemilihan bumbu giling bentuk produk home industry

tersebut didasarkan pada alasan bahwa bumbu giling produk home industry lebih

berpotensi terhadap kontaminasi bakteri dibandingkan dengan bumbu giling

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

54

produk kemasan (pabrik). Bumbu giling produk home industry umumnya adalah

produk fresh yang dibuat setiap hari, sehingga tidak mengalami perlakuan

antimikroba atau penambahan pengawet lain. Adapun produk pabrik pada

umumnya sudah mengalami perlakuan antimikroba atau pengawetan untuk

memperpanjang masa kadarluarsa. Lokasi pengambilan sampel adalah di Kota

Malang tepatnya di Pasar Besar lantai dasar, area jual daging dan area jual tengah.

Gambar 3.2. Skema langkah penentuan sampel bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang

3.2.3 Prosedur Penelitian

3.2.3.1 Tahap Persiapan (Observasi)

1. Tahap Observasi

Tahap ini peneliti melakukan survei ke lokasi penelitian yaitu di Pasar

Besar Kota Malang. Observasi di lakukan untuk memastikan bahwa tempat yang

akan digunakan untuk penelitian representatif.

2. Pembuatan Media PCA, EMBA, dan SSA

Tahap selanjutnya peneliti menyiapkan media TPC dan media selektif

Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. Alat yang dibutuhkan dalam

Sampling Purposive

Kemasan

(Produk Pabrik) Produk Home Industry

Keseluruhan Bumbu

Giling di Pasar Besar

Kota Malang

Produk Home Industry

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

55

pembuatan media PCA, EMBA, dan SSA adalah sebagai berikut: (1) cawan petri

96 buah; (2) inkubator 1 buah; (3) timbangan analitik 1 buah; (4) autoclave 1

buah; (5) gelas beker 3 buah; (6) hot plate 1 buah; (7) spatula 3 buah; (8)

alumunium foil; (9) LAF (Laminar Air Flow); dan (10) plastik wrap. Jumlah alat

tersebut adalah jumlah alat yang dibutuhkan untuk pembuatan EMBA dan SSA

sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan harus

sudah disterilisasi terlebih dahulu. Adapun bahan yang dibutuhkan dalam

pembuatan media PCA, EMBA, dan SSA adalah sebagai berikut: (1) PCA (Plate

Count Agar) 7,5 gram; (2) EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) 11,8 gram; (3)

SSA (Salmonella Shigella Agar) 18,9 gram; dan (4) aquades steril 990 ml.

Prosedur kerja pembuatan media PCA (Plate Count Agar), EMBA (Eosin

Methylene Blue Agar), dan SSA (Salmonella Shigella Agar) terbagi menjadi

beberapa tahapan seperti pada Gambar 3.3.

EMBA 11,8

gram

SSA 18,9

gram

Mencairkan dengan aquades 330 ml

Mengaduk

masing-masing

media sampai

larut dan

memanaskan

hingga mendidih

Memasukkan ke dalam gelas beker,

mendinginkan, dan mensterilkan di

autoclave selama 15 menit pada suhu

1210C dengan menutup gelas beker

dengan kertas aluminium foil

Platting di dalam LAF

(menuangkan ke cawan petri

dan membiarkan media menjadi

padat) dan menyimpannya di

inkubator

Gambar 3.3 Prosedur kerja pembuatan media PCA, EMBA dan SSA

PCA 7,5 gram

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

56

3.2.3.2 Tahap Pelaksanaan

A. Tahap Pengambilan Sampel

Sampel diambil dari penjual bumbu giling produk home industry di Pasar

Besar Kota Malang pada tanggal 8 Juni 2018. Sampel bumbu giling tersebut di

ambil pada waktu pagi hari yaitu pukul 07.30 WIB. Hal terebut dilakukan sesuai

hasil observasi peneliti dimana pada pagi hari adalah waktu terpadat penjual

bumbu giling melayani pembeli.

B. Tahap Pengambilan Data

1. Analisis Total Bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp.

Alat yang dibutuhkan dalam analisis total bakteri, Escherichia coli,

Salmonella sp., dan Shigella sp. adalah sebagai berikut: (1) Pipet ukur 1 buah; (2)

Jarum ose 3 buah; (3) Timbangan analitik 1 buah; (4) Mortal martil 1 buah; (5)

Spatula 1 buah; (6) Aluminium foil; (7) Label; (8) Plastik wrap; (9) LAF

(Laminar Air Flow); dan (10) Inkubator 1 buah. Adapun bahan yang dibutuhkan

dalam analisis kandungan Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp.

adalah sebagai berikut: (1) Bumbu Giling 1 gram per-sampel; (2) Media PCA

(Plate Count Agar); (3) Media spesifik (SSA) Salmonella-Shigella agar; (4)

Media spesifik EMBA (Eosin Methylene Blue Agar); dan (5) Aquades steril 9 ml

per-sampel.

Prosedur kerja analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan

Shigella sp. terbagi menjadi beberapa tahapan seperti pada Gambar 3.4.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

57

3.2.3.3 Tahap Perolehan dan Generalisasi

Tahap ini adalah tahap untuk melakukan pengamatan dan analisis terhadap

berbagai hasil dari tahap pelaksanaan. Pengamatan tersebut adalah pengamatan

hasil uji TPC atau total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp.

Penghitungan dan pencatatan pertumbuhan koloni dilakukan dalam satuan koloni

forming unit per gram (cfu/g). Penghitungan total bakteri dapat dilakukan secara

manual dengan kaca pembesar di bawah sinar lampu yang terang dengan memberi

tanda titik pada cawan petri dan mengalikan hasilnya dengan faktor pengenceran

atau dapat juga dengan menggunkan colony counter.

Indikator adanya koloni Escherichia coli ditandai dengan ciri khas

(typical) yaitu hitam pada bagian tengah dengan atau tanpa hijau metalik

(BSN:2016:4). Indikator adanya koloni Salmonella sp. ditandai dengan adanya

koloni bening tak berwarna, akan tetapi dapat juga berwarna agak coklat muda,

Menimbang

sampel 1 gram

Menghomogenkan sampel dengan larutan aquades

sebanyak 9 ml menggunakan mortal martil

Mengambil sampel tersebut dengan jarum

ose dan memindahkan ke cawan petri berisi

PCA, EMBA, dan SSA

Melabeli, menutup

cawan petri, dan

wraping

Memasukkan cawan petri ke

dalam inkubator suhu 370C

selama 48 jam

Mengamati dan menghitung total

bakteri, Escherichia coli,

Salmonella sp., dan Shigella sp.

Keterangan:

: Perlakuan dilakukan di dalam LAF

Gambar 3.4 Prosedur kerja analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan

Shigella sp. (Sumber:Budiharta dan Yani, 1988:5).

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

58

sedikit merah jambu maupun kekuning-kuningan pada media selektif SSA.

Indikator adanya koloni Shigella sp. ditandai dengan koloni bening tidak

berwarna, kecuali Shigella sonnei yang berwarna kuning dan tepi tidak rata

(Budiharta dan Yani, 1988:13). Hasil pengamatan tersebut kemudian diolah dan

dianalisis untuk selanjutnya digunakan pada penelitian tahap II, yaitu

pengembangan.

3.2.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk bagan alur

pada Gambar 3.5.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan instrumen untuk

pengumpulan data (Sugiyono, 2013:133). Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan rasio. Observasi adalah

teknik pengumpulan data secara langsung dengan prosedur berencana yang

melibatkan kegiatan melihat dan mencatat aktivitas/kegiatan tertentu. Rasio

adalah teknik mengukur data dalam suatu rentang (skala).

Observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan langsung keadaan

bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang. Skala dalam penelitian ini adalah uji

TPC dan isolasi dengan media selektif tertentu untuk mengetahui jumlah total

bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. Metode skala yang

digunakan adalah skala Guttman. Data yang diperoleh dari skala ini berupa data

interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif) (Sugiyono, 2013:133). Skala ini

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

60

digunakan untuk mendapatkan data yang tegas, yaitu untuk mengetahui apakah

suatu bumbu giling tersebut layak konsumsi atau tidak.

Data dari hasil pengamatan total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp.,

dan Shigella sp. ditabulasikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3.1 Data Hasil Pengamatan total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella

sp.

No. Sampel TPC (cfu/g) Escherichia coli

(cfu/g)

Salmonella sp.

(cfu/g)

Shigella sp.

(cfu/g)

Berdasarkan

PerKa BPOM RI

No. 16 tahun 2016

1. A

2. B

3. Dst

3.2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunkan statistik inferensial.

Statistik inferensial, sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas

adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan

hasilnya diberlakukan untuk populasi. Mengaitkan dengan penelitian ini yaitu

dengan melakukan pemeriksaan total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp.,

dan Shigella sp. pada permukaan media PCA, EMBA, dan SSA sampel bumbu

giling yang diambil di Pasar Besar Kota Malang untuk melihat cemaran bakteri di

pasar tersebut. Hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik parametris

merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel dibandingkan dengan standar

(Sugiyono, 2013:212). Mengaitkan dengan penelitian ini yaitu membandingkan

besarnya jumlah bakteri yang ditemukan dengan standar kriteria pangan olahan

berdasarkan PerKa BPOM RI No. 16 tahun 2016.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

61

Penelitian deskriptif bersifat menghimpun dan tidak memerlukan

standarisasi instrumen, tetapi cukup dengan validitas isi dan konstruk. Validitas

adalah keabsahan, yaitu suatu penilaian ketepatan suatu ukuran untuk inferensi

atau keputusan spesifik yang dihasilkan dari data yang dihasilkan. Validitas

penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam

membandingkan hasil terhadap objek penelitian. Penelitian ini menggunakan tabel

kriteria mikrobiologi dalam pangan olahan untuk membandingkan hasil penelitian

sehingga didapatkan hasil apakah bumbu giling tersebut layak konsumsi atau

tidak.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

59

∑ bakteri

Analisis Total Bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella

sp. pada Berbagai Bumbu Giling di Pasar Besar Kota Malang

Pasar Besar Kota Malang

Bumbu Giling

Kemasan Non Kemasan

1. Support hidup

mikroorganisme.

2. Pada keadaan tertentu

dapat tingkatkan

populasi

mikroorganisme.

1. Aktivitas

2. Kondisi dan

lingkungan

1. Bagaimana hasil analisis

total bakteri,

Escherichia coli,

Salmonella sp., dan

Shigella sp. pada bumbu

giling berdasarkan

PerKa BPOM RI No. 16

tahun 2016?

2. Bagaimana pemanfaatan

hasil penelitian tersebut

sebagai sumber belajar

biologi?

Masalah

Latar Belakang

Analisis Mikrobiologi Pangan Jenis dan Jumlah Bakteri

Pangan

Normal

Indikator Kontaminasi Bakteri

Melebihi Ambang Batas Normal

Kontaminasi

Kapang Bakteri Virus Khamir

Non patogenik Patogenik

Penyakit Bawaan Pangan:

1. Intoksikasi

2. Infeksi

3. Toksikoinfeksi

Faktor yang

Mempengaruhi: 1. Intrinsik

2. Ekstrinsik

3. Implisit

Sumber

Kontaminasi: Buah dan Sayuran,

Pangan Hewani,

Udara, Tanah, Limbah,

Air, Manusia, BTP,

Peralatan, dll.

Akan berubah jika faktor yang

mempengaruhi berubah

Proses Penelitian 1. Berpikir dan bekerja berdasarkan prosedur ilmiah

(observasi-perencanaan-pelaksanaan-

penyimpulan)

2. Pelaksanaan

Pasar Besar Kota Malang

Bumbu Giling

Kemasan Non Kemasan

Bumbu Giling

Produk Home

Industry

Kuantitatif

Kualitatif

Pemeriksaan

Mikrobiologi

Escherichia coli

(EMBA), Salmonella

sp., dan Shigella sp.

(SSA).

Media PCA TPC

Analisis

Mikrobiologi

Konsep

Prinsip

Hukum

Fakta

1. Pengambilan Sampel 2. Pemeriksaan Sampel

3. Analisis Data

4. Perolehan dan

Generalisasi

Teori

Gambar 3.5 Gambar kerangka kerja penelitian

Inokulasi dan

Identifikasi Bakteri

dengan Media

Selektif

59

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

62

3.3 Penelitian Tahap II

Tahap II merupakan studi pengembangan dari hasil penelitian tahap I yang

susah dilakukan. Hasil penelitian tahap I akan dikembangkan menjadi sumber

belajar biologi materi Monera Kelas X SMA. Metode yang digunakan dalam studi

pengembangan adalah modifikasi dari metode Learning cycle 3-E yang

diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam SCIS atau Science Curriculum

Improvenment pada tahun 1967. Learning cycle 3-E merupakan pembelajaran

yang dilakukan dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan tepat dan

teratur (Jainuri, 2011:3).

Gambar 3.6 Modifikasi pengembangan hasil penelitian menjadi sumber belajar dengan

menggunkan learning cycle 3-E

Model learning cycle 3E terdiri dari tiga fase, yaitu exploration

(eksplorasi), explanation (eksplanasi), dan elaboration (elaborasi). Pada tahap

eksplorasi. Hal yang perlu diperhatikan adalah need assesment yaitu dengan

melihat hasil penelitian dan silabus untuk menyesuaikan materi. Hal tersebut

menghasilkan kumpulan konsep esensial, yaitu fakta, konsep, prinsip, dan hukum.

2 E (explanation) 1. Studi pustaka

2. Konsultasi ke ahli

3 E (elaboration) Pengembangan menjadi

produk sumber belajar

1 E (exploration) Need asessment:

1. Hasil penelitian

2. Silabus

Kebutuhan Pengembangan Kumpulan fakta dan konsep esensial

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

63

Tahap kedua adalah eksplanasi yaitu melakukan studi pustaka dan konsultasi ke

ahli berkaitan dengan hasil penelitian (kumpulan konsep esensial) untuk

memperoleh hasil yang maksimal. Tahap terakhir adalah elaborasi, yaitu

pengembangan menjadi produk. Kumpulan konsep esensial yang sudah melalui

studi pustaka dan konsultasi ke ahli dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi

sumber belajar biologi materi Monera.

3.3.1 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi pada

Materi Monera

Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh dari

metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu cara untuk memecahkan suatu

masalah dengan langkah-langkah tertentu yang sistematis, logis, dan empiris.

Biologi sebagai bagian dari sains memperoleh pengetahuan secara empirik

melalui kajian langsung terhadap objek alam. Kegiatan belajar biologi tersebut

terdiri atas kegiatan observasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

mengukur, mengelompokkan, menurunkan kesimpulam, dan menyatakan hasil.

Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik garis besar bahwa proses belajar biologi

tidak terlepas dari prosedur ilmiah.

Proses penelitian pada dasarnya merupakan kegiatan (proses, prosedur)

ilmiah mulai dari pengamatan (observasi), merumuskan masalah, mencatat data,

menganalisis data, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Kegiatan penelitian

analisis mikrobiologi pada berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang

tidak terlepas dari metode ilmiah dalam pelaksanaannya. Kegiatan tersebut

menuntut untuk berfikir dan bekerja berdasarkan prosedur ilmiah.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/BAB III.pdf · mendinginkan, dan mensterilkan di . autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C dengan menutup

64

Hasil dari penelitian ini merupakan beberapa konsep esensial yang terdiri

atas fakta, konsep, prinsip, dan hukum. Produk penelitian tersebut dimulai dari

fakta berlanjut dibangun konsep, dikembangkan menjadi suatu prinsip,

dirumuskan suatu hukum, sampai dengan diketemukan teori. Bangunan fakta

sampai dengan teori adalah suatu body knowledge yang merupakan produk ilmiah.

Produk ilmiah tersebut dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber

belajar biologi.

Salah satu bentuk pemanfaatan hasil penelitian sebagai sumber belajar

yaitu dapat dikembangkan untuk pembelajaran pada kompetensi dasar, kelas, dan

jenjang tertentu. Berdasarkan hal tersebut, produk penelitian ini dapat

dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber belajar biologi materi Monera

pada Kompetensi Dasar 3.5 dan 4.5 Kelas X. Sumber belajar tersebut diharapkan

dapat menunjang kegiatan pembelajaran biologi agar tujuan pembelajaran tercapai

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan kompetensi lulusan.