bab iii metode penelitian 3.1 jenis dan lokasi penelitian...
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 107) metode penelitian eksperimen adalah metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan penelitian
eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini mengetahui perbedaan hasil
belajar kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan metode
konvensonal dengan kelompok eksperimen yang dalam pembelajarnnya
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Selain itu
pengaruh keduanya akan dilihat berdasarkan gender, yaitu laki-laki dan
perempuan. Penggunaan metode eksperimen dalam penelitian ini atas
pertimbangan bahwa terdapat variabel bebas sebagai perlakuan yang akan diuji
pengaruhnya terhadap variabel terikat dan terdapat variabel lain yang
mempengaruhi baik memperlemah atau memperkuat kedua hubungan tersebut.
Penelitian eksperimen semu (quasi experiment) sama dengan penelitian
eksperimen murni, hanya berbeda pada pengontrolan variabel. Penelitian yang
mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan
kontrol/memanipulasi semua variabel yang relevan disebut penelitian eksperimen
semu.
Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu:
1. Memberikan pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau
perlakuan dilakukan.
2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subjek yaitu dengan
menggunakan metode pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran
IPA kelas V SD Sinduagung Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo.
3. Memberikan post-test untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.
21
22
3.1.2 Lokasi Penilitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Adiwarno Kecamatan
Selomerto Kabupaten Wonosobo yang berlokasi di Desa Adiwarno Kecamatan
Selomerto Kabupaten Wonosobo dan SD Sinduagung Kecamatan Selomerto
Kabupaten Wonosobo yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan Selomerto,
Wonosobo. Tepatnya pada kelas V semester II tahun pelajaran 2011/2012.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April tahun 2012.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Independent / Variabel bebas (X1)
Merupakan variabel perlakuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Metode pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation berpijak pada paham konstruktivisme, pada
pembelajaran ini terjadi kesepakatan antara siswa dengan aturan-aturan dalam
berkolaborasi. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
bener-benar memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan
pengetahuan dan keterampilannya. Tahap-tahap pelaksanaan metode kooperatif
tipe Group Investigation dalam pembelajaran, meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti yang terdiri dari elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi, dan kegiatan
penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
a. Melakukan apersepsi dari pembelajaran sebelumnya;
b. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
2) Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajarai.
2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen (baik dari
jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik).
3. Setiap kelompok berhak memilih sub topik yang ingin dipelajari.
23
4. Guru memberikan bahan-bahan / alat-alat yang diperlukan untuk
percobaan beserta lembar kerja sesuai dengan topik yang ingin
dipelaajari.
b. Elaborasi
1. Kelompok menyusun rencana investigasi yang berisi waktu, tempat,
strategi investigasi, alat investigasi dan sebagainya.
2. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan investigasi (penelitian)
berdasarkan topik yang telah mereka pilih.
3. Siswa menuliskan hasil investigasinya dan membuat laporan mengenai
investigasinya.
4. Perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan kelas secara
bergantian untuk mempresentasikan hasil investigasinya bersama
teman satu kelompok.
d. Konfirmasi
1. Guru meluruskan kesalahpahaman yang terjadi pada siswa (jika
terjadi).
3) Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
3.2.2 Variabel Dependent / Variabel Terikat (Y)
Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil akhir dari
proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti
pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi
yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat
penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai,
aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan
aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
24
3.2.3 Variabel Moderator
Menurut Sugiono (2010: 61) variabel moderator merupakan variabel yang
mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antar variabel
independen dan dependen. Variabel ini juga disebut sebagai variabel independen
kedua. Variabel moderator dalam penelitian ini dilambangkan dengan simbol X2
adalah gender. Gender merupakan sifat yang melekat pada laki-laki dan
perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural.
3.3 Desain Penelitian
Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan bentuk design
Factorial Design (Sugiyono, 2010: 113). Desain faktorial merupakan modifikasi
dari design true eksperimental, yaitu dengan memperhatikan adanya variabel
moderator yang mempengaruhi perlakuan dari variabel bebas terhadap hasil dari
variabel terikat. Variabel lain yang mempengaruhi perlakuan yang diberikan pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap kreativitas adalah gender
siswa SD kelas V laki-laki dan perempuan. Desain ini dapat digambarkan seperti
berikut ini.
Keterangan:
R : Simpel random sampling
X : Perlakuan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Group
Investigation pada kelas eksperimen
O1 : pretes hasil belajar kelompok eksperimen laki-laki
O2 : postes hasil belajar kelompok eksperimen laki-laki
O3 : pretes hasil belajar kelompok kontrol laki-laki
O4 : postes hasil belajar kelompok kontrol laki-laki
O5 : pretes hasil belajar kelompok eksperimen perempuan
O6 : postes hasil belajar kelompok eksperimen perempuan
O7 : pretes hasil belajar kelompok kontrol perempuan
O8 : postes hasil belajar kelompok kontrol perempuan
Y1 : siswa SD laki-laki kelas V
Y2 : siswa SD perempuan kelas V
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
25
Desain faktorial di atas dapat diuraikan bahwa setiap kelompok laki-laki dan
perempuan dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi tes awal
(pretes) dan tes akhir (postes) untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar
pada pembelajaran IPA antara kelompok eksperimen yang menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan kelompok kontrol yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
Penelitian ini dilakuakan pada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam
pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa SD kelas V, sedangkan kelompok
kontrol hanya menerapkan kegiatan pembelajaran konvensional. Masing-masing
kelompok memperhatikan adanya pengaruh lain yang dimunculkan, yaitu gender
siswa SD kelas V.
3.4 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam ekperimen ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Sinduagung dengan jumlah siswa 20 dan siswa kelas V SD Negeri 1 Adiwarno
dengan jumlah siswa 21. Pengambilan subyek penelitian atas dasar ciri-ciri atau
sifat-sifat tertentu yaitu memilih dua kelas yang memiliki nilai rata-rata yang
seimbang pada mata pelajaran IPA dengan cara uji homogenitas.
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah subyek penelitian
merupakan kelas yang homogen. Sebelum memilih dua kelas yang dijadikan
penelitian eksperimen dilakukan dulu uji homogenitas. Data yang digunakan
untuk menguji homogenitas subyek penelitian ini dengan cara melakukan pre-tes
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre-tes dilakukan untuk mengukur
homogenitas kemampuan awal yang harus seimbang antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
26
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan tes dan observasi. Tes sebagai alat yang digunakan untuk menilai
hasil belajar siswa sesudah pembelajaran. Hasil tes juga digunakan untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam suatu
materi.
3.5.1.1 Tes
Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan - pertanyaan yang diberikan
kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,
terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
3.5.1.2 Observasi
Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengetahui tentang metode
yang digunakan saat pembelajaran (observasi dilakukan oleh penulis). Teknik
observasi juga dilakukan untuk mengetahui apakah langkah-langkah
pembelajaran Group Investigation benar-benar diterapkan dalam pembelajaran
(observasi dilakukan oleh guru kelas VI).
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan soal pre dan postes yang digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar berdasarkan gender dan lembar observasi yang digunakan untuk
mengetahui tindakan guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation di kelas eksperimen.
27
Tabel 3.1
Kisi-kisi Soal Pretest IPA kelas V SD N 1 Adiwarno dan SD N
SinduagungSemester II Tahun Ajaran 2011/2012
Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Jenis
Soal Nomor Soal
Jumlah
Soal
5.1
Mendeskripsikan
hubungan antara
gaya, gerak dan
energi melalui
percobaan (gaya
gravitasi, gaya
gerak dan gaya
magnet)
Gaya
gravitasi
Mengidentifikasi pengertian,
penemu dan pengaruh gaya
gravitasi bumi.
Isian
singkat
1, 4*, 7, 12, 13*,
16, 19*
7
Membandingkan kecepatan
jatuh dua benda (yang
berbeda berat, bentuk dan
ukuran) dari ketinggian
tertentu.
Isian
singkat
2, 5*, 6, 9, 15, 20 6
Gaya gravitasi menyebabkan
benda jatuh ke bawah.
Isian
singkat
8*, 10, 14, 17 4
Memberikan contoh gaya
gravitasi dalam kehidupan
sehari-hari.
Isian
singkat
3, 11*, 18 3
Jumlah 20
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Postest IPA kelas V SD N 1 Adiwarno dan SD N
SinduagungSemester II Tahun Ajaran 2011/2012
Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Jenis
Soal Nomor Soal
Jumlah
Soal
5.1
Mendeskripsikan
hubungan antara
gaya, gerak dan
energy melalui
percobaan (gaya
gravitasi, gaya
gerak dan gaya
magnet)
Gaya
magnet
Mengidentifikasi jenis, bagian
dan kutub-kutub magnet
Isian
singkat
2, 3, 8, 10, 11,
12, 13, 15, 18*
8
Mengidentifikasi kutub
magnet sejenis dan tak sejenis
Isian
singkat
5* 1
Mengelompokkan benda-
benda magnetis dan non
magnetis
Isian
singkat
1, 4*, 9 3
Menunjukkan kekuatan gaya
magnet dalam menembus
beberapa benda melalui
percobaan.
Isian
singkat
21 1
Mengidentifikasi hal-hal yang
dapat menghilangkan sifat
magnet
Isian
singkat
7 1
Memberi contoh penggunaan
gaya magnet dalam kehidupan
sehari-hari.
Isian
singkat
6, 14, 17 3
Membuat magnet. Isian
singkat
16*, 19*, 20* 4
Jumlah 21
28
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru
Group Investigation di SD N Sinduagung Tahun Ajaran 2011/2012
Konsep /
Variabel Aspek / Dimensi Indikator Item
Penerapan
Metode
Pembelajaran
Group
Investigation
1. Pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam mengawali sebuah
pembelajaran
1, 2, 3
2. Kegiatan
Pembelajaran
1. Guru melakukan kegiatan apersepsi 4
A. Tahap
Pengelompokan
1. Guru menyampaikan kompetensi (tujuan)
yang akan dicapai
2. Guru menjelaskan langkah-langkah
metode Group Investigation secara jelas
dan rinci
3. Guru membagi siswa ke dalam kelompok
menurut Group Investigation
5, 6, 7
B. Tahap
Perenanaan
1. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk
mengajukan pertanyaan yang digunakan
dalam penelitian
2. Guru membimbing siswa menyusun
rencana penelitian
8, 9
C. Tahap
Penyelidikan
1. Guru membimbing siswa dalam
mengumpulkan informasi dan data
2. Guru menumbuhkan parsitipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
3. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
4. Guru menumbuhkan keceriaan dan
antusias siswa dalam belajar
10,
11,
12, 13
D. Tahap
Pengorganisasian
1. Guru memantau hasil penelitian siswa
2. Guru membimbing siswa menyusun
laporan penelitian
3. Guru memeriksa hasil penelitian siswa
14,
15, 16
Kegiatan Akhir
A. Tahap Pelaporan 1. Guru mengatur jalannya laporan penelitian
(presentasi) dari masing-masing kelompok
2. Guru membimbing siswa dalam
menyampaikan laporan penelitian
17, 18
B. Tahap Evaluasi 1. Guru membimbing siswa untuk
menggabungkan rangkuman kesimpulan
semua kelompok
2. Guru melakukan refleksi pembelajaran
3. Guru memberikan soal evaluasi
19,
20, 21
29
3.6 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel bebas yaitu metode
pembelajaran Group Investigation, variabel terikat yaitu hasil belajar dan variabel
moderator yaitu gender. Untuk menguji soal tes yang akan diberikan kepada siswa
di kelas eksperimen maupun kontrol digunakan uji validitas instrumen tes. Untuk
menguji metode pembelajaran dari variabel bebas dalam hal ini adalah Group
Investigation yaitu menggunakan tri anggulasi.
3.6.1 Uji Validitas Instrumen Tes
Sebelum melaksanakan penelitian, instrumen yang telah dibuat diuji
kevalitannya untuk memperoleh data yang valid yang nantinya akan digunakan
dalam penelitian. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan
mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah
dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). Kriteria
penafsiran mengenai indeks koefisien korelasi (rix) sebagai berikut:
Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah/tidak valid
Antara 0,200 - 0,399 : rendah
Antara 0,400 - 0,599 : cukup tinggi
Antara 0,600 – 0,799 : tinggi
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
3.6.1.1 Uji Validitas Soal Pretest
Rancangan instrumen yang sudah jadi dites uji cobakan pada siswa kelas
V di SD uji coba yaitu SD Negeri 2 Adiwarno. Berdasarkan perhitungan
menggunakan SPSS 16,0 for windows didapatkan hasil validitas soal pretest
pada tabel 3.4 berikut.
30
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Soal Pretest di SD N 2 Adiwarno
Semester II Tahun Ajaran 2011/2012
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 6.48 10.362 .681 .764
soal2 6.38 11.548 .327 .793
soal3 6.76 11.490 .326 .794
soal9 6.67 11.533 .290 .797
soal6 6.62 11.348 .343 .793
soal7 6.71 11.114 .431 .785
soal10 6.76 11.490 .326 .794
soal12 6.57 11.157 .401 .788
soal14 6.57 11.557 .279 .798
soal15 6.52 10.562 .598 .771
soal16 6.62 10.948 .467 .782
soal17 6.86 11.529 .362 .791
soal18 6.24 11.790 .354 .791
soal20 6.48 10.362 .681 .764
Berdasarkan tabel di atas hasil perhitungan ini dilihat dari kolom corrected
item total coorelation yang nilainya > 0,2 dari 20 soal berbentuk isian singkat
yang diuji cobakan terdapat 14 soal valid, yaitu soal no no 1, 2, 3, 6, 7, 9, 10, 12,
14, 15, 16, 17, 18 dan 20 dan 6 soal tidak valid yaitu soal no 4, 5, 8, 11, 13 dan
19.
3.6.1.2 Uji Validitas Soal Postest
Rancangan instrumen yang sudah jadi dites uji cobakan pada siswa kelas
V di SD uji coba yaitu SD Negeri 2 Adiwarno. Berdasarkan perhitungan
menggunakan SPSS 16,0 for windows didapatkan hasil validitas soal postest
pada tabel 3.5 berikut.
31
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Soal Postest di SD N 2 Adiwarno
Semester II Tahun Ajaran 2011/2012
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 8.57 13.657 .336 .812
soal2 8.62 13.048 .499 .801
soal3 8.71 13.414 .377 .809
soal6 8.76 12.490 .646 .790
soal7 8.52 13.062 .542 .798
soal8 8.52 13.662 .355 .810
soal9 8.71 13.414 .377 .809
soal10 8.52 13.062 .542 .798
soal11 8.52 13.762 .324 .812
soal12 8.62 13.048 .499 .801
soal13 8.62 13.048 .499 .801
soal14 8.52 13.562 .385 .808
soal15 8.62 14.048 .213 .820
soal17 8.67 13.733 .293 .815
soal21 8.81 12.762 .572 .795
Berdasarkan tabel di atas hasil perhitungan ini dilihat dari kolom corrected
item total coorelation yang nilainya > 0,2 dari 21 soal berbentuk isian singkat
yang diuji cobakan terdapat 15 soal valid, yaitu soal no no 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 17 dan 21 dan 6 soal tidak valid yaitu soal no 4, 5, 16, 18, 19,
20.
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis faktorial dengan
konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien
reliabilitas Alpha dari Cronbach. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrument digunakan pedoman adalah sebagai berikut:
x ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 ˂ x ≤ 0,8 : dapat diterima
32
0,8 ˂ x ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
x ˂ 0,9 : reliabilitas memuaskan
3.6.2.1 Uji Reliabilitas Soal Pretest
Dengan melihat nilai cronbanch’s alfa yaitu nilai cronbanch’s alfa berada di
antara nilai koofisien 0,799 sehingga insterumen tes hasil belajar pretest dapat
diterima dan dapat digunakan.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest di SD N 2 Adiwarno
Semester II Tahun Ajaran 2011/2012
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.799 14
3.6.2.2 Uji Reliabilitas Soal Postest
Dengan melihat nilai cronbanch’s alfa yaitu nilai cronbanch’s alfa berada di
antara nilai koofisien 0,816 sehingga insterumen tes hasil belajar postest
dinyatakan reliabilitas bagus dan dapat digunakan.
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Soal Postest di SD N 2 Adiwarno
Semester II Tahun Ajaran 2011/2012
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.816 15
3.6.3 Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan,
yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan nilai
siswa pada kelas kontrol yang mengajar dengan menggunakan metode ceramah,
apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik
sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik
nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal
33
atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square).
Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for
Window.
3.6.4 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Uji homogenitas ini sangat penting dilakukan
untuk mengetahui apakah kelas control dan kelas eksperimen mempunyai
perbedaan hasil belajar yang signifikan atau tidak. Bila pada kelas control dan
kelas eksperimen mempunyai perbedaan yang signifikan, maka penelitian
eksperimen ini tidak dapat dilakukan.
3.6.5 Analisis Taraf Kesukaran Item Soal
Menurut Sudjana (2011: 135) cara melakukan analisis untuk menentukan
tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = B / JS
P = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal.
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
JS = Banyaknya siswa yang mengikuti tes.
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin
sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh makin mudah
soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = soal kategori sedang
0,71 – 1,00 = soal kategori mudah
Berikut tabel tingkat kesukaran soal pre test dan post test:
Tabel 3.8
Taraf Kesukaran Soal Pre dan Postest Kelas V
di SD N 1 Adiwarno dan SD N Sinduagung Tahun Ajaran 2011/2012
Soal Soal Mudah Soal Sedang Soal Sukar Jumlah
Pretest 2 11 1 14
Posttest 3 11 1 15
34
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian eksperimen ini menggunakan dua analisis data yaitu Analisi Beda
Mean dan Analisi menggunakan Two Way Anova. Menurut Golu, W. (2010: 166)
analisis beda mean dipakai untuk uji hipotesis dua variabel dimana salah satu
diantaranya adalah variabel nominal dengan dua kategori yang dikotomik. Uji
analisi beda mean ini digunakan untuk menguji hipotesis yang pertama dan kedua.
Uji Two Way Anova dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data
hipotesis. Two Way Anova tergolong analisis komparatif lebih dari dua variabel
atau lebih dari dua rata-rata. Tujuannya ialah membandingkan lebih dari dua rata-
rata. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi artinya data sampel dapat
mewakili populasi. Uji Two Way Anova digunakan untuk menguji hipotesis yang
ketiga. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation dengan kelompok siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar antaka kelompok siswa laki-laki dan
kelompok siswa perempuan?
3. Apakah ada pengaruh penerapan metode Group Investigation terhadap hasil
belajar IPA berdasarkan gender siswa kelas V SDN Sinduagung Kecamatan
Selomerto Kabupaten Wonosobo?
Pengukurannya dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows.
Menurut Hartono (2004: 216) analisis sesudah ANOVA atau pasca ANOVA
(post hoc) dilakukan jika hipotesis nol (H0) ditolak. Namun, jika hipotesis nol
diterima (H1) maka analisis pasca anova tidak perlu dilakukan karena tujuan
analisi sesudah anova adalah untuk mancari kelompok mana yang berbeda. Dalam
penelitian ini, yang harus dianalisis menggunakan anova lanjut yaitu hipotesis
pertama. Hartono (2004: 216) mengungkapkan beberapa teknik analisis pasca
anova yang dapat digunakan yaitu: Tukey’s HSD, Benferroni, Sidak, Scheffe,
Ducan dll. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Scheffe
karena jumlah siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda.