bab iii metode penelitian 3 -...
TRANSCRIPT
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental
Research adalah metode penelitian yang dilaksanakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap objek penelitian dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono, 2011:111) penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan yang
signifikan antara penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda
konkret dengan pembelajaran konvensional terhadap pencapaian hasil belajar IPA
pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan
Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.
3.1.2 Desain Eksperimen
Desain Eksperimen dalam penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest
Design. Dalam design ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu diberi pretest
(tes awal) dan di akhir pembelajaran diberi posttest (tes akhir). Desain ini digunakan
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Discovery Learning berbantuan
media benda konkret.
Tabel 3.1
Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Desain
Pretest Treatment Postest
X
(Sugiyono, 2011:112)
41
Keterangan :
: Tes awal (prestest) sebelum Treatment (perlakuan) diberikan.
: Tes akhir (posttest) setelah Treatment (perlakuan) diberikan.
X :Treatment (perlakuan) terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan
menerapkan metode discovery learning berbantuan media benda konkret.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 04 Banjarejo kecamatan gabus,
kabupaten grobogan. Peneliti memilih mata pelajaran IPA kelas IV semester II tahun
pelajaran 2015/2016. Pada bulan maret sampai bulan april 2016. Adapun gambaran
umum tahap penelitian dari persiapan penelitian sampai tujuan seperti pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Waktu Penelitian
BULAN
Jenis Kegiatan JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan penelitian
2. Pelaksanaan
Penelitian
3. Penyusunan laporan
dan penyajian
4. Revisi
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:61) variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Ada dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010:61). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah metode discovery learning
42
berbantuan media benda konkret. Sementara itu, variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2010:61). Dalam penelitian ini sebagai variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA.
3.4 Prosedur Penelitian
Tahap –tahap eksperimen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan
a. Menentukan subyek penelitian
b. Membuat kisi –kisi instrument soal tes
c. Membuat instrumen pretest-posttest pada sekolah yang telah dipilih yaitu
kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.
d. Mengujicobakan instrumen pretest-posttest pada kelas yang sudah dipilih
yaitu kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo kecamatan Gabus Kabupaten
Grobogan
e. Menganalisis data hasil instrumen tes pretest-posttest pada kelas uji coba
untuk mengetahui validitas butir soal, dan reabilitas soal beserta tingkat
kesukarannya. 2) Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan pretest terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan (treatment), hal
ini untuk mengetahui hasil belajar sesuai dengan metode yang diterapkan oleh
guru.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapakan metode Discovery
Learning berbantuan media benda konkret pada pembelajaran IPA.
c. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa setelah
diberi perlakuan (treatment).
43
3) Tahap Akhir
a. Menganalisis hasil pretest-postest yang telah dilakukan untuk mengetahui
pengaruh penerapan metode Discovery Learning berbantuan media benda
konkret.
b. Menyusun hasil penelitian
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data
d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Tes (Pretest dan Posttest)
Tes merupakan alat penilaian yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini tes
digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA kelas IV semester II di
SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.
b. Observasi
Menurut Sukmadinata (2012:220) observasi (observation) atau pengamatan
merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi digunakan untuk
mendapatkan data tentang proses pembelajaran di dalam kelas. Observasi dilakukan
terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery Learning
berbantuan media benda konkret
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah
dilakukan tersebut. Adapun definisi dokumentasi adalah pemberian atau
pengumpulan bukti-bukti laporan.
44
3.5.2 Instrumen Data Penelitian
a. Variabel X (Discovery Learning)
Insrumen yang digunakan dalam variabel X adalah lembar observasi. Lembar
observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam penggunaan metode
discovery learning berbantuan media benda konkret dalam pembelajaran dari
kegiatan awal sampai akhir. Observasi merupakan instrumen yang sering dijumpai
dalam penelitian pendidikan. Instrument observasi akan lebih efektif jika informasi
yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja
responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai
keterbatasan dalam menggali informasi berupa pendapat atau persepsi dari subjek
yang diteliti.
Peneliti membuat kisi –kisi instrumen yang akan digunakan untuk membuat
instrumen tindakan pada pembelajaran yang dilakukan yaitu menggunakan
penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda konkret yang
dilaksanakan di SD Negeri 04 Banjarejo. Kisi–kisi tindakan pembelajaran
menggunakan metode discovery learning dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3.
Kisi-Kisi Instrumen Observasi Penerapan Metode Discovery Learning
Berbantuan Media Benda Konkret
No
Aspek Indikator
Pra
pembela-
Jaran
1. Guru memeriksa kesiapan siswa pembelajaran
2. Guru mengadakan doa bersama siswa
3. Guru melakukan presensi
4. Guru membacakan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan di capai hari ini
1. Kegiatan
Awal
Stimulus
5. Guru memberikan apersepsi sesuai materi yang akan
diajarkan.
6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk
merangsang berfikir.
7. Saat siswa mampu menjawab apersepsi, guru mengajak
45
(pemberian
rangsangan)
siswa untuk membaca materi dan memberi motivasi.
8. Guru menyajikan materi yang akan di diskusikan
dengan menunjukkan media benda konkret.
9. Guru memberi petunjuk sebelum melakukan presentasi
2. Problem
Statement
(mengidenti
fikasi
masalah)
10. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (4-5
orang)
11. Guru membagi lembar diskusi dan materi serta media
benda konkret sesuai dengan materi percobaan yang
akan dilakukan.
12. Guru menyampaikan rumusan masalah pada setiap
kelompok.
13. Guru mengajak siswa mengidentifikasi masalah dari
percobaan yang akan dilakukan.
14. Guru mengajak siswa merumuskan hipotesis percobaan.
3. Kegiatan
Inti
Data
Collection
(pengumpul
an data)
15. Guru membimbing langkah yang dilakukan dengan
menggunakan media benda konkret yang melibatkan
siswa untuk aktif membuat karya/model dari materi.
16. Guru mengajak siswa mengumpulkan data yang
relevan dengan menggunakan media benda konkret
dalam kegiatan percobaan.
17. Guru membimbing siswa untuk mencatat hasil dari
pengumpulan data.
18. Guru mengamati dan membimbing kerjasama siswa
dalam kelompok.
4. Data
Processing
(pengolahan
data)
19. Guru mengajak siswa bekerja sama untuk mengolah
data yang diperoleh dengan menggunakan media benda
konkret.
20. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menafsirkan
hasil data yang diperoleh.
5. Verification
(pembuktia
n)
21. Guru melibatkan siswa untuk mempraktekkan langkah-
langkah kegiatan percobaan yang diberikan guru
dengan benar dan menggunakan karya/model dengan
antusias .
22. Guru memberikan kesempatan siswa menganalisis data
yang diperoleh dari kegiatan penelitian.
23. Guru melibatkan siswa membuktikan hipotesis yang
telah ditetapkan.
6. Generalizat
ion
(menarik
24. Guru memberikan kesempatan siswa berdiskusi dalam
membuat kesimpulan dari hasil data yang sudah
dianalisis.
25. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
46
kesimpulan) melakukan presentasi dalam menyampaikan data atau
informasi yang sudah dianalisis.
7. Kegiatan
Akhir
26. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami.
27. Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran
28. Guru melakukan evaluasi sesuai dengan materi yang
diajarkan
29. Guru melakukan refleksi pembelajaran
30. Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup
b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar IPA)
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
menggunakan butir –butir soal atau tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar
sebelum (pretest) dan sesudah pemberian treatment (potstest). Jenis tes yang
digunakan berupa pilihan ganda, isian dan uraian. Langkah-langkah menyusun
instrument soal meliputi; (1) penyusunan kisi-kisi; (2) uji coba istrumen; (3) uji
validitas dan reabilitas serta uji tingkat kesukaran soal. Tes dalam bentuk soal yang
dibuat disesuaikan dengan indikator.
Dalam penelitian ini disusun dua kisi-kisi tes formatif dengan jawaban pilihan
ganda, isian, uraian yaitu instrument tes untuk mengukur hasil belajar sebelum
perlakuan diberikan (pretest) dan kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar
yang sudah diberikan perlakuan (posttest)
Kisi-kisi instrument prestest untuk mengukur hasil belajar IPA sebelum
diberikan perlakuan disusun berdasarkan SK: 7. Memahami gaya dapat mengubah
gerak dan/atau bentuk suatu benda dan KD 7.2 menyimpulkan hasil percobaan bahwa
gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda. Kisi-kisi
instrument prestest (sebelum perlakuan diberikan) untuk mengukur hasil belajar IPA
dapat dilihat pada tabel 3.4.
47
Tabel 3.4.
kisi-kisi Instrumen Prestest
Standar Kompetensi : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk
suatu benda
Kompetensi Dasar : 7.2 menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan
dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda.
No Indikator Bentuk
Asesmen
Indikator soal
1. Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi gerak benda.
Pilihan Ganda
1, 3, 9, 10, 15, 25, 26
Isian 31, 33,34, 43, 44, 48
Uraian 51, 57, 60
2. Membuktikan bahwa gaya dapat
mengubah benda.
Pilihan Ganda 4, 7, 11, 12, 17, 18,
19, 20, 21, 23, 27,
28, 30
Isian 35, 37, 38, 39, 42,
47, 50
Uraian 52, 55, 56
3. Menunjukkan contoh dalam
kehidupan sehari-hari cara gaya
mengubah bentuk atau gerak benda.
Pilhan Ganda 2, 5, 6, 8, 13, 14, 16,
22, 24, 29
Isian 32, 36, 40, 41, 45,
46, 49
Uraian 52, 53, 60
Jumlah 60
Kisi-kisi instrument posttest untuk mengukur hasil belajar IPA setelah
diberikan perlakuan treatmen berdasarkan SK: 8. Memahami berbagai bentuk energi
dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan KD 8.1 mendiskripsikan
energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Kisi-
kisi posttest (setelah perlakuan diberikan) untuk mengukur hasil belajar IPA dapat
dilihat pada tabel 3.5.
48
Tabel 3.5.
Kisi-kisi instrumen posttest
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energy dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar : 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di
lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
No Indikator Bentuk
Asesmen
Indikator soal
1. Menjelaskan bahwa bunyi
dihasilkan oleh benda yang
bergetar.
Pilihan Ganda
1, 10, 11, 14, 17, 18,
21, 29
Isian 31, 33, 34, 38, 39, 42
Uraian 51, 54, 58
2. Membuktikan perambatan bunyi
pada benda padat, cair, dan gas.
Pilihan Ganda 2, 3, 5, 6, 7, 12, 13,
15, 20, 22, 23, 24,
25, 26
Isian 32, 35, 41, 44, 46,
47, 49, 50
Uraian 55, 56, 57, 59
3. Menunjukkan bahwa bunyi dapat
dipantulkan atau diserap
Pilhan Ganda 4, 8, 9, 16, 19, 27,
28, 30
Isian 36, 37, 40, 43, 45, 48
Uraian 52, 53, 60
Jumlah 60
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan dalam
alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Validitas adalah
satuan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Validitas suatu tes atau instrumen adalah yang dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak di ukur. Table 3.6 di bawah ini menunjukkan taraf signifikansi validitas
menurut Sugiyono, (2010: 173) sebagai berikut :
49
Tabel 3.6
Taraf Signifikasi Validitas
N Taraf Signifikasi
5% 1%
22 0,293 0,375
A. Uji Validitas Soal Pretest
Uji soal instrumen pretest yang telah di ujicobakan pada siswa kelas V SD
Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Uji validitas dapat
dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 For Windows. Dari hasil validitas
berdasarkan 0,293 taraf menunjukkan signifikansi bahwa dari 30 soal pilihan ganda,
20 soal isian, dan 10 soal uraian.
Dalam uji validitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasil
apakah item soal yang diuji valid atau tidak, dapat dilihat pada tabel 3.7
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo
Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.
N
o
Indikator Bentuk
Asesmen
Indikator soal Indikator Soal
yang Valid
1. Menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi gerak
benda.
Pilihan
Ganda
1, 3, 9, 10, 15, 25, 26 1, 3, 10, 26
Isian 31, 33,34, 43, 44, 48 31, 33
Uraian 51, 57, 60 57
2. Membuktikan bahwa
gaya dapat mengubah
benda.
Pilihan
Ganda
4, 7, 11, 12, 17, 18,
19, 20, 21, 23, 27,
28, 30
11, 17, 18, 28
50
Isian 35, 37, 38, 39, 42,
47, 50
37,
Uraian 52, 55, 56 46
3. Menunjukkan contoh
dalam kehidupan
sehari-hari cara gaya
mengubah bentuk
atau gerak benda.
Pilhan
Ganda
2, 5, 6, 8, 13, 14, 16,
22, 24, 29
2, 6, 13, 24
Isian 32, 36, 40, 41, 45,
46, 49
40, 45
Uraian 52, 53, 60 53
Jumlah 60
Tabel 3.7 menunjukkan validitas instrumen yang valid yang kesemuanya
memiliki koefiisien valid atau taraf signifikan penjelasan tabel diatas, maka ada 12
item soal pilihan ganda, 5 item soal isian dan 3 soal uraian yang bisa digunakan
dalam penelitian (soal Pretest).
B. Uji Validitas Soal Posttest
Uji soal instrumen posstest yang telah di ujicobakan pada siswa kelas V SD
Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Uji validitas dapat
dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 For Windows. Dari hasil validitas
berdasarkan 0,293 taraf menunjukkan signifikansi bahwa dari 30 soal pilihan ganda,
20 soal isian, dan 10 soal uraian.
Dalam uji validitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasil
apakah item soal yang diuji valid atau tidak, dapat dilihat pada tabel 3.8.
51
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Posstest kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo
Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.
No Indikator Bentuk
Asesmen
Indikator soal Indikator Soal
yang Valid
1. Menjelaskan
bahwa bunyi
dihasilkan oleh
benda yang
bergetar.
Pilihan Ganda
1, 10, 11, 14,
17, 18, 21, 29
1, 11, 14, 29
Isian 31, 33, 34, 38,
39, 42
34, 42
Uraian 51, 54, 58 51
2. Membuktikan
perambatan bunyi
pada benda padat,
cair, dan gas.
Pilihan Ganda 2, 3, 5, 6, 7,
12, 13, 15, 20,
22, 23, 24, 25,
26
2, 3, 20, 25
Isian 32, 35, 41, 44,
46, 47, 49, 50
32
Uraian 55, 56, 57, 59 55
3. Menunjukkan
bahwa bunyi
dapat dipantulkan
atau diserap
Pilhan Ganda 4, 8, 9, 16, 19,
27, 28, 30
4, 27, 28, 30
Isian 36, 37, 40, 43,
45, 48
36, 37
Uraian 52, 53, 60 60
Jumlah 60
Tabel 3.8 menunjukkan validitas instrumen yang valid yang kesemuanya
memiliki koefiisien valid atau taraf signifikan penjelasan tabel diatas maka ada 12
item soal pilihan ganda, 5 item soal isian dan 3 item soal uraian yang bisa digunakan
dalam penelitian (soal Posttest).
52
3.6.2 Uji Reabilitas
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Metode pengambilan keputusan pada uji
reliabilitas menurut Arikunto (2006:178) sebagai berikut;
Tabel 3.9
Kriteria Nilai Reliabilitas
Nilai reliabilitas Kategori
α ≤ 0, Tidak dapat diterima
0,7 ≤ α Dapat diterima
0,8 ≤ α Reliabilitas bagus
α > 0, Reliabilitas memuaskan
A. Uji Reabilitas Soal Pretest
Uji coba instrument pretest yang telah di uji cobakan pada siswa kelas V SD
Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan sebagai kelas uji
coba. Berdasarkan hasil ujicoba menunjukkan reliabilitas instrumen setelah dikurangi
item soal yang tidak valid dan reliabel maka diperoleh Cronbach’s 0,831 dari alpha
12 item yang valid dan reliable pada soal pilihan ganda. Pada soal isian diperoleh
Cronbach’s 0,847 dari alpha 5 item soal. Dan Pada soal uraian diperoleh Cronbach’s
0,766 dari alpha 3 item Berdasarkan kategori taraf koefisien reliabilitas di atas, maka
dapat dikatakan bahwa instrumen pretest yang digunakan dalam penelitian ini
dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabilitas ≥ 0,70.
B. Uji Reabilitas Soal Posttest
Uji coba instrumen prosttest yang telah di ujicobakan pada siswa kelas V SD
Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan sebagai kelas
ujicoba. Berdasarkan hasil ujicoba menunjukkan reliabilitas instrumen setelah
dikurangi item soal yang tidak valid dan reliabel maka diperoleh Cronbach’s 0,940
dari alpha 12 item yang valid dan reliable pada soal pilihan ganda. Pada soal isian
diperoleh Cronbach’s 0,894 dari alpha 5 item soal. Dan Pada soal uraian diperoleh
53
Cronbach’s 0,737 dari alpha 3 item Berdasarkan kategori taraf koefisien reliabilitas
di atas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen pretest yang digunakan dalam
penelitian ini dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabilitas ≥ 0,70.
3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran
Analisis uji kesukaran soal terdiri dari soal sukar, sedang dan mudah. Analisis
kesukaran soal bertujuan untuk dapat membedakan soal dalam kategori sukar, sedang
dan mudah.Untuk mengetahui hasil analisis kesukaran soal item instrumen digunakan
rumus berikut.
Keterangan :
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal.
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah
dengan menggunakan rumus (Nana Sudjana, 2014:137) sebagai berikut:
Tabel 3.10
Rentang nilai Tingkat Kesukaran Soal
Rentang nilai Tingkat Kesukaran
0,00- 0,30 Sukar
0,31- 0,71 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
54
A. Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretest
Pengujian tingkat kesukaran soal pretest dilakukan setelah soal sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Dari 60 instrumen soal pretest yang telah diujicobakan
pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo terdapat 20 soal yang dinyatakan valid
dan reliabel, maka dalam penelitian ini digunakan 20 soal untuk pretest. Berdasarkan
perhitungan diperoleh hasil kesukaran soal pretest pada tabel 3.11.
Tabel 3.11.
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest
Rentang Kriteria Indikator Soal Jumlah
0,0 –0,30 Soal Kategori Sukar 3, 6, 10, 17, 26, 40, 46
6
0,31 –0,70 Soal Kategori Sedang 10, 13, 18, 31, 37, 45,
7
57
0,71 –100 Soal Kategori Mudah 1, 2, 11, 24, 28, 33, 53
7
Jumlah 20
Tabel 3.20. menunjukkan terdapat 6 soal berkategori sukar dengan rentang 0.0
–0.30, 7 soal berkategori sedang dengan rentang 0,31 –0,70, dan 7 soal berkategori
mudah dengan rentang 0,71 –100. Dengan demikian instrumen soal pretest yang
digunakan dinyatakan seimbang dengan adanya soal-soal yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar.
B. Uji Tingkat Kesukaran Soal Posttest
Pengujian tingkat kesukaran soal posttest dilakukan setelah soal sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Dari 60 instrumen soal posttest yang telah diujicobakan
pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo terdapat 20 soal yang dinyatakan valid
dan reliabel, maka dalam penelitian ini digunakan 20 soal untuk posttest. Berdasarkan
perhitungan diperoleh hasil kesukaran soal posttest pada tabel 3.12.
55
Tabel 3.12.
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Posttest
Rentang Kriteria Indikator Soal Jumlah
0,0 –0,30 Soal Kategori Sukar 1, 25, 28, 37, 42, 60
6
0,31 –0,70 Soal Kategori Sedang 2, 3, 14, 27, 32, 33,
7
51
0,71 –100 Soal Kategori Mudah 4, 11, 20, 29, 30, 36,
7
55
Jumlah 20
Tabel 3.17. menunjukkan terdapat 6 soal berkategori sukar dengan rentang 0.0
–0.30, 7 soal berkategori sedang dengan rentang 0,31 –0,70, dan 7 soal berkategori
mudah dengan rentang 0,71 –100. Dengan demikian instrumen soal pretest yang
digunakan dinyatakan seimbang dengan adanya soal-soal yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar.
3.7 Analisis Data
Penelitian ini menggunakan The One Group Pretest-Postest Desain. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data
yang diperoleh terdiri dari dua hasil belajar yaitu pretest (sebelum perlakuan) dan
posttest (setelah perlakuan). Dari kedua data hasil beajar itu perlu dianalisis ada
tidaknya perbedaan hasil belajar karena pengaruh pendekatan saintifik melalui
metode discovery learning berbantuan media benda konkret, sehingga perlu di uji
dengan uji T test. Namun prasyarat melakukan uji tersebut perlu diuji normal
tidaknya data melalui uji normalitas dan uji homogenitas untuk dapat diketahui
kelompok itu homogen atau tidak, namun dalam penelitian ini hanya uji normalitas
karena uji homogenitas digunakan untuk membandingkan beberapa kelompok/
sampel tertentu (kelas kontrol dan kelas eksperimen) sedangkan penelitian ini
menggunakan kelompok yang sama (kelas eksperimen).
56
Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan/
normalitas sampel. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang
dinilai dengan menggunakan pretest dan hasil belajar siswa yang dinilai dengan
menggunakan postest pada kelas eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Pada
penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan bantuan software SPSS 20 for
windows dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikasi 5%
atau α = 0,05, dengan kriteria pengujiannya adalah:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data berdistribusi tidak normal
Ho diterima jika signifikansi lebih dari atau sig. ≥ 0,05 dan Ho ditolak jika
signifikansi kurang dari atau sig. ≤ 0,05.
Berdasarkan uji normalitas tersebut dapat ditentukan analisis selanjutnya, jika
berdistribusi normal maka dapat digunakan analisis parametrik dan apabila tidak
berdistribusi normal dapat digunakan analisis nonparametrik. Uji T test ini salah satu
analisis parametrik sehingga syarat data harus berdistribusi normal.
Setelah data dapat dikatakan berdistribusi normal maka analisis selanjutnya
adalah uji T test/ uji beda. Uji beda ini digunakan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan metode
discovery learning berbantuan media benda konkret. Untuk melakukan uji beda ini
digunakan paired sample t test dengan SPSS 20.0 for windows. Adapun hipotesis
yang dirumuskan sebagai berikut.
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode discovery
learning berbantuan media benda konkret dengan pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan
Gabus Kabupaten Grobogan.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode discovery
learning berbantuan media benda konkret dengan pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan
Gabus Kabupaten Grobogan.