bab iii hasil penelitian dan pembahasan a ...hasil observasi di indomaret atas objek yang diteliti...

51
89 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Ringkas Lokasi Penelitian 1. Dinas Perdagangan Kota Malang a. Sejarah Singkat Dinas Perdagangan Kota Malang Dinas Pedagangan Kota Malang dibentuk pada tahun 2008. Pembentukan Dinas Perdagangan Kota Malang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Di dalam ketentuan Pasal 2 Perda Kota Malang No.6/2008 tersebut disebutkan bahwa melalui Peraturan Daerah tersebut telah dibentuk 16 (enam belas) Dinas di Kota Malang termasuk di dalamnya adalah Dinas Perdagangan. Tugas pokok Dinas Perdagangan Kota Malang ialah melakukan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perdagangan. Sebagai pelaksanaan lebih lanjut dari Peraturan Daerah tersebut, maka dipandang perlu untuk penetapan peraturan Walikota yang tertuang dalam Peraturan Walikota Malang Nomor 56 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perdagangan. Adapun kedudukan Dinas Perdagangan merupakan pelaksana otonomi daerah di bidang perdagangan dengan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

89

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Ringkas Lokasi Penelitian

1. Dinas Perdagangan Kota Malang

a. Sejarah Singkat Dinas Perdagangan Kota Malang

Dinas Pedagangan Kota Malang dibentuk pada tahun 2008. Pembentukan

Dinas Perdagangan Kota Malang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang

Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Di

dalam ketentuan Pasal 2 Perda Kota Malang No.6/2008 tersebut disebutkan

bahwa melalui Peraturan Daerah tersebut telah dibentuk 16 (enam belas) Dinas

di Kota Malang termasuk di dalamnya adalah Dinas Perdagangan. Tugas

pokok Dinas Perdagangan Kota Malang ialah melakukan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perdagangan. Sebagai pelaksanaan

lebih lanjut dari Peraturan Daerah tersebut, maka dipandang perlu untuk

penetapan peraturan Walikota yang tertuang dalam Peraturan Walikota Malang

Nomor 56 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja

Dinas Perdagangan.

Adapun kedudukan Dinas Perdagangan merupakan pelaksana otonomi

daerah di bidang perdagangan dengan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Page 2: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

90

b. Visi dan Misi Dinas Perdagangan Kota Malang

1) Visi Dinas Perdagangan Kota Malang

a) Terwujudnya industri dan perdagangan sebagai sektor penggerak

pertumbuhan dan daya saing ekonomi;

b) Mendorong tumbuh suburnya ekonomi yang berciri kerakyatan

sebagai pencipta kemakmuran rakyat yang berkeadilan;

c) Terwujudnya industri dan perdagangan sebagai sektor penggerak

ekonomi kerakyatan dan tumbuhnya daya saing ekonomi yang

berkeadilan.

2) Misi Dinas Perdagangan Kota Malang

Misi Untuk mewujudkan visi tersebut di atas serta berpedoman terhadap

tugas pokok dan fungsi Dinas yang berperan sebagai regulator dan fasilitator

dalam pembangunan perdagangan yang transparan dan akuntabel dengan

mengutamakan kepentingan masyarakat, maka Misi Dinas Perdagangan Kota

Malang adalah:

a) Meningkatkan pelayanan publik melalui pembuatan regulasi dalam

rangka perlindungan.

b) Pembinaan dan pemberdayaan dunia usaha.

c) Mendorong peningkatan nilai tambah industri dengan fasilitasi

penguasaan teknologi industri dalam rangka meningkatkan peran dan

kontribusi Industri Kecil dan Menengah (IKM) terhadap Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB).

d) Mendorong peningkatan nilai tambah industri dengan fasilitasi

Page 3: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

91

penguasaan teknologi industri.

e) Peningkatan industri jasa pendukung dan penguatan struktur industri

dalam rangka meningkatkan peran dan kontribusi sektor industri

terhadap PDRB.

f) Meningkatkan kinerja sektor perdagangan dan ekonomi kreatif

melalui fasilitasi promosi dan perbaikan iklim usaha perdagangan.

g) Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi.

h) Meningkatkan perlindungan konsumen.

i) Mewujudkan reformasi birokrasi dan pengembangan tata kelola Dinas

Perdagangan Kota Malang.

c. Tugas dan Fungsi Bidang Pengendalian Harga dan Perlindungan

Konsumen

Seksi Pengembangan Usaha Perdagangan dan Perlindungan Konsumen

dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Perdagangan.

Seksi Pengembangan Usaha Perdagangan dan Perlindungan Konsumen

mempunyai tugas:

1) Menyusun petunjuk teknis dan fasilitasi kerjasama pengembangan

usaha perdagangan.

2) Melaksanakan penyusunan, perencanaan, pelaksanaan usaha

perdagangan, metrologi.

Dalam konteks pengawasan terhadap label informasi harga produk di

toko modern, fungsi ini di jalankan oleh Seksi Tertib Niaga yang berada di

dalam struktur Bidang Pengendalian Harga dan Perlindungan Konsumen.

Page 4: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

92

Dalam rangka mewujudkan tertib niaga yang berorientasi pada perlindungan

konsumen, fungsi ini dijalankan berlandaskan atas aturan-aturan hukum

perlindungan konsumen, salah satunya ialah mengenai hak atas informasi harga

produk.

Atas dasar fungsi tersebut, Dinas Perdagangan Kota Malang dapat

melakukan penyuluhan sekaligus pengawasan kepada pelaku usaha terkait

kesesuaiannya dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dalam aspek

perdagangan dan perlindungan konsumen, termasuk di dalamnya ialah mengenai

ada tidaknya informasi harga atas produk yang dijual oleh pelaku usaha. Landasan

fungsi ini ialah ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

khususnya UUPK.

Dengan demikian, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dalam

ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK yang dipertegas dalam Pasal 23 Permen

Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 yang menyebutkan bahwa “Toko Modern

wajib mencantumkan harga barang secara jelas, mudah dibaca dan mudah

dilihat”, maka Dinas Perdagangan Kota Malang dapat menjalankan fungsi

pengawasan terhadap Indomaret yang notabenenya adalah termasuk dalam

Toko Modern dalam hal penegakan hukum ketentuan perundang-undangan

tersebut di atas.

Page 5: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

93

d. Bagan Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Kota Malang

Bagan 1

Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Kota

Malang

Sumber Data : diperoleh dari hasil dokumentasi di Dinas Perdagangan Kota Malang.

Page 6: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

94

2. Yayasan Lembaga Konsumen Malang (YLK Malang)

a. Sejarah Singkat YLK Malang

Yayasan Lembaga Konsumen Malang (YLK Malang) merupakan sebuah

organisasi masyarakat yang bersifat nirlaba dan independen yang berdiri di

bawah naungan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia yang didirikan pada

tanggal 11 Mei 1973. Keberadaan YLK Malang diarahkan pada usaha

meningkatkan kepedulian kritis konsumen atas hak dan kewajibannya, dalam

upaya melindungi dirinya sendiri, keluarga, serta lingkungannya.

Yayasan Lembaga Konsumen Malang disingkat YLK Malang adalah

organisasi non-pemerintah dan nirlaba yang didirikan di Kota Malang

dengantujuan untuk meningkatkan kesadaran kritis konsumen tentang hak dan

tanggung jawabnya sehingga dapat melindungi dirinya sendiri dan

lingkungannya.

b. Visi dan Misi YLK Malang

1) Visi YLK Malang

Visi YLK Malang adalah tatanan masyarakat yang adil dan konsumen

berani memperjuangkan hak-haknya secara individual dan berkelompok.

2) Misi YLK Malang

a) Melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.

b) Memfasilitasi terbentuknya kelompok-kelompok konsumen.

c) Mendorong keterlibatan masyarakat sebagai pengawas kebijakan

publik.

d) Mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen.

Page 7: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

95

c. Bagan Struktur Organisasi YLK Malang

Ketua

Soemito, SA

Sekretaris

Ary Widy Hartono, S.Kom

Wakil Ketua

Drs. Agus Priyono, MPd

Bendahara I

Dr. Djoko Soetjiptadi

Bendahara II

Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi, MS

Seksi Advokasi

Indarti, SH, MS

Heru Sumarsono, SH

Pembantu Umum

S. Soendari S

Hendro Subekti

Staf Ahli

Prof. Dr. Ir. Sugiyanto, MS

Ir. Suharto, MT

Bagan 2

Struktur Organisasi YLK Malang

Sumber Data : diperoleh dari hasil dokumentasi di YLK Malang.

Page 8: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

96

3. Indomaret

a. Sejarah Singkat Indomaret

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan

pokok dan kebutuhan sehari-hari. Perusahaan swasta nasional ini berdiri di

bawah perusahaan berbadan hukum PT. Indomarco Prismatama.

PT. Indomarco Prismatama atau yang lebih dikenal dengan sebutan

Indomaret didirikan pada tahun 1988 berdasarkan akta Notaris No. 207,

tertanggal 21 November 1988 oleh Benny Kristianto dengan SIUP No.

789/0902/PB/XII/88 tanggal 20 Desember 1988 dan NPWP 1.337.994.6-041

dari Departemen Keuangan RI Ditjen Pajak Penjaringan Jakarta Utara.

Sebagai perusahaan yang cukup besar di Indonesia, Indomaret terus

memperluas jaringannya di seluruh Indonesia. Hingga Mei 2010 Indomaret

mencapai 4.261 gerai. Dari total itu 2.444 gerai adalah milik sendiri dan sisanya

1.817 gerai waralaba milik masyarakat sebagai investor. Sampai Desember 2011

jaringan waralaba ini telah mencapai jumlah 6.000 gerai. Hingga tahun 2017 ini,

Indomaret telah memiliki jaringan sedikitnya 13.600 toko yang tersebar di seluruh

Indonesia.

b. Visi dan Misi Indomaret

1) Visi Indomaret

Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul

dalam persaingan global.

2) Misi Indomaret

Menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari dengan mudah dan hemat.

Page 9: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

97

Dalam rangka menunjang visi dan misi tersebut di atas, Indomaret menerapkan

prinsip nilai-nilai budaya peruasahaan dalam melakukan layanan terhadap

konsumen, sebagai berikut:

1) Kejujuran, kebenaran dan keadilan.

2) Kerja sama tim.

3) Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis.

4) Kepuasan pelanggan.

Page 10: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

98

c. Bagan Struktur Organisasi Indomaret

Bagan 3

Struktur Organisasi PT. Indomarco Prismatama

Sumber Data : diperoleh dari www. thesis.binus.ac.id

Page 11: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

99

B. Implementasi Pasal 10 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen Mengenai Informasi Harga Yang Tidak

Benar Atas Barang Yang Dijual Dengan Info Yang Menyesatkan Di

Indomaret Kota Malang

Di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen telah disebutkan dengan tegas melalui Pasal 10 huruf a bahwa “Pelaku

usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk

diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau

membuat pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan mengenai harga atau

tarif suatu barang dan/atau jasa”.

Sebagai aturan pelaksana diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor

35 Tahun 2013 Tentang Pencantuman Harga Barang dan Tarif Jasa yang

Diperdagangkan. Secara lebih khusus, dalam Pasal 23 Permen Nomor: 70/M-

DAG/PER/12/2013 disebutkan bahwa “Toko modern wajib mencantumkan harga

barang secara jelas, mudah dibaca dan mudah dilihat”.

Dalam konteks pembahasan penelitian ini, berdasarkan aturan perundang-

undangan tersebut di atas ada beberapa aspek mendasar yang harus dipahami dan

dilaksanakan oleh pelaku usaha, yaitu:

1) Tanggung jawab pedagang atas kebenaran harga yang dicantumkan.

2) Kewajiban pencantuman harga barang yang dijual secara eceran.

3) Sanksi terhadap pedagang yang melanggar.

4) Pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah kepada pedagang.

Sebagaimana telah penulis jelaskan pada Bab I bahwa lokasi penelitian yang

dijadikan objek untuk diteliti dalam konteks penyertaan informasi harga produk

yang dijual oleh toko modern, penulis memfokuskan penelitiannya pada

Page 12: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

100

Indomaret di area Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Dari total sekitar 54

(lima puluh emapat) unit gerai Indomaret di Kota Malang, penelitian ini

memfokuskan pada Indomaret yang tersebar di Kecamatan Lowokwaru Kota

Malang dengan mengambil sampel secara acak di 9 (sembilan) titik lokasi yang

berbeda, yaitu:

1) Jl.Raya Tlogomas No. 17 Kel.Tlogomas

2) Jl.Raya Tlogomas No. 33 Kel.Tlogomas

3) Jl.MT. Haryono No.210 A

4) Jl.Letjend.Sutoyo Selatan 4646 A

5) MT. Haryono II No.97 Ketawang Gede

6) Jl.Gajayana No.571 Kel.Dinoyo

7) Jl.Soekarno Hatta Kav. A - Jatimulyo

8) Jl.Kalpataru No.F19Q - Kel.Jatimulyo

9) Jl.Cengkeh Kav.1-3 RT. 02 RW 12. - Tulusrejo

Dari sekitar kurang lebih 80 (delapan puluh) gerai Indomaret yang tersebar

di area Kecamatan Lowokwaru, penulis mengambil 9 (sembilan) titik dari lokasi

tersebut dengan landasan bahwa ke-sembilan lokasi itu merupakan pusat aktivitas

masyarakat yang menjadi segmen pasar yang menjanjikan bagi Indomaret, dimana

wilayah tersebut merupakan pusat institusi pendidikan (Universitas besar di Kota

Malang) mulai dari UMM III, UNISMA, UB, Poltek Negeri Malang, Widyagama,

dan ABM.

Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis dokumentasikan selama

penelitian berlangsung telah ditemukan beberapa Indomaret yang menjual produk

Page 13: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

101

di gerainya yang tidak dilengkapi dengan informasi harga bagi para konsumen.

Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam

tabel di bawah ini:

NO Alamat Toko

Nama/ jenis

produk yang

tidak dilengkapi

dengan label

informasi harga

Alasan

Total

Jenis

Produk

1

Jl.Raya Tlogomas No.17 Kel.Tlogomas, Kec.Lowokwaru Kota Malang

Rokok Tugas tersebut menjadi pekerjaan tim yang bekerja di shift sebelumnya, dan belum sempat mengganti perbaruan label informasi harga.

8

Roti Biskuit Susu Mibyak goreng Tisu Air mineral Obat nyamuk

2

Jl.Raya Tlogomas No. 33 Kel.Tlogomas Lowokwaru Kota Malang

UC 1000

Tugas tersebut menjadi pekerjaan tim yang bekerja di shift sebelumnya, dan belum sempat mengganti perbaruan label informasi harga.

13

Snack Parfum Sabun mandi cair Shampoo Sabun cuci Pewangi cucian Sabun cuci piring Pembersih lantai cair Tisu Kapas Pembalut Obat nyamuk

3

Jl.MT. Haryono No.210 A Kec.Lowokwaru Kota Malang

Yakult Tugas tersebut menjadi pekerjaan tim yang bekerja di shift sebelumnya, dan belum sempat mengganti perbaruan

9

Kopi Sachet Sikat gigi Susu bubuk Susu kaleng Pulpy orange

Tabel 1

Jenis Produk yang Tidak Dilengkapi Dengan Label Informasi Harga

Di Indomaret

Page 14: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

102

Air mineral label informasi harga. Krupuk Rokok

4

Jl.Letjend.Sutoyo Selatan 4646 A Kec.Lowokwaru Kota Malang

Buavita

Tugas tersebut menjadi pekerjaan tim yang bekerja di shift sebelumnya, dan belum sempat mengganti perbaruan label informasi harga.

11

Snack kacang The botol Air mineral Minuman bersoda Mizone Susu ultra UC 1000 Meises Roti Mr.Bread Sandal jepit

5

MT. Haryono II No.97 Ketawang Gede Kec.Lowokwaru Kota Malang

Pulpy orange Tugas tersebut menjadi pekerjaan tim yang bekerja di shift sebelumnya, dan belum sempat mengganti perbaruan label informasi harga.

8

Susu beruang Tango wafer Snack kuaci Sabun cuci pakaian Sabun mandi Sikat gigi Shampoo

6

Jl.Gajayana No.571 Kel.Dinoyo Kec.Lowokwaru Kota Malang

Sari roti Tugas tersebut menjadi pekerjaan tim yang bekerja di shift sebelumnya, dan belum sempat mengganti perbaruan label informasi harga.

9

Roti tawar Susu beruang Jelly Gula merah Merica bubuk Deterjen Tissue Pasta gigi sensodyne

7

Jl.Soekarno Hatta Kav. A - Jatimulyo Kec.Lowokwaru Kota Malang

Snack sponge Tugas tersebut menjadi pekerjaan tim yang bekerja di shift sebelumnya, dan belum sempat mengganti perbaruan label informasi harga.

8

Air mineral Mie instant Sambal sachet Kecap sachet Bubur bayi Big Cola 3,1 L Nutri sari sachet

8

Jl.Kalpataru No.F19Q - Kel.Jatimulyo Kec.Lowokwaru

Air mineral Tugas tersebut menjadi pekerjaan tim yang bekerja di shift sebelumnya, dan

6 Fresh tea Pocari sweat Snack

Page 15: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

103

Kota Malang

Kopi Sachet belum sempat mengganti perbaruan label informasi harga.

The celup

9

Jl.Cengkeh Kav.1-3 RT. 02 RW 12. - Tulusrejo Kec.Lowokwaru Kota Malang

Air mineral Tugas tersebut menjadi pekerjaan tim yang bekerja di shift sebelumnya, dan belum sempat mengganti perbaruan label informasi harga.

6

Kopi bubuk Biskuit Wafer Snack kripik Koktail buah cup

Berikut ini adalah beberapa hasil dokumentasi sebagai bukti dari data yang

telah penulis tampilkan dalam tabel di atas, sebagai berikut :

Gambar 4 Indomaret : Jl.Raya Tlogomas No. 17 Kel.Tlogomas

Lowokwaru Kota Malang

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

.

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

Page 16: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

104

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

Gambar 5 Indomaret : Jl.Raya Tlogomas No. 33 Kel.Tlogomas

Lowokwaru Kota Malang

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

Gambar 6 Indomaret : Jl.MT. Haryono No.210 A

Kec.Lowokwaru Kota Malang

Page 17: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

105

Gambar 7 Indomaret : Jl.Letjend.Sutoyo Selatan 4646 A

Kec.Lowokwaru Kota Malang

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

Gambar 8 Indomaret : MT Haryono II No.97 Ketawang Gede

Kec.Lowokwaru Kota Malang

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

Page 18: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

106

Gambar 9 Indomaret : Jl.Gajayana No.571 Kel.Dinoyo

Kec.Lowokwaru Kota Malang

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

Gambar 10 Indomaret : Jl.Soekarno Hatta Kav. A - Jatimulyo

Kec.Lowokwaru Kota Malang

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

Page 19: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

107

Gambar 11 Indomaret: Jl.Kalpataru No.F19Q - Kel.Jatimulyo

Kec.Lowokwaru Kota Malang

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

Gambar 12 Jl.Cengkeh Kav.1-3 RT. 02 RW 12. - Tulusrejo

Kec.Lowokwaru Kota Malang

Sumber Data : Indomaret diolah, 2017.

Page 20: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

108

Data hasil observasi sebagaimana ditampilkan dalam bentuk tabel 1 dan foto

(Gambar 4, Gambar 5, Gambar 6, Gambar 7, Gambar 8, Gambar 9, Gambar 10,

Gambar 11, dan Gambar 12) dokumentasi di atas adalah bukti konkrit bahwa

telah ditemukan beberapa Indomaret yang tidak mencantumkan informasi harga

atas produk yang mereka jual. Setidaknya telah terkumpul 78 (tujuh puluh

delapan) bukti otentik dengan variasi produk yang beragam di masing-masing

toko Indomaret.

Data tersebut menunjukkan fakta adanya produk yang tidak disertai informasi

harga bagi konsumen di rak, kondisi ini tersebar di 9 (sembilan) Indomaret yang

dijadikan sampel. Yang berarti bahwa keseluruhan Indomaret dari 100% sampel

melakukan pelanggaran yang sama atas ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK.

Berdasarkan apa yang telah penulis jabarkan dalam analisa data tersebut di

atas, maka sudah cukup jelas bahwa telah terjadi pelanggaran atas ketentuan Pasal

10 huruf a UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yang kalimat

lengkapnya adalah :

“Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan mengenai harga atau tarif suatu barang dan/atau jasa”.

Pelanggaran atas ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK tersebut juga berarti telah

melanggar ketentuan Pasal 7 ayat (1) Permen No.35/M-Dag/Per/7/2013 sebagai salah

satu aturan pelaksana UUPK, sebagai berikut:

(1) Pelaku usaha yang memperdagangkan barang secara eceran dan/ atau jasa bertanggungjawab atas kebenaran harga barang dan/ atau tarif jasa yang dicantumkan.

Page 21: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

109

Selanjutnya, pelanggaran tersebut juga memiliki implikasi yang sama

terhadap pelanggaran atas aturan pelakasana UUPK dalam ketentuan Pasal 23

Permen Nomor: 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang

menjelaskan bahwa “Toko modern wajib mencantumkan harga barang secara

jelas, mudah dibaca dan mudah dilihat”.

Mengenai penggunaan istilah “toko modern” sebagaimana disebutkan

dalam teks Pasal 23 Permen Nomor: 70/M-DAG/PER/12/2013 telah mempertegas

bagaimana posisi Indomaret atas keterikatannya dengan aturan-aturan hukum

sebagaimana telah penulis jabarkan di atas. Indomaret yang merupakan badan

usaha yang berbadan hukum yang berbentuk Minimarket sudah barang tentu

terkategorisasi sebagai toko modern. Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam

Perpres Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern. Perpres ini menyebutkan

dalam Bab 1 Pasal 1 angka 5 bahwa toko modern adalah “toko dengan sistem

pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk

Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun grosir yang

berbentuk Perkulakan”. Selanjutnya dipertegas dalam ketentuan Pasal 12 ayat (1)

huruf c yang menyebutkan bahwa:

Yang dimaksud dengan “toko swalayan” adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis Barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket, departement store, hypermarket, ataupun grosir yang berbentuk perkulakan. Dasar hukum yang lain ialah Pasal 1 ayat (6) Peraturan Menteri Dalam

Negeri Republik Indonesia Nomor: 70/MDAG/PER/12/2013 tentang Pedoman

Page 22: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

110

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

memberikan definisi mengenai toko modern sebagai berikut:

Toko modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket, departement store, hypermarket, ataupun grosir yang berbentuk perkulakan.

Aturan hukum yang lebih khusus lagi adalah sebagaimana diatur dalam

Pasal 1 Perda Kota Malang Nomor 1 Tahun 2014 disebutkan bahwa:

Badan Usaha adalah suatu perusahaan baik berbentuk badan hukum yang meliputi perseroan terbatas, koperasi dan atau badan usaha milik Negara/ daerah atau yang bukan berbadan hukum seperti persekutuan perdata, firma, atau CV. Dengan demikian, sudah sangat jelas dan terang bahwa Indomaret sebagai

badan usaha yang berbentuk Minimarket adalah termasuk dalam kategori toko

modern, dengan demikian Indomaret wajib tunduk terhadap ketentuan Pasal 10

huruf a UUPK jo. Pasal 7 ayat (1) Permen No.35/M-Dag/Per/7/2013 jo. Pasal 23

Permen Nomor: 70/M-DAG/PER/12/2013.

Berdasarkan sampel yang telah didokumentasikan menunjukkan bahwa

100% sampel (seluruh sampel) yakni 9 (sembilan) Indomaret tersebut telah

melanggar ketentuan hukum dalam Pasal 10 huruf a UUPK jo. Pasal 7 ayat (1)

Permen No.35/M-Dag/Per/7/2013 mengenai tidak dicantumkannya informasi harga

atas produk yang dijual kepada konsumen. Bukti-bukti yang mengarah kepada bentuk

pelanggaran ini setidaknya ada 78 (tuhuh puluh delapan) bukti berupa dokumentasi

foto sebagaimana telah dipaparkan di bagian sebelumnya.

Sebagai konsekuensi atas pelanggaran ketentuan-ketentuan perundang-

undangan sebagaimana telah dijabarkan oleh penulis, maka bentuk

Page 23: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

111

pertanggungjawaban hukum yang wajib dipenuhi oleh Indomaret yang terbukti

melanggar ketentuan-ketentuan tersebut ialah sebagaimana telah diatur dalam

ketentuan Pasal 62 ayat (1) UUPK yang berbunyi:

Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2), dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Sementara itu, dalam konteks apabila konsumen merasa dirugikan dan tertipu

akibat informasi harga yang menyesatkan khususnya dalam hal info harga di rak

berbeda dengan yang ada di kasir, maka secara hukum harga yang harus dibayar oleh

konsumen adalah yang nominalnya lebih rendah. Hal ini sebagaimana diatur dalam

Pasal 7 ayat (2) Permen No.35/M-Dag/Per/7/2013 sebagai salah satu aturan pelaksana

UUPK, sebagai berikut: “Dalam hal terdapat perbedaan antara harga barang atau

tarif jasa yang dicantumkan dengan harga atau tarif yang dikenakan pada saat

pembayaran yang berlaku adalah harga atau tarif yang terendah”.

Semua konsekuensi hukum tersebut berkaitan erat dengan perlindungan

konsumen, yakni apakah konsumen tersebut secara nyata dan konkrit dirugikan

ataukah tidak. Penulis melalui penelitiannya telah mengumpulkan data dari para

konsumen Indomaret yang dipilih secara acak menggunakan metode random

sampling di beberapa lokasi yang berbeda. Dari 50 (lima puluh) responden yang

menjadi sasaran angket, 80% responden merasa dirugikan atas tidak adanya

transparansi informasi harga produk yang mereka beli di Indomaret, baik dalam

bentuk tidak dicantumkannya harga di rak, maupun ketika harga di rak berbeda

Page 24: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

112

dengan di kasir. Sementara 20% responden menyatakan tidak keberatan dan tidak

merasa dirugikan atas praktik tersebut.

Penulis berpendapat, bahwa pada prinsipnya terlepas apakah konsumen secara

sadar merasa dirugikan ataukah tidak, bentuk pelanggaran hukum yang telah

dilakukan oleh Indomaret dalam analisa pembahasan sebagaimana yang telah penulis

jelaskan tetaplah merupakan pelanggaran hukum yang mengikat bagi setiap toko

modern, termasuk Indomaret. Bahkan sanksi yang berlaku bagi pelanggar ketentuan

tersebut sudah sangat jelas, yakni pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana

denda paling banyak Rp 2 miliar. Hal ini sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal

62 ayat (1) Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

Sekalipun bentuk-bentuk pelanggaran sebagaimana telah penulis jelaskan di

atas secara objektif telah terjadi, namun dalam praktik di lapangan untuk wilayah

Kota Malang khususnya Kecamatan Lowokwaru, belum pernah dijumpai adanya

proses penegakan hukum secara konkrit atas pelanggaran ketentuan Pasal 10

huruf a UUPK. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya ialah tingkat

kesadaran dan pengetahuan hukum konsumen yang masih rendah atas hal

tersebut, sehingga praktik-praktik pelanggaran yang dilakukan oleh toko modern

di Kota Malang khususnya Indomaret di area Kec. Lowokwaru tidak dilaporkan

oleh konsumen yang mengalami hal tersebut.

Proses penindakan baik non litigasi (kekeluargaan) maupun litigasi (melalui

jalur hukum) atas pelanggaran Pasal 10 huruf a UUPK memang harus diawali dari

konsumen yang memang merasa dirugikan yakni dengan melakukan pengaduan

Page 25: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

113

dan/ atau gugatan. Hal ini senada dengan penjelasan Kepala Seksi Tertib Niaga

Dinas Perdagangan Kota Malang Luh Putu Wilantari, SH, M.Hum :

Sejauh ini belum ada laporan dari konsumen terkait kasus pelanggaran atas hak informasi harga produk sebagaimana tertuang dalam Pasal 10 huruf a UUPK. Prinsip kerja kita dalam kasus ini adalah harus didasari adanya aduan dari konsumen sebagai pihak yang merasa dirugikan. Selama melakukan penyuluhan, sosialisasi, dan sidak ke pelaku usaha termasuk toko modern, kebetulan sejauh ini belum kami temui adanya kasus pelanggaran yang dimaksud. Kalaupun ada, itu hanya 1 atau dua saja, dan langsung kami tegur agar pihak yang bersangkutan memperbaiki. Ini sebagai langkah preventif sebelum merugikan konsumen lebih jauh lagi.83 Pernyataan yang serupa juga dipaparkan oleh Ketua YLK Malang Soemito,

SA bahwa:

Hak untuk memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur atas harga produk adalah hak istimewa setiap konsumen. Namun, apabila konsumen tidak memahami haknya maka ketika yang bersangkutan tidak mendapatkan informasi tersebut ia akan cenderung diam, dan tidak ada upaya untuk komplain atau mengadukan ke pihak yang berwenang. Sejauh ini belum ada pengaduan dari konsumen terkait hal tersebut. Atas dasar hal itu, kami dari YLK Malang tentu tidak dapat berbuat banyak, karena untuk melakukan tindakan secara hukum atas pelanggaran Pasal 10 UUPK harus didasari adanya pengaduan dari konsumen sehingga YLK Malang dapat memberikan advokasi dan langkah-langkah lebih lanjut.84 Sebagaimana penjelasan dua narasumber tersebut di atas, penulis

berpandangan bahwa masalah mendasar tidak optimalnya penerapan Pasal 10

huruf a UUPK adalah kesadaran konsumen dan upaya konsumen dalam

memperoleh hak atas informasi harga termaksud. Hal ini juga bisa berakar dari

pengetahuan konsumen yang memang tidak mengetahui hak-haknya dan upaya

apa yang bisa ditempuh untuk memperjuangkan hak tersebut ketika dilanggar,

83 Wawancara bersama Kepala Seksi Tertib Niaga Dinas Perdagangan Kota Malang Luh

Putu Wilantari, 21 April 2017. 84 Wawancara bersama Ketua YLK Malang Soemito, SA , 27 Maret 2017.

Page 26: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

114

konsumen haruslah cerdas, jeli, concern, dan mandiri. Sebagaimana dipaparkan

oleh Luh Putu Wilantri bahwa:

Pada prinsipnya konsumen harus jeli , harus concern dan mandiri, jangan mudah percaya dengan harga yang tampil di etalase, harus dicek dengan seksama ketika melakukan pembayaran di kasir. Bahkan, apabila ia merasa dirugikan atas tidak dicantumkannya informasi harga di rak atas produk yang mereka beli khususnya produk yang dijual di toko modern seperti Minimarket, maka sebaiknya konsumen melaporkan itu agar bisa segera ditertibkan dan ditindaklanjuti demi terjaminnya iklim usaha yang mengedepankan perlindungan konsumen. Berdasarkan pengalaman pribadi, pernah sekali waktu ketika berbelanja dijumpai adanya sebuah produk yang harga di rak berbeda dengan yang ada di kasir, sekalipun selisihnya cuma 500 rupiah untuk 1 produk, tapi konsumen kan terus berdatangan, dan kerugian konsumen secara akumulatif tentu bisa menjadi besar nominalnya. Sedangkan alasan pihak toko ketika ditegur adalah lupa dan tidak sempat mengganti perubahan harga atas produk tersebut. Ini adalah alasan yang klasik, yang tetap tidak bisa dibenarkan. Pihak pengelola harus memperbaiki managemen gerainya tak terkecuali mengenai sistem perubahan harga dan penyesuaiannya dengan list harga di tiap produk yang dijual di rak. Sekali lagi konsumen harus cerdas, concern, dan mandiri.85 Penerapan Pasal 10 huruf a UUPK yang masih belum sepenuhnya berjalan

dengan maksimal sudah barang tentu berhubungan dengan efektivitas hukum itu

sendiri. Efektivitas yang memiliki hubungan dengan keberhasilan suatu usaha,

tindakan. Sebagaimana telah disinggung dalam Bab II, bahwa efektivitas memiliki

makna berhasil guna. Sedangkan, efektivitas hukum secara tata bahasa dapat

diartikan sebagai keberhasilgunaan hukum, hal ini berkenaan dengan keberhasilan

pelaksanaan hukum itu sendiri, sejauh mana hukum atau peraturan itu berjalan

optimal dan efisien atau tepat sasaran.86

Lebih lanjut, Soerjono Soekanto mengatakan bahwa efektif adalah taraf

sejauh mana suatu kelompok dapat mencapai tujuannya. Hukum dapat dikatakan

85 Wawancara bersama Kepala Seksi Tertib Niaga Dinas Perdagangan Kota Malang Luh Putu Wilantari, 21 April 2017.

86 La Midjan dan Azhar Susanto. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka. Hal.352.

Page 27: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

115

efektif jika terdapat dampak hukum yang positif, pada saat itu hukum mencapai

sasarannya dalam membimbing ataupun merubah perilaku manusia sehingga

menjadi perilaku hukum.87

Bertolak pada pemaparan data yang telah disajikan di atas, yang kemudian

dikorelasikan dengan pengertian efektivitas hukum yang telah penulis kutip, dapat

diketahui bahwa pada prinsipnya ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK sebagai salah

satu aturan hukum belum dapat berjalan dengan optimal dan belum sepenuhnya

mampu membimbing atau merubah perilaku masyarakat menjadi perilaku hukum.

Perliku hukum di sini mengandung pengertian sebagai perilaku yang sesuai

dengan ketentuan hukum, perilaku yang senantiasa selaras dengan koridor hukum.

Data yang telah penulis paparkan menunjukkan bahwa sekalipun hukum

telah ditulis dengan terang dan bahkan mengandung sanksi yang tegas atas

palanggaran terhadapnya, namun perilaku masyarakat baik konsumen maupun

pelaku usaha (Indomaret) belum dapat secara masif dapat dipengaruhi untuk

berperilaku sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, yakni dalam penerapan

ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK. Baik pelaku usaha (Indomaret) maupun

konsumen adalah bagian dari masyarakat yang berkewajiban mematuhi ketentuan

hukum yang berlaku terlebih lagi karena Indonesia adalah negara hukum.

Sebagaimana doktrin yang disampaikan oleh Anthoni Allot yang bahwa

“Hukum akan menjadi efektif jika tujuan keberadaan dan penerapannya dapat

mencegah perbuatan-perbuatan yang tidak diinginkan, dapat menghilangkan

87 Soerjono Soekanto. 1988. Efektivitas Hukum dan Penerapan Sanksi. Bandung. CV.

Ramadja Karya. Hal. 194.

Page 28: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

116

kekacauan. Hukum yang efektif secara umum dapat membuat apa yang dirancang

dapat diwujudkan”.88

Adanya pelanggaran atas ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK berarti perilaku

masyarakat belum sesuai dengan ketentuan hukum tersebut, di samping itu dapat

pula kita simpulkan bahwa apa yang dirancang dalam ketentuan Pasal 10 huruf a

UUPK yang mengandung spirit untuk melindungi hak konsumen dalam hal

mendapatkan informasi harga atas produk yang hendak mereka beli belum

terwujud. Berdasarkan doktrin yang disampaikan oleh Anthoni Allot di atas, maka

ukuran efektivitas hukum dalam penerapan Pasal 10 huruf a UUPK belum

terpenuhi. Sebagaimana dijelaskan dalam doktrin tersebut, bahwa ukuran

efektivitas hukum salah satunya ialah ketika hukum tersebut dapat membuat apa

yang dirancang dapat diwujudkan.

Tidak efektifnya penerapan ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK tentu bukan

tanpa sebab. Dalam rangka membedah faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak

efektifnya penerapan hukum tersebut, penulis akan mengacu pada teori yang

dikemukakan oleh Soerjono Soekanto mengenai 5 (lima) faktor yang

mempengaruhi efektif atau tidaknya suatu hukum, yaitu:

1. Faktor hukumnya sendiri (undang-undang). 2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun

menerapkan hukum. 3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. 4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut

berlaku atau diterapkan. 5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang

didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.89

88 Dalam Salim,H.S dan Erlis Septiana Nurbani. 2013. Penerapan Teori Hukum. Jakarta. Rajawali Press. Hal.303.

89 Soerjono Soekanto. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Hal.8.

Page 29: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

117

Faktor yang pertama, yakni mengenai “hukumnya sendiri”, hal ini mengarah

kepada sejauh mana substansi dari ketentuan aturan perundangan-undangan yang

telah dirancang dan ditetapkan. Dalam konteks ini berarti mengenai substansi dari

ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK itu sendiri. Sebagaimana dijelaskan lebih lanjut

oleh Soerjono Soekanto bahwa dalam aspek ini ukuran efektivitas hukum di

dalam elemen “aturan hukum (undang-undang)” disebutkan bahwa aturan hukum

tersebut haruslah tersusun secara sistematis, sinkron secara heirarki dan secara

horizontal tidak ada pertentangan90.

Dalam konteks ini penulis berpendapat bahwa secara substantif ketentuan

Pasal 10 huruf a UUPK tersebut sudah tersusun secara sistematis karena aturan

hukum ini juga didetailkan dengan aturan pelaksana yang lebih khusus yang

memuat pendetailan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Hal ini

sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Pasal 7 ayat (1) Permen No.35/M-

Dag/Per/7/2013 sebagai salah satu aturan pelaksana UUPK, yang menegaskan bahwa

“Pelaku usaha yang memperdagangkan barang secara eceran dan/ atau jasa

bertanggungjawab atas kebenaran harga barang dan/ atau tarif jasa yang

dicantumkan”.

Ketentuan sebagaimana disebutkan di atas juga telah sinkron dengan Pasal

23 Permen Nomor: 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang

menyebutkan bahwa “Toko modern wajib mencantumkan harga barang secara

jelas, mudah dibaca dan mudah dilihat”.

90 Soerjono Soekanto. 1983. Penegakan Hukum. Bandung. Bina Cipta. Hal. 80.

Page 30: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

118

Untuk memperjelas analisa dalam konteks substansi hukum (legal

substance) ini, kita dapat merujuk pada doktrin yang dijelaskan dalam teori C. G.

Howard & R. S. Mummers dalam Law: Its Nature and Limit sebagaimana dikutip

dalam karya Achmad Ali yang menyebutkan bahwa “kejelasan rumusan dari

subtansi aturan hukum merupakan salah satu faktor yang menentukan efektivitas

hukum, karena substansi yang jelas dari aturan hukum dapat menunjang proses

pemahaman dari target diberlakukannya aturan hukum tersebut91. Berkenaan

dengan kejelasan substansi ini, maka beberapa aturan pelaksana sebagaimana

telah penulis sebutkan sebelumnya ialah merupakan salah satu bentuk penegasan

untuk memperjelas ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK, baik yang tertuan dalam

Pasal 7 ayat (1) Permen No.35/M-Dag/Per/7/2013 maupun dalam Pasal 23 Permen

Nomor: 70/M-DAG/PER/12/2013.

Substansi hukum yang jelas akan meminimalisir terjadinya multi tafsir

sehingga aturan hukum tersebut tidak kabur. Disamping itu, hal ini juga akan

menjadikan aturan hukum tersebut konsisten. Substansi hukum yang jelas dan

tidak kabur serta konsisten akan menunjang efektivitas hukum ketika harus

dijalankan oleh masyarakat92. Unsur di dalam Pasal 10 huruf a UUPK yang

berpotensi multi tafsir ialah mengenai objek hukum yang menjadi sasaran

ketentuan hukum tersebut. Apakah ketentuan ini berlaku bagi setiap pelaku usaha

ataukah hanya pelaku usaha pada level tertentu saja.

91 Dalam Achmad Ali. 2009. Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan. Kencana

Prenada Media Group. Jakarta. Hal.376-378. 92 Muhammad Joni, Efektivitas Penerapan Hukum, http://www.advokatmuhammad

joni.com, diakses tanggal 21 Juni 2017.

Page 31: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

119

Mengenai hal ini telah dijelaskan dengan tegas dalam Pasal 23 Permen

Nomor: 70/M-DAG/PER/12/2013, yakni bahwa larangan tersebut berlaku bagi

pelaku usaha toko modern. Sedangkan penjelasan mengenai toko modern telah

dijabarkan dalam Perpres Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern. Perpres ini

menyebutkan dalam Bab 1 Pasal 1 angka 5 bahwa toko modern adalah “toko

dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran

yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket

ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan”. Hal yang senada juga termuat dalam

Pasal 1 ayat (6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor:

70/MDAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang menyebutkan bahwa

“Toko modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai

jenis barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket, departement

store, hypermarket, ataupun grosir yang berbentuk perkulakan”.

Disamping itu, dari segi redaksi kalimatnya, ketentuan Pasal 10 huruf a

UUPK tersebut telah menggunakan redaksi yang bersifat “melarang (prohibitur)”.

Sebagaimana teori C. G. Howard & R. S. Mummers93, bahwa apabila hukum yang

tersebut berupa perundang-undangan, maka seyogianya aturannya bersifat melarang

bukan mengharuskan, sebab hukum bersifat melarang (prohibitur) lebih mudah

dilaksanakan ketimbang hukum yang bersifat mengharuskan. Yang mana dalam

ketentuan tersebut kalimat yang larangan tercermin dari penggunaan kata

93 Achmad Ali, Loc.cit.

Page 32: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

120

“dilarang”, dapat dilihat dalam kalimat lengkapnya bahwa “Pelaku usaha dalam

menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan dilarang

menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak

benar atau menyesatkan mengenai harga atau tarif suatu barang dan/atau jasa”.

Unsur substansi hukum lainnya ialah ada tidaknya sanksi bagi para

pelanggarnya. Masih menurut teori C. G. Howard & R. S. Mummers94, bahwa

keberadaan sanksi yang sepadan dengan sifat aturan hukum yang dilanggar

merupakan salah satu syarat terwujudnya efektivitas hukum. Pelanggaran atas

Pasal 10 huruf a UUPK tersebut telah memiliki ketentuan mengenai sanksi yang

jelas sebagaimana tercantum dalam Pasal 62 ayat (1) UUPK yang berbunyi:

Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2), dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Berdasarkan analisa di atas, penulis menyimpulkan bahwa secara substantif

(legal substance), ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK telah memiliki syarat untuk

dapat diterapkan secara efektif. Namun, berkaca dari kondisi objektif dimana

dalam kenyataannya aturan hukum tersebut belum dapat berjalan dengan efektif di

lapangan, maka kita perlu menggali kemungkinan penyebabnya dari faktor lain di

luar substansi hukumnya.

Faktor yang kedua yakni faktor penegak hukum. Faktor ini berkenaan

dengan pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum. Dalam

konteks ini, penulis berpendapat bahwa aspek yang lebih menonjol untuk digali

94 Achmad Ali, Loc.cit.

Page 33: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

121

lebih dalam ialah pihak-pihak yang bertugas menerapkan hukum, dalam hal ini

lebih ditujukan kepada pemerintah dan jajaran aparatur penegak hukum beserta

jajarannya yang memang memiliki tanggungjawab dan berkompeten dalam hal

mengawal dan memastikan agar hukum perlindungan konsumen khususnya

penerapan Pasal 10 huruf a UUPK dapat berjalan dengan efektif di tengah

masyarakat. Ada beberapa pihak yang secara struktural merupakan bagian dari

faktor ini, yakni Dinas Perdagangan Kota Malang dan YLK Malang.

Dalam konteks faktor penegak hukum ini, hal yang senada juga

diungkapkan oleh C. G. Howard & R. S. Mummers yang dikutip oleh Achmad Ali

yang menyebutkan bahwa:

Efektif atau tidak efektifnya suatu aturan hukum secara umum, juga tergantung pada optimal dan profesiolan tidaknya aparat penegak hukum untuk menegakkan berlakunya aturan hukum tersebut; mulai dari tahap pembuatannya, sosialisasinya, proses penegakan hukumnya yang mencakupi tahapan penemuan hukum (penggunaan penalaran hukum, interpretasi dan konstruksi), dan penerapannya terhadap suatu kasus konkret. Berdasarkan keterangan dari hasil wawancara dengan narasumber dari

Dinas Perdagangan Kota Malang, Luh Putu Wilantari menjelaskan bahwa dalam

setahun Bidang Perlindungan Konsumen (PK) Dinas Perdagangan Kota Malang

setidaknya melakukan sosialisasi mengenai aspek-aspek perlindungan konsumen

ke masyarakat baik dari kalangan konsumen maupun pelaku usaha sebanyak 2

(dua) sampai 4 (empat) kali dalam setahun. Sementara dalam hal melakukan

pemeriksaan kepada pelaku usaha sebagaimana dilakukan dalam operasi pasar dan

toko modern setidaknya dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun. Dalam hal

sosialisasi, Dinas Perdagangan Kota Malang mengundang perwakilan dari

Page 34: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

122

masyarakat selaku konsumen dan perwakilan dari pelaku usaha baik produsen

maupun penjual secara terbuka dalam agenda seminar. Memang undangan ini

tidak melibatkan seluruh anggota masyarakat, mereka yang mampu menjadi duta

untuk saling membantu dalam mensosialisasikan hak dan kewajiban konsumen

dan pelaku usaha akan menjadi prioritas, sehingga dapat terjadi kolaborasi yang

saling mendukung antara masyarakat dan pemerintah. Mereka bisa berasal dari

mahasiswa, akademisi, tokoh masyarakat, NGO/ LSM, organisasi kepemudaan,

dosen, perwakilan dari asosiasi pengusaha, dan perwakilan dari pelaku usaha.95

Demikian halnya dengan YLK Malang, kegiatan penyuluhan dalam bentuk

sosialisasi dan pengawasan berkala kepada pelaku usaha dilakukan bersama-sama

dengan program yang dijalankan oleh Dinas Perdagangan Kota Malang.

Sebagaimana dipaparkan oleh Soemito dalam sesi wawancara bahwa kegiatan

pengawasan dan sosialisasi mengenai perlindungan konsumen tetap menjadi

bagian yang tak terpisahkan dalam tugas pokok YLK Malang. Kegiatan ini

dilakukan bersama-sama dengan Dinas Perdagangan Kota Malang sebagai

lembaga struktural resmi dari pemerintah yang memang concern dan berkapasitas

melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan amanat undang-undang. YLK Malang

yang pada prinsipnya bertugas mendampingi dalam kegiatan advokasi konsumen

yang bersengketa dengan produsen atau pelaku usaha memang sudah semestinya

mensupport pemerintah dalam hal ini. Dalam kegiatan penyuluhan dan sosialisasi

melalui seminar hingga pengawasan terutama pada momentum menjelang Idul

Fitri dan Tahun Baru, YLK Malang senantiasa terlibat aktif untuk turut serta

95 Wawancara bersama Kepala Seksi Tertib Niaga Dinas Perdagangan Kota Malang Luh

Putu Wilantari, 21 April 2017.

Page 35: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

123

dalam kegiatan tersebut. Selebihnya, YLK Malang akan mengadvokasi konsumen

yang mengajukan aduan ketika terjadi perselisihan dengan pelaku usaha, dan

dalam hal ini proses penyelesaiannya akan berkolaborasi dengan BPSK.96

Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis berpendapat bahwa dua

lembaga yang berkaitan dengan perlindungan konsumen yakni Dinas Perdagangan

Kota Malang dan YLK Malang telah menjalankan tugas dan fungsinya. Kegiatan

sosialisasi dan pengawasan yang dilakukan 2 (dua) hingga 4 (empat) kali dalam

setahun mungkin perlu ditingkatkan dan perlu diperluas jangkauannya dengan

melibatkan masyarakat secara lebih banyak lagi. Sekaligus menekankan kepada

masyarakat untuk pro-aktif menjadi duta dalam memasifkan kesadaran hukum

terkait perlindungan konsumen.

Di samping itu, khususnya dalam hal pengawasan, alangkah baiknya jika

operasi pasar dilakukan lebih sering lagi terutama di luar jadwal momentum besar

seperti menjelang hari raya Idul Fitri dan tahun baru. Hal ini penting, agar pelaku

usaha yang mungkin “nakal” dapat ditertibkan dan diberi efek jera karena

tertangkap tangan ketika melanggar ketentuan hukum yang berlaku. Pelaku usaha

yang memang terbukti melakukan pelanggaran ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK

tersebut harus ditindak dengan tegas dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan

Pasal 62 ayat (1), yakni dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

atau pidana denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, memang belum ada satupun

pelaku usaha (khususnya pemilik gerai Indomaret di Kota Malang) yang dikenakan

96 Wawancara bersama Ketua YLK Malang Soemito, SA , 27 Maret 2017.

Page 36: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

124

sanksi atas pelanggaran ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK. Hal ini dikarenakan

tidak ada konsumen yang mengadukan hal tersebut, baik melalui Dinas

Perdagangan Kota Malang, YLK Malang, maupun BPSK.

Aktivitas sebagaimana dijelaskan dalam analisa di atas tentu berhubungan

dengan faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. Sebagai

faktor yang ketiga, sarana pendukung memang memiliki porsi yang tidak dapat

dianggap remeh. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan maupun

YLK Malang baik dalam hal sosialisasi maupun pengawasan tentu membutuhkan

sarana atau fasilitas pendukung yang memadai, khususnya dalam hal pendanaan.

Kendala umum yang dialami oleh dua lembaga tersebut memang lebih kepada

dana yang memang terbatas.

Sekalipun tidak disebutkan secara detail rincian pendanaan yang dimiliki

oleh Dinas Pedagangan dan YLK Malang, namun dalam wawancaranya kedua

lembaga tersebut menyebutkan bahwa dengan dana yang memang terbatas dan

harus dialokasikan untuk meng-cover tugas dan fungsi yang lain, maka upaya

yang dapat dilakukan adalah menjalankan dan mengelola dana tersebut seoptimal

mungkin sehingga seluruh pos anggaran dapat terjalankan dengan seimbang. Dana

yang minim, terutama bagi YLK Malang, tentu akan menjadi kendala mobilitas

kinerja secara operasional.

Selanjutnya, faktor yang ketiga adalah faktor masyarakat, yakni lingkungan

dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan. Dalam konteks ini ada beberapa

elemen pengukur efektivitas yang tergantung dari kondisi masyarakat, yaitu:

1. Faktor penyebab masyarakat tidak mematuhi aturan walaupun peraturan yang baik.

Page 37: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

125

2. Faktor penyebab masyarakat tidak mematuhi peraturan walaupun peraturan sangat baik dan aparat sudah sangat berwibawa.

3. Faktor penyebab masyarakat tidak mematuhi peraturan baik, petugas atau aparat berwibawa serta fasilitas mencukupi.97

Sebagaimana telah dijabarkan dalam analisa pada bagian sebelumnya,

bahwa pada prinsipnya tidak ada masalah dalam hal substansi hukum, yang

artinya baha aturan hukum mengenai informasi harga produk sebgaimana

tercantum dalam Pasal 10 huruf a UUPK tersebut dapat dikatakan sebagai aturan

hukum yang baik. Di samping itu juga telah dibentuk beberapa infrastruktur untuk

menjamin pelaksanaannya sesuai dengan tujuan aturan hukum tersebut, mulai dari

Dinas Perdagangan Kota Malang khususnya Bidang Perlindungan Konsumen,

YLK Malang, termasuk keberadaan BPSK yang berfungsi menerima dan

mengadvokasi aduan dari konsumen. Dalam konteks ini, penulis berpendapat

bahwa faktor masyarakat yang menjadi kendala tidak dapat terwujudnya

efektivitas hukum atas ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK tersebut ialah kesadaran

masyarakat yang masih sangat rendah akan hukum itu sendiri.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto

mengemukakan empat kesadaran hukum, yaitu98:

a. Pengetauhuan tentang hukum; b. Pengetahuan tentang isi hukum; c. Sikap hukum; d. Pola Perilaku hukum.

Sebagaimana telah penulis singgung sebelumnya, bahwa unsur delik atas

pelanggaran Pasal 10 huruf a jo. Pasal 62 ayat (1) UUPK adalah delik aduan.

97 Ibid. 98 Soerjono Soekanto. 1988. Efektivitas Hukum dan Penerapan Sanksi. Bandung. CV.

Ramadja Karya. Hal. 80.

Page 38: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

126

Yang artinya, apabila konsumen yang dirugikan oleh pelaku usaha dalam kasus

aquo tidak mengajukan aduan, maka pelanggaran atas ketentuan pasal terkait

tidak dapat diproses secara hukum berdasarkan ketentuan sanksi dalam Pasal 62

ayat (1) UUPK. Di sini, posisi konsumen sebagai bagian dari masyarakat menjadi

sangat penting dalam menjamin efektivitas hukum tersebut.

Apabila konsumen tidak tahu menahu mengenai haknya atas informasi

harga sebagaimana telah diatur dalam ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK dan

aturan pelaksananya, sudah barang tentu konsumen tidak akan memiliki bekal

pengetahuan untuk memperkarakannya secara hukum. Dan bahkan bisa saja

mereka tidak menganggap bahwa hal tersebut melanggar hukum, dan justru

membiarkan aktivitas itu berjalan begitu saja sebagai hal yang lumrah.

Berdasarkan hasil poling yang dilakukan oleh penulis melalui kuisioner

yang disebar kepada konsumen Indomaret di Area Kecamatan Lowokwaru Kota

Malang secara random, setidaknya dari 50 (lima puluh) responden yang menjadi

sasaran angket, 80% responden merasa dirugikan atas tidak adanya transparansi

informasi harga produk yang mereka beli di Indomaret, baik dalam bentuk tidak

dicantumkannya harga di rak, maupun ketika harga di rak berbeda dengan di

kasir. sementara 20% menyatakan tidak keberatan dan tidak dirugikan atas praktik

tersebut.

Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sebagai konsumen bahkan

masih memiliki kesadaran hukum yang rendah untuk menunjang efektivitas

penerapan Pasal 10 huruf a UUPK tersebut. Sekalipun ada setidaknya 80% dari

total responden yang merasa dirugikan aktivitas pelaku usaha yang melanggar

Page 39: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

127

ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK, namun tidak semua dari mereka paham atas

ketentuan hukumnya, dan tidak semua dari mereka mengetahui upaya hukum

yang harus dilakukan. Dari hasil kuisioner tersebut, hanya 17% responden yang

mengetahui jalur penyelesaian sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Dengan demikian, dari segi konsumen pengetahuan dan kesadaran hukum

konsumen yang masih sangat rendah menjadi kendala yang cukup signifikan

dalam menghambat efektivitas penerapan Pasal 10 huruf a UUPK.

Disamping faktor konsumen, faktor pelaku usaha termasuk karyawan yang

bekerja di setiap gerai Indomaret juga menjadi kendala yang signifikan.

Kesadaran untuk patuh terhadap hukum yang berlaku yang masih sangat rendah

ditunjukkan dengan masifnya pelanggaran atas ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK.

Praktik pelanggaran tersebut setidaknya terjadi di 9 (sembilan) lokasi Indomaret

yang berbeda yang tersebar di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Beberapa karyawan yang berhasil diwawancarai penulis mengungkapkan

bahwa faktor teknis perubahan update harga dari pusat datang sewaktu-waktu dan

tidak sempat mengganti informasi harga di rak untuk disesuaikan dengan server di

kasir. Sebagaimana keterangan yang disampaikan oleh Rifan Firmansyah salah

seorang pegawai Indomaret yang berposisi sebagai Marcandiser menjelaskan bahwa:

Update harga dari pusat dijalankan ketika masuk shift malam, tepatnya pada saat pergantian hari. Sistem protmast atau penyesuaian terbaru info harga produk tersebut menjadi tanggungjawab tim yang jaga pada shift tersebut. Adakalanya, karena tim yang bertugas di shift tersebut tidak sempat merubah harga, maka ketika pergantian shift hal itu diserahkan untuk dibantu diselesaikan oleh tim shift pagi. Namun, adakalanya hal ini tidak berjalan maksimal. Kami selaku pegawai dilarang untuk berdebat mengenai harga dengan pelanggan, jadi apabila harga di rak berbeda dengan yang ada

Page 40: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

128

di kasir karena belum ter-update maka harga yang akan diberlakukan adalah yang termurah.99 Berdasarkan keterangan dalam hasil wawancara tersebut dapat kita ketahui

bahwa kecenderungan kesalahan ada pada pihak pegawai Indomaret yang tidak

meng-update harga tepat pada waktunya. Konteks ini hanya berlaku apabila

kasusnya ialah ketika harga di rak berbeda dengan di kasir. Dan dalam kasus

tersebut memang harga yang akan digunakan adalah harga yang terendah/ termurah.

Sementara itu, dalam praktik yang dijumpai penulis berdasarkan observasi

di lapangan justru lebih parah, karena mayoritas data tersebut menunjukkan

bahwa masih banyak produk di rak yang justru tidak dilengkapi dengan informasi

harga. Apabila masalah utamanya adalah kendala teknis update harga secara

berkala, maka seharusnya semua produk tercantum informasi harga yang jelas,

dan seharusnya masalahnya lebih kepada kesesuaiannya dengan harga di kasir.

Kenyataan yang menunjukkan masih banyaknya produk yang tidak disertai

informasi harga di rak tentu tidak relevan dengan alasan kendala teknis update

harga sebagaimana disebutkan diawal.

Kesadaran untuk patuh terhadap hukum dari pihak pelaku usaha termasuk

karyawan tersebut tentu akan merugikan konsumen, karena informasi harga

produk adalah hak istimewa yang dimiliki konsumen dan dilindungi oleh undang-

undang. Bahkan kendala teknis update harga seharusnya tidak menjadi alasan

untuk membenarkan tindak pelanggaran hukum tersebut. Hal ini juga bukan serta-

merta kesalahan murni karyawan, penulis berpendapat bahwa hal ini sudah terjadi

secara sistemik sedangkan pemilik usaha yang mengetahui tindakan yang salah ini

99 Wawancara bersama pegawai indomaret Rifan Firmansyah , 31 Maret 2017.

Page 41: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

129

justru membiarkannya karena memang bisa mendatangkan keuntungan lebih bagi

mereka. Terlebih ketika isu yang serupa mencuat dalam pemberitaan nasional

melalui medsos dan internet, tentu pemilik gerai Indomaret juga mengetahui hal

ini. Dan seharusnya mereka memperbaiki sistem ini dengan segera dan seefektif

mungkin, terlebih Indomaret adalah perusahaan yang besar dengan jangkauan

pasar yang luas di Indonesia.

Yang terakhir adalah faktor kebudayaan. Hal ini berkaitan erat dengan

kebiasaan masyarakat baik dari kalangan konsumen maupun pelaku usaha.

Budaya tidak patuh hukum, budaya melek hukum, budaya kritis, menjadi unsur

dalam faktor kebudayaan atas efektivitas hukum, dalam hal ini penerapan Pasal 10

huruf a UUPK.

Dari penjelasan sebagaimana dipaparkan pada alinea sebelumnya, bahwa

masyarakat memiliki kecenderungan meremehkan hal yang mereka pandang

memiliki tingkat kerugian materiil yang relatif kecil. Dalam konteks penegakan

hukum yang efektif, besar kecilnya tingkat kerugian tidak akan menggugurkan

pertanggungjawaban hukum ketika ada masyarakat yang melanggar ketentuan

hukum yang berlaku. Tidak peduli apakah kerugiannya hanya sebesar 50 atau 100

rupiah, apabila hal tersebut melanggar ketentuan hukum, maka secara tegas

hukum harus ditegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini berlaku baik

bagi konsumen maupun pelaku usaha, karena keduanya adalah merupakan bagian

dari masyarakat yang memang sudah semestinya tunduk dan patuh terhadap

hukum yang berlaku di dalam masayarakat itu sendiri.

Page 42: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

130

Dalam konteks faktor kebudayaan masyarakat, adanya kecenderungan

konsumen yang acuh atas bentuk-bentuk pelanggaran hak mereka, termasuk dalam

aspek hak memperoleh informasi atas harga produk secara benar, jelas, dan jujur

merupakan kendala yang tidak mudah untuk diatasi dengan cepat. Hal ini bisa

bersumber dari ketidak-tahuan konsumen, bisa juga karena tahu tapi merasa hal

tersebut tidak cukup merugikan dirinya secara signifikan. Budaya berfikir yang

demikian tentu akan menghambat proses penegakan hukum dalam kaitannya dengan

ketaatan terhadap aturan hukum tak terkecuali penerapan Pasal 10 huruf a UUPK.

Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh H.C Kelmen bahwa ketaatan

hukum terdiri dari tiga jenis sesuai dengan kualitasnya, yaitu100:

1. Ketaatan yang bersifat compliance, yaitu jika seseorang taat terhadap suatu aturan hanya karena takut sanksi.

2. Ketaatan yang bersifat identification, yaitu jika seseorang taat terhadap suatu aturan hanya karena takut hubungan baiknya dengan seseorang menjadi rusak.

3. Ketaatan yang bersifat internalization, yaitu jika seseorang taat terhadap suatu aturan benar-benar karena ia merasa aturan itu sesuai dengn nili-nilai intrisik yang dianutnya.

Friedman101, bahwa faktor budaya hukum adalah bagaimana sikap

masyarakat hukum di tempat hukum itu dijalankan. Apabila kesadaran masyarakat

untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dapat diterapkan maka

masyarakat akan menjadi faktor pendukung. Namun, bila masyarakat tidak mau

mematuhi peraturan yang ada maka masyarakat akan menjadi faktor penghambat

utama dalam penegakan peraturan yang dimaksud.

100 Achmad Ali. 1998. Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum. Jakarta. Yarsif

watampone. Hal.193. 101 Dalam Soerjono Soekanto dan Mustafa Abdullah. 1982. Sosiologi Hukum dalam

Masyarakat. Jakarta. Rajawali. Hal.13.

Page 43: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

131

Penulis berpendapat bahwa dalam konteks faktor budaya, yang harus dilakukan

adalah melakukan counter hegemony atas budaya masyarakat yang yang masih acuh

dan tidak sadar hukum termasuk budaya tidak taat hukum. Caranya ialah dengan

melakukan penyadaran secara masif dan proses penegakan hukum yang tegas dari

para aparatur penegak hukum. Tanpa hal itu, maka budaya yang sadar dan patuh

hukum akan sulit tercapai. Artinya bahwa yang perlu ditekankan di sini ialah adanya

pola kebudayaan yang disiplin dan taat hukum, baik melalui cara memaksa dengan

adanya sanksi, moral, maupun nilai filosofis. Dalam hal ini dukungan masyarakat

secara luas harus benar-benar dimasifkan, dan pemerintah termasuk aparatur penegak

hukum harus dapat bekerja sama dengan sabaik-baiknya dengan masyarakat guna

menjamin efektivitas hukum perlindungan konsumen, khususnya penerapan Pasal 10

huruf a UUPK.

Berdasarkan analisa yang telah penulis jabarkan dalam pembahasan pada

sub bab ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas penerapan Pasal 10 huruf

a UUPK masih sangat rendah, atau konkritnya belum sepenuhnya berjalan.

Beberapa faktor yang menjadi penghambat efektivitas penerapan Pasal 10 huruf a

UUPK adalah faktor penegak hukum, sarana atau fasilitas yang mendukung

penegakan hukum, faktor masyarakat, dan faktor kebudayaan.

C. Upaya Yang Ditempuh Konsumen Ketika Dirugikan Karena Ketidak Jelasan

Informasi Harga Produk di Indomaret Kota Malang

Hak adalah sesuatu yang kadang kala tidak senantiasa datang begitu saja

kepada kita, ada kalanya hak itu harus diperjuangkan dan diupayakan agar dapat

terpenuhi. Dalam kaitannya dengan perlindungan konsumen, setiap konsumen

juga harus mengetahui bagaimana cara memperjuangkan haknya ketika dilanggar.

Page 44: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

132

Berkenaan dengan hak atas informasi harga produk sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 10 huruf a UUPK, pelanggaran atas ketentuan dalam pasal tersebut

sebagaimana tertuang dalam Pasal 62 ayat (1) UUPK memiliki dua segi yakni

pemidanaan dan denda.

Dalam konteks pemidanaan, delik yang terkandung di dalam perkara tersebut

ialah termasuk delik aduan, yang artinya bahwa proses hukum baru bisa berjalan

ketika pihak yang dirugikan melakukan pengaduan kepada pihak berwajib yang

berwenang. Di lain sisi, dikarenakan perkara pelanggaran atas hak konsumen tersebut

juga berkenaan dengan hukum privat maka konsumen juga bisa melakukan gugatan

perdata untuk menuntut ganti rugi atas kerugian yang diderita.

Upaya konsumen yang dirugikan oleh pelaku usaha yang melanggar

ketentuan Pasal 10 huruf a jo. Pasal 62 ayat (1) UUPK adalah merupakan bentuk

upaya untuk mewujudkan efektivitas hukum atas ketentuan perundang-undangan

perlindungan konsumen. Keberadaan lembaga pelaksana (legal structure),

lembaga penegakan hukum (law enforcer), lembaga advokasi (legal advocacy)

merupakan beberapa faktor yang dapat menunjang efektif tidaknya sebuah hukum

di tengah masyarakat102, salah satunya hukum perlindungan konsumen khususnya

dalam konteks hak atas informasi harga produk.

Keberadaan stuktur dan lembaga-lembaga tersebut akan menjadi prasyarat

agar hukum tersebut dapat ditegakkan dengan efektif karena konsumen ditunjang

oleh sarana untuk memperjuangkan haknya yang dilanggar. Yang artinya bahwa

ada kemungkinan bagi penegak hukum untuk memproses pelanggaran hak

102 Muhammad Joni, Efektivitas Penerapan Hukum, http://www.advokatmuhammad

joni.com, diakses tanggal 21 Juni 2017.

Page 45: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

133

konsumen atas informasi harga produk. Hal ini sebagaimana teori C. G. Howard

& R. S. Mummers yang dikemukakan oleh Achmad Ali dalam bukunya yang

berjudul “Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan”103 yang menyebutkan

bahwa salah satu syarat agar hukum dapat diterapkan dengan efektif ialah adanya

kemungkinan bagi penegak hukum untuk memproses jika terjadi pelanggaran

terhadap aturan hukum tersebut, adalah memang memungkinkan, karena tindakan

yang diatur dan diancamkan sanksi, memang tindakan konkret.

Sebagaimana telah disebutkan pada bagian sebelumnya, bahwa keberadaan

Dinas Perdagangan Kota Malang khususnya Bidang Perlindungan Konsumen, dan

YLK Malang sebagai lembaga non pemerintah yang concern dalam

mengadvokasi konsumen yang dilanggar haknya oleh pelaku usaha merupakan

salah satu bentuk lembaga sebagai sarana untuk mewujudkan efektivitas hukum

perlindungan konsumen, termasuk perlindungan hak atas informasi harga produk

sebagaimana diatur dalam Pasal 10 huruf a UUPK.

Selain itu dua lembaga tersebut di atas, keberadaan Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen (BPSK) merupakan bagian infrastruktur yang cukup

signifikan dalam upaya penegakan hukum perlindungan konsumen. Dengan

adanya BPSK sebagai lembaga legal yang resmi dibentuk oleh pemerintah dalam

rangka menyelesaikan sengketa konsumen dengan pelaku usaha, maka setiap

konsumen yang merasa dirugikan oleh pelaku usaha dapat melaporkan

keluhannya ke BPSK untuk mendapatkan advokasi. Hal ini tak terkecuali bagi

103 Dalam Achmad Ali. 2009. Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan. Kencana

Prenada Media Group. Jakarta. Hal.376-378.

Page 46: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

134

konsumen yang dilanggar haknya atas informasi harga produk sebagaimana telah

diatur dalam ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK dan seluruh aturan pelaksananya.

Untuk wilayah Kota Malang, BPSK Kota Malang beralamat di Perkantoran

Terpadu, Gedung A 3 Floor, JL. Mayjen Sungkono, Bumiayu, Kedungkandang,

Kota Malang, Jawa Timur 65135 Telepon:(0341) 491180. Luh Putu Wilantari

menjelaskan bahwa:

Di Bidang Perlindungan Konsumen (PK) Dinas Perdagangan Kota Malang ini kalau misal ada keluhan pengaduan dari konsumen dapat kita teruskan ke BPSK. Karena BPSK adalah badan yang secara resmi dibentuk oleh pemerintah untuk melakukan penangan secara khusus atas perkara sengketa konsumen dengan pelaku usaha. Dinas perdagangan melalui Bidang PK tetap akan menampung setiap keluhan dan aduan dari masyarakat, dan kami secara kooperatif akan bekerja sama dengan BPSK untuk melakukan advokasi dan mengambil langkah-langkah penyelesaian sebaik mungkin.104 Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Soemito, SA dari YLK Malang: YLK Malang memang memiliki 3 (tiga) tugas pokok yakni: penyuluhan, advokasi, dan capacity building. Dalam hal advokasi, sekalipun pihak YLK Malang memiliki ranah tugas dalam hal avdvokasi, sejak dibentuknya BPSK oleh pemerintah, kami akan tetap menjalin kerja sama dengan BPSK. Jadi apabila ada pengaduan dari konsumen ke YLK Malang, maka YLK Malang akan menindaklanjuti hal aduan tersebut bersama BPSK. Sekarang sudah ada BPSK maka yang memiliki kapasitas lebih untuk menangani sengketa konsumen adalah BPSK karena BPSK adalah resmi di bawah pemerintah. Jadi alangkah lebih baiknya ditangani BPSK. Apabila ada konsumen yang mengadu karena merasa dirugikan, maka kami akan meneruskannya ke BPSK karena sekarang sudah ada lembaga khusus yang menangani sengketa konsumen yakni BPSK.105 Keberadaan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) diatur dalam

UUPK No. 8 Tahun 1999 Bab XI Pasal 49 sampai Pasal 58. Pada Pasal 49 ayat

(1) dinyatakan bahwa pemerintah membentuk badan penyelesaian sengketa

konsumen di Daerah Tingkat II untuk penyelesaian sengketa konsumen di luar

104 Wawancara bersama Kepala Seksi Tertib Niaga Dinas Perdagangan Kota Malang Luh Putu Wilantari, 21 April 2017.

105 Wawancara bersama Ketua YLK Malang Soemito, SA , 27 Maret 2017.

Page 47: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

135

pengadilan. Badan ini merupakan peradilan kecil (Small Claim Court) yang

melakukan persidangan dengan menghasilkan keputusan secara cepat, sederhana

dan dengan biaya murah sesuai dengan asas peradilan. Disebut cepat karena harus

memberikan keputusan dalam waktu maksimal 21 hari kerja ( Pasal 55), dan tanpa

ada penawaran banding yang dapat memperlama proses pelaksanaan keputusan

(Pasal 56 dan Pasal 58). Sederhana karena proses penyelesaiannya dapat

dilakukan sendiri oleh pihak yang bersengketa, dan murah karena biaya yang

dikeluarkan untuk menjalani proses persidangan sangat ringan.

Keanggotaan BPSK terdiri atas unsur pemerintah, unsur konsumen,dan

unsur pelaku usaha,yang masing-masing unsur diwakili oleh 3-5 orang, yang

diangkat dan diberhentikan oleh Menteri (Pasal 49 ayat(3) dan ayat (5)UUPK ).

Tugas dan wewenang BPSK berdasarkan ketentuan Pasal 52 UUPK

adadalah melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen dengan

cara mediasi, arbitrase dan atau konsiliasi. Untuk menindaklanjuti ketentuan

undang-undang tersebut, Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI telah

mengeluarkan SK No.350/MPP/Kep/12/2001 tentang Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen.

Penyelesaian sengketa konsumen oleh BPSK diselesaikan melalui cara

konsiliasi atau mediasi atau arbitrase yang dilakukan atas dasar pilihan dan

persetujuan para pihak yang bersangkutan dan bukan merupakan proses

penyelesaian sengketa secara berjenjang (Pasal 4 UUPK).

Prosedurnya cukup sederhana, konsumen yang bersengketa dengan pelaku

usaha bisa langsung datang ke BPSK dengan membawa permohonan penyelesaian

Page 48: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

136

sengketa, mengisi form pengaduan dan juga berkas-berkas/ dokumen yang

mendukung pengaduannya. Pihak-pihak yang berpekara di BPSK tidak dikenai

biaya perkara alias gratis. Sementara biaya operasional BPSK ditanggung APBD.

Selain bebas biaya, prosedur pengaduan konsumen pun cukup mudah, yaitu

hanya membawa barang bukti atau bukti pembelian/pembayaran dan kartu

identitas (KTP). Formulir pengaduan disediakan di sekretariat BPSK. Pihak

BPSK lalu akan melakukan pemanggilan pada pihak-pihak yang bersengketa guna

dipertemukan dalam pra-sidang.

Melalui proses pra-sidang itu bisa ditentukan langkah selanjutnya apakah

konsumen dan pelaku usaha masih bisa didamaikan atau harus menempuh

langkah-langkah penyelesaian yang telah ditetapkan antara lain dengan konsiliasi,

mediasi, atau arbitrase.

Penyelesaian sengketa konsumen dilakukan dalam bentuk kesepakatan yang

dibuat dalam perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh para pihak yang

bersengketa, yang dikuatkan dalam bentuk keputusan BPSK. Hal ini sebagaimana

telah diatur dalam Pasal 6 SK No. 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Badan

Penyelesaian Sengketa Konsumen. Putusan yang dikeluarkan BPSK dapat berupa

perdamaian, gugatan ditolak, atau gugatan dikabulkan.

1. Prinsip Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui BPSK

a. Penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK berdasarkan pilihan

sukarela para pihak yang bersengketa.

Bilamana para pihak telah sepakat memilih BPSK sebagai tempat

penyelesaian sengketa, maka para pihak untuk kedua kalinya harus sepakat

Page 49: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

137

untuk memilih salah satu dari cara penyelasaian sengketa yang berlaku di

BPSK, yakni dengan cara konsiliasi atau mediasi atau arbitrase.

b. Bukan bejenjang

Jika konsumen dan pelaku usaha telah sepakat memilih cara penyelesaian

sengketa dengan cara konsiliasi dan ternyata tidak terdapat penyelesaian,

maka sengketa tidak dapat diajukan melalui jalur mediasi maupun arbitrase.

c. Penyelesaian oleh Para Pihak

Bila para pihak telah sepakat memilih cara penyelesaian secara konsiliasi

atau mediasi, maka penyelesaian sepenuhnya berada di tangan para pihak

baik mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi secara pembayaran tunai atau

cicilan. Majelis BPSK hanya bersifat fasilitator yang wajib memberikan

masukan, saran, dan menerangkan isi Undang-Undang Perlindungan

Konsumen.

d. Penyelesaian oleh Majelis

Bilamana para pihak sepakat memilih penyelesaian secara arbritrase, maka

penyelesaian sepenuhnya penyelesaian diserahkan kepada Majelis BPSK

baik bentuk dan besarnya ganti rugi.

e. Tanpa Pengacara

Pada prinsipnya penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK tanpa

lawyer (pengacara), yang ditonjolkan dalam proses penyelesaian sengketa

ini adalah musyawarah kekeluargaan, bukan masalah aspek hukum yang

ketat, kaku karena putusan yang diharapkan di BPSK adalah win-win

solution.

Page 50: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

138

f. Murah, Cepat dan Sederhana

Penyelesaian sengketa di BPSK tidak dipungut biaya, baik kepada

konsumen maupun pelaku usaha, sedangkan waktu penyelesaianya relatif

cepat. penyelesaian sengketa melalui BPSK selambat-lambatnya dalam

waktu 21 hari kerja sudah diterbitkan putusan BPSK.

2. Persyaratan Permohonan Penyelesaian Sengketa

Konsumen datang sendiri, melampirkan dokumen :

a. Idenitas diri (KTP dan/atau KK, No. Tlp/Hp).

b. Nama dan alamat lengkap pelaku usaha yang diadukan.

c. Bukti perolehan (bon, faktur, kwitansi, perjanjian dan dokumen

barang/jasa/bukti lain).

d. Keterangan tempat, waktu dan tanggal diperoleh barang atau jasa

tersebut.

e. Saksi yang ingin diajukan.

f. foto-foto barang dan kegiatan pelaksanaan jasa, bila ada.

g. Mengisi Formulir Pengaduan Konsumen.

h. Menulis Kronologis / Gugatan.

Dalam konteks upaya yang dapat dilakukan konsumen atas pelanggaran

ketentuan Pasal 10 huruf a UUPK mengenai hak atas informasi harga produk,

penulis berkesimpulan bahwa konsumen dapat melakukan pengaduan kepada: (1)

BPSK Kota Malang, (2) Dinas Perdagangan Kota Malang Bagian Perlindungan

Konsumen, atau bisa juga melalui (3) YLK Malang. Model penyelesaiannya bisa

Page 51: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Hasil observasi di Indomaret atas objek yang diteliti penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini: NO Alamat Toko Nama/ jenis produk yang

139

berupa jalur litigasi maupun non litigasi tergantung pilihan sukarela pihak yang

bersengketa.