bab iii hasil penelitian dan pembahasan 1.1. gambaran...
TRANSCRIPT
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1.1.1. Sejarah berdirinya PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Kota Gorontalo.
PT. Asuransi Wahana Tata merupakan nama baru dari PT. Maskapai Asuransi Madijo yang
didirikan di Surabaya pada tanggal 25 Juli 1964.
Perubahan nama perusahaan dan pengambilalihan kepemilikan pada tanggal 1 mey 1975 ini
menjadi awal dimulainya operasional perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta dengan 35
karyawan dan modal setor Rp 100 Juta saat itu sampai dengan 1985 masa produksi.
Sebagai salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka yang bergerak di bidang jasa
asuransi umum, PT. Asuransi Wahana Tata saat ini sudah memiliki modal disetor Rp. 100
Milyar dan saat ini PT. Asuransi Wahana Tata telah memiliki lebih dari 53 jaringan kantor
yang tersebar hampir di seluruh Wilayah Indonesia dengan 900 karyawan berdedikasi dan
professional.
Perusahaan memiliki kapasitas untuk penutupan asuransi properti, asuransi kenderaan
bermotor, asuransi pengangkutan, asuransi rangka kapal dan pesawat terbang, asuransi
rekayasa, asuransi minyak dan gas, asuransi uang, asuransi tanggung gugat, asuransi
penjaminan, asuransi kecelakaan mobil pribadi dan penumpang, asuransi gempa bumi, dan
asuransi rumah tinggal.
Dalam operasionalnya, perusahaan juga membangun kerja sama yang berkesinambungan dan
saling menguntungkan dengan semua mitra usahanya, seperti broker asuransi/reasuransi
terkemuka, baik dalam negeri maupun luar negeri, professional loss adjuster, independent
surveyor, agen-agen asuransi dan bengkel-bengkel mobil terbaik.
Sejak tahun 2005, perusahaan sudah mengembangkan situs sistem informasi terintegrasi
LINTASWATA yang mampu melayani seluruh proses bisinis perusahaan di semua jaringan
kantor secara on-line. Dengan LINTASWATA ini, perusahaan dapat meningkatkan
kemudahan, kecepatan, dan keakuratan pelayanan kepada seluruh pemegang polisnya.
PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Kota Gorontalo didirikan pada tanggal 11 September
2012 di Gorontalo tepatnya terletak pada Jl.Nani Wartabone No. 8 Komp. Ruko Bonanza
yang dipimpin langsung oleh Bpk. Yasin Miu, SE, Serta beberapa staf karyawan lainnya.
Perushaan tersebut merupakan perusahaan yang pertama kalinya yang dibuka pada tanggal 11
September 2012 yang cabangnya bertempat di Jakarta. Pada saat dibukanya kantor cabang ini
mempunya karyawan sembilan orang, kemudian diadakan perkerutan karyawan sehingga
bertambah sedikit demi sedikit.
PT. Asuransi Wahana Tata merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang swasta
dan BUMN serta BUMS yang tanggung jawab utamanya adalah memberikan pelayanan
dalam berbagai jasa dan jenis auransi. Diantaranya adalah asuransi kecelaka,an diri dan
penumpang mobil pribadi, asuransi gempa bumi, asuransi kenderaan bermotor, dan masih
banyak jenis asuransi lainnya.
PT. Asuransi Wahana Tata telah melakukan berbagai langkah untuk menjadi perusahaan
yang “ handal “ dengan cara pengembangan sumber daya manusia yang tiada henti-hentinya,
sehingga manajemen dilakukan dan didukung oleh sumber daya manusia yang propesional.
Melakukan efisiensi yang terarah dan pengelolaan serta pensimulasian sumber dana yang
baik terhadap semua partner perusahaan agar dapat menerapkan Teknologi Informasi masa
kini yang berguna untuk para partner, perusahaan, dan nasabah . Serta sebagai perusahaan
yang “ terpercaya “ karena didukung oleh pemegang saham yang handal dan manajemen
yang baik.
Penyimpangan jaminan asuransi kepada nasabah yang aman dan hati-hati sehingga dapat
dikembalikan secara utuh apabila terjadi klaim dari pihak nasabah sehingga dapat
dikembalikan secara utuh pada saat terjadi klaim. Premi tidak akan berubah dan jenis asuransi
dapat dilihat dari jenis harga pertanggungan serta tahun keluarnya suatu yang diasuransikan.
Selalu memegang komitmen polis yang telah ditentukan.
PT. Asuransi Wahana Tata Kota Gorontalo didirikan berdasarkan pada landasan tiga
landasan hukum yaitu:
Dasar Hukum Asuransi Dan Perasuransian
Dasar hukum dari asuransi di indonesia ada tiga, yaitu:
1. KUHD perdata 6 karena asuransi merupakan sebuah perikatan, maka sebagai dasar hukum
pertama adalah kuh perdata, terutama pasal 1320. Juga pasal 1774 kuh perdata.
2. Kitab Undang-undang hukum dagang dalam kuhd ada 2 cara pengaturan asuransi, yaitu
pengaturan yang bersifat umum dan bersifat khusus.
3. Undang-undang no. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian pengaturan yang bersifat
umum terdapat dalam buku i bab 9 pasal 146-286 kuhd yang berlaku bagi semua jenis
asuransi, baik yang sudah diatur dalam kuhd maupun yang diatur di luar kuhd, kecuali jika
secara khusus ditentukan lain. Pengaturan yang bersifat khusus terdapat dalam buku i bab
10 pasal 287-308 kuhd dan buku ii bab ix dan bab x pasal 592-695 kuhd.
Selain itu pula banyak jenis hukum yang mengatur tentang asuransi diantaranya adalah
dibawah naungan Kementrian Keuangan RI, Serta
Pasal 246 KUHD ( Definisi Asuransi )
Asuransi adalah Perjanjian Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya
akibat dari suatu evenemen ( peristiwa tidak pasti ).
Undang-undang No.2 tahun 1992
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.
Landasan Hukum Asuransi :
Usaha Perasuransian ( Undang Undang No. 2 Tahun 1992 )
Penyelenggaraan Usaha Perasuransian ( Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1992 )
Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 1999 ( Perubahan Peraturan Pemerintah No. 73
Tahun 1992)
KMK No. 426/KMK/2003 ( Perizinan Usaha, Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi )
KMK No. 425/KMK/2003 ( Perizinan dan Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
Penunjang Usaha Asuransi )
KMK No. 423/KMK/2003 ( Pemeriksaan Perusahaan Perasuransian )
1.1.2. Visi Dan Misi PT. Asuransi Wahana Tata
Dalam sebuah perusahaan, Visi dan Misi diperlukan untuk mengoptimalkan hasil kerja yang
baik. Visi dan Misi tersebut adalah sebagai berikut:
Visi dari PT. Asuransi Wahana Tata:
Menjadi 5 besar perusahaan asuransi umum di indonesia yang menjadi dikenal di tingkat
regional, menjadi pilihan utama pelanggan dan mitra usaha serta kebanggaan karyawan
Misi dari PT. Asuransi Wahana Tata:
Berusaha di bidang asuransi umum dengan memberikan pelayanan yang terbaik, bereputasi,
inovatif, dan terpercaya.
1.1.3. Nilai-nilai Budaya Dasar dalam perusahaan Asuransi Wahana
Tata Kota Gorontalo:
1. Integritas
Mencakup nilai disiplin, tanggung jawab, bisa dipercaya, kejujuran, dan tulus.
2. Profesionalisme
Mencakup ilmu pengetahuan, keahlian, dan kompotensi dibidang asuransi, dan sikap
professional dalam menjalankan bisnis asuransi.
3. Team Work
Mencakup paham akan tujuan yang ingin dicapai, tahu, dan mampu mengerjakan tugas pokok
dalam koordinasi dengan orang / bagian lain, saling membantu menuju tercapainya tujuan
bersama yang sudah ditentukan.
4. Selalu terbaik
Mencakup berusaha untuk pelayanan dan hasil yang terbaik tidak puas dengan hasil biasa
atau standar, namun berusaha untuk mendaspatkan hasil yang baik.
5. Kreativitas
Selalu menciptakan dan menemukan cara untuk menghasilkan produk dan layanan terbaik
bagi nasabah internal dan external.
1.1.4. Struktur Organisasi PT. Asuransi Wahana Tata Kota Gorontal
Setiap perusahaan maupun organisasi lain pada umumnya memiliki susunan maupun struktur
organisasi. Struktur organisasi merupakan bagian yang menggambarkan bagian-bagian dari
organisasi
yang sesuai
fungsi dan
bagian dari
kerja.
PT.
Asuransi
Wahana
Tata Kota
Gorontalo
di pimpin
oleh Kepala
Cabang,
serta beberapa staf karyawan yang ikut berperan dalam sebuah organisasi.
Dari uraian organisasi diatas ini mempunyai tugas dan peran penting, serta fungsi yang
berbeda.Namun dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, bidang bidang tersebut tetap melakukan
koordinasi, baik satu sama lain dibawah pengendalian Kepala Cabang. Lebih jelasnya,
mengenai struktur dan data kerja PT. Asuransi Wahana Tata Kota Gorontalo dapat dilihat
pada bagan berikut ini.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Asuransi Wahana Tata Kota
Gorontalo dipimpin oleh kepala cabang, bersma staf karyawan lainnya yang masing-masing
mempunyai tugas dan peran penting yang berbeda-beda.
Namun pelaksanaan tugas sehari-hari, dibidang-bidang tersebut tetap melakukan koordinasi,
baik satu sama lain dibawah pengendalian Kepala Cabang. Lebih jelasnya, mengenai struktur
dan data kerja PT. Asuransi Wahana Tata Kota Gorontalo dapat didefenisikan sebagai
berikut:
Urain Tugas
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Sales Corporate
Nama Direktorat : Marketing & Sales
Nama Departemen : Sales Ofice
Lokasi : Sales Ofice
Kedudukan dalam Organisasi
a. Atasan Langsung : Head of Sales Corporate – Sales Ofice
b. Bawahan Langsung : -
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan aktivitas penjualan secara langsung yang meliputi kegiatan perluasan /
pengembangan penjualan dan maintenance pada nasabah lama, mencari dan memperoleh
penutupan asuransi dari nasabah baru
III. TANGGUNG JAWAB PEKERJAAN
1. Terencananya dan tersusunnya prioritas aktivitas kunjungan (Workplan) dan database
prospek pada nasabah
2. Terlaksananya kunjungan pada nasabah
3. Telayaninya nasabah lama dalam hal permintaan penutupan asuransi
4. Terlaksananya maintenance dan pengembangan nasabah existing
5. Terlayaninya nasbah baru mulai dari pengenalan perusahaan sampai penutupan
asuransi
IV. TUGAS – TUGAS POKOK
1. Terencananya dan tersusunya prioritas aktivitas kunjungan ( Workplan ) dan database
prospek pada nasabah
a) Melakukan identifikasi nasabah lama dan baru potensial untuk menentukan
prioritas kunjungan
b) Menyusun jadwal rencana kegiatan kunjungan ( Workplan ) presentasi dan
aktivitas sales lainnya
c) Menyampaikan usulan rencana kunjungan ( Workplan ), presentasi dan aktivitas
sales lainnya kepada atasan langsung
2. Terlaksananya kunjungan kenasabah
a) Melakukan inventarisasi dan koordinasi penyelesaian permasalahan dalam
kaitannya dengan penerbitan polis, penyampaian polis pembayaran premi klaim
untuk nasabah yang akan dikunjungi
b) Melakukan kunjungan sesuai dengan workplan
c) Melaporkan hasil kunjungan kepada atasan langsung
3. Terlayaninya nasabah lama dalam hal permintaan penutupan asuransi
a) Menerima, mengambil order dan menindak lanjuti permintaan penutupan asuransi
dari nasabah
b) Melengkapi data permintaan asuransi sesuai dengan ketepatan standar data yang
berlaku
4. Terlaksanya maintenance dan pengembangan nasabah exisiting
a) Menyampaikan pemberitahuan polis jatuh tempo kepada nasabah
b) Memberikan informasi, masukan, penjelasan tentang resiko dan polis maupun
produk baru
5. Terlayaninya prospek pada nasabah baru mulai dari pengenalan perusahaan sampai
dengan penutupan asuransi
a) Mengajukan penawaran jasa penutupan asuransi
b) Melakukan presentasi produk
c) Melakukan negosiasi dengan nasabah mengenai syarat dan ketentuan polis, harga,
dan cara pembayaran sesuai dengan kebijakan underwriting
V. WEWENANG
1. Mengusulkan prospek nasabah
2. Mengusulkan anggaran, penjualan
3. Mengusulkan jadwal presentasi perusahaan ke prospek nasabah
4. Meminta atasan untuk mendampingi dalam pelaksanaan aktivitas kunjungan,
penjualan
5. Terlayaninya prospek nasabah baru mulai dari pengenalan perusahaan sampai dengan
penutupan asuransi
VI. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
1. Nasabah
2. Broker
1. Melakukan penjualan dan
maintainance
2. Menindak lanjuti permintaan
penutupan
INTERNAL TUJUAN
1. Marketning & Sales Regional
Ofice dan sesama sales, sales
administrasi, sales Ofice
2. Underwriting Regional Ofice
1. Koordinasi penjualan produk
2. Koordinasi proses persetujuan
penutupan asuransi dan
penerbitan polis
VII. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan:
a) Terencananya dan tesusunnya prioritas aktivitas kunjungan ( workplan ) dan
database pada nasbah
b) Terlaksananya kunjungan kenasabah
c) Terlayaninya nasabah lama dalam hal permintaan penutupan asuransi
d) Terlaksananya maintenance dan pengembangan nasabah existing
e) Terlayaninya prospek nasabah baru mulai dari pengenalan perusahaan sampai
dengan penutupan asuransi
2. Standar keberhasilan:
a. Identifikasi nasabah lama dan nasabah baru potensial untuk menentukan prioritas
kunjungan tersedia setiap hari Jadwal rencana kegiatan kunjungan ( workplan),
presentasai, dan aktivitas sales lainnya tersedia setiap hari
b. Inventaris dan penyelesaian permasalahan dalam kaitannya dengan penerbitan
polis, penyampaian polis, pembayaran premi dan klaim, tersedia untuk nasabah
yang akan dikunjungi Kunjungan terlaksana minimal 75% sesuai dengan
workplan Laporan hasil kunjungan kepada atasan langsung terlaksana setiap hari
c. Terselesainya perpanjangan polis minimal 75% dari jumlah jatuh tempo
Tercapainya target penjualan dari nasabah lama dan nasabah baru
d. Tidak ada complain atas keterlambatan penyampaian PJT Terdapat konfirmasi
dari nasabah atas setiap pemberitahuan polis jatuh tempo Tercapainya
penambahan nasabah baru
e. Negosiasi dengan nasabah 75% tercapai kata sepakat
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama pekerjaan : Sales Administration
Nama Direktorat : Marketing & Sales
Nama Departemen : Sales Ofice
Lokasi : Sales Ofice
Kedudukan dalam organisasi
a.Atasan Langsung : Head of Sales Retail/Corporate – sales Ofice
b.Bawahan Langsung : -
II. FUNGSI UTAMA
Memberikan dukungan administrasi kegiatan sales yang terjadi di sales office
III. TANGGUNG JAWAB JABTAN
1. Terlaksananya administrasi permintaan / order penutupan asuransi
2. Tersedianya data administrasi marketing / sales
IV. TUGAS-TUGAS POKOK
1. Terlaksananya administrasi permintaan / order penutupan asuransi
a. Melakukan entry order penutupan asuransi dari nasabah polis, deklarasi, dan
endorsement
b. Memonitor perkembangan proses persetujuan permintaan permintaan penutupan
asuransi
c. Mencetak dan mendistribusikan PJT ke sales atau ke bagian pengiriman dokumen
d. Melakukan infut data nasabah sesuai dengan dokumen – dokumen yang sudah
ditetapkan
V. WEWENANG
1. Mengusulkan saran atas perbaikan sarana yang digunakan agar dapat bekerja lebih
baik, efektif, dan efisien
2. Menarik data – data yang berkaitan dengan sales
VI. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
- -
INTERNAL TUJUAN
1. Sales Ofice
2. IT Departemt
1. Koordinasi penutupan asuransi
2. Koordinasi proses melakukan
penginputan data
VII. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan:
a. Terlaksananya administrasi permintaan / order penutupan asuransi
b. Terlaksananya data administrasi marketing / sales
2. Standar keberhasilan:
a) Permintaan penutupan di – entry dalam batas waktu yang ditetapkan
b) Permintaan pencetakan PJT dilaksanakan tepat waktu
c) Data administrasi marketing / sales diarsipkan mutakhir ( update ) dan mudah
ditelusuri
d) Data administrasi marketing / sales tersedia sesuai kebutuhan dan tepat waktu
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Jabtan : Claim Surveyor Motor
Nama Direktorat : Regional Ofice
Nama Departemt : Tehnical Departement Regional Office
Lokasi : Sales Ofice
Kedudukan dalam organisasi :
a. Atasan langsung : Claim & Survei Section Head
b. Bawahan langsung :
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan proses survey klaim sesuai dengan limit serta calaim guidelines
III. TANGGUNG JAWAB JABATAN
1. Terlaksananya proses survey klaim
2. Terlaksananya claim guideline dalam proses survey klaim.
VI. TUGAS – TUGAS POKOK
1. Terlaksananya proses survey klaim
a. Melaksanakan proses survey klaim
b. Melaksanakan survey bersama rekanan yang ditunjuk seperti, independent
surveyor, loss adjuster, investigator
c. Membuat laporan survey klaim
d. Melakukan pengarsipan dokumen – dokumen survey klaim
2. Terlaksananya Claim guideline dalam proses survey dan analisa klaim
a. Menggunakan dan mengacu pada claim dalam proses survey klaim
b. Melaporkan kepada atasan bila terdapat item dalam klaim guidelines yang tidak
dapat dijalankan dalam proses survey klaim
IV. WEWENANG
Memutuskan jadwal survey klaim
V. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
1. Pelanggan / Customer
2. Loss / average adjuste
3. Worskop ( bebgkel )
1. Melaksanakan kegiatan
survey klaim
INTERNAL TUJUAN
1. Internal Claim Adjuster
2. Back Office Procesing Motor
1. Koordinasi proses
penangan klaim
VI. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan:
a. Terlaksananya proses survey klaim
b. Terlaksananya klaim guideline dalam proses survey dan analisa klaim
2. Standar keberhasilan
a. Pelaksanaan proses survey klaim sesuai dengan prosedur
b. Laporan survey klaim tersedia selambat – lambatnya 2 hari setelah proses
survey selesai
c. Tidak ada penyimpangan terhadap claim guidelines
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Jabatan : Claim Contact
Nama Direktorat : Regional Office
Nama Departemen : Tehnical Departemen Regional Office
Lokasi : Sales Office
Kedudukan dalam organisasi
a. Atasan Langsung : Claim & Survei Section Head
b. Bawahan Langsung :
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan proses administrasi klaim dan follow up client.
III. TANGGUNG JAWAB JABATAN
1. Terlaksananya administrasi klaim
2. Terlaksananya follow up pada client
IV. TUGAS – TUGAS POKOK
1. Terlaksananya administrasi klaim
2. Melakukan entry claim pada registration atas laporan klaim
3. Melakukan inventarisasi permintaan survey claim
4. Menyampaikan data inventarisasi permintaan survey claim ke calim surveyor motor
atau internal claim adjuster non motor
5. Terlaksananya follow up pada client
6. Menanggapi pernyataan / memberikan informasi perkembangan proses claim ke
client
V. HUBUNGAN KERJA
EKSTRENAL TUJUAN
1. Client 1. Penerimaan laporan klaim
2. Menanggapi pertanyaan / update
perkembangan proses klaim
INTERNAL TUJUAN
1. Claim Surveyor Motor
2. Internal Claim Adjuster Non Motor
Koordinasi penjadwalan survey claim
VI. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan
a. Terlaksananya administrasi klaim
b. Terlaksananya follow up pada client
2. Standar keberhasilan
a. Semua laporan claim teregister dalam batas yang ditetapkan
b. Pernyataan ditanggapi tuntas
c. Komplain klien dapat diatasi
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Jabatan : Risk Surveyor
Nama Direktorat : Regional Office
Nama Departemen : Tehnical Departemen Regional Office
Lokasi :
a) Regional Office
b) Sales Office
Kedudukan dalam organisasi:
a. Atasn Langsung : Claim & Survey Section Head
b. Bawahan Langsung : -
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan Survey resiko dan membuat laporan hasil survey
III. TANGGUNG JAWAB JABATAN
1. Terlaksananya kegiatan survey resiko
2. Tersedianya laporan hasil kegiatan survey resiko
IV. TUGAS – TUGAS POKOK
1. Membuat jadwal pelaksanaan hasil survey resiko
2. Menghubungi Sales Office untuk konfirmasi jadwal hasil survey resiko
3. Menyiapkan perlengkapan survey
4. Melaksanakan kegiatan proses survey resiko terhadap proyek asuransi
5. Membuat laporan hasil kegiatan survey resiko
6. Melaksanakan proses administrasi survey sesuai dengan prosedur laoporan survey
V. WEWENANG
1. Mengusulkan pengembangan dan standar laporan metode survey resiko
2. Menetapkan jadwal pelaksanaan survey resiko
VI. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
Nasabah Pelaksanaan survey
resiko
INTERNAL TUJUAN
Cabang ( Sales Officer, Unnderwriter ),
BSR, Oil, & Gas
Koordinasi pelaksanaan
survey
VII. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan
a. Terlaksananya kegiatan survey resiko
b. Tersedianya loporan hasil kegiatan survey
2. Standar keberhasilan
a. Survey terlaksana sesuai jadwal dan prosedur klaim
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Jabatan : Back Office Processing Motor
Nama Direktorat : Regional Office
Nama Departemen : Tehnical Departemen Regional Office
Lokasi : Sales Office
Kedudukan dalam organisasi :
a) Atasan Langsung : Claim & Survey Section Head
b) Bawahan Langsung : -
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan proses penerbitan dokumen klaim dan pengarsipan
III. TANGGUNG JAWAB JABATAN
1. Terlaksananya penerbitan dokumen klaim
2. Terlaksananya administrasi dokumen klaim
IV. TUGAS – TUGAS POKOK
1. Terlaksananya administrasi klaim
2. Melakukan entry data untuk penerbitan dokumen klaim
3. Mengenerate dan mencetak dokumen klaim
4. Terlaksananya administrasi dokumen klaim
5. Memilah set dokumen klaim dan pendukungnya
6. Melakukan registrasi dokumen pendukung klaim dari pihak eksternal
7. Melakukan pengarsipan dokumen klaim
V. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
- -
INTERNAL TUJUAN
1. Finance Departemen
2. Tehnical Departemen
Regional Office, Departemen
di tehnical Direktorat
1. Koordinasi Pembayaran
Klaim
2. Koordinasi Proses
Penanganan klaim
VI. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan
a. Terlaksananya penerbitan dokumen klaim
b. Terlaksananya administrasi dokumen klaim
2. Standar keberhasilan
a. Semua dolkumen klaim terbit dan dicetak dalam batas waktu yang ditetapkan
b. Semua dolkumen pendukung klaim dari pihak eksternal teregister
c. Semua dokumen klaim diarsipkan mutakhir ( update ) dan mudah ditelusuri
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Jabatan : Back Office Procesing Non Motor
Nama Direktorat : Regional Office
Nama Departemen : Tehnical Departemen Regional Office
Lokasi : Sales Office
Kedudukan dalam organisasi
a. Atasan Langsung : Calaim & Survey Section Head
b. Bawahan Langsung : -
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan proses penerbitan dokumen klaim dan pengarsipan
III. TANGGUNG JAWAB JABATAN
1. Terlaksananya penerbitan dokumen klaim
2. Terlaksananya administrasi dokumen klaim
IV. TUGAS – TUGAS POKOK
1. Terlaksananya penerbitan dokumen klaim ( claim registration LKS, TO, RO, claim
statement dan Nota Klaim
2. Melakukan entry data untuk penerbitan dokumen klaim
3. Mengenerate dan mencetak dokumen klaim
4. Memilah set dokumen klaim dan pendukungnya
5. Melakukan registrasi dokumen pendukung klaim dari pihak eksternal
6. Melakukan pengarsipan dokumen klaim
V. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
- -
INTERNAL TUJUAN
1. Finance Departemen
2. Tehnical Departemen Regional Office,
Departemen di tehnical Direktorat
1. Koordinasi pembayaran
klaim
2. Koordinasi proses
penanganan klaim
VI. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan
a. Terlaksananya penerbitan dokumen klaim
b. Terlaksananya administrasi dokumen klaim
2. Standar keberhasilan
a. Semua dokumen klaim terbit dan dicetak dalam batas waktu yang ditetapkan
b. Semua dokumen pendukung klaim dari pihak eksternal teregister
c. Semua dokumen klaim diarsipkan mutakhir ( update ) dan mudah ditelusuri
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Jabatan : Internal Adjuster non motor
Nama Direktorat :Regional office
Nama Departemen :Tehnical Departemen Regional Office
Lokasi : Sales Office
Kedudukan Langsung :
a. Atasan Langsung : Claim & Survey Secition Head
b. Bawahan Langsung : -
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan proses survey, analisa dan adjustment klaim sesuai dengan limit serta claim
guidelines.
III. TANGGUNG JAWAB JABATAN
1. Terlaksananya proses survey claim
2. Terlaksananya analisa dan adjustment klaim
3. Terlaksananya recovery dan pemjualan salvage eks klaim
4. Terlaksananya claim guidline dalam proses survey analisa claim
IV. TUGAS – TUGAS POKOK
1. Terlaksananya proses sirvey klaim
2. Melaksanakan proses survey dan analisa data survey claim
3. Melaksanakan survey bersama rekanan yang ditunjuk seperti independent surveyor,
loss adjuster, investigator
4. Membuat laporan survey klaim
5. Melakukan korespondensi klaim dengan Tehnical Departemen Regional Office
6. Melakukan Entry Laporan Kerugian Sementara
7. Terlaksananya analisa dan adjustment klaim
8. Melakukan analisa laporan survey klaim
9. Melakukan persetujuan final atas sejumlah pembayaran klaim
10. Melakukan review liability
11. Melakukan entry Approve Claim Statement
12. Terlaksananya recovery dan penjualan salvage eks klaim
13. Mengumpulkan dokumen – dokumen klaim secara lengkap
14. Melaksanakan pengurusan recovery
15. Mengecek kembali kondisi terakhir salvage beserta dengan lokasinya
16. Mencari acuan plafond tender
17. Menyiapkan dokumen untuk keperluan tender ( foto, fotocopy, dan surat – surat
berharga lainnya.
18. Mengajukan usulan tender ke Section Head
19. Melakukan tender sesuai disposisi, mengumumkan pemenang dan menyelesaikan
administrasi pembayaran pembelian salvege
20. Menyiapkan berkas tender dan membuat laporan penjualan salvage tahunan
21. Terlaksananya Claim guidline dalam proses dan analisa klaim
22. Menggunakan dan mengacu pada claim guidline dalam proses survey claim
23. Melaporkan kepada atasan bila terdapat item dalam claim guidelines yang tidak
dapat dijalankan dalam proses survey claim
V. WEWENANG
Memutuskan persetujuan dan penyelesaian klaim sesuai limitnya.
VI. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
1. Pelanggan / Customer
2. Loss / average adjuster
1. Melaksanakan
kegiatan survey
klaim
INTERNAL TUJUAN
1. Finance & Accounting
Departemen Regional
Office
2. Departemen di Tehnical
Directorat
3. Legal Advisor
1. Koordinasi pembayaran
klaim
2. Koordinasi proses
penanganan klaim
3. Koordinasi claim
dispute
VII. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan:
a. Terlaksananya proses survey claim
b. Terlaksananya analisa dan adjusmen klaim
c. Terlaksananya recovery dan penjualan salvage eks klaim
d. Terlaksananya claim guidline dalam proses survey dan analisa klaim
2. Standar keberhasilan
a. Melaksanakan proses survey sesuai dengan prosedur
b. Laporan hasil survey tepat waktu
c. Recovery non kenderaan klai tercapai 100 %
d. Tender salvege claim terlaksana sesuai prosedur
e. Keputusan tender tepat waktu dan dalam batas plapond
f. Dokumen tender tersedia secara lengkap dan tepat waktu
g. Pengarsiapan berkas tender laporan penjualan salvage tahunan mudah ditelusuri
h. Tidak ada penyimpangan terhadap claim guidelines
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Jabatan : Internal Adjuster Motor
Nama Direktorat : Regional Office
Nama Departemen : Tehnical Departemen Regional Office
Lokasi :
Kedudukan dalam Organisasi :
a. Atasan Langsung :Claim & Survey Section Head
b. Bawahan Langsung : -
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan proses analisa dan adjustment serta klaim sesuai dengan limit serta claim
guidelines.
III. TANGGUNG JAWAB JABATAN
1. Terlaksananya analisa dan adjustment klaim
2. Terlaksananya recocery dan penjualan salvage eks klaim
3. Terlaksananya claim guidline dalam proses survey dan analisa claim
IV. TUGAS – TUGAS POKOK
1. Terlaksananya analisa dan adjustment klaim
2. Melakukan analisa laporan survey klaim
3. Melakukan review liability
4. Melakukan persetujuan final atas jumlah pembayaran klaim
5. Mengumoulkan dokumen – dokumen secara lengkap
6. Melaksanakan pengurusan recovery
7. Mengecek kembali koordinasi terakhir salvage beserta dengan lokasinya
8. Mencari acuan plafon tender
9. Menyiapkan dokumen untuk keperluan tender ( foto, fotocopy, surat kenderaan
motor vehicle dll )
10. Mengajukan usulan tender ke section head
11. Menyiapkan berkas tender dan membuat laporan salvage tahunan
12. Terlaksananya claim guidline dalam proses survey dan analisa klaim
13. Menggunakan dan mengacu pada claim guidelines dalam proses survey claim
14. Melaporkan kepada atasan bila terdapat item dalam kegiatan claim guidelines yang
tidak dapat dijalankan dalam proses survey claim
V. WEWENANG
Memutuskan persetujuan dan penyelesaian klaim sesuai limitnya.
VI. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
1. Pelanggan / Customer
2. Loss / average adjuster
1. Melaksanakan kegiatan
survey klaim
INTERNAL TUJUAN
1. Finance & Accounting
Departemen Regional Office
2. Tehnical Departemen di Tehnical
Direktorat
3. Legal Advisor
1. Koordinasi pembayaran klaim
2. Koordinasi proses
penanganan claim
3. Koordinasi claim dispute
VII. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan
a. Terlaksananya analisa adjusment klaim
b. Terlaksnanya recovery dan penjualan salvage eks klaim
c. Terlaksananya claim guidline dalam proses survey dan analisa klaim
2. Standar keberhasilan
a. Persetujuan final atas jumlah pembayaran klaim dilakukan maksimal dalam
waktu 3 hari kerja
b. Recovery kenderaan klaim tercapai 100 %
c. Tender salvage claim terlaksana sesuai prosedur
d. Dokumen tender tersedia secara lengkap dan tepat waktu
e. Keputusan tender tepat waktu dan dalam batas plafond
f. Pengarsiapan berkas tender dan laporan penjualan salvage tahunan mudah
ditelusuri
g. Tidak ada penyimpangan terhadap guidelines
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Jabatan : Administrasi Underwriting
Nama Direktorat : Regional Office
Nama Departemen : Tehnical Departemen Regional
Lokasi : Sales Office
Kedudukan dalam organisasi
a. Atasan Langsung : Underwriting Section Head
b. Bawahan Langsung : -
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan kegiatan administrasi underwriting mencakup penerbitan dokumen dan
pengarsipan
III. TANGGUNG JAWAB JABATAN
1. Tersedianya dokumen underwriting
2. Tersedianya kegiatan pengarsipan dokumen
IV. TUGAS POKOK
1. Tersedianya dokumen underwriting
a. Mencetak dokumen ( Polis, sertifikat, open cover, note dan nota )
b. Melakukan split, set dokumen underwriting ( Polis ) untuk siap dikirim
2. Terlaksananya kegiatan pengarsipan dokumen
a. Mengarsip dokumen underwriting ( Polis ) atau dokumen sebagai
pendukungnya aplikasi ( SPPA ) dan laporan survey
V. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
- -
INTERNAL TUJUAN
1. Sales Office
2. Frence dan administrasi
sales office
3. Claim section regional
office
Penelusuran, penyediaan copy
dokumen sesuai kebutuhan
VI. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
1. Faktor keberhasilan
a. Tersedianya dokumen underwriting
b. Terlaksananya kegiatan pengarsipan dokumen
2. Standar keberhasilan
a. Dokumen underwriting ( Polis ) tercetak dan siap dikirim dalam batas waktu
yang ditetapkan
b. Mengarsip dokumen underwriting selalu mutakhir ( Update ) dan harus
tersusun
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Jabatan : Administrasi Underwriting
Nama Direktorat : Regional Office
Nama Departemen : Tehnical Departemen Regional
Lokasi : -
Kedudukan dalam organisasi
a. Atasan Langsung :Administrasi Underwriting
b. Bawahan Langsung : Underwriting
II. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan proses underwriting sesuai dengan limit dan gender
III. TANGGUNG JAWAB JABATAN
1. Terlaksananya proses disables office
2. Terlaksananya URS dalam proses underwriting
IV. TUGAS POKOK
a. Melaksanakan proses disales office
Mereviw terms dan menganalisa resiko objek pertanggungan
Mereviw terms dan menganalisa kondisi pertanggungan yang diajukan oleh
claim
Memeriksa loss record dan loss ratio
b. Melakukan korespondensi dengan sale office
c. Melakukan penerbitan dan pencetakan polis
d. Melaksanakan pengarsipan terhadap dokumen polis underwriting
e. Terlaksananya URS Guidelines dalam proses underwriting
V. WEWENANG
Memutuskan penutupan resiko sesuai dengan limit
VI. HUBUNGAN KERJA
EKSTERNAL TUJUAN
1. Broker asuransi
2. Perusahaan asuransi
Klarifikasi nota dan
kelengkapan proses
underwriting
INTERNAL TUJUAN
1. Koordinasi
pengambilan
keputusan
2. Koordinasi
penyelesaian
claim
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Sales Office
Nama Direktorat : Regional Office
Nama Departemen : Acconting
Lokasi :
II. FUNGSI UTAMA
a. Melaksanakan kegiatan accounting disales office
b. Melaksanakan kegitan – kegiatan penerimaan, pembatalan, dan pembukuan
transaksi keuangan
III. TUGAS POKOK
a. Terlaksananya proses pembayaran tagihan internal dan eksternal, contoh
pembayaran tagihan listrik, telp, air, reimbursement karyawan, menyediakan
kebutuhan entertainment.
b. Terlaksananya proses penerimaan pembayaran internal
c. Terlaksananya pembukuan transaksi cashier kedalam sistem
d. Terlaksananya administrasi dokumen transaksi cashier seperti :
Mengawasi tagihan premi
Memonitor outstanding premi
Memonitor status atau keberadaan kwitansi Sali
Melakukan pengarsipan dokumen
e. Membuat nota untuk nasabah
f. Mengisi data nama dan Nomor Rekening
g. Melakukan setoran dan penarikan tunai pada setiap Bank
h. Mengeluarkan sejumlah nilai uang bagian lain yang telah disetujui pimpinan yang
berwenang
i. Memonitor Rekening Bank
Tabel 1.
Keadaan Pendidikan Karyawan PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Kota Gorontalo
NO Tingkat Pendidikan Karyawan Jumlah
1 Strata 3 -
2 Strata 2 -
3 Strata 1 7 Orang
4 Diploma 1 Orang
5 SMU/Sederajat 1 Orang
Sumber : Data PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Kota Gorontalo
Tabel 2.
Keadaan Karyawan Pada PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Kota Gorontalo
berdasarkan Jabatan
NO
NAMA
KARYAWAN
PENDIDIKA
N
KETERANGAN
1 Yasin Miu, SE SI Head Of Gorontalo Office
Head Of Sales / Corporate Retail
Head Of Finance & Administration
2 Emi Suhaemi,
S.Pd
SI Sales Individual Directiagency
3 Hendha.R.
Baderan, SE
SI Sales Corporate
4 Rolly Mokoagow,
S.Pd
SI Sales Corporate
5 Lina S.Pd SI Sales Adm.Customer Service
6 Citra.D.Hasan,
S.Pd
SI Accounting / Cashier
7 Abdul Rahman
Igirisa
SMU General Affair / Messengger
8 Titin. S. Saleh,
A.Md
D3 On Site Regional / Underwriting
9 Asep Priyatna,
S.Pd
SI On Site Regional Claim
Sumber : Data PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Kota Gorontalo.
3.2. Deskripsi hasil Penelitian
Guna memperoleh data tentang disiplin kerja karyawan pada PT. Asuransi Wahana Tata,
Cabang Kota Gorontalo maka peneliti mengadakan pengamatan langsung dan wawancara
( observasi ) kepada beberapa staf kantor PT. Asuransi Wahana Tata, Cabang Kota
Gorontalo.
Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Asuransi Wahana Tata, Cabang Kota Gorontalo
menunjukan bahwa masih belum maksimalnya disiplin kerja pegawai pada kantor tersebut.
Dalam menjalankan tugasnya telihat masih ada sebagian karyawan yang belum dapat
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sepaerti apa yang diharapkan, belum optimalnya
disiplin kerja karyawan , adanya pengetahuan karyawan yang perlu dikembangkan.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan ditemukan beberapa faktor yang mengakibatkan
disiplin kerja karyawan yang kurang baik, yaitu :
1. Kurangnya kesadaran dari karyawan akan tugas yang diberikan, artinya
karyawannya tidak ada upaya dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas yang
diberikan pimpinan kepada mereka.
2. Rendahnya motivasi dan kreativitas dari para karyawan, artinya keinginan akan
mengerjakan suatu pekerjaan masih sangat kecil, sebagian karyawan belum dapat
menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu seperti apa yang diharapkan.
3. Masih minimnya pengawasan dari pimpinan, artinya peran seorang pemimpin
sangat menentukan berkembang atau tidaknya suatu instansi atau perusahaan yang
dipimpinnya, sehingga pengawsan merupakan salah satu cara yang harus dilakukan
seorang pemimpin agar dapat mengetahui tingkat pekerjaan atau hal – hal yang
dilakukan oleh karyawannya.
3.3.Pembahasan
Adapun upaya – upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan pada
PT. Asuransi Wahana Tata, Cabang Kota Gorontalo berdasarkan wawancara dengan pihak
pimpinan dan karyawan yang ada dikantor tersebut maka upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan disiplin kerja karyawan diperlukan beberapa upaya antara lain :
1. Latihan dan pengembangan
Program kerja pelatihan diarahkan untuk memelihara dan memperbaiki prestasi kerja.
Karyawan yang baru harus belajar keterampilan baru, dank arena motivasi mereka dengan
kemungkinan tinggi dengan mudah mereka menyerap keterampilan dan tingkah laku yang
diharapkan dalam posisi mereka yang baru, meskipun karyawan baru telah menjalani
orientasi yang kompetitf, mereka jarang melaksanakan pekerjaan dengan memuaskan begitu
juga dengan karyawan lama yang telah berpengalaman mungkin pelatihan untuk
mmengurangi dan menghilangkan kebiasaan – kebiasaan kerja yang tidak sesuai atau
mempelajari keterampilan baru dapat meningkatkan kinerja yang baik.
Dalam upaya peningkatan profesionalitas karywan. Dilakukan pendidikan dan pelatihan (
Diklat ) karyawan. Diklat dapat berupa prajabatan dan diklat jabatan antara lain, diklat
kepemimpinan, fungsional, dan diklat teknis. Pemerintah yakin perbaikan kinerja pemerintah
dapat terlaksana apabila setiap instansi pemerintah maupun swasta menegakan disiplin
karyawan. Sementara pengembangan dimaksud untuk mengembangkan keterampilan untuk
pekerjaan masa depan.
2. Remunirasi
Reminirasi adalah pemberian imbalan kerja yang dapat berupa gaji, honor, tunjangan tetap,
intensif, bonus atau prestasi, dan pensiunan. Dengan remunerasi diharapakan adanya
penggajian karyawan yang adil dan layak. Besaran gaji pokok didasarkan pada pokok
jabatan.
Penggajian karyawan juga berdasar pada pola keseimbangan Skala gaji terendah dan
tertinggi. Dengan remunerasi pula, peningkatan kesejahteraan karyawan dikaitakan dengan
kinerja individu dan kinerja organisasi.
3. Pemberian Intensif
Karyawan merupakan faktor yang sangat penting dalam manajemen, karena peran yang
mereka miliki sangat kompleks baik sebagai perencana, pelaksana, maupun sebagai
pengevaluasi, khusus pelaksanaan kepuasan kerja karyawan akan berpengaruh pada PT.
Asuransi Wahana Tata, Cabang Kota Gorontalo.
Intensif sebagai sarana yang mendorong para karyawan untuk bekerja dengan kemampuan
optimal, yang dimaksud sebagai pendapat ekstra diluar gaji upah yang telah ditentukan,
pemberian intensif dimaksud agar dapat memenuhi kebutuhan.
Disiplin merupakan suatu keadaan yang tertib dan teratur yang dimiliki oleh setiap
karyawan dalam melaksanakan tugas atau bekerja, dengan kata lain disiplin adalah harus
mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan kerja. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan, bahwa PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Kota Gorontalo sangat
mengedepankan adanya penerapan disiplin dalam bekerja. Pelaksanaan disiplin pada PT.
Asuransi Wahana Tata Cabang Gorontalo pada umunya sudah berjalan dengan baik
terutama dalam bidang kedisiplinan kerja, namun masih ada juga karyawan yang belum
dapat mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditentukan.
Permasalahan tersebut dapat diketatahui adanya faktor yang mempenagaruhi tegak
tidaknya disiplin kerja yang diterapkan antara lain yaitu faktor kepribadian karyawan dan
faktor lingkungan yang bermula dari kebiasaan karyawan, dengan adanya faktor tersebut
pihak instansi berupaya semaksimal mungkin agar dapat menanggulangi permasalahan
demi terwujudnya tujuan instansi. Selain itu dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan
tersebut pimpinan selaku ketua juga harus memperhatikan aspek-aspek dalam mendorong
ataupun memotivasi kerja karyawan untuk menegakkan kedisiplinan yaitu dengan
memberikan bimbingan dan kesempatan secara kekeluargaan, memberikan kepercayaan
dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada karyawan itu sendiri apabila hal ini
tetap dijaga dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh karyawan pada PT. Asuransi
Wahana Tata Cabang Gorontalo kemungkinan besar prestasi kerja karyawan tersebut akan
lebih meningkat.
Hal ini sesuai dengan wawancara peneliti bersama bapak Yasin Miu,SE. Selaku pimpinan
PT. Asuransi Wahana Tata, Cabang Kota Gorontalo, Menyatkan Bahwa “ Pelaksanaan
disiplin kerja di PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Kota Gorontalo, pada umumnya sudah
berjalan dengan baik terutama tentang disiplin kerja, namun masih ada juga karyawan yang
tidak dapat datang dengan tepat waktu ( Wawancara 14 Agustus 2013 ).
Selain itu juga pimpinan PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Kota Gorontalo menegaskan
bahwa “ Disiplin sesungguhnya telah dijalankan yakni berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Wawancara 14 Agustus 2013 Hal ini berarti karyawan pada PT. Asuransi Wahana Tata,
Cabang Kota Gorontalo dituntut untuk menjalankan disiplin berdasarkan aturan – aturan
normative, kode etik, kaidah yaitu seluruh karyawan harus datang dengan tepat waktu
terhitung hari senin sampai hari jumat masuk jam kerja pukul 07.00 wita dan kembali pada
pukul 17.00 wita. Dari hasil pengamatan dan wawancara dalam penelitian ini implementasi
disiplin di lapangan dapat digambarkan bahwa secara intern tugas karyawan dan tata tertib
belum dapat di jalankan sebagaimana yang diharapkan. Disiplin kerja di PT. Asuransi
Wahana Tata, Cabang Kota Gorontalo sudah berjalan dengan baik, meskipun belum
sepenuhnya karyawan menyadari akan pentingnya disiplin dalam menigkatkan semangat
kerja. Selain itu faktor yang ada dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan tersebut
pimpinan selaku juga ketua harus memperhatikan aspek-aspek dalam mendorong ataupun
memotivasi kerja karyawan untuk mengakkan kedisiplinan, yaitu dengan cara memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada karyawan itu sendiri apabila hal ini tetap dijaga
dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh karyawan maka disiplin kerja karyawan pada
PT. Asuransi Wahana Tata, Cabang Kota Gorontalo kemugkinan besar kerja dan prestasi
karyawannya akan lebih meningkat.
Peraturan dan hukuman adalah hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh setiap
perusahaan, maka banyak upaya yang harus dilakukan pimpinan dalam meningkatkan
kedisiplinan karyawan misalnya berupa ketegasan dalam pemberian sanksi dalam upaya
memberikan dan menanamkan tanggung jawab serta upaya pimpinan untuk memberikan
sanksi terhadap karyawan yang melanggar aturan kedisiplinan, sehingga karyawan akan
semakin takut melanggar peraturan yang telah ditetapakan.
Pimpinan PT. Asuransi Wahana Tata, Cabang Kota Gorontalo selalu memberikan dorongan
dan motivasi untuk lebih meningkatkan disiplin kerja karyawan sehingga akan menghasilkan
kinerja yang diharapkan. Selain itu bagi karyawan yang sering melanggar aturan yang
diterapakan pimpinan PT. Asuransi Wahana Tata, Cabang Kota Gorontalo akan diberikan
sanksi yang telah disepakati melalui teguran lisan maupun dalam bentuk teguran yang secara
lisan.