bab iii arah dan prioritas strategi · 2012 akreditasi rumah sakit versi jci 30% 0% 100% 70% 10...

18
RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 32 BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGI Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi sebagai satunya satunya rumah sakit vertikal non pendidikan tipe B yang dengan kekhususan pelayanan di bidang penyakit stroke, arah strategis bisnis rumah sakit 5 (lima) tahun ke depan adalah ikut berperan dalam pencapaian rencana strategi Kementerian Kesehatan RI 2015 -2019 yaitu meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas. Untuk mencapai arah bisnis strategis perlu dilakukan pemilihan prioritas prioritas strategis bisnis Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi 5 (lima) tahun ke depan. Prioritas strategis terdiri dari 1) Peningkatan status kelembagaan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dan 2) Peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi: 3) peningkatan kualitas dan jumlah SDM, 4) peningkatanan sarana prasarana rumah sakit serta perlunya 5) melakukan kerjasama dengan institusi pendidikan, organisasi profesi dan pemerintah daerah. Arah prioritas strategis bisnis dalam rangka mewujudkan visi, misi serta nilai-nilai Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Adapun sasaran atau program dan kegiatan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi adalah sebagai berikut : No Indikator Status Awal Target 2019 1 Terwujudnya Staf Medis Yang Memiliki Kompetensi Komprehensif Persentase Staf Medis Yang Memiliki Kompetensi sesuai Kekhususan Persentase Staf Keperawatan yang memiliki kompetisi sesuai Persentase Staf Non Keperawatan yang memiliki kompetisi sesuai Persentase Staf Administrasi 70% 60% 30% 30% 90% 90% 75% 75%

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 32

    BAB III

    ARAH DAN PRIORITAS STRATEGI

    Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi sebagai satunya – satunya

    rumah sakit vertikal non pendidikan tipe B yang dengan kekhususan pelayanan

    di bidang penyakit stroke, arah strategis bisnis rumah sakit 5 (lima) tahun ke

    depan adalah ikut berperan dalam pencapaian rencana strategi Kementerian

    Kesehatan RI 2015 -2019 yaitu meningkatkan akses pelayanan kesehatan

    rujukan yang berkualitas.

    Untuk mencapai arah bisnis strategis perlu dilakukan pemilihan prioritas –

    prioritas strategis bisnis Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi 5 (lima) tahun

    ke depan. Prioritas strategis terdiri dari 1) Peningkatan status kelembagaan

    Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dan 2) Peningkatan mutu pelayanan

    Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi: 3) peningkatan kualitas dan jumlah

    SDM, 4) peningkatanan sarana prasarana rumah sakit serta perlunya 5)

    melakukan kerjasama dengan institusi pendidikan, organisasi profesi dan

    pemerintah daerah. Arah prioritas strategis bisnis dalam rangka mewujudkan visi,

    misi serta nilai-nilai Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

    Adapun sasaran atau program dan kegiatan yang dimiliki oleh Rumah

    Sakit Stroke Nasional Bukittinggi adalah sebagai berikut :

    No Indikator Status Awal Target 2019

    1

    Terwujudnya Staf Medis Yang

    Memiliki Kompetensi Komprehensif

    Persentase Staf Medis Yang

    Memiliki Kompetensi sesuai

    Kekhususan

    Persentase Staf Keperawatan

    yang memiliki kompetisi

    sesuai

    Persentase Staf Non

    Keperawatan yang memiliki

    kompetisi sesuai

    Persentase Staf Administrasi

    70%

    60%

    30%

    30%

    90%

    90%

    75%

    75%

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 33

    No Indikator Status Awal Target 2019

    yang memiliki kompetisi

    sesuai

    Terwujudnya kehandalan sarana

    prasarana medis dan non medis

    Tingkat kehandalan sarana

    dan prasarana medis sesuai

    best practise /OEE

    Tingkat kehandalan sarana

    dan prasarana non medis

    sesuai best practise /OEE

    .

    60%

    60%

    85%

    85%

    3 Terwujudnya Sistem Informasi yang

    Terintegrasi

    Level IT yang terintegrasi

    25%

    95%

    4 Terwujudnya indeks budaya kinerja

    Persentase karyawan yang

    berkinerja

    70%

    95%

    5 Terwujudnya proses bisnis terpadu

    Indikator Kinerja Area Klinis

    Rumah sakit

    Indikator Kinerja Area

    Manjerial Rumah sakit

    70%

    70%

    85%

    85%

    6 Terwujudnya pelayanan khusus

    stroke yang mendukung wisata

    kesehatan

    Jumlah inovasi pelayanan

    1

    1

    7 Terwujudnya sistem jaringan

    pelayanan dan pendidikan menuju

    RSSN sebagai pusat rujukan stroke

    wilayah Sumatera

    Persentase fasilitas

    kesehatan yang di bina

    0%

    75%

    8 Terwujudnya pelayanan stroke yang

    terpadu

    Persentase kasus stroke yang

    ditangani secara terpadu

    0%

    100%

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 34

    No Indikator Status Awal Target 2019

    9 Terwujudnya akreditasi rumah sakit

    Akreditasi rumah sakit versi

    2012

    Akreditasi rumah sakit versi

    JCI

    30%

    0%

    100%

    70%

    10 Terwujudnya pelayanan rumah sakit

    sesuai harapan pelanggan

    Tingkat kepuasan pelanggan

    Tingkat kepuasan karyawan

    Tingkat kepuasan peserta

    didik

    50%

    50%

    50%

    75%

    75%

    75%

    11 Terwujudnya surplus RS

    ROA

    ROE

    POBO

    10%

    7%

    65%

    20%

    20%

    72%

    3.1. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai

    VISI : “ Menjadi Rumah Sakit Terdepan Dalam Pelayanan, Pendidikan

    dan Penelitian Stroke wilayah Sumatera tahun 2019 ”.

    MISI :

    a. Menyediakan pelayanan komprehensif stroke yang berorientasi

    kepada kepuasan pelanggan.

    b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian stroke sesuai

    dengan kemajuan IPTEKDOK.

    c. Mengembangkan jejaring pelayanan stroke secara nasional, regional,

    dan internasional.

    d. Mengembangkan inovasi pelayanan stroke terpadu yang mendukung

    wisata kesehatan.

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 35

    NILAI – NILAI

    a. Kebersamaan.

    b. Profesionalisme.

    c. Kejujuran.

    d. Keterbukaan.

    e. Disiplin.

    3.2. Aspirasi Stakeholder

    Aspirasi Stakeholder Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi berupa

    harapan dan kekhwatiran dari masing-masing stakeholder periode 5

    (lima) tahun kedepan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    Tabel 3.2.1

    Aspirasi Stakeholder Berupa Harapan & Kekhawatiran

    Stakeholder Harapan Kekhawatiran

    Dirjen BUK Kemenkes RI

    1. Akses pelayanan yang luas dengan pelayanan unggulan yang berkualitas

    1. Lingkup pelayanan yang terbatas

    2. Penerapan sistim manajemen kinerja RS

    3. Integrasi RS dengan Institusi pendidikan yang ada

    4. Peran serta RS dalam pengembangan pelayanan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dan primer

    Fakultas Kedokteran dan Institusi pendidikan lainnya

    1. RS Pendidikan yang terakreditasi

    1. Birokrasi yang rumit

    2. Kemudahan birokrasi dan administrasi

    Peserta Didik 1. RS Pendidikan yang terakreditasi

    1. Birokrasi yang rumit

    2. Kemudahan birokrasi dan administrasi

    PEMDA 1. Terlayaninya semua masyarakat

    1. RS Vertikal sebagai pesaing RS daerah

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 36

    Stakeholder Harapan Kekhawatiran

    2. Mitra kerja PEMDA dalam bidang kesehatan khususnya wisata kesehatan

    dalam pelayanan kesehatan

    Mitra kerja /asosiasi profesi

    1. Sebagai pusat penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran dan kesehatan khususnya neurologi dan disiplin ilmu lainnya yang terkait

    1. Potensi RS yang tidak termanfaatkan

    Penyedia barang dan jasa /supplier

    1. RS semakin berkembang dengan sarana dan prasarana medis dan non medis yang lengkap

    1. Persaingan usaha yang belum sehat

    3.3. Tantangan Strategi

    Tantangan strategis adalah berupa harapan masing-masing

    Stakeholder untuk diwujudkan oleh Rumah Sakit Stroke Nasional

    Bukittinggi. Tantangan strategis tahun 2015 - 2019 adalah :

    1. Meningkatan akses pelayanan

    2. Mengimplementasikan sistem manajemen kinerja yang baik

    3. Mengembangkan layanan unggulan.

    4. Meningkatkan mutu layanan dan patient safety

    5. Meningkatkan kerja sama Antar lembaga dalam pengembangan

    layanan RS.

    6. Menjadi pusat pendidikan dan penelitian

    7. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar

    8. Mewujudkan sistem informasi Rumah Sakit yang terintegrasi

    9. Meningkatkan SDM yang kompeten dan berkomitmen

    10. Mewujudkan sistem penganggaran berbasis kinerja

    11. Mewujudkan sistem pemasaran yang terpadu

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 37

    3.4. Benchmarking

    Tabel 3.4.1

    Benchmarking RSSN Bukittinggi

    Benchmarking RS Stroke

    Nasional

    Bukittinggi

    RSUP Adam

    Malik Medan

    RSUP Dr. M.

    Djamil Padang

    Tipe dan Klas RS Khusus B Umum A

    pendidikan

    Umum B

    pendidikan

    SDM Medis

    kekhususan

    Kurang Cukup Cukup

    Sarana dan prasarana

    Kekhususan

    Lengkap Lengkap Kurang Lengkap

    SIRS Belum

    Terintegrasi

    Terintegrasi Belum

    Terintegrasi

    Akreditasi 5 Jenis

    Pelayanan

    16 Jenis

    Pelayanan

    16 Jenis

    Pelayanan

    Berdasarkan benchmarking diatas Rumah Sakit Stroke Nasional

    Bukittinggi dibandingkan dengan Rumah Sakit lain masih bisa bersaing

    dengan pelayanan kekhususan neurologi dan sarana prasarana yang

    lengkap.

    3.5. Analisa SWOT

    Analisis SWOT adalah suatu intrumen strategis yang klasik.

    Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan

    peluang dan ancaman, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk

    memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 38

    Tabel 3.5.1

    Faktor – faktor yang membentuk Kekuatan dan Kelemahan

    FAKTOR KEKUATAN FAKTOR KELEMAHAN

    1. Brand image yang bagus 1) Budaya Kinerja belum maksimal

    2. Sarana peralatan medis penunjang

    stroke yang memadai

    2) Masih kurangnya SDM Medis

    3. Cost recovery yang meningkat 3) Pembinaan jejaring belum

    optimal

    4. Sebagai satu-satunya RS khusus

    stroke di Sumatra

    4) Tata ruang (lay out) RS belum

    memadai karena terbatasnya

    lahan

    5. Pelayanan rehabilitasi medik yang

    komprehensif

    5) Belum terakreditasi versi 2012

    dan JCI

    6) Belum optimalnya sistem

    manajemen RS

    7) SIRS yang belum terintegrasi

    Tabel 3.5.2

    Faktor – faktor yang membentuk Peluang dan Ancaman

    FAKTOR PELUANG FAKTOR ANCAMAN

    1. Adanya Program BPJS / JKN 1) Masih banyaknya minat pasien

    yang berobat ke Luar Negeri

    2. Fleksibilitas dalam KSO / IKS 2) Image masyarakat yang masih

    rendah terhadap pelayanan RS

    Pemerintah

    3. Bukittinggi sebagai kota wisata 3) Globalisasi

    4. Meningkatnya Pola penyakit

    degeneratif

    5. Tingginya minat institusi pendidikan

    dan profesi untuk bekerjasama

    3.6. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategi

    Untuk menggambarkan posisi daya saing Rumah Sakit Stroke

    Nasional Bukittinggi, digunakan diagram kartesius 4 (empat) kuadran.

    Diagram kartesius dinyatakan dalam sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 39

    menggambarkan resultante dari total nilai kekuatan dan total nilai

    kelemahan. Sumbu Y menggambarkan resultante dari total nilai peluang

    dan ancaman.

    Untuk menentukan posisi nilai total peluang, ancaman, kekuatan

    dan kelemahan dapat dilakukan dengan cara berikut ini :

    Tabel 3.6.1

    Penilaian Faktor-Faktor Kekuatan RSSN Bukittinggi

    FAKTOR KEKUATAN

    BOBOT

    RATING

    (0 SAMPAI

    100)

    NILAI

    TERBOBOT

    1. Brand image yang bagus

    2. Sarana peralatan medis penunjang

    stroke yang memadai

    3. Cost recovery rate meningkat

    4. Sebagai satu – satunya RS khusus

    stroke di Sumatra

    5. Pelayanan rehabmedik yang

    komprehensif

    0,3

    0,15

    0,15

    0,2

    0,2

    50

    40

    60

    50

    50

    15

    6

    9

    10

    10

    JUMLAH 1,00 50

    Tabel 3.6.2

    Penilaian Faktor-Faktor Kelemahan RSSN Bukittinggi

    FAKTOR KELEMAHAN

    BOBOT

    RATING

    (0 sampai

    100)

    NILAI

    TERBOBOT

    1. Budaya kinerja belum maksimal

    2. Masih kurangnya SDM Medis

    3. Pembinaan Jejaring belum optimal

    4. Belum terakreditasinya versi 2012 dan

    JCI

    5. Tata ruang (lay out) RS yang belum

    terstandar karena terbatasnya lahan

    0,20

    0,15

    0,15

    0,20

    0,1

    60

    60

    60

    70

    30

    12

    9

    9

    14

    3

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 40

    6. Belum optimalnya sistem manajemen

    RS

    7. SIRS yang belum terintegrasi

    0,1

    0,1

    50

    50

    5

    5

    JUMLAH 1,00 57

    Tabel 3.6.3

    Penilaian Faktor-Faktor Peluang RSSN Bukittinggi

    Tabel 3.6.4

    Penilaian Faktor-Faktor Ancaman RSSN Bukittinggi

    FAKTOR PELUANG

    BOBOT

    RATING (0

    SAMPAI 100)

    NILAI TERBOBOT

    1. Adanya program JKN

    2. Fleksibilitas dalam KSO / IKS

    3. Bukittinggi sebagai Kota Wisata

    4. Meningkatnya pola penyakit

    degeneratif

    5. Tingginya minat institusi pendidikan

    dan profesi untuk bekerjasama

    0,2

    0,1

    0,3

    0,3

    0,1

    60

    50

    70

    70

    50

    12

    5

    21

    21

    5

    JUMLAH 1,00 64

    FAKTOR ANCAMAN

    BOBOT

    RATING ( 0

    SAMPAI 100)

    NILAI TERBOBOT

    1. Masih banyaknya pasien yang berobat

    ke Luar Negeri

    2. Image masyarakat yang masih rendah

    terhadap pelayanan RS pemerintah

    3. Globalisasi

    0,3

    0,5

    0,2

    50

    70

    40

    15

    35

    8

    JUMLAH 1,00 58

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 41

    (-7.0 - 6 )

    Sumbu Y

    Kuadran II Kuadran I

    Kuadran III Kuadran IV

    W

    T

    S

    0

    Berdasarkan hasil di atas dapat ditentukan untuk masing – masing sumbu X

    dan sumbu Y sebagai berikut:

    Nilai Sumbu X = total nilai terbobot kekuatan dikurangi total nilai kelemahan

    = 50 – 57 = - 7.0

    Nilai Sumbu Y = total nilai bobot peluang dikurangi total nilai ancaman

    = 64 - 58 = 6

    Dengan demikian, titik koordinat (sumbu X, sumbu Y) adalah (-7.0 ; 6).

    Kondisi ini menunjukkan posisi Rumah Sakit Stroke adalah di Kuadran II,

    yang mengindikasikan bahwa Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

    mempunyai posisi bersaing dengan kondisi kelemahan lebih menonjol

    daripada kekuatan organisasinya, namun mempunyai peluang usaha yang

    masih lebih tinggi dari ancamannya. Berdasarkan total nilai peluang usaha

    yang lebih tinggi dari pada total nilai ancaman, kondisi ini menggambarkan

    bahwa Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dinilai masih mempunyai

    peluang usaha yang masih terbuka lebar.

    Gambar 3.6.1

    Diagram Kartesius RS Stroke Nasional Bukitinggi

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 42

    3.7. Analisa TOWS

    Sasaran strategis yang diidentifikasi diperoleh melalui analisa

    TOWS. Sasaran strategis menggambarkan upaya strategis yang akan

    diwujudkan dalam rangka merealisasikan Visi Rumah Sakit Stroke

    Nasional Bukittinggi.

    Tabel 3.7.1

    Matrik TOWS RSSN Bukittinggi

    Matriks

    TOWS

    FAKTOR INTERNAL

    Kekuatan (S) Kelemahan ( W )

    1. Brand image yang

    bagus

    2. Sarana peralatan

    medis penunjang

    stroke yang

    memadai

    3. Cost recovery rate

    meningkat

    4. Sebagai satu –

    satunya RS khusus

    stroke di Sumatra

    5. Pelayanan rehabilitasi

    medik yang

    komprehensif

    1. Budaya kinerja belum

    maksimal

    2. Masih kurangnya SDM

    Medis

    3. Pembinaan Jejaring

    belum optimal

    4. Tata ruang (lay out) RS

    belum memadai karena

    terbatasnya lahan.

    5. Belum terakreditasinya

    versi 2012 dan JCI

    6. Belum optimalnya

    sistem manajemen RS

    7. SIRS yang belum

    terintegrasi

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 43

    Peluang (O) SO Strategi WO Strategi

    F

    A

    K

    T

    O

    R

    E

    K

    S

    T

    E

    R

    N

    A

    L

    1. Adanya program

    JKN

    2. Fleksibilitas dalam

    KSO / IKS

    3. Bukittinggi sebagai

    Kota Wisata

    4. Meningkatnya pola

    penyakit

    degeneratif

    5. Tingginya minat

    institusi

    pendidikan dan

    profesi untuk

    bekerjasama

    1. Terwujudnya Surplus

    RS

    2. Terwujudnya

    pelayanan khusus

    stroke yang

    mendukung wisata

    kesehatan

    3. Terwujudnya

    Kehandalan sarana

    prasarana medis dan

    non medis

    1. Terwujudnya proses

    bisnis terpadu

    2. Terwujudnya sistem

    jejaring

    3. Terwujudnya akreditasi

    RS

    4. Terwujudnya SDM yang

    kompeten

    5. Terwujudnya RS

    Khusus Klas A

    pendidikan

    Ancaman (T) ST Strategi WT Strategi

    1. Masih banyaknya

    pasien yang

    berobat ke Luar

    Negeri.

    2. Image masyarakat

    yang masih

    rendah terhadap

    pelayanan RS

    pemerintah

    3. Globalisasi

    1. Terwujudnya

    pelayanan RS sesuai

    harapan pelanggan

    2. Terwujudnya

    pelayanan stroke

    yang komprehensif

    dan akuntable

    1. Terwujudnya budaya

    kinerja

    2. Terwujudnya sistim

    manajemen yang

    profesional

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 44

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 45

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 46

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 47

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 48

    3.8. Rancangan Peta Strategi Balanced Score Card

    Gambar 3.8.1

    Rancangan Peta Strategi RSSN Bukittinggi

    PETA STRATEGIS

    Visi 2019

    Menjadi RS Terdepan Dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian Stroke Wilayah

    Sumatera Tahun 2019

    Perspektif Finansial

    Terwujudnya Surplus

    Rumah Sakit

    Perspektif Stake Holder

    Perspektif BPI

    Perspektif L & G

    Terwujudnya Pelayanan, RS

    Sesuai Harapan Pelanggan

    Terwujudnya Akreditasi

    Rumah Sakit

    Terwujudnya Pelayanan Khusus Stroke

    Yang Mendukung Wisata Kesehatan

    Terwujudnya Sistim

    Jejaring

    Terwujudnya RS

    Khusus Kelas A

    Pendidikan

    Terwujudnya Proses Bisnis Terpadu

    Terwujudnya Indek Budaya

    Kinerja

    Terwujudnya Staf Yang

    Memiliki Kompetensi

    Komprehensif

    Terwujudnya Sistim

    Informasi RS yang

    Terintegrasi

    Kehandalan sarana &

    prasarana medis dan non

    medis

    Terwujudnya Pelayanan Stroke

    Yang Terpadu

    Perspektif :

    Learning and Growth :

    1. Terwujudnya staf yang memiliki kompetensi komprehensif

    2. Terwujudnya kehandalan sarana prasarana medis dan non medis

    3. Terwujudnya sistim informasi rumah sakit yang terintegrasi

    4. Terwujudnya indek budaya kinerja

    Terwujudnya sistem

    jaringan pelayanan

    dan pendidikan

    menuju rssn sebagai

    pusat rujukan stroke

    wilayah sumatera

    Terwujudnya Sistim

    Informasi Manajemen RS

    yang Terintegrasi

    Terwujudnya

    Kehandalan sarana &

    prasarana medis dan

    non medis

  • RSB. RS. Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015 - 2019 49

    Perspektif :

    Process Bisnis Internal :

    1. Terwujudnya proses bisnis terpadu

    2. Terwujudnya pelayanan khusus stroek yang mendukung wisata kesehatan

    3. Terwujudnya RS Khusus Kelas A Pendidikan

    4. Terwujudnya sistim jejaring

    5. Terwujudnya pelayanan stroke yang terpadu

    6. Terwujudnya akreditasi rumah sakit

    Customer :

    1. Terwujudnya pelayanan rumah sakit sesuai harapan pelanggan

    Financial :

    1. Terwujudnya surplus rumah sakit