bab iii a. implementasi teoritis - portal...
TRANSCRIPT
33
BAB III
A. Implementasi Teoritis
Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu
keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin
seniman yang diwujudkan melalui proses konseptualisasi dan visualisasi dalam
karya.
Dalam proses penciptaan karya seni, gagasan atau ide merupakan hal yang
harus dimiliki seseorang pencipta karya seni. Subjektifitas dari seorang pencipta
karya seni menggambarkan latar belakang yang kompleks. Seperti pengalaman
hidup, mimpi-mimpi dalam imajinasi dan pengamatan terhadap suatu objek atau
bentuk-bentuk yang dikenalnya.
Setiap mahkluk hidup mempunyai keunikan dan keindahan tersendiri,
salah satunya kuda yang mempunyai keindahan dan keunikan sendiri
dibandingkan dengan hewan lainnya. Hal ini membuat penulis ingin mengangkat
keindahan yang terdapat pada kuda. Keindahan kuda dapat dilihat dari bentuk
struktur tubuh atau visualisasinya, yang terlihat elegan, tangguh, dan gagah
perkasa. Atas dasar kekaguman terhadap keindahan tubuh kuda inilah, penulis
tertarik dan menjadikannya sebagai sumber ide dalam karya seni grafis.
Kuda merupakan hewan mamalia, kuda merupakan salah satu hewan
peliharaan yang penting bagi manusia dari sejak dulu. Peran terpenting yaitu
sebagai sarana transportasi, sarana olahraga (balap kuda), pengangkutan orang
maupun barang dari duhulu pada jaman kerajaan sampai sekarang. Kuda
merupakan hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan, tidak memakan daging).
34
Penulis tertarik pada visualisasi kuda dalam karya yang akan penulis
ciptakan pada karya Tugas Akhir dalam bentuk karya seni grafis.
B. Implementasi Visual
Pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan konsep bentuk, medium
dan teknik, proses pembuatan serta penyajian dengan rumusan sebagai berikut:
1. Konsep Bentuk
Konsep bentuk yang dimaksudkan dalam karya seni yang penulis ciptakan
adalah hasil dari keseluruhan karya yang nampak secara visual seperti garis,
bidang, warna dan tekstur.
a. Garis
Demi mewujudkan karya seni grafis cukil kayu, penulis menggunakan tiga
garis untuk menciptakan bentuk dan karakter sesuai visualisasi yang penulis
inginkan. Dalam hal ini penulis menggunakan garis semu, garis nyata dan garis
ekspresif. Garis semu yang muncul karena adanya suatu batas bentuk dan warna,
garis nyata yang digunakan untuk membentuk objek-objek visual langsung di
bidang blok cetak, garis ekspresif yang berupa garis yang diciptakan secara
spontan, garis lengkung, garis majemuk atau berombak, serta garis gabungan.
b. Bidang
Jenis bidang yang digunakan penulis dalam karyanya adalah bidang
biomorphic. Bidang biomorphic penulis gunakan dalam membentuk objek-objek
bidang yang bebas, tidak beraturan, dan bentuk yang organik.
c. Warna
Warna yang penulis gunakan adalah warna yang terkesan sejuk, tenang,
dan damai, seperti warna abu-abu, biru, ungu, dan coklat. Penulis juga
35
menggunakan dimensi value dengan susunan warna dari warna terang ke warna
gelap. Melalui kesan gelap terangnya warna tersebut menciptakan kesan ruang
dan menghasilkan dimensi pada karya.
Arti makna warna abu-abu dengan berbagai tingkatan melambangkan
ketenangan, sopan, dan sederhana. Karena itu, warna abu-abu sering
melambangkan orang yang telah berumur dengan kepasifannya, sabar, dan rendah
hati (Sulasmi, 2002: 48).
Arti warna ungu karakter warna ini adalah sejuk, negatif, mundur, hampir
sama dengan warna biru tetapi lebih tenggelam dan khidmat, mempunyai karakter
murung dan menyerah. Arti warna biru mempunyai karakteristik sejuk, pasif,
tenang, dan damai. Biru merupakan warna perspektif, menarik kita kepada
kesendirian, dingin, membuat jarak, dan terpisah. Biru melambangkan kesucian
harapan dan kedamaian (Sulasmi, 2002: 46).
d. Tekstur
Tekstur yang penulis gunakan adalah tekstur nyata. Teksur nyata pada
karya penulis apabila dilihat terasa sedikit kasar seperti tekstur kulit jeruk akibat
dari penumpukan cat yang bertumpuk-tumpuk.
2. Medium dan teknik
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis dan gagasan penciptaan, maka
dalam menciptakan karya tugas akhir ini visualisasi kuda dalam karya seni grafis.
Menggunakan medium cukil kayu hardboard yang tebal 4mm. Penulis memilih
hardboard dengan alasan karena memiliki permukaan yang rata dan tanpa serat
seperti block kayu atau triplek. Penulis memilih menggunakan teknik cetak tinggi
dalam karyanya karena yang dihasilkan dari teknik cetak tinggi lebih unik bahkan
36
dapat menciptakan efek visual yang tidak terduga contohnya seperti efek tekstur
dari penekanan papan plat, dan efeck cukilan yang menghasilkan karakter
tersendiri.
Penulis menciptakan karya cetak cukil kayu hardboard ini dengan
menggunakan cetak reduksi, penulis mencetak bergantian beberapa warna hanya
dengan menggunakan satu hardboard. Proses pencetakan warnanya dimulai dari
warna muda atau warna terang terlebih dahulu hingga ke warna gelap.
Pembuatan karya dengan menggunakan teknik cetak tinggi. Penggunaan
teknik tersebut dengan alasan agar dapat mencapai bentuk sesuai keinginan
penulis pada semua objek dalam karya terutama efek cukilan yang mempunyai
karakter tersendiri dan juga dapat memainkan maupun mengeksplorasinya.
Proses pembuatan karya ini medium yang digunakan adalah hardboard.
Penulis juga menggunakan tinta cetak, alat cukil, brayer roll, amplas, cutter,
Kertas bc 280gr, bensin, palet cat (keramik lantai), penjepit jemuran, kain bekas,
sendok makan, dan scrap.
3. Proses Pembuatan Karya
Adapun proses pencetakannya sebagai berikut
a. Proses pengerjaannya penulis terlebih dahulu membuat sketsa/desain
sebagai acuan, setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing, hasil
sketsa dipindahkan ke atas permukaan plat hardboard dengan cara
menyalin gambar.
b. Setelah gambar tersebut selesai digambar diatas plat hardboard maka
langkah selanjutnya adalah membuat cukilan mengikuti garis dan bentuk
menggunakan berbagai jenis tipe alat cukil. Penulis mencukil goresan
37
gambar dengan mendahulukan warna dalam sketsa yang dirasa paling
terang dan berlanjut ke gelap karena dalam pembuatan karya multi warna.
Penulis beranggapan jika warna gelap didahulukan maka warna yang lebih
terang akan terasa lebih redup dan terkesan gelap.
c. Proses selanjutnya adalah mencampur ataupun mengerol tinta cetak
(Peony dan Cemani Toka), brayer roll, sendok makan, scrap yang
diratakan di atas permukaan kaca atau keramik lantai. Cat yang telah
dicampur diratakan di atas permukaan kaca kemudian barulah
menggunakan rol untuk meratakan dan mendapatkan ketebalan cat yang
diinginkan untuk segera dirol keatas permukaan hardboard, pengecatan
menggunakan rol yang rata akan menghasilkan pengecatan yang baik, dan
pengerolan pada permukaan hardboard haruslah merata.
d. Tahap berikutnya adalah mencetak gambar yang berada diatas permukaan
plat hardboard, proses pencetakan kali ini penulis sebelumnya telah
membuat sebuah mal untuk patokan dalam pencetakan agar dalam
pencetakan berikutnya tidak bergeser. Setelah plat hardboard direkatkan
diatas kertas barulah menggosok kertas yang berada diatas hardboard
menggunakan sendok makan agar cat tersebut menempel dikertas. Hasil
cetak dari hardboard yang telah dicukil tadi akan menghasilkan cetakan
warna muda dari cetakan pertama yang tidak terkena tinta akan berupa
warna putih dari warna kertas.
e. Selanjutnya melepaskan kertas yang lengket dengan hardboard yang telah
digosok sampai merata dengan cara salah satu sisi kertas dikelupas
mundur ke belakang sampai lepas dan jangan sampai ada yang tertekuk.
38
Jemur dan angin-anginkan kertas yang telah dicetak dengan cara
menggantungkan dengan penjepit jemuran dan bersihkan bekas tinta di
hardboard menggunakan Bensin. Pembersihan plat dari bekas tinta
dilakukan setiap kali selesai mencetak. Hal tersebut diatas diulang terus
menerus sampai beberapa cetakan yang diinginkan.
f. Tahap pencetakan multi warna tahap berikutnya adalah mencukil bagian
warna kedua yang diinginkan, setelah bagian garis atau warna yang
diinginkan sudah tercukil barulah mencetak seperti hal diatas tersebut dan
sampai warna yang terakhir tercetak.
Dengan teknik cukil ini pewarnaan yang ada saling menumpuk, maka
akan menimbulkan efek tekstur nyata bila diraba oleh tangan.
4. Penyajian
Penyajian karya seni grafis penulis menggunakan pigura berwarna hitam
dan bahan yang digunakan pada pigura adalah fiber. Kaca yang digunakan adalah
kaca dop. Lebar fiber dalam pigura 3cm. Warna kayu pada pigura tersebut
diharapkan mampu mempertegas warna karya yang ada di dalam bingkai, selain
hal tersebut juga bertujuan untuk menonjolkan karya agar menjadi lebih semarak
warnanya dan memberi kesan rapi, indah dan terhindar dari kotoran.
Penyajian akhir, pada masing-masing karya akan dipigura dengan kaca
yang berada menonjol keluar berukuran 60 cm x 80 cm dengan pigura model
minimalis.
39
Gambar 21. Contoh Pigura
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
40
5. Deskripsi Karya
Gambar 22. Karya Kuda #1
Judul : KUDA #1
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 4/5
Tahun : 2015
Karya pertama menggambarkan seekor kuda yang berjalan dari atas
menuju ke bawah. Penulis ingin menggambarkna bentuk kuda seperti wujud
aslinya, dengan cukilan repetisi garis lurus membentuk bulu-bulu kuda.
Warna yang digunakan penulis pada karya “Kuda #1” yaitu warna coklat
pada seekor kuda, dan warna biru muda. Warna coklat pada karya ini
menggambarkan warna sesungguhnya dari hewan kuda yang di mainkan dengan
warna terang ke gelap atau disebut juga gradasi warna. Warna biru muda
41
menghiasi suatu objek atau disebut dengan background. Warna biru muda
mempunyai karakteristik sejuk, pasif, tenang, dan damai. Kesan background
cenderung harmonis karena repetisi garis atau pengulangan garis-garis pada
background.
Keseimbangan yang dipakai adalah keseimbangan asimetris, karena
penulis ingin menggambarkan karya tampak dari kanan. Penulis ingin
menggambarkan karya dengan posisi tegak, dimana posisi tegak diambil dari
posisi kuda yang sesungguhnya.
Gambar 23. Karya Kuda #2
Judul : KUDA #2
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
42
Karya kedua yang berdujul “Kuda #2” menggambarkan seekor kuda yang
sedang melompat. Karya ini dibuat untuk menggambarkan tubuh kuda yang
sangat gagah perkasa bila sedang melompat, dan lincah dalam bergerak.
Pada karya ini penulis menggunakan background warna cerah yaitu warna
biru muda, warna biru melambangkan kesejuk, tenang, dan damai. Background
menggunakan repetisi garis yang mengelilingi objek, seakan seperti padi
bertaburan yang menggambarkan aura kejantanan dari objek tersebut. Warna
objek pada karya “Kuda #2” menggunakan warna abu-abu muda bergradasi ke
abu-abu tua, warna yang melambangkan ketenangan, sopan, dan sederhana.
Penulis menggunakan warna abu-abu, penulis ingin menampilkan sosok kuda
sebenarnya kedalam karyanya, dan bentuk tubuh maupun warna.
43
Gambar 24. Karya Kuda #3
Judul : KUDA #3
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
Karya yang berjudul “Kuda #3” menggambarkan seekor kuda yang ditali,
dan penuh kelelahan. Penulis ingin memunculkan bagian tubuh kuda yaitu bagian
kepala. Karya ini menceritakan keadaan yang dialami kuda dari jaman dahulu
sampai sekarang, penuh kerja keras, penuh kekuatan, dan penuh semangat untuk
pengabdian atau berjasa kepada manusia. Salah satu pengabdian yang selalu
diberikan yaitu dalam hal pengangkutan barang atau orang.
Pada karya ini penulis mengunggakan warna asli kuda dibagian objek,
yaitu warna putih, abu-abu bergradasi (gelap terang). Sehingga menimbulkan
kesan seperti adanya ruang. Efek cukilan pada objek menggunakan garis lengkung
dan garis lurus yang di ulang-ulang atau repetisi, sehingga menggambarkan
44
seperti bulu pada aslinya. Penulis memberi warna background yang gelap dengan
warna objek yaitu warna biru keungu-ungan, sehingga objek terlihat muncul
didepan. Cukilan pada background menunggunakan garis repetisi yang
mengelilingi objek, sehingga tampak seperti aura kejantanan dari objek.
Keseimbangan pada karya ini menggunakan keseimbangan asimetris.
Gambar 25. Karya Kuda #4
Judul : KUDA #4
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 2/5
Tahun : 2015
45
Karya yang berjudul “Kuda #4” menggambarkan kepala seekor kuda.
Penulis ingin memunculkan keindahan bagian tubuh kuda yaitu bagian kepala
dengan rambut poni. Bentuk kuda terlihat indah penulis menggunakan warna
putih, abu-abu dengan gradasi value (gelap terang) pada objek, dan berkontras
dengan background supaya objek kuda terlihat muncul, dan jelas. Warna abu-abu
melambangkan kesopanan, dan damai. Warna biru melambangkan kesejukan,
ketenangan
Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan
dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Pemilihan background dengan
cukilan garis-garis bagian latar belakang, selain untuk menonjolkan objek
karakter kuda sebagai fokus utama karya, juga untuk memunculkan kontras antara
objek dengan background.
Penulis mengulang garis spontan, garis majemuk, dan garis lengkung pada
objek supaya membentuk suatu ruang dan membentuk bulu atau rambut.
Keseimbangan pada karya ini menggunakan keseimbangan asimetris. Garis nyata
dan garis semu juga terdapat pada karya ini.
46
Gambar 26. Karya Kuda #5
Judul : KUDA #5
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
Karya yang berjudul “Kuda #5” menggambarkan kepala seekor kuda yang
menghadap ke kiri. Kuda yang digambarkan penulis adalah kuda balap.
Visualisasi yang tampak adalah kepala yang ditali, dengan tubuh yang tegak.
Warna yang digunakan penulis adalah warna gradasi dari warna putih ke
warna abu-abu pada objek, dimana warna tersebut mengidentitaskan warna hewan
47
kuda sesungguhnya. Warna background yang digunakan warna gelap supaya
kontras dengan objek yaitu warna biru tua dan warna ungu dibagian garis putus-
putus yang menghiasi pada karya tersebut.
Garis yang digunakan penulis adalah garis lengkung, dan garis spontan.
Garis lengkung yang ada pada karya dibagian tali, rambut, dan hidung kuda.
Sedangkan garis spontan muncul pada background yang menghiasi suatu objek,
dan juga dibagian tubuh kuda dimana garis tersebut di ulang-ulang sehingga
menggambarkan seperti bulu. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada
karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang.
Keseimbangan menggunakan keseimbangan asimetris.
48
Gambar 27. Karya Kuda #6
Judul : KUDA #6
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 2/5
Tahun : 2015
Karya yang bejudul “Kuda #6” menggambarkan kepala seekor kuda yang
menghadap ke kiri. Visualisasi yang tampak pada karya ini adalah kepala, dengan
tubuh yang tegak yang menghadap ke kiri.
Pada karya ini penulis menggunakan warna kontras seperti abu-abu pada
objek, dan warna biru keunguan pada latar belakang atau background. Garis yang
49
digunakan adalah garis lengkung pada rambut, garis spontan pada bulu kuda, latar
belakang atau background. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya
ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Pemilihan
background dengan cukilan garis-garis yang mengelilingi objek, selain untuk
menonjolkan objek karakter kuda sebagai fokus utama karya, juga untuk
memunculkan kontras antara objek dengan background. Penempatan objek kuda
pada karya ini di kiri dengan menggunakan keseimbangan asimetris. Garis nyata
terdapat pada garis outline kuda.
50
Gambar 28. Karya Kuda #7
Judul : KUDA #7
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 2/5
Tahun : 2015
Karya yang berjudul “Kuda #7” menggambarkan kepala seekor kuda.
Visualsasi yang ditampilkan adalah bagian kepala kuda yang menghadap
kekanan. Warna yang digunakan adalah warna kontras objek dengan latar
belakang, sehingga karakter kuda lebih menonjol. Warna pada objek adalah warna
abu-abu, dan warna biru keunguan pada background. Warna yang ditimbulkan
menggunakan gradasi warna, sehingga membentuk suatu ruang. Garis yang
digunakan adalah garis spontan, garis semu, garis lengkung dan garis nyata. Garis
spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada
bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Garis nyata
terdapat pada garis outline kuda. Keseimbangan pada karya ini menggunakan
51
keseimbangan asimetris. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini,
yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang.
Gambar 29. Kuda #8
Judul : KUDA #8
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
52
Karya yang berjudul “Kuda #8” ini menggambarkan seekor kuda yang
sedang berdiri tegak, dan tampak dari depan. Visualisasi yang muncul adalah
kuda dari depan kelihatan gagah, tidak jauh beda dengan sifat kuda yang cepat,
lincah, dan tak punya rasa lelah.
Metode pembuatan karya ini menggunakan gradasi warna dari cetakan
termuda ke warna tua. Warna yang digunakan adalah warna abu-abu muda ke
warna abu-abu tua pada objek, dan pada background penulis membuat warna
kontras dengan objek, sehingga objek kelihatan tampak dengan jelas. Penulis
menggunakan keseimbangan simetris atau symmetrical balance yaitu sebelah
kanan dan sebelah kiri memiliki kedudukan yang sama. Garis yang digunakan
adalah garis spontan, garis semu, garis lengkung dan garis nyata. Garis spontan
muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian
rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Garis nyata
terdapat pada garis outline kuda. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada
karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang.
53
Gambar 30. Karya Kuda #9
Judul : KUDA #9
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
Karya yang berjudul “Kuda #9” menggambarkan kepala seekor kuda
dengan rambut yang melambai kebelakang. Visualisasi yang muncul pada karya
ini adalah kepala seekor kuda yang menghadap kekanan.
Warna yang dipakai warna gradasi dari warna putih ke warna abu-abu,
sehingga menimbulkan kesan adanya ruang. Warna abu-abu melambangkan
ketenangan dan sopan. Warna background kontras dengan warna objek, sehingga
objek kelihatan dengan jelas. Warna yang digunakan di background adalah warna
gradasi antara ungu muda ke ungu tua, warna ungu melambangkan kesejukan.
Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, garis lengkung dan garis
54
nyata. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung
muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua
warna. Garis nyata terdapat pada garis outline kuda. Keseimbangan yang muncul
pada karya ini adalah keseimbangan asimetris. Tekstur nyata juga di munculkan
penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-
ulang.
55
Judul : KUDA #9
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
Gambar 31. Karya Kuda #10
Judul : KUDA #10
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 5/5
Tahun : 2015
Karya berjudul “kuda #10” menggambarkan kepala seekor kuda.
Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah bagian kepala kuda yang
menghadap kekanan. Warna yang digunakan penulis adalah warna gradasi dari
warna putih ke abu-abu pada objek, dimana warna tersebut adalah warna
56
sebenarnya dari kuda. Abu-abu melambangkan ketenangan dan sopan. Warna
background menggunakan warna biru keunguan melambangkan kesejukan.
Penulis memilih warna tersebut kontras dengan warna objek, supaya objek terlihat
jelas.
Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan
dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Garis yang digunakan adalah garis
spontan, garis semu, dan garis lengkung. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan
latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat
pada pertemuan antara dua warna. Keseimbangan yang muncul pada karya ini
adalah keseimbangan asimetris.
57
Gambar 32. Kuda Kuda #11
Judul : KUDA #11
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 4/5
Tahun : 2015
Karya yang berjudul “kuda #12” menggambarkan kuda yang sedang
manghadap kesamping. Visualisasi yang digambarkan adalah setengah badan
seekor kuda yang menghadap kesamping.
58
Warna yang digunakan penulis adalah warna gradasi dari warna putih ke
warna abu-abu pada objek dan warna biru keunguan pada background. Warna
abu-abu melambangkan kesejukan dan sopan, sedangkan warna biru keunguan
melambangkan kesejukan. Penulis memilih warna kontras pada karya ini, supaya
karakter kuda kelihatan muncul, dan jelas. Tekstur nyata juga di munculkan
penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-
ulang. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis
lengkung. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung
muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua
warna. Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan
asimetris.
59
Gambar 33. Karya Kuda #12
Judul : KUDA #12
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
Karya yang berjudul “Kuda #12” menggambarkan kepala seekor kuda.
Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah kepala seekor kuda menghadap
kekanan. Penulis ingin memunculkan keindahan bagian tubuh kuda yaitu pada
bagian kepala.
60
Warna yang digunakan pada karya ini menggunakan gradasi warna abu-
abu pada objek. Warna background menggunakan warna biru, dimana warna biru
menyimbolkan warna air dan langit yang melambangkan kesejukan. Tekstur yang
digunakan adalah tekstur nyata, tekstur tersebut timbul pada penumpukan cat
yang bertumpuk-tumbuk, sehingga menimbulkan sedikit kasar seperti tekstur kulit
jeruk. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung.
Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul
pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna.
Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris.
61
Gambar 34. Karya. Kuda #13
Judul : KUDA #13
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 1/5
Tahun : 2015
Karya yang berjudul “Kuda #13” menggambarkan seekor kuda yang
sedang berposisi tertunduk. Visualisasi yang dimunculkan setengah badan seekor
kuda yang sedang terduntuk atau posisi tidur.
Warna yang digunakan dalam karya ini menggunakan gradasi warna abu-
abu pada objek, warna abu-abu melambangkan warna yang tenang, dan sopan.
Warna background menggunakan warna biru muda, dimana warna biru
menyimbolkan warna air dan langit yang melambangkan kesejukan. Tekstur yang
digunakan adalah tekstur nyata, tekstur tersebut timbul pada penumpukan cat
yang bertumpuk-tumbuk, sehingga menimbulkan sedikit kasar seperti tekstur kulit
62
jeruk. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung.
Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul
pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna.
Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris.
63
Gambar 35. Karya Kuda #14
Judul : KUDA #14
Media : Hardboard Cut di atas kertas
Ukuran : 40x60cm
Edisi : 3/5
Tahun : 2015
Karya yang berjudul “Kuda #14” menggambarkan seekor kuda yang
menunduk kebawah. Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah kepala seekor
kuda yang sedang menunduk kebawah.
64
Warna yang digunakan adalah warna abu-abu, dimana warna abu-abu
menggambarkan warna sebenarnya dari kuda, dan menyimbolkan warna tenang.
Sedangkan warna background yang digunakan penulis adalah warna biru muda,
dan warna ungu pada bagian garis-garis yang mengelilingi kuda. Warna biru
muda disini menggambarkan air, yang melambangkan kesejukan. Garis yang
digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung. Garis spontan
muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian
rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Keseimbangan
yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris. Tekstur yang
digunakan adalah tekstur nyata, tekstur tersebut timbul pada penumpukan cat
yang bertumpuk-tumbuk, sehingga menimbulkan sedikit kasar seperti tekstur kulit
jeruk.