bab ii - unimar amni

19
7 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pengertian pelayanan Pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak kepihak yang lain.(Budiman,2013:203) Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen sendiri.(Toni. N,2013:617) 1. Pengertian Kapal a. Menurut Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang di gerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energy lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah b. Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut(sungai dan sebagainya).(Suyono,2007:121) c. Kapal tanker adalah Kapal laut jenis ini untuk mengakut muatan cair. Karena muatan cair bisa bebas bergerak kebelakang/depan/kiri/kanan yang membahayakan stabilitas kapal, maka ruangan kapal dibagi dalam beberapa kompartement vertical yang berupa tengki-tengki. Selain aman untuk stabilitas, kekuatan tekanan juga dipecah-pecah menjadi kecil sehingga memerlukan banyak pipa-pipa dan kelengkapan pompa. Biasanya mesin dan bangunan kamar-kamar berada di belakang sehingga dapat mencegah melebarnya kebakran dan ruang muatan menjadi besar. Kapal tanker ada yang berukuran besar, misalnya very, large, crude, carrier (VLCC) BERKAPASITAS 300.000 DWT. (Suwarno, 2011:131) Dokumen

Upload: others

Post on 24-Dec-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - UNIMAR AMNI

7

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Pengertian pelayanan

Pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu,

menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak

kepihak yang lain.(Budiman,2013:203)

Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen

sendiri.(Toni. N,2013:617)

1. Pengertian Kapal

a. Menurut Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran,

Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang di

gerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energy lainnya, ditarik atau

ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan

dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak

berpindah-pindah

b. Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut(sungai

dan sebagainya).(Suyono,2007:121)

c. Kapal tanker adalah Kapal laut jenis ini untuk mengakut muatan cair. Karena

muatan cair bisa bebas bergerak kebelakang/depan/kiri/kanan yang

membahayakan stabilitas kapal, maka ruangan kapal dibagi dalam beberapa

kompartement vertical yang berupa tengki-tengki. Selain aman untuk

stabilitas, kekuatan tekanan juga dipecah-pecah menjadi kecil sehingga

memerlukan banyak pipa-pipa dan kelengkapan pompa. Biasanya mesin dan

bangunan kamar-kamar berada di belakang sehingga dapat mencegah

melebarnya kebakran dan ruang muatan menjadi besar. Kapal tanker ada yang

berukuran besar, misalnya very, large, crude, carrier (VLCC)

BERKAPASITAS 300.000 DWT. (Suwarno, 2011:131)

Dokumen

Page 2: BAB II - UNIMAR AMNI

8

Dokumen adalah setiap benda yang memuat atau berisi rekaman

informasi.(Taryana,2012:1)

Dokumen adalah cacatan peristiwa yang sudah lalu. Dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

(Sugiyono,2015:240)

Port clearance adalah kapal yang akan berlayar meninggalkan pelabuhan harus

mendapatkan surat ijin berlayar dari syahbandar.(Julia,2014:3)

Menurut suyono (2007:239-240) dokumen pengurusan port clearance sebagai

berikut:

a. Dokumen-dokumen sebelum kapal tiba dipelabuhan.

1) PKKA (Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing) dari sea comm.

2) PPKB (Pusat Pelayanan Kapal dan Barang) dari port authority.

3) RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut) di ajkan oleh agen ke Bea

& Cukai.

4) Memorandum pemeriksaan dokumen kapal di ajukan ke harbour master.

5) Letter of Appointment dari owners/kapal.

6) Tonnage Certificate (copy) dari owners/kapal.

7) Master Cable dari master yang menyatakan bahwa kapal akan masuk

pelabuhan.

8) ISSC (Internasional Ship Security Certificate) dari owners.

9) Ship Particulars dari owners/kapal.

10) Crew List sebagai laporan pemberitahuan ke imigrasi.

11) Cargo Manifest/Bill of Lading(copy) dari owners/charterers.

b. Dokumen yang disiapkan pada saat tiba di pelabuhan

1) Crew list.

2) Crew personal effect list

3) Store list

4) Voyage memo

5) Ammunition list

6) Provision list

c. Dokumen yang diperlukan sewaktu keberangkatan kapal

Page 3: BAB II - UNIMAR AMNI

9

1) Sailing Declaration dari karantina

2) Cargo Manifest

3) Port Clearance Out

4) Immigration Clearance

5) Quarantine Clearance

6) Custom Clearance

7) Light Dues (copy)

8) PPKB out dari port autority

Menurut Edy Hidayat (2009:127-130) agar sebuah kapal dapat diperkenankan

berlayar dan memasuki wilayah Negara harus memiliki sertifikat utama yang

dipersyaratkan sesuai konvensi IMO yaitu:

a. Certificate of registry

Diberikan kepada kapal yang didaftarkan di negara bendera (fag state) dan

menjalankan peraturan/hokum dari Negara tersebut.

b. Tonnage Certificate

Diberikan kepada tiap kapal yang pnjngnya lebih dari 24 meter atau lebeih

besar dari 150 GT, dimana GT dan NT ditentukan sesuai persyaratan konvensi.

Sertifikat ini berlaku untuk waktu 5 tahun.

c. International Load Line Certificate

Diberikan kepada setiap kapal di atas panjang 24 meter atau lebih besar 150

GT yang telah di survey dan diberi tanda sesuai konvensi,sertifikat ini berlaku

5 tahun. Dengan dikeluarkan sertifikat ini maka kapal akan diberikan buku

panduan untuk menghitung freeboar kapal.

d. Intact stability booklet

Diberikan kepada tiap kapal penumpang dengan tidak memandang besarnya

dan pada tiap kapal barang yang panjangnya di atas 24 meter.

e. Cargo Security Manual

Merupkan buku manual/petunjuk kegiatan muatan, pemadatan dan

mengikat muatan kapal (selain muatan berat/cair)yang harus ada di kapal.

f. International Oil Pollution Prevention Certificate (IOPP)

Page 4: BAB II - UNIMAR AMNI

10

Diberikan kepada kapal tanker minyak berukuran lebih dari 150 GT dan

kapal lainya berukuran 400 GT lebih yang berlayar kepelabuhan-pelabuhan

dibawah kewenangan pihak yang mengakui MARPOL 73/74. Berlaku untuk

jangka waktu 5 tahun.

g. Oil Record Book

Oil Record Book part I (machinery space operation) Untuk tiap kapal

minyak lebih dari 150 GT dan kapal lainnya lebih dari 400 GT dan Oil Record

Book part II (Cargo/Ballast Operation) untuk tiap kapal tanker minyak lebih

dari 150 GT.

h. Shipboard Oil Pollution Emergency Plan (SOPEP)

Diharuskan berasa diatas tiap kapal barang lebih dari 400 GT dan di sah kan

oleh Negara dari bendera kapal tersebut.

i. Garbage Management Plan

Merupakan petunjuk pencegahan pengototran/polusi oleh sampah dari

kapal. Petunjuk ini harus di pasang bagi tiap kapal yang berukuran lebih bear

400 GT, harus sesuai dengan petunjuk IMO dan ditulis dalam bahasa ABK

kapal.

j. Certificate for Medical Fitness

Merupakan sertifikat kesehatan yang berisis cacatan kesehatan para ABK

kapal. Berlaku selama 2 tahun.

k. Document of Compliance (DOC) & Safety Management Certificate (SMC)

Merupakan dokumen pemenuhan persyartan ISM-Code untuk kapal yang

berukuran di atas 500 GT, diberikan setelah dilakukan pemeriksaan permulaan

apakah peraturan yang ada di ISM-Code telah dipenuhi. Berlaku untuk waktu 5

tahun.

l. Radio Station Silence

Diberikan untuk pengoperasian station radio di kapal, memiliki jangka

waktu 4 tahun.

m. Fire Control Plan and Master list

Page 5: BAB II - UNIMAR AMNI

11

Merupakan sijil-sijil pemadam kebakaran yang menunjukkan letak dari fire

control station, seksi-seksi pemadam api, tugas pemadam kebakaran masing-

masing/letak peralatan dan sebagainya. Semua kapal harus memiliki dan di

pasang di tempat-tempat yang menarik perhatian di seluruh kapal, termasuk

anjungan, di kamar mesin dan kamr ABK kapal.

n. Damage Control Booklist

Merupakan gambar rancangan mengenai batas dari pintu-pintu kedap air

dari tiap dek atau palka, juga pintu masuk ke dalam dan car menutupnya,

termasuk letak dari alat pengendalinya, serta perencanaan untuk membetulkan

setiap kemiringan kapal disebabkan karena masuknaya air.

o. Ship’s Loogbook

Merupakan buku besar kapal yang memuat setiap catatan dari sidak dan

latihan serta catatan mengenai pemeriksaan/pemeliharaan dari alat-alat

penolong dan peralatannya. Ship’s loogbook akan diperiksa oleh pejabat PPK

disetiap pelabuhan.

p. Clasisification Certificate (Hull and Mchinary)

Merupakan sertifikat kelas kapal, di keluarkan oleh Biro Klasifikasi dan

harus selalu berada di kapal selama kapal masih berada dikelas yang

dinyatakan.

2. Pelabuhan

a. Pengertian Pelabuhan

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan

batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan

pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal sandar, naik turun

penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat

berlabuh kapal yang di lengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan

pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan

intra dan antar moda transportasi. (Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008

Tentang Pelayaran)

Pelabuhan dapat diartikan sebagai tempat kapal berlabuh (anchorage),

mengolah gerak(maneuver), dan bertambat(berthing) untuk melakukan

Page 6: BAB II - UNIMAR AMNI

12

kegiatan menaikkan dan/atau menurunkan penumpang atau barang secara aman

(securely) dan selamat (safe).(Lasse,2014:5)

b. Fungsi Dasar Operasinal Pelabuhan

Menurut Raja dan Eko (2007:28-28) Terdapat delapan fungsi dasar

operasional pelabuhan, kedelapan fungsi dasar tersebut adalah:

1) Penyediaan kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas kapal dan tempat

berlabuh.

2) Pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan kapal-kapal

(pilotage) dan pemberian jasa kapal tunda untuk kapal-kapal laut

3) Penyediaan da pelayanan jasa dermaga untuk tambat/sandar, bongkar muat

barang dan hewan serta penyediaan fasilitas naik turun penupang.

4) Penyediaan dan pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang,

angkutan di perairan pelabuhan, alat bongkar muat serta peralatan

pelabuhan.

5) Penyediaan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan sehubungan

dengan kepentingan kelancaran angkutan laut hasil industry

6) Penyediaan jaringan jalan dan jembatan, tempat tunggu kendaraan (lahan

parker), saluran pembuagan air(sanitasi), instalasi listrik, instalasi air

minum, depo bahan bakar, dan armada pemadam kebakaran.

7) Penyediaan jasa terminal bongkar muat peti kemas, muatan curah cair,

muatan curah kering dan kapal RO-RO.

8) Penyediaan jasa lainnya yang dapat menunjang pelayanan jasa kepelabuhan.

3. Perusahaan Pelayaran

a. Pengertian Perusahaan Pelayaran

1) Perusahaan pelayaran adalah badan usaha milik negara atau swasta,

berbentuk perusahaan negara persero, Perseroan Terbatas (PT), Perseroan

Comanditer (CV), dan lain-lain yang melakukan usaha jasa dalam bidang

penyediaan ruangan kapal laut untuk kepentingan mengangkut muatan

penumpang (orang) dan barang (dagangan) dari suatu pelabuhan asal (muat)

ke pelabuhan tujuan (bongkar), baik di dalam negeri (interinsulair) maupun

luar negeri (ocean going shipping). (Suwarno, 2011:128).

Page 7: BAB II - UNIMAR AMNI

13

2) Perusahaan pelayaran merupakan perusahaan yang mengoperasikan kapal-

kapal, baik milik sendiri maupun kapal sewa (charter). (Edy. H,2009:47)

b. Kegiatan Pengusahaan Pelayaran Niaga

Menurut Suwarno (2011:130) terdapat beberapa jenis kegiatan pengusahaan

niaga, di antaranya:

1) Usaha Pokok Pelayaran

Mengangkut barang atau penumpang, khususnya barang dagangan dari

suatu pelabuhan pemuatan untuk di sampaikan ke pelabuhan pembongkaran

(tujuan) dengan kapal milik sendiri, mencarter, atau kerja sama dengan

pihak-pihak ketiga.

2) Usaha Keagenan

Adalah mengageni perusahaan pelayaran asing / lain atau principal dengan

memberikan jasa dalam pengurusan segala sesuatu yang berkaitan dengan

kepentingan kapal, muatan, container, dan freight dari principal.

3) Usaha Sampingan

Adalah kegiatan di luar tersebut diatas, tetapi menunjang usaha pelayaran

baik dalam bentuk fisik atau keuntungan yang di peroleh.

4. Keagenan

a. Pengertian Keagenan

1) Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi bila

mana dua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak

yang dinamakan pemilik (principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap

mempunyai hak untuk mengawasi agennya mengenai kewenangan yang

dipercayakan kepadanya. Apabila suatu kapal berlabuh disuatu pelabuhan

maka kapal tersebut membutuhkan pelayanan dan memiliki berbagai

keperluan yang harus dipenuhi. Untuk melayani berbagai keperluan

tersebut, perusahaan pelayaran akan menunjuk sebuah agen kapal. Secara

garis besar, dikenal tiga jenis agen kapal, yaitu general agent, sub-agen atau

agen, dan cabang agen. (Suyono, 2007:223)

Page 8: BAB II - UNIMAR AMNI

14

2) Keagenan kapal atau shipping agent means any person (natural or legal)

engaged on behalf of the owner, charterer or operator of a ship, or of the

owner of cargo, in providing shipping services. (Lasse,2014:351)

3) Agen kapal yaitu apabila suatu kapal berlabuh dipelabuhan maka kapal

tersebut membutuhkan pelayanan dan memiliki berbagai keperluan yang

harus dipenuhi. Untuk melyani berbagai keperluan tersebut, perusahaan

pelayaran akan menunjuk sebuah agen kapal. Secara garis besar, dikenal

tiga jenis agen kapal, Yaitu general agen, sub-agen atau agen, dan cabang

agen. (Suyono, 2007:223)

b. Jenis-Jenis Agen Kapal

Menurut Suyono ( 2007:223-224) ada tiga jenis agen kapal yaitu:

1) General Agent (Agenumum) adalah perusahaan pelayaran nasional yang

ditunjuk oleh perusahaan pelayaran asing untuk melayani kapal-kapal milik

perusahaan asing tersebut selama berlayar dan singgah dipelabuhan

Indonesia.Sebagai contoh, Maersk Line, sebuah perusahaan pelayaran

Denmark, menunjuk Djakarta Loyd sebagai general agent.Maka Djakarta

Loyd memiliki tugas melayani kapal milik Maersk Line selama berlayar dan

singgah dipelabuhan-pelabuhan Indonesia.

2) Sub-agen adalah perusahan pelayaran yang ditunjuk general agent untuk

melayani kebutuhan tertentu kapal dipelabuhan tertentu. Sub agent

sebenarnya berfungsi sebagai wakil atau agen dari general agent, sebagai

contoh, Djakarta Loyd yang telah ditunjuk menjadi general agent oleh

Maersk Line menunjuk perusahaan pelayaran nasional lain, misalnya

Tridharma Wahana sebagai sub-agen untuk Balikpapan, karena Djakarta

Lyod tidak memiliki cabang disana.

3) Cabang agen adalah cabang dari general agent dipelabuhan tertentu.Sebagai

contoh, Djakarta Lyod yang telah ditunjuk menjadi general agent oleh

Maersk Line memerintahkan cabangnya yang ada disurabaya untuk

melayani keperluan kapal Maersk Line yang singgah di Pelabuhan Tanjung

Perak. Djakarta Lyod cabang Surabaya dapat menunjuk PT. Pelni sebagai

sub agen di Probolinggo.

Page 9: BAB II - UNIMAR AMNI

15

c. Tugas Keagenan Kapal

1) Tugas General Agent

Menurut Suyono (2007:225-226) Secara garis besar, tugas general agent

ada dua jenis, yakni tugas pengurusan perizinan dan tugas koordinasi.

Adapun tugas koordinasi meliputi:

a) Koordinasi operasi dan pemasaran

Koordinasi operasi adalah tugas untuk memastikan bahwa

pembongkaran/pemuatan kapal dikerjakan dengan baik oleh perusahaan

bongkar muat.Selain itu, tugas koordinasi juga termasuk juga memastikan

bahwa ketika kapal masuk ketempat sandar pelabuhan. Pelaksanaan pandu,

dan kapal-kapal tunda dilakukan dengan baik.

Sedangkan yang dimaksud dengan koordinasi pemasaran adalah fungsi

general agent untuk mencarikan muatan, mengumumkan kedatangan kapal,

hubungan dengan armada pemasaran (market forces) dan sebagainya.

b) Koordinasi Keuangan

Koordinasi keuangan merupakan tugas general agent untuk

mengumpulkan dan mencatat segala pengeluaran kapalal selama berada

dipelabuhan.Karena tagihan dari pelabuhan sering terlambat, maka bagian

disbursement bertugas menyelesaikan tagihan-tagihan yang belum di

selesaikan. Dengan demikian agent memerlukan advance money yang cukup

brsar, terutama untuk kapal-kapal tramper, karena kemungkinan tidak akan

singgah lagi di pelabuhan tempat agen berada.

c) Penunjukan sub-agen/agent

Seperti telah disebutkan sebelumnya, untuk pelaksanaan tugas tertentu atau

dipelabuhan tertentu, general agent tidak melakukan sendiri. General agent

akan memerintahkan cabangnya atau perusahaan lain sebagai agennya.

d) Mengumpulkan disbursement pengeluaran kapal

Bagian disbursement mengumpulkan segala tagihan selama kapal

dipelabuhan dan sesudah pemberangkatannya. Tugas ini biasanya diawasi

oleh bagian operasi dan keuangan.

e) Koordinasi lain yang berkaitan dengan muatan dan dokumentasi.

Page 10: BAB II - UNIMAR AMNI

16

2) Tugas Sub-agen atau agen

Secara garis besar, tugas sub-agent atau agen ada dua yaitu pelayanan

kapal(ship’s husbanding dan operasi keagenan(cargo operation)). Tugas-

tugas yang termasuk dalam pelayanan kapal adalah pelayanan ABK,

perbaikan atau pemeliharaan kapal,penyediaan onderdil, atau suku cadang

kapal, dan sebagainnya. Sedangkan tugas yang berkaitan dengan operasi

keagenan adalah pengurusan bongkar dan muat, stowage, lashing dan

dokumen muatan

d. Aktivitas Usaha Keagenan Kapal

Menurut Lasse (2014:352) untuk menyelesaikan segala urusan kepentingan

kapal dan bongkar barang meliputi :

1) Melaporkan rencana kedatangan kapal, dan menyerahkan dokumen kapal

kepada syahbandar.

2) Menyampaikan permintaan fasilitas jasa kepelabuhaan kepada

penyelenggara atau operator pelabuhan.

3) Menunjuk perusahaan bongkar muat (PBM) untuk menghandel muatan

kapal.

4) Mengurus kepentingan nahkoda dan awak kapal.

5) Menyelesaikan urusan perpanjangan dokumen kapal yang telah brakhir

atas beban principal.

6) Memungut uag jasa angkutan (freight) atas perintah principal.

7) Melakukan pembukuan dan pencarian muatan (canvassing).

8) Menerbitkan koosemen (bill of lading) atas nama pengangkut.

9) Menyelesaikan tagihan (disbursement) dan claim untuk dan atas nama

principal.

10) Mengurus pengadaan dan pengisian bahan bakar minyak (BBM) dan air

tawar.

11) Memberikan informasi yang di perlukan pemilik kapal(principal).

12) Melaporkan kegiatan di pelabuhan kepada syahbandar.

13) Menyelesaikan clearance out kapal.

Page 11: BAB II - UNIMAR AMNI

17

5. Pihak-Pihak yang Terkait

Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pelayaran :

a. shipper (Pengirim barang)

Menurut Suwarno (2011:128) Shipper (pengirim barang) yaitu orang atau

Badan hukum, yang mempunyai muatan kapal laut untuk di kirim dari suatu

pelabuhan tertentu (pelabuhan muatan) untuk diangkut ke pelabuhan tujuan.

b. penerima barang (Consignee)

menurut Ed Hidayat (2009:6) penerima barang (Consignee) yaitu orang atau

badan hukum ykpada siapa barang kiriman ditujukan.

c. Carrier (pengangkut barang)

Menurut Suwarno (2011:129) Carrier (pengangkut barang) Yaitu perusahaan

pelayaran yang melakukan pengangkutan muatan (barang,orang) dari

pelabuhan muat kepelabuhan tujuan.

d. Stevedoring atau Perusahaan Bongkar Muat

Menurut Suwarno (2011:129) Yaitu perusahaan yang berusaha untuk

melakukan pemuatan dan pembongkaran barang-barang muatan ke dan dari

kapal laut, kadang-kadang kegiatan tersebut dilakukan melalui tongkang.

e. PT. (Persero) PELINDO III

Menurut Wahyu (2014:ii) PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) yaitu Yang

telah ditunjuk oleh pemerintah melalui keputusan pemerintah Nomor KP. 88

Tahun 2011 sebagai BUP. Untuk selanjutnya sebagai dijelaskan dalam pasal

344 ayat 3 UU Nomor 17 Tahun 2008 bahwa yang dimaksud dengan “tetap

diselenggarakan oleh badan usaha milik Negara” adalah badan usaha milik

Negara yang didirikan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 56;57;58 dan

59 tahun 1991, sebagai yang di atur dalam pasal 90 ayat 1;2;3 dan 4

selanjutnya untuk menyediakan kolam pelabuhan, pelayanan jasa pemanduan

dan pengusahaan tanah sesuai kebutuhan berdasarkan pelimpahan dari

pemerintah.

f. Bea Cukai

Menurut Norman dan Vannesa (2016:515),Bea Cukai adalah badan yang

menangani atau mengawasi pelaksanaan tugas dari departemen keuangan.

Page 12: BAB II - UNIMAR AMNI

18

g. Syahbandar

Menurut Edy Hidayat (2009:45) Syahbandar adalah badan yang melaksanakan

port clearance, yaitu pemeriksaan surat-surat kpal, agar kapal dapat keluar

masuk pelabuhan. Syahbandar adalah penegak hokum dalam ketertiban Bandar

dan pengawas keselamatan pelayaran. Kapal-kapal harus memiliki dokumen

yang menyatakan bahwa kapal layak laut serta telah memenuhi syarat dan

ketentuan keselamatan pelayaran.

h. Imigrasi

Menurut Edy Hidayat (2009:45) Direktorat Imigrasi adalah badan yang berada

dibawah departemen kehakiman yang mempunyai tugas untuk:

1) Mengawasi keluar masuknya orang sesuai ketentuan keimigrasian

2) Memeriksa penumpang dan awak kapal, dalam hal penumpang asing yang

hendak masuk atau keluar daerah hokum Indonesia.

3) Alam hal ini akan diperiksa paspornya apakah sudah memenuhi ketentuan.

4) Memeriksa paspor anak buah kapal (ABK)

5) Memberikan immigration clearance

i. Otoritas Pelabuhan(Port Authority)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran,

Otoritas Pelabuhan adalah lembaga pemerintah di pelabuhan sebagai ototritas

yang melakasanakan fungsi engaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan

pelabuhan yang diusahakan secara komersial.

j. Kesehatan Pelabuhan(Port Health)

Menurut Lasse (2014:45) Kantor Kesehatan Pelabuhan(KKP) dibentuk sebagai

unit pelaksana teknis (UPT) Depateme Kesehatan yang berperan sangat

penting dan strategis dalam melaksanakan fungsi cegas dan tangkal penyakit

karantina dan penyakt menular potensial wabah, meminimalisasi risiko yang

timbul dengan melaksanakan kegiatan kekarantinaan dan survailans

epidemiologi.

Page 13: BAB II - UNIMAR AMNI

19

2.2 Gambaran Umum PT. Samudera Energi Tangguh

1. Sejarah Berdirinya

PT Perusahaan Pelayaran Samudera “Samudera Indonesia“ berdiri pada 13

November 1964. Perusahaan ini didirikan oleh Soedarpo Sastrosatomo, sejak awal

berdirinya perusahaan menjalankan bisnis pelayaran samudera (ocean going)

dengan trayek Indonesia – Eropa dan Indonesia – Jepang. Armada kapal pertama

perusahaan bernama MV Eka Daya Samudera dan MV Pantjaran Sinar. PT.

Samudera Energi Tangguh adalah salah satu dari grup perusahaan Samudera

Indonesia yang bergerak dibidang pelayaran, transportasi dan logistik, bermarkas

di Jakarta, Indonesia. Dan PT. Samudera Energi Tangguh sebuah agen pelayaran

terletak di Jl. Perak Timur no.400 Surabaya. PT. Samudera Energi Tangguh

tergabung dalam Samudera Indonesia Group. PT. Samudera Energi Tangguh

adalah peralihan dari PT.Samudera Shipping Services. Dan sampai saat ini masih

dalam proses.

2. Visi dan Misi PT. Samudera Energi Tangguh

a. Visi

Menjadi perusahaan angkutan darat yang tumbuh, berkembang dan

profesional dengan mengutamakan kualitas pelayanan yang terbaik dan dapat

diandalkan oleh pengguna jasa.

b. Misi

Menyediakan jasa pelayanan angkutan darat yang berkualitas dan

profesional sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, mencapai

pertumbuhan perusahaan dan mampu memberikan keuntungan maksimal bagi

stakeholder.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang menggambarkan

hubungan kerja antara pemimpin dengan bawahannya dalam menjalankan suatu

bagian tugas masing-masing, bentuk organisasi ini adalah sistem organisasi lini,

yaitu hanya terdapat satu kesatuan perintah sehingga perintah kerja langsung dari

pimpinan perusahaan kepada bawahannya. Disini dapat dilihat rincian tugas

pokok dan kewenangan masing-masing bagian,

Page 14: BAB II - UNIMAR AMNI

20

STRUKTUR ORGANISASI PT. SAMUDERA ENERGI TANGGUH

:

Gambar 2.1 :(Dokumentasi PT. SET)

DIREKTUR UTAMA

Tarmizi Amir

Manager

Keuangan

Eny Suswatie

Manager

Personalia

Arief Sudirman

Manager

Operasi

H.Sulistiyono

Kepala Cabang

Agus Prabowo

Direktur

Ahcmad Agung

Staff Operasi

- Didik W. Pribadi

- Harisman Amiludin

- Joko S. Utomo

Staff Keuangan

- Hari Wahyono

Staff Agency

- Prayuda

- Nadi

Page 15: BAB II - UNIMAR AMNI

21

Tugas dan Tanggung jawab dari masing-masing jabatan sebagai berikut :

a. Direktur

1) Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan seluruh kegiatan yang

berkaitan dengan kebijaksanaan perusahaan.

2) Memimpin kantor pusat serta yang berhubungan dengan kegiatan kedinasan.

3) Menerima laporan kerja dari masing – masing bagian serta mengontrol cara

kerja karyawannya.

4) Memonitor dan evaluasi perkembangan bisnis usaha, baik saat ini maupun

mendatang dalam rangka perkembangan usaha.

b. Kepala Cabang

1) Mewakili direksi pusat menjalankan perusahan di cabang tersebut.

2) Memberikan laporan kemajuan cabang kepada direksi pusat termasuk

keuangannya.

3) Mengambil semua tindakan yang diperlukan agar cabang berjalan lancar.

4) Menjalankan semua program perusahaan untuk cabang tesebut.

c. Manager Operasional

1) Menangani secara langsung kegiatan operasional lapangan apabilaterjadi

masalah.

2) Bekerja sama dengan kepala armada untuk kedatangan dan keberangkatan

kapal.

3) Memeriksa dan menerima laporan mengenai aktifitas dari bagian

operasional lapangan mengenai kegiatan keagenan yang sedang

berlangsung.

4) Mengatur, menyusun, merumuskan dan mengembangkan program dalam

bidang operasi.

5) Membantu melayani penyediaan kebutuhan kapal seperti bunker, perbekalan

air, repair, dan lain-lain.

d. Manager keuangan

1) Menyiapkan anggaran harian untuk kegiatan di lapangan maupun kagiatan

di dalam kantor, seperti halnya uang makan setiap minggunya untuk

karyawan.

Page 16: BAB II - UNIMAR AMNI

22

2) Membuat laporan dan menyelesaikan masalah pajak perusahaan.

3) Memeriksa laporan keperluan berkaitan dengan keagenan kapal yang

nantinya akan diserahkan kepada owner.

4) Mengkoordinir penyusunan anggaran dan investasi perusahaan.

e. Manager Personalia

1) Bertanggung jawab atas pengawasan dan upaya kemakmuran karyawan.

2) Mengadakan perbaikan mutu karyawan perusahaan.

3) Membuat laporan kegiatan karyawan baik harian, mingguan, maupun

tahunan.

4) Memberi persetujuan cuti karyawan sebelum di ajukan kepada direktur.

5) Mengadakan pemutasian karyawan serta mengadakan rekrutmen karyawan

baru.

4. Ruang Lingkup Perusahaan

a. Kepegawaian

Perusahaan PT. Samudera Energi Tangguh selalu berupaya memperhatikan

dan memberikan kesejahteraan para karyawannya dengan cara memberikan

fasilitas-fasilitas penunjang seperti :

1) Uang makan atau penyediaan konsumsi dengan jumlah yang telah

ditentukan.

2) Kendaraan kantor yang bisa di gunakan oleh semua karyawan kantor pada

saat bekerja.

Mengenai pendidikan perusahaan tidak menganggap syarat yang mutlak,

yang paling penting ada kemauan untuk bekerja keras, ulet, serta jujur. Ada

baiknya pelamar mempunyai pengalaman pada bidang pelayanan jasa, atau

paling tidak mengetahui usaha atau jasa apa yang di kerjakan oleh perusahaan

PT. Samudera Energi Tangguh.

b. Disiplin Kerja

Untuk meningkatkan kedisiplinan kerja pada PT. Samudera Energi

Tangguh yaitu dengan mengadakan pengabsenan yang ketat pada waktu jam

masuk kerja dan jam pulang kerja, adapun jam kerja yang berlaku :

Page 17: BAB II - UNIMAR AMNI

23

JAM KERJA PT. SAMUDERA ENERGI TANGGUH

Keterangan kerja

Senin-Jumat

Jam (WIB)

Masuk 08.00-8.30

Istirahat 12.00-13.00

Pulang 16.30

Jam Kerja

Tambahan

(Lembur)

Menyesuaikan

Tabel 2.1 : (Dokumentasi PT.SET)

Keterangan

1) Jam masuk kerja pukul 08.00 WIB dan selambat-lambatnya absen pukul 08.30

WIB, berlaku setiap hari bekerja secara teratur.

2) Jam istirahat pukul 12.00-13.00 WIB.

3) Jam pulang kerja pukul 16.30 WIB.

4) Ketentuan diatas sewaktu-waktu bisa berubah ketika sedang ada kegiatan pada

malam hari atau pagi hari, dengan syarat langsung melapor kepada bagian

personalia mengenai mulai waktu bekerja dan selesai bekerja yang di gunakan

untuk pertanggung jawaban manajer personalia kepada direktur.

Apabila ada karyawan yang berhalangan hadir harap memberitahukan kepada

perusahaan melalui personalia dan bagi yang tidak dapat hadir dan tanpa

keterangan akan dilaporkan ke direktur dan akan diberikan teguran.

c. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungannya

Untuk memberikan dan meningkatkan kerja para karyawan diperlukan fasilitas

atau peralatan kerja maupun lingkungan ruangan kerja, hal ini tidak lepas dari

pengawasan perusahaan secara seksama karena langsung dapat menambah

motivasi bagi karyawan atau pekerja dalam melakukan kegiatan demi lancarnya

kemajuan perusahaan.

Page 18: BAB II - UNIMAR AMNI

24

Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja kepada

karyawan itu sendiri, pihak perusahaan telah mengambil langkah-langkah yang

diantaranya adalah dengan menyediakan ruangan yang strategis dengan tidak

mengganggu pemandangan, hal ini dapat mendidik karyawan untuk tetap menjaga

dan melestarikan kesejahteraan perusahaan.

Selain menjadi tugas para karyawan juga ada petugas yang mengerjakan tugas-

tugas sebagai berikut :

1) Membersihkan seluruh ruangan yang ada diseluruh perusahaan.

2) Menyediakan semua kebutuhan karyawan seperti air minum dan makanan.

3) Menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan perusahaan.

Masalah ini tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab para petugas tersebut

saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh karyawan perusahaan

PT.Samudera energi Tangguh Surabaya.

Page 19: BAB II - UNIMAR AMNI

4

4