bab ii tugas akhir alip
TRANSCRIPT
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
1/19
BAB II
RODA DAN KEMUDI
A. RODA1. JENIS RODA
Perbedaan mendasar dari Ban Bias dan Radial terletak pada susunan
benang yang mengikat, berikut perbedaan detailnya sebagai berikut:
a. Perbedaan ban bias dan ban radialBan pada dasarnya diklasifikasikan ke dalam dua struktur sebagai
berikut:
1) Struktur BiasBan dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai.
Dibuat dari banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka
(frame) dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk
sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran
ban.
Gambar.01 Stuktur Bias
2) Struktur RadialUntuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
2/19
derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari
samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat
atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung
dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk
pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini
hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya
sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga
mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.
Gambar.02 Struktur Radial
b. Perbedaan ban pakai ban dalam dan tanpa ban dalam(tubeless)
Beberapa istilah dalam perbedaan struktur pada ban.Ban tubeless
adalah ban yang dirancang khusus tidak menggunakan ban dalam,
sedangkan ban tube wajib dipakaikan ban dalam untuk bisa
berjalan menggelinding di jalan raya. Ban tubeless memiliki
lapisan sendiri untuk menampung udara sehingga dapat digunakan
tanpa harus dipasangi ban dalam. Berikut ini adalah beberapa
perbandingan dan perbedaan antara ban tube dengan ban tubeless
(ban dengan ban dalam vs tanpa ban dalam):
1. Harga
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
3/19
Dari segi harga ban tubeless lebih mahal daripada ban biasa
karena ban tubles memiliki tambahan lapisan kuat yang
kompleks. Sebenarnya ban biasa jika harganya ditambah
dengan harga ban dalam serta ongkos pasang/kirim mungkin
harganya tidak akan jauh berbeda.
2. TampilanBiasanya ban biasa akan terlihat kotak daripada ban tubeless
yang lebih bulat bentuknya. Dengan demikian pemakai ban
tubeless akan lebih mudah untuk manuver dibandingkan
dengan sepeda motor dengan ban biasa.
3. KetahananBan biasa jelas lebih awet jika digunakan normal yang bisa
mencapai dua tahun lebih, sedangkan ban tubles hanya bisa
bertahan satu tahunan saja karena memiliki bahan kompon yang
lunak.
4. Anti Paku / Anti BocorBan tubeless jika terkena paku biasanya pakunya akan
menancap terus pada ban dan udara yang ada di dalam ban akan
berkurang sedikit demi sedikit jika robeknya tidak terlalu besar.
Jika tidak menyebabkan kebocoran maka ban dapat dipakai
terus-menerus tanpa harus cabut paku dan ditambal. Terlebih
jika ban tubeless dipadukan dengan cairan khusus pelindung
yang akan menambal lubang sendiri ketika bocor. Sedangkan
jika ban yang dipakai adalah ban biasa dengan ban dalam, maka
jika tertusuk paku akan membuat ban bocor dan anginnyakeluar dalam waktu singkat sehingga motor perlu didorong ke
tukang tambal ban ketika bocor mendadak.
5. Isi BanBan tubeless bisa diisi/dipompakan dengan gas nitrogen agar
suhu ban tetap stabil dingin tidak mudah panas serta rasanya
ringan dikendarai. Kalau ban biasa hanya bisa diisi gas/udara
yang biasa saja. Ban tubles bisa diberi cairan pelapis anti bocor
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
4/19
untuk mengantisipasi ban bocor tiba-tiba agar kembali seperti
sedia kala.
6. Perbaikan Ban RusakSaat ban menjadi bocor akibat berbagai sebab, maka baik ban
tubeless maupun yang tube butuh perbaikan untuk menambal
lubang tersebut di tukang tambal ban atau di bengkel. Yang
jelas secara umum, memperbaiki ban tubeless lebih mahal
biayanya jika dibandingkan dengan ban biasa. Ban tubles
ditambal dari bagian dalam, sedangkan pada ban biasa, harus
dikeluarkan dulu ban dalamnya untuk ditambal.
Gambar.03Tube Tipe
Gambar.04 Perbedaan Dari Jenis Ban
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
5/19
2. BAGIAN-BAGIAN BAN1)Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi
ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban.
Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern.
Gambar.05 Tread
2)Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang ( pada ban biasaterbuat dari tekstil , sedang ban radial terbuat dari kawat) yang
diletakkan diantara tread dan Casing. Berfungsi untuk melindungi
serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung
diserap oleh Casing.
Gambar.06 Breaker dan Belt
3)Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangkadari ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat
menyangga ban.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
6/19
Gambar.07 Cashing
4)Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang kerasdan berfungsi seperti angkur yang melekat pada Pelek.
Gambar.08 Bead
3. FUNGSI DARI RODAa. Roda depan dan belakang adalah sebagai penunjang sepeda motor
untuk dapat berjalan.
b. Terutama roda belakang adalah sebagai tenaga penggerak sepedamotor yang diterima/didapat dari tenaga mesin yang disalurkan
melalui transmissi dan rantai roda.
4. BAGIAN-BAGIAN RODA.a. Bantalan roda.
b. Hub.c. Jari-jari.d. Pelak.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
7/19
e. Ban
Gambar.09Bagian Roda
Keterangan:
Topanglah lebih dahulu sepeda motor dengan mengggunakan standar
tengah, atau dengan sarana penopang lain. Pastikan bahwa kendaraan
telah ditopang dengan aman, sebelum melakukan perbaikan sistim
roda dan ban.
5. GANGGUAN YANG TERJADI PADA RODA.a. Penggendalian kemudi terasa berat.
1) Kekencangan mur pada kemudi terlalu keras.2) Kerusakan pada bearing (bantalan).3) Tekanan angin ban kurang.4) Kesalahan pemasangan ukuran pada ban depan.
b. Roda depan goyang/oleng.1) Pelek bengkok.2) Bantalan roda rusak.3) Jari-jari kendor.
c. Pengendalian berat ke satu sisi.1) Pemasangan suspensi kiri dan kanan tidak tepat.2) Garpu depan bengkok.3) Poros roda depan bengkok.4) Terjadinya kelainan pada steering head bearing.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
8/19
5) Frame/rangka bengkok.6) Kelainan pada bearing (bantalan).7) Terjadi kerusakan pada pivot swing arm.
d. Putaran roda tidak halus/lancar.1) Penyetelan rem tidak tepat.2) Terjadi kelainan pada bearing roda.3) Terjadi kelainan pada gear speedometer
6. BANTALAN RODAFungsi bantalan roda adalah sebagai bantalan antara hub/tromol dengan
poros sehingga roda dapat berputar dengan lancar.
Gambar.10 Bantalan Roda
Pemeriksaan Bantalan:
Putar lingkaran dalam daripada masing-masing bantalan dengan
jari-jari.Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa hambatan atau
suara.Juga periksa bahwa lingkaran luar bantalan terpasang dengan eratpada hub roda.Lepaskan dan ganti dengan bantalan baru apabila
lingkaran bantalan tidak berputar dengan halus, atau jika duduk dengan
longgar pada hub roda.
Catatan : Ganti bantalan roda secara berpasangan
a. Penggantian bantalan rodaProses Melepas Bantalan.
1) Lepaskan piringan rem/gir belakang.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
9/19
2) Lepaskan sil debu.3) Lepaskan bantalan roda dan collar pengantara dengan
menggunakan alat khusus Bearing Remover Head.
Gambar.11Penggantian Bantalan Roda
b. Proses pemasangan bantalan1) Isi semua rongga-rongga batalan dengan gemuk.2) Masukan terlibih dahulu bantalan setelah kanan sampai duduk
sepenuhnya dalam tempatnya dengan menggunakan alat
khusus bearing driver.3) Masukan collar pengantar.4) Selanjutnya pasang bantalan sebelah kiri.
Gambar 12. Proses Pemasangan Bantalan
7. FUNGSI TEROMOL RODA (WHEELHUB)a. Teromol roda adalah sebagai dudukan sistim rem dan sebagai
penopang roda pada porosnya.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
10/19
b. Periksa hub/tromol dari keretakan pada bagian flange atau sekitarlubang tempat jari-jari.
Gambar 13. Fungsi Teromol Roda
8. FUNGSI JARI-JARISusunan jari-jari dari pusatnya adalah sebagai penghubung
teromol roda dengan peleknya. Jari-jari juga sebagai penopang berat
dari sepeda motor seberapa besar tenaga yang dibebankan melalui roda
dan sekaligus juga sebagai penyerap getaran/goncangan dari jalanan.
Bentuk jari-jari yang terpasang pada SMH yang dipasarkan di
Indonesia dapat dibedakan bentuknya antara jari-jari luar dan dalam.
Bentuk/ciri-ciri jari-jari sebagai berikut :
a. Bentuk jari-jari luar dengan mempunyai kebengkokan kurang dari90o atau mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih
panjang.
b. Bentuk jari-jari dalam dengan mempunyai kebengkokan lebih dari90o atau mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih
pendek.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
11/19
Gambar 14. Jari-Jari Tromol Roda
Merakit jari-jari ke hub/tromol ke pelek ada perbedaan pola
anyaman untuk jenis rem tromol maupun rem cakram. Pola anyamanjari-jari :
1. Jenis rem tromol = 4H.3R (4 lubang pada Hub. 3 lubang pada Rim).
2.Jenis rem cakram = 6H.3R (6 lubang pada Hub. 3 lubang pada Ring).
Catantan :
Khusus untuk smh tipe nsr 150r roda depan dengan pola
anyaman 4h.3rroda belakang dengan pola anyaman 6h.3r.
Catatan :
1. Pola anyaman adalah persilangan antara jari-jari luar dan dalam.2. Jari-jari luar mengarah searah putaran jarum jam.3. Jari-jari dalam mengarah berlawanan dari putaran jarum jam.4. Torsi kekencangan jari-jari : 15 45 kgf.cm.
Gambar 15. Pemasangan Jari-Jari
9. FUNGSI DARI PELEKPelek dibentuk sedemikian rupa dengan kuat agar dapat
mengatasi keolengan dan kebengkokan. Disamping itu mempunyai
bentuk yang memungkinkan ban luar dan ban dalam dapat dipasangkan
secara sempurna.
Periksa pelek terhadap keolengan dengan meletakkan roda pada
gantungan roda untuk penyetelan jari-jari.Putaran roda pelan-pelan, dan
bacalah keolengan menggunakan alat dial indicator.
Batas Servis:
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
12/19
Radial : 1,0 mm
Aksial : 1,0 m
Gambar 16. Pelek
10.
FUNGSI BAN LUARJalur-jalur pada permukaan ban depan mempunyai bentuk yang
berlainan dengan jalur-jalur pada permukaan ban belakang.
a. Ban depan.Jalur-jalurnya relatif sempit dengan corak yang sesuai dan tepat
untuk melayani pengendalian sepeda motor secara aman. Corak
serupa ini disebut Rib patternatau corak rusuk.
b. Ban belakangKarena roda belakang sebagai penyalur tenaga yang dihasilkan oleh
mesin, maka untuk meng-efisiensi-kan tenaga semaksimal mungkin
dibentuklah corak dari jalur-jalurnya yang ketat terhadap
permukaan jalanan.Corak serupa ini disebut Blok pattern/corak
berbungkal (corak renggut).
Gambar 17.Tipe Ban Luar
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
13/19
11. FUNGSI BAN DALAMDi dalam ban dibutuhkan sejumlah udara yang dapat membantu
menyerap getaran dari jalanan. Sebagai wadah dari udara itu
dipasangkan ban bagian dalam, lengkap dengan klep dengan klep
pemasukan udara (pentil).
12. KETENTUAN DAN SYMBOL YANG TERTERA PADA BANRoda atau ban memiliki ukuran dan batas pketentuan masing
masing, seperti yang tertera pada samping ban yang ada tulisan dan
angka sebagai ketentuan dari batas kemampuan ban itu sendiri.
Gambar 18. Load Indices Roda
Gambar 19. Speed Symbol Pada Roda
B. SISTEM KEMUDI1.
FUNGSI DARI SISTIM KEMUDI
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
14/19
a. Sistim kemudi adalah untuk membelokan roda depan ke kiri dan kekanan dengan cara mempergunakan tenaga tangan melalui batang
kemudi (stang) yang diteruskan ke garpu depan (front fork).
b. Jari-jari lingkaran perputaran dari suatu sepeda motor ditentukanoleh besar/kecilnya sudut sewaktu stang dibelokkan dan juga
ditentukan oleh besarnya/kecilnya sudut kemiringan dari sepeda
motornya diwaktu menikung
2. SUSUNAN DARI SISTIM KEMUDIa. Batang kemudi (handle bar) (1).
b. Penghubung atau jembatan garpubagian atas (fork top brige) (2).c. Pengapit/pengikat stang(handle bar holder) (3).d. Poros kemudi (steering stem) (4).e. Dudukan peluru-peluru atau konesbagian atas (top cone) (5).f. Peluru-peluru (steel balls) (6).g. Karet penahan debu/kotoran(dust seal) (7).h. Dudukan peluru-peluru bagian bawah atau kones bawah (bottom
cone) (8)
Gambar 20. Bagian Kemudi
3. GANGGUAN YANG TERJADI PADAKEMUDIa. Gangguan
1) Kemudi terasa berat.2) Kemudi terasa terlalu ringan.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
15/19
3) Kemudi yang cenderung membelok ke satu arah.b. Penyebab
1) Poros kemudi (steering stem) diikat terlalu kencang :Bola baja tertahan pergerakannya karena pengencangan poros
kemudi melewati batas.
2) Bola baja pecah atau kekurangan gemuk (grease).Poros kemudi tidak dapat berputar dengan lancar dan
gerakannya berat apabila satu atau lebih dari satu pelurunya
tergores, aus atau pecah.
3) Poros kemudi bengkok.Hal ini dapat terjadi apabila pernah mengalami suatu benturan
yang keras akibat tabrakan.
4) Tekanan angin ban yang rendah.Apabila tekanan angin ban depan terlalu rendah, maka luas
bidang kontak antara ban dengan permukaan jalan akan
bertambah besar sehingga kemudi menjadi berat.
5) Kedudukan peredam kejut (shock absober) tidak seimbang.Apabila salah satu garpu depan lebih pendek dudukannya,
makapergerakan kemudi akan cenderung menarik kearah
bagian garpu yang pendek tadi. Kondisi ini adalah akibat pegas
peredam kejut yang tidak sama panjang bebasnya.
6) Garpu depan atau belakang bengkok.Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali bila motor pernah
mengalami suatu benturan yang keras (kecelakaan) atau motor
pernah jatuh.7) Poros roda depan bengkok.
Apabila poros roda depan bengkok, maka roda menjadi miring
dan kemudi akan cenderung bergerak kearah bagian yang dituju
roda yang miring itu.
4. PEMERIKSAAAN DAN PENYETELANPemeriksaan keselarasan dari pergerakan sistim kemudi.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
16/19
1. Letakkan balok kayu dibawah mesin sehingga roda depanterangkat.
2. Belokkan batang kemudi kekiri dan kekanan secara perlahan-lahan sambil merasakan pergerakannya apakah lancar atau tidak,
sebelumnya perhatikan juga kedudukan kabel-kabel jangan ada
yang menahan kebebasan sistim kemudi.
3. Apabila kemudi terlalu berat atau terlalu ringan, putar murpengikatnya sampai mencapai ketepatan.
4. Apabila dengan cara pada nomor 3 masih tetap belum teratasi,lepaskan roda depan dan seluruh susunan sistim kemudi sambil
diperhatikan kemungkinan poros kemudinya bengkok, bola baja
dan dudukan bola baja aus/retak atau kemungkinan kurang gemuk
pelumas.
5. Periksa tekanan angin ban (sesuai spesifikasi).
5. MEMBUKA POROS KEMUDIApabila menggunakan jenis bearing yang terlepas (bola baja),
tempatkan kain lap dibawahnya, agar bola baja tidak
berjatuhan/berantakan.Buka sil debu dan kones atas, sambil menahan
poros kemudi dengan tangan yang lain, kemudian buka poros kemudi
dari rangk
Gambar 21.Rumah Poros Kemudi
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
17/19
sebagai rumah atau tempat dari as kemudi, di mana as ke mudi akan di
masukan dari bawah.
Gambar 22.Tutup Poros Kemudi
Di mana tutup tersebut sebagai pengunci dan skaligus menjadi tutup as
atau poros kemudi yang terpasang.dimana batang dari poros kemudi
tersebut di masukan pada rumah kemudi yang seperti kolonga pipa, dan
pada ujung atas poros kemudi di beri semacam mur atau baut sebagai
tutun dan pengancingnya.
Gambar 23.Batang Poros Kemudi
Catatan :Perhatikan jumlah bola baja dan pastikan tidak ada yang hilang
atau tercecer
Pemeriksaan :Periksa bola baja dari kerusakan atau keausan, ganti
segera apabila perlu.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
18/19
gambar 24. Bola Baja
Catatan :
Apabila sepeda motor terjadi kecelakaan, ada kemungkinan bagian
sekitar steering head bisa terjadi retak.
a. Membuka dudukan bola baja dapat dilakukan dengan alat bantuyaitu, ball race remover.
Gambar 25. Membuka Dudukan Bola Baja
b. Memasang dudukan bola baja (race) pada steering head dapatmenggunakan alat bantu yaitu, driver dan attachmen.
Gambar 26. Memasang Dudukan Bola Baja
Catatan :
Pasanglah dudukan bola baja dengan tepat, dan pastikan bahwa
posisinya sudah tepat pada dudukannya.
6. PEMASANGAN POROS KEMUDIa. Lumasi dengan gemuk pada dudukan bola baja atas dan bawah
kemudian pasang bola baja, pastikan jumlahnya tidak kurang atau
lebih. Kemudian masukan poros kemudi hati-hati agar bola baja
tidak lepas dari dudukannya.
-
7/13/2019 BAB II Tugas Akhir ALIP
19/19
b. Pasang poros kemudi pada satu tempat, kemudian pasang konusatas dan mur penyetelan, kencangkan dengan torsi yang telah
ditentukan.
Gambar 27.Pemasangan Poros Kemudi
c. Gerakan poros kemudi ke kiri dan ke kanan, sampai menyentuhbatas maksimum perputaran, untuk menepatkan dudukan bola baja.
d. Pastikan bahwa poros kemudi bergerak dengan lancar tanpa adahambatan atau gangguan, kemudian kendorkan mur penyetel.
Gambar 28. Gerakan Poros Kemudi
e. Kencangkan kembali mur penyetel dengan torsi 1.5 kgm kemudiankendorkan 1/8 putaran.
Gambar 29. Kencangkan Mur Penyetel