bab ii tinjauan pustaka menurut undang-undang no. 8 tahun...

38
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, yang dimaksud dengan pasar modal adalah segala kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Secara formal pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun swasta (Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti, 2002).

Upload: others

Post on 22-Dec-2019

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Menurut undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal,

yang dimaksud dengan pasar modal adalah segala kegiatan yang

bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan

publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan

profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dipandang sebagai salah

satu sarana untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan

pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan

menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif.

Secara formal pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk

berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual

belikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan

pemerintah, public authorities, maupun swasta (Suad Husnan dan Eny

Pudjiastuti, 2002).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

2

Menurut Eduardus Tandelilin (2001), beberapa sekuritas yang umumnya

diperdagangkan di pasar modal antara lain:

1. Saham, merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

menerbitkan saham

2. Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah

tetap kepada pemiliknya

3. Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa

pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana, untuk

digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun pasar

uang

4. Instrument derivative adalah sekuritas yang nilainya merupakan turunan

dari sekuritas lain, sehingga nilai instrumentderivative sangat bergantung

dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Berbagai macam

instrument derivative adalah :

a. Waran

Opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam

jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu

b. Right Issue

Turunan dari saham yang memberikan hak bagi pemiliknya untuk

membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan

dengan harga tertentu

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

3

c. Opsi

Hak untuk menjual atau membeli sejumlah saham tertentu pada harga

yang telah ditentukan

d. Saham bonus

Perusahaan menerbitkan saham bonus yang akan dibagikan kepada

pemegang saham lama

Definisi lain dari pasar modal menurut Jogiyanto (2010)

merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan resiko

untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek umumnya diperoleh di

pasar uang (misalnya bank komersil). Pasar modal merupakan sarana

perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan

menjual saham atau mengeluarkan obligasi.

Sementara itu Ahmad (1996:18) dalam Mushawir (2017:7)

menyebutkan tiga pengertian tentang pasar modal sebagai berikut :

1. Definisi yang luas

Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi,

termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang

keuangan, serta surat-surat berharga, jangka panjang dan jangka pendek,

primer dan yang tidak langsung.

2. Definisi dalam arti menengah

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

4

Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-

lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang

berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi-

obligasi, pinjaman berjangka hipotek dan tabungan serta deposito

berjangka.

3. Definisi dalam arti sempit

Pasar modal adalah tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan

saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar

komisioner dan para underwriter.

Menurut Husnan (2005:4) dalam Mushawir (2017:7-8), pasar

modal memiliki dua fungsi, yaitu :

1. Fungsi Ekonomi

Pasar modal sebagai fungsi ekonomi, yaitu menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana dari lenders (para investor yang menanamkan

dananya dalam pasar modal) ke borrowers (emiten atau perusahaan

yang menerbitkan efek di pasar modal). Lenders mengharapkan akan

memperoleh keuntungan imbalan dari penyerahan dana tersebut.

Sedangkan dari sisi borrowers tersedianya dana dari pihak luar

memungkinkan melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya

dana dari hasil operasi perusahaan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

5

2. Fungsi Keuangan

Pasar modal sebagai fungsi keuangan adalah dengan menyediakan dana

yang diperlukan oleh para borrowers. Lenders menyediakan dana tanpa

terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk

investasi tersebut.

Sedangkan menurut Tandelilin (2001:13) pasar modal berfungsi

sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan

peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena

pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana

dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana.

Dasar-dasar Hukum Pasar Modal adalah :

a. UU RI no. 8/1995 tentang pasar modal

b. UU RI no 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)

c. UU RI no. 23/2002 tentang Surat Utang Negara

d. Peraturan Pemerintah RI no. 45 tentang penyelenggaraan kegiatan

di bidang pasar modal

e. Peraturan BAPEPAM-LK

f. Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI)

g. Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

h. Peraturan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

6

2.Pasar Modal dan Mekanisme Perdagangan

Menurut Brigham dan Houston (2006) dalam (Diana, 2016) pasar modal

terbagi dalam dua jenis, yaitu:

a. Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar Perdana (Primary Market) adalah pasar di mana perusahaan

memperoleh modal baru. Pasar perdana merupakan tempat penawaran

saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang

ditetapkan oleh pihak penerbit(issue) sebelum saham tersebut

diperdagamgkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-

kurangnya6 hari kerja.

Harga saham di Pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan

perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan

yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh

dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi

untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi

barang dan jasa. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang

adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan

pemesanan yang dilakukan melaui agen penjualan.

Menurut Mushawir (2017:14-15) pasar perdana adalah penawaran

efek dari suatu perusahaan kepada masyarakat (publik) oleh suatu sindikasi

penjaminan untuk pertama kalinya sebelum efek tersebut diperdagangkan di

Bursa Efek. Mekanisme perdagangannya adalah sebagai berikut : pertama

saham atau efek yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit (emiten) akan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

7

ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi (underwriter)

melalui perantara pedagang efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai

agen penjual saham. Proses ini disebut dengan Penawaran Umum Perdana

(IPO).

Gambar 2.1 Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

Dana

Efek

Sumber : Modul Portofolio dan Investasi (Mushawir, 2017)

Prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar perdana dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a) Penawaran perdana suatu saham atau obligasi suatu perusahaan kepada

investor publik dilakukan melalui penjamin emisi dan agen penjual. Tata

cara pemesanan saham atau obligasi seperti harga penawaran, jumlah

saham yang ditawarkan, masa penawaran dan informasi lain yang penting

harus dipublikasikan di surat kabar berskala nasional dan juga dibagikan

ke publik dalam bentuk prospektus.

b) Investor yang berminat dapat memesan saham atau obligasi dengancara

menghubungi penjamin emisi atau agen penjual dan kemudian mengikuti

prosedur yang telah ditetapkan.

Penjamin Emisi

Emiten Investor

Agen Penjual

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

8

c) Investor kemudian melakukan pemesanan saham atau obligasi tersebut

dengan disertai pembayaran.

d) Penjamin emisi dan agen penjual kemudian mengumumkan hasil

penawaran umum tersebut kepada investor yang telah melakukan

pemesanan.

e) Proses penjatahan saham atau obligasi (biasa disebut dengan allotment)

kepada investor yang telah memesan dilakukan oleh penjamin emisi dan

emiten yang telah mengeluarkan saham atau obligasi. Dalam proses

penjatahan ini ada beberapa istilah yang harus diperhatikan:

1) Undersubscribed, adalah kondisi dimana total saham atau

obligasi yang dipesan oleh investor kurang dari total saham

atau obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini semua

investor akan mendapatkan saham atau obligasi sesuai

dengan jumlah yang dipesannya.

2) Oversubscribed, kondisi dimana total saham atau obligasi

yang dipesan oleh investor lebih dari total saham atau

obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini terdapat

kemungkinan investor mendapatkan saham atau obligasi

kurang dari jumlah yang dipesan atau bahkan tidak

mendapatkan sama sekali.

f) Apabila jumlah saham atau obligasi telah terjadi oversubscribed maka

kelebihan dana investor akan dikembalikan (refund)

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

9

g) Saham atau obligasi tersebut kemudian didistribusikan kepada investor

melalui penjamin emisi atau agen penjual.

b. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder adalah pasar di mana sekuritas yang telah beredar

diperdagangkan di antara para investor. Pasar sekunder merupakan tempat

atau sarana transaksi jual-beli antar investor dan harga dibentuk oleh

investor melalui perantara efek.Dengan adanya pasar modal para investor

dapat membeli dan menjual efek setiap saat.

Di pasar sekunder terbentuklah harga pasar karena harga

ditentukan oleh tawaran jual dan tawaran beli dari para investor yang

disebut orderdriven market.Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat

melakukan perdagangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan

(Mohamad Samsul:2006).

Menurut Mushawir (2017:16) pasar sekunder adalah pasar dimana

efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjualbelikan.Pasar

sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau

menjual efek-efek yang tercatat di bursa setelah terlaksananya penawaran

perdana. Di pasar ini efek-efek diperdagangkan dari satu investor ke

investor lain.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

10

Gambar 2.2 Proses Perdagangan pada Pasar Sekunder

Dana

Efek

Sumber : Modul Portofolio dan Investasi (Mushawir, 2017)

Perusahaan efek yang telah mendapatkan izin sebagai Pedagang

Perantara Efek di Bursa Efek Indonesia dapat melakukan aktivitas jual beli

efek di bursa efek.Perusahaan efek membeli dan atau menjual efek

berdasarkan perintah jual dan atau beli dari investor. Setiap perusahaan

mempunyai karyawan yang disebut sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek

yang mempunyai wewenang untuk memasukkan semua perintah jual

ataupun perintah beli ke dalam sistem perdagangan yang terdapat di bursa

efek.

Sejak tahun 1995 proses perdagangan efek di pasar modal

Indonesia telah menggunakan sistem terkomputerisasi yang disebut dengan

JATS (Jakarta Automated Trading System) yang beroperasi berdasarkan

sistem tawar menawar (auction) secara terus-menerus selama periode

perdagangan. Perintah order beli dan jual dari investor dapat cocok

(matched) berdasarkan prioritas harga dan waktu. Prioritas harga artinya

siapapun yang memasukkan order permintaan dengan harga beli (bid price)

yang paling tinggi akan mendapat prioritas utama untuk bertemu dengan

Investor

Jual

Broker

Jual

BURSA

EFEK

Broker

Beli

Investor

Beli

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

11

siapapun yang memasukkan order penawaran dengan harga jual (offer

price) yang paling rendah. Prioritas waktu artinya siapapun yang

memasukkan order beli atau jual terlebih dahulu akan mendapat prioritas

pertama untuk dicocokkan (matched) oleh sistem.

Bursa Efek Indonesia menggolongkan perdagangan saham ke

dalam tiga pasar, yaitu :

a) Pasar reguler. Saham di pasar reguler diperdagangkan dalam satuan lot dan

berdasarkan mekanisme tawar menawar yang berlangsung secara terus

menerus selama proses perdagangan. Harga-harga yang terjadi di pasar ini

akan digunakan sebagai dasar perhitungan indeks di BEI.

b) Pasar negosiasi. Pasar ini dilaksanakan berdasarkan tawar menawar

individual antara anggota bursa beli dan anggota bursa jual dengan

berpedoman pada kurs terakhir di pasar reguler.

c) Pasar tunai. Pasar ini tersedia untuk menyelesaikan kegagalan anggota

bursa dalam memenuhi kewajibannya di pasar reguler dan pasar negosiasi.

Pasar tunai dilaksanakan dengan prinsip pembayaran dan penyerahan

seketika (cash and carry).

Perdagangan efek di Pasar Reguler, Pasar Negosiasi, dan Pasar

Tunai dilakukan selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan

berpedoman pada Waktu JATS.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

12

Hari Sesi Pertama Sesi Kedua

Senin

Kamis

09:30 sampai

12:00 WIB

13:30 sampai

16:00 WIB

Jumat 09:30 sampai

11:30 WIB

14:00 sampai

16:00 WIB

Sedangkan pra-pembukaan untuk pasar reguler dilakukan setiap

hari bursa dengan ketentuan sebagai berikut :

Waktu Aktivitas

09:10:00 sampai

09:25:00 WIB

Anggota bursa memasukkan

penawaran jual atau

permintaan beli

09:25:01 sampai

09:29:59 WIB

JATS melakukan proses

pembentukan Harga Pra-

pembukaan dan alokasi

transaksi yang terjadi.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

13

3. Manfaat Pasar Modal

Menurut Mohamad Samsul (2006:43) manfaat pasar modal dapat

dilihat dari tiga sudut pandang :

1. Sudut Pandang Emiten

a. Sarana untuk mencari dana lebih besar dengan biaya yang lebih

murah

b. Memperbaiki struktur permodalan perusahaan karena perusahaan

memiliki modal sendiri yang lebih tinggi dibandingkan dengan

utang. Sehingga ketergantungan modal pinjaman dari perbankan

semakin berkurang.

c. Manajemen perusahaan yang tertutup menjadi manajemen yang

terbuka sehingga menguntungkan bagi pemegang saham karena

lebih transparan.

d. Memperluas jaringan bisnis baik dengan perusahaan domestik

maupun perusahaan luar negeri.

2. Sudut Pandang Masyarakat

a. Sarana yang terbaik untuk berinvestasi dengan jumlah yang tidak

terlalu besar bagi kebanyakan masyarakat

b. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan yang tercermin

pada meningkatnya harga saham yang menjadi capital gain

c. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen

untuk memperkecil resiko secara keseluruhan dan memaksimumkan

keuntungan.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

14

3. Sudut Pandang Pemerintah

a. Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

sehingga tidak tergantung lagi pada subsidi pemerintah

b. Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, manajemen di tuntut

untuk lebih profesional

c. Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan

devisa bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas

kesempatan kerja.

Sedangkan menurut Mushawir (2017:8-9) manfaat keberadaan Pasar

Modal adalah :

1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia

usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal

2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus

memungkinkan upaya diversifikasi

3. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat

menengah

4. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan

mempunyai prospek

5. Keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim berusaha yang

sehat

6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

15

2.1.2 Saham

1. Pengertian Saham

Eduardus Tandelilin (2001) menyatakan bahwa Saham merupakan

surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham.

Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai

hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi

dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.

Menurut Suad Husnan, 1998 dalam Verawati, 2014 saham

merupakan selembar kertas yang menunjukkan hak pemodal (memiliki

kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan

organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut.

2. Macam-macam Saham

Beberapa saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah

sebagai berikut :

1. Saham Biasa (Common Stock)

Saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap

claim(Nor Hadi, 2013:68). Saham biasa merupakan jenis saham yang akan

menerima laba setelah laba sebagian saham preferen dibagikan. Apabila

perusahaan menderita kerugian maka pemegang saham biasa lah yang akan

menanggung kerugian tersebut terlebih dahulu. Pemegang saham biasa

memiliki suara dalam RUPS (Mohamad samsul, 2006:45).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

16

Menurut Jogiyanto (2010) ada beberapa hak yang dimiliki oleh

pemegang saham biasa :

a. Hak kontrol

Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan

direksi. Hal ini berarti pemegang saham biasa berhak untuk mengontrol

siapa yang akan memimpin perusahaan. Pemegang saham dapat melakukan

hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di Rapat

Tahunan Pemegang Saham atau memveto pada tindakan-tindakan yang

membutuhkan persetujuan pemegang saham.

b. Hak menerima pembagian keuntungan

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak

mendapat bagian dari keuntungan perusahaan. Laba dibagikan dalam

bentuk dividen. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika

perusahaan sudah membayarkan dividen untuk saham preferen.

c. Hak preemptif

Preemptive Right adalah hak untuk mendapatkan persentase

pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar

saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham, maka

jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase

kepemilikan pemegang saham yang lama akan menurun. Hak preemptif

memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan

saham yang baru, sehingga persentase kepemilikannya tidak berubah.

2. Saham Preferen (Preferred Stock)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

17

Saham preferen (preferred stock) adalah jenis saham yang

memiliki hak laba kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk mendapatkan

laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian,

tetapi dibayar pada tahun yang mengalami keuntungan. Hak istimewa ini

diberikan kepada pemegang saham preferen karena merekalah yang

memasok dana ke perusahaan sewaktu mengalami kesulitan (Mohamad

samsul, 2006:45).

Karakteristik saham preferen menurut Jogiyanto (2010) sebagai berikut :

a. Pemegang saham preferen memiliki hak untuk menerima dividen terlebih

dahulu dibandingkan pemegang saham biasa

b. Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu

memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-

tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa

menerima dividennya.

c. Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan

dibanding hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi.

Menurut kasmir (2010:210), jenis-jenis saham jika ditinjau dari

segi peralihannya ada dua, yaitu :

1. Saham atas Unjuk (Bearer Stock)

Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis

nama pemilik dalam saham tersebut. Saham jenis ini mudah untuk

dialihkan kepada pihak lain tidak diperlukan syarat dan prosedur tertentu.

2. Saham atas Nama (Registered Stock)

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

18

Di dalam saham tertulis nama pemilik saham tersebut dan untuk

dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu.

2.1.3 Return saham

1. Pengertian Return Saham

Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi sedangkan saham

merupakan tanda bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan yang

berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Return (kembalian) adalah tingkat

keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang

dilakukannya. Tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu

investasi, tentunya pemodal tidak melakukan investasi (Robert Ang, 1997

dalam Arista, 2012).

Dengan demikian, setiap investasi baik jangka pendek maupun

jangka panjang tentunya mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh

keuntungan atau yang sering disebut dengan return (pengembalian). Return

tersebut bisa didapat secara langsung maupun tidak langsung. Yang harus

menjadi pertimbangan oleh seorang investor dalam berinvestasi ada 2 hal,

yang pertama adalah expected return (keuntungan yang diharapkan dari

sebuah investasi) dan yang kedua adalah risk (resiko yang timbul dari

sebuah investasi).

Husnan (1998) dalam Martono (2009) memaparkan teori

keuangan yang membahas tentang analisis investasi yang memiliki high risk

(resiko tinggi) maka, para investor mensyaratkan tingkat return yang tinggi

pula. Return saham berbanding positif dengan resiko, artinya semakin besar

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

19

return yang diperoleh maka akan semakin besar pula resiko yang didapat,

begitu juga sebaliknya. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa return saham adalah keuntungan yang akan diperoleh

oleh pemegang saham dari sebuah investasi. Keuntungan yang diperoleh

oleh pemegang saham yang berupa return tersebut bisa berupa dividen

(yield) dan bisa juga berupa selisih antara harga saham sekarang dengan

harga saham periode sebelumnya (capital gain).

Return atau bisa juga disebut dengan tingkat pengembalian adalah

selisih antara jumlah yang diterima dengan jumlah yang diinvestasikan

(Brigham dan Houston, 2006:215, dalam Diana, 2017).

2. Komponen Return Saham

Menurut Wahyudi (2003) return saham memiliki dua komponen, yaitu :

a. Current income

Bentuk dari current income berupa keuntungan yang diperoleh

melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa dividen sebagai hasil

kinerja fundamental perusahaan.

b. Capital gain

Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang diterima karena

selisih antara harga jual dengan harga beli saham. Besarnya capital gain

suatu saham akan positif, bilamana harga jual dari saham yang dimiliki

lebih tinggi dari harga belinya.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

20

3. Macam-macam Return Saham

Menurut Jogiyanto (2003:109) return saham dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Return realisasi

Return realisasi merupakan return yang telah terjadi

b. Return Ekspektasi

Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan

diperoleh oleh investor di masa yang akan dating

4. Indeks Harga Saham

Menurut Mushawir (2017:18-19), sekarang ini PT Bursa Efek

Indonesia memiliki jenis indeks harga saham yang secara terus menerus

disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik sebagai salah satu

pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal. Ke sebelas jenis

indeks tersebut adalah :

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua

emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Saat ini

beberapa emiten tidak dimasukkan dalam perhitungan IHSG,

misalnya emiten-emiten eks Bursa Efek Surabaya karena alasan

tidak (atau belum ada) aktivitas transaksi sehingga belum tercipta

harga pasar.

2. Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang ada pada

masing-masing sektor

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

21

3. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan

pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-

kriteria yang telah ditentukan.

4. Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 emiten yang masuk

dalam kriteria syariah, (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh

BAPEPAM-LK) dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi

besar dan likuiditas tinggi.

5. Indeks Kompas100, menggunakan 100 emiten yang dipilih

berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan

kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

6. Indeks BISNIS-27, menggunakan 27 emiten yang dipilih

berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT

Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia

7. Indeks PEFINDO25, menggunakan 25 emiten yang dipilih

berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT

Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO.

8. Indeks SRI-KEHATI, menggunakan 25 emiten yang dipilih

berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT

Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan KEHATI

9. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang masuk dalam

kriteria papan utama.

10. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk

dalam kriteria papan pengembangan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

22

11. Indeks Individual, yaitu indeks harga saham masing-masing emiten.

Seluruh indeks yang terdapat di BEI menggunakan metode

perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan

jumlah saham tercatat. Indeks-indeks tersebut ditampilkan terus menerus

melalui display walldi lantai bursa dan disebarkan ke masyarakat luas oleh

data vendor melalui data feed.

Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada Februari 1997.Ukuran

utama likuiditas transaksi adalah nilai transaksinya pada pasar

reguler.Sesuai dengan perkembangan pasar dan untuk lebih mempertajam

kriteria likuiditas, maka sejak review bulan Januari tahun 2005 jumlah hari

perdagangan dan frekuensi transaksi di masukkan sebagai ukuran likuiditas.

Maka munculah kriteria-kriteria saham yang bisa masuk dalam

indeks LQ45 sebagai berikut:

1. Telah tercatat di BEI selama 3 bulan

2. Sedang termasuk didalam 60 emiten di pasar reguler seperti volume, nilai,

dan frekuensi transaksinya

3. Kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, keadaan keuangan serta prospek

pertumbuhan perusahaan sangat dipertimbangkan

4. 30 emiten dari 60 emiten tersebut yaitu dengan nilai transaksi terbesar

akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45 dengan secara otomatis

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

23

Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan

kinerja komponen emiten-emiten yang masuk dalam perhitungan indeks

LQ45.BEI dalam setiap tiga bulan sekali melakukan evaluasi atas

pergerakan urutan emiten-emiten tersebut. Kemudian penggantian emiten-

emiten akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan

Februari dan awal bulan Agustus.

Adapun faktor-faktor yang berperan dalam pergerakan indeks

LQ45, yaitu:

1. Tingkat suku bunga SBI sebagai patokan (benchmark) portofolio

investasi di pasar keuangan Indonesia

2. Tingkat toleransi investor terhadap risiko

3. Saham-saham penggerak indeks (Index mover stocks) yang

notabenenya merupakan saham berkapitalisasi pasar besar di Bursa

Efek Indonesia

Faktor-faktor yang berpengaruh Terhadap Naiknya Indeks LQ45

adalah :

1) Penguatan bursa global dan regional menyusul penurunan harga

minyak mentah dunia

2) Penguatan nilai tukar rupiah yang mampu mengangkat indeks LQ45

ke zona positif.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

24

Dalam indeks LQ45 sudah pasti jumlah perusahaan yang terdaftar

berjumlah 45. Dan setiap 6 bulan sekali akan diperbarui. Periode daftar

saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45 adalah Februari-Juli

dan Agustus-Januari.

2.1.4 Jenis-jenis Rasio

Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston dalam bukunya

Manajemen Keuangan, menyebutkan bahwa ada beberapa jenis analisis

rasio, yaitu :

1. Rasio Likuiditas (Liquid Ratio)

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan

aktiva lancar lainnya dan kewajiban lancar.

Ada 2 jenis rasio likuiditas, yaitu:

a. Rasio lancar (Current Ratio) adalah rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek. Dihitung dengan membagi antara total aktiva lancar

dengan total kewajiban lancar.

b. Rasio cepat (acid test) merupakan pengukur untuk kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan

aktiva lancar tanpa mengandalkan persediaan. Dapat dihitung

dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan kemudian

dibagi kewajiban lancar.

2. Rasio Manajemen Aktiva (asset management ratio)

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

25

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya.

Dalam rasio ini terdapat 4 jenis rasio, yaitu :

a. Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengevaluasi persediaan.Rasio dihitung

dengan membagi penjualan dengan persediaan.

b. Periode penagihan rata-rata (day sales outstanding)

Rasio ini digunakan untuk menaksir piutang usaha.Dihitung

dengan membagi piutang usaha dengan rata-rata penjualan harian

untuk menentukan jumlah hari penjualan dalam piutang usaha.

c. Rasio perputaran aktiva tetap (fixed asset turnover ratio)

Mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan aktiva

tetapnya (pabrik dan peralatan).Dapat dihitung dengan membagi

penjualan dengan aktiva tetap bersih.

d. Rasio perputaran total aktiva (total asset turnover ratio)

Yaitu rasio yang mengukur perputaran seluruh aktiva

perusahaan.Rasio ini dapat dihitung dengan membagi penjualan

dengan total aktiva.

3. Rasio Manajemen Utang

Pembiayaan dengan utang atau leverage keuangan, memiliki tiga

implikasi penting : 1) Memperoleh dana melalui utang membuat

pemegang saham dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan

dengan investasi yang terbatas. 2) Kreditur melihat ekuitas, atau dana

yang disetor pemilik, untuk memberikan marjin pengaman, sehingga

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

26

jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dari total

pembiayaan, maka resiko perusahaan sebagian besar ada pada kreditur.

3) Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas

investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibanding pembayaran

bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan lebih besar, atau

“leveraged”.

Dalam rasio manajemen keuangan ada 3 jenis rasio, yaitu:

a. Rasio utang (debt ratio)

Rasio ini mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur,

perhitungannya dengan membagi total utang dengan total aktiva.

Total utang disini mencakup total utang lancar maupun utang jangka

panjang.

b. Rasio kelipatan pembayaran bunga (times-interest-earned ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar bunga tahunan. Dihitung dengan cara membagi antara

jumlah laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga.

c. Rasio cakupan beban tetap (fixed charge coverage ratio)

Serupa dengan rasio TIE, tetapi rasio ini lebih inklusif karena

mengakui bahwa banyak aktiva perusahaan dilease dan harus

melakukan pembayaran dana pelunasan (sinking fund). Dana

pelunasan disini diartikan kewajiban pembayaran tahunan yang

dirancang untuk mengurangi saldo obligasi atau saham preferen.

Rasio ini dihitung dengan membagi antara EBIT ditambah

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

27

pembayaran lease dengan beban bunga ditambah pembayaran lease

dan pembayaran dana yang di “gross up” atau dengan membaginya

dengan (1-tarif pajak).

4. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan. Rasio profitabilitas (profitability ratio) menunjukkan

pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang

terhadap hasil operasi.

Rasio yang tercakup dalam rasio profitabilitas adalah:

a. Marjin laba atas penjualan (Profit margin on sales)

Mengukur laba per rupiah penjualan.Rasio ini dihitung dengan

membagi laba bersih dengan penjualan.

b. Basic earning power (BEP)

Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk

menghasilkan laba operasi, dihitung dengan membagi EBIT dengan

total aktiva.

c. Pengembalian atas total aktiva (ROA)

Rasio ini mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga

dan pajak. Dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia

untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva.

d. Pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on common equity

atau ROE)

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

28

Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa mengukur

pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on common equity

atau ROE), atau tingkatpengembalian atas pemegang investasi

saham. Dapat dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia

untuk pemegang saham biasa dengan ekuitas saham biasa.

5. Rasio Nilai Pasar (market value ratio)

Menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku

per saham. Rasio ini memberikan manajemen petunjuk mengenai apa

yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta

prospek di masa mendatang. Jika rasio likuiditas, manajemen aktiva,

manajemen utang, dan profitabilitas baik, maka kemudian rasio nilai

pasar akan menjadi tinggi, dan harga saham akan setinggi yang

diharapkan.

Rasio ini terdiri dari dua macam rasio, yaitu:

a. Rasio harga-laba (P/E)

Rasio harga-laba (price/earning ratio= P/E) menunjukkan seberapa

banyak investor bersedia membayar per rupiah laba yang

dilaporkan. Dihitung dengan membagi antara harga per saham

dengan laba per saham.

b. Rasio nilai pasar/buku (M/B)

Rasio harga pasar saham terhadap nilai buku memberikan indikasi

lain tentang bagaimana investor memandang perusahaan.Perusahaan

dengan tingkat pengembalian atas ekuitas yang relatif tinggi

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

29

biasanya menjual saham beberapa kali lebih tinggi dari nilai

bukunya, dibanding perusahaan dengan tingkat pengembalian yang

rendah. Rasio nilai pasar dihitung dengan cara mencari terlebih

dahulu nilai buku per saham. Nilai buku per saham dapat dihitung

dengan membagi antara ekuitas saham biasa dengan jumlah saham

yang beredar, kemudian menghitung rasio nilai pasarnya dengan

cara membagi harga pasar per saham dengan nilai buku per saham.

2.2 Penelitian Sebelumnya

Michael Aldo Carlo(2014),penelitian carlo menguji pengaruhreturn on

equity (ROE), dividend payout ratio (DPR), dan price to earning ratio (PER)

terhadap return saham, hasil proses seleksi memperoleh sampel yang terdiri

dari 47 perusahaan. Hasilnya menyatakan bahwa, variabel return on equity

(ROE) berpengaruh pada return saham, dividen payout ratio (DPR)

berpengaruh pada return saham, sedangkan price to earning ratio (PER)

ditolak atau tidak berpengaruh terhadap return saham.

Fransiska Desiana (2014), penelitian Fransiska Desiana (2014) menguji

pengaruh return on equity (ROE), earning per share (EPS), price to earning

ratio (PER) terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi di

BEI. Sampel yang digunakan adalah perusahaan industri barang konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.Teknik

pengambilan sampelnya menggunakan metode purposive sampling. Hasil

pengujian menunjukkan bahwa secara simultan variabel price to earning ratio

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

30

(PER), return on equity (ROE), dan earning per share (EPS) berpengaruh

terhadap return saham. Sedangkan secara parsial hanya variabel price to

earning ratio (PER) yang berpengaruh terhadap return saham. Dengan

demikian semakin tinggi PER ini menunjukkan bahwa investor memilki

harapan yang baik tentang perkembangan perusahaan dimasa mendatang.

Rio Febrioni (2016), dalam penelitian Rio Febrioni (2016) menguji

pengaruh return on assets, return on equity, earning per share, dan current

ratio terhadap return saham. Dengan sampel 18 perusahaan yang melewati

tahap purposive sampling sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan untuk

penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, ROE, EPS, dan CR

memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap return saham pada perusahaan.

Hasil penelitian ini mengidentifikasi secara parsial return on assets tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan arah pengaruh yang

positif, return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

dengan arah yang positif, earning per share berpengaruh signifikan terhadap

return saham dengan arah pengaruh yang positif, current ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan arah pengaruh yang

negatif pada perusahaan yang terdaftar Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia

periode 2011-2015.

Nur Fita Sari (2012), dalam penelitian Sari (2010) menguji pengaruh

DER, CR, ROE, dan TAT terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan

8 perusahaan dalam indeks LQ45 yang dipilih dengan metode purposive

sampling dan 30 investor yang terdaftar pada perusahaan sekuritas di Wilayah

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

31

Semarang.Hasil pengujian pada data sekunder menunjukkan bahwa variabel

DER berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, CR berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap return saham, dan ROE berpengaruh negatif

signifikan terhadap return saham.Ketiga variabel tersebut memiliki arah yang

berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil perhitungan,

hanya variabel TAT yang memiliki arah yang sama dengan hipotesis yang

diajukan yaitu berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.

Tabel 2.1

Judul Peneliti Rincia

n

Variabel Alat

Uji

Kesimpulan

PENGARU

H RETURN

ON

EQUITY,

DIVIDEN

PAYOUT

RATIO,

DAN

PRICE TO

EARNING

RATIO

TERHADA

P RETURN

SAHAM

(2014)

Michael

Aldo Carlo

Fakultas

Ekonomi

dan Bisnis

Universitas

Udayana

(Unud),

Bali,

Indonesia

e-mail :

aldomilan2

003@yaho

o.com / telp

:

+62812447

20410

ISSN: 2302-

8556

E-Jurnal

Akuntansi

Universitas

Udayana 7.1

(2014):150-

164)

Dependen

: Return

Saham

Independ

en:

ROE

DPR

PVB

Regresi

Linier

Bergan

da

(H1) menyatakan

bahwa ROE

berpengaruh pada

return saham

(H2) menyatakan

bahwa DPR

berpengaruh pada

return saham

(H3) ditolak, PER tidak

berpengaruh pada

return saham

PENGARU

H RETURN

ON

EQUITY,

EARNING

PER

Fransiska

Desiana

Prodi

Akuntansi

Fakultas

Ekonomi

JURNA

L

FRANS

ISKA

D

201021

Dependen

:

Return

saham

Independ

en:

Regresi

Linier

Bergan

da

H1 menyatakan

bahwa variabel

ROE tidak

berpengaruh

terhadap return

saham

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

32

SHARE,

DAN

PRICE

EARNING

RATIO

TERHADA

P RETURN

SAHAM

PERUSAH

AAN

INDUSTRI

BARANG

KONSUM

SI DI

BURSA

EFEK

INDONESI

A

STIE MDP

Bifransiska

.desiana@g

mail.com

Titin

Hartini

titin_msi@

yahoo.com

0045 Return on

Equity

Earning

per Share

Price

Earning

Ratio

H2 menyatakan

bahwa earning per

share tidak

berpengaruh

terhadap return

saham

H3 menyatakan

bahwa price

earning ratio

berpengaruh

terhadap return

saham

PENGARU

H RETURN

ON

ASSETS,

RETURN

ON

EQUITY,

EARNING

PER

SHARE,

DAN

CURRENT

RATIO

TERHADA

P RETURN

SAHAM

Rio

Febrioni

febrionirio

@gmail.co

m

Deannes

Isynuwardh

ana, SE.,

M.M.

Muhamma

d Rafki

Nazar, SE.,

M.Sc.

ISSN :

2355-

9357

e-

proceed

ing of

Manage

ment :

Vol.3,

No. 3

Desemb

er 2016

| page

3439

Dependen

:

Return

saham

Independ

en:

Return on

assets

Return on

equity

Earning

per Share

Current

ratio

Analisis

Regresi

Data

Panel

H1 return on

assets tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

return saham

dengan arah

pengaruh positif

H2 return on

equity tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

return saham

dengan arah

pengaruh positif

H3 earning per

share berpengaruh

signifikan terhadap

return saham

dengan arah

pengaruh positif

H4 current ratio

berpengaruh

signifikan terhadap

return saham

dengan arah

pengaruh negative

ANALISIS

PENGARU

Nur Fita

Sari

Dependen

:

Regresi

Linier

H1 DER

berpengaruh

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

33

Rangkuman Penelitian Terdahulu

Sumber data diolah 2017

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

X1 : RETURN ON EQUITY (ROE)

X2 : DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR)

X3 : PRICE TO EARNING RATIO (PER)

Sumber data diolah 2017

H DER,

CR, ROE,

DAN TAT

TERHADA

P RETURN

SAHAM

Fakultas

Ekonomika

dan Bisnis

Universitas

Diponegoro

Semarang

2012

Return

saham

Independ

en:

DER

CR

ROE

TAT

Bergan

da

terhadap return

saham

H2 CR

berpengaruh

terhadap return

saham

H3 ROE

berpengaruh

positif terhadap

return saham

H4 TAT

berpengaruh

positif terhadap

return saham

RETURN SAHAM

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

34

Keterangan :

Pengaruh X1, X2, X3 secara parsial terhadap return

saham

Pengaruh X1, X2, X3 secara simultan terhadap return

saham

2.4 Hipotesis

1. Hubungan Return on Equity (ROE) dengan Return Saham

Return on Equity (ROE) adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba untuk pengembalian atas saham biasa.

Rasio ini dinyatakan dalam bentuk persen yang merupakan imbal hasil

dari laba bersih terhadap ekuitas perusahaan. Selain itu ROE juga

digunakan sebagai imbal hasil yang nyata terhadap modal yang

diinvestasikan oleh para pemegang saham.

ROE memberikan gambaran profitabilitas perusahaan terhadap

jumlah ekuitasnya.Semakin besar ROE maka semakin efektif sebuah

perusahaan. Namun ROE memiliki kelemahan karena tidak menggunakan

jumlah hutang dalam perhitungannya.

Dari penelitian Rio Febriano dan penelitian Nur Fita Sari

menunjukkan bahwa ROE mempunyai pengaruh terhadap return saham.

Dengan demikian bisa dibuat hipotesis seperti berikut :

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

35

H1 = Return on Equity berpengaruh terhadap Return saham pada

perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45 periode 2014-2016

2. Hubungan Dividend Payout Ratio Ratio terhadap Return Saham

Dividend Payout Ratio atau Rasio Pembayaran Dividen adalah

rasio yang menunjukkan persentase setiap keuntungan yang diperoleh

yang didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai,

jadi DPR menunjukkan besaran dividen yang dibagikan terhadap total laba

bersih perusahaan sekaligus menjadi sebuah parameter untuk mengukur

besaran dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham.

DPR dihitung dengan membagi jumlah deviden tunai perusahaan

dengan laba bersih perusahaan. Jika perusahaan membagikan seluruh

labanya untuk pemegang saham maka jumlah DPR akan sama dengan

jumah laba dengan persentase 100%. Maka dapat diketahui rasionya

adalah 1:1.

Dari penelitian Michael Aldo Carlomenunjukkan bahwa DPR

berpengaruh terhadap return saham. Maka dibuat hipotesis seperti berikut

:

H2 = Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap Return saham

pada perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45 periode 2014-

2016

3. Hubungan Price to Earning Ratio terhadap Return Saham

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

36

Price to Earning Ratio adalah alat utama penghitungan harga

saham suatu perusahaan dibandingkan dengan pendapatan

perusahaan.Hasil ini mengindikasikan berapa besar investor bersedia

membayar setiap rupiah atas pendapatan perusahaan tersebut.Pada

umumnya, investor lebih senang memilih saham dengan P/E ratio

rendah.Semakin rendah P/E ratio suatu saham, semakin murah saham-

saham tersebut sehubungan dengan pendapatan perusahaan.

Dengan mengamati P/E ratio, investor dapat lebih akurat

membandingkan nilai dari dua perusahaan. Dengan melakukan ini investor

mendapat pandangan yang lebih luas apakah suatu saham undervalued

atau overvalued jika dibandingkan dengan saham dalam satu industry atau

pasar secara umum. Kelemahan dari rasio ini adalah manipulasi

pendapatan, perbedaan industri, volatilitas dan resiko, juga faktor-faktor

lain.

Dari penelitian Fransiska Desiana dan Michael Aldo Carlo

menunjukkan bahwa PER mempunyai pengaruh negatif terhadap return

saham. Maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H3 = Price to Earning Ratio mempunyai pengaruh negatif terhadap

Return saham pada perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45

periode 2014-2016.

4. Hubungan antara Return on Equity, Dividend Payout Ratio, dan Price to

Earning RatioterhadapReturn Saham

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

37

Ketiga rasio keuangan seperti Return on Equity, Dividend Payout

Ratio, dan Price to Earning Ratio masing-masing mempunyai pengaruh

terhadap return saham. Rasio-rasio ini selain berguna untuk pihak internal

khususnya manajemen perusahaan, juga berguna untuk pengguna laporan

keuangan atau pihak eksternal perusahaan seperti para investor dan analisis

kredit. Dengan menggunakan rasio-rasio ini para investor dapat

memprediksi besar kecilnya return saham yang akan diperoleh.

Dari penelitian-penelitian seperti Michael Aldo Carlo, Fransiska

Desiana, dan Rio Febriano menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari

variabel-variabel Return on Equity, Dividend Payout Ratio, dan Price to

Earning Ratio yang positif maupun negatif terhadap return saham.

Dari bukti empiris tersebut menunjukkan bahwa secara simultan

rasio profitabilitas yang digambarkan dengan Return on Equity, rasio pasar

yang ditunjukkan dengan Dividend Payout Ratio dan Price to Earning Ratio

mempunyai pengaruh terhadap return saham, maka dalam penelitian ini

diajukan hipotesis sebagai berikut :

H4 = Terdapat pengaruh antara Return on Equity, Dividend Payout

Ratio dan Price to Earning Ratio tehadap Return Saham pada

perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45 periode 2014-2016.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga

38