bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan teori 1. first aidrepository.ump.ac.id/9313/3/toni haryanto bab...

25
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. First Aid Gawat darurat adalah suatu keadaan yang terjadinya mendadak mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan/pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat. Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan mati atau cacat/ kehilangan anggota tubuhnya seumur hidup. (Saanin, 2012). Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-waktu/ kapan saja terjadi dimana saja dan dapat menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medic atau perjalanan suatu penyakit (Saanin, 2012). First aid adalah memberikan pertolongan dan pengobatan darurat dengan sementara yang dilakukan secara cepat dan tepat. Tujuan utama bukan untuk memberikan pengobatan, tapi suatu usaha untuk mencegah dan melindungi korban dari keparahan yang lebih lanjut akibat kecelakaan. (Lutfiasari, 2016) a. Tujuan First aid Menurut Tilong (2014) pertolongan pertama dilakukan berdasarkan tujuan-tujuan berikut : 1) Dasar utama dilakukannya pertolongan pertama adalah untuk menyelamatkan nyawa korban. Jadi pertolongan pertama 8

Upload: others

Post on 21-Mar-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. First Aid

Gawat darurat adalah suatu keadaan yang terjadinya mendadak

mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan

penanganan/pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat,

tepat dan cepat. Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu

maka korban akan mati atau cacat/ kehilangan anggota tubuhnya seumur

hidup. (Saanin, 2012). Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya

mendadak, sewaktu-waktu/ kapan saja terjadi dimana saja dan dapat

menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses

medic atau perjalanan suatu penyakit (Saanin, 2012).

First aid adalah memberikan pertolongan dan pengobatan darurat

dengan sementara yang dilakukan secara cepat dan tepat. Tujuan utama

bukan untuk memberikan pengobatan, tapi suatu usaha untuk mencegah

dan melindungi korban dari keparahan yang lebih lanjut akibat kecelakaan.

(Lutfiasari, 2016)

a. Tujuan First aid

Menurut Tilong (2014) pertolongan pertama dilakukan berdasarkan

tujuan-tujuan berikut :

1) Dasar utama dilakukannya pertolongan pertama adalah untuk

menyelamatkan nyawa korban. Jadi pertolongan pertama

8

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

ditunjukan supaya kondisi korban tidak menjadi semakin parah

yang bisa berujung pada kematian.

2) Pertolongan pertama juga bertujuan untuk mencegah, lebih

tepatnya meminimalisir terjadinya cacat pada korban seperti pada

kasus kecelakaan, luka gigitan binatang dan lain-lain.

3) Pertolongan pertama dapat memberikan rasa nyaman pada korban

dan penderita. Sebab, pertolongan pertama yang diberikan akan

sangat membantu meringankan penderitaan korban.

4) Pertolongan pertama juga dimaksudkan untuk membantu proses

penyembuhan korban. Sebab pertolongan pertama yang diberikan

hakikatnya, tidak hanya memberikan rasa nyaman pada korban tapi

juga menjadi salah satu media agar penderita bisa sembuh dengan

lebih cepat.

b. Kewajiban Seorang Penolong

Swasanti & Putra (2014) menyatakan bahwa kewajiban seorang

penolong adalah:

1) Menjaga keselamatan diri, dalam melakukan tindakan pertolongan,

seorang penolong wajib memperhitungkan resiko dan

mengutamakan keselamatan diri.

2) Meminta bantuan, upaya meminta bantuan, terutama pada tenaga

medis .

3) Memberikan pertolongan sesuai kondisi, kondisikaan tindakan

pertolongan sesuai dengan kebutuhan dan keseriusan kondisi.

4) Mengupayakan trasportasi menuju fasilitas medis terdekat.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

c. Kejadian kegawatdaruratan dan cara menolongnya

1) Pertolongan Pertama Pada Tersedak

Choking (tersedak) adalah tersumbatnya saluran napas

akibat benda asing secara total atau sebagian, sehingga

menyebabkan korban sulit bernapas dan kekurangan oksigen,

bahkan dapat segera menimbulkan kematian (Bagian Diklat

RSCM, 2015).

Penanganan tersedak pada anak-anak dan orang dewasa

berbeda. Terdapat beberapa manuver yang terbukti efektif untuk

menangani tersedak untuk dewasa, antara lain back blow (tepukan

di punggung), abdominal thrust (hentakan pada perut) disebut juga

dengan manuver Heimlich, dan chest thrust (hentakan pada dada)

(Berg, et al., 2010 dalam TBM, 2015).

a) Tepukan di punggung (back blow)

Tepukan di punggung (back blow) dilakukan dengan

memberikan lima kali tepukan di punggung korban. Berikut

cara melakukan tepukan di punggung (back blow):

(1) Berdiri di belakang korban den sedikit bergeser kesamping.

(2) Miringkan korban sedikit ke depan dan sangga dada korban

dengan salah satu tangan.

(3) Berikan lima kali tepukan di punggung bagian atas di

antara tulang belikat menggunakan tangan bagian bawah.

b) Manuver hentakan pada perut (abdominal thrust)/manuver

Heimlich

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Manuver hentakan pada perut hanya boleh dilakukan untuk

anak berusia diatas 1 tahun dan dewasa. Manuver hentakan

pada perut dapat membuat korban batuk yang diharapkan

cukup kuat untuk menghilangkan sumbatan pada saluran napas.

Manuver hentakan pada perut membuat tekanan (penekanan)

pada paru-paru dan memaksa udara keluar. Udara yang dipaksa

keluar juga akan memaksa keluar benda yang membuat korban

tersedak. Berikut cara melakukan manuver hentakan pada

perut:

(1) Miringkan korban sedikit ke depan dan berdiri di belakang

korban dan letakkan salah satu kaki di sela kedua kaki

korban.

(2) Buat kepalan pada satu tangan dengan tangan lain

menggenggam kepalan tangan tersebut. Lingkarkan tubuh

korban dengan kedua lengan kita.

(3) Letakkan kepalan tangan pada garis tengah tubuh korban

tepat di bawah tulang dada atau di ulu hati.

(4) Buat gerakan ke dalam dan ke atas secara cepat dan kuat

untuk membantu korban membatukkan benda yang

menyumbat saluran napasnya. Manuver ini terus diulang

hingga korban dapat kembali bernapas atau hingga korban

kehilangan kesadaran.

(5) Jika korban kehilangan kesadaran, baringkan korban secara

perlahan sehingga posisinya terlentang dan mulai lakukan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

RJP. Setiap saluran napas dibuka saat RJP, penyelamat

harus memeriksa apakah terdapat benda asing pada mulut

korban dan mengambilnya apabila menemukannya.

c) Manuver hentakan pada dada (chest thrust)

Apabila korban tersedak sedang hamil atau mengalami

kegemukan, manuver hentakan pada perut mungkin tidak

efektif. Pada keadaaan-keadaan tersebut, dapat dilakukan

manuver hentakan pada dada.

(1) Letakkan tangan di bawah ketiak korban

(2) Lingkari dada korban dengan lengan kita

(3) Letakkan bagian ibu jari pada kepalan di tengah-tengah

tulang dada korban (sama seperti tempat melakukan

penekanan dada pada RJP)

(4) Genggam kepalan tangan tersebut dengan tangan satunya

dan hentakan ke dalam dan ke atas.

Penanganan tersedak pada bayi. Perlu diketahui bahwa

manuver hentakan pada perut tidak direkomendasikan untuk bayi

dengan usia di bawah 1 tahun karena dapat menyebabkan cedera

pada organ dalamnya sehingga untuk mengatasi tersedak dilakukan

manuver tepukan di punggung dan hentakan pada dada

(Pusponegoro, et al., 2012). Berikut langkah-langkah manuver

tepukan punggung dan hentakan dada pada bayi:

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

a) Posisikan bayi menelungkup dan lakukan tepukan di punggung

dengan menggunakan pangkal telapak tangan sebanyak lima

kali.

b) Kemudian, dari posisi menelungkup, telapak tangan kita yang

bebas menopang bagian belakang kepala bayi sehingga bayi

berada diantara kedua tangan kita (tangan satu menopang

bagian belakang kepala bayi dan satunya menopang mulut dan

wajah bayi).

c) Lalu, balikan bayi sehingga bayi berada pada posisi

menengadah dengan telapak tangan yang berada di atas paha

menopang belakang kepala bayi dan tangan lainnya bebas.

d) Lakukan manuver hentakan pada dada sebanyak lima kali

dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk tangan yang

bebas di tempat yan sama dilakukan penekanan dada saat RJP

pada bayi.

e) Jika korban menjadi tidak sadar, lakukan RJP

f) Jika penyelamat tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan,

segera aktivasi SPGDT, jangan ditunda. Penyelamat mungkin

dapat berhasil menghentikan korban tersedak sebelum bantuan

datang namun akan lebih baik jika korban ditangani oleh tenaga

medis. Jika masih terdapat benda asing pada saluran napas,

tenaga medis yang datang dapat melakuka penanganan segera

dan membawa korban ke rumah sakit untuk penanganan lebih

lanjut.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

2) Perdarahan

Perdarahan adalah rusaknya dinding pembuluh darah yang

diakibatkan oleh luka paksa atau penyakit sehingga darah keluar

dari tubuh melalui luka. Seperti luka robek, luka sayatan, luka

tusuk, dan lain-lain.

a) Jenis perdarahan

Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

(1) Perdarahan luar (Terbuka)

Perdarahan yang dapat dilihat dengan jelas dengan adanya

darah yang keluar dari luka. Perawatan untuk perdarahan luar,

antara lain: 1) Tekanan langsung, 2) Elevasi, 3) Titik tekan, 4)

Imobilisasi

(2) Perdarahan dalam ( tertutup)

Perdaarahan ini tidak tampak terlihat dan darah pun tidak

keluar banyak dari luka, ciri-ciri perdarahaan Dalam seperti

memar. Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil

hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah

tidak dapat diamati pada perdarahan dalam.

b) Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi.

Beberapa adalah sebagai berikut : 1) Bentuk darah berwarna

merah muda, 2) Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti

ampas kopi), 3) Terdapat memar, 4) Bagian abdomen terasa

lunak.

c) Perawatan pada perdarahan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Perlindungan terhadap infekai pada penanganan perdarahan

(1) Pakai Alat Peelindung Diri (APD) agar tidak terkena darah

atau cairan tubuh korban.

(2) Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu

memberi perawatan.

(3) Cucilah tangan segera setelah selesai merawat

(4) Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda

dengan darah atau cairah tubuh korban.

Pada perdarahan besar

(1) Jangan buang waktu mencari penutup luka

(2) Tekan langsung denga tangan (sebaiknya menggunakan

sarung tangan) atau dengan bahan lain.

(3) Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih

tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak) bila masih

belum berhenti maka lakukanlah penekanaan pada titik-titik

tekan.

(4) Pertahankan dan tekan cukup kuat

(5) Pasang pembalutan penekanan

Pada perdarahan ringan atau terkendali

(1) Gunakan tekanan langsung pada penutup luka

(2) Tekan sampai perdarahan terkendali

(3) Pertahankan penutup luka dan balut

(4) Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan

pertama

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Perdarahan dalam atau curiga perdarahan dalam

(1) Baringkaan dan istirahatkan penderita

(2) Buka jalan napas dan pertahankan

(3) Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi

(4) Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi

syok

(5) Jangan beri makan atau minum

(6) Rawatlah cedera berat lainnya bila ada

(7) Rujuk pe pelayanan kesehatan. (Public Health zone, 2013)

3) Keracunan makanan noncorosive agent

Noncorosive agent adalah bahan yang bukan berasal dari zat kimia

yang mengandung zat korosif (Sumardjo, 2006). Secara konvensional

zat korosif dianggap sebagai zat yang dapat menghancurkan logam

atau menyebabkan oksidasi bahan, Pertolongan pertama keracunan

makanan noncorosive agent yang dapat dilakukan adalah dengan

mengupayakan penderita untuk memuntahkan makanan yang telah

dikonsumsi penderita. Cara yang bisa dilakukan untuk merangsang

muntahan adalah dengan memberikan minuman susu. Selain itu, cara

yang bisa dilakukan adalah dengan meminum segelas air yang telah

dicampur dengan satu sendok teh garam dan berikan minuman teh

pekat (Junaidi, 2011).

Hardisman (2014) menyatakan pertolongan pertama keracunan

makanan adalah dengan minum air putih yang banyak, pemberian

larutan air yang telah dicampur dengan garam. Pertolongan pertama

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

yang bisa dilakukan adalah dengan mengganti cairan dan elektrolit

yang hilang akibat muntah atau diare. Menghindari terjadinya

dehidrasi pada korban segera berikan air minum dan larutan elektrolit

yang banyak untuk korban (Sentra informasi keracunan nasional &

Badan pemeriksaan Makanan dan obat SIKERNAS & BPOM, 2012).

Menurut Bahri, Sigit, dkk. (2012) cairan elektrolit dapat diperoleh dari

air kelapa. Air kelapa murni tanpa tambahan gula sedikit menginduksi

urinisasi, sedangkan air kelapa yang ditambah dengan gula banyak

menginduksi urinisasi. Penyebab banyaknya menginduksi urinisasi

adalah karena konsentrasi gula yang tinggi, sehingga absobsi air

menjadi lambat dan urinisasi meningkat.

4) Sprain (Keseleo)

Sprain adalah cedera pada sendi, dengan terjadinya robekan pada

ligamentum. (Giam & Teh 1993: 92). Sprain adalah cedera struktur

ligament di sekitar sendi, akibat gerakan menjepit serta memutar.

(Keperawatan Medikal Bedah). Sprain trauma pada sendi biasanya

berkaitan dengan cedera ligament (Elizabeth, 2009).

Penanganannya dapat dilakukan dengan RICE : R – Rest :

diistirahatkan adalah pertolongan pertama yang penting untuk

mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. I – Ice : terapi dingin,

gunanya mengurangi pendarahan dan meredakan rasa nyeri. C –

Compression : membalut gunanya membantu mengurangi

pembengkakan jaringan dan pendarahan lebih lanjut. E – Elevasi :

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

peninggian daerah cedera gunanya mengurangi oedema

(pembengkakan) dan rasa nyeri.

5) Gigitan Ular

Biasanya ular menggigit pada senja hari atau fajar, yaitu ketika ular

keluar dari persembunyiannya untuk mencari mangsa. Ukar juga akan

menggigit ketika merasa terganggun atau diganggu.

Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat memberi

petunjuk tentang jenis ularnya.gigitan ular berbisa meninggalkam

bekas taring yang nyata. Tetapi untuk identifikasi yang lebih pasti

lebih baik ularnya dapat dibunuh. Identifikasi ini penting untuk

mengenali jenios bisa yang telah dimasukannya bersama gigitan.

Bisa ular ada yang bersifat merusak dinding pembuluh darah (ular

pohon), dan ada yang bersifat merusak jaringan saraf (ular kobra, ular

laut).Tanda dan gejala termasuk:

a) Pusing, kebingungan, pingsan, dan syok

b) Perdarahan dari mulut, hidung, dan area luka

c) Muntah darah atau terdapat darah dalam urin atau tinja

d) Kelumpuhan otot yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas

Tindakan pertolongan:

a) Ketika digigit ular korban harus diam, jangan bergerak,

terutama bagian tubuh yang digigit.

b) Segera baringkan penderita dan letakan bagian yang tergigit

lebih rendah dari letak jantung.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

c) Usahakan agar korban tetap tenang karena kegelisahan akan

mempercepat penjalaran bisa.

d) Kenakan tourniquet diatas tempat luka yang digigit,jangan

terlalu keras untuk menghindari terhentinya aliran darah dan

yang penting ada penekanan. Utuk ular kobra tourniquet

dipasang cukup kencang.

6) Perdarahan hidung (mimisan)

Mimisan dapat terjadi pada penderita-penderita tekanan darah

tinggi, penyakit darah, influenza, atau karena kelainan di hidung saja.

Hal-hal yang dapat mengakibatkan perdarahan hidung ialah:

bersin, membuang ingus terlalu keras, mencukil-cukil hidung, atau

karena tekanan udara merendah (misalnya di pegunungan), atau

kekurangan vitamin C, dan vitamin K.

Tindakan pertolongan:

a) Korban duduk dengan kepala agak menunduk. Hal ini untuk

mencegah agar darah tidak terhisap ke paru-paru.

b) Caranya, duduk dengan nyaman, lalu tekan lubang hidung

sekitar 5 menit sampai mimisan berhenti. Saat ditekan,

pernafasan dilakukan melalui mulut. Bisa juga hidungnya

ditekan cukup kuat namun masih bisa bernafas.

c) Kadang-kadang hanya dengan menekan hidungnya, perdarahan

akan berhenti.

d) Dapat pula dengan memasukan segulung kain kasa (pembalut

atau kasa steril) ke dalam lubang hidung.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

7) Luka bakar

Luka bakar adalah sejenis luka pada daging atau kulit akibat panas,

listrik, bahan kimia, gesekan atau radiasi. Membakar diri memiliki

jenis dan derajat. Luka bakar dapat dibagi dengan penyebab (panas,

listrik, kimia, gesekan atau radiasi), derajat (kedalaman kulit yang

terkena), intensitas (ringan sampai parah pada permukaan kulit yang

terpapar).

Gejala pada luka bakar:

a) Kulit memerah

b) Kulit mengelupas

c) Luka melepuh

d) Kulit hangus

e) Pembengkakan

Pertolongan pertama luka bakar kena knalpot:

a) Langsung alirkan air dingin (bukan air es) selama kira-kira 20

menit pada kulit yang luka sebelum kulit mulai melepuh. Air

akan mencegah panas masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam

lagi.

b) Siapkan kain lembut atau kasa yang sudah dibasahi dengan air

dingin. Tepukkan kain tersebut pada luka bakar secara

perlahan. Hati-hati saat menempelkan kain pada luka karena

biasanya luka bakar akan terasa perih menyengat.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

c) Untuk meregenerasi jaringan kulit dan menghindari infeksi,

tuangkan larutan salin yang bisa Anda beli di apotek pada

kapas dan tepuk pelan pada kulit yang luka.

d) Jangan biarkan luka bakar Anda terbuka lebar atau terkena

gesekan dengan kain atau benda-benda lainnya. Balut luka

bakar dengan penutup luka steril dan pembalut yang longgar.

8) Pertolongan Pertama Pada Patah Tulang

Patah tulang adalah terputusnya kontinuintas jaringan, tulang

rawan sendi, tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial

ang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan, sering diikuti

oleh kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat,

mengenai pembuluh darah, otot, dan persarafan. Kemungkinan patah

tulang harus selalu dipikirkan pada setiap kecelakaan akibat dari

benturan yang keras. Patah tulang terdapat dalam beberapa bentuk,

yaitu patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup. Patah tulang

terbuka yaitu tulang yang patah mencuat keluar melalui luka terbuka.

Oleh karena itu, tindakan pertolongan harus lebih hati-hati. Karena

selain bahaya infeksi, gerakan tulang yang patah dapat melukai

pembuluh darah di sekitar sehingga terjadi perdarahan. Pada patah

tulang tertutup, tidak terjadi robekan kulit di sekitar tulang yang patah.

Tanda dan Gejala Fraktur

a) Bunyi kertak ketika cedera terjadi

b) Bengkak, kemerahan, dan memar di area yang terluka

c) Kesulitan menopang berat badan dengan area luka

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

d) Kelainan bentuk terlihat di area cedera

a) PatahTulang Lengan Atas

Tindakan pertolongan pada patah tulang lengan atas adalah :

1) Pasanglah bidai di sepanjang lengan atas dan berikan balutan

untuk mengikatnya. Kemudian dengan siku terlipat dan lengan

bawah merapat ke dada, lengan digantungkan ke leher.

2) Apabila patah tulang terjadi didekat sendi siku, biasanya siku

tidak bisa dilipat.

3) Dalam hal ini, pasanglah bidai yang juga meliputi lengan

bawah. Lalu biarkan lengan dalam keadaan lurus tanpa perlu

digantungkan di leher.

b) Patah Tulang Lengan Bawah

Lengan bawah memiliki dua batang tulang panjang, satu yang

searah dengan ibu jari dan sebatang lainnya di sisi yang searah dengan

kelingking. Apabila salah satu ada yang patah yang lain akan bertindak

sebagai bidai sehingga tulang uang patah itu tidak pindah dari

tempatnya. Meskipun demikian, tanda-tanda patah tulang tetap ada.

Apabila cedera terjadi didekat pergelangan tangan maka bidainya

kedua-duanya akan patah.

Tindakan pertolongan pada patah tulang lengan bawah adalah :

memasangkan sepasang bidai di sepanjang lengan bawah. Bidai ini

dapat dibuat dari dua bilah papan atau dapat pula bahan lain misanya

tumpukan kertas atau kertas koran. Apabila menggunakan 2 papan

maka sebilah dipasang di sisi luar lengan dan sebilahnya lagi di sisi

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

dalamnya. Ikat bidai-bidai itu dengan pembalut, lalu gantungkan

lengan yang patah itu ke leher. Selanjutnya bawa penderita ke rumah

sakit.

c) Patah Tulang Paha

Seperti juga tulang lengan atas, paha juga hanya memiliki satu

tulang pipa. Gejala dan tanda patah tulang paha sama seperti patah

tulang lengan atas.

Tindakan pertolongan yang dapat dilajukan pada patah tulang paha

adalah: membidai dipasang memanjang dari pinggul hingga ke kaki.

Harus dipastikan bidai telah terpasang sebelum korban dipindahkan

atau diusung ke tempat lain.

2. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat sesuatu termasuk kejadian

yang pernah dialami secara sengaja atau tidak sengaja yang terjadi setelah

melakukan kontak dengan orang lain hasil dari pengamatan suatu objek

(Mubarok, dkk, 2007). Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia

atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya

(mata, hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2010 dalam Yusuf

2014).

a. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012) menjelaskan bahwa pengetahuan

yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu: 1)

Tahu (Know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam tingkatan ini yaitu mengingat

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

kembali (recall). 2) Memahami (comprehension), merupakan suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (application), merupakam kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

real (sebenarnya). 4) Analisis (analysis), merupakan kemampuan untuk

menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen,

tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya

satu sama lain. 5) Sintesis (synthesis), merupakan kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (evaluation), merupakan

kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu

materi atau objek.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Wawan dan Dewi (2010) dalam Rohmaniah (2014)

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan terbagi menjadi

dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

a) Pendidikan, mempengaruhi pola hidup seseorang terutama

dalam hal motivasi dan bersikap. Semakin tinggi tingkat

pendidikan semakin mudah menerima informasi.

b) Usia, semakin dewasa umur manusia, tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan, kondisi disekitar manusia yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku.

b) Informasi, banyaknya sumber informasi akan menambah

pengetahuan.

c) Budaya manusia dalam memenuhi kebutuhan meliputi sikap

dan kepercayaan

3. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan

dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga

masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa

melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan

(Azwar, 2008). Menurut Notoatmodjo (2010) pendidikan kesehatan adalah

upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat

mau melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan

taraf kesehatannya.

a. Tujuan pendidikan kesehatan

Tujuan utama pendidikan kesehatan menurut Mubarak dan

Chayati, (2009) adalah untuk menetapkan masalah dan kebutuhan

mereka sendiri, memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap

masalahnya dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah

dengan dukungan dari luar dan memutuskan kegiatan yang paling tepat

guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan

masyarakat.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

b. Sasaran pendidikan kesehatan

Menurut Notoadmojo (2003) sasaran pendidikan kesehatan dibagi

dalam 3 kelompok, yaitu: 1) Sasaran primer, masyarakat pada

umumnya menjadi sasaran langsung promosi kesehatan. 2) Sasaran

sekunder, yang termasuk dalam sasaran ini adalah para tokoh

masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran

sekunder, karena kelompok ini nantinya setelah diberi pendidikan

kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan kembali kepada

masyarakat. 3) Sasaran tersier, yang termasuk dalam kelompok ini

yaitu para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat

pusatr, maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan

yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak

langsung terhadap perilaku tokoh masyarakat dan kepada masyarakat

umum.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan

dapat mencapai sasaran (Saragih, 2010) yaitu: 1) Tingkat pendidikan,

pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap

informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang

menerima informasi yang didapatnya. 2) Tingkat Sosial Ekonomi,

semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula

dalam menerima informasi baru. 3) Adat Istiadat, masyarakat kita

masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

sesuatu yang tidak boleh diabaikan. 4) Kepercayaan Masyarakat,

masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh

orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan

masyarakat dengan penyampai informasi. 5) Ketersediaan waktu di

masyarakat, waktu penyampaian informasi harus memperhatikan

tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran

masyarakat dalam penyuluhan.

d. Metode pendidikan kesehatan

1) Metode ceramah

Ceramah ialah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara

lisan dan penjelasan langsung pada kelompok peserta didik.

2) Metode diskusi kelompok

Diskusi kelompok ialah percakapan uang direncanakan atau

dipersiapkan antara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu

dengan seorang pemimpin untuk memecahkan suatu permasalahan

serta membuat suatu keputusan.

3) Metode panel

Panel adalah pembicara yang sudah direncanakan di depan

pengunjung tentang sebuah topik yang diperlukan tiga panelis atau

lebih serta diperlukan seorang pemimpin. Dalam diskusi panel

audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan sebagai

peninjau para panelis yang sedang berdiskusi.

4) Metode forum panel

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Forum panel adalah panel yang didalamnya pengunjung

berpartisipasi dalam diskusi, misalnya audiens disuruh untuk

memutuskan hasil pembahasan dalam diskusi.

5) Metode permainan peran

Bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari

simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa-peristiwa

aktual atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa

mendatang.

6) Metode symposium

Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu

persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan

keahlian. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang

masalah yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan

pembacaan kesimpulan.

7) Metode demonstrasi

Demonstrasi adalah metode penyajian pembelajaran dengan

memperasakan dan menunjukkan kepada peserta didik tentang

suatu proses, simulasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau

hanya sekedar tiruan. (Sanjaya, 2008)

e. Media pendidikan kesehatan

Berdasarkan fungsinya menurut Notoatmojo (2012) sebagai

penyaluran pesan-pesan kesehatan (media), media ini dibagi menjadi 3

(tiga) yaitu Media Cetak, Media Elektronik, dan Media Papan (Bill

board).

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

1) Media cetak

a) Leaflet, merupakan bentuk penyampaian informasi kesehatan

melalui lembaran yang dilipat.\

b) Booklet, adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan

kesehatan dalam bentuk tulisan dan gambar. Booklet sebagai

saluran, alat bantu, sarana dan sumber daya pendukungnya

untuk menyampaikan pesan harus menyesuaikan dengan isi

materi yang akan disampaikan. Menurut Ewles dalam Aini

(2010), media booklet memiliki keunggulan yaitu klien dapat

menyesuaikan dari belajar mandiri, pengguna dapat melihat

isinya pada saat santai, informasi dapat dibagi dengan keluarga

dan teman, mudah dibuat, diperbanyak dan diperbaiki serta

mudah disesuaikan, mengurangi kebutuhan mencatat, dapat

dibuat secara sederhana dengan biaya relatif murah, awet, daya

tampung lebih luas, dapat diarahkan pada segmen tertentu.

c) Flip chart (lembar balik), merupakan media penyampaian

pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk buku di mana

tiap lembar berisi gambar peragaan dan lembaran baliknya

berisi kalimat sebagai pesan kesehatan yang berkaitan dengan

gambar. Flyer (selebaran) seperti leaflet tetapi tidak dalam

bentuk lipatan

d) Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah,

mengenai bahasan suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang

berkaitan dengan kesehatan.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

e) Poster merupakan suatu bentuk media cetak berisi pesan-

pesan/informasi kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-

tembok, di tempat-tempat umum, atau di kendaraan umum.

f) Foto: digunakan untuk mengungkapkan informasi-informasi

kesehatan

2) Media elektronik

a) Video dan film strip, Keunggulan penyuluhan dengan media ini

adalah dapat memberikan realita yang mungkin sulit direkam

kembali oleh mata dan pikiran sasaran, dapat memicu diskusi

mengenai sikap dan perilaku, mudah digunakan dan tidak

memerlukan ruangan yang gelap.

b) Slide, Keunggulan media ini yaitu dapat memberikan berbagai

realita walaupun terbatas, cocok untuk sasaran yang jumlahnya

relatif besar, dan pembuatannya relatif murah, serta

peralatannya cukup ringkas dan mudah digunakan. Sedangkan

kelemahannya memerlukan sambungan listrik, peralatannya

beresiko mudah rusak dan memerlukan ruangan sedikit lebih

gelap. (Lucie, 2005)

c) Media papan (bill board), Papan/bill board yang dipasang di

tempat-tempat umum dapat dipakai diisi dengan pesan-pesan

atau informasi – informasi kesehatan. Media papan di sini juga

mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang

ditempel pada kendaraan umum (bus/taksi).

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

B. Kerangka Teori Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Hawari (2001), Kurniawan (2016), Maramis (2010), Notoatmodjo

(2012), Nursalam (2008), Wawan dan Dwi (2010), Yusuf (2015)

C. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan:

: Diteliti

Gambar 2.2 kerangka konsep

Pendidikan

kesehatan

PP tersedak

PP perdarahan

PP patah tulang

PP tergigit ular

PP sprain

PP luka bakar

PP keracunan

PP mimisan

Pengetahuan

Tingkat

Pengetahuan

Tahu

Memahami

Aplikasi

Analisis

Sintesis

Evaluasi

Faktor internal

Faktor eksternal

First Aid (pertolongan

pertama)

Kegawatdaruratan

Media

pendidikan

kesehatan:

Leaflet

Power Point

ceramah

Variabel bebas:

Pendidikan kesehatan Variabel terikat:

Tingkat pengetahuan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

D. Hipotesis Penelitian

1. Ha: Ada perbedaan efektifitas pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan mengenai first aid kader Posyandu di Sokaraja Kulon.

2. Ho: Tidak ada perbedaan efektifitas pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan mengenai first aid kader Posyandu di Sokaraja Kulon.