bab ii tinjauan pustaka a. penelitiannterdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PenelitiannTerdahulu
Penelitians ini mengacu s pada penelitian sebelumnya untuk mempermudah
pengumpulan data analisis data dan pengelolaan data. Adapun beberapa penelitian
terdahulu sebagai berikut :
Wasil, Mohammad (2017) telah melakukan penelitian tentang Perbaikan
Proses Produksi Pot Keramik Dalam Rangka Perbaikan Kualitas Home Industri
Ariyan Spactra. Penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan dengan
menggunakan metode pemetaan fungsi waktu, diagram sebab-akibat, dan Failure
Mode Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian menunjukkan terjadinya
kesalahan yang menimbulkan pemborosan waktu teradi pada 4 tahapan proses
produksi keramik. Hal ini memerlukan tindakan penanganan yang harus dilakukan
pada masalah tersebut yang diusulkan untuk memperbaiki dari 4 kesalahan
tersebut, setelah itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan FMEA.
Perhitungan ini menyatakan bahwa tahap proses pengkilatan dan pembakaran
memiliki dampak besar pada saat proses produksi. Hal ini dapat diperhitungkan
atas angka resiko priorotas yang memiliki nilai terbesar dibanding dengan
kesalahan lain pada saat produksi.
Wika, Melavin (2016) telah melakukan penelitian mengenai Identifikasi
Struktur Pasar Pada Industri Sepatu di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.
Penelitian ini menggunakan pendekatan struktur pasar menggunakan analisis
7
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Derajat Konsentrasi
Pasar dengan beberapa pendekatan kuantitatif, antara lain: Analisis Pangsa Pasar,
Indeks Hirschman Herfidahl (IHH) dan CR4, menunjukkan bahwa derajat
konsentrasi pasar usaha industri sepatu di Kecamatan Sooko Kabupaten
Mojokerto mengarah pada struktur pasar persaingan tidak sempurna.
Rahadjeng dan Widagdo (2004) telah melakukan penelitian mengenai
Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Pengelolaan Dan Pengambangan SDM Terhadap
Kualitas Produk Pada Industri Keramik Dinoyo Malang. Dimana untuk
menganalisis permasalahan digunakan alat analisis regresi berganda. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa untuk variabel kompensasi, komunikasi dan
motivasi secara simultan mempunyai pengaruh, hal ini ditunukkan oleh nilai R2
sebesar 0,412 dengan nilai hitung F sebesar 6,067 yang berarti secara simultan
variabel-variabel pengelolaan dan pengembangan SDM berpengaruh secara
bersama-sama.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Widyasari (2013) mengenai
Identifikasi Struktur Pasar dan Implikasinya terhadap Pembentukan Harga (Studi
Kasus Pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang). Penelitian
menggunakan analisis kualitatif dan pendekatan Fenomenologis ,yang bertujuan
untuk mengetahui identifikasi struktur pasar yang terbentuk dan bagaimana
implikasinya terhadap mekanisme pembentukan harga di Sentra Industri Keripik
Tempe Sanan Malang. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa struktur pasar pada
Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang lebih mengarah ke pasar persaingan
8
monopolistik yang dapat dilihat dari ciri-cirinya yang tidak terdapat hambatan
untuk masuk, banyaknya penjual, tidak ada kerja sama dan diferensiasi produk.
Adapun perbedaan dari keseluruhan penelitian terdahulu yang telah saya
uraikan diatas dengan penelitian yang saya lakukan adalah subjek yang saya ambil
dari penelitian ini adalah saya meneliti tentang identifikasi struktur pasar pada
Usaha Kecil dan Menengah pada industri keramik yang berada pada Kota Malang,
dan saya menggunakan tahu 2017 sebagai tahun penelitian saya.
B. Landasan Teori
1. Posisi Pasar Dalam Ekonomi
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia melakukan 3
kegiatan pokok yaitu : produksi, distribusi dan konsumsi. Dalam mikroekonomi,
ketiga kegiatan tersebut juga tidak bisa lepas dari dua faktor yaitu permintaan
(demand) dan penawaran (supply). Model permintaan dan penawaranbdigunakan
untukl menentukanl harga dan kuantitas yang terjual dilpasar. Model ini sangat
penting untuk menentukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta
interaksi para pembeli dan penjual. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu
pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas
yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen,
sehingga terciptalah keseimbangan. (Widyasari dan Manzilati, 2013).
Keseimbangan pasar terjadi pada harga dan kuantitas dalam kondisi kekuatan
permintaan dan penawaran dalam keseimbangan. Pada harga keseimbangan,
jumlah yang ingin dibeli oleh pembeli tepat sama dengan jumlah yang ingin dijual
oleh penjual. Alasan disebut keseimbangan adalah bahwa jika permintaan dan
9
penawaran dalam keseimbangan adalah bahwa jika permintaan dan penwaran
dalam posisi keseimbangan, tidak ada alasan terjadinya kenaikan atau penurunan
harga, ceteris paribus. Secara grafis harga keseimbangan dan kuantitas
keseimbangan dihasilkan oleh perpotongan antara lpermintaan (D) dan penawaran
(S) di suatu titik perpotongan yang disebut titik keseimbangan. (Setyowati, 2003)
2. Struktur Pasar Dalam Perekonomian
Struktur pasar merupakan suatu keadaan pasar yang memberi petunjuk
mengenai aspek-aspek yang memiliki pengaruh penting terhadap perilaku usaha
dan kinerja pasar, antara lain jumlah penjual dan pembeli, hambatan masuk dan
keluar pasar, keragaman produk, sistem distribusi dan penguasaan pasar. Dengan
mengetahui struktur pasar, maka akan dapat mengklasifikasikan suatu bentuk
pasar apakah mendekati persaingan sempurna, monopoli, persaigan monopolistik
atau persaingan oligopoli. Struktur pasar adalah bentuk pasar dalam dunia
sesungguhnya. (Rizkyanti, 2010)
Menurut Pappas dan Mark Hirschey (1995:203) pengetahuan struktur pasar
diperlukan baik untuk pengambilan keputusan manajerial maupun pembuatan
kebijakan publik. Asosiasi perdagangan industri secara rutin mempublikasikan
informasi yang bernilai tentang trend dalam pertumbuhan industri, tarif upah,
pengeluaran penelitian dan pengembangan, dan faktor-faktor lainnya. Sumber
daya publik juga disisihkan untuk secara rutin mengumpulkan dan
mempublikasikan data dan tentang jumlah serta distribusi ukuran dari pesaing,
ukuran pasar, pertumbuhan, itensitas modal, investasi, dan sebagainya.
10
Data publik ini secara rutin dipublikasikan dalam laporan sensus ekonomi
yang menawarkan petunjuk yang bernilai tentang perubahan dalam tingkat
konsentrasi industri dan unsur-unsur penting lainnya dari lingkungan persaingan.
Rasio konsentrasi industri mengukur pangsa keluaran industri yang dipusatkan
secara kelompok kecil perusahaan – perusahaan yang terkemuka. Tingkat
konsetrasi yang tinggi dapat menimbulkan kolusi dan pelonggaran persaingan,
tetapi ini tidak selalu terjadi.
3. Pendekatan Struktur Pasar
Pendekatan struktur atau analisis struktur analisis kekuatan pasar merupakan
suatu pendekatan struktur pasar yang memiliki ciri- ciri strategis dan berkaitan
dengan perilaku pasar dan kinerja pasar, yang memiliki unsur – unsur sebagai
berikut (Azizah, 2013) : 1) Pemusatan penjual dan pemusatan pembeli yang
diukur melalui jumlah penjual dan pembeli. 2) Persyaratan masuk pasar. 3)Sifat
produk yang ditawarkan apakah homogen ataukah ada pembedaan produk. 4)
Tingkat dimana perusahaan memproduksi dan menjual snediri secara tidak
langsung atau menciptakan sendiri saluran distribusi untuk produk-produknya.
5)Tingkat dimana perusahaan beroperasi dalam sejumlah pasar atau hanya satu
pasar. Dimana dalam pendapatan ini terdapat tiga bagian yaitu :
a. Pangsa Pasar
Menurut Baladina dan Nur (2012) Pangsa pasar (market share) adalah
presentase dari total penjualan pada suatu target pasar yang diperoleh dari suatu
perusahaan (potensi pasar dibagi jumlah penjualan). Perusahaan dengan pangsa
11
pasar yang lebih baik akan menikmati keuntungan dari penjualan produk dan
kenaikan harga sahamnya.
Menurut Jaya (2001:46) peranan pangsa pasar seperti halnya elemen
struktur pasar yang lain, adalah sebagai keuntungan bagi perusahaan. Hipotesa
umum mengatakan adanya hubungan antara tiap pangsa pasar perusahaan dengan
tingkat keuntungannya.
b. Tingkat Konsentrasi Pasar
Konsentrasi atau pemusatan merupakan gabungan pasar dari beberapa
perusahaan oligopolis dimana mereka menyadari adanya ketergantungan. Baik
mendapatkan bahwa tingkat konsentrasi dengan penghasilan terdapat tingkat
toleransi yang rendah. Penerimaann (return) rata-rata industri yang terkonsentrasi
adalah lebih tinggi dari penghasilan jenis industri yang kurang terkonsentrasi.
(Rizkyanti, 2010).
Konsentrasi pada pasar dapatndiukur menggunakan indeks konsentrasi yaitu
statistik yang dikembangkan untuk menghasilkan ukuran ringkasan struktur pasar.
Ukuran pasar konsentrasi yang umumnya digunaka presentase dari seluruh jumlah
pengiriman yang di pasok empat perusahaan terbesar. Ukuran lainnya adalah
Hirschman Herfidahl Index (IHH) yang menimbang pangsa pasar rata-rata dari
seluruh perusahaan dalam sebuahlindustri (Jaya, 2001)
c. Hambatan Keluar Masuk Pasar (Barries to Entry)
Menurut Wihana (2001:50) segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya
penurunan, kesempatan atau kecepatan masuknya pesaing baru merupakan
hambatan untuk masuk. Hambatan-hambatan ini mencakup seluruh cara dengan
12
menggunakan perangkat teretentu yang sah (seperti paten, hak mineral, dan
franchise), seperti kebanyakan hambatan-hambatan ekonomi yang umum lainnya.
4. Bentuk – Bentuk Struktur Pasar
Berdasarkan kepada ciri-ciri jenis barang yang dihasilkan, banyaknya para
penjual dan pembeli dalam kegiatan untuk memproduksi barang tersebut dan
besarnya kekuasaan sesuatu perusahaan dalam pasar, maka struktur pasar dalam
perekonomian dibedakan menjadi empat, yaitu (Sukirno 2002:205) :
a. Pasar Persaingan Sempurna
Menurut Sukirno (2010:231) pasar persaingan sempurna merupakan struktur
pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar
yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang
tinggi (optimal) efisiensinya. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai
berikut : 1) Perusahaan adalah pengambil harga (Price taker). 2) Setiap Perusahaan
mudah keluar atau masuk menghasilkan barang serupa. 3) Terdapat banyak
perusahaan. 4) Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar.
b. PasarnMonopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu
perusahaan saja, perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai
barang pengganti yang sangat dekat. Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh
perusahaan monopoli adalah keuntungan melebihi norma dan ini diperoleh
karenan terdapat hambatan yang sangat tangguh yang juga dihadapi oleh
perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. (Sukirno, 2010 :
266). Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut: 1) Pasar Monopoli adalah
13
industri suatu perusahaan. 2) Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
3)Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri. 4) Dapat
mempengaruhi penentuan harga. 5) Promosi iklan kurang diperlukan.
c. Pasar Persaingan Monopolistik
Menurut Rizkiyanti (2010) Pasar persaingan monopolistik berbeda dengan
pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli, karena pasar ini merupakan
gabungan dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Tipe pasar ini
lebih banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari, karena sebetulnya bentuk
pasar yang benar-benar murni jumlahnya sangat langkah. Ciri-ciri pasar
monopolistik adalah sebagai berikut : 1) Terdapat banyak perusahaan di dalam
pasar maka pasar persaingan. 2) Barang produksinya bersifat berbeda corak. 3)
Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mengurangi
harga. 4) Pemasukan kedalam industri relative mudah
d. PasarnOligopoli
Menurut Setyowati (2003) pasar oligopoi adalah pasar yang terdiri dari
beberapa produsen. Perilaku produsen di pasar oligopoli sulit dijelaskan karena
tidak adanya keseragaman sifat-sifat berbagai industri dalam pasar oligopoli. Pada
pasar ini produsen dapat bersaing secara langsung namun dapat pula melakukan
kesepakatan untuk bergabung membentuk suatu katel. Jika kartel ini cukup kuat
dalam mempengaruhi pasar dalam menentukan harga dan jumlah kuantitas, maka
penggabungan ini dapat menjadi monopoli. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah
sebagai berikut : 1) Menghasilkan barang standart maupun berbeda corak. 2)
Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adalakalnya sangat
14
tangguh. 3) Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara
iklan.
Kurva Permintaan Patah
Ada dua makalah yang ditulis oleh R.L.Hall dan C.J. Hitch dan yang satu
lagi ditulis oleh Paul M. Sweezy yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan
oligopolistic mempunyai harga-harga yang “sticky”’ salah alasannya adalah
bahwa perusahaan oligopolistic mengalami kurva permintaan patah
Model ini menganggap bahwa perusahaan-perusahaan saingan akan
mengimbangi setiap penurunan harga yang terjadi untuk mempertahankan pangsa
pasar mereka. Sedangkan kenaikan harga tidak akan diikuti peruusahaan
saingannya. Pangsa pasar perusahaan saingan akan naik jika sebuah perusahaan
menaikkan harganya.
Kurva permintaan tersebut akan terpatah pada tingkat harga yang akan
terjadi jika saingannya mengikuti penurunan harga karena kurva tersebut secara
nyata mempengaruhi keputusan-keputusan harga dan output dari oligopolis.
Oligopolies tersebut akan memaksimumkan labanya dengan menerapkan kaidah
MR = MC. Tetapi kurva MR tersebut tidak akan berbentuk seperti biasanya
karena kurva permintaamya patah. Bahkan kurva MR tersebut terdirin dari 2
bagian, dengan celah vertical antara dua bagian sesuai dengan kurva permintaan
patah tersebut (lihat Gambar 2.1). (Lincolin Arsyad, 1996)
15
Gambar 2.1
Dalam pasar oligopoly terdapat dua posisi yaitu pertama posisi pasar
oligopoly kuat atau pasar olipoli yang lebih mendekati pasar monopoli dan yang
kedua yaitu pasar oligopoly lemah atau pasar oligopoly yang lebih mendekati
pasar persaingan sempurna. Dimana terdapat ciri-ciri dari pasar oligopoly lemah
adalah : 1) persaingan antar produsen relative banyak, 2) Antar produsen satu
dengan yang lain saling menjatuhkan sehingga dapat mengakibatkan harga cepat
mengalami penurunan, 3) Tidak adanya perjanjian tertulis untuk aturan dalam
pasar, sehingga perusahaan dapat kapanj nsaja melanggar peraturan ( melakukan
penurunan harga tanpa adanya kesepakatan dengan perusahaan yang lain).
(Lincolin Arsyad, 1996)
5. Pembentukan Harga
Dalam analisis ekonomi, permintaan suatu barang dipengaruhi oleh tingkat
harga barang tersebut. Harga suatu barang juga selalu dipandang sebagai faktor
penting dalam menentukan penawaran barang tersebut. Oleh karena itu dalam
menganalisis mekanisme pembentukan harga dan jumlah barang yang diperjual-
belikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karena
itu dalam menganalisis mekanisme pembentukan harga dan jumlah barang yang
16
diperjual belikan makan secara serentak diperlukan analisis permintaan dan
penawaran terhadap sesuatu barang tertentu yang ada di pasar.(Widyasari dan
Manzilati, 2013)
a. Pembentukan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Menurut Kusumosuwidho (1983:194) pada pasar persaingan sempurna
harga sudah terjadi di pasar dan penjual hanya dapat menerima harga yang telah
terjadi di pasar dan penjual hanya dapat menerima harga atau merubahnya.Hal ini
karena jumlah penjual sangat banyak, sehingga kalau ada penjual yang menaikkan
harga maka pembeli akan lari kepada penjual yang lain. Penjual hanya bisa
berlaku pasif dan menerima harga saja. Meskipun demikian, penjual tetap
mempunyai kebebasan menentukan tingkat produksi dan penjualannya dalam satu
skala yang tidak akan merubah harga.
b. Pembentukan Harga Dalam Pasar Monopoli
Kekuasaan dalam pasar monopoli sangat besar, sehingga dia dapat
mempengaruhi pasar. Sedangkan untuk keseimbangan monopoli dapat dicapai
jika ia menjual barang dengan jumlah dan harga tertentu diperoleh laba
maksimum. Tidak adan keputusan keluaran perusahaan di pasar persaingan
sempurnan (yang tidak mempengaruhi harga pasar), keputusan keluaran
perusahaan monopoli akan sepenuhnya menentukan harga barang. (Widyasari dan
Manzilati, 2013).
Karena menurut Kusumosuwidho (1983:216) perusahaan monopoli adalah
suatu industri yang memprodusir hanya satu jenis barang maka ia dapat
17
menentukan sendiri tingkat harga yang diinginkannya. Selain itu, ia dapat
menawarkan
c. Pembentukan Harga Dalam Pasar Monopolistik
Pembentukan harga dalam pasar monopolistik, permintaan dalam
monopolistik lebih bersifat elastis, yang berarti setiap ada sedikit kenaikan dari
harga barang, maka akan menyebabkan berkurangnya jumlah pembeli relatif
banyak, oleh karena itu kecenderungan yang terjadi dalam pasar monopolistik
adalah produsen harus bisa menurunkan harga barang daripada menaikkan harga.
Dalam pasar persaingan monopolistik terdapat produk subtitusi, sehingga
setiap keputusan yang diambil oleh produsen dapat memberikan keuntungan bagi
satu perusahaan yang akan diikuti oleh perusahaan lainnya. Jadi pasar persaingan
monopolistik tidak dapat bertahan dalam jangka panjang, karena memiliki tingkat
kecenderungan nol yang dikarenakan adanya produk subtisusi.
Harga bukanlah faktor utama yang bisa digunakan penjual untuk
meningkatkan penjualan namun bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan
citra yang baik dalam masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli
produk tersebut. Meskipun dengan harga mahal. Hal ini akan sangat berpengaruh
terhadap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
yang berada dalam pasar persaingan monopolistik harus aktif mempromosikan
produk sekaligus menjaga citra perusahaanya. (Widyasari dan Manzilati, 2013)
d. Pembentukan Harga Dalam Pasar Oligopoli
Menurut Sukirno (2010:316) setiap perusahaan oligopoli menyadari bahwa
apabila ia mengubah harga penjualannya, maka akan mempengaruhi penjualan
18
dari perusahaan-perusahaan lain. Apabila suatu perusahan menurunkan harga,
maka perusahaan lain akan kehilangan pelanggan karena sebagian dari
pelangganya akan membeli barang dengan harga yang lebih rendah.
Dengan demikian di dalam pasar oligopoli, penurunan harga dari suatu
perusahaan berkecenderungan akan menyebabkan perusahaan lain juga akan
melakukan penurunan harga agar merekan tidak kehilangan
pelanggannya.Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikkan harga akan
kehilangan pelanggan, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan harga
akan bertambah pelanggannya. Dengan demikian tidak ada alasan untuk
perusahaan lain tersebut mengubah tingkat harga.