bab ii tinjauan pustaka a. penelitiannterdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/bab ii.pdf ·...

13
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitianini mengacupada penelitian sebelumnya untuk mempermudah pengumpulan data analisis data dan pengelolaan data. Adapun beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut : Wasil, Mohammad (2017) telah melakukan penelitian tentang Perbaikan Proses Produksi Pot Keramik Dalam Rangka Perbaikan Kualitas Home Industri Ariyan Spactra. Penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan dengan menggunakan metode pemetaan fungsi waktu, diagram sebab-akibat, dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian menunjukkan terjadinya kesalahan yang menimbulkan pemborosan waktu teradi pada 4 tahapan proses produksi keramik. Hal ini memerlukan tindakan penanganan yang harus dilakukan pada masalah tersebut yang diusulkan untuk memperbaiki dari 4 kesalahan tersebut, setelah itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan FMEA. Perhitungan ini menyatakan bahwa tahap proses pengkilatan dan pembakaran memiliki dampak besar pada saat proses produksi. Hal ini dapat diperhitungkan atas angka resiko priorotas yang memiliki nilai terbesar dibanding dengan kesalahan lain pada saat produksi. Wika, Melavin (2016) telah melakukan penelitian mengenai Identifikasi Struktur Pasar Pada Industri Sepatu di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktur pasar menggunakan analisis

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PenelitiannTerdahulu

Penelitians ini mengacu s pada penelitian sebelumnya untuk mempermudah

pengumpulan data analisis data dan pengelolaan data. Adapun beberapa penelitian

terdahulu sebagai berikut :

Wasil, Mohammad (2017) telah melakukan penelitian tentang Perbaikan

Proses Produksi Pot Keramik Dalam Rangka Perbaikan Kualitas Home Industri

Ariyan Spactra. Penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan dengan

menggunakan metode pemetaan fungsi waktu, diagram sebab-akibat, dan Failure

Mode Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian menunjukkan terjadinya

kesalahan yang menimbulkan pemborosan waktu teradi pada 4 tahapan proses

produksi keramik. Hal ini memerlukan tindakan penanganan yang harus dilakukan

pada masalah tersebut yang diusulkan untuk memperbaiki dari 4 kesalahan

tersebut, setelah itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan FMEA.

Perhitungan ini menyatakan bahwa tahap proses pengkilatan dan pembakaran

memiliki dampak besar pada saat proses produksi. Hal ini dapat diperhitungkan

atas angka resiko priorotas yang memiliki nilai terbesar dibanding dengan

kesalahan lain pada saat produksi.

Wika, Melavin (2016) telah melakukan penelitian mengenai Identifikasi

Struktur Pasar Pada Industri Sepatu di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.

Penelitian ini menggunakan pendekatan struktur pasar menggunakan analisis

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

7

deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Derajat Konsentrasi

Pasar dengan beberapa pendekatan kuantitatif, antara lain: Analisis Pangsa Pasar,

Indeks Hirschman Herfidahl (IHH) dan CR4, menunjukkan bahwa derajat

konsentrasi pasar usaha industri sepatu di Kecamatan Sooko Kabupaten

Mojokerto mengarah pada struktur pasar persaingan tidak sempurna.

Rahadjeng dan Widagdo (2004) telah melakukan penelitian mengenai

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Pengelolaan Dan Pengambangan SDM Terhadap

Kualitas Produk Pada Industri Keramik Dinoyo Malang. Dimana untuk

menganalisis permasalahan digunakan alat analisis regresi berganda. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa untuk variabel kompensasi, komunikasi dan

motivasi secara simultan mempunyai pengaruh, hal ini ditunukkan oleh nilai R2

sebesar 0,412 dengan nilai hitung F sebesar 6,067 yang berarti secara simultan

variabel-variabel pengelolaan dan pengembangan SDM berpengaruh secara

bersama-sama.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Widyasari (2013) mengenai

Identifikasi Struktur Pasar dan Implikasinya terhadap Pembentukan Harga (Studi

Kasus Pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang). Penelitian

menggunakan analisis kualitatif dan pendekatan Fenomenologis ,yang bertujuan

untuk mengetahui identifikasi struktur pasar yang terbentuk dan bagaimana

implikasinya terhadap mekanisme pembentukan harga di Sentra Industri Keripik

Tempe Sanan Malang. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa struktur pasar pada

Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang lebih mengarah ke pasar persaingan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

8

monopolistik yang dapat dilihat dari ciri-cirinya yang tidak terdapat hambatan

untuk masuk, banyaknya penjual, tidak ada kerja sama dan diferensiasi produk.

Adapun perbedaan dari keseluruhan penelitian terdahulu yang telah saya

uraikan diatas dengan penelitian yang saya lakukan adalah subjek yang saya ambil

dari penelitian ini adalah saya meneliti tentang identifikasi struktur pasar pada

Usaha Kecil dan Menengah pada industri keramik yang berada pada Kota Malang,

dan saya menggunakan tahu 2017 sebagai tahun penelitian saya.

B. Landasan Teori

1. Posisi Pasar Dalam Ekonomi

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia melakukan 3

kegiatan pokok yaitu : produksi, distribusi dan konsumsi. Dalam mikroekonomi,

ketiga kegiatan tersebut juga tidak bisa lepas dari dua faktor yaitu permintaan

(demand) dan penawaran (supply). Model permintaan dan penawaranbdigunakan

untukl menentukanl harga dan kuantitas yang terjual dilpasar. Model ini sangat

penting untuk menentukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta

interaksi para pembeli dan penjual. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu

pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas

yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen,

sehingga terciptalah keseimbangan. (Widyasari dan Manzilati, 2013).

Keseimbangan pasar terjadi pada harga dan kuantitas dalam kondisi kekuatan

permintaan dan penawaran dalam keseimbangan. Pada harga keseimbangan,

jumlah yang ingin dibeli oleh pembeli tepat sama dengan jumlah yang ingin dijual

oleh penjual. Alasan disebut keseimbangan adalah bahwa jika permintaan dan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

9

penawaran dalam keseimbangan adalah bahwa jika permintaan dan penwaran

dalam posisi keseimbangan, tidak ada alasan terjadinya kenaikan atau penurunan

harga, ceteris paribus. Secara grafis harga keseimbangan dan kuantitas

keseimbangan dihasilkan oleh perpotongan antara lpermintaan (D) dan penawaran

(S) di suatu titik perpotongan yang disebut titik keseimbangan. (Setyowati, 2003)

2. Struktur Pasar Dalam Perekonomian

Struktur pasar merupakan suatu keadaan pasar yang memberi petunjuk

mengenai aspek-aspek yang memiliki pengaruh penting terhadap perilaku usaha

dan kinerja pasar, antara lain jumlah penjual dan pembeli, hambatan masuk dan

keluar pasar, keragaman produk, sistem distribusi dan penguasaan pasar. Dengan

mengetahui struktur pasar, maka akan dapat mengklasifikasikan suatu bentuk

pasar apakah mendekati persaingan sempurna, monopoli, persaigan monopolistik

atau persaingan oligopoli. Struktur pasar adalah bentuk pasar dalam dunia

sesungguhnya. (Rizkyanti, 2010)

Menurut Pappas dan Mark Hirschey (1995:203) pengetahuan struktur pasar

diperlukan baik untuk pengambilan keputusan manajerial maupun pembuatan

kebijakan publik. Asosiasi perdagangan industri secara rutin mempublikasikan

informasi yang bernilai tentang trend dalam pertumbuhan industri, tarif upah,

pengeluaran penelitian dan pengembangan, dan faktor-faktor lainnya. Sumber

daya publik juga disisihkan untuk secara rutin mengumpulkan dan

mempublikasikan data dan tentang jumlah serta distribusi ukuran dari pesaing,

ukuran pasar, pertumbuhan, itensitas modal, investasi, dan sebagainya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

10

Data publik ini secara rutin dipublikasikan dalam laporan sensus ekonomi

yang menawarkan petunjuk yang bernilai tentang perubahan dalam tingkat

konsentrasi industri dan unsur-unsur penting lainnya dari lingkungan persaingan.

Rasio konsentrasi industri mengukur pangsa keluaran industri yang dipusatkan

secara kelompok kecil perusahaan – perusahaan yang terkemuka. Tingkat

konsetrasi yang tinggi dapat menimbulkan kolusi dan pelonggaran persaingan,

tetapi ini tidak selalu terjadi.

3. Pendekatan Struktur Pasar

Pendekatan struktur atau analisis struktur analisis kekuatan pasar merupakan

suatu pendekatan struktur pasar yang memiliki ciri- ciri strategis dan berkaitan

dengan perilaku pasar dan kinerja pasar, yang memiliki unsur – unsur sebagai

berikut (Azizah, 2013) : 1) Pemusatan penjual dan pemusatan pembeli yang

diukur melalui jumlah penjual dan pembeli. 2) Persyaratan masuk pasar. 3)Sifat

produk yang ditawarkan apakah homogen ataukah ada pembedaan produk. 4)

Tingkat dimana perusahaan memproduksi dan menjual snediri secara tidak

langsung atau menciptakan sendiri saluran distribusi untuk produk-produknya.

5)Tingkat dimana perusahaan beroperasi dalam sejumlah pasar atau hanya satu

pasar. Dimana dalam pendapatan ini terdapat tiga bagian yaitu :

a. Pangsa Pasar

Menurut Baladina dan Nur (2012) Pangsa pasar (market share) adalah

presentase dari total penjualan pada suatu target pasar yang diperoleh dari suatu

perusahaan (potensi pasar dibagi jumlah penjualan). Perusahaan dengan pangsa

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

11

pasar yang lebih baik akan menikmati keuntungan dari penjualan produk dan

kenaikan harga sahamnya.

Menurut Jaya (2001:46) peranan pangsa pasar seperti halnya elemen

struktur pasar yang lain, adalah sebagai keuntungan bagi perusahaan. Hipotesa

umum mengatakan adanya hubungan antara tiap pangsa pasar perusahaan dengan

tingkat keuntungannya.

b. Tingkat Konsentrasi Pasar

Konsentrasi atau pemusatan merupakan gabungan pasar dari beberapa

perusahaan oligopolis dimana mereka menyadari adanya ketergantungan. Baik

mendapatkan bahwa tingkat konsentrasi dengan penghasilan terdapat tingkat

toleransi yang rendah. Penerimaann (return) rata-rata industri yang terkonsentrasi

adalah lebih tinggi dari penghasilan jenis industri yang kurang terkonsentrasi.

(Rizkyanti, 2010).

Konsentrasi pada pasar dapatndiukur menggunakan indeks konsentrasi yaitu

statistik yang dikembangkan untuk menghasilkan ukuran ringkasan struktur pasar.

Ukuran pasar konsentrasi yang umumnya digunaka presentase dari seluruh jumlah

pengiriman yang di pasok empat perusahaan terbesar. Ukuran lainnya adalah

Hirschman Herfidahl Index (IHH) yang menimbang pangsa pasar rata-rata dari

seluruh perusahaan dalam sebuahlindustri (Jaya, 2001)

c. Hambatan Keluar Masuk Pasar (Barries to Entry)

Menurut Wihana (2001:50) segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya

penurunan, kesempatan atau kecepatan masuknya pesaing baru merupakan

hambatan untuk masuk. Hambatan-hambatan ini mencakup seluruh cara dengan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

12

menggunakan perangkat teretentu yang sah (seperti paten, hak mineral, dan

franchise), seperti kebanyakan hambatan-hambatan ekonomi yang umum lainnya.

4. Bentuk – Bentuk Struktur Pasar

Berdasarkan kepada ciri-ciri jenis barang yang dihasilkan, banyaknya para

penjual dan pembeli dalam kegiatan untuk memproduksi barang tersebut dan

besarnya kekuasaan sesuatu perusahaan dalam pasar, maka struktur pasar dalam

perekonomian dibedakan menjadi empat, yaitu (Sukirno 2002:205) :

a. Pasar Persaingan Sempurna

Menurut Sukirno (2010:231) pasar persaingan sempurna merupakan struktur

pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar

yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang

tinggi (optimal) efisiensinya. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai

berikut : 1) Perusahaan adalah pengambil harga (Price taker). 2) Setiap Perusahaan

mudah keluar atau masuk menghasilkan barang serupa. 3) Terdapat banyak

perusahaan. 4) Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar.

b. PasarnMonopoli

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu

perusahaan saja, perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai

barang pengganti yang sangat dekat. Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh

perusahaan monopoli adalah keuntungan melebihi norma dan ini diperoleh

karenan terdapat hambatan yang sangat tangguh yang juga dihadapi oleh

perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. (Sukirno, 2010 :

266). Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut: 1) Pasar Monopoli adalah

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

13

industri suatu perusahaan. 2) Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.

3)Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri. 4) Dapat

mempengaruhi penentuan harga. 5) Promosi iklan kurang diperlukan.

c. Pasar Persaingan Monopolistik

Menurut Rizkiyanti (2010) Pasar persaingan monopolistik berbeda dengan

pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli, karena pasar ini merupakan

gabungan dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Tipe pasar ini

lebih banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari, karena sebetulnya bentuk

pasar yang benar-benar murni jumlahnya sangat langkah. Ciri-ciri pasar

monopolistik adalah sebagai berikut : 1) Terdapat banyak perusahaan di dalam

pasar maka pasar persaingan. 2) Barang produksinya bersifat berbeda corak. 3)

Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mengurangi

harga. 4) Pemasukan kedalam industri relative mudah

d. PasarnOligopoli

Menurut Setyowati (2003) pasar oligopoi adalah pasar yang terdiri dari

beberapa produsen. Perilaku produsen di pasar oligopoli sulit dijelaskan karena

tidak adanya keseragaman sifat-sifat berbagai industri dalam pasar oligopoli. Pada

pasar ini produsen dapat bersaing secara langsung namun dapat pula melakukan

kesepakatan untuk bergabung membentuk suatu katel. Jika kartel ini cukup kuat

dalam mempengaruhi pasar dalam menentukan harga dan jumlah kuantitas, maka

penggabungan ini dapat menjadi monopoli. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah

sebagai berikut : 1) Menghasilkan barang standart maupun berbeda corak. 2)

Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adalakalnya sangat

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

14

tangguh. 3) Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara

iklan.

Kurva Permintaan Patah

Ada dua makalah yang ditulis oleh R.L.Hall dan C.J. Hitch dan yang satu

lagi ditulis oleh Paul M. Sweezy yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan

oligopolistic mempunyai harga-harga yang “sticky”’ salah alasannya adalah

bahwa perusahaan oligopolistic mengalami kurva permintaan patah

Model ini menganggap bahwa perusahaan-perusahaan saingan akan

mengimbangi setiap penurunan harga yang terjadi untuk mempertahankan pangsa

pasar mereka. Sedangkan kenaikan harga tidak akan diikuti peruusahaan

saingannya. Pangsa pasar perusahaan saingan akan naik jika sebuah perusahaan

menaikkan harganya.

Kurva permintaan tersebut akan terpatah pada tingkat harga yang akan

terjadi jika saingannya mengikuti penurunan harga karena kurva tersebut secara

nyata mempengaruhi keputusan-keputusan harga dan output dari oligopolis.

Oligopolies tersebut akan memaksimumkan labanya dengan menerapkan kaidah

MR = MC. Tetapi kurva MR tersebut tidak akan berbentuk seperti biasanya

karena kurva permintaamya patah. Bahkan kurva MR tersebut terdirin dari 2

bagian, dengan celah vertical antara dua bagian sesuai dengan kurva permintaan

patah tersebut (lihat Gambar 2.1). (Lincolin Arsyad, 1996)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

15

Gambar 2.1

Dalam pasar oligopoly terdapat dua posisi yaitu pertama posisi pasar

oligopoly kuat atau pasar olipoli yang lebih mendekati pasar monopoli dan yang

kedua yaitu pasar oligopoly lemah atau pasar oligopoly yang lebih mendekati

pasar persaingan sempurna. Dimana terdapat ciri-ciri dari pasar oligopoly lemah

adalah : 1) persaingan antar produsen relative banyak, 2) Antar produsen satu

dengan yang lain saling menjatuhkan sehingga dapat mengakibatkan harga cepat

mengalami penurunan, 3) Tidak adanya perjanjian tertulis untuk aturan dalam

pasar, sehingga perusahaan dapat kapanj nsaja melanggar peraturan ( melakukan

penurunan harga tanpa adanya kesepakatan dengan perusahaan yang lain).

(Lincolin Arsyad, 1996)

5. Pembentukan Harga

Dalam analisis ekonomi, permintaan suatu barang dipengaruhi oleh tingkat

harga barang tersebut. Harga suatu barang juga selalu dipandang sebagai faktor

penting dalam menentukan penawaran barang tersebut. Oleh karena itu dalam

menganalisis mekanisme pembentukan harga dan jumlah barang yang diperjual-

belikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karena

itu dalam menganalisis mekanisme pembentukan harga dan jumlah barang yang

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

16

diperjual belikan makan secara serentak diperlukan analisis permintaan dan

penawaran terhadap sesuatu barang tertentu yang ada di pasar.(Widyasari dan

Manzilati, 2013)

a. Pembentukan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna

Menurut Kusumosuwidho (1983:194) pada pasar persaingan sempurna

harga sudah terjadi di pasar dan penjual hanya dapat menerima harga yang telah

terjadi di pasar dan penjual hanya dapat menerima harga atau merubahnya.Hal ini

karena jumlah penjual sangat banyak, sehingga kalau ada penjual yang menaikkan

harga maka pembeli akan lari kepada penjual yang lain. Penjual hanya bisa

berlaku pasif dan menerima harga saja. Meskipun demikian, penjual tetap

mempunyai kebebasan menentukan tingkat produksi dan penjualannya dalam satu

skala yang tidak akan merubah harga.

b. Pembentukan Harga Dalam Pasar Monopoli

Kekuasaan dalam pasar monopoli sangat besar, sehingga dia dapat

mempengaruhi pasar. Sedangkan untuk keseimbangan monopoli dapat dicapai

jika ia menjual barang dengan jumlah dan harga tertentu diperoleh laba

maksimum. Tidak adan keputusan keluaran perusahaan di pasar persaingan

sempurnan (yang tidak mempengaruhi harga pasar), keputusan keluaran

perusahaan monopoli akan sepenuhnya menentukan harga barang. (Widyasari dan

Manzilati, 2013).

Karena menurut Kusumosuwidho (1983:216) perusahaan monopoli adalah

suatu industri yang memprodusir hanya satu jenis barang maka ia dapat

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

17

menentukan sendiri tingkat harga yang diinginkannya. Selain itu, ia dapat

menawarkan

c. Pembentukan Harga Dalam Pasar Monopolistik

Pembentukan harga dalam pasar monopolistik, permintaan dalam

monopolistik lebih bersifat elastis, yang berarti setiap ada sedikit kenaikan dari

harga barang, maka akan menyebabkan berkurangnya jumlah pembeli relatif

banyak, oleh karena itu kecenderungan yang terjadi dalam pasar monopolistik

adalah produsen harus bisa menurunkan harga barang daripada menaikkan harga.

Dalam pasar persaingan monopolistik terdapat produk subtitusi, sehingga

setiap keputusan yang diambil oleh produsen dapat memberikan keuntungan bagi

satu perusahaan yang akan diikuti oleh perusahaan lainnya. Jadi pasar persaingan

monopolistik tidak dapat bertahan dalam jangka panjang, karena memiliki tingkat

kecenderungan nol yang dikarenakan adanya produk subtisusi.

Harga bukanlah faktor utama yang bisa digunakan penjual untuk

meningkatkan penjualan namun bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan

citra yang baik dalam masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli

produk tersebut. Meskipun dengan harga mahal. Hal ini akan sangat berpengaruh

terhadap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan

yang berada dalam pasar persaingan monopolistik harus aktif mempromosikan

produk sekaligus menjaga citra perusahaanya. (Widyasari dan Manzilati, 2013)

d. Pembentukan Harga Dalam Pasar Oligopoli

Menurut Sukirno (2010:316) setiap perusahaan oligopoli menyadari bahwa

apabila ia mengubah harga penjualannya, maka akan mempengaruhi penjualan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu pada …eprints.umm.ac.id/42179/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 18. · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitiannTerdahulu Penelitian s ini

18

dari perusahaan-perusahaan lain. Apabila suatu perusahan menurunkan harga,

maka perusahaan lain akan kehilangan pelanggan karena sebagian dari

pelangganya akan membeli barang dengan harga yang lebih rendah.

Dengan demikian di dalam pasar oligopoli, penurunan harga dari suatu

perusahaan berkecenderungan akan menyebabkan perusahaan lain juga akan

melakukan penurunan harga agar merekan tidak kehilangan

pelanggannya.Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikkan harga akan

kehilangan pelanggan, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan harga

akan bertambah pelanggannya. Dengan demikian tidak ada alasan untuk

perusahaan lain tersebut mengubah tingkat harga.