bab ii tinjauan pustaka 2.1. konsep mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/bab ii.pdfbahasa a. rab...

17
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakat Masyarakat dalam bahasa Arab disebut “Musyarak. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem yang sedikit tertutup atau separuh terbuka. Masyarakat merupakan orang-orang yang berinteraksi dan satu sama lainnya serta saling tergantung satu sama lain yang biasa disebut zoon polticon. Masyarakat biasanya dalam pergaulan akan menciptakan sebuah budaya yang nantinya akan digunakan bersama. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat dan kebudayaan saling berhubungan dalam kehidupan masyarakat (Syani,1995:84). Masyarakat dapat juga diartikan di mana setiap kelompok manusia yang hidup berdampingan dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga mereka dapat menata diri mereka karena mereka telah menyadari bahwa mereka adalah suatu kesatuan sosial dengan aturan-aturan yang dirumuskan dengan jelas. Masyarakat menurut seorang ahli antropologi Ralph Linton (dalam Ahmadi, 1986:56), menyatakan bahwa setiap selompok manusia yang telah cukup lama hidup berdampingan dan mereka bahkan sudah mampu mengatur diri masing-masing dalam kehidupan sosial. Melalui beberapa pengertian masyarakat di atas, dapat dijelaskan bahwa masyarakat memiliki hubungan fungsional antara satu dengan yang lainnya. Setip individu mempunyai kesadaran akan keberadaannya di tengah-tengah individu lainnya, sehingga sistem pergaulan yang membentuk kepribadian dari setiap

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Mayarakat

Masyarakat dalam bahasa Arab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya

adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem yang sedikit tertutup

atau separuh terbuka. Masyarakat merupakan orang-orang yang berinteraksi dan

satu sama lainnya serta saling tergantung satu sama lain yang biasa disebut zoon

polticon. Masyarakat biasanya dalam pergaulan akan menciptakan sebuah budaya

yang nantinya akan digunakan bersama. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat

dan kebudayaan saling berhubungan dalam kehidupan masyarakat

(Syani,1995:84).

Masyarakat dapat juga diartikan di mana setiap kelompok manusia yang

hidup berdampingan dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga mereka dapat

menata diri mereka karena mereka telah menyadari bahwa mereka adalah suatu

kesatuan sosial dengan aturan-aturan yang dirumuskan dengan jelas. Masyarakat

menurut seorang ahli antropologi Ralph Linton (dalam Ahmadi, 1986:56),

menyatakan bahwa setiap selompok manusia yang telah cukup lama hidup

berdampingan dan mereka bahkan sudah mampu mengatur diri masing-masing

dalam kehidupan sosial.

Melalui beberapa pengertian masyarakat di atas, dapat dijelaskan bahwa

masyarakat memiliki hubungan fungsional antara satu dengan yang lainnya. Setip

individu mempunyai kesadaran akan keberadaannya di tengah-tengah individu

lainnya, sehingga sistem pergaulan yang membentuk kepribadian dari setiap

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

7

individu yang disadarkan atas kebiasaan atau lembaga kemasyarakatan yang

hidup dalam masyarakat tertentu.

Ciri-ciri masyarakat dalam satu bentuk kehidupan bersama menurut

Soekanto (2006:47) antara lain menyatakan bahwa:

a. Manusia merupakan mahkluk yang hidup bersama dan ilmu sosial

sendiri tidak memiliki perhitungan pasti mengenai jumlah manusia

itu sendiri.

b. Tinggal berdampingan dalam waktu yang cukup panjang. Pertemuan

antara setiap individu atau orang akan manampilkan sebuah individu

dengan karakter yang baru. Setiap orang akan selalu berbicara

dengan yang lainnya, baik untuk menyampaikan perasaan, pikiran

maupun sebuah informasi. Dari hal ini maka tercipta sebuah sistem

komunikasi dan kemudian menghadirkan pola atau aturan baru yang

akan dipegang mereka.

c. Mengerti bahwa mereka bersatu.

d. Selalu tinggal berdampingan sehingga akhirnya melahirkan suatu

kebudayaan baru karena adanya ikatan antara mereka.

Syani (1995:89) menyatakan bahwa sekelompok orang akan artikan atau

disebut sebagai masyarakat apabila:

a. Adanya ikatan perasaan dalam kelompok.

b. Tinggal di wilayah yang sama, bersama dengan yang memiliki

karakter atau ciri khas yang sama.

c. Tinggal berdampingan dalam kurun waktu yang lama.

d. Memiliki peraturan yang akan menjadi pedoman mereka dalam

mencapai tujuan untuk kebaikan bersama.

Empat syarat yang telah dijabarkan di atas, merupakan salah satu cikal bakal

dari terbentuknya masyarakat. Sebagaimana hubungan individu dalam masyarakat

yang pada hakekatnya merupakan hubungan fungsional, sekaligus sebagai

kolektivitas yang terbuka dan saling ketergantungan antara satu sama lainnya.

Individu dalam hidupnya senantiasa menghubungkan kepentingan dan

keputusannya pada orang lain.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

8

2.1.1. Masyarakat Etnis Madura

Etnis Madura adalah salah satu suku di Indonesia yang tinggal di Pulau

Madura propinsi Jawa Timur. Pulau Madura berada di timur pulau Jawa, dan

memiliki dataran tinggi serta lahan kering untuk tanah pertanian. Pulau Madura

mengalami musim kemarau kering rata-rata 2 hingga 4 bulan namun jika musim

kemarau panjang dapat mencapai 4 hingga 5 bulan. Curah hujan rata-rata sekitar

88 hari pertahun. Madura terkenal panas dengan suhu udara maksimum rata-rata

30,50 C. kondisi tanah serta curah hujan yang tidak rata menjadikan Pulau

Madura memiliki sedikit tanah yang subur untuk bercocok tanam (Wiyata, 2002:

15).

Etnis Madura memiliki kebudayaan yang cukup khas. Khas artinya karena

etnis Madura memiliki perbedaan dengan etnis-etnis lainnya (Alwi, 2001: 563).

Kekhasan budaya etnis Madura didasari oleh wilayah geografis dan topografis

hidraulis dan lahan pertanian yang tandus sehingga cara sebagian besar dari

mereka mencari mata pencaharian di laut seperti menjadi nelayan. Etnis Madura

terbiasa hidup dengan bekerja di laut baik sebagai nelayan maupun sebagai

berdagang. Kehidupan di laut yang memiliki resiko serta tantangan akhirnya

menjadikan orang Madura memiliki tingkat keberanian yang besar, ulet, percaya

diri, bersikap apa adanya dan terbuka, terus terang dalam berbicara, serta

memegang dan menjaga tinggi harga diri. Karakter etnis Madura tersebut

terkadang ditunjukan secara berlebihan sehingga menimbulkan konflik serta

tindak kekerasan atau perkelahian. Etnis Madura memiliki ciri khas sebagai

kelompok yang rentan atau sering mengalami konflik. Rasa bangga terhadap diri

sendiri yang terkadang berlebihan kadang memunculkan konflik. Orang Madura

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

9

terkenal mempertahankan harga dirinya meskipun harus dengan tindak kekerasan

fisik.

Karakter orang Madura yang sensitif mengenai harga dirinya serta mudah

melakukan kekerasan, dinilai sebagai stereotip negative oleh etnis atau suku

lainnya. Stereotip ini kadang bersifat subjekif dan tidak akurat karena hanya

didasarkan oleh prasangka semata (Alwi, 2001: 109). Etnik Madura selalu

mendapat penilaian secara subjektif oleh etnis lain. Misal di kalimantan, etnis

Madura dianggap sebagai kelompok orang yang tempramental, keras dan kasar

(kecuali yang dari Sumenep), sombong, mudah sakit hati atau tersinggung dan

mudah membalas dendam dengan kekerasan (Mustofa, 2001: 25).

Penilaian terhadap Etnis Madura yang dianggap keras atau tegas. Arti kata

”tegas” dan ”keras” memiliki pengertian yang berbeda. Sifat ”keras” yang

merupakan lawan dari sifat ”lembut” sifat yang berapi-api atau mudah tersulut

emosi tanpa menghiraukan akal budinya. Sementara arti dari sifat ”tegas” adalah

sifat yang kuat atau teguh dalam menjunjung pendapat maupun prisip dan tidak

mudah dipengaruhi oleh keadaan di sekitarnya. Namun adanya penilaian yang

subjektif selalu menimbulkan prasangka yang keliru. Dilihat dari segi budaya,

masing-masing suku atau etnik rentan terhadap penilaian yang subjektif terhadap

etnis lainnya (Glaser & Moynihan, 1981: 27).

2.2. Proses Dan Interaksi Sosial

Beberapa faktor yang menandakan adanya interaksi sosial adalah terjadinya

kontak sosial (social contact) serta komunikasi (communication) antara individu

atau antar kelompok atau antara keduanya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

10

2.2.1. Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum (bersama-sama) dan

tango (menyentuh) sehingga artinya adalah bersama-sama menyentuh (Soekanto

dalam Bungin, 2006:55). Kontak sosial diartikan sebagai adanya hubungan secara

fisik sementara hubungan sosial terjadi tidak secara menyentuh seseorang.

Menurut Bungin (2006:56), kontak sosial dapat terjadi melalui:

1. Kontak antara orang per orang dan hal ini dapat menjadi penyebab

mereka tertarik untuk mempelajari aturan-aturan yang dimiliki

satu sama lain.

2. Kontak orang per orang dalam kelompok masyarakat atau

sebaliknya.

3. Kontak antara kelompok dengan kelompok lain.

4. Kontak orang per orang dengan masyarakat di seluruh dunia.

5. Kontak orang per orang, kelompok, masyarakat dan dunia global,

yang terjadi secara bersamaan di antara mereka.

Soerjono Soekanto (2006:71) menyusun kontak sosial sebagai berikut:

1. Primer yaitu kontak yang terjadi antar individu atau kelompok

tanpa adanya perantara.

2. Sekunder yaitu kontak yang terjadi melalui perantara baik orang

maupun teknologi.

Berdasarkan pelakunya, kontak sosial dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Kontak sosial antar individu dengan individu

Misal: kontak anak dengan ayah atau ibu dan sebagainya..

2. Kontak sosial antar individu dengan kelompok

Misal: kontak antara kepala desa dengan warga, atau sebaliknya.

3. Kontak sosial antar kelompok dengan kelompok

Misal: kontak antara himpuman mahasiswa komunikasi dengan

himpunan mahasiswa jurusan lainnya.

2.2.2. Komunikasi

Komunikasi dapat diartikan sebagai cara menyampaikan pesan dari

seseorang kepada orang lain atau dari suatu kelompok kepada kelompok lain.

Komunikasi tidak hanya dapat dilakukan melalui percakapan nbamun juga

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

11

melalui gerakan atau secara verbal. Seiring berkembangnya media teknologi

komunikasi, maka saat ini komunikasi sudah dapat dilakukan dengan jauh lebih

mudah dan cepat (Liliweri,2002:53).

Mulyana & Rakhmat (2014:14-15) menjelaskan delapan unsur komunikasi

sebagai berikut: 1) Sumber (source), individu yang ingin berkomunikasi. 2)

Penyandian (encoding), adalah cara atau gaya yang dipilih atau digunakan

seseorang dalam menyampaikan pesan. 3) Pesan (message), adalah sesuatu yang

ingin disampaikan melalui adanya komunikasi. 4) Saluran (channel), jembatan

yang mengubungkan sumber dan penerima. 5) Penerima (receiver), adalah orang

yang mendapat atau menerima pesan dari sumber. 6) Penyandian balik

(decoding), adalah dimana penerima menerjemahkan pesan yang diterima dari

sumber. 7) Respons penerima (receiver response), adalah tindakan sipenerima

setelah mendapat dan mengerti isi pesan dari sumber. 8) Umpan balik (feedback),

pengalaman sumber selama mengirim pesan kepada si penerima yang membuat

sumber akhirnya memahami bagaimana cara penyampaian pesan yang lebih

efektif.

Menurut Onong Uchjana Effendy (2004:6) komunikasi tercipta jika

memiliki unsur-unsur seperti komunikator (sumber), pesan yang ingin

disampaikan, cara atau gaya penyampaian, sarana, dampak dan umpan balik.

Komunikasi merupakan cara menyampaikan pesan antara individu atau

kelompok. Pesan merupakan hal yang ingin disampaikan oleh komunikator atau

sumber kepada sipenerima melalui proses komunikasi.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

12

2.2.3. Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi menurut Dedy Mulyana (2005: 5) mencakup komunikasi

sosial, ekspresif, ritual dan instrumental. Sementara menurut Onong Uchajana

Effendy (2003 : 55) fungsi komunikasi adalah

1.Bertujuan untuk menyampaikan informasi orang lain (To inform).

2.Bertujuan untuk mengajar orang lain (To educate).

3.Bertujuan untuk menghibur orang lain (To entertain).

4.Bertujuan untuk mempengaruhi orang lain (To influence).

2.2.4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Proses Komunikasi

Menurut Gudykunst dan Kim, ada empat faktor/filter konseptual yang

memengaruhi komunikasi (melakukan penyandian pesan dan penyandian balik

pesan), yaitu sebagai berikut :

1. Faktor Budaya

Faktor budaya meliputi faktor yang menjelaskan kemiripan dan perbedaan

agama, budaya, sikap, dan bahasa.

2. Faktor Sosiobudaya

Pengaruh sosiokultur akan tampak pada proses penataan sosial yang

berkembang berdasarkan interaksi dengan orang lain ketika pola-pola

perilaku menjadi konsisten dengan berjalannya waktu.

3. Faktor Psikobudaya

Dimensi psikokultur mencakup proses penataan pribadi. Penataan pribadi

adalah proses yang memberi stabilitas pada proses psikologis. Faktor-faktor

dalam psikobudaya adalah stereotip dan sikap terhadap kelompok lain.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

13

4. Faktor Lingkungan

Lingkungan akan memengaruhi kita dalam melakukan penyandian dan

penyandian balik suatu pesan. Lingkungan mencakup iklim, lokasi geografis,

lingkungan fisik, dan persepsi kita atas suatu lingkungan.

2.2.5. Hambatan Komunikasi

Menurut Onong (2003:45) hambatan dalam komunikasi dapat berupa:

1. Hambatan Sosio-Antro-Psikologis dapat berupa hambatan sosiologis yaitu

hambatan yang disebabkan adanya perbedaan sosial, hambatan antropologis

yaitu hambatan yang dikarenakan kunrangnya pengetahuan mengenai asal-

usul dan latar belakan budaya seseorang, hambatan psikologis yaitu hambatan

yang disebabkan oleh keadaan psikologis atau emosi yang tidak stabil.

2. Hambatan Semantis adalah hambatan yang terjadi karena ketidak jelasan

bahasa atau kurangnya pemahaman terhadap bahasa yang digunakan.

3. Hambatan Mekanis yaitu hambatan yang disebabkan oleh peralatan

komunikasi yang sudah tidak layak pakai atau rusak.

4. Hambatan Ekologis adalh hambatan yang disebabkan oleh alam atau kondisi

lingkungan.

2.3. Komunikasi Antar Budaya

Proses komunikasi selalu melibatkan ekspektasi, persepsi, tindakan dan

penafsiran. Artinya adalah setiap orang akan menerjemahkan pesan yang diterima

dari komunikasi menurut gaya atau cara budayanya sendiri. Biasanya kita

menerjemahkan sebuah pesan dengan gaya atau cara budaya kita sendiri.

Komunikasi antarbudaya merupakan bentuk komunikasi yang terjadi antar orang-

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

14

orang yang memiliki budaya berbeda. Beberapa penjelasan mengenai komunikasi

antar budaya telah dijelaskan oleh para ahli sebagai berikut:

1. Aloweri, Andrea L. Rich dab Dennis M. Ogawa dalam Armawati Arbi

menjelaskan bahwa komunikasi antar budaya adalah proses komunikasi

yang terjadi antara orang-orang yang berbeda latar belakang budaya.

Contoh, komunikasi antara suku bangsa, antar etnis, antar ras dan antar

sosial.

2. Guo-Ming Chen dan Willian J. Starosta dalam Deddy Mulyana menjelaskan

komunikasi antar budaya sebagai bentuk negosiasi atau pertukaran sistem

simbolik antar manusia.

3. Deddy Mulyana menyatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah di

mana setiap orang yang memiliki budaya berbeda saling bertukar pikiran.

4. Stewart L. Tubbs-Sylvia Moss mengartikan bahwa komunikasi antar

budaya biasanya terjadi antara orang-orang yang memiliki budaya tak sama

(misal; beda ras dan beda etnik maupun beda sosial ekonomi).

Ada beberapa pengertian yang yang digunakan untuk menjelaskan

komunikasi antar budaya, seperti komunikasi antar etnik (Inter ethnic

communication), komunikasi antar ras, komunikasi lintas budaya (Cross Cultural

Communication), dan komunikasi Internasional.

1. Komunikasi antar etnik artinya komunikasi di antara etnis berbeda.

2. Komunikasi antar ras adalah komunikasi antar individu yang memiliki

kesamaan ciri secara biologis.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

15

3. Komunikasi Lintas Budaya dapat diartikan sebagai kegiatan perbandingan

antar umat tertentu dengan sebuah kebudayaan.

4. Komunikasi Internasional adalah komunikasi yang terjadi antara orang-

orang dari suatu negara dengan orang di negara lainnya.

2.4. Teori Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok terjadi di antara beberapa orang minimal antara 3

orang secara secara langsung. Secara otomatis, dalam komunikasi kelompok pasti

terjadi komunikasi antar perorangan. Kelompok adalah sejumlah individu yang

tinggal dan berinteraksi bersama. Sebagai contoh keluarga, grup diskusi, komite

dan lain-lain. Dalam komunikasi kelompok pastinya terjadi juga komunikasi antar

pribadi sehingga teori komunikasi antarpribadi merupakan bagian dari komunikasi

kelompok. Komunikasi kelompok memiliki sifat sebagai berikut:

1. Secara langsung atau melalui tatap muka;

2. komunikasi dengan sedikit peserta;

3. Bekerja dibawah arahan seorang pemimpin;

4. Berbagi tujuan atau sasaran bersama;

5. Masing-masing anggota kelompok memiliki pengaruh atas yang lain.

Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi yang ada

di antara beberapa individu seperti dalam rapat, konferensi dan sebagainya

(Anwar Arifin, 1984). Komunuikasi ini juga dapat didefinisikan sebagai interaksi

secara langsung yang terjadi antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan seperti

berbagi informasi, atau agar setiap individu akan mulai mengenali individu

lainnya (Burgoon dalam Wiryanto, 2004).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

16

Arti kelompok sendiri dapat diterangkan sebagai sebuah perkumpulan orang

yang saling berinteraksi, memiliki persamaan tujuan serta mempunyai rasa saling

memiliki dengan yang lainnya. Kelompok komunikasi bisa sedikit bisa juga

banyak. Jika ukuran jumlah orang yang ada dalam sebuah kelompok sedikit maka

dikategorikan kelompok kecil (small group communication), jika jumlahnya

orang yang ada di dalamnya banyak disebut kelompoknya besar. Berikut ini

adalah klasifikasi komunikasi kelompok:

1. Komunikasi Kelompok Kecil (micro group)

Artinya kelompok komunikasi yang biasanya terjadi antara seorang dengan

suatu kelompok seperti dalam menyampaikan pendapat dalam sebuah rapat

diskusi..

2. Komunikasi Kelompok Besar

Artinya adalah komunikasi yang melibatkan banyak orang yang biasanya

cukup sulit dilaksanakan seperti komunikasi dalam sebuah pertemuan akbar.

Kekurangan dari komunikasi kelompok besar adalah dalam mengendalikan

emosinya ketika menyampaikan pesan atau pendapat. Seperti halnya jika di antara

kumpulan orang-orang tersebut terdapat orang yang tidak menyuykai

komunikator, maka akan melakukan tindakan tidak terpuji seperti berteriak atau

melemparkan objek kepada pembicara..

2.4.1. Karakteristik Komunikasi Kelompok

Beberapa karakteristik dari sebuah komunikasi kelompok bersifat :

1. Formal, di mana pelaksanaannya telah dipersiapkan secara matang dan

resmi.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

17

2. Terorganisir, di mana setiap orang di dalamnya memiliki andil masing-

masing dalam mencapai suatu tujuan.

3. Terlembagakan, sifatnya terikat oleh sebuah aturan.

Sendjaja mengungkapkan bahwa karakteristik pada suatu kelompok adalah:

norma serta peran. Norma merupakan sebuah kesepakatan yang dihormati

bersama oleh beberapa orang untuk dijadikan sebuah pedoman atau aturan. Para

ahli sosiolog menyebut norma sebagai hukum atau aturan, yang berguna untuk

menjadi acuan orang-orang dalam kelompok untuk bertindak. Kategori norma

kelompok dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Norma Sosial berperan menjaga keteraturan hubungan sosial di dsalam

kelompok.

2. Norma Prosedural berperan sebagai pedoman bagi anggota kelompok dalam

menjalankan sebuah aktifitas atau operasi.

3. Norma Tugas dapat diartikan sebagai upaya untuk fokus terhadap sebuah

kewajiban agar tujuan dapat tercapai.

2.4.2. Fungsi Komunikasi Kelompok

Kelompok ditandai oleh adanya aturan-aturan yang akan dilaksanakanya.

Aturan atau fungsi tersebut terdiri dari fungsi hubungan sosial, pendidikan,

persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, serta fungsi terapi

(Sendjaja, 2002: 38).

1. Hubungan sosial terlihat dari upaya individu dalam sebuah kelompok

menjaga keharmonisan hubuingan sosial di antara mereka.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

18

2. Pendidikan adalah hubungan antar kelompok yang sifatnya saling bertukar

pengetahuan atau informasi.

3. Fungsi persuasi, adalah di mana seorang anggota melakukan pendekatan

kepada anggota lainya agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu hal.

4. Fungsi problem solving, di man fungsinya adalah untuk memecahkan

sebuah masalah yang hadir atau dialami setiap orang.

5. Kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Fokus dari kelompok terapi adalah

membantu setiap orang memperoleh suatu perubahan dalam dirinya. Di

mana pada suatu tempat, setiap anggota akan berbagi kisahnya (Bungin,

2006:270).

2.4.3. Bentuk-Bentuk Komunikasi Kelompok

Bentuk komunikasi kelompok terbagi ke dalam dua kategori: deskriptif dan

preskriptif.

1. Komunikasi Kelompok Deskriptif (Menggambarkan)

a) Kelompok Tugas

Komunikasi kelompok mancakup empat tahap: orientasi, konflik,

pemunculan dan peneguhan (Aubrey fisher dalam Rakhmat, 2007:

175).

b) Kelompok Pertemuan

Biasanya digunakan para psikolog dalam proses konsultasi,

berbincang dengan pasien untuk kesembuhan mereka .

c) Kelompok Penyadar

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

19

Biasanya berguna untuk menimbulkan kesadaran anggota

kelompok dalam mengembangkan karakter masing-masing.

2. Komunikasi Kelompok Preskriptif (Memberi Petunjuk)

Komunikasi kelompok dapat dipergunakan untuk menyelesaikan

tugas, memecahkan persoalan, membuat kepetusan, atau melahirkan

gagasan kreatif, membantu pertumbuhkan kepribadian seperti dalam

kelompok pertemuan atau membangkitkan kesadaran sosial politik.

Komunikasi kelompok dapat dikategorikan dalam bentuk privat maupun

publik. Contohnya adalah kelompok pertemuan, kelompok belajar, panitia,

dan rapat. Sementara wawancara terbuka, forum atau seminar termasuk

kelompok publik (Rakhmat, 2007: 178-179).

2.5. Kebudayaan

Larry A. Samovar dan Richard E. Porter dalam penelitiaannya menerangkan

kebudayaan sebagai sebuah akumulasi dari tingkat pengetahuan, pengalaman,

kepercayaan, nilai, sikap, agama, peranan, dan kepemilikan yang dimiliki

sekelompok orang. Kebudayaan juga dapat berarti peroses pertukaran

pengetahuan yang dilakukan sejumlah orang (Gudykunst dan Kim dalam Liliweri,

2002:53). Secara jelas, Edward T. Hall mengatakan bahwa komunikasi dan

komunikasi adalah kebudayaan.

2.6. Akulturasi

Di dalam ilmu sosial dipahami bahwa akulturasi merupakan proses

pertemuan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda yang diikuti dengan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

20

percampuran unsur-unsur tersebut, namun perbedaan di antara unsur-unsur asing

dengan yang asli masih tampak. Akulturasi merupakan suatu proses dimana

pendatang menyesuaikan diri dengan dan memperoleh budaya pribumi.

Dwi Wahyudiarto (2005: 37) menjelaskan bahwa akulturasi merupakan

proses sosial yang lahir apabila suatu kelompok orang dengan kebudayaannya

dihadapkan dengan kebudayaan asing sehingga unsur-unsur kebudayaan tersebut

lambat laun dapat diterima ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan

cirikhas dari kebudayaannya sendiri.

Akulturasi adalah proses pertukaran unsur kebudayaan, dimana dua

kebudayaan yang berbeda terus menerus berinteraksi dalam jangka waktu yang

panjang. Akulturasi juga didefinisikan sebagai perpaduan budaya yang

menghasilkan suatu budaya baru tanpa menghilangkan unsur asli budaya terkait.

Ada dua syarat proses akulturasi yaitu affinity atau penerimaan budaya dan

homogenity atau kesamaan corak budaya yang membuat nilai baru diterima.

Gambar 2.1 Akulturasi Budaya

Koentjaraningrat (1990: 253-254) dalam bukunya menjelaskan bahwa

proses akulturasi adalah proses sosial yang lahir bila suatu kelompok manusia

bertemu kebudayaan asing sehingga kebudayaan asing tersebut akhirnya dapat

diterima tanpa menyebabkan hilangnya cirikhas asli budayanya sendiri.

Budaya A Budaya B Budaya AB

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

21

Unsur-unsur kebudayaan asing hadir dalam kebudayaan lokal, akan

memberikan gambaran mengenai proses akulturasi (Koentjaraningrat, 1990: 253-

254). Hasil dari proses wujud akulturasi kebudayaan tersebut, dapat dilihat pada

Bahasa, Religi dan Kepercayaan, Organisasi Sosial, Kemasyarakatan, Sistem

Pengetahuan, Kesenian dan Bentuk Bangunan. Bentuk dari perwujudan akulturasi

budaya, merupakan salah satu hasil aktivitas manusia dalam menjalankan proses

perpaduan budaya.

2.7. Kerangka Berfikir

Alur pikir konsep penelitian ini menjelaskan arah penelitian dengan

menyusun alur pemikiran melalui gambar alur pikir. Alur penelitian tersebut

bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi antar budaya sebagai sarana

akulturasi etnis Arab dengan masyarakat lokal.

Aktivitas masyarakat desa besuki yang mayoritas adalah pedagang,

mencakup etnis Madura maupun etnis Arab. Kedua etnis dalam kesehariannya

melakukan transaksi dagang dan secara otomatis mereka saling berinteraksi.

Dalam interaksi tersebut diawali sengan komunikasi, bahasa kedua etnis yang

berbeda tidak menimbulkan hambatan yang berarti karena mereka terbiasa

menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Namun berbeda jika

mereka berbicara pada keluarganya atau sesama etnis, misalnya etnis Madura jika

berbicara dengan orang Madura mereka menggunakan bahasa Madura begitupun

dengan etnis Arab jika berbicara dengan orang arab mereka menggunakan bahasa

arab. Ketika berkomunikasi terdapat beberapa hambatan karena kedua etnis yang

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mayarakateprints.umm.ac.id/40628/3/BAB II.pdfbahasa A. rab disebut “Musyarak”. Masyarakat artinya adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah

22

berbeda bahasa, namun juga ada faktor pendorong yang membuat komunikasi

mereka lancar.

Seiring berjalannya waktu etnis arab yang tinggal di desa besuki dapat

berbahasa Madura meskipun tidak lancar, mereka mengerti yang dikatakan orang

Madura tetapi tidak dapat berbicara Madura. Beberapa dari etnis Arab justru fasih

berbahasa Madura. Bahasa termasuk dalam akulturasi atau budaya, meskipun

etnis Arab dapat berbahasa Madura, mereka tidak meninggalkan budaya atau

bahasa mereka. Sehingga dari komunikasi kedua etnis yang berbeda dapat

menimbulkan sebuah akulturasi

Berdasarkan fokus penelitian, gambar alur pikir terhadap komunikasi antar

budaya sebagai sarana akulturasi etnis Arab dengan masyarakat lokal serta apa

faktor pendukung dan penghambat dalam komunikasi di Desa Besuki Kecamatan

Besuki Situbondo sebagai berikut:

Gambar 2.2 Skema Alur Pikir terhadap Konsep Penelitian

Masyarakat

Desa Besuki

Masyarakat

Etnis Madura

Masyarakat

Etnis Arab

Interaksi Sosial

+

Komunikasi

Akulturasi