bab ii tinjauan pustaka 2.1 konsep analisis pengertian

21
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: “Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”. Menurut Harahap (2004:207) pengertian analisis adalah: “Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil”. 2.1.1 Laporan Arus Kas 2.1.1.1 Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas menggambarkan jumlah arus kas masuk (penerimaan kas) dan kas keluar (pengeluaran kas) dalam satu periode tertentu yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kas yang mempengaruhi operasi selama satu periode, transaksi investasi, transaksi pendanaan dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas selama periode tertentu yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Laporan jenis ini dianggap

Upload: phamdiep

Post on 31-Dec-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Analisis

Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip

oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah:

“Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk

memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.

Menurut Harahap (2004:207) pengertian analisis adalah:

“Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi

berbagai unit terkecil”.

2.1.1 Laporan Arus Kas

2.1.1.1 Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menggambarkan jumlah arus kas masuk (penerimaan

kas) dan kas keluar (pengeluaran kas) dalam satu periode tertentu yang

diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus

kas merupakan laporan keuangan yang diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai kas yang mempengaruhi operasi selama satu periode, transaksi

investasi, transaksi pendanaan dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama

satu periode.

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan

pengeluaran kas dan setara kas selama periode tertentu yang dikelompokkan ke

dalam aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Laporan jenis ini dianggap

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

11

informatif daripada laporan perubahan posisi keuangan karena dapat memberikan

informasi tentang arus kas historis suatu perusahaan sehingga dapat diketahui arus

kas masuk dan arus kas keluar pada masa lalu. Dengan kata lain laporan arus kas

menggambarkan penggunaan kas dan setara kas yang ada di suatu perusahaan

untuk kegiatan-kegiatan perusahaan selama periode tertentu. Arus kas berdasarkan

PSAK No. 2 (2012:2.2) sebagai berikut:

“Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas”.

Sedangkan arus kas menurut Fraser (2008:10) sebagai berikut:

“Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dan

keluar dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan selama suatu periode

akuntansi”.

Arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) masing-

masing terbagi dua bagian, yaitu: bersifat rutin dan tidak rutin.

1. Arus kas masuk (cash inflow)

a. Bersifat rutin, misalnya: penerimaan dari hasil penjualan secara

tunai, penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan

penjualan kredit yang dilakukan, dan lain-lain.

b. Bersifat tidak rutin, misalnya: penerimaan uang sewa gedung,

penerimaan modal saham, penerimaan utang atau kredit,

penerimaan bunga dan lain-lain.

2. Arus kas keluar (cash outflow)

a. Bersifat rutin, misalnya: pembelian bahan baku dan bahan

pembantu, membayar upah dan gaji, membeli peralatan kantor

habis pakai dan lain-lain.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

12

b. Bersifat tidak rutin, misalnya: pembelian aktiva tetap, pembayaran

angsuran utang, pembayaran dividen dan lain-lain.

Kelebihan arus kas masuk terhadap arus kas keluar merupakan saldo kas

yang akan tertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami

perubahan dari waktu ke waktu. Jumlah saldo kas perusahaan akan meningkat

apabila arus kas masuk yang berasal dari penjualan tunai dan kredit dapat

terkumpul lebih besar daripada arus kas keluar untuk bahan mentah, tenaga kerja

dan biaya lainnya.

Hasil dari arus kas masuk dan kas keluar bisa dijadikan informasi yang

terdapat dalam laporan arus kas, yang juga dapat memberikan gambaran untuk

memprediksi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan arus kas di

masa yang akan datang (future cash flow). Karena dalam laporan arus kas akan

terlihat penggunaan kas yang ada dalam perusahaan dan juga arus kas selama

periode tertentu.

2.1.1.2 Manfaat dan Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan dari laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi

keuangan bagi pihak yang berkepentingan seperti manajemen, kreditordan

investor mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu enitas salama suatu

periode. Informasi kas tersebut berupa arus kas masuk dan arus kas keluar yang

terjadi dalam suatu entitas serta kas bersih yang dihasilkan atau selisih antara arus

kas masuk dan arus kas keluar yang dinyatakan dalam aktivitas operasional

investasi dan pendanaan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

13

Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield, (2007:601) informasi dalam

suatu laporan arus kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan

laporan keuangan lain dapat membantu investor, kreditor dan pihak lain untuk:

“1. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas bersih

masa depan.

2. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya,

kemampuannya membayar dividen, dan kebutuhan untuk

pendanaan ekstern.

3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta

pembayaran kas yang berkaian.

4. Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dari

transaksi investasi dan pendanaan kas dan non kasnya selama suatu

periode”.

Berikut ini penjelasan mengenai tujuan dan manfaat laporan arus kas yaitu:

1. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas bersih masa

depan.

Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi

yang memungkinkan untuk meramalkan jumlah, waktu dan

ketidakpastian dari arus kas masa depan. Dengan memeriksa

hubungan antara pos-pos seperti penjualan dan arus kas bersih dari

aktivitas operasi dan kenaikan atau penurunan kas, adalah mungkin

untuk membuat ramalan yang lebih baik mengenai jumlah, aset, dan

ketidakpastian dari arus kas masa depan dibandingkan dengan

menggunakan data berdasarkan akrual.

2. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya,

kemampuannya membayar deviden, dan kebutuhan untuk pendanaan

ekstern.

Secara sederhana, jika suatu perusahaan tidak mempunyai cukup uang

kas, karyawan tak dapat dibayar, hutang tak terlunasi, deviden tak

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

14

terbayar atau peraralatan tak terbeli. Laporan arus kas menunjukan

begaimana kas dipergunakan dan dari mana ia datang. Pemberi kerja,

kreditor pemegang saham dan pelanggan terutama harus

berkepentingan dengan laporan ini karena laporan ini saja

menunjukkan aliran kas dalam suatu perusahaan.

3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta

pembayaran kas yang berkaian.

Angka laba bersih penting, karena memberikan informasi mengenai

keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan. Bisnis dari satu periode

ke periode lain. Tetapi beberapa orang mengkritik laba bersih

berdasarkan akrual karena taksiran harus dibuat untuk menghitungnya.

Akibatnya, keandalan dari angka itu sering diragukan. Tidak demikian

halnya dengan kas. jadi, banyak pembaca laporan keuangan ingin

mengetahui alasan-alasan perbedaaan antar laba bersih dan arus kas

bersih dari aktivitas operasi. Kemudian mereka dapat menilai bagi diri

mereka sendiri keandalan dari angka laba.

4. Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dari

transaksi investasi dan pendanaan kas dan non kasnya selama suatu

periode.

Dengan memeriksa aktivitas investasi suatu perusahaan (pembelian

atau penjualan aktiva selain produknya) dan transaksi pendanaannnya

(peminjaman dan pelunasan pinjaman investasi oleh pemilik dan

distribusi ke pemilik). Pembaca laporan keuagan dapat memahami

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

15

lebih baik mengapa aktiva dan kewajiban meningkat atau menurun

selama periode itu.

Menurut PSAK No. 2 (2012:2.2) :

“Informasi tentang arus kas entitas berguna bagi para pengguna laporan

keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam

menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk

menggunakan arus kas tersebut”.

Menurut PSAK No. 2 (2012:2.2) Manfaat laporan arus kas sebagai

berikut:

“Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, maka

laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkainkan

pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan,

sruktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan

mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan

perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan

memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan

membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash

flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkakan

daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat

meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda

terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.”

2.1.1.3 Aktivitas dalam Laporan Arus Kas

Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas

berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang merupakan aktivitas

utama dalam bisnis perusahaan.

2.1.1.3.1 Aktivitas Operasi (Operating Activities)

Definisi aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 (2012:2.3) adalah:

“Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan

aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas

pendanaan”.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

16

Aktivitas operasi meliputi seluruh transaksi yang mempengaruhi aset

lancar dan utang lancar. Jumlah kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan

indikator untuk menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat

menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara

kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru

tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

Aktivitas operasi meliputi kegiatan operasional suatu perusahaan yang

mengakibatkan perubahan kas yang pada umumnya berasal dari transaksi yang

mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.

2.1.1.3.2 Aktivitas Investasi (Investing Activities)

Definisi aktivitas investasi menurut PSAK (2012:2.3) adalah:

“Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang

serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas”.

Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk

menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

2.1.1.3.3 Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)

Definisi aktivitas pendanaan menurut PSAK (2012:2.3) adalah:

“Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan

dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan”.

Laporan aliran kas merangkum sumber dan penggunaan dana selama

periode tertentu. Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan

perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik

penerimaannya (sumber-sumber) maupun penggunaannya (pengeluaran).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

17

Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan adanya

transaksi-transaksi sebagai berikut:

1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek

maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya.

2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian

kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.

3. Pelunasan atau pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun

utang jangka panjang.

4. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya

operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian perlengkapan kantor,

pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertasi dan adanya

persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.

5. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden (bentuk pembagian laba

lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda dan lain

sebagainya.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa laporan arus kas

mengklasifikasikan penerimaan kas (cash receipts) dan pengeluaran kas (cash

disbursments) yang berdasarkan tiga aktivitas, yang terdiri dari aktivitas operasi,

aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Dengan mengklasifikasikan arus kas menurut aktivitas-aktivitas di atas

maka akan memberikan informasi untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut

terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

18

2.1.1.4 Prosedur Penyusunan Laporan Arus Kas

Menurut Kieso dan Weygandt (2007:193) penyusunan laporan arus kas

memerlukan empat langkah utama yaitu:

“Menyiapkan laporan arus kas melibatkan tiga langkah utama yaitu:

1. Menentukan penyediaan kas oleh operasi.

2. Menentukan penyediaan kas oleh atau penggunaan dalam aktivitas

investasi dan aktivitas pendanaan.

3. Menentukan perubahan (menambah atau berkurang) dalam kas saat

periode berjalan

4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan total kas permulaan dan

pengakhiran”.

2.1.1.5 Metode Penyajian Laporan Arus Kas

Perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan arus kas sebagai

bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan setiap periode

penyajian laporan keuangan. Laporan arus kas diharapkan bisa melaporkan arus

kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan.

Setiap perusahaan yang menyajikan laporan arus kas pada dasarnya terbagi

atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Berikut adalah metode yang

digunakan dalam aktivitas tersebut dibawah ini:

1. Metode langsung (direct method)

Arus kas operasi dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

penerimaan dan pengeluaran kas. Metode langsung pada dasarnya

merupakan laporan laba rugi, berbasis tunai atau kas (cash basis

income statement).

Penyajian laporan arus kas menggunakan metode langsung

dimulai dengan melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

19

pengeluaran kas dari aktivitas operasional secara lengkap, kemudian

dilanjutkan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.

PSAK (2012:2.4) berpendapat mengenai metode langsung

yaitu:

“perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas

operasi dengan menggunakan metode langsung”.

Metode langsung dapat menghasilkan informasi yang berguna

dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan

dengan metode tidak langsung. Dengan menggunakan metode

langsung informasi mengenai penerimaan kas bruto dan pengeluaran

kas bruto dapat diperoleh. Hal ini sangat berguna bagi para pemakai

laporan keuangan karena dapat menjelaskan aliran kas masuk dan kas

keluar secara jelas.

2. Metode tak langsung (indirect method)

Dengan menggunakan metode tidak langsung, penyajian laporan

arus kas dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan

dengan menambah atau mengurangi perubahan pos-pos yang

mempengaruhi kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun

pos aset dan utang lancar.

2.1.1.6 Pengertian Analisis Arus Kas

Pengertian analisis arus kas menurut Munawir (2004:37) adalah:

“analisis sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis)

adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah

uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang

kas selama periode tertentu”.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

20

Sedangkan menurut Harahap (2004:201) adalah:

“analisis arus kas dapat menunjukkan pergerakan arus kas dari mana

sumber kas diperoleh dan ke mana dialirkan”.

Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa dengan menganalisis

laporan arus kas diharapkan perusahaan dapat mengalokasikan kas dengan tepat

sehingga perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya termasuk membayar semua

kewajiban yang harus segera dipenuhi.

2.1.2 Likuiditas

2.1.2.1 Pengertian Likuiditas

Likuiditas bagi perusahaan merupakan suatu pencerminan bahwa seberapa

besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang

segera harus dipenuhi.

Likuiditas menurut John (2007:184) sebagai berikut:

“likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya perusahaan untuk

memenuhi kas jangka pendek”.

Sedangkan likuiditas menurut Irawati (2006:27) sebagai berikut:

“likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua

kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo”.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa likuiditas merupakan

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek saat jatuh tempo.

2.1.2.2 Rasio-rasio Likuiditas

Rasio likuiditas berguna untuk mengukur likuiditas perusahaan tentang

cara menilai dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

21

Rasio Likuiditas menurut Fraser (2008:221) sebagai berikut:

“Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kebutuhan kas ketika kebutuhan tersebut meningkat”.

Sedangkan Rasio Likuiditas menurut Irawati (2006:27) sebagai berikut:

”a. Current ratio, merupakan perbandingan antara aktiva lancar

(current assets) dengan utang lancar (current liabilities).

b. Quick ratio, merupakan perbandingan antara jumlah kas, setara kas,

surat berharga, dan piutang dengan utang lancar.

c. Cash ratio, merupakan perbandingan antara kas dan efek dengan

utang lancar”.

Dari uraian tersebut dapat menjelaskan bahwa rasio likuiditas digunakan

untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya saat jatuh tempo.

2.1.2.3 Pengukuran Likuiditas

Pengukuran tingkat likuiditas yang relatif digunakan dalam menilai posisi

keuangan jangka pendek (likuiditas) adalah dengan rasio lancar (current ratio).

Current Ratio =

Quick Ratio =

Cash Ratio =

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

22

Pengukuran Likuiditas menurut Irawati (2006:27) bahwa:

“current ratio merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar

(current assets) yang dimiliki perusahaan dengan utang jangka pendek

(current liabilities)”.

Sedangkan pengukuran likuiditas menurut John (2007:188) sebagai

berikut:

“Rasio lancar (current ratio) adalah perbandingan antara aset lancar

(current assets) dengan utang lancar (current liabilities)”.

Dari uraian tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Unsur-unsur current ratio yaitu:

1. Current assets : kas, bank, surat berharga (efek), piutang dagang

dan persediaan (inventory).

2. Current liabilities : utang dagang, utang wesel, utang jangka pendek,

utang jangka panjang yang jatuh tempo.

Alasan pengukuran likuiditas menggunakan current ratio menurut

Soemarso (2005:385) sebagai berikut:

“analisis rasio yang menghubungkan aktiva lancar dengan kewajiban

lancar dapat memberikan ukuran yang tepat dan mudah tentang likuiditas”.

Sedangkan menurut John (2007:188) sebagai berikut:

“alasan digunakan rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas

mencakup kemampuannya untuk mengukur:

1. Kemampuan memenuhi kewajiban lancar, semakin tinggi perkalian

kewajiban lancar terhadap aktiva lancar maka semakin besar keyakinan

bahwa kewajiban lancar akan dibayar;

2. Penyangga kerugian, semakin besar penyangga, semakin kecil

resikonya;

Current Ratio =

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

23

3. Cadangan dana lancar, rasio lancar merupakan ukuran tingkat

keamanan terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas

perusahaan”.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio lancar merupakan

salah satu rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan karena menunjukkan

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar yang jatuh tempo.

2.1.2.4 Hubungan Arus Kas dan Likuiditas

Salah satu teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan

arus kas dan likuiditas yaitu dengan analisis terhadap laporan arus kas. Analisis

arus kas sering dipakai sebagai alat analisis yang diharapkan dapat memberikan

gambaran kesanggupan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban dan

membiayai operasi perusahaan.

Arus kas perusahaan tercermin dalam laporan arus kas, yang dibagi dalam

tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas

merupakan salah satu objek dari analisis terhadap laporan keuangan terutama

untuk mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Dengan demikian

laporan arus kas mempunyai pengaruh penting terhadap likuiditas. Likuiditas

adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang akan

jatuh tempo atau kewajiban jangka pendek. Likuiditas juga merupakan salah satu

faktor yang menentukan lancar tidaknya suatu perusahaan. Untuk memenuhi

kewajiban hutang-hutangnya, suatu perusahaan harus mempunyai alat-alat untuk

membayar, yaitu berupa aset-aset lancar. Makin besar jumlah aset lancar

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

24

dibandingkan dengan seluruh kewajiban yang harus segera dipenuhi, berarti

semakin besar pula tingkat likuiditasnya, demikian sebaliknya.

Indikator yang digunakan likuiditas mengenai kemampuan perusahaan

untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo

dengan menggunakan aset lancar yang tersedia. Likuiditas juga berkaitan dengan

kemampuannya untuk mengubah aset lancar tertentu menjadi uang kas. Dalam hal

ini hubungan arus kas dengan likuiditas terdapat pada pengukuran tingkat

likuiditas suatu perusahaan melalui tiga cara yang dapat dilakukan yaitu rasio kas

(cash ratio), rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat(quick ratio). Dari cara-

cara tersebut maka tingkat likuiditas melalui arus kas dapat mengetahui

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, tingkat keamanan

kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-

hutangnya.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan arus kas terhadap

tingkat likuiditas adalah adanya pengendalian dalam mengalokasikan dana

perusahaan dengan baik atau semua kewajiban yang harus segera dipenuhi dapat

dibiayai oleh aset lancar, maka likuiditas perusahaan akan terjaga. Tersedianya

jumlah kas yang berasal dari arus kas yang memadai, sangat diperlukan agar

perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kas dapat memberikan

informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan kondisi likuiditas

perusahaan perusahaan di masa yang akan datang.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

25

2.2 Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi keuangan suatu

perusahaan serta kemampuannya dalam memenuhi kewajiban keuangan

perusahaan dapat dilakukan analisis atas laporan arus kas perusahaan.

Arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari

suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah

perubahan yang terjadi dalam jumlah kas perusahaan selama suatu periode

tertentu.

Arus kas perusahaan tercermin dalam laporan arus kas yang berbasis

akrual. Informasi yang diberikan berupa informasi penerimaan kas dan

pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut

Supangkat (2003:33) menyatakan

“bahwa arus kas adalah ringkasan mengenai transaksi dalam bentuk kas

yang berasal dari tiga macam kegiatan yang dilakukan perusahaan yaitu

kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan”.

Dapat diketahui bahwa laporan arus kas dibuat untuk mengetahui sumber

kas yang diperoleh dan pengalokasian kas selama satu periode kegiatan

perusahaan. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi

yang relevan mengenai pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan baik rutin

maupun tidak rutin selama satu periode.

Makin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti perusahaan

mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban

finansialnya. Tetapi hal ini tidak berarti perusahaan harus mempertahankan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

26

persediaan kas dalam jumlah yang besar karena semakin besar kas maka semakin

banyak uang yang menganggur.

Perusahaan yang mampu menghasilkan kas yang cukup dari aktivitas

operasinya kemungkinan besar memiliki kondisi keuangan yang sehat karena

tidak tergantung pada sumber pembiayaan dari luar perusahaan. Perusahaan yang

memiliki kondisi keuangan yang sehat akan mampu bertahan hidup dan

memenuhi kewajiban – kewajiban pada saat jatuh tempo. Tingkat likuiditas

dijadikan sebagai salah satu ukuran mengenai kinerja keuangan perusahaan.

Perusahaan yang tingkat likuiditas tinggi berarti perusahaan tersebut mempunyai

kemampuan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor.

Untuk menilai tingkat likuiditas suatu perusahaan dapat dilihat pada laporan arus

kas khususnya arus kas operasi.

Menurut John (2007:335) hubungan arus operasi dan likuiditas yaitu:

“arus kas dari operasi meliputi elemen pendanaan serta bermanfaat untuk

evaluasi dan proyeksi likuiditas jangka pendek maupun solvabilitas jangka

panjang”.

Berkaitan dengan likuiditas perusahaan, arus kas memberikan informasi

bagi manajer mengenai kesanggupan perusahaan menyediakan kas untuk

membayar kewajiban jangka pendek.

Syamsuddin (2004:41) mengemukakan tentang likuiditas yaitu:

”Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan

untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh

tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia”.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

27

Menurut pengertian ini, likuiditas berkaitan dengan kemampuan

perusahaan dalam menggunakan kas. Tersedianya jumlah kas yang memadai

sangat diperlukan agar perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka

pendeknya yang jatuh tempo.

Likuiditas sering disebut sebagai tingkat kemampuan perusahaan untuk

dapat membayar kewajiban jangka pendek perusahaan. Kemampuan untuk

membayar kewajiban jangka pendek dari suatu perusahaan dapat diukur dari

kemampuannya untuk mendapatkan kas atau kemampuannya untuk mengubah

aktiva non kas menjadi kas. Kebijakan likuiditas merupakan ketentuan yang

dibuat oleh pihak perusahaan untuk mengatur kemampuan perusahaan dalam

menyediakan kas untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi.

Untuk menentukan tingkat likuiditas jumlah kas yang tersedia dengan

kewajiban yang harus segera dipenuhi, perusahaan harus melakukan analisis

tingkat likuiditas perusahaan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas.

Mamduh dan Halim (2003:77) mengemukakan tentang rasio likuiditas

adalah sebagai berikut :

”Rasio likuiditas adalah mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek

perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang

lancarnya (utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan)”.

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan, pada

umumnya terdiri dari :

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

2. Rasio Cepat (Quick Ratio / Acid Test Ratio)

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

28

Nilai rasio yang rendah menunjukkan adanya masalah likuiditas bagi

perusahaan. Sedangkan angka yang tinggi berarti menunjukkan adanya kelebihan

aktiva lancar. Penilaian likuiditas suatu perusahaan menggunakan analisis rasio

pada umumnya digunakan pada perusahaan yang siklus operasinya melampaui

satu periode akutansi.

Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada

waktu jatuh tempo berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likuid” atau

dengan kata lain perusahaan tersebut mempunyai aktiva lancar yang lebih besar

dari utang lancar atau utang jangka pendek, sedangkan perusahaan yang tidak

mampu memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo maka perusahaan tersebut

dinyatakan dalam keadaan “illikuid”.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

29

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

(penelitian) yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat likuiditas pada

perusahaan tambang batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada periode 2009-2012.

Hasil Analisis

Laporan Arus Kas

Analisis Laporan

Arus Kas

Penentuan Tingkat

Likuiditas

Rasio Likuiditas Rasio Lancar

Rasio Cepat

Rasio Kas

Likuiditas Rendah Likuiditas Tinggi

Rasio Modal Kerja

terhadap Total Asset

Laporan Laba Rugi

Komprehensif

Laporan Posisi

Keuangan

Laporan Perubahan

Ekuitas

Laporan Arus Kas

Catatan atas

Laporan Keuangan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian

30

Ha : Arus kas berpengaruh signifikan terhadap tingkat likuiditas pada

perusahaan tambang batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada periode 2009-2012